BAB VI PENUTUP. yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat. 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PENUTUP. yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat. 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan"

Transkripsi

1 BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan Dari keseluruhan uraian dalam skripsi ini maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik di Kabupaten Pinrang a. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari keterbukaan persyaratan pelayanan dapat dikatakan transparan, hal ini ditunjukkan dengan semua persyaratan dipublikasikan melalui LPSE dan pihak rekanan merasa bahwa persyaratan yang dipublikasikan terbuka dan jelas. b. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari keterbukaan waktu dan biaya dapat dikatakan transparan karena seluruh waktu tahapan pelelangan telah dipublikasikan secara terbuka dan jelas melalui website LPSE begitu juga dengan perubahannya dan waktu yang dipublikasikan sesuai dengan waktu pelaksanannya. Adapun mengenai biaya pelayanan dalam pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik tidak dikenakan biaya apapun dalam proses pelayanan, bahkan dengan menggunakan sistem elektronik pihak rekanan merasa biayanya lebih kecil jika dibandingkan dengan pengadaan konvensional. 86

2 c. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari keterbukaan prosedur pelayanan dapat dikatakan transparan karena prosedur pelayanan pengadaan yang telah disusun oleh panitia diumumkan melalui LPSE bersamaan dengan jadwalnya dan pelaksanaannya sesuai dengan yang diumumkan. 2. Kemudahan memahami peraturan dan prosedur pelayanan pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik di Kabupaten Pinrang a. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari kemudahan memahami persyaratan dapat dikatakan ttransparan karena setiap persyaratan yang diajukan oleh panitia memiliki kegunaan dalam proses pelayanan dan persyaratan juga mengacu kepada aturan yang ada. b. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari kemudahan memahami waku pelayanan dapat dikatakan transparan karena waktu dari setiap tahapan pengadaan sudah sesuai dengan apa yang ada di dalam aturan dan disesuakan dengan tahapan yang sedang dijalani, jikapun terdapat ketidakpuasan dari rekanan maka dapat meminta penjelasan pada tahapan pemberian penjelasan. c. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari kemudahan memahami prosedur dapat dikatakan transparan, hal ini dikarenakan setiap prosedur yang dilakukan sesuai dengan aturan dan jenis pelelangan dan pihak rekanan juga mudah memahami setiap prosedur berdasarkan metode kualifikasi ataupun lelang yang dilakukan. 87

3 3. Kemudahan memperoleh informasi mengenai berbagai aspek pelayanan pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik di Kabupaten Pinrang a. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari kemudahan mendapatkan informasi mengenai berbagai aspek pelayanan (persyaratan, biaya dan waktu sert a prosedur) dapat dikatakan transparan, hal ini dikarenakan setiap infomasi mengenai pelaksanaan lelang dapat diperoleh pada masa pemberian penjelasan jadi hal ini menuntut keaktifak perusahaan rekanan. b. Pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang jika ditinjau dari kemudahan masyarat dalam mengakses proses pelelangan dapat dikatakan transparan, hal ini dikarenakan setiap tahapan dalam proses pelelangan dapat diakses oleh masyarakat luas melalaui website LPSE 4. Masalah-masalah yang umum dihadapi dalam proses pelayanan pengadaan barang/jasa berbasis elektronik di Kabupaten Pinrang yaitu: a. Terbatasnya jumlah pegawai LPSE, hal ini dikrenakan status LPSE yang belum berdiri sendiri sehingga status kepegawaian pegawai yang mengelola LPSE merupakan pegawai dari kantor lain yang ada di Kabupaten Pinran. b. Gangguan jaringan internet. Gangguan ini biasanya dikarenakan cuaca yang buruk, pemadaman listrik dan berbagai gangguan lainnya yang diluar kendali LPSE, gangguan lainnya yang terjadi dikarenakan provider yang digunakan LPSE. 88

4 c. Keterbatasan rekanan dalam menggunakan layanan pengadaan berbasis elektronik. Karena adanya masalah ini, terkadang terjadi kesalahpahaman oleh rekanan dalam menggunakan layanan secara elektronik. VI.2 Saran Adapun saran-saran dari penulis sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman dari penulis selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menurut Penulis, saran kepada Pemerintah Kabupaten Pinrang agar menyegerakan pembentukan Kantor LPSE dan ULP sehingga status kepegawaiannya jelas dan tidak ada lagi tugas yang saling tumpang tindih yang dikerjakan oleh pegawai. 2. Menurut penulis, saran kepada panitia (ULP)yaitu mengadakan pelatihanpelatihan bekerja sama dengan LPSE mengenai proses pengadaan barang/jasa berbasis elektronik agar tidak terjadi kelasah pahaaman dengan pihak rekanan mengenai cara pengoperasiannya. 3. Saran kepada pihak LPSE yaitu agar lebih menjaga kestabilan jaringan dengan membuat komitmen dengan provider dan menetapkan provider yang digunakan agar pihak rekanan ataupun masyarakat bisa bebas mengakses website LPSE 4. Saran kepada pihak rekanan yaitu agar lebih meningkatkan kualitasnya sebagai pengguna layanan agar lebih mudah memahamai berbagai aspek pelayanan dalam pelayanan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Pinrang 89

5 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Faisal Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Si. JALAN TERJAL GOOD GOVERNANCE Prinsip, konsep& Tantangan Dalam Negara Hukum. Makassar: Pukap-Indonesia. Bungin, Prof. Dr. H. M. Burhan, S.Sos., M.Si Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Creswell, John W RESEARCH DESIGN, Pendekatan Kualitatif, kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dwiyanto, Agus Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Faisal, Sanapiah Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: RajaGrafindo Persada Ibrahim, Dr. H. Amin, M.A Administrasi Publik & Implementasinya. Bandung: Refika Aditama. Indrajit, Dr. Ir. Richardue Eko MSc., MBA ELEKTRONIC GOVERNMENT Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Indrajit, Richardus Eko, dkk e-government In Action. Yogyakarta: Andi Offset. Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNHAS, Penilaian Skripsi. Makassar: FISIP UNHAS. Pedoman Penulisan dan Nara, Nurdin Modul Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan. Fisip Unhas. Santosa, Dr. Pandji, M.Si ADMINISTRASI PUBLIK Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung: Refika Aditama. Silalahi, Dr. Ulber, MA Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Sucahyo, Yudho Giri S.Kom, M.Kom, Ph.D, CISA dan Yova Ruldeviyani, S.Kom, M.Kom Implementasi e-procurement segagai Inovasi Pelayanan Publik. Jakarta: LKPP. Diakses melalui diakses 23 Oktober 2013 pukul Sugiyono, Prof. Dr Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 90

6 Sugiyono, Prof. Dr Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, Prof. Dr Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sulistiyani, Ambar Teguh Memahami Good Governance: Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Grava Media. Sumarto, Sj. Hetifah Inovasi, Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Syakrani, Dr. MS dan Dr. Syahriani, M.Si Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif good Governance. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tahir, Dr. Arifin, Msi Kebijakan Publik dan Transparansi Pemerintahan Daerah. Jakarta: Pustaka Indonesia Press. Diakses melalui repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/89/kebijakan-publik-dan-transparansipenyelenggaraan-pemerintahan-daerah.pdf dikases 23 Oktober 2013 Pukul Tjokroamidjojo, Prof. H. Bintoro, MA Good Governance. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Thesis Bilakongan, Fri Sumiyati Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Berbasis Elektronik (E -procurement) di Provinsi Gorontalo. Thesis. Universitas Hasanuddin. Peraturan Perundang-undangan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 sebagai Materi Perubahan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik, diakses melaluihttp:// 24 Oktober 2013 Pukul

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik merupakan paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan Campos yang dikutip Thoha

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Dwipayana, AAGN Ari dan Sutoro Eko, (eds). 2003. Membangun Good

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Publik, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 5253-5264 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap perekonomian, dengan sistem perekonomian apapun, pemerintah senantiasa memegang peranan yang penting. Pemerintah memiliki peranan yang sangat besar dalam

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI WONOGIRI

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI WONOGIRI BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DEWAN PENGARAH DAN UNSUR PELAKSANA LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK TAHUN 2015 BUPATI WONOGIRI, Menimbang

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Negara, 5 (3) 2014 : 1555 1566 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten Toraja Utara sekitar pada bulan Maret 2011 dalam suatu pertemuan yang dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang Oleh Riyan Rahayu Pratiwi, Nina Widowati, Rihandoyo Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Buku Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu. Ahmadi, Abu, (2007), Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi, (2005),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik dengan menerapkan sistem e-government,

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik dengan menerapkan sistem e-government, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pelayanan publik dengan menerapkan sistem e-government, dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, memiliki keuntungan, terwujudnya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Black, James A. (1999). Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

DAFTAR PUSTAKA. Black, James A. (1999). Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. 135 Buku-buku DAFTAR PUSTAKA Black, James A. (1999). Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Budimansyah, D. dan Suryadi, K. (2008) PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung : SPS

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I - 1 - G U B E R N U R J A M B I PERATURAN GUBERNUR JAMBI Nomor : 27 /Per-Gub/KPDE/2010 T E N T A N G LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PEMERINTAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI, GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING/PERESMIAN LPSE DAN SOSIALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 18 JANUARI

Lebih terperinci

PERSEPSI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI AANWIJZING ELEKTRONIK. Yervi Hesna 1,*), Suwardi Siregar 2)

PERSEPSI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI AANWIJZING ELEKTRONIK. Yervi Hesna 1,*), Suwardi Siregar 2) PERSEPSI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI AANWIJZING ELEKTRONIK Yervi Hesna 1,*), Suwardi Siregar 2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas Padang *Email :

Lebih terperinci

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik di Kabupaten Halmahera Utara Alfred Mainassy alfred_lounussa@yahoo.co.id Abstrak Penelitian Implementasi Kebijakan Pengadaan Barang dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara

BAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara 103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Kampung Cyber Taman Patehan Yogyakarta dengan mengambil judul Pola Interaksi Masyarakat di Kampung Cyber maka dapat diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan proses pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan. keuangan negara. Penggunaan keuangan negara yang akan dibelanjakan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan proses pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan. keuangan negara. Penggunaan keuangan negara yang akan dibelanjakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan tugas dan fungsinya pemerintah menggunakan proses pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan berbagai jenis kebutuhan yang diperlukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Governance disini diartikan sebagai mekanisme, praktik, dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalahmasalah publik. Dalam

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN JARINGAN SURVEI INISIATIF Alamat : Jln. T. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Telepon

Lebih terperinci

A. Judul Implementasi Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 85 Tahun 2011 tentang Layanan pengadaan secara elektronik dalam hal pelaksanaan teknis

A. Judul Implementasi Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 85 Tahun 2011 tentang Layanan pengadaan secara elektronik dalam hal pelaksanaan teknis A. Judul Implementasi Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 85 Tahun 2011 tentang Layanan pengadaan secara elektronik dalam hal pelaksanaan teknis pengadaan barang / jasa ( studi didinas perhubungan, Komunikasi

Lebih terperinci

Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003)

Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003) Penerapan E-Government Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Inpres Nomor 3 Tahun 2003) Suci Ira Mega Pembimbing : Dr. Tuti Khairani Harahap,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi kesiapan perusahaan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi kesiapan perusahaan jasa 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi kesiapan perusahaan jasa konstruksi dalam penerapan lelang dengan e-procurement di Kabupaten Musi Rawas Propinsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang 103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penerapan otonomi desa di Desa Aglik dilaksanakan berdasarkan beberapa dasr hukum yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik KOSKIP, KAJIAN RUTIN - Sejak lahir seorang manusia pasti berinteraksi dengan berbagai kegiatan pemerintahan hingga ia mati. Pemerintahan merupakan wujud

Lebih terperinci

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI Oleh : SUWARDI 06 172 030 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (Suatu Studi Pelayanan Akta Kelahiran Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan) OLEH : ATIKA EUNIKE

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis secara mendalam peran e-procurement dalam mencegah fraud pada proses pengadaan barang dan jasa serta

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA 5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA 8 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (e-procurement) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka 87 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik bidang kependudukan dan catatan sipil pada pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau individu dan biasanya melalui sebuah kontrak (Wikipedia,2008). 1. Meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. atau individu dan biasanya melalui sebuah kontrak (Wikipedia,2008). 1. Meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan barang/jasa atau kegiatan lelang yang biasa dikenal dengan sebutan procurement yang dapat diartikan sebagai sebuah proses lelang dari barang dan/atau jasa

Lebih terperinci

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang

Lebih terperinci

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN SETELAH MATERI INI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lelang merupakan salah satu cara bagi pengguna barang dan jasa untuk mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan setelah tahap

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KULON PROGO Peneliti : Sugi Rahayu Utami Dewi Fajrul Falah MA (NIM: 0941144003)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, teknologi telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, teknologi telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir semua aspek kehidupan manusia. Dengan majunya perkembangan teknologi, manusia dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

1. Mohon perhatikan Keterangan Penilaian sebelum mengisi kuisioner :

1. Mohon perhatikan Keterangan Penilaian sebelum mengisi kuisioner : L1 Petunjuk Pengisian Kuisioner : 1. Mohon perhatikan Keterangan Penilaian sebelum mengisi kuisioner : TS = Tidak Setuju; KS= Kurang Setuju; CS = Cukup Setuju; S = Setuju; SS = Sangat Setuju 2. Beri tanda

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti paparkan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. UGM mengembangkan sistem yang terintegrasi untuk mempermudah

Lebih terperinci

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

Bagian Kedua Maksud Pasal 4 SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama semakin berkembang. Bukan hanya perusahaan swasta saja yang menggunakan teknologi informasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 58 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.

BAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengelolaan pasar di Pasar Demangan secara umum sudah berjalan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat di sektor pelayanan Publik dan mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat di sektor pelayanan Publik dan mampu meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari komputerisasi dan teknologi informasi yang ada pada pemerintah pada tahun 1960-an dan 1970-an memiliki perkembangan yang sangat pesat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Mochammad Iksan Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

Kadek Lori Pramasari Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Udayana

Kadek Lori Pramasari Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Udayana Penerapan Sistem e-procurement Dalam Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa (Studi Kasus : Badan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Denpasar) Kadek Lori Pramasari Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara kualitatif mengenai efektivitas pengadaan barang dan jasa secara elektronik

BAB III METODE PENELITIAN. secara kualitatif mengenai efektivitas pengadaan barang dan jasa secara elektronik BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan teknik deskriptif/kualitatif yaitu menguraikan secara kualitatif mengenai efektivitas pengadaan barang dan jasa secara

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT PENGANTAR E-PROCUREMENT Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: e-procurement e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa yang tidak disediakan oleh pihak swasta.

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa yang tidak disediakan oleh pihak swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adam Smith (1776) dalam An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations mengemukakan bahwa ada tiga fungsi negara yaitu memelihara pertahanan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN

PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN 2012 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Data Sekunder Abdul Wahab, Solichin. 2012. Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Achmad. 2006. Skripsi.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit DAFTAR PUSTAKA Adi, Rianto. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit Afri Awang, San. 2004. Dekonstruksi Sosial Forestri : Reposisi Masyarakat dan Keadilan Lingkungan. Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DENGAN DASAR UU No.32 Tahun 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH, DI KOTA SURAKARTA

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DENGAN DASAR UU No.32 Tahun 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH, DI KOTA SURAKARTA IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DENGAN DASAR UU No.32 Tahun 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH, DI KOTA SURAKARTA Widi Nugrahaningsih,SH.,MH Manajemen Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta widinugrahaningsih@ymail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disusun oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. A Islahi, 1997, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, PT Bina Ilmu, Surabaya

DAFTAR PUSTAKA. A. A Islahi, 1997, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, PT Bina Ilmu, Surabaya DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ady Kusnadi et al, 2000, Aspek Hukum Pengawasan Dalam Pelaksanaan Keuangan Pusat dan Daerah, Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, A. A Islahi,

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT UNIVERSITAS UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEMILIHAN BAKAL CALON REKTOR MENJADI CALON REKTOR

PERATURAN SENAT UNIVERSITAS UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEMILIHAN BAKAL CALON REKTOR MENJADI CALON REKTOR PERATURAN SENAT UNIVERSITAS UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEMILIHAN 2011-2015 SENAT UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pengurus Yayasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sangat menunjang proses bisnis dan menciptakan berbagai peluang dan inovasi. Teknologi hadir

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya mengenai kecenderungan perilaku publik Walikota Bandung, maka peneliti

Lebih terperinci

Menelisik Kembali Kondisi Ventura UI

Menelisik Kembali Kondisi Ventura UI Menelisik Kembali Kondisi Ventura UI Oleh: Ilma Sulistyani dan Muhammad Arizal Staf Bidang Kajian BK MWA UI UM 2016 A. PENGANTAR SINGKAT: VENTURA Penyelenggaraan sebuah institusi perguruan tinggi, khususnya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, Saefuddin Metode Peneletian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, Saefuddin Metode Peneletian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DAFTAR PUSTAKA Literatur Buku-buku Azwar, Saefuddin. 2007. Metode Peneletian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, Onong Uchjana. 1996. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: CV Mandar Maju Faisal, Sanapiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi pada masa sekarang mengalami perkembangan, dan itu merupakan tantangan bagi Pemerintah: kecepatan dan keakuratan informasi dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Auditor... 2 2 Memulai Aplikasi... 2 2.1 Hak Akses Auditor... 2 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.1.1 Mencetak

Lebih terperinci

Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan Audit e-procurement di Lingkungan Kementerian Perhubungan ASRIL SYAFEI Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perhubungan 25 Juli 2012 Jakarta, Nopember 2011 1 e-procurement adalah proses pengadaan

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian SPSE Auditor

Petunjuk Pengoperasian SPSE Auditor Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.4 Auditor i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Auditor... 2 2 Memulai Aplikasi... 2 2.1 Hak Akses Auditor... 2 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.1.1

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaa

2 Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaa No.481, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Tim Penilai. Penilaian. Angka Kredit. Jabatan Fungsional. Pengelola Barang/Jasa. Tata Cara. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN

Lebih terperinci

ANALISA KENDALA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI KOTA SURABAYA

ANALISA KENDALA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI KOTA SURABAYA ANALISA KENDALA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI KOTA SURABAYA Liziad Aditya Soetanto 1, dan Kenny Jonathan Setiobudi 2 ABSTRAK : E-Procurement atau Pengadaan secara elektronik adalah Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul, Hafiz Tunjung Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi. Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung : ALFABETA

DAFTAR PUSTAKA. Abdul, Hafiz Tunjung Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi. Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung : ALFABETA DAFTAR PUSTAKA Abdul, Hafiz Tunjung. 2009. Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung : ALFABETA Afiah, Nunuy Nur. 2009. Akuntansi Pemerintahan : Implementasi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Matakuliah : Strategi Pemberdayaan Masyarakat 2. Kode/SKS : ISS 601/3 SKS 3. Semester : Genap 4. Status : Wajib 5. M.Kul. Prasyarat :

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Perihal : Pendidikan dan Pelatihan IAPI 2015

Perihal : Pendidikan dan Pelatihan IAPI 2015 Jakarta, 5 Januari 2015 Nomor Lampiran : 19 /IAPI/UD/I/2014 : 3 lembar Kepada Yth. 1.Kepala Organisasi Perangkat Daerah / Satuan Kerja 2.Kepala Unit Layanan Pengadaan 3.Kepala Layanan Pengadaan Secara

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 7 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi peraturan Bupati Bantul Nomor 03 Tahun 2013 sudah dapat

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi peraturan Bupati Bantul Nomor 03 Tahun 2013 sudah dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi peraturan Bupati Bantul Nomor 03 Tahun 2013 sudah dapat dikatakan baik. Hal itu dapat diketahui dari beberapa keterangan Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang

Lebih terperinci

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017 Sosialisasi & Bimtek Aplikasi e-kontrak Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom Selasa, 24 Oktober 2017 memanfaatkan SPSE 2015 Perpres No. Perubahan kev. Perpres 54/2010 Pendahuluan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 1 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdullah, Rozali. 1986. Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin. 1989. Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. Ashshofa, Burhan. 1996. Metode Penelitian Hukum.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ada beberapa. kesimpulan yang bisa diambil :

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ada beberapa. kesimpulan yang bisa diambil : 116 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil : 1. Bahwa Pelayananan publik di kabupaten Waropen provinsi Papua, belum maksimal

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Fajri, ST, MT Ir. Herri Mahyar, MT Nanang Prihatin, S.Kom, M.Cs Ketua Tim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan merupakan cara mendekati atau menjinakkan, sehingga hakikat objek dapat diungkap sejelas mungkin. Pendekatan memegang peranan pokok

Lebih terperinci

JADWAL PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA TINGKAT DASAR

JADWAL PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA TINGKAT DASAR JADWAL PELATIHAN PENGADAAN BARANG/JASA TINGKAT DASAR Instansi : Tempat Pelatihan : Contact Person : Hari I 07.00 07.0 07.0 08.00 Registrasi peserta Pembukaan Pelatihan: Laporan panitia Sambutan/Pengarahan

Lebih terperinci

TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE

TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE M. Fauzan 1), Mukhlis 2), T. Ricky Husny 3) 1) 2) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

WALIKOT WALIKOTA BATU A BATU

WALIKOT WALIKOTA BATU A BATU WALIKOT WALIKOTA BATU A BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/20/KEP/422.012/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan/penyediaan sumber daya (barang atau jasa) pada suatu proyek tertentu. Pengadaan barang/jasa atau

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Maman. Sambas, Ali Muhidin, Ating Somantri, 2011, Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Pustaka Setia.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Maman. Sambas, Ali Muhidin, Ating Somantri, 2011, Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Pustaka Setia. DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdurahman, Maman. Sambas, Ali Muhidin, Ating Somantri, 2011, Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung, Pustaka Setia. Agoes, Sukrisno dan Estralita, Trisnawati, 2014,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur untuk mendukung Indonesia khususnya kota Yogyakarta yang sedang dalam masa perkembangan menghantarkan konstruksi

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks tata pemerintahan, procurement dilakukan oleh

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks tata pemerintahan, procurement dilakukan oleh BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Dalam konteks tata pemerintahan, procurement dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhannya dalam menjalankan rencana program kerja yang sudah ditetapkan seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pengembangan media e- learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA APARATUR DESA DALAM BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Kurikulum

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/Jasa Menurut Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, bahwa Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan

Lebih terperinci

MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF DAN INOVATIF DENGAN PENDEKATAN UNIFIED MODELING LANGUAGE. Ketua : Malabay

MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF DAN INOVATIF DENGAN PENDEKATAN UNIFIED MODELING LANGUAGE. Ketua : Malabay LAPORAN AKHIR PENELITIAN INTERNAL MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF DAN INOVATIF DENGAN PENDEKATAN UNIFIED MODELING LANGUAGE Ketua : Malabay 03233107101 UNIVERSITAS ESA UNGGUL OKTOBER 2017 i

Lebih terperinci