Standar Perikanan Tangkap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standar Perikanan Tangkap"

Transkripsi

1 Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA Diterbitkan: 15 November 2017 Berlaku mulai: 15 Januari 2018

2 Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di situs web Fair Trade USA: Semua hak dilindungi 2017 Fair Trade USA Tidak ada bagian dalam publikasi ini yang boleh disalin, diproduksi kembali, diedarkan, diterbitkan atau disebarkan tanpa menyebutkan sumbernya sepenuhnya. Catatan untuk Terjemahan Keakuratan hasil penerjemahan segala dokumen standar dan kebijakan Fair Trade USA ke dalam bahasa-bahasa lain selain Bahasa Inggris tidak dijamin. Apabila ada pertanyaan terkait keakuratan informasi yang ada dalam dokumen hasil terjemahan, silahkan mengacu kepada versi resmi dalam Bahasa Inggris. Segala perbedaan dalam dokumen hasil terjemahan tidak mengikat dan tidak berdampak untuk tujuan audit atau sertifikasi. Kontak Fair Trade USA 1500 Broadway, Suite 400 Oakland, CA USA Tel: +1 (510) Fax: +1 (510) Website: Halaman 1 dari 113

3 Daftar Isi PENGANTAR... 4 Misi dan Visi Fair Trade USA... 4 Teori Perubahan Fair Trade USA... 4 Tentang Dokumen Ini... 5 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap... 7 Dokumen-Dokumen Penting Lain Informasi Tambahan tentang Standar-Standar dan Proses Sertifikasi Fair Trade USA BAGIAN 1. STR: Persyaratan Struktural SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan SUB-BAGIAN FTC: Komite Perdagangan yang Adil (KPA) BAGIAN 2. ECD: Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat SUB-BAGIAN DM: Penyusunan & Pengelolaan Premium Perdagangan yang Adil SUB-BAGIAN FTP: Pembayaran & Premium Perdagangan yang Adil SECTION 3. FHR: Hak-Hak Asasi Manusia SUB-BAGIAN DAP: Pencegahan Diskriminasi & Kekerasan SUB-BAGIAN FL: Kebebasan dari Kerja Paksa & Perdagangan Manusia SUB-BAGIAN PC: Perlindungan Anak-Anak & Anak Usia Muda SUB-BAGIAN FR: Kekebasan Berserikat SECTION 4. WWS: Upah, Ketentuan-Ketentuan Kerja, dan Akses ke Layanan SUB-BAGIAN CE: Ketentuan-Ketentuan Kerja SUB-BAGIAN OH: Kesehatan & Keamanan Kerja SECTION 5. RM: Manajemen Sumber Daya SUB-BAGIAN FD: Dokumentasi Perikanan SUB-BAGIAN DC: Pengumpulan Data SUB-BAGIAN SH: Kesehatan Sediaan Halaman 2 dari 113

4 SUB-BAGIAN BEP: Perlindungan Keragamanhayati & Ekosistem SUB-BAGIAN WM: Pengelolaan Limbah SUB-BAGIAN GOV: Tata Kelola BAGIAN 6. TR: Keterlacakan & Transparansi SUB-BAGIAN PT: Keterlacakan Produk SUB-BAGIAN CA: Kontrak & Perjanjian SUB-BAGIAN CS: Penangguhan Kontrak & Pencabutan Sertifikat Halaman 3 dari 113

5 Misi dan Visi Fair Trade USA PENGANTAR Misi dan Visi Fair Trade USA Perdagangan yang Adil memberdayakan para petani, nelayan, dan pekerja untuk berjuang melawan kemiskinan dengan cara yang meningkatkan hidup dan melindungi lingkungan. Alih-alih menciptakan ketergantungan pada bantuan, Perdagangan yang Adil memanfaatkan kekuatan pasar untuk membantu para produsen, usaha, dan konsumen untuk menanamkan investasi demi masa depan yang lebih baik. Fair Trade USA, sebuah lembaga nirlaba, adalah lembaga terkemuka di Amerika Utara untuk sertifikasi produk-produk Perdagangan yang Adil. Fair Trade USA dan Badan-Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan yang menjadi mitranya melakukan audit dan memberikan sertifikasi terhadap rantai pasok-rantai pasok untuk membantu memastikan para nelayan dan pekerja mendapatkan harga dan upah yang adil, bekerja di kondisi yang aman, melindungi lingkungan, dan menghasilkan dana pembangunan masyarakat untuk meningkatkan hidup mereka. Teori Perubahan Fair Trade USA Fair Trade USA memandang nelayan, pekerja, usaha dan konsumen sebagai sebuah ekosistem para mitra. Masing-masing dari kelompok pemangku kepentingan kunci ini memerlukan yang lain untuk mewujudkan sasaran-sasaran mereka. Fair Trade USA meyakini bahwa: Nelayan dan pekerja akan mempunyai penghidupan yang lebih berkelanjutan apabila model ekonomi perdagangan memungkinkan mereka untuk mengakses pasar dan kondisi kerja yang baik, jika mereka mempunyai ketrampilan dan sumber daya untuk mengelola usaha mereka dan untuk melakukan produksi yang bertanggung jawab secara lingkungan, dan jika mereka mengembangkan dan berhasil melakukan model-model kelembagaan untuk pengembangan usaha dan masyarakat. Bidang usaha akan memperkuat diri dengan mendorong penghidupan yang berkelanjutan untuk para produsen dalam rantai pasok mereka. Perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber daya dengan penuh tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan diverifikasi oleh sertifikasi dari pihak ketiga yang independen, akan menumbuhkan nilai-nilai bersama dan dihargai oleh konsumen, pegawi, dan para pemangku kepentingan lain. Konsumen ingin merasa bahwa mereka melakukan hal yang baik ketika melakukan pembelian. Mereka akan membeli produk-produk yang berkelanjutan jika produk-produk itu tersedia di tempat yang tepat, dari merek yang tepat, dengan harga dan kualitas yang tepat, dan jika ciri-ciri produk dapat dipercaya dan diverifikasi melalui sertifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Agar kesemuanya tersebut tercapai, Fair Trade USA melakukan investasi langsung dan bertemu dengan mitra-mitra kami dalam aktivitasaktivitas utama berikut ini: Menyusun dan melaksanakan standar-standar Membantu terwujudnya layanan-layanan produsen yang menciptakan daya saing Halaman 4 dari 113

6 Tentang Dokumen Ini Mensertifikasi layanan-layanan produsen dan para mitra rantai pasok Melibatkan dunia usaha dan konsumen untuk menumbuhkan permintaan Menetapkan, mengukur, dan mengkomunikasikan dampak Tentang Dokumen Ini Standar Perikanan Tangkap (Capture Fisheries Standard CFS) Fair Trade USA dikembangkan untuk memberikan peluang kepada nelayan untuk menunjukkan elemen-elemen inti perdagangan yang adil dalam praktik-praktik mereka sembari membantu mereka mengkomersialkan produk mereka. CFS dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip inti Fair Trade USA yang mewakili tujuan-tujuan kelembagaan sebagai berikut: a) Pemberdayaan: CFS mendukung nelayan untuk mengembangkan ketrampilan yang diperlukan dalam melakukan perundingan secara efektif dengan pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap pembelian, pengolahan, dan pemasaran produk-produk mereka. Ini dilakukan melalui proses pengorganisasian Asosiasi Penangkapan Ikan, pemilihan satu Komite Perdagangan yang Adil, penyusunan Rencana Premium Perdagangan yang Adil, dan pengambilan keputusan-keputusan tentang bagaimana menggunakan Premium Perdagangan yang Adil. b) Pengembangan Ekonomi: CFS bertujuan untuk meningkatkan kestabilan penghasilan para nelayan dengan memastikan satu hubungan yang stabil dengan pembeli mereka dan dengan mensyaratkan pembayaran satu Premium Perdagangan yang Adil untuk setiap penjualan produk Fair Trade Certified. CFS juga menetapkan persyaratan-persyaratan upah untuk pekerja yang dipekerjakan oleh para Nelayan yang Terdaftar dan Pemegang Sertifikat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, bagian Pengelolaan Sumber Daya dalam CFS bertujuan untuk memperkuat dan menstabilkan sediaan ikan sehingga sumber daya dapat memberikan satu penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat nelayan dalam jangka panjang. c) Tanggung Jawab Sosial: CFS melindungi hak-hak asasi manusia mereka yang terlibat dalam perikanan. Bagi para nelayan dan pekerja, langkah-langkah kesehatan dan keamanan/keselamatan dibangun untuk menghindari cedera yang berkaitan dengan pekerjaan. Nelayan didorong untuk menggunakan Premium Perdagangan yang Adil untuk memberikan akses yang lebih besar ke, atau memperbaiki kualitas, layanan kesehatan dan pendidikan. d) Perlindungan Lingkungan: Nelayan yang Terdaftar harus mengadopsi praktik-praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab dan bekerja untuk melindungi sumber daya perikanan dan keragamanhayati. Ini termasuk pengumpulan data dan pemantauan untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang kondisi sediaan ikan dan untuk meredam dampak yang ditimbulkan perikanan, mengaku bahwa banyak perikanan skala kecil hingga menengah seringkali menghadapi tantangan-tantangan terkait ketersediaan dan pengelolaan data. Satu tujuan Program Perikanan Tangkap adalah untuk meningkatkan perikanan dari waktu ke waktu dan pada akhirnya mencapai satu tingkat tanggung jawab lingkungan yang sejalan dengan praktik-praktik unggulan internasional. Selain itu, Pemegang Sertifikat dan Asosiasi Penangkapan Ikan berupaya mencari cara-cara untuk terlibat dengan badan-badan pemerintah dan para pemangku kepentingan lain untuk bersama-sama memperbaiki pengelolaan perikanan. Halaman 5 dari 113

7 Tentang Dokumen Ini Seperti halnya praktik unggulan, semua Standar Fair Trade USA diperbaharui secara rutin dengan perubahan-perubahan besar setiap lima tahun. Revisi-revisi kecil dapat dilakukan setiap tahun atau kapan pun diperlukan klarifikasi. Dokumen ini, CFS, menggantikan versi 1.0 sebelumnya. Penyuntingan-penyuntingan minor dilakukan untuk tujuan klarifikasi untuk membantu pelaksanaan dan audit. Jika anda henda mengetahui rincian lebih banyak tentang perubahan-perubahan yang dilakukan dalam revisi-revisi minor ini, silahkan menghubungi Fair Trade USA di Tinjauan besar selanjutnya untuk CFS dijadwalkan akhir 2018 atau awal Cakupan dan Eligibilitas CFS berlaku untuk kelompok-kelompok nelayan yang teribat dalam perikanan tangkap liar kelautan, seperti dijelaskan secara garis besar dalam Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Kebijakan Standar Perikanan Tangkap. Sertifikat CFS dipegang oleh Pemegang Sertifikat, atas nama satu entitas atau lebih dalam rantai pasok. Cakupan Sertifikat bisa meliputi sekelompok kapal/nelayan (yaitu koperasi atau Asosiasi Penangkapan Ikan), berbagai kelompok, dan/atau fasilitas pengolahan yang membeli dari satu kelompok kapal atau lebih. Pemegang Sertifikat pada akhirnya bertanggung jawab atas pemenuhan terhadap CFS, dan merupakan tanggung jawab Pemegang Sertifikat untuk memastikan bahwa semua entitas dan lokasi-lokasi yang masuk dalam cakupan Sertifikat CFS memenuhi persyaratan-persyaratan CFS sepenuhnya. Lihat Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat untuk Kebijakan CFS untuk rincian cakupan dan eligibilitas. Pemenuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan di Tingkat Lokal dan Nasional Semua produsen yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil, nelayan, dan Pemegang Sertifikat diharapkan untuk memenuhi semua peraturan dan perundang-undangan di tingkat lokal dan nasional. Persyaratan-persyaratan dalam CFS bisa jadi lebih ketat, kurang ketat, atau sama dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Apabila peraturan dan perundang-undangan yang berlaku lebih ketat daripada persyaratan-persyaratan CFS, peraturan dan perundang-undangan tersebut lah yang berlaku. Apabila persyaratan-persyaratan CFS lebih ketat dari peraturan dan perundang-undangan, persyaratan-persyaratan CFS lah yang akan berlaku. Maksudnya adalah agar jika ada tumpang tindih antara peraturan perundang-undangan dengan persyaratan-persyaratan CFS, yang menawarkan perlindungan yang paling kuat kepada nelayan, pekerja, dan masyarakat lah yang berlaku. Ini tanpa memandang apakah persyaratan Fair Trade USA dalam CFS ditandai sebagai persyaratan Utama (Major). Mengingat luasnya yurisdiksi tempat Fair Trade USA beroperasi, serta kerumitan dan sifat peraturan dan perundang-undangan yang selalu berubah, kami tidak menyertakan referensi persyaratan-persyaratan hukum tiap negara di dalam CFS ini. Pada akhirnya ini merupakan tanggung jawab Pemegang Sertifikat untuk memastikan pemenuhan terhadap hukum. Apabila ada kekhawatiran bahwa satu persyaratan CFS bertentangan dengan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku, Pemegang Sertifikat atau pengaju harus menghubungi Fair Trade USA. Halaman 6 dari 113

8 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Struktur CFS disusun dalam enam bagian yang mencakup berbagai aspek yang berbeda dalam penangkapan ikan, pengolahan dan pengelolaan fasilitas, dan administrasi kelompok. Persyaratan-persyaratan di setiap bagian berlaku untuk Pemegang Sertifikat, nelayan dan awak kalap di atas kapal penangkapan ikan, dan/atau pekerja dalam pabrik pengolahan. Garis besar tentang setiap bagian disajikan di bawah ini. Sections 1: Persyaratan Stuktural (STR) Bagian ini berisi persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Internal Pemegang Sertifikat untuk memastikan bahwa entitas-entitas dalam Sertifikat memenuhi persyaratan-persyaratan CFS yang relevan, dan Nelayan yang Terdaftar memahami model Perdagangan yang Adil. Bagian ini menjelaskan persyaratan-persyaratan bagi Nelayan yang Terdaftar untuk membentuk Asosiasi Penangkapan Ikan dan memilih satu Komite Perdagangan yang Adil, mengidentifikasi kebutuhan para penerima manfaat Premium, dan menentukan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Bagian 2: Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat (ECD) Pemberdayaan kolektif dan perorangan merupakan hal yang mendasar dalam membangun usaha yang sehat dan masyarakat yang sehat dan oleh karenanya merupakan prinsip-prinsip utama sistem Perdagangan yang Adil. Salah satu ciri unik model Perdagangan yang Adil adalah Premium Perdagangan yang Adil, yaitu jumlah ekstra yang dibayarkan kepada Nelayan yang Terdaftar dan pekerja di luar harga produk dan upah. Bersama-sama sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil, para Nelayan yang Terdaftar menentukan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perorangan dan kolektif mereka, serta kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan lingkungan mereka. Bagian 3: Hak-Hak Asasi Manusia (FHR) Persyaratan-persyaratan di dalam bagian ini didasarkan pada Konvensi-Konvensi Inti Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang mencakup kerja paksa, kerja ijon, dan wajib kerja; pekerja anak dan perlindungan pekerja muda; kebebasan untuk berserikat; dan diskriminasi. Persyaratan-persyaratan ini memberikan garis besar tentang hak-hak asasi yang menjadi dasar untuk memastikan kesejahteraan para nelayan dan pekerja, dan mengelola risiko-risiko hak-hak asasi manusia yang dihadapi oleh perusahaan dan pembeli dalam rantai pasok mereka. Memastikan terpenuhinya hak-hak ini membantu pemberdayaan perorangan dan kolektif dengan membangun kemampuan untuk bertindak atas pilihan-pilihan yang ada, mendorong hubungan yang sehat antara pekerja dan manajemen, dan memastikan adanya peluang bagi generasi-generasi mendatang untuk berperan secara semestinya dalam penghidupan keluarga. Halaman 7 dari 113

9 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Section 4: Upah, Ketentuan Kerja & Akses ke Layanan (WWS) Kesejahteraan perorangan para nelayan, awak kapal, dan dan pekerja secara langsung dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan kerja, termasuk kesehatan dan keselamatan kerja, jam kerja, dan akses ke kebutuhan dan layanan dasar. Ketentuan-ketentuan kerja yang jelas dan upah dan tunjangan yang adil berperan dalam mewujudkan penghasilan yang berkelanjutan. Pemenuhan terhadap ketentuanketentuan di dalam bagian ini juga berperan dalam mengurangi kecelakaan dan angka kesakitan, dan membantu nelayan dan fasilitas untuk menarik dan mempertahankan awak kapal dan pekerja melalui praktik-praktik ketenagakerjaan yang bertanggung jawab. Selain itu, jika perorangan memahami hak-hak mereka dan mempunyai akses ke struktur yang mendukung, mereka akan berdaya untuk menentukan pilihan untuk memperbaiki hidup mereka. Bagian 5: Pengelolaan Sumber Daya (RM) Kemampuan laut untuk memberikan penghidupan kepada nelayan dan pekerja mempunyai keterkaitan langsung dengan dampakdampak lingkungan yang diakibatkan praktik-praktik penangkapan ikan. Mengadopsi praktik-praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab melindungi keragamanhayati dan memastikan tersedianya sumber daya perikanan untuk generasi mendatang. Bagian ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk pengumpulan data, penentuan kesehatan stok, struktur tata kelola, dan pengelolaan limbah yang semestinya, yang merupakan komponen-komponen utama untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Bagian 6: Persyaratan Perdagangan (TR) Bagian ini menjelaskan persyaratan-persyaratan tentang keterlacakan dan hubungan antara Pemegang Sertifikat dan Nelayan yang Terdaftar serta Asosiasi Penangkapan Ikan mereka. Bagian ini memastikan bahwa praktik-praktik yang berkenaan dengan pembelian, pergerakan, produksi, dan penjualan produk-produk yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil ditetapkan dengan jelas. Ini termasuk persyaratan-persyaratan keterlacakan fisik dan dokumen produk-produk Perdagangan yang Adil. Persyaratan-persyaratan di dalam bagian ini juga mendorong kontrak yang jelas dan transparansi antara Pemegang Sertifikat dan entitas-entitas lain yang masuk dalam Sertifikat untuk memastikan ketentuan-ketentuan perdagangan yang jelas dan bahwa nelayan memahami apa yang bisa mereka harapkan dari partisipasi mereka dalam Program Perikanan Tangkap Fair Trade USA. Setiap bagian dibagi menjadi sub-bagian, yang terdiri dari tujuan-tujuan. Masing-masing tujuan mempunyai satu persyaratan terkait atau lebih yang disebutkan dalam kriteria pemenuhan. Kriteria pemenuhan menetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk sertifikasi, yang artinya mereka bersifat mengikat. Banyak kriteria pemenuhan dilengkapi dengan penjelasan dalam kolom Maksud dan Klarifikasi untuk membantu pembaca memahami kriteria dengan lebih baik. Informasi di dalam kolom Maksud dan Klarifikasi ini dibagi menjadi klarifikasiklarifikasi, yang mengikat, dan panduan, yang merupakan praktik unggulan atau opsional. Panduan juga berisi contoh-contoh dan usulanusulan tentang bagaimana memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Contoh-contoh dan usulan-usulan tersebut biasanya diawali dengan kata-kata sebagai contoh, yang tidak diwajibkan dan bukan merupakan daftar panjang yang harus dipenuhi. Di dalam kolom Maksud dan Halaman 8 dari 113

10 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Klarifikasi, istilah wajib, harus, dan disyaratkan menunjukkan persyaratan yang mengikat yang harus dipenuhi untuk mendapat sertifikasi. Istilahistilah semestinya, bisa, atau praktik unggulan menunjukkan bahwa persyaratan tersebut bersifat opsional. CFS Fair Trade USA menggunakan pendekatan perbaikan yang terus menerus terhadap pembangunan. Kriteria awal atau persyaratanpersyaratan Tahun Ke-0 dinilai selama audit sertifikasi awal dan mewakili persyaratan-persyaratan minimum tentang pemberdayaan sosial, pembangunan ekonomi, dan tanggung jawab lingkungan. Kriteria-kriteria ini harus dipenuhi sebelum sertifikasi aawl. Kriteria Kemajuan dipenuhi setelah audit tahun pertama, ketiga, atau keenam seperti dirinci dalam kolom Tahun. Kriteria Kemajuan menggambarkan perkembangan yang terus berlangsung menuju pemberdayaan sosial dan pembangunan ekonomi serta praktik-praktik perlindungan lingkungan yang lebih baik. Sejumlah kriteria pemenuhan berisi satu pernyataan kualifikasi di awal sub-sub bagian yang menjelaskan cakupan dan waktu berlakunya. Sebagai contoh, beberapa persyaratan Tahun Ke-0 tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya hingga saat penjualan produk Perdagangan yang Adil yang pertama kali atau pengeluaran Premium yang pertama kali. Dalam kasus-kasus seperti ini, persyaratan-persyaratan harus dipenuhi segera setelah berlaku, yaitu bisa jadi antara audit Tahun Ke-0 dan Tahun Ke-1. Pada saat audit Tahun Ke-0, auditor akan menentukan apakah perikanan akan disiapkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut saat mulai berlaku. Auditor bisa meminta bukti awal untuk mendukung penetapan tersebut. Badan-Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan bisa melakukan audit tindak lanjut atau meminta dokumendokumen pendukung sebelum audit penuh selanjutnya untuk memastikan pemenuhan terhadap kriteria. Nomor Kriteria Pemenuhan Menetapkan persyaratanpersyaratan khusus tujuan CFS yang harus dipenuhi dan dikaji pemenuhannya selama audit. Menetapkan waktu kapan persyaratan harus dipenuhi. Menunjukkan apakah sebuah kriteria merupakan kriteria Utama Penjelasan lebih jauh lagi mengenai persyaratan-persyaratan yang mengikat serta panduan tentang praktik unggulanpraktik unggulan dan rekomendasi-rekomendasi untuk pelaksanaan. Definisi Menurut CFS, seorang nelayan diartikan sebagai siapa pun, tanpa memandang gender, yang menangkap ikan di lautan baik untuk mendapatkan upah atau mendapatkan pembayaran sebagai persentase pendapatan. Dalam Program Perikanan Tangkap Fair Trade USA, nelayan harus diatur dalam Asosiasi Penangkapan Ikan. Dalam CFS ada tiga kategori yang menentukan perorangan-perorangan yang berpartisipasi dalam program Perdagangan yang Adil: 1) Nelayan yang Terdaftar, 2) awak kapal, dan 3) pekerja. Terakhir, Peserta Premium Perdagangan yang Adil adalah perorangan yang menentukan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil digunakan. Penjelasan rinci tentang masing-masing kategori ada di bawah ini dan definisi-definisi juga ada di dalam Daftar Istilah. Halaman 9 dari 113

11 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Nelayan yang Terdaftar Menurut CFS, Nelayan yang Terdaftar adalah nelayan dalam Program Perdagangan yang Adil yang telah bergabung dalam satu Asosiasi Penangkapan Ikan Perdagangan yang Adil atau lebih. Semua nakhoda kapal yang melakukan penangkapan produk makanan hasil laut yang merupakan produk Perdagangan yang Adil harus merupakan Nelayan yang Terdaftar. Selain itu, semua nelayan yang masuk dalam Sertifikat bisa memilih untuk menjadi anggota sebuah Asosiasi Penangkapan Ikan dan dengan demikian menjadi seorang Nelayan yang Terdaftar dan oleh karenanya menjadi Peserta Premium yang berhak menerima Premium Perdagangan yang Adil. Semua nelayan berhak untuk melakukan hal tersebut tanpa memandang apakah mereka merupakan pekerja upahan atau beroperasi berdasarkan sistem bagi hasil (non upahan). Ini juga termasuk nelayan sambilan, misalnya, yang mungkin menangkap hanya beberapa minggu dalam satu tahun. Lihat Gambar 1 untuk rincian lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa semua nelayan masuk dalam cakupan CFS selama perjalanan mereka menangkap ikan (misalnya kondisi kerja yang aman harus dipenuhi), namun tidak semua nelayan harus menjadi Nelayan yang Terdaftar. Awak kapal dan pekerja Menurut CFS, seorang awak kapal bisa saja berupa perorangan yang terlibat langsung dalam menangkap produk makanan hasil laut, atau perorangan yang tidak menangkap produk makanan hasil laut namun ikut dalam pengoperasian kapal secara umum (yaitu juru masak, petugas pemantau, dll.). Awak kapal bekerja khusus di atas kapal atau melakukan penangkapan ikan di tepi pantai. Seorang pekerja adalah perorangan yang bekerja di daratan, baik di fasilitas pengolahan atau di lokasi pendaratan. Awak kapal bisa merupakan tenaga upahan atau dibayar dengan sistem bagi hasil sementara pekerja adalah selalu tenaga upahan. Asosiasi Penangkapan Ikan Perdagangan yang Adil Untuk berpartisipasi dalam Program Perdagangan yang Adil, para Nelayan yang Terdaftar yang belum menjadi anggota satu koperasi yang berbadan hukum harus membentuk paling tidak satu Asosiasi Penangkapan Ikan yang dijalankan secara demokratis. Melalui koperasi atau Asosiasi Penangkapan Ikan, mereka mengkoordinasikan tanggung jawab mereka tentang pengelolaan sumber daya, keamanan kapal, dan hubungan dagang dengan pembeli. Asosiasi Penangkapan Ikan mewakili pandangan para Nelayan yang Terdaftar tentang segala urusan yang berdampak pada aktivitas penangkapan ikan mereka, termasuk persyaratan-persyaratan CFS, undang-undang, dan peraturan-peraturan yang mengatur perikanan, serta infrastruktur yang berkaitan dengan perikanan. Asosiasi Penangkapan Ikan bisa termasuk anggota-anggota lain selain Nelayan yang Terdaftar. Misalnya nakhoda kapal penumpang kecil atau kapal transfer yang mengangkut ikan ke dan dari tempat pendaratan yang bekerja dengan nelayan Perdagangan yang Adil dan yang berbasis di komunitas yang sama. Baik juga kalau menyertakan pasangan (suami/istri) dari anggota asosiasi, ilmuwan perikanan, dan staf lembaga-lembaga nirlaba setempat di dalam asosiasi baik secara formal atau informal. Halaman 10 dari 113

12 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Peserta Premium Perdagangan yang Adil Peserta Premium Perdagangan yang Adil adalah kelompok yang terdiri dari perorangan-perorangan yang memenuhi syarat untuk memilih satu Komite Perdagangan yang Adil atau lebih untuk mengelola penggunaan Premium Perdagangan yang Adil. Komite ini bertanggung jawab untuk mengelola dan membelanjakan Premium Perdagangan yang Adil atas nama para Peserta Premium Perdagangan yang Adil dan untuk melacak dan melaporkan penggunaan Premium. Para Peserta Premium ditata sedemikian rupa sehingga memungkinkan para Nelayan yang Terdaftar, para awak kapal, dan dalam beberapa kasus pekerja, yang berinteraksi satu sama lain untuk semuanya mendapatkan manfaat dari Program Perdagangan yang Adil. Peroranganperorangan berikut ini harus selalu masuk sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil: 1) Semua Nelayan yang Terdaftar; 2) Anggota awak kapal yang tidak terkait dengan penangkapan ikan yang masuk dalam cakupan Sertifikat yang dipekerjakan oleh Nelayan yang Terdaftar dan/atau Asosiasi Penangkapan Ikan. Ini termasuk awak kapal musiman yang tidak terkait dengan penangkapan ikan yang diupah atau mendapatkan penghasilan melalui bagi hasil; dan, 3) Segala pekerja yang dipekerjakan atau dikelola oleh Nelayan yang Terdaftar dan/atau Asosiasi Penangkapan Ikan, misalnya pekerja di tempat-tempat pendaratan dan/atau fasilitas-fasilitas pengolahan yang dimiliki atau dijalankan oleh Nelayan yang Terdaftar atau Asosiasi Penangkapan Ikan. Perorangan-perorangan lain yang bekerja dalam produk makanan hasil laut Perdagangan yang Adil dapat masuk sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil jika disetujui. Perorangan-perorangan berikut bisa, namun tidak disyaratkan untuk, masuk dalam kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil: 1) Nelayan yang Tidak Terdaftar; 2) Pekerja di lokasi dan fasilitas atau di atas kapal yang tidak dimiliki/dikelola oleh Nelayan yang Terdaftar atau Asosiasi Penangkapan Ikan, namun masuk dalam cakupan Sertifikat CFS. Ini bisa termasuk, misalnya, pekerja di pabrik dimana produk Perdagangan yang Adil diproses atau kapten dan awak kapal pengangkutan; dan, 3) Anggota tambahan lain dari Asosiasi Penangkapan Ikan yang ditetapkan sebelumnya. Halaman 11 dari 113

13 Menggunakan Standar Perikanan Tangkap Gambar 1: Perbedaan antara anggota Nelayan yang Terdaftar, Asosiasi Penangkapan Ikan, dan Peserta Premium. Halaman 12 dari 113

14 Dokumen-Dokumen Penting Lain Dokumen-Dokumen Penting Lain Selain dokumen ini, disarankan agar para Nelayan yang Terdaftar dan Pemegang Sertifikat mengetahui dokumen-dokumen berikut ini yang tersedia di situs web Fair Trade USA: 1) Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat sesuai Standar Perikanan Tangkap: Dokumen ini menjelaskan secara rinci entitas, lokasi, dan aktivitas mana yang harus masuk dalam cakupan Sertifikat dan audit CFS. 2) Daftar Istilah Standar-Standar Fair Trade USA: Daftar istilah ini termasuk definisi istilah-istilah yang digunakan di dalam dokumen ini dan dokumen-dokumen utama Standar-Standar dan sertifikasi Perdagangan yang Adil lainnya. 3) Lembar Kerja Analisis Produktivitas & Kerentanan: Lembar Kerja Analisis Produktivitas dan Kerentanan bisa digunakan untuk perikanan yang mempunyai data terbatas untuk menentukan kerentanan sediaan terhadap tekanan karena penangkapan ikan. Informasi tambahan bisa ditemukan di dalam dokumen ini. 4) Kebijakan untuk Menambahkan Anggota dan Lokasi Baru ke Sertifikat Standar Perikanan Tangkap di antara Pelaksanaan Audit-Audit: Dokumen ini menjelaskan prosedur untuk menambahkan Nelayan yang Terdaftar, Asosiasi Penangkapan Ikan Perdagangan yang Adil, dan lokasi-lokasi seperti fasilitas-fasilitas pemrosesan pada Sertifikat di antara audit-audit. 5) Database Harga dan Premium: Ini termasuk Premium Perdagangan yang Adil yang ditetapkan oleh Fair Trade USA. 6) Standar Perdagangan: Para mitra rantai pasok yang membeli dan menjual produk-produk pangan hasil laut yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil dari seorang Pemegang Sertifikat harus mendapat sertifikat Standar Perdagangan Fair Trade USA. 7) Dokumen-dokumen pedoman tambahan dengan penjelasan lebih lanjut dan contoh-contoh persyaratan, misalnya Panduan untuk Menentukan Cakupan CFS. 8) Manual Kualitas dan Manual Penjaminan Program Makanan Hasil Laut: Kedua dokumen ini menjelaskan struktur, moda operasi, Misi, Visi dan Nilai-Nilai, Kebijakan Kualitas, dan Sistem Manajemen Kualitas Fair Trade USA. Informasi Tambahan tentang Standar-Standar dan Proses Sertifikasi Fair Trade USA Proses Sertifikasi Keputusan-keputusan sertifikasi dibuat oleh Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan pihak ketiga yang disetujui oleh Fair Trade USA dengan berdasarkan pada pemenuhan terhadap CFS sesuai yang ditetapkan dalam audit-audit di lokasi. Untuk mendapatkan sertifikasi awal, semua kriteria yang relevan harus dipenuhi. Setelah mendapatkan sertifikat, ketidakmampuan melakukan pemenuhan persyaratan bisa mengakibatkan adanya keputusan untuk menunda sertifikasi hingga bisa dipastikan bahwa sudah ada pemenuhan atau bisa mengakibatkan pencabutan sertifikat, tergantung pada tingkat keparahan dan sejauh mana persyaratan tidak bisa dipenuhi. Sejumlah Halaman 13 dari 113

15 Informasi Tambahan tentang Standar-Standar dan Proses Sertifikasi Fair Trade USA kriteria diidentifikasi sebagai persyaratan Utama (Utama), yang mewakili nilai-nilai dan prinsip-prinsip Perdagangan yang Adil yang paling mendasar. Ketidaksesuaian dengan persyaratan Utama secara khusus dianggap sebagai ketidakmampuan yang serius untuk memenuhi persyaratan. Sertifikasi Perdagangan yang Adil memerlukan keterlacakan rantai pasok. Untuk menggunakan logo dan klaim Perdagangan yang Adil, semua entitas yang terlibat dalam produksi, pengolahan, manufaktur, dan penanganan produk perlu disertifikasi Fair Trade USA atau mendapat lisensi untuk menggunakan logo Fair Trade USA. Nelayan perorangan disyaratkan untuk membuat catatan perjalanan penangkapan ikan dan tempattempat pendaratan harus menyimpan informasi yang terperinci mengenai jumlah tangkapan dan pembayaran. Akhirnya, dengan mengakui bahwa kebanyakan perikanan merupakan sumber daya yang dimiliki umum (bahkan jika hak untuk menangkap ikan bisa saja dimiliki oleh perorangan atau sekelompok masyarakat), bagian Pengelolaan Sumber Daya dari laporan audit tahunan dan elemenelemen terkait dalam Rencana Aksi Perbaikan bisa diakses publik jika diminta. Laporan-laporan publik seperti itu harus diubah untuk melindungi identitas perorangan, pekerja, atau nelayan yang berpartisipasi dalam audit. Menghubungi Fair Trade USA Untuk menyampaikan komentar tentang Standar Perikanan Tangkap, silahkan menghubungi tim Standar-Standar Fair Trade USA: Jika anda mempunyai pertanyaan tentang proses audit, cakupan Sertifikat, atau pertanyaan-pertanyaan lain tentang sertifikasi, silahkan menghubungi tim Sertifikasi Fair Trade USA: Halaman 14 dari 113

16 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat BAGIAN 1. STR: Persyaratan Struktural SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat Tujuan STR-CH 1: Pemegang Sertifikat bertanggung jawab untuk memastikan pemenuhan Standar Perikanan Tangkap dan dokumen terkait. STR- CH 1.1 Perorangan-perorangan dan lokasi-lokasi kerja yang masuk dalam cakupan Sertifikat memfasilitasi pelaksanaan audit yang diumumkan dan audit yang tidak diumumkan dan memberikan semua informasi yang diminta yang diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan terhadap CFS. 0 STR- CH 1.2 Hanya berlaku jika ada mitra pelaksana pihak ketiga yang terlibat: Ada perjanjian tentang tanggung jawab (misalnya kontrak atau Nota Kesepahaman) antara Pemegang Sertifikat dan pihak ketiga yang menetapkan persyaratan-persyaratan CFS yang mana yang akan dikelola dan/atau dilaksanakan oleh pihak yang mana. 0 U Klarifikasi: Pemegang Sertifikat bisa menjalin kontrak dengan mitra pelaksana pihak ketiga untuk membantu melaksanakan CFS sepanjang pihak ketiga tersebut diperiksa latar belakangnya oleh para nelayan dan mempunyai pengalaman yang sesuai. Karena Pemegang Sertifikat memegang tanggung jawab akhir untuk pemenuhan CFS, merupakan tanggung jawab Pemegang Sertifikat untuk memastikan bahwa mitra pelaksana pihak ketiga menjalankan kewajiban-kewajiban dan memenuhi tugas-tugas yang telah disetujui bersama. Panduan: Perjanjian bisa sesederhana atau serinci sesuai permintaan para pihak dan bisa mencakup aktivitas-aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan pemenuhan terhadap CFS. STR- CH 1.3 Seorang nara hubung telah ditunjuk untuk semua urusan sertifikasi. Orang ini memahami cakupan tanggung jawabnya. 0 Klarifikasi: Urusan-urusan sertifikasi meliputi semua tindakan yang ditujukan untuk pemberdayaan sosial dan pengembangan ekonomi para Nelayan yang Terdaftar, serta pelaksanaan pelatihan dan aktivitas yang disyaratkan oleh CFS dan komunikasi yang diperlukan antar semua pihak. Ini termasuk mempunyai daftar yang selalu diperbaharui yang berisi para Nelayan yang Terdaftar dan informasi penting lainnya Halaman 15 dari 113

17 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat misalnya, namun tidak terbatas pada, daftar pelatihan, kapal yang terdaftar, dokumentasi kriteria Pengelolaan Sumber Daya, dll. Paling tidak ada satu nara hubung yang ditunjuk; semua pihak harus memahami tanggung jawab mereka. Panduan: Jika mungkin, nara hubung harus merupakan pegawai Pemegang Sertifikat. Tanggung jawab bisa didelegasikan kepada pihak ketiga, misalnya satu lembaga pendukung atau mitra pelaksana sepanjang ini semua diuraikan dengan jelas dalam perjanjian. Lihat STR-CH 1.2 untuk rincian tambahan. STR- CH 1.4 Daftar Nelayan yang Terdaftar selalu diperbaharui dan tersedia untuk para Nelayan yang Terdaftar. 0 U Panduan: Lihat Kebijakan untuk Menambahkan Anggota dan Lokasi Baru ke Sertifikat Standar Perikanan Tangkap di antara Pelaksanaan Audit-Audit untuk mendapatkan rincian tambahan tentang bagaimana menambahkan Nelayan yang Terdaftar di antara audit-audit yang sudah dijadwalkan. Merupakan praktik unggulan jika daftar disusun berdasarkan spesies primer yang ditangkap oleh setiap nelayan, lokasi, keanggotaan dalam Asosiasi Penangkapan Ikan, dan informasi kunci lainnya. STR- CH 1.5 Nelayan yang Terdaftar mempunyai pengetahuan mendasar tentang konsep Perdagangan yang Adil dan telah menunjukkan komitmen mereka untuk berpartisipasi dalam Perdagangan yang Adil dan untuk bekerja sama dengan Pemegang Sertifikat melalui satu perjanjian yang ditandatangani. 0 Klarifikasi: Perjanjian bisa dirundingkan dan ditandatangani secara kolektif apabila nelayan sudah terorganisasikan secara formal, misalnya melalui satu Kesepakatan Kerja Bersama Bersama. STR- CH 1.6 Lokasi semua tempat pendaratan didokumentasikan. 0 Panduan: Tempat pendaratan secara geografis harus dekat dengan tempat penangkapan ikan untuk mengurangi kebutuhan kapal transport atau pemindahan tangkapan dari kapal ke kapal. Halaman 16 dari 113

18 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat STR- CH 1.7 Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan telah mendapat informasi tentang semua lokasi dimana Produk Perdagangan yang Adil ditangani (yaitu didaratkan, dibersihkan, disimpan, diproses, dan dikemas). 0 STR- CH 1.8 Semua lokasi yang menangani Produk Perdagangan yang Adil telah setuju untuk memastikan pemenuhan terhadap Tujuan-Tujuan Perdagangan yang Adil yang terkait dan membantu pelaksanaan audit-audit Perdagangan yang Adil. Ini didokumentasikan. 0 Tujuan STR-CH 2: Kapal-kapal yang digunakan oleh para Nelayan yang Terdaftar merupakan kapal yang terdaftar secara sah dan mempunyai ijin. STR- CH 2.1 Ada daftar kapal-kapal yang digunakan oleh para Nelayan yang Terdaftar untuk melakukan penangkapan ikan Produk Perdagangan yang Adil yang selalu diperbaharui. 0 U Klarifikasi: Daftar kapal harus mencakup informasi berikut (jika sesuai) per kapal: Nama pemilik; Ijin kapal; Panjang kapal; Berat kapal; Tipe/klasifikasi kapal; dan, Dimensi-dimensi utama lain, misalnya volume, ukuran mesin, dan kapasitas bahan bakar. Ini termasuk kapal transfer dan perkiraan jumlah kapal kecil yang bisa diluncurkan kapal tersebut. Panduan: Kapal-kapal lain bisa digunakan sementara hingga satu tahun, misalnya, sementara kapal yang biasa digunakan sedang dalam perbaikan. Halaman 17 dari 113

19 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat STR- CH 2.2 Kapal yang digunakan oleh para Nelayan yang Terdaftar terdaftar secara sah dan mempunyai ijin. 3 U Klarifikasi: Jika disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, kapal wajib didaftarkan dan dimintakan ijin di badan pemerintah di tingkat lokal, regional, dan atau pusat. Dalam kondisi luar biasa, registrasi alat-alat penangkapan ikan bisa menjadi pilihan alternatif jika terbukti sulit mendaftarkan kapal. Ini tidak termasuk perahu-perahu kecil yang diluncurkan dari kapal transfer yang mungkin tidak aman berada di lautan. Tujuan STR-CH 3: Sebuah perencanaan dan sistem tersedia untuk memastikan pelaksanaan dan kesinambungan program Perdagangan yang Adil. STR- CH 3.1 Jika program Perdagangan yang Adil tergantung pada pendanaan dari luar yang berbasis proyek, manajemen Pemegang Sertifikat mempunyai satu strategi yang jelas untuk memastikan kesinambungan proyek setelah pendanaan berakhir. Ada bukti finansial tentang kemampuan untuk memastikan kesinambungan program Perdagangan yang Adil, atau ada rencana-rencnaa keuangan yang jelas di dalam strategi. 0 Tujuan STR-CH 4: Pemegang Sertifikat melakukan transaksi secara adil dengan Komite Perdagangan yang Adil, dan Asosiasi Penangkapan Ikan dan membantu pemberdayaan mereka. STR- CH 4.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan pemberdayaan Nelayan yang Terdaftar merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari misi atau pernyataan kebijakan Pemegang Sertifikat secara tertulis. 0 Klarifikasi: Istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tidak perlu menjadi bagian dari pernyataan misi namun harus jelas bahwa perusahaan mempunyai tujuan-tujuan yang selaras dengan tujuantujuan CFS. Panduan: Tujuan-tujuan atau nilai-nilai CFS antara lain adalah dukungan dan pemberdayaan nelayan, perlakuan yang adil terhadap pekerja, dan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Halaman 18 dari 113

20 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat STR- CH 4.2 Pertemuan-pertemuan rutin diselenggarakan antara Pemegang Sertifikat dan Asosiasi Penangkapan ikan yang membahas Program Perdagangan yang Adil dan pengelolaan perikanan. Hal-hal dan permasalahan para Nelayan yang Terdaftar dan para pekerjanya ditampung dan dibahas. Pertemuan-pertemuan ini didokumentasikan. 0 Klarifikasi: Kriteria ini tidak berlaku jika para Pemegang Sertifikat dan Asosiasi Penangkapan Ikan merupakan satu entitas yang sama. Panduan: Satu pihak ketiga yang ditunjuk bisa mewakili Pemegang Sertifikat selama pertemuan-pertemuan ini, jika sesuai. STR- CH 4.3 Jika Asosiasi Penangkapan Ikan ingin mengambil tanggung jawab tambahan untuk produksi dan komersialisasi produk dan ingin mendapatkan sertifikat CFS terpisah dari Pemegang Sertifikat, Pemegang Sertifikat tidak akan mencegahnya. 0 Panduan: Tanggung jawab tambahan bisa mencakup pemenuhan terhadap persyaratan-persyaratan Standar, administrasi Sistem Manajemen Internal, dan penjualan produk atas nama para anggota Asosiasi Penangkapan Ikan. STR- CH 4.4 Berlaku jika Pemegang Sertifikat mengenakan biaya untuk input dan layanan yang diberikan kepada para Nelayan yang Terdaftar: Rincian biaya input dan layanan tersedia, transparan, dan koheren. Pengenaan biaya untuk input dan layanan disepakati sebelumnya. Biaya input dan layanan tidak lebih tinggi dari harga-harga pasar yang normal. 0 Panduan: Input termasuk es, mesin perahu, peralatan menangkap ikan, umpan, dll. STR- CH 4.5 Paling tidak satu wakil dari Asosiasi Penangkapan Ikan hadir dalam pertemuan-pertemuan tentang tindakan perbaikan oleh Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan yang berkenaan dengan manajemen perikanan. 1 Klarifikasi: Hanya berlaku jika Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan telah mengeluarkan temuan adanya ketidaksesuaian dengan persyaratan yang harus diikuti dengan Rencana Tindakan Perbaikan yang harus diserahkan oleh Pemegang Sertifikat. Halaman 19 dari 113

21 SUB-BAGIAN CH: Pemegang Sertifikat STR- CH 4.6 Pemegang Sertifikat dan Asosiasi Penangkapan Ikan melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki pemahaman para Nelayan yang Terdaftar tentang pengelolaan keuangan dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang penetapan harga dan mekanisme pasar internasional. 3 Panduan: Memahami pengelolaan keuangan berarti mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menglola keuangan pribadi dengan baik. Ini membantu para nelayan untuk mengelola sumber daya, melacak input, dan produktivitas, dan menentukan serta membuat peta kemajuan pencapaian tujuan, yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan-keputusan yang proaktif. Tergantung pada kebutuhan, tingkat pendidikan, dan konteks budaya para Nelayan yang Terdaftar, langkah-langkah untuk memahami pengelolaan keuangan bisa termasuk pelatihan atau akses ke topik-topik pendidikan, misalnya: Memahami dan menggunakan matematika dasar; Pencatatan untuk melacak penjualan, pembelanjaan dan tabungan; Mengakses pembiayaan; Menghitung dan menyampaikan biaya produksi; Ketrampilan perundingan; dan, Peran dan aktivitas-aktivitas berbagai aktor yang berbeda dalam rantai pasok. Tujuan STR-CH 5: Ada Sistem Manajemen Internal yang berfungsi yang membantu pemenuhan terhadap Standar Perikanan Tangkap dan perbaikan program Perdagangan yang Adil. STR- CH 5.1 Sebuah Sistem Manajemen Internal (SMI) telah dirancang dan dilaksanakan. Sistem ini memantau pelaksanaan praktik-praktik yang dimandatkan oleh CFS. 1 Klarifikasi: Pemegang Sertifikat bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan SMI dan memastikan semua Nelayan yang Terdaftar memenuhi persyaratan-persyaratan dalam CFS. Kualitas SMI harus mencerminkan kompleksitas rantai pasok. Misalnya, seorang eksportir yang membeli dari berbagai pengolah yang juga membeli dari berbagai tempat pendaratan akan perlu memiliki satu SMI yang kuat untuk meyakinkan Badan Penilaian Pemenuhan Persyaratan bahwa semua kapal dan lokasi memenuhi CFS. Panduan: SMI ditujukan untuk memfasilitasi komunikasi antara Pemegang Sertifikat dan Nelayan yang Terdaftar dan untuk Halaman 20 dari 113

22 SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan memungkinkan Nelayan yang Terdaftar untuk secara seragam memenuhi. STR- CH 5.2 Pemegang Sertifikat mengidentifikasi persyaratanpersyaratan yang berisiko tidak terpenuhi. Persyaratan-persyaratan ini diidentifikasi dalam satu pengkajian risiko tertulis. 1 Panduan: Risiko-risiko yang mengaju pada probabilitas Nelayan yang Terdaftar yang tidak mampu memenuhi persyaratan. Pemegang Sertifikat harus mengumpulkan informasi tentang risiko-risiko ketidakmampuan untuk melakukan pemenuhan dari, misalnya, dalam masyarakat sendiri, pertemuan dengan nelayan, pengalaman nelayan, atau diskusi dalam pertemuan Rapat Umum atau pelatihan. STR- CH 5.3 Pengkajian risiko tertulis diperbaharui paling tidak setiap 3 tahun. 3 Panduan: Seberapa sering pengkajian perlu diperbaharui tergantung pada situasi khusus. Segala perubahan besar yang dialami Nelayan yang Terdaftar atau Pemegang Sertifikat (misalnya saat memulai diversifikasi produksi, mempekerjakan pekerja tambahan dalam jumlah besar, menambahkan banyak nelayan-nelayan baru yang mempunyai berbagai sistem produksi yang berbeda atau di kawasan yang berbeda, mengubah hubungan yang sudah ada antara Pemegang Sertifikat dan Nelayan yang Terdaftar, dll.) harus diikuti dengan satu pengkajian risiko yang diperbaharui. SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan Jika Pemegang Sertifikat sudah merupakan satu organisasi yang dikelola nelayan, misalnya sebuah koperasi, Pemegang Sertifikat dianggap sebagai Asosiasi Penangkapan Ikan dan harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam bagian ini. No. Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi Tujuan STR-FA 1: Nelayan diberdayakan melalui keanggotaan mereka dalam Asosiasi Penangkapan Ikan. STR- FA 1.1 Nelayan yang Terdaftar adalah anggota Asosiasi Penangkapan Ikan untuk memastikan adanya masukan secara demokratis dalam pengambilan keputusan tentang perubahan-perubahan dalam manajemen perikanan. 0 Klarifikasi: Nelayan yang Terdaftar yang merupakan perorangan bisa bergabung dalam berbagai Asosiasi Penangkapan Ikan. Halaman 21 dari 113

23 SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan No. Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi STR- FA 1.2 Asosiasi Penangkapan Ikan telah mengadopsi satu pernyataan misi dan menetapkan aturan-aturan dalam organisation (yaitu dalam bentuk Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga). 0 STR- FA 1.3 Aturan-aturan yang berlaku dalam Asosiasi Penangkapan Ikan (yaitu Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga) memandatkan bahwa semua anggota mempunyai hak suara untuk pengambilan keputusan. 0 U Klarifikasi: Sistem delegasi bisa digunakan jika perlu. Panduan: Lihat STR-FA 2.5 dan STR-FA 3.3 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. STR- FA 1.4 Semua keputusan-keputusan besar Asosiasi Penangkapan Ikan dibahas dan disetujui oleh para anggota melalui satu prosedur pemungutan suara yang bebas, adil, dan transparan. 0 U Klarifikasi: Semua Nelayan yang Terdaftar harus mempunyai hak suara; namun Nelayan yang Terdaftar dapat memutuskan apakah anggota tambahan dalam Asosiasi Penangkapan Ikan (yaitu pasangan anggota, ilmuwan bidang perikanan, dan staf lembaga nirlaba setempat) bisa memberikan suara untuk keputusan-keputusan besar atau tidak. STR- FA 1.5 Aturan-aturan internal Asosiasi Penangkapan Ikan (yaitu Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga) meliputi aturan-aturan yang menentukan siapa yang bisa menjadi anggota dan berisi rincian tentang: proses pengajuan, proses persetujuan, dan jadwaljadwal untuk melakukan pendaftaran resmi. Aturanaturan ini diikuti. 3 Halaman 22 dari 113

24 SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan No. Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi STR- FA 1.6 Permintaan-permintaan nelayan untuk bergabung dalam Asosiasi Penangkapan Ikan yang sudah ada disepakati oleh Asosiasi Penangkapan Ikan. Jika Asosiasi Penangkapan Ikan tidak mampu menerima nelayan baru sebagai anggota, Asosiasi Penangkapan Ikan tersebut akan memberikan alasan mengapa mereka tidak bisa menerima. 3 Klarifikasi: Diskriminasi tidak boleh diberlakukan saat menerima anggota baru dalam Asosiasi Penangkapan Ikan. Panduan: Lihat FHR-DAP 1 untuk informasi lebih lanjut tentang non diskriminasi. Tujuan STR-FA 2: Pertemuan-pertemuan Asosiasi Penangkapan Ikan memenuhi aturan-aturan yang disepakati, dan komunikasi serta pengelolaan pertemuan dilakukan secara efektif. STR- FA 2.1 Asosiasi Penangkapan Ikan menyelenggarakan pertemuan untuk semua anggota paling tidak sekali setahun. 0 Panduan: Pertemuan dimaksudkan untuk membahas pelaksanaan CFS. Pertemuan ini harus terbuka untuk semua anggota Asosiasi Penangkapan Ikan. STR- FA 2.2 Daftar anggota Asosiasi Penangkapan Ikan diperbaharui secara rutin dan tersedia untuk semua anggota. 0 STR- FA 2.3 Para anggota diberi tahu sebelumnya jika pertemuan akan selenggarakan. Metode-metode untuk pemberitahuan anggota wajib mempertimbangkan bahasa dan tingkat kemampuan baca tulis anggota. 0 Panduan: Merupakan praktik unggulan jika pemberitahuan kepada anggota dilakukan paling tidak dua minggu sebelumnya. STR- FA 2.4 Prosedur-prosedur untuk mengundang ke pertemuan dan menentukan kuorum dipatuhi sesuai yang ditetapkan dalam anggaran dasar Asosiasi Penangkapan Ikan. 0 Halaman 23 dari 113

25 SUB-BAGIAN FA: Asosiasi Penangkapan Ikan No. Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi STR- FA 2.5 Jika sistem delegasi/representasi digunakan, ini ditetapkan dengan jelas di dalam aturan-aturan internal Asosiasi Penangkapan Ikan (yaitu anggaran dasar, anggaran rumah tangga), dan menawarkan representasi bagi semua anggota Asosiasi Penangkapan Ikan. 0 STR- FA 2.6 Catatan, buku, dan dokumentasi bisa diakses oleh semua anggota Asosiasi Penangkapan Ikan. Metodemetode aksesibilitas anggota wajib mempertimbangkan bahasa dan tingkat kemampuan baca tulis para anggota. 1 STR- FA 2.7 Di dalam Asosiasi Penangkapan Ikan, paling tidak satu orang atau komite bertanggung jawab untuk mengelola administrasi dan pembukuan. 6 Tujuan STR-FA 3: Asosiasi Penangkapan Ikan diwakili oleh satu tim kepemimpinan. STR- FA 3.1 Tim kepemimpinan (misalnya badan pengurus) dipilih melalui pemilihan yang bebas, adil dan transparan dan proses pemilihan ini didokumentasikan. 0 U Panduan: Tim kepempimpinan Asosiasi Penangkapan Ikan dan Komite Perdagangan yang Adil bisa merupakan entitas yang sama jika dikehendaki. Lihat STR-FTC 1.1 untuk mendapatkan informasi tambahan. STR- FA 3.2 Semua anggota Asosiasi Penangkapan Ikan berhak untuk dicalonkan dan mampu berpartisipasi dalam pemilihan tim kepemimpinan (yaitu badan pengurus). 0 Halaman 24 dari 113

26 SUB-BAGIAN FTC: Komite Perdagangan yang Adil (KPA) No. Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi STR- FA 3.3 Berlaku apabila para Nelayan yang Terdaftar telah membentuk berbagai Asosiasi Penangkapan Ikan: Jika Asosiasi Penangkapan Ikan mengambil keputusan bersama-sama, mereka telah melaksanakan anggaran dasar atau aturan-aturan internal tentang sistem delegasi untuk pemilihan tim kepemimpinan (yaitu badan pengurus) dan pertemuan-pertemuan rapat Umum (jika berlaku). Sistem didasarkan pada prinsip bahwa setiap Asosiasi Penangkapan Ikan mempunyai jumlah delegasi yang sama atau yang proporsional. 6 SUB-BAGIAN FTC: Komite Perdagangan yang Adil (KPA) Tujuan STR-FTC 1: Para Peserta Premium Perdagangan yang Adil membentuk satu Komite Perdagangan yang Adil atau lebih untuk memastikan keputusan-keputusan tentang program Perdagangan yang Adil diambil secara transparan dan demokratis. STR- FTC 1.1 Komite Perdagangan yang Adil (KPA) dipilih dalam pertemuan Rapat Umum semua Peserta Premium sebelum sertifikasi awal. 0 U Klarifikasi: KPA terdiri dari para Peserta Premium, lihat STR FTC 1.3. Disarankan agar perorangan dari Pemegang Sertifikat dan/atau mitra pelaksana ditunjuk sebagai narahubung tetap untuk membantu mendukung pertemuan-pertemuan. Narahubung membantu memastikan Premium digunakan selaras dengan Aturan-Aturan Penggunaan Premium (ECD-DM 2.2). Meskipun demikian, narahubung tidak mempunyai kewenangan pengambilan keputusan. KPA berperan untuk memastikan keputusan-keputusan tentang urusan-urusan Perdagangan yang Adil diambil secara demokratis dan transparan. Tanggung jawab utama mereka adalah untuk mengelola penggunaan Premium. Panduan: Setiap kelompok Peserta Premium bisa membentuk lebih dari satu KPA asalkan setiap Peserta Premium terwakili tepat dalam satu KPA. Lebih dari satu KPA akan tepat, misalnya dalam situasi Halaman 25 dari 113

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

Standar Produksi Pertanian

Standar Produksi Pertanian Fair Trade USA Diterbitkan: 1 Juli 2017 Berlaku mulai: 1 Mei 2017 PENGANTAR Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di website Fair Trade USA: www.fairtradeusa.org Semua hak

Lebih terperinci

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014 Fair Trade USA Standar Perikanan Tangkap Versi 1.0 Desember 2014 www.fairtradeusa.org 2014 Fair Trade USA. All rights reserved. Daftar Isi Pengantar... 3 Sasaran dan Tujuan... 3 Struktur Standar... 4 Ruang

Lebih terperinci

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi Fair Trade USA Kriteria Pemenuhan untuk Standar Perikanan Tangkap FTUSA_CFS_CC_.v_EN_294 Dalam halaman-halaman berikut ini, setiap standar diikuti oleh tabel yang berisi kriteria terkait yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Program Perikanan Tangkap

Program Perikanan Tangkap Program Perikanan Tangkap Apa itu Perdagangan yang Adil? Fair Trade USA Perdagangan yang Adil merupakan satu cara yang sederhana untuk memastikan setiap pembelian berarti. Ketika para konsumen membeli

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.153, 2017 KEMEN-KP. Sertifikasi HAM Perikanan. Persyaratan dan Mekanisme. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2017 TENTANG

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PERSYARATAN DAN MEKANISME SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

Mengingat ketentuan-ketentuan yang relevan dari Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Hukum Laut tanggal 10 Desember 1982,

Mengingat ketentuan-ketentuan yang relevan dari Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Hukum Laut tanggal 10 Desember 1982, PERSETUJUAN PELAKSANAAN KETENTUAN-KETENTUAN KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT TANGGAL 10 DESEMBER 1982 YANG BERKAITAN DENGAN KONSERVASI DAN PENGELOLAAN SEDIAAN IKAN YANG BERUAYA TERBATAS

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

Naskah Terjemahan Lampiran Umum International Convention on Simplification and Harmonization of Customs Procedures (Revised Kyoto Convention)

Naskah Terjemahan Lampiran Umum International Convention on Simplification and Harmonization of Customs Procedures (Revised Kyoto Convention) Naskah Terjemahan Lampiran Umum International Convention on Simplification and Harmonization of Customs Procedures (Revised Kyoto Convention) BAB 1 PRINSIP UMUM 1.1. Standar Definisi, Standar, dan Standar

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003

K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003 K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003 1 K-185 Perubahan Dokumen Identitas Pelaut, 2003 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) 1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) Adopsi Amandemen untuk Konvensi Internasional tentang Pencarian

Lebih terperinci

Introduction to. Setiap pembelian itu berarti

Introduction to. Setiap pembelian itu berarti Introduction to Setiap pembelian itu berarti Latar Belakang adanya Fair Trade? Di Amerika keperdulian mengenai asal dan proses dari barang-barang yang mereka beli meningkat. Rela membelanjakan uangnya

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan No. Dokumen ID : AGRO-SFM-002-PR Tanggal Terbit Sebelumnya : N/A Halaman : 1 dari 11 1.0 LATAR BELAKANG Grup APRIL ("APRIL") telah mengumumkan Kebijakan APRIL Grup dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.233 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kemajuan

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu DPLS 19 rev.0 Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu Issue Number : 000 Desember 2013 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN SERTIFIKASI KONSULTAN LAKTASI INTERNASIONAL (INTERNATIONAL BOARD OF LACTATION CONSULTANT EXAMINERS) Disetujui 15 September 2017 Nama Perusahaan ini adalah: PASAL I Nama dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA No.1841, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM DAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

RAJUNGAN INDONESIA. Mei Mei Pembelajaran dari Inisiatif Lead Firm

RAJUNGAN INDONESIA. Mei Mei Pembelajaran dari Inisiatif Lead Firm RAJUNGAN INDONESIA Mei 2016 - Mei 2017 Ikhtisar Presentasi Latar Belakang Wilderness Markets Teori Perubahan Fokus and Tujuan, Mei 2016-2017 Pelajaran yang Dipelajari Latar Belakang Wilderness Markets

Lebih terperinci

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan Ikhtisar Layanan Keterangan Layanan ini ("Keterangan Layanan") ditujukan untuk Anda, yakni pelanggan ("Anda" atau "Pelanggan") dan pihak Dell yang

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI AUDIT MUTU INTERNAL AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara Wawancara Erna Witoelar: Akuntabilitas Internal Governance LSM Belum Banyak Disentuh K endati sejak 1990-an tuntutan publik terhadap akuntabilitas LSM sudah mengemuka, hingga kini masih banyak LSM belum

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce No.1753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Pengawasan Ketenagakerjaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Marine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default

Marine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default Marine Stewardship Council Standar MSC Chain of Custody: Versi Default Versi 4.0, 20 Februari 2015 Tentang Marine Stewardship Council Marine Stewardship Council (MSC) merupakan sebuah organisasi global

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS)

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Fair Trade USA Versi 1.0.0 Juni 2017 Pengantar tentang Fair Trade USA dan APS Apa itu Fair Trade USA? Fair Trade USA adalah sebuah lembaga nirlaba

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM DEWAN KOMISARIS I. DASAR HUKUM Penetapan, organisasi, mekanisme kerja, tugas dan tanggung jawab serta wewenang Dewan Komisaris PT Trias Sentosa Tbk ( Perseroan ) sebagaimana yang dinyatakan dalam Piagam ini merujuk ke

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 Nomor : 8/1 Edisi-Revisi : E-2 Tanggal : 01 Juni 2016 Hal : 1 dari 9 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA 1. DEFINISI 1.1. MUTU CERTIFICATION INTERNATIONAL (PT. MUTUAGUNG LESTARI) Adalah perusahaan jasa sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Bogor Km. 33.5 Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.90/MENLHK/SETJEN/SET.1/11/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MASYARAKAT PADA POS-POS FASILITAS PUBLIK DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS

Lebih terperinci

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Pada tanggal 1 Juli 2015, the Komite Keefektifan Pembangunan (Committee on Development Effectiveness/CODE) membahas draf kedua dari Tinjauan dan Pembaruan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci