KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. Slamet Soebjakto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. Slamet Soebjakto"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Tahun 2015 disusun sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas Ditjen PRL dalam melaksanakan kewajiban pembangunan di bidang pengelolaan ruang laut, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja baik makro maupun mikro yang telah dicapai, serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan di bidang pengelolaan ruang laut. Capaian tahun 2015 ini menjadi langkah awal untuk lebih mengembangkan pembangunan pengelolaan ruang laut di masa datang, khususnya untuk melaksanakan RPJMN sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi tentang hasil pembangunan pengelolaan ruang laut yang telah dilakukan oleh Ditjen PRL. Harapan kami kiranya laporan ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan feed back terhadap penyelenggaraan program Ditjen PRL dan sekaligus sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Akhirnya atas perhatian dan bantuan semua pihak terhadap terselenggaranya program dan kegiatan Ditjen PRL Tahun 2015 diucapkan terima kasih. Jakarta, Januari 2016 Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Slamet Soebjakto LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 i

2 RINGKASAN EKSEKUTIF Tahun 2015 merupakan tahun pertama RPJMN , pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada awal tahun hingga pertengahan tahun, mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) yang disusun pada Tahun Dalam perjalanannya, seiring dengan Pelaksanaan program Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 yang dirumuskan dengan 9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (Nawa Cita), Direktorat Jenderal KP3K berganti namanya menjadi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Direktorat Jenderal PRL). Perubahan nomenklatur menjadi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut pasca Lahirnya Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan Renstra PRL Tahun yang menggunakan pendekatan Balanced Score Card (BSC), Direktorat Jenderal PRL telah melaksanakan kegiatannya berdasarkan pada program untuk mencapai sasaran. Sesuai dengan pengukuran kinerja, terlihat bahwa target-target dari sasaran yang ingin dicapai dengan nilai rata-rata capaian 116,30%. Hal ini tercapai karena dari 31 Indikator Kinerja Direktorat Jenderal PRL, terdapat 23 Indikator Kinerja yang mencapai target yakni: 1) IK 2 Jumlah KUGAR yang menerima bantuan (kelompok) 2) IK 3 Rata rata pendapatan petambak garam/bulan/musim ( Rp ) 3) IK 4 Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi ( komunitas ) 4) IK 5 Jumlah LKM Pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau pulau kecil 5) IK 7 Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil ( kelompok ) 6) IK 8 Jumlah Kawasan wisata bahari yang dikembangann ( kawasan ) 7) IK 9 Pertumbuhan PDB Perikanan 8) IK 10 Jumlah Pulau pulau kecil yang mandiri ( Pulau ) 9) IK13 Jumlah kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau pulau kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan ) 10) IK14 Luas kawasan konservasi ( juta ha) 11) IK15 Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan) 12) IK16 Jumlah pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau) 13) IK18 Jumlah kawasan pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi (lokasi) 14) IK20 Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan) 15) IK21 Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen rencana zonasi dan/atau masterplan (kawasan) 16) IK22 Jumlah penambahan luas kawasan konservasi (Ha) 17) IK23 Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 ii

3 18) IK24 Jumlah Pulau-Pulau Kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya (pulau) 19) IK25 Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis) 20) IK26 Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin) 21) IK27 Indeks kompetensi dan integritas DJPRL 22) IK28 Persentase unit kerja DJPRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 23) IK29 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Namun demikian, masih terdapat 4 indikator kinerja yang belum mencapai target, yaitu: 1) IK1 Nilai tukar petambak garam, tercapai 99,42% dari yang ditargetkan; 2) IK6 Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi, tercapai 80% dari yang ditargetkan; 3) IK11 Produksi garam rakyat, tercapai 87,88% dari yang ditargetkan; dan 4) IK12 Presentase kualitas garam KP1 terhadap total keseluruhan, tercapai 32% dari yang ditargetkan 5) IK17 Nilai Investasi di Pulau-pulau Kecil, tercapai 27% dari yang ditargetkan Dari kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu ditindaklanjuti di tahun 2016 untuk perbaikan program dan kegiatan Ditjen PRL, antara lain berupa: 1) Untuk mencapai target yang berkaitan dengan program garam rakyat yaitu IK1, IK11 dan IK 12, perlu dirancang program peningkatan kuantitas dan kualitas garam rakyat yang efektif, antara lain penyempurnaan program korporatisasi garam rakyat; 2) Untuk mencapai target IK17 Nllai investasi di pulau-pulau kecil, perlu dilakukan langkah-langkah antara lain: Menciptakan kondisi yang aman dan kondusif dalam berinvestasi di pulau-pulau kecil. Memberikan kemudahan dalam perizinan investasi di pulau-pulau kecil. Memberikan kepastian hukum dalam berinvestasi di pulau-pulau kecil. Memberikan dukungan teknis investasi di pulau-pulau kecil. Meningkatkan kualitas SDM. Memperkuat koordinasi lintas sektor dan instansi. Memperkuat kelembagaan investasi. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 iii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I RINGKASAN EKSEKUTIF... II DAFTAR ISI... IV BAB I. PENDAHULUAN Unit Kerja Organisasi Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Unit Pelaksana Teknis (UPT) Visi dan Misi Visi Misi Tugas Pokok Dan Fungsi Tugas Pokok Fungsi Tujuan Sistematika Penulisan... 7 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Target Kinerja Tahun Target Kinerja Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Tahun Target Kinerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI CAPAIAN KINERJA PADA STAKEHOLDERS PERSPECTIVE Sasaran Strategis 1. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil IKU 1. Nilai Tukar Petambak Garam LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 iv

5 IKU 2. Jumlah KUGAR Yang Menerima Bantuan (Kelompok) IKU 3. Rata-rata pendapatan petambak garam/bulan/musim (Rp) IKU 4. Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas) 34 IKU 5. IKU 6. IKU 7. Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit) Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) IKU 8. Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan (kawasan) IKU 9. Pertumbuhan PDB Perikanan CAPAIAN KINERJA PADA CUSTOMER PERSPECTIVE Sasaran Strategis 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP IKU 10. Jumlah Pulau-pulau kecil yang Mandiri (pulau) Sasaran Strategis 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan IKU 11. Produksi Garam Rakyat (juta ton) IKU 12. Presentase Kualitas Garam KP1 terhadap total keseluruhan (%) IKU 13. Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan) IKU 14. Luas kawasan konservasi (juta ha) IKU 15. Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan) IKU 16. Jumlah Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau) IKU 17. Nilai Investasi di Pulau-Pulau Kecil (Rp. Trilyun) Sasaran Strategis 4. Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir 72 IKU 18. Jumlah kawasan Pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi (lokasi) CAPAIAN KINERJA PADA INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE Sasaran Strategis 5. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif IKU 19. Indeks efektifitas kebijakan pemerintah Sasaran Strategis 6. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Sasaran Strategis 6. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 v

6 IKU 20. Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan). 76 IKU 21. Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen rencana zonasi dan/atau masterplan (kawasan) IKU 22. Jumlah penambahan luas kawasan konservasi (Ha) IKU 23. Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya IKU 24. Jumlah Pulau-Pulau Kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya (pulau) Sasaran Strategis 7. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan IKU 25. Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis) IKU 26. Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin) CAPAIAN KINERJA LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE Sasaran Strategis 8. Terwujudnya aparatur sipil negara DJPRL yang kompeten, profesional dan berkepribadian IKU 27. Indeks kompetensi dan integritas DJPRL Sasaran Strategis 9. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPRL yang handal dan mudah diakses IKU 28. Persentase unit kerja DJPRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Sasaran Strategis 10. Terwujudnya birokrasi DJPRL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima IKU 29. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPRL Sasaran Strategis 11. Terkelolanya anggaran pembangunan DJPRL secara efisien dan akuntabel IKU 30. Nilai Kinerja Anggaran DJPRL (%) IKU 31. Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPRL (%) REALISASI ANGGARAN BAB IV. PENUTUP KESIMPULAN SARAN LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT 2015 vi

7 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Unit Kerja Organisasi Unit kerja organisasi Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) pada Triwulan III Tahun 2015 mengalami perubahan nomenklatur menjadi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) seiring dengan penyesuaian visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mewujudkan program kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan Trisakti dan Nawacita Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Berdasarkan Permen KP Nomor PER.15/MEN/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan sekaligus juga dalam rangka mengemban amanah Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan PP 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah: DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PENGEMBANGAN USAHA DIREKTORAT PESISIR DAN LAUTAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PELP UNIT PELAKSANA TEKNIS Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal KP3K (Organisasi Lama) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pelaksanaan program Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 yang dirumuskan dengan 9 Agenda Prioritas LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

8 Pembangunan Nasional (Nawa Cita). Dalam kerangka itu, KKP melakukan penyesuaian antara lain dengan perubahan struktur kerja organisasi. Dalam arahan Struktur Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun , Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Direktorat Jenderal KP3K) mengganti namanya menjadi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Direktorat Jenderal PRL). Perubahan nomenklatur menjadi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut pasca Lahirnya Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan. Secara prinsip program-program dasar Ditjen KP3K selama ini tidak akan berubah bahkan ada penguatan pada pengendalian pemanfaatan ruang laut, dan hal ini merupakan upaya mempertegas bahwa ruang laut perlu dikelola baik untuk keberlanjutan sumberdaya pesisir dan laut sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Dalam Pasal 42 Ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Pengelolaan ruang laut dilakukan untuk: i) melindungi sumberdaya dan lingkungan dengan berdasar pada daya dukung lingkungan dan kearifan lokal; ii) memanfaatkan potensi sumberdaya dan/atau kegiatan di wilayah laut yang berskala nasional dan Internasional; dan iii) mengembangkan kawasan potensial menjadi pusat kegiatan produksi, distribusi dan jasa. Penguatan kapasitas kelembagaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal yakni: 1) Perubahan paradigma pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dari production oriented ke people oriented. 2) Mandat yang diberikan, meliputi mandat konstitusional, mandat teknis, mandat pembangunan, dan mandat organisasi. 3) Kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan perundangan terkait yang berlaku. 4) Prinsip-prinsip pengorganisasian yang right sizing, unified function, efektif, efisien dan transparan, sesuai dengan bisnis proses pembangunan kelautan dan perikanan. 5) Tata laksana dan sumber daya aparatur Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut yang merupakan Unit Eselon I lingkup KKP telah ditetapkan penaatan kelembagaan yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai berikut: LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

9 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT PERENCANAAN RUANG LAUT DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PESISIR DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT JASA KELAUTAN DIREKTORAT KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMA N HAYATI LAUT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PELP UNIT PELAKSANA TEKNIS Gambar 2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal PRL sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015 Pengelolaan Ruang Laut merupakan manifestasi konsep pengembangan wilayah kelautan Indonesia yang menyeluruh dan terpadu, di dalamnya antara lain memuat pusatpusat pertumbuhan ekonomi kelautan, sistem konektivitas kemaritiman, kawasan laut strategis, serta arahan zonasi peruntukan penggunaan ruang laut pada skala nasional sesuai potensi dan daya dukung lingkungannya. Pengelolaan Ruang Laut sangat penting bagi Indonesia dalam rangka mendukung terwujudnya Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal PRL pada Tahun 2015, masih mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Nomor PER.15/MEN/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang terdiri dari 8 UPT sebagai berikut: 1) Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang; 2) Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang; 3) Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar; 4) Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak; 5) Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar; 6) Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong; LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

10 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT 7) Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru; 8) Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang. Wilayah kerja dan perangkat satuan kerja UPT lingkup Direktorat Jenderal PRL berdasarkan Permen KP Nomor PER.23/MEN/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Permen KP Nomor PER.22/MEN/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Lautan dan berdasarkan Permen KP Nomor PER.24/MEN/2011 Tentang Perubahan Atas Permen KP Nomor PER.23/MEN/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPT Kawasan Konservasi Perairan Nasional, adalah sebagai berikut: BPSPL PADANG Wilayah Kerja: Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel, Riau,Kepri Satker : Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang BPSPL DENPASAR Wilayah Kerja : Jatim, Bali, NTB, NTT Satker : Surabaya, Mataram, Kupang BPSPL MAKASSAR Wilayah Kerja : Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra Satker : Manado, Palu, Kendari BPSPL PONTIANAK Wilayah Kerja : Kalteng, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kaltara Satker : Balikpapan, Banjarmasin LPSPL SORONG Wilayah Kerja : Papua Barat, Papua, Maluku, Maluku Utara Satker : Merauke, Ambon LPSPL SERANG Wilayah Kerja : Bengkulu, Babel, DKI Jakarta, Jabar, DIY, Banten, Jateng, Lampung Satker : Jakarta, Semarang, Bandar Lampung Gambar 3. Satker dan Wilayah Kerja UPT Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

11 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT BKKPN KUPANG Wilayah Kerja: Sultra, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, NTT, Malut, KKPN Kepulauan Aru Bag Tenggara, Maluku, KKPN Kep. Padaido- Papua, KKPN Kep. Raja Ampat, KKPN Kep. Waigeo-Papua Barat, KKPN Kep. Kapoposang-Sulsel, KKPN Pulau Gili Ayer, Gili Meno dan Gili Trawangan-NTB Satker : Dobo, Banda, Biak, Raja Ampat, Pangkep, Lombok Utara LKKPN PEKANBARU Wilayah Kerja : Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Babel, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kaltim, Kalteng, Kalbar, Kalsel, KKPN Pulau Pieh-Sumbar, Kaltara Satker : Padang Pariaman Gambar 4. Satuan Kerja dan Wilayah Kerja UPT Kawasan Konservasi Perairan Nasional 1.2 Visi dan Misi Visi Visi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebagai salah satu unit Eselon I lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara hirarki mengacu kepada visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selaras dengan visi pembangunan nasional yaitu: Misi Pengelolaan Ruang Laut Yang Berdaulat Dan Mensejahterakan Secara Berkelanjutan " Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam untuk mewujudkan visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan perundang undangan kepada PRL. Misi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut adalah: 1) Mewujudkan perencanaan ruang laut pesisir, dan pulau-pulau kecil yang terpadu; 2) Mendayagunakan, melindungi dan melestarikan sumberdaya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil; 3) Meningkatkan tata kelola dan pengendalian ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil; 4) Mengendalikan pemanfaatan ruang laut secara berdaulat untuk kesejahteraan masyarakat. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

12 1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Tugas Pokok Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil Fungsi 1) Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan tata ruang laut nasional, zonasi teluk, selat, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil, penataan dan pemanfaatan kawasan konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan pesisir terpadu, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau kecil serta jasa kelautan; 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan tata ruang laut nasional, zonasi teluk, selat, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil, penataan dan pemanfaatan kawasan konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan pesisir terpadu, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau kecil serta jasa kelautan; 3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan dan pemanfaatan kawasan konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan pesisir terpadu, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau kecil serta jasa kelautan; 4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan dan pemanfaatan kawasan konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan pesisir terpadu, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau kecil serta jasa kelautan; 5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan tata ruang laut nasional, zonasi teluk, selat, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil, penataan dan pemanfaatan kawasan konservasi, perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan pesisir terpadu, rehabilitasi, reklamasi, mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau kecil serta jasa kelautan; 6) Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal pengelolaan ruang laut, dan 7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 1.4 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut dalam rangka mencapai sasaran program pengelolaan ruang laut. Oleh karena itu, tujuan pengelolaan ruang laut adalah: 1) Meningkatkan tata kelola ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil; 2) Meningkatkan dayaguna wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; 3) Menata dan memanfaatkan jasa-jasa kelautan; 4) Meningkatkan pengelolaan sumberdaya hayati, non hayati dan buatan; 5) Melestarikan kawasan konservasi dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman hayati laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

13 1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan: Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis oraginsasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi oleh organisasi. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja: Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahunan. Bab III Akuntabilitas Kinerja: Pada bab ini disajiikan secara singkat capaian kinerja orgainsasi untuk srtiap pernyataan kinerja sasaran strategis orgainsasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja oraginsasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasarn strategis tersebut dilakukan analisasi capaian kinerja sebagai berikut: A. Capaian Kinerja Organisasi Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lau dan beberapa tahun terakhir; Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Membandingkan realiasasi kinerja tahun ini dengan stanbadar nasional (jika ada); Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja alternative soluasi yang telah dilakukan; Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Realisasi Anggaran. Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Bab IV Penutup: Pada bab ini disajikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

14 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Sasaran strategis pengelolaan ruang laut sebagai penjabaran Visi Misi pembangunan nasional dan KKP ditetapkan melalui tahapan-tahapan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan arah kebijakan yang ditetapkan dan dibagi dalam empat perspektif (Gambar 5). Stakeholders Prespective 00 SS 1. Terwujudnya peningkatan 0 kesejahteraan masyarakat KP Customer Perspective SS 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP SS 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan Internal Process Perspective PERUMUSAN KEBIJAKAN SS 4. Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif PELAKSANAAN KEBIJAKAN SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan 0 SDKP yang adil, berdaya saing, dan berkelanjutan PENGAWASAN KEBIJAKAN SS 6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP secara professional dan partisipatif Learning and Growth Perspective HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL SS7. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional & berkepribadian SS 8.Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses SS 9. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima SS 10. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien & akuntabel Gambar 5. Peta Strategi Ditjen Pengelolaan Ruang Laut LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

15 Sasaran strategis PRL Tahun dijabarkan sebagai berikut: 1. Stakeholders Prespective Menjabarkan misi Kesejahteraan, maka sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai adalah "Terwujudnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan Indikator Kinerja: a) Nilai Tukar Petambak Garam sebesar 101 pada tahun b) Jumlah Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) yang menerima bantuan sebanyak 1000 kelompok pada tahun c) Rata-rata pendapatan petambak garam/bulan/musim sebesar Rp ,- pada tahun d) Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi sebanyak 8 komunitas pada tahun 2015 namun adanya perubahan nomenklatur sehingga berubah lokasi menjadi masyarakat di pulau-pulau kecil dari 5 komunitas pada tahun 2016 menjadi 15 komunitas hingga tahun e) Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulaupulau kecil sebanyak 138 unit pada tahun f) Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi sebanyak 100 unit pada tahun g) Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil sebanyak 793 kelompok pada tahun h) Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan sebanyak 15 kawasan pada tahun 2015 namun adanya perubahan nomenklatur sehingga target berubah menjadi 3 kawasan tahun 2016 dan 12 kawasan tahun i) Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan sebesar 7% pada tahun 2015 menjadi 12% pada tahun Customer Perspective Menjabarkan misi Kedaulatan, maka sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai adalah Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP, dengan Indikator Kinerja: a) Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri dari 5 pulau pada tahun 2015 menjadi 31 pulau pada tahun Menjabarkan misi Keberlanjutan, maka sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai adalah Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan Indikator Kinerja: a) Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya sebanyak 17 kawasan pada tahun 2015 menjadi 35 kawasan tahun LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

16 b) Luas kawasan konservasi sebanyak 16,5 juta Hektar pada tahun 2015 menjadi 20 juta Hektar tahun c) Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali sebanyak 50 kawasan pada tahun 2015 dan menjadi 85 kawasan tahun d) Jumlah Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya sebanyak 20 pulau pada tahun e) Nilai investasi di pulau-pulau kecil sebesar 2 Trilyun pada tahun f) Perairan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki dokumen Rencana Tata Ruang Laut Nasional (RTRLN) 1 dokumen pada tahun g) Jumlah jasa kelautan yang dikelola untuk pengembangan ekonomi sebanyak 4 ragam tahun 2016 menjadi 10 ragam tahun Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai adalah Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir dengan Indikator Kinerja: a) Jumlah kawasan Pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi sebanyak 2 lokasi tahun Internal Process Perspective Sasaran strategis pada perspektif ini adalah merupakan proses yang harus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, yakni: Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai adalah Tersedianya Kebijakan Pembangunan KP yang Efektif, dengan Indikator Kinerja: a) Indeks efektivitas kebijakan pemerintah, dari 6 pada tahun 2015 menjadi 8 pada tahun Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai adalah Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan Berkelanjutan, dengan Indikator Kinerja: a) Jumlah lokasi kawasan laut dan wilayah pesisir yang memiliki rencana zonasi dan/atau masterplan dan bisnisplan yang akan ditetapkan menjadi peraturan perundangan sebanyak 46 lokasi tahun 2015 menjadi 53 lokasi tahun 2019 b) Jumlah penambahan luas kawasan konservasi sebanyak Ha tahun 2015 menjadi Ha tahun c) Jumlah Pulau-Pulau Kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya sebanyak 5 pulau tahun d) Jumlah pulau-pulau kecil yang dibangun sarana prasarananya sebanyak 25 pulau tahun 2016 menjadi 31 pulau tahun e) Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya sebanyak 22 kawasan tahun 2015 menjadi 25 kawasan tahun LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

17 Sasaran strategis ketujuh (SS-7) yang akan dicapai adalah Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang partisipatif, dengan Indikator Kinerja: a) Jumlah keanekaragaman hayati laut yang dilindungi dan dilestarikan sebanyak 15 jenis tahun 2015 menjadi 20 jenis tahun Learning and Growth Perspective (input) Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan input yang dapat mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome Ditjen PRL. Terdapat 4 sasaran strategis yang akan dicapai yakni : Sasaran strategis kedelapan (SS-8) yakni Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditjen PRL yang Kompeten, Profesional, dan Berkepribadian, dengan Indikator Kinerja: a) Indeks Kompetensi dan Integritas Ditjen PRL dari 65 pada tahun 2015 menjadi 85 pada tahun Sasaran strategis kesembilan (SS-9) yakni Tersedianya Manajemen Pengetahuan Ditjen PRL yang Handal, dan Mudah Diakses, dengan Indikator Kinerja: a) Persentase unit kerja Ditjen PRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dari 40% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun Sasaran strategis kesepuluh (SS-10) yakni Terwujudnya Birokrasi Ditjen PRL yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima, dengan Indikator Kinerja: a) Nilai kinerja Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen PRL dari BB pada tahun 2015 menjadi AA pada tahun Sasaran strategis kesebelas (SS-11) yakni Terkelolanya Anggaran Pembangunan Ditjen PRL secara Efisien dan Akuntabel, dengan Indikator Kinerja: a) Nilai Kinerja Anggaran Ditjen PRL dari Baik pada tahun 2015 menjadi Sangat Baik pada tahun b) Presentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Ditjen PRL sebesar 100% tahun 2015 hingga LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

18 2.2 Target Kinerja Tahun 2015 Tahun 2015 merupakan masa peralihan Renstra dan Renstra , sehingga pada Tahun 2015 telah terjadi beberapa kali perubahan target kinerja di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan seiring penyesuaian visi dan misinya. Pada Bulan Maret Tahun 2015, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal KP3K dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada dokumen tersebut, Ditjen KP3K mempunyai target 12 Sasaran Strategis (SS) dan 30 Indikator Kinerja Utama (IKU). Seiring dengan perubahan nomenklatur Ditjen KP3K menjadi Ditjen PRL, pada Bulan September Tahun 2015 telah ditandatangani perubahan Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal PRL dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada dokumen Perjanjian Kinerja yang baru ini, Ditjen PRL mempunyai target yang terbagi menjadi 11 SS dan 31 IKU Target Kinerja Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulaupulau Kecil Tahun 2015 Target kinerja Direktorat Jenderal PRL berdasarkan dokumen perjanjian kinerja Direktorat Jenderal KP3K dan penanggung jawab masing-masing indicator kinerja program Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Target Kinerja Direktorat Jenderal PRL berdasarkan Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal KP3K dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis No Uraian Stakeholder Perspective Target Tahun 2015 Penanggung Jawab 1. Meningkatnya kemakmuran masyarakat Kelautan dan Perikanan IKU 1 IKU 2 Nilai Tukar Petambak Garam 101 Setditjen, Dit Jasa Kelautan, TP PUGAR Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7 Setditjen Customer Perspective 2. Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan IKU 3 Jumlah kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulaupulau kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan) 17 Dit KKHL dan UPT KKPN IKU 4 Jumlah luas kawasan konservasi (Juta Ha) 16,5 Dit KKHL dan UPT KKPN IKU 5 Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan) 50 Dit PP LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

19 Sasaran Strategis No IKU 6 Indikator Kinerja Utama Uraian Jumlah Pulau-pulau kecil terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau) Target Tahun 2015 Penanggung Jawab 20 Dit PPK dan UPT PSPL 3. Meningkatnya produksi, usaha dan investasi bagi kemakmuran masyarakat KP3K IKU 7 IKU 8 Produksi garam rakyat (juta ton) Persentase Kualitas Garam rakyat KP1 terhadap total keseluruhan (%) 3,3 Dit Jasa Kelautan, TP PUGAR 60 Dit Jasa Kelautan, TP PUGAR IKU 9 Nilai investasi di pulau-pulau kecil (Rp. Trilyun) 2 Dit PPPK 4. Meningkatnya produk KP yang dikembangkan dan dipasarkan IKU 10 Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan 15 Dit KKHL, Dekonsentrasi, BPSPL, LPSPL 5. Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir IKU 11 Jumlah kawasan pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi (kawasan) 2 Dit. PP IKU 12 Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas) 8 Dit. Jasa Kelautan IKU 13 Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit) 138 Dit. Jasa Kelautan Internal Process Perspective 6. Terimplementasinya kebijakan pembangunan yang memperkuat IKU 14 Indeks efektivitas kebijakan bidang KP3K 1 Setditjen LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

20 Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Utama Uraian Target Tahun 2015 Penanggung Jawab kedaulatan negara kepulauan 7. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkelanjutan IKU 15 IKU 16 Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan) Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen rencana zonasi dan/atau masterplan (kawasan) 1 Dit Penataan Ruang Laut 46 Dit. Penataan Ruang Laut IKU 17 Jumlah penambahan kawasan konservasi (Ha) Dit. KKHL IKU 18 Jumlah pulau-pulau kecil/terluar yang terfasilitasi investasi dan/atau pengembangan ekonominya (pulau) 5 Dit. PPPK IKU 19 Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya (kawasan) 22 Dit. PP IKU 20 Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) 793 Dit. Jasa Kelautan 8. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang berdaulat IKU 21 IKU 22 Jumlah jenis ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis) Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin) 15 Dit. KKHL 4 Dit. PP Learning And Growth Perspective LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

21 Sasaran Strategis 9. Tersedianya ASN DItjen KP3K yang kompeten dan berkepribadian No IKU 23 Indikator Kinerja Utama Uraian Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III lingkup Ditjen KP3K (%) Target Tahun 2015 Penanggung Jawab <15 Setditjen 10. Tersedianya informasi Ditjen KP3K yang valid, handal dan mudah diakses IKU 24 Indeks pemanfaatan informasi Ditjen KP3K berbasis IT (%) >75 Setditjen 11. Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi KKP yang berkepribadian IKU 25 IKU 26 IKU 27 Indeks RB Ditjen KP3K BB Setditjen Nilai/skor SAKIP Ditjen KP3K A Setditjen Indeks integritas pelayanan publik Ditjen KP3K 8 Setditjen, Dit PP, UPT IKU 28 Jumlah unit kerja bestatus wilayah bebas korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) 1 BPSPL Padang 12. Terkelolanya anggaran pembangunan Ditjen KP3K secara efisien IKU 29 IKU 30 Opini atas Laporan Keuangan Ditjen KP3K Efisiensi anggaran Ditjen KP3K (%) WTP Seluruh Satker Ditjen PRL Seluruh Satker Ditjen PRL LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

22 2.2.2 Target Kinerja Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tahun 2015 Target kinerja Direktorat Jenderal PRL berdasarkan dokumen perjanjian kinerja Direktorat Jenderal PRL dan penanggung jawab masing-masing indicator kinerja program Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Target Kinerja Direktorat Jenderal PRL berdasarkan Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal PRL dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis No Uraian Stakeholder Perspective Target Tahun 2015 Penanggung Jawab 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil 1 Nilai Tukar Petambak Garam 2 Jumlah KUGAR yang menerima bantuan 3 Rata-rata pendapatan petambak garam/bulan/musim (Rp) 4 Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas) 5 Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit) 6 Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi 7 Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) 8 Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan (kawasan) 9 Pertumbuhan PDB Perikanan 101 Setditjen, Dit Jasa Kelautan, TP PUGAR Dit Jasa Kelautan Dit Jasa Kelautan 8 Dit Jasa Kelautan 138 Dit Jasa Kelautan 100 Dit Jasa Kelautan 793 Dit Jasa Kelautan 15 Dit Pendayagunaan Pesisir 7 - LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

23 Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Utama Uraian Target Tahun 2015 Penanggung Jawab Customer Perspective 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan 10 Jumlah Pulau-pulau kecil yang Mandiri (pulau) 11 Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan) 12 Produksi Garam Rakyat (juta ton) 13 Presentase Kualitas Garam KP1 terhadap total keseluruhan (%) 14 Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan) 15 Luas kawasan konservasi (juta ha) 16 Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan) 17 Jumlah Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau) 18 Nilai Investasi di Pulau- Pulau Kecil (Rp. Trilyun) 5 Dit Pendayagunaan PPK 1 Dit Penataan Ruang Laut 3,3 Dit Jasa Kelautan 60 Dit Jasa Kelautan 17 Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 16,5 Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 50 Dit Pendayagunaan Pesisir 20 Dit Pendayagunaan PPK 2 Dit Pendayagunaan PPK 19 2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

24 Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Utama Uraian Target Tahun 2015 Penanggung Jawab 4. Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir Jumlah kawasan Pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi (lokasi) Dit Pendayagunaan Pesisir Internal Process Perspective 5. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif 6. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 20 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah 21 Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen rencana zonasi dan/atau masterplan (kawasan) 22 Jumlah penambahan luas kawasan konservasi (Ha) 23 Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya 6 Setditjen 46 Dit Penataan Ruang Laut Dit. Penataan Ruang Laut 22 Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 7. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif Learning And Growth Perspective 24 Jumlah Pulau-Pulau Kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya (pulau) 25 Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis) 26 Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin) 5 Dit Pendayagunaan PPK 15 Dit Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 4 Dit Pendayagunaan PPK LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

25 Sasaran Strategis 8. Terwujudnya aparatur sipil negara DJPRL yang kompeten, profesional dan berkepribadian 9. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPRL yang handal dan mudah diakses No Indikator Kinerja Utama Uraian 27 Indeks kompetensi dan integritas DJPRL 28 Persentase unit kerja DJPRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Target Tahun 2015 Penanggung Jawab 88 Setditjen 40 Setditjen 10. Terwujudnya birokrasi DJPRL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 29 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPRL BB Setditjen 11. Terkelolanya anggaran pembangunan DJPRL secara efisien dan ekuntabel 30 Nilai kinerja anggaran DJPRL (%) 31 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPRL (%) Setditjen 100 Setditjen LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

26 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Dokumen Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditandatangani pada September 2015, dilakukan pengukuran capaian kinerja Tahun 2015 dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Ditjen PRL melakukan pengukuran kinerja secara periodik setiap 3 bulan (per triwulan) dan membentuk tim pengelola kinerja (Tim SAKIP Ditjen KP3K) untuk melakukan monitoring, evaluasi sampai dengan pelaporan. Untuk IKU yang capaiannya diukur secara tahunan diperhitungkan sesuai dengan karakteristik IKU dimaksud. Pelaksanaan pengukuran kinerja pada Ditjen PRL, sebagaimana unit kerja lain di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, menggunakan aplikasi database online melalui Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU dan Pedoman Pengukuran Kinerja yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Secara rinci, capaian masing-masing sasaran strategis dan indikator kinerja utama Ditjen PRL Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3. Target dan Realisasi Indikator Kinerja PRL Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama No Uraian Target Tahun 2015 Realisasi % Ket/ Status Capaian Stakeholder Perspective 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil 1 Nilai Tukar Petambak Garam 2 Jumlah KUGAR yang menerima bantuan (kelompok) 3 Rata-rata pendapatan petambak garam/bulan/musim (Rp) 4 Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas) 5 Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di ,42 99, , , , LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

27 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama No Uraian Target Tahun 2015 Realisasi % Ket/ Status Capaian Customer Perspective 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit) 6 Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi 7 Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) 8 Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan (kawasan) 9 Pertumbuhan PDB Perikanan 10 Jumlah Pulau-pulau kecil yang Mandiri (pulau) 11 Produksi Garam Rakyat (juta ton) 12 Presentase Kualitas Garam KP1 terhadap total keseluruhan (%) 13 Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau- Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan) 14 Luas kawasan konservasi (juta ha) 15 Jumlah kawasan pesisir rusak yang pulih kembali (kawasan) 16 Jumlah Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yang difasilitasi pengembangan ekonominya (pulau) 17 Nilai Investasi di Pulau-Pulau Kecil (Rp. Trilyun) ,37 119, ,3 2,91 87, ,34 32, ,5 17,3 104, ,53 27 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

28 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama No Uraian Target Tahun 2015 Realisasi % Ket/ Status Capaian 4. Meningkatnya manfaat sosial ekonomi di kawasan pesisir Internal Process Perspective 18 Jumlah kawasan Pesisir yang direvitalisasi/restorasi untuk pusat pengembangan ekonomi (lokasi) Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif 19 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah 6 8,1 135,5 IKU baru 6. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 7. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif Learning And Growth Perspective 20 Wilayah perairan laut NKRI yang memiliki dokumen perencanaan (kawasan) 21 Jumlah kawasan strategis nasional/tertentu yang memiliki dokumen rencana zonasi dan/atau masterplan (kawasan) 22 Jumlah penambahan luas kawasan konservasi (Ha) 23 Jumlah kawasan pesisir yang meningkat ketangguhannya 24 Jumlah Pulau-Pulau Kecil yang terfasilitasi investasi dan pengembangan ekonominya (pulau) 25 Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis) 26 Jumlah ijin yang difasilitasi untuk pemanfaatan kawasan pesisir dan laut (ijin) , , Terwujudnya aparatur sipil negara DJPRL yang kompeten, 27 Indeks kompetensi dan integritas DJPRL 88 94,8 107,72 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

29 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama No Uraian Target Tahun 2015 Realisasi % Ket/ Status Capaian profesional dan berkepribadian 9. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPRL yang handal dan mudah diakses 10. Terwujudnya birokrasi DJPRL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 11. Terkelolanya anggaran pembangunan DJPRL secara efisien dan akuntabel 28 Persentase unit kerja DJPRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 29 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPRL 30 Nilai kinerja anggaran DJPRL (%) 31 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPRL (%) BB A ,88 82, Capaian Kinerja Pada Stakeholders Perspective Stakeholders perspective di sini adalah terkait dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Perspektif ini digunakan dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi. Apabila dinarasikan akan berbunyi: organisasi harus memenuhi harapan stakeholders agar dinilai berhasil. Oleh karena itu, stakeholders perspective merupakan apa yang seharusnya organisasi berikan kepada stakeholders eksternal lainnya (outcome). Capaian kinerja pada stakeholder perspective merupakan capaian dari sasaran strategis Terwujudnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil dengan ratarata nilai pencapaian sasaran strategis sebesar 116,58%. Tabel 4. Sasaran Strategis 1 Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Dan Pulau- Pulau Kecil Indikator Kinerja Utama Target Capaian % Status 1) Nilai Tukar Petambak Garam ) Jumlah KUGAR yang menerima bantuan (kelompok) LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

30 3) Rata-rata pendapatan petambak garam/bulan/musim (Rp) ,99 4) Jumlah masyarakat adat, tradisional dan lokal yang direvitalisasi (komunitas) 5) Jumlah LKM pesisir yang terfasilitasi permodalannya di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (unit) 6) Jumlah kelembagaan usaha yang terpantau dan terevaluasi/yang mendapatkan bantuan fasilitasi 7) Jumlah pelaku usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil (kelompok) 8) Jumlah kawasan wisata bahari yang dikembangkan (kawasan) , ) Pertumbuhan PDB Perikanan 7 8,37 119,57 Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) 116,58 IKU 1. Nilai Tukar Petambak Garam Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan adalah suatu kondisi dimana kehidupan masyarakat KP, dalam hal ini petambak garam yang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung. Untuk itulah perlu dilakukan penghitungan ideks nilai tukar petambak garam. Indeks Nilai Tukar Petambak Garam (NTPG) ini digunakan untuk mengukur kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual masyarakat KP dengan produk yang dibutuhkan mereka dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Indeks NTPG dapat menggambarkan perkembangan tingkat pendapatan masyarakat KP dari waktu ke waktu. NTPG=100, berarti masyarakat mengalami impas/break even; NTPG>100, berarti masyarakat mengalami surplus; NTPG<100, berarti masyarakat mengalami defisit. Sumber data untuk untuk menghitung nilai indeks NTPG berasal dari hasil survey (pengambilan data primer) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik terhadap populasi masyarakat KP yang telah ditentukan, yakni petambak garam. Dari hasil survey didapatkan bahwa Nilai NTPG petambak garam pada akhir tahun 2015 sebesar 100. Nilai ini lebih rendah dari target atau bahkan dengan nilai NTPG pada triwulan II tahun 2015 yang mencapai 101. Hal ini disebabkan karena peningkatan harga kebutuhan hidup masyarakat akibat pengaruh penaikan harga jual BBM oleh pemerintah, sementara harga jual garam rakyat cenderung stabil bahkan terdapat beberapa lokasi yang menurun sejalan dengan peningkatan jumlah produksi garam. LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGELELOLAN RUANG LAUT

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.7-/217 DS6553-7197-642-6176 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.23/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA 2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam rangka pelaksanaan SAKIP yang lebih baik.

KATA PENGANTAR. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam rangka pelaksanaan SAKIP yang lebih baik. KATA PENGANTAR Dalam rangka mendukung Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA 5 LAMPIRAN I TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:

Lebih terperinci

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing SAMBUTAN PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM KEGIATAN RAPAT MONEV KOORDINASI DAN SUPERVISI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM SEKTOR KELAUTAN 3 PROVINSI (SULAWES SELATAN, SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN 2015 BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PELATIHAN KERJA DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN LKj TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN STASIUN PENGAWASAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KKP 2016

LAPORAN KINERJA KKP 2016 ii KATA PENGANTAR aporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.5-/217 DS6-9464-235-812 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012 NO KODE UNIT KERJA/PROGRAM PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 212 BARANG MODAL (Dalam ribuan rupiah) 1 SEKRETARIAT JENDERAL 12,47,993 53,265,361 283,213,727

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menindaklanjuti serangkaian kebijakan dan strategi yang secara utuh tertuang di dalam Rencana Stragis KKP tahun 2010-2014, Ditjen PSDKP sesuai tugas dan fungsinya telah

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN

PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN RENCANA STRATEGIS 2010-2014 DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TAHUN 2014

KATA PENGANTAR TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulaupulau Kecil (Ditjen KP3K) Tahun 2014 disusun sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas Ditjen KP3K dalam melaksanakan berbagai

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

Oleh Ir. AGUS DERMAWAN, M.Si Direktur Konservasi dan Taman Nasional Laut

Oleh Ir. AGUS DERMAWAN, M.Si Direktur Konservasi dan Taman Nasional Laut Oleh Ir. AGUS DERMAWAN, M.Si Direktur Konservasi dan Taman Nasional Laut DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KOMPLEKS BINA SAMUDERA JALAN PASIR PUTIH I ANCOL TIMUR LANTAI 4, JAKARTA 14430 TELEPON (021) 64700928, 64700755

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Oleh Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Dasar Hukum : UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PELAKSANAAN PENYALURAN 1. Penyaluran melalui KPPN dilaksanakan berdasarkan PMK nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini

Lebih terperinci

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013 NO KOTA SK No TENTANG TANGGAL PROV 1 Kota Banda Aceh Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat

Lebih terperinci

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN 185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Oleh Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Dasar Hukum : UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016 KODE PROGRAM RUPIAH MURNI 19.1.2 19.2.7 19.3.6 19.4.8 19.5.9 19.6.3 19.7.12 19.8.1 19.9.11 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Program Peningkatan Sarana

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan

DAFTAR PENYUSUN. Penasehat : Penanggung Jawab : Ketua Tim Penyusun : Tim Penyusun : Penerbit : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan DAFTAR PENYUSUN Penasehat : Kepala PusatPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir : Ir. M. Eko Rudianto, M.Buss.IT Penanggung Jawab : Kabid Data, Informasi, Monitoring dan Evaluasi : Ir.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KKP 2015 [ i ]

Laporan Kinerja KKP 2015 [ i ] KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan anugerah sehingga dapat diselesaikannya buku Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan BAB 1. PENDAHULUAN Dalam Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan dokumen

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.

Lebih terperinci

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama KONDISI KOPERASI 1. Total Koperasi : 209.488 Unit 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.000 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif :

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG LAPORAN KINERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci