BAB IV PENUTUP. mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik
|
|
- Ida Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Generasi 90an merupakan karya yang membuat Marchella masuk dan mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik Marchella sebagai penulis, yakni meningkatkan dan mempertahankan posisi, sesuai dengan habitus, kepemilikan kapital, serta kondisi ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Pemilihan tema tahun 1990-an tak lepas dari skema-skema habitus Marchella terkait bahagia, nostalgia dan desain grafis. Skema habitus bahagia dan nostalgia yang menentukan hal-hal yang dibahas dalam Generasi 90an, sedangkan skema habitus desain grafis yang didapat dari pendidikan di Jurusan Desain Komunikasi Visual, membuat Marchella mengeksekusikan idenya menjadi buku bergambar. Karya Generasi 90an ini selanjutnya dikembangkan dalam bentuk digital, mulai dari media sosial, aplikasi permainan Android hingga museum digital. Kemunculan Generasi 90an bertepatan dengan dua kondisi sosial Indonesia. Pertama, kondisi sosial yang untuk sebagian masih merindukan masa pemerintahan Orde Baru. Kedua, Indonesia masa reformasi yang membuka keran demokrasi dan kebebasan, namun tidak dibarengi oleh stabilitas di berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi dan politik. Dalam kondisi demikian, tak sedikit yang 126
2 bernostalgia ke masa Orde Baru, di mana stabilitas ekonomi terjaga, meski berakhir buruk di tahun Kebahagiaan itu Sederhana menjadi ungkapan utama yang menjelaskan isi buku Generasi 90an. Di buku ini, tahun 1990-an digambarkan sangat romantis dengan beragamnya hiburan, mengabaikan kisah-kisah kelam di masa itu. Generasi 1990-an sebenarnya juga adalah generasi yang berada dan bertumbuh dalam dekade dengan kehidupan politik dan ekonomi paling krusial, yang pada bagian-bagian akhirnya ditandai perubahan besar tata kekuasaan negara dan tata kehidupan sosial bangsa Indonesia. Marchella memilih untuk tidak menyentuh aspek sosial politik ini. Dengan mengeliminasi sebagian konteks yang melatarbelakangi tahun an, kisah-kisah dalam bukunya menjadi tidak utuh. Ia menceritakan tahun 1990-an dengan nada romantis, yakni sebagai masa kehidupan bahagia karena kesederhanaan, mengabaikan sejumlah peristiwa yang menjadi trauma bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Keputusan Marchella untuk apolitis ini, bisa ditinjau dari konteks Marchella di tahun 1990-an. Ketika itu ia masih berusia anak-anak dan belum memiliki tanggung jawab finansial maupun tanggung jawab sosial saat terjadi peristiwa Dalam usia 8 tahun saat itu, secara relatif ia bebas dari trauma yang bersumber pada masalah sosial maupun politik yang tak terjadi kasat mata baginya. Ini bisa dikaitkan dengan kemampuannya untuk mencerna situasi pada usia seperti itu. 127
3 Jika ada trauma, kemungkinan besar trauma finansial terkait situasi ekonomi orangtuanya. Kedua orangtua Marchella kala itu memang harus kehilangan pabrik dan toko garmen akibat krisis ekonomi yang terjadi saat itu, namun tidak sampai membuat keluarganya jatuh miskin. Marchella sendiri mendeskripsikan perubahan yang ia rasakan sebagai perubahan hidup menjadi lebih sederhana. Konteks Marchella di saat pengerjaan naskah Generasi 90an, yakni tahun , juga bisa ditinjau. Kondisi ketika ia mengerjakan naskah juga bisa mempengaruhi isi buku. Ia saat itu tengah berkuliah dengan teman-teman kuliah yang seumuran dan kebetulan memiliki pengalaman sama di tahun 1990-an, sehingga bisa menjadikan dekade tersebut sebagai candaan. Selain itu, kampus Marchella, Universitas Bina Nusantara, dikenal sebagai salah satu universitas swasta dengan biaya pendidikan tinggi, selain Universitas Pelita Harapan dan President University. Para mahasiswa yang berkuliah di sana pun sebagian besar berasal dari keluarga kelas menengah atas yang seperti halnya Marchella tak bisa diperkirakan mengalami trauma berat akibat perubahan situasi sosial politik dan ekonomis di akhir tahun 1990-an. Kalau keluarga mereka pernah dilanda krisis, kemungkinan besar mereka tak berada di perguruan tinggi berbiaya mahal. Malah kemungkinan ada beberapa yang justru mendapat keberuntungan oleh perubahan situasi sosial politik. Dengan demikian, Marchella berada di lingkup pergaulan yang tidak melihat tahun akhir tahun 1990-an sebagai masa traumatis. 128
4 Kelompok Kompas Gramedia sendiri secara keseluruhan memiliki tradisi bersikap moderat terhadap pemerintahan yang berkuasa. KG tidak berusaha untuk mengangkat isu sensitif melalui terbitan-terbitannya. Ini ada hubungannya dengan sikap represif pemerintahan Orde Baru terhadap berbagai penerbitan, mulai dari media massa sampai dengan penerbitan buku. Ada hal baru yang dialami kelompok Kompas Gramedia. Sejalan dengan makin membesarnya kelompok ini, dari masa ke masa ia juga mulai semakin pragmatis, lebih berorientasi pada profit. Tren dan permintaan pasar menjadi tolok ukur utama. Tolok ukur baru ini menjadi lembaga sensor baru. Salah satu contohnya, terjadi perubahan di unit usaha Group of Retail and Publishing (GoRP) Kompas Gramedia yang menaungi tujuh penerbit, termasuk KPG. Penerbit-penerbit yang awalnya memiliki spesialisasi terbitan, lama-lama mulai keluar bidang spesialisasi masing-masing. Misalnya, Grasindo didirikan untuk menerbitkan buku pelajaran dan KPG menerbitkan buku sains populer. Kini, penerbit-penerbit tersebut sudah memiliki terbitan lain seperti novel, buku remaja, buku anak, buku gaya hidup dan tema-tema buku lainnya di luar tema terbitan utama. Ini terjadi karena adanya tuntutan dari Kompas Gramedia untuk meningkatkan profit. Keragaman jenis terbitan dalam satu grup penerbitan tak lagi menjadi tujuan utama. KPG sendiri membuat lima imprint yang bisa mengakomodasi tema-tema terbitan di luar buku sains populer. Kelima imprint ini menerbitkan buku-buku dengan segmentasi yang laku di pasaran, seperti buku 129
5 anak, remaja, perempuan, buku islami dan gaya hidup. Segmen gaya hidup didalami oleh imprint POP, yang menerbitkan Generasi 90an. Penerbit tidak menyarankan Marchella untuk menambahkan aspek situasi sosial-politik dalam buku Generasi 90an, sepanjang yang bisa dianalisis, pertimbangannya terkait pragmatisme dan tolok ukur orientasi pasar. Hal ini karena kondisi saat Generasi 90an diterbitkan, segmen pembaca muda mulai alergi terhadap hal-hal berbau politik. Permasalahan lain, yakni terdapat ambiguitas peruntukan buku Generasi 90an. Buku ini ditujukan bagi siapapun yang pernah melalui tahun 1990-an, sedangkan konsep generasi mengacu pada kelompok umur berdasarkan tahun kelahiran dan biasanya suatu generasi baru menjadi perhatian ketika mereka mulai berkiprah atau memasuki masa muda. Dengan kata lain, generasi 1990-an adalah orang-orang yang lahir di dekade sebelumnya dan mengalami masa muda di tahun 1990-an. Meninjau dari bagaimana penamaan suatu generasi, Marchella sendiri tak bisa dikategorikan sebagai Generasi 1990-an. Melihat masa kiprahnya sebagai penulis yang dimulai pada tahun 2013, ia bisa dikategorikan sebagai generasi an atau Generasi Millennial. Akan tetapi, Marchella seakan memperuntukkan buku ini bagi siapa saja yang pernah melalui tahun 1990-an dan bebas mendefinisikan diri sebagai generasi 1990-an. Ini sebabnya kelompok umur yang lebih tua dibanding Marchella banyak yang menyangsikan pengetahuan Marchella tentang tahun 1990-an dan menganggap Marchella bukan bagian dari generasi 1990-an karena pada saat itu ia masih kecil. Di antara para pembacanya, jadi ada pertarungan 130
6 mengenai kelompok umur mana yang paling pantas disebut sebagai generasi an. Marchella tidak membuat batasan yang jelas mengenai kelompok umur yang bisa disebut sebagai generasi 1990-an. Kaburnya batasan ini di dalam buku bisa dikaitkan dengan beberapa hal. Pertama, kaitannya dengan kepentingan target penjualan buku. Jika buku ini hanya ditujukan pada kelompok umur yang lahir di tahun 1990-an, akan terlalu tersegmentasi, sedangkan pihak penerbit ada kepentingan untuk meningkatkan penjualan buku. Kedua, relasi kuasa audiens terhadap Marchella. Marchella selalu memperhitungkan pendapat para pengikutnya. Para pengikutnya bukan hanya orang-orang dari kelompok umur yang lahir di tahun 1990-an. Jika ia membuat karya yang diperuntukkan untuk kelompok umur tertentu saja, ia harus siap kehilangan sebagian pengikutnya di media sosial yang merupakan salah satu kapital sosial penting yang dimilikinya. Kapital sosial beserta kapital kultural dan kapital ekonomi yang terakumulasi melalui strategi reproduksi dan rekonversi, dibutuhkan untuk mengakumulasi kapital simbolik. Kepemilikan kapital simbolik ini menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjuangan simbolik. Melalui perjuangan simbolik, Marchella dapat memaksakan persepsinya mengenai Generasi 1990-an. Ini dilakukan dengan cara membuat kelompok, yaitu Komunitas Generasi 90an. Marchella menentukan sendiri siapa yang bisa masuk ke komunitas tersebut secara tak langsung melalui mekanisme acara kopi darat dengan para pengikut media sosial. Kopi darat yang paling rutin dilakukan adalah Ngobrol 131
7 Sore di Playground Generasi 90an. Peserta-peserta yang terpilih rata-rata lahir di pertengahan tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an. Rentang umur yang tak jauh berbeda dengan Marchella. Pembuatan kelompok dapat dikatakan sebagai jawaban Marchella atas berbagai perdebatan antara kelompok umur berbeda yang masing-masing mengklaim tahun 1990-an adalah milik generasi mereka. Selain itu, untuk menjawab kritik-kritik yang mengatakan Marchella tidak cukup umur untuk disebut sebagai Generasi 1990-an. Ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah Generasi 1990-an, sesuai dengan persepsinya sendiri. Pada akhirnya, legitimasi sebagai penulis buku bertema tahun 1990-an yang didapat Marchella ini membuatnya leluasa untuk mengeksploitasi tema tahun 1990-an menjadi berbagai produk kultural yang memiliki nilai jual. Komunitas Generasi 90an, selain menjadi sumber ide bagi Marchella untuk membuat produk baru, keberadaan kelompok ini juga bisa dimobilisasi untuk mendukung setiap kemunculan produk baru terkait Generasi 90an. B. Rekomendasi Dari penelitian ini, terdapat sejumlah topik yang bisa dikembangkan menjadi penelitian lain. Setidaknya saya bisa memberikan lima rekomendasi topik penelitian. Pertama, penelitian terkait generasi. Bagi pemasar, konsep generasi merupakan cara untuk menggabungkan demografi audiens dan psikografik untuk 132
8 membuat pengelompokan orang yang tampak distingtif, lalu menjual produk tertentu kepada kelompok-kelompok yang berbeda (Kitch, 2003: 187). Komodifikasi produk kultural berdasarkan kebutuhan generasi tertentu bisa menjadi penelitian tersendiri. Penelitian lain, yakni bagaimana wacana media di Indonesia tentang generasi tertentu, seperti Generasi Millennial, Generasi Z dan sebagainya. Kedua, penelitian mengenai nostalgia. Nostalgia bisa dikaitkan dengan persoalan identitas. Menurut Davis (1979: 419), nostalgia adalah cara seseorang menghubungkan masa lalu dengan pengalaman di masa kini serta pandangan akan masa depan. Ingatan akan masa lalu pun bisa dipilah atau dimodifikasi sesuai keinginan. Nostalgia akhirnya menjadi upaya mengonstruksi, mempertahankan dan merekonstruksi identitas. Dari sini bisa dikembangkan penelitian tentang bagaimana nostalgia tahun 1990-an sebagai identitas pembaca Generasi 90an. Penelitian pun tak terbatas hanya pada pembaca Generasi 90an, sehingga bisa dilakukan pada kelompok lainnya. Ketiga, penelitian mengenai buku bergambar untuk usia dewasa. Buku bergambar biasanya lekat dengan segmen buku anak-anak. Selain Generasi 90an, masih banyak buku bergambar dengan tema lain yang beredar di pasaran. Fenomena ini bisa diteliti lebih lanjut, terkait mengapa dan bagaimana tren buku bergambar untuk dewasa muncul di industri buku. Keempat, penelitian terkait media sosial. Di penelitian ini, media sosial disebutkan sebagai salah satu kekuatan sosial Marchella untuk perjuangannya di 133
9 ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Penelitian mengenai sosial media bisa terkait tentang selebriti media sosial, monetisasi media sosial, dan sebagainya. Kelima, penelitian mengenai bisnis hiburan. Kajian bisa dimulai dari bagaimana kultur dan cara kerja bisnis hiburan dengan masuk ke dapur produsen, lalu beralih ke tataran konsumen dengan melakukan penelitian resepsi, prosumsi dan sebagainya. Fokus kajian juga bisa dipersempit ke salah satu jenis hiburan, misalnya bisnis buku populer. Terakhir, penelitian mengenai strategi dan perjuangan penulis. Penulis buku bertema tahun 1990-an tak hanya Marchella. Terdapat sejumlah penulis lain, seperti Nicko Krisna, Arham Kendari dan Nana Naung. Strategi dan perjuangan dari masing-masing penulis ini juga bisa menjadi penelitian tersendiri. Penelitian juga bisa meluas ke tingkat penerbit, misalnya pembuatan imprint sebagai strategi bertahan atau meningkatkan posisi suatu penerbitan. 134
REGULASI PENYIARAN DI INDONESIA
REGULASI PENYIARAN DI INDONESIA Era Reformasi&Berakhirnya Era Orde Baru Proses disahkannya undang-undang penyiaran tersebut terjadi pada era pemerintahan Presiden Megawati. Tujuannya untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa di zaman ini telah menjadi bagian wajib dari kehidupan manusia. Sadar atau tidak, media massa telah menempati posisi penting untuk memuaskan kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. bahwa dalam komunitas Kao, konsep kepercayaan lokal dibangun dalam
BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan uraian bab demi bab dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam komunitas Kao, konsep kepercayaan lokal dibangun dalam kepercayaan kepada Gikiri Moi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,
Lebih terperinciIdeologi dan identitas..., Muchamad Sidik Roostandi, FIB UI, Universitas Indonesia
terdapat proses pertukaran (exchange) antara kapital yang dimiliki konsumen dengan nilai simbolik (dan juga nilai materi: uang) yang terkandung dalam suatu produk. Sementara pada kasus Bu Lani dan Pak
Lebih terperinciBAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA
BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebenarnya novel grafis dan komik tidak ada bedanya hanya saja bobot maupun panjang cerita dari novel grafis merunut ke novel. Namun belakangan banyak penerbit
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat digunakan untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN Identitas Nasional dalam Imajinasi Kurikulum kurikulum Konstruksi tersebut melakukan the making process dalam
BAB V KESIMPULAN 5.1. Identitas Nasional dalam Imajinasi Kurikulum 2013 Konstruksi Identitas Nasional Indonesia tidaklah berlangsung secara alamiah. Ia berlangsung dengan konstruksi besar, dalam hal ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 2008:8).Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap stasiun radio harus memiliki program siaran yang dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan didengar sebanyak mungkin oleh pendengar. Program siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciRechtsVinding Online Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman
Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 22 Juli 2015; disetujui: 28 Juli 2015 Industri perfilman Indonesia pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. serba terbatas, dengan konsep pemisahan ruang antara napi laki-laki dengan napi
128 BAB V KESIMPULAN Seksualitas merupakan bagian penting yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan biologis seorang napi. Berada dalam situasi dan kondisi penjara yang serba terbatas, dengan konsep pemisahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan skripsi yang berjudul Gejolak Politik di Akhir Kekuasaan Presiden: Kasus Presiden Soeharto (1965-1967) dan Soeharto
Lebih terperinciImaji Vol. 4 - No. 2/ Februari 2009 RESENSI BUKU
RESENSI BUKU JUDUL BUKU : Cultural Studies; Teori dan Praktik PENULIS : Chris Barker PENERBIT : Kreasi Wacana, Yogyakarta CETAKAN : Ke-IV, Mei 2008 TEBAL BUKU : xxvi + 470 halaman PENINJAU : Petrus B J
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dari periode ke periode media massa pun semakin berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media massa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus yang dilakukan pada periode 1 Mei 15 Juni 2010 adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur sampai saat akan kembali tidur kita pasti akan menjumpai
Lebih terperinciB. Refleksi Teoritis, tindaklanjut dan saran
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Bahwa elitlah yang menjadi motor utama dalam semua aktivitas politik dibmr adalah benar adanya. Wacana pemekaran untuk kesejahteraan telah membawa masyarakat ikut mendukung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Setelah mengurai semua data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian, penulis akan menguraikan hasil yang diperoleh penulis dari penelitian kali ini. Dalam analysis kali ini, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam dan memiliki perkembangan industri kreatif yang baik. Pada tahun 2002
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Meskipun perpustakaan oleh masyarakat secara umum disadari sebagai
286 BAB VI PENUTUP A. Simpulan Meskipun perpustakaan oleh masyarakat secara umum disadari sebagai lembaga yang mengalami proses interaksi sosial, baik secara pribadi maupun kolektif, tetap saja dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kesadaran akan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri bangsa semakin terkikis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki ragam warisan budaya. Seiring perubahan zaman, kemajuan teknologi menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, buku telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk komik, novel, maupun majalah. Akan tetapi, sungguh disayangkan hal ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Majalah merupakan salah satu dari bentuk media massa yang memiliki fungsi untuk menyampaikan komunikasi kepada khalayak yang bersifat massal. Majalah memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang dikaji. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat keberagaman jenis aliran musik yang ada didunia, seperti pop, jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik tersebut salah satunya
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Analisis Percakapan Online atas Diskusi Politik Online tentang pembentukan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil dan pembahasan kajian kritis tentang media sosial, pola komunikasi politik dan relasi kuasa dalam masyarakat kesukuan Flores dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat
BAB V KESIMPULAN Karakter media sosial sebagai teknologi informasi dan perilaku masyarakat jejaring memiliki hubungan timbal balik dimana setiap masyarakat terjadi perubahan perilaku (berjejaring) maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga disebagian besar Afrika dan Asia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi umat Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi
Lebih terperinciDAHNIAR RAHMI FIRDAUSI
DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI 3407100024 Novel ini tidak populer kembali dan sudah sulit ditemukan saat ini Apakah kalian mengetahui tentang penulis Pramoedya Ananta Toer dan karyanya? Apakah kalian mengetahui
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelajaran sejarah akan meningkatkan kohesi (ikatan) sosial, dan hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam edukasi.kompas.com (Kamis, 8 November 2012), diberitakan bahwa pelajaran sejarah adalah salah satu pelajaran yang penting setara dengan pelajaran matematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai mahkluk sosial, manusia memiliki hasrat yang besar untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahkluk sosial, manusia memiliki hasrat yang besar untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Pada perkembangan berikutnya, informasi merupakan kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kuliner Tanah Air bisa dibilang sedang mengalami kemajuan, baik soal rasa, varian, maupun gaungnya di dunia internasional. Generasi muda yang semakin kreatif
Lebih terperinciBAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan
BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut
Lebih terperinciKarya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi membawa berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menunjukkan skala berkembang, tumbuh besar, mempercepat dan memperdalam dampak arus dan pola interaksi sosial antar benua (Held dan McGrew, 2002:12). Globalisasi
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010
BAB 4 KESIMPULAN Berbagai bentukan memori seperti memisahkan, mengatasi, dan memasarkan memori telah membangun konstruksi memori kolektif kota Jakarta. Kota Jakarta sejak masa pemerintahan kolonial tidak
Lebih terperinciPENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA
PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan
HALAMAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan pengaruh di kalangan penduduk di Indonesia umumnya (hlm. 213). Tradisi sebagai salah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan paparan temuan dan analisa yang ada penelitian menyimpulkan bahwa PT. INCO mengimplementasikan praktek komunikasi berdasarkan strategi dialog yang berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Arus teknologi dan informasi yang terjadi
Lebih terperinciOleh. Soekirno. Tantangan Budaya Baca dan Perbukuan Nasional. Tantangan Budaya Baca dan Perbukuan Nasional
Tantangan Budaya Baca dan Perbukuan Nasional Oleh Soekirno Hari ini (14 September) adalah Hari Kunjung Perpustakaan. Dunia mencatat peradaban maupun budaya bisa maju pesat, sebagai dampak positif buku
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. munculnya tindakan-tindakan kekerasaan yang dilakukan oleh golongan
173 BAB V Kesimpulan Denny JA memasuki arena sastra Indonesia ketika arena sastra berada di dalam situasi terdominasi oleh arena kekuasaan, terutama akibat determinasi politik dan ekonomi. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut (Ratna, 2009, hlm.182-183) Polarisasi laki-laki berada lebih tinggi dari perempuan sudah terbentuk dengan sendirinya sejak awal. Anak laki-laki, lebihlebih
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dia dikonsumsi. Ribuan tahun lalu, terutama sebelum masuknya agama-agama samawi, kuburan
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Kuburan merupakan benda budaya yang keberadaannya sudah setua manusia itu sendiri. Bagaimanapun bentuk, fungsi dan tata cara yang berkaitan dengan kuburan dan penguburan selalu
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyentuh ke setiap lini kehidupan seiring dengan perkembangan media massa sebagai salah satu sarana penyebaran informasi. Komunikasi melalui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN. penelitian ini. Pertama, bagaimana praktik pembajakan digital dalam budaya
BAB V KESIMPULAN & SARAN Seperti dipaparkan di bagian awal, ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana praktik pembajakan digital dalam budaya mengopi video di warnet? Kedua, bagaimana
Lebih terperinciMENGGAGAS RESTATEMENT UNDANG-UNDANG Oleh: Ricko Wahyudi * Naskah diterima: 16 Juni 2017; disetujui: 21 Juni 2017
MENGGAGAS RESTATEMENT UNDANG-UNDANG Oleh: Ricko Wahyudi * Naskah diterima: 16 Juni 2017; disetujui: 21 Juni 2017 Sering ditemui suatu undangundang dengan undang-undang lainnya memuat suatu istilah dengan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah satunya bertujuan melembagakan penyelesaian konflik agar konflik itu tidak melebar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada Bab Penutup ini melihat kesimpulan dari data yang diperoleh di
Studi Kasus: Kontestasi Andi Pada Pilkada Kabupaten Pinrang 1 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada Bab Penutup ini melihat kesimpulan dari data yang diperoleh di lapangan yang menyajikan interpretasi saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi. Pemahamannya bukan hanya sekedar sebagai mengisi perut, makanan juga erat kaitannya dengan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Talempong goyang awalnya berasal dari Sanggar Singgalang yang. berada di daerah Koto kociak, kenagarian Limbanang, kabupaten
99 BAB IV KESIMPULAN Talempong goyang awalnya berasal dari Sanggar Singgalang yang berada di daerah Koto kociak, kenagarian Limbanang, kabupaten Lima Puluh Koto, diestimasi sebagai hiburan alternatif musik
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian mengenai terjadinya variasi penggunaan hijab di masyarakat perkotaan, dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang menimbulkan pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia media audio visual pada saat ini tak dapat dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan dibidang lain. Media audio visual
Lebih terperinciPRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Materi ke 2 Program pascasarjana ITATS PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertama, pemerataan dan keadilan sosial. Harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
233 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah peneliti melakukan analisis mulai dari level teks, level konteks, hingga menemukan frame besar Kompas, peneliti menarik beberapa kesimpulan untuk menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu terdapat lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk realita dari hasil imajinasi dan pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana ekspresi pengarang saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri perfilman di dunia memiliki perkembangan yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perfilman di dunia memiliki perkembangan yang sangat pesat dengan bermunculannya genre-genre baru ataupun komodifikasi dari genre-genre yang ada. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Logo berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti kata. Istilah logo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Logo berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti kata. Istilah logo yang banyak di pakai saat ini mengacu pada kata logo dalam bahas Inggris, yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian
BAB V KESIMPULAN Bagian kesimpulan ini menyampaikan empat hal. Pertama, mekanisme ekstraksi surplus yang terjadi dalam relasi sosial produksi pertanian padi dan posisi perempuan buruh tani di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra tercipta sebagai reaksi dinamika sosial dan kultural yang terjadi dalam masyarakat. Terdapat struktur sosial yang melatarbelakangi seorang pengarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berusaha untuk membuat sejarah sebagai kenangan berusaha menyajikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya Indonesia sebagai sebuah negara pada awalnya bukanlah anugerah tanpa perjuangan yang gigih dan memakan waktu yang cukup lama. Semua elemen masyarakat menyuarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. banyak hal, kehadiran teknologi digital membuat kehidupan menjadi lebih mudah dan
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran beragam perangkat digital mengubah banyak aspek kehidupan kawula muda, mulai cara berinteraksi, belajar, bekerja, hingga menikmati hiburan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam.
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam. Berbagai macam kebudayaan daerah mempunyai cerita rakyat serta penokohan yang mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bagaimana konsumen dipengaruhi oleh lingkungannya, kelompok referensi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen selalu menarik bagi pemasar. Pengetahuan tentang perilaku konsumen membantu pemasar untuk memahami bagaimana konsumen berpikir, merasa, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Globalisasi telah menyebabkan begitu banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang teknologi. Perkembangan teknologi mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan, kini semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab, fenomena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan, kini semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab, fenomena yang fundamental ini merupakan sifat konstruktif dalam hidup manusia. 1 Hal ini mengakibatkan
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciBab VI: Kesimpulan. 1 Pemilih idealis mengaktualisasikan suaranya berdasarkan ideologi untuk memperjuangkan nilai-nilai
Bab VI Kesimpulan Studi ini telah mengeksplorasi relasi dari kehadiran politik klan dan demokrasi di Indonesia dekade kedua reformasi. Lebih luas lagi, studi ini telah berupaya untuk berkontribusi terhadap
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya feminisme memang tak lepas dari akar persoalan yang ada di kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih dianggap sebagai makhluk inferior.
Lebih terperinciINTISARI BAB I PENDAHULUAN
INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. masyarakat hidup bersama biasanya akan terjadi relasi yang tidak seimbang. Hal
BAB VI KESIMPULAN Pada sebuah kondisi masyarakat multikultural di mana berbagai kelom pok masyarakat hidup bersama biasanya akan terjadi relasi yang tidak seimbang. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Ekonomi Politik (Komodifikasi) Istilah ekonomi politik diartikan secara sempit oleh Mosco sebagai studi tentang hubungan-hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan yang saling
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Hasil analisa wacana kritis terhadap poligami pada media cetak Islam yakni majalah Sabili, Syir ah dan NooR ternyata menemukan beberapa kesimpulan. Pertama, poligami direpresentasikan
Lebih terperinci