BAB IV PEMBAHASAN. dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut : a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut : a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN A. Ketentuan Pelaksanaan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok Bank Syariah Mandiri berupaya meningkatkan kenyamanan nasabah yang akan berangkat haji melalui penyediaan asuransi jiwa untuk badal haji, wakaf/shadaqah jariyah sesuai permintaan nasabah pada produk tabungan mabrur. Berdasarkan peraturan pelaksanaan Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri yang diberlakukan pada tanggal 13 November 2015 dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut : 1. Ketentuan Umum Tabungan Mabrur a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah haji/umrah. Cabang tidak diperkenankan membuka satu rekening untuk beberapa calon jamaah haji/umrah. b. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan diseluruh cabang bank sesuai jam buka kas. c. Nasabah tabungan mabrur diberikan buku tabungan. d. Nasabah tidak diberikan fasilitas BSM Card e. Biaya pendaftaran nomor porsi pada aplikasi Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) adalah Rp ,- atau sesuai dengan ketentuan dari kementrian agama RI. 45

2 46 f. Nasabah yang saldonya sudah mencapai Rp ,- dapat mendaftarkan diri calon jamaah haji dan umrah melalui aplikasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dari kementrian agama kota atau kabupaten tempat domisili nasabah. g. Nasabah yang pernah menunaikan ibadah haji/umrah tetap dapat menggunakan tabungan mabrur yang dimilik nasabah untuk pelaksanaan ibadah umrah berikutnya. h. Pelaksanaan ibadah haji untuk kali keduanya dan seterusnya, nasabah tidak dapat menggunkan rekening tabungan mabrur yang sama (buka rekening baru). i. Tabungan mabrur calon jamaah haji tidak boleh ditutup s/d 2 (bulan) setelah tanggal kepulangan kloter terakhir jamaah haji Indonesia (bagi yang telah melakukan pelunasanan BPIH) atau setelah menerima pengembalian dana setoran BPIH bagi yang membatalkan diri. j. Apabila nasabah meninggal dunia, maka saldo tabungan mabrur akan diwariskan kepada pihak ahli waris yang sah menurut hukum setelah diperhitungkan biaya administrasi penutupan tabungan k. Jika buku tabungan hilang, nasabah wajib melaporkan secara tertulis kepada bank dengan melampirkan surat keteragan kehilangan dari kepolisian. l. Tabungan yang tidak aktif selama lebih dari 6 bulan (dormant account) diperlakukan mengikuti ketentuan bank yang berlaku.

3 47 m. Penggantian buku tabungan hanya dapat dilakukan apabila : 1) Buku tabungan habis 2) Buku tabungan hilang (harus disertai surat keterangan kehilangan dari kepolisia) 3) Buku tabungan rusak. n. Penggantian buku tabungan dapat dilakukan dicabang BSM seluruh Indonesia o. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada buku tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank p. Bagi hasil : 1) Nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan nasabah yang disepakati saat pembukaan rekening 2) Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke rekening tabungan pada akhir bulan berjalan atau sesuai dengan ketentuan bank 3) Nisbah bagi hasil diatur dalam ketentuan tersendiri 4) Pajak atas bagi hasil ditanggung oleh nasabah. q. Penarikan : 1) Nasabah tidak diperbolehkan melakukan penarikan saldo tabungan mabrur kecuali dalam keadaan darurat

4 48 2) Penarikan sebagaimana dimaksud pada poin pertama dapat dilakukan oleh orang yang melakukan pembukaan rekening tabungan mabrur sesuai dengann form specimen tanda tangan yang ditandatangani oleh nasabah yang berwenang atau yang diberikan kekuasaan untuk melakukan penarikan r. Penutupan : 1) Penutupan tabungan hanya dapat dilakukan dicabang penerbit atau pengelola tabungan tersebut 2) Penutupan tabungan mabrur yang dilakukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah tidak dikenakan biaya 3) Tabungan yang ditutup bukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah dikenakan biaya sebesar Rp ,- 4) Penutupan dilakukan dengan melampirkan buku tabungan dan surat keterangan dari pemilik rekening atau surat kuasa bermaterai cukup apabila dikuasakan s. Perubahan data nasabah Pemilik rekening wajib memberitahu cabang pengelola apabila terdapat perubahan nama, alamat, tanda tangan, dan kuasa dari pemilim rekening. Perubahan tersebut berlaku efektif setelah diterimanya pemberitahuan secara tertulis yang disertai dengan bukti pendukung dari pemilik rekening kepada bank. 1 1 Restu Putri Rahayu,, Peraturan Pelaksanaan Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, (Solok : Bank Syariah Mandiri Cabang Solok), hal t.d

5 49 2. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Mabrur a. Perorangan usia di atas 17 tahun b. Identitas diri calon nasabah yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli) c. Mengisi dan menandatangani : 1) Formulir pemmbukaan rekening secara lengkap dan benar 2) Surat pernyataan nasabah (menggunakan template terlampir) Fasilitas Tabungan Mabrur a. Fasilitas asuransi jiwa 1) Nasabah tabungan mabrur dapat mengajukan permohonan kesepakatan asuransi jiwa 2) Nasabah tabungan mabrur yang mendapat fasilitas asuransi jiwa adalah nasabah dengan saldo Rp ,- 3) Biaya premi asuransi jiwa menjadi beban bank 4) Usia kepesertaan nasabah minimal 1 tahun dan maksimal 75 tahun dengan usia maksimal proteksi asuransi hingga 80 tahun 5) Nasabah yang telah menyetorkan dana BPIH, namun masih memilik saldo tabungan mabrur Rp ,- maka dapat memiliki fasilitas asuransi jiwa sesuai ketentuan yang berlaku 2 Ibid.

6 50 6) Periode asuransi 1 tahun dan dapat diperpanjang (khusus untuk nasabah dengan saldo minimal Rp ,-) 7) Nasabah menerima sertifikat asuransi sesuai sebagai bukti kepesertaan asuransi jiwa 8) Pembayaran klaim dana manfaat asuransi jiwa mengacu pada sertifikat asuransi yang dilkeluarkan oleh pihak asuransi rekanan bank. 3 b. Fasilitas Pemanfaatan Dana Asuransi Jiwa Nasabah 1) Nasabah diberikan 4 (empat) pilihan atas pemanfaatan dana asuransi jiwa, yaitu : a) Badal haji (bila terdapat sisa dana setelah biaya badal haji dibayarkan, maka sisa dana tersebut diberikan kepada ahli waris) b) Wakaf c) Shadaqah jariah d) Manfaat bagi ahli waris. 2) Badal haji dilaksanakan oleh PIHK yang telah menjadi rekanan bank atau LAZNAS BSM. 3) Apabila terdapat sisa dana dari pilihan atas pemanfaatan dana asuransi jiwa sebagaimana pada poin diatas, maka dana tersebut akan diberikan kepada ahli waris melalui rekening tabungan mabrur milik nasabah 3 Ibid.

7 51 4) Wakaf dan Shadaqah jariah dilaksanakan oleh LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah 5) Pencairan dana nasabah haji/ umrah yang telah meninggal mengacu pada ketentuan pencairan dana kepada ahli waris yang berlaku. 6) Ahli waris nasabah menerima sertifikat/ surat keterangan/ tanda terima/ kwitansi telah dilaksanakan badal haji/ wakaf/ shadaqah jariah dari PIHK/LAZNAS BSM yang menjadi rekanan bank. c. Fasilitas Lainnya 1) Notifikasi reminder dari bank tentang saldo nasabah melalui dan/atau sms apabila saldo sudah mencapai Rp ,- atau sesuai dengan ketentuan kementrian agama tentang pendaftaran SISKOHAT 2) Pembiayaan umrah BSM dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam manual produk pembiayaan umrah. 4 4 Ibid.

8 52 Tabel 4.1 Fitur Produk Tabungan Mabrur Jensi Keterangan Akad Mudharabah muthalaqah Kode produk/kode event: Kode event tabungan mabrur: 6012 Peruntuntukan jenis nasabah: Untuk nasabah usia diatas 17 tahun yang sudah mempunyai KTP. Manfaat: 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengakomodir kepastian menjalankan ibadah haji karna lamanya daftar tunggu keberangkatan. 2. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjalankan ibadah haji umrah. 3. Memiliki fasilitas asuransi jiwa untuk nasabah dengan saldo Rp ,- Nisbah bagi hasil: Mengacu pada PTO perubahan nisbah bagi hasil tabungan mabrur. Biaya: a) Pembukaan rekening Tidak dikenakan biaya b) Biaya administrasi Tidak dikenakan biaya c) Penutupan 1. Penutupan tabungan dilakukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah tidak dikenakan biaya. 2. Tabungan yang ditutup bukan karna penyetoran BPIH atau pembayaran umbrah dikenakan biaya sebesar Rp ,- d) Penggantian buku tabungan rusak. Rp ,-

9 53 Jenis Keterangan Valuta: Rupiah Setoran awal Rp ,- Setoran selanjutnya (minimal): Rp ,- Saldo minimal: Rp ,- Media penarikan: Penarikan dilakukan menggunakan slip penarikan tabungan. Apabila penarikan dikuasakan maka wajib melampirkan surat kuasa dari nasabah kepada penerima kuasa. Penyetoran : Tunai /non tunai ke rekening tabungan mabrur. Sumber: Bank Syariah Mandiri Cabang Solok tahun 2017 B. Prosedur Pelaksanaan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok. 1. Proses Setoran Awal a. Langkah I (bank) Calon nasabah membuka rekening tabungan mabrur dengan cara pengisian formulir sebagai berikut : 1) Calon nasabah mengisi formulir pada kolom nama lengkap sesuai dengan KTP 2) Calon nasabah mengisi surat pernyataan nasabah 3) Calon nasabah mengajukan asli bukti identitas diri yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli) 4) Bank melakukan percetakan nama di buku tabungan yaitu nama nasabah sesuai dengan KTP. b. Langkah II (kantor kemenag kota/kabupaten)

10 54 1) Nasabah memastikan saldo dana pada tabungan mabrur mencapai minimal Rp ,- atau sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan kemenag 2) Nasabah datang ke kantor kemenag kota/kabupaten dengan membawa dokumen persyaratan pendaftaran haji untuk : a) Mengisi formulir pendaftaran b) Foto c) Sidik jari d) Menerima surat surat pendaftaran pergi haji (SPPH) yang dicetak melalui sistem sebagai bukti pendaftaran haji. 3) Kelengkapan dokumen persyaratan pendaftaran haji a) Fotocopy KTP sebanyak 2 lembar, dengan KTP asli diperlihatkan b) Fotocopy katu keluarga (KK) sebanyak 2 lembar, dengan asli KK diperlihatkan c) Fotocopy buku tabungan mabrur dengan saldo yang tercetak minimal sebesaer Rp ,- sebanyak 2 lembar, dengan asli buku tabungan diperlihatkan d) Fotocopy surat keterangan domisili dari kelurahan yang diketahui camat setempat, di atas materai Rp6000 yang berisi pernyataan bahwa calon jamaah yang akan mendaftar adalah benar penduduk kota/kabupaten, sebanyak 2 lembar e) Fotocopy paspor yang masih berlaku sebanyak 2 lembar, (bagi yang sudah memiliki) f) Bagi yang belum mempunyai paspor, pilih salah satu ijazah maksimal setara SLTA/akte kelahiran/buku nikah yang difotokopi sebanyak 2 lembar g) Membawa surat keterangan sehat dari puskesmas. c. Langkah III (bank) 1) Nasabah/calon jamaah haji datang kembali ke cabang BSM untuk melakukan setoran awal BPIH ke rekening menteri agama sebesar

11 55 Rp ,- atau sesuai dengan ketentuan kemenag yang berlaku. Setoran yang dimaksud dengan membawa : a) Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang telah disahkan oleh pejabat kantor kemenag kota/kabupaten b) Buku tabungan mabrur. 2) Teller mengimput nomor rekening nasabah dan nomor pendaftaran Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) melalui aplikasi switching H2H BPIH untuk mendapatkan nomor porsi. Teller mencetak resi bukti tanda terima setoran lunas sebanyak 2 (dua) lembar 3) Customer Service Representative mencetak bukti setoran awal BPIH di menu aplikasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) berdasarkan nomor porsi, dengan menggunakan form bukti setoran awal BPIH rangkap 5 (lima) lembar. a) Lembaran pertama bukti setoran awal BPIH ditempel materai Rp6000, foto (ukuran 3x4), dibubuhkan tanda cap/stempel bank dan ditandatangani oleh pejabat bank yang berwenang antara lain : No Unit Kerja Wewenang 1 Kantor cabang (KC) Branch Manajer atau Service Manager 2 Kantor cabang Sub Branch Manager atau pembantu (KCP) Operating officer 3 Kantor kas (KK) Kepala kantor kas 4 Kantor layanan syariah (KLS) Kepala kantor layanan syariah b) Lembar kedua s.d kelima bukti setoran awal BPIH ditempel foto (ukuran 3x4), dan dibubuhkan cap/stempel bank.

12 56 4) Distribusi 5 (lima) lembar bukti setoran awall BPIH, adalah : a) Lembar pertama bukti setoran awal BPIH, disimpan oleh nasabah/calon jamah haji. Namun apabila nasabah mendapatkan fasilitas talangan haji maka lembar pertama disimpan oleh bank sebagai jaminan/agunan b) Lembar kedua bukti setoran awal BPIH, disimpan oleh Cabang BSM c) Lembar ketiga, keempat dan kelima bukti setoran awal BPIH, diserahkan oleh nasabah/calon jamaah haji ke kantor kementrian agama kota/kabupaten, dengan rincian sebagai berikut : i. Untuk lembar ketiga (warna kuning) disimpan dikantor kementrian agama kota/kabupaten. ii. Untuk lembar keempat dan kelima akan diteruskan oleh kantor kementrian agama kota/kabupatem ke kantor wilayah kementrian agama dan kementrian agama pusat. d. Langkah IV (kantor kementrian agama kota/kabupaten) 1) Nasabah/ calon jamaah haji melapor ke kantor kementrian agama kota/kabupaten dengan menyerahkan bukti setoran awal BPIH lembar ketiga (warna kuning), lembar keempat (warna biru) dan lembar kelima (warna merah) 2) Nasabah/calon jamaah haji menunggu waktu untuk pelunasan BPIH setelah keluar Peraturan Presiden (PERPRES) tentang besar BPIH pada tahun yang bersangkutan Proses Setoran Pelunasan Haji a. Langkah I (bank) Waktu dan besar BPIH yang harus dibayar calon haji ditetapkan oleh pemerintahan dalam peraturan presiden. 5 Ibid.

13 57 1) Nasabah atau calon jamaah haji yang berhak melunasi BPIH datang ke cabang BSM tempat menabung untuk melunasi BPIH dengan membawa: a) Bukti setoran awal lembar pertama BPIH asli warna putih. b) Setoran kekurangan BPIH dan kemudian setoran ke rekening tabungan mabrur. c) Buku tabungan mabrur. d) Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar untuk ditempel pada bukti setoran lunas BPIH. 2) Teller melakukan pengecekan sesuai antara nomor rekening dan nomor porsi yang tercatat pada bukti setoran awal nasabah atau calon jamaah haji. 3) Teller melakukan proses pelunasan dengan mengimput nomor rekening dan nomor porsi nasabah menggunakan aplikasi switching H2H BPIH dan mencetak resi bukti tanda terima setoran lunas sebanyak 2 lembar. a) Constumer Service Representative mencetak bukti setoran pelunasan BPIH pada menu aplikasi SISKOHAT berdasarkan nomor porsi dengan menggunakan form bukti setoran pelunasan BPIH rangkap 5 lembar b) Lembar pertama bukti setoran pelunasan BPIH ditempel matrai Rp 6.000, foto (ukuran 3x4), dibutuhkan cap atau

14 58 stempel bank dan ditandatangani oleh pejabat bank yang berwenang, antara lain : No Unit Kerja Wewenang 1 Kantor cabang (KC) Branch Manajer atau Sevice Manejer 2 Kantor cabang pembantu (KCP) Sub Branch Manajer atau Operasional Officer 3 Kantor kas (KK) Kepala kantor kas 4 Kantor layanan syariah (KLS) Kepala layanan kantor syariah c) Lembar kedua sampai dengan kelima bukti setoran BPIH ditempel foto (ukuran 3x4), dan dibutuhkan cap atau stempel bank. 4) Distribusi 5 lembar bukti setoran lunas BPIH, adalah: a) Lembar pertama bukti setoran lunas BPIH, disimpan oleh nasabah atau calon jamaah haji. b) Lembar kedua bukti setoran lunas BPIH, disimpan oleh cabang BSM. c) Lembar ketiga, keempat, kelima bukti setoran awal BPIH, diserahkan oleh calon jamaah haji ke kantor kementrian agama kota atau kabupaten, dengan rincian sebagai berikut: i. Untuk lembar ketiga (warna kuning) disimpan di kantor kementrian agama kota atau kabupaten. ii. Untul lembar keempat dan kelima akan di teruskan oleh kantor kementrian agama kota atau kabupaten ke kanwil kementrian agama dan kementrian agama pusat.

15 59 b. Langkah II (Kantor kemenag kota atau kabupaten) Nasabah atau calon jamaah haji datang ke kantor kemenag kabupaten atau kota selambat-lambatnya 7 hari kerja dari tanggal pelunasan, dan menyerahkan bukti setoran lunas BPIH lembar ketiga, lembar keemapat dan kelima Proses Pembatalan Setoran Awal a. Langkah 1 (Kantor kemenag kota ataukabupaten) 1) Nasabah atau calon jamaah haji yang membatalkan pendaftaran BPIH datang ke kantor kemenag kota atau kabupaten dengan membawa: a) Bukti setoran awal BPIH (lembar pertama) dan dan foto copinya. b) Surat pernyataan batal dari calon jamaah haji bermatrai. c) Surat kuasa bermatrai Rp6000,- dari calon jamaah haji yang bersangkutan, dan diketahui lurah atau kepala desa setempat, apabila pengambilan kekuasaan kepada orang lain. d) Fotocopy surat kematian dan surat keterangan ahli waris bagi yang batal karena meninggal dunia. 2) Penyelesaian proses pembatalan dilaksanakan secara berjenjang : a) Proses pembatalan oleh petugas kantor kemenag kota atau kabupaten. b) Proses pembatalan porsi oleh petugas kanwil kemenag provinsi. 6 Ibid.

16 60 c) Proses konfirmasi pembatalan porsi pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu SISKOHAT di kemenag pusat, kemudiaan dilanjutkan penerbit surat instruksi pengembalian batal setoran awal pada bendahara BPIH. b. Langkah II (Bank) 1) Unit kerja pengelola haji dan umrah membuat surat pengembalian batal setoran awal ke cabang tempat setoran awal nasabah atau calon jamaah setelah menerima surat instruksi pengembaliaan setoran awal dari bendahara BPIH kantor pusat kemenag. 2) Unit kerja pengelola haji dan umrah mengirim surat perintah transfer pengembalian dana setoran awal BPIH ke cabang Thamrin untuk mendebet rekening menteri agama CQ dirjen PHU. Cabang Thamrin mengkreditkan ke rekening perantara antar kantor (RPAK) cabang tempat setoran awal nasabah atau calon jamaah. 3) Atas dasar surat dari unit kerja pengelola haji dan umrah, cabang BSM tempat setoran awal. Cabang harus memastikan nasabah tersebebut telah melunasi outstanding talangan haji yang bersangutam sebelum dilakukan perkreditan ke rekening nasabah. 4) Cabang BSM mendebet rekening jamaah sebesar Rp sebagai biaya atministrasi Bbank dan di kreditkan ke rekening PL (pendapatan administrasi tabungan mabrur). 7 7 Ibid.

17 61 4. Proses Perubahan Data a. Saat calon jamaah sudah berumur 17 tahun datang ke kantor cabang terdekat dengan menyerahkan fotokopi KTP yang di verifikasikan dengan aslinya, memperlihatkan buku tabungan dan lembar BPIH porsi pendaftaran haji. b. Cabang mengajukan perubahan data ke unit kerja pengelola haji dan umrah. c. Unit kerja pengelola haji dan umrah mengajukan permohonan perubahan data ke kantor pusat kemenag. d. Kantor pusat kemenag melakukan konfirmasi perubahan ke unit kerja pengelola haji dan umrah. e. Unit kerja pengola haji dan umrah meneruskan kembali informasi perubahan data ke kantor cabang BSM Proses Fasilitas Asuransi Jiwa a. Proses kesepakatan asuransi jiwa, adalah: 1) Nasabah telah mengisi Surat Pernyataan Nasabah atas pilihan manfaat dana ansuransi jiwa (menggunakan template terlampir). 2) Bank membayar premi asuransi bagi nasabah dengan saldo Rp ,- ke perusahaan rekanan asuransi setiap bulan. 3) Unit kerja pengelola haji dan umrah melalui unit kerja accounting melakukan pembiayaan premi asuransi atas dasar invoice dari 8 Ibid.

18 62 perusahaan asuransi dengan mendebet PL (premi asuransi tabungan mabrur) dan mengkredit ke rekening perusahaan rekanan bank. 4) Perusahaan asuransi rekanan bank akan menerbitkan sertifikat kesepakatan asuransi b. Proses pelaksanaan klaim asuransi jiwa 1) Klaim asuransi dilakukan apabila penabung atau calon jamaah haji meninggal dunia. 2) Cabang penerimaan klaim asuransi nasabah tabungan mabrur mengirimkan berkas ke unit kerja pengelola haji dan umrah untuk di tindaklanjuti. 3) Unit kerja pengelola haji dan umrah akan menindak lanjuti permohonan cabang atas calon penabung atau calon jamaah haji penerima asuransi kepada pihak asuransi dengan mengirimkan : a) Surat pengantar klaim asuransi. b) Dokumen perlengkapan klaim asuransi. 4) Perusahaan asuransi rekanan bank menerima dokumen sebagai mana poin di atas membayar klaim asuransi kepada bank. 5) Bank melaksanakan pilihan manfaat asuransi nasabah berdasarkan surat pernyataan nasabah, meliputi: a) Badal haji i. Pelaksanaan badal haji dilaksanakan oleh PIHK rekanan bank.

19 63 ii. PIHK rekanan bank yang telah melaksanakan kegiatan badal haji a. n. almarhum atau almarhumah mengirim bukti pelaksanaan berupa sertifikat atau surat keterangan badal haji kepada bank. iii. Bank meneruskan sertifikan atau surat keterangan badal haji dari PIHK rekanan bank kepada ahli waris. b) Wakaf dan atau shadaqah jariah i. Pelaksanaan wakaf dan atau shadaqah jariah dilakukan oleh LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah. ii. LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjukan nasabah memberikan bukti pelaksanaan berupa kwitansi atau tanda terima kepada bank. iii. Bank meneruskan kwitansi atau tanda terima dari LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah kepada ahli waris. c) Manfaat kepada ahli waris i. Bank akan mengkredit dana manfaat asuransi kepada ahli waris melalui rekening tabungan mabrur nasabah (almarhum atau almarhumah) ii. Pencairan dana almarhum atau almarhumah mengacu pada ketentuan pencairan dana kepada ahli waris yang berlaku.

20 64 c. Klaim Asuransi 1) Pengajuan klaim kepada perusahaan asuransi selambat-lambatnya dilakukan sesuai kesepakatan yang tercantum pada perjanjian kerja sama beserta lampiran dan perubahannya antara bank dengan pihak asuransi rekanan. 2) Klaim ini dibayarkan oleh perusahaan asuransi maksimal 20 hari kerja terhitung sejak tanggal yang tercantum pada surat akseptasi klaim yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi. d. Rekanan PIHK Badal Haji 1) Pelaksanaan badal haji dilakukan oleh PIHK rekanan bank. 2) Risk acceptante criteria (RAC) PIHK yang menjalankan badal haji. 3) Pemprosesan PIHK untuk menjadi rekanan bank dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. 9 C. Analisis Penerapan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok Dasar hukum peraturan pelaksanaan manual produk tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yang berlaku sejak tanggal 13 November 2015, Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN- MUI/IV/2000 tentang tabungan, Peraturan Bank Indonesia No.07/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah, 9 Ibid.

21 65 Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/5/DPbS tentang semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dan peraturan terbaru peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014. Tabungan mudharabah merupakan produk penghimpunan dana oleh bank syariah yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Bank syariah akan membayar bagi hasil kepada nasabah setiap akhir bulan, sesuai dengan nisbah yang telah diperjanjikan pada saat pembukaan rekening tabungan mudharabah. Berdasarkan penilitian selama magang berlangsung, penerapan tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok sesuai dengan prosedur pelaksanaan tabungan mabrur. Calon nasabah membuka rekening tabungan mabrur dengan cara pengisian formulir sebagai berikut : 1. Calon nasabah mengisi formulir pada kolom nama lengkap sesuai dengan KT 2. Calon nasabah mengisi surat pernyataan nasabah 3. Calon nasabah mengajukan asli bukti identitas diri yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli) 4. Bank melakukan percetakan nama di buku tabungan yaitu nama nasabah sesuai dengan KTP.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan secara terperinci sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Bank Jatim Kantor Cabang Gresik adalah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. prinsip yaitu dengan prinsip al-ijarah dan prinsip al-qardh.

BAB V PEMBAHASAN. A. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. prinsip yaitu dengan prinsip al-ijarah dan prinsip al-qardh. 82 BAB V PEMBAHASAN A. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia Dana Talangan Haji di diperkenalkan dan dijalankan di Bank Syariah di Indonesia. Salah satunya adalah bank muamalat Indonesia

Lebih terperinci

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI RIAU PENDAFTARAN HAJI KHUSUS DAN REGULER DISUSUN OLEH : SISKOHAT BIDANG PENYELENGARAAN HAJI DAN UMRAH 1 LAMA ANTRIAN (TAHUN) PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE

PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE 2 5 Calon Jemaah Haji membuka rekening tabungan haji pada BPS BPIH 2 Calon Jemaah haji cek kesehatan di Puskesmas domisili untuk memperoleh surat keterangan sehat 4 6

Lebih terperinci

2 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran

2 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.804, 2015 KEMENAG. Ibadah Haji. Reguler. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji; KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN PENYELENGGARAAN HAJI NOMOR : D/ 163 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PENDAFTARAN HAJI DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009

BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 A. Persyaratan Pelaksanaan ibadah haji yang diselenggarakan oleh Departemen Agama sering disebut sebagai haji mandiri. Pelayanan yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002

BAB VI KESIMPULAN. 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 91 BAB VI KESIMPULAN A. KESIMPULAN 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa, Dana Talangan Haji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009 31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN ib MULTIGUNA PADA BANK SYARI AH BUKOPIN CABANG PEMBANTU UPI YPTK PADANG A. Prosedur Tabungan ib Multiguna pada Bank Syariah Bukopin Cabang Pembantu UPI YPTK Padang 1. Prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG 72 BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG 4.1. Aplikasi SOP Pendaftaran Ibadah Haji Reguler Di Kementerian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. A. Aplikasi akad ijarah di BSM KCP Pemalang. Contoh kasus yang terjadi di Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. A. Aplikasi akad ijarah di BSM KCP Pemalang. Contoh kasus yang terjadi di Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut: 59 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Aplikasi akad ijarah di BSM KCP Pemalang Aplikasi ijarah di Bank Syariah Mandiri berupa jasa karena digunakan untuk dana talangan haji dengan jangka waktu maksimal dua tahun.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.760, 2015 KEMENAG. Ibadah Haji Khusus. Penyelenggaraan.Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang Simpanan walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara. No.220, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Lampiran I DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian yang berjudul Evaluasi Sistem Penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi Purwodadi Tabungan wadi ah adalah salah satu produk di BPRS Galamitra Abadi. Dimana tabungan wadi ah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller BAB IV PEMBAHASAN A. Teknis dan Proses Pembukaan dan Pencairan Warkat Deposito Syariah 1. Teknis dan proses pembukaan warkat deposito syariah Dalam pembukaan rekening deposito harus mempunyai buku tabungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang harus mengisi formulir

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara langsung, peneliti mendapatkan data-data yang berhubungan dengan efektivitas pengembalian

Lebih terperinci

BAB III. PELAKSANAAN PINJAMAN TALANGAN HAJI ib BRI SYARIAH

BAB III. PELAKSANAAN PINJAMAN TALANGAN HAJI ib BRI SYARIAH BAB III PELAKSANAAN PINJAMAN TALANGAN HAJI ib BRI SYARIAH A. Penerapan Fatwa DSN No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji di BRI Syariah Sidoarjo 1. Latar Belakang Pembiayaan Dana Talangan

Lebih terperinci

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 T

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 T No.445, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Ibadah Haji Khusus. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning bersaing dengan Bank

Lebih terperinci

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah dalam Simpanan Zamani Berdasarkan Fatwa DSN-MUI menetapkan fatwa No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang deposito, menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang anda ketahui tentang tabungan haji? 2. Akad apa yang digunakan pada produk tabungan haji?

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang anda ketahui tentang tabungan haji? 2. Akad apa yang digunakan pada produk tabungan haji? LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA A. Untuk Nasabah dan Pihak Bank 1. Apa yang anda ketahui tentang tabungan 2. Akad apa yang digunakan pada produk tabungan 3. Apa saja syarat yang diperlukan untuk membuka rekening

Lebih terperinci

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo BAB IV ANALISIS TERHADAP PERSAMAAN DAN PERBEDAAN APLIKASI PRODUK TALANGAN HAJI DI PT TABUNG HAJI UMRAH HANAN NUSANTARA SURABAYA DAN BMT SIDOGIRI SEPANJANG SIDOARJO A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perkembangan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perkembangan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada Bank BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok. Tabungan Simpanan Pelajar (simpel) merupakan salah satu produk penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FAKULTAS AGAMA ISLAM EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM TAHUN AJARAN 2014 Deskripsi : Pembukaan Rekening Bank Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Pada Simpanan IJABAH Investasi Berjangka Mudharabah (IJABAH) adalah fasilitas penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah mutlaqoh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN DANA TALANGAN QORD WAL IJAROH UNTUK BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI PADA BMT NU SEJAHTERA KANTOR OPRASIONAL MANGKANG

BAB IV ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN DANA TALANGAN QORD WAL IJAROH UNTUK BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI PADA BMT NU SEJAHTERA KANTOR OPRASIONAL MANGKANG BAB IV ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN DANA TALANGAN QORD WAL IJAROH UNTUK BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI PADA BMT NU SEJAHTERA KANTOR OPRASIONAL MANGKANG A. Aplikasi Pelaksanaan Dana Talangan Qord WalIjaroh

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG A. Karakteristik Tabungan Impian BRISyariah ib Pada BRISyariah Kantor Cabang Padang 1. Pengertian Tabungan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG A. Prosedur Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ulak Karang

Lebih terperinci

BAB III TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB III TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA 40 BAB III PENERAPAN AKAD QARD{ PADA PRODUK TALANGAN HAJI TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA A. Berdirinya BTN Syariah Cabang Surabaya BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT DATA RINGKAS Penjelasan Produk Dana Instant adalah produk fasilitas pinjaman tanpa agunan bagi perorangan yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan. Jenis Produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan 1. Prosedur Permohonan Pembiayaan 1 Mengisi formulir dan menandatangani

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : KARTIKA KUSUMO WIJAYANTI NIM : 2011110527 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL A. Mekanisme Produk Pembiayaan Usaha Bagi Hasil di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Produk yang ditawarkan oleh pihak

Lebih terperinci

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing). BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH A. Produk-produk Jasa Baitul Mal 1. Simpanan Ada dua macam produk yang biasanya ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil yaitu simpanan

Lebih terperinci

di PT. BNI Syari ah Cabang Padang harus mengikuti prosedur yang berlaku di bank tersebut. Adapun prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT.

di PT. BNI Syari ah Cabang Padang harus mengikuti prosedur yang berlaku di bank tersebut. Adapun prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BNI Syari ah Cabang Padang Setiap orang yang ingin menjadi nasabah Tabungan ib Tunas Hasanah di PT. BNI Syari ah Cabang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba Simpanan qurban yang diterapkan BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba tidak berbeda dengan jenis simpanan qurban

Lebih terperinci

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah Produk Talangan Haji Perbankan Syariah Dr. Setiawan Budi Utomo Seminar Sehari Kebijakan Penyelenggaraan Haji Oleh Pemerintah dan Masalah Dana Talangan Haji Pada Perbankan Syariah Majelis Tarjih dan Tajdid

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk I. Definisi, Manfaat dan Ketentuan Produk Ringkasan Informasi Produk Tabungan Bisnis ib Tabungan Bisnis adalah Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang ditujukan untuk keperluaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito, dan giro serta menyalurkannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. LAKU PANDAI Laku pandai disingkat dari layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, yaitu program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. wawancara langsung, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. wawancara langsung, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan dengan BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN A. Penyajian Data Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis dengan cara observasi, dan wawancara langsung, penulis mendapatkan data-data yang berhubungan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur Pembiayaan merupakan langkah yang dilakukan KSPPS TAMZIS Bina Utama dalam menyalurkan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile I. Istilah 1. Mega Syariah Mobile adalah layanan e-banking untuk melakukan transaksi finansial dan non-finansial yang dapat diakses melalui handphone dengan berbasis

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan dari bab pertama hingga bab keempat, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Tabungan haji berbeda dengan tabungan biasanya

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN -1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN Menimbang DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK 1 SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN, DAN KELEMBAGAAN PENYELENGGARA LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sehubungan dengan

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH Bahwa Peserta telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Polis ini, Pengelola akan membayar santunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO A. Aplikasi Akad Mura>bah}ah pada Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL DAFTAR ISI DASAR HUKUM -------------------------------------------------------------------- 3 GLOSSARY -------------------------------------------------------------------------- 4 BAB I PRINSIP UMUM ------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat. Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.03/2017 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh : AISYAH YUNITA SARI NIM :

PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh : AISYAH YUNITA SARI NIM : PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : AISYAH YUNITA SARI NIM : 2012110996 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 Latar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syari ah Pekalongan Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ditahun 1997 telah mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA No. 10/10/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Transaksi Melalui Sistem Bank Indonesia Real

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PASPOR

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1 BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pembiayaan mudharabah koperasi adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada koperasi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya,(ب ب ( dharb Mudharabah berasal dari kata yang berarti memukul atau berjalan. Pengertian

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PASPOR

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 http://www.tribunnews.com I. PENDAHULUAN Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar

Lebih terperinci

BANK SYARIAH MANDIRI FORMULIR STANDAR PEMBUKAAN REKENING RDN INDIVIDU

BANK SYARIAH MANDIRI FORMULIR STANDAR PEMBUKAAN REKENING RDN INDIVIDU BANK SYARIAH MANDIRI FORMULIR STANDAR PEMBUKAAN REKENING RDN INDIVIDU Aplikasi Pembukaan Rekening Tabungan Saham Syariah Individu Formulir Standar Pembukaan Rekening RDN Individu Bank Syariah Mandiri

Lebih terperinci