Oleh MELLY SILVIANI H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh MELLY SILVIANI H"

Transkripsi

1 ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 2 ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh MELLY SILVIANI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

3 3 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh MELLY SILVIANI H Menyetujui, Januari 2009 Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen Tanggal Ujian: 30 Desember 2008

4 ABSTRAK Melly Silviani. H Analisis Efektivitas Komunikasi Atasan dan Bawahan pada Kantor Pos Bogor. Di bawah bimbingan Siti Rahmawati. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan perusahaan. Sistem manajemen secanggih dan seefisien apapun tidak akan berfungsi, bilamana hambatan komunikasi tidak diselesaikan dan ditangani dengan baik, baik antara karyawan dengan karyawan maupun antar karyawan dengan pimpinan. Dalam aktivitas di suatu organisasi bisnis, komunikasi memegang peranan sangat penting. Kegagalan dalam organisasi bisnis banyak yang disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi bisnis yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. Komunikasi yang efektif menjadi faktor penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Komunikasi yang efektif antara karyawan dengan manajer atau antara atasan dengan bawahan dapat membantu atasan untuk memahami dan mengerti kesulitan bawahan dalam bekerja. Hal ini akan membantu terciptanya kinerja secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pola komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan pada Kantor Pos Bogor. (2) Mengetahui hambatan komunikasi yang dialami oleh atasan dan bawahan pada Kantor Pos Bogor. (3) Menganalisis efektivitas komunikasi atasan dan bawahan pada Kantor Pos Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan di Kantor Pos Bogor menggunakan dua pola komunikasi yaitu pola komunikasi ke atas dan pola komunikasi ke bawah secara lisan dan tulisan. Hambatan komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan pada Kantor Pos Bogor diantaranya adalah adanya gangguan teknis, gangguan semantik, gangguan psikologis, gangguan fisik atau organik, hambatan status, hambatan kerangka berpikir dan hambatan budaya. Hambatan terbesar yang dialami atasan dan bawahan di Kantor Pos Bogor adalah hambatan kerangka berpikir, yaitu adanya perbedaan persepsi ketika proses komunikasi terjadi antara atasan dengan bawahan. Hambatan komunikasi secara keseluruhan lebih dialami oleh bawahan dibandingkan atasan. Berdasarkan penilaian atasan dan bawahan terhadap indikator yang menjadi ukuran efektivitas komunikasi dapat disimpulkan bahwa komunikasi atasan dan bawahan di Kantor Pos Bogor sudah efektif dilihat dari segi pemahaman, kesenangan, mempengaruhi sikap, memperbaiki hubungan dan tindakan atasan dan bawahan selama proses komunikasi berlangsung.

5 ii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 27 Mei Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Dudung dan Titin Rohayati. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Laladon II Bogor pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTPN I Dramaga Bogor dan lulus pada tahun Pada tahun 2004, penulis lulus dari SMUN 5 Bogor dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan organisasi sebagai anggota Koperasi Mahasiswa Institut pertanian Bogor (KOPMA IPB) periode dan Bendahara Eksekutif Syariah Economic Student Club (SES-C) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB periode Staf Divisi Ekonomi Kewirausahaan Forum dan Studi Mahasiswa Muslim FEM IPB periode Penulis aktif dalam kegiatan kepanitiaan pada acara Femily Day s (Dies Natalis FEM IPB ke-5), Campus Fair KOPMA IPB 2005, Up- Grading anggota KOPMA IPB 2006, Rapat Anggota Tahunan (RAT) KOPMA IPB 2006 dan Syariah Economic at Seminar Expo and Campaign (SEASON 2).

6 iii KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Efektivitas Komunikasi Atasan dan bawahan pada Kantor Pos Bogor. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moral maupun material, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA dan Farida Ratnadewi, SE. MM atas kesediaannya menjadi dosen penguji. 3. Bapak Hidjroturachmat selaku Manajer SDM dan sarana Kantor Pos Bogor yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dalam skripsi ini. 4. Seluruh staf dan karyawan Kantor Pos Bogor atas partisipasi dan kerjasamanya. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM IPB. 6. Mama dan Bapak yang telah memberikan curahan kasih sayang, bimbingan, motivasi serta do a yang tulus. Adik-adikku sayang (Yusep, Mia dan Ghina) yang selalu memberikan tawa dan keceriaan kepada penulis. 7. Suamiku tercinta (Burhanudin) atas curahan kasih sayang, dukungan, bimbingan, do a dan motivasi yang sangat berarti. 8. Dr. Endin Mujahidin, M.Si dan Istri atas segala bantuan, bimbingan dan dukungan, serta perhatian kepada penulis selama masa perkuliahan.

7 iv 9. Bapak Taufik dan PT. BPRS Amanah Ummah atas bantuan baik moriil maupun materiil selama masa perkuliahan. 10. Bapak H. Mahfud yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang sangat berarti kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku Eri, Elis, Dhania, Desy, Rini, Nurul, Nita dan Ika, yang selalu bersama dalam suka dan duka, semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya. 12. Rekan-rekan satu bimbingan (Noti, Aufia, Deni, Yosi dan Dimas) dan rekanrekan Manajemen angkatan 41 yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah. 13. Keluarga besarku di Garut yang tiada henti-hentinya memberikan kasih sayang dan do a yang tulus kepada penulis. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga ALLAH SWT memberikan pahala atas kebaikannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang tidak disengaja dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk mencapai hal yang lebih baik. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam pandangan ALLAH SWT. Amiin. Bogor, Januari 2009 Penulis

8 v DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Komunikasi organisasi Proses Komunikasi Fungsi Komunkasi Pola Komunikasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi Efektivitas Komunikasi Organisasi Hasil penelitian Terdahulu yang Relevan III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Definisi Operasional IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah Kantor Pos Bogor Kedudukan, Tugas Pokok, Tujuan dan Bidang Usaha PT Pos Indonesia (Persero) Struktur Organisasi Perusahaan Sumber Daya Manusia Karakteristik Responden Hasil Uji itas dan Reliabilitas Kuesioner Pola Komunikasi Atasan dan Bawahan ii iii v vii vii vii

9 vi Pola Komunikasi ke atas Pola Komunikasi ke bawah Hambatan Komunikasi Hambatan Komunikasi ke Atas Hambatan Komunikasi ke Bawah Efektivitas Komunikasi Antara Atasan dengan Bawahan Implikasi Manajerial V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 51

10 vii DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Jumlah sampel berdasarkan divisi Klasifikasi Nilai Alpha Skala Penilaian Jumlah Karyawan Kantor Pos Bogor Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Penilaian Pola Komunikasi ke Atas Penilaian Pola Komunikasi ke Bawah Penilaian Hambatan Komunikasi ke Atas Penilaian Hambatan Komunikasi ke Bawah Penilaian Efektivitas Komunikasi Hasil Uji Chi-Square Karakteristik Karyawan dengan Efektivitas Komunikasi DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Proses komunikasi Unsur-unsur Proses Komunikasi Kerangka Pemikiran Penelitian No. DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuesioner untuk Atasan Kuesioner untuk Bawahan Struktur Organisasi Karakteristik Responden Uji itas Kuesioner Uji Reliabilitas Kuesioner Penilaian Atasan terhadap Pola Komunikasi ke atas Penilaian Bawahan terhadap Pola Komunikasi ke atas Penilaian Atasan terhadap Pola Komunikasi ke bawah Penilaian Bawahan terhadap Pola Komunikasi ke bawah Penilaian Atasan terhadap Hambatan Komunikasi Penilaian Bawahan terhadap Hambatan Komunikasi Penilaian Atasan terhadap Efektivitas Komunikasi Penilaian Bawahan terhadap Efektivitas Komunikasi Hasil Uji Chi-Square Karakteristik Karyawan dengan Efektivitas Komunikasi... 74

11 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan sistem komunikasi keorganisasian yang hidup dinamis semakin meningkat dalam era globalisasi, hal ini seiring dengan berkembangnya ilmu komunikasi yang membuat jarak antar negara, satu komunitas dengan komunitas lainnya terasa dekat akibat perangkat teknologi komunikasi yang semakin canggih dan berkembang pesat. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan perusahaan. Sistem manajemen secanggih dan seefisien apapun tidak akan berfungsi bilamana hambatan komunikasi tidak diselesaikan dan ditangani dengan baik, baik antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan pimpinan. Komunikasi merupakan aktivitas yang memegang peranan sangat penting dalam aktivitas di suatu organisasi bisnis. Kegagalan dalam organisasi bisnis, banyak yang disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi bisnis yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk suatu kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan lainnya. Mereka bekerja sama melakukan berbagai kegiatan organisasional yang ada dalam suatu organisasi diantaranya untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya, memperlancar pelaksanaan rencana kerja, termasuk menyusun peraturan, mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak serta memonitor kinerja organisasi atau bisnis perusahaan. Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut, mereka beraksi, berinteraksi dan berkomunikasi, bahkan lebih dari 70% hari kerja para eksekutif dan staf perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan komunikasi.

12 2 Permasalahan komunikasi baik antar departemen, rekan kerja, atau antara atasan dan bawahan kita temui di dalam perusahaan. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya titik temu berbagai pihak sehingga dapat mengganggu kelancaran proses komunikasi. Untuk itu, diperlukan semacam Communication Skill untuk mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan. Berdasarkan hasil berbagai penelitian empiris menunjukkan bahwa kehidupan organisasi tidak mungkin dipisahkan dari prinsip-prinsip komunikasi efektif karena komunikasi disadari sebagai darah kehidupan organisasi (life blood of on organization). Segala kegiatan, interaksi dan saling ketergantungan antar anggota organisasi dapat berlangsung berkat komunikasi, karena hanya dengan komunikasi pengaruh atas perilaku individu dapat terjadi. Jadi, semua kegiatan, termasuk proses manajemen yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisasi, tergantung dari komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif menjadi faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasinya. Salah satu faktor yang berperan penting dalam komunikasi adalah hubungan personal diantara kedua belah pihak, baik antar karyawan maupun dengan pihak manajemen. Komunikasi yang efektif antara karyawan dengan pimpinan juga dapat berperan untuk menggugah semangat dalam bekerja. Adanya semangat kerjasama yang tinggi dan perasaan bahagia, serta puas hati diantara kedua belah pihak, maka pihak manajemen maupun karyawan akan meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan kinerja secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai komunikasi efektif antara atasan dengan bawahan.

13 Rumusan Masalah Perkembangan industri jasa terutama dalam bidang komunikasi dan jasa pengiriman semakin pesat. Hal ini menyebabkan semakin tingginya persaingan yang dihadapi oleh PT. Pos Indonesia (Persero). Begitu juga halnya dengan Kantor Pos Bogor. Kantor Pos Bogor terus berupaya untuk meningkatkan kinerja secara optimal. Namun, pada pelaksanaannya, berbagai masalah internal perusahaan terjadi, terutama yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah komunikasi terjadi antara karyawan dengan pihak manajemen. Karyawan sebagai bawahan merasa kesulitan dalam memahami pesan atau intruksi yang disampaikan oleh atasan berkaitan dengan pekerjaan, sehingga hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam bekerja yang berakibat pada penurunan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pola komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan di Kantor Pos Bogor? 2. Bagaimana hambatan komunikasi yang dialami oleh atasan dan bawahan di Kantor Pos Bogor? 3. Bagaimana efektivitas komunikasi antara atasan dengan bawahan pada Kantor Pos Bogor? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pola komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan pada Kantor Pos Bogor. 2. Mengetahui hambatan komunikasi yang dialami oleh atasan dan bawahan di Kantor Pos Bogor. 3. Menganalisis efektivitas komunikasi antara atasan dengan bawahan pada Kantor Pos Bogor.

14 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti Merupakan sarana untuk mengaplikasikan pemahaman penulis tentang teori-teori sumber daya manusia yang didapat selama mengikuti perkuliahan. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi mengenai kondisi perusahaan dengan mengetahui keefektifan komunikasi yang telah diterapkan sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi manajer dalam pengambilan keputusan guna memperbaiki kinerja karyawan. 3. Kalangan akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang sumberdaya manusia khususnya mengenai komunikasi dan menjadi literatur untuk penelitian selanjutnya Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada proses komunikasi internal perusahaan yaitu antara atasan dengan bawahan pada masing-masing divisi/bagian dengan mengidentifikasi pola komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan, mengetahui hambatan komunikasi, serta efektivitas komunikasi antara atasan dengan bawahan. Pola komunikasi dalam penelitian ini lebih difokuskan pada pola komunikasi ke atas dan pola komunikasi ke bawah yang berkaitan dengan kinerja.

15 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. ( Menurut Stoner (1996), Komunikasi didefinisikan sebagai proses yang digunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat transmisi pesan simbolik. Menurut Muhammad (2004), komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Goldhaber dalam Muhammad, 2004). Muhammad (2004), menyimpulkan pendapat dari para ahli mengenai persepsi tentang komunikasi organisasi, yaitu: a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaan, hubungan dan keterampilannya Proses komunikasi Menurut Purwanto (2003), proses komunikasi terdiri dari enam tahap, yaitu: 1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan 2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan 3. Pengirim menyampaikan pesan

16 6 4. Penerima menerima pesan 5. Penerima menafsirkan pesan 6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim. Keenam tahapan dalam proses komunikasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Tahap 1 Pengirim mempunyai gagasan SALURAN Tahap 6 Penerima menerima ide pesan Sub Bag Puri R Sub Bag Puri PP Sub Bag Trier/Kawai Sub Bag Sopir Tahap 5 Penerima menafsirkan pesan Tahap 3 Pengirim mengirim pesan MEDIA Tahap 4 Penerima menerima pesan Gambar 1. Tahapan dalam Proses Komunikasi (Purwanto, 2003). Menurut Cangara (2006), unsur-unsur yang terdapat dalam proses komunikasi diantaranya adalah: 1. Sumber Sumber disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encoder. 2. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 3. Media Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima, misalnya panca indera, saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram, , faksimili, komputer dan lain-lain.

17 7 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. 5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. 6. Tanggapan Balik Umpan balik adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meskipun pesan belum sampai pada penerima. 7. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu. Sumber Pesan Media Penerima Efek Umpan balik Lingkungan Gambar 2. Unsur-unsur Proses Komunikasi (Cangara, 2006) Fungsi Komunikasi Concrad dalam Tubbs (2001), mengidentifikasi tiga fungsi komunikasi dalam organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah: 1. Fungsi perintah Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Dua jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik. Tujuannya untuk mempengaruhi

18 8 anggota lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut. 2. Fungsi relasional Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota organisasi lain. 3. Fungsi manajemen ambigu Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan yang melekat dalam organisasi. William I. Gorden dalam Mulyana (2004) mengemukakan ada empat fungsi komunikasi yaitu: 1. Komunikasi sosial Mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi, orang dapat bekerjasama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Komunikasi ekspresif Komunikai ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal. 3. Komunikasi ritual Komunikasi yang biasa dilakukan secara kolektif. 4. Komunikasi instrumental Komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk menghibur.

19 9 Menurut Robbins (1996), komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam suatu kelompok atau organisasi, diantaranya: 1. Pengendali (kontrol dan pengawasan) Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara. Setiap organisasi mempunyai hirarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh para karyawan. 2. Motivasi Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika di bawah standar. 3. Pengungkapan emosional Komunikasi dapat menunjukkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial. Bagi karyawan, kelompok kerja merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok tersebut merupakan mekanisme fundamental dimana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puasnya. 4. Informasi Komunikasi berhubungan dengan perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif Pola Komunikasi Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi nonformal (Purwanto, 2003). 1. Saluran komunikasi formal Saluran komunikasi formal merupakan proses penyampaian informasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan. Pola transformasi informasinya dapat berbentuk

20 10 komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal. a. Komunikasi dari atas ke bawah Aliran komunikasi dari atas ke bawah umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi dari atas ke bawah memiliki tujuan untuk mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah. Menurut Katz dan Kahn dalam Purwanto (2003), komunikasi dari atas ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu: 1. Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu. 2. Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan. 3. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional. 4. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan. 5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai. Salah satu kelemahan dari saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan informasi ataupun sensor informasi penting yang ditujukan ke para bawahannya. b. Komunikasi dari bawah ke atas Komunikasi dari bawah ke atas berarti alur informasi berasal dari bawahan menuju ke atasan. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus benar-benar memiliki rasa percaya kepada para bawahannya. Menurut Muhammad (2004), tujuan komunikasi

21 11 ke atas adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Sedangkan komunikasi ke atas mempunyai beberapa fungsi atau nilai tertentu. Menurut Pace dalam Muhammad (2004), fungsi komunikasi ke atas adalah : 1. Dengan adanya komunikasi ke atas, supervisor dapat mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi informasi dan bagaimana baiknya menerima apa yang disampaikan karyawan. 2. Arus komunikasi ke atas memberikan informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan. 3. Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide dan saran-saran tentang jalannya organisasi. 4. Komunikasi ke atas membolehkan bahkan mendorong desas-desus muncul dan membiarkan supervisor mengetahuinya. 5. Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan apakah bawahan menangkap arti seperti yang dimaksudkan dari arus informasi ke bawah. 6. Komunikasi ke atas membantu karyawan mengatasi masalah-masalah pekerjaannya dan memperkuat keterlibatannya dalam tugas-tugasnya di organisasi. Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah adanya kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja. c. Komunikasi horizontal Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi,

22 12 mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar. d. Komunikasi diagonal Komunikasi yang melibatkan dua tingkat organisasi yang berbeda. Komunikasi diagonal lebih banyak diterapkan dalam suatu organisasi yang berskala besar, dimana terdapat saling ketergantungan di antara bagian atau departemen-departemen yang ada dalam organisasi tersebut. Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah: 1) Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat 2) Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Salah satu kelemahan komunikasi diagonal adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar sulit untuk dikendalikan secara efektif. 2. Saluran komunikasi nonformal Saluran komunikasi yang tidak memperhatikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan/jabatan Hambatan Komunikasi dalam Organisasi Menurut Purwanto (2003), faktor-faktor penghambat komunikasi dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama, diantaranya adalah: 1. Masalah dalam mengembangkan pesan Masalah dalam mengembangkan pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada, adanya pertentangan emosional atau sulit dalam mengapresiasikan ide atau gagasan.

23 13 2. Masalah dalam menyampaikan pesan Masalah yang paling jelas dalam penyampaian pesan adalah masalah yang terkait dengan sarana fisik untuk berkomunikasi. 3. Masalah dalam menerima pesan Masalah yang muncul dalam menerima pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang dan kondisi lain yang mengganggu konsentrasi audiens. 4. Masalah dalam menafsirkan pesan Masalah terbesar dalam proses komunikasi adalah saat pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa dan pernyataan emosional dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan. Menurut Cangara (2006), hambatan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas tujuh macam, yaitu: 1. Gangguan teknis Gangguan Teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang disampaikan melalui saluran mengalami kerusakan. Misalnya gangguan jaringan telepon, suara bising dan sebagainya. 2. Gangguan semantik Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik terjadi karena kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak, bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima, struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima dan karena adanya perbedaan latar belakang budaya.

24 14 3. Gangguan psikologis Gangguan psikologis terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna. 4. Hambatan fisik atau organik Hambatan fisik ialah gangguan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana komunikasi dan transportasi. Gangguan fisik juga bisa diartikan karena adanya gangguan organik, yaitu tidak berfungsinya salah satu pancaindera pada penerima. 5. Hambatan status Hambatan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial diantara peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior dan yunior atau atasan dan bawahan. 6. Hambatan kerangka berpikir Hambatan kerangka berpikir ialah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi. 7. Hambatan budaya Hambatan budaya ialah rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Menurut Robbins (1996), penghalang utama terhadap komunikasi efektif adalah: 1. Penyaringan Penyaringan mengacu pada pengirim yang memanipulasi informasi sedemikian rupa sehingga akan tampak lebih menguntungkan di mata si penerima.

25 15 2. Persepsi selektif Penerima dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadinya yang lain. 3. Emosi Bagaimana perasaan si penerima ketika menerima suatu pesan komunikasi akan mempengaruhi bagaimana ia menafsirkan pesan tersebut. 4. Bahasa Adanya perbedaan latar belakang budaya dan penggunaan bahasa dengan istilah yang berbeda dapat menghalangi komunikasi efektif Efektivitas Komunikasi Menurut Tubbs (2001), salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Ada lima hal yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi efektif, yaitu: 1. Pemahaman Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator dikatakan efektif apabila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikan. Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam menyampaikan isi pesan secara cermat. 2. Kesenangan Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan pihak lain.

26 16 3. Mempengaruhi sikap Komunikasi dikatakan efektif jika komunikator (pengirim) dapat mempengaruhi sikap komunikan (penerima), tindakan mempengaruhi sikap bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan. 4. Hubungan yang makin baik Secara keseluruhan, komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Salah satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman. 5. Tindakan Komunikasi yang efektif dapat mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan. Menurut Purwanto (2003), komunikasi efektif memerlukan beberapa hal antara lain: 1. Persepsi Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan. 2. Ketepatan Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir. Seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir agar komunikasi yang dilakukan mencapai sasaran. 3. Kredibilitas Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian juga sebaliknya, komunikator harus mempunyai suatu keyakinan terhadap inti pesan dan maksud yang ingin mereka sampaikan. 4. Pengendalian Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi. Reaksi audiens

27 17 tergantung pada berhasil tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat berkomunikasi. 5. Keharmonisan Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Menurut Lestari (2005), berdasarkan hasil penelitiannya tentang Analisis Efektivitas Komunikasi Antara Atasan dan Bawahan pada PT. Indonesia EPSON Industry (Divisi Management Support dan Printed Circuit Board), menyimpulkan bahwa secara umum keefektifan komunikasi yang terdapat pada divisi Management Support dan Printed Circuit Board telah tercapai dan komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian terhadap persepsi atasan dan bawahan yang masing-masing menunjukkan angka 150,8 dan 170,18, dimana angka-angka tersebut berada pada rentang skala yang bernilai baik. Walaupun demikian, pada setiap aspek yang dinilai ternyata masih terdapat beberapa masalah yang sebenarnya harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang masih merasakan berbagai kendala dalam berkomunikasi. Novita (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Peran Komunikasi Antara Pimpinan dan Karyawan dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Efektif pada PT. Cakrawala Andalas Televisi, menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu faktor internal dan eksternal perusahaan. Sementara itu, seluruh pola komunikasi diterapkan di PT Antv tersebut. Selanjutnya peran komunikasi dalam mengatasi permasalahan pada PT. Antv, yaitu dengan keterbukaan komunikasi antara atasan dan bawahan, dimana komunikasi yang berlangsung tidak hanya bersifat formal tetapi juga informal. Hambatan komunikasi pada PT. Antv antara lain mengenai tekanan waktu, beban komunikasi yang berlebihan, penyaringan, kredibilitas sumber, keahlian mendengarkan yang kurang baik dan kerangka acuan yang berbeda.

28 18 Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Fishbein, dapat diketahui bahwa sikap komunikasi bawahan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh atasan adalah sangat baik, dengan rentang skala yang diperoleh sebesar 234,38, sedangkan untuk sikap komunikasi atasan yang dinilai oleh bawahan adalah baik, dengan rentang skala yaitu sebesar 223,58. sikap komunikasi ini dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang efektif. Bayuarga (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Efektivitas Komunikasi Organisasi dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan pada Cipta Grafika Karawang, menyimpulkan bahwa pola komunikasi yang terjadi di Cipta Grafika lebih cenderung ke arah pola komunikai ke bawah dan komunikasi horisontal. Sebagian besar karyawan merasa bahwa hubungan komunikasi antar karyawan sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa pola komunikasi horisontal yang merupakan komunikasi yang terjadi antar rekan sekerja terjadi di Cipta Grafika. Analisis deskriptif yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi menunjukkan bahwa kepemilikan informasi, spesialisasi pekerjaan, desas-desus, lingkungan kerja, sarana komunikasi, kredibilitas, gaya kepemimpinan, reaksi emosional, jabatan serta pemahaman dan umpan balik, memiliki pengaruh terhadap pola komunikasi yang terjadi di Cipta Grafika. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, faktor gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang paling kuat dengan kinerja karyawan. Sedangkan hubungan yang paling lemah terjadi antara kinerja karyawan dengan faktor sarana komunikasi. Korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi perusahaan dengan kinerja karyawan adalah kuat dan nyata (α = 0,05), sehingga hipotesis Ho ditolak dan hipotesis H 1 diterima.

29 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kantor Pos Bogor memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kinerja serta integritas tinggi terhadap perusahaan. Karyawan berperan sebagai penggerak utama suatu perusahaan yaitu bertindak sebagai pelaksana, pengelola dan pengambil keputusan serta kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan perusahaan. Karyawan juga berperan dalam membantu mewujudkan tujuan perusahaan karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada produktivitas kerja karyawan. Selain karyawan, tokoh yang sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah seorang manajer atau atasan. Atasan dan bawahan saling berinteraksi dan menjalin komunikasi. Aktivitas komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan adalah komunikasi vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Seorang atasan harus mengetahui apa saja hambatan komunikasi yang dialami oleh bawahan begitu juga sebaliknya dengan bawahan, sehingga diharapkan dapat memperbaiki komunikasi antara keduanya agar tercipta komunikasi yang efektif. Tingkat efektivitas komunikasi akan diukur melalui penilaian atasan dan bawahan terhadap pola komunikasi yang terjadi dan hambatan yang dialami oleh atasan dan bawahan. Setelah itu ada lima indikator yang dapat dijadikan ukuran komunikasi efektif, yaitu timbulnya pemahaman, kesenangan, dapat mempengaruhi sikap, hubungan yang baik dan mendorong tindakan. Selanjutnya terdapat dugaan bahwa indikator tersebut dipengaruhi oleh karakteristik individu. Karakteristik individu dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja. Efektivitas komunikasi yang tinggi dapat membantu mewujudkan tujuan perusahaan, namun sebaliknya apabila tingkat efektivitas komunikasi rendah akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.

30 20 Kantor Pos Bogor Visi & Misi SDM yang dimiliki Manajer (Atasan) Komunikasi Karyawan (Bawahan) Komunikasi ke Atas Memberi Laporan Mengajukan Ide Mengemukakan masalah Meminta pendapat Komunikasi ke bawah Intruksi Sosialisasi Penghargaan Hambatan Komunikasi 1. Teknis 2. Semantik 3. Psikologis 4. Fisik atau organik 5. Status 6. Kerangka berpikir 7. Budaya Rendah Upaya perbaikan Efektivitas Komunikasi - Pemahaman - Kesenangan - Sikap - Hubungan baik - Tindakan Karakteristik Responden Jenis kelamin Usia Pendidikan terakhir Masa kerja Tinggi Uji Chi- Square Pencapaian tujuan perusahaan Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian.

31 21 Pengumpulan Data 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pos Bogor yang beralamat di Jl. Ir. H. Djuanda No. 5 Bogor dan dilaksanakan pada bulan Mei 2008 sampai Juli Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada para responden dan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan dan manajer. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan, buku, skripsi, artikel dan internet. 3. Metode Penentuan Sampel a. Penarikan sampel Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan metode Quota sampling yaitu sampel diambil dengan menetapkan kuota atau jumlah tertentu terhadap sampel yang memiliki karakteristik yang diinginkan (Istijianto, 2006). sampel yang diambil sebanyak 55 orang dari populasi 119 karyawan dengan menggunakan rumus Slovin berikut: N n =...(1) 1+ N e () 2 Keterangan : n = Jumlah contoh yang akan diambil N = Jumlah responden e = Kesalahan yang dapat ditolerir (10%) Sampel dalam penelitian ini, diambil berdasarkan 9 divisi/bagian yang terdiri dari divisi SDM dan sarana, Keuangan, Akuntansi, Pemasaran, Giro, Bisnis Keuangan dan Keagenan, Bisnis Komunikasi dan Logistik, Unit Pelayanan Luar dan Pengolahan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

32 22 Tabel 1. Jumlah sampel berdasarkan bagian/divisi. No Divisi/ Bagian Jumlah Jumlah Populasi Sampel 1 SDM dan Sarana Keuangan Akuntansi Pemasaran Giro Bagian Bisnis Komunikasi dan Logistik Bisnis Keuangan dan Keagenan Unit Pelayanan Luar Pengolahan dan Outgoing Jumlah b. Pengujian Kuesioner Kuesioner yang akan digunakan diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini digunakan agar kuesioner yang digunakan terbukti akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. Uji validitas digunakan untuk melihat hubungan diantara masing-masing pertanyaan, sehingga memiliki keterkaitan yang erat diantaranya. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan agar semua pertanyaan tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan (Umar, 2003). 1. Uji validitas Teknik untuk menguji validitas digunakan rumus product moment pearson correlation yaitu : n( XY)- ( X)( Y) r =...(2) (n X 2 - ( X) 2 ) (n Y 2 ( Y) 2 ) dimana : r = nilai koefisien pearson n = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan tiap responden Y = total skor pertanyaan dari tiap responden 2. Uji reliabilitas (keterandalan) Setelah kuesioner terbukti sahih, keabsahan kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya. Menurut Umar (2003), reliabilitas adalah suatu nilai

33 23 yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronchbach yaitu: k σ b 2 r 11 = [ ] [1- ]...(3) k-1 σ t 2 dimana: k r 11 = keandalan instrumen = banyaknya butir pertanyaan σ b 2 = jumlah ragam butir pertanyaan σ t 2 = ragam total Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1, yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 2. Klasifikasi Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas α > 0,9 Sempurna (Excellent) α > 0,8 Baik (Good) α > 0,7 Dapat diterima (Acceptable) α > 0,6 Diragukan (Questionable) α > 0,5 Lemah (Poor) α < 0,5 Tidak dapat diterima (Inacceptable) Sumber: George dan Mallery (2003) 3.3. Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan uji Chi-Square dibantu dengan program komputer SPSS 11.5 for windows. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Data yang diperoleh dicari nilai tengahnya (Median). Median digunakan untuk mengukur nilai tengah dari data yang telah diurutkan nilainya dari kecil ke besar, kemudian membaginya

34 24 secara seimbang di tengah. Median merupakan cara lain mencari nilai yang dapat mewakili sejumlah data yang terkumpul. Berdasarkan nilai tengah tersebut, diperoleh kesimpulan yang didapat dengan menentukan terlebih dahulu skala penilaian pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Skala Penilaian Rentang Keterangan Skala 1-2 = 1,5 Jarang/Tidak Setuju 2-3 = 2,5 Kadang-kadang/ Kurang Setuju 3-4 = 3,5 Sering/Setuju 4 Sangat Sering/ Sangat Setuju 2. Uji Chi-Square Uji Chi-Square merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara beberapa variabel. Uji Chi- Square dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara efektivitas komunikasi dengan karakteristik karyawan yang mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja karyawan. Rumus satatistik Chi-Square menurut Umar (2003) adalah: (О ij E ij )² χ² = Σ Σ [ ] E ij... (4) Dimana: O ij = Observasi dari tiap sel E ij = Hasil ekspektasi tiap sel Hipotesis: H 0 : Tidak terdapat hubungan antara dua variabel H 1 : Terdapat hubungan antara dua variabel Dasar pengambilan keputusan Chi-Square adalah jika χ² hitung > χ² tabel atau nilai nyata (sig) < α = 5%, maka tolak H 0. Sebaliknya, jika χ² hitung < χ² tabel atau sig > α = 5%, maka terima H 0.

35 Definisi Operasional Pola komunikasi adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan diukur berdasarkan frekuensi yang dilakukan dan diterima oleh responden. Hambatan Komunikasi adalah gejala atau gangguan yang menghalangi proses penyampaian pesan. Efektivitas Komunikasi adalah kondisi dimana rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dengan respon yang ditanggap dan dipakai oleh penerima. Atasan adalah pimpinan atau supervisor pada masing-masing divisi. Bawahan adalah pegawai (orang yang dibawah perintah). Jarang berarti renggang, menunjukkan sesuatu pernah dilaksanakan/terjadi, namun frekuensinya sangat kecil. Kadang-kadang berarti sesekali dilakukan, sesekali tidak (frekuensi terjadinya sedang). Sering, berarti kerap kali dilakukan (frekuensi terjadinya tinggi). Sangat, frekuensi terjadinya lebih dari.

36 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum PT Pos Indonesia (Persero) Kantor pos pertama di Indonesia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron van Imhof pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia. Kantor pos ini didirikan untuk memperlancar komunikasi dalam bentuk surat menyurat pada masa kolonial Belanda. Peran Kantor Pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan telegrap dan telepon, maka pada tahun 1906 dibentuk Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Jawatan PTT). Pada tanggal 27 September 1945 dilakukan pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintahan militer Jepang yang kemudian tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahun sebagai hari bakti Postel. Saat Jawatan PTT dianggap telah memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 19 Tahun 1960, Jawatan PTT diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan PP No. 240 Tahun PN Postel selanjutnya dipecah menjadi dua badan usaha, masingmasing PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 tahun 1965 dan PP No. 30 tahun Status PN Pos dan Giro kemudian diubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No. 9 tahun 1978 yang kemudian disempurnakan berdasarkan PP No 24 tahun Akhirnya, untuk dapat menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin marak dan penuh dengan persaingan yang sangat ketat, maka diubahlah status Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (Persero) yang dilaksanakan berdasarkan PP No 5 tahun 1995 tanggal 27 Februari Perubahan status tersebut secara efektif mulai berlaku pada tanggal 20 Juni Sejarah Kantor Pos Bogor Kantor Pos Bogor merupakan kantor pos yang keberadaannya di bawah pengawasan PT Pos Indonesia (Persero). Kantor Pos Bogor

37 27 berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 5 Kelurahan Paledang Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Gedung Kantor Pos ini dahulunya merupakan bangunan gereja pertama di Buitenzorg (Bogor) yang pemberkatannya dilakukan pada tanggal 13 April Gereja ini semula dimaksudkan sebagai tempat beribadat umat Protestan dan umat Katolik secara bergiliran. Pada tahun 1896 umat Katolik tidak lagi beribadat di gereja tersebut, karena mereka telah memiliki gereja baru. Umat Protestan sendiri kemudian melaksanakan ibadahnya di gereja yang mereka dirikan dalam tahun gedung gereja tersebut oleh pemerintah Belanda dijadikan kantor pos karena letaknya di pinggir jalan pos (postweg), sekarang Ir. H. Juanda. Bangunan ini memiliki atap cukup tinggi dan terdapat jendela kaca berbentuk persegi empat dan kondisi sekarang ruang dalam dibuat menjadi beberapa ruangan tidak permanen sesuai keperluan kantor pos. PT Pos Indonesia (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi perusahaan Pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global dalam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan menjunjung tinggi nilai dan misi yaitu memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah dan individu melalui penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik, transaksi keuangan dan filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan kompetitif di pasar domestik dan global Kedudukan, Tugas Pokok, Tujuan dan Bidang Usaha PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan SK Direksi PT Pos Indonesia (Persero) KD.70/DIRUT/1105, PT Pos Indonesia (Persero) adalah BUMN yang dipimpin oleh suatu Direksi yang bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). BUMN ini mempunyai tugas pokok melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan di

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pos Indonesia Pusat Bandung Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000)

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) Oleh RATNA RESTU NOVIANDARI H24103121 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI Oleh PUJI NURYADIN H24076096 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI)

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) Oleh: Nur Hamidah H24102100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H24104097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT PT. INDOSAT, Tbk. SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT.

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. BANK X) Oleh DHANIA RAMADHANI H24104052 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh ADE PUTRI UTAMI H24054128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN KERJA PRODUKTIF PT X TBK UNIT BISNIS BOGOR. Oleh : NINDYA MAYANGDARANI H

ANALISIS HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN KERJA PRODUKTIF PT X TBK UNIT BISNIS BOGOR. Oleh : NINDYA MAYANGDARANI H ANALISIS HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN KERJA PRODUKTIF PT X TBK UNIT BISNIS BOGOR Oleh : NINDYA MAYANGDARANI H24053960 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh MAHARDHIKA YUDA H24077025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H

Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H EVALUASI KINERJA PT. BALAI PUSTAKA (PERSERO) MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN KINERJA Oleh ADE YOLARDI SAPUTRA H24104126 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos yang pertama kali didirikan yaitu di Batavia (Jakarta) pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah 35 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial

Lebih terperinci

: IRWAN PURNOMO H

: IRWAN PURNOMO H MEMPELAJARI KINERJA PERUSAHAAN DALAM RANGKA MENCAPAI KONDISI EKSELEN DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007 (STUDI KASUS PT. GARAM-PERSERO) Oleh : IRWAN PURNOMO H24104048

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN (Studi Kasus : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor) Oleh DEDEH H

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN (Studi Kasus : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor) Oleh DEDEH H ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN (Studi Kasus : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor) Oleh DEDEH H24052089 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN BUKU BERTEMAKAN ISLAM (Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN BUKU BERTEMAKAN ISLAM (Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN BUKU BERTEMAKAN ISLAM (Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) Oleh KUSUMANINGRUM FATIMAH H24101049 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H24103077 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Oleh BIMA RACHMAWATI H24102083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam Organisasi Pengertian Komunikasi proses dimana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. the process

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN LOYALITAS ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI HURIP DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN LOYALITAS ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI HURIP DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI DAN LOYALITAS ANGGOTA PADA KELOMPOK TANI HURIP DENGAN PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR Oleh HENDRA ADHI SAPUTRA H24102084 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE Oleh LIA DWI HARINI H24101099 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ROSI ANRAYANI H24050175 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H24103067 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Oleh : SRI IRTANTI H

Oleh : SRI IRTANTI H HUBUNGAN PENERAPAN ORGANISASI PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP RRI) BOGOR Oleh : SRI IRTANTI H 24066046 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh BARITA MUTIARA H24104092 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN GIANT HYPERMARKET TAMAN YASMIN, BOGOR. Oleh PORWATI H

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN GIANT HYPERMARKET TAMAN YASMIN, BOGOR. Oleh PORWATI H ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN GIANT HYPERMARKET TAMAN YASMIN, BOGOR Oleh PORWATI H24052750 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Porwati. H24052750. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : RADITYA WAHYU W. 0612010173/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H24053163 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR Oleh RETNA WULANDARI H24052635 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA Oleh DADAN HAMDANI H24102134 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) Oleh FIRSTRI SYANPUTRI H24104085 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H24102034 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR) Oleh NAWANG AFIANA H24102041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA PT. TASPEN (PERSERO) BOGOR. Oleh PEBRIADI H

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA PT. TASPEN (PERSERO) BOGOR. Oleh PEBRIADI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA PT. TASPEN (PERSERO) BOGOR Oleh PEBRIADI H24077029 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Oleh : Arie Kusuma Wardana H24104109 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering dibahas dalam kebanyakan organisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara bekerja

Lebih terperinci

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H24054113 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK Yunditia Yulantami.

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEZZI UKTOLSEJA H24102038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM. Oleh LASMA H

ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM. Oleh LASMA H ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM Oleh LASMA H24052152 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO)

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) Oleh ETTY NUR BAETI H24103062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI (KASUS MAHASISWA STRATA SATU INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H24102107 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) Oleh AHMAD ZULKARNAEN H24076004 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) Oleh YULI ASTRIA H24103097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, kerangka berpikir diarahkan untuk mendapatkan konsep-konsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus selalu berinteraksi dengan orang lain dalam suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum BEM IPB Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) merupakan salah satu lembaga kemahasiswaan resmi

Lebih terperinci