HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Pada bab pembahasan ini, menguraikan gambaran umum Restoran Macaroni Panggang (MP) seperti sejarah, struktur organisasi, visi dan misi, strategi bauran pemasaran restoran Macaroni Panggang Sejarah Restoran Macaroni Panggang Awal mula berdirinya Restoran Macaroni Panggang melalui arisan keluarga yang mempertemukan antara Ibu Baby Ahnan, Ibu Susi Gunadi, dan Ibu Tintin Kuraesin. Dalam setiap pertemuan pada arisan keluarga tersebut Ibu Baby selalu menyajikan menu favorit yaitu Macaroni Panggang dan Pie Apple. Tamu-tamu yang hadir dalam arisan ini sangat menyukai kedua makanan ini. Kemudian melalui pembicaraan tiga orang ibu tersebut sepakat untuk menjual makanan favorit tersebut secara luas. Pada tahun 1999, ketiga ibu tersebut mulai menjual pia apel dengan brand Pia Apple Pie di Bogor, Jawa Barat. Berkembangnya usaha Pia Apple Pie yang pesat, meningkatkan keinginan ibu-ibu tersebut untuk mengembangkan usahanya dengan mendirikan Restoran Macaroni Panggang. Lokasi berdirinya Restoran Macaroni Panggang tidak jauh dari lokasi Pia Apple Pie pada tanggal 1 Oktober Dalam membuka usaha, place harus dipertimbangkan. Yang harus memiliki prospek usaha yang bagus. Lokasi Restoran Macaroni Panggang terletak di Jalan Salak No. 24, Bogor. Pada saat itu belum terdapat saingan di Bogor. Perkembangan kedua restoran ini kemudian membuat ketiga ibu ini mendirikan beberapa restoran lagi yaitu Death by Chocolate dengan menu andalan coklat serta Pizza meteran yang menyajikan pizza, Rumah Cup Cake dengan menu andalan kue-kue dan makanan menarik lainnya Struktur Organisasi Struktur organisasi pada Restoran Macaroni Panggang ini sangat sederhana dan berlandaskan pada kekeluargaan. Hal ini dapat dilihat dari kedekatan antar

2 karyawan maupun antara karyawan dengan atasan mampu menciptakan suasana kerja yang baik. Usaha ini dimiliki oleh Ibu Baby Ahnan, Ibu Susi Gunadi dan Ibu Tintin Kuraesin. Restoran Macaroni Panggang ini ditangani oleh seorang supervisor dan wakilnya dan membawahi enam divisi yang masing-masing memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda. Divisi counter bertanggung jawab sebagai kasir untuk melayani konsumen yang akan melakukan transaksi atau pembayaran. Divisi waiter bertanggung jawab pada penyajian makanan dan pelayanan lainnya kepada konsumen. Divisi gudang bertanggung jawab atas persediaan bahan makanan dan minuman. Divisi bar bertanggung jawab atas segala minuman yang akan dihidangkan. Divisi dapur bertanggung jawab atas semua makanan yang dipesan oleh konsumen. Divisi Umum bertanggung jawab menangani fasilitas parkir, kebersihan restoran, dan lain-lain. Struktur organisasi restoran ini ditunjukkan pada Gambar 7. Pemilik Perusahaan Supervisor Wakil Supervisor Kepala Divisi Counter Kepala Divisi Waiter Kepala Divisi Gudang Kepala Divisi Bar Kepala Divisi Dapur Kepala Divisi Umum Gambar 7. Struktur organisasi Macaroni Panggang (MP) Visi dan Misi Perusahaan

3 Visi merupakan tujuan strategis yang ingin dicapai perusahaan. Sedangkan misi merupakan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Visi MP yaitu Menjadi Restoran Terkemuka dengan Pelayanan Terbaik dan Mutu Produk yang Berkualitas. Sedangkan misi dari Restoran Macaroni Panggang yaitu: 1. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan restoran 2. Menciptakan iklim kerja yang profesional yang berlandaskan semangat kekeluargaan dalam perusahaan 3. Mengembangkan potensi karyawan dengan memberikan beasiswa kepada karyawan yang berprestasi Macaroni Panggang berkomitmen untuk membantu masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan beasiswa pendidikan bagi keluarga kurang mampu. Hal ini diyakini mampu memberikan pengaruh positif kepada karyawan agar termotivasi untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan Strategi Perencanaan Pasar dan Bauran Pemasaran Restoran Macaroni Panggang 1. Segmentasi, Pasar Sasaran, dan Pposisi Pasar Pemasaaran berasal dari kata market (pasar). Pasar dapat diartikan sebagai tempat pembeli dan penjual, bertemu untuk melakukan tukar-menukar barang. Pemasaran merupakan kegiatan menyalurkan produk atau jasa yang dihasilkan produsen sampai ke tangan konsumen akhir. Untuk itu kegiatan pemasaran salah satu aspek sangat penting dapat mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Rencana pemasaran merupakan instrumen penting untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan upaya pemasaran. Dalam perencanaan pemasaran yang akan dilakukan perusahaan harus memperhatikan segmentasi pasar (segmentation), menentukan posisi pasar (targetting), dan menetapkan pasar sasaran (positioning). a. Segmentation (Segmentasi Pasar) Pasar terdiri banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian, dan praktek-praktek pembeliannya. Dari perbedaan dapat dilakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat

4 melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas dalam segmentasi pasarnya (Umar). Beberapa aspek utama untuk mengsegmentasikan pasar adalah aspek geografis, demografis, dan psikografis. Komponen utama dari tiap aspek antara lain adalah : Aspek geografis, komponen-komponennya adalah seperti bangsa, negara, provinsi dan kebupaten/kotamadya (Umar). Untuk aspek ini segmen pasar yang dituju adalah jabodetabek tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat di luar jabodetabek pun dapat mengkonsumsi Macaroni Panggang. Aspek demografis, komponen-komponennya adalah seperti usia, jenis kelamin, pendidikan (Umar). Macaroni Panggang dapat dikonsumsi oleh semua umur. Selain memiliki cita rasa yang enak dan lezat juga terdapat kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Harga jual yang cukup tinggi sehingga segmen pasar yang dituju adalah masyarakat yang memiliki pendapatan menengah sampai menengah ke atas. Aspek psikografis, komponen-komponennya adalah seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian (Umar). Segmen pasar yang dituju Restoran Macaroni Panggang adalah segmen masyarakat yang memiliki gaya hidup sehat dan serta mengetahui seberapa besar manfaat jika mengkonsumsi Macaroni Panggang. b. Targetting (menentukan posisi pasar) Setelah segmen-segmen diketahui, selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi dan dilanjutkan dengan memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan dilayani (Umar). Target pasar Macaroni Panggang pada umumnya anak-anak muda yang mengadakan perkumpulan, mengadakan diskusi-diskusi kecil, keluarga, perkumpulan arisan, orang-orang perkantoran. Mereka yang merasa bahwa restoran Macaroni Panggang tepat untuk mengadakan perkumpulan baik dengan teman, kerabat, dll. c. Positioning (menetapkan pasar sasaran)

5 Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut (Umar). Penempatan atau positioning adalah tindakan merancang produk, bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaing. Dalam hal ini, restoran Macaroni Panggang memposisikan pasar yaitu dengan memfokuskan bahwa produk yang dimiliki mempunyai sesuatu nilai lebih dari produk-produk sejenis lainnya, yaitu Macaroni Panggang. Kembali pada visi Macaroni Panggang yaitu Menjadi Restoran Terkemuka dengan Pelayanan Terbaik dan Mutu Produk yang Berkualitas. 2. Bauran Pemasaran Strategi bauran pemasaran berperan penting untuk mencapai sebuah keberhasilan suatu perusahaan. Strategi bauran pemasaran tersebut terdiri dari strategi produk (product), harga(price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses (process) atau lebih dikenal dengan 7P. Berikut uraian strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada Restoran Macaroni Panggang. 1. Produk (product) Restoran Macaroni Panggang memasarkan produk dengan mutu dan kualitas yang baik dengan menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman. Restoran ini memiliki menu makanan unggulan macaroni panggang yang biasa dan macaroni panggang yang special yang dilengkapi dengan keju dan daging yang lebih banyak. Terdapat tiga pilihan ukuran Macaroni Panggang (MP) yaitu berukuran kecil, sedang, dan besar. Restoran ini juga menyediakan berbagai macam menu makanan lainnya seperti aneka soup, french fries, salad, omelette, pancakes, snacks & desserts, aneka minuman, dan masih banyak menu lainnya. 2. Harga (price) Harga merupakan hal yang paling sensitif bagi konsumen dalam memutuskan suatu pembelian. Penetapan harga pada restoran ini disesuikan dengan biaya bahan baku yang ditetapkan pemasok, biaya produksi, dan biaya operasional. Harga

6 makanan yang ditawarkan berkisar antara Rp ,- sampai dengan Rp ,-. Harga minumannya pun relatif terjangkau mulai harga Rp 1.000,- hingga Rp ,-. Adapun harga Macaroni Panggang terlampir. 3. Tempat (place) Macaroni Panggang (MP) terletak di Jalan Salak no. 24, Bogor. Lokasi terletak di kiri jalan dari jalan utama Jl. Padjajaran. Restoran Macaroni Panggang (MP) selalu rame pengunjung dari berbagai daerah. Mulai dari Bogor hingga pengunjung dari daerah luar Jawa. 4. Promosi (promotion) Demi mencapai tujuan usahanya, restoran Macaroni Panggang memperkenalkan usahanya pada masyarakat luas dengan cara memasang iklan di beberapa majalah dan melalui jaringan internet. Melalui promosi ini diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat dan dapat mempengaruhi agar bersedia membeli, menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkannya. 5. Orang (people) Restoran Macaroni Panggang merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan makanan. Oleh karena itu, pihak restoran lebih meningkatkan pelayanan disamping penyediaan makanan atau minuman. Salah satu manajer di restoran ini menyatakan bahwa pelayanan lebih diutamakan dengan selalu menjaga tutur kata yang baik dalam berkomunikasi dengan konsumen. 6. Bukti fisik (physical evidence) Untuk melengkapi kenyaman konsumen, restoran Macaroni Panggang ini menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti westafel, toilet, mushola dan tempat parkir. Letak fasilitas-fasilitas tersebut pun diletakkan di tempat yang strategis dan menjaga kebersihan demi meningkatkan kenyaman konsumen. 7. Proses (process) Berbagai divisi terdapat pada struktur organisasi di restoran Macaroni Panggang. Masing-masing memiliki tanggung jawab dan tugas secara spesifik. Hal ini bertujuan untuk menjamin kecepatan pelayanan seperti penyajian makanan atau minuman, kebersihan dan proses pembayaran.

7 4.2. Karakteristik Responden Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda beda, hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang konsumen Restoran Macaroni Panggang (MP) dengan berbagai karakteristik yang telah ditetapkan. Karakteristik responden menggambarkan keadaan konsumen secara umum. Karakteristik yang digambarkan pada penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan berasal dari kota manakah konsumen Macaroni Panggang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin Penghimpunan data karakteristik responden melalui kuesioner berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada Gambar 8 berikut ini: pria wanita Gambar 8. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin Hasil pengolahan data dari 100 responden pelanggan Macaroni Panggang, terdapat 40 orang responden berjenis kelamin pria, sedangkan responden wanita berjumlah 60 orang. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan Macaroni Panggang banyak berasal dari golongan wanita. Mayoritas responden menyatakan berjenis kelamin wanita, minat akan wanita semakin tinggi untuk membeli sesuatu karena jumlah wanita yang besar Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan data usia pelanggan Macaroni Panggang yang dihimpun dari 100 orang responden diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Gambar 9 berikut:

8 < 20 tahun tahun tahun tahun > 50 tahun Gambar 9. Karakteristik berdasarkan usia Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang tercantum pada gambar 9 diketahui bahwa responden berusia < 20 tahun sebesar 22 persen, responden 20 sampai 30 tahun sebesar 53 persen, responden berusia 30 sampai 40 tahun sebesar 16 persen, responden berusia 40 sampai 50 tahun sebesar 8 persen, dan responden yang berusia > 50 tahun keatas sebesar 1 persen. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden yang berusia 20 sampai 30 tahun disebut sebagai dewasa yang merupakan target pasar yang ditinjau oleh Macaroni Panggang Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan data pekerjaan pelanggan Macaroni Panggang yang dihimpun dari 100 orang responden diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Gambar 10 berikut ini: Pegawai Negeri Mahasiswa/Pelajar Ibu Rumah Tangga Pegawai Swasta Lainnya Gambar 10. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Gambar karakteristik responden pada gambar 10 memperlihatkan dari 100 orang responden 19 orang menyatakan memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri, kemudia 49 persen menyatakan mahasiswa, 3 persen menyatakan ibu rumah tangga, 21 persen menyatakan pegawai swasta, 8 persen profesi lainnya. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa yang

9 menjadi pelanggan Macaroni Panggang, dimana restoran ini menawarkan harga satuan Macaroni Panggang yang terjangkau. Sehingga dapat lebih terjangkau dalam hal harga oleh mahasiswa Karakteristik responden berdasarkan Asal Kota Berdasarkan data asal kota pelanggan Macaroni Panggang yang dihimpun dari 100 responden diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Gambar 11 berikut ini: Bandung Bekasi Bogor 18 5 Cianjur Cilegon Ciomas Depok Garut Indramayu Jakarta Makassar Sukabumi Tanggerang Gambar 11. Karakteristik konsumen berdasarkan domisili Gambar karakteristik responden pada Gambar 11 memperlihatkan dari 100 responden, berdasarkan asal kota diketahui bahwa 12 persen menyatakan berasal dari Bandung, 5 persen berasal dari Bekasi, 45 persen menyatakan berasal dari Bogor, 1 persen menyatakan berasal dari Cianjur, 1 persen menyatakan berasal dari Cilegon, 1 persen menyatakan berasal Ciomas, 3 persen menyatakan dari Depok, 3 persen menyatakan dari Garut, 2 persen menyatakan berasal dari indramayu, 18 persen menyatakan berasal dari Jakarta, 2 peren menyatakan berasal dari Makasar, 3 persen menyatakan dari Sukabumi dan 4 persen menyatakan berasal dari Tanggerang. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan berasal dari Jakarta ataupun luar kota lainnya dari Bogor sendiri hanya beberapa orang. Hal ini dapat dengan jelas

10 bahwa responden yang berada di luar kota Bogor sangat menggemari Restoran Macaroni Panggang ini. 4.3 Pengalaman Responden Data pengalaman merupakan suatu data yang dapat memberikan gambaran mengenai pengalaman konsumen yang membeli Macaroni Panggang yang meliputi pengalaman konsumen terhadap info kuliner Macaroni Panggang, bersama dengan siapa membeli Macaroni Panggang, jenis apa yang diminati, atas inisiatif siapa dalam membeli, selain Macaroni Panggang jajanan khas apa yang diminati pelanggan Pengalaman Responden Berdasarkan Info Kuliner Kota Bogor Penghimpunan data responden berdasarkan pengalaman responden mengenai dari mana mengetahui info kuliner kota Bogor khususnya Macaroni Panggang melalui penyebaran angket terhadap 100 responden yang disajikan dalam Gambar 12 berikut ini : 6 10 Teman Keluarga Orang Lain Lainnya Gambar 12. Pengalaman responden berdasarkan info kuliner MP Berdasarkan Gambar 12, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mengetahui tentang info kuliner kota Bogor khususnya Macaroni Panggang ini dari teman sebanyak 62 persen, menyatakan bahwa mengetahui dari keluarga 22 persen serta menyatakan bahwa mengetahui dari orang lain 6 persen dan menyatakan mengetahui dari lainnya sebanyak 10 persen. Restoran Macaroni Panggang ini lebih mudah tersebar melalui info dari teman terlihat pada hasil pengolahan data yang mayoritas info tersebut berasal dari teman Pengalaman Responden Berdasarkan Bersama Dengan Siapa Membeli Macaroni Panggang

11 Penghimpunan data responden berdasarkan pengalaman bersama dengan siapa membeli Macaroni Panggang melalui penyebaran angket terhadap 100 reponden yang disajikan dalam Gambar 13 berikut ini: Teman Keluarga Orang Lain Lainnya Gambar 13. Pengalaman responden berdasarkan bersama dengan siapa membeli MP Berdasarkan rincian hasil pengolahan data pada gambar 13 diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan membeli Macaroni Panggang bersama dengan teman sebanyak 57 persen dan menyatakan membeli Macaroni Panggang bersama dengan keluarga sebanyak 36 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pelanggan membeli Macaroni Panggang dengan teman dan menganggap ada suatu keunikan tersendiri ketika membeli Pengalaman Responden Berdasarkan Inisiatif dalam Membeli MP Penghimpunan data responden berdasarkan inisiatif dalam membeli macaroni Panggang melalui penyebaran angket terhadap 100 responden yang disajikan dalam Gambar 14 berikut ini: 14 9 diri sendiri keluarga orang lain lainnya Gambar 14. Pengalaman responden berdasarkan inisiatif dalam membeli Berdasarkan rincian hasil pengolahan data pada Gambar 14 diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan membeli atas inisiatif diri sendiri sebanyak 55 persen, lalu menyatakan membeli atas inisisatif keluarga sebanyak 22 persen, menyatakan membeli atas inisiatif teman sebanyak 14 persen dan menyatakan

12 membeli atas inisiatif teman sebanyak 9 persen. Hal ini menunjukkan pelanggan mayoritas menyatakan membeli Macaroni Panggang atas keinginan dan inisiatif dari diri sendiri sesuai dengan kebutuhannya Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Restoran Lain yang Diminati Penghimpunan data responden berdasarkan jenis jajanan lain yang diminnati melalui penyebaran angket terhadap 100 responden yang disajikan dalam Gambar 15 berikut: dbc spageti Roti Unyil Apple Pie 61 Cup Cake Gambar 15. Pengalaman responden berdasarkan jajanan khas yang diminati Berdasarkan rincian hasil pengolahan data pada Gambar 15 tersebut diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan mengetahui dan memilih jajanan khas Dbc Spageti sebanyak 11 persen, lalu menyatakan mengetahui dan memilih roti unyil sebanyak 61 persen, lalu menyatakan mengetahui dan memilih Apple Pie sebanyak 14 persen dan menyatakan mengetahui dan Cup Cake sebanyak 14 persen. Hal ini menyatakan pelanggan mayoritas mengetahui dan memilih Roti Unyil diantaranya karena khas dari kota Bogor Gambaran Variabel Penelitian Variabel variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah individu yang terdiri dari sumber daya konsumen, keterlibatan, motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, nilai dan gaya hidup serta keputusan pembeli yang memiliki dimensi pilihan merek, pilihan produk, jumlah pembeli, saluran pembelian. Pada penelitian ini diteliti tanggapan responden mengenai variabel variabel tersebut melalui penyebaran kuesioner Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan Individu Pelanggan Macaroni Panggang

13 a. Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan Individu Dimensi Sumber Daya Konsumen Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi sumber daya konsumen. a) Sumber daya Ekonomi < Rp Rp Rp Rp Rp >Rp lainnya Gambar 16. Taksiran rata-rata pengeluaran dalam membeli MP Berdasarkan Gambar 16 tersebut, dapat diketahui bahwa taksiran rata rata pengeluaran dalam membeli Macaroni Panggang menyatakan berjumlah <Rp sebanyak 27 persen, lalu 40 persen menyatakan taksiran rata rata pengeluaran Macaroni Panggang berjumlah Rp Rp dan taksiran rata rata pengeluaran dalam membeli Macaroni Panggang antar Rp sampai Rp sebanyak 25 persen lalu taksiran rata rata pengeluaran dalam membeli Macaroni Panggang antara > Rp sebanyak 7 persen. Menyatakan taksiran rata rata pengeluaran dalam membeli Macaroni Panggang antara Rp sampai Rp sebesar 40 persen dikarenakan keputusan konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang mereka punya atau mungkin mereka miliki. b). Sumber Daya Temporal

14 jarang biasa tidak pernah sering sangat sering Gambar 17. Seberapa sering melakukan pembelian Berdasarkan Gambar 17 di atas menyatakan bahwa intensitas pembelian yang dilakukan pelanggan sangat sering sebanyak 51 persen, lalu pelanggan yang menyatakan melakukan pembelian sering sebanyak 36 persen, lalu pelanggan yang menyatakan melakukan pembelian biasa sebanyak 8 persen dan pelangggan yang menyatakan melakukan pembelian jarang sebanyak 2 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tentang intensitas pelanggan dalam melakukan pembelian Macaroni Panggang sebagaimana berlawanan dengan membeli lebih banyak hal, memerlukan sumber daya tambahan, yaitu waktu. c). Sumber Daya Kognitif sangat rendah rendah cukup tinggi tinggi sangat tinggi Gambar 18. Tingkat perhatian terhadap produk Berdasarkan hasil pengolahan Gambar 18 di atas menyatakan bahwa tingkat perhatian pelanggan terhadap Macaroni Panggang sangat tinggi sebanyak 5 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 20 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 20 persen dan menyatakan cukup tinggi sebanyak 47 persen. Pada tingkat perhatian rendah sebanyak 16 persen dan sangat rendah tidak sebanyak 12 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat perhatian pelanggan terhadap. Macaroni Panggang cukup tinggi dimana mereka harus selektif dalam cara mereka mengalokasikan sumber daya yang terbatas ini.

15 b. Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan Individu Dimensi Motivasi Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi motivasi. a) Kebutuhan Fisiologis sangat tidak setuju tidak setuju netral 48 setuju Gambar 19. Selalu memenuhi kebutuhan fisiologis dengan produk (MP) Berdasarkan Gambar 19, yang merupakan hasil tabulasi data mengenai kebutuhan fisiologis, menyatakan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis akan produk Macaroni Panggang sangat setuju sebanyak 24 persen lalu menyatakan setuju sebanyak 21 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian netral atau biasa sebanyak 48 persen. Pada tingkat perhatian sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 7 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis dengan produk Macaroni Panggang dimana kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup. b) Afiliansi dan rasa memiliki sangat tidak setuju tidak setuju 58 netral setuju Gambar 20. Selalu ingin memiliki afiiasi yang kuat (Macaroni Panggang) Berdasarkan Gambar 20 tersebut, menyatakan bahwa tingkat afiliansi dan rasa memiliki sangat tidak setuju sebanyak 3 orang atau 3 persen, lalu menyatakan tidak setuju sebanyak 33 persen, menyatakan memilih tingkat perhatian netral atau

16 biasa sebanyak 58 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian setuju sebanyak 6 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat afiliansi dan rasa memiliki akan produk Macaroni Panggang dimana individu akan memilih produk yang disenangi atau disetujui oleh teman dan kerabat dekatnya. c) Prestasi sangat tidak setuju 8 18 tidak setuju netral setuju sangat setuju Gambar 21. Tanggapan responden terhadap individu dimensi motivasi Berdasarkan Gambar 21 tersebut, yang merupakan hasil tabulasi data mengenai keinginan untuk berhasil dalam mencapai tujuan, dapat diketahui bahwa responden menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 8 persen, lalu menyatakan tidak setuju sebanyak 38 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian netral atau biasa sebanyak 45 persen. Pada tingkat keinginan untuk berhasil dalam pencapaian tujuan sangat setuju sebanyak 1 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat keinginan untuk berhasil dalam pencapaian tujuan akan memperoleh produk Macaroni Panggang sehingga keinginan dari individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Seseorang individu perlu mengekspresikan dirinya dalan suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya bahwa ia mampu melakukan hal tersebut. c. Tanggapan responden Terhadap Perbedaan individu Dimensi Keterlibatan Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi keterlibatan. a) Faktor Pribadi

17 sangat rendah rendah cukup tinggi tinggi sangat tinggi Gambar 22. Tingkat pertimbangan faktor pribadi Berdasarkan Gambar 22 di atas menyatakan bahwa tingkat pertimbangan faktor pribadi terhadap Macaroni Panggang sangat tinggi sebanyak 15 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 19 persen dan yang menyatakan memilih tingkat pertimbangan faktor pribadi cukup tinggi sebanyak 5 persen. Pada tingkat pertimbangan faktor pribadi rendah sebanyak 37 persen dan sangat rendah sebanyak 24 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat pertimbangan faktor pribadi pelanggan terhadap Macaroni Panggang tinggi dikarenakan konsumen dalam membeli berdasarkan kebutuhan serta nilai yang didapat dalam membeli Macaroni Panggang dimana tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak akan ada keterlibatan dan ini paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang mempertinggi. b) Faktor Situasi sangat rendah rendah cukup tinggi tinggi sangat tinggi Gambar 23. Tingkat pertimbangan faktor situasi Berdsarkan Gambar 23 tersebut, menyatakan bahwa tingkat pertimbangan faktor situasi terhadap Makaroni Panggang sangat tinggi sebanyak 15 persen, lalu

18 menyatakan tinggi sebanyak 23 persen dan yang menyatakan memilih tingkat pertimbangan faktor situasi cukup tinggi sebanyak 2 persen. Pada tingkat pertimbangan faktor situasi rendah sebanyak 35 persen dan sangat rendah sebanyak 25 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat pertimbangan faktor situasi pelanggan terhadap Macaroni Panggang. Dimana keterlibatan situasi atau instrumental berubah sepanjang waktu. Keterlibatan situasi bersifat operasional atau dasar temporer dan memudar segera sesudah hasil pembelian dipecahkan. d.tanggapan Responden Terhadap Perbedaan Individu Dimensi Pengetahuan Berdasarkan data yang diperoleh dari penyabaran keusioner terhadap 100 orang responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi pengetahuan. sangat rendah rendah cukup tinggi 38 7 tinggi sangat tinggi Gambar 24. Tingkat pengetahuan mengenai produk (Macaroni Panggang) Berdasarkan Gambar 24 tersebut, menyatakan bahwa tingkat pengetahuan mengenai produk Macaroni Panggang sangat tinggi sebanyak 22 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak persen dan yang menyatakan memilih tingkat pertimbangan faktor situasi cukup tinggi sebanyak 7 persen. Pada tingkat pengetahuan produk Macaroni Panggang rendah sebanyak 27 persen dan sangat rendah 6 persen. Hal tersebut menunjukan pernyataan tingkat pengetahuan mengenai produk Macaroni Panggang pengetahuan sebagai informasi yang disimpan ingatan. e.tanggapan Responden Terhadap Perbedaan individu Dimensi sikap Bardasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi sikap.

19 sangat tidak setuju tidak setuju netral setuju Gambar 25. Sikap konsumen terhadap produk Berdasarkan Gambar 25, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat setuju sebanyak 1 persen, lalu menyatakan setuju sebanyak 4 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian netral atau biasa sebanyak 34 persen. Sikap konsumen terhadap produk tidak setuju sebanyak 37 persen dan sangat tidak setuju sebanyak 24 persen. Hal tersebut menunjukan sikap konsumen terhadap produk Macaroni Panggang dimana menunjukan apa yang konsumen sukai dan tidak sukai baik terlihat pada jawaban pernyataan responden dalam memilih dan lebih menyukai produk Macaroni Panggang. f. Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan individu dimensi Kepribadian Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi kepribadian sangat tidak setuju tidak setuju netral setuju sangat setuju Gambar 26. Karakteristik psikologis terhadap produk Berdasarkan Gambar 26, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat setuju sebanyak 1 persen, lalu menyatakan setuju sebanyak 12 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian netral atau biasa sebanyak 59 persen. Sikap konsumen terhadap produk tidak setuju sebanyak 26 persen dan sangat tidak setuju sebanyak 2 persen. Hal tersebut menunjukan kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan

20 karakteristik yang paling dalam pada diri manusia, perbedaan karakteristik individu tersebut menggambarkan ciri unik dari masing masing individu. g. Tanggapan Responden Terhadap Perbedaan individu dimensi Gaya Hidup Bardasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi gaya hidup. a) Gaya hidup melalui kegiatan sangat rendah rendah cukup tinggi tinggi sangat tinggi Gambar 27. Kesesuaian kegiatan dengan produk Berdasarkan Gambar 27 tersebut, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat tinggi sebanyak 24 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 33 persen dan yang menyatakan memilih tingkat perhatian cukup tinggi sebanyak 9 persen Sikap konsumen terhadap produk rendah sebanyak 32 persen dan sangat rendah sebanyak 2 persen. Hal tersebut menunjukan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang dan konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen yang diperlihatkan pada aktivitas serta minatya. b) Gaya Hidup Melalui Minat sangat rendah rendah cukup tinggi tinggi sangat tinggi Gambar 28. Minat terhadap produk (Macaroni Panggang) Berdasarkan Gambar 28 tersebut, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat tinggi sebanyak 19 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 29 persen dan yang menyatakan memilih tingkat cukup tinggi sebanyak 4 persen. Sikap konsumen

21 terhadap produk rendah sebanyak 36 persen dan sangat rendah sebanyak 12 persen. Hal tersebut menunjukan gaya hidup melalui minat akan produk Macaroni Panggang menggambarkan perilaku seseorang yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktunya. Intinya perubahan gaya hidup akan mengubah pola konsumen seseorang. h. Tanggapan RespondenTerhadap Perbedaan Individu Dimensi Nilai Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap perbedaan individu dimensi nilai sangat rendah rendah 59 cukup tinggi Gambar 29. Kesesuaian nilai dengan produk Berdasarkan gambar 29 di atas, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat tinggi sebanyak 1 persen, lalu menyatakan tinggi sebanyak 2 persen dan yang menyatakan memilih cukup tinggi sebanyak 59 persen. Sikap konsumen terhadap produk rendah sebanyak 34 persen dan sangat rendah sebanyak 4 persen. Hal ini menunjukkan kesesuaian nilai pribadi individu dengan produk Macaroni Panggang dimana nilai merupakan hal yang penting dalam tahap pengenalan kebutuhan dari pengambilan keputusan konsumen. Nilai juga digunakan konsumen dalam menentukan kriteria evaluasi Tanggapan Responden Terhadap Respon Pembelian Pelanggan Restoran Macaroni Panggang Keputusan pembelian adalah tahapan dalam konsep pengambilan keputusan pembeli benar pembeli benar-benar membeli produk, seperti yang terjadi jika konsumen merasakan bahwa produk atau jasa yang telah dicoba lebih memuaskan dari merek yang lain, maka konsumen akan mengulangi pembelian yang biasanya dalam jumlah yang besar karena konsumen merasa lebih yakin terhadap produk atau

22 jasa yang ditawarkan. Keputusan membeli seseorang pada awalnya dipengaruhi oleh lingkungan, kebudayaan, keluarga, dan sebagainya, akan membentuk suatu sikap pada diri sendiri atau individu, kemudian melakukan pembelian. Respon pembelian yang memiliki dimensi pilihan merek, pilihan produk, jumlah pembelian dan saluran pembelian. a. Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Merek Macaroni Panggang Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap keputusan pembelian dimensi pilihan merek. 3 tidak tertarik cukup tertarik tertarik sangat tertarik Gambar 30. Tingkat pilihan merek Berdasarkan Gambar 30 tersebut, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat tertarik sebanyak 18 persen, lalu menyatakan tertarik sebanyak 34 persen dan yang menyatakan memilih cukup tertarik sebanyak 44 persen, serta sikap konsumen terhadap merek produk yang menyatakan sebanyak 4 persen. Hal ini menunjukkan tingkat pemilihan merek Macaroni Panggang dimana setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri, sehingga konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. b.tanggapan Responden Terhadap Pilihan Produk Macaroni Panggang Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap keputusan pembelian dimensi pilihan produk.

23 tidak unggul cukup unggul unggul sangat unggul Tabel 31. Tingkat pilihan produk Berdasarkan Gambar 31, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat unggul sebanyak 23 persen, lalu menyatakan unggul sebanyak 31 persen, hasil yang menyatakan cukup unggul sebanyak 41 persen dan yang menyatakan memilih tidak unggul sebanyak 5 persen. Hal ini menunjukkan milihan tingkat keunggulan produk Macaroni Panggang dimana perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada konsumen yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan berupa tingkat kualitas yang diharapkan oleh konsumen pada produk yang dibutuhkannya dari berbagai produk yang ada. c. Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Saluran Pembelian Macaroni Panggang Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap keputusan pembelian dimensi pemilihan saluran pembelian. tidak mudah cukup mudah 35 mudah sangat mudah Gambar 32. Tingkat kemudahan memperoleh produk Gambar 32 tersebut menyatakan bahwa responden yang memilih sangat mudah sebanyak 31 persen, lalu menyatakan mudah sebanyak 35 persen, hasil yang menyatakan cukup mudah sebanyak 25 persen dan yang menyatakan memilih tidak mudah sebanyak 9 persen. Hal ini menunjukkan milihan saluran pembelian Macaroni

24 Panggang dimana setiap konsumen berbeda-beda dalam hal penyalur, dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keleluasan tempat dan sebagainya. d.tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pembelian Macaroni Panggang Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 100 responden, maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap keputusan pembelian dimensi jumlah pembelian. sangat tidak 2 banyak 6 tidak banyak 15 cukup banyak banyak sangat banyak Tabel 33. Tingkat jumlah pembelian produk Berdasarkan Gambar 33 di atas, menyatakan bahwa responden yang memilih sangat banyak sebanyak 2 persen, lalu menyatakan banyak sebanyak 15 persen, hasil yang menyatakan cukup banyak sebanyak 28 persen, hasil yang menyatakan tidak banyak sebanyak 48 persen dan yang menyatakan memilih sangat tidak banyak sebanyak 7 persen. Hal ini menunjukkan penentuan jumlah pembelian Macaroni Panggang dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian mungkin dilakukan lebih dari satu kali. Selain keputusan pada suatu pilihan merek yang diambil konsumen, konsumen juga dapat menentukan jumlah produk yang akan dibelinya sesuai kebutuhan Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kuesioner disebarkan sebelumnya kepada 30 orang responden untuk memperoleh data awal untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah kuesioner tersebut valid maka penelitian dapat dilanjutkan melalui penyebaran kuesioner Hasi Uji Validitas Kuesioner Uji validitas dilakukan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan nilai angka kritik tabel korelasi nilai

25 r. Tujuan melakukan uji coba kuesioner ini adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat untuk dijadikan data utama penelitian. Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan pada 30 orang responden. Seluruh responden diminta untuk mengisi kuesioner yang sama. Kemudian hasil kuesioner tersebut diuji validitasnya. Berdasarkan hasil validitasnya bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361, untuk n=30). Hasil perhitungan uji validitasnya terlampir Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Realibitas adalah tingkat keandalan kusioner. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi reliabilitas kuesioner terhadap variabelnya. Berdasarkan hasil pengujian teknik Alpha Cronbach, untuk perbedaan individu diperoleh nilai alpha (a) 0.860, sedangkan hasil uji reliabilitas untuk respon pembelian diperoleh diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel yang bernilai (terlampir) Regresi Linier Sederhana Pengujian ini dilakukan dengan Regresi Linier Sederhana digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua peubah pengukuran yang saling mempengaruhi. Dalam hal ini X merupakan karakteristik Individu dan Y merupakan Respon Pembelian. Untuk menguji hubungan antara perbedaan individu dengan keputusan pembelian Macaroni Panggang, maka dilakukan perhitingan regresi linier berganda dengan aplikasi software SPSS untuk menguji signifikansi variabel Macaroni Panggang diperoleh uji t dengan hipotesis berikut: Hipotesis: Ho = Perbedaan Individu tidak berpengaruh nyata terhadap Respon Pembelian Ha = Perbedaan Individu berpengaruh nyata terhadap Respon Pembelian Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan uji t dua pihak, tingkat signifikan 0,05 serta menggunakan derajat kebebasan (n-k), dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Pengambilan Keputusan

26 Jika t tabel <t hitung <t tabel maka Ho diterima Jika t hitung <-t hitung <t tabel atau t hitung >t tabel maka Ho ditolak t tabel dilihat dengan derajat bebas = n k n = jumlah sampel, dalam hal ini bernilai 100 k = jumlah variabel yang digunakan. Dalam hal ini bernilai 2 sehingga derajat bebasnya adalah 98 (100-2). Oleh karena uji t yang dilakukan adalah uji 2 arah maka yang dibaca adalah t (½ 0,05) atau t 0,025. Hasil uji statistik dilakukan dengan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel perbedaan individu ( dengan dimensi sumber daya konsumen, keterlibatan, motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, nila dan gaya hidup) dengan respon pembelian (dengan dimensi pilihan produk, pilihan merek, jumlah pembelian, daluran pembelian) Macaroni Panggang. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh korelasi hubungan antara perbedaan individu dengan respon pembelian Macaroni Panggang sebesar 0,624. Nilai 0,624 merupakan nilai r hitung. Angka ini menunjukkan korelasi positif atau hubungan yang kuat antara Perbedaan Individu dan Respon Pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 7,898 sedangkan t tabel 1,98 (t hitung > t tabel) maka disimpulkan Ho ditolak artinya Perbedaan Individu berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap Respon Pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS 13.0 bahwa korelasi atau hubungan perbedaan individu dengan respon pembelian memperoleh hasil sebesar 0,624 (positif) dan korelasi termasuk kategori kuat Perbedaan individu dengan respon pembelian mempunyai pengaruh yang berarti yang dapat dilihat berdasarkan hasil uji t dua pihak dimana t hitung (7,898) > (t tabel (1,98) Adapun persamaan regresi Ŷ = 6, 025+0,195X Dimana Ŷ = Respon Pembelian X = Perbedaan Individu

27 Dari persamaan dapat diuraikan bahwa setiap kenaikan 1 skor variabel Perbedaan Individu (X) dapat menaikkan 0,195 skor variabel Respon Pembelian. Respon Pembelian juga dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya dimana nilainya 0,000 lebih kecil dari 0,05.

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mengalami banyak proses modernisasi yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, antara lain pada aspek sosial, budaya, teknologi, dan ekonomi. Aspek sosial,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya sehingga makanan akan selalu berdampingan dengan eksistensi manusia.

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan pengambilan sampel pada populasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pujasera BCNY House beridiri pada tahun 2005 di Cianjur, yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Pujasera BCNY House mengalami penurunan pendapatan penjualan makanan/minuman dan penurunan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian dilakukan di toko sepeda ACC semarang. Penelitian dilakukan karena terjadi penurunan penjualan dari akhir tahun 2011 sampai akhir tahun 2012 sebesar 25%. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa PT JNE di kota Bandar Lampung. 3.2 Jenis Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses

Lebih terperinci

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Susindo Swalayan Temanggung terhadap kualitas pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG

IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG 52 IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG Analisis yang digunakan dalam pembahasan ini meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan Sunda Berikut adalah 32 atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Restoran BMC (Bandoengsche Melk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Restoran BMC (Bandoengsche Melk 41 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran BMC (Bandoengsche Melk Centrale) Bandung dengan judul Analisis Pelaksanaan Bauran Pemasaran Jasa Pada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Café Double dipps dirikan pada tanggal 11 juli 2011 dibawah kepemilikian ibu Lisye Irawati, Café Double dipps merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ecolab merupakan perusahaan multi nasional yang berpusat di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1923, sejak itu hanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Melihat kehidupan sekarang ini, mungkin konsumen perlu memiliki perlindungan untuk dirinya selain kegiatan untuk memenuhi kehidupannya seharihari. Di mana dalam hal ini dari pihak asuransi khususnya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sarana Bangun Sanggar Sejahtera berdiri pada 1995, dimana produk dan jasa yang ditawarkan adalah penjualan GPS dan pemasangan GPS. Berdasarkan hasil obsevasi, masalah yang dihadapi adalah penjualan

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh

study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Starbucks Coffee adalah sebuah Coffee Shop yaitu perusahaan penyedia produk dan jasa minuman kopi. Salah satu gerai Starbucks didirikan di Bandung Super Mall pada tahun 2007, yang merupakan Coffee

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis

BAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis BAB V KESIMPULAN Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen pada produk

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010 USULAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN KHAS SUNDA (STUDI KASUS RUMAH MAKAN NASI BANCAKAN BANDUNG) Melina Hermawan, Melly Suhandri Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v vi ix DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah makan Bakso Idola di Klaten. Bakso Idola adalah salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor memiliki lokasi sangat strategis, karena letaknya berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta. Kota Bogor juga memiliki keunggulan karena didukung sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan, diolah dan diproses melalui program spss sehingga dapat diperoleh hasil dan dilakukan analisis. Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang meliputi latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, arti dan logo, serta struktur organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berikut adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan Toko Mas Jaya Abadi: Tabel 6.1 Uji Hipotesis Performansi Kepentingan x 1 S 1 x S x 1 - x Z hitung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah menguraikan mengenai kebijakan Segmentasi Pasar terhadap Loyalitas Konsumen di Perusahaan Matahari Pagi, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan 107 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Survei Loyalitas Pelanggan Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Giant (hypermarket) di Wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di wilayah Kota Bandung sebanyak empat cabang dengan alamat masing-masing HDL 293 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

Eka Dentya Nursita Sari EA19

Eka Dentya Nursita Sari EA19 PENGARUH HARGA, IKLAN, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTFREN ANDROMAX DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI Eka Dentya Nursita Sari 12212399 4EA19 Latar Belakang

Lebih terperinci