PENGARUH EARNING PER SHARE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EARNING PER SHARE"

Transkripsi

1 PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM DALAM KELOMPOK JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Abied Luthfi Safitri NIM JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripi pada : Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Suhermini, M.Si NIP Moh Khoiruddin, S.E., M.Si NIP Mengetahui, A.n. Ketua Jurusan Manajemen Sekretaris Dra. Palupiningdyah, M.Si NIP ii

3 PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Penguji Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si NIP Anggota I Anggota II Dra.Suhermini, M.Si. NIP Moh Khoiruddin, S.E., M.Si. NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Dr. S. Martono, M.Si. NIP iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, Mei 2013 Abied Luthfi Safitri NIM iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Jika kami tidak dapat menemukan sesuatu di dalam lingkaran kompetensi kami, kami tidak akan memperluas lingkaran tersebut. Kami akan menunggu. Seperti halnya investasi saham, kami akan menunggu sampai harga saham itu naik dan di saat itulah kemudian kami akan menjualnya. (Penulis) 2. Analisis faktor fundamental perusahaan merupakan cara dalam menyelamatkan diri dari kerugian dan masalah dalam mengelola investasi. (Penulis) PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak dan ibuku 2. Almamaterku v

6 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dah hidayah-nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Indexs Tahun Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program strata satu Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan selesai tanpa dorongan dan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr.Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini 3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini. vi

7 4. Dra. Suhermini, M.Si. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini 5. Moh. Khoiruddin, SE., M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini 6. Prof. Dr.Achmad Slamet, M.Si. Dosen penguji yang telah memberikan arahan dan penyempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh staf pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang 8. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa serta dorongan baik moral maupun materi untuk menyelesaikan skripsi ini 9. Teman-teman Manajemen angkatan 29 atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini 10. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Semarang, Mei 2013 Penyusun vii

8 SARI Safitri, Abied Luthfi Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Indexs Tahun Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II.Moh Khoiruddin, S.E., M.Si. Kata Kunci : Harga Saham, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added. Analisis terhadap penilaian Harga Saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi. Penelitian ini dilakukan karena masih adanya hasil yang tidak relevan antara teori dengan kenyataan, yaitu kenaikan dan penurunan variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA tidak diikuti dengan kenaikan atau penurunan Harga Saham dalam kelompok JII. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial antara EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive random sampling method dan diperoleh 21 perusahaan sebagai sampel penelitian. Periode pengamatan adalah 4 tahun yaitu tahun sehingga, unit analisis yang diperoleh adalah 84. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu EPS (X 1 ), PER (X 2 ), ROA (X 3 ), DER (X 4 ), dan MVA (X 5 ), serta Harga Saham (Y) sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara simultan EPS, PER, ROA, DER dan MVA berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun Secara parsial EPS, PER, dan MVA berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan ROA dan DER tidak berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun Saran yang dapat diberikan bagi investor sebaiknya memperhatikan EPS, PER dan MVA, karena rasio tersebut berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII tahun ROA dan DER tidak perlu menjadi perhatian utama dalam menganalisis Harga Saham dalam kelompok JII tahun , karena sudah adanya batasan hutang yang berbasis bunga adalah kurang dari 82% dan batasan pendapatan yaitu total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha adalah kurang dari 10%, sehingga hutang perusahaan terkendali dan pendapatan perusahaan dalam kelompok JII juga relatif stabil. Bagi manajemen perusahaan, sebaiknya lebih memperhatikan aspek EPS, PER dan MVA, karena sesuai dengan hasil penelitian ketiga variabel ini berpengaruh terhadap Harga Saham dalam kelompok JII tahun viii

9 ABSTRACT Safitri, Abied Luthfi The Effect of Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Market Value Added on Stock Price Group Jakarta Islamic Index Year Skripsi.Management Department.Faculty of Economics.State University of Semarang.Advisor I. Dra.Suhermini, M.Si. II.MohKhoiruddin, S.E., M.Si. Keyword : Stock Price, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Market Value Added. Analysis of the Stock Price assessment is a fundamental step to be done before investing. The research was conducted because irrelevant results between theory and reality, the increase and decrease in variable EPS, PER, ROA, DER and MVA are not followed by the increase or decrease in the Stock Price JIIgroup. The purpose of this researchis to determine the effect of simultaneously and partially between EPS, PER, ROA, DER and MVA on Stock Price in Jakarta Islamic Index (JII) Group year The population is acompanygroup in Jakarta Islamic Index (JII). Sampling technique is done by purposive random sampling method and acquired 21 companies as the study sample. Observation period is 4 yearsin so, the unit of analysis is 84. Variabel consist of the independent variabelare EPS (X 1 ), PER (X 2 ), ROA (X 3 ), DER (X 4 ), and MVA (X 5 ), and Stock Price (Y) as the dependent variabel. Methods of data collection in this study isthe method of data analysis using documentation. Data analysis technique that used is multiple linier regression. Based on the results of regression analysis found that simultaneous EPS, PER, ROA, DER and MVA effect on Stock Price Group JII year Partially EPS, PER and MVA significantly affect the stock price, while the ROA and DER do not affect the stock price in JII group year The research states that the investors should pay attention to EPS, PER and MVA, because the ratio affect the stock price in on group JII year ROA and DER have not to be main concern in analyzing the stock price on JII group year , because there is the interest-based debt limit which is less than 82% and the income limits total interest income and other income are not halal compared to total revenue which is less than 10%, so the controlled corporate debt and corporate earnings in the JII group are relatively stable. The management of the company, should pay more attention to the aspects of EPS, PER and MVA, because according to the results of a research of these three variables affect the stock price on JII group year ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi SARI... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian BAB II KERANGKA TEORITIK 2.1 Pasar Modal Syariah Jakarta Islamic Index (JII) Saham x

11 2.3.1 Saham Syariah Keuntungan dan Risiko Saham Harga Saham Jenis Nilai Saham Penilaian Harga Saham Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Earning Per Share (EPS) Price Earning Ratio (PER) Return On Asset (ROA) Debt to Equity Ratio (DER) Market Value Added (MVA) Penelitian Terdahulu Kerangka Berfikir Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian Variabel Bebas (Independen) Variabel Terikat (Dependen) Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif xi

12 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis Koefisien Determinasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Analisis Statistik Deskriptif Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis Koefisien Determinasi Pembahasan Pengaruh EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Pengaruh EPS terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Pengaruh PER terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Pengaruh ROA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Pengaruh DER terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII Pengaruh MVA terhadap Harga Saham dalam Kelompok JII xii

13 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kinerja Indeks Saham Syariah Tahun Tabel 1.2 Data EPS dan Harga Saham... 7 Tabel 1.3 Data PER dan Harga Saham Tabel 1.4 Data ROA dan Harga Saham Tabel 1.5 Data DER dan Harga Saham Tabel 1.6 Data MVA dan Harga Saham Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Berdasar Kriteria Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Tabel 3.3 Standar Autokorelasi Tabel 3.4 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 3.6 Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 3.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham Tabel 4.2 Statistik Deskriptif EPS Tabel 4.3 Statistik Deskriptif PER Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ROA Tabel 4.5 Statistik Deskriptif DER Tabel 4.6 Statistik Deskriptif MVA Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda xiv

15 Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t Tabel 4.15 Koefisien Determinasi xv

16 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Model Penelitian Gambar 3.1 Grafik Normal Plot Harga Saham Gambar 3.2 Grafik Histogram Harga Saham Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Variabel Dependen : Harga Saham xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 : Surat Keterangan dari MXL UNNES : Daftar Saham yang Masuk dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) Periode 1 Juni s.d 30 November 2012 Lampiran 3 : Tabulasi Data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham Tahun sebelum penentuan sampel Lampiran 4 : Tabulasi Data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham Tahun setelah penentuan sampel Lampiran 5 : Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-180/BL/26, tanggal 30 Juni 29 Lampiran 6 : Proses Seleksi Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) oleh BEI xvii

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun perekonomian nasional. Adanya pasar modal akan menambah alternatif pilihan investasi bagi pemodal terutama dalam kondisi saat kebutuhan akan permodalan cukup besar. Abigael K dan Ika S (28:75), menyatakan bahwa pasar modal akan menambah alternatif sumber dana bagi usaha yang pada akhirnya dapat memperbaiki struktur modal perusahaan. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT. Danareksa Invesment Management (DIM) dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Indeks ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI antara lain: (1) Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK, (2) Saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir, (3) 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan likuiditas yaitu 1

19 2 urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir ( dan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 29 menyatakan bahwa, saham-saham yang masuk ke Daftar Efek Syariah (DES) mempunyai batasan total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82% dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain tidak lebih dari 10%. Pada tahun 28 saat terjadi krisis subprime mortgages yaitu kerugian yang terjadi di pasar perumahan berdampak pada sektor keuangan Amerika Serikat. Lembaga-lembaga keuangan mulai goyah karena nilai investasi cendurung turun. Perkembangan indeks saham syariah dalam JII selama tahun tidak dapat bertahan lama, pada tahun indeks saham syariah dalam JII mengalami penurunan secara berturut-turut, dan pada tahun 2011 indeks saham syariah baru mulai mengalami peningkatan kembali dari menjadi Indeks saham syariah dalam kelompok JII tahun dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.1 Kinerja Indeks Saham JII Tahun No Tahun Indeks JII Sumber : IDX Statistics Tahun Indeks saham JII pada tahun mengalami fluktuatif. Pada tahun mengalami penurunan secara berturut-turut, dan pada

20 3 tahun 2011 indeks JII baru mulai mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar kegiatan operasionalnya dipengaruhi oleh bunga sedangkan Peraturan Nomor II.K1 Tahun 29, menyatakan bahwa syarat saham yang tergabung dalam JII memiliki total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82%, sedangkan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibanding dengan total pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%. Pergerakan saham akan menentukan investor dalam memilih saham yang terbaik, oleh karena itu analisis terhadap penilaian harga saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi, sehingga trader tidak terjebak pada kondisi yang merugikan. Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menilai saham yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Penelitian ini lebih tepat menggunakan pendekatan fundamental karena nilai saham tidak hanya mewakili nilai intrinsik perusahaan pada suatu saat saja, namun juga mencerminkan harapan mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari. Penilaian kinerja perusahaan dalam analisis fundamental dapat dilihat dari faktor keuangan yang di dalamnya terdapat analisis berupa rasio keuangan. Hal mendasar yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan, yaitu (1) Earning Per Share (EPS), yang menunjukkan perbandingan antara besarnya keuntungan bersih yang diperoleh investor atau pemegang saham terhadap jumlah lembar saham. Semakin tinggi nilai

21 4 EPS keuntungan pemegang saham akan semakin besar. Herlina dan Hadianto (27) dalam Hadianto (28:164) dengan keuntungan pemegang saham yang semakin besar akan mendorong kenaikan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28), Hadianto (28), Wiguna dan Mendari (28), Wijayanti (2010), Asri (2011), Seetharaman dan Raj (2011), Hatta dan Dwiyanti (2012), Haryuningputri dan Widyarti (2012) serta Menaje Jr (2012) yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Kinerja perusahaan (2) Price Earning Ratio (PER), merupakan rasio yang menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Gitman (26) dalam Hadianto (28:164) Rasio ini mengindikasikan derajat kepercayaan investor pada kinerja masa depan perusahaan. Semakin tinggi PER, investor semakin percaya pada emiten, sehingga harga saham semakin mahal, Darmadji dan Fakhruddin (26:198). Penyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (28), Stella (29), Wijayanti (2010), Hatta dan Dwiyanto (2012) serta Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Kinerja perusahaan (3) adalah profit, sekuat apapun struktur modal suatu bisnis tetapi tidak akan ada artinya jika tidak bisa menghasilkan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari investasi yang ditanamkan perusahaan, investasi ini banyak yang berbentuk aset, sehingga aset dapat menjelaskan seberapa besar perusahaan memperoleh labanya. Perbandingan

22 5 aset dan laba ini dapat dilihat dalam Return On Asset (ROA). Robert Ang (1997) dalam Abigael K dan Ika S (28:78), menyatakan bahwa semakin besar ROA, maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar, dengan pengelolaan aset yang semakin efisien maka tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat yang nantinya akan meningkatkan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28), Zuliarni (2012), yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Kinerja perusahaan (4) adalah permodalan. Perbandingan antara hutang dan modal akan memberikan informasi mengenai struktur modalnya yang dapat dilihat melalui Debt to Equity Ratio (DER). Robert Ang (1997) dalam Abigael K dan Ika S (28:78), menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan sehingga profitabilitas akan berkurang. Hal ini menyebabkan hak para pemegang saham berkurang, dan akan berpengaruh pada minat investor yang juga akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28) dan Stella (29) serta Hatta dan Dwiyanto (2012), yang menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap Harga Saham.

23 6 Kinerja perusahaan (5) adalah penambahan nilai perusahaan. Market Value Added (MVA) merupakan alat investasi efektif yang merepresentasikan penilaian pasar atas kinerja perusahaan. Jika pasar menghargai perusahaan melebihi nilai modal yang diinvestasikan berarti manajemen mampu menciptakan nilai untuk para pemegang saham. Husnan dan Pudjiastuti (26:66), menyatakan bahwa semakin besar MVA semakin berhasil pekerjaan manajemen mengelola perusahaan. Nilai MVA yang semakin besar akan meningkatkan harga saham. Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Mardiyanto (2013) dan Rosy, yang menyatakan bahwa MVA berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Penelitian ini dilaksanakan pada fenomena yang terjadi yaitu penyimpangan antara hasil penelitian terdahulu dengan kenyataan yang ada. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada data penelitian yang sama-sama diambil di Bursa Efek Indonesia dan menggunakan variabel yang pernah diteliti untuk membuktikan kebenaran teori tersebut masih layak atau tidak. Perbedaan penelitian ini terletak pada Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index pada tahun pengamatan Di bawah ini disediakan gap fenomena terhadap hasil penelitian terdahulu yang berupa tabel hubungan variabel EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap harga saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index untuk tahun , adalah sebagai berikut :

24 7 Tabel 1.2 Data EPS dan Harga Saham No KODE Nama Emiten Tahun EPS (Rp) HARGA SAHAM (Rp) 1 AALI PT. Astra Agro Lestari. 2 ADRO PT. Adaro Energy. 3 AKRA PT. AKR Corporindo. 4 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) 5 ASII PT. Astra International 6 ASRI PT. Alam Sutera Realty. 7 BKSL PT. Sentul City. 8 BORN PT.Borneo Lumbung Energy & Metal. 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia. 28 Rp 1, Rp 9,8 Hubungan EPS & Harga Saham 29 Rp 1, Rp 22,750 Negatif 2010 Rp 1, Rp 26,2 Positif 2011 Rp 1, Rp 21,7 Positif 28 Rp Rp Rp Rp 1,730 Positif 2010 Rp Rp 2,550 Negatif 2011 Rp Rp 1,770 Negatif 28 Rp Rp Rp Rp 1,109 Positif 2010 Rp Rp 1,730 Negatif 2011 Rp Rp 3,025 Positif 28 Rp Rp 1, Rp Rp 2,2 Positif 2010 Rp Rp 2,450 Negatif 2011 Rp Rp 1,620 Negatif 28 Rp 230. Rp 1, Rp Rp 3,470 Positif 2010 Rp Rp 5,455 Positif 2011 Rp Rp 7,4 Positif 28 Rp 3.43 Rp Rp 5.26 Rp 105 Positif 2010 Rp Rp 295 Positif 2011 Rp Rp 460 Positif 28 Rp 1.65 Rp Rp 0.25 Rp 101 Negatif 2010 Rp 2.29 Rp 109 Positif 2011 Rp 4.35 Rp 265 Positif Rp Rp 1, Rp Rp 830 Negatif 28 Rp Rp 8, Rp 491. Rp 450 Negatif 2010 Rp 136. Rp 1,840 Negatif

25 8 10 ENRG Energi Mega Persada Rp Rp 2,150 Positif 28 Rp (2.43) Rp Rp (120.09) Rp 181 Negatif 2010 Rp (1.54) Rp 124 Negatif 2011 Rp 6.23 Rp 178 Positif 11 EXCL XL Axiata. 28 Rp (2.13) Rp HRUM Harum Energy. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur. 14 INCO Vale Indonesia. 15 INDF Indofood Sukses Makmur. 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. 17 ITMG Indo Tambangraya Megah. 18 JSMR Jasa Marga (Persero). 29 Rp 2.92 Rp 1,930 Positif 2010 Rp Rp 5,3 Positif 2011 Rp Rp 4,525 Positif Rp Rp 9, Rp Rp 6,850 Negatif Rp Rp 4, Rp Rp 5,2 Positif 28 Rp Rp 1, Rp Rp 3,650 Negatif 2010 Rp Rp 4,875 Positif 2011 Rp Rp 3,2 Positif 28 Rp Rp Rp Rp 3,550 Negatif 2010 Rp Rp 4,875 Positif 2011 Rp Rp 4,6 Negatif 28 Rp Rp 4,6 29 Rp Rp 13,7 Positif 2010 Rp Rp 15,950 Positif 2011 Rp Rp 17,050 Positif 28 Rp Rp 10,5 29 Rp Rp 31,8 Positif 2010 Rp 1, Rp 50,750 Positif 2011 Rp Rp 38,650 Positif 28 Rp Rp Rp Rp 1,810 Positif 2010 Rp Rp 3,425 Positif 2011 Rp Rp 4,2 Positif 19 KLBF Kalbe Farma. 28 Rp Rp 4 29 Rp Rp 1,3 Positif

26 9 20 LKPR Lippo Karawaci. 21 LSIP PT. London Sumatra Indonesia. 22 PGAS Perusahaan Gas Negara. 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. 24 SIMP Salim Ivomas Pratama. 25 SMGR Semen Gresik (Persero). 26 TINS Timah (Persero). 27 TLKM Telekomunikasi Indonesia. 28 TRAM Trada Maritime Rp Rp 3,250 Positif 2011 Rp Rp 3,4 Positif 28 Rp Rp Rp Rp 485 Negatif 2010 Rp Rp 6,690 Negatif 2011 Rp Rp 6,660 Negatif 28 Rp Rp Rp Rp 1,670 Negatif 2010 Rp Rp 2,570 Positif 2011 Rp Rp 2,250 Positif 28 Rp Rp 1, Rp Rp 3,9 Positif 2010 Rp Rp 4,425 Positif 2011 Rp Rp 3,175 Positif 28 Rp Rp 6,9 29 Rp 1, Rp 17,250 Positif 2010 Rp Rp 22,950 Negatif 2011 Rp 1, Rp 17,350 Negatif Rp Rp 1, Rp Rp 4, Rp Rp 7,550 Positif 2010 Rp Rp 9,450 Positif 2011 Rp Rp 11,450 Positif 28 Rp Rp 1, Rp Rp 2,0 Negatif 2010 Rp Rp 2,750 Positif 2011 Rp Rp 1,670 Positif 28 Rp Rp 6,9 29 Rp Rp 9,450 Positif 2010 Rp Rp 7,950 Negatif 2011 Rp Rp 7,050 Negatif 28 Rp 5. Rp Rp Rp 530 Positif 2010 Rp Rp 620 Positif 2011 Rp Rp 990 Positif 29 UNTR United Tractors 28 Rp Rp 4,230

27 10 30 UNVR Unilever Indonesia.. 29 Rp 1, Rp 14,902 Positif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun Rp 117. Rp 22,882 Negatif 2011 Rp 1, Rp 26,350 Positif 28 Rp Rp 7,8 29 Rp Rp 11,050 Positif 2010 Rp Rp 16,5 Positif 2011 Rp Rp 18,8 Negatif Berdasarkan data pada tabel 1.2 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai EPS tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan EPS tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga EPS berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 16 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari, PT. Adaro Energy, PT. AKR Corporindo, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Sentul City, Charoen Pokphand Indonesia, Energi Mega Persada, Vale Indonesia, Indofood Sukses Makmur, Lippo Karawaci, PT. London Sumatra Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, Timah (Persero), Telekomunikasi Indonesia, United Tractors, dan Unilever Indonesia.

28 11 Tabel 1.3 Data PER dan Harga Saham No KODE Nama Emiten Tahun PER (x) HARGA SAHAM (Rp) 1 AALI PT. Astra Agro Lestari. 2 ADRO PT. Adaro Energy. 3 AKRA PT. AKR Corporindo. 4 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) 5 ASII PT. Astra International 6 ASRI PT. Alam Sutera Realty. 7 BKSL PT. Sentul City. 8 BORN PT.Borneo Lumbung Energy & Metal. 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Rp 9,8 Hubungan PER & Harga Saham Rp 22,750 Positif Rp 26,2 Negatif Rp 21,7 Positif Rp Rp 1,730 Negatif Rp 2,550 Positif Rp 1,770 Positif Rp Rp 1,109 Positif Rp 1,730 Positif Rp 3,025 Positif Rp 1, Rp 2,2 Positif Rp 2,450 Negatif Rp 1,620 Positif Rp 1, Rp 3,470 Positif Rp 5,455 Positif Rp 7,4 Negatif Rp Rp 105 Positif Rp 295 Negatif Rp 460 Negatif Rp Rp 101 Positif Rp 109 Negatif Rp 265 Positif Rp 1, Rp 830 Positif Rp 8, Rp 450 Positif Rp 1,840 Positif Rp 2,150 Positif

29 12 10 ENRG Energi Mega Persada Rp Rp 181 Positif Rp 124 Positif Rp 178 Positif 11 EXCL XL Axiata Rp HRUM Harum Energy. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur. 14 INCO Vale Indonesia. 15 INDF Indofood Sukses Makmur. 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. 17 ITMG Indo Tambangraya Megah. 18 JSMR Jasa Marga (Persero). 19 KLBF Kalbe Farma Rp 1,930 Positif Rp 5,3 Positif Rp 4,525 Positif Rp 9, Rp 6,850 Positif Rp 4, Rp 5,2 Negatif Rp 1, Rp 3,650 Positif Rp 4,875 Negatif Rp 3,2 Positif Rp Rp 3,550 Positif Rp 4,875 Negatif Rp 4,6 Positif Rp 4, Rp 13,7 Positif Rp 15,950 Negatif Rp 17,050 Negatif Rp 10, Rp 31,8 Positif Rp 50,750 Positif Rp 38,650 Positif Rp Rp 1,810 Positif Rp 3,425 Positif Rp 4,2 Positif Rp Rp 1,3 Positif Rp 3,250 Positif Rp 3,4 Negatif

30 13 20 LKPR Lippo Karawaci. 21 LSIP PT. London Sumatra Indonesia. 22 PGAS Perusahaan Gas Negara. 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. 24 SIMP Salim Ivomas Pratama. 25 SMGR Semen Gresik (Persero). 26 TINS Timah (Persero). 27 TLKM Telekomunikasi Indonesia. 28 TRAM Trada Maritime. 29 UNTR United Tractors Rp Rp 485 Positif Rp 6,690 Positif Rp 6,660 Positif Rp Rp 1,670 Positif Rp 2,570 Positif Rp 2,250 Positif Rp 1, Rp 3,9 Negatif Rp 4,425 Positif Rp 3,175 Positif Rp 6, Rp 17,250 Positif Rp 22,950 Positif Rp 17,350 Positif Rp 1, Rp 4, Rp 7,550 Positif Rp 9,450 Positif Rp 11,450 Positif Rp 1, Rp 2,0 Positif Rp 2,750 Negatif Rp 1,670 Positif Rp 6, Rp 9,450 Positif Rp 7,950 Positif Rp 7,050 Positif Rp Rp 530 Positif Rp 620 Positif Rp 990 Positif Rp 4, Rp 14,902 Positif Rp 22,882 Positif Rp 26,350 Negatif

31 14 30 UNVR Unilever Indonesia Rp 7,8 Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun Rp 11,050 Positif Rp 16,5 Positif Rp 18,8 Negatif Berdasarkan data pada tabel 1.3 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai PER tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan PER tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga PER berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 14 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari, PT. Adaro Energy, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Astra International, PT. Alam Sutera Realty, PT. Sentul City, Vale Indonesia, Indofood Sukses Makmur, Indocement Tunggal Prakarsa, Kalbe Farma, Perusahaan Gas Negara, Timah (Persero), United Tractors dan Unilever Indonesia.

32 15 Tabel 1.4 Data ROA dan Harga Saham No KODE Nama Emiten Tahun ROA (%) HARGA SAHAM (Rp) Hubungan ROA & Harga Saham 1 AALI PT. Astra Agro Lestari. 2 ADRO PT. Adaro Energy. 3 AKRA PT. AKR Corporindo. 4 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) 5 ASII PT. Astra International 6 ASRI PT. Alam Sutera Realty. 7 BKSL PT. Sentul City. 8 BORN PT.Borneo Lumbung Energy & Metal. 9 CPIN Charoen Pokphand Rp 9, Rp 22,750 Negatif Rp 26,2 Positif Rp 21,7 Positif Rp Rp 1,730 Positif Rp 2,550 Negatif Rp 1,770 Negatif Rp Rp 1,109 Negatif Rp 1,730 Negatif Rp 3,025 Positif Rp 1, Rp 2,2 Negatif Rp 2,450 Positif Rp 1,620 Positif Rp 1, Rp 3,470 Negatif Rp 5,455 Positif Rp 7,4 Negatif Rp Rp 105 Positif Rp 295 Positif Rp 460 Positif Rp Rp 101 Negatif Rp 109 Positif Rp 265 Positif Rp 1, Rp 830 Negatif Rp 8, Rp 450 Negatif

33 16 10 ENRG Energi Mega Persada. Indonesia Rp 1,840 Positif Rp 2,150 Negatif Rp Rp 181 Negatif Rp 124 Negatif Rp 178 Positif 11 EXCL XL Axiata Rp HRUM Harum Energy. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur. 14 INCO Vale Indonesia. 15 INDF Indofood Sukses Makmur. 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. 17 ITMG Indo Tambangraya Megah. 18 JSMR Jasa Marga (Persero) Rp 1,930 Positif Rp 5,3 Positif Rp 4,525 Positif Rp 9, Rp 6,850 Negatif Rp 4, Rp 5,2 Negatif Rp 1, Rp 3,650 Positif Rp 4,875 Positif Rp 3,2 Positif Rp Rp 3,550 Positif Rp 4,875 Negatif Rp 4,6 Negatif Rp 4, Rp 13,7 Positif Rp 15,950 Negatif Rp 17,050 Negatif Rp 10, Rp 31,8 Positif Rp 50,750 Negatif Rp 38,650 Negatif Rp Rp 1,810 Positif Rp 3,425 Positif Rp 4,2 Positif 19 KLBF Kalbe Farma Rp 4

34 17 20 LKPR Lippo Karawaci. 21 LSIP PT. London Sumatra Indonesia. 22 PGAS Perusahaan Gas Negara. 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. 24 SIMP Salim Ivomas Pratama. 25 SMGR Semen Gresik (Persero). 26 TINS Timah (Persero). 27 TLKM Telekomunikasi Indonesia. 28 TRAM Trada Maritime Rp 1,3 Positif Rp 3,250 Positif Rp 3,4 Negatif 28 4 Rp Rp 485 Negatif Rp 6,690 Positif Rp 6,660 Negatif Rp Rp 1,670 Negatif Rp 2,570 Positif Rp 2,250 Negatif Rp 1, Rp 3,9 Positif Rp 4,425 Negatif Rp 3,175 Positif Rp 6, Rp 17,250 Positif Rp 22,950 Negatif Rp 17,350 Negatif Rp 1, Rp 4, Rp 7,550 Positif Rp 9,450 Negatif Rp 11,450 Negatif Rp 1, Rp 2,0 Negatif Rp 2,750 Positif Rp 1,670 Negatif Rp 6, Rp 9,450 Positif Rp 7,950 Positif Rp 7,050 Positif Rp Rp 530 Negatif Rp 620 Negatif Rp 990 Negatif

35 18 29 UNTR United Tractors. 30 UNVR Unilever Indonesia. Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun Rp 4, Rp 14,902 Positif Rp 22,882 Negatif Rp 26,350 Negatif Rp 7, Rp 11,050 Negatif Rp 16,5 Positif Rp 18,8 Negatif Berdasarkan data pada tabel 1.4 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai ROA tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan nilai ROA tidak diikuti dengan penurunan harga saham atau disebut juga ROA berhubungan positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 21 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari, PT. Adaro Energy, PT. AKR Corporindo, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Astra International, PT. Sentul City, Charoen Pokphand Indonesia, Energi Mega Persada,, Indofood Sukses Makmur, Indocement Tunggal Prakarsa, Indo Tambangraya Megah, Kalbe Farma, Lippo Karawaci, PT. London Sumatra Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Tambang Batubara Bukit Asam, Semen Gresik (Persero), Timah (Persero), Trada Maritime, United Tractors dan Unilever Indonesia.

36 19 Tabel 1.5 Data DER dan Harga Saham No KODE Nama Emiten Tahun DER (x) HARGA SAHAM (Rp) Hubungan DER & Harga Saham 1 AALI PT. Astra Agro Lestari. 2 ADRO PT. Adaro Energy. 3 AKRA PT. AKR Corporindo. 4 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) 5 ASII PT. Astra International 6 ASRI PT. Alam Sutera Realty. 7 BKSL PT. Sentul City. 8 BORN PT.Borneo Lumbung Energy & Metal. 9 CPIN Charoen Pokphand Rp 9, Rp 22,750 Negatif Rp 26,2 Negatif Rp 21,7 Negatif Rp Rp 1,730 Negatif Rp 2,550 Negatif Rp 1,770 Negatif Rp Rp 1,109 Positif Rp 1,730 Negatif Rp 3,025 Negatif Rp 1, Rp 2,2 Negatif Rp 2,450 Positif Rp 1,620 Negatif Rp 1, Rp 3,470 Negatif Rp 5,455 Positif Rp 7,4 Negatif Rp Rp 105 Positif Rp 295 Positif Rp 460 Positif Rp Rp 101 Positif Rp 109 Negatif Rp 265 Negatif Rp 1, Rp 830 Negatif Rp 8, Rp 450 Positif

37 20 10 ENRG Energi Mega Persada. Indonesia Rp 1,840 Negatif Rp 2,150 Negatif Rp Rp 181 Positif Rp 124 Positif Rp 178 Positif 11 EXCL XL Axiata Rp HRUM Harum Energy. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur. 14 INCO Vale Indonesia. 15 INDF Indofood Sukses Makmur. 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. 17 ITMG Indo Tambangraya Megah. 18 JSMR Jasa Marga (Persero) Rp 1,930 Negatif Rp 5,3 Negatif Rp 4,525 Negatif Rp 9, Rp 6,850 Positif Rp 4, Rp 5,2 Negatif Rp 1, Rp 3,650 Positif Rp 4,875 Positif Rp 3,2 Negatif Rp Rp 3,550 Negatif Rp 4,875 Negatif Rp 4,6 Positif Rp 4, Rp 13,7 Negatif Rp 15,950 Negatif Rp 17,050 Negatif Rp 10, Rp 31,8 Negatif Rp 50,750 Negatif Rp 38,650 Positif Rp Rp 1,810 Negatif Rp 3,425 Positif Rp 4,2 Negatif 19 KLBF Kalbe Farma Rp 4

38 21 20 LKPR Lippo Karawaci. 21 LSIP PT. London Sumatra Indonesia. 22 PGAS Perusahaan Gas Negara. 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. 24 SIMP Salim Ivomas Pratama. 25 SMGR Semen Gresik (Persero). 26 TINS Timah (Persero). 27 TLKM Telekomunikasi Indonesia. 28 TRAM Trada Maritime Rp 1,3 Negatif Rp 3,250 Negatif Rp 3,4 Positif Rp Rp 485 Positif Rp 6,690 Negatif Rp 6,660 Positif Rp Rp 1,670 Negatif Rp 2,570 Negatif Rp 2,250 Positif Rp 1, Rp 3,9 Negatif Rp 4,425 Negatif Rp 3,175 Negatif Rp 6, Rp 17,250 Negatif Rp 22,950 Negatif Rp 17,350 Negatif Rp 1, Rp 4, Rp 7,550 Negatif Rp 9,450 Positif Rp 11,450 Negatif Rp 1, Rp 2,0 Negatif Rp 2,750 Negatif Rp 1,670 Negatif Rp 6, Rp 9,450 Negatif Rp 7,950 Positif Rp 7,050 Positif Rp Rp 530 Positif Rp 620 Positif Rp 990 Negatif

39 22 29 UNTR United Tractors. 30 UNVR Unilever Indonesia Rp 4, Rp 14,902 Negatif Rp 22,882 Negatif Rp 26,350 Negatif Rp 7,8 Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun Rp 11,050 Negatif Rp 16,5 Positif Rp 18,8 Positif Berdasarkan data pada tabel 1.5 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai DER tidak diikuti dengan penurunan harga saham, atau penurunan DER tidak diikuti oleh kenaikan harga saham atau disebut juga DER berhubungan secara negatif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 18 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. AKR Corporindo, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Astra International, PT. Alam Sutera, PT. Sentul City, Charoen Pokphand Indonesia, Energi Mega Persada, Vale Indonesia, Indofood Sukses Makmur, Indo Tambangraya Megah, Jasa Marga (Persero), Kalbe Farma, Lippo Karawaci, PT. London Sumatra Indonesia, Semen Gresik (Persero), Telekomunikasi Indonesia, Trada Maritime, dan Unilever Indonesia.

40 23 No KODE Nama Emiten Tahun Nilai Saham (Billion Rp) 1 AALI PT. Astra Agro Lestari. 2 ADRO PT. Adaro Energy. 3 AKRA PT. AKR Corporindo. 4 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) 5 ASII PT. Astra International 6 ASRI PT. Alam Sutera Realty. 7 BKSL PT. Sentul City. 8 BORN PT.Borneo Lumbung Energy & Metal. 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia. Tabel 1.6 Data MVA dan Harga Saham Nilai Buku (RP) MVA (Rp) HARGA SAHAM (Rp) 28 Rp 16,076 Rp 3,274 Rp 12, Rp 9,8 29 Rp 7,815 Rp 3,954 Rp 3, Rp 22,750 Negatif 2010 Rp 9,126 Rp 4,580 Rp 4, Rp 26,2 Positif 2011 Rp 6,072 Rp(11,441) Rp 17, Rp 21,7 Negatif 28 Rp 6,257 Rp 438 Rp 5, Rp Rp 41,153 Rp 545 Rp 40, Rp 1,730 Positif 2010 Rp 46,627 Rp 581 Rp 46, Rp 2,550 Positif 2011 Rp 35,887 Rp 692 Rp 35, Rp 1,770 Positif 28 Rp 3,365 Rp 515 Rp 2, Rp Rp 1,846 Rp 555 Rp 1, Rp 1,109 Negatif 2010 Rp 5,941 Rp 629 Rp 5, Rp 1,730 Positif 2011 Rp 9,5 Rp 935 Rp 8, Rp 3,025 Positif 28 Rp 42,996 Rp 845 Rp 42, Rp 1, Rp 27,8 Rp 854 Rp 26, Rp 2,2 Negatif 2010 Rp 16,721 Rp 1,4 Rp 15, Rp 2,450 Negatif 2011 Rp 7,594 Rp 1,129 Rp 6, Rp 1,620 Positif 28 Rp 38,790 Rp 8,171 Rp 30, Rp 1, Rp 34,080 Rp 9,854 Rp 24, Rp 3,470 Negatif 2010 Rp 58,503 Rp 12,180 Rp 46, Rp 5,455 Positif 2011 Rp 74,318 Rp 18,733 Rp 55, Rp 7,4 Positif 28 Rp 1,370 Rp 102 Rp 1, Rp Rp 1,352 Rp 108 Rp 1, Rp 105 Negatif 2010 Rp 7,809 Rp 124 Rp 7, Rp 295 Positif 2011 Rp 7,571 Rp 156 Rp 7, Rp 460 Negatif 28 Rp 1,612 Rp 231 Rp 1, Rp Rp 2,488 Rp 228 Rp 2, Rp 101 Positif 2010 Rp 3,1 Rp 144 Rp 2, Rp 109 Positif 2011 Rp 5,995 Rp 146 Rp 5, Rp 265 Positif Rp 4,015 Rp 372 Rp 3, Rp 1, Rp 18,574 Rp 480 Rp 18, Rp 830 Negatif 28 Rp 4,698 Rp 402 Rp 4, Rp 8, Rp 1,496 Rp 893 Rp Rp 450 Positif 2010 Rp 7,563 Rp 2,719 Rp 4, Rp 1,840 Positif 2011 Rp 11,691 Rp 377 Rp 11, Rp 2,150 Positif Hubungan MVA & Harga Saham

41 24 10 ENRG Energi Mega Persada. 28 Rp 17,010 Rp 258 Rp 16, Rp Rp 16,334 Rp 121 Rp 16, Rp 181 Negatif 2010 Rp 11,834 Rp 144 Rp 11, Rp 124 Positif 2011 Rp 18,190 Rp 151 Rp 18, Rp 178 Positif 11 EXCL XL Axiata. 28 Rp 4,139 Rp 608 Rp 3, Rp HRUM Harum Energy. 13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur. 14 INCO Vale Indonesia. 15 INDF Indofood Sukses Makmur. 16 INTP Indocement Tunggal Prakarsa. 17 ITMG Indo Tambangraya Megah. 18 JSMR Jasa Marga (Persero). 19 KLBF Kalbe Farma. 29 Rp 7 Rp 1,035 Rp (1,027.69) Rp 1,930 Negatif 2010 Rp 10,232 Rp 1,377 Rp 8, Rp 5,3 Positif 2011 Rp 8,209 Rp 1,607 Rp 6, Rp 4,525 Positif Rp 6,602 Rp 851 Rp 5, Rp 9, Rp 17,642 Rp 1,317 Rp 16, Rp 6,850 Negatif Rp 6,661 Rp 1,530 Rp 5, Rp 4, Rp 7,278 Rp 1,837 Rp 5, Rp 5,2 Positif 28 Rp 21,211 Rp 1,676 Rp 19, Rp 1, Rp 18,181 Rp 1,501 Rp 16, Rp 3,650 Negatif 2010 Rp 19,552 Rp 1,518 Rp 18, Rp 4,875 Positif 2011 Rp 9,054 Rp 1,615 Rp 7, Rp 3,2 Positif 28 Rp 14,209 Rp 968 Rp 13, Rp Rp 18,975 Rp(38,843) Rp 57, Rp 3,550 Positif 2010 Rp 26,422 Rp 1,912 Rp 24, Rp 4,875 Positif 2011 Rp 20,321 Rp 3,6 Rp 16, Rp 4,6 Positif 28 Rp 3,387 Rp 2,309 Rp 1, Rp 4,6 29 Rp 10,030 Rp 2,901 Rp 7, Rp 13,7 Positif 2010 Rp 16,915 Rp(16,448) Rp 33, Rp 15,950 Positif 2011 Rp 16,206 Rp 4,274 Rp 11, Rp 17,050 Negatif 28 Rp 16,360 Rp 5,915 Rp 10, Rp 10,5 29 Rp 16,361 Rp 9,5 Rp 6, Rp 31,8 Negatif 2010 Rp 16,362 Rp 1,883 Rp 14, Rp 50,750 Positif 2011 Rp 16,363 Rp 778 Rp 15, Rp 38,650 Negatif 28 Rp 2,971 Rp 966 Rp 2,4.53 Rp Rp 4,489 Rp 1,056 Rp 3, Rp 1,810 Positif 2010 Rp 6,731 Rp 1,138 Rp 5, Rp 3,425 Positif 2011 Rp 7,871 Rp 1,359 Rp 6, Rp 4,2 Positif 28 Rp 2,837 Rp 357 Rp 2, Rp 4 29 Rp 4,224 Rp 424 Rp 3, Rp 1,3 Positif 2010 Rp 20,453 Rp 529 Rp 19, Rp 3,250 Positif 2011 Rp 11,391 Rp 642 Rp 10, Rp 3,4 Negatif

42 25 20 LKPR Lippo Karawaci. 21 LSIP PT. London Sumatra Indonesia. 22 PGAS Perusahaan Gas Negara. 23 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam. 24 SIMP Salim Ivomas Pratama. 25 SMGR Semen Gresik (Persero). 26 TINS Timah (Persero). 27 TLKM Telekomunikasi Indonesia. 28 TRAM Trada Maritime. 29 UNTR United Tractors. 28 Rp 4,615 Rp 260 Rp 4, Rp Rp 13,908 Rp 282 Rp 13, Rp 485 Negatif 2010 Rp 20,680 Rp 356 Rp 20, Rp 6,690 Positif 2011 Rp 17,618 Rp 408 Rp 17, Rp 6,660 Positif 28 Rp 11,836 Rp 10,892 Rp Rp Rp 7,174 Rp(36,105) Rp 43, Rp 1,670 Positif 2010 Rp 9,217 Rp 3,337 Rp 5, Rp 2,570 Negatif 2011 Rp 8,117 Rp 856 Rp 7, Rp 2,250 Negatif 28 Rp 35,069 Rp 308 Rp 34, Rp 1, Rp 31,737 Rp 484 Rp 31, Rp 3,9 Negatif 2010 Rp 40,288 Rp 572 Rp 39, Rp 4,425 Positif 2011 Rp 39,942 Rp 709 Rp 39, Rp 3,175 Positif 28 Rp 30,413 Rp 1,735 Rp 28, Rp 6,9 29 Rp 18,650 Rp 2,474 Rp 16, Rp 17,250 Negatif 2010 Rp 17,091 Rp 2,763 Rp 14, Rp 22,950 Negatif 2011 Rp 15,2 Rp 3,544 Rp 11, Rp 17,350 Positif Rp 16,494 Rp 959 Rp 15, Rp 1, Rp 3,985 Rp 1,360 Rp 2, Rp 4, Rp 8,846 Rp 1,719 Rp 7, Rp 7,550 Positif 2010 Rp 31,995 Rp 2,024 Rp 29, Rp 9,450 Positif 2011 Rp 18,855 Rp 2,464 Rp 16, Rp 11,450 Negatif 28 Rp 15,447 Rp 7,591 Rp 7, Rp 1, Rp 17,408 Rp 682 Rp 16, Rp 2,0 Positif 2010 Rp 14,843 Rp 835 Rp 14,7.96 Rp 2,750 Negatif 2011 Rp 7,569 Rp 914 Rp 6, Rp 1,670 Positif 28 Rp 60,829 Rp 1,702 Rp 59, Rp 6,9 29 Rp 43,930 Rp 1,934 Rp 41, Rp 9,450 Negatif 2010 Rp 56,889 Rp 2,203 Rp 54, Rp 7,950 Negatif 2011 Rp 41,534 Rp 37,644 Rp 3, Rp 7,050 Positif 28 Rp 615 Rp 116 Rp Rp Rp 2,257 Rp 126 Rp 2, Rp 530 Positif 2010 Rp 5,503 Rp 133 Rp 5, Rp 620 Positif 2011 Rp 12,143 Rp 156 Rp 11, Rp 990 Positif 28 Rp 22,179 Rp 3,346 Rp 18, Rp 4, Rp 16,246 Rp(25,839) Rp 42, Rp 14,902 Positif 2010 Rp 23,438 Rp 4,850 Rp 18, Rp 22,882 Negatif 2011 Rp 32,339 Rp 7,373 Rp 24, Rp 26,350 Positif

43 26 30 UNVR Unilever Indonesia. 28 Rp 3,213 Rp 406 Rp 2, Rp 7,8 29 Rp 4,719 Rp 485 Rp 4, Rp 11,050 Positif 2010 Rp 7,928 Rp 530 Rp 7, Rp 16,5 Positif 2011 Rp 8,847 Rp 583 Rp 8, Rp 18,8 Positif Sumber : Ringkasan Kinerja Perusahaan Tahun Berdasarkan data pada tabel 1.6 ditemukan penyimpangan atau tidak adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang ada. Peningkatan nilai MVA tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, atau penurunan MVA tidak diikuti oleh penurunan harga saham atau disebut juga MVA berhubungan secara positif terhadap harga saham. Penyimpangan tersebut terjadi pada 19 perusahaan dari 26 perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Astra Agro Lestari, PT. AKR Corporindo, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Astra International, PT. Alam Sutera Realty, Energi Mega Persada, XL Axiata, Vale Indonesia, Indocement Tunggal Prakarsa, Indo Tambangraya Megah, Kalbe Farma, Lippo Karawaci, PT. London Sumatra Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Tambang Batubara Bukit Asam, Semen Gresik (Persero), Timah (Persero), Telekomunikasi Indonesia, dan United Tractors. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini penting untuk dilakukan dan penulis tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index Tahun

44 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Seberapa besar pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun baik secara simultan maupun parsial? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui besarnya pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun baik secara simultan maupun parsial. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan antara lain sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis a. Bagi Peneliti lain Sebagai salah satu referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya terutama bidang investasi saham dalam kelompok JII.

45 28 2) Kegunaan Praktis a. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham dalam kelompok JII. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen yang akan datang.

46 BAB II KERANGKA TEORITIK 2.1 Pasar Modal Syariah Darmadji dan Fakhruddin (26:231), pasar Modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi terlepas dari hal-hal yang dilarang, seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/23 (Bab II Pasal 2) tentang pedoman umum penerapan prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal, dinyatakan bahwa pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan syariah jika telah memenuhi prinsip-prinsip syariah. Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/23 (Bab III Pasal 3, ayat 2), menyebutkan bahwa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah antara lain, (1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang, (2) Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional, (3) Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram, (4) Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat, (5) Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat 29

47 30 (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/23 (Bab V, Pasal 5) pada ayat 1 menyebutkan bahwa pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezaliman. Pada ayat 2 menyebutkan bahwa transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezaliman sebagaimana dimaksud ayat 1 diatas meliputi : najsy, yaitu melakukan penawaran palsu, bai al-ma dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah), insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang, menimbulkan informasi yang menyesatkan, margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut, ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan mempengaruhi pihak lain. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep syariah, yaitu setiap perdagangan surat berharga harus menaati

48 31 ketentuan transaksi sesuai dengan ketentuan syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 40/DSN-MUI/X/ Jakarta Islamic Index (JII) PT. Bursa Efek Indonesia (pada saat itu bernama Bursa Efek Jakarta) dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 20. Hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 1. Metodologi perhitungan JII sama dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG. Sunariyah (26:143), menyatakan bahwa ada dua metode Indeks Harga Saham Gabungan, yaitu : Metode rata-rata (Average Method) dan metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method). BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh Bapepam dan LK, setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh Bapepam dan LK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya. Proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut ( : 1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK

49 32 2. Saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuidasi yaitu urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Saham yang masuk dalam JII terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. JII ini digunakan sebagai acuan (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah. 2.3 Saham Tandelilin (27:18), saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Samsul (26:45), saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan yang pemiliknya disebut sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham merupakan sertifikat atau tanda bukti kepemilikan yang

50 33 menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan pemiliknya disebut pemegang saham (shareholder atau stockholder) yang berhak untuk memiliki atas penghasilan aktiva suatu perusahaan Saham Syariah Darmadji dan Fakhruddin (26:169), saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah, seperti : 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang 2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram 4. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Peraturan Nomor II.K1 Tahun 29: Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah harus memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut : 1) Total hutang yang berbasis bunga dibanding dengan total aset tidak lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus)

51 34 2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) Fatwa No 40/DSN-MUI/X/23, Bab IV, Pasal 3 dan Pasal 4, saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak termasuk saham yang memiliki hakhak istimewa. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham syariah merupakan penyertaan modal oleh perusahan-perusahaan yang kegiatan operasionalnya secara keseluruhan tidak melanggar prinsipprinsip syariah yang telah ditentukan DSN-MUI dan Peraturan Nomor II.K1 Tahun Keuntungan dan Risiko Saham Sunariyah (26:48-50), pada dasarnya pemodal memiliki keuntungan dan risiko dengan membeli saham, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Keuntungan Membeli Saham a. Mendapat Dividen Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas

52 35 keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen merupakan daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut. b. Capital Gain Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Saham dikenal dengan karakteristik high risk high return, artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. 2. Risiko Membeli Saham a. Tidak Mendapat Dividen Potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

53 36 Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. b. Capital Loss Capital Loss merupakan kondisi saat pemodal harus menjual saham yang dimilikinya dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Pemodal melakukannya dengan tujuan untuk menghindari potensi kerugian yang semakin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham (cut loss) c. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, maka jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi, dan sisanya dibagikan kepada pemegang saham. d. Saham di Delist dari Bursa Saham yang telah di delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat

54 37 diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 2.4 Harga Saham Jenis Nilai Saham Saham adalah surat berharga yang mempunyai nilai. Setiap investor atau calon investor harus mengetahui harga atau nilai suatu saham yang nilainya berbeda-beda. Sunariyah (26:127), nilai sertifikat saham dapat dibagi manjadi empat, yaitu : 1) Nilai Nominal (Par Value), adalah harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat badan usaha. Harga saham tersebut merupakan harga yang sudah diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Harga ini tidak berubah-ubah dari yang telah ditetapkan oleh RUPS. Saat harga saham perdana lebih tinggi dari nilai nominal, akan ada selisih yang disebut dengan agio, sebaliknya jika harga perdana lebih rendah daripada nilai nominalnya maka akan terjadi disagio. 2) Nilai Buku (Book Value), nilai saham setiap waktu akan berbeda mulai dari perusahaan didirikan, perubahan tersebut dikarenakan adanya kenaikan atau penurunan harga saham, dan adanya laba ditahan. Nilai buku merupakan jumlah dari laba ditahan, par value saham, dan modal selain par value.

55 38 3) Nilai Dasar (Base Value), nilai ini merupakan harga perdana suatu saham setelah dilakukan penyesuaian karena corporate action (aksi emiten). Nilai dasar ini digunakan dalam perhitungan indeks harga saham sehingga akan terus berubah jika emiten seperti stock split dan right issue. 4) Nilai Pasar (Market Value), harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Saat bursa efek telah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (clossing price). Nilai pasar ini diperoleh dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai saham terbentuk di pasar jual beli saham karena akibat dari transaksi jual beli yang terjadi antara investor. Saat harga pasar Bursa Efek ditutup maka nilai pasar atau harga pasar merupakan harga penutupannya (clossing price) Penilaian Harga Saham Upaya untuk menemukan bagaimana menghitung harga saham yang sebenarnya (nilai instrinsik) selalu dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang memuasakan. Seorang investor dalam membuat keputusan berinvestasi dalam membeli saham tertentu, sebelumnya sudah menganilisis terlebih dahulu saham tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek dan tanggungan risiko saham. Darmadji dan Fakhruddin (26:189,202),

56 39 Ada dua jenis analisis yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian saham, yaitu : 1) Analisis Fundamental : Salah satu cara penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Analisis ini berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham. Beberapa indikator yang umum digunakan adalah pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas equitas, profit margin, dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. 2) Analisis Teknikal : Metode yang digunakan untuk menilai saham dengan melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham. Analisis ini menilai bahwa perkembangan atau kinerja saham dan pasar di masa lalu merupakan cermin kinerja ke depan. Berdasarkan definisi pendekatan penilaian harga saham di atas, dapat disimpulkan bahwa, pendekatan analisis fundamental lebih memfokuskan pada kinerja dan kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut dan menjadi pertimbangan utama dalam menanamkan investasi saham. Analisis ini

57 40 akan membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung dari kinerja perusahaan tersebut Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Usman, 1990:166) dalam Wiguna dan Mendari (28:133) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Faktor yang bersifat fundamental Faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Faktor ini meliputi: a. Kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan b. Prospek bisnis perusahaan di masa datang c. Prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan d. Perkembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan e. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan 2. Faktor yang bersifat teknis Faktor teknis menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek baik secara individu maupun secara kelompok. Para analis teknis dalam menilai harga saham banyak memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

58 41 a. Perkembangan kurs b. Keadaan pasar modal c. Volume dan frekuensi transaksi suku bunga d. Kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham perusahaan. 3. Faktor sosial dan politik a. Tingkat inflasi yang terjadi b. Kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh pemerintah c. Kondisi perekonomian d. Keadaan politik suatu negara 2.5 Earning Per Share (EPS) Tandelilin (27:241), Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Samsul (26:167), Investor yang membeli saham berarti investor membeli prospek perusahaan, yang tercermin pada laba per saham, jika laba per saham lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per saham lebih rendah berarti kurang baik. (Herlina dan Hadianto, 27) dalam Hadianto (28:164), EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham, keadaan ini akan mendorong harga saham mengalami kenaikan.

59 42 Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin besar nilai EPS maka semakin besar laba bersih yang akan diterima oleh pemegang saham. Meningkatnya laba bersih tersebut akan meningkatkan kekayaan pemegang saham, sehingga hal ini akan menarik minat investor untuk membeli saham, dengan naiknya permintaan saham maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang juga ikut meningkat, atau EPS memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham. 2.6 Price Earning Ratio (PER) Darmadji dan Fakhruddin (26:198), Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar (Stella, 29:1). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi PER menunjukkan semakin besar tingkat kepercayaan investor (pasar) terhadap saham perusahaan dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti semakin tinggi nilai PER mengindikasikan bahwa permintaan akan saham perusahaan semakin besar, dengan permintaan yang semakin besar maka harga saham perusahaan juga akan ikut meningkat, atau PER berhubungan positif terhadap harga saham.

60 Return on Asset (ROA) Tandelilin (27:240), Return on Asset (ROA) menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Darmadji dan Fakhruddin (26:2), Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimilikinya. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat rendahnya ROA perusahaan tergantung pada keputusan perusahaan dalam alokasi aset yang mereka miliki. Penggunaan aset yang tidak efisien akan berakibat pada rendahnya rasio ini, demikian pula sebaliknya. ROA yang positif atau yang semakin besar menunjukkan bahwa pengelolaan atau manajemen aset yang telah dilakukan oleh perusahaan telah efisien, sehingga aset perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar. Kondisi laba yang semakin besar akan meningkatkan permintaan saham, yang nantinya akan meningkatkan harga saham, atau ROA berhubungan secara positif terhadap harga saham. 2.8 Debt to Equity Ratio (DER) Darmadji dan Fakhruddin (26:2), Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total equity (modal sendiri) yang dimiliki perusahaan. Stella (29:1), DER yang semakin tinggi

61 44 menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat. (Robert Ang, 1997) dalam Abigael K dan Ika S (28:78) menyatakan bahwa, semakin besar DER akan berdampak pada profitabilias yang semakin berkurang, dan menyebabkan hak para pemegang saham berkurang. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, DER menunjukkan perbandingan modal asing dan modal sendiri. DER yang semakin tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar, sehingga beban perusahaan juga semakin berat, hal ini akan mengurangi hak pemegang saham, karena perusahaan akan lebih mengutamakan untuk melunasi semua kewajibannya terlebih dahulu, sehingga semakin meningkatnya nilai DER maka minat investor terhadap saham tersebut menurun dan akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun, atau DER berhubungan negatif terhadap harga saham. 2.9 Market Value Added (MVA) Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Semakin besar nilai MVA ini maka kemakmuran pemegang saham akan semakin maksimum (Husnan dan Pudjiastuti, 26:65). Nilai Tambah Pasar atau MVA ini digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja

62 45 manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang (Mardiyanto, 2013:3). Indikator yang digunakan untuk mengukur MVA yaitu, jika MVA >0, bernilai positif, perusahaan berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana, jika MVA < 0 bernilai negatif, maka perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana (Young dan O Byrne, 21:27) dalam Mardiyanto, (2013:3). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, nilai MVA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah modal suatu saham. Semakin besar nilai MVA maka semakin besar nilai tambah modal yang diberikan kepada investor, sehingga akan meningkatkan minat investor terhadap saham perusahaan tersebut, yang nantinya akan meningkatkan harga saham, atau MVA berhubungan positif terhadap harga saham Penelitian Terdahulu Berikut ini disediakan tabel ringkasan tentang penelitian terdahulu yang terkait dengan fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti, karena penelitian ini juga mengacu pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Tabel penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

63 46 No Peneliti dan Tahun Publikasi 1. Muktharuddin dan Desmoon King Romalo (Jurnal, 27) 2. Bram Hadianto (Jurnal, 28) 3. Ika Veronica Abigael K dan Ardiani Ika S (Jurnal, 28) 4. Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari (Jurnal, 28) 5. Stella (Jurnal, 29) Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Teknik Judul Penelitian Analisis Analisis Regresi Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Investmen (ROI), Debt To Equity Ratio (DER) dan Book Value (BV) Terhadap Harga Saham Properti di BEJ Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada Periode di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Return On Asset, Price Earning Ratio, Earning Per Share, Debt to Book Value Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEI Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Perusahaan yang terdaftar di LQ45 BEI Pengaruh Price To Earning Ratio (PER), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Hasil Penelitian ROA, ROE, ROI dan DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham BV secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA, ROE, ROI, DER dan BV secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EPS dan PER secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA, EPS dan PBV secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham PER dan DER secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham ROA, PER, EPS, DER dan PBV secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EPS secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga saham Tingkat Bunga SBI tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EPS dan Tingkat Bunga SBI secara simultan mempunyai penngaruh signifikan terhadap Harga Saham PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham DER secara parsial mempunyai negatif signifikan terhadap Harga Saham ROA secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PBV secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham PER, DER, ROA dan PBV secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham

64 47 6. Wijayanti (Jurnal, 2010) 7. A. Seetharaman and John Rudolph Raj (Journal, 2011) 8. Jatnika Dwi Asri (Jurnal, 2011) 9. Atika Jauharia Hatta dan Bambang Sugeng Dwiyanti (Jurnal, 2012) 10. Budi Rustandi Kartawinata (Jurnal) 11 Meilinda Haryuningputri dan Endang Tri Widyarti (Jurnal, 2012) Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesi (BEI) An Empirical Study on the Impact of Earnings Per Share on Stock Prices of a Listed Bank in Malaysia Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), dan Pertumbuhan Asset Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Sektor Pertanian yang Listing di BEI Tahun 23-28) The Company Fundamental Factors and Systematic Risk In Increasing Stock Price Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Cash Value Added (CVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EVA Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Manufaktur di BEI Tahun Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi EPS, PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham CAR secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham NPL, LDR, NIM secara partial tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham EPS, PER, CAR, NPL, LDR, NIM, ROA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EPS mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga saham EPS dan Pertumbuhan Asset secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Perubahan Harga Saham DER secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perubahan Harga Saham EPS, Pertumbuhan Asset dan DER secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EPS, PER dan HSM secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham DER dan NPM secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham EPS, PER, HSM, DER dan NPM secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EVA dan CVA secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham MVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham EVA, CVA, dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham ROA, Return On Sales (ROS) dan EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham ROE dan EPS secara parsial

65 Placido M. Menaje, Jr (Journal, 2012) 13. Sri Zuliarni (Jurnal, 2012) 14. Herry Mardiyanto (Jurnal, 2013) 15. Meita Rosy (Jurnal) Impact of Selected Financial Variables on Share Price of Publicly Listed Firm in the Philippines Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di BEI Analisis Pengaruh Nilai Tambah Ekonomi dan Nilai Tambah Pasar Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Ritel yang Listing Di BEI Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor LQ45 di BEI Periode Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi Analisis Regresi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA, ROS, EVA, ROE dan EPS secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham EPS secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Harga Saham EPS dan ROA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham ROA dan PER secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham DPR secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham ROA, PER dan DPR secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham MVA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham EVA secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham MVA secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham EVA dan MVA secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham 2.11 Kerangka Berfikir Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Nilai EPS yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar laba yang akan diterima pemegang saham,

66 49 sehingga akan menarik minat investor untuk membeli saham. Hal ini akan meningkatkan jumlah permintaan saham yang nantinya dapat mempengaruhi naiknya harga saham. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28), Hadianto (28), Wiguna dan Mendari (28), Wijayanti (2010), Asri (2011), Seetharaman dan Raj (2011), Hatta dan Dwiyanti (2012), Haryuningputri dan Widyarti (2012), Menaje Jr (2012), Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Price Earning Rasio (PER) merupakan rasio untuk melihat seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. PER ini menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi PER mengindikasikan bahwa investor semakin percaya pada emiten dan permintaan saham akan meningkat, dengan meningkatnya permintaan saham maka akan meningkatkan harga saham perusahaan. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (28), Stella (29), Wijayanti (2010). Hatta dan Dwiyanto (2012) dan Zuliarni (2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan dan menunjukkan bahwa

67 50 perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Kinerja perusahaan yang semakin efektif akan meningkatkan daya tarik perusahaan terhadap investor dan mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut juga akan meningkat. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28), Zuliarni (2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri. DER yang tinggi menunjukkan pendanaan perusahaan lebih banyak dilakukan dengan menggunakan hutang. Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan maka berdampak pada profitabilitas yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan hak pemegang saham akan semakin berkurang, sehingga akan berpengaruh pada minat investor yang akan mempengaruhi harga saham yang semakin menurun. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Abigael K dan Ika S (28) dan Stella (29) dan Hatta dan Dwiyanto (2012), Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Kemakmuran pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan meningkatkan perbedaan antara nilai

68 51 pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Semakin besar nilai MVA menunjukkan bahwa kemakmuran pemegang saham meningkat, dengan kemakmuran pemegang saham yang meningkat maka akan menarik investor untuk membeli saham tersebut, permintaan saham yang meningkat akan mengakibatkan harga saham juga akan ikut meningkat. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardiyanto (2013) dan Rosy,. Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dinyatakan bahwa MVA berpengaruh positif terhadap harga saham. Berikut ini adalah kerangka berfikir yang disajikan dalam bentuk gambar 2.1, yaitu : Earning Per Share (EPS) Variabel X 1 Price Earning Ratio (PER) Variabel X 2 Return On Assets (ROA) Variabel X 3 Harga Saham Variabel Y Debt to Equity Ratio (DER) Variabel X 4 Market Value Added (MVA) Variabel X 5 Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Model Penelitian

69 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H 1 : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added berpengaruh terhadap Harga Saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index Tahun baik secara simultan maupun parsial.

70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik (Sugiyono, 2010:13). Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Ringkasan Kinerja Perusahaan yang sahamnya dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2010:297), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk ke dalam kelompok Jakarta Islamic Index (JII) periode yang berjumlah 30 perusahaan. Perusahaan dalam kelompok JII pada periode tersebut, yaitu: PT. Astra Agro Lestari, PT. Adaro Energy, PT. AKR Corporindo, PT. Aneka Tambang (Persero), PT. Astra International, PT. Alam Sutera Realty, PT. Sentul City, PT. Borneo Lumbung Energy & Metal, Charoen Pokphand Indonesia, Energi Mega Persada, XL Axiata, Harum Energy, Indofood CBP Sukses Makmur, Vale Indonesia, Indofood Sukses Makmur, 53

71 54 Indocement Tunggal Prakarsa, Indo Tambangraya Megah, Jasa Marga (Persero), Kalbe Farma, Lippo Karawaci, PT. London Sumatra Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Tambang Batubara Bukit Asam, Salim Ivomas Pratama, Semen Gresik (Persero), Timah (Persero), Telekomunikasi Indonesia, Trada Maritime, United Tractors, Unilever Indonesia. Sugiyono (2010:297), sampel merupakan sebagian dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling method. Purposive random sampling method merupakan kombinasi antara purposive sampling yang pemilihan dalam purposive dilakukan secara random. Sugiyono (2010:3), metode purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Suryabrata (25:36), penentuan sampel secara random semua anggota populasi secara individual atau kolektif diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Alat yang dianggap praktis dan valid dalam penentuan sampel secara random ialah menggunakan tabel bilangan random atau kalkulator (Suryabrata, 25:36). Sampel diperoleh dari saham perusahaan-perusahaan dalam kelompok JII yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang sahamnya tercatat dalam kelompok JII paling akhir 1 Juni s.d. 30 November 2012

72 55 b. Perusahaan yang secara periodik memberikan laporan keuangan Harga Saham, EPS, PER, ROA, DER dan MVA pada tahun kalender yang berakhir 31 Desember selama tahun c. Perusahaan yang mempunyai nilai EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham positif selama tahun d. Perusahaan yang mempunyai Harga Saham di atas Rp 70, sebagai batas under stock price selama tahun Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Berdasar Kriteria No Kriteria Sampel Tidak Sesuai Kriteria Sampel 1. Perusahaan yang sahamnya tercatat dalam kelompok JII paling akhir 1 Juni s.d. 30 November Perusahaan yang secara periodik memberikan laporan keuangan Harga Saham, EPS, PER, ROA, DER dan MVA pada tahun kalender yang berakhir 31 Desember selama periode Perusahaan yang mempunyai nilai EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham positif selama periode Perusahaan yang mempunyai Harga Saham di bawah Rp 70 sebagai batas under stock price selama periode Jumlah Sampel Penelitian Sesuai Kriteria Sampel 30 Perusahaan 4 Perusahaan 26 Perusahaan 2 Perusahaan 24 Perusahaan 3 Perusahaan 21 Perusahaan 21 Perusahaan Populasi sebesar 30 perusahaan dalam kelompok JII pada periode yang memenuhi kriteria pengambilan sampel adalah sebanyak 21 perusahaan. 4 perusahaan yang tidak mempunyai data EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham selama periode adalah PT. Borneo Lumbung Energy & Metal, Harum Energy, Indofood CBP Sukses Makmur dan Salim Ivomas Pratama. Pada waktu melakukan uji asumsi klasik untuk memenuhi syarat uji normalitas, peneliti membuang 2 perusahaan yang mempunyai nilai

73 56 EPS, PER, ROA, DER, MVA dan Harga Saham yang bernilai negatif, selain itu untuk memenuhi syarat uji heteroskedastisitas peneliti membuang 3 perusahaan yang mempunyai Harga Saham lebih kecil dari Rp 70 yaitu batas under stock price selama periode Variabel Penelitian Variabel Bebas (Independen) Sugiyono (2010:61), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah : 1. X 1 Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan, maka perhitungan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut (Tandelilin, 27:242),: 2. X 2 Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka perhitungan PER dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin, 26:198):

74 57 3. X 3 Return On Assets (ROA) Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau aset yang dimilikinya, maka Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin 26:2) : ROA 4. X 4 Debt to Equity Ratio (DER) 1% Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya hutang dapat ditutup oleh modal sendiri, maka perhitungan DER dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin 26:2) : 5. X 5 Market Value Addes (MVA) Market Value Addes (MVA), merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke perusahaan oleh pemegang saham (pemilik perusahaan). Kemakmuran pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan tersebut, maka Perhitungan MVA dapat dirumuskan sebagai berikut (Husnan dan Pudjiastuti 26:67) :

75 Variabel Terikat (Dependen) Sugiyono (2010:61), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Harga Saham yang dilihat dari harga penutupan (closing price) pada akhir periode laporan keuangan tahunan pada perusahaan dalam kelompok JII tahun Closing price adalah harga yang terjadi pada saham akibat adanya permintaan dan penawaran di pasar, yang ditentukan menjelang penutupan perdagangan di bursa setiap harinya, maka harga penutupan saham tahunan adalah rata-rata harga yang terjadi pada suatu saham pada tahun tertentu. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Sugiyono (2010:329), bentuk dari teknik dokumentasi berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu, misalnya tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian adalah data EPS, PER, ROA, DER dan MVA terhadap Harga Saham dalam kelompok JII selama periode Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono (2010: ), statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

76 59 atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menganalisis data penelitian sebelum uji hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased dan Efficient estimator) sehingga perlu dilakukan : 1. Uji Normalitas Ghozali (2011: ), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu : a. Analisis Grafik Analisis ini dideteksi dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

77 60 pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenhi asumsi normalitas. Analisis grafik pada uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Grafik Normal Plot Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS

78 61 Gambar 3.2 Grafik Histogram Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan grafik histogram harga saham pada gambar 3.1 dan gambar 3.2, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik di atas menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan normal jika nilai sig (2-tailed) > 5%.

79 62 Analisis statistik pada uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a Mean.0 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.096 Positive.082 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.876 Asymp. Sig. (2-tailed).427 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil output SPSS Model regresi dikatakan normal jika memiliki nilai sig (2- tailed) > 5%. Tabel 3.2 diperoleh nilai sig = (42,7%), karena nilai sig 42,7% > 5%, maka data berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Ghozali (2011:96), dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Standar Autokorelasi No Hipotesis Keputusan Jika 1. Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl 2. Tidak ada autokorelasi positif No Desicison dl d du 3. Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl<d<4 4. Tidak ada korelasi negative No Desicison 4-du d 4-dl 5. Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du<d<4-du Sumber : Ghozali (2011:96)

80 63 Analisis pada uji autokorelasi penelitian ini adalah sebagai berikut: Model R R Square Tabel 3.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Log_MVA, DER, PER, ROA, Log_EPS b. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan hasil autokorelasi pada tabel 3.4 menunjukkan nilai Dw sebesar 2,215 pada taraf signifikansi 5% dengan variabel bebas k = 5 dan n = 84, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai DW 2,215 lebih besar dari batas atas (du) 1,774 dan kurang dari 2,226 hasil dari 4-1,774 (4-du), maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif, sehingga model regresi dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 3. Uji Multikolinieritas Ghozali (2011:91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas di dalam model regresi dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu (Ghozali, 2011:92) : a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF< 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut

81 64 b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF>10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut Analisis pada uji Multikolinieritas penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficient Correlations a Model Log_MVA DER PER ROA Log_EPS 1Correlations Log_MVA DER PER ROA Log_EPS Covariances Log_MVA E E DER E E-5.4 PER E-5-1.5E E E E-5 ROA 5.033E E E E-5.0 Log_EPS E a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Model Unstandardized Coefficients Tabel 3.6 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Log_EPS PER ROA DER Log_MVA a. Dependent Variable: Log_Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS

82 65 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 3.5 dapat dilihat hasil besaran korelasi antar variabel independen menunjukkan hanya variabel EPS yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel DER dengan tingkat korelasi sebesar 0,418 atau sekitar 41,8%, karena korelasi ini masih dibawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas secara serius. Hasil perhitungan nilai tolerance pada hasil uji multikolinieritas pada tabel 3.6 juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, sehingga penjelasan dari tabel 4.9 dan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 4. Uji Heteroskedastisitas a. Analisis Grafik Ghozali (2011:105), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi

83 66 variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Ghozali (2011:105) dasar analisisnya, yaitu : 1) Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis grafik pada uji heteroskedastisitas penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Variabel Dependen : Harga Saham Sumber : Hasil output SPSS Berdasarkan grafik Scatterplot pada gambar 3.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak secara

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian diambil dari keseluruhan populasi pada Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013. Berdasarkan data yang diperoleh penulis pada tahun

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP LEVERAGE DAN RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH CECILIA A Y SIMANUNGKALIT

SKRIPSI PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP LEVERAGE DAN RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH CECILIA A Y SIMANUNGKALIT SKRIPSI PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP LEVERAGE DAN RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH CECILIA A Y SIMANUNGKALIT 110521160 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penilitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav 52-5.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang praktek pengungkapan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menganalisis hubungan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana penelitian kuantitatif tersebut adalah penelitian yang mengolah angka-angka atau data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation research) dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data yang berada diperusahaan yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan, perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa data angka numerik untuk diuji hipotesis atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif karena sesuai dengan tujua penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1 Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tinggi. Di tengah pelemahan perekonomian Indonesia, rasap isubirtnok

BAB IV HASIL PENELITIAN. tinggi. Di tengah pelemahan perekonomian Indonesia, rasap isubirtnok BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Hasil Penelitian Pasar saham syariah dinilai masih punya ruang tumbuh cukup tinggi. Di tengah pelemahan perekonomian Indonesia, rasap isubirtnok nagnubag mahas agrah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482.

BAB I PENDAHULUAN. dan Komite Audit Pada Audit delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 12.3, 2015, hal. 482. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media informasi bagi pengguna untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia harus menyerahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed

RD - Saham. REKSA DANA AAA Blue Chip Value. Fund. RD - Mixed Peraturan : X.N.1 CIMB Principal Asset Management, mor & mor & 3 - DANA PENSIUN BANK CIM 0 (11-11-2010) --0-96,997,046,480.77 0.00 79,521,848,751.86 0.00 RD - Syariah - REKSADANA AAA - - 964,370.99 1,695.41

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii MOTTO... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR...xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan dilakukan

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) 121 Lampiran 1. Hasil perhitungan rasio perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010 Return On Investment (ROI) No Kode Nama Emiten Tahun Ratarata 2008 2009 2010 1 ADRO Adaro Energy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini di pilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia sebagai sentral informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2008-2010.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN SKRIPSI PENGARUH RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Oleh: Yuliati NIM. 2824123058 JURUSAN EKONOMI SYARIAH

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini merupakan suatu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini merupakan suatu rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Untuk mendapatkan kebenaran objektif dalam mengumpulkan data diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini merupakan suatu rancangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

Definisi Metode Analisis Deskriptif adalah : menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan

Definisi Metode Analisis Deskriptif adalah : menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan 30 Definisi Metode Analisis Deskriptif adalah : Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara hutang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dihilangkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) SKRIPSI KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: DER, ROA, ROE, EPS, and Stock Price. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: DER, ROA, ROE, EPS, and Stock Price. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Along with the progress of mining industry, there is a capital needed for business expansion. An effort to obtain using go public process that makes investor investment in stock. Observer intends

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2015 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 periode 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Stock Exchange) jl. Sudirman Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di JII yang berjumlah 11 perusahaan dari periode tahun 2012-2015, dengan menganalisa laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun 2009-2011. Data-data variabel independen (DER, leverage, ROI, growth) dapat diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Berdasarkan teknik yang digunakan penelitian ini termasuk jenis penelitian survei (survey research), yaitu penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif adalah dengan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS LIKUIDITAS DAN LEVERAGE

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS LIKUIDITAS DAN LEVERAGE ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM KELOMPOK LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : GEDE NENGAH ARIS PRIATMAJA NIM :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham yang dimana ROA (Return On Asset),ROE (Return On Equity), PBV(Price to Book Value) dan EPS (Earning Per Share) merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 o. Lampiran. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009 ama Perusahaan Kode Ukuran Perusahaan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Current Ratio Debt to Equity Ratio Return on

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SKRIPSI PENGARUH ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RINI LESTARI DAULAY 120522040 PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kinerja keuangan, current ratio, debt to equity ratio, return on assets, earning per share, harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: kinerja keuangan, current ratio, debt to equity ratio, return on assets, earning per share, harga saham ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on assets, return on equity, dan earning per share) terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada purposive

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH Josenico Situmorang 090503121 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH TANTRI EKA WARDANA 100522136 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi di Universitas Islam Negeri Malang, Jalan Gajayana 50 malang. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi harta yang dimiliki oleh individu dapat berkembang dan mendatangkan manfaat bagi

Lebih terperinci