pemerintah ; b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah;

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "pemerintah ; b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah;"

Transkripsi

1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Secara umum maksud dari penyusunan Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 ini disajikan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah selama 1 ( satu ) periode pelaporan secara lengkap sebagai salah satu wujud : a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan dapat dipercaya berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan. d. Keseimbangan Antargenerasi ( Intergenerational equity ) Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. Sedangkan tujuan Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi penjelasan pos-pos Laporan Keuangan untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada periode pelaporan untuk kepentingan pengguna dalam menilai akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya serta untuk membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan : a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah; b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah ; c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi, alokasi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang dicapai ; d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya ; 1

2 e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnyadan memenuhi kebutuhan kasnya ; f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ; dan g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara ; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Negara; Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah ; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ; Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standart Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah ; Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi pemerintah Daerah ; Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 69 tahun 2015 tentang Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah TA 2016 ; Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 921/ tanggal 25 Oktober 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 jo Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka sistematika isi Catatan atas Laporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Trasnmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut : 2

3 I. Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran II. Neraca SKPD III. Laporan Realisasi Anggaran SKPD Catatan Atas Laporan Keuangan Bab I Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan Bab III Iktisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Keuangan secara umum Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target. Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Pelaporan Keuangan 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang adadalam Standart Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) pada SKPD. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1. Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Kewajiban Ekuitas Dana 5.2. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja 5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional Pendapatan Belanja/Beban 5.4 Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan Bab VII Penutup 3

4 Bab 2 Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD SKPD 2.1. Ekonomi Makro Keadaan ketenagakerjaan di Jawa Tengah dalam setahun terakhir menunjukkan adanya perubahan yang digambarkan dengan adanya penurunan dan peningkatan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja, dan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja mencapai 17,31 juta orang berkurang sebesar 378 ribu orang disbanding keadaan Februari 2015 dan bertambah sebesar 616 ribu orang dibanding keadaan Agustus Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 turun sebesar 160 ribu orang disbanding keadaan Februari 2015 dan bertambah 727 ribu orang disbanding keadaan Agustus Sementara jumlah pengangguran pada Agustus 2016 mengalami peningkatan sekitar 50 ribu orang dibandingkan bulan Februari 2016 dan mengalami penurunan sebanyak 62 ribu orang jika disbanding keadaan bulan Agustus Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat dari 4,2 persen pada Februari 2016 menjadi 4,63 persen atau meningkat dari 752 ribu menjadi orang pada Agustus Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 2,30 persen poin. Struktur lapangan pekerjaan di Jawa Tengah hingga bulan Agustus 2016, Sektor Pertanian dan Perdagangan masih mendominasi. Kemudian disusul Sektor Industri dan Sektor Jasa Kemasyarakatan. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 sebanyak 16,51 juta orang, bertambah sekitar 76 ribu orang dibandingkan keadaan pada Agustus 2015 dan berkurang 651 ribu orang dibandingkan Februari Selama satu tahun terakhir terhitung mulai Agustus 2015 hingga Agustus 2016, peningkatan penyerapan tenaga kerja terjadi di Sektor Pertanian sebanyak 358 ribu orang dan Sektor Transportasi sebanyak 2 ribu orang. Penurunan penyerapan tenagakerja, terjadi terutama di Sektor Konstruksi 98 ribu orang, Sektor Perdagangan sebanyak 93 ribu orang, Sektor Lembaga Keuangan sebanyak 42 ribu orang, Sektor Jasa 37 ribu orang, dan Sektor Industri sebanyak 16 ribu orang Kebijakan Keuangan a. Pendapatan Daerah Hal sebagai berikut yang merupakan kebijakan khusus bidang pendapatan : 1) Pendapatan daerah dianggarkan secara bruto, yang berarti bahwa semua pendapatan daerah tidak boleh terlebih dulu dikurangi dengan belanja atau biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut, atau juga tidak boleh dikurangi dengan bagian pihak lain dalam rangka bagi hasil; 4

5 2) Penarikan pendapatan baik pajak maupun retribusi harus didasarkan pada peraturan perundangan dan dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah agar diupayakan tidak memberatkan dunia usaha dan masyarakat; 3) Upaya peningkatan pendapatan melalui kegiatan intensifikasi maupun ekstensifikasi mutlak perlu dilakukan oleh semua komponen pengelola pendapatan daerah; 4) Pendapatan asli daerah ditetapkan minimal naik 10% dari pendapatan pada APBD Perubahan tahun sebelumnya. b. Belanja Daerah Hal sebagai berikut yang merupakan kebijakan khusus untuk Belanja : 1) Setiap kelompok belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus bisa dirinci menurut jenis, obyek, dan rincian obyek; 2) Semua rencana belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus didukung dengan ketersediaan dana pada struktur pendapatan daerah; 3) Belanja yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan batas tertinggi dari pengeluaran dana. Demikian juga diharapkan bahwa angka yang dianggarkan pada sisi pendapatan merupakan angka batas terendah dari suatu penerimaan daerah; 4) Dalam pengelolaan belanja daerah perlu selalu diupayakan untuk terjadinya efisiensi dan efektivitas belanja dan upaya penghematan penggunaan dana perlu dilakukan oleh semua Satuan Kerja Perangkat Daerah; 5) Belanja daerah menampung semua pengeluaran untuk program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah, termasuk belanja tidak langsung; 6) Belanja daerah juga menampung kegiatan luncuran dari kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang tidak terselesaikan. Bab 3 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD Secara umum realisasi pendapatan Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah melampui target yang telah ditetapkan, realisasi pendapatan mencapai 113,53%. Sedangkan Belanja Daerah pencapaian pada TA 2016 sebesar 94,21% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Dikarenakan pada TA 2016 banyak melakukan efisiensi sebagaimana kebijakan self blocking yang bersifat nasional maupun regional untuk membelanjakan keuangan daerah seefektif mungkin Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Pada TA 2016, kondisi perekonomian makro dan pertumbuhan ekonomi yang kurang stabil menyebabkan pengelola keuangan untuk melakukan kebijakan yang efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan daerah. Faktor yang menjadi hambatan dengan adanya rasionalisasi anggaran merupakan kendala bagi SKPD dalam pencapaian kinerjanya. SKPD dituntut agar dapat memilah program atau kegiatan yang menjadi prioritas utama dalam melaksanakan kinerja di TA

6 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 2016 Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinakertransduk Provinsi Jawa Tengah Fungsi : Sub Fungsi : Provinsi : Jawa Tengah No Program/ Kegiatan Jumlah Anggaran Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) () () Fisik (%) Keu (%) Program Penataan Administrasi Kependudukan Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Penyelengaraan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kegiatan Pengelolaan dan Penyajian Data Kependudukan Skala Provinsi Kegiatan Bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Jawa Tengah Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan Identifikasi Data Pilah Gender Bidang Ketenagakerjaan yang Berbasis Gender Desiminesi Teknis Equal Employment Opportunity (EEO) di Perusahaan/Tempat Kerja Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak Kegiatan Pencegahan, Penanganan dan Penanggulangan Korban Trafficking Penempatan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah Kegiatan Perlindungan Hak Normatif Pekerja Perempuan Kegiatan Implementasi ,00 98, ,00 98, ,00 99, ,00 99, ,00 100, ,00 83,10 Efisiensi ,00 72,89 Efisiensi ,00 98,67 6

7 4 5 Program Kerja Rencana Aksi Provinsi (RAP) Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (PBPTA) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 99,91 Menyurat ,00 85,50 Banyaknya hari libur nasional menjadikan pemakaian air, Penyediaan Jasa Komunikasi, listrik dan telepon lebih Sumber Daya Air dan Listrik sedikit ,00 83,79 Penghematan di beberapa pos belanja dengan memilah Penyediaan Jasa Peralatan pembelian dengan lebih dan Perlengkapan Kantor rendah Penyediaan Jasa Jaminan ,00 97,76 Barang Milik Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 89,80 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 97,38 Penyediaan Barang Cetakan ,00 99,22 dan Penggandaan Penyediaan Komponen ,00 99,95 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 98,80 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 99,95 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 99,99 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,63 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 98,59 Pelayanan Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,00 98,76 Rumah Dinas ,00 100,00 Gedung Kantor ,00 95,72 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 90,34 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 97,54 Peralatan Gedung Kantor ,00 99,20 Mebeleur Kegiatan ,00 99,15 7

8 Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Program Peningkatan 6 Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya Program Peningkatan 7 Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan 8 Kesempatan Kerja Kegiatan Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun Kegiatan Penyusunan Database Ketenagakerjaan Kegiatan Penguatan Tata Kelola dan Perencanaan Bidang Nakertransduk Program Pendidikan Non 9 Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan kemasyarakatan Program Peningkatan 10 Kesempatan Kerja Kegiatan Pembinaan Masyarakat Penganggur melalui Pengembangan Kewirausahaan Kegiatan Pelayanan, Penempatan, Pembinaan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja dalam dan luar Negeri Kegiatan Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja Kegiatan Peningkatan Penempatan melalui Mekanisme AKAD Kegiatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) 11 Program Pendidikan Non ,00 90, ,00 99, ,00 88,87 Terdapat penawaran yang lebih rendah dengan kualitas yang sama baiknya ,00 99, ,00 74, ,00 98, ,00 97, ,00 98, ,00 98, ,00 99, ,00 98, ,00 92, ,00 99,57 8

9 Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan ,00 98,60 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pemagangan dalam ,00 94,78 dan luar Negeri Kegiatan Peningkatan ,00 87,17 Kompetensi dan Profesionalisme SDM Pelatihan Kerja Kegiatan Penerapan Standard ,00 89,03 dan Modul CBT serta Akreditasi LPKS Kegiatan Pengadaan Sarana ,00 93,65 dan Prasarana Produktivitas Kegiatan Peningkatan ,00 90,58 Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pemberdayaan ,00 91,45 Lembaga Produktivitas Kegiatan Uji Kompetensi, ,00 90,09 Identifikasi Data Pilah Responsif Gender yang Tersertifikasi dan Database Standarisasi dan Sertifikasi Kegiatan Peningkatan Kompetensi Lembaga Pelatihan Kerja ,00 88,03 Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan ,00 88,83 Kemasyarakatan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Penetapan Upah Minimum ,00 99,30 Pembinaan dan ,00 96,62 Pemberdayaan Kelembagaan Hubungan Industrial serta Verifikasi SP/SB Kegiatan Pembinaan dan ,00 94,74 Evaluasi Pelaksanaan Hubungan Industrial dan Jamsos Pembinaan Syarat Kerja dan ,00 91,94 Jaminan Sosial di dalam dan di luar Hubungan Kerja Forum Koordinasi LKS ,00 97,07 Tripartite Kegiatan Peningkatan Fasilitas ,00 88,63 Sarana Kesejahteraan Pekerja Pengawasan Keselamatan ,00 99,89 dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja Penanganan Kasus ,00 97,79 9

10 15 16 Kecelakaan Kerja/Jamsostek dan Penempatan TKI Pengawasan Penempatan TKI ,00 96,29 Dalam dan Luar Negeri Pengawasan dan Pembinaan Norma Ketenagakerjaan ,00 90,58 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Jasa Surat Menyurat ,00 79,31 Kegiatan Jasa Komunikasi, ,00 88,13 Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,29 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Kegiatan Penyediaan Alat ,00 100,00 Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan ,00 99,92 dan Penggandaan Kegiatan Penyediaan ,00 100,00 Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Kegiatan Penyediaan ,00 100,00 Peralatan Rumah Tangga Kegiatan Bahan Bacaan dan ,00 100,00 Peraturan Perundangundangan Kegiatan Penyediaan ,00 62,98 Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 97,68 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 91,11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 0 0 0,00 0,00 Rutin/Berkala Rumah Dinas ,00 99,98 Rutin/Berkala Gedung Kantor ,00 70,15 Kendaraan dinas dalam Rutin/Berkala Kendaraan kondisi layak jalan Dinas/Operasional ,00 100,00 Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor ,00 99,67 Rutin/Berkala Mebeleur Kegiatan Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur ,00 99,70 10

11 Pemerintah Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Rutin/Berkala Alat Bengkel Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan bagi Calon Tenaga Kerja berbasis Kompetensi di Bidang Industri Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman ,00 99, ,00 100, ,00 100, ,00 96, ,00 99, ,00 99, ,00 94, ,00 95, ,00 99, ,00 93, ,00 100, ,00 99, ,00 100, ,00 100, ,00 99, ,00 99,99 11

12 Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,99 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 87,22 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,00 97,75 Rumah Dinas ,00 99,81 Gedung Kantor ,00 74,70 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 100,00 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Peralatan Gedung Kantor ,00 100,00 Mebeleur Kegiatan ,00 99,62 Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah ,00 99,98 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga ,00 99,87 Rutin/Berkala Alat Bengkel Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan ,00 99,89 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan di Bidang ,00 99,59 Pertanian dan UKM Peningkatan Peran dan Fungsi ,00 97,79 BLKP melalui ISO 9001 : 2008 Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau ,00 99,13 Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan ,00 98,27 Kemasyarakatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 100,00 12

13 24 25 Menyurat ,00 48,67 Banyaknya hari libur nasional sehingga pemakaian air, Penyediaan Jasa Komunikasi, listrik dan telepon dapat Sumber Daya Air dan Listrik ditekan. Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,99 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 99,92 Penyediaan Barang Cetakan ,00 99,97 dan Penggandaan Penyediaan Komponen ,00 100,00 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 99,30 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 100,00 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 99,82 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,51 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 99,99 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 0 0 0,00 0,00 Gedung Kantor ,00 99,93 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 100,00 Perlengkapan Gedung Kantor 0 0 0,00 0,00 Peralatan Gedung Kantor 0 0 0,00 0,00 Mebeleur Kegiatan 0 0 0,00 0,00 Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga ,00 100,00 Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan ,00 100,00 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan Kerja bagi ,55 88,87 Target 62 orang, terlaksana 13

14 26 27 CTKI LN 58 orang, kurang 4 orang karena PPTKIS/ cabang PPTKIS di Jawa Tengah tidak bersedia melatihkan calon TKI di BLKLN Dinakertransduk Prov. Jawa Tengah karena mereka memiliki BLK sendiri walaupun program pelatihan dan sarpras yang dimiliki kurang memenuhi persyaratan Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan ,00 77,83 -Target 177 orang, terlaksana Kemasyarakatan 150 orang, kurang 27 orang karena SPMA Munadi Prov. Jateng tidak bisa memenuhi siswa yang akan diikutkan pelatihan Magang Jepang; -Keterbatasan waktu untuk mendapatkan peserta pelatihan pra bahasa program Magang Jepang karena anggaran perubahan baru disahkan pada awal November 2016 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 99,99 Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, ,00 85,43 Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan ,00 99,93 dan Perlengkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,78 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 100,00 Penyediaan Barang Cetakan ,00 98,85 dan Penggandaan Penyediaan Komponen ,00 100,00 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 100,00 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 99,74 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 99,96 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,99 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 99,40 14

15 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor ,00 99, ,00 100,00 Gedung Kantor ,00 98,58 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 98,86 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Peralatan Gedung Kantor ,00 100,00 Mebeleur Kegiatan Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah ,00 99, ,00 100,00 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Rutin/Berkala Alat Bengkel ,00 99,82 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Kegiatan Pengujian ,00 91,53 Lingkungan Sektor Industri, Ambient dan Emisi Stack Pelatihan Hiperkes dan KK ,40 91,15 Pelatihan Supervisor tidak bagi Perusahaan dilaksanakan karena peserta dari perusahaan hanya mengirimkan 9 orang dari 25 peserta Kegiatan Pemeriksaan ,00 98,15 Kesehatan dan Pengujian Lingkungan Kerja di Sektor Industri Kegiatan Pengembangan dan ,00 93,64 Akreditasi Laboratorium BPPKH Prov. Jateng Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 99,96 Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, ,00 93,02 Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan ,00 99,43 dan Perlengkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,99 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 99,99 Penyediaan Barang Cetakan ,00 99,99 dan Penggandaan 15

16 Penyediaan Komponen ,00 100,00 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 99,88 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 99,94 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 99,89 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,89 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 99,50 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,00 99,96 Gedung Kantor ,00 99,78 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 100,00 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Peralatan Gedung Kantor ,00 100,00 Mebeleur Kegiatan ,00 99,5 Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah ,00 99,95 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan ,00 100,00 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Pelatihan, Pengukuran dan ,00 97,07 Pemeliharaan Produktivitas Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau ,00 92,50 Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan ,00 99,98 16

17 34 35 Kemasyarakatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 99,29 Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, ,00 90,13 Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,92 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 100,00 Penyediaan Barang Cetakan ,00 99,94 dan Penggandaan Penyediaan Komponen ,00 98,59 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 99,58 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 100,00 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 99,93 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,41 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 99,13 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,00 99,97 Rumah Dinas ,00 99,65 Gedung Kantor ,00 93,36 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 100,00 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Peralatan Gedung Kantor ,00 97,85 Mebeleur Kegiatan 0 0 0,00 0,00 Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparartur Pemerintah ,00 99,26 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga ,00 100,00 Rutin/Berkala Alat Bengkel Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, 0 0 0,00 0,00 17

18 Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan Pelatihan dan ,00 99,68 Pemberdayaan Penca Program Pendidikan Non Formal dan Informal Kegiatan Pendidikan ,00 99,55 Kemasyarakatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat ,00 99,97 Menyurat Penyediaan Jasa Komunikasi, ,00 94,58 Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Penyediaan Jasa ,00 99,97 Kebersihan Kantor/Rumah Dinas Penyediaan Alat Tulis Kantor ,00 100,00 Penyediaan Barang Cetakan ,00 100,00 dan Penggandaan Penyediaan Komponen ,00 100,00 Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan Rumah ,00 100,00 Tangga Penyediaan Bahan Bacaan ,00 100,00 dan Peraturan Perundangundangan Penyediaan Makanan dan ,00 100,00 Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan ,00 99,28 Konsultasi ke dalam dan luar Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran ,00 99,87 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,00 99,27 Gedung Kantor ,00 97,52 Kendaraan Dinas/Operasional ,00 82,22 Perlengkapan Gedung Kantor ,00 100,00 Peralatan Gedung Kantor ,00 100,00 Mebeleur Kegiatan Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor/Aparatur Pemerintah ,00 97,03 18

19 40 41 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Rutin/Berkala Pertanian, Tanaman dan Taman, Perkebunan, Peternakan serta Perikanan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Kegiatan Penyelesaian Kasus Ketenagakerjaan Kegiatan Penyelesaian PHI/PHK/Mogok/Unjuk Rasa dan Penutupan Perusahaan Pemantapan Eksistensi Lembaga/UPTD Kegiatan Penyelesaian Kasus TKI Bermasalah Pengembangan Database Kasus Ketenagakerjaan Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Pemantapan Transmigrasi Pasca Penempatan Kegiatan Penyiapan, Penempatan dan Pemantapan Transmigrasi Kegiatan Pelatihan Transmigrasi ,00 99, ,00 100, ,00 99, ,00 99, ,00 95, ,00 99, ,00 93, ,00 99, ,00 75,03 Penempatan trans untuk sharing APBD hanya untuk Provinsi Kaltara ,00 34,85 Pelatihan transmigrasi sebanyak 9 angkatan di cover oleh dana APBN 19

20 Bab 4 Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD a. Tujuan entitas pelaporan keuangan untuk menunjukkan entitas akuntansi pada pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan daerah. b. Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep bahwa setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. c. Entitas pelaporan keuangan daerah adalah Pemerintah Daerah secara keseluruhan, sedangkan pusat-pusat pertanggungjawaban ada pada DPRD, Sekretariat Daerah, Badan, Dinas, Kantor dan Lembaga Teknis Daerah Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual untuk pengakuan pendapatan, belanja dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. Basis Kas untuk laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat Peristiwa dan Belanja diakui pada saat peristiwa terjadinya transaksi di Bendahara Pengeluaran Dinas tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Prov. Jateng. Karena Pelaporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 menggunakan basis akrual untuk rekening-rekening pendapatan dan Belanja seperti dinyatakan diatas maka di dalam Catatan atas laporan Keuangan ini perlu dilakukan pengungkapan atas pos-pos asset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis akrual, untuk entitas pelaporan yang menggunakan akuntansi yang berbasis akrual Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Basis pengukuran kas dan setara kas dicatat berdasarkan nilai nominal yang disajikan dalam rupiah. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta asing maka nilai yang disajikan dalam neraca menggunakan kurs tengah bank central pada tanggal neraca. PENGUKURAN PERSEDIAAN Persediaan disajikan sebesar : a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian meliputi : harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan dikurangi potongan harga dan rabat. b. Harga Pokok Produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. HPP terdiri dari biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. c. Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara lainnya (pengembangbiakan hewan dan tanaman,donasi, rampasan persediaan yang dimaksud untuk diserahkan kepada masyarakat) 20

21 PENGUKURAN ASET TETAP Aset Tetap pada prinsipnya dinilai dengan biaya perolehannya, apabila biaya perolehan suatu aset adalah tanpa nilai atau tidak dapat diidentifikasi maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar saat perolehan. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau kontruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi siap untuk digunakan. Biaya perolehan aset terdiri dari : a. Harga pembelian, termasuk bea import dan pajak pembelian, setelah dikurangi dengan diskon dan rabat ; dan b. Seluruh biaya yang secara langsung dihubungkan/diatribusikan dengan aset dan membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja sesuai penggunaan yang dimaksud (biaya persiapan tempat, biaya pengiriman awal, biaya pemasangan, biaya profesional, biaya kontruksi, biaya pengujian aset dan biaya-biaya lainnya yang mendukung perolehan aset sesuai peraturan perundangan) Pengukuran Aset Tetap harus memperhatikan kebijakan mengenai ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi Aset Tetap. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap sebagai berikut : 1. Gedung dan Bangunan Pengeluaran untuk gedung dan bangunan dan yang sama dengan atau lebih ,00 (dua puluh juta rupiah). 2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin dinilai berdasarkan eksistensinya / keberadaannya pada saat inventarisasi tanpa membedakan aset tersebut berasal dari hasil pembelian APBD, atau pelimpahan dari instansi vertikal, dan dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku saat inventarisasi dan penilaian. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin adalah sama dengan atau lebih dari ,00 (lima ratus ribu rupiah) 3. Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan terhadap pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD Laporan Keuangan Dinakertransduk Prov. Jateng disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2010, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 tahun 2011 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk neraca awal terdahulu per 1 Januari 2015 pelaporan aset / kekayaan milik dan atau dikuasai oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang telah diaudit. Untuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan realisasi dana APBD yang telah dipertanggungjawabkan dan telah dilakukan verifikasi. 21

22 Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu untuk disajikan meliputi: 1. Akuntansi Pendapatan 2. Akuntansi Belanja 3. Kewajiban 4. Pengakuan Aktiva Tetap dan Kapitalisasi Pengeluaran 1. Akuntansi Pendapatan Pendapatan diakui pada saat diterima pada Bagian Bendahara Penerimaan dan disetorkan ke Kas Daerah, dan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 2. Akuntansi Belanja Belanja diakui pada saat terjadinya pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan. 3.Pengakuan Aset Tetap dan Kapitalisasi Pengeluaran Aset tetap (tidak termasuk yang berasal dari donasi, sumbangan, dan hibah) diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah diakui dan telah diverifikasi dalam periode berkenaan. Verifikasi antara lain, meliputi reklasifikasi belanja modal yang tidak sesuai peruntukan rekeningnya, misalnya belanja modal jaringan listrik / telpon (tambah daya listrik ) dikapitalisasi ke nilai bangunan karena nilainya melekat di bangunan, kecuali jaringan untuk infrastruktur diluar bangunan. Aset tetap yang berasal dari donasi, sumbangan, dan hibah diakui dalam periode berkenaan, yaitu pada saat Aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Dalam pengakuan Aset telah dibuat ketentuan yang membedakan antara penambahan, pengurangan, pengembangan, dan penggantian utama. Pengurangan adalah penurunan nilai Aset tetap karena berkurangnya kuantitas. Pengurangan Aset tetap dicatat sebagai pengurangan harga perolehan Aset tetap yang bersangkutan. Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) nilai aset tetap bisa disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Pengembangan adalah peningkatan nilai Aset tetap karena meningkatnya manfaat Aset tetap. Pengembangan Aset tetap diharapkan akan (1) memperpanjang usia manfaat, (2) meningkatkan efisiensi, dan/ atau (3) menurunkan biaya pengoperasian sebuah Aset tetap. Termasuk dalam pengembangan Aset tetap adalah rehabilitasi dan pemeliharaan Aset tetap. Biaya pengembangan yang memenuhi syarat akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Aset tetap. Pengembangan Aset tetap berasal dari pos belanja operasional pemeliharaan dan Belanja Modal. Penggantian utama adalah memperbaharui bagian utama Aset tetap. Biaya penggantian utama akan dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti dari Aset tetap semula dan menambah biaya penggantian pada harga perolehan Aset tetap. 22

23 4. Penyusutan Aset Penyusutan adalah alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat Aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional. Selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan seluruh aset tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Aset Tetap lainnya berupa hewan, tanaman, buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap lainnya tersebut sudah tidak digunakan atau mati. Penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit aset tetap tanpa ada nilai residu. Nilai residu adalah nilai buku suatu aset tetap pada akhir masa manfaatnya. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straght line methode). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode dengan jumlah yang sama. Rumusan perhitungan penyusutan adalah : Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan Masa Manfaat 23

24 Bab 5 PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah pendapatan yang diterima selama TA dan sudah disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah. Penerimaan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu tetapi sampai dengan tutup tahun anggaran belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah tidak ikut diperhitungkan dalam penerimaan pendapatan Tahun Anggaran Pendapatan Daerah Total realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan realisasi untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Pendapatan Asli daerah , , Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah Jumlah Pendapatan Asli Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan realisasi untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Pendapatan Pajak Daerah , , Pendapatan Retribusi Daerah Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Jasa Umum , , ,00 Retribusi Jasa Usaha , , ,00 Retribusi Perizinan Tertentu , , ,00 Jumlah , , ,00 24

25 Pendapatan Retribusi Jasa Umum Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan untuk Realisasi Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Tera/Tera Ulang Retribusi Pelayanan Pendidikan , , ,00 Jumlah , , , Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , , ,00 Retribusi Tempat Pelelangan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/ Villa , , ,00 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Jumlah , ,00 124, , Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) , , ,00 Jumlah , , , Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari target ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan , , ,00 Tuntutan Ganti Rugi Pendapatan Denda keterlambatan Pendapatan Denda Pajak Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda Pendapatan dari Pengembalian ,00 Penerimaan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Penerimaan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penerimaan dari BLUD Penerimaan Lain-Lain 0, , ,00 Jumlah , , ,00 25

26 PENJELASAN POS-POS BELANJA Belanja yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah realisasi belanja berdasarkan SPJ belanja bulan Januari sampai dengan bulan Desember BELANJA OPERASI Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau 94,01% dari anggaran ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai , , ,00 Belanja Barang & Jasa , , ,00 Jumlah , ,00 94, , Belanja Pegawai Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau 94.32% dari anggaran ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai Tidak Langsung , ,00 93, ,00 Belanja Pegawai langsung , , ,00 Jumlah , , , Belanja Barang Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,00 atau % dari anggaran ,00 dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar ,00 dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Bahan Pakai Habis Belanja Bahan/Material Belanja Jasa Kantor Belanja Premi Asuransi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir Belanja Sewa Sarana Mobilitas Belanja Sewa Alat Berat Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja Makanan dan Minuman Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya Belanja Pakaian Kerja Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu Belanja Perjalanan Dinas , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 26

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BULAN : MARET P R O G R A M / K E G I A T A N A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 13,055,049,000 1,371,412,748 1,101,878,284

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD KEPALA SKPD BEND. PENGELUARAN BULAN NO : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI :Dra. WIKA BINTANG, MM. : SUMANTRI,

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORA PERKEMBAGA PELAKSAAA KEGIATA APBD PROVISI JAWA TEGAH TAHU AGGARA 2016 SKPD KEPALA SKPD BEDAHARA PEGELUARA BULA : DIAS TEAGA KERJA, TRASMIGRASI & KEPEDUDUKA : Dra. WIKA BITAG, MM. : SUMATRI, SH :

Lebih terperinci

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ( PP Kom ) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ( PP Kom ) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 LAMP : KEPUTUSAN KEPALA DINAS NAKERTRANS PROV. JATENG TTG : TA 2017 NO : TGL : 05/2017 3 Januari 32017 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ( ) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah disusun untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL JL. SETIA BUDI PSR II NO. 84 TANJUNG SARI, MEDAN Telepon (061) 821 3533, Facsimile (061)

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( C A L K ) Tahun 2015 DAFTAR ISI I II III Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran Neraca Komparatif SKPD Laporan Realisasi Anggaran SKPD Catatan Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016 Lampiran VI FORMAT LAPORAN KEUANGAN SKPD LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KOP SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN A. Pendahuluan A.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Laporan Keuangan Akhir Tahun Anggaran 2012

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLORA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER BAB I PENDAHULUAN Untuk mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allat SWT, Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Tujuan kebijakan akuntansi adalah menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 ) PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD ( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ) 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.1.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Pendapatan yang dimasukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal LAMPIRAN I.3 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 Halaman

Lebih terperinci

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1. PENJELASAN POS-POS NERACA BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1.1. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN 1 TUNAI - 2 BANK JUMLAH - 5.1.2. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN (Non SILPA) 1 TUNAI - 2 BANK

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI JAWA TENGAH Jl. Imam Bonjol No. 134 telp. 3546469 3546607 fax. (024) 3551289 S E M A R A N G 50132

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran Singkat Perusahaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevanmengenai

Lebih terperinci

BAGIAN I PENDAHULUAN

BAGIAN I PENDAHULUAN BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam aspek pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan Keuangan tahun anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

I. PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

I. PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 I. PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 A. SEJARAH INSTANSI Disnakertrans DIY Dinas Tenaga Kerja Provinsi DIY yang disingkat DTK diatur dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK INSPEKTORAT DAERAH Jalan Panglima Sudirman No. 284 Nganjuk Kode Pos 64412 Telp. (0358) 321196 & 321712 Fax (0358) 321196 Email : inspektorat@nganjukkab.go.id CATATAN ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

Bertambah/(berkurang) Jumlah (Rp) KODE REKENING. URAIAN sebelum perubahan DASAR HUKUM. setelah perubahan. (Rp) LAMPIRAN III

Bertambah/(berkurang) Jumlah (Rp) KODE REKENING. URAIAN sebelum perubahan DASAR HUKUM. setelah perubahan. (Rp) LAMPIRAN III LAMPIRAN III : RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun 1 2 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 2.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas Komunikasi Dan Informatika adalah sebesar Rp5.996.443.797

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK ) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK ) SEMESTER I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN Jl.Syeh Nawawi Al-Bantani, Kel.Banjarsari Kec.Cipocok Jaya Kota Serang

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.20. - OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN : 1.20.05. - DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14 URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14.1 KONDISI UMUM Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENDAPATAN

AKUNTANSI PENDAPATAN LAMPIRAN B.VI : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 06 AKUNTANSI PENDAPATAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Letjend. S. Parman No. 23 Tep./Fax : (281) 89111 Purbalingga 53317 LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN A. Pendahuluan A.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Laporan Keuangan Akhir Tahun Anggaran 2015

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Keuangan Akhir Tahun Anggaran 2015 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan disusun dan disediakan sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60 LAPORAN OPERASIONAL Tujuan Laporan Operasional 284. Tujuan penyusunan Laporan Operasional adalah untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle). Sehingga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG LAMPIRAN III : PERATURAN NOMOR TANGGAL : : PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 04 LAPORAN OPERASIONAL

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 04 LAPORAN OPERASIONAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 04 LAPORAN OPERASIONAL Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Basis Akuntansi Di dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kota Depok telah disebutkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung. Sesuai dengan Undang-undang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK DAERAH DALAM SISTEM AKUNTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : ORGANISASI : 1.20.08.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2014 KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2014 KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam aspek pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv DAFTAR ISI Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv Bab I Pendahuluan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015... 1 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Kecamatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300 BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI DAN PENETAPAN MASA MANFAAT, METODE PENYUSUTAN BARANG MILIK/KEKAYAAN

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 07 AKUNTANSI BELANJA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 07 AKUNTANSI BELANJA LAMPIRAN B.VII : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 07 AKUNTANSI BELANJA Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN A. Pendahuluan A.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Laporan Keuangan Akhir Tahun Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL : DINAS TENAGA KERJA TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Penyediaan Surat Menyurat Penyediaan Surat Menyurat 1 paket Rp.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 4 LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 4 LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAMPIRAN BIV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 4 LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Lampiran II Perwal Penjabaran Pertanggungjawaban APBD TA 2016 Nomor : 36 Tahun 201 Tanggal : 22 Agustus 201 Urusan Pemerintahan : 1. 08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup Unit Organisasi : 1. 08. 02 DINAS PERTAMANAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO, BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURW OREJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/ KEKAYAAN DAERAH BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Kebijakan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( ) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB. Tengah yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Laporan

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB. Tengah yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Laporan PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan keuangan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Laporan Operasional; (d) Laporan Perubahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Pemerintah Kabupaten Purbalingga secara keseluruhan, Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014 Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung

Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENJABARAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK, JENIS, OBYEK, RINCIAN OBYEK PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 201 Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 1 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP

PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP Mei 2007 1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 0 TANGGAL OKTOBER 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. LAPORAN OPERASIONAL Lampiran I. PSAP (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KOTA MATARAM KAS TAHUN 2017 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemerintahan : 2. 12 Penanaman Modal Unit Organisasi : 2. 12. 01 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BATAS MINIMAL KAPITALISASI ASET TETAP DALAM SISTEM AKUNTANSI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Menimbang : BUPATI POLEWALI

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.07. - PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Lampiran II Perwal Penjabaran Pertanggungjawaban APBD TA 2016 Nomor : 36 Tahun 201 Tanggal : 22 Agustus 201 Urusan Pemerintahan : 1. 08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup Unit Organisasi : 1. 08. 01 DINAS KEBERSIHAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN Kebijakan tentang LRA bertujuan untuk menetapkan perlakuan Akuntansi

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Jalan. Caringin No. 103 Bandung Telp/Fax (022) 5410403 PEMERINTAH KOTA BANDUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) Bab 1 Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA SKPD ) BIRO PERLENGKAPAN TAHUN ANGGARAN 2013 DPPA SKPD DPPA SKPD 1 DPPA SKPD 2.1 DPPA SKPD 2.2 DPPA SKPD 2.2.1 DPPA SKPD

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG 9 5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN DAERAH DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2014 UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 1 Laporan

Lebih terperinci

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014 Realisasi Tahun Anggaran 2014 Pada tahun 2014 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah mendapatkan total anggaran sebesar Rp 61.375.930.000,- namun dalam realisasinya anggaran tersebut terserap sebesar

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAERAH

PENDAPATAN DAERAH URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.24. - KEARSIPAN : 1.24.01. : - Badan Arsip Dan Perpustakaan -1-1.24.1.24.01.00.00.4. PENDAPATAN DAERAH 120.000.000 1.24.1.24.01.00.00.4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 120.000.000

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN TAHUN INI

PEMERINTAH KOTA MATARAM ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN TAHUN INI PEMERINTAH KOTA MATARAM KAS TAHUN 2017 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemerintahan : 2. 12 Penanaman Modal Unit Organisasi : 2. 12. 01 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN (CALK) T.A 2013

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN (CALK) T.A 2013 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN (CALK) T.A 2013 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KAWASAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN ( KP3B) Jl. Syech Nawawi, Palima Serang DINAS

Lebih terperinci

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci