BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Skripsi ini akan membahas mengenai hubungan antar kelompok di Irak pasca penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut pada tahun Bagaimana hubungan antar kelompok yaitu Syiah, Sunni dan Kurdi menjadi perhatian peneliti. Dalam skripsi ini peneliti akan membahas ketiga kelompok tersebut sebagai kubu politik atau kelompok politik dan bukan dilihat dari suku atau etnis. Pasca penarikan mundur pasukan Amerika Serikat, Irak memasuki era baru, masa transisi. Hal tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi Irak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Keberadaan pasukan keamanan Amerika Serikat selama ini dianggap sebagai stabilitator terhadap kondisi keamanan dan politik di Irak. Dengan keluarnya kekuatan asing tersebut, maka menjadi kesempatan bagi Irak untuk secara mandiri membangun perpolitikan dan menjaga keamanan negaranya secara mandiri. Akan tetapi jika melihat kondisi Irak saat ini, keluarnya pasukan Amerika Serikat justru membawa banyak permasalahan di Irak. Situasi politik dan sosial di Irak semakin memanas dan berpotensi memunculkan krisis yang lebih buruk di negara tersebut. Konflik antara Syiah, Sunni dan Kurdi mengalami peningkatan yang ditandai dengan aksi kekerasan dan ledakan bom terus terjadi dan menyebabkan banyak korban jiwa. Rangkaian kekerasan dan ledakan bom yang terjadi tidak lepas dari konflik yang melibatkan elit politik Syiah, Sunni dan Kurdi. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan konflik yang semakin memburuk antara kelompok tersebut. A. Alasan Pemilihan Judul Irak menjadi perhatian dunia sejak jaman dahulu sampai saat ini. Invasi yang dilakukan Amerika Serikat dan Sekutunya pada Maret 2003 membuat negara tersebut semakin menjadi perhatian dunia. Invasi itu bertujuan untuk menumbangkan rezim Saddam Hussein yang dianggap oleh Amerika Serikat memiliki bom nuklir dan senjata pemusnah massal serta dianggap telah membantu 1

2 pergerakan kelompok teroris Al-Qaeda, meskipun belakangan hal tersebut diklarifikasi oleh pentagon bahwa Saddam tidak memiliki hubungan dengan Al- Qaeda 1. Kemudian fakta lainnya hingga penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak, apa yang dituduhkan bahwa Irak memiliki bom dan senjata pemusnah massal tidak dapat dibuktikan oleh Amerika Serikat. Invasi Amerika Serikat ini telah menyebabkan banyak korban jiwa, baik dari tentara Amerika Serikat maupun dari pihak loyalis Saddam Hussein. Namun yang menjadi sorotan adalah jatuhnya banyak korban jiwa dari penduduk sipil di Irak. Berdasarkan data selama rentang waktu 2003 hingga 2011 sebanyak 116,216 jiwa penduduk sipil menjadi korban. 2 Setelah 8 tahun, akhirnya pasukan Amerika Serikat ditarik dari Irak. Namun yang menjadi perhatian adalah kondisi keamanan Irak pasca ditariknya pasukan Amerika Serikat justru menjadi lebih buruk dan semakin tidak jelas. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah konflik antar kelompok Sunni, Syiah yang terus meningkat pasca hengkangya pasukan Amerika Serikat. 3 Kondisi keamanan semakin memburuk karena kelompok-kelompok perlawanan seperti ekstrimis Syah, militan Sunni dan juga Al-Qaeda semakin sering melakukan aksinya. Pasukan keamanan Irak, baik militer maupun kepolisian, masih belum mampu bahkan masih jauh dari mampu untuk mengamankan negara itu. Kondisi Irak yang tidak stabil dan porak-poranda akibat kekerasan dan kekisruhan politik menunjukkan bahwa Irak belum siap untuk mengurus negaranya sendiri tanpa adanya bantuan Amerika Serikat. Amerika Serikat menganggap Irak merupakan sebuah model ideal demokrasi di Timur Tengah karena telah berhasil melaksanakan 2 kali pemilihan umum. Akan tetapi dengan ditariknya Pasukan Amerika Serikat justru membuat keadaan menjadi kacau. Pemerintahan dibawah kendali Perdana Menteri Nouri al- Maliki yang berasal dari kelompok Syiah masih rapuh dari ancaman kelompok 1 News BBC UK. Saddam Had No Link To Al-Qaeda, Diakses 5 Agustus Iraq Body Count (IBC). Iraqi deaths from violence Diakses 13 Oktober The Washington Post. Iraq violence up sharply since U.S. troops exit. January 17, Diakses 12 Juli

3 lainnya yang ada dalam pemerintahan. Kekacauan politik di elit tidak lepas dari konflik kelompok mulai dari masyarakat di akar rumput. Harapan untuk sebuah rekonsiliasi nasional diantara kelompok yang bertikai semakin jauh dari harapan, justru yang muncul adalah perpecahan yang semakin mengkhawatirkan di Irak. B. Latar Belakang Pada tanggal 19 Maret tahun 2003, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan George W. Bush berhasil menumbangkan rezim Saddam Hussein yang telah berkuasa sejak tahun 1979 di Irak. 4 Amerika Serikat sejak lama ingin menumbangkan rezim Saddam Hussein karena Amerika serikat menganggap kepemimpinan Saddam Hussein yang diktator dan represif terhadap rakyatnya perlu untuk diturunkan dari kekuasaannya. Gaya kepemimpinan Saddam dianggap membahayakan rakyatnya sendiri, terutama Kurdi dan Syiah. Disamping itu Irak dibawah Saddam juga membahayakan negara disekitarnya yaitu Iran dan Kuwait. Namun yang paling utama, Amerika Serikat menganggap Saddam menyembunyikan senjata biologis dan senjata pemusnah massal yang membahayakan seluruh dunia. Semula Amerika Serikat merasa perlu untuk menyelesaikan masalah di Irak secara menyeluruh. AS menganggap bahwa serangan serangan ke Irak bertujuan untuk menegakkan demokrasi. Akan tetapi setelah rezim Saddam Hussein jatuh, justru timbul masalah masalah baru yang tidak diprediksi sebelumnya oleh pemerintahan Bush, bermunculan pasca Saddam Hussein dieksekusi mati di tiang gantungan pada 30 desember Sebagai contoh, instabilitas keamanan dan politik, perekonomian yang tidak berjalan dengan baik, hingga tidak adanya pengakuan rakyat terhadap pemerintahan baru bentukan Amerika Serikat. Dalam pernyataanya Dr. Lubna Naji, seorang pengamat, menyatakan bahwa keberadaan AS di Irak membawa permasalahan dan kekacauan di negara tersebut: 4 About.com. Saddam Hussein, Diakses 7 agustus

4 Everyone is to blame when it comes to Iraq. Everyone has harmed this country really bad. The occupation made a mess, and as for our politicians, we know how they are, they just don t stop getting it wrong. And don t forget the Iraqi people themselves. They ate the bait, they fell into the trap. 5 Walaupun begitu, invasi Amerika Serikat tetap berjalan selama bertahuntahun. Senjata pemusnah massal yang tidak terbukti dimiliki Saddam pun tidak mampu menjadi alasan bagi penghentian invasi tersebut. Baru pada tahun 2006, perubahan situasi politik Amerika Serikat yaitu menurunnya dukungan terhadap Bush yang berakhir dengan diambil alihnya pemerintahan oleh oposisinya yang anti invasi, ditambah kemunduran ekonomi Amerika Serikat tahun 2007, menjadi titik tolak bagi penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Irak. Pada Desember 2011, pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa perang Amerika Serikat Irak berakhir dan pasukan Amerika Serikat sepenuhnya ditarik mundur dari Irak. Invasi Amerika di Irak ini telah memakan banyak korban jiwa baik dari pihak Amerika dan sekutunya, pihak Irak, maupun dari penduduk sipil. Penduduk Sipil yang menjadi korban sebanyak 116,216 sedangkan dari pasukan Amerika Serikat dan Koalisi sebanyak 4,802 jiwa. 6 Invasi Amerika ini telah menghabiskan biaya yang sangat besar. Menurut data, anggaran yang digunakan mencapai 1 triliun dollar Amerika. 7 Anggaran tersebut diambil dari pajak yang dibayar oleh rakyat Amerika. Hal tersebut menjadi sorotan dan menimbulkan protes dari rakyat amerika sendiri. Hingga masa penarikan, apa yang dituduhkan oleh Amerika 5 Chohan, Aneka. Future Of Iraq. 16, Jan Diakses 12 Juli Op cit Hal 3 7 US Liberal Politics. Iraq War Facts, Results & Statistics at January 31, 2012, Diakses 7 September

5 Serikat bahwa Irak dibawah Saddam memiliki senjata pemusnah massal tidak dapat dibuktikan. 8 Pasca penarikan pasukan AS, salah satu permasalahan yang cukup mengkhawatirkan adalah disintegrasi kelompok-kelompok di Irak. Sunni, Syiah dan Kurdi menjadikan Irak kota yang berdarah. Permasalahan ini berdampak besar pada Irak di berbagai segi, baik politik, ekonomi dan sosial. Bahkan dalam bulan Juli ini (hingga 13 Juli 2013), serangan-serangan terhadap tempat keramaian terus terjadi yang menelan korban 184 warga sipil yang tewas. 9 Di Irak, isu kekuasaan selalu berkaitan dengan keberadaan tiga kelompok yang telah disebutkan di atas. Konflik di antara mereka terdapat dimensi politis dan ada kepentingan-kepentingan dalam memperebutkan akses sumber daya politik di pemerintah. Ketika masa kekuasaan Saddam Hussein, Sunni merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan istimewa, terutama dalam elit politik di Irak. Hubungan ketiga kelompok tersebut tidak pernah harmonis. Syiah dan Kurdi tidak pernah mendapatkan posisi di pemerintahan dan mengalami tindakan represif, sehingga akhirnya muncul protes dan perlawanan. Mereka sangat sulit untuk bersatu karena tidak ada rasa saling menghormati dan kesadaran untuk bersatu pada diri mereka, baik dari kelompok minoritas maupun dari kelompok mayoritas. Sementara itu, ketika Irak dikuasai Amerika Serikat, Syiah, yang merupakan kelompok mayoritas Irak, diberikan akses kekuasaan yang lebih besar. Skema kekuasaan menjadi berubah, Sunni tidak lagi mendapatkan keistimewaan sebagaimana di era Saddam Hussein. Dengan kepergian Amerika Serikat dari Irak, peningkatan konflik antara Syiah, Sunni, dan Kurdi menjadi menarik untuk diteliti. Permasalahan disintegrasi kelompok yang telah lama berakar dan situasi 8 Time U.S. Iraq: How the CIA Says It Blew It on Saddam s WMD, Diakses 7 September Iraq Body Count. Recent Events. Diakses 15 Juli

6 Irak yang dalam transisi pemerintahan tentunya akan mempengaruhi hubungan ketiga kelompok tersebut. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis eksplorasi di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Mengapa konflik antara kelompok Sunni, Syi ah dan Kurdi di Irak mengalami peningkatan pasca penarikan pasukan Amerika Serikat? D. Landasan Konseptual Untuk melihat bagaimana konflik antar kelompok di Irak bisa terjadi maka peneliti melihatnya dari bebarapa faktor penyebabnya. Hal tersebut sejalan dengan konsep Konflik Etnis oleh Jack Snyder. Namun peneliti memodifikasi teori tersebut agar dapat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam permasalahan di Irak yang diangkat adalah permasalah kelompok dan bukan melihatnya sebagai etnis. Menurut peneliti bahwa pola pemikiran Jack Snyder tersebut sejalan dengan apa yang akan dibahas skripsi ini sehingga dapat digunakan dan menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antar kelompok di Irak. Seperti diketahui bahwa yang terjadi di Irak adalah konflik antar kelompok sehingga peneliti melihat Syiah, Sunni, dan Kurdi sebagai kelompok-kelompok politik. Keberadaan ketiga kelompok ini di Irak terkotak-kotak dan bersifat konfliktual, karena ketiganya memiliki ideologi dan tujuan politik yang berbeda. Perpecahan antar kelompok tersebut terbukti bersifat kaku dan abadi, karena kesetiaan pada kelompok bersifat menyeluruh, merembes ke dalam berbagai aspek. Kesetiaan pada kelompok menjadi penyebab terjadinya konflik. Tidak ada saling pengertian antar kelompok yang satu dan yang lainnya menjadi akar dari permasalahan di Irak. Menurut Lewis Coser konflik adalah perjuangan untuk mencapai tujuantujuan dan secara terus menerus berusaha menetralisir, melukai, ataupun 6

7 melenyapkan lawan. 10 dalam hal ini artinya terdapat suatu hal yang tidak sesuai antara tujuan dan cara antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dalam suatu masayarakat majemuk seperti di Irak, perbedaan identitas yang mencakup budaya dan etnisitas sering menimbulkan perbedaan-perbedaan yang kerap menuju pada konflik. Sebuah konflik dapat dikatakan konflik jika terjadi perselisihan tentang isu-isu politik, ekonomi, budaya, sosial, maupun territorial antara dua atau lebih masyarakat. Dalam kasus di Irak, konflik yang terjadi adalah perebutan kekuasaan politik antar kelompok hingga melibatkan semua kalangan mulai dari masyarakat di akar rumput hingga level elit politik. Ditariknya pasukan Amerika Serikat dari Irak menjadikan intensitas konflik di negara tersebut semakin meningkat. Konflik antar kelompok di Irak dilihat berdasarkan teorisasi konflik oleh Jack Snyder, bahwa konflik antar kelompok lebih disebabkan karena faktor-faktor yang ada di dalam negeri. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain : 11 Efektifitas pemerintah dalam memenuhi tuntutan rakyatnya, Nasionalisme kelompok, Demokratisasi, Kecenderungan untuk membentuk partai politik berdasarkan kelompok. Namun yang akan diambil untuk melihat konflik di Irak adalah faktor kedua, Nasionaliseme Kelompok, dan ketiga, Demokratisasi. Nasionalisme kelompok. Nasionalisme kelompok bukan tergantung pada institusi, melainkan budaya. Kebangkitan nasionalisme kelompok di satu kelompok dilihat sebagai ancaman oleh kelompok lain, sehinga berujung pada terjadinya disintegrasi kelompok. Akibat tingginya nasionalisme kelompok maka mereka membentuk partai politik berdasarkan garis kelompoknya masing-masing. Afiliasi partai lebih merupakan cerminan dari identitas kelompok daripada sebuah pendirian sistem politik. Seperti yang terjadi di Irak dimana partai-partai politk didirikan berdasarkan kelompok-kelompok. 10 D. L. Horowitz, Ethnic Groups In Conflict, University of California, California, 1983, hal B. E. Michael, Ethnicity and Violence, dalam M. Guibernau dan J. Rex (eds), The Ethnicity, Polity Press, Cambridge, 1999, hal

8 Demokratisasi Apabila rezim yang terdahulu berasal dari kelompok minoritas, maka masalah kelompok akan menyulitkan proses pembuatan aturan politik. Jika rezim terdahulu memperburuk masalah antar kelompok melalui tindakan otoritarian dan kekerasan terhadap suatu kelompok, maka proses demokratisasi akan menjadi semakin sulit. Dalam permasalahan di Irak, proses menuju demokrasi baru terlaksana setelah sebelumnya negara tersebut berada dalam rezim otoritarian. Dimana kelompok yang menjadi penguasa melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lainnya. Pada saat transisi menuju demokrasi, hingga periode ini telah melaksanakan dua kali Pemilihan Umum, Irak masih sulit untuk melaksanakan Demokrasi yang diharapkan banyak pihak. Kelompok terdahulu yang menjadi penguasa sangat sulit untuk melepaskan kepada kelompok lainnya, sehingga konflik dan perebutan kepentingan sulit untuk dihindari. Pasca tumbangnya rezim Saddam Hussein, Amerika Serikat bertujuan untuk mendorong transisi pemerintahan di Irak dari rezim Saddam yang otoriter menuju demokratis. Karena inisiatif untuk melakukan perubahan datang dari Amerika Serikat, maka dianggap bahwa cara transisi rezim di Irak akan diarahkan menuju demokrasi ala Amerika Serikat. Dalam transisi, stabilitas politik cenderung rentan terhadap masalah konflik kepentingan dalam skema kekuasaan. Adanya transisi pemerintahan dari rezim Saddam ke rezim demokratis justru membuat instabilitas demokrasi di Irak. Proses demokrasi yang terjadi di bekas negara yang dipimpin oleh rezim tirani ini memang lebih identik dengan konflik daripada perdamaian. Peace Building yang dibangun oleh Amerika Serikat di Irak pasca tumbangnya Saddam Hussein juga terlihat semu. Untuk membahas masalah transisi maka peneliti menggunakan konsep Transisi. Salah satu konsep pemikiran tentang transisi yang dapat menjelaskan 8

9 masalah di Irak adalah proses Pergantian oleh Samuel P. Huntington. 12 Dijelaskan dalam buku tersebut bahwa kelompok yang dulunya merupakan kelompok oposisi kini berkuasa dan manakala kelompok-kelompok dalam pemerintahan yang baru saling berselisih mengenai hakikat dari rezim yang seharusnya mereka lembagakan, maka konflik itu kemudian memasuki fase baru. Dalam proses pergantian tersebut terdapat tiga fase yang berbeda: perjuangan untuk menumbangkan rezim, tumbangnya rezim, dan perjuangan setelah tumbangnya rezim. Dalam proses pergantian tesebut, di fase pertama, perjuangan untuk menumbangkan rezim, kelompok oposisi diuntungkan oleh masuknya Amerika Serikat. Bisa dikatakan bahwa mereka tidak berjuang secara langsung untuk menumbangkan rezim Saddam Hussein yang sedang berkuasa, melainkan diuntungkan oleh invasi Amerika Serikat. Bahkan setelah rezim Saddam Hussein berhasil ditumbangkan, kelompok oposisi yaitu Syiah mendapat dukungan untuk menjadi penguasa baru di negara Irak. Namun yang menjadi fokus dari pergantian tersebut adalah fase perjuangan setelah tumbangnya rezim. Setelah Saddam Hussein berhasil turun, maka terjadi pergeseran kekuasan dimana kelompok Sunni yang menjadi penguasa di rezimnya sekarang menjadi kelompok oposisi. Meskipun pada pemerintahan baru Irak, kelompok Sunni mendapatkan posisi Wakil Presiden Irak, 13 namun permasalahan bagi kelompok Syiah setelah mereka berada di posisi saat ini yaitu mempertahankannya dari upaya kelompok Sunni untuk mendapatkan kembali kedudukan mereka seperti rezim Saddam Hussein dahulu. Fase transisi menjadikan kelompok Syiah sebagai penguasa baru dengan kekuatan dan legitimasi yang bisa dikatakan masih sangat rentan, baik dalam artian rentan terhadap konflik kepentingan internal maupun terhadap pengaruh kepentingan eksternal. Penarikan pasukan Amerika Serikat sebagai sebuah 12 Huntington, Samuel P. Gelombang Demokratisasi Ketiga. Pustaka Utama Graffiti, Jakarta, Hal CIA World Factbook. Irak Juli

10 tantangan bagi Irak dalam melewati masa transisi. Pasukan Amerika Serikat sebagai aktor utama dalam pengelolaan konflik meninggalkan tanggung jawab besar pada pasukan Irak dalam memenuhi kepentingan keamanan dalam negeri. Akan tetapi kondisi Irak yang masih rapuh dan semakin meningkatnya konflik Sunni, Syiah, dan Kurdi mendorong Irak untuk membuka pintu kerjasama dengan negara tetangga seperti Iran dan Turki. Masa transisi Irak membentuk hubungan antara Irak dan Iran sebagai hubungan yang sangat strategis, baik dalam memenuhi pembangunan ekonomi melalui kerjasama maupun dalam mengelola kepentingan Iran melalui elit politik Syiah di Irak. Selain itu faktor kedekatan antara elit Syiah antara kedua negara tersebut akan semakin meningkatkan kerjasama keduanya. Sedangkan bagi Turki, membuka kerjasama dengan Irak adalah untuk kepentingan meredam pemberontakan ekstrimis Kurdi di wilayah Irak utara yang berbatasan dengan Turki. E. Hipotesa Meningkatnya konflik antara kelompok Sunni, Syiah, dan Kurdi pasca penarikan pasukan Amerika Serikat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemerintah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan rakyat, penguatan identitas kelompok, terpecahnya kekuatan militer berdasarkan kelompok, menurunnya legitimasi pemerintah karena ditariknya kekuatan militer Amerika Serikat, dan pembentukan partai politik berdasarkan kelompok. Rentannya kondisi sosial dan politik Irak pasca penarikan mundur pasukan Amerika Serikat membuat negara-negara seperti Iran dan Turki turut campur guna menancapkan pengaruhnya di dalam politik domestik Irak yang baru. Selain itu meningkatnya konflik antara kelompok Sunni, Syiah, dan Kurdi juga mempengaruhi hubungan diplomatik antara Irak dan Amerika Serikat pasca penarikan pasukan AS dari Irak. 10

11 F. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Penulis menggolongkan penelitian ini ke dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti perilaku kelompok manusia, suatu subyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kilas peristiwa baik pada masa lampau maupun pada masa sekarang. 14 Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 15 Karena itu penelitian skripsi ini lebih bersifat literer, yakni kajian yang menggunakan studi pustaka bahan-bahan tertulis. 16 Fokus utama dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara kelompok di Irak pasca penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dilihat dari konsep konflik etnis (kelompok politik) dan transisi yang mempengaruhi hubungan antara kelompok Syiah, Sunni, dan Kurdi. Karena itu, peneliti akan menjelaskan bagaimana hubungan antar kelompok-kelompok politik di Irak yaitu Syiah, Sunni, dan Kurdi sejak era pemerintahan Saddam Hussein hingga penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari negara tersebut. peneliti juga akan membahas apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana hubungan antar kelompok tersebut pasca penarikan mundur pasukan Amerika Serikat. b. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang dijadikan sebagai data dalam penulisan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil atau bahan-bahan dokumenter tentang obyek penelitian yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Sementara teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (library research), baik dari buku-buku, jurnal ilmiah, majalah, artikel surat kabar dan internet. 14 Noh. Nazir, 1998, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal Ibid 16 Tatang M. Anwari, 1996, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali, hal,

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang

I. PENDAHULUAN. cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irak merupakan sebuah kawasan yang subur yang terletak didaerah lembah sungai Eufrat dan Tigris. Irak berpotensi menjadi sebuah Negara terkaya di dunia, karena cadangan

Lebih terperinci

BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS

BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS BAB 2 SEJARAH DAN KONTEKS 2.1 Gambaran umum invasi Irak tahun 2003 Irak merupakan negara merdeka setelah perang dunia I berakhir mempunyai daratan yang subur dan sumber daya minyak yang melimpah. Sebelum

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang

Lebih terperinci

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME Disusun oleh: EKA RIBUT SAPUTRA NIM : 151040024 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

2003, sehingga gagasannya memberi pengaruh besar terhadap pemerintahan Bush

2003, sehingga gagasannya memberi pengaruh besar terhadap pemerintahan Bush 2003, sehingga gagasannya memberi pengaruh besar terhadap pemerintahan Bush dalam mengambil kebijakan di Timur Tengah. Sedangkan menurut Huntington, yang sebagai penasehat kebijakan politik luar negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perang etnis menurut Paul R. Kimmel dipandang lebih berbahaya dibandingkan perang antar negara karena terdapat sentimen primordial yang dirasakan oleh pihak yang bertikai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian pada Bab I penelitian ini dan dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang ada, maka kesimpulan yang diambil dari penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan

BAB I PENDAHULUAN. Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara geografis, Irak termasuk salah satu negara di kawasan Timur Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Iran, sebelah barat dengan Suriah dan Yordania,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeluk agama Islam di Amerika Serikat merupakan percampuran dari beberapa kelompok etnis, bahasa, serta ideologi, baik penduduk asli Amerika Serikat, ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. satu pemicu konflik. Sebelum Yaman Unifikasi mereka terbelah menjadi dua

BAB V KESIMPULAN. satu pemicu konflik. Sebelum Yaman Unifikasi mereka terbelah menjadi dua BAB V KESIMPULAN Yaman merupakan sebuah negara yang terletak di jazirah arab dengan segala sumberdayanya yang melimpah. Namun hal itu tidak dapat membuat Yaman menjadi negara maju, bahkan melah menjadikan

Lebih terperinci

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan peace building atau pembangunan damai pasca konflik menjadi salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat signifikan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Konflik TNI-Polri selama periode pasca Reformasi, 80% merupakan aksi perkelahian dalam bentuk penganiayaan, penembakan, pengeroyokan dan bentrokan; dan 20% sisanya merupakan

Lebih terperinci

PERAN MEDIA MASSA DI AMERIKA SERIKAT DALAM MEMPENGARUHI KEBIJAKAN INVASI KE IRAK PADA TAHUN Oleh R.A Cintya Nurma Juwita

PERAN MEDIA MASSA DI AMERIKA SERIKAT DALAM MEMPENGARUHI KEBIJAKAN INVASI KE IRAK PADA TAHUN Oleh R.A Cintya Nurma Juwita PERAN MEDIA MASSA DI AMERIKA SERIKAT DALAM MEMPENGARUHI KEBIJAKAN INVASI KE IRAK PADA TAHUN 2003 Oleh R.A Cintya Nurma Juwita Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH A. Alasan Pemilihan Judul Liga Arab adalah organisasi yang beranggotakan dari negara-negara Arab. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Sociology and Education Policy

Indonesian Journal of Sociology and Education Policy Vol. 1, No. 1, Juli 2016 Resensi Buku ISSN 2503-3336 Terorisme: Kekerasan Politik Sadomasokisme dan Dramatisme Penulis: Syaifudin Dipublikasikan oleh: Jurusan Sosiologi, FIS, UNJ Diterima: Februari 2016;

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 121 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul " Refungsionalisasi Tentara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB II POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT. dan melindungi negara sekutu. Politik luar negeri Amerika Serikat selalu sejalan

BAB II POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT. dan melindungi negara sekutu. Politik luar negeri Amerika Serikat selalu sejalan BAB II POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT Kebijakan luar negeri Amerika Serikat tak lepas dari kepentingan nasionalnya yaitu untuk melindungi warga negara, teritorial, mata pencaharian, dan melindungi

Lebih terperinci

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme

Lebih terperinci

Meskipun investor secara historis dimasukkan unsur penilaian risiko geopolitik di pasar negara

Meskipun investor secara historis dimasukkan unsur penilaian risiko geopolitik di pasar negara Rabu 19 September 2012 09:27 - Risiko politik - mulai dari intervensi politisi kerusuhan sipil dan perang - merupakan pengaruh yang berkembang pada investasi di pasar negara maju dan salah satu yang kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menekankan pada proses peredaan ketegangan dalam konflik Korea Utara dan Korea Selatan pada rentang waktu 2000-2002. Ketegangan yang terjadi antara Korea Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Transisi Indonesia menjadi negara demokratis pada 1998 merupakan sebuah perubahan besar. Krisis ekonomi yang melatar belakangi terjadinya transisi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard BAB V KESIMPULAN Riset ini membahas salah satu isu yang berkaitan dengan fenomena Islamophobia yang berkembang di Amerika Serikat pasca 9/11 dikarenakan kebijakan hard diplomacy George W.Bush dan motivasi

Lebih terperinci

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan 138 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global. Kesimpulan tersebut merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang dikaji. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan barangkali merupakan salah satu kebijakan pemerintahan Obama yang paling dilematis. Keputusan untuk menarik pasukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya

Lebih terperinci

1 Irak dan Suriah Sebelum Kemunculan ISIS

1 Irak dan Suriah Sebelum Kemunculan ISIS 1 Irak dan Suriah Sebelum Kemunculan ISIS Dedy Wardhana Lubis E-mail: dedywardhanalubis@yahoo.co.id Yasinta Dewi E-mail: yasinta1812@gmail.com K ehidupan tidak pernah luput dari konflik dan perselisihan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bantuan luar negeri (foreign aid) digunakan saat suatu kawasan sedang dilanda bencana alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut

PENDAHULUAN. Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur tengah, sepanjang Laut tengah, dan berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan yang berpenduduk

Lebih terperinci

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY l Edisi 048, Februari 2012 P r o j e c t TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY i t a i g k a a n D Ziya Onis Terkatung-katungnya Nasib Turki di Eropa Review Paper oleh Ihsan Ali-Fauzi 1 Edisi 048,

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. hingga masa transisi demokrasi. Beberapa ahli, misalnya Samuel Decalo, Eric. politik, yang akarnya adalah kekuatan politik militer.

BAB 6 PENUTUP. hingga masa transisi demokrasi. Beberapa ahli, misalnya Samuel Decalo, Eric. politik, yang akarnya adalah kekuatan politik militer. BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Militer Indonesia merupakan kasus yang menarik bagi studi mengenai Militer dan Politik. Selain keterlibatan dalam sejarah kemerdekaan, selama tiga dekade militer Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengantar Hubungan internasional merupakan hubungan yang kompleks. Fenomena hubungan internasional banyak diwarnai oleh berbagai macam interaksi internasional dengan sifat, pola,

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dalam interaksi berbangsa dan bernegara terbagi atas lapisanlapisan sosial tertentu. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk dengan sendirinya sebagai

Lebih terperinci

BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA

BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA Pada bab ini akan membahas tentang faktor pendorong dibuatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan sistem satu partai atau partai tunggal dalam bidang pemerintahan. Oleh karena itu, semua partai politik termasuk AFPFL dihilangkan. Ne Win menganggap bahwa banyaknya partai politik akan mengacaukan pemerintahan

Lebih terperinci

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH Oleh : Uci Sanusi, SH., MH PENGERTIAN BELA NEGARA Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasca berakhirnya Perang Dingin pada akhir tahun 1990, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasca berakhirnya Perang Dingin pada akhir tahun 1990, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pasca berakhirnya Perang Dingin pada akhir tahun 1990, dengan runtuhnya Uni Soviet sebagai kekuatan penyeimbang (buffer), peran Amerika Serikat (AS) sebagai

Lebih terperinci

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi BAB V PENUTUP Penelitian ini berawal dari sebuah keputusan berani yang dikeluarkan oleh Presiden Perancis Nicholas Sarkozy pada tahun 2012 terkait penarikan pasukan Perancis dari Afghanistan. Dikatakan

Lebih terperinci

Lomba Esai Generasi Milenial 2017

Lomba Esai Generasi Milenial 2017 JUDUL ESAI CINTA MULA - MULA Lomba Esai Generasi Milenial 2017 Tantangan dan Peluang Generasi Abad 21 Disusun oleh: Eatting Ice Cream Surakarta Tahun 2017 Kenapa ada begitu banyak orang memandang rendah

Lebih terperinci

28 Oktober 1928, yaitu sumpah pemuda. Waktu itu, sejarah mencatat betapa masingmasing

28 Oktober 1928, yaitu sumpah pemuda. Waktu itu, sejarah mencatat betapa masingmasing ==============dikirim untuk Harian Kedaulatan Rakyat============== Semangat Sumpah Pemuda, Masihkah Diperlukan? Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd HARI ini bangsa dan rakyat Indonesia memperingati

Lebih terperinci

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada tahun 1991 Pecahnya Uni Soviet, banyak bagian bagian wilayah darinya membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai kawasan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer. Ratu dan Raja yang memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Monarki Konstitusional dan Demokrasi Parlementer. Ratu dan Raja yang memerintah BAB I PENDAHULUAN Inggris merupakan negara monarki di Eropa, meliputi wilayah England, Skotlandia, Wales, Irladia Utara. Inggris merupakan sebuah negara dengan si stem Monarki Konstitusional dan Demokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan dunia menjadi aman. Justru pada masa itulah situasi politik yang mencekam semakin terasa,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada tanggal 12 oktober 2002 hingga bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz- Carlton Jumat pagi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai

BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dahulu manusia tak henti-hentinya berperang. Bahkan menurut catatan sejarah, sejak 6000 tahun yang lalu sudah terjadi lebih dari 15.000 kali peperangan

Lebih terperinci

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Oleh Dr. Muridan S. Widjojo (Koordinator Tim Kajian Papua LIPI) Ballroom B Hotel Aryaduta Jakarta, Senin,13 Desember 2010 Refleksi: 1. catatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling melengkapi. Media merupakan salah satu produk dari demokrasi. Dalam sejarah berkembangnya demokrasi, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi yakni Amerika Serikat dan Rusia. Kedua negara ini seringkali berbeda pendapat dalam menanggapi permasalahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 GBPP Nama

Lebih terperinci

Di sisi lain, penulis juga hendak bercerita tentang perjuangan mengungkap keadilan. Kendatipun tradisi impunitas telah menjadi borok dalam kehidupan

Di sisi lain, penulis juga hendak bercerita tentang perjuangan mengungkap keadilan. Kendatipun tradisi impunitas telah menjadi borok dalam kehidupan Bab 5 Kesimpulan Persidangan Rios Montt merupakan pars pro toto dari dinamika perlawanan terhadap impunitas di Guatemala. Kasus ini memilliki potensi yang besar untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangan 11 September pada tahun 2001 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana serangan teroris tertentu telah

Lebih terperinci

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA Oleh: Dewi Triwahyuni, S.Ip., M.Si. Saran Bacaan: Eugene R. Wittkopf, The Future of American Foreign Policy,, Second Edition (New York: St. Matin s Press, 1992).

Lebih terperinci