DAFTAR GAMBAR. 2.1 Empat Faktor Utama Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Occlusal...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR GAMBAR. 2.1 Empat Faktor Utama Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Occlusal..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM i PRASYARAT...ii PERNYATAAN PERSETUJUAN iii LEMBAR PENGUJI... iv LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Ruang Lingkup Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Definisi Karies Gigi Etiologi Karies Gigi Patofisiologi Karies Gigi Gambaran Klinis Karies Gigi Klasifikasi Karies Pencegahan Karies Gigi x

2 2.1.7 Prevalensi Karies Gigi Perawatan Karies Gigi Pada Anak Perawatan Karies Gigi Pada Gigi Sulung Perawatan Karies Gigi Pada Gigi Bercampur Perawatan Karies Gigi Pada Gigi Permanen Indeks DMF dan def Indeks Karies Pada Gigi Permanen Indeks Karies Pada Gigi Sulung Indeks Karies Pada Gigi Bercampur Kecemasan dan Ketakutan Definisi Kecemasan dan Ketakutan Kecemasan dan Ketakutan Dental Faktor Kecemasan Dental Perkembangan Anak Umur 7-11 Tahun Hubungan Kecemasan Dental Dengan Kejadian Karies Alat Ukur CFSS-DS BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Target Populasi Terjangkau Sampel Penelitian xi

3 4.3 Pengumpulan Data Persiapan Pelaksanaan Pengolahan Data Teknik Analisis Data BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Data Penelitian Perbandingan Indeks Karies Berdasarkan Kecemasan Dental BAB VI PEMBAHASAN BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

4 DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Empat Faktor Utama Yang Mempengaruhi Terjadinya Karies Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Occlusal Gambaran Klinis Karies Pada Daerah Buccal dan Lingual Alur Penelitian Prosedur Pengumpulan Data xiii

5 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Karakteristik Responden Tabel 5.2 Kecemasan Dental Tabel 5.3 Kecemasan Dental Berdasarkan Karakteristik Responden Tabel 5.4 Distribusi Indeks Karies Tabel 5.5 Distribusi Indeks def-t Berdasarkan Karakteristik Responden Tabel 5.6 Distribusi Indeks DMF-T Berdasarkan Karakteristik Responden Tabel 5.7 Perbandingan Indeks Karies Berdasarkan Kecemasan Dental xiv

6 DAFTAR SINGKATAN CFSS-DS deft defs DMFT DMFS WHO : Children s Fear Survey Schedule-Dental Subscale : decayed extracted tooth/indicated for extraction filled tooth : decayed extracted tooth/indicated for extraction filled surfaces : Decayed Missing Filled Tooth : Decayed Missing Filled Surfaces : World Health Organization xv

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua Calon Responden Lampiran II Lembar Persetujuan (Informed Consent) Lampiran III Lembar Formulir Indeks Karies Lampiran IV Kuesioner Penelitian Lampiran V Ethical Clearance Lampiran VI Surat Izin Penelitian Lampiran VII Data Excel Lampiran VIII Hasil Analisis SPSS Lampiran IX Dokumentasi Penelitian xvi

8 HUBUNGAN KECEMASAN DENTAL ANAK USIA 7-11 DENGAN INDEKS KARIES DI SD NEGERI 27 PEMECUTAN DENPASAR BARAT ABSTRAK Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sejak dini merupakan salah satu tindakan pencegahan karies, namun masih banyak masyarakat yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut karena merasa cemas atau takut. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah anak berusia 7-11 tahun di SD Negeri 27 Pemecutan Denpasar Barat tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 95 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling dengan alat ukur kuesioner kecemasan dental Children s Fear Survey Schedule-Dental Subscale (CFSS-DS) yang telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dan indeks karies untuk menghitung karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang cemas memiliki indeks DMF-T dengan median lebih tinggi yaitu 2 dengan interquartile range 3 dibandingkan dengan yang tidak cemas yaitu 0 dengan interquartile range 3 dan bermakna secara statistik (p= 0.022). Responden cemas memiliki indeks def-t dengan median lebih tinggi yaitu 5 dengan interquartile range 5 dibandingkan dengan yang tidak cemas yaitu median 2 dengan interquartile range 5 dan bermakna secara statistik (p=0.001). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dental anak usia 7-11 tahun dengan indeks karies di SD Negeri 27 Pemecutan, Denpasar Barat. Kata kunci : indeks karies, kecemasan dental xvii

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup seseorang khususnya kesehatan gigi dan mulut. Buruknya kesehatan gigi dan mulut akan menyebabkan turunnya produktivitas sehingga mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Masalah gigi dan mulut juga dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang anak karena terganggunya fungsi pengunyahan sehingga asupan gizi yang didapatkan berkurang (Kartikasari & Nuryanto, 2014). Salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dialami oleh masyarakat adalah karies gigi. Menurut data WHO tahun 2012, 60%-90% anak umur sekolah dan hampir seluruh orang dewasa di dunia memiliki karies. Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih perlu mendapat perhatian. Hasil data yang ada menunjukkan, karies gigi pada penduduk di Indonesia mencapai sekitar 4-5 buah gigi per orang atau sebesar 4,6% yang dihitung dengan menggunakan indeks DMF-T (RISKESDAS, 2013). Karies merupakan penyakit multifaktorial, sehingga pencegahan serta perawatan adalah hal yang paling penting dilakukan untuk menekan kejadian karies. Salah satu cara untuk menekan angka kejadian karies adalah rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi untuk mendeteksi secara dini jika terdapat masalah pada gigi dan mulut (Hanapi, 2014). Kenyataannya masih banyak masyarakat yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya serta tidak xviii

10 melakukan pemeriksaan maupun perawatan ke dokter gigi. Todd dan Walker (1980) dalam The British Psychological Society (2009) melaporkan bahwa 43% dari pasien baru akan datang ke dokter gigi bila mengalami masalah pada gigi, sebagian besar mengatakan bahwa alasannya adalah takut pergi ke dokter gigi. Hal ini dipertegas lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad & Al-Harbi tahun 2015, alasan terbesar rendahnya masyarakat melakukan pemeriksaan dan perawatan ke dokter gigi karena adanya rasa takut atau cemas. Chaplin (1997) dalam Rostiana (2009) menyatakan kecemasan sebagai perasaan campuran seperti ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab yang jelas. Kecemasan dental merupakan masalah umum yang mempengaruhi segala umur dan mulai berkembang dari masa anak-anak hingga remaja dan dewasa. Banyak orang tua yang memberikan pandangan bahwa unit pelayanan kesehatan gigi merupakan suatu hukuman bagi anak, misalnya apabila malas untuk menyikat gigi anak akan dibawa ke dokter gigi lalu disuntik atau dicabut giginya (Ramadhan, 2010 sit. Manurung, 2014). Sehingga akan tertanam di dalam benak anak bahwa dokter gigi itu menyeramkan dan ketika diajak ke dokter gigi anak akan mudah merasa cemas. Penyebab kecemasan pada anak-anak umur sekolah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti dari lingkungan orang tua yang juga takut tehadap perawatan gigi dan menerapkan hal tersebut pada anak-anaknya, selain itu kecemasan juga dapat timbul dari pengalaman ke dokter gigi sebelumnya karena mereka akan melihat dan merasakan langsung apa saja yang ada di tempat praktik dokter gigi seperti jarum, bau dari bahan kedokteran gigi, suara yang dihasilkan di klinik dan berbagai xix

11 aspek dari bentuk bur gigi. Di samping itu, kepribadian seseorang, ketakutan yang muncul secara umum, umur dan jenis kelamin juga merupakan faktor dari kecemasan (Muppa dkk., 2013; Oba dkk., 2009). Hal seperti ini akan terbawa hingga dewasa dan mempengaruhi keadaan kesehatan gigi dan mulut menjadi buruk sehingga dapat meningkatkan biaya dalam perawatnnya (Assunção dkk., 2013). Anak-anak umur 7-11 tahun akan lebih sering berhubungan dengan perawatan dokter gigi, karena pada umur ini sedang terjadi periode gigi bercampur yaitu sudah tumbuhnya gigi permanen seperti first molar, central incisor, lateral incisor, canine dan first premolar (J Stanley, 2010). Anak akan merasakan langsung bagaimana situasi serta melihat alat-alat di dokter gigi yang akan terasa asing. Dalam situasi seperti itu anak akan mulai merasa cemas sehingga sulit terjalin hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien anak. Kesehatan gigi dan mulut akan mudah menurun karena dokter gigi tidak dapat melakukan perawatan dengan baik. SD Negeri 27 Pemecutan termasuk wilayah kerja Puskesmas Denpasar Barat 1 yang memiliki presentase karies yang cukup tinggi yaitu 42,3% dibandingkan dengan SD Negeri 10 Pemecutan (37,5%), SD Negeri 32 Pemecutan (34,3%) dan SD Muhamadiyah 1 Denpasar (31,7%).) Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti kecemasan dental anak dengan kejadian karies gigi. xx

12 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara kecemasan dental anak umur 7-11 tahun dengan indeks karies di SD Negeri 27 Pemecutan, Denpasar Barat? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dental anak umur 7-11 tahun dengan indeks karies di SD Negeri 27 Pemecutan, Denpasar Barat. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Untuk dapat memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Kedokteran Gigi Anak serta menambah referensi pustaka bagi penelitian Manfaat Praktis 1. Bagi Dokter Gigi Agar memiliki kiat dan strategi tertentu dalam menghadapi anak yang memiliki rasa cemas saat berkunjung ke dokter gigi. 2. Bagi Orang Tua Agar dapat mempersiapkan anak ketika harus pergi ke dokter gigi. 3. Bagi Puskesmas Menjadi masukan sebagai salah satu dasar program pencegahan karies. xxi

13 4. Bagi Peneliti a. Sebagai pembanding terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya. b. Menambah pengetahuan peneliti terhadap hal yang memengaruhi kecemasan anak pada perwatan gigi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 27 Pemecutan, Denpasar Barat. 2) Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November ) Ruang Lingkup Materi - Ilmu Kedokteran Gigi Anak Cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajarai tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak mencakup diagnosis, pencegahan, perawatan, pengobatan, dan restorasi gigi anak-anak. - Ilmu Psikologi Perkembangan Cabang ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. xxii

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak, banyak hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah melakukan perawatan rutin ke dokter gigi. Perawatan rutin

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG Early childhool caries (ECC) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT.. ii ABSTRAK. iii ABSTRACT... iv PENGESAHAN SKRIPSI..... v PERNYATAAN PERSETUJUAN. vi RIWAYAT HIDUP PENULIS... vii LEMBAR PERSEMBAHAN... viii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan gigi dan 21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara umum yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan dan minuman diproses di dalam mulut dengan bantuan gigi, lidah, dan saliva. Fungsi mulut bukan

Lebih terperinci

KARYA TULIS AKHIR. Oleh : DINDA VIKA YULINA

KARYA TULIS AKHIR. Oleh : DINDA VIKA YULINA KARYA TULIS AKHIR HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR (7-12 TAHUN) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) SIDOREJO 1 KECAMATAN KAUMAN TULUNGAGUNG Oleh : DINDA VIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional karies aktif (nilai D>0 dan karies belum ditangani) pada tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. nasional karies aktif (nilai D>0 dan karies belum ditangani) pada tahun 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karies gigi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang serius pada banyak negara berkembang maupun negara maju dan masih sering terjadi pada anak. 1 Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara menggunakan kuesioner Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale (CFSS-DS) terhadap pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang

BAB I PENDAHULUAN. baik. Penelitian yang di lakukan Nugroho bahwa dari 27,1% responden yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang tua memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan anggota keluarga terutama anak. Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukungnya yang banyak dijumpai pada anak Sekolah Dasar di Indonesia. Keadaan ini cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk perilaku seseorang. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal meliputi kesehatan

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t. ABSTRAK Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian penting karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu. deskripsi tentang keadaan secara obyektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu. deskripsi tentang keadaan secara obyektif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang dilakukan hanya melakukan pengamatan saja tanpa intervensi. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi. Kesehatan gigi sangat penting karena berpengaruh pada fungsi pengunyahan, fungsi bicara, kualitas hidup,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: susu formula dalam botol, indeks karies, anak usia 3 4 tahun

ABSTRAK. Kata Kunci: susu formula dalam botol, indeks karies, anak usia 3 4 tahun ABSTRAK Pemberian susu formula menggunakan botol hingga saat ini semakin meningkat, namun susu botol yang diberikan pada anak sering menjadi penyebab munculnya karies jika diberikan dengan tidak benar.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP. DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo Kota Semarang, Jawa Tengah

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP. DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo Kota Semarang, Jawa Tengah HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo Kota Semarang, Jawa Tengah LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari enamel terus ke dentin. Proses tersebut terjadi karena sejumlah faktor (multiple factors)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling banyak ditemukan di masyarakat. Pada anak anak karies gigi adalah permasalahan kesehatan gigi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasa Takut dan Cemas Rasa takut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti objek internal dan hal yang tidak disadari. Menurut Darwin kata takut (fear) berarti hal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung ABSTRAK Karies merupakan permasalahan utama dalam kesehatan gigi masyarakat terlihat dengan tingginya prevalensi karies pada anak yaitu 60-90%, maka diperlukan adanya pencegahan karies. Pencegahan karies

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya kesehatan yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal adalah usaha kesehatan gigi dan mulut (Rosihan, 2012). Status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-I

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi anak di Indonesia adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian lebih dari orang tua maupun praktisi di bidang kedokteran gigi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 mengungkapkan bahwa proporsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga dengan kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata-1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Malik, 2008).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Malik, 2008). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Malik, 2008). Kesehatan gigi atau yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi tidak hanya memiliki fungsi untuk mengunyah makanan, tetapi juga memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan mulut diperlukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak ABSTRAK Tingkat sosial ekonomi orang tua memberikan pengaruh yang signifikan terhadap indeks karies anak. Peranan tingkat sosial ekonomi orang tua ditinjau dari segi pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya (Turner et al, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya (Turner et al, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang

Lebih terperinci

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA USIA 12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR GMIM IV TOMOHON Novarita Mariana Koch *, Mustapa Bidjuni * *Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anxiety adalah perasaan berupa ketakutan atau kecemasan yang merupakan respon terhadap ancaman yang akan datang. Kecemasan merupakan respon normal terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara oleh Departemen Kesehatan sebesar 25,9% penduduk Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia 48-60 bulan di TK Negeri Pembina Denpasar Dylan Dharmalaksana, L W Ayu Rahaswanti, Luh Seri Ani Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Mulut. Ruang lingkup penelitian ini pencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sentra Pengasapan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik ABSTRAK Perawatan ortodontik sedang diminati oleh masyarakat Indonesia karena meningkatnya kepedulian masyarakat mengenai kesehatan gigi dan tingginya tingkat maloklusi di Indonesia. Tujuan perawatan ortodontik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin. 1 Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kecemasan dental, pencabutan gigi, mahasiswa program profesi pendidikan dokter gigi, rumah sakit gigi dan mulut maranatha.

ABSTRAK. Kata kunci: kecemasan dental, pencabutan gigi, mahasiswa program profesi pendidikan dokter gigi, rumah sakit gigi dan mulut maranatha. ABSTRAK Tindakan pencabutan gigi merupakan salah satu perawatan gigi yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maranatha. Prosedur pencabutan sering menjadi pencetus terjadinya kecemasan dental.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah observasional analitik. Setiap subjek hanya dikenai satu kali pengukuran tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan pengukuran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang berkaitan dengan bagian tubuh yang lain. Dampak sosial

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang berkaitan dengan bagian tubuh yang lain. Dampak sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu cermin keadaan kesehatan yang berkaitan dengan bagian tubuh yang lain. Dampak sosial yang merugikan sebagai akibat buruknya

Lebih terperinci

PENELITIAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH. Di SDN 1 Gabel Kecamatan Sumoroto Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH. Di SDN 1 Gabel Kecamatan Sumoroto Kabupaten Ponorogo PENELITIAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH Di SDN 1 Gabel Kecamatan Sumoroto Kabupaten Ponorogo Oleh: ELSA NINDHA AYU SEPTIYANI NIM : 091657 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering memengaruhi individu pada segala usia, karies gigi merupakan masalah oral yang utama pada anak-anak

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut anak adalah karies gigi. 1 Karies gigi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan rongga mulut mempengaruhi sikap dan perilaku mengenai kesehatan gigi dan rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado 1 Raissa Y. E. Rengkuan 2 Pemsi M. Wowor 1 Christy N. Mintjelungan 1 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pemenuhan kesehatan pada umumnya dan kesehatan gigi-mulut khususnya terutama untuk mempertahankan fungsi kunyah pada panderita edentulous diperlukan gigi tiruan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001) dan menempati peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di Asia Tenggara serta terdiri dari banyak pulau dan terbagi dalam 34 provinsi. Berdasarkan data sensus penduduk pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 32 pasangan ibu dan anak usia 3 sampai 5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan sebuah peristiwa alamiah yang dialami setiap wanita yang telah berumah tangga atau telah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis. Kehamilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi di Indonesia pada saat ini perlu mendapat perhatian serius, karena masyarakat masih menganggap masalah kesehatan gigi belum menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan domain yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana melalui pendidikan.

Lebih terperinci

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies. ABSTRAK Status gizi yang kurang maupun berlebihan akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lain, salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut. Skor karies pada anak malnutrisi tinggi karena kemampuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN DISKOLORASI GIGI (Studi Pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah)

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN DISKOLORASI GIGI (Studi Pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah) HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN DISKOLORASI GIGI (Studi Pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat

Lebih terperinci

PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh: KHOIRUN NISA NIM. 031610101084 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) SKRIPSI Oleh Eny Nurmaida NIM 112010101019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut di dunia. Di negara maju dan negara yang sedang berkembang, prevalensi karies gigi cenderung meningkat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap sejumlah subyek menurut keadaan sebenarnya, tanpa ada intervensi dari peneliti.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Dental Anak Usia 6 Tahun

BAB 5 HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Dental Anak Usia 6 Tahun 32 BAB 5 HASIL PENELITIAN Dari Penelitian Analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Sekolah Dasar Pelangi kasih, Sekolah Dasar Theresia, dan Sekolah Dasar Negeri Pegangsaan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN KIKA (KARTU INDIKATOR KARIES ANAK) TERHADAP PERILAKU IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI SULUNG DI KELURAHAN RANDUSARI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa. Anak harus dididik dan diarahkan sejak usia dini. Anak merupakan anugerah orangtua dari Allah SWT sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeliharaan gigi anak merupakan salah satu komponen penting dalam mencegah timbulnya permasalahan lebih lanjut pada rongga mulut. Pencegahan yang dilakukan sejak

Lebih terperinci

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49 A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49 HUBUNGAN KEBIASAAN ANAK MENJAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PADANG TIMUR

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI Yessi Yuzar, Eldarita (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri seseorang dapat timbul salah satunya bila memiliki senyum dengan susunan gigi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT.... xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam pencernaan, gigi dan mulut berperan untuk mengunyah dan mengancurkan makanan yang masuk kedalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN DI RSGM UNIVERSITAS JEMBER

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN DI RSGM UNIVERSITAS JEMBER HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN DI RSGM UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI Oleh Nita Rupirda Primatika NIM 091610101061 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih sangat memprihatinkan sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan bagian terpenting dalam rongga mulut, karena adanya fungsi gigi yang tidak tergantikan, antara lain untuk mengunyah makanan sehingga membantu pencernaan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES DAN INDEKS ORAL HIGIENE PADA MURID SMP

HUBUNGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES DAN INDEKS ORAL HIGIENE PADA MURID SMP HUBUNGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES DAN INDEKS ORAL HIGIENE PADA MURID SMP SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Karies gigi, nutrisi, indeks karies.

ABSTRAK. Kata kunci: Karies gigi, nutrisi, indeks karies. ABSTRAK Karies gigi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negaranegara industri, mempengaruhi 60%-90% anak-anak sekolah dan sebagian besar orang dewasa. Karies memiliki hubungan yang erat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes, 2006). Kondisi tubuh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian 68 Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian 69 Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian 70 Lampiran 4 Informed Consent KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Dewasa ini penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan penyakit karies gigi (Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

SKRIPSI MITHA SARWO INDAH

SKRIPSI MITHA SARWO INDAH HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KESEHATAN IBU TERHADAP STATUS ANTENATAL CARE (ANC) (STUDY ANALITIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPUREJO KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah 46 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas I Denpasar Selatan berada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

Lebih terperinci

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume Nomor 1, Januari-Juni 2017 Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado 1 Olivia R. Anggow 2 Christy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERILAKU MEMBERSIHKAN GIGI DENGAN PENGALAMAN KARIES PADA ANAK SINDROMA DOWN USIA 6-18 TAHUN DI SEKOLAH LUAR BIASA C (SLB-C) KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI, 2012). Pelayanan

Lebih terperinci

D. Instrumen Penelitian Uji validitas Uji reliabilitas...39 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian...41 F. Alur Penelitian...

D. Instrumen Penelitian Uji validitas Uji reliabilitas...39 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian...41 F. Alur Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi isu global yang perlu diperhatikan. Pentingnya kesehatan gigi dapat dilihat dari terselenggaranya program Oral Health 2010 yang

Lebih terperinci

GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN

GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN GAMBARAN INDIKASI PENCABUTAN GIGI DALAM PERIODE GIGI BERCAMPUR PADA SISWA SMP NEGERI 1 LANGOWAN 1 Inka J. Fenanlampir 2 Ni Wayan Mariati 2 Bernat Hutagalung 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies gigi masih menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi pada masyarakat Indonesia, tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga terjadi pada anak-anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu masalah kesehatan yang memerlukan penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak mengabaikan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI. 19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory study atau disebut juga dengan penelitian deskriptif, menggunakan kuesioner yang diisi oleh Odapus dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit karies gigi merupakan masalah utama dalam rongga mulut saat ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies, disebabkan karena lapisan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... Halaman i ii iii v vi xi x xi xii BAB

Lebih terperinci