BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era seperti saat ini, telah semakin berkembangnya industri kesehatan, yaitu salah satunya adalah semakin berkembangnya jumlah rumah sakit yang ada di seluruh dunia. Hal tersebut tidak lepas dari semakin banyaknya jenis penyakit yang bermunculan dan terdeteksi sehingga dapat menyerang banyak orang. Oleh karena itu, setiap orang mulai peduli dengan kesehatan akan tubuhnya dan menjaga stamina tubuh agar tidak terkena penyakit. Dengan adanya kepedulian seseorang terhadap kesehatan dapat membuat seseorang dapat lebih waspada terhadap penyakit penyakit yang semakin mewabah di dunia. Semakin berkembangnya penyakit - penyakit yang ada, pihak yang saat ini dapat mengatasinya adalah para ahli yang disebut dengan dokter. Dokter terdiri dari berbagai jenis keahlian sesuai bidang yang ditekuninya. Para dokter tersebut bekerja di rumah sakit rumah sakit yang ada untuk membantu mengobati pasien yang terkena penyakit. Oleh karena itu, banyak pihak yang berpikir untuk membentuk rumah sakit hingga semakin banyak rumah sakit yang ada. Berdasarkan data Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, perkembangan rumah sakit di Indonesia dari sisi pertumbuhan jumlahnya di Indonesia terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak unit per Pertumbuhan rumah sakit di Indonesia diperkirakan sebesar 7% pada kurun waktu ( Dalam dunia usaha rumah sakit ini pun sering terjadi hal kesalahan, yaitu kesalahan dalam mengidentifikasi penyakit maupun dalam pemberian obat pada seorang pasien. Hal tersebut dikarenakan gelang pasien yang berada di rumah sakit itu pada saat ini apabila terkena mandi, maupun tersentuh oleh tangan tulisan tersebut dapat memudar. Medication Error (ME) atau kesalahan pelayanan obat menurut NCC MERP (national coordinating council medication Error reporting and prevention) yaitu setiap kejadian yang dapat dihindari yang menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien sementara obat berada 1

2 2 dalam pengawasan tenaga kesehatan atau pasien. Medication Error adalah jenis Medical Error yang paling umum terjadi di berbagai rumah sakit. Diperkirakan 7000 orang meninggal pertahun (The Business Case for Medication Safety, February 2003). Medication Error terjadi dengan regularitas yang sukar dipercaya. Studi di 36 rumah sakit (dipublikasi 2002) ditemukan pada setiap kemungkinan terjadi 2 ME setiap hari. Kesalahan pengobatan fatal bukan hal yang baru. Hasil studi yang dipublikasi pada tahun 1983, melaporkan bahwa kesalahan label (labeling error) telah terjadi karena tertukarnya label antara vincristine dan methotrexate sehingga terjadi kesalahan rute pemberian vincristine diberi secara intratekal yang berakibat fatal. Medication error dapat terjadi dimana saja dalam rantai pelayanan obat kepada pasien mulai dari produksi dalam peresepan, pembacaan resep, peracikan, penyerahan dan monitoring pasien. Di dalam setiap mata rantai ada beberapa tindakan, sebab tindakan mempunyai potensi sebagai sumber kesalahan. Setiap tenaga kesehatan dalam mata rantai ini dapat memberikan kontribusi terhadap kesalahan (Cohen, 1999). Medication Error tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan dapat terjadi di seluruh rumah sakit di negara yang berada di dunia ( Oleh karena itu, perusahaan membuat suatu usaha yang diperuntukkan bagi rumah sakit yang berada di Indonesia untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada pasien. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan sendiri adalah Wristband atau yang disebut dengan gelang pasien printer. Produk ini merupakan gelang untuk bagi para pasien yang data dirinya maupun kondisi kesehatannya di data dan di print di gelang tersebut, dengan begitu data yang tertulis tidak mudah terhapus seperti gelang rumah sakit pada umumnya. Produk ini merupakan suatu produk yang memberikan solusi pada rumah sakit rumah sakit untuk mengurangi medication error. PT. Barindo Surya Aryatama merupakan perusahan yang bergerak di bidang industri penyalur gelang pasien printer atau Wristband. Perusahaan ini merupakan satu satunya perusahaan yang di percaya sebagai master dealer (suatu perusahaan yang dipercaya oleh distributor untuk memasarkan dan menjual produk di negaranya) di Indonesia oleh distributor dan principal untuk melakukan penjualan produk ini bagi rumah sakit rumah sakit yang ada. Produk ini memiliki merek ZHC dan ZHC berasal dari Amerika. PT. Barindo Surya Aryatama melihat produk tersebut dapat memberikan solusi untuk salah satu masalah di rumah sakit dan akan menjadi

3 3 peluang bisnis bagi perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaan melakukan langkah untuk menjadi master dealer pada produk tersebut dan dikarenakan pemilik perusahaan sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang teknologi informasi dan konsultan rumah sakit sehingga perusahaan menguasai cara penjualan dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari rumah sakit itu sendiri. Adapun perusahaan sendiri memiliki masalah dalam persediaan, dimana perusahaan terkadang mengalami kelebihan maupun kekurangan stok dalam memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah yang akan diminta setiap bulannya karena perusahaan tidak pernah meramalkan permintaan pada periode berikutnya. Selain itu, perusahaan sulit untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal akan produk produknya. Dimana perusahaan setiap tiga bulan sekali selalu melakukan pemesanan kepada distributor untuk produk printer sebanyak 40 unit dan produk wristband sebanyak 1375 unit. Berikut data permintaan dan penjualan printer dan wristband : Tabel 1.1 Data Permintaan dan Penjualan Printer dan Wristband Periode Januari 2013 Febuari 2014 Bulan Printer (unit) Wristband (unit) Permintaan Penjualan Sisa Permintaan Penjualan Sisa Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Feb Sumber : PT. Barindo Surya Aryatama

4 4 Hal diatas menunjukkan perusahaan belum dapat menentukan jumlah yang sesuai untuk permintaan. Terlihat dari masalah yang terjadi, perusahaan mengalami kekurangan maupun kelebihan stok pada persediaan produknya. Perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah yang pasti untuk memesan produk produknya kepada distributor, perusahaan melakukan pemesanan dengan jumlah kuantitas yang selalu sama setiap tiga bulan sekali. Apabila produk yang dijual oleh perusahaan tidak dapat mengikuti permintaan di pasar, maka hal tersebut akan mengurangi kepuasan konsumen. Dimana para konsumen (rumah sakit) akan mencari kompetitor lain, dikarenakan perusahaan sendiri masih tergolong perusahaan yang baru dan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan. Oleh karena itu, dibutuhkan metode peramalan untuk dapat meramalkan permintaan ke depannya agar perusahaan dapat memprediksi. Setelah perusahaan dapat memprediksi terhadap permintaan tersebut, maka perusahaan dapat memprediksi jumlah pemesanan yang optimal yang sebaiknya dilakukan perusahaan dengan menggunakan metode EOQ. Dimana hal tersebut, pada kondisi saat ini perusahaan belum memiliki sistem pemesanan yang optimal. Dengan mengkombinasikan antara peramalan dan menentukan jumlah pesanan yang optimal bagi perusahaan, maka perusahaan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan dengan memberikan alternatif. Dimana alternatif tersebut nanti akan dipilih yang paling sesuai untuk perusahaan. Mengetahui peralaman menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan sendiri, karena dapat membantu untuk dapat memprediksi permintaan akan produknya serta langkah apa yang tepat yang harus diambil oleh perusahaan. Penting bagi peneliti untuk mencari solusi yang tepat untuk dapat memprediksi permintaan dan menentukan jumlah pesanan yang optimal bagi perusahaan serta langkah yang tepat dalam mencapai target perusahaan. Berdasarkan latar belakang inilah, penulis bermaksud ingin melakukan sebuah penelitian pada PT. Barindo Surya Aryatama sebagai pokok bahasan skripsi dengan judul Analisis Keputusan Berdasarkan Hasil Peramalan dan Penentuan Jumlah Pesanan yang Optimal terhadap Target Perusahaan pada PT. Barindo Surya Aryatama.

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang mengenai pentingnya mengetahui permintaan dan meminimalkan biaya perusahaan, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Jenis peramalan apakah yang sebaiknya digunakan oleh PT. Barindo Surya Aryatama untuk memprediksi permintaan pada perusahaan? 2. Berapa jumlah pesanan yang optimal bagi PT. Barindo Surya Aryatama? 3. Rekomendasi apakah yang tepat berdasarkan analisis solusi alternatif pada hasil peramalan dan penentuan jumlah yang optimal terhadap target perusahaan bagi PT. Barindo Surya Aryatama? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini : 1. Untuk mengetahui jenis peramalan yang sebaiknya digunakan oleh PT. Barindo Surya Aryatama dalam memprediksi permintaan. 2. Untuk mengetahui jumlah pesanan yang optimal bagi PT. Barindo Surya Aryatama. 3. Untuk mengetahui solusi alternatif yang tepat berdasarkan hasil peramalan dan penentuan jumlah yang optimal terhadap target perusahaan bagi PT. Barindo Surya Aryatama. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan : 1. Bagi PT. Barindo Surya Aryatama Sebagai saran dan pertimbangan untuk dapat memprediksi permintaan yang optimal kedepannya yang harus dipenuhi oleh perusahaan. 2. Bagi Penulis Sebagai wadah dalam menerapan ilmu dan teori yang telah didapat dari proses perkuliahan, meningkatkan pengetahuan tentang penelitian serta penambahan pengetahuan pribadi penulis. 3. Bagi Pembaca Sebagai sumber informasi dan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan juga sebagai bahan referensi bagi pembaca.

6 6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada peralaman untuk mengetahui permintaan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk satu tahun kedepan dimulai dari Maret 2014 dan dapat mengetahui jumlah pesanan yang optimal. Peramalan menjadi titik utama dalam penelitian ini yang bertujuan setelah mengetahui hasil tersebut maka akan melakukan analisis keputusan pada PT. Barindo Surya Aryatama. Agar hasil penelitian dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka akan ditentukan batasan pada proses penelitian yaitu penelitian akan dilakukan di kantor PT. Barindo Surya Aryatama.

7 7 1.6 State of The Art Tabel 1.2 State of The Art Metode Jurnal Penelitian Forecasting Olalekan, Oni Taiwo ; Oyewole, Bello Musi dan Olawande, Oni Ayotunde. Mediterranean Journal of Social Sciences Volume 3, January 2012, ISSN Forecasting Demand for Office Spaces in Ikeja, Nigeria tahun 2012 p Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah forecasting menggunakan metode simple regression dengan hasil P- value = , koefisien korelasi = dan R 2 = % dan tingkat kepercayaan = 95%. Forecasting Iwa Sungkawa ; Ries Tri Megasari. Jurnal ComTech Volume 02 No 02, December, ISSN , Penerapan Ukuran Ketepatan Nilai Ramalan Data Deret Waktu Dalam Seleksi Model Peramalan Volume Penjualan PT. Satriamandiri Citramulia tahun 2011 p Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan peramalan menggunakan metode Moving Average, Exponential Smoothing, dan Winters. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Exponential Smoothing dianggap metode yang tepat untuk meramalkan volume penjualan PT Satriamandiri Citramulia karena menghasilkan nilai MSE dan MAPE terkecil. Dengan nilai MSE = 157,51 dan MAPE = 8,841.

8 8 Tabel 1.3 State of The Art (Lanjutan) Metode Penelitian Economic Order Quantity (EOQ) Economic Order Quantity (EOQ) Jurnal Sakon Wongmongkolrit dan Bordin Rassameethes. Proceedings of the World Congress and Computer Science 2011 Vol II WCECS 2011, October 19 21, 2011, San Francisco, USA. The Modification of EOQ Model under the Spare Parts Discrete Demand: A Case Study of Slow Moving Items Rezaei, J. dan Salimi, N. Int. J. Production Economics 137. Economic order quantity and purchasing price for items with imperfect quality when inspection shifts from Hasil Penelitian Hasil perhitungan pada produk Auxiliary contact 1no+1nc menunjukkan, optimal lot size = 3,698 unit, actual lot size = 4 unit, actual purchasing = 12 unit, dan safety stock = 9 unit. ROP dilakukan apabila persediaan mendekati safety stock. Hasil perhitungan pada produk Battery (for PLC)menunjukkan, optimal lot size = 0,667 unit, actual lot size = 1 unit, actual purchasing = 8 unit, safety stock = 16 unit. apabila persediaan mendekati safety stock. Hasil perhitungan pada produk Under voltage coil menunjukkan, optimal lot size = 1,569 unit, actual lot size =2 unit, actual purchasing = 4 unit, safety stock = 6 unit. ROP dilakukan apabila persediaan mendekati safety stock. Hasil dari penelitian ini adalah telah dirumuskan dan dipecahkan masalah untuk menentukan harga beli maksimum dan pembeli bersedia membayar kepada pemasok untuk menghindari menerima barang tidak sempurna di bawah dua kondisi. Nilai teroptimal

9 9 Tabel 1.4 State of The Art (Lanjutan) Metode Penelitian Forecasting dan EOQ Jurnal buyer to supplier tahun 2012 p Sevenpri Candra dan Haryadi Sarjono. Journal of supply chain management Research & Practice June Forecasting For Inventory Control tahun 2012 p Hasil Penelitian dengan nilai kualitas tidak sempurna sebesar 0,02 yaitu, Selling price = , order quantity = , demand rate per time unit = 37, dan maximum purchasing price per unit = Hasil dari penelitian ini adalah untuk Forecasting, dari 6 metode Forecasting yang digunakan, metode yang terbaik adalah Linear Regression dengan MAD = dan MSE = 16, Untuk EOQ adalah hasil EOQ = tons, Total cost = Rp 3,248,477, dan ROP = 645 tons.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terjadi perkembangan dan perubahan zaman yang cepat menyebabkan persaingan antar industri semakin kuat. Kebutuhan manusia sebagai konsumen pun harus disesuaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jaman sekarang perkembangan trend masyarakat semakin luas baik dari model pakaian, celana dan sepatu makin bermacam-macam jenis dan modelnya.hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perubahan zaman yang semakin cepat dan tak menentu menyebabkan kebutuhan dan keinginan manusia harus di sesuaikan dengan perubahan tersebut. Bidang industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat, dengan perkembangan jaman terutama di era globalisasi ini, tidak sulit bagi seseorang untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini, yang didukung dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang di Indonesia mengalami peningkatan pesat terhadap pemakaian listrik. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Furniture atau yang sering kita sebut mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang sedang melanda menuntut setiap perusahaan untuk menyelenggarakan manajemen yang tepat pada semua aspek, yang mencakup aspek keuangan, aspek

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kini berada ditahap perkembangan di mana terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan di Indonesia menjadi salah satu hal yang penting dan fundamental serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran pemerintah sebagai mobilisator

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha sangatlah ketat. Banyak perusahaan berusaha menggunakan strategi cost leadership. Menurut Porter di dalam buku Strategic

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan banyaknya para pesaing yang muncul di era ini, membuat persaingan antar pengusaha menjadi semakin sengit. Persaingan antar usaha dengan jenis produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perdagangan Internasional merupakan salah satu kegiatan perekonomian di lingkup Internasional. Transaksi perdagangan internasional merupakan proses perdagangan barang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi ini, segala sesuatu baik pada bidang perekonomian maupun bidang pembangunan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bakery di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai konsumsi roti per kapita oleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Pengendalian Persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Pengendalian Persediaan 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Persediaan 2.1.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Menurut Sofjan Assauri (2004:176) untuk mengendalikan persediaan maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati dibandingkan dengan usaha berbasis produksi. Alasannya, usaha ini lebih mudah untuk dijalankan, memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat. Salah satu industri kuliner yang berkembang adalah Restoran. Hal ini dikarenakan perubahan tren

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah bisnis, setiap perusahaan mempunyai cara untuk menjalankan usahanya. Untuk dapat berkembang perlu adanya sebuah inovasi dalam proses bisnisnya. Sejalan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Data Produksi Plywood Pada tahun 2014 di Indonesia Provinsi Produksi Plywood (m³)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Data Produksi Plywood Pada tahun 2014 di Indonesia Provinsi Produksi Plywood (m³) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan sangat pesat secara global, dimana hal ini telah menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan bisnis dalam dunia industri mengalami pertumbuhan dengan pesat di Indonesia. Berbagai macam industri sudah banyak menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data aktual konsumsi bahan bakar minyak solar oleh alat-alat berat dan produksi yang dipergunakan PT. Pamapersada Nusantara adalah data konsumsi bahan bakar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 116-123 PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI DI PT LOTUS INDAH TEXTILE Agus Purnomo S1 Pend Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini sedang berada dalam tren yang sangat positif. Walaupun ada beberapa Negara lain sedang mengalami krisis ekonomi, dimana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Kumulatif Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya banyak perusahaan industri belakangan ini, membuat persaingan industri semakin ketat. Perusahaan industri saling bersaing dalam memperoleh perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

Defenition. The National Coordinating Council Medication Error Reporting Program (NCC MERP)

Defenition. The National Coordinating Council Medication Error Reporting Program (NCC MERP) The National Coordinating Council Medication Error Reporting Program (NCC MERP). Defenition ME adalah peristiwa yang sesungguhnya dapat dicegah yang bisa menyebabkan atau mendorong kearah penggunaan obat

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian

Lebih terperinci

Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ

Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016 Usulan Perencanaan Kebutuhan Material Electric Chain Hoist dengan Metode MRP di PT. XYZ Meri Prasetyawati Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Permintaan (Forecast Demand) Peramalan permintaan atau forecast demand (FD) adalah peramalan kuantitas permintaan sesuatu (barang atau jasa) dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 469 482. PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: PT. XYZ) HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE KANBAN COMPARISON OF THE ECONOMIC ORDER QUANTITY METHOD AND THE KANBAN METHOD ON RAW

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi yang sudah semakin canggih dan modern dewasa ini, tentunya persaingan antar perusahaan sudah semakin ketat khususnya di Indonesia. Perekonomian nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah perkotaan telah membawa sejumlah persoalan penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisa berupa wawancara, analisa dokumentasi dan observasi langsung.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana hal ini telah menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA

USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA USULAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI PT. INDOTRUCK UTAMA CABANG JAKARTA Meri Prasetyawati, Umi Marfuah, Gofan Wijaya Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian di era globalisasi ini telah menuntut perusahaan untuk mampu secara tepat memanfaatkan setiap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali. Sebagai salah satu asset penting dalam sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali. Sebagai salah satu asset penting dalam sebuah perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk digunakan memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kembali.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keinginan masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi lebih melambung tinggi dibandingkan keinginan masyarakat untuk naik angkutan umum, menurut website

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era globalisasi saat ini, terdapat banyak aspek terkait yang dipengaruhi, salah satu yang terkuat yaitu aspek pertumbuhan ekonomi. Dimana dalam dunia bisnis tingkat

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumen akan suatu produk saat ini semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan terhadap produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter yang dikutip dalam buku Management 11 th edition (Coulter, Robbins, 2010, p.7) manajemen adalah aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang dipenuhi berbagai macam kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan terutama hasil hutan yang rata-rata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR

ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA Aris Setiawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 282A9294@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan agar mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan informasi dan komunikasi merupakan perusahaan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perkembangan informasi dan komunikasi dalam negeri. PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi ketatnya persaingan industri retail yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), pengelola dituntut untuk mengoperasikan retail secara efektif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci