PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT X MENGGUNAKAN ALGORITMA COMPUTER AIDED LAYOUT SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT X MENGGUNAKAN ALGORITMA COMPUTER AIDED LAYOUT SKRIPSI"

Transkripsi

1 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT X MENGGUNAKAN ALGORITMA COMPUTER AIDED LAYOUT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Lyvia Setiawan NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2017

2

3 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Pernyataan Tidak Mencontek atau Melakukan Tindakan Plagiat Saya, yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Lyvia Setiawan NPM : dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : "Perancangan Tata Letak Fasilitas PT X Menggunakan Algoritma Computer Aided Layout" adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan dikenakan kepada saya. Bandung, 16 Juli 2017 Lyvia Setiawan NPM :

4 ABSTRAK PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Saat ini PT X berencana untuk membangun sebuah perusahaan baru yang bergerak di bidang industri garmen. Pemilik PT X telah membeli tanah seluas 2.000m 2 dengan lebar 18,5 m dan panjang 108 m yang terletak di kawasan industri di Katapang, Bandung, Jawa Barat. Pada tanah tersebut, pemilik PT X akan membangun sebuah perusahaan garmen yang terdiri dari area kantor, area proses produksi, gudang bahan baku, gudang barang jadi, dan fasilitas-fasilitas pendukung atau fasilitas kerja. PT X akan memproduksi dua jenis produk yaitu kemeja dan celana khusus untuk pria. Pemilik PT X menginginkan target penjualan produk sebesar unit kemeja dan unit celana per bulan. PT X perlu melakukan perancangan tata letak fasilitas yang baik dan benar agar dapat memenuhi target produksi yang ditentukan pemilik perusahaan. Perancangan tata letak fasilitas untuk PT X dimulai dengan melakukan identifikasi proses produksi dari kemeja dan celana. Identifikasi dilakukan dengan pengamatan terhadap perusahaan sejenis yaitu CV X. Tipe proses produksi yang akan digunakan pada PT X yaitu product layout. Setelah melakukan identifikasi proses produksi dilakukan perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk proses produksi pada PT X. Berdasarkan jumlah mesin yang dibutuhkan dapat diketahui kebutuhan luas lantai produksi sebesar 931,49 m 2. Selain kebutuhan luas area produksi, diperhitungkan pula kebutuhan luas gudang bahan baku (73,8 m 2 ), gudang barang jadi (79,57 m 2 ), dan area kantor (321,77 m 2 ). Hasil kebutuhan luas tersebut dibandingkan dengan luas tanah yang tersedia. Area produksi, gudang bahan baku, dan gudang barang jadi terletak pada lantai satu, sedangkan area kantor terletak pada lantai dua. Perancangan tata letak fasilitas PT X dilakukan dengan menggunakan Algoritma Computer Aided Layout (CAL). Algoritma CAL yang digunakan untuk merancang kantor yaitu metode CORELAP, sedangkan algoritma CAL yang digunakan untuk merancang gudang bahan baku, gudang barang jadi, dan area produksi yaitu metode MCRAFT, BLOCPLAN, LOGIC, dan MULTIPLE. Perancangan dengan metode MCRAFT menghasilkan total perpindahan bahan sebesar 5.103,17 m, metode BLOCPLAN sebesar 5.474,32 m, metode LOGIC sebesar 3.675,15 m, dan metode MULTIPLE sebesar 5.234,68 m. Hasil perancangan dari keempat metode yang digunakan akan dievaluasi dengan mempertimbangkan empat faktor. Faktor tersebut adalah penggunaan luas area pabrik, kelancaran proses produksi, proses pemindahan bahan, dan jarak perpindahan bahan. Metode LOGIC dipilih karena dua keunggulan yaitu pada faktor luas area yang terpakai dan jarak perpindahan bahan. Luas area yang terpakai dari metode LOGIC yaitu sebesar m 2 dan jarak perpindahan bahan sebesar 3.675,15 m. Hasil perancangan dengan metode terpilih ditambahkan fasilitas pendukung lain seperti area receiving, shipping, toilet, tempat parkir, loker pekerja, dan lainnya sehingga dihasilkan rancangan tata letak fasilitas PT X secara keseluruhan. i

5 ABSTRACT PT X is one of the companies that engages in the textile industry. Currently PT X plans to build a new company that engages in the garment industry. The owner of PT X has purchased a land area of 2,000m2 with a width of 18.5 m and a length of 108 m located in an industrial estate in Katapang, Bandung, West Java. On the land, the owner of PT X will build a garment company consisting of an office area, production process area, raw material warehouse, finished goods warehouse, and supporting facilities or work facilities. PT X will produce two kinds of products namely shirts and pants exclusively for men. Owners of PT X want a product sales target of 5,000 units of shirts and 5,000 units of pants per month. PT X needs to do the design of the facility layout is good and true in order to meet production targets specified by the owner of the company. The design of the facility layout for PT X begins by identifying the production process from shirts and pants. Identification is done with the observation of a similar company that is CV X. Type of production process that will be used in PT X is product layout. After identifying the production process, calculation of the number of machines required for the production process at PT X is done. Based on the number of machines required can be known the need for production floor area of m2. In addition to the widespread area of production area, it also takes into account the need for extensive raw material warehouse (73.8 m2), finished goods warehouse (79.57 m2), and office area (321,77 m2). The results of these broad requirements are compared with the area of land available after calculating the need for open green land. Production area, raw material warehouse and finished goods warehouse is located on the first floor, while the office area is located on the second floor. The design of PT X facility layout is done by using Computer Aided Layout Algorithm (CAL). The CAL algorithm used to design the office is the CORELAP method, while the CAL algorithm used to design the raw material warehouse, warehouse of finished goods, and the production area is the method of MCRAFT, BLOCPLAN, LOGIC, and MULTIPLE. The MCRAFT method design resulted in total material transfer of 5, m, 5, m for the BLOCPLAN method, 3, m for the LOGIC method, and 5, m for the MULTIPLE method. The design results of the four methods used will be evaluated by considering four factors. These factors include the use of factory area, the smoothness of the production process, the process of material transfer, and the distance of material transfer. The LOGIC method is selected because of two factors which are the use of factory area, and the distance of material transfer. The area used from the LOGIC method is m 2 and the distance of material transfer is 3.675,15 m. The design result with selected method is added with other supporting facilities such as receiving, shipping, toilets, parking area, worker locker, and others so as to produce the layout design of PT X facility as a whole. ii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-nya, penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi berjudul Perancangan Tata Letak Fasilitas PT X dengan Menggunakan Algoritma Computer Aided Layout dengan baik dan tepat waktu. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam mencapai Gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri di Universitas Katolik Parahyangan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa penulisan yang digunakan. Kekurangan dan kesalahan tersebut dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk penulis. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang diberikan terhadap laporan skripsi ini agar laporan skripsi ini menjadi lebih baik. Pada penyusunan laporan skripsi ini, terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh penulis. Penulis menyadari bahwa kelancaran dari penyusunan laporan skripsi ini dengan adanya bantuan, dukungan, bimbingan, serta doa dari orang-orang yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan skripsi ini. Kendala-kendala yang dialami oleh penulis dapat teratasi dengan adanya bantuan, dukungan, bimbingan, serta doa yang diberikan. Atas dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Yani Herawati, S.T., M.T selaku dosen pembimbing dalam penyusunan laporan skripsi ini yang telah membimbing, membantu, dan memberikan masukan selama penyusunan skripsi ini berlangsung. 2. Ibu Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. dan Bapak Dr. Thedy Yogasara, S.T., M.EngSC selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dalam sidang proposal dan memberikan masukan dalam penulisan proposal skripsi. 3. Bapak Dr. Thedy Yogasara, S.T., M.EngSC dan Bapak Daniel Siswanto, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dalam sidang akhir dan memberikan masukan dalam penulisan laporan skripsi. iii

7 4. Pemilik PT X yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada PT X dan memberikan masukan dalam penyusunan laporan skripsi. 5. Pemilik CV yang telah memberikan izin untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan skripsi. 6. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis agar penulisan laporan skripsi dapat berjalan dengan lancar. 7. Teman-teman Teknik Industri, khususnya Handy, Vanni, Ardianto, Bonifasius, Alvin, dan Hans yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan skripsi. Penulis sangat mengharapkan bahwa hasil penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik perusahaan dan seluruh pembaca. Semoga dengan disusunnya laporan skripsi ini dapat membuat penulis terus belajar dari kesalahan-kesalahan yang dibuat. Akhir kata penulis mengucapkan permintaan maaf untuk perusahaan dan pembaca dari kesalahan dan kekurangan yang dilakukan dalam proses penyusunan laporan skripsi ini. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Bandung, 3 Agustus 2017 Penulis iv

8 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN... I-1 I.1 Latar Belakang Masalah... I-1 I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... I-3 I.3 Pembatasan Masalah... I-9 I.4 Tujuan Penelitian... I-9 I.5 Manfaat Penelitian... I-10 I.6 Metodologi Penelitian... I-10 I.7 Sistematika Penulisan... I-14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... II-1 II.1 Pengukuran Kerja... II-1 II.2 Pengukuran Watu Jam Henti... II-1 II.3 Uji Boxplot... II-3 II.4 Uji Kenormalan Data... II-3 II.5 Uji Kecukupan Data... II-4 II.6 Waktu Siklus... II-5 II.7 Waktu Normal... II-5 II.8 Waktu Baku... II-16 II.9 Prosedur Perancangan Tata Letak Fasilitas... II-19 II.10 Tipe-tipe Tata Letak... II-22 II.11 Tipe-tipe Produk... II-26 II.12 Tipe-tipe Proses... II-27 v

9 II.13 II.14 II.15 II.16 II.17 II.18 II.19 II.20 II.21 II.22 II.23 II.24 II.25 II.26 II.27 Aliran Bahan... II-28 Lembar Rencana Proses (LRP)... II-32 Multi Product Process Chart (MPPC)... II-33 From To Chart (FTC)... II-34 Pemindahan Barang... II-35 Kebutuhan Gudang... II-37 II.18.1 Penentuan Ruang Area Receiving dan Shipping... II-38 II.18.2 Metode Perhitungan Jarak Pada Gudang... II-40 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Pabrik... II-41 Perencanaan Kebutuhan Luas Lantai... II-42 Peralatan Perpindahan Material (Material Handling Equipment)... II-43 Struktur Organisasi... II-45 Kebutuhan Luas Kantor... II-47 Metode Perancangan Tata Letak Fasilitas... II-48 II.24.1 CRAFT... II-48 II.24.2 MCRAFT... II-48 II.24.3 BLOCPLAN... II-49 II.24.4 LOGIC... II-49 II.24.5 MULTIPLE... II-50 II.24.6 CORELAP... II-50 II.24.7 ALDEP... II-50 Minitab... II-51 AutoCAD... II-52 Flow Planner... II-53 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... III-1 III.1 Deskripsi Perusahaan... III-1 III.2 Produk yang Dihasilkan Perusahaan... III-2 III.3 Proses Produksi Perusahaan... III-5 III.4 Tipe Produksi Perusahaan... III-14 III.5 Material Handling Perusahaan... III-15 III.6 Struktur Organisasi Perusahaan... III-16 III.7 Perhitungan Kebutuhan Mesin dan Luas Area pada PT X... III-19 vi

10 III.8 III.9 III.10 III.7.1 Data Waktu Proses Produksi PT X... III-20 III Uji Boxplot Data Waktu Proses Produksi PT X... III-21 III Uji Kenormalan Data Waktu Proses Produksi PT X... III-27 III Uji Kecukupan Data Waktu Proses Produksi PT X... III-42 III Perhitungan Waktu Siklus... III-71 III Perhitungan Waktu Normal... III-79 III Perhitungan Waktu Baku... III-90 III.7.2 Perhitungan Kebutuhan Mesin... III-99 III Lembar Rencana Proses (LRP)... III-99 III Multi Product Process Chart (MPPC)... III-102 III.7.3 Perhitungan Kebutuhan Luas Area... III-109 III Perhitungan Kebutuhan Luas Area Storage... III-109 III Perhitungan Kebutuhan Luas Area Produksi... III-119 III Perhitungan Kebutuhan Luas Area Warehouse... III-125 III Perhitungan Kebutuhan Luas Area Kantor... III-128 Perbandingan Kebutuhan Luas Area dengan Luas Area Tersedia... III-129 From To Chart (FTC)... III-130 Proses Perancangan Initial Layout PT X... III-132 III.10.1 Proses Perancangan Area Pada Lantai 1 (Satu)... III-132 III Proses Perancangan Initial Layout dengan Metode MCRAFT... III-134 III Perancangan Initial Layout dengan Metode BLOCPLAN... III-136 III Perancangan Initial Layout dengan Metode LOGIC... III-139 vii

11 III.11 III.12 III.13 III Perancangan Initial Layout dengan Metode MULTIPLE... III-142 III.10.2 Proses Perancangan Area Pada Lantai 2 (Dua)... III-145 Perhitungan Total Biaya Perpindahan Material... III-154 Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Perancangan Tata Letak PT X... III-158 Hasil Layout Akhir... III-159 BAB IV ANALISIS... IV-1 IV.1 Analisis Penggunaan Algoritma Computer Aided Layout pada Perancangan Tata Letak Fasilitas PT X... IV-1 IV.2 Analisis Pengambilan Data Waktu Proses Produksi... IV-2 IV.3 Analisis Proses Pengujian Data... IV-3 IV.4 Analisis Perhitungan Waktu Baku... IV-4 IV.5 Analisis Tipe Layout Produksi yang Digunakan... IV-5 IV.6 Analisis Tipe Proses Produksi yang Digunakan... IV-6 IV.7 Analisis Nilai Allowance... IV-6 IV.8 Analisis Penentuan Fasilitas Pendukung Awal Pada Area Kantor... IV-7 IV.9 Analisis Perancangan Initial Layout Lantai Satu... IV-9 IV.10 Analisis Penentuan Jumlah Material Handling... IV-11 IV.11 Analisis Penentuan Jumlah Perpindahan Produk... IV-11 IV.12 Analisis Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Perancangan Tata Letak PT X... IV-12 IV.13 Analisis Hasil Layout Akhir... IV-13 IV.13.1 Analisis Penentuan Area Receiving dan Shipping... IV-13 IV.13.2 Analisis Penentuan Ukuran Gang... IV-13 IV.13.3 Analisis Jalan dan Tempat Parkir... IV-14 IV.13.4 Analisis Penempatan Fasilitas Pendukung pada Layout Akhir... IV-14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... V-1 V.1 Kesimpulan... V-1 V.2 Saran... V-2 viii

12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ix

13 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Nilai Faktor Penyesuaian Menurut Cara Shumard... II-6 Tabel II.2 Nilai Penyesuaian Faktor Keterampilan... II-9 Tabel II.3 Nilai Penyesuaian Faktor Usaha... II-12 Tabel II.4 Nilai Penyesuaian Faktor Kondisi Kerja... II-13 Tabel II.5 Nilai Penyesuaian Faktor Konsistensi... II-14 Tabel II.6 Nilai Penyesuaian Faktor Tingkat Kesulitan dari Pekerjaan Metode Objektif... II-14 Tabel II.7 Nilai Kelonggaran untuk Menghilangkan Rasa Lelah... II-17 Tabel II.8 Tampilan Tabel Lembar Rencana Proses... II-32 Tabel III.1 Data Waktu Proses Gambar Pola Kemeja Tangan Pendek... III-20 Tabel III.2 Data Outlier Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek... III-22 Tabel III.3 Data Outlier Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Panjang.. III-23 Tabel III.4 Data Outlier Waktu Proses Produksi Celana Bermuda... III-24 Tabel III.5 Data Outlier Waktu Proses Produksi Celana Kanvas... III-26 Tabel III.6 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Kemeja Tangan Pendek... III-28 Tabel III.7 Data Outlier Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek yang Sudah Ditambahkan Data... III-30 Tabel III.8 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Kemeja Tangan Pendek yang Sudah Ditambahakan Data... III-31 Tabel III.9 Data Tambahan Waktu Proses Jahit Luar Kerah Kemeja Tangan Pendek... III-31 Tabel III.10 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Kemeja Tangan Panjang... III-33 Tabel III.11 Data Tambahan Waktu Proses Setrika Manset Kanan dan Kiri Kemeja Tangan Panjang... III-34 Tabel III.12 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Celana Bermuda... III-36 Tabel III.13 Data Outlier Waktu Proses Celana Bermuda yang Sudah Ditambahkan Data... III-38 xi

14 Tabel III.14 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Celana Bermuda yang Sudah Ditambahkan Data... III-39 Tabel III.15 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Celana Kanvas... III-40 Tabel III.16 Data Outlier Waktu Proses Celana Kanvas yang Sudah Ditambahkan Data... III-41 Tabel III.17 Rekap Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Celana Kanvas yang Sudah Ditambahkan Data... III-42 Tabel III.18 Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek... III-43 Tabel III.19 Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Panjang... III-50 Tabel III.20 Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Proses Produksi Celana Bermuda... III-54 Tabel III.21 Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Proses Produksi Celana Kanvas... III-67 Tabel III.22 Waktu Siklus Data Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek... III-71 Tabel III.23 Waktu Siklus Data Waktu Proses Produksi Kemeja Tangan Panjang... III-73 Tabel III.24 Waktu Siklus Data Waktu Proses Produksi Celana Bermuda... III-75 Tabel III.25 Waktu Siklus Data Waktu Proses Produksi Celana Kanvas... III-77 Tabel III.26 Nilai Penyesuaian Westinghouse... III-79 Tabel III.27 Nilai Penyesuaian Objektif dengan Nilai 0,08... III-80 Tabel III.28 Nilai Penyesuaian Objektif dengan Nilai 0,11... III-81 Tabel III.29 Nilai Penyesuaian Objektif dengan Nilai 0,19... III-82 Tabel III.30 Waktu Normal Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek... III-82 Tabel III.31 Waktu Normal Proses Produksi Kemeja Tangan Panjang... III-84 Tabel III.32 Waktu Normal Proses Produksi Celana Bermuda... III-86 Tabel III.33 Waktu Normal Proses Produksi Celana Kanvas... III-88 Tabel III.34 Nilai Kelonggaran... III-90 Tabel III.35 Waktu Baku Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek... III-91 Tabel III.36 Waktu Baku Proses Produksi Kemeja Tangan Panjang... III-93 Tabel III.37 Waktu Baku Proses Produksi Celana Bermuda... III-95 Tabel III.38 Waktu Baku Proses Produksi Celana Kanvas... III-97 xii

15 Tabel III.39 Lembar Rencana Proses Potongan Kemeja Tangan Pendek.. III-100 Tabel III.40 Multi Product Process Chart Pembuatan Part Celana... III-104 Tabel III.41 Jumlah Mesin Teoritis dan Aktual... III-107 Tabel III.42 Ukuran Yard dan Jumlah Produk yang Dihasilkan... III-110 Tabel III.43 Ukuran dari Setiap Fasilitas di Kantor... III-129 Tabel III.44 Rekap Kebutuhan Luas Area Pada PT X... III-130 Tabel III.45 Perhitungan Jumlah Grid... III-133 Tabel III.46 Hasil Perhitungan Ukuran Lebar Setiap Area dari Setiap Band... III-138 Tabel III.47 Hubungan dari Setiap Departemen... III-147 Tabel III.48 Nilai TCR dari Setiap Departemen... III-148 Tabel III.49 Kriteria Urutan Masuk Departemen... III-148 Tabel III.50 Hasil Perhitungan UAT Awal dan Akhir... III-149 Tabel III.51 Perhitungan Layout Score Hasil Perancangan Layout Kantor Alternatif Satu... III-152 Tabel III.52 Perhitungan Layout Score Hasil Perancangan Layout Kantor Alternatif Dua... III-153 Tabel III.53 Evaluasi Pemilihan Rancangan Tata Letak PT X... III-158 xiii

16 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Bentuk Luas Tanah PT X... I-3 Gambar I.2 Contoh Kemeja dari PT X... I-5 Gambar I.3 Contoh Celana dari PT X... I-5 Gambar I.4 Aliran Proses Produksi Kemeja... I-6 Gambar I.5 Aliran Proses Produksi Celana... I-6 Gambar I.6 Metodologi Penelitian Perancangan Tata Letak Fasilitas PT X. I-12 Gambar II.1 Langkah/Prosedur Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik... II-20 Gambar II.2 Tata Letak Fasilitas Tipe Product Layout... II-22 Gambar II.3 Tata Letak Fasilitas Tipe Process Layout... II-23 Gambar II.4 Tata Letak Fasilitas Tipe Fixed Layout... II-24 Gambar II.5 Tata Letak Fasilitas Tipe GT Layout... II-25 Gambar II.6 Pola Aliran Bahan Garis Lurus... II-29 Gambar II.7 Pola Aliran Bahan Bentuk U... II-30 Gambar II.8 Pola Aliran Bahan Zig-zag... II-30 Gambar II.9 Pola Aliran Bahan Bentuk Melingkar... II-31 Gambar II.10 Pola Aliran Bahan Bersudut Ganjil (Odd Angle)... II-31 Gambar II.11 Bagan Multi Product Process Chart (MPPC)... II-34 Gambar II.12 Bagan From To Chart (FTC)... II-35 Gambar II.13 Tipe-tipe Peletakkan Area Receiving dan Shipping... II-38 Gambar II.14 Representasi Tipe Dock II-39 Gambar II.15 Representasi Tipe 45 Finger Dock... II-40 Gambar II.16 Contoh Jarak Rectilinear... II-40 Gambar II.17 Contoh Jarak Euclidian... II-41 Gambar II.18 Contoh Jarak Flow Path... II-41 Gambar II.19 Contoh Pallet... II-43 Gambar II.20 Contoh Tote Pans... II-44 Gambar II.21 Contoh Material Transport Equipment... II-44 Gambar II.22 Contoh Bar Code dan RFDT... II-45 Gambar II.23 Bagan Struktur Fungsional... II-45 xv

17 Gambar II.24 Bagan Struktur Geografis... II-46 Gambar II.25 Bagan Struktur Produk... II-46 Gambar II.26 Bagan Struktur Proses... II-46 Gambar II.27 Bagan Struktur Pelanggan... II-47 Gambar II.28 Bagan Struktur Matriks... II-47 Gambar II.29 Tampilan Software Minitab... II-51 Gambar II.30 Tampilan Software Autocad II-52 Gambar III.1 Denah Letak Lahan PT X... III-1 Gambar III.2 Kemeja Tangan Pendek... III-2 Gambar III.3 Kemeja Tangan Panjang... III-3 Gambar III.4 Celana Bermuda... III-4 Gambar III.5 Celana Kanvas... III-4 Gambar III.6 Aliran Proses Produksi Kemeja Tangan Pendek dan Kemeja Tangan Panjang... III-5 Gambar III.7 Proses Penjahitan Kemeja Tangan Pendek... III-6 Gambar III.8 Proses Penjahitan Kemeja Tangan Panjang... III-8 Gambar III.9 Proses Finishing Kemeja Tangan Pendek dan Kemeja Tangan Panjang... III-9 Gambar III.10 Aliran Proses Produksi Celana Bermuda dan Celana Kanvas... III-10 Gambar III.11 Proses Penjahitan Celana Bermuda... III-11 Gambar III.12 Proses Penjahitan Celana Kanvas... III-13 Gambar III.13 Proses Finishing Celana Bermuda dan Celana Kanvas... III-14 Gambar III.14 Struktur Organisasi PT X... III-16 Gambar III.15 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Gambar Pola Kemeja Tangan Pendek... III-21 Gambar III.16 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Gambar Pola Kemeja Tangan Pendek... III-28 Gambar III.17 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Luar Kerah Kemeja Tangan Pendek yang Sudah Dilakukan Penambahan Data... III-32 Gambar III.18 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Luar Kerah Kemeja Tangan Pendek yang Sudah Dilakukan Penambahan Data... III-33 Gambar III.19 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Setrika Manset Kanan xvi

18 dan Kiri Kemeja Tangan Panjang yang Sudah Dilakukan Penambahan Data... III-35 Gambar III.20 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Setrika Manset Kanan dan Kiri Kemeja Tangan Panjang yang Sudah Dilakukan Penambahan Data... III-36 Gambar III.21 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Kantong Kanan Dan Kiri Kemeja Tangan Pendek Hasil Uji Kecukupan Data... III-45 Gambar III.22 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Kantong Kanan Dan Kiri Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-46 Gambar III.23 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Tutup Kantong Kanan dan Kiri ke Badan Depan Kanan dan Kiri Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-46 Gambar III.24 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Tutup Kantong dan Kiri ke Badan Depan Kanan dan Kiri Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-47 Gambar III.25 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Badan Depan Bawah Kanan dan Kiri Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-48 Gambar III.26 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Badan Depan Kanan dan Kiri Kemeja tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-48 Gambar III.27 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Pasang Kancing Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-49 Gambar III.28 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Pasang Kancing Kemeja Tangan Pendek dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-50 Gambar III.29 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Pasang Kancing Kemeja Tangan Panjang dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-51 Gambar III.30 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Pasang Kancing Kemeja Tangan Panjang dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-52 Gambar III.31 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Lipat Kemeja Tangan Panjang dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-53 Gambar III.32 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Lipat Kemeja Tangan Panjang dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-53 xvii

19 Gambar III.33 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Mulut Bobok Kantong Depan Kanan ke Kelam Kantong Kanan 2 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-56 Gambar III.34 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Mulut Bobok Kantong Depan Kanan ke Kelam Kantong Kanan 2 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-57 Gambar III.35 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Mulut Bobok Kantong Depan Kanan ke Kelam Kantong Kanan 2 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-57 Gambar III.36 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Mulut Bobok Kantong Depan Kanan ke Kelam Kantong Kanan 2 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-58 Gambar III.37 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Sambungan Kelam Ke Kelam Kantong Kanan 1 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-59 Gambar III.38 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Sambungan Kelam Ke Kelam Kantong Kanan 1 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-59 Gambar III.39 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Sambungan Kelam ke Kelam Kantong Kanan 1 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-60 Gambar III.40 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Sambungan Kelam ke Kelam Kantong Kanan 1 Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-61 Gambar III.41 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Kelam Kantong Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-61 Gambar III.42 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Kelam Kantong Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-62 Gambar III.43 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Mulut Bobok Kantong Belakang Kanan dan Kiri 2 ke Pouring Badan Belakang Kanan dan Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-63 Gambar III.44 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Mulut Bobok Kantong Belakang Kanan dan Kiri 2 ke Pouring Badan xviii

20 Belakang Kanan dan Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-63 Gambar III.45 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Badan Belakang Kanan ke Badan Belakang Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-64 Gambar III.46 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Jahit Jarum Dua Badan Belakang Kanan ke Badan Belakang Kiri Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-64 Gambar III.47 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Pasang Kancing Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-65 Gambar III.48 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Pasang Kancing Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-65 Gambar III.49 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Pasang Label di Hentek Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-66 Gambar III.50 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Pasang Label di Hentek Celana Bermuda dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-66 Gambar III.51 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Kelam Kantong Kanan dan Kiri Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-68 Gambar III.52 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Kelam Kantong Kanan dan Kiri Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-68 Gambar III.53 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Obras Golpi Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-69 Gambar III.54 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Obras Golpi Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-69 Gambar III.55 Hasil Uji Boxplot Data Waktu Proses Pasang Kancing Atas Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-70 Gambar III.56 Hasil Uji Normal Data Waktu Proses Pasang Kancing Atas Celana Kanvas dari Hasil Uji Kecukupan Data... III-70 Gambar III.57 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Cutting Kemeja... III-121 Gambar III.58 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Cutting Celana... III-122 Gambar III.59 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Setrika Kemeja dan Celana... III-122 xix

21 Gambar III.60 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Jahit Kemeja dan Celana... III-123 Gambar III.61 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Inspeksi Kemeja... III-124 Gambar III.62 Hasil Perancangan Area Stasiun Kerja Setim Kemeja dan Celana... III-124 Gambar III.63 Hasil Perancangan Initial Layout dengan Metode MCRAFT setelah di-massage... III-137 Gambar III.64 Hasil Perancangan Initial Layout dengan Metode BLOCPLAN... III-140 Gambar III.65 Hasil Perancangan Initial Layout dengan Metode LOGIC... III-143 Gambar III.66 Hasil Perancangan Initial Layout dengan Metode MULTIPLE setelah di-massage... III-146 Gambar III.67 Hasil Perancangan Layout Kantor Alternatif Satu... III-150 Gambar III.68 Hasil Perancangan Layout Kantor Alternatif Dua... III-151 Gambar III.69 Tampilan Data Part Routing pada Software Flow Planner... III-154 Gambar III.70 Tampilan Tab Product Pada Software Flow Planner... III-155 Gambar III.71 Tampilan Tab Locations Pada Software Flow Planner... III-156 Gambar III.72 Tampilan Tab Methods Pada Software Flow Planner... III-157 xx

22 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Data Waktu Proses Produksi LAMPIRAN B Hasil Uji Keseragaman Data LAMPIRAN C Hasil Uji Normal LAMPIRAN D Tambahan Data Waktu Proses Produksi LAMPIRAN E Hasil Uji Keseragaman Data dengan Penambahan Data LAMPIRAN F Hasil Uji Normal dengan Penambahan Data LAMPIRAN G Lembar Rencana Proses Kemeja Tangan Pendek LAMPIRAN H Lembar Rencana Proses Kemeja Tangan Panjang LAMPIRAN I Lembar Rencana Proses Celana Bermuda LAMPIRAN J Lembar Rencana Proses Celana Kanvas LAMPIRAN K Multi Product Process Chart Kemeja dan Celana LAMPIRAN L Perhitungan Kebutuhan Luas Area Lantai 1 (Satu) LAMPIRAN M From To Chart LAMPIRAN N Pengolahan Data Initial Layout LAMPIRAN O Part Routing LAMPIRAN P Tampilan Hasil dari Software Flow Planner LAMPIRAN Q Hasil Layout Akhir xxi

23 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah awal yang dilakukan dalam penelitian. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan membuat latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penetilitan, serta sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Masalah Persaingan industri pada saat ini semakin meningkat dikarenakan banyak perusahaan yang baru didirikan. Suatu perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain apabila perusahaan tersebut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan lain, terutama perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen. Salah satu kelebihan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yaitu tata letak pabrik yang efektif dan efisien. Tata letak pabrik yang efektif dan efisien dapat diperoleh dari perancangan tata letak fasilitas yang terencana dan mengikuti langkah/prosedur (Wignjosoebroto, 2003). Perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu landasan utama pada sebuah pabrik dalam mengatur fasilitas-fasilitas pabrik untuk memaksimasi kelancaran proses produksi, meminimasi penggunaan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang proses produksi, dan meminimasi gerakan perpindahan material (Wignjosoebroto, 2003). Berdasarkan definisi perancangan tata letak fasilitas, dapat diketahui bahwa dengan melakukan perancangan tata letak fasilitas dapat dihasilkan keunggulan-keunggulan bagi perusahaan. Keunggulan tersebut diantaranya meminimasi penggunaan luas area pabrik, memaksimasi kelancaran proses produksi, mengurangi proses pemindahan bahan, dan meminimasi jarak perpindahan bahan. Keunggulan dari perancangan tata letak fasilitas akan sangat berpengaruh untuk perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan yang baru akan dibangun agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sejak lama. I-1

24 BAB I PENDAHULUAN Proses penentuan luas area secara efektif dari setiap departemen perusahaan dapat terwujud dengan melakukan perancangan tata letak fasilitas. Penentuan luas area yang efektif dapat menghemat penggunaan luas area tersedia dari perusahaan. Perusahaan yang melakukan perancangan tata letak fasilitas dapat meminimumkan penggunaan luas area seperti jarak antar mesin atau peralatan serta ruang tempat kerja dari setiap departemen. Kelancaran proses produksi dapat terjadi pada sebuah perusahaan apabila tata letak dari setiap stasiun kerja berurutan sesuai dengan aliran proses produksi dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tata letak yang tepat dari setiap stasiun kerja perusahaan dapat diperoleh apabila perusahaan melakukan perancangan tata letak fasilitas. Tata letak dari setiap stasiun kerja meliputi tata letak mesin atau peralatan serta fasilitas-fasilitas penunjang proses produksi di pabrik. Kegiatan proses pemindahan barang sering dilakukan dalam proses produksi di suatu pabrik. Proses pemindahan barang yang minimal dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, terutama terhadap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain biaya, proses pemindahan barang dapat berpengaruh terhadap waktu proses produksi yang berlangsung di perusahaan. Proses pemindahan barang yang minimal dapat terjadi di suatu perusahaan apabila perusahaan melakukan perancangan tata letak fasilitas. Jarak perpindahan barang pada proses produksi sangat berpengaruh terhadap proses pemindahan barang pada suatu perusahaan. Apabila jarak perpindahan barang dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain semakin dekat maka akan mengurangi waktu proses pemindahan barang. Jarak perpindahan barang yang semakin dekat dapat diperoleh suatu perusahaan apabila perusahaan melakukan perancangan tata letak fasilitas. Apabila perusahaan tidak melakukan perancangan tata letak fasilitas, maka dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi perusahaan. Permasalahan yang terjadi diantaranya kesalahan dalam penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi, penempatan mesin yang tidak sesuai dengan proses produksi, dan penentuan tata letak fasilitas yang tidak sesuai dengan aliran proses produksi. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi ukuran dari luas area yang dibutuhkan setiap stasiun kerja, ketidaklancaran proses produksi, waktu dan jumlah proses pemindahan barang, serta jarak perpindahan I-2

25 BAB I PENDAHULUAN barang pada perusahaan. Permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi bagi perusahaan akan membuat perusahaan kalah dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki keunggulan karena melakukan perancangan tata letak fasilitas secara terencana dan sesuai dengan langkah/prosedur. Dengan demikian, apabila perusahaan ingin mampu bersaing dengan perusahaan lain, perusahaan tersebut perlu memiliki keunggulan yang telah disebutkan sebelumnya dengan melakukan proses perancangan tata letak fasilitas yang terencana dan sesuai dengan langkah/prosedur. PT X merupakan sebuah perusahaan baru yang akan dibangun di daerah kawasan industri di Katapang, Bandung, Jawa Barat. PT X bergerak dalam bidang industri garmen yang nantinya akan menghasilkan produk berupa kemeja dan celana. PT X memiliki luas tanah sebesar 2000 m 2 dengan lebar 18,5 m dan panjang 108 m. PT X menginginkan rancangan tata letak fasilitas yang tepat agar dapat bersaing dengan perusahaan yang sudah berdiri sejak lama. Penelitian ini dilakukan untuk membantu PT X dalam merancang tata letak fasilitas agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah ada dengan memiliki keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan sebelumnya. Bentuk luas tanah yang dimiliki oleh PT X dapat dilihat pada Gambar I.1. Gambar I.1 Bentuk Luas Tanah PT X I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil dan akan membangun sebuah perusahaan baru yang bergerak di bidang industri garmen. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan, PT X ingin memanfaatkan bahan baku berupa kain yang sudah dikenal oleh banyak perusahaan garmen dengan memproduksi sendiri kain tersebut menjadi sebuah I-3

26 BAB I PENDAHULUAN produk berupa kemeja dan celana. Keinginan dari pemilik perusahaan diwujudkan dengan rencana pembangunan perusahaan baru dari PT X yang bergerak di bidang industri garmen. Rencana pembangunan perusahaan baru tidak mempengaruhi perusahaan lama yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan lama dari PT X akan tetap memproduksi kain berkualitas yang ditujukan untuk berbagai perusahaan garmen baik untuk perusahaan garmen yang dimiliki oleh PT X maupun perusahaan garmen secara umum. PT X telah membeli lahan dengan luas 2000 m 2 yang memiliki lebar 18,5 m dan panjang 108 m. Lahan yang telah dibeli oleh PT X tidak dapat diperluas karena di sekeliling lahan yang telah dibeli oleh PT X terdapat pabrik dari perusahaan lain. Lahan yang telah dimiliki oleh PT X akan dimanfaatkan untuk membangun perusahaan garmen. Pada lahan yang tersedia akan dibangun lahan hijau. Hal tersebut dilakukan untuk mematuhi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 yang menyebutkan bahwa setiap pemilik bangunan wajib menyediakan lahan hijau. Pemilik PT X menginginkan adanya area kantor, area proses produksi, gudang bahan baku, gudang barang jadi, dan fasilitas-fasilitas pendukung atau fasilitas kerja. Pada bagian kantor, pemilik PT X menginginkan adanya enam departemen yang terdiri dari Departemen Pemasaran, Departemen Perencanaan Produksi dan Produksi, Departemen Akuntansi dan Keuangan, Departemen Pembelian, Departemen Distribusi dan Penyimpanan, serta Departemen Sumber Daya Manusia. Keinginan dari pemilik PT X diketahui dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik PT X. Setiap departemen tersebut memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda namun setiap departemen akan saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Jumlah orang untuk setiap departemen berbeda-beda disesuaikan dengan tugas yang dilakukan oleh departemen tersebut. Proses produksi yang akan berlangsung di PT X terdiri dari proses pemotongan kain, penjahitan, pelubangan kancing, bartek, pemasangan kancing, dan proses finishing. Proses produksi dilakukan untuk menghasilkan produk berupa kemeja dan celana. Kemeja dan celana yang akan dihasilkan oleh PT X terdiri dari beberapa model. Model dari produk ditentukan oleh pemilik perusahaan serta permintaan dari department store yang memesan produk. Model dari setiap kemeja dan celana yang akan diproduksi oleh PT X tidak terdapat perbedaan yang I-4

27 BAB I PENDAHULUAN signifikan. Dengan demikian, proses produksi dari setiap model kemeja dan celana menggunakan alur produksi yang sama. PT X tidak memproduksi kemeja dan celana untuk wanita karena kemeja dan celana yang akan diproduksi oleh PT X khusus untuk pria. Salah satu contoh kemeja yang akan diproduksi pada PT X dapat dilihat pada Gambar I.2. Gambar I.2 Contoh Kemeja dari PT X Desain kemeja pada Gambar I.2 ditentukan oleh perusahaan yang memesan kemeja. Kemeja pada Gambar I.2 merupakan kemeja yang diproduksi oleh PT X untuk pria dewasa. Sedangkan salah satu contoh dari celana yang akan diproduksi pada PT X dapat dilihat pada Gambar I.3. Gambar I.3 Contoh Celana dari PT X Desain dari celana pria pada Gambar I.3 berdasarkan permintaan dari perusahaan yang memesan celana. Proses produksi dari kemeja dan celana hampir serupa, hanya terdapat sedikit perbedaan pada proses penjahitan. Aliran proses produksi dari kemeja dapat dilihat pada Gambar I.4. I-5

28 BAB I PENDAHULUAN Pembuatan Pola Pemotongan Kain Proses Sablon Proses Bordir Proses Setrika Kerah dan Kantong dengan Kain Keras Proses Penggambaran Pola Jahit pada Kerah dan Kantong Proses Penjahitan Kerah Bagian Dalam Proses Pembalikan Kerah Proses Penjahitan Kerah Bagian Luar + Penggabungan dengan Kaki Kerah Proses Penjahitan Kantong Bagian Dalam Proses Pembalikan Kantong Proses Penjahitan Kantong Bagian Luar Proses Obras Bagian Lengan dengan Badan Bagian Depan dan Belakang Proses Lilit Bagian Badan Depan dengan Badan Belakang Proses Penjahitan Kerah pada Badan Proses Penjahitan Kantong pada Badan Proses Kamsay Badan Bagian Depan Proses Bartek Proses Pasang Merk Proses Washing Proses Pelubangan Kancing Proses Pemasangan Kancing Proses Pemeriksaan Kemeja Proses Setrika Kemeja Proses Pemasangan Label Proses Pelipatan Kemeja Proses Pengepakan Kemeja Gambar I.4 Aliran Proses Produksi Kemeja Proses pembuatan pola dan pemotongan kain dilakukan pada stasiun kerja yang sama yaitu stasiun kerja cutting. Proses sablon dan bordir tidak selalu dilakukan pada setiap kemeja bergantung dari desain setiap kemeja. Proses setrika kerah dan kantong dengan kain keras sampai proses kamsay badan bagian depan merupakan proses jahit. Proses setrika kemeja hingga proses pengepakan kemeja merupakan proses yang dilakukan pada stasiun kerja finishing. Aliran proses produksi dari celana dapat dilihat pada Gambar I.5. Pembuatan Pola Pemotongan Kain Proses Sablon Proses Bordir Proses Penggambaran Pola Jahit pada Kantong Proses Penjahitan Kantong Bagian Dalam Proses Pembalikan Kantong Proses Penjahitan Kantong Bagian Luar Proses Obras Bagian Depan dengan Belakang Proses Penjahitan Kantong pada Celana Proses Kamsay pada Pinggang Proses Pemasangan Tali pada Pinggang Proses Bartek Proses Washing Proses Pemasangan Merk Proses Pemasangan Kancing Proses Pemeriksaan Celana Proses Setrika Celana Proses Pemasangan Label Proses Pelipatan Celana Proses Pengepakan Celana Gambar I.5 Aliran Proses Produksi Celana I-6

29 BAB I PENDAHULUAN Proses pembuatan pola dan pemotongan kain sama dengan pada aliran proses kemeja yang dilakukan pada stasiun kerja yang sama yaitu stasiun kerja cutting. Proses sablon dan bordir tidak selalu dilakukan pada aliran proses produksi celana bergantung dari desain celana. Proses penggambaran pola jahit pada kantong sampai pemasangan tali pada pinggang berlangsung pada stasiun kerja jahit. Terdapat sedikit perbedaan proses jahit kemeja dan celana yaitu pada saat menjahit kantong. Salah satu perbedaan proses jahit kemeja dan celana yaitu pada aliran proses produksi kemeja terdapat proses setrika kantong sedangkan pada aliran proses produksi celana tidak terdapat proses setrika kantong. Proses pemasangan kancing sama seperti proses sablon dan bordir tidak selalu ada pada aliran proses produksi celana bergantung dari desain setiap celana. Proses setrika celana hingga proses pengepakan celana merupakan proses finishing. Setiap bulan PT X harus bisa menghasilkan kemeja sebesar unit dan celana sebesar unit yang merupakan target dari pemilik perusahaan. Proses produksi yang terjadi di PT X tidak menggunakan fixed layout maupun process layout. Hal tersebut disebabkan produk yang dihasilkan oleh PT X hanya terdiri dari dua jenis produk yaitu kemeja dan celana. Selain itu proses produksi pembuatan kemeja dan celana dilakukan secara berurutan dan proses produksi dari kedua produk yang dihasilkan PT X berbeda. Berdasarkan kriteria proses produksi PT X dapat diketahui bahwa proses produksi di PT X cocok menggunakan product layout. PT X memproduksi produk kemeja dan celana dalam jumlah yang besar. Perusahaan memiliki target produksi sebesar unit kemeja dan unit celana per bulan. Target tersebut ditentukan berdasarkan pertimbangan keuntungan yang akan diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk. Target produksi dapat tercapai dengan melakukan perancangan tata letak fasilitas yang terencana dan sesuai dengan prosedur. Perancangan fasilitas dibuat berdasarkan target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan. Hasil dari perancangan dapat memfasilitasi kebutuhan mesin dan area produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk sesuai dengan target produksi. Pemilik PT X menginginkan adanya gudang bahan baku dan gudang barang jadi pada pabrik. Bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi antara lain kain, benang, kancing, label, merk, dan karet. Bahan baku akan I-7

30 BAB I PENDAHULUAN disimpan pada gudang bahan baku, namun gudang tersebut tidak hanya menyimpan material yang digunakan untuk proses produksi, tetapi juga menyimpan berbagai material yang digunakan dalam proses finishing seperti plastik dan kardus. Gudang barang jadi digunakan sebagai tempat penyimpanan barang jadi yang telah dipak dalam kardus. Barang jadi yang akan disimpan pada gudang barang jadi PT X terdiri dari produk berupa kemeja dan celana. Pemilik PT X menginginkan adanya fasilitas pendukung atau fasilitas kerja di dalam perusahaan. Fasilitas pendukung atau fasilitas kerja merupakan salah satu faktor pendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dan membantu kelancaran pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja di perusahaan (Vonny, 2016). Berdasarkan pengertian dari fasilitas pendukung, perusahaan perlu menyediakan fasilitas pendukung bagi tenaga kerja agar pekerjaan yang dilakukan tenaga kerja dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Fasilitas pendukung yang akan dirancang pada PT X meliputi ruang keamanan, ruang ibadah atau mushola, WC, ruang arsip, serta ruang makan. PT X dapat memperoleh beberapa keunggulan dengan melakukan perancangan tata letak fasilitas yang terencana dan sesuai prosedur. Keunggulan yang diperoleh seperti memaksimasi pemanfaatan ruang yang tersedia dengan mencakup seluruh fasilitas yang dibutuhkan guna mendukung tujuan perusahaan, kelancaran proses produksi, waktu dan jumlah proses pemindahan barang minimal, serta jarak perpindahan barang yang minimal. Keunggulan-keunggulan tersebut dapat membuat PT X mampu dalam bersaing dengan perusahaan lain. Perancangan tata letak fasilitas dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu MCRAFT, BLOCPLAN, LOGIC, dan MULTIPLE. Metode tersebut digunakan untuk melakukan perancangan antar departemen pada perusahaan. Metode yang digunakan untuk merancang tata letak fasilitas pada PT X merupakan metode yang termasuk kedalam computer aided layout. Computer aided layout memiliki beberapa kriteria seperti tipe input data, objective function, bentuk departemen, dan primary function (Tompkins, White, Bozer, dan Tanchoco, 2003). Keempat metode yang dipilih dalam perancangan memiliki kesamaan tipe input data, objective function, dan primary function. Tipe input data dari keempat metode tersebut yaitu termasuk kedalam data kuantitatif, objective function yang dimiliki keempat metode tersebut yaitu meminimasi jumlah aliran, dan primary function dari keempat metode tersebut yaitu construction. I-8

31 BAB I PENDAHULUAN Empat metode yang dipilih dalam perancangan tata letak fasilitas pada PT X dapat digunakan untuk merancang layout yang termasuk product layout. Perancangan dengan keempat metode tersebut mengikuti sebuah alur dalam penempatan setiap departemen (Tompkins et al., 2003). Pada product layout terdapat alur produksi dari setiap proses pembuatan produk. Dengan demikian, alur produksi tersebut dapat digunakan pada perancangan untuk setiap metode. Hasil perancangan dari keempat metode akan dipilih satu rancangan yang terbaik. Pemilihan rancangan tersebut ditentukan berdasarkan hasil evaluasi dari setiap rancangan. Evaluasi dilakukan dengan melihat beberapa indikator seperti luas daerah yang digunakan dari setiap rancangan, kelancaran proses produksi, jarak perpindahan antar departemen, dan jumlah pemindahan barang. Hasil rancangan yang dipilih merupakan rancangan yang memenuhi setiap indikator. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pemilik perusahaan dapat disimpulkan rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan menjadi tiga buah pertanyaan. Berikut ini rumusan masalah berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh pemilik perusahaan. 1. Bagaimana rancangan initial layout PT X dengan menggunakan algoritma Computer Aided Layout? 2. Bagaimana evaluasi rancangan initial layout PT X? 3. Bagaimana hasil layout akhir PT X berdasarkan rancangan initial layout terpilih? I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian Pada penelitian mengenai rancangan tata letak fasilitas PT X terdapat dua batasan masalah. Batasan masalah merupakan suatu hal yang tidak dilakukan pada penelitian. Batasan masalah dari penelitian mengenai rancangan tata letak fasilitas pada PT X yaitu 1. Pada penelitian tidak dilakukan perancangan tata letak pada gudang bahan baku dan barang jadi. 2. Pada penelitian tidak dilakukan perhitungan waktu setup. Selain batasan masalah, pada penelitian ini digunakan satu asumsi. Asumsi yang digunakan yaitu produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Asumsi tersebut akan digunakan dalam proses perhitungan. I-9

32 BAB I PENDAHULUAN I.4 Tujuan Penelitian Tujuan diperoleh dari masalah yang sedang dihadapi oleh pemilik PT X pada rancangan tata letak fasilitas yang baru akan dibuat. Tujuan dibuat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh pemilik PT X. Berikut ini merupakan tujuan dari penelitan yang dilakukan. 1. Merancang initial layout PT X dengan menggunakan algoritma Computer Aided Layout. 2. Mengevaluasi rancangan initial layout PT X. 3. Merancang hasil layout akhir PT X. I.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitan yang dilakukan pada PT X dapat memberikan beberapa manfaat nyata. Manfaat merupakan hasil yang diperoleh memberikan dampak positif atau keuntungan bagi perusahaan, penulis, pembaca, serta penelitian berikutnya. Berikut ini merupakan manfaat yang diperoleh dari penelitian mengenai rancangan tata letak fasilitas pada PT X. 1. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemilik PT X dalam merancang tata letak fasilitas. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai rancangan tata letak fasilitas di suatu perusahaan. I.6 Metodologi Penelitian Penelitan yang dilakukan berdasarkan metodologi penelitian. Metodologi penelitian berisi langkah-langkah atau urutan penelitian yang dilakukan pada PT X. Langkah-langkah penelitian dimulai dengan wawancara dengan pemilik PT X yang baru akan dibangun sampai akhir yaitu mendapatkan kesimpulan dan saran dari penelitian. Wawancara dengan pemilik perusahaan merupakan hal pertama yang dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dari pemilik perusahaan terhadap rancangan tata letak fasilitas yang akan dibuat. Setelah itu dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya yaitu seperti identifikasi dan perumusan masalah, penentuan tujuan dan rencana studi, studi literatur, pengumpulan data, pengolahan data, pembuatan rancangan tata letak fasilitas, analisis hasil rancangan tata letak fasilitas, dan kesimpulan serta saran. Langkahlangkah tersebut ditampilkan pada Gambar I.6. I-10

33 BAB I PENDAHULUAN Gambar I.6 Metodologi Penelitian Perancangan Tata Letak Fasilitas PT X dengan Menggunakan Algoritma Computer Aided Layout I-11

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI Reka Interga ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.3 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember 2013] Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI FARIEZA

Lebih terperinci

SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA

SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA Disusun oleh : Ahmad Wardiman 2012.10.215.160 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI GUNA MENGURANGI MATERIAL HANDLING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS : CV. GARUDA PLASTIK) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Pada latar belakang dijelaskan mengenai latar

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang Masalah... I-1 1.2.

Lebih terperinci

Metode Craft Berbantuan Perangkat Lunak WinQsb Untuk Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas V2.0 Pada Industri Dompet CV. X

Metode Craft Berbantuan Perangkat Lunak WinQsb Untuk Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas V2.0 Pada Industri Dompet CV. X Metode Craft Berbantuan Perangkat Lunak WinQsb Untuk Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas V2.0 Pada Industri Dompet CV. X Rossi Septy Wahyuni 1a Astri Anggraini Safitri 2b 1 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang 48 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang didirikan pada tahun 1996 dan mempunyai 40 mesin dan 30 tenaga kerja pada

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........... i HALAMAN PERNYATAAN.......... ii HALAMAN PENGESAHAN.......... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR............ v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun Oleh Andria Kurniawan 11 16 06751 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya.

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS Dimas Ayu Mardhika 1*, Harun Indra Kusuma 1, Mariyatul Qibtiyah 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha v ABSTRACT Competition in the manufacturing companies continue to increase along times. Every company always tries to produce a quality product and match with consumer desire. Especially companies based

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN ALIRAN PROSES PRODUKSI UNTUK MINIMASI MAKESPAN DAN PERANCANGAN METODE PENERIMAAN DAN PENOLAKAN ORDER

USULAN PERBAIKAN ALIRAN PROSES PRODUKSI UNTUK MINIMASI MAKESPAN DAN PERANCANGAN METODE PENERIMAAN DAN PENOLAKAN ORDER USULAN PERBAIKAN ALIRAN PROSES PRODUKSI UNTUK MINIMASI MAKESPAN DAN PERANCANGAN METODE PENERIMAAN DAN PENOLAKAN ORDER TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI SARUNG TANGAN PT.ADI SATRIA ABADI KALASAN

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI SARUNG TANGAN PT.ADI SATRIA ABADI KALASAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI SARUNG TANGAN PT.ADI SATRIA ABADI KALASAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun oleh

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII *

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANDY FARIZAL NPM :

SKRIPSI. Oleh: ANDY FARIZAL NPM : PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG UNTUK MEMINIMUMKAN JUMLAH PRODUK YANG TIDAK TERTAMPUNG DALAM BLOK DAN EFISIENSI AKTIVITAS PERPINDAHAN BARANG DI DIVISI PENYIMPANAN PRODUK JADI PT. X GRESIK SKRIPSI Oleh: ANDY

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK HOME INDUSTRY PEMBUATAN PAKAIAN WANITA

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK HOME INDUSTRY PEMBUATAN PAKAIAN WANITA USULAN PERANCANGAN TATA LETAK HOME INDUSTRY PEMBUATAN PAKAIAN WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Ida Ayu Normadewi Saraswati Parthama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan. ABSTRAK Tata letak fasilitas merupakan penempatan fasilitas pada suatu ruangan baik mesin, karyawan, bahan baku, peralatan, dan perlengkapan proses produksi yang digunakan untuk menunjang jalannya suatu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Abstrak STUDY PERBAIKAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI PADA PT. INDO KERAMIK INTI WIDYA UNTUK MEMINIMALISASI

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA VISTA MEGAH ELECTRIC INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN TRAVEL CHART, ALGORITMA BLOCPLAN DAN CORELAP DI PT. CAHAYA BINTANG MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak Materi #2 TIN314 Perancangan Tata etak Fasilitas Perancangan Tata etak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin,

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan CV. Little Step adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan antara lain kemeja, kaos, dan celana tidur. Produk-produk tersebut dipasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014 PERANCANGAN USULAN TATA LETAK FASILITAS PEMBUATAN MEETING CHAIR PADA DEPARTEMEN KONTRUKSI PT CHITOSE INDONESIA MANUFACTURING DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY DAN ALGORITMA BLOCPLAN UNTUK MEMINIMASI MOMEN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Starta 1 Semester Ganjil 2005 / 2006 USULAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRAFT, CORELAP, DAN ALDEP UNTUK

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job orders, production scheduling, CDS, FCFS, makespan efficiency. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRACT Competition in the manufacturing companies continue to increase along times. Every company always tries to produce a quality product and match with consumer desire. Especially companies based

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD. USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD. Fendi Staf Produksi, Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE, Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing ABSTRAK PT. Panca Mitra Sandang Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, yaitu perusahaan yang mengolah benang menjadi kain, dengan motif mencari keuntungan. Harga pokok produksi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id

Lebih terperinci

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA . PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT Teguh Oktiarso 1), Henrix Setyawan Loekito 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Jl. Villa Puncak

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV.Motekar merupakan salah satu perusahaan home industry yang memproduksi berbagai jenis boneka. Perusahaan ingin mengetahui apakah sistem kerja yang diterapkan dalam perusahaan ini sudah baik

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to give author knowledge about the role of Activity Based Costing (ABC) in calculating Cost of Good Manufactured (COGM) accurately and to compare both COGM that obtained from

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Perencanaan fasilitas, Tata letak gudang, model cube per order index. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Perencanaan fasilitas, Tata letak gudang, model cube per order index. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan tata letak yang efektif dan efisien merupakan syarat bagi keberlangsungan kegiatan produksi yang ekonomis. Tujuan perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata letak

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA PERLUASAN PABRIK CV SINAR ALBASIA UTAMA

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA PERLUASAN PABRIK CV SINAR ALBASIA UTAMA USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA PERLUASAN PABRIK CV SINAR ALBASIA UTAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Fran Setiawan 08

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tata Letak (layout) merupakan salah satu landasan utama dalam dunia industri. Tata Letak yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi, mengurangi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Press Metal Indo Jaya merupakan salah satu perusahaan besar yang memproduksi produk teknologi dengan bahan utama logam, terutama spare part motor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN FASILITAS PRODUKSI UD. GUNUNG SARI SURAKARTA

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN FASILITAS PRODUKSI UD. GUNUNG SARI SURAKARTA PERANCANGAN ULANG TATA LETAK DAN FASILITAS PRODUKSI UD. GUNUNG SARI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Teknik Industri HANDY HARTONO CHANDRA 13

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve).

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve). ABSTRACT PT. X is a company engaged in manufacturing, especially in the sewing business. Production scheduling is implemented using the company's production system First Come First Serve (FCFS). FCFS perform

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC

Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC Christina Natalia Rubianto 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT. ABC is a company that sells cooking oil in a bulk size, however

Lebih terperinci

Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Dengan Metode Alghoritma Craft (Studi Kasus CV. Graffity Labelindo)

Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Dengan Metode Alghoritma Craft (Studi Kasus CV. Graffity Labelindo) Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7976 Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Dengan Metode Alghoritma Craft (Studi Kasus CV. Graffity Labelindo) 1 Rian Oktaviana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II

Landasan Teori BAB II BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyesuaian dan Kelonggaran Pembakuan sistem kerja tidak dapat di lepasakan dari dua aspek berikut, yaitu: pemberian penyesuaian dan pemberian kelonggaran. Penyesuaian diberikan

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada zaman serba modern ini kebutuhan semakin meningkat. Salah satunya adalah pakaian. CV.Tiga Bintang Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Saat ini perusahaan mengalami

Lebih terperinci

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri LYDIA STEFANY SUNARDI 10 06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI *

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK... x BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Cost of Goods Manufactured, Sales Price. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Cost of Goods Manufactured, Sales Price. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is for knowing the role of cost of goods manufactured to determine sales price product in the company which produce a material in producing daily premier needs. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI CV.X SKRIPSI

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI CV.X SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI CV.X SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Garry Cahyadi NPM :

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI FENDER MENGGUNAKAN AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM DI PT. AGRONESIA DIVISI TEKNIK KARET*

RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI FENDER MENGGUNAKAN AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM DI PT. AGRONESIA DIVISI TEKNIK KARET* Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI FENDER MENGGUNAKAN AUTOMATED LAYOUT DESIGN

Lebih terperinci

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

DEVIS ZENDY NPM :

DEVIS ZENDY NPM : PENERAPAN LEAN MANUFACTURING GUNA MEMINIMASI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. KHARISMA ESA ARDI SURABAYA SKRIPSI Oleh : DEVIS ZENDY NPM : 0732010126 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Ameya Living Style Indonesia, merupakan sebuah perusahaan garmen yang berskala internasional yang ternama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses produksi dan kelelahan yang dialami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan offset yang berproduksi berdasarkan pekerjaan yang diterima. Perusahaan menggunakan joborder costing method dalam perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data yang aktual berfungsi untuk memberikan masukan data bagi model-model pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gudang Gudang merupakan bagian dari sistem logistik yang digunakan untuk menyimpan produk (raw material, part, goods-in-process, finished goods), antara titik sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAKSI...

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY

PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK SISTEM STOK BARANG PERGUDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MULIA KNITTING FACTORY

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan BORSANO merupakan sebuah home-industry yang bergerak di bidang produksi sepatu kulit. Saat ini perusahaan memiliki masalah yaitu waktu baku setiap stasiun kerja tidak diketahui, kinerja

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada PT. Lima Jaya

Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada PT. Lima Jaya Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada PT. Lima Jaya Jonathan Wijaya Gunawan, Tanti Octavia, Felecia Abstract: PT.Lima Jaya is a company that engaged in the field of steel and metalworks. Currently, this

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak yang Optimal Menggunakan Algoritma Corelap dan Metode Graph-Based Construction

Perancangan Tata Letak yang Optimal Menggunakan Algoritma Corelap dan Metode Graph-Based Construction Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 81 Perancangan Tata Letak yang Optimal Menggunakan Algoritma Corelap dan Metode Graph-Based Construction Ardy Wibisono Lugito* 1, Teguh Oktiarso 2 1,2 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA PT. BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA KARYA AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh HARDIANTA TARIGAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik

Lebih terperinci

ABSTRACT. : Job order costing and selling price. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. : Job order costing and selling price. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Globalization and free trade create competition becomes more intense. Therefore, the industrial sector in the country should be able to produce products that can compete with foreign products.

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBUATAN TAHU DI U.D. SUMBER JAYA KENJERAN-SURABAYA PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : DANIEL HARTONO 6103009059 WINARTO HADI SAPUTRO 6103009061 YONATHAN SOEJANTO 6103009064 PROGRAM

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv v viii xi xiii xv BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

REZAFANI ALFIN NPM

REZAFANI ALFIN NPM PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI KURSI DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING ( RCCP ) DI PT. KHARISMA ESA ARDI--SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : REZAFANI ALFIN NPM.0732010101 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET Ukurta Tarigan, Uni P. P. Tarigan, dan Zulfirmansyah A. Dalimunthe Departemen Teknik

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS)

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) EDO CAHAYA PUTRA NIM. 201451033 DOSEN PEMBIMBING Ahmad Jazuli, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT ITU AIRCON CO. DENGAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT ITU AIRCON CO. DENGAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PT ITU AIRCON CO. DENGAN METODE GRAPH BASED CONSTRUCTION TUGAS AKHIR Oleh Sascha Alexander Prasetya 0800776835 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK BARU AKIBAT PERLUASAN PABRIK (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK BARU AKIBAT PERLUASAN PABRIK (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI USULAN PERANCANGAN TATA LETAK BARU AKIBAT PERLUASAN PABRIK (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS OPERASIONAL PT. PABRIK GULA CANDI BARU

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS OPERASIONAL PT. PABRIK GULA CANDI BARU EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA PERSEDIAAN MATERIAL UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS OPERASIONAL PT. PABRIK GULA CANDI BARU OLEH: YOLANDA PURNOMO 3203012104 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP UNIVERSITAS MEDAN AREA

RIWAYAT HIDUP UNIVERSITAS MEDAN AREA RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sikara-kara III pada tanggal 24 April 1993 dari ayah Suripto dan ibu Siti Masrifah, penulis merupakan putra ke 1 dari 3 bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut, maka munculah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Agronesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan beberapa divisi, meliputi divisi karet, makanan dan minuman, serta es balok. Divisi barang teknik

Lebih terperinci