MASA DEPAN DEMOKRASI DI IRAK PASCA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2010 Oleh Agus Herlambang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MASA DEPAN DEMOKRASI DI IRAK PASCA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2010 Oleh Agus Herlambang"

Transkripsi

1 politik. 35 Harakah lebih besar daripada partai politik, harakah mempunyai aktivitas JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.12,NO.1 (JANUARI-JUNI 2013) MASA DEPAN DEMOKRASI DI IRAK PASCA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2010 Oleh Agus Herlambang Abstrak Efouria kebebasan pada masyarakat Irak pasca penyerahan kekuasaan dari AS kepada pemerintah resmi Irak pertama pasca tergulingnya Saddam Husein, terjadi secara terus menerus. Euforia ini diindikasikan dengan hampir di setiap distrik di kota Baghdad terdapat kantor faksi, gerakan atau partai politik dengan segala macam pamflet dan spanduk. Tak ada angka pasti tentang jumlah partai, faksi dan gerakan di Irak, hanya diperkirakan di Irak terdapat sekitar 200 partai, dan mereka terus bebenah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat terutama pada saat-saat menjelang pemilu baik legislatif maupun eksekutif. Kata Kunci: Demokrasi di Irak Pendahuluan Menjamurnya partai politik di Irak, dalam pandangan Ameer Hassan Al Fiyad, seorang Profesor ilmu politik di Universitas Baghdad, adalah fenomena positif. Namun idealnya adalah ada tiga partai politik yaitu partai yang beraliran sosialis, liberal dan Islam. Partai yang banyak sekarang ini, nantinya akan menyusut kearah tiga aliran partai politik tadi. Fenomena baru lain adalah munculnya gerakan (harakah) dengan lingkup misi yang lebih besar dan luas dari partai sosial, budaya, ekonomi, poltik dan media massa. Sehingga banyak harakah yang menolak jadi partai politik, seperti Harakah Al Wataniyah Al Muwahadah (Gerakan Nasional Bersatu), Aliran Al Sadr, Milisi Al Mahdi, dan sebagainya. 36 Dengan demikian sistem politik Irak mendatang, diperkirakan tidak akan berubah dari fenomena yang ada sekarang, yakni terdiri dari partai, harakah dan aliran. Perkembangan ini didukung pula oleh menjamurnya lembaga-lembaga informasi seperti Koran, Majalah dan TV. Saat ini tak kurang dari 200 koran dan majalah ada di Irak, namun yang terdaftar di Persatuan Wartawan Irak hanya sekitar 35 Musthafa Abd Rahman, Penyerahan Kedaulatan? Omong Kosong!, KOMPAS, 23 Juli 2004, hal ibid Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 88

2 100-an. Diantara yang besar adalah Mingguan Al Saah (berafiliasi kepada Harakah Al Wataniyah Al Muwahadah (Gerakan Nasional Bersatu), Koran Al-Bsaer, milik Lembaga Ulama Muslimin, Al-Bayyna milik Harakah Hezbolah, Tareq Al-Shaab, Alzawraa, Al Sabah, Mingguan Al Furat, Alitijahalakhar, Al Mu tamar dan lain-lain. 37 Koran-koran ini menyemangati persatuan dan hak-hak rakyat Irak. Media mengkritik siapapun yang mengancam Irak dan ikut campur tangan soal urusan dalam negeri Irak. Perkembangan juga terjadi di pertelevisian Irak telah meluncurkan empat stasiun TV baru, yaitu Iraqiyah, Syarqiyah, Al Diyar (milik etnis Kurdi), dan Al Sour. 38 Pembahasan Secara umum, masyarakat Irak pasca pembentukan pemerintahan baru, dan pembentukan parlemen, menginginkan Irak menjadi sebuah negara yang demokratis dan terbebas dari penjajahan. Mereka menginginkan simbol nasional yang lebih kuat serta menonjol daripada simbol yang berbau sektarian. Namun harapan itu butuh perjuangan yang sulit, sebab ketika AS menginvasi Irak, AS telah memilah-milah Irak kedalam berbagai kriteria berdasarkan etnis dan mazhab agama, seperti Kurdi dan Arab atau Suni dan Syi ah. Meskipun memang realitasnya demikian. Dalam pandangan Dr. Munqith M. Daghir 39 rakyat Irak harus memiliki loyalitas kepada Irak ketimbang kepada etnis dan mazhab agama tertentu. Sejak Irak modern berdiri, sebenarnya mereka telah bersatu, memang ada pihak yang ingin memecah Irak. Ada pihak di Irak yang mempunyai hubungan erat dengan negara tetangga. Sedangkan negara-negara tetangganya itu memiliki kemaslahatan khusus, seperti Iran punya kepentingan, begitu juga Jordania, Kuwait, Turki dan Suriah, hal-hal tersebut turut menyulitkan Irak. Situasi politik di Irak sangat kompleks, sehingga dibutuhkan negara dan pemerintahan yang kuat yang hanya bisa terbentuk melalui Pemilu. Mereka berpandangan, tidak ada pemerintahan yang kuat apabila masih dijajah oleh negara lain (dalam hal ini AS), sebab penyerahan kekuasaan kepada pemerintahan baru, 37 Musthafa Abd Rahman, Gegap Gempita Media Massa di Irak, KOMPAS, 23 Juli 2004, hal ibid 39 Direktur Lembaga Independen untuk Kajian Pemerintah dan Masyarakat Madani Irak. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 89

3 belum disertai dengan penarikan pasukan AS dari Irak yang memiliki personil kurang lebih pasukan. 40 Masa depan Irak amat bergantung pada seberapa besar kekuasaan pemerintahan dan rakyat Irak sendiri dalam mengelola masa depan mereka. Namun masyarakat internasional optimis Irak akan mampu bangkit, hal ini menurut Muhammad Ali 41 dikarenakan: Pertama, serangan pasukan koalisi AS telah memakan jumlah korban yang banyak, di pihak AS (800 orang dan kerugian materi sekitar 60 trilliun dollar AS) dan di pihak Irak ( orang tewas, serta materi yang tak terhitung), sehingga peralihan kekuasaan setidaknya menjadi langkah awal bagi berakhirnya kekerasan. Kedua, mulai terlibatnya berbagai fihak komunitas internasional untuk menyelesaikan masalah Irak. DK PBB telah mengeluarkan resolusi 1546 tentang Irak yang menyebutkan tanggal 30 Juni 2004 sebagai tanggal peralihan kekuasaan; Menurut Ammer Hassan Al Fiyad, masa depan politik di Irak tidak bisa lepas dari situasi saat ini dan masa lalu Irak. Sejarah modern Irak terkait dengan konstalasi yang terdiri atas dua isu. Isu pertama, adalah sejarah tirani dan kediktatoran yang terlihat jelas selama 35 tahun terakhir. Isu kedua, masa depan Irak sangat sulit. Dua isu itu membutuhkan solusi yang terdiri atas tiga paradigma: pertama, penjajahan; kedua, diktator dalam pikiran maupun perilaku, dan ketiga, konflik identitas, yakni etnis, mazhab agama dan kabilah. Solusi atas semua itu menurut Al Fiyad adalah kemerdekaan, demokrasi dan identitas nasional harus lebih kuat. Irak butuh kontrak sosial baru berdasarkan kemerdekaan, demokrasi dan identitas nasional. Oleh sebab itu, langkah awal yang perlu dikerjakan oleh pemerintahan baru adalah membenahi persyaratan demokratisasi, yang menurut Seymour Martin Lipset ada tiga, yaitu : pertama, education,sebab semakin tinggi pendidikan masyarakat akan semakin toleran, restrain people from adopting extremist doctrines, dan capacity to substain rational electoral political system; kedua, wealth(kesejahteraan), jika kesejahteraan meningkat, maka kelompok poor akan menurun, yang akibatnya menurunnya kemungkinan revolusi social dan demokrasi dapat tumbuh subur; ketiga, middle class yang besar,pada hakekatnya orang-orang yang termasuk middle class 40 Musthafa Abd Rahman, Penyerahan Kedaulatan? Omong Kosong!, KOMPAS, 23 Juli 2004, hal Muhammad Ali, Menuju Irak Berdaulat dan Demokratis, KOMPAS, 1 Juli 2004, hal 5. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 90

4 perilakunya akan lebih moderat, karena mereka akan merasakan akibat langsung dari perubahan-perubahan yang akan terjadi di suatu negara. 42 Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Samuel P. Huntingtonyang menyatakan bahwa munculnya demokrasi disuatu masyarakat dibantu oleh sejumlah faktor: tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih tinggi, tiadanya kesenjangan yang mencolok dalam kemakmuran dan pendapatan, pluralisme social yang lebih besar, termasuk khususnya borjuis yang kuat dan otonom, ekonomi yang lebih berorientasi pasar, pengaruh yang lebih besar berhadapan dengan masyarakat demokrasi yang ada, dan kebudayaan yang kurang monistis dan lebih toleran terhadap keanekaragaman dan kompromi. 43 Masalah di Irak di lapangan saat ini, adalah tarik-tarikan antara dua kekuatan, dimana yang satu ingin mengakhiri penjajahan secara damai dan yang lain menghendaki dengan kekuatan. 44 Kekuatan yang memilih kekerasan menuduh kekuatan yang mengambil jalan damai sebagai antek AS. Sebaliknya, kekuatan yang memilih jalan damai menuduh kekuatan yang memilih kekerasan telah melakukan tindakan teroris. Karena itu Irak butuh kontrak sosial baru. Al Fiyad mengatakan, ada dua pola demokrasi, yakni pola menerima dan mendukung, serta pola partisipasi dalam mengambil keputusan. Hal ini merupakan langkah yang urgen dalam upaya membangun politik di Irak, yang baru terlepas dari krisis. Di Irak sekarang ini, yang terbaik adalah yang pola partisipasi dalam mengambil keputusan. Partisipasi dalam mengambil keputusan tersebut terdiri atas empat pilar: Pertama, rakyat Irak harus mengakui keragaman etnis, agama dan mazhab agama; Kedua, membangun institusi modern seperti partai, lembaga profesi dan organisasi; Ketiga, harus ditetapkan prinsip pergantian kekuasaan secara damai; Keempat, harus ditetapkan identitas nasional yang mengungguli identitas lain. 45 Pembangunan demokrasi di Irak kedepan, diharapkan akan menjawab rekaman dari Freedom House, 2000, yang mengatakan bahwa dunia Islam secara 42 Seymour Martin Lipset, Some social Requisites of Democracy: Economic Development and Politic Legitimacy, American Political Science Review 53, 1959: Samuel P. Huntington, Prospek Demokrasi, dalam Roy C. Macridis, Perbandingan Politik, Erlangga, Jakarta, Musthafa Abd Rahman, Penyerahan Kedaulatan? Omong Kosong!, KOMPAS, 23 Juli 2004, hal ibid Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 91

5 umum gagal membangun rezim demokratis, hanya Mali yang relatif berhasil membangun rezim demokratis. 46 Namun untuk mewujudkan itu tidaklah mudah, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam upaya merealisasikan Irak menjadi sebuah negara yang demokratis, diantaranya: Pertama, mereka harus membangun kredibilitas pemerintahan sementara di hadapan rakyat Irak yang majemuk agama dan etniknya. Salah satu alasan yang menyebabkan beberapa golongan tetap memberontak adalah karena mereka tak cukup dilibatkan dalam proses perencanaan peralihan. Presiden Ghazi al Yawar dan PM Iyad Allawi harus mulai mengambil jarak dengan pemerintahan pendudukan AS, untuk menunjukkan bahwa Irak memang mulai berkuasa di rumahnya sendiri. Kedua, mereka harus menjamin terlaksananya jadwal peralihan secara tepat. Tugas yang paling utama adalah mempersiapkan suatu pemilihan umum yang demokratis, memperbaiki situasi keamanan, dan memulai pembangunan ekonomi yang hampir lumpuh selama pendudukan AS; Ketiga, harus dijadwalkan kapan tentara asing yang kurang lebih sekitar orang harus meninggalkan Irak, sebab salah satu penyebab/alasan pemberontakan adalah adanya tentara asing di tanah Irak. Isu pemilu legislatif di Irak telah membawa perpecahan diantara kekuatankekuatan politik yang ada di Irak. Bahkan tidak sedikit pengamat yang memprediksi akan terjadi perang saudara jika pemilu tetap dilangsungkan tanpa kaum sunni. Media massa dan pengamat menilai faktor etnis atau sektarian berandil terbesar dalam menentukan sikap kekuatan politik antara ikut, memboikot atau minta penundaan. Meskipun pada tanggal 15 Januari 2005, otak dibalik serangkaian serangan bom (sekitar 75 persen) di Irak yaitu Abu Omar al-kurdi atau Sami Mohammed al-jafi telah ditangkap oleh pemerintah Irak. Dia dituduh berada dibalik penyerangan kantor PBB di Baghdad, Agustus 2003, yang menewaskan 20 orang termasuk utusan khusus PBB Sergio Vieira de Mello, al-kurdi juga dituduh mengotaki peledakan di Najaf yang menewaskan kurang lebih 80 orang, termasuk ulama Syiah terkenal Mohammed Baqer al-hakim. Al-Kurdi juga telah mengakui sebagai otak dari sekitar 75 persen serangan bom mobil di Irak sejak Maret Al-Kurdi menerima perintah dari Abu Musab al- 46 Sukidi Mulyadi, Absenya Demokratisasi di Dunia Islam, KOMPAS, 15 Juli 2004, hal 35. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 92

6 Zarqawi untuk melakukan serangkaian peledakan bom pada saat pemilu di Irak berlangsung pada 30 Januari 2005, sasarannya adalah tokoh pemerintahan, figurfigur oposisi, para warga yang memilih dan pengamat internasional. Al-Zarqawi dikhabarkan sebagai wakil utama Osama bin Laden di Irak, yang memiliki tugas mengenyahkan musuh-musuh Al-Qaeda. Selain al-kurdi, tokoh oposisi lain yang telah tertangkap adalah Nayef Abbas al-zubaydi, pasca peledakan markas partai PM Iyad Allawi. 47 Ada tiga kelompok etnis atau kelompok sektarian utama di Irak saat ini, yaitu Sunni Arab, Syiah Arab, dan Kurdi. Ketiganya telah menentukan sikapnya secara jelas atas pemilu sesuai dengan kepentingannya. Adapun kelompok minoritas seperti Turkman, kaum Kristen dan lain-lain berkoalisi dengan kekuatan yang ada. Aliran utama Syiah Irak meminta pemilu sesuai jadwal, sebab bagi mereka, pemilu kali ini merupakan kesempatan historis untuk mengembalikan hak demokrasi mereka yang hilang akibat mereka memoikot pemilu tahun Anggota dewan hasil pemilu tersebut yang menyusun konsitusi negara Irak, hingga terjadinya kudeta militer tahun Kaum Syiah kini menyadari bahwa mereka pemilik hak mayoritas di negara tersebut. 48 Memang sempat terjadi perbedaan pemikiran dan taktis di barisan Syiah, yakni memilih antara rujukan keagamaan pasif dan aktif. Rujukan pasif lebih memilih defensif dan akomodatif, sedangkan rujukan aktif memilih konfrontasi dan menolak proses politik saat itu. Rujukan pasif diwakili ulama besar Syiah, Ayatollah Ali al- Sistani, rujukan aktif diwakili tokoh muda Syiah, Moqtada al-sadr, yang meneruskan pemikiran mendiang Muhammad Bakr al-sadr dan Muhammad Sadek al-sadr yang diilhami oleh revolusi Iran. Kelompok al-sadr terlibat bentrok senjata dengan pasukan AS di Najaf dan Madenat al-sadr di Baghdad bulan April dan Agustus Namun kemudian Moqtada al-sadr mengambil jalan politik setelah al-sistani mampu menengahi konflik al-sadr dengan tentara AS. Kaum Syiah telah berhasil meraih 52 persen kursi dewan nasional sementara saat ini. Mereka juga mendapatkan posisi penting dalam pemerintahan sementara pimpinan Perdana Menteri Iyad Allawi. Kaum Syiah dengan presentase mayoritas merasa berhak mendapat lebih dari yang diraih sekarang, dan besar kemungkinan paket kandidat Syiah akan mendapat kursi mayoritas pada pemilu. Dalam konteks 47 Berita Kompas, Otak di Balik Serangkaian Serangan Bom di Irak Telah Ditangkap, 25 Januari 2005, hal Musthapa Abd Rahman, Waswas Menanti Pemilu di Irak, Kompas, 23 Januari 2005, hal 4. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 93

7 pemilu, kaum Syiah telah melakukan persiapan sedemikian rupa untuk terlibat dalam pertarungan politik melalui pemilu itu dengan mendirikan koalisi Irak bersatu yang menghimpun partai, gerakan dan figur dari berbagai aliran pemikiran untuk maju dalam satu paket kandidat pada pemilu. Titik perekat dalam Koalisi Irak Bersatu adalah identitas Syiah, dan ini merupakan upaya kaum syiah untuk tidak mengulang kesalahan sejarah dalam pemilu 1924, yang mengakibatkan kaum minoritas Sunni mengendalikan pemerintahan. Kaum Sunni dinilai mengalami kerugian terbesar dalam pentas politik Irak pasca runtuhnya rezim Saddam. Mereka yang tampil sebagai elite dalam segala hal pada era Saddam tiba-tiba jatuh bersamaan dengan ambruknya rezim tersebut. Kerugian kaum Sunni dari hari ke hari semakin besar dan posisinya semakin terancam. Secara mikro ada empat sikap kaum Sunni atas pemilu. Kelompok Sunni pertama memilih memboikot dengan harapan hasil pemilu tidak legitimatif karena tidak ada partisipasi rakyat secara komprehensif. Kelompok ini adalah kubu mainstream kaum Sunni. Kelompok kedua, memilih melancarkan perlawanan bersenjata dan peledakan bom. Kelompok ketiga hanya meminta penundaan pemilu dengan dalih buruknya keamanan. Kelompok keempat memilih ikut serta dalam pemilu. Kelompok keempat ini merupakan minoritas dan terbatas pada kaum intelektual Sunni yang sebagian besar hidup di pengasingan pada masa rezim Saddam Hussein, seperti Adnan Pachachi dan Presiden Irak sekarang, Sheikh Ghazi al-yawar. Sedangkan kaum Kurdi merasa memiliki masa depan yang lebih baik. Setelah menjadi kelompok yang terpinggirkan dan tertindas, kaum Kurdi kini tampil sebagai kekuatan politik yang diperhitungkan. Kaum Kurdi telah memiliki pengalaman dan jaringan hubungan internasional serta kemampuan administrasi selama lebih dari satu dekade terakhir sejak terbentuknya zona keamanan di wilayah Kurdistan pada tahun Kaum Kurdi juga memiliki kekuatan lokal (Bashmarka) yang masih utuh. Lebih dari itu, mereka telah mengantongi keuntungan signifikan pasca tumbangnya rezim Saddam melalui konstitusi sementara negara, baik politik maupun budaya. Dalam konteks politik, kaum Kurdi telah ikut serta dalam pemerintahan dengan menempatkan Barham Saleh sebagai Deputy Perdana Menteri dan Hoshyar Zebari sebagai Menteri Luar Negeri pemerintahan Iyad Alawi, disamping itu, wilayah Kurdi diakui sebagai zona khusus. Sedangkan dibidang budaya, bahasa Kurdi diakui sama dengan bahasa Arab, yakni sebagai bahasa pendidikan, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 94

8 konferensi, surat resmi, pertemuan, media massa, paspor dan kartu pos. Secara konstitusi, konstitusi sementara negara menegaskan tentang sistem federal dan hak veto bagi kaum Kurdi. Maka, keikutsertaan Kurdi dalam pemilu dengan penuh harapan tetap hadir kuat dalam parlemen dan aspirasinya tersalurkan pada konstitusi permanen yang akan disusun anggota parlemen hasil pemilu. Orang-orang Kurdi menjadi bagian yang ikut aktif dalam pemilu Januari 2005, dua partai politik yang berpengaruh dalam komunitas mereka adalah Partai Demokratik Kurdistan pimpinan Massoud Barzani dan Uni Patriotik Kurdistan yang diketuai Jalal Talabani. Basis kekuatan Barzani adalah di Abil (Utara) dan massa pendukung Talabani berpusat di Sulaymaniah (Selatan), kedua kota tersebut sedang disiapkan oleh AS untuk menjadi kota internasional. 49 Talabani awalnya bergabung dalam partai politik pimpinan Barzani, tetapi kemudian memisahkan diri dan membentuk parpol baru yaitu Uni Patriotik Kurdistan. Pemilu 2005 Penyelenggaraan pemilu pada 2005 telah memperkuat kredibilitas AS dan pemerintahan Irak. Pemilu meneruskan kesepahaman antara AS serta pemerintah sementara Irak disatu pihak dan kaum mayoritas Syiah di pihak lain. Kesepahaman tersebut selama ini merupakan pilar penyangga yang mencegah terjerumusnya negeri 1001 malam ini ke anarkhisme total. Namun yang menarik adalah bahwa Aliansi Irak Bersatu telah menggunakan simbol-simbol keagamaan dalam kampanye. Ribuan poster pemilu yang memuat gambar Imam Besar Ayatollah Ali al-sistani ditempel di berbagai sudut kota, begitu juga poster-poster yang memuat ayat-ayat Al-Qur an dan tempat-tempat suci umat Islam. Munculnya simbol-simbol keagamaan dalam aktivitas politik itu memunculkan keluhan dari sejumlah calon anggota parlemen, dengan menuduh lawan mereka telah mengeksploitasi sentimen keagamaan untuk meraih dukungan politik. Bahkan para politisi yang kebanyakan dari partai-partai sekuler, mendakwa faksi kekuatan Syiah Aliansi Irak Bersatu secara tidak fair menggunakan gambar ulama Ayatollah Ali al-sistani untuk meraih suara para pengikut Syiah yang taat, dan urutan daftar 49 Abdullah Mustappa, Mencermati Aspirasi Suku Kurdi Menjelang Pemilu Irak, Pikiran Rakyat, 27 Januari 2005, hal 9. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 95

9 calon juga telah ditunjuk langsung oleh al-sistani, hal ini menurut Sawsan al-sharifi tidak demokratis dan harus ditolak. Namun para pemimpin senior Aliansi Irak Bersatu telah bersepakat untuk memberikan tampilan sekuler pada pemerintahan Irak yang baru nanti, dengan menjadikan Islam sebagai peran pendukungnya. Menurut pemimpin senior Partai Dawa, 50 Adnan Ali, semua pemimpin Syiah sepakat untuk tidak mencalonkan ulama sebagai Perdana Menteri, dan juga tidak masuk dalam pemerintahan. Hasil pemilihan umum legislatif yang diselenggarakan di Irak, meskipun dihantui oleh kekerasan, namun pada akhirnya bisa dilaksanakan dengan menghasilkan pemenang dari kubu Syi ah yang meraih 48 % suara atau sekitar 4 juta suara, dari sekitar 8,5 juta suara yang mengikuti pemilu. Meskipun kalau dilihat jumlah keseluruhan warga Syi ah adalah sebanyak 60 persen dari 27 juta penduduk Irak. Dengan perolehan sebesar itu, diperkirakan kubu Syiah akan meraih 132 kursi parlemen dari 275 kursi yang tersedia. 51 Secara lengkap hasil pemilu Irak adalah sebagai berikut: No. Partai/Kubu Persentase Jumlah Pemilih 1. Kubu Syi ah/aliansi Irak Bersatu 48 persen 4 juta/140 kursi 2. Kubu Suku Kurdi 26 persen 2,175 juta 3. Kubu Iyad Allawi (PM)/Syiah 13,8 persen 1,168 juta Sekuler. 4. Kubu Warga Irak (Iraqis)/Kubu Presiden Ghazi Al-Yawar 5. Partai Komunis Kubu Kristen Assiria Partai Islam Irak (Sunni) Kubu Demokrat Independen (Sunni) 9. Partai Demokratik Nasional Sumber: Diambil dari beberapa berita Surat Khabar, Kompas dan Pikiran Rakyat, 14 Februari Salah satu partai terbesar dari kaum Syiah yang menjadi unsur utama pendukung Aliansi Irak Bersatu. 51 KOMPAS, 14 Februari 2005, hal 2. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 96

10 Proses peralihan kekuasaan dari kelompok Sunni kepada kelompok Syi ah relatif berlangsung demokratis karena melalui pemilihan umum. Partisipasi rakyat dalam pemilu tidak terlalu jelek meski ada gangguan keamanan. Komisi Pemilihan Umum mengungkapkan 8,55 juta warga Irak atau 58 persen dari pemilih yang terdaftar telah menggunakan hak suaranya untuk memilih 275 anggota Dewan Nasional. Golongan mayoritas Syi ah yang terpinggirkan secara politik cukup lama, akhirnya dapat meraih kekuasaan. Hasil penghitungan dalam pemilu memperlihatkan pada Aliansi Irak Bersatu, yang merupakan wadah politik utama golongan Syaih, meraih suara tertinggi. Kemenangan golongan Syiah telah memanfaatkan pemilu untuk dapat merebut kekuasaan, yang secara tradisional berada dibawah kendali golongan Sunni. Kaum Syiah menghadapi pemilu dengan kegairahan tinggi. Bagi kelompok Syiah yang mayoritas, pemilu kali ini merupakan momen bersejarah mewujudkan impian mereka memimpin Irak. Suatu hal yang mustahil dimasa lalu, masa yang gelap dan tabu membicarakan pemilu demokratis. Selama lima dekade masyarakat Syiah hidup dibawah sistem politik yang tidak merepresentasikan kepentingan mayoritas rakyat. Sebaliknya golongan Sunni tampak kalah sebelum bertanding. Mungkin karena sudah tahu akan kalah, golongan sunni yang terdiri dari 20 persen penduduk, cenderung memperlihatkan sikap enggan berpartisipasi dalam pemilu. Faksi utama Sunni pimpinan Presiden Ghazi al-yawar hanya meraih sekitar 5 kursi dari 275 kursi Dewan Nasional yang diperebutkan. Meski kubu Syiah menang, untuk membentuk pemerintahan, baik posisi presiden, perdana menteri dan yang lainnya, kubu ini harus koalisi karena tidak mencapai mayoritas. Disamping itu, kubu Syi ah juga sebaiknya merangkul kelompok Kurdi sebagai pemenang kedua dalam pemilu. Dalam ketentuan di Irak, untuk seorang Presiden dan dua wakil presiden, dukungan suara harus minimal 66,6 persen dari total anggota parlemen. Dengan kemenangan kubu Syi ah yang dekat dengan ulama Syi ah berpengaruh di Irak, Ali Sistani, pemilihan umum yang dilaksanakan tidak sesuai dengan keinginan AS, sebab keinginan AS ketika memutuskan menginvasi Irak dengan harapan akan terbentuk pemerintah baru Irak yang sekuler, anti-iran, dan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 97

11 pro-amerika. Namun harapan AS kini buyar dengan kemenangan kubu Syi ah, meski tidak mutlak. 52 Harapan AS untuk segera merangkul Irak yang stabil, makmur, pro-as, dan pro-israel tidak akan terwujud. Semula AS berharap akan bisa merangkul Irak untuk bersama-sama menegur Iran, khususnya mengenai program nuklir yang sedang dikembangkan Iran. Jika suatu ketika AS menyerang Iran, maka Irak bisa dipastikan tidak akan tinggal diam, karena kini kaum Syi ah yang berhubungan dekat dengan Iran yang menjadi penguasa di Irak. Tidak hanya itu, Aliansi Kurdipun yang menjadi urutan kedua dalam pemilu, mengajukan Jalal Talabani yang dikenal memiliki hubungan dengan Iran sebagai kandidat Perdana Menteri. 53 Dikarenakan bakal dominannya pengaruh para politisi Syi ah dalam Dewan Nasional, muncul kekhawatiran terkait dengan format konstitusi Irak yang akan terbentuk nantinya. Kekhawatiran yang dimaksud mengarah pada kemungkinan anggota Dewan Nasional menyepakati sebuah konstitusi yang menjurus pada pembentukan sistem pemerintahan yang sama dengan yang selama ini diterapkan di Iran, yaitu Velayat-e Faqih. Sebuah sistem dan bentuk pemerintahan yang memberikan otoritas politik yang besar dan luas pada semacam Dewan Ulama, untuk menentukan arah kebijakan negara secara khusus, dan segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan secara umum. 54 Dalam pandangan politik pemerintah AS, konsep Velayat-e Faqih merupakan masalah tersendiri, karena dinilai tidak mencerminkan prinsip serta nilai-nilai demokrasi. Disisi lain, konsep pemerintahan sebagaimana yang diterapkan di Iran tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi kalangan Sunni Irak, terutama terkait dengan apresiasi, akomodasi, serta akses politik yang bakal mereka dapatkan sebagai kubu minoritas yang secara politis jelas lemah daya tawarnya. Namun dalam pandangan Charles Tripp, seorang ahli Irak di London s School of African and Oriental Studies, meski kubu Syiah mendominasi Irak, tidak kemudian berarti bisa mendominasi pemerintahan. Kubu Syiah harus berkoalisi dengan partai lain, yang sebagian besar sekuler, jika menginginkan suara mayoritas dalam parlemen dan menjamin masuknya beberapa isu penting dalam konstitusi baru seperti isu penegakkan syariat Islam, federalisme, dan penarikan mundur 52 Washington Post, edisi Senin, 14 Februari KOMPAS, Selasa, 15 Februari 2005, hal Muhammad Ja far, Konstitusi Irak Pasca Pemilu, KOMPAS, 14 Februari 2005, hal 4. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 98

12 pasukan AS. Proses pengambilan keputusan isu sensitif seperti itu pasti sulit karena tidak ada satupun kelompok yang mendominasi, apalagi kubu lain menentang syariat Islam. Sedangkan Rosemary Hollis, ketua Program Timur Tengah di Royal Institute of International Affairs, menegaskan, kubu Sunni harus diikutkan dalam penyusunan konstitusi. Juka tidak, kubu Sunni akan selalu bisa mengajukan vetto yang akan terjadi jika dua pertiga dari jumlah pemilih di tiga provinsi menolak konstitusi baru tersebut. Jika ditolak, maka harus ada konstitusi yang baru. Namun kekhawatiran AS, terjawab dengan pernyataan Ali Sistani, yang tidak menginginkan gaya pemerintahan negara Islam seperti di Iran. Bahkan Ali Sistani juga dilaporkan tidak keberatan jika partai sekuler memimpin pemerintahan serta hanya akan mengawasi dari jauh proses penyusunan konstitusi dan pemilihan perdana menteri serta presiden. Hal senada dikemukakan calon kuat PM dari kubu Syi ah, Adel Abdel Mahdi, yang mengatakan bahwa pemerintahan yang baru tidak akan menyamai gaya pemerintahan Iran. Kami tidak ingin pemerintahan ala Syi ah ataupun pemerintahan yang menggunakan syariat Islam, yang kami inginkan adalah pemerintahan yang demokratis. Hal yang sama dikemukakan oleh Rami Khouri seorang analis politik di Irak, yang mengatakan Irak kemungkinan tidak akan mengikuti gaya Iran, sebab Iran dan Irak memiliki sejarah konflik yang panjang serta penuh gejolak yaitu ketika perang Iran-Irak tahun Ada banyak perbedaan antara Syiah Iran dengan Syiah Irak, diantaranya: Pertama, Wacana keagamaan yang berkembang dalam dunia keilmuan Syiah Iran tidak sama dengan yang tumbuh di Irak. Irak memiliki kecenderungan pemikiran keagamaan yang lebih moderat, ketimbang Iran yang cukup banyak didominasi ulama-ulama konservatif. Kedua, internal Syiah Irak sendiri tidak monolitik dalam hal pandangan politik dan keagamaannya. Di Irak, para ulama dan politisi terpolarisasi kedalam kelompokkelompok yang masing-masing secara mendasar memiliki pandangan politik yang tidak sama, namun dibekali basis kekuatan dan dukungan politik yang relatif merata. Ada kalangan yang disebut ulama dan politisi sekuler, moderat, dan konservatif. 55 KOMPAS, 14 Februari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 99

13 Ketiga, secara sosial, Irak relatif lebih memiliki keragaman dibandingkan dengan Iran. Secara etnik, jika Iran cenderung didominasi oleh mayoritas Persia, maka Irak didalamnya bersemayam aneka ragam etnik dan suku, mulai dari Arab hingga Kurdi. Basis sosial Irak yang lebih plural, menjadi sebuah kendala signifikan bagi terbentuknya pemerintahan yang mengacu pada Iran. Keempat, secara faktual sistem pemerintahan sebagaimana yang berlaku di Iran saat ini relatif memberikan ruang gerak yang sempit bagi kiprah para politisi di jajaran pemerintahan. Karena otoritas lebih didominasi oleh kalangan ulama yang juga terjun diberi kewenangan di wilayah politik, sedang di Irak sebaliknya. Kelima, AS tentu tidak akan menerima kenyataan bahwa Irak akan tumbuh menjadi menjadi sebuah negara teokratis. Terlebih jika mengacu pada biaya politis yang mereka keluarkan untuk membebaskan Irak dari rezim Saddam Hussein. 56 Pemilu 2010 Hasil dari pemilihan Irak tahun 2010 menunjukkan Blok Iraqiyah unggul dua kursi dari Partai Nuri al Maliki. Tetapi Iraqiyah gagal memperoleh mayoritas mutlak. Sehingga Allawi harus membentuk pemerintahan koalisi. Iyad Allawi Koalisi haluan kanan Maliki berada di peringkat kedua dengan 89 kursi. Mandat terbanyak dengan 91 kursi diraih oleh penantang Maliki, Iyad Allawi dengan partai sekuler Iraqiya. Koalisi terkuat ketiga, Aliansi Nasional Irak mendapat 70 kursi dari keseluruhan 325 kursi yang tersedia. Perundingan koalisi sudah dipastikan akan 56 Muhammad Ja far, Konstitusi Irak Pasca Pemilu, KOMPAS, 14 Februari 2005, hal 4. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 100

14 sulit dan memakan waktu yang lama. Penentunya bisa jadi kembali kaum Kurdi, seperti yang terjadi lima tahun yang lalu. Peranan penting juga akan dimainkan oleh pemimpin radikal Syiah Muktada al-sadr, para calonnya secara mengejutkan memperoleh hasil yang cukup baik. ( Kubu sekuler yang dipimpin bekas Perdana Menteri Irak Ayad Allawi secara mengejutkan keluar sebagai peraih kursi terbanyak dalam pemilihan umum parlemen di Irak. Mereka menang tipis atas lawan kuat mereka, yakni kelompok yang dipimpin Perdana Menteri Nouri al-maliki. Menurut pejabat pemilu Irak, koalisi pimpinan Allawi mendapatkan dua kursi lebih banyak ketimbang Maliki dalam pemilu yang berlangsung 7 Maret lalu itu. Disebutkan, Allawi meraih 91 kursi, sedangkan Maliki 89 kursi. Adapun kelompok lainnya, yakni Aliansi Nasional Irak, kelompok Syiah yang didominasi pengikut Al- Sadr, meraih 70 kursi, dan Partai Kurdi hanya 51 kursi. Hasil akhir ini dinilai mengejutkan karena sebelumnya Maliki diramalkan bakal menang mudah. Pada penghitungan dua pekan pertama Maliki memimpin perolehan suara, tapi selanjutnya disalip oleh perolehan suara Allawi. Kepada pendukungnya di Baghdad, Allawi mengatakan ingin membantu membangun stabilitas wilayah agar tercapai kemakmuran bagi warga Irak. "Pada kesempatan ini, saya menyampaikan selamat kepada warga Irak dan membuka lebar-lebar persahabatan dengan semua tetangga dan negara-negara di dunia," kata Allawi. Allawi, politikus Syiah sekuler yang melakukan koalisi lintas sektarian, termasuk dengan minoritas Sunni yang tak lagi berkuasa sejak tergulingnya pemerintah Saddam Hussein, juga menawarkan kepada semua partai untuk berunding guna membentuk pemerintahan. Dia berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi Irak di Arab dan dunia muslim. Allawi juga menegaskan aliansinya terbuka untuk berbicara dengan siapa saja, dan meminta partai segera melakukan hal itu. Menurut Allawi, stabilitas Irak sangat diperlukan agar stabilitas di Timur Tengah bisa tercapai, dan ia meminta warga Irak melindungi negara mereka. "Bangsa ini jangan terlalu lama bergantung pada Amerika." Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 101

15 Kemenangan kubu Allawi, yang didukung Amerika Serikat, membuat Maliki marah dan berjanji untuk menentang kemenangan tersebut. Maliki juga mengulangi permintaan agar komisi pemilu menghitung ulang kertas suara. Namun komisi pemilu menolak melakukan penghitungan secara manual atas seluruh kertas suara yang masuk. Respons ini membuat Maliki tak puas. Ia menegaskan bahwa kelompoknya akan tetap membentuk pemerintah baru. Kemenangan ini sempat diwarnai aksi kekerasan. Beberapa jam sebelum hasil akhir pemilu diumumkan, terjadi dua ledakan di Kota Khalis, Provinsi Diyala. Ledakan itu membuat 42 orang tewas dan melukai 65 orang lainnya. Para elit politik Irak menyadari bahwa kegagalan mereka dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan akan berpengaruh terhadap kredibilitas mereka di hadapan rakyat. Apa yang menimpa Perdana Menteri incumbent Nouri al-maliki sekarang ini agaknya menjadi pelajaran penting. Pamor Maliki belakangan ini jauh merosot di mata rakyat yang diduga karena kegagalannya menciptakan rasa aman. Berbagai kasus bom bunuh diri terus bermunculan bahkan sampai menjelang pemilu. Isu yang digaungkan oleh partai-partai politik yang mengusung kandidat Perdana Menteri Irak ternyata lebih menonjolkan isu-isu non-agama. Kelompok Moqtada Sadr, misalnya, yang dikenal sebagai faksi Syiah yang fanatik dan sangat benci Amerika Serikat juga tidak menyuarakan isu-isu keagamaan dalam kampanyenya. Bahkan Sadr kemudian berkoalisi dengan Amar Hakim yang menjadi pimpinan Koalisi Nasionalis Irak di mana isu utama kampanyenya adalah masalah kemanusiaan. Mencuatnya isu-isu non-agama dalam kampanye Irak tentu sangat menarik untuk diamati. Kecenderungan ini memperlihatkan bahwa para elit politik Irak menyadari bahwa yang dibutuhkan oleh rakyat Irak sekarang ini adalah sesuatu yang ril yang menyangkut hajat hidup mereka, seperti adanya rasa aman di kalangan mereka dan meningkatnya kesejahteraan hidup mereka yang belum pulih sejak invasi AS. Penutup Pemilu tahun 2005 dimenangkan oleh kelompok Syiah, telah mengkandaskan harapan AS untuk merangkul Irak yang stabil, makmur, dan pro-as. Semula AS berharap akan bisa merangkul Irak untuk bersama-sama menegur Iran, khususnya Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 102

16 mengenai program nuklir yang sedang dikembangkan Iran. Jika suatu ketika AS menyerang Iran, maka Irak bisa dipastikan tidak akan tinggal diam, karena kini kaum Syi ah yang berhubungan dekat dengan Iran yang menjadi penguasa di Irak. Namun kemenangan Iyad Allawi pada Pemilu 2010 telah membuka asa AS untuk lebih dekat dengan Irak, karena Allawi, politikus Syiah sekuler yang melakukan koalisi lintas sektarian, termasuk dengan minoritas Sunni yang tak lagi berkuasa sejak tergulingnya pemerintah Saddam Hussein, juga menawarkan kepada semua partai untuk berunding guna membentuk pemerintahan. Dia berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi Irak di Arab dan dunia muslim. Daftar Pustaka: Abdullah Mustappa, Mencermati Aspirasi Suku Kurdi Menjelang Pemilu Irak, Pikiran Rakyat, 27 Januari Muhammad Ali, Menuju Irak Berdaulat dan Demokratis, KOMPAS, 1 Juli Musthafa Abd Rahman, Penyerahan Kedaulatan? Omong Kosong!, KOMPAS, 23 Juli Musthafa Abd Rahman, Gegap Gempita Media Massa di Irak, KOMPAS, 23 Juli Musthapa Abd Rahman, Waswas Menanti Pemilu di Irak, Kompas, 23 Januari Musthafa Abd Rahman, Masalah Irak, Refleksi 2004 dan Prediksi 2005, KOMPAS, 8 Februari Muhammad Ja far, Konstitusi Irak Pasca Pemilu, KOMPAS, 14 Februari Samuel P. Huntington, Prospek Demokrasi, dalam Roy C. Macridis, Perbandingan Politik, Erlangga, Jakarta, Seymour Martin Lipset, Some social Requisites of Democracy: Economic Development and Politic Legitimacy, American Political Science Review 53, 1959: 75. Sukidi Mulyadi, Absenya Demokratisasi di Dunia Islam, KOMPAS, 15 Juli Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 103

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME Disusun oleh: EKA RIBUT SAPUTRA NIM : 151040024 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irak merupakan sebuah kawasan yang subur yang terletak didaerah lembah sungai Eufrat dan Tigris. Irak berpotensi menjadi sebuah Negara terkaya di dunia, karena cadangan

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian pada Bab I penelitian ini dan dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang ada, maka kesimpulan yang diambil dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah

Lebih terperinci

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG Resume Fransiskus Carles Malek 151050084 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar di lingkungan kekuasaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut

PENDAHULUAN. Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan yang berpenduduk

Lebih terperinci

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia? {mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat

Lebih terperinci

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI , Edisi 003, Oktober 2011 i g i t a l l i m e m o k r a t i s m o k r a t i s. c o m SEKULARISME, ISLAM AN EMOKRASI I TURKI Ihsan Ali-Fauzi 1 Informasi Buku: Hakan Yavuz, Secularism and Muslim emocracy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara geografis, Irak termasuk salah satu negara di kawasan Timur Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan Yordania,

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK Sebagai para pemimpin partai politik, kami memiliki komitmen atas perkembangan demokratik yang bersemangat dan atas partai

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Skripsi ini akan membahas mengenai hubungan antar kelompok di Irak pasca penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut pada tahun 2011. Bagaimana hubungan antar kelompok yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI l Edisi 003, Agustus 2011 SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI P r o j e c t i t a i g k a a n D Saiful Mujani Edisi 003, Agustus 2011 1 Edisi 003, Agustus 2011 Syariat Islam dan Keterbatasan Demokrasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik dengan basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 mengalami

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu instrumen terpenting dalam sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu parameter

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap BAB V KESIMPULAN Pada Pemilihan di Yunani lalu, kampanye formal berlangsung pendek dan dimulai pada awal Januari, yang dilakukan segera setelah dua pihak berkuasa gagal memiliki kandidat untuk upacara

Lebih terperinci

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 INTISARI Nama : Lintar Setyanto NIM : 151090234 Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005 Arab Saudi merupakan salah satu negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia. Istilah tersebut baru muncul pada abad 19 Masehi, seiring dengan berkembangnya lembaga-lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia

Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia Ciptahadi Nugraha 10/296341/SP/23828 Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia Seperti yang kita ketahui, dalam politik pemerintahan Australia terdapat dua partai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DUNIA

SEJARAH PEMILU DUNIA SEJARAH PEMILU DUNIA PENGERTIAN PAKAR Secara etimologis kata Demokrasi terdiri dari dua kata Yunani yaitu damos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kedaulatan

Lebih terperinci

Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal.

Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal. Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal. Hingar bingar pemilihan umum legislatif telah usai. Spanduk, poster, baliho, dan alat peraga lainnya

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI A. Analisis terhadap Penyelenggaraan Sistem Presidensial dengan Format Koalisi menurut UUD 1945 Koalisi

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak

Lebih terperinci

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH Heri Wahyudi UPBJJ-UT Denpasar heriw@ut.ac.id Abstrak Pasca Putusan Makamah Konstitusi (MK) tentang calon perseorangan, telah memberikan kesempatan kepada

Lebih terperinci

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing Negara Mali menjadi rebutan negara-negara Barat. Prancis, sebelum keduluan negara lain, menginvasi negeri itu dengan mengirimkan tentaranya. Perserikatan Bangsa-Bangsa diam seribu bahasa terhadap kondisi

Lebih terperinci

BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS

BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS 2.1 Gambaran umum invasi Irak tahun 2003 Irak merupakan negara merdeka setelah perang dunia I berakhir mempunyai daratan yang subur dan sumber daya minyak yang melimpah. Sebelum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok' Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok' TEMPO.CO 15 Oktober 2012 Lihat Foto TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia memprediksi nasib partai Islam pada Pemilu 2014 bakal melemah.»partai dan tokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

REGULASI NO. 2001/11

REGULASI NO. 2001/11 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA Administrasi Transisi Perserikatan Bangsabangsa di Timor Lorosae NATIONS UNIES Administrasion Transitoire des Nations Unies in au Timor Oriental UNTAET UNTAET/REG/2001/11 13

Lebih terperinci

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 S T U D I K A S U S Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 F R A N C I S I A S S E S E D A TIDAK ADA RINTANGAN HUKUM FORMAL YANG MENGHALANGI PEREMPUAN untuk ambil bagian dalam

Lebih terperinci

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU

BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU A. Golput Dalam Pemilu Menurut Islam Pemilu beserta hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi adalah suatu cara atau taktik dalam meraih dan memperoleh sesuatu. Sehingga dalam wahana politik strategi merupakan sesuatu hal yang sangat urgen yang kianhari

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

PEMILU JERMAN 2017: PARTAI, ISU DAN MASA DEPAN POLITIK JERMAN

PEMILU JERMAN 2017: PARTAI, ISU DAN MASA DEPAN POLITIK JERMAN PEMILU JERMAN 2017: PARTAI, ISU DAN MASA DEPAN POLITIK JERMAN EKO PRASOJO DEKAN DAN GURU BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS INDONESIA Sistem Pemilihan Umum di Jerman (Pemilihan Bundestag -1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah institusi yang mutlak diperlukan dalam dunia demokrasi, apabila sudah memilih sistem demokrasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004 Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004 Paparan untuk Sidang Para Uskup Konferensi Waligereja Indonesia Jakarta, 4 November 2003 Yanuar Nugroho yanuar-n@unisosdem.org n@unisosdem.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Penandatanganan MoU

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Partisipasi merupakan aspek yang penting dari demokrasi, partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas dari modernisasi politik. Partisipasi politik

Lebih terperinci

SENGKETA INTERNASIONAL

SENGKETA INTERNASIONAL SENGKETA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Indonesia-Malaysia SENGKETA INTERNASIONAL Pada hakikatnya sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS 1. Kinerja Perusahaan Menurut Keats & Hitt (1988), kinerja merupakan konsep yang sulit, baik dari definisi maupun dari pengukurannya. Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI

Lebih terperinci