IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN"

Transkripsi

1

2 Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung, ABSTRAK Studi menyangkut kebangkrutan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 ditujukan untuk mengukur dan memprediksi ketidakmampuan finansial dengan metode Zmijewski X-Score. Studi dilakukan pada 19 perusahaan sebagai sampel yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling, didasarkan pada kriteria perusahaan secara konstan melaporkan laporan keuangan dari Metode investigasi yang digunakan adalah deskriptif untuk menggambarkan dan mengukur kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian menunjukan perusahaan yang memenuhi kategori sehat pada tahun sebanyak 18 perusahaan, dan kategori bangkrut sebanyak 1 perusahaan. Kata kunci: Kebangkrutan, Zmijewski X-Score, LQ-45. IMPLEMENTATION ZMIJEWSKI X-SCORE METHOD TO PREDICT THE COMPANY BANKRUPTCY Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung, kohar.mudzakar@widyatama.ac.id ABSTRACT Studies concerning the bankruptcy of the companies listed in LQ-45, aimed at measuring and predicting the financial inability of the Zmijewski X-Score Studies conducted on 19 companies as samples taken by purposive sampling techniques, based on the criteria companies are constantly reported financial statements from Investigation method used is descriptive to describe and measure the companies bankruptcy. The results show a company that meets the healthy category as many as 18 companies in the year , and the category of bankrupt there were one company. Key word: Bankruptcy, Zmijewski X-Score, LQ PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan terbuka memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana. Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai alat untuk mereflesikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan melalui peningkatan harga saham perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik. Para investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut [3]. Salah satu pertimbangan investor dalam melihat posisi pasar modal adalah dengan melihat perusahaan yang terdaftar pada indeks saham LQ-45, yaitu kelompok saham perusahaan dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi dan terdiri dari perusahaan yang telah melewati beberapa seleksi dan telah memenuhi kriteria. Perusahaan yang termasuk ke dalam LQ-45 memiliki laporan keuangan yang baik karena menunjukkan prospek pertumbuhan yang baik pula, selain itu ada beberapa perusahaan yang selama beberapa periode tetap berada pada LQ-45. Hal ini menunjukkan bahwa investasi jangka panjang pada perusahaan tersebut dapat menjanjikan bagi investor [13]. Mochamad Kohar Mudzakar 177

3 PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Pada kenyataannya listing pada LQ-45 belum menjamin kesehatan keuangan perusahaan. Meski terbilang saham unggulan, analis mengingatkan, berinvestasi di saham LQ-45 tidak memberi jaminan untung dibanding saham non LQ-45. Sebab ketika pasar terkena sentimen negatif, saham LQ-45 justru paling terkena tekanan jual. Beberapa saham non LQ-45 bisa lebih bertahan terhadap penurunan harga. Salah satu perusahaan yang listing di LQ-45 yaitu PT. Bumi Resources menggegerkan para pemegang saham akibat aksi jual yang mengakibatkan saham raksasa batu bara itu sudah minus 20 poin (2,63%) ke Rp 740 dalam waktu kurang dari 2 jam sejak pembukaan saham dengan harga Rp 760 ( Salah satu indikator performa keuangan semester I 2012 yang sangat buruk dimana solvabilitas emiten sangat lemah. Pada periode tersebut BUMI mencatatkan kerugian sebesar US$ 322 juta, padahal dalam waktu yang sama meraup untung US$ 232 juta. Informasi kinerja keuangan BUMI yang merah dan faktor eksternal seperti penurunan harga jual batu bara akibat krisis global, berimbas terhadap turunnya indeks harga saham BUMI yang ditunjukkan dalam gambar 1di bawah ini. Gambar 1. Informasi Kinerja Keuangan Sumber: Atas dasar fenomena tersebut dengan gejala kesulitan keuangan, maka diperlukan sebuah analisa khusus untuk memprediksi kebangkrutan dengan menganalisa laporan keuangan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan diketahui, semakin baik bagi manajemen karena dapat segera melakukan perbaikan. Pihak kreditur dan pemegang saham bisa segera mengatasinya dari berbagai macam kemungkinan yang buruk. Untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan analisis rasio keuangan [10]. Dalam hal pemilihan prediktor kebangkrutan bahwa model prediktor delisting yang digunakan model Zmijewski X-Score dinilai lebih akurat dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan dibandingkan model lainnya (Altman dan Springate) [3]. Hal ini karena model Zmijewski lebih menekankan besarnya utang dalam memprediksi delisting. Sedangkan model Altman dan Springate lebih menekankan tingkat profitabilitas. [17] menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja (return on asset), leverage (debt ratio), dan likuiditas (current ratio) suatu perusahaan untuk model prediksinya. Kesulitan keuangan dan tanda-tanda awal kebangkrutan dapat diketahui melalui analisis terhadap data dalam laporan keuangan. Penulis mengidentifikasi masalah yang akan menjadi pembahasan yaitu bagaimana implementasi metode Zmijewski X-Score untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi metode Zmijewski X-Score dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Manfaat hasil penelitian ditujukan bagi: 1. Peneliti Selanjutnya Model Zmijewski X-Score yang paling akurat dalam memprediksi perusahaan delisting, dan diharapkan dapat lebih memperkaya pengetahuan mengenai analisis prediksi delisting, dan hasilnya menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Perusahaan Dengan memperhatikan hasil dari penelitian, maka diharapkan perusahaan lebih dapat memahami analisis dari prediksi delisting pada perusahaan, sehingga nantinya akan membantu perusahaan di dalam pengambilan keputusan, agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan. 3. Investor 178 Mochamad Kohar Mudzakar

4 Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS Berdasarkan hasil penelitian ini dapat membantu investor dalam menganalisis dan memutuskan apakah akan melakukan investasi pada suatu perusahaan atau tidak, dan dapat membantu investor untuk dapat melihat potensi delisting pada suatu perusahaan, sehingga keputusan investasi menjadi semakin baik. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumberdaya yang dipercayakan kepada mereka [7]. 2.2 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat [6]. Salah satu cara dalam analisis laporan keuangan adalah menggunakan analisis rasio, yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut [10]. Analisis rasio keuangan adalah metode yang lebih spesifik dengan menitikberatkan pada analisis laporan neraca dan laba-rugi, dilakukan penelaahan dan pencarian hubungan antar pos-pos tertentu sehingga didapatkan suatu hasil yang diinginkan dan digunakan menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Analisis rasio keuangan digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas, dan nilai pasar. Kebangkrutan Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini jika laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan analisis rasio keuangan. Dalam kaitannya dengan kesehatan keuangan dan potensi kebangkrutan perusahaan, [10] mengelompokkan menjadi empat kategori: 1. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan (posisi keuangan jangka pendek maupun jangka panjang sehat). 2. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (jangka pendek) dan manajemennya berhasil mengatasi dengan baik sehingga tidak failit (bangkrut). 3. Perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan tetapi menghadapi kesulitan yang bersifat non keuangan sehingga diambil keputusan menyatakan failit. 4. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan manajemen tidak berhasil mengatasinya sehingga akhirnya jatuh failit. Kesimpulannya kebangkrutan merupakan kondisi perusahaan yang tidak sehat dalam melanjutkan usahanya dikarenakan ketidakmampuan dalam bersaing, sehingga mengakibatkan penurunan profitabilitas Cara Mendeteksi dan Meramalkan Kebangkrutan Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan akan memberikan keuntungan banyak pihak, terutama kreditur dan investor [2]. Prediksi kebangkrutan juga berfungsi memberikan panduan tentang kinerja keuangan perusahaan apakah akan mengalami kesulitan keuangan atau tidak di masa mendatang. Mochamad Kohar Mudzakar 179

5 PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Sebagai pihak di luar perusahaan, investor sebaiknya memiliki pengetahuan tentang kebangkrutan sehingga keputusan yang diambil tidak salah. Salah satu indikator untuk mengetahui kebangkrutan adalah indikator keuangan. Selain menggunakan metode Altman, terdapat model prediktor lainnya yang dinilai dapat memprediksi kebangkrutan lebih akurat dibanding model prediktor lainnya, yaitu model Zmijewski [3]. Zmijewski menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja, leverage, dan likuiditas suatu perusahaan untuk model prediksinya, sehingga model yang berhasil dikembangkannya, yaitu: X = -4,3 4,5A+ 5,7B - 0,004C Keterangan: A: Return On Asset (ROA). B: Debt Ratio C: Current Ratio [17] menyatakan bahwa perusahaan dianggap distress jika probabilitasnya lebih besar 0. Maka dari itu, nilai cutoff yang berlaku dalam model ini adalah 0. Hal ini berarti perusahaan yang nilai X-nya lebih besar dari atau sama dengan 0 diprediksi akan mengalami financial distress di masa depan. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai X lebih kecil dari 0 diprediksi tidak akan mengalami distress. 3. METODE PENELITIAN Metode investigasi yang dipakai yaitu teori deskriptif untuk menggambarkan dan mengukur kebangkrutan perusahaan. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Populasi penelitian adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 secara konstan sejak tahun Pemilihan sampel secara purposive sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Sampel penelitian yang diambil berdasarkan kriteria berikut: 1. Perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ Perusahaan yang termasuk dalam indeks saham LQ-45 secara kontinyu dari tahun Perusahaan selain sektor keuangan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 19 perusahaan. Sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Daftar Sampel Perusahaan Tahun di Indeks Saham LQ-45 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ASII Astra International Tbk. 4 BUMI Bumi Resources Tbk. 5 GGRM Gudang Garam Tbk. 6 INCO Vale Indonesia Tbk. 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 8 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 9 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 10 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 11 KLBF Kalbe Farma Tbk. 12 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 13 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 14 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 180 Mochamad Kohar Mudzakar

6 Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 16 SMGR Semen Indonesia Tbk 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 18 UNTR United Tractors Tbk. 19 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: Tahap-tahap analisis data yang dilakukan adalah: 1. Memperoleh data yang diperlukan yaitu laporan keuangan yang sudah diolah dalam bentuk ringkasan kinerja perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45, yaitu Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan model Zmijewski X-Score. 3. Menghitung nilai model Zmijewski X-Score dari rasio keuangan yang telah diketahui, rumusnya adalah: X = -4,3 4,5 ROA + 5,7Debt Ratio 0,004 Current Ratio 4. Melakukan interpretasi nilai hasil perhitungan model Zmijewski X-Score. Interpretasi nilai X-Score: a. X-Score 0, perusahaan potensial bangkrut. b. X-Score < 0, perusahaan sehat 5. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari analisis data tersebut kemudian ditarik kesimpulan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prediksi Kebangkrutan Setelah diperoleh nilai-nilai rasio Return on Assets/ROA, Debt Ratio dan Current Ratio masing-masing perusahaan, maka langkah-langkah penelitian selanjutnya adalah melakukan perhitungan X-Score dari hasil interpretasi nilai rasio tersebut. Kemudian nilai X-Score tersebut dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan Zmijewski agar dapat memprediksi kondisi kesehatan keuangan dari masing-masing perusahaan. Maka hasil perhitungan Zmijewski X-Score pada perusahaan yang terdaftar Indeks LQ-45 pada tahun adalah sebagai berikut: Tabel 2 Nilai X-Score Perusahaan termasuk Indeks LQ-45 Tahun No Kode X-Score AALI -4,52 sehat -4,41 sehat -3,79 sehat -3,10 sehat 2 ADRO -1,45 sehat -1,51 sehat -1,41 sehat -1,46 sehat 3 ASII -2,25 sehat -2,04 sehat -1,97 sehat -1,93 sehat 4 BUMI 0,01 bangkrut 0,34 bangkrut 1,52 bangkrut 2,09 bangkru 5 GGRM -3,18 sehat -2,76 sehat -2,70 sehat -2,30 sehat t 6 INCO -3,89 sehat -3,40 sehat -2,94 sehat -2,98 sehat 7 INDF -1,99 sehat -2,39 sehat -2,25 sehat -1,70 sehat 8 ITMG -3,16 sehat -4,08 sehat -3,73 sehat -3,30 sehat 9 INTP -4,43 sehat -4,46 sehat -4,43 sehat -4,43 sehat 10 JSMR -1,40 sehat -1,34 sehat -1,14 sehat -0,98 sehat 11 KLBF -4,16 sehat -3,94 sehat -3,92 sehat -3,69 sehat 12 LPKR -1,68 sehat -1,70 sehat -1,70 sehat -1,44 sehat 13 LSIP -4,11 sehat -4,65 sehat -4,02 sehat -3,78 sehat 14 PGAS -2,18 sehat -2,68 sehat -3,10 sehat -3,09 sehat 15 PTBA -3,86 sehat -3,87 sehat -3,23 sehat -3,20 sehat 16 SMGR -4,12 sehat -3,75 sehat -3,34 sehat -3,50 sehat Mochamad Kohar Mudzakar 181

7 PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice 17 TLKM -2,11 sehat -2,22 sehat -2,78 sehat -2,77 sehat 18 UNTR -2,60 sehat -2,36 sehat -2,79 sehat -2,64 sehat 19 UNVR -3,01 sehat -2,39 sehat -2,31 sehat -2,22 sehat Sehat 18 95% 18 95% 18 95% 18 95% Rawan 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% Bangkrut 1 5% 1 5% 1 5% 1 5% Jumlah % % % % Sumber: Metode Zmijewski X-Score (diolah) Dengan melihat tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 hingga 2013 terdapat 19 perusahaan yang konstan terdapat dalam indeks LQ-45. Pada tahun 2010 hingga 2013 secara konstan 18 perusahaan berada pada kategori sehat, dan 1 perusahaan dalam kategori potensial bangkrut. Perusahaan dalam kategori sehat yang ditandai dengan nilai X-Score < 0, terdiri dari PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) atau sebanyak 18 perusahaan. Sedangkan untuk kategori bangkrut berada pada PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang secara konstan memiliki nilai X-Score di atas titik cutoff yaitu > 0. Hasil perolehan nilai X-Score BUMI dari tahun ke tahun mengalami penurunan, pada mulanya tahun 2010 bernilai 0,01 terus menurun menjadi 0,34 pada tahun 2011, begitu pula dengan tahun 2012 menurun menjadi 1,52 dan tahun 2013 menurun menjadi 2,09 yang menjauhkannya dari titik cutoff 0. Nilai X-Score terbesar diperoleh PT. Astra Agro Lestari. Tbk (AALI) pada tahun 2010 dengan nilai -4,519, dan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) pada tahun 2011 dengan nilai -4,647, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 nilai terbesar berada pada PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. dengan perolehan nilai -4,430. Hasil prediksi kebangkrutan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model Zmijewski X-Score. Sehingga diperoleh kategori prediksi potensi kebangkrutan dari masing-masing perusahaan dengan setiap alat seperti pada tabel 3 berikut. Kode Tabel 3 Prediksi Kebangkrutan Zmijewski perusahaan termasuk Indeks LQ-45 Tahun X-Score AALI sehat sehat sehat sehat ADRO sehat sehat sehat sehat ASII sehat sehat sehat sehat BUMI bangkrut bangkrut bangkrut bangkrut GGRM sehat sehat sehat sehat INCO sehat sehat sehat sehat INDF sehat sehat sehat sehat ITMG sehat sehat sehat sehat 182 Mochamad Kohar Mudzakar

8 Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS INTP sehat sehat sehat sehat JSMR sehat sehat sehat sehat KLBF sehat sehat sehat sehat LPKR sehat sehat sehat sehat LSIP sehat sehat sehat sehat PGAS sehat sehat sehat sehat PTBA sehat sehat sehat sehat SMGR sehat sehat sehat sehat TLKM sehat sehat sehat sehat UNTR sehat sehat sehat sehat UNVR sehat sehat sehat sehat Sehat Rawan Bangkrut Sumber: Metode Zmijewski X-Score (diolah) Hasil prediksi kebangkrutan metode Zmijewski, yang diperoleh dengan menggunakan irisan antar kategori, menghasilkan 18 perusahaan (95%) perusahaan berada dalam kategori sehat terdiri dari PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Untuk kategori bangkrut menghasilkan irisan 1 perusahaan saja (5%) dari keseluruhan sampel yang diteliti yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Untuk kategori rawan bangkrut tidak menghasilkan irisan (0%) dari keseluruhan sampel yang diteliti dengan menggunakan prediksi kebangkrutan. Maka untuk PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), dan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) berada di luar daerah irisan. 5. KESIMPULAN Prediksi kebangkrutan perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 sebagai berikut: 1. X-Score < 0, terdiri dari 18 perusahaan yaitu, PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Astra International Tbk. (ASII), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP), PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT. Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT. United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). 2. X-Score 0, yaitu PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang secara konstan memiliki nilai X- Score di atas titik cutoff yaitu > 0. Mochamad Kohar Mudzakar 183

9 PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Saran: 1. Sehat, dapat mempertahankan dan tetap memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi perusahaan tersebut dan melakukan pencegahan agar tidak bangkrut. 2. Potensi bangkrut, sebaiknya manajemen lebih memperhatikan asetnya, sehingga tidak terjadi over investment dan lebih produktif dalam menghasilkan laba. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Agnes, Sawir Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [2] Darsono & Ashari, 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta: Andi. [3] Fatmawati, Mila Penggunaan The Zmijewski Model, The Altman Model, dan The Springate Model sebagai Prediktor Delisting. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Volume 16. [4] Hanafi, Mamduh M Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. [5] Hanafi, Mamduh M Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE [6] Harahap, Sofyan Safri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [7] Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga. [8] Lesmana, Rico Pedoman Menilai Kinerja Untuk Perusahaan Tbk, Yayasan, BUMN, BUMD, dan Organisasi Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Elex Media Komputindo. [9] Megasari, Dyah Bumi Resources di Ujung Kebangkrutan Finansial? URL: [10] Munawir S., Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta. Penerbit Liberty. [11] Nazir, Moch Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia [12] Nurmayangsari, Astrid Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Survei pada Perusahaan Alas Kaki yang Terdaftar dii Bursa Efek Indonesia Tahun ). Skripsi Akuntansi Program Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama: tidak diterbitkan. [13] Rizkia, Meita Pengaruh BETA, SIZE dan Debt Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan-Perusahaan pertambangan yang Termasuk ke dalam LQ-45 Periode Skripsi Akuntansi Program Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama: tidak diterbitkan. [14] Siahaan, Surta Prospek Penghuni Baru Indeks LQ45. [15] Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. [16] URL: [17] Zmijewski,M.E Methodological Issues Related to The Estimation of Financial Distress Prediction Models. Journal of Accounting Research, 22: [18] Mochamad Kohar Mudzakar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa data angka numerik untuk diuji hipotesis atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Jl. Gajayana no

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) SKRIPSI KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara hutang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA 70 Septy Indra Santoso ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA Septy Indra Santoso Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun 2009-2011. Data-data variabel independen (DER, leverage, ROI, growth) dapat diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di JII yang berjumlah 11 perusahaan dari periode tahun 2012-2015, dengan menganalisa laporan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penilitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav 52-5.

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang praktek pengungkapan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menganalisis hubungan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Analisis kebangkrutan penting dilakukan dengan pertimbangan kebangkrutan suatu perusahaan yang go public akan merugikan banyak pihak. Pihak-pihak tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS FUNDAMENTAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN PRICE EARNINGS RATIO UNTUK MENILAI HARGA INTRINSIK SAHAM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada perusahaan yang sahamnya masuk indeks LQ45 Periode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini meneliti pengaruh mediasi Corporate Social Responsibility Disclosure terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) 121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy

Lebih terperinci

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Nina Sabrina 1) Dosen Universitas Muhammadiyah Palembang Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Selain itu pendekatan kuantitatif dapat menguji hubungan yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini termasuk desain penelitian sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia sebagai sentral informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2008-2010.

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari luar maupun faktor dari dalam, yang kesemuanya dapat disebut sebagai stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pengertian LQ45 Indeks harga saham merupakan indikator pergerakan harga saham. Indeks dapat dijadikan sebagai pedoman bagi investor untuk melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45 PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45 Novendri Alfin Ito novendriito@gmail.com Bambang Hadi Santoso Dwidjosumarno Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2015. Jakarta Islamic Index melakukan penyaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunakan metode purposive. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunakan metode purposive. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur, perusahaan tersebut dipilih dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM DALAM KELOMPOK JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 28-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat menimbulkan ketatnya persaingan di dunia usaha. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat menimbulkan ketatnya persaingan di dunia usaha. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pasar global yang saat ini terus maju, perkembangan ekonomi yang semakin pesat menimbulkan ketatnya persaingan di dunia usaha. Hal ini mendorong manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi harta yang dimiliki oleh individu dapat berkembang dan mendatangkan manfaat bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data yang berada diperusahaan yang terdaftar dalam

Lebih terperinci