MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK OPERATOR EXCAVATOR MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI JL. SAPTA TARUNA RAYA KOMPLEK PU PASAR JUMAT JAKARTA SELATAN

2 KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME). menyadari bahwa modul yang di susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian disampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dr. Ir. H. Masrianto, MT. NIP. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 1 dari 7

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN... 3 A. Acuan Standar Kompetensi Kerja... 3 B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya... 5 B. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi... 6 LAMPIRAN 1. Buku informasi 2. Buku kerja 3. Buku penilaian siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 2 dari 7

4 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Kerja Operator Excavator dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT : JUDUL UNIT : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu siklus (cycle maksimal 150 % dari waktu siklus standar (standard cycle DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan excavator secara benar dan aman sesuai dengan aplikasi dan teknik pengoperasian. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Melaksanakan persiapan operasi 1.1 Gerakan boom, arm/stick, bucket dan swing dicoba sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik 1.2 Gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan dicoba untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik 1.3 Gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta menyeberang parit dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur 2. Menggali material dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus (standard cycle 2.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material (loading & unloading) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 3 dari 7

5 ELEMEN KOMPETENSI 3. Membuat parit dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle 4. Memuat material ke dalam dump truck dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle KRITERIA UNJUK KERJA 2.2 Penggalian material dilakukan dengan mengatur gerakan kombinasi/simultan (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil galian yang optimal 2.3 Level/ Pembuangan material dilakukan dengan mengatur hasil buangan material ke tempatdengan rapih dan efisien 2.4 Produksi galian dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator 3.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pembuatan parit/saluran 3.2 Pembuatan parit dilakukan dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil produksi pembuatan parit yang optimal 3.3 Hasil galian selalu dipantau secara teliti untuk menghasilkan parit yang rapih sesuai dengan rambu operasional 3.4 Produksi pembuatan parit dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator 4.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump truck 4.2 Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan menuang material) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal 4.3 Hasil pemuatan material ke dalam dump selalu dipantau untuk menghasilkan muatan dump truck yang stabil 4.4 Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 4 dari 7

6 BASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator Excavator 2. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian yang menjadi pedoman pemeliharaan harian harus tersedia. 3. Konsultasi dengan unit terkait lain dalam kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan. PANDUAN PENILAIAN 1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : a. Penerapan keselamatan kerja b. Pemeliharaan harian excavator c. Pengoperasian excavator pada jenis pekerjaan tertentu dengan tingkat keterampilan yang sesuai dengan yang ditentukan 2. Konteks penilaian : a. Unit ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja b. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja c. Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi MUK) 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : a. Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan b. Disiplin dalam melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik pengoperasiannya c. Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pengoperasian 4. Kaitan dengan Unit : Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator excavator yaitu terkait dengan : siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 5 dari 7

7 a. Menerapkan keselamatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian excavator b. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai petunjuk pemeliharaan c. Membuat laporan operasi d. KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KINERJA Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi B. Kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya Adapun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut: - Tidak ada C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi No UNIT / ELEMEN KOMPETENSI 3. Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu sklus (cycle maksimal 150% dari waktu sklus standar (standard cycle. 3.1 Melaksanakan persiapan operasi KURIKULUM / SILABUS PENGOPERASIAN EXCAVATOR (Operator Kelas II) SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR 1. Umum 2. Persiapan Operasi WAKTU Teori Praktek Jumlah 3 jpl (135 mnt) 9 jpl (405 mnt) 12 jpl (540 mnt) 30 mnt 45 mnt 75 mnt 3.2 Menggali material 30 mnt 90 mnt 120 mnt siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 6 dari 7

8 dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus (standard cycle 3. Menggali Material 4. MembuatParit 5. Memuat Material DumpTruck 3.3 Membuat parit dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle 3.4 Memuat material ke dalam dump truck dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle 30 mnt 180 mnt 210 mnt 45 mnt 90 mnt 135 t Lampiran 1. Buku informasi 2. Buku kerja 3. Buku penilaian siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 7 dari 7

9 BUKU INFORMASI MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI JL. SAPTA TARUNA RAYA KOMPLEK PU PASAR JUMAT JAKARTA SELATAN

10 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN... 5 A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus... 5 BAB II MELAKSANAKAN PERSIAPAN OPERASI... 6 A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Persiapan Operasi Komponen excavator Instrumen panel Tombol/skalar Gerakkan Boom, Arm/stick dan Bucket Tuas kontrol Gerakan maneuver Gerakan travelling B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Persiapan Operasi Mencoba gerakan boom, arm/stick, bucket dan swing sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik Mencoba gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta menyeberang parit dengan benar sesuai dengan prosedur C. Sikap Kerja dalam Melaksanakan Persiapan Operasi siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 1 dari 52

11 BAB III MENGGALI MATERIAL DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time) Menggali material Cycle time 150% B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time) Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material (loading & unloading) Melakukan penggalian material dengan mengatur gerakan kombinasi/simultan (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil galian yang optimal Melakukan pembuangan material dengan mengatur hasil buangan material ke tempatdengan rapih dan efisien Menghitung produksi galian pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator 37 C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time) Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga swing Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga mundur (travel) Tidak boleh beroperasi dengan menumbukkan bucket Tidak boleh menggunakan berat unit sebagai tenaga gali tambahan siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 2 dari 52

12 BAB IV Membuat Parit dengan waktu siklus (cycle 150% dari waktu siklus BAB V standar (standard cycle A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUCK DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time) B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time) Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump truck Melakukan pemuatan material dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan menuang material) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal Memantau hasil pemuatan material ke dalam dump, untuk menghasilkan muatan dump truck yang stabil Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 3 dari 52

13 C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time) BAB VI SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber Daya Manusia Pelatih Penilai Teman kerja/sesama peserta pelatihan B. Sumber-sumber Kepustakaan DAFTAR PUSTAKA A. Buku Referensi B. Manual C. Refernsi Lainnya DAFTAR ALAT DAN BAHAN A. Peralatan yang digunakan B. Bahan yang dibutuhkan siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 4 dari 52

14 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum. Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan waktu sklus (cycle maksimal 150% dari waktu sklus standar (standard cycle. B. Tujuan Khusus Pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan persiapan operasi 2. Menggali material dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus (standard cycle 3. Membuat parit dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle 4. Memuat material ke dalam dump truck dengan waktu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 5 dari 52

15 BAB II MELAKSANAKAN PERSIAPAN OPERASI A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Persiapan Operasi. 1. Komponen excavator. Agar dapat mengoperasikan dan memelihara excavator dengan baik dan benar, operator harus mengetahui letak serta fungsi dari komponen-komponen unit yang akan digunakan, seperti terlihat pada Gambar II.1,II.2 dan II.3 Arm/Stick Connecting link/h-link Gambar II.1 Gambar II.2 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 6 dari 52

16 Gambar II.3 2. Instrumen panel Instrument panel terdiri dari alat monitor dan lampu lampu seperti nampak pada Gambar II.4. Instrument panel berguna untuk memberikan peringatan/petunjuk kepada operator pada saat unit dihidupkan/dioperasikan, agar operator bisa memonitor dan melakukan pemeriksaan dengan benar. Alat monitor Lampu peringatan Lampu pilot : Menunjukan status operasi alat. : Menunjukan keadaan unit yang tidak normal (merah). : Menunjukan status operasi alat. Monitor yang dipasang pada unit belum sepenuhnya menjamin kondisi dari excavator, pemeriksaan harian harus dilakukan sesuai dengan bab pemeliharaan. Bila unit mengalami masalah maka lampu peringatan akan menyala disertai dengan bunyi buzzer/alarm/stick. Dalam hal ini tekan tombol stop buzzer untuk memberhentikan suara buzzer, tetapi lampu peringatan masih tetap menyala sampai masalah diperbaiki. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 7 dari 52

17 b. Tuas dan pedal Gambar II.4 Tuas dan Pedal pada excavator digunakan untuk mengoperasikan unit sesuai dengan fungsinya, Gambar II.5 adalah contoh dari Tuas digerakan dengan tangan dan pedal digerakan dengan kaki. - Tuas pengontrol kanan digunakan untuk mengontrol gerakan Boom dan Bucket - Tuas pengontrol kiri digunakan untuk mengontrol gerakan Swing dan Arm/stick - Tuas Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok kekiri atau kekanan dengan cara mendorong atau menariknya dengan tangan. - Pedal Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok kekiri atau kekanan dengan cara menginjak bagian depan atau belakang dengan kaki. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 8 dari 52

18 - Tuas Pengaman digunakan untuk menghentikan atau menjalankan fungsi dari tuas control kanan, tuas control kiri dan tuas/pedal travel. Gambar II.5 3. Tombol/saklar Tombol/Saklar digunakan untuk mengaktif kan atau non aktifkan sistim pada unit dengan cara diputar, disentuh/tekan (Gambar II.6). Gambar II.6 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 9 dari 52

19 4. Gerakkan Boom, Arm/stick dan Bucket. Tuas kontrol untuk menggerakkan Boom, arm/stick, bucket dan swing berada diruang kabin operator (Gambar II.7) Pastikan bahwa tuas kontrol dan alat kerja dalam kondisi baik. Tuas kontrol sebalah kiri untuk gerakan swing dan arm/stick. Tuas kontrol sebelah kanan untuk gerakan boom dan bucket. Bila tuas control dilepaskan, maka tuas kontrol akan kembali ke posisi netral secara otomatis. Gambar II.7 Suhu yang cocok untuk oli hidraulik siap kerja adalah sekitar 50 o C.Jika suhu tersebut belum tercapai dan unit langsung untuk bekerja,maka akan menyebabkan kerusakan pada sistim hidrolik. Hidupkan engine pada putaran rendah sekitar 5 menit. Naikan gas secara bertahap keputaran normal. Gerakan bucket sekitar 5 menit,dan jangan mengoperasikan yang lain selain bucket. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 10 dari 52

20 Setelah itu gerakan bucket dan arm/stick sekitar 5-10 menit ( hanya bucket dan arm/stick ) Jika pemanasan sudah cukup,maka gerakan semua attachment. 5. Tuas kontrol Gambar II.8 Tuas kontrol sebalah kiri untuk gerakan swing dan arm/stick. (Gambar II.9) Tuas digerakkan ke arah no.1 (kedepan) Arm/stick keluar atau menjauh Tuas digerakkan kearah no. 2 (kebelakang) Arm/stick masuk atau mendekat Tuas digerakkan kearah no. 3 (kekanan) Swing kekanan atau memutar kekanan Tuas digerakkan kearah no. 4 (kekiri) Swing kekiri atau memutar kekiri Gambar II.9 Tuas kontrol sebalah kanan untuk gerakan Boom dan Bucket. (Gambar II.10) Tuas digerakkan ke arah no.5 (kedepan) Boom turun atau kebawah Tuas digerakkan kearah no. 6 (kebelakang) Boom naik atau keatas siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 11 dari 52

21 Tuas digerakkan kearah no. 7 (kekanan) Bucket membuka atau membuang Tuas digerakkan kearah no. 8 (kekiri) Bucket menutup atau memuat Gambar II Gerakan maneuver. Gerakan travel/jalan dapat dioperasikan dengan menggerakan tuas dan pedal (Gambar II.11). Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan mendorong tuas atau pedal berdasarkan panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan tuas/pedal travel posisi netral/ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan kembali keposisi netral/tengah. Pada posisi ini rem aktif. a. Posisi Travel/Jalan Gambar II.11 Posisikan perlengkapan kerja dekat ke unit, buatlah bentuk se-stabil mungkin (seperti Gambar II.12). Pastikan travel motor dibagian belakang dan front idler dibagian depan Jangan berjalan terus menerus terlalu lama. Kurangi kecepatan unit saat melewati jalan yang tidak rata. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 12 dari 52

22 Hati-hati bila arah gerak unit diubah1800 maka seluruh bagian unit akan bergerak pula. Gambar II Gerakan travelling Gerakan travel / jalan dapat dioperasikan dengan menggerakkan tuas dan pedal. Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan menggerakk an tuas atau pedal berdasarkan panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan tuas/pedal travel ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan kembali keposisi tengah. Pada posisi ini rem aktif. Pilih route jalan yang dituju serata mungkin. Kendalikan unit selurus mungkin danbila berbelok buatlah sedikit perubahan berangsur -angsur pada arah yang diinginkan. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, maka roller komponen undercarriage akan kontak terus menerus, yang akan mengakibatkan panas. Oleh karena itu untuk menghindari over heat pada travel motor dan komponen undercarriage, maka setiap berjalan 2 jam berhenti 30 menit (disesuaikan dengan Operation and Maintenance Manual) (Gambar II.13). Gambar II.13 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 13 dari 52

23 Sebelum melintasi jembatan ketahuilah kekuatan pada jembatan -tersebut dan berat operasi alat. Bila melintasi jalan beraspal gunakan kayu agar supaya tidak merusak jalan aspal. Bila menyeberangi rel kereta api, gunakan balok kayu agar tidak merusak rel. Dilarang menyentuh kabel-kebel listrik dan tebing jembatan dengan unit. Bila excavator melewati rintangan seperti batu yang besar atau tunggul pohon, excavator akan mengalami kejutan yang besar. Untuk meredam kejutan tersebut, turunkan kecepatan jalannya dan jalankan melalui rintangan pada tengah-tengah track. Sedapat mungkin, singkirkan rintangan tersebut atau hindari rintangan ketika menjalankan excavator (Gambar II.14). Gambar II.14 Pada dasar jalan yang tidak rata terdiri dari batu alam yang besar atau jalan berbatu besar, jalankan excavator dengan kecepatan rendah (low speed). Bila menjalankan dengan kecepatan tinggi (high speed) dasar jalan harus dalam kondisi rata atau tidak berbatu. (Gambar II.15). Gambar II.15 Saat menjalankan excavator keluar dari air dan kelian pendakian melebihi 150 (26%), maka bagian belakang upperstructure akan terendam dan air akan dihempaskan oleh siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 14 dari 52

24 kipas pendingin radiator. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya kipas tersebut. Oleh sebab itu, perlu perhatian lebih bila menjalankan excavator melalui air (Gambar II.16). Gambar II.16 Jangan membenamkan excavator dalam air melebihi kedalaman yang diizinkan, yaitu dibawah titik pusat carrier roller. Perlu diketahui bahwa untuk semua parts yang terbenam dalam air dalam waktu lama, harus dilakukan penggemukan sampai gemuk yang lama keluar dari bantalan (bearing), yaitu pada bucket pin dan yang lainnya sekitar bucket pin (Gambar II.17). Gambar II.17 B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Persiapan Operasi. 1. Mencoba gerakan boom, arm/stick, bucket dan swing sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 15 dari 52

25 Gambar II.18 Gerakan tuas control sebelah kiri untuk kombinasi/simultan Swing dan Arm/stick (Gambar II.18) Tuas digerakkan kearah no.5 (menyilang/cros kekanan depan) terjadi gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kedepan Tuas digerakkan kearah no.6 (menyilang/cros kekanan belakang) terjadi gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kebelakang Tuas digerakkan kearah no.7 (menyilang/cros kekiri belakang) terjadi gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kebelakang Tuas digerakkan kearah no.8 (menyilang/cros kekiri depan) terjadi gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kedepan siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 16 dari 52

26 Gambar II.19 Gerakan tuas control sebelah kanan untuk kombinasi/simultan boom dan bucket. (Gambar II.19) Tuas digerakkan kearah no.5 (menyilang/cros kekiri bawah) terjadi gerakkan Boom naik, Bucket masuk Tuas digerakkan kearah no.6 (menyilang/cros kekiri depan) terjadi gerakkan Boom turun, Bucket Masuk Tuas digerakkan kearah no.7 (menyilang/cros kekanan atas) terjadi gerakkan Boom turun, Bucket membuka Tuas digerakkan kearah no.8 (menyilang/cros kekanan bawah) terjadi gerakkan Boom naik, Bucket membuka 2. Mencoba gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 17 dari 52

27 a. Berjalan maju lurus Untuk menjalankan unit maju lurus, doronglah kedua tuas atau injaklah kedua bagian pedal depan secara berasamaan/seimbang pada arah yang sama (Gambar II.20). Gambar II.20 b. Berjalan mundur lurus Untuk menjalankan unit mundur lurus, tariklah kedua tuas atau injaklah kedua bagian pedal belakang secara berasamaan/ seimbang pada arah yang sama (Gambar II.21) Gambar II.21 c. Berbelok kekanan maju Untuk menjalankan unit membelok kekanan maju, doronglah tuas sebelah kiri atau injaklah bagian depan pedal sebelah kiri (Gambar II.22) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 18 dari 52

28 Gambar II.22 d. Berbelok kekiri maju Untuk menjalankan unit membelok kekiri maju, doronglah tuas sebelah kanan atau injaklah bagian depan pedal sebelah kanan (Gambar II.23) Gambar II.23 e. Berbelok kekanan mundur Untuk menjalankan unit membelok kekanan mundur, tariklah tuas sebelah kiriatau injaklah bagian belakang pedal sebelah kiri (Gambar II.24). Gambar II.24 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 19 dari 52

29 f. Berbelok kekiri mundur Untuk menjalankan unit membelok kekiri mundur, tariklah tuas sebelah kanan atau injaklah bagian belakang pedal sebelah kanan (Gambar II.25) Gambar II.25 g. Berbelok kekanan (360 o ) putaran pendek Untuk menjalankan unit membelok kekanan putaran pendek, doronglah tuas sebelah kiri atau injaklah bagian depan pedal sebelah kiri dan tariklah tuas sebelah kanan atau injaklah bagian belakang pedal sebelah kanan secara bersamaan (Gambar II.26). Gambar II.26 h. Berbelok kekiri (360 o ) putaran pendek Untuk menjalankan unit membelok kekiri putaran pendek, tariklahlah tuas sebelah kiri atau injaklah bagian belakang pedal sebelah kiri dan doronglah tuas sebelah kanan atau injaklah bagian depan pedal sebelah kanan secara bersamaan (Gambar II.27). siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 20 dari 52

30 Gambar II Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta menyeberang parit dengan benar sesuai dengan prosedur. a. Gerakan Travelling pada jalan mendatar Untuk menggerakan/travelling unit pada jalan mendatar, posisikan motor travel berada dibelakang, perlengkapan kerja/implement dekat ke unit, buatlah bentuk sestabil mungkin arm/stick terlipat ke dalam dan angkat boom sampai posisi bucket sekitar cm diatas tanah (Gambar II.28) Gambar II.28 b. Gerakan travelling pada jalan mendaki Sebelum excavator bergerak keatas lereng, operator harus memastikan bahwa sabuk pengaman sudah benar-benar dikencangkan. Posisikan sprocket (penggerak) berada dibelakang. selama excavator mulai menaiki lereng boom perlu diturunkan dan bucket dapat digunakan untuk menjaga bila terjadi siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 21 dari 52

31 slip atau tergelincir dari lereng. Posisikan arm/stick dan boom membentuk sudut dan angkatlah bucket kirakira setinggi cm diatas tanah dan turunkan kecepatan engine (Gambar II.29) Ketika unit di lereng dan tebing, operator perlu memantau setiap jalur traksi dan pastikan unit tersebut berjalan dalam garis lurus ke atas lereng. Jika salah satu track memiliki traksi kurang, unit akan cenderung membelok ke satu sisi, menyebabkan track akan turun /mundur yang mana membuat unit tidak stabil. Pada tanah yang lembek, track excavator cenderung untuk slip sehingga unit akan mundur kebelakang. Posisikan motor travel berada dibelakang, perlengkapan kerja/implement dekat ke unit. Gambar II.29 Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang unit dapat turun memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang. Menjaga boom dan arm/stick diperpanjang akan membantu mendistribusikan beban pada track lebih merata yang meningkatkan traksi.(gambar II.30). Gambar II.30 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 22 dari 52

32 Jika excavator yang tidak dapat terus naik karena kemiringan, mengatur/ menancapkan gigi bucket ke lereng/tanah dan mulai menarik unit dengan arm/stick (Gambar II.31) Operator perlu mengawasi bagian depan trek untuk membuat yakin unit tidak sedang keadaan mundur sambil arm/stick ditarik masuk, dan diimbangi dengan mengangkat boom untuk menjaga trek selalu kontak penuh dengan tanah/lereng. Gambar II.31 Ketika bucket mendekat ke unit, maka bucket perlu diperpanjang sampai lereng untuk ditancapkan lagi, seperti yang dilakukan sebelumnya. Operator perlu memperhatikan unit untuk memastikan tidak akan geser ke bawah bukit. Pada lereng curam, penancapan bucket perlu dibuat lebih sering sehingga boom dan bucket menahan berat untuk traksi yang lebih baik dan stabilitas (Gambar II.32). Gambar II.32 ketika excavator sampai dekat dengan bagian atas lereng, menggapai dengan arm/stick dan boom dan tancapkan tooth bucket ke tanah di depan alat Lanjutkan untuk menarik unit maju sampai ujung. Menurunkan bagian depan unit dengan boom dan terus maju melewati dari lereng (Gambar II.33). siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 23 dari 52

33 Gambar II.33 c. Gerakan travelling pada jalan menurun Gerakan travelling pada jalan menurun, operasikan tuas kendali untuk menjaga agar kecepatan tetap rendah. Apabila menjalankan menurun lebih dari 15 o (26%), Posisikan arm/stick dan boom membentuk sudut 90 o o dan angkatlah bucket kira-kira setinggi cm diatas tanah dan turunkan kecepatan engine (Gambar II.34) Gambar II.34 Sebelum menjalankan excavator menuruni lereng, operator harus memastikan bahwa sabuk pengaman benar dikencangkan. Ketika menjalankan excavator mendekati puncak lereng, Hentikan excavator sebelum berat unit cenderung turun ke lereng. Panjangkan arm/stick dan turunkan boom serta letakan bucket ketanah untuk menahan berat excavator turun kelereng (Gambar.II.35). Gambar II.35 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 24 dari 52

34 Ketika titik berat unit berada di puncak lereng, angkat boom sedikit untuk melihat apakah unit akan bergerak turun ke depan. Jika tidak, majulah perlahan-lahan sambil bucket ditekan dan arm/stick ditarik sehingga titik berat unit akan condong bergerak turun ke lereng (Gambar II.36). Gambar II.36 Setelah unit bergerak turun ke arah lereng Excavator turun pelan-pelan dengan hatihati sambil boom diangkat sampai track menyentuh rata dengan permukaan tanah (Gambar II.37) Gambar II.37 angkat bucket dari tanah sampai bebas dari permukaan lereng (Gambar II.38) Gambar II.38 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 25 dari 52

35 d. Gerakan Travelling menyeberang parit Jalankan unit maju sampai sedikit melewati parit (Gambar II.39) Gambar II.39 Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak dengan unitnya (agak jauh) (Gambar II.40) Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom turun dan kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit. Gambar II.40 Lakukan swing ke kiri atau ke kanan dengan sudut putar 180 o.(gambar II.41) Gambar II.41 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 26 dari 52

36 Turunkan boom dan letakkan bucket ke tanah dengan memperhitungkan jarak dengan unitnya (agak dekat). Bergeraklah mundur sambil diimbangi gerakan arm/stick keluar, boom turun dan kedudukan bucket tetap hingga track menapak seluruhnya diseberang parit. Angkat boom dan bergerak mundur menjauhi parit (Gambar II.42) Gambar II.42 C. Sikap Kerja dalam Melaksanakan Persiapan Operasi. Utamakan Keselamatan. Dalam keadaan bekerja, kenakan APD sesuai keperluan kondisi kerja (Gambar II.43). Hampir semua kecelakaan disebabkan karena tidak dipatuhinya petunjuk keselamatan kerja. Pastikan bahwa memahami sepenuhnya isi dalam buku petunjuk sebelum mengoperasikan alat (Gambar II.44) Diperlukan keperdulian penuh akan hal tersebut. Gambar II.43 Gambar II.44 Pahami sepenuhnya keterangan dan proses kontruksi sebelum memulai pekerjaan. Jika menemukan sesuatu siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 27 dari 52

37 yang berbahaya pada pekerjaan, berkonsultasilah dengan pengawas untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum mengoperasikan unit (Gambar II.45). Gambar II.45 Jangan mengoperasikan unit ketika lelah atau setelah meminum minuman keras,atau obatobatan.(gambarii.46) Gambar II.46 Lakukan pemeriksaan harian sesuai dengan petunjuk pengoperasian. Perbaiki bagian-bagian yang rusak dan kencangkan baut baut yang longgar (Gambar II.47) Gambar II.47 Periksa untuk melihat apakah ada kebocoran pada oli engine, oli hidraulik, bahan bakar dan pendingin. Jaga kebersihan unit dan bersihkan unit setiap hari (Gambar II.48) Gambar II.48 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 28 dari 52

38 Jangan mengoperasikan unit, jika unit dalam perbaikan. Operasikan setelah unit selesai diperbaiki (Gambar II.49) Waspadalah jika terjadi kebakaran. Pastikan selalu alat pemadam kebakaran berfungsi dengan baik dan nomor telpon darurat dinas pemadam kebakaran dekat telpon (Gambar II.50) Gambar II.49 Gambar II.50 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 29 dari 52

39 BAB III MENGGALI MATERIAL DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time). 1. Menggali material Menggali material adalah fungsi utama dari Excavator, walaupun dalam aplikasinya dapat untuk memuat dan mengangkat beban sesuai dengan ketentuan. Pekerjaan menggali meliputi : - Menggali untuk meratakan - Menggali untuk membuat kolam/pondasi - Menggali untuk membuat parit/saluran - Menggali untuk membuat slope - Menggali untuk memuat material Berikut ini proses excavator melaksanakan penggalian (Gambar III.1) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 30 dari 52

40 Gambar III.1 Posisi 1. Posisi 2. Posisi 3. Posisi 4. Posisi 5. Posisi 6. Rentangkan/panjangkan arm/stick dan buka bucket sampai jangkauan pengambilan material yang paling jauh dengan memperhatikan posisi bucket untuk menganbil material Turunkan boom sampai bucket menyentuh material yang akandiambil Tariklah arm/stick untuk menggalimaterial dengan diimbangi boom naik dan bucket masuk untuk memuat material hingga posisi arm/stick tegak lurus Tarik arm/stick untuk mengisi material ke bucket dengan diimbangi boom naik. bucket memuat material dan diposisikan sejajar sehingga material yang dimuat tidak tumpah sehingga muatannya maksimum. angkatlah boom sampai posisi bucket terbebas dan material siap untuk dibuang atau dimuat sesuai dengan rencana kerja. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 31 dari 52

41 2. Cycle time 150% Untuk mencapai cycle time 150% harus mengetahui syarat-syarat sebagai berikut: a. Kondisi mesin baik sesuai spesifikasi b. Sudut putar (swing) maksimum 90 o c. Tinggi bench sepanjang arm/stick B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time). 1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material (loading & unloading). Posisikan unit pada tempat yang rata dan sproket berada dibelakang, dengan posisi ini penggalian akan lebih stabil dari pada sproket berada didepan Gambar III.2 Posisi menggali dapat dilakukan dari depan dan samping dengan sudut swing kurang dari 90 o. Penggalian dari depan, panjang track diatas permukaan tanah (A) adalah lebihpanjang dari pada track (B), sehingga bekerja dari depan akan lebih stabil. (Gambar 4.52) Usahakan bekerja dari depan apabila keadaan memungkinkan. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 32 dari 52

42 Gambar III.3 Gambar III.4 2. Melakukan penggalian material dengan mengatur gerakan kombinasi/simultan (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil galian yang optimal. Lakukanlah pekerjaan menggali dengan menggunakan lengan (arm/stick). Gunakan tenaga tarik dari lengan (arm/stick) untuk menggali dan diimbangi dengan boom gunakan bersama-sama dengan tenaga gali dari bucket, jika perlu (Gambar III.5) Gambar III.5 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 33 dari 52

43 Gunakan tenaga gali yang efisien. Untuk mendapatkan kekuatan maksimal menggali, arm/stick silinder dan silinder bucket harus diletakkan di 90 derajat satu sama lain. (Lihat gambar) ini memberikan tenaga dorong yang maksimum dari kedua silinder Dan punggung bucket membentuk sudut 30 derajat (Gambar III.6). Gambar III.6 Horisontal menggali Perluas Arm/stick dan Bucket, lalu turunkan boom dan meletakkan Bucket ke dalam tanah. Tariklah Arm/stick sambil diimbangi dengan mengangkat boom Ketika arm/stick menjadi vertikal ke boom, selanjutnya bucket digerakkan untuk memuat tanah secara bertahap. Angkat bucket untuk meraup tanah ketika lengan dan boom berada di sudut 30 derajat satu sama lain (Gambar III.7) (untuk mencapai cycle time 150% maka tinggi bench sepanjang arm/stick) Gambar III.7 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 34 dari 52

44 Menggali dengan arm/stick Rentang menggali paling efisien arm/stick sekitar 45 derajat ke depan, atau 30 derajat kebelakang dari vertikal. Menggali dalam jangkauan ini. memberikan daya yang maksimum dan lebih stabil (Gambar III.8). Gambar III.8 Pencegahan mengoperasikan silinder sampai ujung langkah Bila silinder dioperasikan sampai ujung langkah selama pengoperasian, tenaga akan menekan stopper didalam silinder dan hal ini akan mempercepat kerusakan, dan untuk menghindarkannya harus disisakan sedikit bagian (Gambar III.9) Gambar III.9 3. Melakukan pembuangan material dengan mengatur hasil buangan material ke tempatdengan rapih dan efisien. Membuang material bisa ditempatkan disisi kiri atau kanan dari unit, ini bila penggalian dilakukan dari arah depan (Gambar III.10). siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 35 dari 52

45 Gambar III.10 Dan membuang material dapat juga ditempatkan didepan unit bila dilakukan penggalian dari arah samping (Gambar III.11). Membuang material yang paling jauh yaitu pada posisi 180 o. Untuk mengoptimalkan tempat buangan material sehingga dicapai efisiensi pembuangan yang tinggi, maka untuk membuang material doronglah material buangan yang telah ada dan diikuti dengan gerakan membuang material dari bucket Gambar III.11 Membuang material dapat juga ditempatkan didalam dump truck sehingga dapat dibuang dilokasi yang jauh dari unit (Gambar III.12) Gambar III.12 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 36 dari 52

46 4. Menghitung produksi galian pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator Hasil produksi akhir galian material / tanah dapat dihitung dengan menghitung volume galian (Gambar III.13). Contoh menghitung hasil galian adalah : - Panjang (P) = 20 m - Lebar (L) = 10 m - Kedalaman (T) = 2m Volume galian adalah : = P x L x T = 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli/bank ) Gambar III.13 C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time). 1. Teknik dasar operasi yang benar a. Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga swing Tidak boleh meratakan, menggali, menggeser material dengan tenaga swing. Hal ini akan menyebabkan puntiran dan bengkok. (Gambar III.14) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 37 dari 52

47 Gambar III.14 b. Tidak boleh beroperasi dengan menggunakan tenaga mundur (travel) Jangan mengoperasikan dengan menancapkan bucket pada tanah dengan dan menggunakan kekuatan mundur (travel) untuk menggali tanah. Cara ini akan mengakibatkan travel motor bermasalah.(gambar III.15) Gambar III.15 c. Tidak boleh beroperasi dengan menumbukkan bucket Jangan menggunakan tumbukan seperti beliung, breaker atau penumbuk tiang pancang, tumbukan tersebut akan kelebihan tenaga yang menekan pada bagian belakang unit, dan tidak saja akan merusak tapi juga sangat berbahaya (Gambar III.16) Gambar III.16 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 38 dari 52

48 d. Tidak boleh menggunakan berat unit sebagai tenaga gali tambahan Jangan menaikkan bagian belakang atau bagian depan unit untuk menggunakan berat unit, sebagai tenaga gali tambahan. Kerusakan berat pada unit dapat terjadi (Gambar III.17). Gambar III.17 e. Tidak boleh mengoperasikan dengan sistem jack swing Dilarang memutar posisi excavator dengan menekan bucket dan menggunakan swing dalam waktu bersamaan menggunakan gerakan track saling berlawanan arah (opposite). Hal ini bisa mengakibatkan komponen swing gear lebih cepat rusak dan mengakibatkan konstruksi boom bucket arm/stick retak. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 39 dari 52

49 BAB IV MEMBUAT PARIT DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle. Posisikan unit peralatan di tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh (Full Contact) dan luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan ( Gambar IV.1) Gambar IV.1 Tempatkan unit parallel dengan galian parit, sprocket berada dibelakang dan ikuti pada batas ukuran yang telah ditentukan B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle. 1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pembuatan parit/saluran. Unit pada posisi yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh (full contact), luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan (Gambar IV.2) Pengalian parit dapat dilakukan dari arah depan atau parallel dan dari arah sampingatau melintang sesuai dengan rencana pembuatan parit (Gambar IV.3). siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 40 dari 52

50 Gambar IV.2 Gambar IV.3 2. Melakukan pembuatan parit dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil produksi pembuatan parit yang optimal. Penggalian parit dilakukan dengan mengatur gerakan simultan (gerakan bucket, arm/stick boom dan swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang benar (Gambar IV.4) Gambar IV.4 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 41 dari 52

51 Penggalian parit dapat dilaksanakan dengan efisien bila lebar parit/saluran sesuai dengan lebar bucket Posisikan track sejajar dengan parit/ saluran yang akan digali.bila menggali parit/ saluran yang lebar, dimulai dengan menggali pada ke dua sisi parit/ saluran dan kemudian diakhiri dengan penggalian bagian tengah (Gambar IV.5). Gambar IV.5 3. Memantau hasil galian secara teliti untuk menghasilkan parit yang rapih sesuai dengan rambu operasional. Hasil pembuatan parit dapat dipantau dengan cara mencek hasil fisik apakahsudah sesuai dengan ukuran yang telahditentukan dalam gambar kerja/ spesif ikasidan bila mana tidak sesuai, agar di adakan pembetulan (Gambar IV.6) Gambar IV.6 4. Menghitung produksi pembuatan parit pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator. Hasil produksi pembuatan parit dapat dihitung dengan menghitung volume hasil galian dan ditentukan dalam besaran (m³ ) dalam gambar sebagai berikut (Gambar IV.7) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 42 dari 52

52 - Panjang profil (p) - Lebar dasar galian (L1) - Lebar permukaan galian (L2) - Kedalaman galian (T) Maka volume galian Dimana : L1= L2 X Volume parit= (PxL1x T ) m³ Gambar IV.7 C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle 150% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle Penggalian parit harus dilakukan dengan cermat dan mengatur gerakan simultan (gerakan bucket, arm/stick boom dan swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang benar. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 43 dari 52

53 BAB V MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUCK DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time). 1. Penilaian area tempat unit bekerja dipilih yang rata dan track menyentuh tanah (full Contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pemuatan material ke dump truck. Penggalian dan pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan arm/stick, boom dan bucket secara simultan /kombinasi sesuai teknik aplikasi yang benar. 2. Syarat pemuatan material untuk mencapai cycle time 150% a. Kondisi mesin baik sesuai spesifikasi b. Sudut putar (swing) maksimum 90 o c. Tinggi bench sepanjang arm/stick B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time). 1. Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump truck. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 44 dari 52

54 Posisikan excavator pada tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh (full contact). Posisi excavator untuk memuat material bisa satu lsan dengan dump truck atau lebih tinggi kira-kira setinggi bak dump truck. Dump Truck ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat oleh operator excavator dengan posisi pada sudut pembuangan yang paling efisien. Penggalian dan pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan arm/stick, boom dan bucket secara simultan /kombinasi sesuai teknik aplikasi yang benar. (Gambar V.1). Pemuatan akan lebih mudah dan kapasitasnya akan lebih besar bila pemuatan dimulai dari samping dengan tinggi bench sesuai dengan tinggi dump body (vessel) truck jika dibandingkan dengan pemuatan dimulai dari sisi sejajar dump body (vessel) dari dump truck. Gambar V.1 2. Melakukan pemuatan material dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan menuang material) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal. Posisikan dump truck dimana operator dapat dengan mudah melihat tempat material yang akan dimuat. Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan (swing, boom, arm/stick dan bucket) sesuai dengan gerakanteknik aplikasi siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 45 dari 52

55 pembuangan material yang benar. Letakkan material kedalam dump truck dari mulai yang paling jauh sampai mendekat. Sehingga muatan dump truck menjadi stabil. (Gambar V.2) Gambar V.2 3. Memantau hasil pemuatan material ke dalam dump, untuk menghasilkan muatan dump truck yang stabil. Apabila mengisi material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang kabin, karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck. Material yang dimuat jangan sampai berlebihan, agar tidak tercecer dijalan dan posisinya harus seimbang anatara kanan dan kirinya. Agar dump truck ketika membawa material menjadi stabil. (Gambar V.3) Gambar V.3 siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 46 dari 52

56 Untuk menghindari penyok pada plat body bagian belakang ketika memuat batu yang besar, muatilah tanah terlebih dahulu pada bak, baru muati batu (Gambar V.4) Gambar V.4 4. Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator. a. Hasil akhir dari produksi material/tanah dapat dihitung dengan dua cara yaitu Menghitung volume profil hasil galian b. Menghitung folume material/ tanah yangdihasil dari pembuangan dump truck (Gambar V.5) Gambar V.5 Contoh perhitungan: Menghitung profil hasil galian, menghasilkan profil hasil galian adalah - panjang ( P) = 20 m - lebar ( L ) = 10 m - kedalaman ( T ) = 2 m Volume galaian adalah = p x L x T siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 47 dari 52

57 = 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli / bank) dan bilamana, a. Volume provil galian = 400m³/ BCM (Bank cubic meter) Faktor pengembangan/ Sweel 25% volume = 1,25x 400 m³ = 500 m³ / loose b. Volume hasil pembuangan dump truk = 500 m3/ LCM (louse cubic meter) ( Gambar V.6) Gambar V.6 C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu sikus (Cycle Time) Maksimal 150% dari Waktu Siklus Standar (Standard Cycle Time). Pengisian material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang kabin, karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck sehingga membahayakan saat bekerja siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 48 dari 52

58 BAB VI SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber Daya Manusia. 1. Pelatih Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan mengenai proses belajar. d. Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 2. Penilai Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya. b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya. c. Mencatat pencapaian / perolehan 3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 49 dari 52

59 akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar. B. Sumber-sumber Kepustakaan. Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber - sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 50 dari 52

60 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Referensi 1. Buku Panduan Operator Excavator 2. Buku penuntun Pengoperasian dan Perawatan B. Manual 1. Pengoperasian Komatsu Hidraulik Excavator PC Operator s Manual Robex 210 LC-7 C. Refernsi Lainnya 1. Pusat Pembinaan Peralatan Departemen PU, PEDOMAN TEKNIK PENGOPERASIAN PERALATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM, Pusbinal Departemen PU Jakarta. 2. Pusat Pelatihan Keterampilan Jasa Konstruksi Departemen PU, PEMELIHARAAN ALAT-ALAT BERAT, Pelatihan Manager Alat Berat Puslatjakons Departemen PU Jakarta. 3. Komatsu, OPERATION & MAINTENANCE MANUAL PC 200, 200 LC-6 HYDRAULIC EXCAVATOR, Komatsu Japan. 4. Komatsu, SPECIFICATION AND APPLICATION HANDBOOK, EDITION 14, Komatsu Japan. 5. Caterpillar, PERFORMANCE HANDBOOK, EDITION 31, Caterpillar, USA. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 51 dari 52

61 DAFTAR ALAT DAN BAHAN A. Peralatan yang digunakan 1. Peralatan (excavator). 2. APD. 3. Rambu-rambu operasi dan K3. 4. Standard tools. B. Bahan yang dibutuhkan 1. Buku pedoman pemeliharaan dan pengoperasian excavator. 2. Standard Operating Prosedure (SOP). 3. Surat Perintah Kerja. 4. Form Laporan. 5. Bahan bakar. 6. Bahan pelumas. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Halaman 52 dari 52

62 BUKU KERJA MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI JL. SAPTA TARUNA RAYA KOMPLEK PU PASAR JUMAT JAKARTA SELATAN

63 PENJELASAN UMUM Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 1 dari 18

64 DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I TAHAPAN BELAJAR... 3 A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar Penyajian Isi perencanaan... 3 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTEK... 4 A. Tugas Teori... 4 B. Pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta... 4 C. Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas Teori D. Tugas-tugas Praktek E. Daftar Cek Tugas Praktek siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 2 dari 18

65 BAB I TAHAPAN BELAJAR A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar. 1. Penyajian Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi. 2. Isi perencanaan Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokokpokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator Unjuk Kerja (IUK). siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 3 dari 18

66 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTEK A. Tugas Teori Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja. Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja, maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan antara Peserta dan Penilai. B. Pertanyaan yang harus dijawab dengan benar oleh peserta Pilihan Ganda (Multiple Choice) Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar: a, b, c atau d dengan memberi tanda lingkaran (О) pada lembar jawaban yang tersedia 1. Buku apa yang harus dibaca oleh seorang operator sebelum mengoperasikan mesin? a. Buku Pengoperasian b. Buku Pemeliharaan c. Buku Operator Manual d. Buku Riwayat Alat 2. Salah satu komponen dari excavator adalah : a. Travel motor b. Oli engine c. Oli hydraulic d. Air pendingin siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 4 dari 18

67 3. Komponen yang berguna untuk memberikan peringatan kepada operator bila terjadi ketidak normalan pada kerja mesin disebut : a. monitor b. indikator c. gauge d. Instrument panel 4. Tuas pengaman digunakan untuk : a. Menghentikan atau menjalankan semua fungsi dari tuas control b. Menghentikan atau menjalankan fungsi dari tuas control kanan c. Menghentikan atau menjalankan fungsi dari tuas control kiri d. Menghentikan atau menjalankan fungsi dari tuas/pedal travel. 5. Alat Pelindung Diri ( APD ) yang digunakan oleh operator excavator adalah : a. Pakaian pelindung, helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga b. Pakaian pelindung termasuk helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata, masker dan pelindung telinga c. Helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga d. Sepatu pelindung, helm penyelamat, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga 6. Apa yang harus dipahami sepenuhnya sebelum mengoperasikan alat? a. Isi dalam buku petunjuk, keterangan dan proses kontruksi b. Kerusakan alat c. Kebutuhan bahan untuk operasi d. Kondisi alat dan lapangan siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 5 dari 18

68 7. Dalam persiapan operasi apa yang anda lakukan? a. Memperbaiki kerusakan alat b. Mengisi lembar laporan harian operasi c. Pemeriksaan harian sesuai dengan petunjuk pengoperasian d. Memeriksa lokasi kerja 8. Bila tuas control kanan dan kiri ditarik secara bersamaan apa yang terjadi? a. Boom naik, bersamaan dengan swing kekanan b. Bucket memuat, bersamaan dengan arm/stick masuk c. Boom turun, bersamaan dengan arm/stick masuk d. Arm/stick masuk, bersamaan dengan boom naik 9. Bila tuas kiri digerakkan kearah menyilang/cros kekanan depan apa yang terjadi? a. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kebelakang b. Gerakkan Swing kekanan, Arm/stick kedepan c. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kebelakang d. Gerakkan Swing kekiri, Arm/stick kedepan 10. Bila tuas kanan digerakkan kearah menyilang/cros kekanan bawah apa yang terjadi? a. Gerakkan Boom naik, Bucket membuka b. Gerakkan Boom turun, Bucket membuka c. Gerakkan Boom turun, Bucket Masuk d. Gerakkan Boom naik, Bucket masuk 11. Apa yang terjadi bila tuas/pedal Travel sebelah kiri didorong kedepan? a. Berbelok kekiri maju b. Berbelok kekanan maju c. Berbelok kekanan mundur d. Berbelok kekiri mundur siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 6 dari 18

69 12. Apa yang terjadi bila tuas/pedal kiri digerakkan kedepan dan tuas/pedal kanan digerakkan kebelakang? a. Berbelok kekiri putaran panjang b. Berbelok kekanan putran panjang c. Berbelok kekiri putaran pendek d. Berbelok kekenan putaran pendek 13. Bagaimana posisi yang baik ketika excavator berjalan/travel? a. Motor travel berada di depan, perlengkapan kerja dekat ke mesin, dan ketinggian bucket sekitar cm diatas tanah. b. Motor travel berada dibelakang, perlengkapan kerja dekat ke mesin, dan ketinggian bucket sekitar cm diatas tanah. c. Motor travel berada dibelakang, perlengkapan kerja dekat ke mesin, dan ketinggian bucket sekitar cm diatas tanah. d. Perlengkapan kerja dekat ke mesin, arm/stick terlipat ke dalam dan angkat boom sampai posisi bucket sekitar cm diatas tanah 14. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, untuk menghindari kerusakan undercarriage apa yang harus dilakukan? a. Berjalan secepatnya agar cepat sampai tujuan b. Berjalan dengan berhenti setiap saat c. Berjalan dengan perlahan-lahan d. Berjalan 1 jam berhenti 15 menit 15. Bila excavator beroperasi atau melalui daerah yang berair/sungai, harus diperhatikan batas kedalaman yang diizinkan terendam air yaitu : a. Sampai track shoe bagian atas b. Sampai slewing gear c. Sampai titik pusat carrier roller. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 7 dari 18

70 d. Sampai bagian atas track frame. 16. Bagaimana cara menjalankan excavator bila terpaksa melalui rintangan seperti batu yang besar atau tanggul pohon? a. Singkirkan rintangan tersebut b. Turunkan kecepatan jalankan pada tengah-tengah dari track c. Tambah kecepatan dan lalui ringtangan tersebut d. Hindari rintangan tersebut 17. Ketika excavator mendaki dan salah satu track memiliki traksi kurang apa yang terjadi? a. Excavator akan cenderung membelok ke satu sisi b. Excavator tetap berjalan maju c. Excavator akan berjalan mundur d. Excavator akan berhenti 18. Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang mesin dapat turun memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang apa yang harusdilakukan? a. Menjaga boom dan bucket ditutup b. Menjaga boom dan bucket dibuka c. Menjaga boom dan arm/stick diperpanjang d. Menjaga boom dan arm/stick dilipat kedalam 19. Bila menjalankan excavator (traveling) pada jalan menanjak/menurun, untuk kestabilan alat, posisi boom dan arm/stick harus pada posisi sudut : a. 90 o o b. 90 o o c. 100 o o d. 110 o o siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 8 dari 18

71 20. Apa yang anda lakukan untuk menyeberangi parit setelah unit maju sampai sedikit melewati parit? a. Turunkan boom dan langsung maju untuk menyeberangi parit b. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah c. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak dengan unitnya (agak jauh) d. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah mendekati unit 21. Setelah memposisikan boom dan bucket apa yang anda lakukan selanjutnya untuk menyeberangi parit? a. Bergeraklah maju sampai track menapak diseberang parit. b. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick keluar, boom naik dan kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit. c. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom naik dan kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit. d. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm/stick masuk, boom turun dan kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit. 22. Bagaimana posisi menggali yang stabil? a. Menggali dari arah depan, tempat yang rata dan sproket berada dibelakang b. Menggali dari arah depan, tempat yang rata dan sproket berada didepan c. Menggali dari arah samping, tempat yang rata dan sprocket berada dikiri d. Menggali dari arah samping, tempat yang rata dan sprocket berada dikanan 23. Ketika excavator melaksanakan operasi penggalian dan pemindahan material pada posisi ditempat, gerakan kerja apa yang dilakukan? a. Gerakan boom, arm/stick dan bucket b. Gerakan arm/stick, bucket dan swing c. Gerakan arm/stick, boom, bucket serta gerakan swing siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 9 dari 18

72 d. Gerakan boom, arm/stick dan bucket serta gerakan traveling 24. Apa yang pertama kali digunakan pada waktu melakukan penggalian? a. Boom b. Arm/stick c. Bucket d. Swing 25. Rentang menggali paling efisien arm/stick adalah : a. 45 o ke arah luar dan 30 o ke arah mesin b. 50 o ke arah luar dan 25 o ke arah mesin c. 45 o ke arah luar dan 45 o ke arah mesin d. 30 o ke arah luar dan 30 o ke arah mesin 26. Pembuangan hasil galian excavator yang paling jauh adalah : a. 45 o b. 90 o c. 180 o d. 270 o 27. Untuk mengoptimalkan tempat buangan material sehingga dicapai efisiensi pembuangan yang tinggi, maka : a. Material dijatuhkan/dibuang dari bucket pada ketinggian optimal b. Material dijatuhkan/dibuang dari bucket pada posisi bucket serendah mungkin dengan tempat pembuangan c. Didahului dengan gerakan mendorong material buangan yang telah ada dan diikuti dengan gerakan membuang material dari bucket d. Material dibuang dari bucket sejauh mungkin (pada posisi jangkauan maksimum ) siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 10 dari 18

73 28. Posisi yang benar pada saat menggali parit/saluran seukuran lebar bucket adalah : a. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian mundur. b. Posisi excavator sproket berada didepan dengan metode galian mundur c. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian maju d. Posisi excavator sproket berada dibelakang dengan metode galian maju 29. Pada waktu loading (pemuatan material) ditempat yang luas/bebas, posisi terhadap material yang dikerjakan adalah : a. Kedudukan excavator sama tinggi dengan material b. Kedudukan excavator lebih tinggi dari material c. Kedudukan excavator lebih rendah dari material d. Kedudukan excavator tidak banyak mempengaruhi efisiensi pemuatan material 30. Pemuatan material ke dalam dump truck yang paling mudah dan kapasitasnya akan lebih besar, bila : a. Dimulai dari bagian samping dump body b. Dimulai dari bagian depan dump body c. Dimulai dari bagian tengah dump body d. Dimulai dari bagian belakang dump body Isian atau Jawaban Singkat Isilah titik-titik dari lembar pertanyaan atau jawab pertanyaan dari lembar pertanyaan, dengan jawaban singkat dalam lembar jawaban dengan benar 1. Mengapa operator excavator sebelum mengoperasikan mesin harus membaca dan memahami buku operator s manual dari mesin yang akan digunakan? siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 11 dari 18

74 2. Mengapa untuk dapat mengoperasikan dengan benar dan aman, operator harus memahami dengan baik komponen utama dan tuas kendali operasi? Untuk menggerakkan arm/stick ke luar (menjahui mesin) dan ke dalam (mendekati mesin) dilakukan dengan cara : Mengapa ketika akan menjalankan unit (traveling) operator harus memeriksa posisi sprocket atau front idler Jelaskan posisi traveling excavator (posisi bucket, dsb) Jelaskan cara membelokkan excavator ke kiri ketika unit sedang berjalan Apabila unit terpaksa harus berjalan jarak jauh, apa yang harus dilakukan? Mengapa operator excavator harus mencoba gerakan operasi dari unit tersebut sebelum dioperasikan pada pekerjaan dilapangan? siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 12 dari 18

75 Pada rentang sudut berapa posisi arm/stick agar dicapai gerakan menggali yang efektif? Pada saat membuang material, biasanya didahului dengan gerakan mendorong material buangan yang telah ada. Mengapa? Jelaskan teknik menggali parit/saluran yang paling efisien Jelaskan kedudukan excavator pada saat menuruni tanjakan Bagaimana prinsip operasi excavator bila melewati jalan mendaki dengan kemiringan yang agak curam? Bila beroperasi dengan menggunakan tenaga swing untuk meratakan/menyapu. Apa yang akan terjadi pada excavator tersebut?... siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 13 dari 18

76 Mengapa apabila mengisi material ke dump truck tidak boleh dilakukan melewati bagian depan/ruang kabin? C. Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. YA Apakah pertanyaan Pilihan Ganda (Multiple Choice) 1 sampai 30 telah dijawab dengan benar? Apakah pertanyaan Isian atau Jawaban Singkat 1 sampai 15 telah dijawab dengan benar? Tanda tangan peserta :... Tanda tangan penilai :... Catatan Penilai : D. Tugas-tugas Praktek Tugas 1 Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 1 Persiapan Operasi. siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 14 dari 18

77 a. Daftar Peralatan: APD (lengkap untuk pengoperasian excavator) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Gerakan boom, arm/stick, bucket dan swing dicoba sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik. 1.2 Gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan dicoba untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik 1.3 Gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta menyeberang parit dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Melakukan pengetesan kondisi dan fungsi tuas control/tuas kendali operasi 2) Melakukan pengetesan gerakan operasi 1) Melakukan pengetesan kondisi dan fungsi tuas/pedal control travel 2) Melakukan gerakan maneuver maju, mundur, belok kanan dan belok kiri. 1) Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, jalan mendaki 3) Melakukan gerakan travelling pada jalan menurun 4) Melakukan gerakan travelling menyeberangi parit Tugas 2 Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 2 a. Daftar Peralatan: APD (lengkap untuk pengoperasian excavator) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 2.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material (loading & unloading) 2.2 Penggalian material dilakukan dengan mengatur gerakan kombinasi/simultan (menggali, mengangkat, swing dan Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi ) Menempatkan excavator untuk menggali dan membuang/memuat material 1) Melakukan penggalian material Halaman 15 dari 18

78 membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil galian yang optimal 2.3 Level/ Pembuangan material dilakukan dengan mengatur hasil buangan material ke tempatdengan rapih dan efisien 2.4 Produksi galian dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator 1) Mengatur buangan material 1) Menghitung hasil produksi galian Tugas 3 Mendemontrasikan KUKdari Elemen Kompetensi 3 a. - Daftar Peralatan: - APD (lengkap untuk pengoperasian excavator) b. Tugas Praktek Kriteria Unjuk Kerja 3.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pembuatan parit/saluran 3.2 Pembuatan parit dilakukan dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan membuang) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil produksi pembuatan parit yang optimal 3.3 Hasil galian selalu dipantau secara teliti untuk menghasilkan parit yang rapih sesuai dengan rambu operasional 3.4 Produksi pembuatan parit dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Menempatkan excavator untuk membuat parit 1) Melakukan penggalian parit 2) Membuat parit sesuai perintah/gambar kerja 1) Memantau hasil galian parit 1) Menghitung hasil produksi pembuatan parie 2) Mencatat hasil produksi pembuatan parit Tugas 4 Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 4 a. - Daftar Peralatan: - APD (lengkap untuk pengoperasian excavator) b. Tugas Praktek siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 16 dari 18

79 Kriteria Unjuk Kerja 4.1 Excavator ditempatkan pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump truck 4.2 Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan menuang material) sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal 4.3 Hasil pemuatan material ke dalam dump selalu dipantau untuk menghasilkan muatan dump truck yang stabil 4.4 Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator Instruksi/Tugas yang harus dilaksanakan 1) Menempatkan excavator untuk memuat material ke dump truck 1) Melakukan penggalian material untuk dimuat ke dump truck 1) Memantau hasil muatan dump truck 1) Menghitung hasil produksi/muatan 2) Mencatat hasil produksi/muatan E. Daftar Cek Tugas Praktek Kode Unit : Judul Unit : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik sklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle. Nomor Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 17 dari 18

80 Nomor Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak Kondisi Unjuk Kerja Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan Aspek aspek penting dalam pengujian siklus (cycle maksimal 150% dari waktu siklus standar (standard cycle Buku Kerja Versi 2016 Halaman 18 dari 18

81 BUKU PENILAIAN MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL 150% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME) 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI JL. SAPTA TARUNA RAYA KOMPLEK PU PASAR JUMAT JAKARTA SELATAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PENGOPERASIAN NAIK / TURUN BACKHOE LOADER KE / DARI ATAS TRAILER KODE UNIT KOMPETENSI.01

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 LOKOMOTIF Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian

Lebih terperinci

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Nomor Regristrasi : SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA OPERATOR EXCAVATOR PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 005 KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Simpang Persimpangan adalah daerah di mana dua atau lebih jalan bergabung atau berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu persimpangan adalah

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman (Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700

Lebih terperinci

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 001 1 (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 002 1 (1) Tikungan ke kiri (2) Tikungan ke kanan (3) Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 003 1 (1) Tikungan beruntun,

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN F III 08 06

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN F III 08 06 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal 23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H.

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Excavator Secara Umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut ( loading and unloading) suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya).

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 44 TAHUN 2010 STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN 2012, No.279 46 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN A. UJIAN PRAKTIK SIM A B. UJIAN PRAKTIK SIM B I C. UJIAN PRAKTIK

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Jadwal Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pengamatan langsung (survey) penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Tentang Alat/Mesin Pengerol Pipa Alat/mesin pengerol pipa merupakan salah satu alat/mesin tepat guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009. tentang Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2009 tentang Pemberlakukan Pedoman Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Beraspal (Asphalt Finisher) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 0 Jakarta, 10 Nopember

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking (Indonesian) DM-RAFC001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Roda Rantai Depan DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000 Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B

Lebih terperinci

BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA SEHARUSNYA

BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA SEHARUSNYA 1 Jabatan yang mengerjakan tugas ini BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA 1 Ditinggal kosong Harus diisi 2 Di isi dengan JABATAN pengawas sendiri Harusnya JABATAN ANAK

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 002 O Persimpangan jalan 003 X Permukaan jalan yang menonjol 004 O Turunan berbahaya 005 O Jembatan sempit 006 O Bundaran 007 X alan sempit 008 O Rel kereta api

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Lalu Lintas Ukuran dasar yang sering digunakan untuk definisi arus lalu lintas adalah konsentrasi aliran dan kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB IV PENGENALAN BALL MILL BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 40 TAHUN 2010 a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR II.1. Hydraulic Excavator Secara Umum II.1.1. Definisi Hydraulic Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading)

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D 1. LINGKUP Pedoman ini mencakup metode pengukuran kuat geser tanah menggunakan uji geser langsung UU. Interpretasi kuat geser dengan cara ini bersifat langsung sehingga tidak dibahas secara rinci. 2. DEFINISI

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pintu pagar Pintu pagar adalah pintu yang juga berfungsi sebagai pagar yang biasanya terbuat dari besi, pipa, atau besi hollow.pintu pagar biasanya bergerak di atas

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 4.1 Karyawan 1 KARYAWAN 1 Nama : Pak Sugeng Umur : - Tugas : Kepala Perakit Alat Pencuci Ikan Masa Kerja : - Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung Bertingkat. (www.ilmusipil.com/tower-crane-proyek-gedung) Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 53 TAHUN 2000 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 53 TAHUN 2000 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 53 TAHUN 2000 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang: a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang memindahkan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-89W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-504

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-504 Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-504 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-123W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya sesuai

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum 2.1.1. Definisi Hydraulic Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading) suatu material

Lebih terperinci