1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan telah terjadi sejak negara tersebut menyatakan kemerdekaan dari India, masalah pengungsi yang terjadi usai perang sampai pada campur tangan militer dalam politik. Sistem politik yang belum stabil dianggap sebagai alasan utama pergantian kekuasaan yang terus terjadi di Pakistan. Pergantian kekuasaan yang terjadi di Pakistan tidak selalu berjalan dengan demokratis seperti melalui pemilihan umum, tetapi juga dilakukan dengan cara coup d etat (kudeta) oleh pihak militer. Pemerintahan militer sudah ada sejak tahun 1956 dibawah pimpinan Jenderal Ayub Khan, yang dilanjutkan oleh kudeta militer kedua yang dilakukan oleh Jenderal Yahya Khan. Kekuasaan militer berakhir setelah rakyat Pakistan menginginkan pemerintahan yang baru, era baru di bawah pimpinan politisi sipil dimulai dengan naiknya Zulfikar Ali Bhutto menjadi Presiden menggantikan Jenderal Yahya Khan. Pemerintahan militer maupun sipil yang silih berganti memimpin Pakistan tidak merubah salah satu dasar konstitusinya yaitu semua undang-undang harus mengikuti prinsip-prinsip dasar Islam (Mahmud, 1988, hlm. 278). Para politisi tersebut menyadari Pakistan merupakan negara Islam yang menggunakan sistem demokrasi menjunjung tinggi peran para ulama, sehingga mereka banyak mencari dukungan demi kekuasaannya. Para ulama tersebut mempertahankan agar Pakistan tetap menjadi negara yang berdasakan prinsip-prinsip dasar Islam, sehingga akan sulit bagi politisi yang berkuasa ketika tidak sesuai dengan prinsip yang mereka jaga.

2 2 Pemerintahan sipil pimpinan Bhutto hanya bertahan lima setengah tahun, dan kekuatan militer di Pakistan kembali mengambil alih pemerintahan. Hal tersebut diungkapkan Burki (1991, hlm ) yang menyatakan bahwa: Pada tanggal 5 Juli 1977, Bhutto disingkirkan oleh militer, yang mengambil kontrol sekali lagi tidak keluar dari ambisi politik, tetapi karena adanya ketegangan-ketegangan akibat perlakuan Bhutto terhadap para pemimpin politik lainnya, partai-partai mereka, dan program-program mereka. Kudeta tersebut mendapat dukungan dari partai-partai Islam yang menentang kebijakan Bhutto beraliran sosialisme dan keluar dari nilai-nilai Islam sebagai jati diri negara Pakistan. Sehingga mereka membentuk sebuah Aliansi Nasional yang mendapat dukungan militer, khususnya Zia ul-haq yang menjanjikan akan mengakomodasi kepentingan mereka dan Islam. Pengambilalihan kekuasaan oleh militer tersebut mendapatkan sambutan yang beragam di tengah kekacauan yang terjadi di Pakistan. Kalangan pendukung Bhutto tidak menghendaki kembalinya militer berkuasa di Pakistan, gerakangerakan dilakukan selama kekuasaan militer di bawah pimpinan Jenderal Zia ul- Haq. Gerakan-gerakan tersebut membuat sebuah kekuatan oposisi baru terhadap pemerintah, dilakukan tidak hanya oleh para politisi laki-laki melainkan juga oleh para politisi perempuan. Salah satu tokoh perempuan yang menghadapi kesulitan luar biasa, karena menjadi Perempuan pertama yang memimpin negara dengan mayoritas muslim pada masa pasca kolonial adalah Benazir Bhutto (Khayyirah, 2013; Faidi, 2013). Benazir Bhutto merupakan perdana menteri perempuan pertama di Republik Islam Pakistan, sekaligus perdana menteri termuda yang pernah terpilh di negara tersebut. Beliau bersama ibunya yang bernama Nusrat Bhutto melakukan perjuangan melawan kekuasaan militer yang dipimpin oleh Jenderal Zia ul-haq, yang mengakibatkan dirinya ditahan sampai diasingkan ke luar negeri. Namun, peran keduanya menghadapi kesulitan karena dianggap di luar kebiasaan politik di Pakistan yang lebih mengutamakan peran laki-laki daripada perempuan sebagai seorang pemimpin.

3 3 Perjuangan dalam menegakkan kembali demokrasi di negerinya diwujudkan dengan langkah demokrasi pula, yaitu dengan cara menjadi pemimpin partai politik Pakistan People s Party (PPP) yang dahulu dipimpin oleh ayahnya. Gerakan Benazir menggulingkan pemerintahan yang dipegang oleh Zia ul-haq yang telah mengkudeta ayahnya ketika menjabat sebagai perdana menteri menjadi alasan utama, selain itu juga untuk menghapuskan kediktatoran dan mengembalikan demokrasi di Pakistan. Alasan inilah yang membuat PPP membuat sebuah gerakan, seperti menurut Riaz (2000, hlm ) It was suggested that a Movement for Restoration of Democracy (MRD), in February 1981 the MRD was formally formed. (PPP telah mengusulkan sebuah Gerakan Pemulihan Demokrasi (GPD), gerakan tersebut secara resmi terbentuk pada Februari 1981). Langkahnya menjadi seorang pemimpin partai politik tidaklah mudah, karena banyak pro-kontra mengenai masalah gender. Sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam akan memilih seorang pemimpin lakilaki daripada perempuan. Benazir yang mendapat tantangan tersebut memulai safari politiknya dari kota ke kota di Pakistan, untuk menunjukkan tekadnya Menegakkan keadilan dan menggulingkan pemerintahan Zia yang dianggapnya merupakan pemerintahan diktatorial (Munif, 2009, hlm. 16). Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti merasa tertarik untuk menulis kajian mengenai gerakan perubahan yang dilakukan oleh Benazir Bhutto, karena terdapat kesenjangan-kesenjangan yang ada dalam tema penelitian ini. Pertama, karena pemerintahan Zia yang menggunakan militer sebagai alat melanggengkan kekuasaannya telah mengubah pemerintahan demokratis yang sebelumnya dipimpin oleh Zulfikar Ali Bhutto sebagai perdana menteri. Bersamaan dengan hal tersebut, muncul sosok Benazir menuntut ketidakadilan terhadap ayahnya dan Pakistan yang dilakukan oleh pemerintahan Zia dan menegakkan kembali demokrasi di Pakistan.

4 4 Kedua, Aliansi Nasional penentang sosialisme Zulfikar Ali Bhutto yang sebelumnya mendukung kudeta militer Zia ul-haq berbalik menentang beberapa kebijakan Zia yang tidak lagi mengakomodasi kepentingan Islam. Kekuasaan militer dianggap tidaklah Islami dan dibutuhkan sebuah perubahan, maka negara dituntut untuk mengakomodasi hal tersebut, akan tetapi ditentang oleh Zia ul-haq. Kemudian Muncul Gerakan Pemulihan Demokrasi yang pendukungnya tidak hanya terdiri dari partai-partai sekularis seperti PPP, tetapi juga partai-partai anggota Aliansi Nasional yang dikecewakan oleh Zia ul-haq (Sjadzali, 1990, hlm. 231). Tekanan terhadap pemerintahan militer Zia ul-haq tidak sia-siakan oleh putri Zulfikar Ali Bhutto yaitu Benazir Bhutto, untuk mencari dukungan para ulama yang sebelumnya menentang kebijakan ayahnya dan berbalik mendukung dirinya dalam menggulingkan pemerintahan militer Zia ul-haq. Ketiga, kesenjangan yang terjadi ketika sosok seorang perempuan seperti Benazir Bhutto datang menawarkan sebuah konsep negara Islam dengan demokrasi modern dapat diterima oleh para ulama yang sebelumnya begitu konservatif. Sosok Benazir banyak mendapatkan dukungan dari rakyat yang pada awalnya menentang perempuan sebagai seorang pemimpin, bahkan sebagian dari pendukung pemerintahan Zia ul-haq memilih dirinya sebagai Perdana Menteri perempuan pertama di Pakistan. Selain itu meskipun dirinya diturunkan menjadi Perdana Menteri dengan tuduhan kasus korupsi, dirinya dapat terpilih kembali sebagai Perdana Menteri kedua kalinya. Sosok Benazir untuk kedua kalinya harus dilengserkan dengan tuduhan yang hampir sama dan harus diasingkan ke luar negeri selama bertahun-tahun, namun berkat gerakan-gerakan politik yang dilakukannya dalam pengasingan, dirinya mampu mendapatkan simpati dari rakyat Pakistan untuk mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri untuk ketiga kalinya sampai terjadi tragedi bom mobil pada tahun yang menewaskan dirinya. Melihat permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai sosok Benazir Bhutto sebagai seorang tokoh pemimpin perempuan yang kuat dan tangguh dalam memperjuangkan demokrasi di Pakistan. Selain itu,

5 5 masih kurangnya kajian historis mengenai Benazir Bhutto atau pun Pakistan yang dibahas dalam sebuah skripsi, sehingga peneliti memilih judul Peranan Benazir Bhutto dalam Memperjuangkan Demokrasi di Pakistan Tahun Pemilihan tahun 1977 sebagai awal kajian, yaitu ketika terjadi kudeta yang dilakukan oleh Zia ul-haq terhadap pemerintahan Zulfikar Ali Bhutto dan ketika itu pula Benazir dipenjara karena memprotes penahanan ayahnya. Sejak saat itu pula Benazir keluar-masuk penjara, tahanan rumah sampai pengasingan ke luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintahan Zia. Pada tahun 1986, PM Pakistan saat itu Muhammad Khan Junejo mencabut UU Darurat Perang setelah delapan tahun diberlakukan, kesempatan itu pula tidak disia-siakan oleh Benazir dan ibunya Begum Nusrat Bhutto memimpin PPP untuk menjadi partai oposisi menolak pemerintahan Zia. Ketika tahun 1988 Zia ul-haq tewas akibat sebuah kecelakaan pesawat, kemudian diadakan pemilu yang dimenangkan oleh PPP dan mengangkat Benazir Bhutto sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya, namun tidak untuk waktu yang lama menjabat kembali diturunkan dengan tuduhan korupsi. Tahun 1993 Benazir kembali terpilih sebagai Perdana Menteri, namun pada tahun 1996 dirinya kembali diturunkan dengan tuduhan yang sama dan diasingkan keluar negeri selama beberapa tahun. Penelitian ini dibatasi sampai tahun, tahun dimana Benazir Bhutto kembali ke Pakistan dari pengasingannya di luar negeri dan akan mencalonkan diri kembali sebagai Perdana Menteri ketiga kalinya, namun terjadi tragedi bom mobil yang membuat dirinya dan beberapa pendukungnya meninggal dalam sebuah kampanye terbuka.

6 6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka permasalahan utama dalam skripsi ini adalah Bagaimana proses gerakan Benazir Bhutto dalam memperjuangkan demokrasi di Pakistan tahun 1977-?, untuk memfokuskan kajian penelitian ini, rumusan masalah tersebut disusun dalam beberapa batasan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana keadaan sosial-politik Pakistan pada masa pemerintahan Jenderal Zia ul-haq? 2. Bagaimana Benazir Bhutto dapat menjadi seorang pemimpin perempuan di negara yang mempunyai penduduk mayoritas beragama Islam? 3. Bagaimana upaya Benazir Bhutto dalam melakukan gerakan demokrasi di Pakistan? 4. Bagaimana dampak dari gerakan demokrasi yang dilakukan Benazir Bhutto terhadap kehidupan sosial dan politik Pakistan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan keadaan sosial-politik Pakistan pada masa pemerintahan Jenderal Zia ul-haq. 2. Menganalisis faktor-faktor Benazir Bhutto dapat menjadi seorang Kepala Pemerintahan di negara yang mempunyai penduduk mayoritas Muslim. 3. Menjelaskan upaya Benazir Bhutto dalam melakukan gerakan demokrasi di Pakistan. 4. Mendeskripsikan dampak dari gerakan demokrasi yang dilakukan Benazir Bhutto terhadap kehidupan sosial dan politik Pakistan.

7 7 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari karya skripsi ini, diantaranya: 1. Bagi Dunia Pendidikan, diharapkan menambah pengetahuan tentang sejarah kawasan, khususnya kondisi sosial, budaya dan politik di Pakistan serta biografi Benazir Bhutto dalam penegakan demokrasi di Republik Islam Pakistan. 2. Sebagai perluasan materi di kelas XII jurusan IPS dengan Standar Kompetensi Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang Dunia II sampai Perkembangan Mutakhir serta Kompetensi Dasar Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi Internasional setelah Perang Dunia II sampai berakhirnya Perang Dingin. Pada masa tersebut mulai dikenal ideologiideologi yang mempengaruhi dunia termasuk negara Islam Pakistan, sehingga penelitian sejarah kawasan yang dilakukan oleh peneliti dapat mencakup dalam pembahasan materi dalam SK/KD tersebut. 3. Pengembangan ilmu-ilmu sosial, khususnya ilmu sejarah dan ilmu politik mengenai kepemimpinan di negara-negara berkembang seperti Republik Islam Pakistan. 1.5 Metode Penelitian Penyusunan skripsi ini menggunakan metode Historis. Metode Historis adalah suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 1986, hlm. 35). Analisis dan pengujian yang penulis lakukan terhadap sumber-sumber yang didapatkan dengan menggunakan metode tersebut.

8 8 Menurut Ismaun (2005, hlm. 23), Metode historis memiliki beberapa langkah yang harus dilakukan agar proses menguji dan menganalisis fakta dapat tercapai. Adapun dalam penelitian sejarah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Heuristik Tahapan ini merupakan langkah awal dalam mengumpulkan berbagai sumber. Sumber-sumber yang dikumpulkan mencakup berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan Benazir Bhutto dan kehidupan masyarakat Pakistan. 2. Kritik Dalam tahapan ini dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan seperti yang disebutkan pada tahapan Heuristik maka dilakukan kritik. Kritik yang dilakukan mencakup kritik ekstern yaitu mencakup fisik sumber dan kritik intern mencakup keaslian (keotentikan) sumber. Sumber-sumber di atas merupakan buku-buku yang pengarangnya juga telah diakui dan dapat dipertanggungjawabkan isinya. 3. Interpretasi Setelah melalui tahapan kritik, maka berbagai sumber tersebut diberikan komentar dan tanggapan dalam rangka menyususn interpretasi yang disesuaikan dengan tujuan penulisan. 4. Historiografi Terdapat dua pengertian secara untuk historiografi yaitu penulisan sejarah dan sejarah penulisan sejarah (Sjamsuddin,, hlm. 156). Maksud dari penulisan sejarah adalah tahapan akhir mulai dari proses pencarian sumber (heuristik) sampai pada penulisan sejarah tersebut. Sedangkan sejarah penulisan sejarah maksudnya adalah sejarah dari historiografi itu sendiri. Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam langkah-langkah penulisan dengan cara merangkaikan berbagai interpretasi sebelumnya menjadi sebuah karya tulis sejarah.

9 9 Teknik penulisan skripsi ini akan menggunakan teknik studi literatur. Penggunaan teknik ini penulisan dilakukan dengan menelaah berbagai sumber referensi seperti yang telah disebutkan di atas. Diharapkan dengan teknik studi literatur ini akan diperoleh objektivitas dan kemudahan dalam penyusunan skripsi. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dalam bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti mengenai peran Benazir Bhutto sebagai pemimpin perempuan dalam memperjuangkan penegakan demokrasi di Pakistan tahun Di dalamnya terdapat penjelasan ketertarikan peneliti untuk memulai tema atau judul tersebut. Agar permasalahan yang dikaji tidak melebar, maka peneliti memfokuskannya ke dalam beberapa rumusan masalah. Selain itu terdapat sub bab manfaat dan metode penelitian yang akan digunakan untuk penelitian, lalu di bagian akhirnya terdapat struktur organisasi skripsi yang menjadi kerangka atau pedoman penulisan dalam skripsi ini. Bab II Kajian Pustaka, dalam bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka mengenai buku-buku atau sumber penelitian lainnya yang berkaitan dengan sosok Benazir Bhutto dan Pakistan sekitar tahun Selain itu terdapat landasan berpikir penelitian berupa konsep-konsep atau teori-teori yang relevan dengan tema yang diangkat. Kemudian terdapat pemaparan penelitian terdahulu yang berisi sumber-sumber penelitian yang terdiri dari jurnal, skripsi maupun buku. Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode atau lagkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah metode historis atau metode sejarah. Selain itu peneliti juga menggunakan pendekatan interdisipliner ilmu untuk menambah ketajaman analisis pada skripsi ini. Dalam hal ini, peneliti menggunakan ilmu bantu berupa ilmu politik, sosiologi dan antropologi untuk

10 10 menunjang penelitiannya. Proses penelitian disesuaikan dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI dan berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bab IV Perjuangan Benazir Bhutto dalam Menegakkan Demokrasi di Pakistan Tahun 1977-, dalam bab ini peneliti akan menguraikan seluruh hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pada data dan fakta yang diperoleh. Kemudian, peneliti akan melakukan proses penulisan terhadap data dan fakta yang didapat selama penelitian. Selain itu peneliti juga akan melakukan analisis terhadap data dan fakta yang diperoleh agar sesuai dengan tujuan penelitian. Bab V Simpulan dan Saran, dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari semua pembahasan pada skripsi ini dan memberikan saran berdasarkan penelitian tersebut. Semua hasil penelitian dari awal sampai akhir akan disatukan melalui kesimpulan ini. Kesimpulan ini juga merupakan jawaban atas rumusan masalah yang ditanyakan. Bagian terakhir dari Skripsi ini adalah Daftar Pustaka, yang merupakan sumber-sumber yang digunakan dalam skripsi ini sehingga menjadi karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Rani Anggia Puspita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Rani Anggia Puspita, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Gejolak politik yang terjadi di Myanmar, amat disoroti dalam pemberitaan dunia internasional. Sistem pemerintahannya yang dipertahankan selama puluhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketegangan politik terjadi di India menjelang kemerdekaanya dari Inggris dalam periode 1935-, yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik komunal antara dua golongan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum

Lebih terperinci

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang merupakan negara maju yang terkenal dengan masyarakatnya yang giat bekerja dan juga dikenal sebagai negara yang penduduknya masih menjunjung tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa rezim Orde Baru kebebasan individu, dalam menyatakan pendapat, kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers sangat dibatasi oleh aturan yang ketat secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dalam skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi dalam Memperjuangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khan, mencengkeram Pakistan di bawah militer pada Rezim militer

BAB I PENDAHULUAN. Khan, mencengkeram Pakistan di bawah militer pada Rezim militer BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pakistan hidup di bawah impitan diktatorianisme dan ekstremisme. Selama setengah abad merdeka, Pakistan empat kali dipegang oleh rezim militer, bahkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan Soeharto adalah pemerintahan yang berlangsung selama kurang lebih 32 tahun. Dalam memerintah, Soeharto terkenal dengan ketegasannya. Di bawah pemerintahannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Polisi pamong praja sebenarnya sudah ada ketika VOC menduduki Batavia

BAB 1 PENDAHULUAN. Polisi pamong praja sebenarnya sudah ada ketika VOC menduduki Batavia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polisi pamong praja sebenarnya sudah ada ketika VOC menduduki Batavia pada tahun 1602. Pada saat itu Gubernur Jenderal VOC telah membentuk Bailluw yaitu semacam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara Aidit tentang Komunisme di Indonesia. Dari judul tersebut, maka penulis mencari

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun , BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jatuhnya Soekarno telah membuat cita-cita partai politik tidak begitu menguntungkan, karena munculnya parpol-parpol tersebut tidak dikehendaki oleh pemerintahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan skripsi, mulai dari persiapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Depresi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1929 telah

BAB I PENDAHULUAN. Depresi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1929 telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Depresi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1929 telah mengubah garis kebijakan yang telah dijalankan AS sejak negara ini merdeka. Sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pada abad ke-16 hingga abad ke-18 monarki merupakan suatu sistem pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian tengah. Kata monarki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeluk agama Islam di Amerika Serikat merupakan percampuran dari beberapa kelompok etnis, bahasa, serta ideologi, baik penduduk asli Amerika Serikat, ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil dihadapan peserta sidang dengan pidato

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nasionalisme atau rasa kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sistem pemerintahan yang berlaku di sebuah negara. Nasionalisme akan tumbuh dari kesamaan cita-cita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada tanggal 16 September 1975. Sebelumnya negara ini berada di bawah mandat teritori Australia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan melalui UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang didasarkan oleh suatu prinsip yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan salah satu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk menyatakan diri sebagai Negara yang berdaulat melalui proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Kinerja Komisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat Banten terdapat dua tipe kepemimpinan tradisional yang samasama

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat Banten terdapat dua tipe kepemimpinan tradisional yang samasama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat Banten terdapat dua tipe kepemimpinan tradisional yang samasama memiliki pengaruh, yaitu kepemimpinan kiai dan jawara. Kiai merupakan gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengakui bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai 148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai Masyumi di Jawa Barat periode tahun 1950-1960. Maka penulis dapat menyimpulkan. Pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku ekonomi, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Dan Teknik Penelitian Metodologi yang digunakan dalam mengkaji topik yang menjadi pembahasan skripsi penulis yang berjudul Pemilihan Umum Dan Media Massa (Pandangan

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum merupakan sebuah wadah untuk menciptakan pemerintah yang demokratis. Indonesia pun hingga saat ini telah melaksanakan pemilihan umum terhitung

Lebih terperinci

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Skripsi yang berjudul (Suatu Kajian Sosio- Historis Gerakan Sosial Petani Di Korea Pada Tahun 1894-1895) ini menggunakan metode historis sebagai metode penelitiannya, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil Perjanjian Komisi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1949 masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Menyoroti kembali mengenai Perang Dunia II yang terjadi selama kurun waktu 1939-1945, hal tersebut mengingatkan kita mengenai sebuah peristiwa pembunuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam dan mineral, seperti minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak pertambangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Pribumi sangat tergantung pada politik yang dijalankan oleh pemerintah kolonial. Sebagai negara jajahan yang berfungsi sebagai daerah eksploitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terinci mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta berkaitan dengan judul skripsi

Lebih terperinci

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humaeniah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humaeniah, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik yang terjadi di Sudan merupakan konflik yang umum terjadi di negara lain, mulai dari konflik agama seperti yang kita ketahui semua agama yang ada di

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci