FORMULASI STRATEGI USAHA FLORIST DAN DEKORASI PADA SUSIE FLOWER DI BOGOR. Oleh: DARMAWATI NRP : A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FORMULASI STRATEGI USAHA FLORIST DAN DEKORASI PADA SUSIE FLOWER DI BOGOR. Oleh: DARMAWATI NRP : A"

Transkripsi

1 FORMULASI STRATEGI USAHA FLORIST DAN DEKORASI PADA SUSIE FLOWER DI BOGOR Oleh: DARMAWATI NRP : A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 009

2 FORMULASI STRATEGI USAHA FLORIST DAN DEKORASI PADA SUSIE FLOWER DI BOGOR Oleh: DARMAWATI NRP : A SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 009

3 Judul Nama NRP : Formulasi Strategi Usaha Florist dan Dekorasi pada Susie Flower di Bogor : Darmawati : A Menyetujui Dosen Pembimbing Ir. Netti Tinaprilla, MM Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP Tanggal Lulus Ujian:

4 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL FORMULASI STRATEGI USAHA FLORIST DAN DEKORASI PADA SUSIE FLOWER DI BOGOR BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI DAN LEMBAGA MANAPUN. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI KECUALI YANG TERCANTUM SEBAGAI KUTIPAN DAN BAHAN RUJUKAN. Bogor, Juni 009 Darmawati (A )

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Menasah Blang Garot Aceh Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tanggal 0 April Penulis merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Abdullah Mahmudi dan Asma Ismail. Penulis menyelesaikan pendidikan SD pada tahun 1986 di SD Negeri 01 Garot Aceh Pidie Propinsi NAD. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SLTP Negeri 01 Garot Aceh Pidie Propinsi NAD dan lulus tahun Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan) Taruna Bumi Sigli Aceh dan tamat pada tahun 199. Pada tahun 1994 Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Pengelolaan Informasi Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun Pada Bulan Mei 005 penulis menjadi mahasiswa pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

6 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Formulasi Strategi Usaha Florist dan Dekorasi Pada Susie Flower di Bogor. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi Susie Flower, merumuskan strategi yang dapat diterapkan oleh Susie Flower dan memperioritaskan strategi yang dapat diterapkan oleh Susie Flower, sehingga dapat menerapkan strategi yang baik untuk usaha tersebut. Hasil dari penelitian diharapkan berguna bagi Susie Flower sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pengembangan usaha yang lebih efisien. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Bogor, Juni 009 Penulis

7 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya kepada penulis dalam menyusun laporan penelitian ini. Penulis telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan laporan penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Ir. Netti Tinaprilla,MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dalam penyusunan laporan penelitian ini.. Bapak Muhammad Firdaus, PhD. selaku dosen evaluator yang telah memberikan saran dan masukan pada waktu kolokium. 3. Ibu Ir. Dwi Rachmina, MS selaku dosen penguji utama pada sidang penulis yang telah memberikan banyak saran dan masukan untuk kesempurnaan laporan penelitian ini. 4. Ibu Eva Yolynda, SP, MM sebagai dosen penguji Komisi Pendidikan, yang juga telah memberikan banyak saran dan masukan untuk penulis. 5. Pimpinan usaha Susie Flower dan para staf yang telah memberikan bantuan selama pengambilan data lapangan. 6. Bapak, Ibu, adik-adik dan keluarga besar penulis yang telah memberikan semangat dan do a untuk penulis agar menjadi yang lebih baik. 7. Semua teman yang telah membantu penulis hingga selesai laporan ini. Bogor, Juni 009 Penulis

8

9 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI...i DAFTAR TABEL....i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR LAMPIRAN..iii BAB.1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanaman Hias Definisi Tanaman Hias Manfaat Tanaman Hias Tanaman Hias Untuk Usaha Florist dan Dekorasi Penelitian Terdahulu..1 BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Konsep Strategi Konsep Manajemen Strategi Formulasi Strategi Secara Umum...0

10 Halaman Analisis Faktor Lingkungan Eksternal Analisis Faktor Lingkungan Internal Kerangka Pemikiran Operasional BAB IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Analisis Data Analisis Matrik IFE Analisis Matrik EFE Matriks IE Matriks SWOT Matriks QSPM BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Usaha Susie Flower Visi dan Misi Usaha Susie Flower Struktur Organisasi BAB. VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL Analisis Lingkungan Eksternal Makro Faktor Politik dan Kebijakan Pemerintah Ekonomi Faktor Sosial Budayadan Lingkungan Teknologi...46

11 Halaman 6.. Analisis Lingkungan Industri Persaingan Sesama Anggota Industri Ancaman Pendatang Baru Daya Tawar Pemasok Daya Tawar Pelanggan Ancaman Produk Pengganti Analisis Lingkungan Perusahaan Manajemen Analisis Keuangan Analisis Pemasaran Analisis Sumberdaya Manusia Analisis Produksi Analisis Penelitian dan Pengembangan BAB VII. PERUMUSAN FORMULASI STRATEGI Analisis Matriks IFE dan EFE Analisis Matriks IFE Analisis Matriks EFE Analisis Matriks IE Analisis Matriks SWOT Strategi S-O Strategi S-T Strategi W-O

12 Halaman Strategi W-T Analisis Matriks QSPM...73 BAB. VIII. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran...8 DAFTAR PUSTAKA...83 LAMPIRAN...84

13 DAFTAR TABEL NOMOR Halaman 1. Perkembangan PDB (Produk Domestik Bruto) Tahun Jumlah Pedagang Tanaman Hias di Kota Bogor Tahun 00 dan Perusahaan Pesaing Susie Flower Pada Tahun Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan Matriks SWOT Matriks QSPM Analisis Matriks IFE Usaha Susie Flower Analisis Matriks EFE Usaha Susie Flower Analisis Matriks SWOT Usaha Susie Flower Analisis Matriks QSPM Usaha Susie Flower...76

14 DAFTAR GAMBAR NOMOR Halaman 1. Model manajemen strategis..... Alur dan proses formulasi strategi Usaha Susie Flower Matriks Internal Eksternal (IE Matriks Struktur organisasi Susie Flower Contoh Dekorasi Susie Flower Ucapan Selamat Datang yang menggunakan Rangkaian Bunga Matriks Internal Eksternal (IE Matriks)...68

15

16 LAMPIRAN

17 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Hadi Susilo, Tanaman hias tampil prima : Panduan memilih dan merawat tanaman hias sebagai elemen dekoratif di dalam maupun di luar ruangan, cet. 1. Jakarta: Penebar Swadaya, 004, viii hlm: ilus; 0,5 cm Aep Saepuloh (005) Analisis Pendapatan Usaha dan Pemasaran Tanaman Hias (Florikultur) (Kasus Pedagang Pengecer Tanaman Hias Bunga dan Daun di Kota Bogor). Skripsi, Fakultas Pertanian IPB Atjung, Tumbuh-tumbuhan perhiasan di pekarangan : memelihara, menanam dan gunanya, Bandung, Penerbit N.V. Masa Baru, Budiman, Arif (007), Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Mada Pramuka, Jakarta. Skripsi, Fakultas Pertanian, IPB David, Fred R. Manajemen Strategis. Buku 1, Edisi 10, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 004 David, Fred R. Manajemen Strategis. Buku 1, Ed. 10, Jakarta, Penerbit Prenhalindo, 1998 Dicky Armansyah Pasaribu, (005) Strategi Pengembangan Bisnis Minyak Kelapa Sawit (CPO) ( Studi Kasus di PT. Socfindo, Sumatra Utara) Bogor, Fakultas Pertanian, IPB Dirjen Hortikultura, Badan Pusat Statistik, Tahun 007 Irvani (001), Analisis Pendapatan dan Struktur Pemasaran Bunga Anggrek di DKI Jakarta, skripsi, Bogor, Fakultas Pertanian, IPB Lakitan, B. Hortikultura, Teori, Budidaya dan Pasca Panen. Jakarta, PT. Grafindo Perda, Majalah Flona Edisi Januari tahun 008 Novianti, Reni (007), Strategi pengembangan bisnis pembibitan tanaman hutan (pada PT. Sarbi Moerhani Lestari Bogor), Skripsi Fakultas Pertanian, IPB Kotler, p. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Prehelindo1997. Parluhutan, Eli (006), Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Anggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Skripsi, Bogor, Fakultas Pertanian, IPB

18 Pearce J.A dan Robinson r., Manajemen Strategi : Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Jakarta,Binarupa Aksara, 1997 Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis- Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 1, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997 Rosdiana (008), Formulasi Strategi Usaha Jasa Merangkai Bunga sebagai Subsistem Agribisnis Hilir (Down Stream Agribusiness) Pada Janur Kuning, Jakarta. Skripsi, Faperta, IPB Turnip, (004) Formulasi Strategi Pengembangan Teh Hijau, Skripsi,Faperta, IPB Umar, Husein, Strategic Management In Action. Ed.3, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka,

19 85 METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di jalan Padjajaran Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan sengaja (purposive), dengan alasan bahwa daerah tersebut sangat tepat karena selain strategis juga akses ke jalan tol (bebas hambatan) sangat dekat sehingga banyak.konsumen datang ke tempat tersebut untuk membeli ataupun sekedar melihat koleksi tanaman hias. Selain itu Bogor juga merupakan kota penyangga (buffer) Jakarta. Pertimbangan lainnya dalam memilih lokasi tersebut adalah banyaknya koleksi tanaman hias jika dibandingkan dengan daerah lain. Selain itu daerah ini merupakan daerah pengembangan tanaman hias yang sudah terkenal keberbagai daerah. Hal lainnya yang menjadi pertimbangan adalah daerah tersebut dekat dengan tempat pariwisata yang sudah terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri yaitu Kebun Raya Bogor (KRB). Bogor juga merupakan daerah tropis yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan komoditi hortikultura dan tanaman hias, produk tersebut menempati posisi penting sebagai produk agribisnis yang berpotensi untuk dikembangkan, karena selain bernilai ekonomis tanaman hias juga berperan strategis dalam nilai estetika (seni). Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei sampai Agustus 008. Pengumpulan data dan wawancara dilakukan langsung antara penjual dan konsumen tanaman hias pada bulan tersebut hingga selesainya laporan penelitian ini. Penelitian ini mengacu pada usaha pebisnis tanaman hias dalam menyingkapi berbagai permasalahan yang ada langsung terkait antara konsumen dan pesaing.

20 86 4..Teknik dan Sumber Pengambilan data Data penelitian yang digunakan dalam menyusun penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dari wawancara serta observasi langsung ke tempat penjualan tanaman hias tersebut. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung dan bertanya ke penjual maupun pembeli, dimana informasi yang didapat dari penjual antara lain jumlah tanaman hias yang dijual maupun strategi yang digunakan dalam melakukan usaha tersebut, serta informasi lainnya yang terkait dengan penelitian. Data primer diperoleh dari 10 orang responden yaitu 1 orang dari ketua ASBINDO (Asosiasi Bunga Indonesia) di Bogor, 1 orang dari Dinas Hortikultura Bogor, 4 orang (masing-masing orang) dari pemilik usaha tanaman hias 4 orang pembeli yang memang benar-benar mengerti dan memahami tanaman hias. Alasan penulis mengambil data primer dari responden tersebut adalah karena data yang didapat dari orang-orang yang ahli dan memahami betul masalah tanaman hias dapat menjadi pendukung dalam penelitian ini karena data tersebut falid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari karakteristik contoh tanaman hias, proses pembeliah serta perolehan, kegunaan pembelian, strategi pengembangan, serta loyalitas konsumen terhadap tanaman hias. Data tersebut berguna untuk mengetahui gambaran umum strategi pengembangan tanaman hias dan dampaknya terhadap dunia agribisnis pada umumnya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur dan bukubuku lainnya yang berkaitan dengan pembahasan, serta laporan tertulis dari penjual ataupun instansi terkait lainnya baik data atau dokumen yang sesuai dengan pembahasan ini. Sumber lain diperoleh dari majalah, koran maupun

21 87 internet, dimana informasi dan data yang didapat sangat mudah dan cepat serta murah, sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Sumber data primer maupun data sekunder yang dibutuhkan, salah satunya adalah untuk menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang ada di tempat tersebut. Tujuan analisis faktor-faktor tersebut adalah untuk mengetahui strategi pengembangan usaha tidak hanya saat sekarang tetapi pengembangan untuk masa yang akan datang. 4.3.Metode Pengolahan dan analisis data Metode yang digunakan dalam kajian pengembangan tanaman hias ini dengan pendekatan konsep manajemen strategi, yang berhubungan langsung dengan masalah pemasaran serta strategi yang digunakan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Untuk memperoleh data yang alternatif dan falid serta dapat dipertanggungjawabkan, maka pendekatan analisis yang digunakan berdasarkan analisis deskriptif (gambaran mengenai situasi atau kejadian) dimana tujuan perusahaan atau pebisnis dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Sedangkan analisis kualitatif menggunakan analisis tiga tahap formulasi strategi, yaitu analisis matriks IFE, matrik EFE, matriks SWOT serta QSPM.. Keempat analisis tersebut terdiri dari masukan-masukan dari penjual, pemanduan serta keputusan yang diambil dalam menentukan perkembangan usaha tersebut Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan paling besar dan kekuatan terkecil serta kelemahan terbesar dan terkecil yang terdapat dalam internal perusahaan. Data dan informasi internal perusahaan antara lain dapat diperoleh dari pemasaran, manajemen, produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan.

22 88 Daftar Kekuatan dan kelemahan dievaluasi dan dibuat dalam bentuk matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Matrik IFE Faktor Internal Bobot Peringkat Skor (Bobot x Peringkat) Kekuatan Kelemahan Total 1 Sumber : David, Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Matriks EFE digunakan untuk mengetahui peluang terbesar dan terkecil yang dimiliki perusahaan serta ancaman terbesar dan terkecil yang mempengaruhi perusahaan. Matriks ini menganalisis faktor eksternal perusahaan seperti ekonomi, demografi, sosial dan budaya, politik dan teknologi. Daftar Peluang dan ancaman dievaluasi dan dibuat dalam bentuk matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Matriks EFE Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor (Bobot x Peringkat) Peluang Ancaman Total 1 Sumber : David, 004 Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks IFE dan EFE ada lima langkah yaitu :

23 89 1. Menyusun daftar Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada matriks yang telah tersedia. Penentuan bobot setiap faktor internal maupun ekternal yang telah dianalisis dilakukan dengan cara mengajukan faktor tersebut kepada pihak manajemen perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap penentu internal maupun eksternal perusahaan. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,, dan 3. Skala yang digunakan dalam pengisian kolom yaitu : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bentuk penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6 di bawah ini. Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan. Faktor Internal A B C... Total A B C D... Total Sumber : David, 004

24 90 Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan. Faktor A B C... Total Eksternal A B C... Total Sumber : David, 004 Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan rata-rata dari setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus: a x i i = n i= 1 x i dimana : a i = bobot variabel ke-i x i = nilai variabel ke-i i = 1,,3,...n n = jumlah variabel 3. Memberikan rating 1 sampai 4 untuk masing-masing matriks IFE dan EFE. Skala nilai yang digunakan untuk kekuatan pada matriks IFE yaitu : 1 = Kecil, respon kurang = Sedang, respon sama dengan rata-rata 3 = Besar, respon diatas rata-rata 4 = Sangat besar, respon superior

25 91 Sedangkan pemberian rating untuk faktor-faktor kelemahan kebalikan dari faktor kekuatan. Rating yang diberikan pada matriks EFE mengidentifikasikan seberapa efektif perusahaan merespon peluang dan ancaman. Skala nilai yang digunakan untuk Peluang dan Ancaman pada matriks EFE yaitu ; 1 = Kurang baik = Cukup / sedang 3 = Baik 4 = Sangat baik 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor pembobotan 5. Menjumlahkan skor yang diperoleh, kemudian dijumlahkan untuk menentukan nilai total skor faktor internal dan eksternal. 4.4.Matrik Internal-Eksternal (I-E Matriks) Matriks IE diperoleh dari gabungan kedua matriks Internal dan Eksternal. Matriks ini berisikan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks IFE dan EFE. Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE, sedangkan pada sumbu vertikal menunjukkan skor total EFE. Diagram matriks IE dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh strategi bisnis yang lebih detail. Untuk lebih jelas matriks IE dapat dilihat pada Gambar dibawah ini. Total skor IFE 4.0 Kuat Rata-rata Lemah

26 9 Tinggi Total Skor EFE Rata-rata 3.0,0 IV I II III V VI Rendah VII VIII IX Gambar. Matriks Internal Eksternal (IE Matriks) Sumber David, 006 Matriks IE mempunyai sembilan sel strategi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama yaitu : 1. Strategi pertumbuhan dan bina (growth and build) yang berada pada sel I,II, dan IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Strategi mempertahankan dan memelihara (Hold and Maintain) yang berada pada sel III, V atau VII. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang banyak dilakukan pada diisi ini. 3. Strategi panen atau divestasi (Harvest or Divest) yang berada pada sel I, VIII, dan IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi dan strategi likuidasi Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) Matriks SWOT merupakan identifikasi faktor-faktor untuk menetapkan strategi berdasarkan Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Matriks ini digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dan untuk menggambarkan peluang dan ancaman eksternal

27 93 yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Untuk membentuk matriks SWOT dapat dilakukan melalui 8 tahapan yaitu 1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan 3. Menentukan faktor-faktor kekuatan eksternal perusahaan 4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan 5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal (SO) 6. Menyesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal (WO) 7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal (ST) 8. Menyesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal (WT) Tabel 6. Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal OPPORTUNITIES-O Daftarkan 5-10 faktor Peluang STRENGTH-S Daftarkan 5-10 faktor kekuatan internal STRATEGI-S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WEAKNESS-W Daftarkan 5-10 faktor kelemahan internal STRATEGI -W-O Atasikelemahan dengan memanfaatkan peluang THREATS T Daftarkan 5-10 faktor STRATEGI-S-T Gunakan kekuatan untuk STRATEGI -S-O Meminimalkan ancaman menghindari ancaman kelemahan dan menghindari ancaman Sumber ; David, Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

28 94 Tahap pengambilan keputusan merupakan tahap akhir yang diambil dalam penyusunan strategi suatu pengembangan bisnis perusahaan Tahap ini dapat diketahui dari analisis QSPM. Analisis ini bertujuan untuk mengambil keputusan yang baik yang akan digunakan dalam usaha selanjutnya dengan mengembangkan berbagai alternatif strategi. Menurut David (006), matriks QSPM menggunakan masukan dari tahap input dan tahap pemanduan untuk memutuskan strategi yang terbaik yang akan digunakan dalam pengembangan usaha. Untuk lebih jelas bentuk matrik QSPM dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Faktor-faktor Strategi 1 Strategi Strategi 3 sukses Bobot strategi AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman 1...

29 95... Total Sumber : David, 006 Keterangan : AS = Attractiveness Scores ( Nilai Daya Tarik) TAS = Total Attractiveness Scores ( Total Nilai Daya Tarik) Untuk membuat matriks QSPM terdapat 6 langkah yaitu : 1. Membuat daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman seperti matriks SWOT. Berikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman seperti pemberian bobot pada matriks IFE dan EFE 3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi 4. Menetapkan nilai daya tarik (AS). Tentukan nilai daya tarik dari setiap strategi yang berkisar antara 1 samapi 4. Nilai 1 = tidak menarik, = agak menarik, 3=cukup menarik, dan 4= sangat menarik. Apabila faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap alternatif strategi yang akan dibuat maka tidak perlu memberikan nilai daya tarik (AS) 5. Menghitung total nilai daya tarik (TAS). Kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS) 6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Untuk menentukan strategi yang paling baik maka alternatif strategi yang digunakan adalah yang memiliki nilai total terbesar.

30 96 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Hadi Susilo, Tanaman hias tampil prima : Panduan memilih dan merawat tanaman hias sebagai elemen dekoratif di dalam maupun di luar ruangan, cet. 1. Jakarta: Penebar Swadaya, 004, viii hlm: ilus; 0,5 cm Aep Saepuloh (005) Analisis Pendapatan Usaha dan Pemasaran Tanaman Hias (Florikultur) (Kasus Pedagang Pengecer Tanaman Hias Bunga dan Daun di Kota Bogor). Atjung, Tumbuh-tumbuhan perhiasan di pekarangan : memelihara, menanam dan gunanya, Bandung, Penerbit N.V. Masa Baru, Budiman, Arif (007), Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Mada Pramuka, Jakarta. Skripsi, Fakultas Pertanian, IPB David, Fred R..Manajemen Strategis. Buku 1, Edisi 10, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 004 Eli Parluhutan (006), Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Anggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Skripsi, Bogor, Fakultas Pertanian, IPB Novianti Reni (007), Strategi pengembangan bisnis pembibitan tanaman hutan (pada PT. Sarbi Moerhani Lestari Bogor), Skripsi Fakultas Pertanian, IPB Dirjen Hortikultura, Badan Pusat Statistik, 007 Kotler, p. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, PT Prehelindo1997. Pearce J.A dan Robinson r., Manajemen Strategi : Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Jakarta,Binarupa Aksara, 1997 Irvani (001), Analisis Pendapatan dan Struktur Pemasaran Bunga Anggrek di DKI Jakarta, skripsi, Bogor, Fakultas Pertanian, IPB Turnip, (004) Formulasi Strategi Pengembangan Teh Hijau, Skripsi, Faperta, IPB

31 97 Majalah Flona Edisi Januari 008.,0 http;//kembangku.com/euphorbia/aneka euphorbia milli. 75.htm

32 RINGKASAN DARMAWATI, Formulasi Strategi Usaha Florist dan Dekorasi Pada Susie Flower di Bogor, di bawah bimbingan NETTI TINAPRILLA. Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan agraris yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah. Kekayaan hayati yang beraneka ragam tersebut didukung oleh iklim Indonesia memungkinkan semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi tersebut juga memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian terutama agribisnis. Salah satu produk hortikultura adalah florikultur atau tanaman hias. Dalam kehidupan sehari hari, ini dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya, karena dapat menciptakan keindahan serta kesejukan bagi pemiliknnya. Pada umumya tanaman hias ini dapat digolongkan menjadi tanaman hias daun dan bunga. Bunga yang dihasilkan tanaman hias umumnya berupa bunga potong, seperti bunga lily, krisan, mawar, anggrek dan lainnya. Usaha florist menggunakan tanaman hias sebagai input untuk dirangkai sedemikian rupa kemudian dijual ke konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Sementara usaha dekorasi menggunakan tanaman hias sebagai input untuk membuat berbagai produk dekorasi dengan berbagai kombinasi sehingga menghasilkan produk yang lebih tinggi nilai jualnya. Susie Flower merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha Florist dan Dekorasi. Susie Flower terletak di Jalan Padjajaran Bogor. Dalam perjalanannya, usaha ini juga mengalami hambatan seperti jumlah pesaing yang semakin meningkat. Oleh karena itu Susie Flower harus mampu menghadapi pesaing tersebut dengan menciptakan berbagai strategi alternatif, salah satunya adalah menciptakan inovasi produk.tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi usaha Susie Flower, merumuskan strategi yang dapat diterapkan oleh usaha Susie Flower, serta memperioritaskan strategi yang dapat diterapkan oleh usaha Susie Flower. Penelitian ini dilakukan pada usaha florist dan dekorasi Susie Flower di jalan Padjajaran Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan sengaja (purposive), berdasarkan pertimbangan bahwa Susie Flower merupakan salah satu usaha florist dan dekorasi yang besar dan strategis di Kota Bogor. Data penelitian yang digunakan dalam menyusun penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei sampai Nopember 008. Data yang diperoleh dianalisis dan diolah secara kuantitatif dan kualitatif dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, bagan dan uraian. Analisis kuantitatif dikemukakan pada data yang berupa angka pada Susie Flower. Sedangkan analisis kualitatif menggunakan analisis tiga tahap formulasi strategi, yaitu analisis matriks IFE, matrik EFE, matriks IE, matriks SWOT serta QSPM. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengevaluasi keadaan serta kejadian-kejadian yang berada di luar perusahaan. Lingkungan eksternal ini memberi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dengan analisis ini dapat memudahkan manajemen perusahaan untuk menentukan strategi-strategi untuk meraih kesempatan dan menghindari ancaman. Faktor eksternal perusahaan terdapat enam faktor kunci strategis yang memberikan peluang (Opportunities)

33 yaitu (1). Pasar yang masih tinggi dan terbuka, (). Perkembangan teknologi informasi (3). Mudah mendapatkan pasokan bahan baku (4). Stabilitas nilai rupiah yang stabil, (5). Keanekaragaman produk & budaya (6). Tidak adanya produk substitusi serta lima faktor yang merupakan ancaman (Threats) yaitu (1). Iklim usaha yang kurang kondusif, (). Pendatang baru yang memiliki akses ke pemasok dan pasar, (3). Rendahnya keberpihakan pemerintah terhadap tanaman hias, (4). Jumlah pesaing dan tingkat persaingan yang ketat, (5). Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Analisis internal digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan paling besar dan kekuatan terkecil serta kelemahan terbesar dan terkecil yang terdapat dalam internal perusahaan yang meliputi faktor sumberdaya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pemasaran. Berdasarkan hasil analisis dan identifikasi terhadap faktor-faktor lingkungan internal perusahaan terdapat sepuluh faktor kunci strategis kekuatan (Strenghts) yaitu (1). Kualitas produk yang baik, (). Produk beragam yg mengikuti selera konsumen, (3). Strategi pemasaran yang baik, (4) Sumber daya manusia terampil, (5) Kemampuan modal usaha memadai, (6) Lokasi usaha yang strategis, (7). Pelanggan yang loyal terhadap produk, (8). Kemampuan menjalin hubungan baik dgn mitra, (9). Sistem manajemen usaha terstruktur, (10). Pembukuan sudah terkomputerisasi, dan tiga faktor kelemahan (Weakness) dari analisis matriks IFE, yaitu (1). Promosi belum maksimal terutama via internet, (). Lokasi pembelian bahan baku jauh, (3). Jumlah karyawan belum terpenuhi. Matriks IE (Internal-Eksternal) berguna untuk mengetahui posisi perusahaan. Matriks IE ini diperoleh dari pemaduan matriks IFE dan EFE yang terdiri dari sembilan kelompok strategi. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada usaha Susie Flower skor nilai yang diperoleh sebesar 3,17, artinya bahwa perusahaan mempunyai kekuatan yang kuat, sedangkan skor matriks EFE tergolong rata-rata yaitu sebesar,67, artinya bahwa perusahaan dapat memanfaatkan peluang sedang atau rata-rata. Kedua hasil matriks IFE dan EFE digabung maka nilai tersebut berada pada koordinat (3,17 ;,67), bila dipetakan dalam matriks IE, maka posisi perusahaan berada pada sel IV yaitu Tumbuh dan Bina (Growth and Build), dan strategi yang dikembangkan adalah strategi pengembanga pasar dan produk. Berdasarkan hasil analisis SWOT Susie Flower menghasilkan lima alternatif strategi yang masing-masing dapat diterapkan dalam perusahaan. Kelima alternatif strategi yang kemudian dikembangkan dalam matriks QSPM. QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal yang dikenali sebelumnya. Analisis ini bertujuan untuk mengambil keputusan yang baik yang akan digunakan dalam usaha selanjutnya dengan mengembangkan berbagai alternatif strategi. Hasil matriks QSPM Susie Flower adalah strategi I yaitu meningkatkan produk tanaman hias bunga potong dan dekorasi dengan nilai TAS tertinggi yaitu sebesar 4,9. Strategi II yang digunakan Susie Flower untuk pengembangan usaha adalah membangun kerjasama dengan pihak luar dengan nilai TAS sebesar 3,918. Strategi III adalah mempertahankan segmentasi pasar yang sudah ada dengan nilai TAS sebesar 3,883. Strategi IV Susie Flower adalah meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dengan nilai TAS sebesar 3,88. Sedangkan strategi V adalah memperluas wilayah pemasaran dengan nilai TAS sebesar 3,746. Perusahaan diharapkan dapat mengimplementasikan kelima strategi alternatif tersebut.

34 Lampiran 4. Gambar. 8. Daun philodendron bisa mulus jika sehat. Gambar. 9. Daun philodendron bisa mulus jika sehat. Gambar. 10. Euphorbia milii

35 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis dan agraris yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah. Kekayaan hayati yang beraneka ragam tersebut didukung oleh iklim Indonesia yang memungkinkan semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi tersebut juga memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian terutama agribisnis. Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pergerakan perekonomian Indonesia dan mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi bagi penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri, terutama produk hortikultura yang meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat-obatan. Salah satu produk hortikultura adalah florikultur atau tanaman hias. Produk ini dapat berupa bunga atau daun. Bunga yang dihasilkan tanaman hias umumnya berupa bunga potong. Jenis tanaman hias yang menghasilkan bunga potong antara lain bunga lily, krisan, mawar, anggrek dan lainnya. Komoditas pertanian ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani maupun ekonomi secara nasional. Bisnis hortikultura telah memberikan sumbangan dalam bentuk devisa bagi negara. Menurut Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) Karen Sjarief, florikultura merupakan sektor bisnis yang punya potensi besar dan sangat menjanjikan. Di tingkat nasional, industri pertanian bunga ini setidaknya sudah terbukti mampu ikut menggerakkan sektor riil dan menghidupi banyak orang.

36 Menurut data tahun 006 Dirtjen Hortikultura, petani florikultura di Indonesia berjumlah 3 juta, 40 persen di antaranya petani bunga potong. Ini belum termasuk mereka yang terlibat berbagai usaha pendukung, mulai penyuplai pupuk kandang, bambu untuk greenhouse, plastik UV, pot, sampai pestisida. Untuk mengetahui peranan dan kontribusi yang diberikan subsektor hortikultura terhadap pendapatan nasional dapat dilihat Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan PDB (Produk Domestik Bruto) Tahun Jenis Komoditi Nilai PDB (Milyar Rp) Persentase Peningkatan (%) Buah-buahan ,41 Sayuran ,78 Tanaman Biofarmaka ,14 Tanaman Hias ,91 Hortikultura ,50 Sumber ; Dirtjen Hortikultura, Tahun 008 Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai PDB tanaman hias pada tahun 006 lebih tinggi dari tahun 004 dan tahun 005 yang mencapai nilai PDB sebesar milyar. Peningkatan persentase PDB untuk tanaman hias mencapai persen yaitu tahun 004 sebesar milyar menjadi 4.66 milyar pada tahun 005 dan meningkat menjadi milyar pada tahun 006. Sedangkan peningkatan persentase PDB untuk masing-masing produk hortikultura lainnya seperti buahbuahan sebesar 3,41 persen, sayuran 7,78 persen dan tanaman biofarmaka sebesar 147,14 persen. Bisnis tanaman hias makin berkembang, ditandai dengan semakin banyaknya pebisnis bidang tanaman hias yang bermunculan, terutama di Kota Bogor. Hal ini terbukti dengan adanya pedagang tanaman hias di sepanjang jalan, terutama jalan Padjajaran Bogor. Lokasi Kota Bogor yang strategis dan juga

37 3 daerah tujuan wisata seperti Kebun Raya Bogor (KRB) membuat jumlah pedagang tanaman hias di Kota Bogor semakin bertambah. Jumlah Pedagang Tanaman Hias di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Jumlah Pedagang Tanaman Hias di Kota Bogor Tahun 00 dan 006 No Tempat Jumlah Pedagang (00) Jumlah Pedagang (006) 1 Jalan Dadali Bogor Jalan Padjajaran Bogor Jalan Semeru Bogor Jalan Baru Cifor Bogor Jalan Ahmad Yani Bogor 3 10 Total Sumber : Dinas Tata Kota dan Pertanaman Kota Bogor, 006 Berdasarkan Tabel, penjual tanaman hias yang paling banyak adalah berlokasi di Jalan Padjajaran Bogor. Data tersebut menunjukkan kenaikan penjual tanaman hias dari tahun 00 berjumlah 107 pedagang menjadi 118 pedagang pada tahun 006. Oleh karena itu, dengan meningkatnya penjual dari tahun ke tahun, terutama di Jalan Padjajaran Bogor membuat usaha tersebut harus mampu menghadapi persaingan yang ada. Prospek usaha florist dan dekorasi yang menggunakan bahan baku tanaman hias dapat membawa dampak positif bagi pebisnis. Penggunaan tanaman hias mampu mengubah pola usahatani dari sekedar hobi menjadi bisnis komersial yang menjanjikan. Seperti halnya bisnis tanaman hias tidak saja dijual dalam bentuk tanaman atau tangkai, tetapi dapat juga dijadikan sebagai dekorasi untuk kantor-kantor, gedung, hotel, apartemen dan lainnya. Tanaman hias ini dapat memberi nilai tambah bagi para dekorator apabila produk yang digunakan beraneka ragam dan berkualitas baik, sehingga harga produk dapat lebih tinggi. Kriteria produk yang berkualitas tersebut seperti bunga yang digunakan masih

38 4 segar, model bunga yang beraneka ragam, bunga yang digunakan pada dekorasi serasi dengan tema dan trend yang berkembang serta bunga yang digunakan berkualitas seperti bentuk, warna, jenis bunga dan kesegaran bunga. Menurut pengurus Asosiasi Tanaman Hias Kabupaten Bogor (ASTIKA) Cecep Yosep, tahun 008, potensi tanaman hias di Bogor sangat bagus. Oleh karena itu kelembagaan pedagang tanaman hias di Bogor seperti ASTIKA, diperlukan untuk menjaga persaingan harga yang sehat, sehingga tidak ada saling menjatuhkan harga, sehingga harga jual tanaman hias di pasar menjadi lebih stabil. Produk tanaman hias ini disukai masyarakat karena banyak manfaatnya, seperti menciptakan kesegaran (kenyamanan), kesejukan dan keindahan maupun kesehatan lingkungan. Selain itu tanaman hias juga merupakan sumber oksigen yang diperlukan untuk kehidupan. Tanaman hias dapat juga dijual dalam bentuk yang lebih menarik sehingga menambah harga jual produk tersebut, seperti florist, dekorasi dan lainnya. Usaha Florist ini membeli tanaman hias untuk dijual kembali kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan dekorator menggunakan tanaman hias sebagai input untuk membuat berbagai produk dekorasi, sehingga harga jual tanaman hias menjadi lebih tinggi. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang florist dan dekorasi adalah Susie Flower. Perusahaan ini berada di Jalan Padjajaran Bogor. Susie Flower berdiri sejak tahun 1979, didirikan oleh Ibu Hedi dari Bogor Jawa Barat. Perusahaan ini pada awalnya juga mendirikan salon, namun karena peluang jasa tersebut tidak menguntungkan sehingga pendirinya membuka usaha florist dan dekorasi, karena lebih menguntungkan dan mempunyai peluang lebih besar dai usaha salon. Pada awal pendiriannya, usaha tersebut mengalami suatu hambatan

39 5 yaitu persaingan usaha. Untuk itu Susie Flower harus mampu melakukan berbagai inovasi produk agar dapat menyaingi perusahaan pesaing. Perusahaan pesaing Susie Flower dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perusahaan Pesaing Susie Flower Pada Tahun 008 No Perusahaan Pesaing Jakarta Bogor 1 Suryanto Decoration Agung Decoration 3 Meriah Decoration 4 Des Iskandar Decoration 5 Ebimoekti Decoration 6 Dewa Decoration 7 Rumah Kampung 8 Dendi Dekorasi 9 Wade Dekorasi 10 Sugih Dekorasi dll. Sumber : Hasil Wawancara dengan pemilik perusahaan Susie Flower, tahun 008 Pada Tabel 3, terlihat bahwa perusahaan pesaing Susie Flower banyak dari Jakarta, sebagian kecil berasal dari Bogor. Susie Flower lebih banyak menjual produknya ke Jakarta. Oleh karena itu Susie Flower harus mampu bersaing dengan perusahaan di Jakarta. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang beragam, maka Susie Flower harus mampu menciptakan berbagai inovasi produk, sehingga penjualannya lebih baik dari perusahaan pesaing. 1.. Perumusan Masalah Sebagai perusahaan florist dan dekorasi, Susie Flower mengalami permasalahan dalam menjalankan usahanya. Salah satunya adalah banyaknya jumlah pesaing. Perusahaan pesaing Susie Flower tidak saja dari Bogor tetapi juga dari Jakarta seperti pada Tabel 3. Tingginya persaingan usaha dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan. Oleh karena itu Susie Flower memerlukan penerapan strategi alternatif agar usahanya tetap berjalan dan berkembang. Susie Flower perlu meminimalkan berbagai kelemahan dan memanfaatkan kekuatan

40 6 yang ada untuk menghindari ancaman serta dapat meraih peluang yang dimiliki. Dengan mengenali kondisi internal dan eksternal usaha tersebut, diharapkan Susie Flower dapat memperbaiki atau menyusun kembali strategi pengembangan usaha. Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi Susie Flower. Strategi-strategi pengembangan usaha apa yang dapat dilakukan oleh Susie Flower 1.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi Susie Flower. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Susie Flower 3. Menyusun perioritas strategi yang dapat diterapkan oleh Susie Flower 1.4. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi Susie Flower penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun informasi serta rekomendasi dalam merumuskan strategi florist dan dekorasi untuk masa akan datang. Bagi IPB, penelitian ini dapat dijadikan rujukan serta bahan pustaka untuk pemakai informasi untuk masa akan datang. 3. Bagi penulis, penelitian ini sangat berguna, yaitu untuk menambah wawasan, juga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian IPB. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi penulis untuk mendalami pengembangan bisnis tanaman hias.

41 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada proses manajemen strategi dan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Penelitian ini dibatasi pada alat analisis IFE, EFE, SWOT, dan QSPM. Hasil formulasi penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan suatu keputusan atau kebijakan bisnis perusahaan.

42 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Karakteristik Tanaman Hias Tanaman hias digolongkan dalam florikultur merupakan cabang ilmu hortikultura berbeda dari tanaman non pangan, berbeda dengan sayuran ataupun buah-buahan. Dalam kehidupan sehari hari, komoditi hortikultura ini menjadi komoditi yang dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya, karena komoditi ini dapat menciptakan keindahan serta kesejukan bagi pemiliknnya (Lakitan, 1995). Pada umumya tanaman hias ini dapat digolongkan menjadi tanaman hias daun dan bunga. Bisnis tanaman hias tidak saja dijual dalam bentuk tanaman atau tangkai, tetapi dapat juga dijadikan sebagai dekorasi untuk kantor-kantor, gedung, hotel, apartemen dan lainnya. Tanaman hias ini dapat memberi nilai tambah bagi para dekorator apabila produk yang digunakan beraneka ragam dan berkualitas baik, sehingga harga produk dapat lebih tinggi. Sedangkan florist menjual tanaman hias kepada konsumen dalam bentuk bunga potong dan lainnya. Untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, maka salah satu cara yang paling efektif dan meningkatkan kecintaan terhadap tumbuhan adalah dengan memelihara tanaman hias. Hobi ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memelihara keindahan lingkungan dan mengurangi polusi udara. Menanam tanaman hias sangat mudah karena beberapa tanaman hias dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah. Oleh karena itu semakin hari semakin banyak yang menyukai tanaman ini serta telah dijadikan bisnis yang menguntungkan bagi pelakunya.

43 9.. Definisi Tanaman Hias Pada umumnya tanaman hias dapat digolongkan menjadi tanaman hias bunga dan tanaman hias daun. Tanaman hias didefinisikan sebagai jenis tanaman tertentu baik yang berasal dari tanaman daun atau tanaman bunga yang dapat ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lebih artistik dan menarik (Sudarmono, 1997). Sedangkan menurut kamus pertanian, tanaman hias didefinisikan sebagai tanaman yang memiliki nilai estetika. Tanaman hias ini menunjukkan hal-hal yang identik dengan keindahan lingkungan, penghantar kecerian atau kebahagian, penyejuk dan perbaikan mutu lingkungan serta pemicu kedamaian..3. Manfaat Tanaman Hias Tanaman hias mempunyai peranan penting dalam dunia agribisnis antara lain dapat memberikan keindahan dan kesejukan bagi pemilik tanaman hias, sebagai lahan bisnis bagi pebisnis yang menyukai produk ini, sebagai tanaman obat, keindahan (estetika), pemelihara lingkungan, kesehatan serta ekonomi dan sosial, dan sebagai komoditi hortikultura yang dapat mendatangkan penghasilan bagi pelakunya..4. Tanaman Hias Untuk Usaha Florist dan Dekorasi Perusahaan yang menggunakan bahan baku tanaman hias untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen agar harganya lebih tinggi yaitu usaha florist dan dekorator. Usaha Florist membeli tanaman hias untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen dalam bentuk bunga potong dan lain-lain. Sedangkan dekorator menggunakan tanaman hias sebagai input untuk membuat berbagai produk dekorasi, sehingga harga jual tanaman hias tersebut menjadi lebih tinggi.

44 10 Tanaman hias yang digunakan pada usaha florist dan dekorasi Susie Flower adalah tanaman hias bunga dan daun. Tanaman hias yang menghasilkan bunga dan digunakan pada Susie Flower antara lain bunga mawar, krisan, lily, anggrek, Casablanca dan lain-lain. Sedangkan daun yang digunakan yaitu daun Villa denroo, Phillo, Elora gianti, Sri gradisi, Ruscus, Anthurium dan lain-lain. Beberapa jenis tanaman hias tersebut adalah sebagai berikut : (a). Philodendron Philodendron memang bukan jenis tanaman baru. Beberapa nursery telah memprediksikan calon ketenaran philodendron. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya nursery yang melakukan stok tanaman ini. Warna-warni daun philodendron memang terbukti bisa memberikan nuansa sejuk dan segar. Awalnya tanaman ini hanya distok di bagian belakang nursey. Namun, awal tahun 007 ini nampaknya para pemilik nursery telah banyak yang memajang philodendron dalam geray yang terletak di depan. Bahkan, ada pula penjual tanaman yang memajang philodendron sebagai salah satu tanaman unggulan. Berbeda dengan anthurium, warna daun philodendron itu beragam. Ada yang berwarna hijau muda, kuning menyolok, jingga, merah dan cokelat kehitaman. Warna-warna daunnya yang beraneka ragam seperti itu membuat philodendron diberi julukan tertentu. Semisal philodendron dengan daun berwarna kuning menyuluk diberi julukan orange juice. Sebab, daun tanaman tersebut bisa menghadirkan kesegaran layaknya jus jeruk. Sementara itu, philodedron dengan daun berwarna hijau muda diberi nama melon juice. Cara pemeliharaan philodendron tidak rumit. Tanaman ini tergolong jenis tanaman yang tahan panas, dan tahan ternaung. Jadi ia bisa ditanam di mana saja.

45 11 (b). Anthurium Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan. Tanaman ini awalnya berasal dari hutan. Hampir semua tanaman hias memerlukan media tanam yang gembur, subur, cukup mengandung bahan organik, bebas dari hama, aerasi serta drainase yang baik. Untuk menciptakan kondisi tersebut media tanam yang ideal adalah campuran bahan organik dan bahan an organik. (c). Krisan Krisan merupakan salah satu tanaman hias yang sangat populer di Indonesia karena warnanya menarik sehingga banyak digunakan sebagai penghias taman rumah, dekorasi ruangan dalam bentuk bunga potong. Peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan kesegaran bunga potong krisan dapat dinikmati lebih lama merupakan hal yang sangat didambakan. Banyak perusahaan sangat memerlukan bunga krisan untuk penghias dan penyegar ruangan. Namun kendala yang dihadapi bunga potong krisan adalah kesegaran bunganya sangat singkat. Untuk mengatasi masalah tersebut dicoba dengan memberi sukrosa dan asam sitrat ke dalam larutan perendam supaya kesegaran bunganya lebih lama..5. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai tanaman hias sudah banyak dilakukan. Bisnis ini menjadi berkembang dilihat dari banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang tanaman hias. Adapula perusahaan yang menggunakan tanaman hias sebagai bahan baku seperti florist dan dekorasi. Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Rosdiana (008), Novianti (007), Parluhutan (006), Saepuloh (005), Tinambunan (005), Turnip (004) dan Irvani (001).

46 1 Rosdiana (008), meneliti tentang Formulasi Strategi Usaha Jasa Merangkai Bunga sebagai Subsistem Agribisnis Hilir (Down Stream Agribusiness) Pada Perusahaan Janur Kuning, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis faktor eksternal perusahaan terdapat enam faktor peluang yaitu (1). Wilayah pasar yang masih luas; (). Teknologi informasi melalui internet; (3). Kemudahan mendapatkan bahan baku ; (4). Keanekaragaman budaya; (5). Kecendrungan masyarakat menggunakan jasa WO dan (6). Tidak adanya produk substitusi untuk jasa dekorasi, dan lima faktor ancaman yaitu (1). (1). Iklim usaha yang kurang kondusif; (). Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM); (3). Jumlah pesaing dan tingkat persaingan yang ketat; (4). Hambatan masuk usaha yang masih kecil; (5). Konsumen baru memiliki kekuatan menentukan pilihan. Sedangkan analisis faktor internal terdapat enam faktor kunci kekuatan yaitu (1). Kualitas produk yang baik; (). Media promosi yang beragam; (3). Sumberdaya manusia yang terampil; (4). Kemampuan modal yang memadai ; (5). Lokasi usaha yang strategis dan (6). Mitra kerja yang memiliki spesialisasi dan lima faktor kelemahan yaitu (1). Tidak adanya spesialisasi pekerjaan ;(). Belum melakukan pembukuan secara terorganisir; (3). Pembayaran konsumen yang terlambat; (4). Lokasi gudang yang terpisah-pisah. Hasil analisis matriks IE menempatkan perusahaan pada kuadran V yaitu strategi pertahankan dan pelihara, sehingga strategi yang sesuai untuk dilakukan perusahaan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT menghasilkan lima alternatif strategi yaitu : (1). Penetrasi pasar melalui strategi promosi; (). Diversifikasi paket dekorasi; (3). Melakukan kerjasama dengan mitra; (4). Memaksimalkan fungsi gudang; (5). Perbaikan sistem pembayaran dan pembukuan. Sedangkan

47 13 pada hasil matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan perusahaan adalah penetrasi pasar melalui strategi promosi dengan nilai TAS tertinggi sebesar 3,116. Novianti (007) meneliti tentang Strategi Pengembangan Bisnis Pembibitan Tanaman Hutan (pada PT. Sarbi Moerhani Lestari Bogor). Manggunakan alat analisis matriks IFE,EFE SWOT, dana AHP. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memformulasikan strategi pengembangan bisnis yang dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mengembangkan bibit tanaman hutan, sehingga pengembangan tersebut dapat diterapkan sesuai dengan potensi yang ada serta faktor-faktor internal maupun eksternal perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan bisnis tersebut. Selain itu juga bertujuan menentukan strategi yang baik yang akan digunakan pada perusahaan tersebut. Parluhutan (006) meneliti tentang Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Anggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor. Tujuannya adalah untuk menganalisis strategi pengembangan tanaman anggrek berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan dan menformulasikan strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh pihak unit KRB. Alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE dan EFE, dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal yang mempengaruhi kegiatan usaha anggrek maka diperoleh faktor-faktor peluang yang dimiliki KRB yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik, pertumbuhan penduduk yang meningkat, budaya memelihara anggrek dan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan keindahan, permintaan skala besar, kebijakan pemerintah yang menunjang agribisnis. Sedangkan ancaman pada KRB adalah sulitnya ijin ekspor, perdagangan bebas,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A 14105563 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Oleh YANDI ASDA MUSTIKA H 34066131 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist Florist adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perdagangan bunga profesional. Meliputi perawatan bunga dan penanganan, desain bunga atau merangkai bunga,

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI NOPE GROMIKORA H34076111 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN NOPE

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia memiliki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS Oleh TUTUT RETNO LESTARI A 14102716 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian analisis strategi pengembangan usaha di lakukan di Mangestoni Putri Poultry Shop, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A.14105704 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SARI

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh UUM SUMIATI H STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG MERAH GORENG PO MEKAR WANGI DESA TARAJU, KECAMATAN SINDANG AGUNG KABUPATEN KUNINGAN Oleh UUM SUMIATI H34066126 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT Oleh : SUHENDRI A 14105610 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

Oleh : THOMSON BERUTU A

Oleh : THOMSON BERUTU A ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square) Oleh : THOMSON BERUTU A 14105616

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA Oleh AIDI RAHMAN H 24066055 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism pariwisata/kepariwisataan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism pariwisata/kepariwisataan. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Agrowisata Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism pariwisata/kepariwisataan. Agrowisata adalah berwisata

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci