BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang
|
|
- Inge Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 48 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang didirikan pada tahun 1996 dan mempunyai 40 mesin dan 30 tenaga kerja pada awal mula berdirinya. Kemudian pada tahun 2008 perusahaan ini mempunyai 70 mesin dan 30 tenaga kerja tetap dan 20 tenaga kerja tidak tetap. Seperti umumnya perusahaan lain, CV Aneka Konveksi memiliki garis wewenang dan tanggung jawab yang mengatur semua tanggung jawab dan wewenang di semua posisi perusahaan ini, dan semuanya ini dapat dilihat pada gambar atau bagan struktur organisasi perusahaan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi CV Aneka Konveksi: Pemilik (Pimpinan) Wakil Pimpinan Supervisor Karyawan bagian produksi: 1. Bagian pola 2. Bagian pemotong bahan 3. Bagian penjahit 4. Bagian packing Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV Aneka Konveksi 48
2 49 Keterangan: 1. Pimpinan Pimpinan perusahaan bertugas untuk memimpin jalannya perusahaan dan memiliki wewenang penuh terhadap kinerja perusahaan. Pimpinan bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buah atau karyawan, serta merencanakan strategi perusahaan yang baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 2. Wakil pimpinan Wakil pimpinan bertugas untuk membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan tugasnya dan jika pimpinan berhalangan maka bertugas mewakili tugas pimpinan dan memimpin perusahaan. Membawahi langsung supervisor sehingga bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kerja supervisor. 3. Supervisor Bertugas untuk membawahi dan mengawasi kinerja karyawan yang ada di bawahnya, yaitu karyawan di bidang produksi. Jika ada kesalahan karyawan bagian produksi, bertugas menegur dan memberitahu kesalahan, memberikan sanksi dan sebagainya dengan tujuan agar bagian produksi dapat bekerja dengan optimal. 4. Karyawan bagian produksi Karyawan bagian produksi meliputi karyawan bagian pola, bagiana pemotong bahan, penjahit, dan bagian packing. Mereka semua bertugas
3 50 untuk melaksanakan proses produksi dari mulai pemotongan bahan, pembuatan pola, menjahit dari kain hingga menjadi barang jadi (baju) dan melakukan packing hingga produk siap dipasarkan. 4.2.Proses Produksi Proses produksi pada penelitian ini meliputi proses dari persiapan bahan baku hingga barang jadi (pakaian) dengan perincian sebagai berikut: A B C D E I H G F Keterangan: A = Gudang Bahan Baku B = Pemotongan bahan baku kain dan pembuatan pola C = Obras (untuk merapikan dan menyambung semua bagian baju/hem) D = Mesin jarum 1 dan 2 (proses penjahitan dimulai dengan pembuatan kerah, lengan kanan dan kiri, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem, penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat baju depan kanan dan kiri) E = Overdeck (untuk proses pelipatan bagian bawah baju/hem) F = Lubang kancing
4 51 G = Pasang kancing H = Seterika I = Packing Proses produksi dalam pembuatan hem pada CV Aneka Konveksi adalah sebagai berikut : 1. Gudang Bahan Baku Merupakan tempat dimana bahan baku kain disimpan yang diperlukan untuk proses produksi. 2. Tempat pemotongan bahan baku kain Dalam tahap ini dilakukan proses pemotongan bahan baku kain sesuai dengan ukuran pesanan dan kemudian dilakukan pembuatan pola. 3. Obras Proses pengobrasan dilakukan untuk merapikan dan melakukan penyambungan bagian hem. 4. Mesin jarum 1 dan 2 Proses penjahitan ini dimulai dari pembuatan kerah, pembuatan lengan, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem, penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat lengan, penjahitan lipat baju kiri dan kanan. 5. Overdeck Merupakan pembuatan untuk lipatan bagian bawah hem. 6. Pembuatan lubang kancing Langkah berikutnya adalah pembuatan lubang kancing.
5 52 7. Pemasangan kancing Setelah itu kemudian hem dipasang kancing. 8. Seterika Kemudian berikutnya adalah hem diseterika. 9. Packing Dilakukan proses packing atau pengemasan hem yang sudah jadi. Untuk proses penjahitan terdiri dari mesin jarum 1 hingga mesin jarum 2, berikut ini adalah perinciannya: 1. Mesin jarum 1: untuk proses pembuatan kerah, pembuatan lengan, pembuatan kantong dan tutup, penyambungan bagian belakang hem. 2. Mesin jarum 2: penyambungan pundak, penjahitan bagian samping, penjahitan lipat lengan, penjahitan lipat baju kiri dan kanan 4.3.Hasil Analisis dan Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil analisis data untuk layout terdahulu, layout alternatif 1 dan layout alternatif 2 yang diajukan oleh peneliti kepada pihak perusahaan yaitu CV Aneka Konveksi, tetapi terlebih dahulu akan dihitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dan luas area produksi.
6 Perhitungan Jumlah Peralatan yang Dibutuhkan Langkah pertama adalah menentukan jumlah peralatan yang dibutuhkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Jumlah waktu proses (T) i. Mesin obras T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 7 menit ii. Mesin jarum T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 17 menit iii. Mesin overdeck T = 1 Kemeja membutuhkan waktu 3 menit iv. Lubang kancing T = 1 Kemeja membutuhkan 3 menit v. Pasang kancing T = 1 Kemeja membutuhkan 2 menit b) Jumlah produksi (P) Pi = Pg X ( 1 + % p ) Produksi per bulan = Kemeja/ bulan Hari kerja = 26 Hari kemeja / 26 hari = 900 Unit Kemeja per Hari P1. Obras = 904 X ( 1 + 0,00005 ) = 905 P2. Jarum = 903 X ( 1 + 0,00005 ) = 904 P3. Overdeck = 902 X ( 1 + 0,00005 ) = 903 P4. Lubang Kancing = 901 X ( 1 + 0,00005 ) = 902 P5. Pasang Kancing = 900 X ( 1 + 0,00005 ) = 901 Data tersebut berdasarkan pada proses produksi dalam satu bulan. Artinya produk cacat sangat kecil yaitu sekitar 0,005% saja.
7 54 c) Tingkat efisiensi mesin (E) Membutuhkan data berupa jumlah waktu yang hilang. Data tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Jumlah Satuan Waktu yang Hilang per hari dalam Proses Produksi Keterangan Penyesuai an (menit) Perbaik an (menit) Pengecek an (menit) Pembersih an (menit) Jml wkt hilang (menit) Mesin obras Mesin jarum Mesin overdeck Pasang kancing Lubang kancing Sumber : Data Primer Dengan adanya data yang terdapat pada tabel 4.1. diatas maka nilai H yang terdapat pada rumus efisiensi peralatan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: H (Waktu kerja rill) = Jam operasi Berdasarkan data tabel 4.2. dan juga rumus tersebut maka hasil dari perhitungannya adalah : yang tersedia - Jam istirahat kerja - Waktu hilang Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Nilai H Keterangan Waktu Kerja Istirahat Waktu Hilang (jam) (jam) (menit) Mesin obras Mesin jarum Mesin overdeck Pasang kancing Lubang kancing Sumber : Data Primer yang sudah diolah Total Nilai H (jam)
8 55 Maka dapat dihitung tingkat efisiensi peralatan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut : H Efisiensi Peralatan = D Dimana : H = Waktu kerja rill (Jam) D = Jam operasi yang tersedia/operating time (Jam/hari/shift) Hasil dari perhitungannya adalah sebagai berikut : a. Mesin obras memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.87 / 9 = 0,874 b. Mesin jarum memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.85 / 9 = 0,872. c. Mesin overdeck memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.8 / 9 = 0,866. d. Mesin pasang kancing memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.88 / 9 = 0,875. e. Mesin lubang kancing memiliki tingkat efisiensi peralatannya sebesar = 7.97 / 9 = 0,885. Tabel 4.3. Data Proses Penentuan Jumlah Peralatan Keterangan Waktu Proses (T) Jam kerja (Jam) Efisiensi Peralatan (E) N Mesin obras Mesin jarum Mesin overdeck Lubang kancing Pasang kancing
9 56 d) Jumlah Mesin ( Ni ) Berdasarkan tabel 4.4. maka hasil dari perhitungan dalam menentukan jumlah peralatan sebagai berikut : i. Mesin obras Tahapan ini memerlukan jumlah peralatan untuk mesin obras: x = ( 0,1167) x( 115,052) = 13,426 = x0,874 Sehingga peralatan yang digunakan untuk obras adalah 14 unit mesin obras. ii. Mesin jarum (yaitu mesin jarum 1 dan 2) Pada tahapan ini peralatan yang digunakan adalah mesin jarum. Bagian ini diperhitungkan berupa jumlah peralatan yang dibutuhkan dengan cara mengalikan hasil bagi antara waktu (T), 60 menit serta pembagian antara jumlah produk yang dibagi dengan hasil perkalian tingkat efisiensi peralatan dan jam kerja (Yamit, 161) = x = x 60 9x0,872 ( 0,283) ( 115,188) = 32,5 = 33 Dalam tahapan ini diperlukan jumlah peralatan untuk mesin jarum sebanyak 33 unit. iii. Mesin overdeck Tahap ini membutuhkan jumlah peralatan sebanyak: x = ( 0,05) x( 115,858) = 5,7929 = x0,866
10 57 Sehingga jumlah mesin yang dibutuhkan untuk tahap ini sejumlah 6 mesin overdeck. iv. Lubang kancing Tahapan ini membutuhkan jumlah peralatan sebanyak x = 9x0,875 ( 0,05) x( 114,539) = 5,727 = 6 Sehingga jumlah yang dibutuhkan untuk tahapan ini sejumlah 6 mesin lubang kancing. v. Pasang kancing Pada bagian tahapan ini jumlah peralatan yang digunakan x = 9x0,885 ( 0,033) x( 113,119) = 3,733 = 4 Jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk tahapan ini sejumlah 4 mesin pasang kancing Perhitungan Luas Area Tahap selanjutnya adalah mencari luas area untuk ruang produksi lantai 1 yang berisikan berbagai macam mesin dari mulai mesin jarum, mesin obras, mesin overdeck, mesin pasang kancing dan lubang kancing. Ruangan seluas 122,76 m² untuk bagian produksi lantai 1 ini sudah diperhitungkan untuk ruang gerak karyawan dan penerimaan order (meja pesanan) dengan mengalikan jumlah peralatan yang ada ditempat itu dengan tiga dari luas masing-masing peralatan serta ditambah luas peralatan yang digunakan (Reksohadiprodjo, 1986:136), yaitu sebagai berikut :
11 58 Luas peralatan = 0,4x0,9 = 0,36m ( x( 0,4 0,9m) ) Luas gerak dan penyimpanan = 61 3 x 2 = 65,88m Luas minimal = 65,88 + 0,36 = 66,24 m 2 Dalam tahapan ini diperlukan luas ruangan minimal 65,88m² untuk ruang gerak karyawan dan penyimpanan. Sehingga ruangan seluas 122,76 m² pada tahapan ini cukup luas untuk gerak karyawan dan penyimpanan, serta untuk peralatan/mesin yang digunakan Layout Terdahulu Sebelum membahas lebih lanjut mengenai layout alternatif, terlebih dahulu akan dibahas mengenai layout terdahulu pada perusahaan.
12 Gambar 4.2. Layout CV Aneka Konveksi 59
13 60 Keterangan: = Mesin Jarum = Mesin Obras = Mesin Overdeck = Mesin Pasang Kancing = Mesin Lubang Kancing A = Meja Pemesanan = Peralatan Benang & Jarum
14 Gambar Layout Alternatif Berikut ini adalah gambar untuk layout alternatif 1: Gambar 4.3. Layout Alternatif 1
15 62 Keterangan: = Mesin Jarum = Mesin Obras = Mesin Overdeck = Mesin Pasang Kancing = Mesin Lubang Kancing A = Meja Pemesanan = Peralatan Benang & Jarum
16 Layout Alternatif 2 Berikut ini adalah gambar untuk layout alternatif 2 pada penelitian ini: Gambar 4.4. Layout Alternatif 2
17 64 Keterangan: = Mesin Jarum = Mesin Obras = Mesin Overdeck = Mesin Pasang Kancing = Mesin Lubang Kancing A = Meja Pemesanan = Peralatan Benang & Jarum
18 Layout Terbaik Tabel 4.4. Nilai dan Total Berbagai Layout Kriteria Nilai Layout Layout 1 Layout 2 Terdahulu Flow material Produk Peralatan dan mesin Minimum movement Sequence Maintenance dan replacement Employee area Service area Plant climate Total: Untuk mengetahui layout terbaik dilakukan dengan membandingkan antara layout terdahulu, layout alternatif 1 dan layout alternatif 2. Untuk layout terdahulu tampaknya masih kurang baik dna kurang efektif karena ternyata mesin optimal yang sebaiknya dimiliki adalah mesin jarum 33 (kelebihan 3 untuk layout lama). Kemudian untuk mesin obras jumlah idealnya adalah 14 (sudah sesuai jumlahnya dengan layout lama), mesin overdeck sebanyak 6 (sudah sesuai), mesin pasang kancing 4 (kelebihan 5 untuk layout lama) dan mesin lubang kancing 6 (sudah sesuai). Jadi antara layout alternatif 1 dan 2 akan dibandingkan manakah yang terbaik. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap pemilik perusahaan yaitu pemiik CV Aneka Konveksi ini ternyata nilai perkalian antara bobot dan nilai untuk layout alternatif 1 memiliki nilai total sebesar 49 dan untuk layout alternatif 2 memiliki nilai total sebesar 40. Artinya layout alternatif 1 adalah yang terbaik dibandingkan dengan layout
19 66 alternatif 2 karena dilihat dari flow material, produk, peralatan dan mesin, minimum movement, sequence, maintenance dan replacement, employee area, service area, dan plant climate. Maka layout terbaik adalah layout alternatif 1. Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa terdapat kelebihan mesin pada CV Aneka Konveksi. Mesin tersebut dimasukkan ke gudang sebagai cadangan atau dapat digunakan sebagai tambahan mesin di masa mendatang jika terjadi peningkatan permintaan.
1. Layout Awal Hard and Soft Compound CV.ISO Rubber Semarang. 2. Layout Alternatif 1. Skala 1:500. Skala 1:500 Skala 1:500.
. 1. Layout Awal Hard and Soft Compound CV.ISO Rubber Semarang 2. Layout Alternatif 1 91 92 3. Layout Alternatif 2 4. Layout Alternatif 3 93 Hasil Quesioner keparad perwakilan tiap fase yang ada Fase Non
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada
41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah perusahaan Konveksi Intim adalah salah satu konveksi yang yang bergerak dibidang jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman
Lebih terperinciAnalisis Penempatan Kerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode Hungarian Pada PT. Rines Jaya Utama : Agustinus NPM :
Analisis Penempatan Kerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode Hungarian Pada PT. Rines Jaya Utama Nama : Agustinus NPM : 10210347 Kelas : 3EA13 Latar Belakang o Penempatan karyawan dalam suatu pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu perusahaan garmen yang membuat lembaran kain menjadi sebuah baju yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya satu set pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan
Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya Hardi Setiawan 23213911 Latar Belakang Masalah.perusahaan harus menerapkan perhitungan harga pokok produksi agar biaya produksi yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada perusahaan Lainy Gumulya, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan penting yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah
59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini yaitu untuk mengurangi jarak Material Handling yang terjadi pada lini perusahaan produksi jilbab, sebuah perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI ULFI SYARIFAH 29213043 DOSEN PEMBINGBING : DYAH PALUPI, SE., MMSI Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. MAJESTY, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Proses pengendalian kualitas produk pakaian tidur yang sudah
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING Nama : Monalisa Apriani NPM : 206209476 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Syntha Noviyana, SE., MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperincidalam menerangkan arus (aliran) dan tangung jawab terhadap pekerjaan yang A. Struktur Organisasi CV. Jernih Garmen.
23 Perusahaan yang berlokasi di Jl. Pekapuran 3 No. 26 Kec. Tambora/Tanah Seral Jakarta Barat ini didirikan pada tahun 2000. Pada saat ini Perusahaan memiliki sekitar 25 orang karyawan dan memiliki waktu
Lebih terperinciBAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Masing-masing perusahaan menampilkan performa dan keunggulan masingmasing.
50 BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat CV. Nusaena Konveksi Perkembangan dunia usaha di Pekanbaru memunculkan persaingan yang ketat. Perusaahaan jasa maupun dagang tumbuh seperti jamur
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada zaman serba modern ini kebutuhan semakin meningkat. Salah satunya adalah pakaian. CV.Tiga Bintang Mulia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Saat ini perusahaan mengalami
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Dosen : Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak. CA Hari/Tanggal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Pendapat Peserta Didik
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1
ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-28 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Setiap daerah memiliki produk unggulan, baik berupa kuliner khas, pakaian maupun cindera mata bagi kabupaten pesisir selatan, kain sulam bayangan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tunas Den s adalah perusahaan perorangan yang didirikan oleh bapak
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Tunas Den s Tunas Den s adalah perusahaan perorangan yang didirikan oleh bapak Juliaster Lumbangaol sekitar tahun 90an dan saat ini berlokasi di jalan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian... B. Rumusan Masalah Penelitian...
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION. : Indina Tarziah NPM :
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION Nama : Indina Tarziah NPM : 23212683 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Diana Sari, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciDAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket
ABSTRAK PT. Surya Mulia Adikriya (PT. SMA) adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang garment yang memproduksi pakaian jadi dengan model, ukuran, dan jumlah yang sesuai dengan pesanan konsumen
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 BAB II STRUKTUR KURIKULUM
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada gambaran umum perusahaan diberikan informasi-informasi umum mengenai perusahaan yang dijadikan objek penelitian oleh penulis, yakni perusahaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Konveksi Indra bergerak dalam pembuatan celana jeans.konveksi berskala industry rumahan (Home industry) ini berdiri pada tahun 1999 yang didirikan
Lebih terperinciBAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING
BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan
Lebih terperinciBriefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016
Briefing, 18 July 2016 Celana : Pria : Celana Panjang Kain Putih standar WGG 2016 Wanita : Rok Kain Putih standar WGG 2016 2. Barang Bawaan Wajib : Berkas Pengambilan Jaket Almamater Alat tulis untuk mencatat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami
Lebih terperinciPEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN
PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN KONVEKSI TIKO COLLECTION Kata Pengantar PERUSAHAAN / INDUSTRI BARANG JASA TUJUAN PERUSAHAAN LABA OPTIMAL Menetapkan
Lebih terperinciBAB 4 PROFIL PERUSAHAAN
BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN 4.1. Profil Perusahaan UD. Gunung Sari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan pakaian anak-anak dan pakaian dewasa. Perusahaan ini didirikan oleh Bpk. Mintarto Halim
Lebih terperinci2015 MANFAAT HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA IND USTRI SEBAGAI KESIAPAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA IND USTRI (PRAKERIN)
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS
ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA FORBOYS Dimas Ayu Mardhika 1*, Harun Indra Kusuma 1, Mariyatul Qibtiyah 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciLABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154
LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 05 / KPB /S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Lebih terperinciPEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER
MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan kelangsungan perusahaan untuk memastikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Prima Makmur Rotokemindo Jl. Bitung Raya kp. Bulakan Kab. Tangerang Prov. Banten. Alasan memilih lokasi ini karena
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 5 C. Definisi Oprasional...
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan
Lebih terperinciTHE FACTORY ORGANISATION
THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN ALIRAN PROSES PRODUKSI UNTUK MINIMASI MAKESPAN DAN PERANCANGAN METODE PENERIMAAN DAN PENOLAKAN ORDER
USULAN PERBAIKAN ALIRAN PROSES PRODUKSI UNTUK MINIMASI MAKESPAN DAN PERANCANGAN METODE PENERIMAAN DAN PENOLAKAN ORDER TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada perusahaan JOIES CLUB, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang bergerak di bidang konveksi memiliki kegiatan untuk mengolah bakan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pakaian. Salah satu hal yang menguatkan persaingan tersebut adalah semakin banyaknya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, mulai dirasakannya persaingan yang semakin ketat dalam industri pakaian. Salah satu hal yang menguatkan persaingan tersebut adalah semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data yang aktual berfungsi untuk memberikan masukan data bagi model-model pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat
Lebih terperinciB. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok
: 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV.WOLKEN yang beralamat di Jl. Sempurna Ujung - Medan berdiri pada bulan Juni tahun 2010 yang diprakarsai oleh Bapak Bolas Lumbanbatu dengan modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjadi hal yang biasa bagi setiap perusahaan manufaktur untuk memesan bahan baku yang akan melewati proses produksi beberapa waktu sebelumnya yang tujuannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Mebel CV. Sofa Clasic Pekanbaru. karyawannya pun berasal dari keluarga sendiri.
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Mebel CV. Sofa Clasic Pekanbaru CV. Sofa Clasic Pekanbaru adalah perusahaan industri yang bergerak dibidang mebel yang berlokasikan di Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS
78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang ingin memenangkan persaingan dituntut untuk memberikan perhatian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan dituntut untuk memberikan perhatian penuh kepada
Lebih terperinciPELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapatlah dikemukakan beberapa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapatlah dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Process costing method merupakan perhitungan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 2.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah umum perusahaan Safirah merupakan CV milik bapak Drs. H. Dodo Supardjioto yang bergerak di bidang konveksi serta memproduksi produk
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA
BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.
Lebih terperinciREKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA
. PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Menyetujui dan Mengesahkan,
LEMBAR PENGESAHAN Menyetujui dan Mengesahkan, Cirebon, 24 April 2010 Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah ERWATI GUFRON, S.Pd.I Mengetahui, Pimpinan Industri Kepala Sekolah H. SOSRO ABDUL HANAN Drs.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA
1. Kompetensi Mampu membuat celana panjang 2. Sub Kompetensi Mampu dan menguasai membuat : a. Pola celana panjang ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk celana panjang c. Memotong
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun
Lebih terperinciSKRIPSI PERBAIKAN LAYOUT UNTUK MENGOPTIMALKAN JARAK DAN WAKTU DI HOME INDUSTRY YUANA BAKERY
SKRIPSI PERBAIKAN LAYOUT UNTUK MENGOPTIMALKAN JARAK DAN WAKTU DI HOME INDUSTRY YUANA BAKERY Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciJALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI
JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC
Lebih terperinciLomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional ke-26 Mataram Nusa Tenggara Barat 2018
LOMBA KOMPETENSI SISWA TINGKAT NASIONAL FASHION TECHNOLOGY (LADIES DRESS MAKING) Direktorat pembinaan sekolah menengah dan kejuruan sepakat untuk melombakan bidang keterampilan Fashion Technology / Ladies
Lebih terperinciANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA SING SAE KONVEKSI
ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA SING SAE KONVEKSI Nama : Evi Yanti Sidauruk NPM : 23214696 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTINGPADA KONVEKSI KUMALA JAYA DI SUKOHARJO
1 EVALUASI KETEPATAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTINGPADA KONVEKSI KUMALA JAYA DI SUKOHARJO TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajatahli Madya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tulang punggung hampir semua bidang usaha, mulai dari sekala kecil di pedesaan. pengembangan dan penanganan bisnisnya sehari-hari.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis dan Teknologi informasi memiliki kaitan yang sangat erat. Teknologi informasi sendiri merupakan salah satu bidang vital di dunia yang juga menjadi tulang punggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Ameya Living Style Indonesia, merupakan sebuah perusahaan garmen yang berskala internasional yang ternama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perindustrian merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Di Indonesia, perkembangan usaha dalam sektor
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat ini sudah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. berkembang dan berjalan hingga saat ini. Pada awal berdirinya, toko Fiondy
22 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Toko Fiondy adalah sebuah toko yang menjual berbagai pakaian wanita dewasa secara grosir. Toko ini telah berdiri sejak tahun 1997 dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kepemilikan Toko Kolbandang berada di bawah 1 orang yaitu pemilik (Bu. Meningkatnya kebutuhan Toko Kolbandang untuk membangun struktur
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari bab sebelumnya maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: 1. Deskripsi perkembangan kepemilikan Toko Kolbandang termasuk dalam kategori: pengendalian
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Organisasi atau perusahan dewasa ini menghadapi kompetisi yang semakin
1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahan dewasa ini menghadapi kompetisi yang semakin meningkat dan perlu usaha kuat untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Perubahan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo. Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di
BAB II HASIL SURVE. Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang penjualan, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Greeng Inspiration merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, yang menawarkan jasa pembuatan pakaian seperti, kaos oblong, kaos berkerah, polo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap tempat kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri adalah suatu upaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini seluruh perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa maupun produksi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di
Lebih terperinciJOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain
JOB-SHEET MATA KULIAH : BUSANA ANAK TOPIK : BEBE ANAK PEREMPUAN PROGRAM STUDI : PT BUSANA / TEKNIK BUSANA SEMESTER : II JUMLAH SKS : 2 SKS (Praktek) PENGAMPU : EMY BUDIASTUTI, M.Pd A. Kompetensi: diharapkan
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K Diusulkan Oleh : Ahmad Solikin 4411412048 2012 Aulia Nuanza Alam 4411412055 2012 Siti Rofiatus Saadah
Lebih terperinciPENINGKATAN DAYA SAING MELALUI KUALITAS PRODUK FASHION. Oleh : Nanie Asri Yuliati Program Studi Pendidikan Teknik Busana, FT. UNY
PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI KUALITAS PRODUK FASHION Oleh : Nanie Asri Yuliati Program Studi Pendidikan Teknik Busana, FT. UNY ABSTRAK Tingkat persaingan dunia usaha fashion baik skala besar, menengah
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT X MENGGUNAKAN ALGORITMA COMPUTER AIDED LAYOUT SKRIPSI
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PT X MENGGUNAKAN ALGORITMA COMPUTER AIDED LAYOUT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. David, Fred R Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2009. Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi Bagaimana
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Jasarendra Jawisesa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk bahan kimia industri yang melayani penjualan secara partai atau eceran
Lebih terperinciKODE MODUL: BUS-208C. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KODE MODUL: -208C Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciLABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154
LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 02 / KPB / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan era globalisasi yang penuh dengan kompetisi tidak
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehubungan dengan era globalisasi yang penuh dengan kompetisi tidak hanya secara domestik namun juga internasional, maka perusahaan harus bersiapsiap
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
20 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Pengumpulan Data 2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT.Ricky Putra Globalindo merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan pakaian dalam. Pakaian dalam yang
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Perhitungan harga pokok produksi pada UKM Konveksi Pak Kirwono masih
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1970 di indonesia usaha pembuatan celana jeans mulai berkembang pesat namun demikian produksi celana jeans belum dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciProfil Perusahaan. Sejarah Perusahaan. (project manager), dan staff Administrasi (finance and accounting).
1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Progressio Indonesia (Pronesia) mulai didirikan atas prakarsa Bapak Chairul Novin Ir. Yang memiliki sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan
Lebih terperinci