KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF"

Transkripsi

1

2

3 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF Halaman i ii iii iv v vi I. PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Sekretariat Jenderal 1 B. Organisasi dan Personalia 3 C. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja 5 II. III. PERENCANAAN KINERJA A. Visi, Misi dan Tujuan 7 B. Sasaran Strategis 8 C. Program dan Kegiatan 11 D. Indikator Kinerja, Target dan Penetapan Kinerja AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi 17 B. Analisis Capaian Kinerja 21 IV. PENUTUP A. Kesimpulan B. Rencana Tindak Lanjut LAMPIRAN Laporan'Kinerja'Sekretariat'Jenderal'tahun'2015' ii'

4 Daftar Tabel No Tabel Halaman 1.1 Komposisi ASN Sekretariat Jenderal Tahun 2015 berdasarkan unit kerja Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun Capaian Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Jenderal Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Hasil Evaluasi Pelaksanaan RB Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator 15 Kesepakatan Kerjasama Bilateral dan Antarlembaga Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator 18 Dokumen Pedoman Delri Capaian Indikator Laporan'Kinerja'Sekretariat'Jenderal'tahun'2015' iii'

5 3.24 Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator Capaian Indikator 23 Alokasi Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 Capaian Anggaran dan Output terhadap Indikator Setjen Laporan'Kinerja'Sekretariat'Jenderal'tahun'2015' iv'

6 Daftar Gambar No Gambar Halaman Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2015 Dashboard capaian Setjen Tahun Penandatanganan Joint Communique on Voluntary Internasional Cooperation to Combat Illegal, Unreported and Regulated (IUU) Fishing and to Promote Sustainable Fisheries Governance RI-Australia KKP dan FAO melakukan panen padi sekaligus ikan Penandatanganan Kesepakatan Bersama KKP dengan BNP2TKI, PBNU, UGM, PT.PAL Indonesia dan Rare 3.5 Penandatanganan Memorandum of Understanding RI- Sudan Laporan'Kinerja'Sekretariat'Jenderal'tahun'2015' v'

7 Daftar Lampiran 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal 2. Penetapan Kinerja Setjen Tahun Surat Keterangan Laporan'Kinerja'Sekretariat'Jenderal'tahun'2015' vi'

8 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Sekretariat Jenderal Dalam upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merumuskan serangkaian kebijakan dan strategis yang secara utuh tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) KKP tahun Selanjutnya Renstra tersebut dijabarkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan, salah satunya program Peningkatan Dukungan Manajemen yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sekretariat Jenderal berperan dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unit di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sekretariat Jenderal juga merupakan penggerak utama dalam Reformasi Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan antara lain melalui Penataan organisasi dan SDM aparatur, Pengelolaan kinerja, Pengelolaan Keuangan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta Penyelesaian peraturan perundang-undangan. 1'

9 Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal atas penggunaan anggaran, disusun Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2015 menjelaskan tentang pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan yang memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tahun Tujuan penyajian Laporan Kinerja ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sehingga dapat dilakukan perbaikan sekaligus memacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi yang ada di lingkungan Sekretariat Jenderal. Secara eksternal, LAKIP dapat berperan sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka menuju tercapainya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Sebagai unit yang berperan dalam memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unit di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1. koordinasi kegiatan KKP; 2. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran KKP; 3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi KKP; 4. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana; 2'

10 5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum; 6. pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan 7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan. B. Organisasi dan Personalia Tugas dan fungsi di atas dilaksanakan oleh 6 (enam) Biro dan 1 (satu) pusat. Struktur organisasi Sekretariat Jenderal yang lama sesuai Permen KP nomor 15 tahun 2010 (bagan struktur terlampir) telah mengalami perubahan sesuai dengan Permen KP nomor 23 Tahun 2015 (bagan struktur yang baru terlampir) terdiri dari: 1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran lintas sektor dan luar negeri, pengelolaan kinerja, serta monitoring, evaluasi dan laporan di bidang kelautan dan perikanan. 2. Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan, pengembangan, mutasi pegawai, administrasi jabatan fungsional, tata usaha kepegawaian, penyediaan data dan informasi kepegawaian, serta laporan kepegawaian. 3. Biro Keuangan mempunyai tugas melakukan pembinaan tata kelola, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran belanja, koordinasi Penerimaan Negara Bukan Pajak dan pembinaan badan layanan umum, tata laksana dan transformasi keuangan, kepatuhan pejabat perbendaharaan, penyelenggaraan sistem akuntansi dan pelaporan, pengendalian internal dan kepatuhan atas laporan keuangan, dan penyelesaian kerugian negara dan koordinasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). 3'

11 4. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, pengembangan hukum laut, penyusunan rancangan perjanjian, advokasi hukum, pembinaan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi reformasi birokrasi KKP. 5. Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan, dan bimbingan teknis pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan persuratan, layanan pengadaan barang dan jasa, layanan perizinan terpadu satu pintu, dan pengelolaan BMN lingkup Setjen, serta pemberian pelayanan yang menunjang pelaksanaan tugas kantor pusat KKP. 6. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan analisis, pengembangan program, dan pembinaan kerja sama internasional, antarlembaga, dan hubungan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan Selain itu Sekretariat Jenderal secara administratif membina satu pusat yaitu: Pusat Data, Satistik, dan Informasi (Pusdatin) dengan tugas melaksanakan pengelolaan dan penyediaan data dan statistik, pengembangan aplikasi dan sistem informasi, serta infrastruktur teknologi informasi di bidang kelautan dan perikanan. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pelaksanaan kegiatan Sekretariat Jenderal didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 429 orang Aparatur Sipil Negara (ASN). Jumlah ASN lingkup Sekretariat Jenderal berdasarkan unit kerja sebagaimana tabel berikut. 4'

12 No. Tabel 1.1 Komposisi ASN Sekretariat Jenderal Tahun 2015 Berdasarkan Unit Kerja Unit Kerja Jumlah ASN (orang) 1. Sekretariat Jenderal 7 2. Biro Perencanaan Biro Kepegawaian Biro Keuangan Biro Hukum dan Organisasi Biro Umum Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Pusat Data Statistik dan Informasi 47 Jumlah 429 C. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Bab I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi Sekretariat Jenderal KKP, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Sekretariat Jenderal KKP. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Bab ini menguraikan ringkasan perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal KKP tahun 2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja Berisi capaian kinerja Sekretariat Jenderal KKP untuk setiap indikator kinerja sasaran strategis, sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Hasil capaian dilengkapi dengan analisa: 5'

13 1. Capaian Kinerja Organisasi Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Membandingkan realisasi tahun ini dengan standar nasional (jika ada); Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; Analisa atas efisiensi penggunaan sumberdaya (dapat dilihat di SPAN / PMK 249) Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. 2. Realisasi Anggaran: Berisi uraian realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Sekretariat Jenderal KKP sesuai Dokumen Perjanjian Kinerja Bab IV Penutup Bab ini menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja Sekretariat Jenderal KKP serta langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja. 6'

14 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Visi, Misi dan Tujuan Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal sebagai pembina dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan KKP, Sekretariat Jenderal diarahkan untuk mewujudkan tercapainya visi pembangunan Kelautan dan Perikanan yang telah ditetapkan, yaitu Mewujudkan Kedaulatan dalam Mengelola Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah ditetapkan Visi dan Misi Sekretariat Jenderal KKP yang merupakan panduan/acuan bagi seluruh unit lingkup Sekretariat Jenderal KKP dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kriteria dalam penentuan visi, yaitu: (i) memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan organisasi, (ii) ditetapkan secara rasional, realistis, mudah dipahami, (iii) dirumuskan secara singkat, padat, mudah diingat, (iv) dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian, dan (v) mempunyai sifat fleksibel. Oleh sebab itu visi Sekretariat Jenderal akan ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) dan mampu mengerahkan dan menggerakkan segala sumber daya Sekretariat Jenderal. Kriteria dalam penentuan misi Sekretariat Jenderal antara lain adalah: (i) sejalan dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (ii) sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun serta tugas yang dibebankan oleh undang- 7'

15 undang, (iii) menggambarkan tindakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal. Mengacu pada visi dan misi tersebut diatas, serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis untuk mencapai misi, ditetapkan Tujuan Sekretariat Jenderal. Karakteristik perumusan tujuan adalah: (i) waktu pencapaiannya dalam jangka menengah, (ii) dilakukan secara jelas, (iii) mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, (iv) terkait dengan misi, (v) mempertimbangkan nilai yang dianut organisasi, (vi) mempertimbangkan critical success factors (CSF), dan (vii) tidak bertentangan dengan visi. Berdasarkan hal diatas, maka visi, misi dan tujuan Sekretariat Jenderal KKP adalah sebagai berikut: VISI Profesional dalam Pelayanan dan Dukungan Administrasi Kementerian MISI 1. Mengoptimalkan dukungan administrasi pelaksanaan tugas KKP. 2. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan KKP. TUJUAN 1. Terwujudnya penyelenggaraan tata kelola administrasi yang efektif, efisien dan akuntabel. 2. Terwujudnya budaya kerja yang profesional. 3. Terwujudnya dukungan manajemen pemerintahan yang baik di lingkungan KKP. B. Sasaran Strategis Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 8'

16 yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran telah ditetapkan indikator sasaran sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaian (target) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana stratejik. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur. Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, Pada awal tahun 2015, telah ditetapkan Sasaran Strategis Sekretariat Jenderal tahun Namun dengan terbitnya Permen KP nomor 25 tahun 2015 tentang Rencana Strategis KKP , maka dilakukan perubahan terhadap peta strategis tersebut sesuai dengan Keputusan Setjen Nomor 120 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Tahun 2015, sehingga Sasaran Strategis Sekretariat Jenderal untuk tahun 2015 mengalami perubahan sebagai berikut: SEMULA Customer Perspective SS1 Terwujudnya aparatur sipil negara KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian SS2 Tersedianya data dan informasi yang valid, handal dan mudah diakses SS3 Terwujudnya Pranata dan Kelembagaan birokrasi KKP yang berkepribadian SS4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel SS5 Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 MENJADI Customer Perspective Tersedianya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang partisipatif 9'

17 SS6 Terwujudnya kerja sama internasional dan antarlembaga yang implementatif Internal Process Perspective SS7 Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi SS8 Terintegrasi nya sistem informasi KKP SS9 Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP SS10 Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal SS11 Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal SS12 Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP Learn and Growth Perspective SS13 Terwujudnya aparatur sipil negara SETJEN yang kompeten, profesional dan berkepribadian SS14 Tersedianya manajemen pengetahuan SETJEN yang handal dan mudah diakses SS15 Terwujudnya birokrasi SETJEN yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima SS16 Terkelolanya anggaran pembangunan SETJEN secara efisien dan ekuntabel SS6 Terwujudnya kerjasama internasional dan antarlembaga yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif Internal Process Perspective SS7 Terselenggaranya penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi SS8 Terintegrasinya sistem informasi KKP SS9 Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP SS10 Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal SS11 Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal SS12 Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerjasama internasional dan antarlembaga bidang KP Learn and Growth Perspective SS13 Tersedianya Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Setjen yang kompeten, profesional dan berkepribadian SS14 Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup Setjen yang handal dan mudah diakses SS15 Terwujudnya birokrasi Setjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima SS16 Terkelolanya anggaran pembangunan Setjen secara efisien dan akuntabel 10'

18 Sasaran strategis tersebut dituangkan dalam peta strategi Sekretariat Jenderal 2015, sebagai berikut: Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2015 C. Program dan Kegiatan Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan yaitu Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kelautan dan Perikanan. 11'

19 Tujuan program adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya kesesuaian pelaksanaan dukungan manajerial. Untuk mencapai tujuan dan sasaran program tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah: 1. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan. 2. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP. 3. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP. 4. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi KKP. 5. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas KKP. 6. Pengembangan dan Pembinaan Kerja Sama Internasional, Antarlembaga serta Hubungan Masyarakat di Bidang Kelautan dan Perikanan. 7. Pengembangan dan Pembinaan Data Statistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan. Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran, telah dialokasikan anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp (empat ratus empat puluh delapan milyar seratus dua puluh tujuh juta lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah) pada Satuan Kerja lingkup Sekretariat Jenderal (Rp.431,502,693,000) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi pelaksana anggaran dekonsentrasi (Rp ). D. Indikator Kinerja, Target dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Penetapan/perjanjian kinerja merupakan instrumen pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan merupakan tekad dan janji yang akan dicapai 12'

20 antara pimpinan unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Untuk tahun 2015, Sekretariat Jenderal telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II dengan pejabat Eselon I, dan pejabat Eselon I dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Menindaklanjuti perubahan organisasi KKP sesuai Permen-KP No. 23 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dan menindaklanjuti Permen-KP No. 25 tahun 2015 tentang Rencana Strategis KKP tahun , telah dilakukan perubahan Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal dengan Indikator Kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Setjen Nomor 120 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Tahun Perubahan Indikator Kinerja dan Target sebagaimana tabel Berikut: 13'

21 Tabel 2.1 Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal Tahun 2015 SEMULA MENJADI SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET CUSTOMER PERSPECTIVE 1. Tersedianya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 2. Tersedianya data dan informasi yang valid, handal dan mudah diakses 3. Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi KKP yang berkepribadian 4. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 5. Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat 6. Terwujudnya kerjasama internasional dan antarlembaga yang implementatif INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 7. Terselenggaranya penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III 2 Indeks Pemanfaatan data dan informasi KP yang berbasis IT 3 Indeks RB KKP (>70-80) BB 4 Nilai/Skor SAKIP KKP (>75-85) A 5 Opini atas LK KKP (70-80) WTP 6 Nilai Efisiensi anggaran KKP 7 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP 8 Jumlah perjanjian yang telah diimplementasikan 9 Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi CUSTOMER PERSPECTIVE <15% 1. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian >75% 2. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 3. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 4. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 5-10% 5. Tersedianya kebijakan pembangunan yang partisipatif <10% 6. Terwujudnya kerja sama internasional, antarlembaga yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif 1 Indeks kompetensi, dan integritas 2 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 65 40% BB 4 Nilai Kinerja Anggaran KKP 80-90% 5 Opini atas Laporan Keuangan KKP 6 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 7 Jumlah perjanjian yang telah diimplementasikan 30 8 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 40% 7. Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi 9 Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit WTP 5 30 <10% 40% 14'

22 SEMULA MENJADI SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET 8. Terintegrasinya sistem informasi KKP 9. Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP 10. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal 11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal 12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerjasama dibanding total unit kerja yang ada di KKP 10 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada 11 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai roadmap RB per tahun 12 Persentase pengendalian dokumen anggaran 13 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN 14 Persentase ketepatan waktu penyampaian LK (bulanan, triwulanan, semester, tahunan) 15 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP 16 Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada 17 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan >80% 8. Terintegrasi nya sistem informasi KKP 100% 9. Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP 100% 10. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal kerja yang ada di KKP 10 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada 11 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun 12 Persentase Pengendalian dokumen anggaran 100% 13 Persentase ketepatan waktu penyampaian LK 100% 85% 11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal 14 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP 85% 15 Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada Terlaksananya pengembangan dan 16 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian >80% 100% 100% 100% 85% 85% 30 15'

23 SEMULA MENJADI SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET internasional dan antarlembaga bidang KP perjanjian internasional bidang KP yang disepakati 18 Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik bidang KP 19 Meningkatnya rasio antara kerja sama yang telah diimplementasikan dengan total kerja sama yang disepakati LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 13. Tersedianya ASN lingkup Setjen yang kompeten, profesional dan berkepribadian 14. Tersedianya data dan informasi lingkup Setjen yang valid, handal dan mudah diakses 15. Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi Setjen yang berkepribadian 16. Terkelolanya anggaran pembangunan Setjen secara 20 Indeks Kesenjangan Eselon II dan III Setjen 21 Indeks pemanfaatan informasi lingkup Setjen yang berbasis IT 22 Nilai RB Setjen (>70-80) BB pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP internasional dan antar lembaga bidang kelautan dan perikanan yang disepakati 5 17 Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik bidang kelautan dan perikanan >75% 18 Meningkatkan jumlah dokumen pedoman delegasi republik indonesia (delri) LEARN & GROWTH PERSPECTIVE <15% 13. Terwujudnya ASN lingkup Setjen yang kompeten, profesional dan berkepribadian >75% 14. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup Setjen yang handal dan mudah diakses 15. Terwujudnya birokrasi Setjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 19 Indeks kompetensi, dan integritas 20 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar % 21 Nilai Kinerja RB Setjen BB 23 Nilai/Skor SAKIP Setjen (>75-85) 16. Terkelolanya anggaran 22 Nilai Kinerja Anggaran Setjen 80-90% 24 Nilai inisiatif anti korupsi A 8 pembangunan Setjen secara efisien dan 23 Persentase Tingkat Kepatuhan 100% 25 Jumlah Unit Kerja yang 1 diusulkan WBK akuntabel terhadap SAP 26 Persentase tingkat kepatuhan 100% SAP 27 Nilai Efisiensi anggaran Setjen 5-10% Dokumen TAPJA lingkup Sekretariat Jenderal Tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 2. 16'

24 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik yakni setiap bulan. Untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) yang capaiannya diukur secara triwulan/semester/tahunan diperhitungkan sesuai dengan karakteristik IKU dimaksud. Monitoring, evaluasi, pengukuran sampai pelaporan dalam rangka pengumpulan data kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan oleh tim pengelola kinerja secara triwulanan. Dalam pelaksanaannya, metode pengukuran kinerja pada Sekretariat Jenderal menggunakan aplikasi database online Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Adapun Nilai Pencapaian Sasaran Strategi pada peta strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2015 dapat dilihat pada aplikasi kinerjaku.kkp.go.id sebagaimana gambar berikut: 17'

25 Gambar 3.1 Dashboard capaian Sekretariat Jenderal tahun 2015 (kinerjaku.kkp.go.id) 18'

26 Secara rinci capaian kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 berdasarkan uraian capaian kinerja dapat diikuti pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Jenderal SASARAN STRATEGIS CUSTOMER PERSPECTIVE 1. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 2. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 3. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima URAIAN INDIKATOR KINERJA 1 Indeks kompetensi, dan integritas 2 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP TARGET REALISASI CAPAIAN 65 92,33 104,92% 40% 46,88% 117,2% BB (80) B (70,51) 88,13% 4. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 5. Tersedianya kebijakan pembangunan yang partisipatif 6. Terwujudnya kerja sama internasional, antarlembaga yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 7. Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi 4 Nilai Kinerja Anggaran KKP 5 Opini atas Laporan Keuangan KKP 6 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 7 Jumlah perjanjian yang telah diimplementasikan 8 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP 9 Persentase unit kerja yang mengimplementasika n penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP 80-90% 81,40% 100% WTP WTP 100% % % <10% 2,6% 100% 40% 100% 250% 19'

27 SASARAN STRATEGIS 8. Terintegrasi nya sistem informasi KKP 9. Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP 10. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal 11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal 12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP URAIAN INDIKATOR KINERJA 10 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada 11 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun 12 Persentase Pengendalian dokumen anggaran 13 Persentase ketepatan waktu penyampaian LK 14 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP 15 Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada 16 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional dan antar lembaga bidang kelautan dan perikanan yang disepakati 17 Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik bidang kelautan dan perikanan TARGET REALISASI CAPAIAN >80% 97,29% 100% 100% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 85% 115% 135% 85% 120% 141% % % 20'

28 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 13. Terwujudnya ASN lingkup Setjen yang kompeten, profesional dan berkepribadian 14. Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup Setjen yang handal dan mudah diakses 15. Terwujudnya birokrasi Setjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 16. Terkelolanya anggaran pembangunan Setjen secara efisien dan akuntabel 18 Meningkatkan jumlah dokumen pedoman delegasi republik indonesia (delri) 19 Indeks kompetensi, dan integritas 20 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 21 Nilai Kinerja RB Setjen 22 Nilai Kinerja Anggaran Setjen 23 Persentase Tingkat Kepatuhan terhadap SAP % 65 91,75 141,15% 40% 40% 100% BB BB (82,10) 108,7% 80-90% 84,64% 100% 100% 100% 100% B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan pada setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis dan indikator kinerja untuk setiap perspektif sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis Tersedianya Aparatur Sipil Negara (ASN) KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian. Nilai capaian sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU yaitu Indeks Kompetensi dan Integritas, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: 21'

29 Indikator Kinerja 1 (satu): Indeks Kompetensi dan Integritas Tingkat kompetensi SDM KKP merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip, dan digunakan untuk menggambarkan kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Kompetensi dan integritas ASN merupakan salah satu komponen penting dalam mewujukan profesionalisme dan good governance di KKP. Nilai Indeks Kompetensi dan Integritas diperoleh dari rata-rata nilai 4 (empat) variabel pembentuk, yaitu (1) Persentase nilai kompetensi dan integritas (diperoleh dari hasil uji asesment pegawai) dibanding standar (sesuai Kepmen No. 3A tahun 2014); (2) Persentase pencapaian output Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); (3) Persentase tingkat kehadiran pegawai, dari data finger print absen yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal, dan (4) Persentase kepatuhan ASN dalam penyerahan LHKASN/LHKPN. Penilaian Indeks kompetensi dan integritas dilakukan terhadap 392 ASN yang mengikuti asesment untuk pengisian Jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama KKP di tahun Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Indeks kompetensi dan integritas dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. 22'

30 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja 1 Nama Indikator Indeks Kompetensi dan Integritas Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah ,33 104,92% 94 Realisasi Indeks kompetensi dan Integritas tahun 2015 sebesar 92,33% dari target 65%, atau tercapai 104,92% dibanding target. Nilai tersebut diperoleh dari rata-rata variabel pembentuknya, yaitu: (1) variabel persentase nilai kompetensi hasil asesmen dibanding standar, sebesar 94%, yang menggambarkan bahwa tingkat integritas dan kompetensi dari pegawai yang diasesmen hampir memenuhi standar dari jabatan yang akan diduduki; (2) Variabel capaian kinerja individu (SKP) sebesar 80,30% menggambarkan bahwa kinerja individu dalam kriteria baik; (3) Variabel kehadiran pegawai sebesar 95%, menggambarkan tingkat disiplin dan integritas dari sisi kehadiran pegawai cukup tinggi; (4) Variabel LHKASN/LHKPN sebesar 100%, menunjukkan bahwa dari jumlah 392 pegawai yang mengikuti asesment, seluruhnya telah melaporkan harta kekayaannya. Rincian penghitungan Indeks dapat dilihat pada lampiran 2. Indeks kompetensi dan integritas merupakan indikator baru yang mulai diukur di tahun Di tahun sebelumnya, indikator yang digunakan adalah Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III, sehingga nilai tahun ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu. Jika dibandingkan antara realisasi sebesar 92,33% dengan target jangka menengah sebesar 94%, terdapat selisih sebesar 1,67%. Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target jangka menengah antara 23'

31 lain melalui peningkatan kompetensi pegawai dan capaian kinerja individu. Untuk mewujudkan ASN KKP yang kompeten dan ber-integritas tinggi, selama tahun 2015 telah dilakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan sistem rekrutmen yang kompetitif dan terbuka Salah satu langkah penting yang telah dilakukan adalah dengan melakukan perubahan sistem rekrutmen menjadi berbasis kompetensi, yaitu melalui lelang jabatan (job tender) untuk jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama di KKP. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendapatkan pejabat yang berkinerja tinggi, memiliki kompetensi sesuai uraian dan syarat jabatan serta memiliki integritas yang jelas. 2. Melakukan Uji Asesment untuk Eselon III, IV dan JFT/JFU Telah dilakukan uji asesment dengan komponen penilaian (a) Uji Kompetensi Manajerial (Integritas, kepemimpinan, perencanaan dan pengorganisasian, kerjasama, berorientasi pada kualitas, dan sebagainya); (b) Pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi yang dibutuhkan untuk setiap jabatan telah ditetapkan melalui Kepmen No. 3A tahun Tingkat kehadiran pegawai sebagai salah satu komponen dalam perhitungan pemberian tunjangan kinerja Setiap pegawai KKP wajib masuk kerja dan pulang kerja sesuai ketentuan hari kerja dan jam kerja di lingkungan KKP serta melakukan presensi elektronik. Pegawai yang melanggar ketentuan jam kerja akan mendapat sanksi berupa pengurangan pemberian Tunjangan Kinerja. Hal tersebut telah di legalisasi melalui Permen KP No. 15 tahun '

32 4. Pengembangan aplikasi dan penerapan sistem teknologi informasi Penerapan elektronisasi dalam pemantauan pencapaian kinerja dan disiplin pegawai telah dilakukan melalui pengembangan sistem informasi (SI) : Simpeg dan e-pegawai (pemantauan presensi dan data pegawai), e-skp (pengisian dan pemantauan capaian kinerja pegawai), sikepo, integrasi finger print eselon I dengan Setjen (Unit Kerja Eselon I yang telah terintegrasi dengan Setjen adalan KP3K, Itjen, P2HP) 5. Penertiban LHKPN/LHKASN Guna mendukung penyelenggaraan negara yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sekaligus menggambarkan integritas ASN KKP, telah dilakukan penertiban LHKPN/LHKASN dengan cara: melakukan pembenahan data penyelenggaran negara di seluruh KKP dan melakukan pemantauan terhadap kepatuhan penyelenggaran negara untuk menyampaikan LHKPN sesuai Permen KP No. 22 tahun Sasaran Strategis Tersedianya Manajemen Pengetahuan Yang Handal Dan Mudah Diakses Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU, yaitu Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 2 (dua) : Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 25'

33 Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan data dan informasi diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pencapaian hasil-hasil pembangunan kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Data dan informasi juga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan arah kebijakan dan ukuran hasil yang akan dicapai di masa mendatang, sehingga dapat disusun arah dan program pembangunan yang optimal, efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja 2 Nama Indikator Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah % 46,88% 117,2% 100% Dari target 40%, dapat terealisasi 46,88%, nilai tersebut merupakan persentase unit kerja lingkup KKP yang telah bergabung dalam aplikasi berbagi informasi dan data yang telah ditetapkan. Dari total 96 unit kerja level 1 dan 2 di KKP, sebanyak 45 unit kerja telah menjadi member dan memiliki user name pada sistem informasi manajemen pengetahuan. Setiap user memiliki akses untuk mendistribusikan dan menerima informasi sehingga diharapkan 26'

34 informasi dapat menyebar dengan lebih cepat agar individu di lingkup KKP memiliki pemahaman yang sama atas informasi yang dibagikan dan pada akhirnya akan mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Indikator Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini merupakan indikator baru, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun lalu. Jika dibandingkan antara realisasi tahun 2015 sebesar 40% dengan target jangka menengah sebesar 100%, masih perlu peningkatan sebesar 60% atau 51 unit perlu mengembangkan sistem Manajemen pengetahuan di lingkup kerjanya. Upaya yang akan dilakukan KKP untuk meningkatkan capaian IKU ini adalah dengan melakukan kajian untuk mengetahui bentuk sistem Manajemen Pengetahuan (MP) yang tepat bagi KKP, kemudian membangun Sistem Aplikasinya. Saat ini KKP masih menggunakan server dari webhost pihak ketiga, diharapkan jika telah memiliki server sendiri, pengembangan dan pemanfaatan MP akan lebih maksimal. Pengembangan sistem Manajemen Pengetahuan yang terintegrasi antar seluruh unit Eselon I lingkup KKP dan setiap level organisasi diperlukan guna mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Sehingga sesuai dengan apa yang diamanatkan pada PermenPAN dan RB nomor 14 tahun '

35 3. Sasaran Strategis Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU, yaitu Nilai kinerja Reformasi Birokrasi KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 3 (tiga) : Nilai kinerja RB KKP Nilai kinerja RB KKP diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah nilai kinerja RB KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja 3 Nama Indikator Jangka Target Realisasi* Capaian Target Realisasi* Capaian Menengah Nilai Kinerja RB KKP BB (70-80) B (63,30) 90,43% BB (70-80) BB (70,51) 100% AA (90-100) Keterangan : Hasil penilaian MenPAN-RB 28'

36 Dari target BB (70-80), dapat terealisasi 70,51, nilai tersebut diperoleh dari penilaian atas RB KKP oleh KemenPAN-RB sesuai surat nomor B /M.PANRB/09/2015, tanggal 30 September 2015, perihal Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, nilai tersebut masuk dalam kategori BB dengan rincian sebagai berikut: No Komponen Penilaian Nilai Maksimal A. Pengungkit Nilai Capaian % Capaian 1 Manajemen Perubahan 5 3,24 64,80% 2 Penataan Peraturan Perundang-Undangan 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 5 2,71 54,20% 6 3,84 64% 4 Penataan Tata Laksana 5 3,60 72% 5 Penataan Sistem Manajemen 15 10,52 70,13% SDM 6 Penguatan Akuntabilitas 6 4,15 69,17% Kinerja 7 Penguatan Pengawasan 12 8,42 70,17% Intern; dan 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 4,25 70,83% Sub total Komponen Pengungkit 60 40,73 67,88% B. Hasil 1 Kapasitas dan Akuntabilitas 20 15,11 75,56% Kinerja Organisasi 2 Pemerintah yang bersih dan 10 7,35 73,50% bebas KKN 3 Kualitas Pelayanan Publik 10 7,32 73,20% Sub total Komponen Hasil 40 29,78 74,45% Indeks RB ,51 70,51% Nilai RB KKP tahun 2015 meningkat 11,39% dari capaian tahun 2014 yang sebesar 63,30%. Peningkatan yang cukup signifikan disebabkan karena KKP telah melakukan perbaikan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan telah menindaklanjuti hasil rekomendasi yang 29'

37 diberikan oleh Menpan-RB. Upaya yang telah dilakukan KKP antara lain membangun manajemen kinerja dengan mengembangkan peta strategi pada level Kementerian hingga unit-unit kerja dibawahnya, pelaksanaan penanganan benturan kepentingan sesuai dengan Kepmen KP nomor 20 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan KKP serta mengembangkan jabatan fungsional dan penyusunan aturan di KKP untuk lelang terbuka penempatan posisi jabatan. Jika dibandingkan antara realisasi sebesar BB (70,51%) dengan target jangka menengah sebesar % (AA), masih perlu pengupayaan secara komprehensif untuk mencapai angka maksimal, antara lain dengan memenuhi rekomendasi hasil evaluasi Kemenpan RB, yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi, mengarahkan pencapaian kinerja pada pengembangan pengelolaan kinerja individu, evaluasi penanganan gratifikasi, penguatan whistle blowing system, peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini perlu didukung dengan rencana aksi untuk meningkatkan beberapa kekurangan pada komponen diatas. 4. Sasaran Strategis Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 2 (dua) IKU, yaitu indikator Nilai kinerja anggaran KKP dan indikator Opini atas Laporan Keuangan (LK) KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: a. Indikator Kinerja 4 (empat): Nilai Kinerja anggaran KKP Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan 30'

38 membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Cara menghitung indikator tersebut dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L, yang diukur menggunakan 2 aspek yaitu: 1. Aspek Implementasi (I) Nilai Kinerja aspek implementasi (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3%, terdiri atas: 1) Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% 2) Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) 3) Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% 4) Bobot Efisiensi (WE) =28,6% Pengukuran Aspek Implementasi: Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran (contoh terlampir) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang 31'

39 diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran 2. Aspek Manfaat (CH) Pengukuran Capaian Hasil (CH), dilakukan dengan membandingkan realisasi IKU dengan target IKU. Nilai kinerja aspek manfaat diperoleh dari hasil perkalian antara nilai hasil pengukuran Capaian Hasil dengan bobot kinerja aspek manfaat Bobot Kinerja Aspek Manfaat (Wch) sebesar 66,7% Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah nilai kinerja anggaran KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja 5 Nama Indikator Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah Nilai kinerja anggaran KKP % 81,40% 101,75% 94 (catatan: data sangat sementara (SMART Kemenkeu, 22 Januari 2015) Dari target 80%, dapat terealisasi 81,40%, nilai tersebut diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kemenkeu, artinya tingkat efisiensi penggunaan anggaran pada KKP sudah dalam kategori baik. (hasil perhitungan dari SMART terlampir) Indikator nilai kinerja anggaran KKP ini merupakan indikator baru, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun lalu. Jika dibandingkan antara realisasi sebesar 81,40% dengan target jangka menengah sebesar (sangat baik) atau >90%, perlu pengupayaan untuk mencapai angka maksimal, antara lain dengan komitmen dari 32'

40 tingkat pimpinan sampai dengan pelaksana untuk pengupayaan pelaksanaan penyerapan anggaran sesuai dengan rencana kerja dan arahan dari pimpinan lembaga. Untuk mendukung pelaksanaan tersebut telah disusun Panduan Umum Jadwal Kegiatan Tahun 2016, dengan pokok arahan antara lain, memadatkan kegiatan KKP di bulan Januari hingga November 2016 sesuai surat Edaran No. 39/MEN-KP/I/2016 tentang Panduan Umum Jadwal Kegiatan tahun b. Indikator Kinerja 5 (lima): Opini atas LK KKP Opini BPK atas Laporan Keuangan adalah merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh Pemeriksa (BPK), yakni: Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan; WTP Dengan Paragraf Penjelasan (biasa disingkat WTP-DPP). Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, 33'

41 meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan ditambahkannya paragraf penjelasan. Keadaan itu, misalnya, adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi, adanya keraguan tentang kelangsungan hidup lembaga pengelola keuangan. Salain itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau adanya penekanan atas suatu hal; Opini Wajar dengan pengecualian (biasa disingkat WDP) adalah opini audit yang diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah saji material, kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian. Sebagian akuntan memberikan julukan little adverse (ketidakwajaran yang kecil) terhadap opini jenis ini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam item tertentu, namun demikian ketidakwajaran tersebut tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan; Opini tidak wajar adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan mengandung salah saji material, atau dengan kata lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jika laporan keuangan mendapatkan opini jenis ini, berarti auditor meyakini laporan keuangan perusahaan/pemerintah diragukan kebenarannya, sehingga bisa menyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan; Opini tidak menyatakan pendapat (TMP) oleh sebagian akuntan dianggap bukanlah sebuah opini, dengan asumsi jika auditor menolak memberikan pendapat artinya tidak ada opini yang diberikan. Opini jenis ini diberikan jika auditor itidak bisa meyakini apakah laporan keuangan wajar atau tidak. Opini ini bisa diterbitkan 34'

42 jika auditor menganggap ada ruang lingkup audit yang dibatasi oleh perusahaan/pemerintah yang diaudit, misalnya karena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan laporan sudah disajikan dengan wajar. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Opini atas LK KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja 6 Nama Indikator Opini ata LK KKP Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah WTP WTP 90% WTP WTP 90% WTP Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan dari Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan TA Adapun target Laporan Keuangan 100% atau mendapat opini Wajar tanpa pengecualian murni, Sedangkan pencapaian laporan keuangan 90% atau Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan dikarenakan : a. Piutang bukan pajak senilai Rp ,00 pada neraca Kementerian Kelautan dan Perikanan Per 31 Desember 2014 tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. b. Aset tak berwujud (ATB) senilai Rp ,00 pada neraca Kementerian Kelautan dan Perikanan per 31 Desember 2014 belum sepenuhnya memperhitungkan biaya atas ATB tersebut Pada tahun 2015 dengan capaian mendapat WTP sama dengan capaian tahun lalu, tidak terjadi peningkatan maupun penurunan, namun 35'

43 dengan paragraf penjelasan yang berbeda. Untuk itu perlu lebih dicermati sehingga informasi tidak salah saji. Jika dibandingkan antara realisasi WTP dengan target jangka menengah dengan capaian WTP, capaian ini perlu untuk ditingkatkan menjadi WTP murni. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan capaian tersebut berupa perbaikan pengelolaan keuangan negara termasuk pengelolaan BMN, perbaikan dalam penyajian laporan keuangan dan meminimalisasi penyimpangan pelaksanaan yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 5. Sasaran Strategis Tersedianya Kebijakan Pembangunan yang Partisipatif Nilai sasaran ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu indeks efektifitas kebijakan pemerintah, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 6 (enam) : Indeks efektifitas kebijakan pemerintah Indeks efektivitas kebijakan pemerintah adalah suatu ukuran untuk menilai sejauh mana kebijakan yang diterbitkan oleh KKP dapat diterima oleh stakeholders KP. Untuk saat ini kebijakan yang diukur adalah yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat dan didapat dari hasil perhitungan Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik KKP di 7 (tujuh) unit layanan, yaitu: Penerbitan HACCP, Surat Keterangan SKAT, Surat Layak Operasi (SLO), Unit Layanan Pelabuhan, Unit Layanan SDI, Unit Pelayanan Obat Ikan dan unit Pelayanan Pakan Ikan. Range Penilaian adalah sebagai berikut: 36'

44 A (sangat baik) : 8,2-10 B (baik) : 6,2-8,2 C (kurang baik) : 4,4-6,2 D (tidak baik) : 2,5-4,3 Survey dan penilaian dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: (a) konsistensi nilai jawaban responden; (b) pemberian skor nilai skala (methods of summated ratings); (c) standarisasi skor nilai skala; (d) penetapan angka indeks, dengan besaran angka indeks bergerak dari 0 sampai dengan 10 ; dan (e) analisis dan interpretasi nilai indeks. Prestasi untuk sasaran yang indikatornya adalah indeks efektifitas kebijakan pemerintah dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja 7 Nama Indikator Indeks efektifitas kebijakan pemerintah Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah % 8 Indikator indeks efektifitas kebijakan pemerintah ini merupakan indikator baru, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun lalu. 6. Sasaran Strategis Terwujudnya kerja sama internasional, antar lembaga yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif 37'

45 Nilai ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja, yaitu jumlah perjanjian yang telah diimplementasikan, dan Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: a. Indikator Kinerja 7 (tujuh): Jumlah perjanjian kerja sama yang telah diimplementasikan Indikator ini menunjukkan jumlah perjanjian kerjasama yang telah disepakati dan diimplementasikan, antara KKP dengan mitra strategis baik secara bilateral, multilateral dan antar lembaga. Capaian dihitung secara tahunan. Di tahun 2015, KKP telah mengimplementasikan 32 kerja sama yang telah disepakati. Kerja Sama tersebut mencakup 8 kerja sama bilateral, 15 kerja sama multilateral, dan 9 kerja sama antarlembaga dengan rincian sebagai berikut: No. Mitra Periode Kerjasama KERJASAMA BILATERAL 1. Sudan 16 Februari University of Rhode Island, Amerika Serikat 7 April Norwegia 24 November Norwegia 18 Mei Australia 7 Oktober Uni Eropa 14 Maret Afrika Selatan 8. Republik Rakyat Tiongkok KERJASAMA ANTAR LEMBAGA 9. Bank Indonesia 10 September Yayasan World Wide Fund (WWF) For Nature Indonesia 17 Oktober Universitas Gadjah Mada 5 November Universitas Indonesia 18 Juni Pemerintah Provinsi Maluku 27 Agustus PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 28 September Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan 14 November '

46 Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam 16. Majelis Ulama Indonesia 21 Januari Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara KERJASAMA MULTILATERAL The United Nations Food and Agriculture Organization (FAO) The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) The United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) The United Nations Development Programme (UNDP) 21 Juni WorldFish Juli The International Labour Organization (ILO) April The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) SEAFDEC (South East Asian Fisheries Development Center) BIMP-EAGA (Brunei-Indonesia-Malaysia- Philippines Indonesia-Malaysia-Thailand Growth triangle (IMT-GT) 18 Agustus September November Februari 2015 Mei Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) November Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) Developing Eight (D-8) Working Group on Marine and Fisheries (WGMAF) 8-10 Oktober Desember Oktober 2015 Indikator Kinerja jumlah perjanjian kerja sama yang telah diimplementasikan merujuk pada Indikator Kinerja 16 yaitu meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional dan antar lembaga bidang kelautan dan perikanan yang disepakati. Dari jumlah kerja sama yang telah disepakati, maka akan dikalkulasi berapa jumlah kerja sama yang langsung diimplementasikan oleh unit teknis. Rasio antara jumlah kerja sama yang telah disepakati dengan jumlah 39'

47 kerja sama yang telah diimplementasikan akan dievaluasi di akhir tahun dan menjadi acuan dalam penyusunan target Penetapan Kinerja (PK) di tahun berikutnya. Kerja sama yang telah diimplementasikan untuk kerja sama antarlembaga dapat diukur melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dibuat dengan unit teknis. Sedangkan untuk kerja sama internasional dibuat dalam bentuk technical arrangement / action plan / guidelines dan lain-lain. Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja 8 Nama Indikator Jumlah perjanjian kerja sama yang telah diimplementasikan Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah % % 31 Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 107% terjadi penurunan sebesar >13% dibanding capaian tahun 2014 yang mencapai >120%. Hal ini dipengaruhi oleh target pada 2014 hanya sebesar 25 sedangkan target pada 2015 terjadi peningkatan menjadi 30 kerja sama. Walaupun target meningkat pada tahun 2015, namun kerja sama yang berhasil diimplementasikan melebihi jumlah target. Hal ini dipengaruhi oleh kesamaan sikap oleh hampir seluruh mitra terkait program prioritas KKP terutama mengenai pemberantasan IUU Fishing. Perbedaan realisasi yang signifikan di tahun 2015 dengan realisasi tahun 2014 dipengaruhi oleh arahan direktif pimpinan untuk melakukan kerja sama dengan mitra tertentu sesuai dengan program yang menjadi prioritas, serta upaya-upaya intensif yang telah dilakukan dalam mendorong implementasi kerja sama. 40'

48 Terkait usaha yang harus dilakukan untuk mencapai target jangka menengah sejumlah 31 kerja sama, maka diperlukan konsistensi dalam melaksanakan kerja sama yang telah dilakukan selama ini. Gambar 1 Penandatanganan Joint Communique on Voluntary International Cooperation to Combat Illegal, Unreported and Regulated (IUU) Fishing and to Promote Sustainable Fisheries Governance RI-Australia Gambar 2. Sekjen KKP, Sjarief Widjaja mendampingi MKP menerima Courtesy Call Menteri Perikanan Fiji di Ruang Tamu Kediaman MKP, Komplek Widya Candra Jakarta 41'

49 Gambar 3 Penandatanganan Kesepakatan Bersama KKP dengan BNP2TKI, PBNU, UGM, PT. PAL Indonesia, dan Rare Gambar 4. Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Sekretariat Jenderal dan Ketua Satgas IUU Fishing meninjau PT. PAL Indonesia di Surabaya 42'

50 b. Indikator Kinerja 8 (Delapan): Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP Kegiatan-kegiatan kehumasan yang dilaksanakan pada tahun 2014 sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.24/MEN/2010 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dirancang dan disusun untuk mewujudkan keterbukaan, itikad baik, kerja sama, dan hubungan yang baik dan bermanfaat antara Kementerian dan pihak lain, membantu Kementerian sigap dan responsif terhadap informasi yang beredar, serta mewujudkan citra positif Kementerian. Sepanjang tahun 2015, telah dilakukan lebih dari 200 kegiatan kehumasan, seperti kegiatan dokumentasi, peliputan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sekretaris Jenderal, dan pejabat Eselon I KKP lainnya, dan upload hasil dokumentasi tersebut ke website KKP dan media massa. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja 8 Nama Indikator Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah <10% 2% 100% <10% 2,6% 100% <10% 43'

51 Tabel diatas menggambarkan bahwa dari target <10%, rasio jumlah pemberitaan negatif sepanjang tahun 2015 sebesar 2,6% dari total pemberitaan tentang KKP. Dari berita tentang KKP di Media, sebanyak berita positif, netral ke arah positif dan negatif. Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 2,6% terjadi penurunan sebesar 0,6% dibanding capaian tahun 2014 yang sebesar 2%. Hal ini disebabkan pada berita di media online terdapat artikel dengan sentimen negatif selalu lebih tinggi dari bulan ke bulan. Sentimen tersebut kemudian dianalisis dari judul berita. Sedangkan sentimen positif sebanyak 27,46%, sentimen netral sebanyak 36,11%, dan sentimen negatif sebanyak 36,43% Terkait usaha yang harus dilakukan untuk mencapai target jangka menengah, maka diperlukan konsistensi dalam melaksanakan kegiatan kehumasan yang telah dilakukan selama ini. 7. Sasaran Strategis Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 9 (Sembilan) : Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP 44'

52 Indkator ini menunjukkan persentase unit kerja di KKP yang menempatkan SDMKP berdasarkan kompetensi yang dimiliki disesuaikan dengan standar kompetensi jabatan. Penempatan dan penataan pegawai sangat penting untuk memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi dan distribusi ASN yang tepat sesuai dengan kebutuhan unit kerja. KKP memiliki 201 unit kerja yang terdiri dari 67 unit kerja Eselon II unit pusat dan 134 unit pelaksana teknis. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja 9 Nama Indikator persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 40% 84,58% 211% 40% 100% 250% 70% Tabel diatas menunjukkan bahwa dari target 40%, capaian yang didapat sebesar 100% atau tercapai 250% dari target. Nilai diperoleh dari persentase unit kerja yang menempatan PNS/CPNS sesuai dengan formasi, jabatan dan tempat yang dilamar kemudian ditetapkan dengan SK Menteri KP. Dibanding tahun sebelumnya, capaian tahun 2015 meningkat sebesar 39%, ini ditunjang dari konsistensi Biro Kepegawaian terhadap penempatan CPNS sesuai dengan formasi, jabatan dan tempat yang dilamar. 45'

53 Proses/kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pelaksanaannya yaitu (1) Penyusunan formasi tahun 2014 (2) Penyelesaian Usul Pengangkatan Pegawai Hasil Uji Kompetensi dan CPNS menjadi PNS. Jika dibandingkan dengan target jangka menengah sebesar 70%, realisasi tahun 2015 sangat jauh melampaui target. Mempertimbangkan hal tersebut dan sehubungan dengan akan dilaksanakannya moratorium penerimaan pegawai di tahun 2016, maka indikator dan target persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP akan di review kembali. 8. Sasaran Strategis Terintegrasinya sistem informasi KKP Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Prosentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut: Indikator Kinerja 10 (Sepuluh): Presentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada Modernisasi yang kini berlangsung ditandai kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti internet atau media online telah banyak memberi kemudahan bagi manusia terutama dalam melangsungkan aktivitas komunikasi atau pertukaran informasi sehingga dapat menunjang terhadap kehidupan yang semakin praktis, efisien dan dinamis. Kehadiran internet sebagai media baru (new media) yang semakin hari semakin dimanfaatkan kalangan masyarakat luas dari berbagai lapisan untuk berkomunikasi. 46'

54 Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan e-government di kementerian/lembaga, karena dengan sistem informasi (aplikasi sistem informasi) merupakan salah satu komponen dari pengembangan e-government, selain dari kelembagaan, kebijakan, infrastruktur dan perencanaan. Sekretariat Jenderal terus mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkup KKP, dengan melaksanakan peningkatan dan pengembangan baik infrastruktur maupun aplikasi sistem informasinya berdasarkan skala prioritas. Sekretariat Jenderal telah melakukan upaya untuk mengintegrasikan seluruh TIK di lingkungan KKP melalui penyiapan peraturan menteri dan penyusunan masterplan. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Prosentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada dapat dilihat sebagaimana tabel berikut Nama Indikator Prosentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 40% 80% 200% >80% 97,29% 121,61% >80% Dari target >80%, dapat terealisasi 97,29%, nilai tersebut diperoleh dari, persentase rata-rata Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 121,61% terjadi penurunan sebesar 78,39% dibanding capaian tahun lalu sebesar 200%, ini 47'

55 disebabkan dinaikkannya target di tahun 2015 dari 40% menjadi 80%. Hal ini dikarenakan capaian yang sangat tinggi di tahun Jika dibandingkan antara realisasi sebesar 97,29% dengan target jangka menengah sebesar >80%, nilai tersebut sudah melampaui dari target di tahun 2019, sehingga perlu strategi prioritas lain untuk pengembangan kegiatan yang berbeda. 9. Sasaran Strategis Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Indikator Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 11 (Sebelas): Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dam kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun Roadmap RB yang harus dilaksanakan, yaitu: (i) manajemen perubahan; (ii) peraturan perundang-undangan; (iii) organisasi; (iv) tata laksana; (v) SDM aparatur; (vi) akuntabilitas; (vii) pengawasan; (viii) pelayanan publik; Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dam kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun dapat dilihat sebagaimana tabel berikut 48'

56 Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja 11 Nama Indikator Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dam kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun 100% 100% 100% 100% 90% untuk AKIP 90% 100% Dari target 100%, dapat terealisasi 80%, nilai tersebut diperoleh dari beberapa kegiatan dalam 8 area perubahan RB yang sesuai roadmap RB, antara lain: 1. Program dan Kegiatan Penguatan Akuntabilitas Kinerja (capaian 90%). Dari rencana aksi Pokja Penguatan akuntabilitas kinerja (matriks terlampir) yang sudah ditetapkan dalam roadmap RB , masih ada beberapa hal yang perlu segera ditindaklanjuti seperti penandatangan PK dengan Dinas KP Provinsi, dan sosialisasi Renstra KKP kepada publik. 2. Program dan Kegiatan Pelayanan Publik (capaian 50%). Program dan kegiatan Pelayanan Publik yang telah dilaksanakan pada Tahun 2015 adalah pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Penilaian Unit Pelayanan Publik yang ada. Upaya perbaikan Pelayanan Publik akan terus dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik termasuk penyiapan dan pengesahan Roadmap Reformasi Birokrasi. 3. Program dan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (capaian 88%). Monev RB tersebut dilakukan terhadap Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), khususnya yang terkait dengan Pelayanan Publik. 49'

57 Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 80%, terjadi penurunan 20% jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 100%, ini dikarenakan masih ada beberapa kegiatan seperti diatas yang harus segera ditindaklanjuti. Jika dibandingkan antara realisasi sebesar 80% dengan target jangka menengah sebesar 100%, perlu komitmen dari pemangku kepentingan dan Tim RB lingkup KKP untuk mengevaluasi kendala yang timbul, dan menindaklanjuti sesuai rencana aksi. 10. Sasaran Strategis Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal Nilai sasaran ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu persentase pengendalian dokumen anggaran, dan persentase ketepatan waktu penyampaian LK, dengan penjelasan capaian sebagai berikut a. Indikator Kinerja 12 (Dua belas): Persentase pengendalian dokumen anggaran. Indikator ini menunjukkan persentase dokumen anggaran seluruh satuan kerja dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dapat dipantau dan dikendalikan. Hal tersebut untuk memastikan bahwa: 1) Penyerapan anggaran Eselon I berjalan dengan baik dan sesuai target; 2) dokumen anggaran tersebut sesuai dengan standar biaya, bagan akun standar dan pedoman Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). Pengukuran indikator ini dilakukan setiap tahun. Cara menghitungnya yaitu (1) Jumlah POK seluruh satker dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; (2) Standar biaya, bagan akun standar, dan pedoman pengadaan barang/jasa. Capaian indikator dapat dilihat sebagaimana tabel berikut 50'

58 Tabel 3.13 Capaian Indikator Kinerja 12 Nama Indikator persentase pengendalian dokumen anggaran Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dari target 100%, dapat terealisasi 100%. Hal tersebut karena seluruh dokumen anggaran lingkup KKP telah dapat dilakukan pengendalian. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai target IKU ini adalah (1) melakukan identifikasi kesesuaian dokumen anggaran terhadap standar biaya, bagan akun standar dan pedoman PBJ; (2) melakukan asistensi implementasi SPIP ke seluruh Eselon I dan menerima dari Tim pembina SPIP. Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 100% sama dengan capaian tahun lalu, pencapaian ini akan terus dipertahankan dengan melanjutkan kegiatan pengendalian yang telah dilaksanakan. Untuk mencapai target jangka menengah sebesar 100%, perlu dilakukan peningkatan atas kualitas pengendalian. b. Indikator Kinerja 13 (tiga belas): Persentase ketepatan waktu penyampaian LK Indikator ini menunjukkan bahwa pelaporan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilakukan KKP telah tepat waktu dan tidak terdapat surat teguran dari Kementerian Keuangan. Indikator diukur dengan cara : (1) Mengukur Ketepatan Waktu pengiriman Arsip Data Komputer Eselon 1 (tgl 20/bln berikutnya), Wilayah (tgl 15/bln berikutnya) dan Satker lingkup Setjen (tgl 10/bln berikutnya) termasuk Semester, TW.III dan Tahunan Pada Aplikasi Keuangan & BMN sesuai PermenKP 19 th 2012 (2) Mengukur ketepatan 51'

59 waktu penyampaian Laporan Keuangan (LRA, Neraca & CalK) dan Laporan Barang Pengguna (BMN & Catatan Ringkas Mutasi BMN). Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah persentase ketepatan waktu penyampaian LK dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja 13 Nama Indikator persentase ketepatan waktu penyampaian LK Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Hasil pengukuran menunjukkan bahwa 100% LK disampaikan tepat waktu dan tidak terdapat surat teguran dari Kementerian Keuangan. Hasil ini sama dengan tahun lalu. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai target IKU ini adalah : (1) Memastikan semua jenjang pelaporan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tepat waktu dan Menerbitkan SE Kepala Biro tentang penyampaian ADK SAI (SAK dan BMN) oleh UAPPA/B- E1 dan UAPPA/B-W secara periodik; (2) Melakukan monitoring penerimaan ADK SAI dari UAPPA/B- E1 dan UAPPA/B W; (ii) Menerbitkan Surat Teguran bagi unit akuntansi yang terlambat dan/atau tidak menyampaikan ADK secara periodik. Jika dibandingkan antara realisasi sebesar 100% dengan target jangka menengah sebesar 100% sudah sesuai, pencapaian ini akan terus dipertahankan dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 52'

60 11. Sasaran Strategis Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal. Sasaran Strategis ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja, yaitu Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP dan Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: a. Indikator Kinerja 14 (empat belas): Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP. Kegiatan penyebaran informasi yang dilakukan dalam bentuk kegiatan dokumentasi dan peliputan terutama dilakukan untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sekeretaris Jenderal serta pejabat Eselon I KKP lainnya. Dalam hal peliputan/reportase Pusdatin memilih sejumlah media yang disesuaikan dengan isu serta newsworthiness kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian menyertakan wartawan media tersebut dalam kunjungan kerja pimpinan. Dalam kegiatan ini juga disertakan fotografer untuk mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan, juga petugas untuk mendampingi wartawan dan mencermati seluruh perkembangan isu kelautan dan perikanan di lapangan. Kegiatan ini dilakukan selama tahun 2015, ke daerah-daerah objek pembangunan KP di tanah air, serta ketiga lokasi di luar negeri sesuai dengan program kerja MKP. Pada tahun ini, tim Humas telah mendokumentasikan dan mempublikasikan lebih dari 200 kegiatan pimpinan, meliputi termasuk kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Hasil foto yang 53'

61 didokumentasikan telah di upload ke website KKP dan telah dimuat di media massa. Secara rinci kegiatan tersebut antara lain: a. Pembuatan dan Penayangan PSA Pembuatan filler dimaksudkan untuk menyebarkan informasi di bidang kelautan dan perikanan melalui tayangan audio visual dengan durasi pendek (30 detik hingga 5 menit). Tayangan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan publikasi di media elektonik (TV) sebagai Public Services Announcement (PSA) maupun untuk keperluan publikasi pada acara-acara kementerian. b. Penempatan Iklan (Advetorial) Di Media Massa Penempatan iklan (Advertorial) dilakukan pada media massa baik cetak maupun elektronik. Untuk di media cetak (koran, tabloid dan majalah) dan on line disesuaikan dengan momen dan tindaklanjut kerjasama pimpinan Kementerian dengan pihak media massa. Target pemuatan iklan (advertorial) selama tahun 2015 adalah media cetak dan online. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mengangkat, menyebarkan, atau mengklarifikasi isu kelautan dan perikanan dalam wacana publik. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja 14 Nama Indikator persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 85% 90% 105% 85% 115% 135% 90% 54'

62 publikasi program dan kegiatan KKP Dari target 85%, dapat terealisasi 115%. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi kegiatan publikasi melalui penerbitan siaran pers melebihi target yang ditetapkan. Dimana dari target 80 buah, telah terealisasikan sebanyak 93 siaran pers. Sedangkan berita KKP dari target 300 berita, terealisasikan 344 berita. Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 135% terjadi peningkatan sebesar 30% dibanding capaian tahun lalu sebesar 105,88%, ini ditunjang dari kegiatan monitoring pemberitaan untuk mengetahui secara cepat publisitas atau pemberitaan seputar isu kelautan dan perikanan (di media cetak dan media online). Ini dilakukan agar para pemimpin dan humas Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat sigap dan responsif terhadap informasi yang beredar. Terkait usaha yang harus dilakukan untuk mencapai target jangka menengah sebesar 90%, maka diperlukan peningkatan berita positif terutama di media online terkait seluruh program KKP, sekaligus tetap melakukan konsistensi dalam melaksanakan kegiatan kehumasan yang telah dilakukan selama ini. Khususnya dalam bentuk infografis yang memudahkan bagi masyarakat. b. Indikator Kinerja 15 (lima belas): Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada. Stakeholder atau pemangku kepentingan dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para 55'

63 pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana. Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan stakeholder diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap kemajuan KKP. Untuk mewujudkan hal itu, kegiatan yang telah dilakukan, yaitu: a. Penyelenggaraan Kampanye Ekspresi Aku Cinta Laut Dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap kekayaan laut dan perikanan di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan Aksi Cinta Laut KKP Aksi cinta laut dibuka mulai 26 Agustus 2015 sampai dengan 30 November 2015 ini mendapat respon yang luar biasa, lebih dari 1000 perserta berpasrtisipasi. Dalam kegiatan tersebut, KKP mengajak pelajar setingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, mahasiswa Universitas/Akademi, dan jurnalis untuk ikut mengkampanyekan 'LAUT MASA DEPAN BANGSA' melalui ekspresi cinta laut dalam aksi ungkapan tertulis untuk Ibu Menteri Susi Pudjiastuti, Aksi Menggambar Cinta Laut, Aksi Penyuluh Cilik Kelautan dan Perikanan, Aksi Poster dan Aksi Video Pendek atau Video Animasi, Aksi Video Animasi Infografis (durasi 3-5 menit) serta Aksi Penulisan Jurnalistik. Pemenang diberikan hadiah melakukan perjalanan edukasi ke tiga destinasi wisata bahari yakni Raja Ampat (Papua Barat), Karimun Jawa (Jawa Tengah) dan Bangka Belitung. Penyerahan penghargaan diberikan langsung kepada pemenang pada tanggal 10 Desember 2015 yang dilakukan secara meriah dengan mengundang kurang lebih 1000 siswa/siswi di Jabodetabek. b. Pertemuan Dengan Pimpinan Media Massa 56'

64 Penyelenggaraan pertemuan dengan pimpinan media yang bertajuk Chief Editors Meeting (CEM) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan telah dilakukan sebanyak tiga kali pada tahun CEM dilakukan sebagai media silaturahmi antar pimpinan kementerian dengan pimpinan media massa. Tujuannya agar kebijakan dan program kementerian dapat dipahami dan direspon melalui masukan yang konstruktif dari para pimpinan media massa. c. Observasi Kelimpahan Ikan Di Daerah Kegiatan observasi ke daerah dilakukan untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah di bidang kelautan dan perikanan di daerah. Selain itu, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut atas berkembangnya informasi terkait kelimpahan ikan di daerah pasca kebijakan pemberantasan illegal fishing oleh Kementerian. Kegiatan terutama difokuskan di beberapa sentra perikanan yang merasakan secara langsung dampak dari kebijakan pemberantasan illegal fishing sebagaimana dilaporkan masyarakat melalui media sosial. Observasi dilakukan pada tanggal 09 November hingga 30 November 2015, dengan lokasi antara lain Aceh (Sabang dan Banda Aceh), Kepulauan Riau (Tanjung Pinang, Batam, Natuna, dan Anambas), Sulawesi Utara (Manado dan Bitung), Papua Barat (Sorong), Nusa Tenggara Barat (Lombok), Nusa Tenggara Timur (Kupang dan Pulau Rote), dan Jawa Tengah (Semarang). d. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dilaksanakan dalam rangka memaksimalkan komunikasi di lingkup Kementerian secara efektif untuk memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan terkait. Rencana komunikasi di desain untuk mencapai tujuan komunikasi dan mencapai audiens dengan benar. Sebagai upaya dalam 57'

65 menyusun rencana strategi komunikasi tahun 2015, telah dilakukan stakeholder mapping baik internal maupun eksternal. e. Penyelenggaraan Konferensi Pers Konferensi atau jumpa pers dilakukan guna mempublikasikan kebijakan atau permasalahan tertentu sebagai pernyataan resmi pemerintah. Konferensi pers diselenggarakan untuk mengakomodasi para pemimpin di lingkup KKP dalam menyampaikan informasi aktual bernilai berita secara langsung kepada wartawan. Pimpinan yang menyampaikan konferensi pers antara lain Menteri, pimpinan unit kerja Eselon I, dan pimpinan unit kehumasan kementerian. Pada tahun 2015 telah dilakukan sebanyak 53 kali konferensi pers. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja 15 Nama Indikator Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah 85% 75% 88% 85% 120% 141% 90% Dari target 85%, dapat terealisasi 120%, nilai tersebut diperoleh dari, konferensi pers yang ditargetkan 48 kali dan realisasinya sebesar 57 kali. Kemudian Chief Editors Meeting target 2 kali dan realisasi 3 kali. Partisipasi pameran target 3 kali dan realisasi 5 kali. Semua kegiatan sosialisasi tersebut telah memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan citra positif KKP pada tahun '

66 Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 120% sama dengan pencapaian pada Hal ini terjadi karena adanya konsistensi tim Humas dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada 2014 ditambah dengan kegiatan baru seperti Aksi Cinta Laut yang mendapatkan antusias dari masyarakat. Untuk mencapai target jangka menengah sebesar 90%, maka diperlukan peningkatan strategi komunikasi khususnya dalam melakukan sosialisasi program KKP kepada seluruh lembaga/stakeholder. 12. Sasaran Strategis: Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP. Nilai sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator Kinerja, yaitu meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan perikanan yang disepakati, meningkatnya jumlah kerja sama teknik bidang KP, dan meningkatnya jumlah dokumen pedoman delegasi Republik Indonesia (Delri), dengan penjelasan capaian sebagai berikut: a. Indikator Kinerja 16 (enam belas): Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang kelautan dan perikanan yang disepakati. Dokumen kerja sama untuk kerja sama antarlembaga dibuat dalam Kesepakatan Bersama (KB) sedangkan dokumen perjanjian internasional dibuat dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), Letter of Intent (LoI), Joint Communique, Joint Statement, dan lain-lain. Untuk kerja sama yang baru dilakukan, dilakukan penjajakan terlebih dahulu. Dalam tahap penjajakan tersebut kemudian dianalisis kepentingan 59'

67 nasional dan manfaat yang diperoleh dengan dilakukannya kerja sama tersebut. Namun untuk pembaruan kerja sama (kerja sama telah habis masa berlaku) dilakukan review kerja sama terlebih dahhulu apakah kerja sama yang telah dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada tahun 2015, KKP telah menghasilkan 40 dokumen kerja sama yang telah disepakati yang terdiri atas 10 kesepakatan kerja sama bilateral dan 30 kesepakatan kerja sama antarlembaga dengan rincian sebagai berikut: No. Bilateral Antarlembaga 1. Sudan (MoU) 2. Amerika Serikat (University of Rhode Island) 3. Amerika Serikat (ICITAP) 4. Timor Leste (MoU) 5. Norwegia (Agreed Minutes) 6. Norwegia (Joint Communique) 7. Papua Nugini (Joint Communique) 8. Australia (University of Queensland) 9. Australia (Joint Communique) 10. Inggris (MoU) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Badan Informasi Geospasial Badan Intelijen Negara CI Indonesia Univ. Jendral Ahmad Yani Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Dengan Ditjen PDSPKP Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) 11. Bank Indonesia 12. Universitas Indonesia (UI) 13. PT. XL AXIATA TBK 14. Yayasan Pusat Transformasi Kebijakan Publik 15. Yayasan WWF for Nature Indonesia 60'

68 16. Yayasan WWF for Nature Indonesia dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KP 17. Yayasan WWF for Nature Indonesia dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan KP 18. Yayasan WWF for Nature Indonesia dengan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 19. Yayasan WWF for Nature Indonesia dengan Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil 20. Yayasan WWF for Nature Indonesia dengan Ditjen Perikanan Budidaya 21. Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 22. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia 23. PT PAL Indonesia (Persero) 24. PT PAL Indonesia (Persero) dengan Ditjen Perikanan Tangkap 25. PT PAL Indonesia (Persero) dengan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 26. Universitas Gadjah Mada 27. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 28. RARE 29. Kementerian Keuangan 30. Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan dengan Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah meningkatnya jumlah dokumen kerjasama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja 16 Nama Indikator Jangka 61'

69 meningkatnya jumlah dokumen kerjasama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah ,66% % 31 Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar >120% terjadi peningkatan sebesar >28,34% dibanding capaian tahun lalu yang hanya sebesar 91,66%. Hal ini dipengaruhi oleh target pada 2014 yang jumlahnya 60 kerja sama yang disepakati sedangkan target pada 2015 hanya 30. Pencapaian target jangka menengah sebesar 31 kerja sama dapat dicapai dengan mendorong penandatangan kerja sama untuk dokumen kerja sama yang materinya telah siap. Selain itu juga dengan tetap meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan kerja sama yang selama ini telah dilaksanakan. b. Indikator Kinerja 17 (tujuh belas) Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik bidang KP Implementasi kerja sama Indonesia Sudan di bidang perikanan terutama berbentuk program capacity building, yakni pelatihan bidang perikanan oleh Indonesia kepada Sudan yang diselenggarakan dalam kerangka Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan. Pelaksanaan pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan Direktorat Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri RI. Beberapa pelatihan bidang perikanan yang telah diselenggarakan hingga tahun 2015 dengan melibatkan peserta dari Sudan adalah sebagai berikut: 62'

70 1) International Training Program for Asia and African Countries on Grouper Breeding and Rearing. tanggal 27 Mei - Juni 2009 di BBAP Situbondo, Jawa Timur, dengan mengundang 1 orang peserta dari Sudan. 2) International Training Program for African Countries on Marine Fisheries, tanggal 9-14 Mei 2011 di BBAP Situbondo, Jawa Timur yang diikuti oleh 2 orang peserta dari Sudan. 3) International Training Program for African Countries on Freshwater Fish, tanggal Mei 2011 di BBPBAP Sukabumi, Jawa Barat yang diikuti 5 orang peserta dari Sudan. 4) International Training Workshop on Quality Control and Management on Fisheries Industries, tanggal Oktober 2012 di Tegal, Jawa Tengah yang diikuti oleh 17 orang peserta dari Sudan. 5) Pengiriman 2 orang pelatih Indonesia pada Training on Fishing Techniques for Artisanal Fisherfolks and Management of Fish Landing Sites di Port Sudan, tanggal 8-18 Januari 2013 yang diikuti oleh 30 orang peserta dari Sudan. Menurut KBRI Khartoum, pelatihan dimaksud sangat bermanfaat bagi nelayan Sudan karena telah memberikan wawasan dan teknik baru bagi nelayan dalam menangkap ikan, dimana kebanyakan nelayan di Sudan masih menggunakan cara tradisional dan aktifitas penangkapan ikan masih terbatas pada area yang banyak ditumbuhi karang laut. 6) International Workshop on Community Based Freshwater Aquaculture for Pacific and African Countries di Sukabumi, tanggal 8-16 November 2015 yang diikuti oleh 3 orang peserta dari Sudan. Tujuan dari program capacity building ini adalah untuk mendorong 63'

71 masyarakat setempat agar dapat memanfaatkan potensi perikanan budidaya di daerahnya. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah meningkatnya jumlah kerjasama teknik bidang KP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja 17 Nama Indikator meningkatnya jumlah kerjasama teknik bidang KP Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah % % 2 Dari target 2, dapat terealisasi sejumlah 2 kerja sama teknik, nilai tersebut diperoleh dari kerja sama teknik antara Mozambik dan Sudan dalam bentuk kerja sama bilateral. Gambar 3.5 Penandatanganan Memorandum of Understanding RI-Sudan 64'

72 Pada tahun 2015 nilai capaian yang sebesar 100% terjadi peningkatan sebesar 20% dibanding capaian tahun lalu sebesar 80%, ini ditunjang dari menurunnya target kerja sama pada tahun 2015 yang hanya sebesar 2 kerja sama teknik jika dibandingkan dengan target pada 2014 sebesar 5 kerja sama teknik. Upaya untuk mencapai target jangka menengah dapat dilakukan dengan terus meningkatkan kerja sama teknik dalam bentuk transfer of technology dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan di bidang perikanan dari Indonesia. c. Indikator Kinerja 18 (delapan belas) Meningkatnya jumlah dokumen delri. Berdasarkan Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, Pemerintah Republik Indonesia dalam mempersiapkan pembuatan perjanjian internasional, terlebih dahulu harus menetapkan posisi pemerintah Republik Indonesia yang dituangkan dalam suatu pedoman delegasi Republik Indonesia. Pedoman delegasi Republik Indonesia, yang perlu mendapat persetujuan Menteri, memuat hal-hal sebagai berikut: a. Latar belakang permasalahan; b. Analisis permasalahan ditinjau dari aspek politis dan yuridi serta aspek lain yang dapat mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia; c. Posisi Indonesia, saran, dan penyesuaian yang dapat dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah meningkatnya jumlah dokumen delri dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. 65'

73 Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja 18 Nama Indikator meningkatnya jumlah dokumen delri Jangka Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Menengah % 6 Dari target 6, dapat terealisasi sebanyak 20 dokumen Pedoman Delri, nilai tersebut diperoleh dari 11 dokumen Pedoman Delri bilateral dan 9 dokumen Pedoman Delri multilateral dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.21 Dokumen Pedoman Delri 2015 No. Bilateral Multilateral 1. Australia The 47th SEAFDEC Council Meeting 2. Fiji The 23rd ASWGFi Meeting 3. Singapura The 7TH AFCF Meeting 4. Norwegia+Perancis Strategic Planning Meeting BIMP-EAGA 5. Amerika Serikat The 38th SEAFDEC PCM Meeting 6. Belanda The 18th SEAFDEC ASSP Meeting 7. Bogor (WGAFF) 12th Meeting Session of the Compliance Committee Meeting IOTC (COC 12) 8. Spanyol+Portugal+ Paris+Monako The 8th COFI Sub Committee on Aquaculture 9. Norwegia+Rusia+ Polandia+Singapura 10. Inggris 11. Belanda (WGAFF) COP 21 United Nations Framework Convention on Climate Change Meningkatnya jumlah dokumen pedoman delegasi Republik Indonesia merupakan IKU baru sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan atas capaian pada tahun sebelumnya. 66'

74 Gambar 3.6 Kunjungan Kerja ke Polandia dalam rangka mempererat kerjasama pembangunan KP dengan Pemerintah Polandia 13. Sasaran Strategis Tersedianya ASN lingkup Sekretariat Jenderal yang kompeten, profesional dan berkepribadian Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Indeks kompetensi dan integritas lingkup Setjen, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 19 (sembilan belas): Indeks kompetensi dan integritas lingkup Setjen Sebagai unit yang melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur 67'

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL 2015 SEKRETARIAT(JENDERAL( KEMENTERIAN(KELAUTAN(DAN(PERIKANAN(RI( Gedung(Mina(Bahari(I(Lt.(3( Jl.(Medan(Merdeka(Timur(No.(16(Jakarta( 10110(Telp/Fax(:(021K3520337(

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN NOMOR : 4935/Kpts/RC.020/12/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN

Lebih terperinci

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas Bahan Asistensi RB Daerah Hendro Witjaksono, AK, Macc. Outline Paparan Penguatan Pengawasan Penerapan SPIP. Peningkatan kapasitas APIP. Pembangunan Zona

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... I-1 B. Maksud dan Tujuan... I-1 C.

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Salah satu unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung tugastugas Dewan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI (Setjen DPR RI)

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

EVALUASI KELEMBAGAAN SETJEN DAN BKD

EVALUASI KELEMBAGAAN SETJEN DAN BKD 9 AGUSTUS 201 1 EVALUASI KELEMBAGAAN SETJEN DAN BKD Dalam rangka pelaksanaan evaluasi kelembagaan pemerintah pada Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, sesuai permenpan dan RB Nomor 7 Tahun 2011

Lebih terperinci