BAB IV CARA CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV CARA CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN"

Transkripsi

1 BAB IV CARA CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN Kebersihan merupakan suatu kondisi yang menuntut adanya penjagaan yang berkelanjutan. Kebersihan erat kaitannya dengan sarana dan prasarana penunjang kebersihan seperti air bersih dan tempat sampah. Selain itu, hal yang terpenting dalam kebersihan adalah perilaku masyarakat di lingkungan tersebut. Perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap kebersihan menjadi faktor utama buruknya kondisi kebersihan suatu lingkungan. Disamping dua hal diatas, regulasi terkait kabersihan juga berperan agar lebih terjaganya kebersihan di lingkungan tersebut. A. Sarana dan Prasarana Kebersihan Lingkungan di UIN Imam Bonjol Padang. Diantara sarana dan prasarana penunjang kebersihan di lingkungan kampus adalah air bersih dan tempat sampah. Berikut diagram terkait ketersediaan air bersih di UIN Imam Bonjol Padang % Diagram 4.1 Air Bersih di UIN Imam Bonjol Di UIN Imam Bonjol selalu tersedia air bersih % 3% 6% 97 37% 25 10% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab 67

2 68 Terkait ketersediaan air bersih, 6% responden sangat setuju bahwa di di UIN Imam Bonjol selalu tersedia air bersih, 37% responden menyatakan setuju, 10% menyatakan sangat tidak setuju dan 43% tidak setuju. Sementara 1% responden menyatakan tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Menurut Netta, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, menurut ukurannya, air di fakultas tersebut sudah terbilang cukup, hanya saja ketika banyak tamu akan di jumpai kondisi air yang habis. 1 Sedangkan menurut Khadijah, dosen Fakultas Tarbiah dan Keguruan, jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa, air dan kamar mandi yang tersedia memang belum cukup. Berikut pernyataan Khadijah terkait hal tersebut. dibagian belakang gedung ada kran untuk berwudhu. Tapi dibandingkan dengan jumlah mahasiswa terbilang masih kurang. Jumlah mahasiswa sekian, kamar mandinya sekian, itu belum cukup. 2 Kondisi air yang tidak tersedia juga pernah penulis alami hampir di semua fakultas yang ada di UIN Imam Bonjol Padang. Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui bahwa tidak selalu tersedia air bersih di UIN Imam Bonjol Padang. Kemudian ada juga fakultas yang sudah tercukupi kebutuhan airnya, ada juga yang sewaktu-waktu kurang karena meningkatnya penggunaan seperti 1 Netta Agusti, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli Khadijah, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Seminar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

3 69 banyaknya tamu fakultas tersebut, namun ada juga yang air bersihnya memang belum mencukupi kebutuhan pengguna air di fakultas tersebut. Sarana penunjang kebersihan lainnya adalah tempat sampah. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Diagram 4.2 Tempat Sampah di UIN Imam Bonjol Di setiap taman, kantor, ruang kelas, dan WC yang ada di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah 99 38% 7 3% % 8% 31 12% 88 33% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab Sarana kebersihan lainnya yang sangat mendukung terciptanya lingkungan yang bersih selain air bersih adalah tempat sampah. Mengenai ketersediaan sarana tersebut, 8% respon sangat setuju bahwa di setiap taman, kantor, ruang kelas dan WC di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah. 33% menyatakan setuju. Sementara 12% menyatakan sangat tidak setuju, 38% tidak setuju, 3% tidak tahu dan 6% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

4 70 Menurut Huriyatul Akmal 3, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sudah tersedia tempat sampah. Sementara menurut Ilham Dani di Fakultas Dakwah belum disediakan tempat sampah yang cukup. Hendaknya di setiap lokal disediakan tempat sampah. mengenai tempat sampah, menurut saya masih belum cukup. Sebab, seharusnya di kampus, di setiap ruangan itu ada tong sampah. Diperlukan tong sampah disetiap ruangan 4 Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa dibeberapa fakultas belum tersedia tempat sampah yang cukup. Tempat sampah yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih adalah tempat sampah yang layak dan sesuai dengan kebutuhan, termasuk pemisahan antara sampah organik dan nonorganik sehingga memudahkan dalam hal daur ulang nantinya. Berikut diagram terkait ketersediaan tempat sampah organik dan nonorganik di UIN Imam Bonjol Padang. Diagram 4.3 Tempat Sampah Organik dan Nonorganik di UIN Imam Bonjol Padang. Di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah organik dan nonorganik 10 4% % 10% % 43 16% 66 25% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab 3 Hurriyatul Akmal, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Manajemen Perbankan Syari ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Cafe Bunda, wawancara langsung, 09 Juli 2017

5 71 Dalam hal ini, 10% responden setuju bahwa di UIN Imam Bonjol disediakan tempat sampah organik dan nonorganik. 25% menyatakan setuju, 16% sangat tidak setuju, 42% setuju, 4% menyatakan tidak tau, dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Berikut hasil wawancara penulis dengan Ilham mengenai ketersediaan tempat sampah organik dan nonorganik. tidak ada, kalau tempat sampah yang ada di Fakultas Dakwah, bahkan bukan di Fakultas Dakwah saja, mungkin hanya beberapa fakultas saja yang mempunyai tong sampah yang dipisah seperti itu. 5 Menurut Ilham, tidak semua fakultas di UIN Imam Bonjol Padang yang menyediakan tempat sampah organik dan nonorganik, salah satu fakultas yang menyediakan tempat sampah organik dan nonorganik adalah Fakultas Adab dan Humaniora, namun sampah yang ada di dalamnya masih tercampur antara sampah organik dan nonorganik. Hal ini menunjukkan pengetahuan dan civitas akademika UIN Imam Bonjol terkait sampah organik dan nonorganik dapat dikatakan masih minim. Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa di UIN Imam Bonjol Padang sudah tersedia tempat sampah khusus organnik dan nonorganik, namun jumlahnya masih sangat sedikit. Sehingga sebagian besar civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang tidak mengetahui keberadaan tempat sampah khusus tersebut. 5 Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Cafe Bunda, wawancara langsung, 09 Juli 2017

6 72 Dari uraian terkait sarana dan prasarana kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol Padang di atas, ditemukan bahwa ketersediaan sarana dan prasaran kebersihan masih terbilang kurang baik. Air bersih yang tersedia masih kurang karena jumlah pengguna air tidak seimbang dengan air yang tersedia, namun sudah ada fakultas yang sudah tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup. Dari segi tempat sampah, dibeberapa fakultas dinilai masih kurang, terlebih lagi mengenai tempat sampah organik dan nonorganik yang masih sangat kurang karena hanya satu fakultas yang memiliki tempat sampah khusus tersebut. B. Perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol Perilaku kebersihan individu terkait erat dengan kesadaran akan pentingnya kebersihan itu sendiri. Setelah itu akan timbul kepedulian yang akhirnya berimplikasi pada perilaku atau tindakan menjaga kebersihan secara nyata. Responden menilai kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang unruk menjaga kebersihan masih rendah. Hal ini tergambar pada diagram berikut. Diagram 4.4 Kesadaran Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk Menjaga Kebersihan Kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol untuk menjaga kebersihan masih rendah 5% 2% 9% 3% 14% 67% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab

7 73 Diagram diatas menunjukkan bahwa 36% responden menyatakan sangat setuju bahwa kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk menjaga kebersihan masih rendah, dan 67% lainnya setuju. Sedangkan 2% menyatakan sangat tidak setuju, 9% tidak setuju, 5% tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Data kuantitatif di atas juga ditunjang oleh data kualitatif di bawah ini. terkait kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, Huriyatul Akmal menyampaikan bahwa, kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. 6 Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Masna Yunita 7 berikut ini. kadang-kadang lokalnya bersih, tapi kalau kuliahnya setelah jam dua maka banyak sampah berserakan di lokal, sebelum kuliah saya suruh mahasiswa untuk pungut-pungut dulu sampahnya, kadang kursinya yang berantakan, mungkin karena kelas sebelumnya diskusi kelompok. Diantara mahasiswa juga kadang-kadang membeli minuman atau snack dan sampahnya di buang di lokal. Kalau kamar mandinya, kadang-kadang ketika kita lewat tercium bau tidak sedap. Berdasarakan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa, kesadaran mahasiswa untuk menjaga kebersihan masih tergolong rendah. Mahasiswa belum mengerti bahwa kebersihan adalah tanggung jawab setiap individu karena masih membutuhkan dorongan untuk membersihkan lingkungannya. Tidak hanya 6 Huriyatul Akmal, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Manajemen Perbankan Syari ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 25 Juli Masna Yunita, Dosen Fakultas Syari ah UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari ah UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

8 74 mahasiswa, menurut Nurhayati, beberapa dosen dan karyawan juga belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan. Kadang-kadang penegak kebersihan itu sendiri yang belum bisa diharapkan seratus persen. Misalnya kalau kedisiplinan dilarang merokok, dosen kadang-kadang lebih parah merokoknya. Jadi bagaimana ia akan menjadi panutan sementara dia sendiri tidak menjalankan. Seperti membuang puntung rokok sembarangan dan sampah-sampah kecil. Kadang-kadang karyawan dan dosen juga belum, belum sepenuhnya menjalankan kebersihan itu. 8 Nurhayati menyebutkan bahwa, sebagian dosen dan karyawan sebagai panutan juga belum menjaga kebersihan, contohnya dengan membuang puntung rokok dan sampah-sampah tidak pada tempatnya. Berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif di atas dapat dikatakan bahwa kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang untuk menjaga kebersihan lingkungan masih tergolong rendah. Mengenai kepedulian, data kuantutatif menunjukkan bahwa, 42% responden menilai civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram berikut ini. 8 Nurhayati Zain, Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 26 Juli 2017

9 75 Diagram 4.5 Kepedulian Civitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang terhadap Kebersihan Lingkungan Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli dan menjaga kebersihan lingkungan 22 8% 96 37% % 3% % 16 6% Sangat setuju Setuju Dalam hal kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, sebanyak 3% responden menyatakan sangat setuju bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli dan menjaga kebersihan dan 42% menyatakan setuju. Sedangkan 6% menyatakan sangat tidak setuju, 37% tidak setuju, 8% menyatakan tidak tahu dan 4% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab Data kuantitatif di atas menunjukkan bahwa hampir separuh civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang peduli terhadap kebersihan lingkungan yaitu dengan kisaran 48%. Hal ini berbeda dengan pernyataan Peki Hendrik terkait kepedulian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang. Menurutnya civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang kurang peduli terhadap kebersihan. 9 Sedangkan menurut Rosi, kebersihan adalah tanggung jawab petusa kebersihan, 9 Peki Hendrik, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, tenda biru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 06 Juli 2017

10 76 sehingga kepedulian mahasiswa tidaklah menjadi penyebab kondisi kebersihan yang ada. Berikut pengakuan Rosi ketika penulis bertanya tentang kepedulian terhadap kebersihan. Bukankah ada petugas kebersihan? Jadi serahkan saja kepada mereka. Tugas kita disini hanya belajar. 10 Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa menurut 45% civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang sudah peduli dan menjaga kebersihan lingkungan, sedangkan lebih dari 43% lainnya menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum menjaga kebersihan lingkungan. Individu yang peduli terhadap kebersihan lingkungan akan berimplikasi pada perilaku menjaga kebersihan secara nyata, salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Di bawah ini diagram tentang perilaku membuang sampah civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang. 5% Diagram 4.6 Perilaku Membuang Sampah Civitas Akademika UIN Imam Bonjol Padang Civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang membuang sampah pada tempatnya 9% 35% 6% 7% 38% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab 10 Rosida Gusnita, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, Masjid Al-Jami ah UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 08 Juni 2017

11 77 Salah satu konsep kebersihan yang banyak dipilih oleh responden adalah tidak ada sampah dan kotoran, tidak bau dan jauh dari kumuh. Terkait hal tersebut, 7% responden sangat setuju bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol telah membuang sampah pada tempatnya, 38% lainnya setuju, sedangkan 6% menyatakan sangat tidak setuju, 35% tidak setuju, 9% tidak tahu dan 5% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Berikut penuturan Ahmad Busyrowi terkait kebiasaanya dalam membuang sampah. Kalau saya, saya secara pribadi saya membawa gelas minuman itu, saya buang ke tempatnya. Alhamdulillah, insyaallah, saya sudah komitmen. 11 Sejalan dengan hal itu, Ismail menyampaikan bahwa hidup bersih sudah ia biasakan sejak kecil, melalui didikan orang tuanya. mungkin meninggalkan sampah secara sengaja tidak ada. Tapi secara tidak sengaja meninggalkannya mungkin ada. Tapi kalau Mail sendiri, mengenai kebersihan, kesadaran untuk membuang sampah ditempatnya sudah tertanam dalam diri. Kenapa? karena memang sudah di didik orang tua demikian. 12 Sedangkan samsir menyampaikan ia terkadang membuang puntung rokok di halaman Fakultas Adab dan Humaniora jika tidak menemukan tempat sampah, misalnya ketika saya merokok, dan tidak menemukan tempat sampah disekitar saya, saya buang saja di halaman, tidak di tempat sampah Ahmad Busyrowi, Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Pertemuan Fakultas Adab dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 19 Juli Ismail, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, Fakutas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 15 Juni Samsir, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 07 Juli 2017

12 78 Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa sebagaian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang sudah membuang sampah pada tempatnya dengan kisaran 45% dan 41% lainnya belum membuang sampah pada tempatnya. Dari beberapa uraian terkait perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang di atas, ditemukan bahwa 81%, civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang menilai kesadaran untuk menjaga kebersihan dikalangan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang masih tergolong rendah sedangkan penilaian terhadap kepedulian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang terhadap kebersihan hampir berimbang, 45% menyakatan peduli dan 43% menyatakan bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum manjaga kebersihan lingkungan. Hal ini berimplikasi pada perilaku membuang sampah pada tempatnya, sebanyak 45% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang telah membuang sampah pada tempatnya dan 41% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum membuang sampah pada tempatnya. C. Regulasi tentang kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol Padang. Dari berbagai cara menjaga kebersihan, adanya regulasi atau peraturanperaturan dari pihak kampus terkait kebersihan juga dapat menunjang terjaganya kondisi kebersihan lingkungan kampus tersebut. Peraturan-peraturan tersebut bisa saja berbentuk peraturan tertulis, baik disertai sanksi atau tidak maupun

13 79 peraturan tidak tertulis. Di bawah ini diagram tentang keberadaan peraturan tertulis terkait kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang. Diagram 4.7 Peraturan tertulis terkait kebersihan di UIN Imam Bonjol Di UIN Imam Bonjol tidak ada peraturan tertulis tentang norma-norma kebersihan 31 12% 66 25% 21 8% 18 7% 19 7% % Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab Diagram diatas menggambarkan bahwa di UIN Imam Bonjol tidak ada peraturan tertulis tentang norma-norma kebersihan. 7% responden sangat setuju dengan pernyataan ini. 41% menyatakan setuju sedangkan 7% responden sangat tidak setuju, 25% menyatakan tidak setuju, 12% tidak tahu dan 8% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Selain itu, dari data-data kualitatif yang penulis dapatkan melalui wawancara dengan beberapa informan, mayoritas menjawab tidak pernah ada peraturan tertulis dari pihak kampus terkait kebersihan lingkungan dan beberapa Informan menjawab ada perturan tertulis, namun tidak ada penguat. Berikut penuturan Khadijah terkait hal tersebut. Kalau dalam tata tertib ada, tapi tidak

14 80 ada penguatnya, bahwasanya lokal harus bersih kalau tidak maka ada sanksi dan semacamnnya. 14 Mengenai tindakan tegas atau sanksi bagi yang tidak menjaga kebersihan, lebih dari separuh responden atau 75% setuju bahwa di UIN Imam Bonjol Padang, tidak ada sanksi atau tindakan tegas dalam hal tersebut. Selengkapnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Diagram 4.8 Tindakan dan Sanksi bagi yang Tidak Menjaga Kebersihan di UIN Imam Bonjol Di UIN Imam Bonjol tidak ada tindakan dan sanksi tegas bagi yang tidak menjaga kebersihan lingkungan 9 3% 30 12% 19 7% 8 3% % 37 14% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu Tidak menjawab Mengenai tidak adanya sanksi bagi yang tidak menjaga kebersihan lingkungan di UIN Imam Bonjol, 14% responden menyatakan sangat setuju, 61% responden setuju sedangkan sebanyak 3% menyatakan sangat tidak setuju, 12% tidak setuju, 7% tidak tahu dan 3% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. 14 Khadijah, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Seminar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

15 81 Menurut Yelmi, peraturan tertulis yang ada tidak lebih dari sekedar himbauan himbauan, tanpa adanya penguat, sehingga himbuan tersebut seperti tidak sampai pada masyarakat UIN Imam Bonjol Padang. Tidak ada sanksi, tidak lebih dari sekedar himbauan-himbauan untuk menjaga kebersihan. Tertulis ada tertulis tapi tidak sampai diserta sanksi. dan sepertinya pesan itu tidak sampai karena mungkin perlu kontrol juga, perlu sanksi juga 15 Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa, tidak ada sanksi atau tindakan tegas yang diberikan pihak kampus UIN Imam Bonjol Padang bagi siapa yang tidak menjaga kebersihan lingkungan. Selain peraturan tertulis, regulasi tentang kebersihan juga dapat diwujudkan dalam bentuk slogan atau himbauan peduli kebersihan. Berikut diagram jawaban responden terkait himbauan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang. Diagram 4.9 Himbauan untuk Menjaga Kebersihan di UIN Imam Bonjol Tidak banyak himbauan atau ajakan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol 1% 5% 13% 5% 11% Sangat setuju Setuju Sangat tidak setuju tidak setuju Tidak tahu 65% Tidak menjawab 15 Yelmi Eri Fardius, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 10 Juli 2017

16 82 Diagram di atas menunjukkan bahwa di UIN Imam Bonjol tidak banyak himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. 29% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan 65% lainnya menyatakan setuju. Sedangkan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju, 13% tidak setuju, 5% responden tidak tahu dan 1% lainnya tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Terkait dengan keberadaan himbauan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang, Nazra Hasanah 16 mengaku tidak pernah menemukan himbauan tersebut. Sedangkan Erike 17 menyatakan pernah membaca himbauan jagalah kebersihan di sekitar lapangan voly UIN Imam Bonjol Padang. Berdasarkan data-data di atas, ditemukan bahwa sudah ada himbuan untuk menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang, namun jumlahnya masih sedikit sehingga ada civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaan himbauan tersebut. Keberadaan himbauan tersebut dibuktikan dengan diagram di bawah ini mengenai bunyi himbauan untuk menjaga kebersihan yang pernah dibaca oleh responden. 16 Nazra Hasanah, Mahasiswi Fakultas Syari ah UIN Imam Bonjol Padang, Rumah Kost Informan di Sarang Gagak, wawancara langsung, 09 Juli Erike, Mahasiswi Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Belakang Gedung Serba Guna UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 14 Juni 2017

17 83 Diagram 4.10 Himbauan Menjaga Kebersihan yang Pernah Dibaca Responden di Lingkungan UIN Imam Bonjol 17 7% 30 11% 6 2% 8 3% Jagalah kebersihan % Kebersihan sebagian dari iman Jangan buang sampah sembarangan 88 34% Membuang sampah pada tempatnya adalah ibadah Mari hidup bersih Tidak menjawab Terkait bunyi himbauan peduli kebersihan di UIN Imam Bonjol, 43% responden menyatakan pernah membaca himbuan jagalah kebersihan, 34% responden pernah membaca himbauan kebersihan sebagian dari iman, 11% membaca himbauan jangan buang sampah sembarangan, 7% responden pernah membaca membuang sampah pada tempatnya adalah ibadah, 2% lainnya membaca himbauan mari hidup bersih dan 3% responden tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Beberapa informan yang penulis wawancarai menyatakan pernah membaca himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ilham Dani menyampaikan bahwa ia pernah membaca himbauan untuk menjaga kebersihan seperti buangah sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan. Terkait

18 84 bunyi peraturannya dalam hal kebersihan yang saya temukan, buanglah sampah pada tempatnya, jagalah kebersihan. 18 Demikian juga dengan pernyataan Sarmida Hanum terkait bunyi himbauan yang pernah ia baca di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang. Ya, jagalah kebersihan. Hanya itu. Sebenarnya mendidik manusia harus ada aturan. Karena ada aturan baru mereka laksanakan. 19 Sarmida Hanum mengatakan bahwa himbauan yang pernah ia baca adalah jagalah kebersihan dan sebaiknya himbuan tersebut dipertegas karena akan sulit dalam penerapannya jika hanya sekedar himbauan. Demikian juga dengan pendapat Mellyarti berikut ini, peraturan ada, tapi sanksi itu mungin ada tapi tidak kuat. Atau barangkali namanya hanya himbauan. Buktinya tidak banyak yang mematuhi. Kalau sudah tertanam di dalam hati tentang kebersihan, itu tidak masalah. 20 Berdasarkan data-data di atas ditemukan bahwa himbauan yang banyak ditemukan oleh civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang terkait kebersihan lingkungan adalah jagalah kebersihan dengan kisaran 43%, dan yang kedua adalah kebersihan sebagian dari iman dengan kisaran 34%. Selebihnya seperti jangan buang sampah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya 18 Ilham Dani, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Cafe Bunda, wawancara langsung, 09 Juli Sarmida Hanum, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, Kantor Jurusan Program Khusus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 07 Juli Mellyarti Syarif, Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Ruang Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, wawancara langsung, 20 Juli 2017

19 85 adalah ibadah, mari hidup bersih jarang ditemukan dengan kisaran 2-11% saja. Dari beberapa uraian di atas, ditemukan bahwa di UIN Imam Bonjol Padang tidak terdapat peraturan tertulis yang disertai sanksi bagi setiap yang tidak menjaga kebersihan. Peraturan tentang kebersihan yang ada adalah dalam bentuk himbauan-himbauan seperti jagalah kebersihan, kebersihan adalah sebagian dari iman namun keberadaanya belum menyeluruh dengan jumlah yang masih sedikit. Oleh karena itu ada sebagian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaannya. Berdasarkan uraian sub-sub judul di atas, ditemukan bahwa ada tiga hal terkait cara civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang menjaga kebersihan lingkungan. Pertama, terkait sarana dan prasarana kebersihan lingkungan yang terdiri dari air bersih dan tempat sampah. Ketersediaan air bersih di UIN Imam Bonjol Padang masih bersifat kondisionl, tergantung fakultas dan waktu-waktu tertentu. Di beberapa fakultas sudah tersedia air bersih yang cukup, namun tidak demikian dengan fakultas lain. Kondisi ini disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah debit air yang disediakan dengan jumlah pemakai air bersih tersebut. Demikian pula dengan tempat sampah yang belum merata penyediaanya. Kedua, terkait perilaku kebersihan civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, menurut 81% civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang, tingkat kesadaran civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang dalam menjaga

20 86 kebersihan masih tergolong rendah dengan kisaran 81%, sedangkan penilaian terhadap kepedulian terhadap kebersihan hampir berimbang, 45% menyatakan peduli dan 43% menyatakan bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum peduli dan belum menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga dalam perilaku membuang sampah, sebanyak 45% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang telah membuang sampah pada tempatnya dan 41% menilai bahwa civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang belum membuang sampah pada tempatnya. Perilaku kebersihan ini sangat terkait dengan aspek yang ketiga, yaitu regulasi tentang kebersihan yang ada di UIN Imam Bonjol Padang. Penulis menemukan bahwa tidak ada peraturan tertulis yang disertai sanksi bagi setiap yang tidak menjaga kebersihan di UIN Imam Bonjol Padang. Peraturan yang ada adalah dalam bentuk himbauan-himbauan seperti jagalah kebersihan, kebersihan adalah sebagian dari iman namun keberadaanya belum menyeluruh dengan jumlah yang sedikit. Sehingga sebagian civitas akademika UIN Imam Bonjol Padang yang tidak menyadari keberadaannya.

BAB VI TIPOLOGI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN PENGAMALANNYA DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL PADANG

BAB VI TIPOLOGI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN PENGAMALANNYA DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL PADANG BAB VI TIPOLOGI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN PENGAMALANNYA DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA UIN IMAM BONJOL PADANG Pada bab ini akan dijelaskan hubungan pengetahuan tentang kebersihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN. A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel

BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN. A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel BAB IV ANALISIS DATA TERHADAP HASIL PENELITIAN A. Analisis Terhadap Sikap Apatis Mahasiswa UIN Sunan Ampel Terhadap Kebersihan Lingkungan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Widyatama merupakan salah satu Universitas di Kota Bandung yang memiliki kawasan wilayah yang cukup besar dan luas yang dapat dipergunakan untuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK 7.1. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah Total timbulan sampah yang diangkut dari Perumahan Cipinang Elok memiliki volume rata-rata

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana orang banyak beraktivitas setiap harinya.pasar merupakan salah satu tempat orang

Lebih terperinci

Jawaban: 1. Meroko di dalam kampus.

Jawaban: 1. Meroko di dalam kampus. A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas academica! Apakah aturan tata tertib memang diperlukan di lingkungan kampus? Jelaskan alasannya! Jawaban: Tentang

Lebih terperinci

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram. 90 Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Pengamatan Awal Secara Visual Menentukan Stakeholder Sistem Analisis Kebutuhan Tidak Lengkap? Ya Perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih, sekaligus sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA. Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tertanggal 4 Januari Keputusan Menteri Agama RI No. 194 Tahun 1970.

BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA. Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tertanggal 4 Januari Keputusan Menteri Agama RI No. 194 Tahun 1970. BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA 4.1. Sejarah UIN Suska Riau Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau) diresmikan pada Tanggal 9 Februari Tahun 2005 dengan berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pasar Oeba selain sebagai layanan jasa komersial juga sebagai kawasan permukiman penduduk. Kondisi pasar masih menghadapi beberapa permasalahan antara lain : sampah

Lebih terperinci

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus Nama : Heidy Olivia Thaeras NPM : 30408421 Kelas : 3ID02 Dosen : SUDARYANTO, IR, MSC A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat pembelajaran yang menyadarkan manusia akan masalah lingkungan hidup di sekitarnya. Pendidikan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 63 BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2007 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2007 PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 414 TAHUN 2002 TENTANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang tidak

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang tidak BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa yang tidak perokok di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa non perokok

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.278, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perubahan Ketiga. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, Universitas ini tidak hanya membentuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini: 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden

Lebih terperinci

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. KETENTUAN UMUM Keluarga besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah civitas akademika Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN UMUM Kode Etik [Standar Prilaku] Peserta didik SMP Negeri 12 Kota Serang adalah pedoman tertulis yang merupakan standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penulisan Dalam kehidupan yang modern seperti sekarang ini tanggung jawab semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, sekolah menjadi rumah kedua bagi tiap-tiap siswa. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar waktu seorang siswa dalam satu hari dihabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepedulian masyarakat kita untuk menjaga kebersihan masih sangat rendah. Kondisi ini yang mestinya dibenahi lebih dulu agar timbul kepedulian masyarakat terhadap

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah Pesantren sebenarnya sudah sejak jaman kerajaan hidup di tengahtengah masyarakat Indonesia. Pesantren kemudian dikenal dengan istilah Lembaga Pondok Pesantren.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang: a. bahwa untuk pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bagian dari kegiatan akademik yang bersifat sosial aplikatif, di mana saat kegiatan berlangsung mahasiswa dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat

Lebih terperinci

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY 0 STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY Elsa Yoranda*, Drs. Helfia Edial**, Elvi Zuriyani**, *) Student of

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri dari dua kata yaitu,- Geo yang berarti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN 16 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS.

BAB III ANALISIS. BAB III ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang prinsip kerja dan rangkaian yang disusun pada Robo Bin pada bagian sensor suara, dalam hal ini menggunakan bunyi sebagai komunikasi dengan Robo Bin berbasis

Lebih terperinci

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 36 BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 5.1 Gambaran Sosial-Budaya Masyarakat Lokal Masyarakat Kampung Batusuhunan merupakan masyarakat yang identik dengan agama Islam dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari lingkungan demi memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia sekarang lebih memikirkan bisnis inti karena semakin banyak persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era sekarang ini polusi udara sudah menjadi masalah yang mendapat perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya polusi udara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ketidakpuasaan dan perbaikan pelayanan DAMRI antara lain adalah : 1. Yang menjadi atribut layanan yang belum memuaskan

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

KUESIONER UNTUK PEDAGANG Lampiran 1 KUESIONER UNTUK PEDAGANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 I. Identitas Pedagang No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing,

Lebih terperinci

Tubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010

Tubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010 Tubagus Haryo Karbyanto SMOKE FREE PARKS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 2010 Pengantar Kenapa Smoke Free Parks Proses Taman Margasatwa Ragunan Bebas dari Asap Rokok Pendampingan Kenapa Smoke Free Parks Smoke

Lebih terperinci

Telaah Budi Pekerti dalam Pembelajaran di Sekolah (Implementasi Konsep dan Prinsip Tatakrama dalam Kehidupan Berbasis Akademis) Oleh: Yaya S.

Telaah Budi Pekerti dalam Pembelajaran di Sekolah (Implementasi Konsep dan Prinsip Tatakrama dalam Kehidupan Berbasis Akademis) Oleh: Yaya S. Telaah Budi Pekerti dalam Pembelajaran di Sekolah (Implementasi Konsep dan Prinsip Tatakrama dalam Kehidupan Berbasis Akademis) Oleh: Yaya S. Kusumah Pendahuluan Pergeseran tata nilai dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana 35 BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana jumlah rumah yang ada di perumahan ini yaitu sebanyak 46 rumah, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan usaha sadar yang bertujuan memanusiakan manusia, dan mencerdaskan serta menyadarkan manusia

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Tata Ruang Makro A. Konsep Pola Ruang Rumah susun diharapkan akan menekan pembangunan perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian

Lebih terperinci

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars Mengenal Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan merupakan ruang yang kita tempati beserta segala sesuatu yang ada

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011 Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011 DEFINSI 1 1. Universitas adalah Universitas Brawijaya Malang, disingkat UB, sebuah institusi yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan anak dalam melaksanakan norma-norma sekolah, dalam hal ini adalah

Lebih terperinci

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat! Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat! Tok tok tok Terdengar sepintas olehku dari kejauhan seorang bapak tua berpeci hitam sedang memukul-mukul papan pada sebatang kayu. Ah, penasaran aku

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. (indepth interview) dan pengamatan dengan informan-informan yang telah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. (indepth interview) dan pengamatan dengan informan-informan yang telah V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab V ini penulis akan memaparkan hasil dari proses wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan dengan informan-informan yang telah dikumpulkan dan diolah secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, sebanyak 232 responden dari penelitian ini terdiri dari laki-laki 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, sebanyak 232 responden dari penelitian ini terdiri dari laki-laki 82 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian Berikut disajikan hasil analisis data yang didapat dari lapangan, Pada bagian awal disajikan karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo, dan memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo, dan memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut : 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Kondisi Demografi Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan Tilango Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene BAB V PEMBAHASAN A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene Perorangan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui panca indera seseorang (penginderaan) terhadap

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Surabaya menunjukkan perkembangannya pada aspek ekonomi dan sosial. Peningkatan aktivitas perekonomian berbagai sektor baik industri dan riil seirama

Lebih terperinci

MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN. Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E

MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN. Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E SMP NEGERI 2 SRAGEN 2013/ 2014 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau memahami nilai agama yang terletak pada nilai-nilai luhurnya serta

BAB I PENDAHULUAN. atau memahami nilai agama yang terletak pada nilai-nilai luhurnya serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kematangan beragama berarti kemampuan seseorang untuk mengenali atau memahami nilai agama yang terletak pada nilai-nilai luhurnya serta menjadikan nilai itu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama BAB V PEMBAHASAN 5.1 Temuan Utama 5.1.1 Manfaat Pada penelitian ini, penulis membuat skenario menjadi 3 (tiga) beserta manfaatnya, yaitu sebagai berikut: Skenario A Skenario A atau Pengurangan Sampah (Reduce),

Lebih terperinci

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Bab 5 (Pengolahan Data dan Analisis), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau

BAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Dalam hidup bertetetangga dan berdekatan satu sama lain, apalagi tempat tinggal yang terletak dalam satu lokasi yang hanya dibatasi oleh dinding, tentu sangat diperlukan

Lebih terperinci

PENETAPAN UANG KULIAH TUNGGAL BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK TAHUN 2016/2017

PENETAPAN UANG KULIAH TUNGGAL BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK TAHUN 2016/2017 KEPUTUSAN REKTOR UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA NOMOR : 92.19 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG KULIAH TUNGGAL BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK TAHUN 2016/2017 REKTOR UIN SUNAN

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah melakukan pengumpulan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disusun serta jawaban dari hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kasihan, Bantul, Yogyakarta. UMY memiliki 9 fakultas yang terbagi dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kasihan, Bantul, Yogyakarta. UMY memiliki 9 fakultas yang terbagi dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan perguruan tinggi swasta yang terletak di Jl. Lingkar Selatan Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH. Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH. Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap mahasiswa yang tinggal di asrama putra Ma had

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak dikehendaki lagi lalu dibuang. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti

Lebih terperinci

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter

Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Pedoman Wawancara Mendalam Untuk Dokter Nama Pewawancara Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara I. Petunjuk Umum 1. Sampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaannya dan waktu

Lebih terperinci

2016 PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM MENGURANGI PERILAKU VANDALISME SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

2016 PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM MENGURANGI PERILAKU VANDALISME SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelas yang di amati oleh peneliti dalam penelitian ini yakni peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 26 Bandung. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak tersebut terutama mengarah pada kalangan remaja yang sedang mencari

BAB I PENDAHULUAN. Dampak tersebut terutama mengarah pada kalangan remaja yang sedang mencari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia semakin menuju ke zaman modern. Begitu juga akan kelakuan, pergaulan dan yang lainnya. Baik mengarah ke arah positif atau negatif. Dampak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil keimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil keimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil keimpulan sebagai berikut: 1. Prasarana dan sarana di Taman Pintar sangat memadai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia 1 BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat memang sulit. Buktinya masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai, kriteria sehatnya suatu kota

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAGIAN PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA dan Rumah Tangga merupakan salah satu bagian dari struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Malang. Unit yang berkantor di kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PENCEMARAN AIR YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI TAHU A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kelurahan Kapuk merupakan suatu wilayah dimana mengacu pada dokumen Direktori RW Kumuh 2011 dalam Evaluasi RW Kumuh di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010, Madrasah Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Mentri Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Berbicara tentang permasalahan keluarga, setiap keluarga pastilah memiliki permasalahan tersendiri dalam membina rumah tangga. Tidak

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan Kota Makassar yang semakin

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja 3.1.1. Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II Penulis selama magang di PT (Persero) Angkasa Pura II Cabang Utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dan semakin luas di berbagai kota di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dan semakin luas di berbagai kota di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan masyarakat saat ini menuntut setiap orang untuk berupaya berdayaguna dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya kearah yang lebih baik. Baik itu melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah meningkatkan taraf kehidupan penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kegiatan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan dan penetapan strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Malaka mengacu kepada isu strategis serta permasalahan mendesak pada masing-masing sub-sektor sanitasi

Lebih terperinci

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016 1. Kegiatan Praktikum Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kegiatan praktikum diperoleh dari hasil pengisian kuisioner online tentang

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis BAB 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembang, Kontraktor), maka diperoleh rating keseluruhan infrastruktur yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembang, Kontraktor), maka diperoleh rating keseluruhan infrastruktur yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan review dari 30 responden yang merupakan praktisi dan akademisi teknik sipil (Pemerintah DPU, Konsultan, Pengembang, Kontraktor),

Lebih terperinci

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK.

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK. TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK oleh Selvia Anggun Fitriana NIM 152310101076 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci