Dian Nur Antika Eky Hastuti, Budiyono, Sariyatun Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, FKIP UNS
|
|
- Erlin Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION) DAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI PONOROGOABSTRAK Dian Nur Antika Eky Hastuti, Budiyono, Sariyatun Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, FKIP UNS Nurantika27@gmail.com ABSTRACT The purposes of this study are to determine (1) The different influences of AIR and TPS models toward history learning achievement the X grade students of SMA Negeri Ponorogo, (2) The different influences of the students high and low emotional quotient toward history learning achievement the X grade students of SMA Negeri Ponorogo, (3) The influence of interaction between models interaction dan emotional quotient toward history learning achievement the class X students of SMA Negeri Ponorogo. The population in this study is the students of class X of SMA Negeri Ponorogo year of teaching 2014 / The samples in this study are students of class X IPS first semester taken from SMA Negeri 2 Ponorogo and SMA Negeri 3 Ponorogo. The sampling technique is done by using multistage cluster random sampling. Meanwhile the research method used in this study is an experimental method with a 2 X 2 factorial design. The data obtained from the analysis of the use of AIR and TPS models, emotional quotient, and history learning achievement is analyzed using Two Way ANOVA. The result of this study are (1) There are significant diferences influence between AIR instructional model to be compared with TPS instructional model toward history learning achievement the grade X students of SMA Negeri Ponorogo. Achievement of history using AIR instructional model obtains an average 82,75, meanwhile student learning achievement of history using TPS instructional model obtains an average 70,62. Student learning achievement of history using AIR instructional model is better than student learning achievement of history using TPS instructional model. (2) There are significant diferences influences history learning between students high and low emotional quotient toward history learning achievement the grade X students of SMA Negeri Ponorogo. Achievement of history learning with high emotional quotien obtains an average 77,75, meanwhile achievement of history learning with low emotional quotient obtains 75,23. The achievement of student history learning with high emotional quotient better than the achievement of history learning with low emotional quotient. (3) There is no significant influence in interaction of instructional model and emotional quotient toward history learning achievement the grade X students of SMA Negeri Ponorogo. Students who have high emotional quotient in the application of AIR instructional model have better than achievements students who have high emotional quotient in the application of TPS model instructional. Meanwhile students who have low emotional quotient in the application of AIR instructional model have better than achievements students who have low emotional quotient in the application of TPS model instructional. Key words: Model Instructional, Emotional Quotient, History Learning Achievement Pendahuluan Suatu bangsa bisa dikatakan maju karena pendidikannya. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam pelaksanaannya masih dijumpai banyak kendala, sehingga mutu pendidikan di Indonesia belum mencapai target yang maksimal.
2 digilib.uns.ac.id 2 Jika dilihat beberapa sekolah di Indonesia masih ditemui siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah, misalnya saja dalam pelajaran Sejarah. Menyikapi permasalahan yang demikian, di zaman sekarang ini guru dituntut untuk kreatif di segala macam pembelajaran. Bentuk kreativitas guru dapat dilakukan dengan mengadakan variasi pembelajaran. Soetomo (dalam Majid, 2013: 262) menyatakan bahwa variasi dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan cara penyampaian yang satu ke cara penyampaian yang lain dengan tujuan menghilangkan kebosanan atau kejenuhan siswa saat belajar sehingga menjadi aktif berpartisipasi dalam belajaranya. Menggunakan model pembelajaran yang beragam merupakan salah satu contoh variasi dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan bertukar pikiran dengan temannya. Berg dalam Dimyati dan Mudjiono (1994: 45) menyatakan bahwa pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses pembelajaran. Aunurrahman (2012: 143) menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Dalam penelitian ini peneliti mengambil pembahasan mengenai model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan Think Pair Share (TPS). AIR adalah salah satu model pembelajaran menggunakan pendekatan berfikir dan berbasis masalah yang menganggap bahwa suatu pembelajaran akan efektif jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory (belajar dengan berbicara dan mendengar), Intellectually (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung), dan Repetition (pengulangan kembali). Sedangakan TPS merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan kolaboratif. Pada model pembelajaran TPS siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dengan thinking (berpikir), pairing (berpasangan) dan sharing (berbagi). Peneliti mengambil subjek penelitian tentang siswa kelas X dikarenakan pelajaran sejarah di kelas X merupakan masa transisi dari SMP. Pelajaran sejarah di SMP diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran IPS Terpadu bersama dengan pelajaran lain seperti ekonomi, sosiologi dan geografi. Sedangkan di SMA pelajaran sejarah diberikan secara terpisah dari pelajaran lain. Keadaan yang demikian tentu diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar sejarah siswa. Selain memperoleh prestasi belajar yang tinggi, seorang siswa hendaknya juga dapat berperilaku baik di kehidupan masyarakat dengan cara memiliki kemampuan untuk
3 digilib.uns.ac.id 3 mengarahkan emosi. Penelitian yang dilakukan oleh Goleman (Ubaydillah, 2004: 1) menunjukkan bahwa kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% sisanya 80% ditentukan oleh serumpun faktor yang disebut kecerdasan emosional. Menurut sejumlah penelitian, terbukti bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang jauh lebih signifikan dibanding kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak (IQ) barulah sebatas syarat minimal meraih keberhasilan, namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya (hampir seluruhnya terbukti) mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Terbukti, banyak orang yang memiliki kecerdasan intelektual biasa-biasa saja justru menjadi orang sukses (Aunurrahman, 2012: 88). Model pembelajaran dan kecerdasan emosional dirasa sangat penting bagi siswa. Model pembelajaran ditunjang dengan kecerdasan emosional yang baik diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Tidak jarang bahwa di dalam satu kelas terjadi konflik antar siswa. Hal ini dipengaruhi karena kebanyakan sifat anak SMA masih labil. Berdasarkan uraian di atas penelitian mengenai model pembelajaran dan kecerdasan emosional menarik untuk dibahas lebih lanjut. Oleh sebab itu penulis membuat penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) dan TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Ponorogo. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan hasil dari jenis penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada bulan September Oktober Lokasi penelitian berada di Kabupaten Ponorogo tepatnya di SMA Negeri Ponorogo yang terdiri dari SMA Negeri 1 Ponorogo, SMA Negeri 2 Ponorogo dan SMA Negeri 3 Ponorogo. Ketiga sekolah tersebut termasuk dalam kategori sekolah favorit yang ada di Kabupaten Ponorogo. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sehingga fokus penelitian ini yaitu pada dua variabel bebas yang terdiri dari Model Pembelajaran (X1) dan Kecerdasan Emosional (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar sejarah (Y). Kategori model pembelajaran ada dua macam yaitu model pembelajaran AIR (Auditory Intellectualy Repetition) dan TPS (Think Pair Share). Sedangkan variabel kecerdasan emosional dibagi menjadi kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Model pembelajaran AIR diuji cobakan pada kelompok eksperimen di kelas X.IIS 1 SMA Negeri 2 Ponorogo sebanyak dengan jumlah siswa sebanyak 32 dan di kelas X.IPS 2 commit SMA to Negeri user 3 Ponorogo dengan jumlah siswa
4 digilib.uns.ac.id 4 sebanyak 31. Untuk model pembelajarn TPS diuji cobakan di kelas X.IIS.3 SMA Negeri 2 Ponorogo dengan jumlah siswa sebanyak 29 dan di kelas X.IPS 3 SMA Negeri 3 Ponorogo dengan jumlah siswa sebanyak 32. Sebelum dilakukan penelitian di kelas eksperimen dengan model pembelajaran AIR dan di kelas kontrol dengan model pembelajaran TPS, terlebih dahulu instrumen penelitian diujicobakan pada kelas uji coba. Instrumen yang diuji cobakan berupa angket kecerdasan emosional dan soal tes prestasi belajar sejarah siswa. Data hasil uji coba instrumen diperoleh dari siswa SMA Negeri 1 Ponorogo yaitu kelas X.IIS 2 yang terdiri dari 24 siswa dan X.IIS.3 sejumlah 25 siswa. Dalam penelitian ini, item pertanyaan angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah item pernyataan yang dinyatakan valid menurut validitas isi oleh validator, memiliki validitas butir instrumen dengan r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel ) dan memiliki konsistensi internal yang baik, yaitu butir soal dengan indeks konsistensi internal lebih atau sama dengan 0,30. Jika item pernyataan yang tidak memenuhi kriteria tersebut, maka tidak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (dibuang). Selanjutnya, instrumen angket yang terdiri dari item item pernyataan terpilih tersebut harus memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,70. Setelah dilakukan pengujian validitas isi oleh validator, angket kecerdasan emosional yang dinyatakan layak diuji cobakan sebanyak 60 butir soal. Sedangkan untuk validitas butirnya setelah dilakukan perhitungan didapatkan sebanyak 10 soal tidak valid yaitu nomor 1, 3, 5, 8, 20, 29, 32, 43, 46, dan 47. Dari hasil perhitungan reliabilitas butir angket kecerdasan emosional melalui rumus Cronbach Alpha didapatkan hasil sebesar 1,02 sedangkan perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS for windows didapatkan hasil sebesar 0,740. Kedua macam perhitungan reliabilitas tersebut sama-sama menunjukkan koefisien reliabilitas yang lebih tinggi dari 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada sebanyak 50 soal yang layak digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional siswa kelas X di SMA Negeri Ponorogo. Butir soal yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah butir soal yang telah dinyatakan valid menurut validitas isi oleh validator, memiliki validitas butir r hitung > r minimal, memiliki tingkat kesukaran sedang yaitu 0,30 P 0,70 dan memiliki daya pembeda yang baik, yaitu butir soal dengan indeks daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,3. Jika butir soal yang tidak memenuhi kedua indeks tersebut, maka tidak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Selanjutnya, instrumen tes yang terdiri dari butir butir soal terpilih tersebut harus memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,7 (>0,7).
5 digilib.uns.ac.id 5 Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal tes prestasi belajar sejarah siswa dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for windows diketahui bahwa terdapat 5 soal mempunyai r hitung kurang dari r tabel (r hitung < r tabel ) yaitu nomor 13, 24, 29, 34, dan 45. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan program Iteman versi 3.00 ada sebanyak 4 buah soal mempunyai tingkat kesukaran dalam kategori mudah yaitu nomor 24, 29, 34 dan 45. Ada sebanyak 5 buah soal memiliki daya beda yang jelek yaitu soal nomor 13, 24, 29, 34 dan 45. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 50 buah soal terdapat 45 buah soal yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri Ponorogo. Sedangkan dari hasil perhitungan reliabilitas butir soal melalui rumus Formula Kuder-Richardson 20 (KR-20) didapatkan hasil sebesar 1, sedangkan perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS for windows didapatkan hasil sebesar 0,719. Kedua macam perhitungan reliabilitas tersebut sama-sama menunjukkan koefisien reliabilitas yang lebih tinggi dari 0,70 sehingga soal tes prestasi belajar dapat dikatakan reliabel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis variansi dua jalan (two way anova). Tahapan yang harus dlakukan sebelum uji hipotesis yaitu melakukan uji kesetaraan (kesamaan rata-rata), namun sebelum melakukan uji kesetaraan itu penulis juga harus melakukan uji prasyarat (uji asumsi) terlebih dahulu. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, penulis melakukan deskripsi data prestasi belajar sejarah untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan penjabaran yang terdiri dari: 1) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran AIR (kelas eksperimen) Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah siswa dengan model pembelajaran AIR dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 63, nilai tertinggi 93, rata-rata (mean) 82,75, nilai tengah (median) 84, modus 86, standart deviasi 5,813 dan variansi 33,789. 2) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran TPS untuk (kelas kontrol) Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah siswa dengan model pembelajaran TPS dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai minimum 31, nilai maksimum 84, rata-rata (mean) 70,62, nilai tengah (median) 71, modus 75, standar deviasi 7,803 dan variansi 60,885.
6 digilib.uns.ac.id 6 3) Data prestasi belajar sejarah dengan kecerdasan emosional tinggi Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai minimum 57, nilai maksimum 93, rata-rata (mean) 78,07, nilai tengah (median) 80, modus 75, standar deviasi 8,172 dan variansi 66,781. 4) Data prestasi belajar sejarah dengan kecerdasan emosional rendah Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional rendah dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 31, nilai tertinggi 91, rata-rata (mean) 74,60, nilai tengah (median) 75, modus 86, standar deviasi 10,121 dan variansi 102,436. 5) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran AIR dan kecerdasan emosional tinggi Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran AIR dan kecerdasan emosional tinggi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 71, nilai tertinggi 93, rata-rata (mean) 83,78, nilai tengah (median) 84, modus 82, standar deviasi 5,056 dan variansi 25,563. 6) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran AIR dan kecerdasan emosional rendah Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran AIR dan kecerdasan emosional rendah dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 68, nilai tertinggi 91, rata-rata (mean) 81,17, nilai tengah (median) 82, modus 86, standar deviasi 6,618 dan variansi 43,797. 7) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran TPS dan Kecerdasan emosional tinggi Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran TPS dan kecerdasan emosional tinggi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 57, nilai terteinggi 84, rata-rata (mean) 71,85, nilai tengah (median) 73, modus 75, standar deviasi 6,111 dan variansi 37,341. 8) Data prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran TPS dan Kecerdasan emosional rendah
7 digilib.uns.ac.id 7 Perhitungan deskripsi data tentang prestasi belajar sejarah dengan model pembelajaran TPS dan kecerdasan emosional rendah dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Adapun dari hasil perhitunganya didapatkan nilai terendah 31, nilai tertinggi 82, rata-rata (mean) 69,17, nilai tengah (median) 71, modus 71, standar deviasi 9,316 dan variansi 86,791. Tabel 1. Rangkuman Analisis Data Model AIR TPS Jumlah Kecerdasan Emosional Tinggi Rendah Jumlah N = 37 N = 34 N = 71 = 83,78 = 71,85 = 77,81 N = 24 N = 29 N = 53 = 81,17 = 69,17 = 75,17 N = 61 N = 63 = 82,47 = 70,51 Hipotesis dalam penelitian ini ada tiga yaitu (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran AIR dibandingkan model pembelajaran TPS terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo (2) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo (3) Tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava dua jalan dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows. Hasil rangkuman analisis anava dua jalan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Analisis Anava Dua Jalan Sumber JK dk RK F hitung F tabel Keputusan Uji Model 4542, , ,630 3,84 H 0 ditolak Kecerdasan 192, ,339 4,115 3,84 H 0 ditolak Emosional Model* 1, ,011 0, H 0 diterima Kecerdasan Emosional Galat 5608, ,736 Total ,000 commit 124 to user
8 digilib.uns.ac.id 8 Pembahasan 1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran AIR dibandingkan model pembelajaran TPS terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan F hitung lebih besar dari pada F tabel (97,198 > 3,84) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran dengan prestasi belajar sejarah siswa. Pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran AIR memperoleh rata-rata prestasi belajar sebesar 82,75 sedangkan pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran TPS memperoleh rata-rata sebesar 70,62. Model pembelajaran sejarah dapat dikatakan lebih baik dari pada model pembelajaran TPS. Dalam penelitian ini penulis memberikan perlakuan berupa model pembelajaran AIR di kelas eksperimen dan model TPS di kelas kontrol. Salah satu kelebihan model pembelajaran AIR terletak pada kegiatan repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara peserta didik dilatih dengan cara pemberian tugas atau kuis. Otak manusia menyukai aktifitas dan kegitan-kegiatan yang berulang-ulang. Dimyati dan Mudjiono (2002:47) mengungkapka bahwa implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihanlatihan yang berulang. Dengan kesadaran ini diharapkan siswa tidak merasa bosan dalam melakukan pengulangan. Bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi pengulangan di antaranya menghafal. Pembelajaran sejarah identik dengan hafalan dan di dalamnya banyak materi atau fakta fakta yang perlu diingat. Pengulangan sangat diperlukan dalam mendukung proses mengingat. Mengingat merupakan salah satu proses yag cukup sulit, sehingga diperlukan suatu cara khusus untuk dapat melakukan kegiatan tersebut. Pengulangan beberapa kali dalam belajar dapat membantu proses pemahaman yang mendalam dan mengatasi lupa, selain itu pengulangan diharapkan dapat mengoptimalkan prestasi belajar siswa. Sedangkan pembelajaran Think Pair Share (TPS), yang diberikan pada kelas kontrol adalah suatu model pembelajaran yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran AIR dan TPS sama sama model pembelajaran yang membutuhkan diskusi kelompok. Namun pada penelitian ini memberikan dampak yang tidak sama di kelas yang diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penilaian kognitif
9 digilib.uns.ac.id 9 selama pembelajaran sejarah berlangsung dapat diketahui bahwa model pembelajaran AIR memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada model pembelajaran TPS. Rata-rata nilai prestasi belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata nilai prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model pembelajaran TPS, hal ini dikarenakan di dalam pembelajaran sejarah yang penulis terapkan dengan menggunakan model pembelajaran AIR terdapat pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan, peserta didik dilatih dengan cara pemberian kuis. Sehingga siswa lebih mudah untuk mengingat suatu pelajaran. Selain itu dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran AIR ini jumlah anggota kelompok lebih banyak dari pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajarn AIR sehingga siswa lebih banyak memperoleh informasi dari temannya. Sedangkan untuk pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran TPS dalam penelitian ini nilai rata-ratanya lebih rendah dikarenakan siswa berdiskusi hanya dengan teman sebangkunya saja sehingga ide yang muncul lebih sedikit. Siswa hanya menggantungkan diri pada satu orang temannya sajar. 2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Pada penelitian ini diperoleh data tentang kecerdasan emosional tinggi dan rendah yang pengaruhnya berbeda terhadap prestasi belajar sejarah. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi memperoleh prestasi belajar sejarah yang lebih baik dari pada siswa dengan kecerdasan emosional rendah. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi memperoleh nilai prestasi belajar sejarah dengan rata-rata 77,75 sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah mendapatkan nilai prestasi belajar sejarah dengan rata-rata 75,23. Hasil perhitungan menunjukkan F hitung lebih besar dari pada F tabel (4,115 > 3,84), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Dalam pembelajaran di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Terdapat siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi commit belajar yang to user relatif tinggi. Oleh karenanya taraf
10 digilib.uns.ac.id 10 inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2002: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, di antaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja akademis di sekolah lebih baik (Gottman, 2001: xvii). 3. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo Berdasarkan perhitungan data prestasi belajar sejarah diperoleh F hitung lebih kecil dari pada F tabel (0,022 < 3,84) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar sejarah. Tidak adanya interaksi ini dikarenakan dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran TPS memang dirasa sangat sulit diterapkan di kelas yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas. Selain itu, siswa hanya menggantungkan informasi pada pasangannya sehingga ide yang muncul lebih sedikit. Kesulitan yang dialami siswa saat berlangsungnya pembelajaran sejarah mengakibatkan prestasi belajar sejarah juga rendah. Model pembelajaran AIR dan TPS sama-sama merupakan model pembelajaran yang membutuhkan kerja sama kelompok. Yang membedakan di antara ke duanya jika model pembelajaran AIR jumlah anggotanya kelompoknya lebih banyak sedangkan model pembelajarn TPS jumlah angggotanya hanya meliputi teman sebangku. Dalam pembelajaran kelompok biasanya diperlukan sikap-sikap yang menuntut adanya kecerdasan emosional siswa. Ketika melakukan diskusi dengan temannya siswa harus bisa mengendalikan diri, seperti menghargai teman yang sedang berpendapat, membantu teman yang kurang paham terhadap materi pelajaran, dan lain-lain.
11 digilib.uns.ac.id 11 Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan model pembelajaran AIR dan TPS ini dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa. Dari hasil perhitungan data prestasi belajar sejarah siswa menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dengan menggunakan model AIR memiliki nilai prestasi belajar sejarah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dengan menggunakan model pembelajaran TPS. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah dengan menggunakan model pembelajaran TPS memperoleh prestasi belajar sejarah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah dengan model pembelajaran TPS. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil pemnelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran AIR dibandingkan model pembelajaran TPS terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Prestasi belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran AIR lebih baik dari pada prestasi belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran TPS. 2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa yang tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Prestasi belajar sejarah yang diperoleh siswa dengan kecerdasan emosional tinggi lebih baik dibandingkan prestasi belajar sejarah siswa dengan kecerdasan emosional rendah. 3. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri Ponorogo. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi pada penerapan model pembelajaran AIR memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi pada penerapan model pembelajaran TPS. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah pada penerapan model pembelajaran AIR memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah pada penerapan model pembelajaran TPS.
12 digilib.uns.ac.id 12 SARAN Berdasarkan uraian di atas penulis dapat memberikan saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap agar dapat menunjang proses pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran. b. Memberikan dukungan kepada guru untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran saat pembelajaran berlangsung. 2. Bagi Guru a. Berusaha untuk menjadi pribadi yang aktif dan kreatif agar dapat merancang model pembelajaran yang menarik. Dengan demikian guru dapat menerapkan model pembelajaran yang cocok bagi kelas yang diajarnya, sehingga dapat membantu siswa untuk menguasai materi pembelajaran dengan baik. b. Dalam memilih model pembelajaran hendaknya guru memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar dan prestasi belajar sejarah siswa 3. Bagi Siswa Siswa hendaknya selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan rajin belajar dan mengikuti instruksi dari guru. Melatih kecerdasan emosionalnya sehingga memperoleh prestasi belajar yang maksimal. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Bagi para peneliti dapat mengembangkan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi untuk penelitian yang relevan. Para peneliti dapat mengembangkan penelitian untuk variabel lain yang sejenis atau model pembelajaran lain, sehingga dapat menambah wawasan dan kualitas pendidikan yang lebih baik, khususnya pendidikan sejarah. Daftar Pustaka Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Dimyati & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pengembangan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Dimyati & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Golleman, D Emotional Intellegent. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gottman, John Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (Terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Majid, Abdul Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya. Ubaydillah Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
13 digilib.uns.ac.id 13
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciJMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal
JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 197-206 EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Kadek Budiasa (1), Viyanti (2), I Dewa Putu Nyeneng (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, budiasakadek60@yahoo.com;
Lebih terperinciAl-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, Hal
Hubungan Kausal Penalaran Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Agus Setiawan IAIM NU Metro Lampung; 490as@gmail.com
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT
HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: ASRI NAFI A DEWI X4307018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA
UNION:Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA
Lebih terperinciJurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA SMP
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI
NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh
Lebih terperinci: ZELVIA CHYNTYA DEVI
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAMBIT Oleh : ZELVIA CHYNTYA
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan
50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi
DOI: https://doi.org/10.21009/jps.061.02 Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Kota Bekasi Oleh: Diyah Nur Fauziyyah Amin,
Lebih terperinciEFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE
EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE 1 Prof. Dr. Mudjiran, MS.Kons. Dosen Bimbingan dan Konseling, UNP Padang Email: mudjiran.01@yahoo.com Abstract The research
Lebih terperinciEKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 SURAKARTA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang mempunyai kemampuan awal sama. Uji keseimbangan dilakukan
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S
digilib.uns.ac.id 0 EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Coba Instrumen a. Tes Prestasi Belajar Tes terdiri dari 40 soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
EFEKTIVITAS INTERNALISASI NILAI KARAKTER MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP 4 SURAKARTA TESIS
Lebih terperinciTESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Deni Maryana Abstract This research aims to find out
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 2. Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3
PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKn DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MTs N DI KABUPATEN KUDUS Ella Susanty 1 Joko Nurkamto
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 265-273 265 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 38
Lebih terperinciWHELLY YULIANA K
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DISERTAI MEDIA KOTAK DAN KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh: WHELLY YULIANA K4308125
Lebih terperinciTESIS. Oleh: DWI HIDAYATI NIM S
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL), GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE DI SMA Nurul Huda Arianti, Syubhan An nur, Mastuang FKIP Unlam Banjarmasin, nurulhudaarianti95@gmail.com
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA N 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 Naskah Publikasi Diajukan
Lebih terperinciNola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X IIS SMAN 1 KECAMATAN SULIKI Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**),
Lebih terperinciPENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA (1) Yeda Espita (1), Abdurrahman (2), Viyanti (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila yeda.espita@gmail.com (2)
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ
EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ Defryana Eka Susanti, Eddy Purnomo, Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr.
Lebih terperinciHASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika
NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI SISWA BERFIKIR KRITIS (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT), JIGSAW II DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP NEGERI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING
NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA Naskah publikasi Diajukan untuk
Lebih terperinciUniversitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS X SMA
Lebih terperinciRIDA BAKTI PRATIWI K
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciRATIH DEWI PUSPITASARI K
HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Desi Gita Andriani S
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP SE-KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW
PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW Tri Hendarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 Trihendarti33@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP SE-KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Desi Gita Andriani 1, Tri Atmojo K
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciTESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sejarah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI BOYOLALI TESIS Disusun Untuk
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN 2301-5314 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperinciEvi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone
56 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Awal terhadap Hasil Belajar Peserta Didik (Studi pada Materi Pokok Hidrólisis Garam di Kelas Xi Ipa SMA Negeri 1 Mare) The Influence of Cooperative Learning
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TERAS
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INFORMATION SEARCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG Oleh: Nama : Yulia
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen KD Sebaran Flora Dan Fauna Kelas XI IPS SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia dan tingkat kecerdasan
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Febri Irawan 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 febri.irawan22@gmail.com 1 Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciTESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION, THINK PAIR SHARE, DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII
Lebih terperinciYudhi Hanggara 1, Wajubaidah
PYTHAGORAS, 5(2): 131-138 Oktober 2016 ISSN Cetak: 2301-5314 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciOleh: IMAM SANTOSA S
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS ( STAD ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI
Lebih terperinciTESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sejarah. Oleh: Arif Wahyu Hidayat S
PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI DI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2013/2014 TESIS Disusun
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA
Lebih terperinciMonif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA Nashar, M.Pd. 1 1 Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jln. Raya Ciwaru No. 25 Serang
Lebih terperinciKadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT
PENGARUH METODE INDUKTIF BERBANTUAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALJABAR LINEAR I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Kadek Rahayu Puspadewi Program
Lebih terperinciKata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract
Perbedaan Minat dan Hasil Belajar Aspek. (Adzan Ramadhan Dirgantara Putra) 361 PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.
0 PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA. P FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciJournal of Elementary Education
JEE 4 (1) (2015) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Mei Purwanti Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciEksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi
Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Erny Untari STKIP PGRI Ngawi: erny1703@gmail.com Submitted : 05-05-2017,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data nilai tes prestasi belajar matematika pada Ulangan Akhir Semester Genap kelas X tahun pelajaran 2012/2013, data nilai uji
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY
1-005 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Djumadi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Bhian Rangga J.R 1,Djoko Subandriyo 2, dan Danang
Lebih terperinciOleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Maharani
Lebih terperinciEKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED
EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN
Lebih terperinciHarri Kurnia, Hernawan. Abstract
THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MODELING THE WAY AND TYPE PRACTICE REHEARSAL PAIRSON THE SUB CONCEPT OF DIGESTIVE SYSTEM FOOD IN HUMANS Harri Kurnia, Hernawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang
DOI: https://doi.org/10.21009/jps.062.01 Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang Indah Megawati, Tuti Nuriah, Murni Winarsih
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Fauziah Kartika 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 fauziahkartika@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU DAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI
Lebih terperinciJurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:
EKSPERIMENTASI MDEL PEMBELAJARAN KPERATIF TIPE TW STAY TW STRAY DAN NUMBERED HEADS TGETHER PADA MATERI PKK FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSNAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KTA SURAKARTA Zainuddin
Lebih terperinciHASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE
HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: ENI RAHAYU X4306023 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 JETIS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yurdiana Ika Purnamasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas adalah modal dasar sekaligus kunci keberhasilan pembangunan nasional. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas
Lebih terperinciPADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN EXPLICIT INSTRUCTION (EI) PADA SUB KONSEP SISTEM
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN COMPLETE SENTENCE PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N 26 PADANG JURNAL FEBRI MARYA
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN Atikha Nur Khoidah 1, Budiyono 2, Riyadi 3 1 Mahasiswa Pascasarjana
Lebih terperinci*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 23379995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE STAD DAN TGT DITINJAU DARI MEMORI
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)
STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) Rista Agustina, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI SIKAP KREATIF PESERTA DIDIK Nurul Farida Pendidikan Matematika
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh
Lebih terperinci