DAFTAR ISI... Hal HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..
|
|
- Ridwan Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN iii PRAKATA. iv HALAMAN PERSEMBAHAN. vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR.. xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN.. xv DAFTAR SINGKATAN xvi INTISARI xviii ABSTRACT xix 1. PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Masalah... C. Keaslian Penelitian... D. Tujuan Penelitian... E. Manfaat Penelitian Pengembangan Ilmu Pengetahuan Institusi Masyarakat II TINJAUAN PUSTAKA... A. Pertumbuhan Dentokraniofasial. B. Pertumbuhan dan Perkembangan Kepala Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Kepala Kelainan Bentuk Kepala terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Akibat Kelainan Bentuk Kepala Faktor Risiko Kelainan Bentuk Kepala Insidensi Kelainan Profil Kepala... C. Pertumbuhan dan Perkembangan Wajah Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Wajah Pertumbuhan dan Bentuk Perkembangan Wajah Bentuk Wajah Penilaian Bentuk Wajah... D. Pertumbuhan dan Perkembangan Rahang Pertumbuhan dan Perkembangan Rahang Atas Pertumbuhan dan perkembangan Rahang Bawah Bentuk Rahang... E. Identifikasi Komponen Dentokraniofasial... F. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Dentokraniofasial viii
2 1. Ras Umur Jenis Kelamin Nutrisi atau Status Gizi Pola Makan dan Fungsi Otot Pengunyahan Fungsi Oral... G. Disabilitas intelektual Klasifikasi Disabilitas Intelektual Penyebab (Etiologi) Disabilitas intelektual. 3. Diagnosis Disabilitas Intelektual 4. Epidemiologi Disabilitas intelektual.. H. Landasan Teori... I. Kerangka Konsep... J. Hipotesis III METODE PENELITIAN... A. Rancang Penelitian... B. Tempat dan Waktu Penelitian... C. Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas Variabel Terkendali Variabel tidak Terkendali... D. Definisi Operasional... E. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian Obyek Penelitian... F. Kriteria Inklusi dan Eklusi Kasus Kontrol... G. Besar Sampel... H. Pengukuran Data Pengukuran Profil Dentokraniofasial Pengukuran Komponen Dentokraniofasial... I. Analisis Data... J. Alur Penelitian V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.. 1. Uji Normalitas. 2. Deskripsi Subyek Penelitian Profil Dentokraniofasial Komponen Dentokraniofasial Hasil Uji Korelasi Logistik Profil dan Komponen Dentokraniofasial. B.Pembahasan. 1. Deskripsi Subyek Penelitian ix
3 2. Deskripsi Profil Dentokraniofasial Anak Disabilitas Intelektual Deskripsi Komponen Dentokraniofasial Anak Disabilitas Intelektual.. 4. Hubungan IQ (Intellegence Quetiont) dengan Umur dan Bentuk Kepala 5. Teoritik dan Terapan... A. Implikasi Klinis.. B. Implikasi pada Masyarakat V KESIMPULAN DAN SARAN.. A. Kesimpulan... B. Saran RINGKASAN. SUMMARY DAFTAR PUSTAKA x
4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pengaruh Lengkung Rahang terhadap Bentuk Kepala dan Wajah. Gambar 2 Sutura dan Fontanela Kepala... Gambar 3 Bentuk Kepala Brakisefali (kiri) dan Plagiosefali (kanan), Bentuk Kepala dan Wajah... Gambar 4 Gambaran Radiologi Plagiosefali (kiri) Brakisefali (kanan). Gambar 5 Penilaian Tingkat Keparahan Bentuk Kepala dan Wajah Dolikosefali/Skaposefali... Gambar 6 Gambaran Radiologi Dolisefali/Skaposefali (kanan)... Gambar 7 Anatomi Dentokraniofasial... Gambar 8 Dimensi Lengkung Gigi.. Gambar 9 Sefalometri Modifikasi Bjork; Titik-Titik yang Digunakan. Gambar 10 Bagan Landasan Teori... Gambar 11 Bagan Kerangka Konsep... Gambar 12 Uraian Difinisi Operasional Komponen Jaringan Keras (Hard Tissue) Berdasarkan Modifikasi Bjork... Gambar 13 Bagan Pengambilan Sampel. Gambar 14 Pengukuran Panjang (Glabella Opiscranion) dan Lebar Kepala dari Euryon Euryon... Gambar 15 Pengukuran Tinggi (Stephanion - Gnathion) dan Lebar Wajah (Bizygomatikum)... Gambar 16 A. Panjang Lengkung Rahang Atas (Tragion Subnasale) dan Lebar (Tragion-Subnasale-Tragion)... B. Panjang Lengkung Rahang Bawah (Tragion Gnation) dan Lebar (Tragion-Gnation-Tragion)... Gambar 17. Dimensi Lengkung Gigi... Gambar 18 Perangkat Komputer dan Software Sefalometri Gambar 19 Gambar Jiplakan Sefalogram Lateral dan Titik Titik yang Digunakan untuk Membuat Komponen Garis dan Sudut Dentoskeletal pada Penelitan ini. Titik Jaringan Keras (Hard Tissue) berdasarkan Modifikasi Bjork... Gambar 20 Alur Penelitian... Gambar 21 Grafik Sebaran Data Indek Kepala Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 22 Grafik Sebaran Data Indek Wajah Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 23 Grafik Sebaran Data Indek Rahang Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 24 Diagram Bentuk Kepala Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 25 Grafik Indek Kepala berdasarkan Rerata dan Standar Deviasi Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... xi Hal
5 Gambar 26 Diagram Bentuk Wajah Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 27 Grafik Indek Wajah berdasarkan Rerata dan Standar Deviasi Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Gambar 28 Diagram Bentuk Rahang Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal Gambar 29 Grafik Indek Rahang berdasarkan Rerata dan Standar Deviasi Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal... Gambar 30 Bentuk Kepala Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal berdasarkan Jenis Kelamin... Gambar 31 Bentuk Wajah Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 32 Bentuk Rahang berdasarkan Jenis Kelamin.. Gambar 33 Grafik Rerata Bentuk Kepala Anak Disabilitas Intelektual Umur 7-12 Tahun. Gambar 34 Grafik Rerata Ukuran Kranial Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal berdasarkan Kelompok Umur Gambar 35 A. Hasil Scatter Plot Umur, IQ Anak Disabilitas Intelektual... B.Hasil Scatter Plot Umur, IQ dengan Bentuk Kepala... C. Hasil Scatter Plot IQ, Umur, Jenis Kelamin, Bentuk Kepala Gambar 36 Grafik Rerata Bentuk Wajah (Tinggi Wajah dan Lebar Wajah) berdasarkan Kelompok Umur Gambar 37 Grafik Rerata Ukuran Fasial Anak Retardasi dan Anak Normal Gambar 38 Grafik Rerata Lengkung Gigi. Gambar 39 Grafik Rerata Ukuran Lengkung Gigi Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal berdasarkan Kelompok Umur xii
6 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Bentuk Kepala Berdasarkan Indeks Sefalik... Klasifikasi Disabilitas Intelektual... Definisi Operasional... Uji Normalitas Profil dan Komponen DKF Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal... Hasil Uji Normalitas Indek Kepala dengan Kolmogorov-Smirnov... Hasil Uji Normalitas Indek Wajah dengan Kolmogorov-Smirnov... Hasil Uji Normalitas Indek Rahang dengan Kolmogorov-Smirnov... Nilai Rerata dan Standar Deviasi Ukuran Kraniofasial Anak Retardasi Mental dan Anak Normal Usia 7-12 tahun dan Hasil Uji t... Nilai Rerata dan Standar Deviasi Ukuran dan Dental Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal Usia 7-12 tahun dan Hasil Uji t... Nilai Odds Ratio Bentuk Kepala Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Kelompok Umur... Nilai Odds Ratio Bentuk Wajah Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Kelompok Umur... Nilai Odds Ratio Bentuk Rahang Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Kelompok Umur... Nilai Odds Ratio Bentuk Kepala Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Jenis Kelamin Nilai Odds Ratio Bentuk Wajah Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Jenis Kelamin Nilai Odds Ratio Bentuk Rahang Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Jenis Kelamin Nilai Rerata dan Standar Deviasi Komponen Garis Dentoskeletal... (mm) Anak Disabilitas intelektual dan anak normal dan Hasil Uji t... Nilai Rerata dan Standar Deviasi Komponen Sudut (Derajat)... Dentoskeletal Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal dan Hasil Uji t... Hasil Uji Anova untuk Komponen Garis Dentoskeletal (mm) pada Kelompok Umur berdasarkan Jenis Kelamin... Hasil Uji Anova untuk Komponen Sudut Dentoskeletal (mm) pada Kelompok Umur berdasarkan Jenis Kelamin... Pengelompokkan Variabel... Hasil Uji t Ukuran Kranial Anak Disabilitas intelektual dan 95% CI.. Hasil Uji t Ukuran Fasial Arah Pertumbuhan Anteroposterior dan Vertikal antara Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal dan 95% CI.. Hasil Uji t Ukuran Kranial Kelompok Umur 7 tahun Anak Disabilitas xiii Hal
7 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Intelektual dan Anak Normal dan 95% CI... Hasil Uji t Ukuran Fasial Berdasarkan Arah Pertumbuhan Anteroposterior dan Vertikal Umur 7 tahun... Hasil Uji t Ukuran Kranial Umur 8 Tahun Hasil uji t Ukuran Fasial Umur 8 tahun Pertumbuhan Arah... Anteroposterior dan Vertikal. Hasil Uji t Ukuran Kranial Umur 9 tahun Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal.. Hasil t Ukuran Fasial Umur 9 tahun Pertumbuhan Arah Anteroposterior dan Vertikal Hasil Uji t Ukuran Kranial Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal Umur 10 tahun. Hasil Uji t Ukuran Fasial Umur 10 Pertumbuhan Arah Anteroposterior dan Vertikal antara Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal.. Hasil Uji t Ukuran Kranial umur 11 tahun Anak Disabilitas intelektual dan anak Normal.. Hasil Uji t Ukuran Fasial Umur 11 tahun Pertumbuhan Arah Anteroposterior dan Vertikal antara Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Hasil Uji t Ukuran Fasial Umur 12 tahun Pertumbuhan Arah... Anteroposterior dan Vertikal antara Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal... Ukuran Kranial Anak Disabilitas intelektual dan Anak Normal Berdasarkan Jenis Kelamin dan Hasil uji t... Hasil Uji t Ukuran Kranial Umur 12 tahun Anak Disabilitas Intelektual dan Anak Normal. Ukuran Fasial Arah Pertumbuhan Anteroposterior Anak Disabilitas Intelektual Berdasarkan Jenis Kelamin dan Hasil Uji t... Ukuran Fasial Pertumbuhan Arah Vertikal Anak Disabilitas Intelektual Berdasarkan Jenis Kelamin dan Hasil Uji t... Hubungan antara Variabel Bebas terhadap Disabilitas Intelektual Hasil Uji Korelasi Pearson Bentuk Kepala, Bentuk Wajah dan Bentuk Rahang, Ukuran Kranial, Ukuran Fasial dan Dental. xiv
8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Ethical Clearance Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Penelitian di SLBN Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian di SDN Lampiran 4 Informed Concern Lampiran 5 Formulir Penelitian Lampiran 6 Formulir Identitas Anak dan Orang Tua Lampiran 7 Formulir Pemeriksaan Klinis dan Wawancara Kemampuan Fungsi Oral Lampiran 8 Formulir Data Hasil Pengukuran Lampiran 9 Formulir Data Analisis modifikasi Bjork Lampiran 10 Keterangan Titik-Titik Sefalometri Lampiran 11 Hasil Penelitian xv
9 DAFTAR SINGKATAN Ar-Go : Articulare-Gonion ArGoN : Articulare-Gonion-Nasion ArGo-Me : Articulare-Gonion-Menton ANB : Subspinal-Nasion-Supramental C-C : Caninus-Caninus CC : Corpus Callosum CI : Confidence Interval CST : Cortico Spinal Tract DI : Disabilitas Intelektual DIY : Daerah Istimewa Jogyakarta DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DKF : Dentokraniofasial EMG : Elektromiografi Eu-Eu : Euryon-Euryon FA : Fractional Anisotropy FSIQ : Scale Intelligence Quotient GI : General Intelegence GoGnSN : Gonion-Gnation-Sella-Nasion Go-Me : Gonion-Menton Go-Me/SN : Gonion-Menton/Sella-Nasion G-Op : Glabella-Opisthocranion HI : High Intelegence ICD : International Statistical Classification Of Diseases IMPA (LiGoMe): Lower Incisal-Gonion-Menton IQ : Intelegence Quetient KGA : Kedokteran Gigi Anak LI-NB : Lower Incisal-Nasion-Supramental M-I : Molar-Insisivus MRI : Magnetic Resonance Imaging NAPg : Nasion-Subspinal-Pogonion NCHS : National Center for Health Statistic N-Go-Me : Nasion-Gonion-Menton NMe : Nasion-Menton NS : Non Significant NSAr : Nasion-Sella-Articulare OPMP : Occlusal Plane-Mandibular Plane OR : Odds Ratio OR : Optic Radiation S-Ar : Sella-Articulare SArGo : Sella-Articulare-Gonion SGo : Sella-Gonion xvi
10 SD : Standar Deviasi SLBN : Sekolah Luar Biasa Negeri S-N : Sella-Nasion SNA : Sella-Nasion-Subspinal SNB : Sella-Nasion-Subpramental S-N-Pg : Sella-Nassion-Pogonion Steph-Gn : Stephanion - Gnathion Trag-Subn-Trag:Tragion-Subnasion-Tragion Trag-Gn-Trag : Tragion-Gnation-Tragion TB/U : Tinggi Badan/Umur UF : Uncinate Fasciculus UINA : Upper Incisal-Nasion-Subspinal UISN : Upper Incisal-Sella-Nasion WHO : World Health Organization Zy-Zy : Zygomaticum-Zygomaticum xvii
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Fenomena yang sering ditemukan di Kedokteran Gigi Anak (KGA) pada anak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Fenomena yang sering ditemukan di Kedokteran Gigi Anak (KGA) pada anak berkebutuhan khusus (ABK) spesifiknya disabilitas intelektual menyangkut gangguan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Sefalometri Ditemukannya sinar X di tahun 1985 oleh Roentgen merupakan suatu revolusi di bidang kedokteran gigi yang merupakan awal mula dari ditemukannya radiografi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Skeletal Vertikal Wajah Basis kranii anterior (Sella-Nasion) sering digunakan sebagai garis acuan untuk menentukan kemiringan bidang mandibula (MP). Individu dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Oklusi Oklusi merupakan hubungan statis antara gigi atas dan gigi bawah selama interkuspasi dimana pertemuan tonjol gigi atas dan bawah terjadi secara maksimal. Dikenal dua
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. displasia dan skeletal displasia. Dental displasia adalah maloklusi yang disebabkan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Skeletal Maloklusi Klas I Maloklusi dibagi dalam tiga golongan yaitu dental displasia, skeleto dental displasia dan skeletal displasia. Dental displasia adalah maloklusi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. perawatan ortodonti dan mempunyai prognosis yang kurang baik. Diskrepansi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kasus maloklusi yang disertai diskrepansi vertikal cenderung sulit dalam perawatan ortodonti dan mempunyai prognosis yang kurang baik. Diskrepansi vertikal dapat bermanifestasi pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MALOKLUSI Maloklusi adalah bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk normal. Menurut Salzman (1957), maloklusi adalah susunan gigi dalam lengkung gigi,
Lebih terperinciNama: Tony Okta Wibowo Nrp : Dosen Pembimbing : Bp. Moch Hariadi, ST M.Sc PhD Bp. Dr. I ketut eddy Purnama, ST,MT
Analisa Keakurasian Titik Sefalometrik Berbasis 3D dengan Softwere Amira untuk Data MRI Nama: Tony Okta Wibowo Nrp : 2208 100 553 Dosen Pembimbing : Bp. Moch Hariadi, ST M.Sc PhD Bp. Dr. I ketut eddy Purnama,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan perawatan tidak hanya terfokus pada susunan gigi dan rahang saja
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Saat ini bidang ilmu ortodonti mengalami kemajuan begitu pesat sehingga dalam melakukan perawatan tidak hanya terfokus pada susunan gigi dan rahang saja tetapi juga pada estetis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada saat ini perawatan ortodonti tidak hanya terfokus pada susunan gigi dan relasi rahang saja tetapi juga pada estetika wajah. 1,4 Pemeriksaan wajah merupakan suatu hal yang sangat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal dengan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal dengan susunan gigi yang tidak harmonis secara estetik mempengaruhi penampilan seseorang dan mengganggu keseimbangan fungsi
Lebih terperinciC. Subjek Penelitian D. Penentuan Jumlah Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel E. Data dan Teknik Pengumpulan Data F.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciHUBUNGAN DERAJAT KECEMBUNGAN JARINGAN KERAS DENGAN JARINGAN LUNAK WAJAH PADA POPULASI JAWA DAN TIONGHOA DI FKG UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI
HUBUNGAN DERAJAT KECEMBUNGAN JARINGAN KERAS DENGAN JARINGAN LUNAK WAJAH PADA POPULASI JAWA DAN TIONGHOA DI FKG UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Sefalometri Sefalometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran kuantitatifbagianbagian tertentu kepala untukmendapatkan informasi tentang polakraniofasial.sefalometri
Lebih terperinciSEFALOMETRI. Wayan Ardhana Bagian Ortodonsia FKG UGM
SEFALOMETRI Wayan Ardhana Bagian Ortodonsia FKG UGM TIK Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu: Menyebutkan tentang materi pengenalan sefalometri radiografik, Menyebutkan tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, perawatan ortodonti adalah usaha pengawasan untuk membimbing dan mengoreksi struktur dentofasial yang sedang tumbuh atau yang sudah dewasa. Perawatan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan crosssectional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konveksitas skeletal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. studi. 7 Analisis model studi digunakan untuk mengukur derajat maloklusi,
studi. 7 Analisis model studi digunakan untuk mengukur derajat maloklusi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ortodonti adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak
ABSTRAK Tingkat sosial ekonomi orang tua memberikan pengaruh yang signifikan terhadap indeks karies anak. Peranan tingkat sosial ekonomi orang tua ditinjau dari segi pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sejak tahun 1922 radiografi sefalometri telah diperkenalkan oleh Pacini dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Sefalometri. 22,23 Sejak tahun 1922 radiografi sefalometri telah diperkenalkan oleh Pacini dan Carrera dan kemudian dikembangkan oleh Hofrath (Jerman) dan Broadbent
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Halaman. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA. iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN. x DAFTAR SINGKATAN... xi INTISARI xii BAB
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR LEMBAR PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR LEMBAR PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii v vii ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernafasan Normal Fungsi utama pernafasan adalah untuk memperoleh O 2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO 2. 19 Normalnya, Hidung merupakan jalan utama
Lebih terperinciHUBUNGAN SUDUT INTERINSISAL DENGAN JARINGAN LUNAK WAJAH BERDASARKAN ANALISIS STEINER PADA MAHASISWA FKG USU RAS DEUTRO MELAYU
HUBUNGAN SUDUT INTERINSISAL DENGAN JARINGAN LUNAK WAJAH BERDASARKAN ANALISIS STEINER PADA MAHASISWA FKG USU RAS DEUTRO MELAYU SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Bryan Satria Prima NIM
HUBUNGAN ANTARA BENTUK SKELET EKTOMORFIK DAN MESOMORFIK DENGAN PANJANG LENGKUNG GIGI POSTERIOR PADA LAKI-LAKI USIA 16-20 TAHUN UNTUK MENUNJANG DIAGNOSA DAN RENCANA PERAWATAN ORTODONSIA SKRIPSI Oleh Bryan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal yang penting dalam perawatan ortodonti adalah diagnosis, prognosis dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hal yang penting dalam perawatan ortodonti adalah diagnosis, prognosis dan rencana perawatan yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. 1-5 Maloklusi Klas II merupakan
Lebih terperincib. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...,... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Manfaat Sefalometri Sejak beberapa abad lalu antropolog mempelajari tubuh manusia dengan melakukan pengukuran dan pengukurannya dinamakan antropometri. Kepala manusia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Keberhasilan perawatan ortodonti sering kali dikaitkan dengan adanya perbaikan penampilan wajah termasuk morfologi vertikal skeletal. Morfologi vertikal skeletal wajah merupakan
Lebih terperinciPERBEDAAN JUMLAH LEBAR MESIODISTAL KEEMPAT INSISIVUS PERMANEN RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (GEMELLI) SKRIPSI
1 PERBEDAAN JUMLAH LEBAR MESIODISTAL KEEMPAT INSISIVUS PERMANEN RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (GEMELLI) SKRIPSI Oleh Islachul Lailiyah NIM 081610101037 BAGIAN ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengukuran Maloklusi Suatu kriteria untuk menetapkan tingkat kesulitan perawatan pada American Board of Orthodontic (ABO) adalah kompleksitas kasus. ABO mengembangkan teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi-gigi dengan wajah (Waldman, 1982). Moseling dan Woods (2004),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi pasien dalam menjalani ortodontik pada umumnya adalah karena ingin memperbaiki keserasian dentofasial, yaitu keserasian antara gigi-gigi dengan wajah (Waldman,
Lebih terperinciHUBUNGAN DIMENSI VERTIKAL ANTARA TULANG VERTEBRA SERVIKALIS DAN POLA WAJAH PADA OKLUSI NORMAL
HUBUNGAN DIMENSI VERTIKAL ANTARA TULANG VERTEBRA SERVIKALIS DAN POLA WAJAH PADA OKLUSI NORMAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh:
Lebih terperinciPERUBAHAN JARAK INTERMOLAR SELAMA PEMAKAIAN PIRANTI ORTODONSI CEKAT DENGAN SISTEM PERLEKATAN LANGSUNG (Kajian Analisis Model studi) SKRIPSI
PERUBAHAN JARAK INTERMOLAR SELAMA PEMAKAIAN PIRANTI ORTODONSI CEKAT DENGAN SISTEM PERLEKATAN LANGSUNG (Kajian Analisis Model studi) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. susunannya akan mempengaruhi penampilan wajah secara keseluruhan, sebab
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Gigi geligi adalah bagian dari wajah sehingga bila ada kelainan dalam susunannya akan mempengaruhi penampilan wajah secara keseluruhan, sebab susunan gigi-geligi dan hubungan rahang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Maloklusi Maloklusi merupakan penyimpangan baik dari segi estetis dan/atau fungsional dari oklusi ideal. 10 Maloklusi bukan merupakan penyakit, tapi sebuah disabiliti yang berpotensi
Lebih terperinciPERBEDAAN PANJANG DAN LEBAR LENGKUNG RAHANG BAWAH ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA ANAK KEMBAR DIZIGOTIK
PERBEDAAN PANJANG DAN LEBAR LENGKUNG RAHANG BAWAH ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA ANAK KEMBAR DIZIGOTIK SKRIPSI Oleh Ari Agustinawati NIM 081610101046 BAGIAN BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antropometri adalah suatu cabang ilmu antropologi fisik yang mempelajari tentang teknik pengukuran tubuh manusia meliputi cara untuk mengukur dan melakukan pengamatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
17 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Perawatan ortodonti modern merupakan tujuan yang digunakan untuk mencapai suatu keselarasan estetika wajah, keseimbangan struktural pada wajah dan fungsional pengunyahan. 2 Penampilan
Lebih terperinciGambar 1. Fotometri Profil 16. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Profil jaringan lunak terbentuk dari beberapa komponen, antara lain komponen skeletal, dental dan jaringan lunak (hidung, dagu dan bibir). Analisis profil wajah yang baik dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. ABSTRAKSI ABSTRACT. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sefalometri Sefalometri rontgenografi atau yang lebih dikenal dengan sefalometri dibidang ortodonti dimulai sekitar awal tahun 1930 oleh Hofrath di Jerman dan Broadbent di Amerika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wajah dan jaringan lunak yang menutupi. Keseimbangan dan keserasian wajah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan lunak wajah memegang peranan penting dalam pertimbangan perawatan ortodontik. Keseimbangan dan keserasian wajah ditentukan oleh tulang wajah dan jaringan lunak
Lebih terperinciBAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi
BAB 2 MALOKLUSI KLAS III 2.1 Pengertian Angle pertama kali mempublikasikan klasifikasi maloklusi berdasarkan hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi apabila tonjol
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDUDUK USIA TAHUN DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDUDUK USIA 20 65 TAHUN DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. 2.1 Empat Faktor Utama Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Occlusal...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...... i PRASYARAT...ii PERNYATAAN PERSETUJUAN...... iii LEMBAR PENGUJI... iv LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix
Lebih terperinciMATERI KULIAH ORTODONSIA I. Oleh Drg. Wayan Ardhana, MS, Sp Ort (K) Bagian Ortodonsia
MATERI KULIAH ORTODONSIA I Oleh Drg. Wayan Ardhana, MS, Sp Ort (K) Bagian Ortodonsia FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 SEFALOMETRI PENDAHULUAN Mahasiswa dituntut untuk menguasai pengetahuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data cross sectional. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Relasi Klas I Skeletal Pola Klas I skeletal memiliki besar sudut ANB berkisar antara 2-4º, dan bila sudut lebih besar dari 4º dapat dikatakan sebagai Klas II skeletal atau
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui distribusi morfologi vertikal skeletal wajah suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan estetik gigi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan estetik gigi maka semakin tinggi permintaan terhadap perawatan gigi, terutama perawatan ortodonsia dengan
Lebih terperinciSTUDI ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN INDEKS SEFALIK PADA ETNIK MELAYU DAN INDIA MAHASISWA MALAYSIA FKG USU TA
STUDI ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN INDEKS SEFALIK PADA ETNIK MELAYU DAN INDIA MAHASISWA MALAYSIA FKG USU TA 2010-2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciALUR PENELITIAN. (Required space )
LAMPIRAN 1 ALUR PENELITIAN Model studi rahang atas dan rahang bawah Laki-Laki Perempuan Ukur mesiodistal gigi insisivus rahang bawah Ukur jarak distal insisivus lateralmesial molar pertama permanen rahang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Ukuran lebar mesiodistal gigi permanen menurut Santoro dkk. (2000). 22
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lebar Mesiodistal Gigi Geligi Lebar mesiodistal gigi adalah jarak terbesar yang diukur dari titik kontak anatomis mesial sampai ke titik kontak anatomis distal pada masing-masing
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Bagan.. Daftar Singkatan i ii iii iv v vii
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimental kuasi dengan desain one group pre dan post. Tempat : Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Eksperimental kuasi dengan desain one group pre dan post. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU Waktu : 3 bulan 3.3 Populasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... Halaman i ii iii v vi xi x xi xii BAB
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Arch Length Discrepancy (ALD), indeks Howes, indeks Pont, Model studi
ABSTRAK Maloklusi dengan hubungan molar kelas I Angle ditandai dengan keadaan hubungan molar antar lengkung rahang normal tetapi menunjukkan adanya iregularitas gigi antara lain crowding. Perbedaan hubungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam lingkup luas, ada beberapa alasan-alasan dilakukannya sebuah perawatan ortodonti, sesuai frekuensinya, yang dijadikan pasien sebagai alasan dalam mencari perawatan ortodonti
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR HAK CIPTA... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi deskriptif analisis, dengan rancangan penelitian Studi Potong Lintang (Cross Sectional Study). 4.2
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau bergantian (Hamilah, 2004). Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses tumbuh kembang pada anak bisa disebut masa rentan karena masa kanak-kanak merupakan masa kritis dalam proses tumbuh kembang. Pada umumnya proses tumbuh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN.. ii KATA PENGANTAR. iii HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv ABSTRAK v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL.... xii DAFTAR GRAFIK... xvi DAFTAR LAMPIRAN...... xvii
Lebih terperinciPENGENALAN SEFALOMETRI RADIOGRAFIK
IX. SEFALOMETRI PENDAHULUAN Mahasiswa dituntut untuk menguasai pengetahuan yang mendasari perawatan yang akan dilakukan, sebelum melakukan perawatan ortodontik. Mahasiswa juga dituntut untuk menguasai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciABSTRACT DENTAL MALOCCLUSION AND SKELETAL MALOCCLUSION INFLUENCE AGAINST TEMPOROMANDIBULAR DYSFUNCTION
ABSTRACT DENTAL MALOCCLUSION AND SKELETAL MALOCCLUSION INFLUENCE AGAINST TEMPOROMANDIBULAR DYSFUNCTION Problems in temporomandibular joint, can be a pain and clicking mostly called by temporomandibular
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sefalometri Sefalometri radiografi dimulai sekitar awal tahun 1930 oleh Hofrath di Jerman dan Broadbent di Amerika Serikat untuk penelitian dan mempelajari maloklusi beserta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Vertikal Skeletal Wajah Basis kranii anterior (Sella-Nasion) sering digunakan sebagai garis acuan untuk menentukan kemiringan bidang mandibula (MP). 17 Individu dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... i ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v LEMBAR PERSEMBAHAN... vi UCAPAN TERIMA KASIH... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciPERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN.. HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PRAKATA...
ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.. HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK...... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PRAKATA... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN....
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! ABSTRACT... Error! KATA PENGANTAR... Error! UCAPAN TERIMA KASIH... Error! DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... INTISARI...
xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT.... xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan
Lebih terperinciHUBUNGAN SUDUT INTERINSISAL DENGAN PROFIL JARINGAN LUNAK WAJAH MENURUT ANALISIS RICKETTS PADA MAHASISWA SUKU BATAK FKG DAN FT USU
HUBUNGAN SUDUT INTERINSISAL DENGAN PROFIL JARINGAN LUNAK WAJAH MENURUT ANALISIS RICKETTS PADA MAHASISWA SUKU BATAK FKG DAN FT USU SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) SKRIPSI Oleh Eny Nurmaida NIM 112010101019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
Lebih terperinciPREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI
PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: KHOIRUN NISA NIM. 031610101084 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN USULAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI...
INTISARI Salah satu media yang digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan keadaan perusahaan adalah penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Kraniofasial Setiap manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial. Meskipun bervariasi antar individu, tetapi kecepatan pertumbuhannya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Teknik Pengembangan Sistem A
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi MOTTO...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan jaman membuat pemikiran masyarakat semakin maju dan cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan kesehatan, karena pengetahuan masyarakat tentang
Lebih terperinciEVALUASI PENEMPATAN TITIK-TITIK CEPHALOMETRY 3D PADA CITRA MRI
1 EVALUASI PENEMPATAN TITIK-TITIK CEPHALOMETRY 3D PADA CITRA MRI Tony Okta Wibowo Bidang Studi Teknik Komputer dan Telematika Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS,
Lebih terperinciKata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary
ABSTRAK Plak gigi merupakan kumpulan lebih dari 500 jenis mikroba yang melekat ataupun berkembang secara bebas pada jaringan lunak dan keras di permukaan rongga mulut seperti epithelium gingival maupun
Lebih terperinciKata kunci: sefalometri; ortodontik; metode konvensional; metode computerized radiograph
ABSTRAK PERBEDAAN SUDUT SNA DAN SNB ANTARA PENAPAKAN METODE KONVENSIONAL DAN COMPUTERIZED (Penelitian Menggunakan Sefalometri Lateral di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha) Sefalometri memegang peranan
Lebih terperinciD. Instrumen Penelitian Uji validitas Uji reliabilitas...39 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian...41 F. Alur Penelitian...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Sampul... Halaman Pengesahan Skripsi... iv. Berita Acara Ujian Skripsi... Halaman Persembahan... vi. Halaman Motto...
DAFTAR ISI Halaman Sampul... Halaman Judul... i ii Halaman Pernyataan Bebas Plagarisme... iii Halaman Pengesahan Skripsi... iv Berita Acara Ujian Skripsi... v Halaman Persembahan... vi Halaman Motto...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (Alexander,2001). Ortodonsia merupakan bagian dari ilmu Kedokteran Gigi yang
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perawatan ortodontik semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penampilan fisik yang menarik (Alexander,2001). Ortodonsia merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN MORFOLOGI VERTIKAL SKELETAL WAJAH BERDASARKAN ANALISIS STEINER DAN JEFFERSON
GAMBARAN MORFOLOGI VERTIKAL SKELETAL WAJAH BERDASARKAN ANALISIS STEINER DAN JEFFERSON SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh WILLIAM
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesimetrisan Diagnosis dalam ilmu ortodonti, sama seperti disiplin ilmu kedokteran gigi dan kesehatan lainnya memerlukan pengumpulan informasi dan data yang adekuat mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pertumbuhan manusia merupakan proses dimana manusia. meningkatkan ukuran dan perkembangan kedewasaan dan
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pertumbuhan manusia merupakan proses dimana manusia meningkatkan ukuran dan perkembangan kedewasaan dan fungsi. Pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLIKASI PADA PASIEN FRAKTUR KLAVIKULA PASCA PENATALAKSANAAN OPERATIF DIBANDINGKAN DENGAN KONTRALATERAL
PERBANDINGAN KOMPLIKASI PADA PASIEN FRAKTUR KLAVIKULA PASCA PENATALAKSANAAN OPERATIF DIBANDINGKAN DENGAN KONTRALATERAL (RS Bina Sehat Kabupaten Jember periode 2007-2012) SKRIPSI Oleh Adhitya Wicaksono
Lebih terperinciKata kunci: lebar mesiodistal gigi, indeks Bolton, maloklusi kelas I Angle, overjet, overbite, spacing, crowding
ABSTRAK Rasio lebar mesiodistal gigi dapat ditentukan melalui perhitungan analisis Bolton yang selalu dilakukan sebelum perawatan ortodontik karena rasio Bolton mempengaruhi besarnya overjet, overbite,
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... i ii iii iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI...
Lebih terperinciBAGIAN ILMU BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 1 BAGIAN ILMU BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UKURAN LENGKUNG GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH MAHASISWA SUKU BATAK MANDAILING DI FKG USU KUISIONER IDENTITAS
Lebih terperinci