BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen) tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen) tahun"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya banyak perusahaan industri belakangan ini, membuat persaingan industri semakin ketat. Perusahaan industri saling bersaing dalam memperoleh perhatian masyarakat dan memperoleh tempat dalam pasar. Perusahaan sangat dituntut oleh konsumen dalam menyajikan produk yang berguna dan berkualitas bagi kehidupan mereka serta sesuai dengan keinginan dan pada waktu yang tepat. Dalam memenangkan persaingan yang terjadi, perusahaan berusaha untuk dapat memuaskan pelanggan dengan menyajikan seperti yang diinginkan konsumen dengan jumlah yang tepat, ketepatan waktu pengiriman serta biaya yang ekonomis. Salah satu industry yang memperoleh perhatian banyak masyarakat merupakan industry makanan dan minuman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, industri makanan memiliki presentase laju pertumbuhan yang besar dibandingkan dengan industri lainnya. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen) tahun Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Jenis Industri I II III IV I II III Industri Makanan dan Minuman 8,16 8,33 7,85 7,54 7,62 7,89 8,55 Industri Pengolahan Tembakau 0,45 2,55 4,6 6,43 5,9 4,73 3,2 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi -1,65-3,94-4,71-4,79-1,34-0,71-0,73 Industri Kayu 1,41-0,39-1,58-1,84 2,33 2,27 1,81 Industri Kertas -0,39-1,92-0,96-0,11-1,37 1,92 2,38 Sumber: Badan Pusat Statistik Dengan pertumbuhan yang besar, maka permintaan untuk produk makanan dan minuman akan semakin meningkat. Perusahaan industri makanan dan minuman perlu bekerja dengan giat sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat. Dalam menyalurkan produknya, perusahaan besar menggunakan saluran distribusi untuk dapat menyediakan kebutuhan yang diperlukan konsumen. Kegiatan distribusi sangat dibutuhkan oleh perusahaan baik perusahaan dengan skala kecil, menengah maupun besar untuk dapat membantu menyalurkan produk yang dihasilkan kebeberapa daerah maupun wilayah tertentu, sehingga produk dapat sampai kepada tangan 1

2 2 customer dengan baik dan dalam waktu yang singkat. Dalam mendistribusikan produk, maka banyak perusahaan yang membutuhkan distributor centre (pihak perantara) untuk dapat dijadikan penghubung antara pemasok dengan konsumen maupun dengan pembeli. Distributor dapat dikatakan sebagai skala perusahaan besar, dimana para distributor berupaya untuk merencanakan penyaluran produk hingga sampai ke tangan konsumen. Beberapa distributor tidak menyampaikan produk secara langsung ke tangan konsumen, namun beberapa dari mereka menggunakan unit bisnis yang dapat menjangkau konsumen lebih dekat dan cepat. PT. Indomarco Adi Prima merupakan salah satu unit bisnis dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dimana perusahaan ini bergerak dibidang distribusi consumer product. PT. Indomarco Adi Prima bergabung dengan PT. Indofood Sukses Makmur pada tahun PT. Indomarco Adi Prima telah dipercaya untuk menyalurkan dan mendistribusikan berbagai macam consumer product mulai dari product PT. Indofood hingga non Indofood, baik ke pasar modern hingga ke pasar tradisional. Hingga saat ini, PT. Indomarco Adi Prima telah memiliki kurang lebih 25 cabang di kota besar Indonesia, antara lain Bogor, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, dst, dengan lebih dari 1500 stock point hingga outlet. Beberapa jenis produk yang didistribusikan PT. Indomarco Adi Prima terbagi dalam beberapa segmen, yaitu produk makanan (mie instan, susu, makanan ringan, penyedap makanan), produk bogasari (tepung), produk minyak goreng dan lemak nabati, produk kebersihan (sabun lantai, sabun cuci). Salah satu produk yang paling terkenal dan memiliki banyak peminat adalah produk dari PT. Indolakto yaitu macam-macam susu. Produk PT. Indolakto memiliki peminat yang cukup banyak dikarenakan dapat dikonsumsi baik dengan mencampurkannya dengan bahan makanan maupun dikonsumsi langsung. Susu juga digunakan oleh gerai makanan dalam menyajikan makanannya, seperti penjual martabak, roti bakar, es buah, penjual juice, minuman. Hal ini membuat perusahaan produksi maupun distributor susu harus giat dalam mencapai permintaan konsumen. Dalam mencapai jumlah permintaan tersebut, tentunya perusahaan distribusi PT. Indomarco Adi Prima yang mendistribusikan produk dari PT. Indolakto, perlu menetapkan strategi yang baik dalam menjangkau konsumen diseluruh Indonesia. Sehingga dalam meningkatkan performa mereka, pada tahun 2005 PT. Indofood menerapkan proyek stock point, dimana stock point yang ada berada pada lokasi yang padat dan dekat dengan outlet ritel dan pasar tradisional sehingga dengan

3 3 adanya stock point diharapkan dapat membantu menyalurkan produk dengan cepat ke tempat penjualan kepada customer. Dengan adanya stock point tersebut, maka sistem pasokan dan pengiriman menjadi lebih efisien dan memperdalam penetrasi pasar. Distribution Centre PT. Indomarco Adi Prima bertugas untuk meramalkan jumlah produk yang harus dikirimkan kepada stock point yang ada berdasarkan data penjualan. Kemudian distribution centre PT. Indomarco Adi Prima juga harus meramalkan jumlah atau kuantitas produk Indolakto yang harus dipesankan kepada pabrik gudang induk di Jakarta. Hal ini menyebabkan peramalan untuk inventory perusahaan sangat diperlukan bagi perusahaan. Pengiriman atau distribusi barang ke distribution centre yang berada didaerah Jawa dikirim menggunakan transportasi darat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferdy Yohanes, selaku Branch Manager PT.Indomarco Adi Prima cabang Semarang yang mengontrol aktivitas penjualan produk di Jawa Tengah bagian Utara, diperoleh informasi terkait kegiatan penjualan produk PT. Indolakto selama 36 periode yaitu bulan Januari 2013 hingga Desember 2015, dimana sering perusahaan mengalami peningkatan biaya pada bagian logistik yang kemudian menganggu sistem disribusi. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan (understock) ataupun terkadang kelebihan stock (overstock) setiap bulannya. Kekurangan stock yang terjadi mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengirimkan barang sesuai dengan keinginan pelanggan serta tidak dapat memenuhi kebutuhan stock point maupun gerai lainnya, sehingga hal ini menyebabkan terjadinya penurunan penjualan. Kesalahan peramalan ini juga menghambat pendistribusian barang kepada stock point menjadi terganggu. Saat ini perusahaan belum memiliki metode dalam mengontrol persediaan. Perusahan pernah mengalami kelebihan stock (overstock) sehingga mengakibatkan tingginya biaya operasional seperti harus menyediakan tempat lebih untuk penyimpanan kemudian terjadinya kerusakan barang dimana seperti yang kita ketahui produk susu memiliki batas waktu penggunaan atau expired date. Hal ini menyebabkan banyaknya produk susu yang harus dilakukan retur oleh distribution centre.

4 4 Tabel 1.2 Tabel total biaya pengeluaran akibat bad goods PT. Indolakto oleh PT. Indomarco Adi Prima Total Pengeluaran Biaya Product Cap Enaak Indomilk Susu Kental Manis Indomilk Susu Bubuk Indomilk Full Cream Indomilk Full Cream Instant Indomilk Liquid (SCI) Indomilk UHT (UHT) Total Biaya Sumber : PT. Indomarco Adi Prima Total biaya pengeluaran yang dikeluarkan oleh PT. Indomarco diakibatkan karena adanya bad goods didalam gudang. Biaya ini termasuk dengan biaya yang dikeluarkan akibat retur barang, pengeluaran biaya inventori untuk barang rusak, maupun kerugian barang sehingga perlu memusnahkan produk. Kerugian yang ada dapat terjadi dikarenakan kesalahan peramalan untuk melakukan order kepada gudang induk Jakarta sehingga terjadi penumpukkan barang serta ditemukannya barang yang sudah tidak layak jual didalam gudang setiap akhir peiodenya. Dimana dari tinjauan sebelumnya, perusahaan ingin menerapkan metode peramalan yang efisien, metode dalam meminimalkan biaya pesanan dan pemegangan barang sehingga dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan serta mengurangi kerugian yang terjadi. Perusahaan juga ingin menerapkan metode pengendian persediaan yang cepat dalam penggunaannya. Didalam penelitian ini, penulis menggunakan garfik dalam menentukan produk PT. Indolakto yang memiliki kontribusi tertinggi pada perusahaan dan memiliki angka kerugian yang paling besar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

5 5 Gambar 1.1 Grafik Pendapatan Penjualan Produk PT. Indolakto oleh PT. Indomarco Adi Prima tahun 2013 hingga Sumber : PT. Indomarco Adi Prima Dari grafik diatas didapatkan produk Susu Kental Manis merupakan produk dengan pendapatan penjualan tertinggi yakni dengan total pendapatan Rp ,-. Produk Susu Kental Manis disajikan dalam dua kemasan yang berbeda yakni dalam bentuk kaleng dan sachet. Gambar 1.2 Grafik perbandingan pendapatan produk kaleng dan sachet Susu Kental Manis. Sumber : PT. Indomarco Adi Prima

6 6 Dari grafik diatas didapatkan produk Susu Kental Manis dnegan kemasan sachet memiliki total pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan Susu Kental Manis kemasan kaleng. Susu Kental Manis kemasan sachet memiliki beberapa varian diantaranya adalah SKM Plain N1, Choco, Plain, Plain 42G, Choco 42G. Selanjutnya penulis menggunakan metode pareto untuk mementukan jenis produk yang memberikan kontribusi tertinggi kepada PT. Indomarco Adi Prima. Dengan pendapatan yang besar maka permintaan konsumenpun besar sehingga pentingnya untuk dilakukan pengendalian persediaan untuk produk tersebut. Gambar 1.3 Grafik Pareto Chart Pendapatan Penjualan Produk Susu Kental Manis SachetPT. Indomarco Adi Prima tahun Sumber : PT. Indomarco Adi Prima Dari Grafik pareto diatas diperoleh produk yang akan diteliti oleh penulis, dimana penjualan dengan presentase pareto 20%-80% dimana didapatkan ketiga produk susu kental manis yaitu dengan varian Plain N1, kemudian choco dan Plain. Dari ketiga produk yang dipilih maka dapat dilihat jumlah presentase jumlah pengaruh produk tersebut kepada jumlah kapasitas dan omset penjualan PT. Indomarco Adi Prima.

7 7 Tabel 1.3 Presentase Signifikansi Product dalam mempengaruhi Total Capacity dan Jumlah Omset pada tahun Produk Capacity Total Capacity % Omset Total Omset % Indolakto 900 m m 2 25,71% ,84% SKM Plain N1 27 m m 2 3% ,80% SKM Choco 24 m m 2 2,6% ,19% SKM Plain 18 m m 2 2% ,79% Dalam pengaturan persediaan ketiga produk pada tahun 2013 hingga tahun 2015, perusahaan mengalami adanya kelebihan dan kekurangan barang pada saat memesan. Berikut merupakan data perusahaan mengenai data permintaan dan pemesanan produk kepada gudang induk di Jakarta pada tahun Tabel 1.4 Jumlah Permintaan dan Pemesanan Barang PT. Indomarco Adi Prima Demand Order Demand Order Demand Order Bulan Plain N1 Plain N1 Choco Choco Plain Plain Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr

8 8 Demand Order Demand Order Demand Order Bulan Plain N1 Plain N1 Choco Choco Plain Plain May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total Sumber: PT. Indomarco Adi Prima Dari tabel 1.2 didapatkan adanya kelebihan dan kekurangan dalam memesan produk kepada gudang induk yang berada di Jakarta. Perusahaan melakukan permintaan stock terhadap gudang induk di Jakarta hanya satu kali yaitu pada minggu kedua tiap bulannya. Jika terjadinya kekurangan stock dipertengahan bulan maka hal ini akan membuat perusahaan melakukan permintaan mendadak dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kekosongan stock digudang induk dikarenakan tidak siapnya stock barang dari pabrik. Ketika hal ini terjadi maka gudang induk tidak dapat memenuhi permintaan distribution centre. Tidak menutup kemungkinan juga kendaraan yang akan melakukan pengiriman full sehingga memerlukan waktu untuk pengiriman selanjutnya dapat dilakukan. Hal ini akan menyebabkan kerugian secara financial.

9 9 Dengan demikian perlu adanya pengendalian persediaan yang dapat dilakukan menggunakan metode forecasting untuk meramalkan jumlah produk yang harus dipenuhi untuk mengantisipasi persediaan atau inventory didalam distribution centre PT. Indomarco Adi Prima, Semarang. Dalam mengendalikan persediaan perlu juga diadakan penelitian mengenai metode persediaan yang tepat untuk digunakan perusahaan dalam mengontrol persediaan dan biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut. Pengendalian persediaan dapat diteliti dengan menggunakan metode inventory control yakni Economic Order Quantity (EOQ), P Model, Konsep Min-max, dan Simulasi Monte Carlo. Adapun hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui metode terbaik dalam mengontrol persediaan dengan membandingkan beberapa metode inventory control tersebut. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis membuat skripsi ini dengan judul Optimasi Pengaturan Persediaan Produk Indolakto dengan Menggunakan Metode Forecasting, Economic Order Quantity, P Model, Min-max Concept dan Simulasi Monte Carlo pada PT. Indomarco Adi Prima, Semarang 1.2 Rumusan Masalah PT. Indofood Adi Prima mendistribusikan produk Indolakto yaitu susu dengan berbagai macam tipe, seperti cap enaak, indomilk susu kental manis, indomilk susu bubuk, indomilk full cream, indomilk full cream instant, indomilk liquid, indomilk UHT, dimana produk ini memiliki batas waktu konsumsi yang disebut expired date dan memerlukan pengendalian penyimpanan yang baik. Proses pendistribusian produk Indomilk saat ini bersifat FCFS (First Come First Serve). Hal ini mengakibatkan perlu adanya peramalan yang tepat mengenai berapa jumlah stock Indomilk yang harus dipesan dan disimpan guna menjaga kualitas nya tetap baik dan tidak mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan dengan adanya produk Indolakto yang berlebihan maupun kekurangan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh PT. Indomarco Adi Prima cabang Semarang adalah: 1. Bagaimana metode peramalan yang paling sesuai antara Naïve Method,Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Linear regression, Multiplicative-Decomposition, Additive Decomposition dan ARIMA untuk memperkirakan permintaan stock Indolakto kepada pusat gudang induk PT.Indomarco Adi Prima Jakarta untuk

10 10 di simpan sebagai persediaan gudang PT.Inodomarco Adi Prima Semarang untuk periode Januari 2016 hingga Desember Bagaimana jumlah safety stock yang perlu dimiliki oleh perusahaan, jumlah pesanan yang ekonomis dalam sekali pesanan serta jumlah frekuensi order dalam satu periode dan titik pemesanan ulang (reorder point) produk yang paling sesuai sehingga meminimalkan biaya simpan maupun biaya pesan. 3. Bagaimana metode persediaan yang paling tepat antara P Model, Konsep Minmax, metode EOQ dengan simulasi Monte Carlo bagi perusahaan PT. Indomarco Adi Prima Semarang dalam memberikan total biaya minimum serta berapa banyak saving cost yang dapat dilakukan oleh perusahaan menggunakan metode persediaan. 1.3 Ruang Lingkup Terdapat banyak hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Dengan demikian, agar pembahasan yang dilakukan lebih terfokus, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di PT. Indomarco Adi Prima cabang kota Semarang yang berlokasi di Jalan Raya Kaligawe KM 51/38, 50117, Semarang. 2. Penelitian yang dilakukan hanya menganalisa tiga jenis produk Indolakto yang memberikan keuntungan terbesar berdasarkan pareto chart, yaitu Susu Kental Manis Plain N1, Susu Kental Manis Choco 40g dan Susu Kental Manis Plain. 3. Data yang digunakan untuk meramalkan persediaan adalah data pada Januari 2013 hingga Desember 2015, yaitu selama 36 bulan. 4. Perhitungan peramalan permintaan dan perbandingan total biaya dilakukan untuk periode Januari 2016 hingga Desember Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui metode peramalan terbaik diantara Linear Reggression, Moving Average, Weight Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Naïve Method, Multiplicative-Decomposition, Additive Decomposition dan Arima Method dalam meramalkan permintaan barang untuk persediaan gudang (warehouse) distribusi.

11 11 2. Mengetahui jumlah safety stock yang perlu dimiliki oleh perusahaan, jumlah pesanan yang ekonomis dalam sekali pesanan serta jumlah frekuensi order dalam satu periode dan titik pemesanan ulang (reorder point) produk yang paling sesuai sehingga meminimalkan biaya simpan maupun biaya pesan. 3. Mengetahui metode persediaan yang paling tepat antara metode EOQ, P Model, Konsep Min-max dan Simulasi Monte Carlo bagi perusahaan PT. Indomarco Adi Prima Semarang dalam memberikan total biaya minimum serta mengetahui berapa cost yang dapat dihemat oleh perusahan menggunakan metode yang baru. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis: a. Penelitian ini memberikan manfaat sehingga penulis mengetahui metode perencanaan persediaan yang baik untuk diterapkan di suatu perusahaan. Penelitian ini juga menjadi hasil praktik nyata peneliti dalam mengaplikasikan teori yang diajarkan selama perkuliahan. b. Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis dalam menambah wawasan, pengetahuan mengenai pentingnya peramalan dan pengendalian persediaan secara efisien menggunakan metode Economic Order Quantity, P Model, Konsep Min-max dan simulasi Monte Carlo. c. Penelitian ini bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi, guna untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan sebagai salah satu syarat untuk lulus sarjana. 2. Bagi PT. Indomarco Adi Prima: a. Penelitian ini berguna untuk menerapkan sistem peramalan dan perencanaan persediaan (forecasting) ataupun inventory dalam perusahaan, sehingga tidak kembali terjadi kesalahan dalam pengorderan dan mengakibatkan kerugian biaya operational. b. Penelitian ini berguna dalam bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan di masa depan dalam menerapkan sistem pengendalian persediaan dengan metode Economic Order Quantity, P Model, Konsep Min-max dan simulasi Monte Carlo.

12 12 3. Bagi Pihak Lain: a. Penelitian ini berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai peramalan persediaan atau forecasting dan pengendalian persediaan (inventory control). b. Penelitian ini berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai pengendalian persediaan menggunakan metode Economic Order Quantity, P Model, Konsep Min-max dan simulasi Monte Carlo. c. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian untuk selanjutnya. 1.6 State of Arts Tabel 1.5 Table of Arts No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Anusha,Laksmi; Alok, Swati; Shaik Ashiff Perusahaan perlu mengadopsi peramalan sebagai alat yang sangat berharga lebih dari April 2014 Demand Forecasting for the aktivitas. Hal ini perlu dipertimbangkan sebagai tugas 1 Volume 3 Issue 2 Indian dari manajemen. Optimalisasi Pharmaceutical kuantitas, tingkat persediaan Retail: A Case Study atau jadwal pengiriman tergantung pada bakat dari operator untuk meramalkan dengan akurat dan efisien Supply Chain. Christine Mekel, Samuel Stock Out Analysis: An Empirical Study Manajemen persediaan merupakan asset penting 2 Anantadjaya, on Forecasting, Re- dalam majaemen rantai pasok Laura Lahindah, Order Point and perusahaan. Perusahaan perlu 2014 Volume 3(1) Safety Stock Level at PT. Combiphar, melakukan forecasting, dan mengetahui kapan titik

13 13 No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Indonesia. pemesanan ulang kembali dilakukan serta level dari persediaan pengaman. Perhitungan reorder point dan safety stock dapat menggunakan EOQ. Jika efisiensi perusahaan rendah maka perusahaan juga menghasilkan lead time yang cukup lama. Pengendalian Inventory merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan produksi yang efisien. 3 Peramalan menggunakan 6 Inventory Control Prasetyo, Rizki metode forecasting dan Using Statistics Tri metode Linear Regression Forecasting on September 2014 memberikan hasil terbaik Manufacture Volume 2 No 2 dikarenakan memiliki nilai Company MAD dan MSE terkecil. Economic Order Quantity digunakan untuk meminimalisir kerugian akibat kelebihan persediaan. Penelitian ini menggunakan 6 metode peramalan: Linear 4 Regression, Moving Average, Sevenpri Candra, Forecasting for Exponential Smoothing, Haryadi Sarjono Inventory Control Exponential Smoothing with 2012 Trend, Weighted Moving Average dan Naïve Method. EOQ digunakan untuk

14 14 No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian menghitung persediaan bahan baku dan Decision Tree untuk menentukan proses delivery barang yang baik. Metode Linear Regression merupakan metode terbaik dalam peramalan ini. Perhitungan raw material menggunakan software QM for Windows yakni perusahan perlu membeli tons steel wires untuk memenuhi permintaan konsumen. Penggunaan Economic Order 5 Quantity telah menyelamatkan Inventory Control beban lebih. Manajemen Juliana Puspika, dan Perencanaan Pabrik perlu untuk Desi Anita Persediaan Bahan mempertimbangkan September 2013 Baku Produksi Roti penggunaan metode EOQ Volume 21 no 3 pada Pabrik Roti untuk meminimalkan biaya Bobo Pekanbaru material dan maximize yang keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan penjualan untuk periode berikutnya minimarket 6 Segar. Penelitian Using the ARIMA Haryadi Sarjono menggunakan data kuantitatif, Forecasting 2014 library research, field Method research, interviews dan observations. Analisa menggunakan metode ARIMA dengan SPSS dan software

15 15 No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Minitab. Pendekatan paling baik yang dihasilkan adalah dengan menggunakan ARIMA(1,0,0) dengan MSE terkecil yaitu 328,89. 7 Penelitian membandingkan Muhammad Forecasting performa peramalan ARIMA Iqbal,Phd, Amjad Inflation: model dengan menggunakan Naveed, Postdoc Autoregressive data time series serta Fellow Integrated Moving membandingkan model yang Januari 2016 Average Model akurat dari macam ARIMA Volume 12 no 1 dengan tingkat error terkecil. Dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai maka akan menjamin kelancaran proses produksi Rancangan Sistem Pengendalian walaupun permintaan berfluktuatif, sebaliknya 8 Bahan Baku Kain kekurangan bahan baku akan Reni Amarwati Pada Kondisi menghambat proses. Model P Romli, Abubakar, Demand memiliki ongkos kekurangan Ambar Harsono Probabilistik persediaan lebih besar di Juli, 2013 dengan Kendala bandingkan dengan model Q, Volume 1 no 1 Luas Gudang (Studi dikarenakan model P Kasus di CV. Visa Insan Mandani) dipengaruhi oleh lead time dan frekuensi pemesanan. Jika dari segi biaya, model P menghasilkan lebih baik namun model Q lebih mudah untuk diterapkan. 9 Sarjono, Haryadi, Perencanaan Metode peramalan terbaik Eriani Lestari Persediaan dengan untuk produk sarung tangan

16 16 No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Mei 2012 Volume 9 No 2 Pendekatan Metode Monte Carlo kain dan sarung tangan karet adalah menggunakan metode Regresi Linear. Perhitungan jumlah pembeliaan produk yang ekonomis dihitung menggunakan perhitungan manual dengan EOQ yaitu sebesar 3196 unit untuk sarung tangan kain dan 3641 unit untuk sarung tangan karet. Dengan menggunakan simulasi monte carlo, maka total cost EOQ, EOI dan Minmax untuk produk sarung tangan kain adalah Rp , Rp , Rp dan untuk sarung tangan karet adalah Rp , Rp , Rp Sumber : Peneliti

17 17

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan di Indonesia menjadi salah satu hal yang penting dan fundamental serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran pemerintah sebagai mobilisator

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 L1 LAMPIRAN Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 Bulan Penjualan Mei 1.826 Juni 6.089 Juli 5.268 Agustus 5.083 September

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Data Produksi Plywood Pada tahun 2014 di Indonesia Provinsi Produksi Plywood (m³)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Data Produksi Plywood Pada tahun 2014 di Indonesia Provinsi Produksi Plywood (m³) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan sangat pesat secara global, dimana hal ini telah menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough yang di supply ke outlet-outlet dengan brand

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan bisnis dalam dunia industri mengalami pertumbuhan dengan pesat di Indonesia. Berbagai macam industri sudah banyak menunjukkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bakery di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai konsumsi roti per kapita oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah bisnis, setiap perusahaan mempunyai cara untuk menjalankan usahanya. Untuk dapat berkembang perlu adanya sebuah inovasi dalam proses bisnisnya. Sejalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap harinya, manusia makan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan nutrisi. Selain faktor kuantitas, kualitas makanan merupakan hal yang sangat penting agar tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terjadi perkembangan dan perubahan zaman yang cepat menyebabkan persaingan antar industri semakin kuat. Kebutuhan manusia sebagai konsumen pun harus disesuaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati dibandingkan dengan usaha berbasis produksi. Alasannya, usaha ini lebih mudah untuk dijalankan, memiliki

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini sedang berada dalam tren yang sangat positif. Walaupun ada beberapa Negara lain sedang mengalami krisis ekonomi, dimana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, persaingan dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, persaingan dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini, persaingan dalam dunia usaha semakin kompetitif, hal ini mendorong setiap badan usaha untuk meningkatkan daya saingnya. Upaya yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat banyak aspek terkait yang dipengaruhi, salah satu yang terkuat yaitu aspek pertumbuhan ekonomi. Dimana dalam dunia bisnis tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang sedang melanda menuntut setiap perusahaan untuk menyelenggarakan manajemen yang tepat pada semua aspek, yang mencakup aspek keuangan, aspek

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA Delinda Nathalie 1401117122 Universitas Bina Nusantara, Jakarta Abstrak CV. Andela Jaya adalah perusahaan distributor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 469 482. PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: PT. XYZ) HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat. Salah satu industri kuliner yang berkembang adalah Restoran. Hal ini dikarenakan perubahan tren

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Persediaan bahan baku suatu perusahaan adalah salah satu syarat penting dalam melakukan suatu proses produksi barang. Menurut Heizer dan Render (2008), apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian persediaan (Inventory Control) adalah penentuan suatu kebijakan pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa banyak yang dipesan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan pada CV. Armindo Inti Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Dari metode peramalan yang terdiri dari Moving Average, Weighted

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Mengenai Pengendalian Persediaan Bahan Baku

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Mengenai Pengendalian Persediaan Bahan Baku II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Mengenai Pengendalian Persediaan Bahan Baku Febrina (2002) menganalisis sistem pengendalian persediaan bahan baku tepung terigu Cakra dan Segitiga Biru pada PT. Kuala

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Matoa Indonesia Digdaya bergerak di bidang manufaktur dengan produk yang dihasilkan berupa jam tangan kayu. Bahan baku utama yang digunakan merupakan kayu sisa yang sudah tidak terpakai. Guna

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN ANALISA

BAB 5 HASIL DAN ANALISA BAB 5 HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisis Hasil Perhitungan ABC Dari nilai % Cumulative Value yang diperoleh dari kumulatif hasil perkalian antara pemakaian dengan harga/unit. dapat dilakukan pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan perekonomian di lingkup Internasional. Transaksi perdagangan internasional merupakan proses perdagangan barang

Lebih terperinci

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat

Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era seperti saat ini, telah semakin berkembangnya industri kesehatan, yaitu salah satunya adalah semakin berkembangnya jumlah rumah sakit yang ada di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan banyaknya para pesaing yang muncul di era ini, membuat persaingan antar pengusaha menjadi semakin sengit. Persaingan antar usaha dengan jenis produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Waralaba adalah suatu format bisnis yang bertujuan utama untuk memperoleh kesejahteraan pada pasar yang lebih kompetitif dengan cara menggabungkan kekuatan dan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jaman sekarang perkembangan trend masyarakat semakin luas baik dari model pakaian, celana dan sepatu makin bermacam-macam jenis dan modelnya.hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods (barang-barang konsumsi) seperti minyak goreng, sabun, makanan kaleng dan sebagainya perlu memiliki persediaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perubahan zaman yang semakin cepat dan tak menentu menyebabkan kebutuhan dan keinginan manusia harus di sesuaikan dengan perubahan tersebut. Bidang industri

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Distorsi informasi pada supply chain merupakan satu sumber kendala menciptakan supply chain yang efisien. Seringkali permintaan dari custromer relatif stabil dari waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi ini, segala sesuatu baik pada bidang perekonomian maupun bidang pembangunan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan bagi setiap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh

BAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Usaha 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kafe Zarazara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dengan fokus produk es krim dan merupakan pelopor dari produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan, dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai keinginan konsumen.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keinginan masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi lebih melambung tinggi dibandingkan keinginan masyarakat untuk naik angkutan umum, menurut website

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan persaingan industri baik industri manufaktur maupun industri jasa akibat adanya perdagangan bebas menyebabkan seluruh industri berusaha untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini sedang mengalami pertumbuhan yang dratis meskipun pertumbuhan ekonomi di Negara Eropa dan AS sedang mengalami krisis. Setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha sangatlah ketat. Banyak perusahaan berusaha menggunakan strategi cost leadership. Menurut Porter di dalam buku Strategic

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. 47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik hingga berskala internasional bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi yang sudah semakin canggih dan modern dewasa ini, tentunya persaingan antar perusahaan sudah semakin ketat khususnya di Indonesia. Perekonomian nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana hal ini telah menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target tersebut. Untuk menghasilkan Supply Chain yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. target tersebut. Untuk menghasilkan Supply Chain yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Lokatex Pekalongan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kain yaitu kain grey printing, kain putih, kain sprey, sarung bantal dan sarung palekat.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB 46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.

Lebih terperinci