STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR"

Transkripsi

1 STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR Cahya Swastika Populasi 1, Pariabti Palloan 2, Nasrul Ihsan 2 1 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Makassar cs.populasi@yahoo.com 2 Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar, Makassar Abstract : The Study of Air Pressure Data Comparison between Digital Barometer and Automatic Weather System (AWOS) at Stasiun Meteorologi Hasanudin Makassar. This study was expected to provide information about data comparison of air pressure in digital barometer and automatic weather system (AWOS) as basic of data for further research. Observations of meteorological elements can be done visually / directly or with the aid of equipment. Tools to measure weather parameters should have a high degree of accuracy, in accordance with the provisions of (World Meteorological Office) WMO. Based on this, it is important to know the level of accuracy/precision of each piece of equipment used in meteorological observations. Digital barometer is one of the modern air pressure gauge that works on the principle of changing the condition of the silicon sensor to changes in air pressure. While the sensor is a sensor Barocap air pressure acting on the principle of the transducer capacitance changes in response to changes in air pressure as measured by the Automatic Weather Systems (AWOS). Therefore the air pressure data Automatic Weather Systems (AWOS) and digital barometer can be used in flight services information and weather forecast data. Abstrak : Studi Tentang Komparasi Data Tekanan Udara Pada Barometer Digital dan Automatic Weather System (AWOS) di Stasiun Meteorologi Hasanuddin Makassar. penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai data tekanan udara pada barometer digital dan automatic weather system (AWOS) merupakan data dasar untuk penelitian selanjutnya. Pengamatan unsur meteorologi dapat dilakukan secara visual / langsung maupun dengan bantuan peralatan. Alat untuk mengukur parameter cuaca harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, sesuai dengan ketentuan (World Meteorological Office) WMO. Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah penting untuk mengetahui tingkat keakuratan/ketelitian dari masing masing peralatan yang digunakan dalam pengamatan meteorologi. Barometer digital adalah salah satu alat ukur tekanan udara moderen yang bekerja berdasarkan prinsip perubahan kondisi sensor silicon terhadap perubahan tekanan udara. Sedangkan sensor Barocap merupakan sebuah sensor tekanan udara yang bekerja berdasarkan prinsip perubahan kapasitansi dari tranduser sebagai respon terhadap perubahan tekanan udara yang diukur oleh Automatic Weather Sistem (AWOS) Karena itu data tekanan udara Automatic Weather Sistem (AWOS) dan barometer digital dapat digunakan dalam informasi pelayanan penerbangan maupun data prakiraan cuaca. Kata Kunci: Barometer digital, sensor Barocap Automatic Weather Sistem AWOS Automatic Weather Sistem (AWOS) adalah alat yang mempunyai kemampuan bekerja tanpa memerlukan pengamat. Data dari alat ini akan dibandingkan dengan hasil pengukuran barometer digital. Dari data tekanan udara yang dihasilkan oleh Stasiun Meteorologi Hasanudin, data Automatic Weather System (AWOS) mempunyai selisih nilai dibandingkan dengan data yang dihasilkan barometer digital. Analisa dan prakiraan cuaca yang dilakukan para forecaster di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memerlukan data cuaca yang valid dan dapat merepresentasikan kondisi cuaca di suatu wilayah. Pada mulanya data cuaca tersebut diperoleh dari pengamatan cuaca oleh pengamat dengan menggunakan peralatan modern yang telah melalui proses standarisasi dan kalibrasi. Automatic Weather Sistem (AWOS) merek JINYANG seri 710 yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan untuk mengukur parameter meteorologi seperti: suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, radiasi matahari, net-radiasi, arah dan kecepatan angin. Tekanan udara merupakan salah satu parameter penting dalam meteorologi yang 297

2 298 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 8, Nomor 3, Desember 2012, hal dapat diukur oleh Automatic Weather Sistem (AWOS). Data tekanan digunakan untuk menentukan tingkat kepadatan udara di suatu tempat, yang merupakan data vital dalam pelayanan penerbangan, analisa isobar, dan lain-lain. Selama kurang lebih sepuluh tahun pengoperasian Automatic Weather System (AWOS) di Stasiun Meteorologi Hasanuddin, timbul pertanyaan apakah data tekanan dari Automatic Weather System (AWOS) cukup valid untuk mewakili nilai tekanan di area Stasiun Meteorologi Hasanuddin. Dengan dasar ini penulis mencoba untuk melakukan suatu kajian/penelitian tentang perbandingan tingkat keakuratan dan ketelitian dalam mengukur besarnya tekanan udara yang diperoleh dari Barometer digital dan Automatic Weather System (AWOS). Hal ini diperlukan untuk mengetahui nilai penyimpangan kedua data tersebut. METODE Dalam penelitian ini, tekanan udara diukur dengan menggunakan barometer digital. Hasil pengukuran tekanan udara ini kemudian dibandingkan dengan menggunakan data pengamatan tekanan udara yang direkam dengan menggunakan Automatic Weather System (AWOS) merk JINYANG seri 710 di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Makassar. Korelasi antara kedua hasil pengukuran tersebut kemudian ditentukan dengan analisis statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Dari hasil analisis tersebut dapat dibandingkan hasil pengukuran tekanan udara yang menggunakan barometer digital dengan tekanan udara yang diperoleh dari AWOS. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil perbandingan rata-rata tekanan udara dari barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) 2006 Dari pengamatan pada tahun 2006 didapatkan bahwa rata-rata tekanan udara pada stasiun meteorologi Hasanuddin Makassar memiliki korelasi yang sangat tinggi yaitu sebesar 0.98 dan tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Januari sebesar 1012,8mb dan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 1005,0mb di wilayah Stasiun Meteorologi Hasanuddin Tekanan terbesar terjadi pada bulan Januari disebabkan karena suhu udara yang rendah pada saat musin penghujan. Dan nilai tekanan bernilai minimum terjadi pada bulan Juli pada saat suhu udara tinggi pada musim kemarau. Tabel 1. Hasil korelasi nilai tekanan udara pada barometer digital dan AWOS stasiun meteorologi Hasanuddin tahun 2006 Bulan Nilai Korelasi Tingkat Hubungan Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Dari data tabel di atas terlihat bahwa dari rata-rata tekanan udara tahun 2006 memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat yaitu Nilai koefisien korelasi yang kuat terjadi pada bulan September yaitu sebesar Untuk tahun 2006 di stasiun meteorologi Hasanuddin Makasassar koefisien korelasi antara nilai tekanan pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) adalah sebesar 0.98 (sangat kuat) seperti yang diperlihatkan dalam tabel 1. Untuk hasil korelasi tekanan pada tahun 2006 tidak terpengaruh dengan adanya musim penghujan dan musim kemarau, hanya saja berpengaruh pada suhu udara. Apabila suhu udara tinggi maka nilai tekanan udara akan rendah, dan apabila suhu udara rendah maka nilai tekanan udara akan tinggi. Pada tahun 2006 nilai tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Januari sebesar 1012,3mb dan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 1008,8mb. Hal ini terjadi karena pada bulan Januari terjadi musim penghujan sehingga suhu udara menjadi rendah dan nilai tekanan menjadi tinggi. Sedangkan pada bulan Agustus terjadi musim kemarau dimana suhu udara menjadi tinggi dan berpengaruh pada nilai tekanan yang semakin rendah.

3 M. Agus Martawijaya, dkk. Peranan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Tingkat Perkembangan, Hasil uji t tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather System (AWOS) stasiun meteorologi Hasanuddin tahun 2006 Berdasarkan hasil perhitungan dari software SPSS maka untuk tahun 2006 diperoleh hasil sebagaimana yang ditampilkan dalam tabel 2. Tabel 2. Uji t Paired Samples Test tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) stsiun meteorologi Hasanuddin tahun 2006 Pair 1 awos - barometer P value Std. Deviation Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df ἀ ,0651 0,0188 0,1081 0,0253 0, ,05 Hipotesis dari kasus ini dapat dituliskan: H0 : ἡ1 ἡ0 = 0 H1 : ἡ1 ἡ0 0 H1 berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol. 3. Hasil uji t tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) stsiun meteorologi Hasanuddin tahun 2007 Berdasarkan hasil perhitungan dari software SPSS maka untuk tahun 2007 didapatkan hasil seperti yang tercantum dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Uji t Paired Samples Test tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) stsiun meteorologi Hasanuddin tahun 2007 Pair 1 awos - barometer P value Std. Deviation Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df ἀ ,1362 0,0411 0,279 0,551 0, ,05 H0 : ἡ1 ἡ0 = 0 H1 : ἡ1 ἡ0 0 H1 berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol. 4. Hasil perbandingan rata-rata tekanan udara dari barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) 2008 Secara umum hasil penelitian pada stasiun meteorologi Hasanuddin Makassar pada tahun 2008 menunjukkan korelasi yang sangat kuat antara data yang dihasilkan oleh kedua alat. Tekanan udara bernilai tinggi pada musim penghujan dan bernilai rendah pada musim kemarau. Dari pengamatan pada tahun 2008 didapatkan bahwa rata-rata tekanan udara pada

4 300 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 8, Nomor 3, Desember 2012, hal stasiun meteorologi Hasanuddin Makassar memliki korelasi yang sangat tinggi yaitu sebesar 0.97 dan tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Februari sebesar 1012,4mb dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 1008,8mb di wilayah stasiun meteorologi Hasanuddin Tekanan terbesar terjadi pada bulan Februari disebabkan karena suhu udara yang rendah pada saat musin penghujan. Dan nilai tekanan bernilai minimum terjadi pada bulan Agustus pada saat suhu udara tinggi pada musim kemarau. Tabel 4. Hasil korelasi nilai tekanan udara pada barometer digital dan AWOS Stasiun Meteorologi Hasanuddin tahun 2008 Bulan Nilai Korelasi Tingkat Hubungan Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Dari data tabel 4 di atas terlihat bahwa dari rata-rata tekanan udara tahun 2008 memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat yaitu Nilai koefisien korelasi yang kuat terjadi pada bulan Februari, Maret, Juli, dan Agustus yaitu sebesar Untuk hasil korelasi tekanan pada tahun 2008 tidak terpengaruh dengan adanya musim penghujan dan musim kemarau, hanya saja berpengaruh pada suhu udara. Apabila suhu udara tinggi maka nilai tekanan udara akan rendah, dan apabila suhu udara rendah maka nilai tekanan udara akan tinggi. Pada tahun 2008 nilai tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Februari sebesar 1012,8mb dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 1008,8mb. Hal ini terjadi karena pada bulan Februari terjadi musim penghujan sehingga suhu udara menjadi rendah dan nilai tekanan menjadi tinggi. Sedangkan pada bulan Agustus terjadi musim kemarau dimana suhu udara menjadi tinggi dan berpengaruh pada nilai tekanan yang semakin rendah. 5. Hasil uji t tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) stsiun meteorologi Hasanuddin tahun 2008 Berdasarkan hasil perhitungan dari software SPSS maka untuk tahun 2008 didapatkan hasil seperti dalam tabel 5 berikut. Tabel 5. Uji t Paired Samples Test tekanan udara pada barometer digital dan Automatic Weather Sistem (AWOS) stsiun meteorologi Hasanuddin tahun 2008 Pair 1 awos - barometer P value Std. Deviation Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df ἀ ,1814 0,0547 0,1128 0,1310 0, ,05 Hipotesis dari kasus ini dapat dituliskan: H0 : ἡ1 ἡ0 = 0 H1 : ἡ1 ἡ0 0 H1 berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol

5 301 Pembahasan Secara umum Koefisien korelasi antara nilai tekanan pada barometer digital dan Automatic Weather Stasion (AWOS) di stasiun meteorologi Hasanuddin Makassar baik untuk rata-rata bulanan dan tahunan sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi hampir mendekati angka 1 dan hasil dari p value kurang dari Tahun 2006 Untuk hasil korelasi tekanan pada tahun 2006 tidak terpengaruh dengan adanya musim penghujan dan musim kemarau, hanya saja berpengaruh pada suhu udara. Apabila suhu udara tinggi maka nilai tekanan udara akan rendah, dan apabila suhu udara rendah maka nilai tekanan udara akan tinggi. Pada tahun 2006 nilai tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Januari sebesar 1012,3mb dan terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 1008,8mb. Hal ini terjadi karena pada bulan Januari terjadi musim penghujan sehingga suhu udara menjadi rendah dan nilai tekanan menjadi tinggi. Sedangkan pada bulan Agustus terjadi musim kemarau dimana suhu udara menjadi tinggi dan berpengaruh pada nilai tekanan yang semakin rendah. P-value dari uji-t berpasangan adalah , yaitu lebih kecil dari Dengan demikian, hasil statistika yang kita ambil adalah tolak H0. Hal ini berarti bahwa selisih data tekanan udara pada barometer digital dan Automaric Weather Sistem (AWOS) tidak sama dengan nol. Ini menunjukkan kedua alat tersebut terbukti efektif/dapat digunakan. Sedangkan selisih besaran antara kedua alat adalah sebesar mb hingga mb dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. 2. Tahun 2007 Untuk hasil korelasi tekanan pada tahun 2007 tidak terpengaruh dengan adanya musim penghujan dan musim kemarau, hanya saja berpengaruh pada suhu udara. Apabila suhu udara tinggi maka nilai tekanan udara akan rendah, dan apabila suhu udara rendah maka nilai tekanan udara akan tinggi. Pada tahun 2007 nilai tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Maret sebesar 1012,8mb dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 1005,0mb. Hal ini terjadi karena pada bulan Maret terjadi musim penghujan sehingga suhu udara menjadi rendah dan nilai tekanan menjadi tinggi. Sedangkan pada bulan Agustus terjadi musim kemarau dimana suhu udara menjadi tinggi dan berpengaruh pada nilai tekanan yang semakin rendah. P-value dari uji-t berpasangan adalah , yaitu lebih kecil dari Dengan demikian, Hasil statistika yang kita ambil adalah tolak H0. Hal ini berarti bahwa selisih data tekanan udara pada barometer digital dan Automaric Weather Sistem (AWOS) tidak sama dengan nol. Ini menunjukkan bahwa kedua alat tersebut terbukti efektif / dapat digunakan. Sedangkan selisih besaran antara kedua alat adalah sebesar 0.279mb hingga 0.551mb dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. 3. Tahun 2008 Untuk hasil korelasi tekanan pada tahun 2008 tidak terpengaruh dengan adanya musim penghujan dan musim kemarau, hanya saja berpengaruh pada suhu udara. Apabila suhu udara tinggi maka nilai tekanan udara akan rendah, dan apabila suhu udara rendah maka nilai tekanan udara akan tinggi. Pada tahun 2008 nilai tekanan udara terbesar terjadi pada bulan Februari sebesar 1012,8mb dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 1008,8mb. Hal ini terjadi karena pada bulan Februari terjadi musim penghujan sehingga suhu udara menjadi rendah dan nilai tekanan menjadi tinggi. Sedangkan pada bulan Agustus terjadi musim kemarau dimana suhu udara menjadi tinggi dan berpengaruh pada nilai tekanan yang semakin rendah. P-value dari uji-t berpasangan adalah , yaitu lebih kecil dari Dengan demikian, Hasil statistika yang kita ambil adalah tolak H0. Hal ini berarti bahwa selisih data tekanan udara pada barometer digital dan Automaric Weather Sistem (AWOS) tidak sama dengan nol, sehingga kedua alat tersebut terbukti efektif / dapat digunakan. Sedangkan selisih besaran antara kedua alat adalah sebesar mb hingga mb dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% KESIMPULAN Dari penilitian yang dilakukan dengan perhitungan dan analisa, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umun nilai korelasi data tekanan udara antara barometer digital dan Automatic Weather Stasion (AWOS) sangat kuat. 2. Berdasarkan hasil analisa secara umum dapat dikatakan bahwa data tekanan udara yang dihasilkan barometer digital dan Automatic Weather Stasion (AWOS) tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

6 302 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 8, Nomor 3, Desember 2012, hal Saran 1. Dengan mengetahui adanya hubungan korelasi antara kedua alat maka pemantauan daerah dapat terus dilakukan guna menunjang akurasi pelayanan informasi pelayanan penerbangan maupun untuk data prakiraan cuaca. 2. Perlu dilakukan penelitian yang berkelanjutan tentang topik ini dengan metode yang berbeda dan wilayah pengamatan yang lebih banyak serta periode data yang lebih panjang. DAFTAR RUJUKAN Hernowo, Bambang dan Suwignyo, Modul Meteorologi Umum. Badan Pendidikan dan Latihan Perhubungan: Jakarta. Manual book AWS JINYANG, Instruction manual for use of T2214 device. Ridwan, Dasar-dasar Statistika. Penerbit Alfabeta: Bandung. Rojali, Alat-Alat Meteorologi Jilid A. Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika : Jakarta. Soepangkat, Pengantar Pengamatan Permukaan Meteorologi Jilid 1. Balai Diklat Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Soepangkat, Pengantar Meteorologi. Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika: Jakarta. Spiegel, M.R., I Nyoman Susila, Ellen Gunawan, Teori dan Soal-soal Statistik Versi SI (Metrik). Erlangga: Jakarta. Tjasyono, Bayong Klimatologi. Penerbit ITB: Bandung. WMO Guide to Meteorological Instrument and Methods of Observation. Scretariat of the World Meteorological Organization, Geneva, Switzerland.

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh (1) Leonard Lalumedja, (2) Derek Missy, (3) Dinna Kartika Pasha Putri, (4) Dinna Kartika Pasha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

ANALISA VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PALU BERDASARKAN DATA PENGAMATAN TAHUN

ANALISA VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PALU BERDASARKAN DATA PENGAMATAN TAHUN ANALISA VARIABILITAS CURAH HUJAN DI PALU BERDASARKAN DATA PENGAMATAN TAHUN 1981-2010 Wenas Ganda Kurnia Stasiun Pemantan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Palu Email: wenasbmkg@gmail.com ABSTRAK Curah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara No.425, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Lokal Routine Report. Local Special report. Informasi Meteorologi Penerbangan. Penyampaian. Pembuatan. Tata Cara Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji 107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG

UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG Budi Santoso, S.T. Maulana Putra, S.Si Dian Premana, S.Si GA. MonangLumbanGaol, S.Kom Pusat Instrumentasi Rekayasa dan Kalibrasi Badan Meteorologi Klimatologi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM) 3B42 V7 DI MAKASSAR

ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM) 3B42 V7 DI MAKASSAR JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid Nomor, April 205 ISSN 858-330X ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM)

Lebih terperinci

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pen

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pen BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2017 BMKG. Pelayanan Informasi Cuaca untuk Penerbangan. METAR dan SPECI. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 7 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1779, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Pengelolaan. Data. Kebijakan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN DATA

Lebih terperinci

PENGARUH SEBARAN SUHU UDARA DARI AUSTRALIA TERHADAP SUHU UDARA DI BALI. Oleh, Erasmus Kayadu

PENGARUH SEBARAN SUHU UDARA DARI AUSTRALIA TERHADAP SUHU UDARA DI BALI. Oleh, Erasmus Kayadu PENGARUH SEBARAN SUHU UDARA DARI AUSTRALIA TERHADAP SUHU UDARA DI BALI Oleh, Erasmus Kayadu BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Bali 1. PENDAHULUAN Suhu udara di suatu tempat dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER Skripsi Sebagai persyaratan untuk memperoleh derajat Sarjana S1 Fisika pada Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058);

Lebih terperinci

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Muh. Ishak Jumarang 1), Lyra Andromeda 2) dan Bintoro Siswo Nugroho 3) 1,3) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI CUACA HARIAN DI BANJARBARU

PENERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI CUACA HARIAN DI BANJARBARU PENERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI CUACA HARIAN DI BANJARBARU Uli Mahanani 1, Arfan Eko Fahrudin 1, dan Nurlina 1 ABSTRACT. Information about the weather is very important because the weather is

Lebih terperinci

Analisis Potensi Terjadinya Thunderstorm Menggunakan Metode SWEAT di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda

Analisis Potensi Terjadinya Thunderstorm Menggunakan Metode SWEAT di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Analisis Potensi Terjadinya Thunderstorm Menggunakan Metode SWEAT di Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Potential Analysis of Thunderstorm Occurrence Using SWEAT Method at Meteorology Station Sultan

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr Stasiun Meteorologi Klas III Malikussaleh Aceh Utara adalah salah satu Unit Pelaksana

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak kegiatan atau aktifitas manusia yang banyak bergantung pada faktor cuaca. Faktor cuaca ini terkadang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi data Tahap pertama dalam pembentukan model VAR adalah melakukan eksplorasi data untuk melihat perilaku data dari semua peubah yang akan dimasukkan dalam model. Eksplorasi

Lebih terperinci

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 014, hal. 45-5 REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP Saniyah dan Budi Pratikno Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas

Lebih terperinci

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA Oleh Puspita Sri Dewi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Pengaruh Angin Dan Kelembapan Atmosfer Lapisan Atas Terhadap Lapisan Permukaan Di Manado

Pengaruh Angin Dan Kelembapan Atmosfer Lapisan Atas Terhadap Lapisan Permukaan Di Manado JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3 (1) 58-63 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pengaruh Angin Dan Kelembapan Atmosfer Lapisan Atas Terhadap Lapisan Permukaan Di Manado Farid Mufti

Lebih terperinci

PROFIL ANGIN, KELEMBABAN UDARA, DAN SUHU OBSERVASI UDARA ATAS DI WILAYAH AMBON

PROFIL ANGIN, KELEMBABAN UDARA, DAN SUHU OBSERVASI UDARA ATAS DI WILAYAH AMBON PROFIL ANGIN, KELEMBABAN UDARA, DAN SUHU OBSERVASI UDARA ATAS DI WILAYAH AMBON Rendrah Yohanis Kalalo Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(STMKG),Tangerang Selatan Email: rendrahkalalo@gmail.com

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN PENGAMATAN CUACA DAN PENGELOLAAN DATA IKLIM MELALUI AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS) TELEMETRI UNTUK PEMANTAUAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PERKEBUNAN BBP2TP SURABAYA - Latitude 7 34'2.85"S dan

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi

Lebih terperinci

Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor

Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Temperatur dan Kelembaban Relatif Udara Outdoor Nasrullah (1), Ramli Rahim (2), Baharuddin (2), Rosady Mulyadi (2), Nurul Jamala (2), Asniawaty Kusno (2) (1) Mahasiswa Pascasarjana,

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tah

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.776, 2017 BMKG. Aerodrome. Peralatan Pengamatan Meteorologi. Penempatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 8 TAHUN 2017

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG

KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG Agus Gindo S. *) ABSTRAK KONDISI CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG. Telah diamati kondisi cuaca Kawasan Nuklir Serpong (KNS). Pengamatan dilakukan mulai bulan Oktober 2009

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : 1) Data primer, yaitu memperoleh sumber data penelitian langsung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Automatic Weather Station (AWS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan suatu badan yang mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan Setelah data-data yang dibutuhkan telah terumpul. Untuk analisis

Lebih terperinci

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA JENIS

Lebih terperinci

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test UJI T-TEST (PENGANTAR STATISTIK LANJUT) A. Uji T-Test satu sampel (One sampel t- test). 1. Dasar teori. Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah atau rata-rata populasi µ

Lebih terperinci

Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Umur-Kepuasan) Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Jenis Kelamin-Kepuasan)

Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Umur-Kepuasan) Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Jenis Kelamin-Kepuasan) Tabulasi Silang Uji Chi-Square (Umur-Kepuasan) Umur * Puas_PF Crosstabulation Count Puas_PF 1 2 3 4 Total Umur 1 18 40 48 13 119 2 11 19 18 5 53 3 2 6 11 3 22 4 0 1 4 0 5 Total 31 66 81 21 199 Chi-Square

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN FORM A SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelesan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA (ATMOSFER) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DI STASIUN METEOROLOGI POLONIA MEDAN SKRIPSI

PEMBUATAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA (ATMOSFER) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DI STASIUN METEOROLOGI POLONIA MEDAN SKRIPSI PEMBUATAN ALAT UKUR TEKANAN UDARA (ATMOSFER) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 DI STASIUN METEOROLOGI POLONIA MEDAN SKRIPSI FITRIANA LUBIS 110821011 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Analisis Pola Distribusi Unsur-Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus di Manado

Analisis Pola Distribusi Unsur-Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus di Manado JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3 (1) 20-24 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Analisis Pola Distribusi Unsur-Unsur Cuaca di Lapisan Atas Atmosfer pada Bulan Januari dan Agustus

Lebih terperinci

BENTUK PANGKAT. Lampiran 1 Instrumen Pretest

BENTUK PANGKAT. Lampiran 1 Instrumen Pretest Lampiran 1 Instrumen Pretest BENTUK PANGKAT Standar Kompetensi : Memahami bilangan berpangkat dan akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana. Kompetensi Dasar: 1. Mengidentifikasi sifat-sifat

Lebih terperinci

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis.

Jamhari Hadipurwanta. Kata kunci: perubahan, pengetahuan, bimbingan teknis. KAJIAN PERUBAHAN PENGETAHUAN PENYELIA MITRA TANI SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI BIMBINGAN TEKNIS PENUMBUHAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAMPUNG Jamhari Hadipurwanta

Lebih terperinci

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11 BAB II IKLIM Climate Berau Dalam Angka 2013 Page 11 Beraua dalam Angka 2013 Page 12 Kondisi iklim di Berau sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim di Samudra Pasifik. Secara umum iklim akan dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun

Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun 2005 2014 Rizka Erwin Lestari 1, Ambinari Rachmi Putri 2, Imma Redha Nugraheni Sekolah Tinggi Meteorologi

Lebih terperinci

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari. Lampiran. Kuesioner Penelitian Penerimaan Kampung Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Alokasi Dana Kampung Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

Lebih terperinci

UJI T SATU SAMPEL. 2. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one sided atau one tailed test) untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis:

UJI T SATU SAMPEL. 2. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one sided atau one tailed test) untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis: UJI T SATU SAMPEL Uji t digunakan untuk menentukan apakah sampel memiliki nilai rata rata yang berbeda dengan nilai rata rata acuan Ada tiga bentuk hipotesis untuk uji t di mana penggunaannya tergantung

Lebih terperinci

BAB I MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

BAB I MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP 2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pengelolaan Data Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 139, Tambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Yaitu pengaruh Bimbingan Konseling Islam melalui Client Centered Therapy untuk. Df = N - nr

BAB IV ANALISIS DATA. Yaitu pengaruh Bimbingan Konseling Islam melalui Client Centered Therapy untuk. Df = N - nr BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis. Yaitu

Lebih terperinci

Pengukuran dan Pengolahan Data Komponen Iklim di Makassar

Pengukuran dan Pengolahan Data Komponen Iklim di Makassar TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Pengukuran dan Pengolahan Data Komponen Iklim di Makassar Triyatni Martosenjoyo, Baharuddin, Yoenus Osman, Dahri Kuddu, Rahma Hiromi Lab. Sains dan Teknologi Bangunan, Departemen,

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SUBYAK PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Mater Alma Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 58, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Dan Data Penelitian 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada

Lebih terperinci

: Melaksanakan Instruksi Kepala Badan ini dengan penuh tanggung jawab. -3-

: Melaksanakan Instruksi Kepala Badan ini dengan penuh tanggung jawab. -3- 1. Meningkatkan ketepatan pengamatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 2. Melakukan entri dan pengiriman data hasil pengamatan meteorologi, klimatologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuaca merupakan faktor yang sangat penting untuk diamati karena parameternya berlangsung dinamis secara terus menerus.selain itu juga cuaca merupakan faktor lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER: STUDI KASUS CURAH HUJAN DI KOTA MALANG

ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER: STUDI KASUS CURAH HUJAN DI KOTA MALANG ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER: STUDI KASUS CURAH HUJAN DI KOTA MALANG Fachrul Ulum Febriansyah dan Abadyo Universitas Negeri Malang E-mail: fachrul.febrian@gmail.com

Lebih terperinci

APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDY KASUS : PRAKIRAAN CUACA DI BMKG JAMBI)

APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDY KASUS : PRAKIRAAN CUACA DI BMKG JAMBI) APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDY KASUS : PRAKIRAAN CUACA DI BMKG JAMBI) Lucy Simorangkir, Muchammad Nur Program StudiTeknikInformatika STMIK NurdinHamzah Jalan KolonelAbunjani, Sipin,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber : BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8667540 Pes. 104, Fax. 031-8673119 E-mail : meteojuanda@bmg.go.id

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG 1) Feny Arafah 1) Dosen Prodi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan Konselor Volume 2 Number 4 December 2013 ISSN: Print 1412-9760 Received October 13, 2013; Revised Nopember 13, 2013; Accepted December 30, 2013 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Peningkatan

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 : SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis kelamin : Umur : Pekerjaan : Alamat : No. telepon : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah

Lebih terperinci

Analisa Data Radiosonde untuk Mengetahui Potensi Kejadian Badai Guntur di Bandar Udara El Tari Kupang

Analisa Data Radiosonde untuk Mengetahui Potensi Kejadian Badai Guntur di Bandar Udara El Tari Kupang Analisa Data Radiosonde untuk Mengetahui Potensi Kejadian Badai Guntur di Bandar Udara El Tari Kupang Meilani 1, Abdul Wahid 2, Bernandus 2 1 Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik Undana, Kupang 2 Dosen

Lebih terperinci

ANALISA ANGIN ZONAL DALAM MENENTUKAN AWAL MUSIM HUJAN DI BALI BAGIAN SELATAN

ANALISA ANGIN ZONAL DALAM MENENTUKAN AWAL MUSIM HUJAN DI BALI BAGIAN SELATAN 1 ANALISA ANGIN ZONAL DALAM MENENTUKAN AWAL MUSIM HUJAN DI BALI BAGIAN SELATAN Nikita Pusparini *, Winardi T.B 1, Decky Irmawan 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE KARAKTERISTIK RATA-RATA SUHU MAKSIMUM DAN SUHU MINIMUM STASIUN METEOROLOGI NABIRE TAHUN 2006 2015 OLEH : 1. EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr 2. RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bawen yang terletak sangat strategis karena berada di tepi jalan

Lebih terperinci

PEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB

PEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB PEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB Nama : Adhika Ramadan Nugraha NIM : 1000849883 E-mail : adhikaramadan@gmail.com Nama : Wicaksono Aji Indrawarman NIM : 1100024922 E-mail : until_the_3nd@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 459 468. ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN Nur Suri Pradipta, Pasukat Sembiring, Pengarapen Bangun Abstrak. Hujan merupakan komponen masukan yang

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK 7 Automatic Weather Observation System (AWOS)

MAKALAH KELOMPOK 7 Automatic Weather Observation System (AWOS) MAKALAH KELOMPOK 7 Automatic Weather Observation System (AWOS) Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Peralatan Meteorologi II Disusun oleh: 1. Nurul Aufa Tri Wahyuni 41.15.0069 41.15.0079 41.15.0081

Lebih terperinci

STUDY PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA TERHADAP OPERASI PENERBANGAN DI BANDARA H.A.S. HANANJOEDDIN BULUH TUMBANG BELITUNG PERIODE

STUDY PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA TERHADAP OPERASI PENERBANGAN DI BANDARA H.A.S. HANANJOEDDIN BULUH TUMBANG BELITUNG PERIODE STUDY PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA TERHADAP OPERASI PENERBANGAN DI BANDARA H.A.S. HANANJOEDDIN BULUH TUMBANG BELITUNG PERIODE 1980-2010 Akhmad Fadholi akhmad.fadholi@bmkg.go.id Staff Analisa Cuaca Stasiun

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN KEPUASAN PELANGGAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN KEPUASAN PELANGGAN 203 KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN KEPUASAN PELANGGAN Yulianti Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru

Lebih terperinci

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017 B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8668989, Fax. 031 8675342, 8673119 E-mail : meteojud@gmail.com,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA INTERFACING INSTRUMEN SISTEM MONITORING KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.0 Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagai persyaratan menyelesaikan Pendididkan Diploma III (DIII) Disusun oleh : Nurziha Laila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang mana secara geografis terletak pada 2 27 00-2 47 00 Lintang Utara dan 98 35 00-98

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Panelis 4.1.1 Jumlah Panelis Jenis Panelis 35 5 30 P anelis Ahli Panelis Terlatih Panelis Tidak Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015 Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015 No Kelompok Tani Luas Lahan (Ha) Umur (Tahun) Lama Bertani (Tahun) Jumlah Tanggungan (Jiwa) Tingkat Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus 4.1.1 Panelis Menurut Betty dan Tjutju ( 2008 : 67 ) panelis merupakan orang-orang yang memiliki kelebihan sensorik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

Relevansi-Nilai Kredit. Tahun

Relevansi-Nilai Kredit. Tahun Lampiran 1 Model Penelitian Hipotesis 1a, 1b, dan 2 Laba Bersih Pendapatan Komprehensif Lain Peringkat Obligasi Laba Komprehensif Lampiran 2 Model Penelitian Hipotesis 3a, 3b, dan 3c Relevansi-Nilai Kredit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif Gambaran Umum Perusahaan PT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif Gambaran Umum Perusahaan PT. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Telkomsel Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan udara didefenisikan sebagai berat dari suatu kolom udara. Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca karena perubahan tekanan udara akan menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

Perbandingan Akurasi Backpropagation Neural Network dan ANFIS Untuk Memprediksi Cuaca

Perbandingan Akurasi Backpropagation Neural Network dan ANFIS Untuk Memprediksi Cuaca NATURALA Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 2013 7 ISSN 23030135 Perbandingan Akurasi Backpropagation Neural Network dan ANFIS Untuk Memprediksi Cuaca Candra Dewi 1, M. Muslikh

Lebih terperinci