I. PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV BPBAP TAKALAR TAHUN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV BPBAP TAKALAR TAHUN Latar Belakang"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki kawasan perairan yang hampir 2/3 dari seluruh kawasannya, baik perairan laut maupun perairan tawar yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan tawar, payau maupun laut. Banyak usaha-usaha agribisnis yang dapat dikembangkan mulai dari agroindustri, pembesaran ikan, pengolahan hasil perikanan maupun yang lain-lainnya, bahkan tidak sedikit lagi masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil perikanan saja. Namun dalam usaha tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang dihasilkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraannya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang merupakan salah satu lembaga yang dipercayakan dalam mengelola sumberdaya kelautan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia terus berupaya keras untuk mewujudkan masyarakat perikanan yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan. Salah satu yang diberikan tugas dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan adalah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) yang dalam hal ini fokus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan melalui pola budidaya ikan, terbagi atas budidaya laut, air payau dan air tawar. DJPB yang mempunyai beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) bertugas dalam memajukan perikanan budidaya, salah satunya adalah BPBAP Takalar yang mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, pengelolaan produksi, pengujian laboratorium, mutu pakan, residu, kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air payau. Dalam melaksanakan tugasnya BPBAP Takalar menyelenggarakan fungsi: a. identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan; b. pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya air payau; 1

2 c. pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air payau; d. pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya air payau; e. pelaksanaan kerja sama teknis perikanan air payau; f. pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya air payau; g. pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya air payau; h. pelaksanaan pengujian mutu pakan, residu, serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya air payau; i. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium pengujian; j. pengelolaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan budidaya air payau; k. pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya air payau; dan l. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Berdasarkan tugas dan fungsi BPBAP Takalar, maka di tahun 2017 ini telah ditetapkan target-target kinerja yang harus dicapai sebagai indikator keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Adapun tujuan penyusunan laporan Lkj balai ini adalah untuk memberikan informasi tentang kemajuan dalam pencapaian target kegiatan di BPBAP Takalar pada TRIWULAN IV tahun anggaran b. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan ini adalah tersedianya informasi kemajuan pelaksanaan kegiatan TRIWULAN IV sebagai bahan monitoring dan evaluasi serta rencana aksi untuk percepatan pencapaian pada triwulan berikutnya. 2

3 II. PERENCANAAN KINERJA 2.1. Target Kinerja Pada tahun 2017 ini, BPBAP Takalar telah melakukan ikatan kontrak kinerja dengan DJPB sebagai wujud komitmen dalam pengembangan budidaya air payau di Indonesia, terdapat 8 sasaran yang ingin dicapai dengan 25 Indikator capaian. Adapun target kinerja yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tabel 1. Target Kinerja BPBAP Takalar Tahun 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET STAKEHOLDER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya COSTUMER PERSPEKTIVE 2 Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 2. Pertumbuhan PDB Perikanan 3. Rata- rata Pendapatan Pembudidaya (RP) 4. Jumlah produksi benih BPBAPT Takalar (ekor ) 102,25 8, , Nilai PNBP BPBAP Takalar (Rp) Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilance (kawasan) Jumlah produksi calon induk dan atau calon induk unggul ( ekor ) Jumlah laboratorium HPI, dan Residu yang memenuhi standar teknis ( unit ) Jumlah bantuan / restocking benih ( Juta ekor ) Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perekayasaan bidang budidaya air payau ( Judul ) Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2008 ( unit ) Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB Jumlah kelompok pembudidaya yang siap di sertifikasi CBIB ( kelompok ) Jumlah tenaga teknis binaan ( orang ) 6, , ,00 1,00 9,00 10,00 750, Jumlah lokasi restocking (lokasi) 9,00 4 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan 16. Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya ( kawasan ) 9,00 3

4 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET partisipatif LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE Terwujudnya aparatur sipil negara BPBAP Takalar yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan BPBAP Takalar yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi BPBAP Takalar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan ekuntabel Jumlah layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) Indeks kompetensi dan integritas BPBAP Takalar Presentasi unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPB 3.200, A (89) 21. Tingkat Maturitas SPIP (level) Persentasi tindak lanjut direktif pimpinan (%) Nilai AKIP Lingkup DJPB Nilai kinerja anggaran BPBAP Takalar (%) Persentasi Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPBAP Takalar (%) Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja BPBAP Takalar dilakukan secara triwulan yaitu terdiri dari: TRIWULAN I : Januari Maret TRIWULAN IV : April Juni TRIWULAN IVI : Juli September TRIWULAN IV : Oktober Desember Dan pada akhir tahun akan dilakukan pengukuran secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja dari setiap sasaran dan indikator pencapaiannya. Adapun metode perhitungan tingkat capaian (%) adalah sebagai berikut: Tingkat capaian kinerja (%) = (Realisasi capaian / Target) x 100 4

5 III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Realisasi Capaian Kinerja Berdasarkan pada target kinerja tersebut, sampai dengan bulan Desember 2017 yang merupakan realisasi TRIWULAN IV menunjukkan tingkat pencapaian sebagai berikut: Tabel 2. Realisasi Kinerja TRIWULAN IV Tahun 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA STAKEHOLDER PERSPEKTIVE 1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya COSTUMER PERSPEKTIVE 2 Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 2. Pertumbuhan PDB Perikanan 3. Rata rata pendapatan Pembudidaya (Rp) 4. Jumlah produksi Benih BPBAP Takalar ( ekor ) Nilai PNBP BPBAP Takalar (Rp) Kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilance (kawasan) INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE 3. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan Jumlah produksi calon induk dan atau calon induk unggul ( ekor ) Jumlah laboratorium HPI, dan Residu yang memenuhi standar teknis ( unit ) TARGET TRIWULAN IV REALISASI CAPAIAN (%) KET 102,25 99,09 96,67 Adop dari Es. I 8 6,75 84,38 Adop dari Es. I ,16 Adop dari Es. I , ,71 6,00 6, ,47 Telah disetor oleh bendahara PNBP Terealisasi di triwulan I 5

6 SASARAN STRATEGIS 4 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif INDIKATOR KINERJA Jumlah bantuan / restocking benih ( ekor ) Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perekayasaan bidang budidaya air payau ( Judul ) Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2008 ( unit ) Jumlah unit pembenihan ikan air payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB Jumlah kelompok pembudidaya yang siap di sertifikasi CBIB ( kelompok ) Jumlah tenaga teknis binaan ( orang ) Jumlah lokasi restocking (lokasi) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya ( kawasan ) Jumlah layanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) TARGET TRIWULAN IV REALISASI CAPAIAN (%) ,23 5,00 6, ,00 1, ,00 11, ,00 11, ,4 9, ,55 9, ,68 KET Terdiri dari 14 kawasan Lokasi restocking ; Takalar, Pangkep, Barru, Jeneponto, Pinrang, Polman, Maros, Bulukumba, Makassar,Sinjai, 6

7 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE TARGET TRIWULAN IV REALISASI CAPAIAN (%) KET 5 Terwujudnya aparatur sipil negara BPBAP Takalar yang kompeten, profesional dan berkepribadian 18. Indeks kompetensi dan integritas BPBAP Takalar 80 93,89 117,36-6 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 19. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 65 51,55 79,3 Menyesuaikan ES1 7 Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 8 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan ekuntabel Nilai kinerja reformasi birokrasi DJPB Tingkat Maturitas SPIP (level) Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) Nilai AKIP lingkup DJPB Nilai kinerja anggaran BPBAP Takalar (%) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPBAP Takalar (%) A(89) 91,87 103,22 2 2, ,35 101,63 > 95 % 96,51% Menyesuaikan ES1 Menyesuaikan ES1 Menyesuaikan ES1 Menyesuaikan ES1 Menyesuaikan ES1 Realisasi kinerja BPBAP Takalar pada tahun 2017 ini terdapat 8 sasaran yang ingin dicapai dengan 25 Indikator capaian, pada TRIWULAN IV semua indikator memiliki progres pencapaian yang sangat baik. Berikut penjelasan pencapaian setiap sasaran dan indikator capaiannya sebagai berikut: a. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya, yang terdiri dari 3 indikator yaitu: 7

8 1) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 2) Pertumbuhan PDB Perikanan 3) Rata rata Pendapatan Pembudidaya (Rp) Ketiga indikator diperoleh data dari pusat dengan cara adopsi langsung, sehingga belum dapat diukur. b. Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan, terdiri dari indikator: 4) Jumlah produksi benih bermutu/unggul BPBAP Takalar (juta ekor); Kegiatan produksi benih dengan mutu terjamin pada TRIWULAN IV tahun 2017, pencapaian target menunjukkan proges yang lebih baik dibanding dengan kegiatan pada TRIWULAN IV di tahun 2016 dalam hal kuantitas (jumlah capaian), hal ini disebabkan oleh adanya perencanaan yang terukur secara teknis maupun nonteknis dan ditunjang oleh adanya peningkatan perbaikan sarana dan prasarana yang lebih baik pada kegiatan pemeliharaan. Tabel 3. Realisasi Produksi Benih BPBAP Takalar TRIWULAN IV 1. Jumlah benih dengan Mutu terjamin (ekor) Target (TRIWULAN IV) Ekor Realisasi (TRIWULAN IV) Ekor Persentase (TRIWULAN IV) % 88,77 104,46 Pada tabel diatas dapat terlihat bahwa capaian jumlah benih bermutu sampai dengan TRIWULAN IV sebesar ekor atau sebesar 104,46% dari target tahunan sebesar ekor. Jika dibandingkan dengan capaian produksi pada tahun sebelumnya dalam rentang waktu yang sama hasil produksi jauh melebihi di tahun Produksi benih yang telah ada yaitu benih udang windu, benur udang vannamei, Nener bandeng, benih ikan laut, rajungan, dan 8

9 benih nila salin. Sedangkan benih komoditas lainnya masih dalam tahap proses produksi, kegiatan sementara berjalan. Langkah strategis yang akan ditempuh pada Triwulan I di tahun 2018 adalah mengoptimalkan kapasitas produksi, dengan perbaikan sarana dan prasarana unit pembenihan yang ada di BPBAP Takalar diantaranya kegiatan pembenihan yang bernilai ekonomis misalnya pembenihan udang dengan 2 (dua) spesies yaitu udang windu dan udang vaname, bandeng ikan laut, kepiting dan rajungan serta pembenihan ikan nila salin yang masih menjadi primadona di wilayah Sulawesi Selatan. 5) Nilai PNBP BPBAP Takalar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang pedoman umum PNBP Peraturan Pemerintah (PP) no 75 tahun 2015 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerain Kelautan dan Perikanan. Adapun sumber PNBP lingku Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : a. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) PNBP SDA yakni PNBP yang berasal dari Pungutan Perikanan. Pungutan perikanan adalah pungutan negara atas hak pengusahaan dan/atau pemanfaatan sumberdaya ikan yang harus dibayar kepada pemerintah oleh perusahaan perikanan Indonesia yang melakukan usaha perikanan atau oleh perusahaan perikansan asing yang melakukan usaha budidaya Perikanan. b. PNBP Non SDA PNBP Non SDA yakni PNBP yang berasal dari Penjualan hasil usaha budidaya dan Imbalan jasa UPT lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. PNBP ini terdiri dari : 9

10 1. Penjualan hasilperikanan Budidaya 2. Imbal Jasa Teknologi 3. Jasa Desiminasi 4. Jasa Penggunaan Laboratorium 5. Jasa Penggunaan fasilitas 6. Jasa Fasilitas Lainnya 7. Jasa Kerjasama dengan Pihak Ketiga Capaian Realisasi PNBP TRIWULAN IV tahun 2017 bila dibandingkan dengan capaian TRIWULAN IV di Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini : Tabel 4. Penerimaan PNBP BPBAP Takalar Nilai Penerimaan PNBP BPBAP Takalar Target (TRIWULAN IV) Rp Realisasi (TRIWULAN IV) Rp Persentase TRIWULAN IV) % ,71 Capaian PNBP BPBAP Takalar pada tabel di atas melampaui target yang ditetapkan. Dari target triwulan IV sebesaar Rp ,- tercapai Rp ,- atau 101,71% dari target, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun 2016 terjadi peningkatan yaitu sebesar 42,76%, dimana target triwulan IV 2016 sebesar Rp ,- dan tercapai sebesar Rp ,- atau sebesar 58,95%. Hal ini terjadi karena serapan pasar terhadap produksi hasil perikanan yang dilaksanakan pada tahun 2017 ini cukup tinggi, dibandingkan periode yang sama di tahun ) Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat Dikendalikan Melalui Surveilance (kawasan); 10

11 Tabel 5. Realisasi kawasan budidaya melalui surveilen. Kawasan budidaya yang terserang penyakit ikan pentingnya dapat dikendalikan melalui surveilen (kawasan) Target (TRIWULAN IV) Kawasan 6 6 Realisasi (TRIWULAN IV) Kawasan 13 6 Persentase (TRIWULAN IV) % Untuk Kawasan yang penyakit ikan penting dapat dikendalikan melalui surveilen sesuai yang tertera pada tabel di atas memberikan gambaran bahwa pada TRIWULAN IV tahun 2017 capain kinerja IKU ini sebanyak 6 kawasan lebih rendah dibanding dengan tahun 2016 sebanyanyak 13 kawasan sedikit tidak menunjukkan adanya progres yang meningkat hal ini dikarenakan adanya cara pengukuran capaian yang berbeda. Pada tahun 2016 pengukuran capaian dilihat dari jumlah perjalanan sedangkan di tahun 2017 dilihat dari jumlah kawasan/kabupaten. c. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan: 7) Jumlah produksi induk / calon induk dengan mutu terjamin (ribu ekor); Tabel 6. Realisasi jumlah produksi calon induk unggul. Jumlah Produksi calon induk unggul (ekor) Target (TRIWULAN IV) ekor Realisasi (TRIWULAN IV) ekor Persentase (TRIWULAN IV) % 183,33 100,47 Indikator capaian untuk kegiatan calon induk pengukurannya sedikit agak berbeda dengan indikator lainnya yang merupakan kumulatif dari kegiatan sebelumnya. Untuk indikator ini nilai target dan persentase 11

12 akan terus menurun dikarenakan adanya seleksi pemilihan induk yang dilakukan. Produksi Calon Induk Unggul pada TRIWULAN IV tahun 2017 capain kinerja IKU ini mencapai 100,47% atau sebanyak ekor calon induk yang terdiri dari calon induk vannamei sebanyak ekor dan calon induk Nila salin sebanyak ekor. Jika dibanding dengan tahun 2016 capaian IKU ini lebih rendah di karenakan jumlah target tahun 2016 lebih besar. Indikator ini sudah ada capaian dan sudah terdistribusi di beberapa kota pada unit kegiatan perbenihan (Hatchery) dan juga di gunakan oleh kegiatan internal Balai. Sampai dengan akhir bulan Desember progres dari kegiatan ini masih tetap berjalan dan masih menyisakan calon induk (stok) udang vannamei sebanyak 500 ekor yang siap didistribusikan begitu juga calon induk nila realisasi sampai saat ini ekor. Langkah strategis dalam pencapaian induk unggul yang berkualitas dengan mengikuti SOP untuk calon induk dengan baik dan cermat, meningkatkan kualitas media pemeliharaan secara optimal. 8) Jumlah laboratorium HPI dan residu yang memenuhi standar teknis (unit) Jumlah Laboratorium HPI dan residu yang memenuhi standart teknis, progres di tahun 2017 sama dengan ditahun 2016 pada TRIWULAN IV, sesuai target yang direncanakan dari tahun ke tahun. Tabel 7. Realisasi jumlah Laboratorium yang memenuhi standar teknis Jumlah Laboratorium HPI, dan Residu yang memenuhi Standar Teknis (unit) Target (TRIWULAN IV) Unit 1 1 Realisasi (TRIWULAN IV) Unit 1 1 Persentase (TRIWULAN IV) %

13 Indikator ini telah dicapai dengan baik yaitu 1 unit 100%, dimana Laboratorium Uji Kesehatan Ikan dan Lingkungan BPBAP Takalar telah memenuhi standar teknis yaitu melalui penerapan ISO 17021: ) Jumlah bantuan/restocking benih (Juta ekor) Tabel 8. Realisasi jumlah Bantuan dan Restocking benih Jumlah Bantuan/Restocking Benih ( ekor) Target (TRIWULAN IV) Ekor Realisasi (TRIWULAN IV) Ekor Persentase (TRIWULAN IV) % 70,75 121,23 Bantuan/restocking benih untuk tahun 2017 telah dilakukan di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten barru, wajo, Takalar Pangkep, Barru, Pinrang, Jeneponto, Polman, Makassar, Maros dan Bulukumba terdiri dari benih udang windu, bandeng, kakap dan nila salin. Jumlah bantuan dan restocking yang telah tersalurkan sebanyak atau sekitar 121,23 % dari yang telah ditargetkan. Pada tirwulan IV pencapaian IKU ini sudah melebihi dari yang di targetkan, dari total target ekor. Bila di bandingkan dengan TRIWULAN IV tahun 2016 sudah mengalami kenaikan jumlah bantuan benih yang di serahkan, hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. 10) Jumlah inovasi teknologi Budidaya hasil Perekayasaan bidang air payau (paket); Kegiatan perekayasaan di TRIWULAN IV Tahun 2017 masih dalam proses pelaksanaan, belum ada realisasi sama halnya di tahun 2016 TRIWULAN IV belum tercapai 100% relaisasi kegiatan perekayasaan. Perkembangan sampai saat ini telah dibentuk struktur organisasi kerekayasaan beserta pedoman teknis kegiatan perekayasaan (Dokumen Teknik), sebagai acuan dalam melaksanakan proses 13

14 kereyasaan. Ada enam WBS kegiatan kerekayasaan yang akan berjalan yaitu kegiatan rumput laut, kepiting, pakan buatan, pakan alami pronema, pakan alami cacing, dan kesling dan semua dalam proses pelaksanaan, ditargetkan dapat selesai diakhir tahun, oleh karena itu pada TRIWULAN IV ini belum ada kegiatan perekayasaan yang terealisasi 100%. Tabel 9. Realisasi jumlah Inovasi Teknologi Jumlah inovasi teknologi budidaya hasil perekayasaan bidang air payau (judul) Target (TRIWULAN IV) Paket 9 5 Realisasi (TRIWULAN IV) Paket 9 6 Persentase (TRIWULAN IV) % Progres kegiatan perekayasaan BPBAP Takalar sampai dengan TRIWULAN IV 2017 sebesar 120 % dari 5 WBS yang ditargetkan sedangkan yang terealisasi sebanyak 6 WBS.. Bila di bandingkan dengan TRIWULAN IV tahun 2016 sudah mengalami kenaikan capaian realisasi sebesar 20%, hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik. Namun jumlah target di tahun 2016 lebih banyak, karena penyesuaian jumlah anggaran pada kegiatan perekayasaan. Langkah strategis dalam pencapaian untuk Inovasi Teknologi di tahun tahun 2018 tetap akan melakukan koordinasi dengan koordinator perekayasa terkait progres kegiatan perekayasaan secara keseluruhan. Diharapkan pada triwulan berikut sudah ada yang selesai dan mencapai 100%. 14

15 11) Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2015; Tabel 10. Realisasi jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2015 Jumlah unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001 : 2015 (unit) Target (TRIWULAN IV) Unit 1 1 Realisasi (TRIWULAN IV) Unit 1 1 Persentase (TRIWULAN IV) % Untuk unit pembenihan yang menerapkan ISO 9001:2015 masih belum ada realisasi, sementara dalam proses tindakan perbaikan oleh pelanggan tersertifikasi atas temuan pada saat surveilen, indikator ini ditargetkan akan dicapai pada akhir tahun ) Jumlah Unit Pembenihan Ikan Air Payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB. Indikator ini pada TRIWULAN IV TA masih dalam proses yang akan di capai sampai akhir tahun 2017 bila dibandingkan dengan TRIWULAN IV Tahun 2016 tidak jauh beda yaitu masih belum ada realisasi Unit Pembenihan Ikan Air Payau yang dibina untuk sertifikasi CPIB. Untuk unit pembenihan yang siap tersertifikasi, pada bulan Juli, Agustus dan September 2017 akan fokus menyelesaikan seluruh target pada unit pembenihan yang ditetapkan oleh Auditor CPIB berdasarkan hasil kesepakatan dengan dinas perikanan dan kelautan Propinsi. Perkembangan jumlah unit pembenihan ikan air payau yang siap disertifikasi sampai saat ini masih dalam tahap verifikasi data. 15

16 Tabel 11. Realisasi jumlah unit pembenihan air payau yang dibina Jumlah Unit Pembenihan Ikan Air Payau yang Siap Disertifikasi (unit) Target (TRIWULAN IV) Unit 5 9 Realisasi (TRIWULAN IV) Unit 5 11 Persentase (TRIWULAN IV) % Indikator pencapaian IKU ini pada TRIWULAN IV sudah mencapai sebanyak 4 unit atau setara dengan 66,66% dari target sebanyak 6 unit, jika di bandingkan dengan triwulan tahun 2016 pencapaian iku ini belum mencapai 100%. Langkah strategis pencapaian target pada triwulan IV fokus meyelesaikan seluruh target pada unit pembenihan yang ditetapkan oleh auditor CPIB berdasarkan hasil kesepakatan dari Dinas Prikanan Propinsi Sulawesi Selatan. Rencana Triwulan IV pembinaan akan dilakukan di Kabupaten Gowa dan Takalar. 13) Jumlah kelompok budidaya yang siap disertifikasi CBIB (kelompok) Tabel 12. Jumlah kelompok yang disertifikasi Jumlah kelompok budidaya yang siap disertifikasi (kelompok) Target (TRIWULAN IV) Kelompok 5 10 Realisasi (TRIWULAN IV) Kelompok 6 11 Persentase (TRIWULAN IV) % Indikator ini sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target yang di rencanakan pada TRIWULAN IV tahun 2017 dengan presentasi tercapai sebesar 110% dan realisasi sebanyak 11 kelompok budidaya dari target tahunan. Bila di bandingkan dengan 16

17 TRIWULAN IV Tahun 2016 mengalami peningkatan dari segi jumlah kelompok pembudidaya. 14) Jumlah tenaga teknis binaan (orang); Tabel 13. Jumlah Tenaga Teknis Binaan Jumlah TenagaTeknis Binaan (Orang) Target (TRIWULAN IV) Orang Realisasi (TRIWULAN IV) Orang Persentase (TRIWULAN IV) % 118,85 170,4 Jumlah tenaga teknis binaan sampai dengan TRIWULAN IV sebanyak orang atau setara 170,4% dari target 760 orang. Hal ini pencapaian IKU ini sangat baik bila dibandingkan dengan TRIWULAN IV TA realisasi capaian sebesar 118,85% atau sebnayak 832 orang tenaga teknis binaan dari target 700 orang. 15) Jumlah Lokasi Restocking (Lokasi) Kegiatan restocking benih dilaksanakan dalam rangka pelestarian alam untuk menjaga ketersediaan komoditas di alam. Tabel 14. Lokasi Restocking Benih Jumlah lokasi restocking Target (TRIWULAN IV) Lokasi 0 9 Realisasi (TRIWULAN IV) Lokasi 0 14 Persentase (TRIWULAN IV) % 0 155,55 Indikator ini telah terlaksana dengan baik pada TRIWULAN IV tahun 2017 dengan capaian dari IKU ini sebesar 14 lokasi restocking melebihi dari yang di targetkan yaitu 9 lokasi setara 155,55%. 17

18 d) Terselenggaranya Pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang professional dan partisipatif : 16) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya ( kawasan ) Keberhasilan dan kelangsungan usaha yang dilakukan pokdakan sangat ditentukan oleh efektivitas pembinaan dan bimbingan yang meliputi aspek teknis dan manajemen usaha serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerja, oleh karena itu untuk memberikan pembinaan dan bimbingan maka peran aktif unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal perikanan Budidaya bersama-sama dengan petugas dinas dan penyuluh/pptk sangat diharapkan dalam rangka pengembangan usaha di bidang pembudidayaan ikan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Kegiatan Pendampingan pada TRIWULAN IV tahun 2016 dibandingkan dengan TRIWULAN IV tahun 2017 menunjukkan persentase hasil yang sama artinya target yang ditetapkan semua berjalan sesuai dengan perencanaan yaitu dengan capaian 100%. Namun jika dilihat dari kegiatan pengawasan dan pendampingan kelompok budidaya, jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai dengan Triwulan ini kegiatan pendampingan dilakukan pada 8 kawasan budidaya. Tabel 15. Jumlah Kawasan pengawasan teknis budidaya Jumlah kawasan Budidaya yang mendapatkan pengawasan teknis budidaya Target (TRIWULAN IV) Kawasan 8 9 Realisasi (TRIWULAN IV) Kawasan 8 9 Persentase (TRIWULAN IV) % Indikator ini telah terlaksana dengan baik pada TRIWULAN IV tahun 2017 dengan memenuhi capaian yang di targetkan sebanyak 9 18

19 kawasan, setara 100%. Kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan diantaranya pada Kabupaten Pinrang, Barru, pangkep, Bone, Wajo, Jeneponto, Luwu, Sulbar dan Sultra. 17) Jumlah Layanan Laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel); Kegiatan pelayanan laboratorium uji BPBAP Takalar pada TRIWULAN IV 2017 lebih mengedepankan pelayanan pada unit unit produksi di BPBAP Takalar, hal ini dapat terlihat dari jumlah sampel yang dapat melampaui target pelayanan. Tabel 16. Jumlah Layanan laboratorium Budidaya Jumlah Layanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Sampel) Target (TRIWULAN IV) Sampel Realisasi (TRIWULAN IV) Sampel Persentase (TRIWULAN IV) % 118,85 162,68 Indikator ini telah dilaksanakan dengan sangat baik pada TRIWULAN IV tahun 2017 dengan capaian 162,68 % dan telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar sampel dengan reaslisasi jumlah sampel sebanyak sampel. Bila di bandingkan dengan TRIWULAN IV tahun 2016 sudah mengalami kenaikan jumlah layanan laboratoriunn, hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik yaitu 43,83 %. e) Terwujudnya ASN BPBAP Takalar yang kompeten dan professional dan berkepribadian 18) Indeks kompetensi dan Integritas BPBAP Takalar mengikut dari Eselon I DJPB (%) Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pembangunan perikanan budidaya, salah satu pendorong utamanya adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional. Di samping itu, 19

20 SDM juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas, kompeten, serta memiliki daya saing tinggi dalam era globalisasi. Salah satu sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah Terwujudnya aparatur sipil negara DJPB yang kompeten, professional, dan berkepribadian yang diidentifikasi melalui 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Indeks kompetensi dan integritas. IKU ini bersifat maximize, artinya bahwa semakin besar capaiannya, maka dapat dikatakan capaian kinerja IKU ini akan semakin baik. SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Pengangkatan seorang pegawai di dalam jabatan diharapkan sesuai dengan kompetensinya sehingga prinsip the right man and the right place dapat terpenuhi. Hal ini dapat dicapai apabila pengangkatan dalam jabatan struktural berpedoman pada Standar Kompetensi Manajerial (SKM), dimana SKM menggambarkan jenis dan level kompetensi yang diperlukan bagi suatu jabatan, sehingga pelaksanaan tugas suatu jabatan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu nilai kompetensi dan integritas merupakan angka yang menunjukkan agregasi dari nilai kompetensi (membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/assessment dari asesor dengan jenis standarkompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN- SJ/2014), persentase capaian output SKP, persentase tingkat kehadiran dan kepatuhan terhadap penyampaian LHKPN/LHKASN. 20

21 Tabel 17. Indeks Kompetensi dan Integritas Indeks Kompetensi dan Integritas BPBAP Takalar Target (TRIWULAN IV) % Realisasi (TRIWULAN IV) % 79,25 93,89 Persentase (TRIWULAN IV) % 1-2,92 117,36 Nilai kompetensi menggunakan nilai assessment, namun pada tahun 2017 tidak terdapat kegiatan asessment pegawai, sehingga nilai yang digunakan adalah nilai assessment pada tahun 2016 yaitu 81,37. Sampai dengan bulan Desember 2017 diperoleh nilai integritas sebesar 98,06. Hasil ini diperoleh berdasarkan data dari : (i) hasil evaluasi tingkat kehadiran Pegawai Negeri Sipil perolehan nilai sebesar 99,97%; (ii) Pengisian SKP sebesar 95,58%; dan (iii) nilai LHKASN/LHKPN dengan capaian sebesar 98,62%. TABEL 18. Perhitungan Indeks Kompetensi dan Integritas Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya KOMPETENSI INTEGRITAS Nilai Kompetensi dan Integritas Assessment Kehadiran SKP LHKPN/LHKASN f) Tersedianya Manajemen Pengetahuan BPBAP Takalar yang handal dan mudah di akses 19) Persentase unit kerja yang menerapkan system manajemen yang terstandar. Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, 21

22 menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari dalam suatu organisasi. Managemen Pengetahuan menjadi bidang yang penting dalam proses pembelajaran sebuah organisasi. Pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi harus mampu memberikan kemajuan bagi organisasi itu sendiri. Agar organisasi dapat bertahan hidup, maka diwajibkan agar setiap orang yang ada di dalam organisasi melakukan pertukaran informasi/pengetahuan. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang kuat agar pengetahuan tersebut mengakar di setiap individu dalam organisasi dan tidak hilang begitu saja dengan didukung infrastruktur untuk penyebaran informasi di lingkungan organisasi. Efek globalisasi serta pengembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif mengakibatkan semakin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan. Perubahan yang terjadi dapat disikapi melalui pengetahuan yang memadai, sehingga dibutuhkan kualitas dan kapasitas SDM dalam meningkatkan pengetahuan. Peranan ilmu pengetahuan semakin menonjol, karena hanya dengan pengetahuan lah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Dengan kapasitas SDM yang baik serta didukung pengetahuan yang luas, maka organisasi/instansi akan semakin solid dan survive sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi yang ditetapkan. Pengetahuan telah menjadi sesuatu yang sangat menentukan, oleh karena itu perolehan dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan kinerja organisasi/instansi sehingga diperlukan cara yang dapat mengintegrasikan pengetahuan itu dalam kerangka pengembangan SDM dalam organisasi/instansi. Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi yang semakin baik. Arus globalisasi 22

23 yang memberikan dampak terhadap perubahan, perkembangan dan akselerasi pengetahuan, menjadikan SDM dan teknologi informasi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal ini tentu saja saja memerlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan SDM sehingga dapat meningkatkan pengetahuan. Perkembangan teknologi informasi memiliki peranan penting dalam konsep manajemen pengetahuan karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi. SDM yang berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus dilakukan dalam konteks tersebut. Tabel 19. Persentase unit kerja yang menerapkan system manajemen terstandar. Persentase unit kerja yang menerapakan sistem manajemen terstandar Target (TRIWULAN IV) Realisasi (TRIWULAN IV) - 88,33 79,3 Persentase (TRIWULAN IV) % 114,71 79,35 Metode perhitungan dengan menggunakan aplikasi bitrix24, yang merupakan aplikasi untuk mengukur Manajemen Pengetahunan yang mudah diterapkan, yakni dengan prinsip melihat seberapa banyak unit kerja yang menerima informasi informasi yang disampaikan. g). Terwujudnya Birokrasi BPBAP Takalar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 23

24 20) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPBAP Takalar (Nilai) Tabel 20. Nilai kinerja reformasi birokrasi BPBAP Takalar Nilai kinerja reformasi birokrasi BPBAP Takalar Target (TRIWULAN IV) A (89) A (89) Realisasi (TRIWULAN IV) % 90,08 91,87 Persentase (TRIWULAN IV) % 101,21 103,22 Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka pembaharuan terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna serta mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah model penilaian mandiri yang digunakan sebagai metode untuk melakukan penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi dan kinerja instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14. Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah, Direktorat Jenderal Perikanan melalui Tim Reformasi Birokrasi lingkup DJPB melakukan pengukuran terhadap indeks pelaksanaan reformasi birokrasi dari indikator-indikator komponen penilaian yang meliputi 8 area perubahan yaitu : 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan perundang-undangan 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 4. Penataan Tatalaksana 24

25 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 6. Penguatan Akuntabilitas 7. Penguatan Pengawasan 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik IKU ini merupakan IKU yang penilaiannya pada akhir tahun anggaran, sehingga pada TRIWULAN IV ini belum ada capaiannya. 21) Tingkat Maturitas SPIP (Level) Maturitas sistem pengendalian intern secara sederhana menunjukkan ukuran kualitas dari sistem pengendalian intern pada suatu organisasi. Semakin tinggi maturitasnya semakin baik pula kualitas sistem pengendalian intern organisasi itu. Maturitas sendiri berasal dari kata maturity yang terjemahannya adalah kematangan atau kedewasaan. Kata "kematangan" dalam bahasa Indonesia lebih sering dikaitkan dengan rasa buah. Makin baik kematangannya, maka suatu buah akan makin lezat rasanya. Sementara kata "kedewasaan" biasa dikaitkan dengan sikap manusia, makin dewasa ia maka makin baik pola pikir, sikap, dan perilakunya. Menariknya, ukuran matang dan dewasa tersebut tidak ada hubungan langsung dengan usia tapi benar-benar fokus pada aspek kualitas. Buah yang lebih tua belum tentu bagus kualitas kematangannya, bisa jadi ia busuk atau gagal berkembang. Demikian pula orang yang lebih tua belum tentu kualitas kedewasaannya lebih baik. Konsepsi tersebut juga diterapkan dalam konteks maturitas sistem pengendalian intern. Usia organisasi tidak menentukan baik buruknya maturitas sistem pengendalian intern organisasi tersebut. Untuk mencapai kualitas pengendalian intern yang baik, organisasi harus memenuhi parameter-parameter maturitas tertentu. Ukuran kualitas sistem pengendalian intern paling eksaknya adalah kemampuan sistem pengendalian intern dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi.. Dengan demikian, organisasi yang maturitas sistem pengendaliannya baik akan memiliki 25

26 rancangan pengendalian yang tepat dan melaksanakan rancangan itu secara efektif dalam seluruh aktivitasnya. Cara mengukur maturitas sistem pengendalian intern? Setiap pengukuran perlu satuan ukur, demikian pula dalam pengukuran maturitas sistem pengendalian intern. Satuan ukurnya adalah level maturitas. Level itu ditentukan misalnya dengan membuat skala dari level 0 sampai level 5. Level 0 menunjukkan tidak adanya pengendalian intern, sementara level 1 sampai level 5 menunjukkan adanya pengendalian intern dengan gradasi dari level yang lebih rendah ke level yang lebih tinggi berdasarkan parameter tertentu. Artinya, parameter pada level 2 adalah seluruh parameter level 1 ditambah parameter tertentu, parameter level 3 adalah parameter level 2 ditambah lagi parameter lainnya, dan demikian seterusnya. Organisasi yang memenuhi parameter level 5 berarti telah memenuhi seluruh parameter pada level-level di bawahnya. Selain sebagai alat ukur, pelevelan ini nantinya dapat menjadi sarana organisasi merancang rencana tindak (action plan) untuk melakukan perbaikan berkelanjutan menuju level yang lebih tinggi. Misalnya maturitas sistem pengendalian intern suatu organisasi telah berada pada level 3, maka selanjutnya ia dapat merancang rencana tindak peningkatan maturitas dengan mengacu pada parameter level 4 dan level 5. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan. Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak sebagai instrument evaluative penyelenggaraan SPIP dan panduan generik untuk meningkatkan maturitas SPI. Dalam rangka menilai tingkat maturitas SPIP lingkup KKP. Capaian Tingkat Maturitas SPIP Triwulan IV tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : 26

27 Tabel 21. Tingkat maturitas SPIP Tingkat maturitas SPIP Target (TRIWULAN IV) Level - 2 Realisasi (TRIWULAN IV) Level - 2,76 Persentase (TRIWULAN IV) % Maturitas sistem pengendalian intern secara sederhana menunjukkan ukuran kualitas dari sistem pengendalian intern pada suatu organisasi. Semakin tinggi maturitasnya semakin baik pula kualitas sistem pengendalian intern organisasi itu. Maturitas sendiri berasal dari kata maturity yang terjemahannya adalah kematangan atau kedewasaan. Kata "kematangan" dalam bahasa Indonesia lebih sering dikaitkan dengan rasa buah. Makin baik kematangannya, maka suatu buah akan makin lezat rasanya. Sementara kata "kedewasaan" biasa dikaitkan dengan sikap manusia, makin dewasa ia maka makin baik pola pikir, sikap, dan perilakunya. Menariknya, ukuran matang dan dewasa tersebut tidak ada hubungan langsung dengan usia tapi benar-benar fokus pada aspek kualitas. Buah yang lebih tua belum tentu bagus kualitas kematangannya, bisa jadi ia busuk atau gagal berkembang. Demikian pula orang yang lebih tua belum tentu kualitas kedewasaannya lebih baik. Konsepsi tersebut juga diterapkan dalam konteks maturitas sistem pengendalian intern. Usia organisasi tidak menentukan baik buruknya maturitas sistem pengendalian intern organisasi tersebut. Untuk mencapai kualitas pengendalian intern yang baik, organisasi harus memenuhi parameter-parameter maturitas tertentu. Ukuran kualitas sistem pengendalian intern paling eksaknya adalah kemampuan sistem pengendalian intern dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi.. Dengan demikian, organisasi yang maturitas sistem 27

28 pengendaliannya baik akan memiliki rancangan pengendalian yang tepat dan melaksanakan rancangan itu secara efektif dalam seluruh aktivitasnya. Cara mengukur maturitas sistem pengendalian intern? Setiap pengukuran perlu satuan ukur, demikian pula dalam pengukuran maturitas sistem pengendalian intern. Satuan ukurnya adalah level maturitas. Level itu ditentukan misalnya dengan membuat skala dari level 0 sampai level 5. Level 0 menunjukkan tidak adanya pengendalian intern, sementara level 1 sampai level 5 menunjukkan adanya pengendalian intern dengan gradasi dari level yang lebih rendah ke level yang lebih tinggi berdasarkan parameter tertentu. Artinya, parameter pada level 2 adalah seluruh parameter level 1 ditambah parameter tertentu, parameter level 3 adalah parameter level 2 ditambah lagi parameter lainnya, dan demikian seterusnya. Organisasi yang memenuhi parameter level 5 berarti telah memenuhi seluruh parameter pada level-level di bawahnya. Selain sebagai alat ukur, pelevelan ini nantinya dapat menjadi sarana organisasi merancang rencana tindak (action plan) untuk melakukan perbaikan berkelanjutan menuju level yang lebih tinggi. Misalnya maturitas sistem pengendalian intern suatu organisasi telah berada pada level 3, maka selanjutnya ia dapat merancang rencana tindak peningkatan maturitas dengan mengacu pada parameter level 4 dan level 5. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan. Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak sebagai instrument evaluative penyelenggaraan SPIP dan pansatun generik untuk meningkatkan maturitas SPI. Dalam rangka menilai tingkat maturitas SPIP lingkup KKP. 28

29 22) Persentase tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%) Tabel 22. Persentase tindak lanjut direktif pimpinan Persentase tindak lanjut direktif pimpinan Target (TRIWULAN IV) % Realisasi (TRIWULAN IV) % Persentase (TRIWULAN IV) % Directive Pimpinan adalah arahan pimpinan dalam Rapat Pimpinan, Rapat Terbatas, Sidang Kabinet, dan Rapat Kerja Arahan pimpinan dan informasi diinput oleh Biro Perencanaan KKP ke DMS dan secara otomatis masuk ke akun DMS Eselon I penanggung jawab arahan tersebut. Tindaklanjut Eselon I adalah langkah/kegiatan yang dilakukan Eselon I dalam rangka menyelesaikan arahan pimpinan, yang diinput ke dalam sistem DMS. Jangka waktu untuk menindaklanjuti arahan pimpinan adalah 2 minggu setelah arahan diinput ke sistem DMS. Diatas 2 minggu akan dinyatakan jatuh tempo/tidak selesai apabila tidak ditindaklanjuti. IKU ini merupakan IKU Adopsi langsung drai Eselon I dan merupakan IKU baru sehingga belum ada pembanding dari tahun sebelumnya dan merupakan IKU yang penilaiannya pada akhir tahun. 23) Nilai AKIP Lingkup DJPB Tabel 23. Nilai AKIP Lingkup DJPB Nilai Akip Lingkup DJPB Target (TRIWULAN IV) Realisasi (TRIWULAN IV) ,35 Persentase (TRIWULAN IV) % - 101,63 29

30 Penilaian Kementerian PAN & RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. IKU ini merupakan adopsi langsung dan penilaiannya dilaksanakan pada akhir tahun sehingga pada TRIWULAN IV dengan capaian 84,35 dari target 83 setara dengan 101,63 %. I.) Terkelolanya Anggaran Pembangunan BPBAP Takalar Secara efisien dan akuntabel terdiri dari indikator : 24) Nilai kinerja anggaran BPBAP Takalar (%) Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Guna mengetahui kinerja suatu program maka perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran dan evaluasi kinerja yang selanjutnya disebut evaluasi kinerja adalah proses untuk menghasilkan informasi capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA-KL. Salah satu dasar hukum yang digunakan adalah PMK 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L. Capaian Nilai kinerja anggaran TRIWULAN IV tahun 2017 bila dibandingkan dengan capaian TRIWULAN IV di Tahun 2016 daapat dilihat pada Tabel 17 dibawah ini : 30

31 Tabel 24. Nilai Kinerja Anggaran (Capaian Realisasi) IKU SATUAN CAPAIAN DAN REALISASI TRIWULAN IV Nilai Kinerja Anggaran BPBAP Takalar Target (TRIWULAN IV) % > 95 Realisasi (TRIWULAN IV) % 83,80 Persentase (TRIWULAN IV) % 83,80 > 95 96,51 101,58 IKU Nilai Kinerja Anggaran pada triwulan yang sama di tahun 2016 belum dilakukan pencatatan sehingga belum bisa dibandingkan dengan Triwulan yang sama di tahun 2017 ini. Capaian Nilai Kinerja Anggaran TRIWULAN IV tahun 2017 ini adalah sebesar 101,58 %. Hal ini menunjukkan kinerja yang sangat baik yaitu 17,78 %. 25) Persentase Kepatuhan terhadap SAP (%) SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien. Capaian Persentase kepatuhan terhadap SAP Triwulan IV tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : 31

32 Tabel 25. Persentase kepatuhan terhadap SAP Persentase kepatuhan terhadap SAP (5) Target (TRIWULAN IV) % Realisasi (TRIWULAN IV) % Persentase (TRIWULAN IV) % SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien. IKU ini merupakan IKU yang penilaiannya pada akhir tahun anggaran, sehingga pada TRIWULAN IV ini belum ada capaiannya Akuntabilitas Keuangan dan Anggaran Guna mendukung pencapaian indikator diatas, maka diperlukan anggaran dari pemerintah (APBN). Alokasi anggaran kegiatan pembangunan perikanan budidaya Tahun 2017 yang dilaksanakan di BPBAP Takalar dialokasikan anggaran yang berjumlah Rp ,- Pada triwulan II Awal bulan Mei (revisi 2) adanya penghematan anggaran 32

33 sehingga sisa anggaran yang ada sebesar Rp ,- Pada triwulan III tepatnya bulan agustus tanggal 15 (revisi 3) terjadi penambahan anggaran Belanja Modal sebesar Rp sehingga total anggaran sebesar Rp Pada triwulan IV tanggal 23 November terjadi perubahan (revisi 4) yaitu penyesuaian Rencana Penarikan Dana (RPD) pada Dipa halaman 3. Di bulan yang sama penambahan anggaran (revisi 5) pada Belanja Pegawai sebesar Rp sehingga anggaran sampai denga revisi 5 sebesar Rp , Hingga tutup tahun anggaran 2017 terukur total realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp ,- sebesar 96,51%. Realisasi anggaran tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar > 95%. Total anggaran tersebut dialokasikan untuk 6 program kerja utama yaitu (1) Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan (2343), dengan realisasi anggaran Rp (79,77%) dari pagu anggaran Rp , (2) Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan (2344) dengan realisasi anggaran Rp (98,48%) dari pagu anggaran Rp , (3) Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan (2345) dengan realisasi anggaran Rp (99,23%) dari pagu anggaran Rp (4) Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan (2346), dengan realisasi anggaran Rp , (96,86 %) dari pagu anggaran Rp , (5) Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya (2348) dengan realisasi anggaran Rp (95.65%) dari pagu anggaran Rp , (6) Pengelolaan pakan (5747), dengan realisasi anggaran Rp (91,90) dari pagu anggaran Rp

34 IV. PENUTUP BPBAP Takalar sebagai salah satu UPT DJPB yang mempunyai tugas dan fungsi dalam memacu peningkatan produksi perikanan budidaya, tidak terlepas dari berbagai hambatan dan tantangan. Kualifikasi SDM dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk pencapaian target kinerja pada waktu yang akan datang. Capaian kinerja pada TRIWULAN IV ini, BPBAP Takalar telah mampu merealisasikan 6 Indikator dengan rata-rata capaian sebesar 53,29%, diantaranya (1). Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan (79,77%), (2). Pengelolaan Perbenihan Ikan 98,48%) %, (3). Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan 99,23%), (4). Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan, 96,86%,(5). Peningkatan Dukungan Mamajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaDitjen Perikanan Budidaya 95.65%, (6). Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan 91,90% sedangkan realisasi anggaran telah dicapai 101,71 (96,51%). Hal ini menunjukkan bahwa BPBAP Takalar akan terus berupaya untuk dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Pada proses pelaksanaan yang akan datang, diharapkan akan adanya kritik dan saran yang sifatnya positif untuk kesempurnaan dan perbaikan kualitas dan kuantitas kinerja BPBAP Takalar, dan diucapkan terima kasih atas kerjasama seluruh pihak terkait. 34

Ikhtisar Eksekutif. 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar

Ikhtisar Eksekutif. 1 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar Ikhtisar Eksekutif Laporan Kinerja BPBAP Takalar Tahun 2017 disusun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 215 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 2 1.3. Maksud dan Tujuan... 2 1.4. Ruang Lingkup... 3 1.5. Sistematika Penyajian Laporan...

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 I. PENDAHULUAN... 2 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Maksud dan Tujuan... 3 1.3. Tugas dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 5 Juli 2017 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta kerjasama dari semua pihak yang terkait lingkup Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta dukungan kerjasama dari semua pihak terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TRIWULAN II TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TRIWULAN II TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG LAPORAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III BPPP AMBON

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III BPPP AMBON 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Triwulan III Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA Tuga Pokok Dan Fungsi : DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 1. Merumuskan kebijakan Direktorat Usaha berdasarkan rencana strategis dan program Direktorat Jenderal Perikanan 2. Merumuskan rencana kegiatan Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ambon, 8 Januari 2018 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si

KATA PENGANTAR. Ambon, 8 Januari 2018 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon. Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta kerjasama dari semua pihak yang terkait lingkup Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, sehingga

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2015

Laporan Kinerja Tahun 2015 Laporan Kinerja Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas petunjuk dan ridho-nya maka Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Balai Besar Perikanan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-78.1-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2017 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN A. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allahn Swt, karena atas berkah dan karunia-nya, Direktorat Produksi telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Produksi Tahun 2014. Laporan Kinerja ini

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. /MEN/SJ/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016

Laporan Kinerja LP2IL Serang 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL)

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-032.02-0/2017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-78.1-/217 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 23 mengamanatkan: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- Undang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan PANDUAN Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Disusun oleh Tim Pengembang Lembaga (TPL) LPMP/ BDK Klaster II BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-078.01-0/2013 DS 5976-2607-1781-0807 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasa

2018, No Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2018 KEMEN-KP. Renstra Tahun 2015-2019. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PERMEN-KP/2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TRIWULAN I TAHUN 2017 BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Pusat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-078.01-0/AG/2014 DS 1701-7126-6142-9885 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci