1.PERTANIAN. B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1.PERTANIAN. B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan"

Transkripsi

1 1

2 1.PERTANIAN B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 yaitu mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan meperhat ikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah dan tugas pembantuan tersebut didasarkan pada prinsip tata pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan amanat Undang-undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu Kepala Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah, berupa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) yang menekankan pada aspek pengawasan dan pengendalian guna melihat dan mengevaluasi terhadap perkembangan kinerja penyelenggaran Pemerintahan Daerah, Khususnya menyangkut pelaksanaan berbagai urusan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Pemilihan secara langsung kepala daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 menyebabkan adanya hubungan kesetaraan dan kemitraan antara kepala daerah yang menjalankan fungsi eksekutif dengan DPRD yang menjalankan fungsi legislatif dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Kondisi tersebut menjadi landasan terbentuknya hubungan checks and balances yang lebih seimbang antara kepala daerah dengan DPRD. LKPJ Bupati Karawang Tahun 2016, merupakan LKPJ pertama Bupati Karawang masa pemerintahan , dimana secara umum berisi ringkasan pertanggungjawaban Bupati Karawang selama kurun waktu tahun 2016, yang terdiri atas : 1. Arah kebijakan umum pemerintahan daerah; 2

3 2. Pengelolaan keuangan daerah secara makro, termasuk pendapatan dan belanja daerah; 3. Penyelenggaraan tugas pembanguan; dan 4. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Dasar Hukum Dasar hukum bagi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Karawang, tahun 2016 adalah : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang; 3

4 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2005 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 7. Perturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepala Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daserah, Kecamatan dan Kelurahan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 15 Januari 2014 tentang Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 11 Tahun 2014 tanggal 18 Septembar 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; 13. Peraturan Bupati Karawang Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD) Kabupaten Karawang Tahun Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang selama tahun 2016, mendapat dana APBN tugas pembantuan sebesar Rp ,00 yang berasal dari Ditjen Tanaman Pangan. Sampai dengan semester II tahun anggaran 2016 telah terealisasi sebesar Rp ,00 atau 82,98 %, yang dialokasikan untuk : 1) Program Pengelolaan Produksi Tanaman Serelia (Padi dan Jagung) mendapatkan dana sebesar Rp ,00 dan sampai semester II TA 2016 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 85,01 % dengan kegiatan sebagai berikut : 4

5 *) Fasilitasi budidaya Padi sawah system Jajar Legowo dan Jagung hibrida dengan dana sebesar Rp ,00 realisasi sebesar Rp ,00 atau 85,01 %. Hasil Kegiatannya adalah sebagai berikut : - Terlaksananya penerapan budidaya Padi Sawah system Jajar Legowo seluas Ha di 30 Kecamatan, dan padi organik seluar 40 Ha di 1 Kecamatan serta Jagung Hibrida seluas 500 ha di 5 Kecamatan. 2) Program Pengelolaan Produksi aneka Kacang dan Umbi mendapatkan dana sebesar Rp ,00 dan sampai semester II TA 2016 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 78,84 % dengan kegiatan sebagai berikut : *) Fasilitasi budidaya Kedelai dengan dana sebesar Rp ,00 realisasi sebesar Rp ,00 atau 78,84 %. Hasil Kegiatannya adalah sebagai berikut : - Terlaksananya fasilitasi Kedelai seluas 800 Ha di 7 Kecamatan. 3) Dukungan Manajemen dan Teknis mendapatkan dana sebesar Rp ,00, realisasi sebesar Rp atau 70,11 %. Hasil kegiatannya adalah tersusunnya 2 jenis laporan. Evaluasi Kinerja Sasaran Tahun 2016 Pada tahun anggaran 2016 terdapat 7 (Tujuh) sasaran stratejik yang dilaksanakan oleh Dinas berdasarkan 7 indikator kinerja sasaran, dengan indikator kinerja dengan capaian kinerja 100%. 5

6 Tabel Perbandingan Data Capaian Kinerja NO URAIAN Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Aparatur Mewujudkan Petani Tangguh Mandiri Memperbaiki Pola Tanam dan Tata Guna Lahan dan Air Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk Mendukung Usaha Tani /Usaha Perkebunan Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian /Perkebunan Mengoptimalkan Pemanfaatan Lahan Secara Serasi dan Seimbang Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Peternakan SASARAN INDIKATOR KINERJA Terlayaninya kebutuhan dinas Jumlah Petani Tangguh Mandiri yang Terlatih Luas lahan yang dioptimalisasi kan Jumlah sarana dan prasarana yang memadai Jumlah penerapan teknologi pertanian / perkebunan tepat guna Luas lahan yang direhabilitasi untuk konservasi sumber daya hutan Jumlah ternak yang diproduksi dan divaksinasi TARGET REALISASI % CAPAIAN SATUAN % , , % , , % , , % , , % % % Akuntabilitas Keuangan Anggaran Belanja Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Peternakan Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,00 dan terealisir Rp ,00 Rincian lengkap APBD Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang terlihat pada tabel berikut : 6

7 Tabel TARGET DAN REALISASI ANGGARAN Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang No Urut URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH (KURANG % 1 PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 11, PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,00 ( ,00) 11, Hasil Retribusi Daerah , ,00 ( ,00) 41, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yg Sah ,00 0,00 ( ,00) 0,00 2 BELANJA DAERAH , ,00 ( ,00) 97, BELANJA TIDAK LANGSUNG , ,00 ( ,00) 95, Belanja Pegawai , ,00 ( ,00) 95, BELANJA LANGSUNG , ,00 ( ,00) 97, Belanja Pegawai , ,00 ( ,00) 96, Belanja Barang dan Jasa , ,00 ( ,00) 97, Belanja Modal , ,00 ( ,00) 98,18 Potensi Pertanian SURPLUS/DEFISIT ( ,00) ( ,00) ,00 97,91 SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAN ( ,00) ( ,00) ,00 97,91 Kabupaten Karawang merupakan lumbung padi Jawa Barat dan salah satu daerah yang dapat memberikan kontribusi kebutuhan beras nasional, setiap tahunnya mencapai ton/tahun. Tabel Jenis Komoditas dan Luas Tanam Tanaman Padi Sawah, Palawija, dan Hortikultura Kabupaten Karawang Tahun No Uraian Padi Sawah Kedelai Kacang Hijau Jagung Pipilan Kering Ketela Pohon Ubi Jalar

8 Tabel Jenis Komoditas dan Produktivitas Tanaman Padi Sawah, Palawija, dan Hortikultura Kabupaten Karawang Tahun (Kw/Ha) No Uraian Padi Sawah 74,37 75,61 76,05 79,99 75,39 2 Kedelai 13,30 16,60 14,36 12,96 15,70 3 Kacang Hijau 10,80 11,05 11,42 16,22 13,84 4 Jagung Pipilan Kering 58,98 59,00 58,00 58,68 60,20 5 Ketela Pohon ,04 167,07 6 Ubi Jalar ,67 147,48 Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan 1. Pertanian Sebagai salah satu daerah lumbung padi di Jawa Barat, Kabupaten Karawangmasih dapat memberikan kontribusi bagi kebutuhan beras nasional yang rata-ratanya mencapai ton beras/tahun. a) Potensi tanaman padi : (1) Luas lahan sawah : Ha Sawah pengairan teknis : Ha Sawah setengah teknis :... Ha Sawah pengairan sederhana : 27 Ha Sawah tadah hujan : Ha Sawah irigasi desa/non PU :... Ha (2) Luas pemanfaatan lahan sawah sebagai berikut : Ditanami padi 2 kali satu tahun : Ha Ditanami padi 3 kali satu tahun : Ha Ditanami padi 1 kali setahun : Ha Pada tahun 2016 produksi padi mencapai ton GKP yang terdiri dari produksi padi sawah ton GKP dan produksi padi gogo ton GKP. Luas panen padi sawah mencapai Ha dengan produktivitas 75,39 kwintal GKP/Ha,dan luas panen padi gogo mencapai Ha dengan produktivitas 41,34 kwintal GKP/Ha. 8

9 Tabel Perkembangan Luas Lahan Sawah di Kab. Karawang Per Desember Tahun (dalam Ha) Kecamatan Karawang Barat Karawang Timur Majalaya Klari Telukjambe Barat Telukjambe Timur Ciampel Pangkalan Tegalwaru Rengasdengklok Jayakerta Kutawaluya Batujaya Tirtajaya Pakisjaya Pedes Cilebar Cibuaya Cikampek Purwasari Tirtamulya Jatisari Banyusari Kotabaru Cilamaya Wetan Cilamaya Kulon Telagasari Lemahabang Rawamerta Tempuran JUMLAH b) Potensi Palawija dan Hortikultura Palawija yang ditanam antara lain: kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung, ketela pohon dan ubi. Pada tahun 2016 luas panen kedelai mencapai 854 Ha dengan produktivitas 15,70 kwintal biji kering/ha, sedangkan luas panen kacang hijau 191 Ha dengan produktivitas 13,84 Kw/Ha, produksi jagung sebesar 576,11 Ton pipilan kering dengan luas panen 95,7 Ha dan 9

10 produktivitas 60,20 Kw pipilan kering/ha, produksi ketela pohon ton dengan luas panen 217 Ha dan produktivitas 167,07 Kw/Ha, ubi jalar 58,9 ton dengan luas panen 4 Ha dan produktivitas 147,48 Kw/Ha. Tanaman hortikultura yang dibudidayakan antara lain: jamur merang, kacang panjang, mentimun, terong, caisin, kangkung, bayam dan cabe merah/rawit, petsai dan mentimun. Jamur merang merupakan komoditas yang dijadikan prioritas unggulan lokal sehingga berbagai upaya dalam pengembangan komoditas ini senantiasa dilakukan secara terintegrasi. Pada tahun 2016 produksi jamur merang mencapai Ton dengan produktivitas 2,46 Kw/kubung. Terjadi penurunan produksi sebesar 716 ton atau 17,33 % dibandingkan tahun Jumlah kubung tahun 2016 yang berproduksi juga mengalami penurunan dari kubung menjadi kubung. Dari sisi pemasaran ada kenaikan harga jual jamur dari Rp /kg menjadi Rp /kg. a. Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pembangunan Bidang Pertanian di Kabupaten Karawang pada Tahun 2016 menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Produktivitas padi sawah pada tahun 2015 mencapai 79,99 Kw GKP/Hektar turun menjadi Kw GKP/hektar pada tahun Sedangkan Produktivitas padi gogo pada tahun 2015 sebesar 32,9 Kw GKP/ha naik menjadi kw GKP/ha pada tahun Produksi padi sawah pada tahun 2015 mencapai ,55 ton GKP turun menjadi ton GKP, sedangkan produksi padi gogo tahun 2015 mencapai 6.261,95 ton GKP pada tahun 2016 turun menjadi ton GKP. Perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah dan padi gogo dari tahun 2012 sampai dengan 2016 tersaji pada tabel berikut : 1 0

11 Tabel Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Tahun 2012 s.d No. Tahun Luas Panen Produksi (Ton GKP) Produktivitas (Kw/Ha) , , , ,55 79, , Tabel Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi gogo Tahun 2012 s.d No. Tahun Luas Panen Produksi (Ton GKP) Produktivitas (Kw/Ha) , , , ,95 32, Tabel Perkembangan Produksi dan Produktivitas Palawija Tahun 2012 s.d No. Tahun Produksi (Ton ) Produktivitas (Kw/Ha) , , , ,04 27, ,31 1 1

12 Untuk memanfaatkan potensi bahan baku jerami yang melimpah, maka budidaya jamur merang dalam rangka peningkatan pendapatan petani perlu dikembangan. Perkembangan kubung jamur pada tahun 2015 tercatat kubung. Pada tahun 2016 jumlah kubung di Kabupaten Karawang turun menjadi kubung akibat faktor usia ekonomis kubung. Penurunan jumlah kubung mengakibatkan penurunan jumlah produksi jamur merang yang mencapai 716 ton atau sebesar 17,33%, sehingga total produksi pada tahun 2016 mencapai ton, akan tetapi kalau dilihat dari produktivitas mengalami penurunan. Pada tahun 2015 Produktivitas Jamur merang sebesar 2,40 kw/kubung dan pada tahun 2016 produktivitas jamur merang meningkat menjadi 2,46 kw/kubung. Apabila diperhitungkan secara ekonomis pendapatan petani jamur tetap sebesar 17,32 %, karena ada harga jual jamur dari Rp /kg menjadi Rp /kg.Untuk lebih jelasnya perkembangan produksi dan produktivitas budidaya jamur merang dari tahun 2012 s.d. tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel Tabel Perkembangan Produksi dan Produktivitas Jamur Merang Tahun 2015 s.d Jumlah Kubung (unit) Produktivitas No. Tahun Produksi (Ton) (Kw/kubung) , , , ,46 Ket: - 1 Tahun jamur merang berproduksi sebanyak 10 x panen Peningkatan produktivitas serta penganekaragaman budidaya dan usaha tani ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani di bidang teknologi budidaya, maupun manajerial usaha tani, serta berubahnya perilaku petani dari perilaku tradisional ke perilaku inovatif, didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana usaha tani, serta infrastruktur yang memadai menuju ke sentra-sentra produksi. Dengan demikian pendapatan petani pun menjadi meningkat. 1 2

13 Tabel Jenis Komoditas dan Luas Tanam Tanaman Padi Sawah, Palawija, dan Hortikultura Kab. Karawang Tahun No. Uraian Padi Sawah Kedelai Kacang Hijau Jagung pipilan kering Ketela Pohon Ubi Jalar Tabel Jenis Komoditas dan Produktivitas Tanaman Padi Sawah, Palawija, dan Hortikultura Kab. Karawang Tahun (kw/ha) No. Uraian Padi Sawah 74,37 75,61 75,49 79,48 75,39 2. Kedelai 13,30 16,60 14,36 12,96 15,70 3. Kacang Hijau 10,80 11,05 11,42 16,22 13,84 4. Jagung pipilan kering 58,98 59,00 58,00 58,68 60,20 5. Ketela Pohon ,04 167,07 6. Ubi Jalar ,67 147,48 Pada tahun 2016 produksi padi secara keseluruhan menurun sebesar ,5 ton GKP atau 4,36 % dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi dan produktivitas komoditas padi disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel Data Produksi dan Produktivitas Padi Tahun No. Jenis Komoditas Padi Sawah Luas Panen (ha) Produksi (Ton GKP) ,

14 No. Jenis Komoditas Produktivitas (Kw/Ha) 74,37 75,61 76,05 79,9 75,39 2. Padi Ladang Luas Panen (ha) Produksi (Ton GKP) Produktivitas (Kw/Ha) Jumlah Produksi (ton GKP) berikut ini : , ,01 34,15 40,,83 32, , Kondisi perkembangan produksi palawija selama 5 tahun terakhir disajikan pada tabel Tabel Data Produksi Palawija (Ton) Tahun No. Jenis Komoditas Jagung tua ,25 576,11 Jagung muda Kedelai tua , ,78 Kedelai muda Kacang tanah , Kacang hijau ,31 264,34 5. Ubi kayu , Ubi jalar ,2 58,9 Jumlah produksi , ,13 Produktivitas 64,86 48,59 51,13 27,11 43,31 Komoditi sayuran utama yang menjadi unggulan Kabupaten Karawang adalah jamur merang. Kebutuhan jamur merang diperkirakan terus akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Selain itu dari sisi geografis Kabupaten Karawang mempunyai potensi pengembangan yang bagus serta ditunjang dengan peluang pemasaran yang besar. 1 4

15 Tabel Data Jumlah Kubung, Produksi dan Produktivitas Jamur Merang No. Komoditas Jamur Merang Jumlah kubung (unit) Produksi (ton) Produktivitas (Kw/Kbg/panen) 2,25 2,30 2,30 2,40 2,46 2) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tabel Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun No. Uraian Pendapatan Petani Keterangan : Asumsi Pendapatan petani padi sawah/ha/musim Pendapatan petani pada tahun 2015 berdasarkan asumsi pendapatan petani padi sawah/ha/musim sebesar Rp ,- sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp ,- meningkat sebesar 19,24 %, seiring dengan keberhasilan program penerapan teknologi Pertanian system Jajar Legowo di Kabupaten Karawang, dan kenaikan harga gabah kering panen di pasaran. 3) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Produksi daging berkurang dari tahun lalu karena populasi ternak potong terutama sapi potong mengalami penurunan populasi akibat Jumlah kelahiran tidak sebanding dengan jumlah pemotongan danpembatasan jumlah impor sapi potong. Untuk daging dari ternak unggas juga mengalami penurunan akibat penurunan populasi ternak unggas karena banyaknya serangan penyakit pada ternak unggas, harga pakan yang tinggi dan harga bakalan ternak yang mahal. 1 5

16 Produksi hasil peternakan berupa daging tahun 2015 rata-rata 8.988,00 Ton turun menjadi Ton pada tahun Produksi telur tahun 2015 rata-rata sebesar 3.974,4 Ton turun menjadi Ton pada tahun Tabel Perkembangan Produksi Hasil Peternakan (ton) Tahun 2012 s.d No. Tahun Daging Telur , , , , , , , , , ,00 Tabel Jumlah Konsumsi per Kapita Tahun (kg/kap/th) No. Uraian Daging 10,10 9,09 9,00 8,69 7,48 2. Telur 9,25 9,00 9,00 8,75 7,65 3. Susu 0,29 0,25 0,20 0,19 0,15 Tabel Jumlah Produksi dan Populasi Peternakan Tahun No. Uraian A. Jumlah Produksi (ton) 1. Daging , , , , ,00 2. Telur 4.625, , , , ,00 3. Susu 54,00 50,00 40,00 34,16 28,00 B. Jumlah Populasi (ekor) 1. Ternak besar Ternak kecil Unggas

17 4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Tabel Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Tahun No. Uraian Pendapatan Peternak Penurunan jumlah produksi peternakan baik berupa daging, telur maupun susu ternyata berdampak pada kenaikan harga produksi dan pendapatan peternak. Pendapatan peternak tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 justru mengalami kenaikan sebesar 7,9%. Hal ini dapat terjadi akibat penurunan populasi ternak yang berproduksi di Kabupaten Karawang. 5) Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak Tabel Pencegahan,Penanggulangan Penyakit Ternak Tahun No. Uraian I. PeningkatanPengendalian PenyakitHewanMenular a. Vaksin anthrax (dosis) b. Vaksin Rabies (dosis) 5.000/5.036 ekor / ekor dosis/ domba:13.282e kor /sapi :8.358 ekor dosis Sapi: Domba: Dosis Sapi:1.744 Domba: /708 ekor 800 dosis/ekor 860 dosis 640 dosis c. Desinfectan (liter) d. Vaksin flu burung (dosis) / ekor /6.500 ekor Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan PeternakanKab. Karawang dosis/ekor dosis dosis Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak pada tahun 2016 terlihat mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, baik dari jumlah dosis vaksin/obat maupun dari jumlah ternak yang ditangani, kecuali untuk penanganan flu burung tidak mengalami penurunan/peningkatan jumlah ternak yang ditangani. 1 7

18 Jumlah Sarana Peternakan yang terdapat di Kabupaten Karawang tidak pernah mengalami perubahan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah. Tabel Jumlah Sarana Peternakan Kabupaten Karawang Tahun (Unit) No. Uraian TPHT RPH TPH Klinik hewan b. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Pertanian 1) Permasalahan a) Tidak serempaknya tanam, karena tidak sesuai dengan jadual tanam yang telah ditetapkan per golongan air, sehingga memicu merebaknya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), karena rantai makanan OPT tidak terputus dan selalu tersedia, sehingga mengakibatkan penurunan produksi dan produktivitas tanaman di daerah tertentu karena tingginya serangan OPT dan Bencana Alam; b) Kandungan bahan organik pada lahan pertanian sangat rendah; c) Kerusakan infrastruktur pertanian (Irigasi, Jalan Usaha Tani) yang hampir merata di seluruh wilayah d) Kurang mandirinya kewirausahaan petani; e) Masih rendahnya kompetensi kelompok tani dan kelembagaan penyuluhan; f) Menurunnya minat generasi muda untuk terjun di bidang usaha pertanian; g) Masih rendahnya tingkat inovasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian terhadap penerapan paket teknologi pertanian spesifik lokasi. h) Loses padi tinggi (12,6 %) karena Alsin pasca panen (Power Threser, Combine Harvester) kurang. 1 8

19 2) Pemecahan Masalah a) Pengkajian ulang jadual tanam serta rehabilitasi infrastruktur jaringan irigasi dan jalan usaha tani b) Penelitian dan pengkajian teknologi varietas padi yang tahan kekeringan, dengan potensi hasil tinggi serta tahan terhadap serangan OPT; c) Perbaikan Infrastruktur Pertanian (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani, Jalan Usaha Tani) dan pengadaan Alsintan Pasca panen; d) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani/kelompok tani melalui diklat informasil sesuai dengan kebutuhan lapangan; e) Meningkatkan penerapan paket teknologi tanah lingkungan keberlanjutan usahatani di lapangan; f) Menumbuhkembangkan wira usahatani yang lebih menjanjikan; g) Penataan kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan petani; h) Penguatan dan pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S); i) Pengembangan sistem informasi penyuluhan. j) Menambah Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) c. Penghargaan yang Diperoleh 1) Penghargaan dari Menteri Pertanian untuk Produk Pertanian Berdaya Saing Tahun 2013 kepada UD Telur Asin Surya Abadi, Desa Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat 2) Juara I Bidang Inovasi Teknologi Pengendalian OPT Tingkat Provinsi Jawa Barat (atas nama H. Akom, Gapoktan Dewi Sri, Desa Caiumulya, Kecamatan Telagasari) 3) Juara Harapan I, Hari Krida Pertanian Tingkat Provinsi Jawa Barat 1 9

20 2. KEHUTANAN Secara umum pelestarian sumberdaya alam dilakukan dengan tujuan untuk : (1) memantapkan, melindungi dan mengamankan keberadaan kawasan hutan sebagai aset negara dan (2) menjaga fungsi serta memulihkan hutan dan lahan kritis.rehabilitasi hutan dan lahan dilaksanakan dalam rangka mengurangi lahan kritis, baik untuk hutan darat maupun hutan pantai. Hasil Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Gerakan Rehabilitasi Hutan (GERHAN) yang dimulai tahun 2004 telah berhasil melakukan penanaman untuk mengurangi lahan kritis seluas 8.500,5 Ha, sampai dengan tahun 2014, sedangkan pada tahun belum dilaksanakan upaya rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kabupaten Karawang. 1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan No. Tabel Perkembangan Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Lahan Darat di Luas Kawasan Hutan Tahun Luas Lahan Kritis Luas Penanaman Sisa Lahan Kritis , , ,2 270, , , , , ,36 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang 2 0

21 Tabel Perkembangan Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Lahan Hutan Pantai di Luar Kawasan Hutan No. Tahun Luas Lahan Kritis Luas Penanaman Sisa Lahan Kritis , , ,5 35, , ,0 6, , , ,50 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan PeternakanKab. Karawang Hutan mangrove di Kabupaten Karawang tersebar di sembilan kecamatan, yaitu : Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya, Pedes, Cilebar, Tempuran, Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan. Potensi koloni hutan mangrove yang terbesar terdapat di Kecamatan Tirtajaya, Cibuaya, Cilebar dan Cilamaya, sedangkan di kecamatan-kecamatan lainnya hanya bersifat setempat dengan jumlah pohon yang tinggal beberapa batang saja. Mengingat mangrove lebih cocok tumbuh di tanah yang berpasir lumpur, khusus di daerah Pakisjaya yang struktur tanahnya hanya berpasir dan tidak berlumpur, vegetasi didominasi oleh tanaman pakis atau Pinus merkusii, bukan vegetasi mangrove. 2 1

22 Tabel Luas Desa, Panjang Garis Pantai dan Hutan Mangrove No. Kecamatan Desa Luas Desa Panjang Garis Pantai (km) Luas Hutan Mangrove 1. Pakisjaya Tanjungpakis , Batujaya Segarjaya , Tirtajaya Tambaksari Cibuaya Sedari Cemarajaya Pedes Sungaibuntu 996 4, Cilebar Pusakajaya Utara 866 6,3 65 Mekarpohaci 872 2, Tempuran Tanjungjaya ,7 5 Sumberjaya 686 0,6 3 Cikuntul 547 0,8 4 Tempuran Ciparagejaya 480 2, Cilamaya Kulon Pasirjaya 862 0,9 5 Sukajaya 620 3, Cilamaya Wetan Sukakerta Rawagempol Kulon 548 1,7 - Muara Baru 738 4,5 60 Muara ,8 75 JUMLAH , Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan& Distanhutbunak Kab. Karawang Catatan : 369 Ha adalah di luar kawasan hutan Jumlah total lahan kritis di Kabupaten Karawang pada tahun 2016 adalah 7.171,86 Ha tersebar di 14 Kecamatan (9 Kecamatan di wilayah pantai dan 5 Kecamatan di wilayah darat), seperti terlihat pada tabel berikut ini : 2 2

23 No. Kecamatan Tabel Perbandingan Luas Lahan Kritis Luas Pakisjaya , , Ciampel ,0 707,0 797,58 3. Tegalwaru ,5 731,5 731,5 344,23 4. Batujaya , , Tirtajaya ,0 830,0 905,7 6. Cilamaya Wetan ,8 612,3 612,3 566,30 7. Pedes ,0 515, Telukjambe Timur ,0 480, Tempuran ,5 379,5 379,5 396, Telukjambe Barat ,0 215,0 922,5 11. Cibuaya ,0 270, Cilebar ,0 156, Pangkalan 92 65,3 30,3 30,3 344, Cilamaya Kulon 82 81,3 71,3 71,3 103,13 T O T A L , , , ,86 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang a. Urutan dari yang terluas lahan kritisnya adalah kecamatan : Pakisjaya, Ciampel, Tegalwaru, Batujaya, Tirtajaya, Cilamaya Wetan, Pedes, Telukjambe Timur, Tempuran, Telukjambe Barat, Cibuaya, Cilebar, Pangkalan dan Cilamaya Kulon. b. Kecamatan Pakisjaya mempunyai lahan kritis terluas, yakni Ha atau hampir 20% dari luas area se-kecamatan. Kecamatan Cilamaya Kulon lahan kritisnya sekitar 81,3 Ha. Data kerusakan hutan selama tahun 2016 adalah terjadinya kerusakan sebagian kawasan hutan di Kabupaten Karawang yang disebabkan oleh alih fungsi hutan menjadi tambak, dan banyaknya lahan yang dimiliki oleh pengusaha di kawasan industri yang dibiarkan terlantar. 2 3

24 No. Tabel Perkembangan Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Lahan Darat di Luas Kawasan Hutan Tahun Luas Lahan Kritis Luas Penanaman Sisa Lahan Kritis , , ,2 164, , ,4 165, , , ,36 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang No. Tabel Perkembangan Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Lahan Hutan Pantai di Luar Kawasan Hutan Tahun Luas Lahan Kritis Luas Penanaman Sisa Lahan Kritis , , ,5 35, , ,50 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang No. Tahun Tabel Perkembangan Luas Hutan Kota di Kab. Karawang Luas Hutan Kota Luas Penanaman Jumlah ,6 1,5 1,5 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang 2 4

25 2) Program Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan Tabel Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan No. Uraian Lebah madu (stup) Pengembangan bambu (ha) Pengembangan wisata alam (paket) Pemanfaatan lahan bawah tegakan (ha) Jamur Tiram (beglog) Rumah Walet Sederhana (unit) Budidaya Trubuk (ha) Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang 3) Program Penataan dan Pemantapan Kawasan Hutan Tabel Penataan dan Pemantapan Kawasan Hutan Tahun No. Uraian Jumlah Kajian Rencana Teknis Tahunan Rehabilitasi (RTnRHL) 2. Rencana strategis pengelolaan kawasan lindung 3. Rencana Tindak lanjut pengelolaan kawasan lindung 4. RUK Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan 6 buku Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang Kabupaten Karawang sampai saat ini memiliki sumber daya hutan, yang terdiri dari : hutan produksi, hutan bakau dan hutan lindung, dimana kawasan hutan produksi dan hutan lindung sebagian besar terletak di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru, sedangkan hutan bakau terdapat di daerah pantai utara; yaitu di Kecamatan Batujaya, Cibuaya, Pakisjaya, Cilamaya Wetan dan Tirtajaya. Berdasarkan kondisi yang ada, sampai dengan tahun 2010 luas hutan di Wilayah Kabupaten Karawang mencapai Ha, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. S.276/Menhut/VII/2010, terdiri atas : a. Hutan Lindung : ±9.325,7 Ha terletak di : Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, 2 5

26 Cibuaya dan Cilamaya Wetan. b. Hutan Produksi Terbatas : ±3.643,14 Ha terletak di : Kecamatan Tegalwaru,Pangkalan dan Ciampel c. Hutan Produksi Tetap :±10.557,59Ha terletak di : Kecamatan Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Pangkalan, Tegalwaru dan Ciampel. Tabel Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Statusnya No Uraian Luas A. Kawasan Konservasi 1. Cagar Alam Suaka Margasatwa Taman Wisata Taman Buru Taman Nasional Taman Hutan Raya B. Hutan Lindung C. Hutan Produksi 1. Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Konservasi Hutan Kota ,5 Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang Hutan mangrove di Kabupaten Karawang tersebar di sembilan kecamatan, yaitu : Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya, Pedes, Cilebar, Tempuran, Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan. Potensi koloni hutan mangrove yang terbesar terdapat di Kecamatan Tirtajaya, Cibuaya, Cilebar dan Cilamaya, sedangkan di kecamatan-kecamatan lainnya hanya bersifat setempat dengan jumlah pohon yang tinggal beberapa batang saja. Mengingat mangrove lebih cocok tumbuh di tanah yang berpasir lumpur, khusus di daerah Pakisjaya yang struktur tanahnya hanya berpasir dan tidak berlumpur, vegetasi didominasi oleh tanaman pakis atau Pinus merkusii, bukan vegetasi mangrove. 2 6

27 Tabel Luas Hutan Mangrove Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan Tahun 2016 No. Kecamatan Desa Luas Desa Panjang Garis Pantai (km) Luas Hutan Mangrove 1. Pakisjaya Tanjungpakis , Batujaya Segarjaya , Tirtajaya Tambaksari Cibuaya Sedari Cemarajaya Pedes Sungaibuntu 996 4, Cilebar Pusakajaya Utara 866 6,3 65 Mekarpohaci 872 2, Tempuran Tanjungjaya ,7 5 Sumberjaya 686 0,6 3 Cikuntul 547 0,8 4 Tempuran Ciparagejaya 480 2, Cilamaya Kulon Pasirjaya 862 0,9 5 Sukajaya 620 3, Cilamaya Wetan Sukakerta Rawagempol Kulon 548 1,7 - Muara Baru 738 4,5 60 Muara ,8 75 JUMLAH , Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang Catatan : 369 Ha adalah di luar kawasan hutan a. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Kehutanan Permasalahan 1. Lahan kritis baik darat maupun pantai masih luas, sementara rehabilitasinya sangat sedikit. Hal ini disebabkan antara lain oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam rehabilitasi dan konservasi kehutanan. 2. Alih fungsi lahan kehutanan banyak mengurangi vegetasi tanaman (menjadi tambak/usaha tani lainnya) sehingga mengkibatkan penurunan fungsi lahan tersebut. 3. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan peraturan Kementerian Kehutanan belum Optimal; 4. Belum mempunyai hutan kota; 2 7

28 Pemecahan Masalah 1. Menanamkan kesadaran masyarakat tentang fungsi hutan; 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan hutan; 3. Melakukan gerakan penanaman pohon di lahan kritis (darat/pantai); 4. Setiap kegiatan alih fungsi lahan harus diimbangi dengan penggantian vegetasi tanaman melalui kegiatan penanaman kembali atau kegiatan Rehabilitasi lainnya oleh pihak terkait. 5. Menetapkan ruang terbuka hijau sebesar 30 % kepada pengusaha yang telah menguasai lahan/membebaskan lahan. 6. Dibuatkan hutan kota b. Penghargaan yang Diperoleh Tahun 2016 Juara III LKMA Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUA) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, a.n. Gapoktan Sri Tani, Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari 2 8

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 31 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pantai utara Pulau Jawa, dalam hal ini kabupaten yang termasuk dalam wilayah tersebut yaitu Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 50 2011 SERI. A PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 50 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PADA DINAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN

PROFILE DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROFILE DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN LATAR BELAKANG Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian di Kabupaten Karawang, dimana peran tersebut digambarkan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 16 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 16 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 16 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KECIPTAKARYAAN PADA DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PELAYANAN KEBINAMARGAAN DAN PENGAIRAN PADA DINAS

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci

PROFILE DINAS CIPTA KARYA

PROFILE DINAS CIPTA KARYA PROFILE DINAS CIPTA KARYA A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI Dinas Cipta Karya adalah pelaksanaan Bidang Pekerjaan Umum Khususnya bidang Keciptakaryaan yang diberikan kewenangan dan kepercayaan untuk menjadikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 40 2011 SERI. A PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 24 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 24 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 24 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN SEKOLAH DASAR PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

PROFILE BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KARAWANG

PROFILE BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KARAWANG PROFILE BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KARAWANG VISI DAN MISI Visi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten adalah PetaniNelayan Sejahtera

Lebih terperinci

Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD 0-06 BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI NO II URUSAN PILIHAN PERTANIAN Program Pengembangan Agribisnis Kinerja Program Meningkatnya aktivitas ekonomi regional

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Karawang Tahun 2013 sebanyak 123,1 ribu rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Karawang Tahun 2013 sebanyak 123,1 ribu rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Karawang Tahun 2013 sebanyak 123,1 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian Berbadan Hukum di Kabupaten Karawang Tahun 2013 sebanyak 8 Unit Jumlah

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Lahan Pertanian (Sawah) Luas (km 2 ) Lahan Pertanian (Bukan Sawah) Luas (km 2 ) 1. Irigasi Teknis 15.250 1. Tegal / Kebun 30.735 2. Irigasi Setengah Teknis

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD, DINAS DAERAH, LEMBAGA TEKNIS DAERAH, KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN 4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah terutama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah terutama hasil pertaniannya. Pertanian di Indonesia dapat berkembang dengan baik karena didukung oleh beberapa

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 19/3/52/Th.X, 1 Maret 216 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 214 (ATAP 214) produksi

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA DAN SYARAT KAWASAN PERTANIAN DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA A. KEMENTRIAN : (18) KEMENTERIAN PERTANIAN FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 215 B.

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Renstra BKP5K Tahun

Renstra BKP5K Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16 KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2013) No. 18/03/33 Th.VIII, 3 Maret 2014 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 diperkirakan 10,34 juta ton gabah kering

Lebih terperinci

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b. 30 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PERTANIAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi 7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Komoditi padi sebagai bahan konsumsi pangan pokok masyarakat, tentunya telah diletakkan sebagai prioritas dan fokus kegiatan program

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 16/03/Th.VIII. 02 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2014 SEESAR 1.820.112 TON

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database Struktur Database Existing SIPD A. Data Umum 1. Demografi 2. Geografi 3. Pemerintahan B. Sosial Budaya 1. Kesehatan 2. Pendidikan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : "MEWUJUDKAN PETANI SEJAHTERA MELALUI PERTANIAN BERKELANJUTAN" MISI 1 TUJUAN : MENINGKATKAN KUALITAS AGROEKOSISTEM : MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3. 03 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 3. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KOTA BIMA TAHUN 2016

Lebih terperinci

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015 PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 215 Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 215 PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.03.3.03.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan 1.02.03.3.03.1.11 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 1.02.03.3.03.1.11.24 Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN PLAFON ANGGARAN LOKASI SUMBER KELUARAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap

Lebih terperinci

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) 5.1.1 Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Produk Unggulan Daerah (PUD) Lamandau ditentukan melalui

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatkan kandungan bahan dan Meningkatnya luas sawah dengan kadar BO naik

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya Latar Belakang Permasalahan yang menghadang Upaya pencapaian 10 juta ton surplus beras di tahun 2014 : Alih fungsi lahan sawah

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci