ANITA PUSPITA SARI PARAMITA LEA CHRISTANTI. Universitas Widya Dharma Klaten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANITA PUSPITA SARI PARAMITA LEA CHRISTANTI. Universitas Widya Dharma Klaten"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANITA PUSPITA SARI PARAMITA LEA CHRISTANTI Universitas Widya Dharma Klaten This research aim to test is there any difference of mean IHSG of before and hereafter event of applying of Iease pardon (tax amnesty) at period I, period II, and period III. Research type represent the research of event study by using data sekunder having the character of quantitative publicized by BEI. Technique of Intake sampel in this research by using Technique of Purposive Sampling. Data used in this research that is IHSG at the (time) of daily closing during research period from date 21 June April This research use the event study, event period used is 14 day that is 7 day of before and 7 day hereafter event. Analyse to use the test t by Paired is Sample T-Test. From research result use the test t by Paired is inferential Sample T-Test that there are mean IHSG before and hereafter event of Applying of Iease Pardon (Tax Amnesty) Period I: at date of 1 July 2016 s.d 30 September 2016, Period II: at date of 1 October 2016 s.d 31 December 2016, Period III: at date of 1 January 2017 s.d 31 March Keyword: Event Study, Tax Amnesty, IHSG I. PENDAHULUAN Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama negara Indonesia, dalam pencapaian kesejahteraan tersebut maka perlulah dilakukan pembangunan nasional yang terus menerus dan berkesinambungan, dan untuk merealisasikannya diperlukan anggaran pembangunan yang besar. Usaha untuk meningkatkan penerimaan negara adalah dengan menggali potensi dana yang berasal dari dalam negeri yaitu pajak. Sekarang ini pajak merupakan sumber penerimaan yang dominan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2016 lalu telah mengesahkan Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty, yang telah disahkan oleh DPR-RI sebagai Undang- Undang No. 11 Tahun Kebijakan ini merupakan terobosan pemerintah di bidang perpajakan dengan tujuan agar wajib pajak yang selama ini mengalami kesulitan dalam penyelesaian masalah perpajakannya. Selain itu, tujuan lain dari diberlakukannya kebijakan ini adalah untuk deklarasi, yaitu memulangkan 392

2 harta Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini disimpan di luar negeri. Dimana kebijakan ini juga dapat meningkatkan jumlah investor domestik berinvestasi dipasar modal dan instrument investasi lainnya. Hal ini dikarenakan WNI yang sekaligus merupakan wajib pajak (WP) dan mengikuti program tax amnesty akan melakukan deklarasi hartanya ke Indonesia, sehingga hasil tebusan ini akan membutuhkan instrument yang cocok untuk berinvestasi. Pemberlakuan Undang- Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak membawa angin segar bagi pasar saham dalam negeri. Apabila dilihat sepintas dampak pengesahan UU Tax Amnesty langsung tercermin di pasar saham. Setelah ditetapkannya kebijakan tax amnesty pada 1 Juli hingga akhir Agustus 2016, pergerakan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian menguat yang tercermin dari nilai transaksi harian saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melewati transaksi harian Singapura dan Malaysia. Selain itu juga dapat dilihat dari pergerakan harga saham secara umum pada akhirnya mencapai rekor tertinggi, bahkan menembus batas psikologis 5000, yaitu (0,44%). Pertumbuhan ekonomi semakin bagus akan memicu aliran-aliran dana asing untuk masuk kembali ke Indonesia terutama melalui stock market. Hal ini bisa dilihat dari dengan adanya respon positif pasar yang terus mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah pengesahan Undang- Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak tersebut diberlakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tax amnesty merupakan sebuah isu yang kontroversial dalam dunia perpajakan. Asumsi kontroversial yang mendasari tax amnesty adalah dihapuskannya pokok pajak, sanksi administrasi dan/atau sanksi pidana pajak atas ketidak patuhan yang telah dilakukan oleh Wajib Pajak di masa lalu guna meningkatkan kepatuhan di masa yang akan datang. Disatu sisi amnesti pajak dipandang sebagai jalan keluar untuk meningkatkan penerimaan di masa yang akan datang karena tax amnesty memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk masuk atau kembali ke dalam sistem administrasi perpajakan yang berdampak pada peningkatan pajak di masa yang akan datang. Berdasarkan dari keadaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa adanya suatu peristiwa yang terjadi di dalam negeri mampu menyebabkan kondisi pasar modal bereaksi. Dalam hal ini, Event Study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuan dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Hartono: 2014). Pengujian kandungan informasi pada peristiwa nasional yaitu di umumkannya kebijakan tax amnesty oleh pemerintah dimaksudkan untuk melihat 393

3 bagaimana reaksi di pasar modal terhadap suatu peristiwa. Beberapa penelitian tentang reaksi pasar modal akibat suatu peristiwa telah banyak dilakukan. Terdapat banyak peristiwa yang mampu mempengaruhi harga saham. Dalam peristiwaperistiwa tersebut dapat disebabkan oleh kebijakan perusahaan, kebijakan pemerintah, dan isu-isu politik pemerintah selama suatu periode tertentu. II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pasar Modal Menurut Kasmir (2012), pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksidalam rangka memperoleh modal. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang bekaitan dengan efek. Menurut Sunariah (2003:4), pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat beharga yang beredar. 2. Indeks Harga saham gabungan (IHSG) Menurut Wikipedia (2016) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Indonesia Composite Index, ICI, atau IDX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam IHSG menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan seluruh saham. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencerminkan suatu nilai yang digunakan sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. IHSG mulai diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham. 3. Amnesty) Berdasarkan Undang- Undang No 11 Tahun 2016, Pengampunan Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Berdasarkan definisi diatas, selain memberikan pengampunan 394

4 untuk sanksi administrasi, tax amnesty juga dimaksudkan untuk menghapuskan sanksi pidana, serta tax amnesty juga dapat diberikan kepada pelaporan sukarela data kekayaan wajib pajak yang tidak dilaporkan pada masa sebelumnya tanpa harus membayar pajak yang mungkin belum dibayarkan. Untuk penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama sejak UU tax amnesty ini diberlakukan sampai dengan tanggal 31 Maret III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian event study, event study merupakan penelitian yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari suatu peristiwa terhadap harga sekuritas. Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham (Tandelilin: 2001). Dalam penelitian ini event atau peristiwa yang dipilih adalah pada saat peristiwa pengampunan pajak (tax amnesty) pada periode I s.d periode III. Jadi dalam hal ini terjadi peristiwa kemudian akan diamati mengenai dampak yang ditimbulkan dari adanya peristiwa tersebut. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di BEI. Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel ini bersifat non acak yang dilakukan berdasarkan tujuan peneliti, yang menurut pendapatnya nampak mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah IHSG pada saat closing harian selama tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah peristiwa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data runtut waktu (time series), yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data runtut waktu digunakan untuk melihat pengaruh perubahan dalam rentan waktu tertentu (Kuncoro, 2011). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang datanya bersifat kuantitatif. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya atau data yang telah diterbitkan oleh pihak ketiga disusun atas rangkaian waktu. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka yang kemudian diolah dan diintreprestasikan untuk memperoleh makna dari data tersebut (Sugiyono, 2009). Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel terikat 395

5 yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu IHSG. IHSG adalah indeks dari seluruh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah Penerapan Pengampunan Pajak (Tax Amnesty). Pengampunan pajak (tax amnesty) yang terbagi ke dalam 3 periode, yaitu Periode I: pada tanggal 1 Juli 2016 s.d 30 September 2016, Periode II: pada tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016, Periode III: pada tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret Metode Analisis Data Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji beda dua sampel berpasangan (Paired Sample t Test) yaitu untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu kelompok (Sarwono: 2009). Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok sampel yang anggotanya sama, yaitu IHSG. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Pada penelitian ini Paired Sample t Test digunakan untuk menguji adakah perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa penerapan tax amnesty. Pada tingkat signifikansi 0,05 kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut ini. 1. H 0 diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel atau - t hitung > -t tabel (p value > α), yang artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa penerapan kebijakan amnesty pajak. 2. H 0 ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau - t hitung < -t tabel (p value < α), yang artinya terdapat perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa penerapan kebijakan tax amnesty. Asumsi penggunaan uji beda (t-test) diantaranya yaitu data harus terdistribusi normal dan berskala interval atau ratio (Sarwono: 2009). Untuk pengujian normalitas data, penelitian ini akan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov- Smirnov. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Normalitas Data Tabel diatas menunjukkan bahwa data IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Penerapan Amnesty) Periode I terdistribusi normal dengan sig 0,543 dan 0,966 berada di atas 0,

6 Tabel diatas menunjukkan bahwa data IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Penerapan Amnesty) Periode II terdistribusi normal dengan sig 0,903 dan 0,969 berada di atas 0,05. Tabel diatas menunjukkan bahwa data IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Penerapan Amnesty) Periode II terdistribusi normal dengan sig 0,873 dan 0,998 berada di atas 0,05. Pengujian Hipotesis Uji t dengan Paired Sample t-test digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa penerapan tax amnesty pada periode I s.d periode III. Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya t hitung adalah - 17,652 dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dan nilai df= n-k (7-1) = 6, maka dapat diketahui t tabel sebesar 2,447 atau -2,447, karena t hitung -17,652 < t tabel -2,447 dan tingkat signifikansi atau p value sebesar 0,000 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah menerima Ha 1 yang berbunyi Terdapat perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Periode I pada tanggal 1 Juli s.d 30 September 2016 pada taraf kepercayaan 95 persen. Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya t hitung adalah 6,815 dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dan nilai df= n-k (7-1) = 6, maka dapat diketahui t tabel sebesar 2,447 atau -2,447, karena t hitung 6,815 > t tabel 2,477 dan tingkat signifikansi atau p value sebesar 0,000 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah menerima Ha 2 yang berbunyi Terdapat perbedaan rata- 397

7 rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) periode II pada tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember 2016 pada taraf kepercayaan 95 persen. Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya t hitung adalah dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dan nilai df= n-k (7-1) = 6, maka dapat diketahui t tabel sebesar 2,447 atau -2,447, karena t hitung < t tabel -2,447 dan tingkat signifikansi atau p value sebesar 0,000 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah menerima Ha 3 yang berbunyi Terdapat perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) periode III pada tanggal 1 Januari s.d 31 Maret 2017 pada taraf kepercayaan 95 persen. Pembahasan 1. Peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Periode I pada tanggal 1 Juli s.d 30 September Terdapatnya perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Amnesty) tahap I diakibatkan oleh harapan akan adanya perbaikan kondisi perekonomian Indonesia, terutama melalui penerimaan pajak. Kebijakan tax amnesty yang efektif mulai Juli 2016 merupakan langkah besar dan upaya terobosan untuk menyelesaikan persoalan perpajakan yang diharapkan akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Pasar semakin yakin pemerintah ingin melakukan reformasi terbaik dengan melalui regulasi perpajakan di Indonesia. dengan adanya implementasi tax amnesty diharapkan dapat merepatriasi dana yang mengendap di luar negeri dan mendorong investasi dalam negeri (Bisnis: 2016). Pada tanggal 30 Juni sehari sebelum pelaksanaan tax amnesty, IHSG menguat dan bertengger di zona hijau. Pelaku pasar optimis terhadap euforia dari tax amnesty seiring dengan memudarnya sentimen dari implikasi BREXIT yang masih berlanjut akan mendukung optimisme para pelaku pasar atas penguatan rupiah. Target penerimaan pajak dari UU Tax Amnesty akan menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah dalam mengimplementasikan UU tersebut dan juga akan menjadi sentimen positif jangka menengah ke depan untuk IHSG. Hari berikutnya pada 1 Juli awal mulainya periode I (evet date) IHSG melemah untuk pertama kalinya setelah tiga hari berturutturut menguat 1,49%. IHSG bahkan terus mengalami kerontokan sejak awal pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan tax amnesty pada periode I. Menurut analis PT 398

8 Recapital Securities mengatakan IHSG pada minggu ke-empat bulan September ditutup melemah karena adanya sentimen kekhawatiran kondisi Deutsche Bank. Kekhawatiran kondisi Deutsche Bank menjadi sumber ketakutan pelaku pasar, tetapi ditahan oleh adanya berita tax amnesty. Meski tercatat kembali ke zona merah pada tiga bulan terakhir (event date), namun sepekan setelah peristiwa tax amnesty pada periode I pada bulan Juli hingga September IHSG mulai kembali menguat dan bertengger di zona hijau terdorong oleh program tax amnesty sehingga mengalami lonjakan yang signifikan hingga 11% di kisaran Pergerakan IHSG yang cenderung menguat terjadi seiring dengan realisasi penerimaan tax amnesty yang menembus angka Rp97,2 triliun atau 58,9% pada akhir periode pertama, selain itu sentimen positif IHSG juga dipengaruhi oleh rilis data inflasi sebesar 0,22% dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3,07%, sehingga terdapat perbedaan rata-rata IHSG pada periode pengamatan sebelum dan sesudah peristiwa Amnesty) Periode I (Bisnis: 2016). 2. Peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Periode II pada tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember Terdapatnya perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Amnesty) Periode II diakibatkan oleh optimisme pasar terhadap perekonomian nasional. Menurut Sri Mulyani mengatakan sentimen dari adanya tax amnesty menimbulkan persepsi positif mengenai pengelolaan ekonomi di Indonesia, persepsi positif atas program tax amnesty telah mempengaruhi masuknya dana repatriasi dan kondisi ini menyebabkan penguatan rupiah serta menimbulkan harapan bahwa situasi di Indonesia cukup baik untuk melakukan investasi. Pada tanggal 30 September sehari sebelum memasuki tax amnesty tahap II, IHSG ditutup melemah karena adanya sentimen kekhawatiran kondisi Deutsche Bank. Kekhawatiran kondisi Deutsche Bank menjadi sumber ketakutan pelaku pasar, tetapi ditahan oleh adanya berita tax amnesty. Pada tiga hari sesaat setelah pembukaan tax amnesty pada periode II (event date), IHSG mengalami rebond setelah melemah cukup lama dan ditutup menguat sebesar 99,11 poin berada pada posisi 5.463,91. Menurut Sinarmas Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG yang cenderung menguat terjadi seiring dengan realisasi penerimaan tax amnesty yang menembus angka Rp97,2 triliun atau 58,9% pada akhir bulan Oktober periode pertama. Kemudian pada bulan desember tiga hari sebelum berakhirnya pelaksanaan tax amnesty periode II, IHSG ditutup menguat 2,09% atau 106,49 poin ke 5.209,45 399

9 setelah dibuka dengan penguatan 0,73% atau 37,18 poin ke level 5.140,14. Sentimen positif masih terus berlanjut hingga akhir pada minggu ketiga bulan Januari pasca pelaksanaan tax amnesty pada periode II, sehingga terdapat perbedaan rata-rata IHSG pada periode pengamatan sebelum dan sesudah peristiwa Amnesty) Periode II (Bisnis: 2016). 3. Peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Periode III pada tanggal 1 Januari s.d 31 Maret Terdapatnya perbedaan rata-rata IHSG antara sebelum dan sesudah peristiwa Amnesty) Periode III diakibatkan oleh harapan adanya perbaikan kondisi perekonomin pada pelaksanaan tax amnesty tahap ketiga. Pada bulan desember tiga hari sebelum peristiwa tax amnesty tahap III, IHSG ditutup menguat 2,09% atau 106,49 poin ke 5.209,45 setelah dibuka dengan penguatan 0,73% atau 37,18 poin ke level 5.140,14. Menurut Riset Indosurya mengatakan potensi pergerakan masih terlihat cukup stabil ditunjang oleh optimisme prospek pertumbuhan Yang diwarnai oleh nuansa libur jelang pergantian tahun dan pendeknya hari perdagangan (Bisnis: 2016). Pada akhir bulan Maret (event date), IHSG ditutup menguat 0,21% atau 11,54 poin ke level 5,604,49. IHSG mengalami penguatan dikarenakan adanya sentimen domestik menjelang penutupan tax amnesty, dimana tercatat peningkatan wajib pajak yang melaporkan Surat Pelaporan Tahunan (SPT) pajak menjadi 7,23 juta WP dari sebelumnya 5,5 juta WP. Nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 769 miliar dengan Rp 1,28 miliar saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing mencapai Rp68,04 miliar dengan aksi beli asing Rp 327,24 miliar berbanding aksi jual asing Rp259,20 miliar. (Sindonews: 2017). Tiga hari pasca peristiwa tax amnesty tahap III, IHSG ditutup menguat 38,68 poin atau 0,69% ke level 5.606,79. IHSG akhirnya ditutup tembus berada di zona hijau setelah bergerak fluktuasi sepanjang perdagangan, sehingga terdapat perbedaan rata-rata IHSG pada periode pengamatan sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) Periode III (Bisnis: 2016). V. PENUTUP Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Terdapat perbedaan rata-rata IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) periode I pada tanggal 1 Juli s.d 30 September Terdapat perbedaan rata-rata IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) periode II 400

10 pada tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember 2016, 3. Terdapat perbedaan rata-rata IHSG sebelum dan sesudah peristiwa Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) periode III pada tanggal 1 Januari s.d 31 Maret DAFTAR PUSTAKA Angrahini, Puspa Pengaruh Reshuffle Kabinet Kerja dan Peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi (jilid i jilid viii) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun Skripsi. Universitas Widya Dharma, Klaten. Asmorojati, Wendi dkk. (2016). Reaksi Investor Terhadap Pengumuman Kebijakan Tax Amnesty Pada Tanggal 1 Juli 2016 (Event Study Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar Di BEI). e-jurnal Ilmiah Riset Akuntansi. Halaman 27. Priyatno, D Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. Saham Syariah yang Masuk Daftar JII Periode Juni- November 2016). TESIS. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Sari, W. S Pengaruh Peristiwa Politik dalam Negeri terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi Kasus pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pengumuman Resmi Komisi Pemilihan Umum Mengenai Hasil Rekapitulasi Perhitungan Suara Pilpres, Pengumuman Mahkamah Konstitusi Terkait Sengketa Pilpres, Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, dan Pengumuman Menteri Kabinet Kerja 2014 di Indonesia). Skripsi. Universitas Widya Dharma Klaten. Klaten. Sarwono, J Statistik itu Mudah, Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Edisi 1. Yogyakarta: ANDI. Rahayu, Dwi Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Kebijakan Amnesti Pajak (Studi Kasus Pada Saham- 401

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 25 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...

Lebih terperinci

ABSTRAK REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS KEBIJAKAN TAX AMNESTY

ABSTRAK REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS KEBIJAKAN TAX AMNESTY ABSTRAK REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS KEBIJAKAN TAX AMNESTY Pemerintah menggunakan kebijakan tax amnesty untuk meningkatkan penerimaan pajak. Dana dari kebijakan tax amnesty akan digunakan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengesahkan Undang-Undang No.11

BAB I PENDAHULUAN. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengesahkan Undang-Undang No.11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi mengesahkan Undang-Undang No.11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak pada 28 Juni 2016. UU tersebut kemudian disahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang notabenenya masih tergolong sebagai negara berkembang tentunya masih berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sebagai tempat jual beli saham merupakan salah satu tempat berinvestasi bagi para investor. Pasar modal memilki peran yang penting dalam perekonomian negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah maupun public authorities

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah maupun public authorities 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangMasalah Pasar modal merupakan tempat dilangsungkannya jual dan beli instrumen keuangan jangka panjang oleh pembeli dan penjual, yang diterbitkan oleh perusahaan swasta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual belikan di pasar modal. Saham adalah surat berharga yang bersifat kepemilikan dimana

Lebih terperinci

REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia)

REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia) REAKSI INVESTOR DALAM PASAR MODAL TERHADAP UNDANG-UNDANG TAX AMNESTY (Event Study Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia) 1 I Gst Agung A. Densi Wulandari, 1 Made Arie Wahyuni,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus-menerus dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan selama ini, bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil dan spiritual.

Lebih terperinci

RechtsVinding Online

RechtsVinding Online PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SUATU SOLUSI MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK Oleh: Wiwin Sri Rahyani * Naskah diterima: 31 Agustus 2016; disetujui: 15 September 2016 Dalam rapat paripurna DPR RI 28 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga dijadikan indikator dan penunjang kemajuan perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang paling banyak diminati oleh para investor untuk melakukan investasi. Selain itu, Pasar modal merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kata kunci: peristiwa politik dalam negeri, indeks harga saham gabungan

Kata kunci: peristiwa politik dalam negeri, indeks harga saham gabungan PENGARUH PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Studi Peristiwa Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pengumuman Resmi Komisi Pemilihan Umum Tentang Hasil Rekapitulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investor memiliki gambaran mengenai resiko dan expected return atas. dana yang telah atau akan diinvestasikan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investor memiliki gambaran mengenai resiko dan expected return atas. dana yang telah atau akan diinvestasikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memberikan informasi bagi investor. Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Perhitungan Pengujian atas hipotesis pada skripsi ini didahului dengan proses pengumpulan, persiapan dan pengolahan data. Proses pengumpulan data dimulai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing.

BAB I PENDAHULUAN. makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan makro meliputi: inflasi, kenaikan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN MONETER HARGA KOMODITAS YANG NAIK-TURUN RISIKO GEOPOLITIK:

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2016 dan diperkirakan akan selesai pada bulan September 2017. Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panama papers yang merupakan fenomena bocornya kumpulan 11,5 juta

BAB I PENDAHULUAN. Panama papers yang merupakan fenomena bocornya kumpulan 11,5 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panama papers yang merupakan fenomena bocornya kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan (firma) asal Panama, Amerika Latin yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Metode ini biasanya dipakai untuk pengujian empiris efisiensi pasar setengah kuat yang dilakukan dnegan

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah

BAB I PENDAHULUAN. investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Peranan penting pasar modal yaitu sebagai sarana pembentuk modal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar

Lebih terperinci

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : 1406043033 ABSTRAK Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Merosotnya perekonomian Indonesia pada tahun 2015 mendorong pandangan positif pemerintah untuk dapat mencapai perekonomian yang lebih baik di tahun kedepannya. Dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Hampir seluruh negara di dunia memiliki pasar modal (capital market), kecuali di negara-negara yang masih berbenah. Pasar modal adalah pertemuan antara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa politik bisa mempengaruhi harga saham. Pada pemilu sebelumnya di tahun 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 1 ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNDURAN DIRI SRI MULYANI INDRAWATI SEBAGAI MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 (KAJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM LQ45 DI PT. BEI)

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini lebih terfokus kepada pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode waktu 2008, terutama

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri 4 macam variabel, yaitu variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi variabel independen, variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Dalam merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak

BAB I PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Dalam merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil

Lebih terperinci

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 10 (1), April 2017: 61-70 P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN: 2461-1190 DOI: 10.15408/akt.v10i1.6115 Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan

Lebih terperinci

Bab. I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bab. I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bab. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan yang mengeluarkan saham di pasar modal untuk mendapatkan dana disebut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PERISTIWA POLITIK TERPILIHNYA DONALD TRUMP SEBAGAI PRESIDEN AMERIKA SERIKAT (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan sebagai berikut. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis reaksi pasar yang telah dilakukan pada pengumuman kebijakan pengampunan pajak selama perioda penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif Gambaran Umum Perusahaan PT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif Gambaran Umum Perusahaan PT. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Telkomsel Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni data yang berupa angka-angka. Sedangkan menurut dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel. Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF 9 APRIL 2014 (EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA) 1 I Made Widi Hartawan,

Lebih terperinci

PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DARI SEKTOR FISKAL. Lukman Hakim Siregar *

PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DARI SEKTOR FISKAL. Lukman Hakim Siregar * HIJRI - Jurnal Manajemen Pendidikan dan Keislaman Vol. 6. No. 1. Januari Juni 2017. ISSN: 1979-8075. Halaman 97 105 PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DARI SEKTOR

Lebih terperinci

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA Mellina Nur Azizah mellinanurazizah@gmail.com Fidiana ABSTRACT This research is aimed to find out the influence of politic issues to the market

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal MAJ 1 (3) (2014) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM 22 JUNI 2013 Ervina Ratna Ningsih, Dwi Cahyaningdyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang. pengaruh inflasi. (Eduardus Tandelilin, 2001:6)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang. pengaruh inflasi. (Eduardus Tandelilin, 2001:6) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan sesorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor

Lebih terperinci

Scientific News Magazine Edisi Agustus 2016

Scientific News Magazine Edisi Agustus 2016 Pengaruh Brexit Terhadap IHSG dan Rupiah Luh Gede Krisna Dewi, S.E, M.Si, Ak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Email: krisna_penindra@yahoo.com Highlight Isu Brexit menjadi topik selama beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penelitian mengenai reaksi pasar modal akibat adanya peristiwa politik setelah reformasi semakin banyak, dikarenakan penelitian tersebut dapat menjadi informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman pembagian dividen yang dapat tercermin dari abnormal return yang timbul akibat adanya reaksi pasar. Pengumuman pembagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul, 2006:43).

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 ) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga minyak yang mengakibatkan peneriman negara merosot Rp90

BAB I PENDAHULUAN. harga minyak yang mengakibatkan peneriman negara merosot Rp90 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa tahun terakhir ini pemerintah Indonesia disibukkan dengan penerapan kebijakan baru di bidang ekonomi. Kebijakan tersebut adalah kebijakan tax amnesty

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Pendekatan Penelitian dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Kata kunci:  Universitas Kristen Maranatha vi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengembalian (return) saham dan volume aktivitas perdagangan saham (trading volume activity) TVA sebelum dan sesudah pengumuman dividen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam analisis penelitian ini terfokus kepada pengumuman akuisisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam analisis penelitian ini terfokus kepada pengumuman akuisisi yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam analisis penelitian ini terfokus kepada pengumuman akuisisi yang diterbitkan oleh PT.OCBC NISP Tbk sebagai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Radita Sari Anggraeni 10208985 Latar Belakang Masalah Sebagai pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memiliki gambaran mengenai resiko-resiko yang akan terjadi di pasar modal atau pasar

BAB I PENDAHULUAN. dapat memiliki gambaran mengenai resiko-resiko yang akan terjadi di pasar modal atau pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Informasi pada dasarnya adalah suatu unsur penting dalam sebuah kehidupan khususnya untuk para investor di pasar modal, dengan adanya suatu informasi yang relevan maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu faktor penting yang berperan bagi kelangsungan hidup negara. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang digunakan untuk menganalisis reaksi sebelum dan sesudah pengumuman CGPI periode 2010-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak sebagai pendapatan utama untuk pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan dapat memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang, dengan memanfaatkan harga-harga saham LQ

Lebih terperinci

Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan

Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan Kamis, 20 Oktober 2016 11:40 WIB 2.844 Views Oleh Ahmad Buchori http://www.antaranews.com/berita/591240/dua-tahun-jokowi-jk-dalam-atasi-kemiskinan?utm_source=dua-tahun-jokowi-jk&utm_medium=fokus&utm_campaign=news

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan saja, sebagaimana yang tertuang dalam UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan saja, sebagaimana yang tertuang dalam UU Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pasar modal telah menunjukkan perannya sebagai bagian instrumen pendukung dalam perkembangan perekonomian negara, dimana pasar modal mempertemukan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, negara selaku tempat melakukan bisnis selalu mengatur kegiatan bisnis di dalamnya. Begitu pula sebuah negara akan sangat mempengaruhi kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi yang dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian explonatory - Research, metode peneltian explonatory - Research adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang berkelanjutan, guna mencapai tujuan masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang berkelanjutan, guna mencapai tujuan masyarakat yang adil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia membutuhkan modal yang besar dalam menciptakan pembangunan nasional yang berkelanjutan, guna mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur. Muttaqin (2013),

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI JOKOWI JILID 1, JILID 2, JILID 3, JILID 4 TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria yang dibutuhkan pada penelitian ini, emiten-emiten yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah Return saham Bank BNI,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM OLEH: RATIH NUR INDAHSARI B. A311 08 267 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro. ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Studi Penelitian ini menggunakan metode event study, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu suatu 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci