BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS"

Transkripsi

1 BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS 2.1 Gambaran umum invasi Irak tahun 2003 Irak merupakan negara merdeka setelah perang dunia I berakhir mempunyai daratan yang subur dan sumber daya minyak yang melimpah. Sebelum Amerika Serikat menginvasi Irak, perkembangan Irak dalam membangkitkan negaranya pasca perang teluk I dan II mengalami peningkatan dimulai dari perekonomian sampai infrastruktur, dimana tercatat Irak sebelum invasi Amerika Serikat berlangsung telah bermasalah dengan Iran tahun dan juga dengan Kuwait pada tahun Setelahnya Irak membangun perekonomian yang mulai berjalan dengan stabil (Kuncahyono, 2005 ). Cadangan minyak bumi Irak diperkirakan mencapai 112 miliar barel dimana Irak menduduki negara penghasil minyak kedua dari Arab Saudi yang mempunyai cadangan minyak sebesar 262 miliar barel. Sebagai negara yang kuat dalam bidang industri, Amerika Serikat tentu bergantung pada minyak bumi dan sangat membutuhkannya untuk dapat mempertahankan perekonomian negaranya. Invasi Irak yang dilakukan oleh Amerika Serikat pada tanggal 20 Maret 2003 lalu telah mendorong suatu permasalahan baru dan kecaman oleh seluruh negara di dunia. Dilatar belakangi keputusan George Walker Bush terkait penyerangan ke Irak yang mengabaikan larangan Dewan Keamanan PBB yang tidak menyetujui adanya penyerangan ke Irak. Menurut PBB, serangan suatu negara yang dapat dikatakan sah adalah serangan yang mencegah akan adanya kejahatan manusia yang meluas dan juga sebagai upaya mempertahankan diri dari serangan negara lain. Permasalahan ini bukan satu-satunya penyebab Amerika Serikat mendapat kecaman dari negara lain atau aliansinya sendiri tetapi ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebabnya dan juga sekaligus menjadi suatu pemicu terjadinya invasi Amerika Serikat ke Irak. (Anwar, 2003). Pasca serangan Al Qaeda terhadap World Trade Centre, Amerika Serikat membentuk suatu kebijakan yang dikenal sebagai War on terror dimana kebijakan tersebut menggunakan penekakan pada militer Amerika Serikat terhadap negara yang memiliki keterkaitan dengan Al Qaeda seperti misalnya Afghanistan yang dalam pandangan Amerika Serikat memiliki kedekatan dengan rezim Taliban. Setelah selesai dengan invasi Afghanistan yang dimulai Amerika Serikat pada tanggal 7 Oktober 2001 (Kusuma, 2015) pada tanggal 20 Maret 2003 invasi Amerika Serikat 13

2 14 ke Irak terjadi. Untuk menguatkan alasannya melakukan penyerangan ke Irak, Amerika Serikat menyatakan serangan ini di dasari dengan motifnya untuk mendorong Irak agar menghentikan pembangunan nuklir yang dinilai dapat mengancam keamanan internasional. Sayangnya, dugaan Amerika Serikat tentang Irak yang telah membangun senjata nuklir tidak terbukti. Selain itu, Bush juga memiliki dugaan bahwa Saddam Hussein juga memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme Al Qaeda namun hal itu juga tidak terbukti (Adjis, 2003) sehingga banyak penilaian yang melunturkan popularitas Bush tentang keputusannya yang ingin menginvasi Irak seperti Nelson Mandela (Mantan Presiden Afrika Selatan) mempunyai pemikiran bahwa Amerika Serikat berubah menjadi negara yang tidak mempunyai sopan santun dalam menghadapi suatu ancaman (Sihbudi, 2007). Dalam invasi Irak 2003, Bush seakan belajar dari masalalunya bahwa lebih baik menjadi yang menyerang dari pada yang menjadi diserang oleh musuh seperti peristiwa hancurnya WTC dan Pearl Harbour (Damhuri, 2003 ) Preemptive Strike adalah suatu doktrin yang kerap kali disebut-sebut pada invasi Irak yakni adalah serangan terlebih dahulu sebelum diserang oleh musuh, dimana doktrin ini dicatat dalam National Security Strategy yang menjelaskan bahwa Amerika Serikat di izinkan menyerang negara manapun yang menurut mereka suatu negara yang berpotensi menghasilkan suatu ancaman dan mengganggu keamanan nasional Amerika Serikat (Daulay, 2009). Amerika Serikat terkait invasi Irak awalnya ingin menghancurkan program senjata pemusnah massal Irak karena menurut Bush hal itu akan menjadi suatu ancaman untuk keamanan internasional. Alasan Bush menggunakan cara militeristrik dalam pelucutan senjata pemusnah massal dikarenakan Saddam Hussein yang tidak koorperatif sehingga harus menggunakan cara agresi militer ke Irak. Walaupun sebelum atau sesudah invasi berlangsung tidak ada bukti bahwa Irak menyimpan senjata pemusnah massal secara rahaisa seperti yang dituduhkan oleh pemerintahan Bush. Banyak analisi yang beranggapan bahwa invasi Amerika Serikat terhadap Irak adalah ilegal dan menganut unsur-unsur penjajahan serta tidak diwajarkan jika negara dengan alasan apapun menyingkirkan pemimpin negara lain walaupun pemimpin tersebut otoriter atau seorang diktaktor terlebih menggunakan operasi militernya (Winarno, 2015). Dalam hal ini, mulai membentuk suatu pemikiran bahwa Amerika Serikat atas kebijakannya untuk menginvasi Irak ada terkaitannya dengan permasalahan minyak yang dimiliki Irak, karena segala tuduhan Amerika Serikat yang

3 15 menyudutkan Irak tersebut tidak terbukti (Damhuri, 2003 ). Suatu kewajaran jika banyak penilaian yang menganggap Amerika Serikat menyerang Irak hanya motifnya dalam memenuhi kepentingan nasionalnya, karena satu alasan Amerika Serikat melakukan invasi terhadap Irak ingin mendemokrasikan Irak dan membebaskan Irak dari diktaktor Hussein. Jika Bush ingin mendamaikan Irak mengapa harus dengan cara yang tidak memperhatikan keselamatan rakyat sipil dalam artian dengan menggunakan agresi militer. Lalu, jika Irak sudah menjadi negara demokrasi, apakah Bush menjamin bahwa Irak akan menjadi negara yang sejahtera. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut akan faktor yang menyebabkan Amerika Serikat menginvasi Irak sebagai berikut: 2.2 Penjelasan dominan penyebab Invasi Irak tahun 2003 Terdapat dua faktor yang menyebabkan invasi Irak terjadi Pertama, faktor politik Bush memiliki obsesi menyebarkan paham demokrasi ke kawasan Timur Tengah termasuk Irak yang menurut Amerika Serikat akan memberi dampak yang positif bagi negara-negara lain (Kuncahyono, 2005 ). Alasan politik dapat menjadi dasar penyebab suatu invasi Irak terjadi, karena invasi terhadap Irak merupakan bagian dari langkah kebijakan Bush dalam berperang melawan terorisme. Dalam hal itu, tidak hanya terorisme yang menjadi fokus dalam operasi militer Amerika Serikat, namun termasuk juga untuk negara-negara yang berpotensi sebagai ancaman untuk keamanan nasional Amerika Serikat (Bush, 2007). Dalam konteks, penyerangan Amerika Serikat ke Irak tahun 2003 karena adanya misi Bush yang ingin menghancurkan rezim kekuasaan Saddam Hussein yang dituduh memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme (Budianto, 2003). Saddam Hussein merupakan seorang tokoh yang berpengaruh di Irak dan telah menasionalisasikan banyak perusahaan minyak yang dikuasai oleh barat dimana hal itu bertujuan untuk menghentikan negara-negara barat dalam berupaya menguasai minyak di Irak. Selain itu Hussein dikenal sebagai pemegang kendali atas kasus kudeta syiah atau kurdi, dengan begitu Irak pada masa pemerintahan Hussein lebih menekankan pada pertahanan militernya (Sukarwo, 2009). Melihat kuatnya pengaruh rezim pemerintahan Saddam Hussein di Timur Tengah, hal tersebut dinilai sebagai ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat di wilayah tersebut (solihat, 2003). Invasi tersebut juga disebabkan oleh alasan Bush yang ingin membebaskan rakyat Irak atas kediktaktoran Saddam Hussein yang menurut Bush telah membuat rakyat

4 16 Irak hidup dalam kesengsaraan dan ketertindasan. Hal lainnya ialah, keinginan Amerika Serikat untuk dapat memperluas basisnya di Timur Tengah, karena letaknya yang strategis dan kaya sumber daya minyaknya (Alterman, 2006). Invasi Amerika Serikat terhadap Irak merupakan bentuk yang bertentangan dengan unsur-unsur demokrasi yang ditunjukan dengan agresi untuk pembebasan rakyat Irak dari rezim Saddam Hussein yang otoriter, namun justru agresi militer yang dilakukan Amerika Serikat tidak berbeda dengan cara pemimpin otoriter yang ingin mencapai kelanggengan rezim kekuasaannya. Hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yaitu menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dalam invasinya, sudah dapat dipastikan bahwa alasan Amerika Serikat dalam invasi terhadap irak hanya demi kepentingannya di Timur Tengah, hal tersebut seperti pengalaman pasca invasi Amerika Serikat di Afghanistan, rezim Hamid Kharsai kenyataannya tidak memberikan kemajuan di Afghanistan. Fakta tersebut seakan menunjukkan bahwa dibalik sikap Amerika Serikat yang berambisi ingin menyebarkan paham demokrasi di Irak tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat kepentingan Amerika Serikat yang mengatasnamakan demokrasi (Winarno, 2014). Selain itu apabila ditelusuri, penyebab berlangsungnya invasi Amerika Serikat terjadi juga adanya pengaruh dari para pendukung Bush di gedung putih yang menganut neokonservatif. Mereka terdiri dari Dick Cheney selaku wakil Presiden, Donald Rumsfeld sebagai penguasa pentagon atau kementrian pertahanan Amerika Serikat, Deputi Kementrian pertahanan yaitu Paul Wolfowitz, serta Condoleeza Rice selaku penasehat Keamanan Nasional. Mereka dikenal sebagai kaum neocon dimana selalu menekankan pendekatan pragmatis dan militeristik yang suka berperang sedangkan permasalahan demokrasi dan hak asasi manusia justru tidak terlalu ditekankan (Sihbudi, 2003). Neo-konservatif mempunyai tujuan yang merupakan menjaga kekuatan Amerika Serikat serta menghalangi kekuatan besar lain yang menjadi pesaing Amerika Serikat yang akan mengancam kepentingan Amerika. Tujuan tersebut sesuai dengan kasus invasi Amerika Serikat ke Irak karena Amerika Serikat ingin menjadi satu-satunya negara besar tanpa ditandingi siapapun, dengan rezim-rezim yang menghalangi kepentingannya dengan alasan untuk penyebaran nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. (McGlinchey, 2010). Kedua, faktor ekonomi. melihat salah satu alasan Bush untuk menyerang Irak ialah kepemilikan terhadap nuklir Irak yang belum secara pasti. Pada kenyataannya, Bush tidak menghentikan invasi Irak sehingga muncul pernyataan bahwa banyak

5 17 Amerika Serikat melakukan invasi ke Irak berkaitan dengan potensi sumber daya minyak yang dimiliki Irak. Disamping itu, Irak merupakan negara yang mempunyai cadangan minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi. Dengan memiliki cadangan minyak sebanyak 112 miliyar barrel, Irak merupakan pemilik 11 persen cadangan minyak dunia dan Irak juga memiliki ladang minyak yang akan menghasilkan 2,5 juta barrel minyak per harinya. Pabrik penyulingan minyak dengan kapasitas barrel per hari. Sebelum perang teluk terjadi pada tahun 1991, Irak mengekspor minyak melalui pipa yang berjalan ke Turki, Suriah, Arab Saudi yang menghasilkan 1,3 barrel perharinya. Dengan keadaan ini Irak dapat memenuhi kepentingan minyak Amerika Serikat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dapat terganggu jika harga minyak tidak stabil dimana bagi Amerika Serikat pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk negaranya. Jika harga minyak turun sebesar US$10 maka Amerika Serikat akan kehilangan pemasukan pajak sebesar US$100 milyar (Sihbudi, 2003 ). Dalam keinginan Amerika Serikat yang ingin menurunkan Saddam Hussein dari kekuasaannya berkaitan dengan ketakutan Amerika Serikat jika Saddam Hussein terus menjadi penguasa Irak dimana Hussein merupakan tangan anti-barat yang dapat saja menghalangi upaya Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingannya (Sihbudi, 2003 ). Sebagian besar faktor pemicu invasi Irak oleh Amerika Serikat juga kekwatiran mereka terhadap negara-negara yang mengembangkan ekonomi serta perindustriannya dalam bidang militer sehingga dapat mengancam kepentingan Amerika Serikat seperti keinginan mereka yang ingin menjadi satu-satunya negara adidaya dan tidak ingin memiliki pesaing. Hal inilah yang membuat Amerika Serikat membenci Korea Utara dan Iran yang giat dalam mengembangkan kekuatan militernya selain itu berkaca pada pengalaman Irak, saat itu Saddam Hussein yang mempunyai pengaruh kuat di kawasan Timur Tengah (Budi Winarno, 2014). 2.3 Dampak invasi Irak tahun 2003 Penyerangan Amerika Serikat ke Irak tahun 2003, memberikan dampak bagi kedua negara. Dalam hal ini secara politik, sosial, ekonomi, infrastruktur serta keamanan. Dampak terbesar bagi Amerika Serikat itu sendiri karena akibat invasi tersebut Amerika Serikat kehilangan citra sebagai negara adidaya yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan beralih menjadi negara yang dikenal sebagai negara yang suka berperang tanpa ada alasan yang benar (Daulay, 2009).

6 Dampak bagi Irak Pertama bagi Irak, secara politik pasca invasi politik domestic Irak berada dibawah dibawah kendali Amerika Serikat. Hal tersebut memicu banyaknya konflik yang terjadi karena rakyat Irak banyak yang menentang pemerintahan yang dibuat Amerika Serikat dan memicu pemberontakan terhadap pemerintahan baru di Irak yang mengikuti perintah Amerika Serikat. Seperti pecahnya perang antar rakyat Irak sendiri yang mendukung Saddam Hussein dan yang kontra terhadap Saddam Hussein yang dinilai tidak adil dengan rakyat Irak yang mengikuti aliran Syiah. Invasi Amerika Serikat ke Irak memang berhasil menjatuhkan rezim Saddam Hussein namun hal tersebut tidak membuat Irak lebih baik tanpa Saddam Hussein. Sebab sebelum Invasi berlangsung, Saddam Hussein telah menjadikan Irak sebagai negara yang Irak kuat dari penguasa Barat seperti keterkaitannya dalam menasionalisasikan perusahaan minyak yang dikelola oleh pihak asing dan tentunya hal itu mengembalikan kekayaan nasional untuk rezim yang sedang memerintah Irak. Saddam Hussein juga dapat membentuk suatu sistem pertahanan yang dapat mencegah adanya permasalahan atau konflik dalam negeri antara golongan Syiah dan Kurdi (Sukarwo, 2009). Pasca invasi Amerika Serikat, Irak pun mengikuti sistem pemerintahan yang dibuat Amerika Serikat, perubahan asas-asas Islam menjadi demokrasi, berupaya untuk menjadikan Irak sebagai sumber inspirasi bagi negara-negara Timur Tengah agar dapat menganut demokrasi dan kebebasan yang menurut kemauan Amerika Serikat, ironisnya demokrasi di Irak justru menciptakan kekacauan politik bagi Irak itu sendiri (Kuncahyono, 2005 ). Kedua, terdapat perubahan yang ditandai dengan adanya konflik etnis di Irak. Perlakuan Amerika Serikat yang tidak diterima di Irak yang menjadi pemicu hal tersebut. Kaum atau etnis yang ada di Irak harus tunduk pada kekuasaan Amerika Serikat pasca invasi. Apapun yang rakyat Irak lakukan harus dibawah izin dan ketentuan Amerika Serikat, Hal ini juga menimbulkan adanya perang antara rakyat yang memberontak atas jajahan Amerika Serikat dengan tentara Amerika Serikat. Kaum Sunni Syiah juga mendapati konflik perpecahan mereka pasca invasi Amerika Serikat di tanah Irak terjadi. Perkembangan Sunni di Irak yang paling pesat tidak dapat dibedakan juga dengan Syiah yang berkembang di Irak. Permasalahan timbul ketika

7 19 adanya faktor yang memecahkan kesatuan umat Islam di Irak karena adanya permasalahan kebenaran aliran yang satu-satunya berdiri di Irak (Shalah, 2003) dimana pelaku pemecahan kaum Sunni Syiah adalah kaum Salibis yang memprovokasi kedua kaum tersebut. Terlebih lagi, adanya permusuhan dari suku Kurdi dari Irak Utara yang pro dalam melemahkan rezim Saddam Hussein dimana dengan adanya keadaan seperti itu akan menjadi kemenangan bagi Amerika Serikat (Mustafa, 2003). Ketiga, dampak terhadap aspek ekonomi, hal tersebut didasari pada Irak merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar setelah Arab Saudi. Irak juga menduduki tanah yang subur dan juga kaya akan sumber daya alamnya, tidak heran banyak negara asing yang ingin masuk untuk menguasai tanah Irak. Namun setelah serangan Amerika Serikat terhadap Irak, Amerika Serikat seperti memanfaatkan situasi yaitu dengan memasukan perusahaan swasta miliknya ke Irak dengan tujuan untuk program perbaikan usaha minyak Irak dan mengambil alih minyak Irak untuk cadangan minyak negaranya. Tidak hanya itu, angka pengangguran di Irak juga mengalami peningkatan sehingga kemiskinan dan kelaparan terjadi dimana-mana serta susahnya listrik dan air bersih (Sukarwo, 2009). Selain itu pada tahun 2006, Irak memproduksi kira-kira watt perhari, untuk hitungan normal sebelum invasi Irak membutuhkan watt. Dengan selisih angka yang sangat jauh, rakyat Irak kekurangan listrik untuk menghidupi kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, 40 lebih fasilitas yang dibutuhkan rakyat Irak tidak satupun dapat beroperasi dengan baik. Irak juga mengalami kelangkaan air bersih sehingga kehidupan rakyat Irak berubah menjadi sangat memprihatinkan pasca invasi (Christian, 2007). Karena kurangnya air bersih dan listrik yang tidak cukup, rakyat Irak juga kekurangan gizi dan rawan terkena penyakit pasca invasi Irak juga tidak mempunyai dokter yang mencukupi kebutuhan kesehatan rakyat Irak (Stiglitz, 2009). Ke empat, infrastruktur di Irak pun mengalami kehancuran akibat invasi Amerika Serikat antara lain menghancurkan bangunan penting seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah penduduk hancur dan banyak rakyat yang kehilangan harta benda yang mereka miliki untuk bertahan hidup serta pusat-pusat peradaban Islam di Irak pun habis dihancurkan oleh serangan

8 20 Amerika Serikat yang memakan korban dari rakyat Irak sejumlah antara sampai lebih dari jiwa tersebut (Daulay, 2009). Kelima keamanan, hal tersebut ditunjukan dengan Irak sebagai negara yang secara keamanan dalam negerinya sendiri dimana dinilai tidak aman dan tidak dapat menjamin kehidupan rakyatnya damai seperti biasa. Meski invasi sudah berakhir, namun Amerika Serikat tetap seperti menguasai Irak dengan mengirim tentara bayarannya untuk menjaga perusahaan Amerika Serikat sebagai tujuan untuk proyek perbaikan Irak tapi yang terjadi bukan keadaan yang lebih baik melainkan keadaan yang semakin tidak aman. Tentara-tentara Amerika Serikat itu yang menjadi bagian dari kekacauan di Irak pasca invasi dan mengambil keuntungan dari program perbaikan di Irak yang sedang dibangun. Bukan hanya itu penderitaan yang harus dirasakan rakyat Irak yang tidak aman hidup di negaranya sendiri karena serangan Amerika Serikat telah memicu berkembangnya jaringan terorisme baru, perang antar saudara di Irak yang setiap harinya memakan korban jiwa. Perempuan-perempuan Irak yang menjadi pekerja seksual untuk negara-negara perbatasan serta pengeboman masih terjadi dimana-mana dan jaminan keselamatan dari pihak keamanan Irak untuk rakyatnya sudah tidak dapat diandalkan sehingga membawa Irak didalam kondisi yang memprihatinkan (Sukarwo, 2009) sebanyak 4,6 juta penududuk Irak terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan menjadikan angka migrasi penduduk terbesar di Timur tengah sejak pembentukan Israel tahun Lebih dari 2,2 juta penduduk Irak terusir dari rumah mereka karena kekerasan sekretarian di lingkungan Irak. sebanyak tentara Irak juga tewas akibat peperangan dan tentara Irak yang luka-luka dan belum ditambahkan dengan angka pertahunnya yang diperkirakan akan menghadapi angka kematian yang meningkat. (Stiglitz, 2009) Dampak terhadap Amerika Serikat Pertama, sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa invasi Irak tersebut juga membawa dampak ke Irak namun juga menimbulkan pengaruh terhadap posisi Amerika Serikat sendiri sebagai negara adidaya khususnya dalam hubungan luar negeri. Pasca invasi, Amerika Serikat terhadap Irak hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan negara lain tidak sebaik

9 21 sebelum adanya penyerangan ke Irak. Tidak terkecuali negara-negara Eropa yang merupakan sekutu Amerika Serikat yang menentang keputusan Bush seperti Jerman dan Perancis, sehingga hubungan Amerika Serikat dengan kedua negara tersebut merenggang, dan muncul pandangan bahwa Osama bin Laden lebih terpercaya dari pada Bush untuk memecahkan permasalahan internasional (Daalder, 2005). Kedua, dampak paling menonjol setelah invasi terhadap Irak ialah citra bangsa Amerika Serikat sebagai negara yang dinilai menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia tercoreng akibat timbul kecaman dari masyarakat internasional tentang pelanggaran HAM di Irak yang dilakukan para tentara Amerika Serikat oleh para pelaku kejahatan di Irak di rumah tahanan Abu Gharib. Tidak hanya nama baik negara, reputasi Bush sebagai presiden Amerika Serikat juga sudah sangat jatuh, kemana Bush pergi dan melaksanakan kunjungan kenegaraan ke negara lain selalu timbul adanya protes dari masyarakat. Masyarakat di dunia sangat menyayangkan atas keputusan Bush tentang invasi Irak tersebut oleh negaranya dan juga sikapnya yang terkesan menunjukkan arogansinya untuk tidak memperdulikan beberapa pihak penting dan juga bangsa lain yang menentang keputusannya untuk menginvasi Irak. Beberapa pemimpin gereja juga telah mengirim surat untuk Bush sebagai peringatan tentang konsekuensi setelah perang Irak terjadi tetapi upaya tersebut tetap diabaikan oleh Bush yang berpengaruh akan jatuhnya popularitas Bush setelah perang Irak terjadi (Daulay, 2009). Ketiga, ditinjau dari sisi perekonomian Amerika Serikat setelah invasi Irak keadaan tidak lagi seperti apa yang diperlihatkan Bush ketika sedang mengabaikan tentangan bangsa lain. Perang ke Irak yang menimbulkan kontroversi itu juga mempengaruhi arah perekonomian Amerika Serikat. dimana setelah invasi, Amerika Serikat kehilangan tentara yang gugur saat invasi dan lebih dari tentara kembali saat berperang mengalami trauma dan luka berat yang harus segera ditindak lanjuti. Faktor-faktor yang membuat Amerika Serikat mengalami defisit anggaran yang pertama peningkatan jumlah tentara yang tadinya meningkat 15% sampai 130% dan juga gaji dan bonus para tentara yang berperang sebesar dolar dan

10 22 tentara yang aktif pada perang Irak Mei tahun 2004 sebanyak sampai Invasi Irak juga telah membuka sumber daya uang perusahaan swasta kemiliteran yang pada tahun 2007 menghabiskan 4 miliar dolar untuk penjaga keamanan. Amerika Serikat juga membuat suatu kontrak dengan koalisi yang mengatur kependudukan Amerika Serikat selama di Irak dan itu memakan biaya 100 juta dolar setahun dan untuk biaya pembangunan kembali Irak sebesar 18,4 miliar dolar yang digunakan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan jaringan listrik. dimana selama pemerintahan Bush mencapai angka 4 triliun dolar yang belum ditambahkan dengan keseluruhan biaya invasi Afghanistan (Stiglitz, 2009). Selain itu, Bush dihadapkan dengan permasalahan ekonomi negara yang disebabkan oleh pengeluaran militer untuk perang terhadap Irak sehingga pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat melambat, dimana dalam pemerintahan Bush mendapati biaya militer mencapai $3.786 triliun. Untuk anggaran kebijakan perang melawan terorisme mencapai $776.3 miliar. Selama invas Afghanistan dan Irak mengalamin peningkatan dimana pada tahun 2006 tumbuh sebanyak pasukan lalu tahun 2007 mencapai pasukan dan yang paling meningkat di tahun 2008 yaitu sebanyak pasukan (Belasco, 2009).

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irak merupakan sebuah kawasan yang subur yang terletak didaerah lembah sungai Eufrat dan Tigris. Irak berpotensi menjadi sebuah Negara terkaya di dunia, karena cadangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME Disusun oleh: EKA RIBUT SAPUTRA NIM : 151040024 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeluk agama Islam di Amerika Serikat merupakan percampuran dari beberapa kelompok etnis, bahasa, serta ideologi, baik penduduk asli Amerika Serikat, ataupun

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

Kebijakan luar negeri..., Sri Winingsih, FISIP UI, BAB 4 KESIMPULAN

Kebijakan luar negeri..., Sri Winingsih, FISIP UI, BAB 4 KESIMPULAN BAB 4 KESIMPULAN Dari uraian bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa alasan Amerika Serikat begitu menentang program pengembangan nuklir Iran karena Amerika Serikat menganggap Iran dapat menghalangi

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari

Lebih terperinci

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional

Lebih terperinci

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA 151060046 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing Negara Mali menjadi rebutan negara-negara Barat. Prancis, sebelum keduluan negara lain, menginvasi negeri itu dengan mengirimkan tentaranya. Perserikatan Bangsa-Bangsa diam seribu bahasa terhadap kondisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL Malahayati Kapita Selekta Hukum Internasional October 10, 2015 Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang hampir sama tuanya dengan peradaban kehidupan manusia. Perang merupakan suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

SENGKETA INTERNASIONAL

SENGKETA INTERNASIONAL SENGKETA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Indonesia-Malaysia SENGKETA INTERNASIONAL Pada hakikatnya sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan barangkali merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Obama yang paling dilematis. Keputusan untuk menarik pasukan

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

Invasi Amerika Serikat ke Irak ditinjau dari hukum organisasi internasional. Ahmad Masduki NIM E UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

Invasi Amerika Serikat ke Irak ditinjau dari hukum organisasi internasional. Ahmad Masduki NIM E UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN Invasi Amerika Serikat ke Irak ditinjau dari hukum organisasi internasional Ahmad Masduki NIM E.0098038 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Oppenheim perang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

MAKALAH. Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM. Oleh: Eko Riyadi, S.H., M.H.

MAKALAH. Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM. Oleh: Eko Riyadi, S.H., M.H. TRAINING RULE OF LAW SEBAGAI BASIS PENEGAKAN HUKUM DAN KEADILAN Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk - Jakarta, 2 5 November 2015 MAKALAH Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM Oleh: Eko Riyadi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

AMERIKA ARAB VERSUS RUSIA CHINA

AMERIKA ARAB VERSUS RUSIA CHINA POLITIK DUNIA SAAT INI : AMERIKA ARAB VERSUS RUSIA CHINA Muhammad Zazuli Empat negara penghasil minyak terbesar dunia saat ini adalah : Amerika Serikat (dengan 13 juta barel sehari), Arab Saudi (11 juta

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi BAB V PENUTUP Penelitian ini berawal dari sebuah keputusan berani yang dikeluarkan oleh Presiden Perancis Nicholas Sarkozy pada tahun 2012 terkait penarikan pasukan Perancis dari Afghanistan. Dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Skripsi ini akan membahas mengenai hubungan antar kelompok di Irak pasca penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut pada tahun 2011. Bagaimana hubungan antar kelompok yaitu

Lebih terperinci

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Kebohongan Adalah Jalan Pilihan AS untuk Dominasi

Kebohongan Adalah Jalan Pilihan AS untuk Dominasi Kebohongan Adalah Jalan Pilihan AS untuk Dominasi Sungguh... satu tulisan JITUUU mengungkap cara AS mendominasi dunia, menjamah, dengan liciknya gunakan cara-cara KOTOR memfitnah, bikin isu-isu BOHONG

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama, BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya

Lebih terperinci

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan BAB V KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini, penulis akan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan pertama yaitu mengapa Kanada menggunakan norma keamanan manusia terhadap Afghanistan, serta pertanyaan kedua yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangan 11 September pada tahun 2001 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana serangan teroris tertentu telah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO. Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang

BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO. Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang maju dalam perekonomiannya cukup tinggi dibandingkan negara-negara sesama Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara geografis, Irak termasuk salah satu negara di kawasan Timur Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan Yordania,

Lebih terperinci

11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1

11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1 11 September 2001: Babak Baru Hubungan Barat dan Islam? 1 Nur Rachmat Yuliantoro 2 TANGGAL 11 September 2001 akan selalu dikenang orang sepanjang masa sebagai hari di mana keadikuasaan Amerika Serikat

Lebih terperinci

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115 PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115 SUMBER: www.indonesia-investments.com & www.m.tempo.co INDONESIA PERINGKATKEDUA DUNIA

Lebih terperinci

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Presiden Barack Obama kembali menjejakkan kakinya di Indonesia. Tidak ke Jakarta sebagaimana November 2010

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI Disusun Oleh: TRI SARWINI 151070012 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis.

Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis. Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis. Tanpa ada mandat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), tentara Prancis masuk

Lebih terperinci

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku l Edisi 012, Maret 2012, Edisi 012, Maret 2012 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? Rizal Panggabean 1 Edisi 012, Maret 2012 Informasi Buku: Charles Kurzman, The Missing Martyrs;

Lebih terperinci

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN BARRACK OBAMA (STUDI TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TENTANG ISLAM DAN TERORISME) Dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di dunia. Negara para mullah ini menduduki posisi ke-5 didunia setelah mengalahkan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm Page 1 of 16 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2003 TENTANG PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa panas bumi adalah sumber daya alam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

Lebih terperinci

4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS

4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS 4 Perubahan Geopolitik Timur Tengah Pasca Kelahiran ISIS Afifah Cahyaningtyas E-mail: afi_rocket@yahoo.com Dian Muhammad Supriyatno E-mail: rdian_ahmad@yahoo.com G eopolitik merupakan aspek utama yang

Lebih terperinci

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini? Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk

Lebih terperinci

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Ekram Pawiroputro' M.Pd. Samsuri, M.Ag. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVBRSITAS NBGERI YOGYAKARTA 2004

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Ekram Pawiroputro' M.Pd. Samsuri, M.Ag. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVBRSITAS NBGERI YOGYAKARTA 2004 LAPORAN PENELITIAN PERANG MELAWAN TERORISME: STUDI KOMPARATIF PENERAPAN HUKUM IIUMANITER TERHADAP PERAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG DI AFGTIANISTAN (2001) DAN rrak (2003) Oleh: Ekram Pawiroputro' M.Pd.

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 No.1459, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Prajurit TNI. Status Gugur/Tewas. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUS GUGUR ATAU TEWAS BAGI PRAJURIT

Lebih terperinci

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini. BAB V KESIMPULAN Melalui perjalanan panjang bertahun-tahun, Majelis Umum PBB berhasil mengadopsi Perjanjian Perdagangan Senjata (Arms Trade Treaty/ATT), perjanjian internasional pertama yang menetapkan

Lebih terperinci

UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Individu Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Individu Dalam Politik Luar Negeri

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini: LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada tahun 1991 Pecahnya Uni Soviet, banyak bagian bagian wilayah darinya membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai kawasan yang

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai

Lebih terperinci

2016 PERANG ENAM HARI

2016 PERANG ENAM HARI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci