BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A.1 Gambaran Tempat Penelitian. membeli minuman beralkohol karena terminal satu-satunya. minum minuman beralkohol.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A.1 Gambaran Tempat Penelitian. membeli minuman beralkohol karena terminal satu-satunya. minum minuman beralkohol."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Gambaran Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Terminal Tingkir Salatiga Jawa Tengah. Terminal Tingkir merupakan satusatunya terminal di kota Salatiga. Kebanyakan anak jalanan menjadikan tempat ini untuk mencari uang dengan cara mengamen. Salah satu hasil mengamen mereka untuk membeli minuman beralkohol karena terminal satu-satunya di Salatiga mereka juga menjadikan tempat berkumpul minum minuman beralkohol. Gambar 01. Gambar Peta Kota Salatiga Sumber: 24

2 A.2 Proses Pelaksanaan Dalam proses persiapan penelitian peneliti mempersiapkan panduan wawancara dan handphone untuk merekam hasil wawancara. Peneliti menemui beberapa informan di warung kelontong yang tempatnya tidak jauh dari Terminal Tingkir. Peneliti meminta persetujuan sebagai informan penelitian supaya informan membantu dalam penelitian tentang minuman keras beralkohol, penelitian ini diawali dengan wawancara di Terminal Tingkir. Pelaksanaan wawancara ini 5 orang yang berada dirumah dan 5 orang yang di Terminal Tingkir. Dalam proses penelitian peneliti mengalami kesulitan dalam mencari keberadaan informan yang lain, sehingga peneliti mencari solusi dengan meminta nomor handphone semua informan, dengan meminta nomor handphone informan maka peneliti mudah untuk dihubungi dan mengetahui dimana informan berada, sehingga peneliti mudah untuk bertemu ketika ingin mengumpulkan data. A.3 Gambaran Informan Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah remaja pria yang berada di Terminal Tingkir Salatiga.Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sepuluh orang remaja pria. Dalam seminggu remaja ini minum 25

3 alkohol di hari yang tidak menentu, sebagian dari remaja disana ada yang putus sekolah serta menjadi pengangguran sehingga semakin lebih leluasa untuk minum minuman beralkohol sebagai kegiatan mengisi waktu luang mereka. Beberapa kelompok remaja tersebut yang sering mengkonsumsi alkohol berkisaran umur tahun. Mereka minum minuman yang beralkohol terhitung sudah sejak 5 tahun yang lalu, karena banyaknya pengaruhpengaruh yang mempengaruhi mereka sehinggga ingin mencoba untuk meminum alkohol. Tabel 1 : Karakteristik Informan Inisial Kode Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Agama Jenis kelamin Sdr.ST I1 17 tahun SMP Buruh Islam Laki-laki Sdr.SR I2 18 tahun SMP Serabutan Islam Laki-laki Sdr.BA I3 17 tahun SMP Bangunan Islam Laki-laki Sdr.Y I4 18 tahun SMA Pengangguran Islam Laki-laki Sdr.D I5 17 tahun SMP Pengamen Islam Laki-laki Sdr.B I6 18 tahun SMA Pengamen Islam Laki-laki Sdr.M I7 18 tahun SMP Pengangguran Islam Laki-laki Sdr.BJ I8 18 tahun SMP Pengamen Islam Laki-laki Sdr.KC I9 17 tahun SMP Pengamen Islam Laki-laki 26

4 Sdr.SL I10 18 tahun SMP Pengamen Islam Laki-laki Sumber : Data Pribadi, 2016 Gambaran informan : Informan pertama Sdr.ST berumur 17 tahun, kesibukan sehari-harinya yaitu buruh.sdr.st anak nomer tiga dari tiga bersaudara.sdr.st sudah minum minuman beralkohol sejak lulus SD sekitar dua 2 tahun. Informan kedua Sdr.SR berumur 18 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu serabutan.sdr.sr anak pertama dari dua bersaudara.sdr.sr sudah minum minuman keras sejak SMP. Informan ketiga Sdr.BA berumur 17 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu kerja bangunan.sdr.ba anak terakhir dari tiga bersaudara.sdr.ba minum minuman beralkohol sudah 5 tahun ini. Informan keempat Sdr.Y berumur 18 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu pengangguran.sdr.y anak pertama dari empat bersaudara.sdr.y minum minuman beralkohol sejak 3 tahun yang lalu. Informan kelima Sdr.D berumur 17 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu menjadi pengamen.sdr.d anak pertama dari dua 27

5 bersaudara.sdr.d minum minuman beralkohol sejak SMP sekitar 5 tahunan yang lalu. Informan keenam Sdr.B berumur 18 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu menjadi pengamen. Sdr.B anak kedua dari lima bersaudara. Sdr.B minum minuman beralkohol sejak SMP kelas 2. Informan ketujuh Sdr.M berumur 18 tahun, kesibukan sehariharinya yaitu pengangguran.sdr.m anak pertama dari dua bersaudara.sdr.m minum minuman beralkohol sejak 5 tahun yang lalu. Informan kedelapan Sdr.BJ berumur 18 tahun, kesibukan sehari-harinya yaitu pengamen.sdr.bj anak kedua dari tiga bersaudara.sdr.bj minum minuman beralkohol sejak 5 tahun yang lalu. Informan kesembilan Sdr.KC berumur 17 tahun, kesibukan sehari-harinya yaitu pengamen.sdr.kc anak ketiga dari tiga bersaudara.sdr.kc minum minuman beralkohol sejak SMP. Informan kesepuluh Sdr.SL berumur 18 tahun, kesibukan sehari-harinya yaitu pengamen.sdr.sl anak pertama dari dua bersaudara.sdr.sl minum minuman beralkohol sejak SMP 5 tahun yang lalu. 28

6 4. 1 Hasil Penelitian Dari hasil analisi tema dapat terlihat 5 tema yang menjadi faktor yang mempengaruhi remaja pria minum minuman beralkohol, yaitu: (1) Coba-coba, (2) Minuman keras karena pergaulan dengan teman sebaya, (3) Lingkungan keluarga, (4) Tidak adanya dukungan dari masyarakat. Masing-masing tema tersebut dijelaskan secara detail sebagai berikut: Tema 1: Coba-coba Dari wawancara yang dilakukan 10 informan, diketahui bahwa dari 4 informan menjawab jika mereka mengkonsumsi alkohol disebabkan oleh rasa keingintahuan mereka sendiri. Tiga informan tersebut menjawab mereka ingin mengkonsumsi alkohol atas dasar coba-coba dan rasa ingin tahu yang besar karena teman-teman mereka sudah banyak yang merasakan dan mencobanya. Pernyataan ini dapat didukung dengan kutipan wawancara berikut ini: (I3): pertamanya aku itu cuma pengen coba-coba aja gitu lho mbak, tapi kok akhire malah terjerumus, kok enak ternyata yaudah akhire malah jadi terbiasaan. 29

7 (I4): ya awalnya sih coba-coba gitu mbak, lha kok ketagihan ya biasa kan temenku ngajak maen akhirnya mabuk-mabuk gitu mbak, jadi ya ketagihan. (I6): itu kan biasa temen-temen ngajakin maen gitu lombak, ya aku pertamanya nggak tau kalo disuruh minum, minum apa?, yaudah ini lo enak, jadi atas dasar nyoba mbak. Sebagaimana yang telah diungkapkan informan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mereka awalnya coba-coba dan akhirnya mereka menjadi ketagihan. Tema 2: Minuman Keras Karena Pergaulan DenganTeman Sebaya Dari hasil wawancara dengan 10 informan, beberapa dari seperti informan 1, 2, 5, 7, 8, 9 mengatakan pengaruh yang besar didapatkan dari teman-teman mereka sendiri yang sering mengajak mereka minum bersama, ini menjadi alasan sehingga mereka tidak bisa lepas dari keinginan minum dan rasa solidaritas dari pertemanan mereka sehingga para informan tidak bisa menolak. Pernyataan ini dapat didukung dengan kutipan wawancara berikut ini: (I1): Ya sebenarnya itu ya tidak kepengen mbak, dulu ya gara-gara pergaulan juga mbak aku diajakin temenku pas lagi haus-hausnya diambilin minum sama temenku mbak, tak 30

8 kirain itu air putih mbak ternyata itu ciu (alcohol) saya tidak tahu, aku dibohongi mbak, tapi tak cicipin ternyata ya rasanya enak mbak. Kalo mau berhenti ya rasanya tidak enak ek mbak. (I2): Yo pertama itu dulu dikasih temen-temen mbak, sebenernya aku juga nggak mau, eh habis ngerasain kok yo pertamane rasane aneh gitu, habis itu aku dikasih lagi rasane kok makin enak yo? mungkin gara-gara itu kali yo, habis dikasih sekarang sama dulu itu rasanya beda mungkin ya terus mikirnya kok enakmen, malah sekarang keterusan sampai sekarang. Wahh..kan payah kalo gitu mbak. (I5): yakan dulu pernah minum bareng-bareng, terus pas diajak minum bareng lagi masak nggak mau, yakan nggak enak sama temenku mbak. (I7): sebenarnya sih saya nggak suka yang namanya alkohol dll, karena teman-teman saya SMP sudah banyak yang minum ya awalnya sih coba-coba aja, nah dari situ saya jadi suka minum alkohol. (I8): dilingkungan sekolah mbak, ya pas awal-awal masuk SMP dulu saya diajakin temen-temen saya. Ya kan tau sendiri mbak pergaulan SMP itu kayak gimana. (I9): ya kapannya lupa aku, sudah lama kayak e ya sekitar jaman aku SMP. Itu gara-garane aku dibujuk-bujuk i 31

9 temenku buat minum, pertamane aku penasaran, tak coba dikit-dikit kok rasanya enak juga. Terus dulu meh tiap hari aku diajak temenku minum, ya aku ngikut aja. Berdasarkan pernyataan informan tersebut dapat dinyatakan bahwa mereka gara-gara pergaulan disuruh teman-temannya untuk mencicipi minuman beralkohol dan mengakibatkan ketagihan. Tema 3: Lingkungan Keluarga Dari hasil wawancara dengan 10 informan, informan 1 mengatakan bahwa merasa kalo orangtuanya sudah jarang memperhatikannya dan bosan melihat suasana rumah yang tidak nyaman karena orangtuanya yang selalu bertengkar, sedangkan informan 2 dan 5 mengatakan jika orangtuanya menganggap hal seperti minum alkohol sudah biasa, hal ini bisa dikatakan alkohol tidak asing lagi. Pernyataan ini dapat didukung dengan kutipan wawancara berikut ini: (I1): ya takut mbak, tapi mau gimana lagi, orangtuaku aja sudah kayak nggak mau ngurusin aku mbak, sebenernya aku dirumah udah nggak betah mbak gara-garanya ngliat mereka berantem terus mbak. (I2): yo dielengke mbak, tapi nek wis kadung wong ndablek yo angel mbak, meh piye meneh.. (ya diingatkan 32

10 mbak, tapi kalo sudah terlanjur orang ngeyel ya susah mbak, mau gimana lagi) (I5): ya gapapa,bapak diem aja kalo aku minum mbak udah biasa kan sama temen-temenku juga banyak. Keluarga bisa menjadi lingkungan yang sangat penting dan cepat dalam mempengaruhi perilaku dari anggota keluarga, dalam hal mempengaruhi perkembangan psikologis serta tingkah laku dari masing-masing anggota keluarga. Informan 1, 2, 3, 5 mengatakan bahwa sebagian dari anggota keluarganya juga ikut mengkonsumsi alkohol. Pernyataan ini dapat didukung dengan kutipan wawancara berikut ini: (I1): Ada mbak, ya kayak saudaraku mbak sering minum-minum juga. (I2): Nek seko keluargaku dewe ki yo ra eneng mbak. Tapi nek om ku kae yowis podo wae edan e, tapi sak ndelalahe aku ngasi seprene yo ra tau barengan mbek dek ne, yo rikuh to mbak.. (kalo dari keluargaku sendiri ya tidak ada mbak. Tapi kalo om ku itu ya sama saja gilanya, tapi semenjak aku sampai sekarang ya tidak pernah bareng sama dia) (I3): Yo enek mbak, mas-masku kabeh do ngombenan, aku nek ngombe yo kadang mbek mas-masku og mbak, yo sak keluarga yo meh do ngombe. (ya ada mbak, mas-masku 33

11 semua juga peminum, aku kalo minum kadang juga sama mas-masku kok mbak, ya satu keluarga sudah pernah minum). (I5): Dari keluargaku ada, bapakku dulu ya suka minum, terus mbakyuku dulu cerita ya suka minum kabeh og mbak kecuali yo ibukku. Berdasarkan ungkapan informan diatas bahwa orang tuanya sering berkelahi dan orangtua membiarkan anaknya minum minuman beralkohol, ada juga yang saudaranya juga ikut-ikutan mengkonsumsi alkohol, hal ini dapat disimpulkan bahwa informan termasuk dalam tema lingkungan keluarga. Tema 4 :Tidak Adanya Dukungan Dari Masyarakat Informan 4 dan 8 mengatakan bahwa lingkungan juga seolah-olah cenderung diam saja tanpa ada protes jika ada yang minum minuman alkohol disekitar kampung. Pernyataan ini dapat didukung dengan kutipan wawancara berikut ini: (I3): Yo biasanya aku kayak ditempat basecamp gitu mbak, kayak rumahe temenku, ditempat-tempat sepilah pokoknya yang nggak menggangu orang lain 34

12 (I4): Sudah pernah mbak kalo itu, tapi gimana ya tementemenku, maksudnya gimana ya mbak ya, maksudku dari lingkungannya sendiri udah dididik kayak gitu mbak, tapi kalo niat berhenti itu ada mbak, ya mbak ada. (I7): Ya mungkin ada 1-2 orang ya, mungkin ngiranya saya itu anak nakal karena saya suka minum, padahal kalo saya minum itu nggak pernah buat keonaran mbak, kalo kita minum itu cuma di basecamp aja. (I8): Nggak ada mbak, ya sekarang kan ibaratnya kan kebanyakan sudah banyak yang pada sama-sama tau kan mbak, sama-sama sering minum jadi kan bisa saling pengertian mbak. Dalam ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa informan mengatakan jika dilingkungannya sudah dididik seperti itu, terkadang mereka juga minum minuman beralkohol di basecamp. Ungkapan tersebut termasuk dalam tema tidak adanya dukungan dari masyarakat Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan, peneliti akan menginterpretasikan tema yang sudah didapatkan dari penelitian yang berfokus padafaktor-faktor yang memengaruhi anak jalanan mengonsumsi minuman beralkohol. 35

13 4.2.1 Coba-coba Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktahuan para informan mengenai alkohol mampu membuat mereka tertarik serta mempunyai niat untuk mencoba. Penelitian ini juga didukung oleh Anderson (2007) kurangnya pengetahuan remaja tentang dampak, resiko mengkonsumsi minuman keras dan kurangnya pendidikan tentang minuman keras akhirnya remaja ingin coba-coba tentang minuman keras. Hasil penelitian ini berbeda dengan pendapat Teguh dalam Pribadi (2008), yang mengemukakan bahwa biasanya seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan minuman keras karena ingin membuktikan atau menunjukan keberanian kepada orang lain, untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional, mencari dan menemukan arti dalam hidup, menghilangkan rasa gelisah dan frustasi dalam menjalani hidup, mengikuti kemauan temanteman dalam menjalin solidaritas, dan mengkonsumsi minuman keras karena didorong oleh rasa ingin tahu. 36

14 4.2.2 Minuman Keras Karena Pergaulan Dengan Teman Sebaya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh yang besar datang dari teman-teman yang sering berkumpul dengan mereka dan sering mengajak mereka minum bersama, yang mampu membuat remaja terjerumus dalam masalah minuman keras. Hal ini didukung oleh Lukito (2009) yang menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan, antara lain sebagai berikut: remaja yang selalu minum minuman keras selalu mempunyai kelompok pemakai. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena keluarga atau teman-teman ada juga yang menggunakannya, namun ada yang kemudian menjadi kebiasaan. Pada remaja yang kecewa dengan kondisi diri dan keluarganya sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja hubungan baik dengan temanteman sebayanya. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh model pergaulan modern biasanya mendorong remaja minum minuman keras secara berkelompok. Apabila remaja telah menjadi terbiasa 37

15 minum minuman keras dan karena mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan ketenangan Lingkungan Keluarga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dari orangtua yang memang sengaja membiarkan anak-anak remaja mereka mengkonsumsi alkohol tersebut sudah dianggap menjadi hal yang biasa, bahkan beberapa remaja juga ada yang mengalami konflik didalam keluarganya yang dapat menyebabkan memburuknya jalinan komunikasi antar anggota keluarga, sehingga beberapa remaja berisiko melakukan hal-hal yang negatif dan memilih jalan untuk melampiaskan emosinya tersebut dengan mengkonsumsi alkohol. Hal ini telah sejalan dengan pernyataan Sarwono (2001) yang mengatakan semakin buruk tingkat komunikasi antara remaja dengan orangtuanya, semakin besar kemungkinan remaja melakukan perilaku berisiko. Kurang dekatnya hubungan antara remaja dengan orangtuanya, menyebabkan remaja 38

16 lebih dekat dengan teman sebayanya. Remaja yang memiliki hubungan yang baik dengan orangtuanya cenderung dapat menghindarkan diri dari pengaruh negatif teman sebayanya, dibandingkan dengan remaja yang kurang baik hubungan dengan orangtuanya (Yusuf, 2009). Perkembangan remaja akhir sudah mulaimampu mengendalikan emosi. Remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku misalnya agresif: melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya, lari dari kenyataan (regresif) suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang (Hariyanto, 2011). Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunisyah (2008), lingkungan keluarga yang baik tidak juga akan menghasilkan anak yang baik karena sering orang tua memberikan perhatian berlebihan, akan membuat anak menjadi manja dan dengan kemanjaan dari orang tua akan membuat anak menjadi nakal karena anak tersebut akan berpikir bahwa orang tua akan selalu mendukung apa yang dilakukan mereka. Hal lain 39

17 juga yang bisa menyebabkan pergaulan yang salah pada remaja ialah banyak sekali orang tua yang membatasi pergaulan anaknya karena kurangnya rasa percaya orang tua terhadap anaknya dalam hal memilih teman sepergaulan dan takut bila anaknya terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama saat usia anak itu menginjak masa-masa remaja. Namun, pembatasan pergaulan itu hendaknya dilakukan dengan melihat serta mempelajari pergaulan yang dilakukan anak terlebih dahulu. Jangan sampai dalam melakukan pembatasan pergaulan akan mengakibatkan hal buruk terhadap perkembangan anak, misalnya kurang pergaulan. Jika pembatasan pergaulan ini memang perlu dilakukan, maka tetaplah memberi keadilan kepada sang anak dengan memperbolehkan bergaulan dan mengenal lingkungan yang ada di sekitarnya. Informan 1 dan 2 mengatakan dari anggota keluarga kandungnya sendiri sebenarnya tidak ada yang mengkonsumsi alkohol tetapi dari saudara-saudara mereka terdapat yang ikut mengkonsumsi alkohol. Sedangkan informan 3 dan 5 dari anggota keluarga kandungnya sendiri ada yang ikut mengkonsumsi alkohol, seperti kakak dan ayah dari informan. Remaja bisa 40

18 mengenal alkohol mungkin dikarenakan faktor kurangnya perhatian orang tua, kurangnya rasa kasih sayang dari keluarga. Seharusnya dari lingkup keluarga sendiri lebih bisa komunikatif kepada sesama anggota keluarga yang lain dan memberikan contoh yang positif terutama kepada anak-anaknya, serta bisa lebih memberikan perhatian dan kasih sayang lebih kepada anak-anaknya, karena lingkup keluarga adalah lingkup yang akan paling sering ditemui oleh remaja dibanding oleh teman-teman maupun orang lain disekitarnya Tidak Adanya Dukungan Dari Masyarakat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan 4 dan 8 yang sudah biasa mabuk-mabukkan disekitar wilayah perkampungan. Orang dewasa ataupun masyarakat diperkampungan seperti diam saja tanpa bertindak ataupun mengingatkan para remaja yang sedang mabuk-mabukan, serta masyarakat seolah-olah cenderung diam saja tanpa ada protes jika ada yang minum minuman alkohol disekitar kampung. Hal ini sedikit berbeda dengan penjelasan Zakiyah Derajat (1983), apabila golongan tua atau dewasa dalam masyarakat mempunyai satu pendirian yang tetap yaitu anak-anak harus tunduk dan patuh pada peraturan-peraturan, terhadap kebiasaan yang turun 41

19 temurun tanpa boleh mengajukan bantahan dan pertanyaan, maka anak-anak akan merasa bahwa orangtua dan orang dewasa tidak memahami dan tidak menghargai mereka. Akibatnya mereka akan mempertahankan diri terhadap perlakuan masyarakat yang kurang menyenangkan, bahkan mereka akan selalu berusaha menyelidiki kesalahan orangtua dan orang dewasa sebagai alasan terhadap perlakuan mereka. Akan hilanglah penghargaan mereka kepada orangtua dan orang dewasa bukan karena kedurhakaan atau keburukan mereka, akan tetapi sebagai akibat kurang mempunyai kemampuan mereka menerima dan memahami tindakan orangtua yang menunjukkan kurang pengertian dan penghargaan kepadanya atau timbullah yang dinamakan kenakalan anak-anak remaja. 4.3 Keterbatasan Penelitian Dari awal penulisan skripsi berupa proposal skripsi sampai pada penelitian, ada beberapa keterbatasan peneliti. 1. Tidak melakukan tes laborat untuk mendukung data primer. 2. Peneliti tidak bisa memantau informan selama 24 jam sehingga peneliti tidak dapat mengobserfasi informan sepanjang hari. 42

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Lampiran 1 INSTRUMEN PENCATAT DATA No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Pelaksanaan program BK berkenaan dengan layanan terhadap siswa Observasi Wawancara Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah yang beralamat di Jalan KH. Ahmad Dahlan Salatiga. SMK Muhammadiyah mempunyai empat jurusan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada pada satu rentang perkembangan mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan mengamati dan meniru tingkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut sebagai periode peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya apa yang terjadi

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Gencarnya promosi rokok banyak menarik perhatian masyarakat. Namun bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok masih

Lebih terperinci

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan 5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ketika seorang anak menjadi remaja dan kemudian remaja berkembang menuju ke tingkat dewasa, banyak perubahan yang akan dialami (Susilowati, 2013: 103). Sebagai manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Individu yang memasuki tahap dewasa awal memiliki berbagai tugas perkembangan. Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah mencari cinta (Santrock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, individu akan mengalami fase-fase perkembangan selama masa hidupnya. Fase tersebut dimulai dari awal kelahiran hingga fase dewasa akhir yang

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Lampiran 1 LEMBAR ERMOHONAN MENJADI ARTISIAN Kepada Yth, Calon artisipan enelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah: Nama : Sulastri NIM : 462012028 Adalah Mahasiswa rogram Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan diawali dengan mendeskripsikan lokasi penelitian, faktor-faktor penyebab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan diawali dengan mendeskripsikan lokasi penelitian, faktor-faktor penyebab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui teknik analisa yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa prosedur pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 1. Pedoman Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara Wawancara : Kesatu ( Ke 1 ) Tujuan : Memperoleh informasi mengenai permasalahan siswa Responden : Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Tengaran Tanggal wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini berada di lereng Gunung Merbabu di ketinggian 1307 meter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini berada di lereng Gunung Merbabu di ketinggian 1307 meter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Dusun Plalar Kulon, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dusun ini berada di lereng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kelompok remaja merujuk pada kelompok individu yang berada dalam kisaran usia 12-21 tahun. Kata remaja berasal dari bahasa Latin yang berarti kematangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren yang menerapkan sistem pendidikan pondok modern (khalafi). Sistem pendidikan pondok pesantren modern

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003). 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa dimana seorang manusia mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa peralihan ini setiap remaja meninggalkan identitas

Lebih terperinci

Suka bolos, berkelahi dengan anak sini dan luar, suka minum-minum, suka merokok, pernah bantah guru

Suka bolos, berkelahi dengan anak sini dan luar, suka minum-minum, suka merokok, pernah bantah guru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, juvenile delinquency kian mengerikan di tengah masyarakat, padahal seorang remaja merupakan bibit pemegang kunci keberhasilan suatu negara di masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan zaman globalisasi berlangsung sangat cepat mempengaruhi setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, industri, dan perubahan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecepatan arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Mach (2004) mengungkapkan bahwa kasus gangguan perilaku eksternal lebih

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan suatu ikatan resmi antara laki-laki dan perempuan secara sah di mata hukum. Bagi setiap pasangan yang telah menikah, memiliki keturunan

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses perkembangan dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikologis. Mulai dari masa kanak-kanak,

Lebih terperinci

SKALA PERILAKU MEROKOK. 1. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang akan menggambarkan sikap dan

SKALA PERILAKU MEROKOK. 1. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang akan menggambarkan sikap dan SKALA PERILAKU MEROKOK Nama : Kelas : Usia : Petunjuk pengisian 1. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang akan menggambarkan sikap dan kepribadian anda 2. Isilah identitas anda dengan lengkap pada form

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas perkembangan pada remaja salah satunya adalah mencapai kematangan hubungan sosial dengan teman sebaya baik pria, wanita, orang tua atau masyarakat. Dimana

Lebih terperinci

Malang, 23 Pebruari 1980

Malang, 23 Pebruari 1980 Tabel Koding Kecemasan Pada Karyawan Penderita HIV/AIDS Subjek Pertama Pertanyaan Jawaban Koding Analisis Nama mas siapa? PA Tempat, tanggal lahir mas? Malang, 23 Pebruari 1980 Sehari-hari kegitan mas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pulau Jawa merupakan tempat yang paling banyak menjadi tujuan para calon mahasiswa di Indonesia untuk menggali ilmu. Berdasarkan data Kementrian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode kulalitatif dan pendekatan fenomenologis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode kulalitatif dan pendekatan fenomenologis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada BAB IV ini peneliti memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu gambaran faktor yang mempengaruhi kembalinya perilaku merokok di lingkungan kampus Universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah sel-sel tubuh yang tumbuh tanpa kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia modern.

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa SD kelas IV hingga VI umumnya berada pada masa kanakkanak akhir yang berusia 6-12 tahun. Masa kanak-kanak akhir merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan Dalam menganalisis faktor penyebab remaja terkena narkoba di Desa Kandangsemangkon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipan selama kurang lebih dua bulan. Penyajian data hasil

Lebih terperinci

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik?

PEDOMAN WAWANCARA. a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik? PEDOMAN WAWANCARA 1. Peran Orang Tua a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik? c. Apa bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang OMK (Orang Muda Katolik) merupakan sebuah wadah yang dapat menghimpun para pemuda Katolik untuk terus melayani Tuhan dan sesama, sebagai sebuah komunitas keagamaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kasihan, Bantul, Yogyakarta. UMY memiliki 9 fakultas yang terbagi dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kasihan, Bantul, Yogyakarta. UMY memiliki 9 fakultas yang terbagi dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan perguruan tinggi swasta yang terletak di Jl. Lingkar Selatan Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan adalah hal yang utama, karena kebahagiaan sangat penting bagi kehidupan manusia. Banyak orang mengeluhkan dirinya merasa tidak bahagia walaupun secara

Lebih terperinci

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen DATA FOTO Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen Foto Pasangan Ketiga Fiskalia Jawa Kristen dan David Tionghoa

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 No. :... LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGALAMAN KELUARGA SEBAGAI PEMBERI ASUHAN PERAWATAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DI DESA BIREM PUNTONG KOTA LANGSA Saya bernama

Lebih terperinci

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI ASUHAN 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN 80 PEDOMAN WAWANCARA 1. Pedoman Wawancara Dengan Pengurus Panti Asuhan : a) Apa permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan kinerja BNN pada tahun 2015 dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. laporan kinerja BNN pada tahun 2015 dimana terjadi peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bahwa narkoba di Indonesia sudah merajalela. Kepala Badan Narkotika Nasional, menyatakan Indonesia darurat narkoba sejak tahun 2015 (Rachmawati

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama 168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang masih muda pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada usia remaja awal yaitu berkisar antara 12-15 tahun. Santrock (2005) (dalam http:// renika.bolgspot.com/perkembangan-remaja.html,

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan 99 HASIL WAWANCARA Subyek I Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan Malem mbak. Lansung aja ya mbak kita ngobrol-ngobrol. Mbak, tertarik tidak pada tari Jawa? Apa yang membuat mbak tertarik pada tari Jawa?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan, kini orangtua semakin memiliki banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk mendaftarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga sebagai institusi sosial terkecil, merupakan fondasi dan investasi awal untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi

Lebih terperinci

Tentang Narkoba 27 Pernahkah anda mendengar tentang narkoba 28 Apa yang anda ketahui tentang narkoba?

Tentang Narkoba 27 Pernahkah anda mendengar tentang narkoba 28 Apa yang anda ketahui tentang narkoba? Lampiran 1 : Pedoman Pertanyaan Untuk Remaja PERTANYAAN UNTUK REMAJA PENGGUNA NARKOBA BAGIAN 1 : KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama? 2. Berapakah usia anda saat ini (berdasarkan ulangtahun terakhir)? 3. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak jalanan adalah anak-anak yang tersisih, marginal dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan menjadi suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju serta mampu

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini 1 `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa sekolah menengah umumnya berusia antara 12 sampai 18/19 tahun, yang dilihat dari periode perkembangannya sedang mengalami masa remaja. Salzman (dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia

Lebih terperinci

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan pembimbing

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan pembimbing DRAF WAWANCARA Wawancara dengan pembimbing 1. Apakah kegiatan bimbingan ini wajib diikuti semua penyandang tunanetra? 2. Dimanakah pelaksanaan bimbingan Islam ini dilakukan? 3. Kapan kegiatan bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi semakin diperbaharui dan sumber daya manusia dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi semakin diperbaharui dan sumber daya manusia dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mengalami banyak perubahan seiring berkembangnya zaman. Teknologi semakin diperbaharui dan sumber daya manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Remaja adalah mereka yang berusia diantara 10-24 tahun dan merupakan salah satu kelompok populasi terbesar yang apabila dihitung jumlahnya berkisar 30% dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan BAB IV DESKRSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sehubungan dengan pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pendidikan sedang berkembang, banyak sekolah-sekolah yang berdiri dengan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mendukung proses belajar siswa mereka, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman terbukti megubah sebagian besar gaya hidup manusia. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk bertindak agresif. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi yang banyak menimbulkan konflik, frustasi

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK HARMONIS 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak didalam keluarga? 2) Apakah anda sering berkomunikasi dengan keluarga?

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi. Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang. Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah

Lampiran 1. Peta Lokasi. Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang. Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah LAMPIRAN 88 Lampiran 1 Peta Lokasi Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah 88 Lampiran 2 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal : Waktu : Lokasi : No Aspek yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Partisipan 1. Profil Subyek 1 Sebagai : Subyek 1 Nama : AN Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat saat ini : Sidoarjo Agama : Islam Usia : 18 Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan individu menghadapi persaingan global yang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan individu menghadapi persaingan global yang menuntut adanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengembangan diri individu dalam pendidikan menjadi suatu alternatif mempersiapkan individu menghadapi persaingan global yang menuntut adanya penguasaan terhadap kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan baik berdasarkan hasil observasi maupun wawancara secara langsung kepada narasumber, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan internet semakin popular dikacamata para generasi muda tak terkecuali mahasiswi. Mahasiswi adalah bagian masyarakat yang sangat dekat dengan persoalan akses

Lebih terperinci

DRUG ABUSE KELOMPOK 5

DRUG ABUSE KELOMPOK 5 DRUG ABUSE KELOMPOK 5 Pertanyaan Umum 1. Identitas Pribadi Nama Pasien : Umur : tahun (*pria/wanita) Alamat : Suku : Agama : Pendidikan terakhir : Pekerjaan : Aktivitas sehari-hari : Status pernikahan

Lebih terperinci

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan 58 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA 1. Pemahaman pernikahan a. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pernikahan? b. Menurut Bapak/Ibu, pada usia berapakah seseorang dikatakan siap untuk menikah? c. Menurut Bapak/Ibu,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Universitas Indonesia 1 LAMPIRAN 2 I. Identitas Pribadi Subjek 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Agama 4. Suku Bangsa Pedoman Wawancara Lampiran 1: Pedoman Wawancara II. Gambaran Pribadi Subjek 1. Masa Kecil Subjek (Prob: Peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa termasuk di dalam kategori remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa itu umumnya merupakan masa transisi. Mereka masih mencari jati diri mereka masing-masing,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah suatu periode transisi dalam fase pertumbuhan dan perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan periode pencarian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. A. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang

Lebih terperinci

PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu?

PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu? HASIL WAWANCARA SUBYEK 1 PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu? Hubungan papa mbek mama ku tu aku ndak pateko jelas to, jadi tu waktu akukan masih kecil. Masih kecil

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan selanjutnya yang ditempuh oleh individu setelah lulus SMA. Individu yang melanjutkan pada jenjang perguruan tinggi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan bahkan sudah menjadi masalah nasional dan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan

Lebih terperinci