BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis melakukan berbagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis melakukan berbagai"

Transkripsi

1 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis melakukan berbagai persiapan penelitian diantaranya, terlebih dahulu penulis membuat rancangan penelitian (proposal penelitian) yang telah disetujui oleh dosen pembimbing akademik, lalu proposal tersebutdiseminarkan.selanjutnya penulis melakukan beberapa kali revisi proposal penelitian sampai kedua narasumber menyetujui proposal penelitian tersebut bisa dijadikan skripsi. Setelah kedua narasumber menyetujui barulah penulis mendapatkan SK pembimbing dari jurusan. Kemudian penulis melakukan bimbingan skripsi hingga bab 2 sampai pada pembuatan instrument penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi yang mencakup aspek yang akan diteliti. Selanjutnya penulis mengurus surat izin penelitian kebagian akademik Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Setelah surat izin diperoleh kemudian penulis menuju kantor Kesatuan Bangsadan Politik yang berada di Kota Padang untuk mengurus surat rekomendasi untuk diteruskan ketempat lokasi penelitian. Setelah surat rekomendasi dikeluarkan selanjutnya penulis menyerahkan surat rekomendasi tersebut kepada Camat Kecamatan Kuranji dan setelah itu dilanjutkan menuju ke Lurah Sungai Sapih tempat penulis akan melakukan penelitian. Kemudian barulah penulis melakukan penelitian selama yang tercantum dalam surat penelitian yang dikeluarkan akademik. 74

2 75 B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, tepatnya salah satu rumah di Kelurahan Sungai Sapih yang tidak disebutkan RW berapanya karena memang dirahasiakan, karena subjek yang diteliti keberatan kalau disebutkan tepatnya dimana dia tinggal. Kelurahan Sungai Sapih memiliki luas wilayah 7.06 KM 2, yang memiliki jumlah penduduk sebanyak orang dan jumlah penduduk yang berkisaran umur dari 7-15 tahun sebanyak dan tahun sebanyak tahun Adapun kasus-kasus tentang kejahatan seksual di Kelurahan Sungai Sapih terjadi yaitu kasus pemerkosaan 2 kasus di tahun 2015, dan adapun kasus lain seperti narkoba juga terjadi dengan kasus narkoba dengan pelaku desa setempat 2 kasus dan penduduk yang jadi korban narkoba 1 kasus ini juga berdasarkan tahun Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Sungai Sapih yaitu : a) Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Aia Pacah b) Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Kalumbuak c) Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Gunuang Sarik d) Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Kurao Padang Sumber : Data profil Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang pada tahun 2015 C. Gambaran Umum Subjek Penelitian 1. Latar Belakang Subjek (Subjek I) Subjek yang berinisial RS adalah seorang remaja laki-laki lahir pada tanggal 1 April 1995 dan sekarang kuliah di salah satu kampus swasta di

3 76 Kota Padang. Kampung asal RS yaitu Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, tetapi sekarang RS tinggal di salah satu kos di Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang. Ibu dan ayah RS adalah seorang guru di salah satu Sekolah Dasar di Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti. RS anak yang pertama dari 3 bersaudara laki-laki semua, adiknya yang pertama kelas 1 SMP dan yang kecil baru masuk SD. Semenjak SMP RS selalu sering pindah-pindah sekolah karena kenakalannya selalu bolos dan sekali-sekali berkelahi. Sewaktu di SMP RS tidak terlalu begitu terpengaruh oleh perempuan, setelah masuk SMA dan sekolah tempat RS belajar termasuk sekolah yang lumayan bebas, makannya sejak itu RS suka main perempuan, bawa perempuan main kerumah sering bawa teman-teman perempuan disekolahnya ketempat-tempat wisata dikampung. Dan semenjak waktu itu RS mengenal yang namanya seks dan melakukan hubungan seks itu sampai sekarang. 2. Latar Belakang Subjek (Subjek II) Subjek kedua dalam penelitian ini adalah seorang remaja laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang yang berinisial DN. DN lahir pada tanggal 4 Februari 1996 juga di Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti, cuma berbeda kampung kecilnya sama subjek pertama.dn adalah anak yang kedua dari dua bersaudara. Kakak DN laki-laki umur 26 masih lajang belum menikah yang berinisial RK yang bekerja sebagai supir dikampung. Orang tua DN bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga.

4 77 Berbeda dengan subjek pertama subjek kedua tidak menamatkan pendidikannya, DN hanya menempuh pendidikan sampai sekolah menengah pertamaitupun tidak sampai tamat hanya sampai kelas 1, bukan karena kenakalannya dia keluar sekolah tetapi karena malas untuk belajar. DN pertama kali mencoba untuk ciuman sama pacarnya sampai melakukan hubungan biologis sampai pernah melakukan ML sewaktu masih duduk dibangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama dikampung, dan sampai sekarang hal itu masih sering DN lakukan sama pasangannya yang di Padang. D. Hasil Penelitian Bab ini akan menampilkan data-data yang penulis dapatkan melalui lembar identitas diri dan jawaban informasi berdasarkan panduan wawancara. Penulis melakukan analisis data dengan melakukan pengolahan data dari hasil wawancara dengan mengelompokan berdasarkan tema utama dalam penelitian ini dan menggunakan dasar teori yang diuraikan pada bab II. Penulis menggunakan hasil analisis wawancara dalam bentuk narasi untuk melihat gambaran kecanduan seksual pada remaja dan juga dampak yang didapatkan serta faktor-faktor penyebabnya. Penelitian mengungkapkan beberapa rapa aspek dari kecanduan seksual itu sendiri, dari sana nanti penulis bisa menemukan apa sebenarnya yang menyebabkan seorang remaja kecanduan seksual, dampak dan seperti apa gambaran kecanduan seksual pada remaja itu sendiri.

5 78 1. Deskripsi Data Subjek I (RS) a. Wawancara Proses wawancara subjek I yang berinisial RS dilakukan di kamar kos RS yaitu di Kelurahan Sungai Sapih. Sebelumnya penulis telah sempat melakukan observasi sekaligus wawancara tidak terstruktur terlebih dahulu beberapa hari sebelum kegiatan wawancara sebenarnya dimulai. Wawancara ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2017, Pukul WIB. Wawancara ini dilakukan dengan topik faktor-faktor penyebab kecanduan seksual, dampak dari kecanduan seksual, dan gambaran kecanduan seksual pada seorang remaja. b. Observasi Observasi yang dilakukan terhadap RS ditempat kos nya, yaitu di Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang. Observasi dilakukan pada hari selasa tanggal 15 Agustus 2017 jam WIB. Adapun perilaku yang diobservasi yaitu yang berkaitan dengan perilaku-perilaku RS yang dianggap atau dikategorikan dalam gambaran kecanduan seksual serta mengobservasi sesuai dengan guide line yang telah dipersiapkan. Subjek II (DN) a. Wawancara

6 79 Proses wawancara dilakukan pada DN di kosnya yaitu di Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2017, Pukul WIB. Wawancara ini dengan topik gambaran kecanduan seksual pada remaja Seperti wawancara pada subjek sebelumnya, kegiatan wawancara ini juga didahului oleh kegiatan observasi yang penulis lakukan terhadap DN. Hal ini sekaligus supaya dapat menjalin rapport yang baik, agar proses wawancara juga berjalan lancar. Wawancara ini dilakukan dalam satu hari, hal ini dikarenakan DN siangnya kerja sampai malam, dan kalau malam DN sering keluar main bilyar atau pergi sama pacar atau teman-teman. Wawancara berlangsung kurang lebih 1 jam lebih. Wawancara ini dilakukan untuk melihat gambaran kecanduan seksual yang dialami oleh DN. Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu juga meminta izin kepada DN untuk menggunakan alat perekam. b. Observasi Proses observasi dilakukan di tempat kerja DN. Observasi penulis lakukan sebelum kegiatan wawancara dimulai. Observasi dilakukan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2017, pukul WIB. Adapun yang penulis observasi adalah bagaimana perilaku DN dengan teman-teman serta dengan pacar nya dan perilaku seksual lainnya yang dikerjakan ditempat kerjanya.

7 80 2. Analisis Data Analisis Subjek Penelitian a. Subjek Pertama 1) Identitas Subjek Insial Jenis Kelamin : RS : Laki-laki Usia : 22 Status : Mahasiswa 2) Hasil Observasi Proses observasi dilakukan di kos tempat tinggal RS. Observasi dilakukan setelah kegiatan wawancara selesai. Observasi dilakukan pada hari selasa tanggal 15 Agustus 2017, dimulai pada pukul WIB penulis melihat kegiatan RS pada hari itu. Adapun yang penulis Observasi yaitu apa saja yang dilakukan oleh RS dikosnya, baik dengan teman maupun dengan masyarakat sekitar tempat tinggal RS yang berkaitan dengan perilaku kecanduan seksual, serta mengobservasi sesuai dengan guideline observasi yang sebelumnya telah dipersiapkan. Pada saat observasi penulis melihat RS menerima panggilan telfon dari pacarnya dan beberapa waktu kemudian pacar RS datang ke tempat kos RS. Mereka pergi keluar menggunakan sepeda motor dengan berpelukan di atas sepeda

8 81 motor. Setelah pulang bepergian dengan pacarnya RS langsung pulang ke kos. Sesampai di kos RS melihat gambar serta video porno melalui ponsel pribadi miliknya. Ketika penulis berbicara dengan RS, ia sering mengeluarkan kata-kata kotor serta bercerita tentang hal-hal yang dia pernah lakukan dengan pacarnya, RS menceritakan kepada penulis bahwa dia sudah pernah ciuman sama pelukan dengan pacar barunya tetapi belum sempat berhubungan badan. Bahkan RS menceritakan apa saja yang ia lakukan bersama dengan pacarnya yang lama. Ketika sedang bercerita dengan penulis datang seorang teman laki-laki RS, dan RS lansung meminta film porno kepada temannya itu tanpa basa-basi. Pada saat penulis dudukduduk di teras kos RS, ia menggoda cewek-cewek yang lewat di depan kosnya, padahal RS baru mengenal cewek tersebut. Setelah itu RS tertawa terbahak-bahak ketika ada wanita yang lewat dengan pakain yang minim, yang gemuk bahkan RS memanggil wanita tersebut dengan kata-kata kotor. Hal tersebut dilakukan oleh RS tanpa menghiraukan pandangan masyarakat yang berada di dekitar tempat kosnya tersebut. Selanjutnya observasi kedua dilakukan pada hari itu juga, yaitu selasa tanggal 15 Agustus 2017, dimulai pada pukul WIB penulis melihat kegiatan RS pada malam hari itu. Tidak banyak yang bisa penulis observasi pada malam itu,

9 82 pada malam itu penulis melihat RS begadang menonton film porno sambil telfonan dengan pacarnya. 3. Hasil Wawancara a. Data hasil wawancara Subjek I (RS) 1) Ditinjau dari Faktor Penyebab Kecanduan Seksual a) Tidak mampu berhenti walaupun berakibat negatif RS Tidak mampu berhenti walaupun ini akan berakibat negatif kepadanya, dan RS siap mengorbankan kesehatannya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek RS. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut.bagaimana kalau seandainya kesehatan anda terganggu akibat kecanduan seksual ini? Ya biarkan aja la bang, yang penting sekarang kan sehat-sehat aja (W1 L ). Dan juga mencari iklan porno di internet. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Biasanya anda pergi ke warnet untuk berbuat apa? Ya lihat-lihat film-film porno di youtube gitulah bang, lihat-lihat foto artis seksi (W1 L ) b) Keinginan untuk berhubungan seksual yang kuat Dorongan seksual ini datang secara tiba-tiba menurut RS dan dorongan itu sangat kuat. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Kapan saja keinginan untuk

10 83 memuaskan dorongan seks itu datang?ketika belajar, bekerja, atau ketika bersama teman-teman? Seringnya sih ketika sendirian sendirian bang, kalau siap nonton film porno, itu biasanya dorongan nya sangat kuat bang, sulit dihentikan (W1 L ). 2) Ditinjau dari Dampak Kecanduan Seksual a) Depresi Seseorang yang kecanduan seksual apabila sudah kecanduan dan apabila suatu saat sulit mendapatkan atau tidak mendapatkan lagi ini akan membuat seseorang prustasi atau mungkin bisa membuatnya depresi.hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Jika dorongan seks anda tidak lagi bisa dipenuhi, apakah hidup ini menurut anda tidak berarti lagi? Ya, begitulah bang (W1 L39). Ya, begitu terasa tak berarti lagi bang (W1 L41). b) Mencabuli pasangan dan melakukan kekerasan Mencabuli pasangan dan melakukan kekerasan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang akan anda lakukan ketika pasangan anda menolak keinginan anda? Ya memaksa bang, saya paksa ciuman, kadang saya paksa peluk, awal-awal dia tak mau, lamalama dia diam saja lagi bang (W1 L46-48) c) Kebingungan terhadap kesehatan seks

11 84 RS bingung terhadap kesehatan seks sebenarnya, tetapi dia paksakan karena sudah kecanduan.hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana nanti kalau anda mendapat penyakit karena hubungan yang salah ini? Ya, cemas juga bang, habis mau ngapain lagi sudah kecanduan (W1 L51). d) Kehilangan produktivitas RS mengaku turunnya produktivitassemenjak mengenal seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. ketika anda sudah kecanduan terhadap seks, apakah produktivitas diri anda menurun? Ohhh,,,menurun bang, sejak SMA saya sudah seperti ini bang, ya sampai sekarang, sampai kuliah sekarang kuliah saya pun acakacakkan bang (W1 L61-63). e) Batin terasa hampa atau menyesal RS mengaku menyesal setelah memuaskan dorongan seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana perasaan anda setelah dorongan seks anda terpenuhi? Menyesal (W1 L67) f) Tidak mampu fokus Dalam kegiatan sehari-hari seperti dalam proses perkuliahan sedang berlangsung RS mengaku terkadang sulit untuk fokus, karena sering teringat pacar dan ada

12 85 keinginan untuk menonton film porno secara tiba-tiba.hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. biasanya apa saja yang membuat anda tidak mampu melakukan sesuatu dengan lancar? Banyak sih bang, kadang keingat pacar, kadang pengen nonton (W1 L70). g) Menggunakan kecanduan lain Selain seks RS mengaku juga menggunakan kecanduan lainnya, seperti minum-minuman keras. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. selain seks, kebiasaan apa lagi yang sering anda kerjakan? Ohhh, minum pernah sekali-sekali bang, ketika lagi ngumpul sama-sama teman, itu biasanya minum bang (W1 L72-73). h) Perasaan terhianati Kalau keinginan RS tidak dipenuhi oleh pasangan, RS terkadang merasa kecewa dan dihianati. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana perasaan anda, ketika pasangan menolak ajakan anda untuk melakukan hubungan seks? Kecewa (W1 L76). i) Menyebabkan HIV, hamil dan penyakit lainnya Sebenarnya RS pernah menghamili pacarnya, tetapi disuruh untuk menggugurkan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana kondisi kesehatan anda

13 86 setelah kecanduan seksual? Ohhh,,,pernah bang, tapi saya suruh gugurkan, saya carikan obatnya bang (W1 L80-81). j) Emosional RS juga sering marah-marah karena pengaruh kecanduan seksual ini. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah seks ini mempengaruhi emosi anda? Ya gitulah bang (W1 L87) k) Gangguan seks Adapun gangguan seks lainnya yaitu suka mengintip orang mandi, RS mengaku juga pernah melakukannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah anda suka mengintip orang mandi? Ada juga bang, bareng teman-teman yang lain (W1 L87). l) Tidak mendahulukan kebutuhan yang sesungguhnya RS tidak mendahulukan kebutuhan yang sesungguhnya, akan tetapi RS lebih mementingkan senangsenang sama teman dan berhubungan dengan pacar. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagi anda apa yang terpenting dalam hidup ini? Ya itu bang, senangsenang sama teman, pacaran, ciuman, ya gitulah bang (W1 L91-92). m) Kehilangan kesucian

14 87 Semenjak RS sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya, dan bahkan sempat menghamili pasangannya, tetapi disuruh menggugurkannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Sudah sejauh mana hubungan anda dengan pasangan? Sering bang, sering, semenjak SMA saya sudah pernah tiduran sama pacar, sama teman juga pernah (W1 L94-95) n) Hilangnya rasa percaya diri Setelah memuaskan dorongan seksual seperti nonton film porno dan onani, RS mengaku merasa kurang percaya diri kalau didepan teman-temannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Setelah dorongan seks terpenuhi, apakah itu akan membuat anda kurang percaya diri jika lagi bersama teman-teman anda? Ohh,,,kalau itu memang sedikit membuat saya kurang PD bang, malu kan kalau ketahuan onani sama teman atau nonton film porno sendiri-sendiri (W1 L ). 3) Dilihat dari Gambaran Kecanduan Seksual a) Menjadikan seks sebagai kebutuhan dan pelarian. Bagian ini terdiri dari melarikan diri dari masalah, memperbaiki kehancuran batin, mengurangi stress, dan kesepian emosional. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek RS. Melarikan diri dari masalah melalui seks. Hal

15 88 itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang ingin anda kerjakan ketika lagi banyak masalah? Ya palingan ciuman, peluk-peluk gitu bang (W1 L15). Memperbaiki kehancuran batin. RS mengaku dengan melakukan hubungan seks bisa mengurangi batin yang lagi bersedih. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika anda lagi sedih, atau bertengkar dengan orangorang yang anda cintai (keluarga) apa yang anda lakukan? Curhat sama pacar bang, kadang ajakin pacar jalan-jalan (W1 L17). Ohhh,,,kadang saya minta dipeluk bang, kadang saya cium pacar saya (W1 L21-22). Untuk mengurangi stress biasanya RS pergi ke warnet download film porno. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika lagi banyak masalah pikiran, apa yang sering anda lakukan? Mmm,,,apa ya,,download film porno mungkin bang (W1 L30). Kalau lagi kesepian RS mengaku sering menonton film porno. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana anda mengatasi rasa kesendian anda? Nonton film porno bang (W1 L34). b) Perubahan suasana hati terkait hubungan seksual. RS mengaku Mood nya dipengaruhi oleh kecanduan seksual, RS mengaku pengen terus berhubungan. Hal itu terlihat dari

16 89 jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika sulit memuaskan dorongan seksual anda, apa yang anda rasakan? Gimana ya bang, ga senang aja bang. Pengennya ada terus, pengen pacaran terus, pengen ciuman terus sama pacar, kalau keinginan itu datang (W1 L ). c) Perencanaan, usaha, dan tertuntaskan. Hal ini dikerjakan oleh RS. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah perilaku seks ini terjadi begitu saja atau sudah anda rencanakan dan ada usahanya? Ya bang, pergi sama pacar, nanti kesana, nanti begitu-begitu, sudah direncanakan bang, bahkan sebelum pergi sudah saya kasih tau pacar saya bang (W1 L ). Setelah semua itu terpenuhi RS mengaku hasrat seksualnya terpenuhi. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bila sudah memiliki rencana, usaha dan sudah memuaskan dorongan seks, apakah itu semua sudah tertuntaskan? Ya bang,,,(w1 L136) d) Resiko kehilangan sebuah hubungan dan pekerjaan. RS siap kehilangan sahabat dan tidak mempedulikan itu demi mendapatkan seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana jika seandainya sahabat anda mengetahui perilaku anda seperti ini dan dia menjauhi anda? Nggak masalah bang, yang pengen dekat dengan

17 90 saya silahkan, yang pengen jauh ya silahkan (W1 L ). e) Merasa bersalah, dan malu. Hal ini juga dirasakan oleh RS setelah dorongan seksual terpenuhi. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Setelah dorongan seksual anda terpenuhi, apa yang anda rasakan selain kenikmatan sesaat? Ohh,,ya merasa bersalah bang, karena telah berlaku seperti itu pada pacar (W1 L ) Dan juga malu serta takut kena marah kalau ketahuan sama orang tua. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Kalau orang tua anda mengetahui, apakah anda malu?atau biasa-biasa saja? Takut bang, takut kena marah (W1 L150). Malu ya juga bang (W1 L152). f) Memiliki resiko tinggi atau kebiasaan yang dapat merusak perilaku. Melupakan akibat atau dampak dan merasa memiliki kekuasaan yang kuat saat berhubungan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Pernahkah anda berfikir kalau suatu saat perilaku ini akan berakibat fatal? Kalau difikirkan pernah bang, ya tapi namanya ketagihan gimana lagi bang, jadi hati-hati aja bang (W1 L ). Dan seolah-olah pernah memiliki kekuatan saat berhubungan yang membuat RS leluasa memuaskan

18 91 dorongan seks nya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang memuat anda leluasa untuk memuaskan dorongan seks anda? Apa ya,, ya karena mudah untuk mendapatkannya bang (W1 L163) Ya gitulah bang, pernah (W1 L166). g) Sulit memprediksi keadaan yang akan terjadi. Merasa keasyikan, menjadi sebuah rutinitas, dan sulit berhenti. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana rasanya kalau nonton film porno sendirian di warnet? Asyik aja bang (W1 L169). Dan ini menjadi sebuah rutinitas dalam sehari-hari. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah hal semacam ini (memuaskan dorongan seks) sudah menjadi kebiasaan anda dalam sehari-hari? Ya gitulah bang (W1 L172). Serta RS juga mengaku sulit untuk menghentikannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah semua ini sudah terasa sulit bagi anda untuk diberhentikan? Ya bang, terkadang saya pernah berfikir untuk berhenti, tapi ya sulit, ada-ada saja yang membuat saya untuk mengulangnya kembali (W1 L ). h) Toleransi atau kebutuhan lebih untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Perilaku seks makin hari makin meningkat,

19 92 tetapi RS merasakan hal yang berbeda, terkadang perilau seks nya meningkat terkadang juga ada bosannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Dari hari ke hari bagaimana perkembangan seks atau dorongan seks yang anda alami?meningkat atau bagaimana? Kadang meningkat, kadang ada bosannya bang (W1 L180). i) Tingkah laku menjadi aneh terhadap keluarga dan agama. Melanggar dan tidak menghiraukan nilai-nilai yang ada dimasyarakat dan Agama. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini.apa tanggapan anda tentang normanorma yang ada di masyarakat, yang jelas-jelas melarang mendekati zina atau berzina? Ya biarkan saja la bang, selain saya juga banyak orang-orang yang lain seperti saya, atau bahkan mungkin melebihi saya (W1 L ). j) Membenarkan tingkah lakunya. Salah satu bentuk perilakunya yaitu marah apabila ada yang melarang. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa tanggapan anda kala ada orang yang ikut campur tentang urusan pribadi anda?terutama tentang seks? Ya, marah la bang, ngapain dia urus-urus saya, urus saja diri sendiri, belum tentu dia bersih kan (W1 L ). k) Hidup secara tersembunyi. Sering sendiri-sendiri dan terkadang berbohong terhadap diri sendiri dan orang lain.

20 93 Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika sudah ada niat untuk berhenti, lalu dorongan itu datang lagi, apa yang ingin anda lakukan? Disisi lain saya memang pengen berubah, disisi lain ya gimana ya, kadang pacar saya ajakin saya ciuman bang, atau disaat pengen berubah, ada-ada saja la, lihat teman nonton film porno la, kita jadi ikutan (W1 L ). l) Eksploitasi seks lainnya. Yaitu melihat perempuan dengan pakain minim di acara-acara tertentu. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa pendapat anda tentang perempuan-perempuan yang ada ditempat-tempat hiburan malam? Ohhh,,,dibilang sering nggak juga bang, tapi pernah la sekali-kali (W1 L216). m) Tidak mempercayai lagi kalau sudah dikecewakan pasangan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini.bagaimana kepercayaan anda terhadap pasangan anda, setelah anda dikecewakan? Tidak bang,,, mmm,,,ya ngapain, kan masih banyak cewek yang lain (W1 L ). n) Kelakuan seks yang tidak tepat. Terdiri dari dua perilaku yaitu menggunakan seks sebagai lelucon serta berkata-kata kotor, memberikan pelukan dan sentuhan dengan cara yang tidak benardan memamerkan bagian tubuh. Hal itu terlihat

21 94 dari jawaban pertanyaan berikut ini. Seperti apa anda menggoda perempuan-perempuan yang lewat di dekat anda? Ya bilang, hai, atau gimana la, yang penting bisa buat dia tertarik sama saya bang (W1 L ). Memegang perempuan sedang berjalan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang anda lakukan ketika melihat cewek seksi lewat di sekitar anda? Ohhh,,,pernah bang, tapi kalau lagi bawa motor, kalau lagi nongkrong sama teman-teman ga pernah (W1 L ). Dan juga pernah memamerkan tubuh, atau buka baju di dekat cewek-cewek. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. apakah anda pernah buka baju ketika di depan perempuan-perempuan? Pernah bang (W1 L235). b. Subjek Kedua 1) Identitas Subjek Insial Jenis Kelamin : DN : Laki-laki Usia : 21 Status : Pedagang 2) Hasil Observasi Adapun perilaku DN yang penulis observasi yaitu awal-awal penulis datang ditempat kerjanya, penulis langsung diberi rokok

22 95 lalu bicara-bicara sebentar dan setelah itu datang pacar DN, DN tidak pergi dengan pacarnya karena DN sedang jam kerja, pacar DN hanya duduk diatas motor dan DN menghampirinya dan memegang tangannya dan duduk berdua diatas motor, sekali-sekali DN meletakkan tangannya di bahu pacarnya. Setelah itu pacarnya pergi lalu DN dan penulis serta teman-teman yang lain yang berada disana cerita-cerita, sekali-kali DN menceritakan pacarnya sendiri dengan menceritakan kemaren dia mengapa saja sama pacarnya. 3) Data Hasil Wawancara Subjek II (DN) 1. Ditinjau dari Faktor Penyebab Kecanduan Seksual a) Tidak mampu berhenti walaupun berakibat negatif DN Tidak mampu berhenti walaupun ini akan berakibat negatif kepada dirinya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek DN. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut. Bagaimana kalau seandainya kesehatan anda terganggu akibat kecanduan seksual ini? Biarin aja bg, besok pula dipikirkan, yang penting kan sekarang senang-senang aja dulu.(w2 L ). Dan DN juga pernah mencari iklan porno di internet. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Biasanya anda pergi ke warnet untuk berbuat apa? Pernah sih bg. (W2 L113) b) Keinginan untuk berhubungan seksual yang kuat

23 96 Dorongan seksual ini datang secara tiba-tiba menurut RS dan dorongan itu sangat kuat. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Kapan saja keinginan untuk memuaskan dorongan seks itu datang?ketika belajar, bekerja, atau ketika bersama teman-teman? Ya sih bang, ketika lagi suntuk, lagi sendiri-sendiri, itu biasanya keingat pacar dan pengen lagi. (W2 L ). 2) Ditinjau dari Dampak Kecanduan Seksual a) Depresi Seseorang yang kecanduan seksual apabila sudah kecanduan dan apabila suatu saat sulit mendapatkan atau tidak mendapatkan lagi ini akan membuat seseorang prustasi atau mungkin bisa membuatnya depresi. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Jika dorongan seks anda tidak lagi bisa dipenuhi, apakah hidup ini menurut anda tidak berarti lagi? Gimana ya, ya begitu lah bang, murung aja kesannya, ga bisa ngapa-ngapain (W2 L39-L40). b) Mencabuli pasangan dan melakukan kekerasan Mencabuli pasangan dan melakukan kekerasan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang akan anda lakukan ketika pasangan anda menolak

24 97 keinginan anda? Paksa aja bang, kalau tidak putusin(w2 L43) c) Kebingungan terhadap kesehatan seks DN bingung terhadap kesehatan seks sebenarnya, tetapi dia paksakan karena sudah kecanduan.hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana nanti kalau anda mendapat penyakit karena hubungan yang salah ini? Iya juga sih, tapi ya gimana lagi enak sih(w2 L46). d) Batin terasa hampa atau menyesal DN mengaku menyesal setelah memuaskan dorongan seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana perasaan anda setelah dorongan seks anda terpenuhi? Menyesal (W2 L52) e) Tidak mampu fokus Dalam kegiatan sehari-hari seperti ketika berdagang DN mengaku terkadang sulit untuk fokus, karena sering teringat pacar tapi tidak menggaggu pekerjaanya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. biasanya apa saja yang membuat anda tidak mampu melakukan sesuatu dengan lancar? Ohhh,,, kalau pekerjaan sih ga bang, tapi sering keingat aja

25 98 bang, tapi pekerjaan lancar-lancar aja bang (W2 L55- L56). f) Menggunakan kecanduan lain Selain seks DN mengaku juga menggunakan kecanduan lainnya, seperti minum-minuman keras. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. selain seks, kebiasaan apa lagi yang sering anda kerjakan? Ga ada sih bang, itu aja, ohhh sekali-kali main bilyar bang sama teman-teman, hobby juga sih, kalau malammalam siap kerja (W2 L59-60). g) Perasaan terhianati Ketika keinginan DN tidak dipenuhi oleh pasangan, DN terkadang merasa kecewa dan dihianati. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana perasaan anda, ketika pasangan menolak ajakan anda untuk melakukan hubungan seks? Kecewa bang, marah, atau ngambek aja (W2 L64). h) Menyebabkan HIV, hamil dan penyakit lainnya DNtidak pernah menghamili pacarnya, meskipun pernah ML beberapa kali. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana kondisi kesehatan anda setelah kecanduan seksual?

26 99 Ga sih bang, walaupun saja semenjak sekolah dulu sudah pernah berhubungan sama pacar saya dan sempat ML beberapa kali, tapi alhamdulillah belum pernah pacar saya hamil bang (W2 L66-68). i) Emosional DN juga sering marah-marah karena pengaruh kecanduan seksual ini. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah seks ini mempengaruhi emosi anda? Skali-kali sih bang, kalau sudah ajak pacar keluar, tapi dia terkadang tidak mau diajak ngapangapain, ya marah la bang, kecewa (W2 L81-L83) j) Gangguan seks Adapun gangguan seks lainnya yaitu suka mengintip orang mandi, DN mengaku tidak pernah melakukannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah anda suka mengintip orang mandi? Ga bang, ngapain mending nonton film porno aja, jelas semua (W2 L85). k) Tidak mendahulukan kebutuhan yang sesungguhnya DN tidak mendahulukan kebutuhan yang sesungguhnya, akan tetapi DN lebih mementingkan senang-senang sama teman dan berhubungan dengan pacar. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut

27 100 ini. Bagi anda apa yang terpenting dalam hidup ini? Banyak sih bang, salah satunya senang-senang sama teman-teman, pacar (W2 L87-88). l) Hilangnya rasa percaya diri Setelah memuaskan dorongan seksual seperti nonton film porno dan onani, DN mengaku merasa kurang percaya diri kalau didepan teman-temannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Setelah dorongan seks terpenuhi, apakah itu akan membuat anda kurang percaya diri jika lagi bersama teman-teman anda? Ya juga bang (W2 L97). 3) Dilihat dari Gambaran Kecanduan Seksual a) Menjadikan seks sebagai kebutuhan dan pelarian. Bagian ini terdiri dari melarikan diri dari masalah, memperbaiki kehancuran batin, mengurangi stress, dan kesepian emosional. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek DN. Melarikan diri dari masalah melalui seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang ingin anda kerjakan ketika lagi banyak masalah? Cerita sama pacar bang (W2 L11). Kalau bosan kadang saya nonton film aja bang, nonton film porno (W2 L16-17).

28 101 Memperbaiki kehancuran batin. DN mengaku dengan melakukan hubungan seks bisa mengurangi batin yang lagi bersedih. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika anda lagi sedih, atau bertengkar dengan orang-orang yang anda cintai (keluarga) apa yang anda lakukan? Kadang pergi sama pacar jalan-jalan (W2 L19). Minta peluk aja sama pacar bang, biar nyaman, sekali-kali ciuman (W2 L23-24). Untuk mengurangi stress biasanya DN lebih suka menghabiskan waktu untuk minum-minum dengan teman-temannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika lagi banyak masalah pikiran, apa yang sering anda lakukan? Kalau banyak pikiran biasanya sih saya minum-minum aja sama teman-teman bang (W2 L27-28). Kalau lagi kesepian DN mengaku suka menggoda cewek yang baru ia kenal. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana anda mengatasi rasa kesendian anda? Goda-godain cewek baru bang, mana tau mau diajak jalan kan, mana tau bisa diajak ngapa-ngapain kan, cewek zaman sekarang kan mudah aja diajak ngapa-ngapain (W2 L32-34).

29 102 b) Perencanaan, usaha, dan tertuntaskan. Hal ini dikerjakan oleh DN. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah perilaku seks ini terjadi begitu saja atau sudah anda rencanakan? Sudah bang (W2 L116). Dan usaha yang dilakukan DNyaitu memberi tau pacarnya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa yang anda lalukan kalau ingin memuaskan dorongan seksual anda? Ya telfon, nanti rayu-rayu biar dia mau diajak keluar dan ngapa-ngapain (W2 L ). Setelah semua itu terpenuhi DN mengaku hasrat seksualnya terpenuhi. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bila sudah memiliki rencana, usaha dan sudah memuaskan dorongan seks, apakah itu semua sudah tertuntaskan? Ya kalau berhasil iya bang, kalau ga ya kecewa (W2 L122) c) Resiko kehilangan sebuah hubungan dan pekerjaan. DN siap kehilangan sahabat dan tidak mempedulikan itu demi mendapatkan seks. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana jika seandainya sahabat anda mengetahui perilaku anda seperti ini dan

30 103 dia menjauhi anda? Biarkan saja bang, toh masih banyak sahabat-sahabat yang lain (W2 L125). d) Merasa bersalah serta malu. Hal ini juga dirasakan oleh DN setelah dorongan seksual terpenuhi. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Setelah dorongan seksual anda terpenuhi, apa yang anda rasakan selain kenikmatan sesaat? Malu la bang (W2 L127) e) Memiliki resiko tinggi atau kebiasaan yang dapat merusak perilaku. Melupakan akibat atau dampak dan merasa memiliki kekuasaan yang kuat saat berhubungan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Pernahkah anda berfikir kalau suatu saat perilaku ini akan berakibat fatal? Ya karena ada peluang bang, cewek seperti itu di zaman sekarang kan mudah carinya bang (W2 L ). f) Sulit memprediksi keadaan yang akan terjadi. Merasa keasyikan, menjadi sebuah rutinitas, dan sulit berhenti. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana rasanya kalau nonton film porno sendirian di warnet? Ya gimana ya bang, senang aja, penasaran terus (W2 L136). Dan ini menjadi sebuah rutinitas dalam seharihari. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut

31 104 ini.apakah hal semacam ini (memuaskan dorongan seks) sudah menjadi kebiasaan anda dalam sehari-hari? Ya apalagi bang, pagi siang sore kerja, nanti malam baru bisa keluar kadang-kadang suruh pacar ketempat kerja, ya kurang lebih gitulah setiap harinya bang (W2 L ). Serta DN juga mengaku sulit untuk menghentikannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apakah semua ini sudah terasa sulit bagi anda untuk diberhentikan? Sulit bang, apalagi kita kan tinggal di kota, ya godaannya banyak bang (W2 L ). g) Toleransi atau kebutuhan lebih untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Perilaku seks makin hari makin meningkat, tetapi DN merasakan hal yang berbeda, terkadang perilau seks nya meningkat terkadang juga tidak karena ada teman-temannya. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Dari hari ke hari bagaimana perkembangan seks atau dorongan seks yang anda alami? meningkat atau bagaimana? Kadangkadang bang, kadang-kadang ga juga, kalau lagi banyak teman yang datang, lupa juga (W2 L ).

32 105 h) Tingkah laku menjadi aneh terhadap keluarga dan agama. Melanggar dan tidak menghiraukan nilai-nilai yang ada dimasyarakat dan Agama. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa tanggapan anda tentang norma-norma yang ada di masyarakat, yang jelas-jelas melarang mendekati zina atau berzina? Biasa aja, dilarang iya, tapi masih banyak tuh yang seperti itu, apalagi ini kan kota bang (W2 L ). i) Membenarkan tingkah lakunya. Salah satu bentuk perilakunya yaitu marah apabila ada yang melarang. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa tanggapan anda kala ada orang yang ikut campur tentang urusan pribadi anda?terutama tentang seks? Marah la bang, memang nya dia siapa larang-larang, kakak saya aja ga ada larang-larang (W2 L ). j) Hidup secara tersembunyi. Sering sendiri-sendiri dan terkadang berbohong terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Ketika sudah ada niat untuk berhenti, lalu dorongan itu datang lagi, apa yang ingin anda lakukan? Ya gitulah bang, sulit (W2 L162). k) Eksploitasi seks lainnya. Yaitu melihat perempuan dengan pakain minim di acara-acara tertentu. Hal itu

33 106 terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Apa pendapat anda tentang perempuan-perempuan yang ada ditempat-tempat hiburan malam? Sering bang, kalau waktu main bilyar kan banyak tuh cewek-cewek yang kayak gitu, temani main, dan pakaiannya seksi-seksi gitulah bang (W2 L ). l) Tidak mempercayai lagi kalau sudah dikecewakan pasangan. Hal itu terlihat dari jawaban pertanyaan berikut ini. Bagaimana kepercayaan anda terhadap pasangan anda, setelah anda dikecewakan? Tidak bang, kalau sudah dikecewakan tidak lagi, biar jadi teman aja lagi (W2 L ). c. Subjek Data Sekunder (Informan I) Subjek sekunder dari penelitian ini adalah teman RS sendiri yang berprofesi sebagai guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Padang yang berinisial JN berumur 24 tahun. JN menceritakan bahwa memang RS ini kalau lagi banyak masalah sering pergi dengan pacarnya. Hal ini sesuai dengan ungkapan JN berikut :" Ya benar, biasanya pergi ke gunung, ke pulau atau jalan-jalan aja. JN mengungkapkan kalau RS pernah menghamili pasangannya sewaktu masih di bangku SMA. Hal ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan JN berikut : Ohhh,,,,pernah bang, waktu zaman sekolah dulu, kalau sekarang saya ga tau.

34 107 Setelah itu JN mengatakan kalau RS ini memang suka minumminum bersama JN dan teman-teman yang lain. Hal itu sesuai dengan pernyataan JN berikut : Ohh,,,iya bang, kalau itu saya juga pernah, kalau kami ngumpul-ngumpul biasanya minum JN menjelaskan bahwa sebelumnya kalau RS ini memang suka marah-marah kalau lagi bertengkar dengan pacarnya. Hal ini sesuai dengan ungkapan JN berikut : Ya bang, kalau lagi berantem sama pacar biasanya. Namun saat penulis menyinggung mengenai apakah RS sering menonton film porno, JN hanya menjawab dengan simpel. Hal ini sesuai dengan ungkapan JN berikut : Ya bang Selanjutnya JN menceritakan kalau seandainya ada orang yang melarang RS ini marah-marah, dan ini dialami JN sendiri dan kwn-kawan yang lain saat menegur RS. Hal ini sesuai dengan ungkapan JN berikut : Banar bang, waktu itu kami pernah melarangnya, karena sering pulang malam-malam, nanti ditangkap pemuda, malah dia marah sama kami. Ketika RS, JN dan kawan-kawan yang lain, JN mengatakan kalau RS sering meninggalkan mereka secara tiba-tiba dan pergi dengan pacarnya. Hal ini sesuai dengan apa yang telah JN ungkapkan berikut : Sering bang, malahan kami ditinggalkan dia pergi sama pacarnya. JN mengatakan kalau RS dengannya sering pergi ketempat-tempat acara malam, yang ada cewek-cewek seksinya. Hal ini sesuai dengan apa yang telah JN ungkapkan berikut : Lumayan bang, terkadang kalau dikampung kami lihat orgen bang

35 108 JN juga mengungkapkan kalau RS lagi ngumpul-ngumpul bareng teman-teman yang lain suka menggoda-goda, dan bukak baju di depan cewek yang lewat. Hal ini sesuai dengan apa yang telah JN ungkapkan berikut : Pernah bang, kalau lagi ngumpul-ngumpul. Itu juga pernah bang d. Subjek Data Sekunder (Informan II) Subjek sekunder dari teman DN ini yaitu teman DN sendiri yang berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Padang yang berinisialhfberumur 23 tahun.hf menceritakan bahwa kalau DN lagi banyak masalah curhat sama HF dan pacar DN, sekali-sekali pergi main bilyar. Hal ini sesuai dengan ungkapan HF berikut : Setau saya DN sering curhat bang, selain sama pacar sama saya juga sering dan terkadang kami pergi ke tempat bilyar untuk menghilangkan suntuk HF mengungkapkan kalau DN pernah berhubungan badan dengan pacarnya ketika masih bangku SMP. Hal ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan HF berikut : Pernah bang, waktu itu waktu kami masih sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama, tetapi tidak sempat hamil bang DN sendiri yang cerita sama kami Setelah itu HF mengatakan kalau DN ini memang punya kebiasaan lain seperti minum-minum dan main bilyar. Hal itu sesuai dengan pernyataan HF berikut : Main bilyar, minum juga pernah bang. HF menjelaskan bahwa DN ini tidak suka ke warnet tetapi kalau nonton film

36 109 porno memang sering. Hal ini sesuai dengan ungkapan HF berikut : Setau saya tidak bang, tapi kalau nonton film porno memang sering Selanjutnya HF menceritakan kalau DN ini pernah marah kalau ada orang lain yang melarangnya pacaran. Hal ini sesuai dengan ungkapan JN berikut : Ya marah bang. HF menambahkan kalau DN sering menggodagoda cewek yang lewat kalau lagi ngumpul sama-sama. Hal ini sesuai dengan apa yang telah JN ungkapkan berikut : Ohh,,, sering bang, biasa la anak muda bang 2. Interpretasi Data Ilmiah a. Subjek I 1. Ditinjau dari Faktor Penyebab Kecanduan Seksual Ada beberapa faktor yang menyebabkan RS mengalami kecanduan seksual yang pertama dikarenakan oleh canggihnya perkembangan teknologi, dengan terjadinya perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan RS sangat mudah mengakses situs-situs porno di internet. Situs-situs porno seperti ini bisa diakses oleh RS melaluiwarnet atau telepon genggam. Faktor kedua yang menjadi penyebab kecanduan seksual pada RS adalah tingginya dorongan seksual yang dialami sehingga RS ingin melakukan hubungan badan terus dengan pasangan atau memuaskan dorongan seksual dengan cara yang lain seperti onani. 2. Ditinjau dari Dampak Kecanduan Seksual

37 110 Dampak dari kecanduan seksual ini RS mengalami pusingpusing dan murung apabila sulit mendapatkan atau memuaskan dorongan seksual. Dan tak jarang RS memaksa pasangannya untuk berhubungan badan, apabila pasangannya tidak mau juga melakukannya maka RS tidak segan-segan memaksa dan melakukan kekerasan pada pasangannya, namun apabila itu tidak berhasil maka RS akan merasa sangat kecewa dan merasa terkhianati. Langkah selanjutnya yang diambil RS yaitu mengalihkan kepada kecanduan lainnya seperti minum-minuman keras. Sebenarnya RS juga merasa cemas terhadap kesehatannya sendiri karena kecanduan seksual ini, akan tetapi karena sudah kecanduan RS melupakan itu dan tetap terus melakukan hubungan tersebut, dan tanpa disadari ternyata kecanduan seksual ini juga mengakibatkan turunnya produktivitas pada diri RS sendiri. Namun tidak bisa RS pungkiri kalau setelah mendapatkan semua itu ternyata RS juga merasa bersalah dan menyesal setelah semua dorongan seksual itu terpenuhi. Dampak berikutnya yang dirasakan oleh RS adalah sulit untuk fokus terhadap apa-apa yang dikerjakannya baik dalam proses perkuliahan maupun kegiatan sehari-hari, ini disebabkan karena RS selalu teringat dengan seks. RS merasa sudah kehilangan kesucian karena pada waktu SMA RS sempat menghamili pasangannya namun RS menyuruh

38 111 pasangannya untuk menggugurkannya, karena takut ketahuan sama masyarakat atau orang tua mereka. 3. Ditinjau dari Gambaran Kecanduan Seksual Dilihat dari gambaran kecanduan seksual pada RS, RS menjadikan seks sebagai pelarian ketika dia banyak masalah dan stres, dan menjadikanseks ini untuk memperbaiki rasa kesepian dan emosional yang ada dalam hatinya. Dalam hal ini RS juga merasa moodnya tidak stabil akibat kecanduan seksual, dan RS selalu ingin melakukan hubungan seksual. Untuk memenuhi kebutuhan seksualnya RS sudah membuat perencanaan sebelumnya, agar usaha yang dia lakukan dapat terselesaikan dengan tepat. Kecanduan seksual dapat membuat RS dijauhi oleh sahabatsahabatnya, namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi RS asalkan dia dapat memuaskan dorongan seksualnnya. RS selalu mengajak pasangan berhubungan, jalan-jalan dan sekali-kali curhat sama sahabat kalau seandainya ada masalah. RS mengaku sering marah-marah karena pengaruh dari seks, kalau RS ingin berhubungan dan sukit mendapatkan ini akan membuat RS marah-marah. Untuk melakukan hubungan seksual RS selalu berencana dan berusaha serta setelah mendapatkan semua itu RS merasa terpuaskan dan ada perasaan lain yaitu rasa penyesalan dan terdalam. b. Subjek II

39 Ditinjau dari Faktor Penyebab Kecanduan Seksual Ditinjau dari faktor penyebab kecanduan seksual DN menganggap remeh kegiatan seksual, baginya tidak penting apapun akibat yang akan terjadi, yang DN tau hanya kesenangan yang ia rasakan sekarang. Tak peduli apa yang akan terjadi, tak peduli apapun kata orang yang penting DN bisa memuaskan dorongan seksualnya. Faktor lain yang menyebabkan kecanduan seksual pada DN yaitu karena terlalu sering ia melihat melihat film porno sehingga membuat meningkatnya dorongan seksual yang dialami oleh DN. 2. Ditinjau dari dampak Kecanduan Seksual Apabila DN tidak bisa memuaskan dorongan seksualnya, maka DN merasa hidup ini tak berarti lagi, sangat kecewa, dan apabila pasangan tidak memenuhi keinginannya maka dia akan emosi dan memaksa atau mengancam akan memutuskan hubungan mereka, namun DN juga merasa menyesal dan terkadang hilangnya percaya diri di depan teman-teman yang lain karena perbuatannya ini, namun bagaimana lagi DN sudah kecanduan, dorongan seksual yang kuat itu mengalahkan rasa bersalah dan menyesal tadi. DN bekerja sebagai pedagang dalam kegiatan sehari-harinya, dia sering teringat kepada pasangannya karena sering melakukan hubungan badan dengan pasangannya, hal ini terkadang membuat DN sulit fokus dalam bekerja. DN juga menggunakan kecanduan lain seperti

40 113 suka main bilyar, minum-minuman keras. DN hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SLTA namun pada saat sekolah DN sudah pernah berhubungan badan dengan pasangannya tetapi tidak sempat hamil. 3. Ditinjau dari gambaran Kecanduan Seksual Seks digunakan sebagai pelarian dari sebuah masalah oleh DN, apabila lagi banyak masalah DN mengajak pasangan utnuk berhubungan badan, seolah-olah seks dijadikan pelarian untuk memulihkan permasalahan yang sedang dialaminya. Untuk mengurangi rasa stres serta untuk memperbaiki kehancuran batin atau ketika lagi bersedih DN juga terkadang menelfon dan mengajak pasangan keluar jalan-jalan dan berpeluk-pelukkan di atas motor, terkadang DN juga melampiaskannya dengan menonton film porno sendirian di tempat kerja atau di rumah. Untuk mendapatkan atau untuk memuaskan suatu dorongan seksual, jika ingin berhubungan dengan pasangan DN mengatur rencana dan berusaha untuk mendapatkannya, dan terkadang juga kecewa ketika pasangan tidak ingin diajak. Untuk memuaskan dorongan seksual DN tidak mempedulikan apakah ini akan berdampak pada pekerjaan yang dia kerjakan, apabila ketahuan sama majikannya, tetapi DN tidak mempermasalahkan itu asalkan dorongan seks nya dipenuhi dan DN senang.

41 114 Di dalam hidup bermasyarakat DN tidak menghiraukan apa kata orang-orang disekitarnya, apakah itu dari teman-temannya atau pun orang yang sudah tua, dia seolah-olah tidak peduli dengan hukum atau norma-norma yang ada di masyarakat atau aturanaturan yang sudah dijelaskan di dalam Agama yang terangterangan melarang mendekati zina dan DN selalu membenarkan tingkah lakunya. 3. Pembahasan a. Subjek I 1) Ditinjau dari Faktor Penyebab Kecanduan Seksual Ada beberapa faktor yang menyebabkan RS mengalami kecanduan seksual yang pertama dikarenakan oleh canggihnya perkembangan teknologi, dengan terjadinya perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan RS sangat mudah mengakses situs-situs porno di internet dan keseringan menontonnya. Situssitus porno seperti ini bisa diakses oleh RS melalui warnet atau telepon genggam. Ini juga diperkuat oleh hasil observasi bahwasannya penulis melihat RS memang suka menonton situs porno. Faktor kedua yang menjadi penyebab kecanduan seksual pada RS adalah tingginya dorongan seksual yang dialami sehingga RS ingin melakukan hubungan badan terus dengan pasangan atau memuaskan dorongan seksual dengan cara yang lain seperti onani. Ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Schaeffer (2009)

42 115 yang menyatakan bahwa seorang pecandu seks akan melakukan apapun untuk mendapatkan seks ia tidak memperdulikan kesehatan dan langkah yang akan diambil yaitu melakukan online untuk mencari situs-situs porno. 2) Ditinjau dari Dampak Kecanduan Seksual Dampak dari kecanduan seksual ini RS mengalami pusingpusing dan murung apabila sulit mendapatkan atau memuaskan dorongan seksual. Dan tak jarang RS memaksa pasangannya untuk berhubungan badan, apabila pasangannya tidak mau juga melakukannya maka RS tidak segan-segan memaksa dan melakukan kekerasan pada pasangannya, namun apabila itu tidak berhasil maka RS akan merasa sangat kecewa dan merasa terkhianati. Langkah selanjutnya yang diambil RS yaitu mengalihkan kepada kecanduan lainnya seperti minum-minuman keras. Sebenarnya RS juga merasa cemas terhadap kesehatannya sendiri karena kecanduan seksual ini, akan tetapi karena sudah kecanduan RS melupakan itu dan tetap terus melakukan hubungan tersebut, dan tanpa disadari ternyata kecanduan seksual ini juga mengakibatkan turunnya produktivitas pada diri RS sendiri. Namun tidak bisa RS pungkiri kalau setelah mendapatkan semua itu ternyata RS juga merasa bersalah dan menyesal setelah semua dorongan seksual itu terpenuhi. Dampak berikutnya yang

43 116 dirasakan oleh RS adalah sulit untuk fokus terhadap apa-apa yang dikerjakannya baik dalam proses perkuliahan maupun kegiatan sehari-hari, ini disebabkan karena RS selalu teringat dengan seks. RS merasa sudah kehilangan kesucian karena pada waktu SMA RS sempat menghamili pasangannya namun RS menyuruh pasangannya untuk menggugurkannya, karena takut ketahuan sama masyarakat atau orang tua mereka. Ini juga sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Schaeffer (2009) bahwasannya banyak hal negatif yang akan terjadi oleh kebiasan melakukan perilaku seksual dengan cara yang salah ini, hanya saja RS tidak melakukan semua yang dikemukakan di dalam teori di atas. 3) Ditinjau dari Gambaran Kecanduan Seksual Dilihat dari gambaran kecanduan seksual pada RS, RS menjadikan seks sebagai pelarian ketika dia banyak masalah dan stres, dan menjadikan seks ini untuk memperbaiki rasa kesepian dan emosional yang ada dalam hatinya. Dalam hal ini RS juga merasa moodnya tidak stabil akibat kecanduan seksual, dan RS selalu ingin melakukan hubungan seksual. Untuk memenuhi kebutuhan seksualnya RS sudah membuat perencanaan sebelumnya, agar usaha yang dia lakukan dapat terselesaikan dengan tepat. Kecanduan seksual dapat membuat RS dijauhi oleh sahabat-sahabatnya, namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi RS asalkan dia dapat memuaskan dorongan seksualnnya.

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana pada masa ini akan terjadi perubahan fisik, mental, dan psikososial yang cepat

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 99 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA I. KEY INFORMAN 1. Faktor Internal Hubungan Dalam Keluarga a) Status dalam keluarga b) Pekerjaan orangtua c) Hubungan kedekatan dengan orangtua d) Peran orangtua dirumah

Lebih terperinci

Page 1. Menurut saya penting sekali, nanti berguna bagi dirinya sendiri untuk menghindari hal-hal negatif dari ligkungannya.

Page 1. Menurut saya penting sekali, nanti berguna bagi dirinya sendiri untuk menghindari hal-hal negatif dari ligkungannya. Page 1 10/6/16 Gambaran Pengetahuan dan Sikap Guru Terhadap Perilaku Seksual Remaja Quastion No. 1 Apa yang dimaksud pengertian perilaku seksual remaja? Dari mana bapak/ibu memperoleh informasi mengenai

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A. 1 Perilaku Seks Sebelum Menikah Masalah seksual mungkin sama panjangnya dengan perjalanan hidup manusia, karena kehidupan manusia sendiri tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa prosedur pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi

Lebih terperinci

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF)

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun oleh: Wijayanti Tri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Remaja adalah mereka yang berusia diantara 10-24 tahun dan merupakan salah satu kelompok populasi terbesar yang apabila dihitung jumlahnya berkisar 30% dari jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masa remaja merupakan satu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19 tahun, sedangkan masa

Lebih terperinci

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Status :... 4. Alamat : RT /RW..Desa Truko Kangkung. B. IDENTITAS ORANG TUA 1. Nama

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh Bagan 2 Kondisi keluarga : penuh tekanan, memandang agama sebagai rutinitas dan aktivitas, ada keluarga besar yang selingkuh, Relasi ayah-ibu : ibu lebih mendominasi dan selalu menyalahkan sedangkan ayah

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para remaja. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah karena perilaku tersebut dianggap

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami proses perkembangan secara bertahap, dan salah satu periode perkembangan yang harus dijalani manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan

Lebih terperinci

Jenis Kelamin. Lama jadi anjal. Sebad jadi anjal

Jenis Kelamin. Lama jadi anjal. Sebad jadi anjal 1 Umur Valid 13 th 1 14 th 4 7.7 7.7 9.6 15 th 10 19.3 19.3 28.9 16 th 19 36.5 36.5 65.4 17 th 18 34.6 34.6 100.0 Agama Valid Islam 43 82.7 82.7 82.7 Katolik 9 17.3 17.3 100.0 Jenis Kelamin Valid Laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih setengah bulan mulai dari tanggal 9 Juni 2013 sampai tanggal 26 Juni 2013. Waktu selama kurang lebih

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 75 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 IDENTITAS Nama (Boleh inisial) : Alamat : Kepada Responden Yth: Di tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya mohon bantuan anda untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dimuka bumi ini harus senantiasa berusaha dalam mempertahankan hidupnya. Manusia dibekali otak untuk berpikir bagaimana cara mempertahankan hidup

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan zaman globalisasi berlangsung sangat cepat mempengaruhi setiap aspek kehidupan seperti menjadi lebih terbuka menerima teknologi, industri, dan perubahan budaya

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi berperan penting bagi keberlangsungan hidup seseorang. Tanpa komunikasi seseorang tidak akan mampu mendapat dan menyampaikan pesan yang mereka inginkan.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Putri Nurul Falah F 100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Gencarnya promosi rokok banyak menarik perhatian masyarakat. Namun bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perilaku seksual pada remaja saat ini menjadi masalah yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih menganggap tabu untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Lampiran 1 INSTRUMEN PENCATAT DATA No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK Pelaksanaan program BK berkenaan dengan layanan terhadap siswa Observasi Wawancara Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, kehidupan seksual dikalangan remaja sudah lebih bebas dibanding dahulu. Terbukanya saluran informasi seputar seks bebas beredar dimasyarakat

Lebih terperinci

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke

Lebih terperinci

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM) AZAN PERTAMA DENDY (Penulis : IDM) Jam menunjukkan pukul 10.30, suasana ruang kelas dua SD Negeri Watambo menjadi ramai. Setiap anak saling mendahului untuk keluar dari kelas. Ibu guru wali kelas dua hanya

Lebih terperinci

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI [A. Ernest Nugroho, SMA ST. CAROLUS SURABAYA] - Berita Umum Seminar ini bertujuan Ibu/Bapak guru memahami apa itu pornografi, memahami dampak dari bahaya Pornografi kepada para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman membawa masalah seks tidak lagi tabu untuk dibahas dan diperbincangkan oleh masyarakat khusunya di kalangan remaja. Hal tersebut terjadi akibat

Lebih terperinci

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 134 135 LAMPIRAN A OBSERVASI DAN WAWANCARA 136 PEDOMAN OBSERVASI i. Kesan Umum : Kondisi Fisik dan Penampilan Subyek ii. Perilaku yang cenderung ditampilkan iii. Kegiatan Sehari-hari iv. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi di masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa pendidikan seks perlu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Gambaran Perilaku seksual Perkembangan seksual seorang individu

Lebih terperinci

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB. Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB. Huwaaah...rasanya masih ngantuk banget, hampir lupa hari ini akan diadakan UTS ( Ulangan Tengah Semester) di Sekolah. Aku tergesa-gesa segera

Lebih terperinci

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH A. Assessment pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Assessment merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang konselor

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik?

PEDOMAN WAWANCARA. a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik? PEDOMAN WAWANCARA 1. Peran Orang Tua a. Apa aktivitas anak bapak pada saat di lingkungan rumah? b. Apakah anda selalu menganjurkan untuk berbuat baik? c. Apa bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sering

Lebih terperinci

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk: Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

Identifikasi Masalah Siswa

Identifikasi Masalah Siswa Identifikasi Masalah Siswa SERI : SMA / MA Disusun oleh : Andori, S.Pd.,Kons. JALAN JEND. GATOT SUBROTO PEMALANG 52319 2009 PETUNJUK PENGISIAN. Instrumen IMS ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PLAN OF ACTION. Nama : Ratna Connie N. NIM :

Lampiran 1 PLAN OF ACTION. Nama : Ratna Connie N. NIM : Lampiran 1 PLAN OF ACTION NO. KEGIATAN PENELITIAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi lengkap dengan teknologinya tentu membawa dampak yang bersifat positif dan tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu kelompok

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua.

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. BAB III TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini saya akan membahas temuan hasil penelitian terkait studi kasus kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. Mengawali deskripsi hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat kematangan seksual yaitu antara usia 11 sampai 13 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cinta dan seksual merupakan salah satu permasalahan yang terpenting yang dialami oleh remaja saat ini. Perasaan bersalah, depresi, marah pada gadis yang mengalami

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 No. :... LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGALAMAN KELUARGA SEBAGAI PEMBERI ASUHAN PERAWATAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DI DESA BIREM PUNTONG KOTA LANGSA Saya bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pendidikan sedang berkembang, banyak sekolah-sekolah yang berdiri dengan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mendukung proses belajar siswa mereka, namun

Lebih terperinci

- SELAMAT MENGERJAKAN -

- SELAMAT MENGERJAKAN - Identitas subyek Usia : Angkatan : Jenis kelamin : PEDOMAN PENGISIAN 1. Isilah identitas di sudut kiri atas dengan jelas. 2. Bacalah dahulu Petunjuk Pengisian pada masing-masing bagian dengan cermat. 3.

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani 80 BAB IV ANALISIS DATA Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani Pola Pikir dan Perilaku Lesbian pada Remaja di Jeruk Lakarsantri Surabaya Setelah menyajikan data di lapangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja Kota Surakarta

BAB V PENUTUP. 1. Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja Kota Surakarta BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja Kota Surakarta Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan data yang telah peneliti analisis terhadap 12 informan melalui

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU PACARAN PADA REMAJA DI SMA PATRIOT BEKASI TAHUN 2008 (SANGAT RAHASIA)

Lebih terperinci

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08

Written by Daniel Ronda Saturday, 08 February :22 - Last Updated Wednesday, 29 October :08 Oleh Daniel Ronda Zaman sekarang pria dan wanita mendapat peluang yang sama dalam karir dan kesempatan, sehingga pria dan perempuan bekerja bersama dan melakukan interaksi yang intens dalam tugas. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 1. Bagaimana kondisi keluarga Anda (responden)? Kondisi keluargaku sangat harmonis, walaupun bapak sudah tidak ada tapi aku punya mamak yang luar biasa dan abang-kakakku

Lebih terperinci

BROADCASTING TV MIDTERMS

BROADCASTING TV MIDTERMS BROADCASTING TV MIDTERMS Naskah Film Pendek Judul AKU DAN BINTANG KECILKU Created by : RAHMAWATI FEIRA ANGGRAHENI (08.12.2859) SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 AKU DAN BINTANG KECILKU Written

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis, maupun

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1. Kesimpulan Bab ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah disebutkan di bab pendahuluan yaitu melihat gambaran faktor-faktor yang mendukung pemulihan pada

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Atmasasmita, R Bunga Rampai Kriminologi. Jakarta: CV. Rajawali.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Atmasasmita, R Bunga Rampai Kriminologi. Jakarta: CV. Rajawali. DAFTAR PUSTAKA Afrida, R.H. 1995. Identifikasi Faktor Penyebab Delinkuensi Pada Remaja dilembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan Thun 1995. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan. Universitas Medan

Lebih terperinci

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke Di kamar Widya, Ricky dan Widya sedang menonton suatu anime. Pada saat anime itu memasukki adegan mesra, Widya langsung memegang tangan Ricky. Lalu Widya berkata bahwa Widya mencintai Ricky, begitu juga

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan Bank Mandiri? 2. Alasan apa yang mendorong Anda mau bergabung dengan Bank Mandiri sebagai

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan Bank Mandiri? 2. Alasan apa yang mendorong Anda mau bergabung dengan Bank Mandiri sebagai PEDOMAN WAWANCARA Nama informan : Tempat/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Agama : Tingkat Pendidikan : Penghasilan /Bulan : Topik 1 : Mengenai Karyawan Costumer Service 1. Sejak kapan Anda bergabung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik maupun psikologis diantaranya peningkatan emosional, kematangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk bertindak agresif. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi yang banyak menimbulkan konflik, frustasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003). 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa dimana seorang manusia mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa peralihan ini setiap remaja meninggalkan identitas

Lebih terperinci