PENGANTAR. Wonosobo, 31 Maret 2017 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM. L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR. Wonosobo, 31 Maret 2017 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM. L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O i"

Transkripsi

1

2 PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun 2016 disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo bepedoman Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LkjiP Pemerintah Kabupaten Wonosobo memuat tentang analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan pencapaian kinerja indikator sasaran dan tujuan dalam mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. LKjIP Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 diharapkan dapat menjadi panduan bagi instansi pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk meningkatkan kinerja organisasinya sesuai dengan visi, misi, tujuan,sasaran, progam dan kebijakan yang telah ditetapkan menuju terwujudnya Pemerintahan yang baik dan bersih.(good Governance and Clean Government) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Akhirnya kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan, semoga LKJiP ini akan bermafaat bagi peningkatan kinerja Kabupaten Wonosobo, dalam upaya berkontribusi bagi peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif efesien dan lebih berorientasi pada pelayanan bagi masyarakat. Wonosobo, 31 Maret 2017 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM. L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O i

3 PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO INSPEKTORAT JL. A. YANI NO. 30 TELEPON/FAXIMILE (0286) WONOSOBO INSPEKTORATWONOSOBO@GMAIL.COM PERNYATAAN TELAH DIREVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2016 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk tahun anggaran 2016 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas Laporan Kinerja telah disajikan secara akurat, andal dan valid. Berdasarkan Reviu kami, pengecualian pada masalah yang kami jelaskan dalam paragraph berikut, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Seperti yang diungkapkan yang menguraikan perbaikan penyelenggaraan SAKIP dan koreksi atas penyajian laporan kinerja yang belum selesai dilakukan oleh unit pengelola kerja Wonosobo, 31 Maret 2017 Mengetahui: INSPEKTUR KABUPATEN WONOSOBO M. ZUHRI,S.Sos, M.Si Pembina Utama Muda NIP L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan tahun 2016 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pertama Daerah (RPJMD) Tahun yang mengusung visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu Terwujudnya Wonosobo Bersatu untuk Maju, Mandiri dan Sejahtera untuk Semua. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program dan kegiatan indikatif beserta rencana pendanaannya yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun ke depan sebagai respon atas kondisi, kebutuhan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Wonosobo. Untuk tahun 2016 ditetapkanlah Tema Pembangunan Kabupaten Wonosobo yaitu: Peningkatan Pelayanan Publik dan Daya Saing Daerah Yang Didukung Oleh Penyediaan Infrastruktur Yang Berkualitas Untuk Kesejahteraan Masyarakat dengan fokus pelaksanaan prioritas pembangunan Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 sebagai berikut : 1. Penanganan darurat dan kebencanaan, yang difokuskan pada pembangunan pasar induk Wonosobo, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dan penanggulangan bencana; 2. Infrastruktur dan Lingkungan, yang difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas jalan, jembatan, listrik dan irigasi (JALI), air besih dan sanitasi serta pencapaian sustainable development goals (SDGs). 3. Penguatan ekonomi dan ketahanan pangan, yang difokuskan pada pengembangan investasi, peningkatan produksi, dan pemerataan distribusi melalui skema OVOP/ODOP, pertanian terpadu dan IKM terintegrasi. 4. Pariwisata dan ekonomi kreatif, yang difokuskan pada peningkatan kualitas destinasi dan industri pariwisata dan wisata kota, untuk mendorong jumlah kunjungan wisata dan menambah lama masa tinggal (length of stay) wisatawan di Wonosobo. 5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik pada aspek khusus menyangkut SDM usia sekolah maupun usia kerja yang menyangkut peningkatan kualitas rohani dan jasmani untuk mendorong daya saing Wonosobo, seiring penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. 6. Tata kelola pemerintahan, dengan fokus penguatan sistem penopang bagi reformasi birokrasi, termasuk data, sistem informasi, serta pemanfaatan e- government bagi layanan publik terutama di kecamatan. Sesuai dengan kerangka logis RPJMD tersebut, input dana pembangunan melalui belanja APBD, secara akumulatif memiliki pengaruh terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Wonosobo pada tahun Secara berkesinambungan, diharapkan target bisa tercapai sesuai dengan tahapan RPJMD Apabila dikaitkan dengan indikator RPJMD , maka capaian indikator makro pembangunan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O iii

5 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN MISI 1: Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2015 TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D TERHADAP RPJMD Meningkatkan rasa kemanusiaan, toleransi dan keharmonisan untuk hidup secara berdampingan 1 Meningkatnya nilai demokrasi serta kesadaran kesadaran/pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indeks Demokrasi , , Meningkatnya toleransi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat Meningkatnya semangat dan budaya gotong royong Meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat Indeks Toleransi Indeks Gotong Royong Indeks Rasa Aman Misi 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah dan desa sesuai semangat Reformasi Birokrasi untuk perbaikan pelayanan publik 1 Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan aparatur pemerintahan daerah dan desa yang profesional, transparan, bersih dan melayani Indeks Reformasi Birokrasi Indeks Kepuasan Masyarakat 0,45 0,49 0,87 177,55 0,49 177,55 0,55 0,55 0,82 149,09 0,65 126,15 0,61 0,61 0,68 111,48 0,66 103,03 80,00 80,00 74,06 92, ,13 69,02 70,00 73,53 105, ,91 L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O iv

6 TUJUAN SASARAN Misi 3: Meningkatkan kemandirian daerah Meningkatkan produktivitas, kemampuan pengelolaan sumber daya dan membangun budaya berdikari yang optimal dengan tetap memperhatikan lingkungan 1 Meningkatnya produksi dan produktivitas daerah dengan tetap menjaga kualitas lingkungan INDIKATOR SASARAN PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2015 TARGET , CAPAIAN %CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D TERHADAP RPJMD 169,94% ,00 PDRB Atas Dasar Harga Konstan , ,52% ,90 2 Terwujudnya masyarakat yang bermartabat, berbudaya dan berdikari. Niai Tukar Petani (NTP) , ,01% ,00 Laju Inflasi 3,49 3, ,98% 3 100,00 Pertumbuhan Ekonomi 5,70 5,75 6,52 113,39% 6,52 100,00 Indeks Ketahanan Pangan 3 Meningkatnya daya saing daerah Produktivitas Total Daerah PDRB per kapita Indeks kapasitas Fiskal 86,6 86, ,00 29,86 31,28 31,76 31,80 99,87 14,82 15,51 20,42 131,66% 20,42 100,00 0,15 1<indeks<2 0,15 L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O v

7 TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 2015 TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %CAPAIAN Misi 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata Terwujudnya pertumbuhan yang 1 Terpenuhinya layanan dan hak IPM 65, ,71 98,99 69,74 94,22 berkeadilan dalam aspek ekonomi, dasar untuk kesejahteraan sosial dan lingkungan untuk masyarakat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan Rata-rata Lama 6,11 6 6,11 98,95 7,11 85,94 Sekolah Angka Melek 96,1 96,75 98,91 102,23 99,99 98,92 Huruf penduduk 15 tahun ke atas Rata-Rata Usia Harapan Hidup Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Prevalensi Balita Gizi kurang Prevalensi balita gizi buruk Persentase KK yang mendapatkan akses sanitasi dasar TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D TERHADAP RPJMD 71,02 71,35 71,35 100, ,74 83,14 79,81 116,56 146,05 63,18 54,20 9,66 9,3 12,82 137,85 7,5 58,50 2,20% 2,02% 2,56% 126,92 1,1% 42,97 0,82% 0,12% 0,60% 20,00 47,95% 0, ,12 22,48 80,50% 14,91 L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O vi

8 TUJUAN SASARAN 2 Terpenuhinya layanan penunjang untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara lebih berkeadilan 3 Terwujudnya kesetaraan pertumbuhan ekonomi antar wilayah 4 Meningkatnya kesejahteraan ekonomi INDIKATOR SASARAN Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dan sedang IPG (Indeks Pembangunan Gender) IDG (Indeks Pemberdayaan Gender) Prevalensi Kekerasan Terhadap Anak TFR (Total Fertility Rate) Prosentase Penduduk Berakte Kelahiran Presentase Penduduk Ber KTP 2015 TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D TERHADAP RPJMD 63,17% 64,31% 60,37% 93,88 70% 86,24 92,51 92,926 92,91 99,98 92,93 99,98 45,36 45,7 47,72 104,42 45,70 104,42 3,11 2,925 2,7 92,31 2,93 92,31 2,2 2,1834 2,13 97,55 2,18 97,55 79,03% 81% 79,48% 97,89 81,19% 97,89 97,7 98, ,57 93,36 98,08 93,36 Indeks Gini 0,34 0,34 0, ,34 100,00 Indeks 0,35 0,35 0, ,35 100,00 Williamson Persentase Angka Kemiskinan Indeks Kedalaman Kemiskinan 21,40% 19,74% 21,40% 108,41% 11,40% 53,27 3,54 3,44 3,54 102,91 2,90 81,92 L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O vii

9 TUJUAN SASARAN 5 Berkembangnya lapangan kerja dan kesempatan kerja INDIKATOR SASARAN Indeks Keparahan Kemiskinan Tingkat Pengangguran Terbuka Partisipasi Angkatan Kerja Dependency Ratio Tingkat Kesempatan Kerja Misi 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan berkesinambungan 1 Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan berkesinambungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2015 TARGET 2016 CAPAIAN 2016 %CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D TERHADAP RPJMD 1,04 1,035 1,04 100,48 1,010 97,12 5,31 5,25 4,47 85,14 5,25 85,14 73,9 74,28 74,75 100,63 74,28 100,63 56,76 56,06 50,51 90,10 56,06 110,99 94,66 94,7 95,52 100,87 94,70 100, ,15 61,42 105,62 68,15 90,12 2 Berkembangnya pemanfaatan energi dan energi baru/terbarukan 3 Meningkatnya upaya pengurangan resiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi Ketaatan Terhadap RTRW Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Indeks Resiko Bencana 78,15% 79,25% 79% 99,68 85% 92,94 DTD 91,96 91,96 100,00 100,00 91, , ,56 L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O viii

10 Proses penyelenggaraan pemerintahan Daerah tahun 2016 mempedomani dokumen RKPD Adapun ikhtisar keuangan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016, yang merupakan tahun ke-1 dari tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan dianggarkan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 91,39% yang berarti kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 2. Rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 setelah Perubahan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi Rp ,00 atau 83,21% kurang dari anggaran sebesar Rp , Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016 dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pembiayaan Penerimaan direncanakan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 100,04%, lebih dari anggaran sebesar Rp ,00 yang terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) direncanakan Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah direncanakan Rp0,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00. b. Pembiayaan Pengeluaran direncanakan sebesar Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 100,00 % berupa : Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan dianggarkan Rp ,00 dapat direalisasi sebesar Rp ,00 atau 100,00% Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,00 Belanja APBD sebagaimana diuraikan di atas digunakan untuk mendanai semua urusan pemerintahan daerah berdasarkan pemrioritasan RPJMD pada tahapan tahun L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O ix

11 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN TELAH DI REVIU... ii RINGKASAN EKSEKUTIF... iii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. GAMBARAN UMUM DAN ASPEK STRATEGIS PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO Aspek Geografis Aspek Demografi Kondisi Ekonomi Kependudukan Pendidikan dan Kesehatan Pemerintahan... 8 B. ISU STRATEGIS... 9 C. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN BAB II PERENCANAAN KINERJA A. VISI B. MISI C. Tujuan dan Sasaran D. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Misi 1 : Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara a. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat b. Urusan Kebudayaan c. Urusan Sosial d. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Misi 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah a. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Kepegawaian Serta Pendidikan Dan Pelatihan b. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Perencanaan c. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan BidangPenelitian Dan Pengembangan d. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan e. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Pembinaan dan Pengawasan f. Bidang Hukum Dan Penataan Peraturan Perundang-Undangan L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O x

12 g. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa h. Urusan Statistik i. Urusan Persandian j. Urusan Kearsipan k. Urusan Transmigrasi l. Kerjasama Daerah Misi 3 : Meningkatkan kemandirian daerah a. Urusan Tenaga Kerja b. Urusan Pendidikan c. Urusan Pertanian d. Urusan Kelautan dan Perikanan e. Urusan Perdagangan f. Urusan Perindustrian g. Urusan Koperasi dan UKM h. Urusan Pariwisata i. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan j. Urusan Penanaman Modal k. Urusan Perpustakaan l. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Misi 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata a. Urusan Pendidikan b. Urusan Kesehatan c. Urusan Sosial d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman e. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang f. Urusan Tenaga Kerja g. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak h. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana i. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil j. Urusan Pertanahan k. Urusan Perhubungan l. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Misi 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah a. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang b. Urusan Lingkungan Hidup B. REALISASI ANGGARAN Pengelolaan Pendapatan Daerah a. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah b. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Pengelolaan Belanja Daerah a. Kebijakan Umum Belanja Daerah b. Target dan Realisasi Belanja Daerah Pengelolaan Pembiayaan Daerah a. Kebijakan Pembiayaan Daerah b. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah c. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) BAB IV PENUTUP LAMPIRAN L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xi

13 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2015 Berdasarkan data BPS... 1 Tabel I.2 Data Penduduk Wonosobo Tahun 2015 Berdasarkan Pencatatan Administratif Kependudukan... 3 Tabel I.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel I.4 Data PDRB dan Statistik Makro Kabupaten Wonosobo... 4 Tabel I.5 Kriteria ketimpangan pendapatan versi Bank Dunia... 5 Tabel I.6 Rasio Penduduk yang Bekerja... 6 Tabel I.7 Profil Kependudukan... 6 Tabel I.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun Kabupaten Wonosobo... 7 Tabel II.1 Keselarasan Misi RPJMN dengan Misi RPJMD Wonosobo Tahun Tabel II.2 Keselarasan Antara Misi RPJMD Provinsi Jawa Tengah denganmisi RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel II.3 Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Wonosobo Tahun Dengan Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel II.4 Penerjemahan Unsur Visi Ke Dalam Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo Tabel II.5 Sinkronisasi prioritas pembangunan Kabupaten Wonosobo dengan prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Tengah Tabel II.6 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel II.7 Perjanjian Kinerja Bupati Wonosobo Tahun Tabel III.1 Capaian Kinerja Misi Tabel III.2 Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.3 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.4 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan DesaTahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.5 Capaian Misi Tabel III.6 Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Kepegawaian dan Diklat Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.7 Matriks Permasalahan dan Solusi Fungsi Lain pada Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xii

14 Tabel III.8 Capaian Kinerja Fungi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Perencanaan Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.9 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Perencanaan Tabel III.10 Permasalahan dan Solusi pada Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Penelitian dan Pengembangan Tabel III.11 Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan Tahun Tabel III.12 Capaian Kinerja Fungsi Lain Urusan Pemerintahan Bidang Pengawasan Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.13 Matriks Permasalahan dan Solusi Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Pemerintahan Bidang Pengawasan Tabel III.14 Capaian Kinerja Fungsi Lain Hukum Dan Penataan Peraturan Perundang- Undangan berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.15 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Hukum dan Penataan Perundang-Undangan Tabel III.16 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.17 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tabel III.18 Capaian Kinerja Urusan Statistik Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.19 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Statistik Tabel III.20 Capaian Kinerja Urusan Persandian Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.21 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Persandian Tabel III.22 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.23 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kearsipan Tabel III.24 Capaian kinerja Urusan Transmigrasi Tahun 2016berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.25 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Transmigrasi Tabel III.26 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kerjasama Daerah Tabel III.27 Capaian Kinerja Misi Tabel III.28 Capaian Kinerja Urusan KetenagakerjaanTahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.29 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Tenaga Kerja Tabel III.30 Capaian kinerja berdasarkan RPJMD Program Pendidikan SMK Tabel III.31 Data Indikator Kinerja Urusan Pertanian Berdasarkan RPJMD Tabel III.32 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pertanian Tabel III.33 Data Indikator Kinerja Urusan Perikanan berdasarkan RPJMD Tabel III.34 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kelautan dan Perikanan L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xiii

15 Tabel III.35 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2016berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.36 Matriks Permasalahan dan Solusi Tabel III.37 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2016berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.38 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Perindustrian Tabel III.39 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM tahun 2016Berdasarkan RPJMD Tabel III.40 Matriks Permasalahan dan Solusi Tabel III.41 Data indikator Kinerja Urusan Kepariwisataan Berdasarkan RPJMD Tabel III.42 Capaian Indikator Keuangan Daerah Tabel III.43 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.44 Matriks Permasalahan dan Solusipada Urusan Penanaman Modal Tabel III.45 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan BerdasarkanIndikator RPJMD Tabel III.46 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Perpustakaan Tabel III.47 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.48 Capaian Kinerja Misi Tabel III.49 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.50 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Pendidikan Tabel III.51 Capaian kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2016berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD Tabel III.52 Capaian Kinerja Urusan Sosial Tahun 2016Berdasarkan Indikator RPJM Tabel III.53 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Sosial Tabel III.54 Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.55 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Tabel III.56 Capaian Kinerja Urusan KetenagakerjaanTahun 2016Berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.57 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan AnakBerdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Tabel III.58 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabel III.59 Indikator Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Berdasarkan RPJMD Tahun Tabel III.60 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xiv

16 Tabel III.61 Capaian Kinerja PembangunanUrusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten WonosoboTahun 2016 berdasarkan Indikator RPJMD Tabel III.62 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonosobo Tabel III.63 Capaian Kinerja Urusan PerhubunganBerdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tabel III.64 Permasalahan dan Solusi Urusan Perhubungan Tahun Tabel III.65 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan DesaBerdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tabel III.66 Capaian Kinerja Misi Tabel III.67 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Tahun 2016 berdasarkan Indikator RPJMD Kabuapten Wonosobo Tabel III.68 Capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2016berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD Tabel III.69 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Lingkungan Hidup Tabel III.70 Uraian Pendapatan Daerah Tahun Anggaran Tabel III.71 Uraian Pendapatan Menurut Organisasi Pengelola PendapatanTahun Anggaran Tabel III.72 Uraian Belanja Daerah Tahun Anggaran Tabel III.73 Uraian Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xv

17 DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kab. Wonosobo Tahun L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O xvi

18 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DAN ASPEK STRATEGIS PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO 1. Aspek Geografis Kabupaten Wonosobo terbagi menjadi 15 kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Wonosobo terletak antara 7.11 dan 7.36' lintang selatan, 109,43' dan 110,'04' bujur timur, pada ketinggian meter DPL. Luas wilayah Kabupaten Wonosobo ha (984,48 km2) dan berjarak 120 km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah serta 520 km dari ibu kota negara. Batas administratif wilayah Wonosobo adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang; b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang; c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo; d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen. Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Rata rata suhu udara di Wonosobo antara 14,3 26,5 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata per tahun berkisar antara mm/tahun. Dengan kondisi tersebut Kabupaten Wonosobo sangat baik untuk pertanian sehingga sektor pertanian merupakan sektor dominan dalam perekonomian. 1 B A B I P E N D A H U L U A N

19 Kabupaten Wonosobo memiliki topografi perbukitan sampai pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga m di atas permukaan laut, dengan kondisi biogeofisik kemiringan 3-8 % sebesar 54,4 ha, 8-15 % seluas ,1 ha, % seluas ,6 ha dan >40 % seluas ,9 ha. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan tanah merayap. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Wonosobo terdiri dari tanah andosol seluas ,7 ha, regosol seluas ,7 ha, latosol seluas ,4 ha, organosol seluas 761,1 ha, mediteran merah kuning seluas ha dan gromosol seluas 1.778,6 ha dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup ,68 ha (18,99%), tanah kering seluas ,80 ha (55,99%), hutan negara ,72 ha (19.20%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01%). Dari dua deskripsi keadaan geografis di atas, yang perlu diwaspadai adalah bahwa di Wonosobo terdapat beberapa daerah dengan potensi pertanian yang mengalami degradasi lahan, antara lain Kawasan Dieng, meliputi 27 desa di empat kecamatan yaitu kejajar (16 desa/kelurahan), Garung (5 desa), Mojotengah (2 desa) dan Watumalang (3 desa). Dengan pertimbangan tersebut, perlu kebijakan khusus untuk menggali pertanian sebagai salah satu sektor andalan dikaitkan dengan tata ruang dan karakteristik topografis. Potensi pengembangan wilayah berdasarkan kajian dalam Peraturan Daerah No 2 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo. Dalam dokumen tersebut untuk Kawasan Budidaya di Wonosobo meliputi kawasan peruntukan hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata dan permukiman. Kawasan Lindung meliputi kawasan hutan lindung dan kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan Lindung Geologi, Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya. Dengan ditetapkannya kawasan tersebut maka segenap unsur pengembangan wilayah akan lebih terarah dan berpedoman pada prinsipprinsip untuk kemajuan wilayah dan kearifan alam. 2. Aspek Demografi Berdasarkan data BPS, penduduk Wonosobo pada tahun 2014 secara de facto berjumlah orang, terdiri dari perempuan (50,70%) dan laki-laki (49,30%). Sedangkan berdasarkan catatan penduduk secara de jure dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, maka penduduk Wonosobo berjumlah orang, dengan proporsi perempuan (48,65%) dan laki-laki (51,35%). Selisih penduduk antara data de facto dengan data de jure mencerminkan penduduk yg tidak berdomisili di Wonosobo tetapi secara administratif tercatat sebagai penduduk Wonosobo. Lebih detail tentang data demografis Wonosobo bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel I.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2015 Berdasarkan data BPS No. Struktur Usia Perempuan Laki-laki Jumlah B A B I P E N D A H U L U A N

20 No. Struktur Usia Perempuan Laki-laki Jumlah Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2016 No Tabel I.2 Data Penduduk Wonosobo Tahun 2015 Berdasarkan Pencatatan Administratif Kependudukan Jumlah berdasarkan pencatatan Kecamatan Desember 2015 Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 WADASLINTANG KEPIL SAPURAN KALIWIRO LEKSONO SELOMERTO KALIKAJAR KERTEK WONOSOBO WATUMALANG MOJOTENGAH GARUNG KEJAJAR SUKOHARJO KALIBAWANG Jumlah Jumlah Total Sumber: Kantor Admindukcapil Kabupaten Wonosobo, B A B I P E N D A H U L U A N

21 3. Kondisi Ekonomi Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi sumberdaya alam, terutama di sektor pertanian. Sektor pertanian dalam empat tahun terakhir menyumbang hampir 50% dari total PDRB, karena sebagian masyarakat Wonosobo bergerak dalam bidang pertanian. Komoditi utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, palawija, teh, tembakau, berbagai jenis sayuran dan kopi serta tanaman hortikultura lainnya. Selain itu, juga dikembangkan budi daya jamur dieng, carica dan asparagus yang berpotensi sebagai komoditas ekspor non migas. Beberapa jenis tanaman yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo yaitu purwaceng, gondorukem dan kayu putih. Industri pengolahan kayu dengan bahan baku berasal dari hutan rakyat menjadi salah satu komoditas andalan bagi masyarakat. Sektor lain yang menyumbang proporsi PDRB lumayan besar adalah perdagangan, hotel dan restoran dan jasa, serta industri pengolahan, berkisar antara 9 12 %. Sektor-sektor ini perlu dikembangkan agar bisa menjadi menopang ketergantungan tinggi pada sektor pertanian. Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri pengolahan semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Wonosobo. Oleh karena itu kebijakan pengembangan industri khususnya IKM perlu terus ditingkatkan, sehingga ketergantungan pada sektor pertanian akan dapat dikurangi secara bertahap. Selengkapnya data tentang PDRB dan indikator ekonomi makro kabupaten bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel I.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun (Jutaan Rp) No. Tahun Harga Berlaku Harga Konstan , , , , , , , , *** , ,1 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo Keterangan: *** angka 2015 angka sangat sementara Tabel I.4 Data PDRB dan Statistik Makro Kabupaten Wonosobo No. Indikator Satuan Keterangan 1 Pertumbuhan % 4,16 5,70* Angka sementara PDRB 2 Laju Inflasi Provinsi % 8,22 0,99* Angka sementara 3 Laju Inflasi % 8,77 2,71* Angka sementara Kabupaten 4 Indeks Gini 0,34 0,34* Angka sementara 5 Pemerataan Pendapatan versi Bank Dunia % 20,09 20,09* Angka sementara 4 B A B I P E N D A H U L U A N

22 Dalam kurun waktu , pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo cenderung fluktuatif. Pada tahun 2014 berada pada angka 4,16 dan meningkat di tahun 2015 menjadi 5,70. Meskipun berfluktuatif ada kecenderungan meningkat yang mengindikasikan kinerja ekonomi makro di Kabupaten Wonosobo pada tahun tersebut terus membaik. Inflasi merupakan salah satu indikator penting yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dan berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Perkembangan harga barang dan jasa tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat daya beli seiring dengan peningkatan inflasi di Jawa Tengah dan juga nasional dari tahun 2014 mengalami penurunan di tahun 2015 dapat menjadi 2,71. Indeks Gini merupakan satu ukuran untuk melihat ketimpangan pendapatan antar penduduk. Semakin mendekati nol maka ketimpangan semakin kecil. Secara umum tingkat ketimpangan pendapatan antar penduduk yang terjadi di Kabupaten Wonosobo masih tergolong pada kriteria rendah, atau dengan kata lain pembagian pendapatan yang diterima penduduk cukup merata. Hal ini tergambar dari GR Kabupaten Wonosobo di mana indeks gini sebesar 0,34 dalam arti ketimpangan pendapatan antar penduduk rendah atau merata. Pelaksanaan otonomi daerah menjadikan pemerintah daerah lebih terfokus dalam menentukan arah pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Tujuan pembangunan ekonomi Kabupaten Wonosobo yang telah dan sedang dilaksanakan dapat dikatakan telah berada pada jalur yang cukup baik. Kriteria ketimpangan pendapatan versi Bank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk. Tabel I.5 Kriteria ketimpangan pendapatan versi Bank Dunia Distribusi Pendapatan Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya <12% dari keseluruhan pengeluaran Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya 12% sampai 17% dari keseluruhan pengeluaran Pengeluarannya >17% dari keseluruhan pengeluaran Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2015 Tingkat Ketimpangan atau Kesenjangan Tinggi Sedang Rendah Berdasarkan kriteria Bank Dunia, distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Wonosobo tergolong merata pada ketimpangan rendah. Hal tersebut ditunjukkan sebesar 20,09% pendapatan dinikmati oleh 40% masyarakat berpenghasilan rendah, sebesar 36,19% oleh 40% masyarakat berpenghasilan menengah dan sebesar 43,72% oleh 20% masyarakat berpenghasilan tinggi. Rasio penduduk yang bekerja merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja dengan angkatan kerja. Rasio ini menggambarkan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja atau bisa disebut sebagai gambaran permintaan tenaga kerja. Dari tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa terjadi jumlah penduduk yang bekerja dari tahun 2010 hingga 2014 cenderung meningkat, meskipun pada tahun 2011, rasio penduduk yang bekerja menurun drastis, tetapi kembali meningkat pada 5 B A B I P E N D A H U L U A N

23 tahun Data rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2014 yang diperoleh dari website resmi Kemenakertrans menunjukkan nilai 0,947 atau 94,7% penduduk yang memperoleh pekerjaan sedangkan sisanya masih mencari kerja atau belum mendapatkan pekerjaan. Tabel I.6 Rasio Penduduk yang Bekerja Tahun Penduduk yang bekerja Angkatan Kerja Rasio Penduduk yang bekerja , , , , ,95 Sumber: BPS Sakernas Pengangguran terbuka adalah penduduk yang telah masuk dalam angkatan kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, serta sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Berdasarkan data BPS tahun 2014 angka pengangguran terbuka Kabupaten Wonosobo 5,40 % masih di bawah angka provinsi (5,68%) dan nasional (5,94%). Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Wonosobo tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun 2013, yaitu 5,83 menjadi 5,34 atau mengalami penurunan 0,49%. Gambar I.1 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kab. Wonosobo Tahun Kependudukan Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan yang cukup signifikan dari jiwa menjadi jiwa pada tahun 2014 dimana inflasi pada tahun yang sama juga mengalami penurunan. Penurunan jumlah penduduk miskin ini juga berimplikasi pada menurunnya persentase penduduk miskin dari 22,08 menjadi 21,42 persen pada tahun 2014 Tabel I.7 Profil Kependudukan No. Indikator Satuan Keterangan 1 Jumlah Penduduk Jiwa (Ribu) 2 Jumlah Penduduk > Jiwa 17 tahun atau telah (Ribu) Menikah 773, ,116 Data proyeksi 601,16 578,329 Angka sementara 6 B A B I P E N D A H U L U A N

24 3 Jumlah Penduduk Jiwa , ,74 Angka sementara Miskin (Ribu) 4 Jumlah Rumah RT 211,79 211,79 Angka sementara Tangga(ribu) 5 Jumlah Anak (ribu) Anak 203,26 205,158 anak adalah jumlah pdd dikurangi usia 15 tahun keatas Sumber : Kantor Adminduk Kabupaten Wonosobo (2016) 5. Pendidikan dan Kesehatan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM merupakan indeks komposit hasil agregasi tiga jenis indeks yang masing-masing mewakili dimensi pembangunan manusia, yakni indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup. Mulai tahun 2015 Badan Pusat Statistik telah merllis angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) metode baru dengan perubahan mendasar mencakup penggunaan indikator harapan lama sekolah (HLS) menggantikan indikator angka melek huruf (AMH) dalam perhitungan indeks pendidikan dan penggunaan indikator pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita menggantikan produk domestik bruto (PDB) per kapita dalam perhitungan indeks standar hidup. Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Rata-rata lama sekolah Kabupaten Wonosobo masih jauh dari RLS 12 tahun. Pada tahun 2015 rata-rata lama sekolah hanya 6,14 tahun meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 6,07 tahun. Banyak faktor yang jadi penyebab dari ketidaktercapaiannya RLS 12 tahun, antara lain persepsi masyarakat tentang pendidikan, yang dianggap belum menjanjikan, serta mahalnya biaya pendidikan juga menjadi kendala selanjutnya. Aspek kesehatan merupakan unsur penting yang berkaitan dengan kapabilitas penduduk. Derajat kesehatan pada dasarnya dapat dilihat dari seberapa lama harapan hidup yang mampu dicapai. Semakin lama harapan hidup yang mampu dicapai merefleksikan semakin tinggi derajat kesehatannya. Angka harapan hidup menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat, yaitu mencerminkan lamanya hidup sekaligus hidup sehat suatu masyarakat.dalam kurun waktu Tahun , Usia Harapan Hidup di Wonosobo sebesar 69,8 tahun meningkat menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya Usia Harapan Hidup penduduk di Wonosobo disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatannya melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Tabel I.8. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun Kabupaten Wonosobo Uraian Angka Harapan Hidup (tahun) Harapan Lama Sekolah (tahun) Rata-rata lama sekolah (tahun) Tahun ,37 70,5 70,63 70,76 70,82 71,02 9,96 10,09 10,83 11,03 11,34 11,43 5,81 5,87 5,9 5,92 6,07 6,11 7 B A B I P E N D A H U L U A N

25 Uraian Pengeluaran per kapita disesuaikan (ribu rupiah ppp) Tahun IPM 62,5 63,07 64,18 64,57 65,2 65,7 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2015 Perkembangan IPM Kabupaten Wonosobo dari tahun 2010 sampai dengan 2015 menunjukkan adanya peningkatan. IPM tahun 2015 sebesar 65,70 meningkat 3,20 poin jika dibanding tahun 2010 sebesar 62,50. Mengacu pada klasifikasi UNDP, sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2015 IPM Kabupaten Wonosobo termasuk kategori sedang (66 IPM< 80). 6. Pemerintahan Kabupaten Wonosobo, dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (diundangkan pada Tanggal 8 Agustus 1950). Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Wonsoobo, ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang meliputi: 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat DPRD; 3. Inspektorat Kabupaten; 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 5. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga; 6. Dinas Kesehatan; 7. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga; 8. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan; 9. Dinas Pertanian dan Perikanan; 10. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 11. Dinas Pendapatan Daerah; 12. Badan Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 13. Kantor Perindustrian dan Perdagangan; 14. Kantor Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; 15. Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 16. Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 17. Kantor Perhubungan; 18. Kantor Pemberdayaan Masyarakat; 19. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah; 20. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 21. Kantor Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 22. Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat; 23. Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro; 24. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; 25. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 26. Kecamatan; 27. Kelurahan; 28. Staf Ahli Bupati. 8 B A B I P E N D A H U L U A N

26 B. ISU STRATEGIS Masih tingginya angka kemiskinan daerah menjadi perhatian besar Pemerintah Daerah dalam proses pembangunan daerah. Data tahun 2013, tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih 22,08 persen yang merupakan angka tertinggi se-provinsi Jawa Tengah. Dengan target angka kemiskinan 18 persen pada tahun 2016, maka dengan kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Wonosobo harus mengakselerasi program pembangunan yang pro dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka untuk tahun 2016 ditetapkanlah Tema Pembangunan Kabupaten Wonosobo yaitu: Peningkatan Pelayanan Publik dan Daya Saing Daerah Yang Didukung Oleh Penyediaan Infrastruktur Yang Berkualitas Untuk Kesejahteraan Masyarakat dengan fokus untuk menangani isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Ketimpangan Regional Ketimpangan wilayah Kabupaten Wonosobo menurut Indek Williamson pada tahun cenderung meningkat yaitu 0,17 pada tahun 2010 meningkat menjadi 0,22 pada tahun 2011, di tahun 2012 meningkat lagi menjadi 0,29, meningkat lagi menjadi 0,28 di tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 0,35 di tahun Dari analisis trend dari tahun ke tahun, kecenderungan kesenjangan semakin melebar. Meskipun nilai indeks masih kurang atau sama dengan 0,35. Kondisi ini mengindikasikan bahwa antar wilayah di Kabupaten Wonosobo kondisinya semakin terjadi kesenjangan antar wilayah kecamatan. Kesenjangan antar wilayah yang tampak tersebut mengindikasikan bahwa beberapa wilayah relatif berada di bawah kondisi secara umum rata-rata wilayah yang lainnya. Adanya heterogenitas dan beragam karakteristik suatu wilayah juga menyebabkan kecenderungan terjadinya konsentrasi aktivitas ekonomi secara parsial dan memunculkan kondisi ketimpangan antar wilayah. 2. Angka Kemiskinan Masih Tinggi Salah satu permasalahan pembangunan terbesar di Kabupaten Wonosobo adalah tingginya persentase penduduk miskin yang pada tahun 2014 masih menduduki posisi tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2014 sebesar jiwa atau 21,42. % dari total penduduk. Meskipun dalam kurun waktu mengalami penurunan, namun selama periode ini persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Wonosobo selalu berada di atas rata-rata Jawa Tengah. Berdasarkan Pemutahiran Basis Data Terpadu tahun 2015, jumlah rumah tangga miskin sebanyak yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Wilayah Kabupaten Wonosobo. Permasalahan kemiskinan mikro yang ada di Kabupaten Wonosobo meliputi kepemilikan jamban, rumah tidak layak huni, tingkat partisipasi pendidikan, serta masih adanya rumah tangga miskin yang belum mendapatkan akses atas jaminan kesehatan, raskin dan KUR. Masih ada rumah tangga miskin yang tidak memilki jamban, rumah tangga miskin dengan rumah tidak layak huni, Berdasarkan data PBDT 2015, sejumlah rumah tangga miskin belum terakses BPJS kesehatan, dan hanya 1,6 % rumah tangga miskin yang telah terakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). 3. Pertumbuhan Ekonomi Rendah Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan nilai yang berfluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 4,52 mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar 5,37 kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 4,70% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 5,25%. Pada tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi 4,16% dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 5,70%. Pemerintah Kabupaten Wonosobo harus memacu program-program yang bisa meningkatkan investasi, mengintensifkan 9 B A B I P E N D A H U L U A N

27 perbaikan dan pembangunan infrastruktur, meningkatkan konsumsi masyarakat akan produk/jasa lokal serta mengolah sumber daya alam secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi 4. Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah baik tingkat pendidikan dasar maupun menengah yang belum mencapai 100 %. Pada tahun 2015 Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 7-12 tahun baru mencapai 95,69. Angka partisipasi sekolah penduduk usia tahun masih mencapai angka 90 dan angka partisipasi sekolah penduduk usia baru mencapai 47,55 yang menunjukkan bahwa penduduk dengan usia sekolah masih ada yang tidak sekolah dengan berbagai penyebab. Angka melanjutkan lulusan SD dan SMP ke jenjeng SMP dan juga SMA Kabupaten Wonosobo masih rendah, sehingga perlu ada penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar 12 tahun terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kurangnya partsisipasi ini berkaitan dengan belum meratanya akses pendidikan yang berkualitas baik sarana prasarana maupun layanan pendidikan itu sendiri. 5. Kesehatan Dari segi pelayanan, permasalahan kesehatan yang dihadapi adalah belum meratanya akses dan kualitas layanan kesehatan di tingkat dasar. Sampai dengan tahun 2015 jumlah Puskesmas yang memiliki lima tenaga kesehatan hanya ada empat Puskesmas, bahkan dokter dan dokter spesialis di Kabupaten Wonosobo belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk di Kabupaten Wonosobo. Selain permasalahan layanan kesehatan, angka kematian ibu dan bayi juga masih dijumpai dalam perjalanan pembangunan yang telah dilaksanakan dalam kurun lima tahun ini. Angka kematian ibu yang terjadi pada tahun 2015 sebesar 84,33 banyak disebabkan karena penyakit bawaan yang diderita ibu hamil serta kasus pre eklamsia. Sedangkan kematian bayi sebesar 7,5 disebabkan karena berat badan bayi lahir yang rendah. Rendahnya berat badan bayi ini terkait dengan status gizi ibu hamil yang rendah yang disebabkan karena kesadaran diri yang kurang untuk memeriksakan kandungan dan rendahnya PHBS. Penderita HIV setiap tahun terus mengalami peningkatan yang pada tahun 2015 ini temuan kasus HIV/AIDS sudah mencapai 288 kasus. Kesehatan sebagai salah satu hak dasar merupakan investasi berharga bagi seseorang dan sebuah bangsa untuk pembangunan. Pemerintah berkewajiban untuk menjamin warga negaranya mendapatkan akses yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan salah satu upayanya melalui sistem jaminan kesehatan khususnya bagi masyarakat miskin. Sampai dengan tahun 2015 jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik yang didanai dari APBN, APBD I maupun APBD II sejumlah jiwa. Sedangkan jumlah kepesertaan jaminan kesehatan baik PBI maupun Non PBI sejumlah atau 59,83 % dari jumlah penduduk Wonosobo. Semenjak diberlakukannya program JKN yang dikelola BPJS oleh pemerintah, maka peran kuratif dari Puskesmas semakin besar dan terasa. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN yang artinya Puskesmas terdistribusi lebih besar dibandingkan dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan sehingga akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih tinggi. Hal ini menjadikan peran puskesmas sangat krusial yaitu sebagai kontak pertama kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar. Dengan peran yang lebih besar ini tentu jumlah masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas akan lebih besar, mau tidak mau tentu puskesmas harus berbenah diri mulai dari kualitas pelayanan, kualitas SDM, kualitas sarana dan prasarana. 6. Infrastruktur dan Penataan ruang 10 B A B I P E N D A H U L U A N

PENGANTAR. Wonosobo, Maret 2018 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM.

PENGANTAR. Wonosobo, Maret 2018 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM. PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran ke depan Kabupaten Wonosobo pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2016-2021. Gambaran tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i iii vii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum... I-2 1.3 Maksud dan Tujuan... I-4 1.4 Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO 1. Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7. 11 dan 7. 36 Lintang Selatan (LS), 109. 43 dan 110. 04 Bujur Timur (BT).

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Bab I Pendahuluan. 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen.. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 1.5. Maksud

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... viii Ikhtisar Eksekutif... x BAB I PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan... 2 III. Gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN DAFTAR ISI DAFTAR ISI.......................................................... i DAFTAR TABEL....................................................... iii DAFTAR GAMBAR....................................................

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... Hal BAB II EVALUASI HASIL

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG Batang, 9 Sept 2017

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG Batang, 9 Sept 2017 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG 2017-2022 Batang, 9 Sept 2017 RPJMD: penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2016 BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor

Lebih terperinci