SYSTEM PLANNING. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 4. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

Transkripsi

1 Desain Penamananan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara Bab 4 SYSTEM PLANNING

2 Bab 4 SYSTEM PLANNING Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4.1 Hindcastin ntuk mendapatkan nilai elomban rencana di laut dalam, beberapa analisa harus dilakukan yaitu: Penolahan data anin untuk mendapatkan iklim elomban. Proses ini dinamakan hindcastin yaitu meramal besarnya elomban yan dibankitkan oleh anin berdasarkan data anin dari stasiun BMG. Hal kedua yan perlu dilakukan adalah analisa hara ekstrim elomban untuk mendapatkan nilai elomban rencana untuk perioda ulan tertentu. Data anin yan diunakan untuk melakukan peramalan elomban (hindcastin) di lokasi studi adalah data anin selama 10 tahun antara dari stasiun penamat cuaca Manado. Contoh input data anin: Persentase kejadian anin di lepas pantai Manado dalam bentuk windrose dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-1

3 Tabel 4.1 Presentase Total Kejadian Total Kejadian Anin Anin Manado di Manado Tahun Tahun Arah Jumlah Jam Persentase < > 0 Total < > 0 Total tara Timur Laut Timur Tenara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut Beranin = 3531 = Tidak Beranin = = Tidak Tercatat = 3 =.55 Total = = Kecepatan anin dalam knot. Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-

4 Distribusi Kecepatan dan Arah Anin Jam-jaman Lokasi: Manado BL TL 40% 30% 0% 10% 0% B T BD S TG Tidak Beranin = 57.15% Tidak Tercatat =.55% Jenis tonkat menunjukkan kecepatan anin dalam knot. Panjan tonkat menunjukkan persentase kejadian. Gambar 4.1 Windrose total tahun di Manado (satuan dalam Knot). Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-3

5 Sedankan data anin ekstrim dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini: Tabel 4. Data Anin Ekstrim Manado Prediksi Pearson Periode lan Nilai Ekstrim (tahun) Kec. Anin (knot) Inti dari proses hindcastin adalah untuk memperkirakan besar tini elomban dan periodanya berdasarkan data anin. Sebenarnya akan lebih baik bila analisa elomban dilakukan berdasarkan data elomban. Akan tetapi data elomban tidak tersedia di Indonesia, sehina elomban tersebut diprediksi berdasarkan data anin yan merupakan faktor utama pembentuk elomban. Metoda yan diunakan dalam proses hindcastin ini menikuti metoda dalam SPM (Shore Protection Manual, 1984). Baan alir proses hindcastin tersebut disajikan pada Gambar 4.. Start 68.8 F t c A 3 A t Yes (Non Fully Developed t F 7.15 x10 A A 3 No (Fully Developed No (Duration Yes (Fetch F min t 68.8 A 3 A A F H m A A F T p A F F min H T p m0 A A Finish Finish H S = tini elomban sinifikan (m) T P = perioda elomban (s) F = panjan fetch efektif (m) A = wind stress factor (ke. anin yan dimodifikasi) t = durasi anin Gambar 4. Baan Alir Proses Hindcastin. Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-4

6 Fetch menurut definisi adalah daerah pembentukan elomban. Gelomban memerlukan daerah untuk dapat dibentuk oleh anin. Semakin panjan daerah pembentukannya, semakin besar pula elomban yan dihasilkan oleh suatu anin denan kecepatan tertentu, sampai elomban itu mencapai kondisi yan tetap (fully developed). Daerah pembentukan elomban dibai dalam 8 (delapan) arah mata anin utama. Setiap mata anin utama memiliki 9 (sembilan) aris fetch denan sudut antaranya 5 o. Garis fetch ditarik dari titik pembentukan elomban hina menyentuh daratan (pulau). Berikut adalah titik fetch yan diambil untuk daerah Pantai Pulau Karakelan disajikan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Gambar 4.3 Fetch untuk daerah Pantai Karakelan sebelah barat. Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-5

7 Gambar 4.4 Fetch untuk daerah Pantai Pulau Karakelan sebelah timur. Dari hasil hindcastin ini, kita dapat memperoleh hara tini elomban ekstrim perioda ulan, 3, 5, 10, 5, 50 dan 100 dan 00 tahun. Selain hara tini elomban ekstrim, kita jua dapat melihat distribusi arah dan tini elomban datan serta persentase kemunkinan terjadinya. Persentase kejadian elomban di lepas pantai Pulau Karakelan sebelah barat dalam bentuk waverose dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.5. Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-6

8 Tabel 4.3 Presentase Kejadian Gelomban di Lepas Pantai Karakelan Barat Arah Tini Gelomban (m) < >.5 Total tara Timur Laut Timur Tenara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut Berelomban = 35.8 Tidak Berelomban (calm ) = 6.17 Tidak Tercatat =.55 T o t a l = Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-7

9 Distribusi Tini dan Arah Gelomban di Lepas Pantai Karakelon Barat Diramal Berdasarkan Data Anin Jam-jaman di Manado Total BL TL 40% 30% 0% 10% 0% B T BD S TG Calm = 6.17% Tidak Tercatat =.55% Jenis tonkat menunjukkan tini elomban dalam meter. Panjan tonkat menunjukkan persentase kejadian. Gambar 4.5 Waverose total tahun di lepas pantai Pulau Karakelan sebelah barat (satuan dalam meter). Desain Penamanan Pantai Pulau Karakelan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi tara 4-8