Standar Produksi Pertanian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standar Produksi Pertanian"

Transkripsi

1 Fair Trade USA Diterbitkan: 1 Juli 2017 Berlaku mulai: 1 Mei 2017

2 PENGANTAR Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di website Fair Trade USA: Semua hak cipta dilindungi 2017 Fair Trade USA Tidak ada bagian dalam publikasi ini yang boleh disalin, diproduksi kembali, diedarkan, diterbitkan atau disebarkan tanpa menyebutkan sumbernya sepenuhnya. Catatan untuk Terjemahan Keakuratan hasil penerjemahan segala dokumen standar dan kebijakan Fair Trade USA ke dalam bahasa-bahasa lain selain Bahasa Inggris tidak dijamin. Apabila ada pertanyaan terkait keakuratan informasi yang ada dalam dokumen hasil terjemahan, silahkan mengacu kepada versi resmi dalam Bahasa Inggris. Segala perbedaan dalam dokumen hasil terjemahan tidak mengikat dan tidak berdampak untuk tujuan audit atau sertifikasi. Kontak Fair Trade USA 1500 Broadway, Suite 400 Oakland, CA USA Phone: (510) Fax: (510) Website: Hal 2 dari 118

3 PENGANTAR Daftar Isi PENGANTAR... 5 Misi dan Visi Fair Trade USA... 5 Teori Perubahan Fair Trade USA... 5 Tentang Dokumen Ini... 6 Cara Menggunakan... 9 Dokumen-Dokumen Penting Lain...14 Informasi Lebih Lanjut tentang Standar-Standar Fair Trade USA dan Proses Sertifikasi...15 MODUL 1: Pemberdayaan Mengidentifikasi Peserta Premium Perdagangan yang Adil...16 Tinjauan tentang Modul SUB-MODUL 1.1: Produsen Kecil dan Pekerja Terwakili dalam Komite Perdagangan yang Adil untuk Mengelola Penggunaan Premium Perdagangan yang Adil...20 SUB-MODUL 1.2: Premium Perdagangan yang Adil Digunakan Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat, Produsen Kecil dan Pekerja SUB-MODUL 1.3: Para Produsen Kecil Diberdayakan untuk Meningkatkan Penghidupan Mereka MODUL 2: Hak-Hak Fundamental di Tempat Kerja SUB-MODUL 2.1: Tidak Ada Kerja Paksa, Kerja Ijon atau Kerja Wajib...36 SUB-MODUL 2.2: Anak-Anak dan Pekerja Muda Dilindungi...37 SUB-MODUL 2.3: Kebebasan Berserikat dan Hak untuk Melakukan Perindungan Bersama Dihargai SUB-MODUL 2.4: Tidak ada Diskriminasi atau Tindakan Kekerasan...40 MODUL 3: Upah, Ketentuan-Ketentuan Kerja, dan Akses ke Layanan SUB-MODUL 3.1: Ada Kontrak dan Ketentuan-Ketentuan Kerja yang Jelas SUB-MODUL 3.2: Lingkungan Kerja yang Aman SUB-MODUL 3.3: Pekerja Menerima Upah dan Tunjangan yang Adil Hal 3 dari 118

4 PENGANTAR SUB-MODUL 3.4: Jam Kerja Perorangan yang Masuk Akal SUB-MODUL 3.5: Pekerja Migran Direkrut secara Etis SUB-MODUL 3.6: Pekerja Mempunyai Akses ke Kebutuhan dan Layanan Dasar SUB-MODUL 3.7: Pekerja Memahami Hak-Hak Mereka dan Mampu untuk Menyuarakan Keluhan/Pengaduan dan Menyampaikan Kekhawatiran MODUL 4: Keragamanhayati, Fungsi Ekosistem, dan Produksi yang Berkelanjutan SUB-MODUL 4.1: Air Digunakan Secara Efisien SUB-MODUL 4.2: Metode-Metode Produksi Melindungi Terusan Air dan Ekosistem SUB-MODUL 4.3: Petani Menggunakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan Praktik-Praktik Unggulan Lainnya untuk Melindungi Tanah dan Mengurangi Penggunaan Pestisida SUB-MODUL 4.4: Pestisida dan Bahan Kimia Lainnya Digunakan dengan Aman SUB-MODUL 4.5: Pembuangan Limbah Tidak Mengancam Kesehatan Manusia dan Lingkungan MODUL 5: Keterlacakan dan Transparansi SUB-MODUL 5.1: Ada Keterlacakan di Seluruh Rantai Pasokan SUB-MODUL 5.2: Kontrak Dipenuhi SUB-MODUL 5.3: Pemegang Sertifikat Transparan Kepada Fair Trade USA dan Badan Sertifikasi MODUL 6: Sistem Manajemen Internal SUB-MODUL 6.1: Sebuah Sistem Manajemen Internal (SMI) Membantu Pemenuhan dan Perbaikan SUB-MODUL 6.2: Pemegang Sertifikat dan Segala Entitas yang Dikelola Terpisah yang Masuk dalam Cakupan Sertifikat Mempunyai Hubungan yang Transparan, Memberdayakan, dan Non-Diskriminatif LAMPIRAN A: Persyaratan-Persyaratan untuk Membentuk Komite Perdagangan yang Adil (KPA) dan Membagikan Premium LAMPIRAN B: Persyaratan-Persyaratan tentang Pemberian Kompensasi untuk Partisipasi dalam Komite Perdagangan yang Adil dan Pertemuan Rapat Anggota LAMPIRAN C: Aturan-Aturan Pengeluaran Premium Perdagangan yang Adil LAMPIRAN D: Persyaratan-Persyaratan Kontraktor Tenaga Kerja LAMPIRAN E: Ketentuan-Ketentuan Pembayaran Harga Minimum Perdagangan yang Adil Hal 4 dari 118

5 PENGANTAR PENGANTAR Misi dan Visi Fair Trade USA Perdagangan yang Adil (Fair Trade) memberdayakan petani dan pekerja dalam berjuang melawan kemiskinan dengan meningkatkan penghidupan dan melindungi lingkungan. Alih-alih menciptakan ketergantungan pada bantuan, Perdagangan yang Adil memanfaatkan kekuatan pasar untuk membantu produsen, usaha, dan konsumen untuk menanamkan investasi demi masa depan yang lebih baik. Fair Trade USA, sebuah institusi nirlaba, merupakan lembaga sertifikasi terkemuka untuk produk-produk Perdagangan yang Adil di Amerika Utara. Fair Trade USA dan badan-badan sertifikasi yang menjadi mitranya mengaudit dan memberikan sertifikasi rantai pasok-rantai pasok untuk membantu memastikan bahwa para petani dan pekerja mendapatkan harga dan upah yang adil, bekerja dalam kondisi yang aman, melindungi lingkungan, dan mendapatkan dana pembangunan masyarakat untuk perbaikan hidup mereka. Teori Perubahan Fair Trade USA Fair Trade USA memandang pekerja, produsen, usaha dan konsumen sebagai sebuah ekosistem. Masing-masing dari kelompok pemangku kepentingan kunci ini memerlukan yang lain untuk mewujudkan sasaran-sasaran mereka. Fair Trade USA meyakini bahwa: Para petani dan pekerja akan mempunyai penghidupan yang lebih berkelanjutan apabila model ekonomi perdagangan memungkinkan mereka untuk mengakses pasar dan kondisi kerja yang baik, jika petani dan pekerja mempunyai ketrampilan dan sumber daya untuk mengelola usaha mereka dan untuk melakukan produksi yang berkelanjutan secara lingkungan, dan jika para petani dan pekerja mengembangkan dan berhasil melakukan model-model kelembagaan untuk pengembangan usaha dan masyarakat. Bidang usaha akan memperkuat diri dengan memungkinkan penghidupan yang berkelanjutan untuk produsen dan rantai pasoknya. Perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber daya dengan penuh tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan diverifikasi oleh sertifikasi dari pihak ketiga yang independen, akan menumbuhkan nilai-nilai bersama dan dihargai oleh konsumen, pegawai, dan pemangku kepentingan lain. Konsumen ingin merasa bahwa mereka melakukan hal yang baik ketika melakukan pembelian. Mereka akan membeli produk-produk yang berkelanjutan jika produk-produk itu tersedia di tempat yang tepat, dari merek yang tepat, dengan harga dan kualitas yang tepat, dan jika ciri-ciri keberlanjutan produk dapat dipercaya dan diverifikasi melalui sertifikasi oleh pihak ketiga. Agar kesemuanya tersebut tercapai, Fair Trade USA melakukan investasi langsung dan bertemu dengan mitra-mitra kami dalam aktivitasaktivitas utama berikut ini: Menyusun dan melaksanakan pemenuhan standar-standar Memungkinkan terwujudnya layanan-layanan produsen yang menciptakan daya saing Mensertifikasi produsen-produsen dan para mitra rantai pasok Melibatkan dunia usaha dan konsumen untuk menumbuhkan permintaan Hal 5 dari 118

6 PENGANTAR Menetapkan, mengukur, dan mengkomunikasikan dampak Tentang Dokumen Ini (Agricultural Production Standard/APS) bertujuan untuk menetapkan persyaratan-persyaratan bagi semua produsen atau kelompok produsen yang disertifikasi standar-standar Fair Trade USA. Pelaksanaan APS di lokasi-lokasi produsen mendorong penghidupan berkelanjutan bagi para petani dan pekerja dengan mendukung perubahan positif yang berkelanjutan di empat bidang dampak utama: Keberlanjutan Penghasilan Kesejahteraan Masyarakat dan Perorangan Pemberdayaan Perlindungan Lingkungan APS menggantikan standar-standar Fair Trade USA sebelumnya tentang produksi pertanian. Menurut APS, pertanian-pertanian dan fasilitasfasilitas pengolahan berbagai ukuran masuk dalam satu rangkaian persyaratan yang generik. APS tidak akan secara langsung berdampak pada standar-standar dan kebijakan-kebijakan Fair Trade USA untuk bidang-bidang selain pertanian, termasuk Standar untuk Pakaian dan Barang-Barang Rumah Tangga, Standar Perikanan Tangkap, Standar Perdagangan, atau pelabelan, penetapan harga, dan kebijakan Premium. APS tidak akan mengubah pengakuan Fair Trade USA terhadap para produsen yang disertifikasi standar-standar FLO oleh FLO-Cert. APS dikembangkan melalui proses tinjauan dan revisi yang ketat dan transparan, yang dimulai pada tahun APS dilandaskan pada kolaborasi dan konsultasi luas dengan berbagai pemangku kepentingan yang berbeda, termasuk kelompok-kelompok produsen yang mewakili baik petani kecil maupun petani skala besar, pekerja pertanian, ahli ketenagakerjaan, LSM dan organisasi-organisasi gerakan Perdagangan yang Adil, pembeli dan merek-merek dagang. APS mengacu pada standar-standar, peraturan-peraturan dan konvensikonvensi yang diakui secara internasional, khususnya Konvensi-Konvensi Utama Organisasi Buruh Internasional (ILO) 1. Apabila APS merujuk pada standar-standar lain, akan diberikan rujukan terkait. Prosedur Penyusunan dan Revisi Standar (Standard Development and Revision Procedure) kami, yang ada di situs web kami, memberikan garis besar tentang proses kami ketika menyusun dan merevisi semua standar. Proses ini mengikuti ISEAL Code of Good Practice 2 untuk Menetapkan Standar-Standar Sosial dan Lingkungan. 1 Konvensi-Konvensi Inti ILO antara lain adalah: Konvensi tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi, 1948 (No. 87); Konvensi tentang Hak untuk Berorganisasi dan Melakukan Perundingan Bersama, 1949 (No. 98);; Konvensi tentang Penghapusan Kerja Paksa, 1957 (No. 105); Konvensi tentang Usia Minimum, 1973 (No. 138); Konvensi tentang Pelarangan dan Tindakan Segera Bentuk-Bentuk Pekerjaan terburuk untuk Anak, 1999 (No. 182); Konvensi tentang Pemberian Upah yang Sama, 1951 (No. 100); Konvensi tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan, 1958 (No. 111). 2 Hal 6 dari 118

7 PENGANTAR Sesuai praktik ISEAL, tinjauan utama terhadap standar-standar kami dilakukan setiap lima tahun sekali. Tinjauan utama selanjutnya terhadap APS dijadwalkan akan dilakukan pada Cakupan APS berlaku untuk sistem-sistem produksi pertanian di seluruh dunia yang menghasilkan dan menjual komoditas yang disertifikasi standarstandar Fair Trade USA. Sertifikat APS dipegang oleh Pemegang Sertifikat atas nama satu entitas atau berbagai entitas dalam rantai pasoknya. Sebuah Sertifikat bisa mencakup satu entitas tunggal (misalnya sebuah pertanian) atau satu kelompok entitas, yang bisa mempunyai ukuran berbeda-beda dan/atau dimiliki dan dikendalikan oleh berbagai pihak, misalnya sebuah koperasi yang secara kolektif dimiliki oleh berbagai produsen kecil, atau sebuah eksportir yang membeli dari pertanian-pertanian independen. Lokasi-lokasi 3 dan aktivitas-aktivitas berikut ini harus shall be disertakan dalam cakupan Sertifikat APS dan memenuhi seluruh persyaratan- APS: 1) Semua aktivitas pertanian dan pemanenan; 2) Segala lokasi yang dikelola oleh Pemegang Sertifikat dimana produk yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil ditanam, diolah, dikemas, disortir sesuai kualitasnya, atau diubah, dan, 3) Segala operasi pembelian dan penjualan melalui perantara antara petani dan Pemegang Sertifikat dimana produk Perdagangan yang Adil diolah, dikemas, disortir menurut kualitasnya atau diubah. Semua lokasi lain dimana produk Perdagangan yang Adil hanya disimpan atau diangkut tidak perlu masuk dalam cakupan Sertifikat. Selain itu, segala pengolahan, pengemasan, penyortiran berdasarkan kualitas, atau pengubahan yang disubkontrakkan di tempat lain 4 tidak perlu masuk dalam cakupan Sertifikat. Lokasi-lokasi ini bisa masuk dalam cakupan Sertifikat atas kebijakan Pemegang Sertifikat. Untuk lokasi-lokasi dimana produk Perdagangan yang Adil disimpan, diangkut atau ditangani namun tidak masuk dalam cakupan Sertifikat, Pemegang Sertifikat harus mempunyai kontrak dengan entitas-entitas tersebut yang meliputi elemen-elemen berikut: 3 Sebuah lokasi adalah pengelompokan alamiah satu bangunan atau pertanian atau lebih yang menggunakan tenaga kerja bersama yang bisa saja bekerja di tempat-tempat yang berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda atau dimana para pekerja bisa saling bertemu pada jam kerja di siang hari bahkan ketika mereka tidak bekerja bersama. Sebuah lokasi meliputi, misalnya, satu kompleks rumah kaca yang mempunyai pintu masuk yang bisa digunakan bersama-sama. Tempat tinggal yang disediakan untuk pekerja oleh Pemegang Sertifikat, pertanian, fasilitas, atau pemberi kerja dipandang sebagai bagian dari sebuah lokasi, bahkan jika terletak di tempat lain, dan masuk dalam cakupan Sertifikat dan audit APS. 4 Ini mengacu pada perorangan atau perusahaan yang tidak dikelola oleh Pemegang Sertifikat atau tidak berada dalam kendali kepentingan Pemegang Sertifikat (baik melalui kepemilikan atau hubungan kekeluargaan) yang tidak mempunyai kepemilikan legal atas produk Perdagangan yang Adil namun memberikan layanan untuk mengolah, mengemas atau mengubah produk. Salah satu contohnya adalah pengolah kopi independen yang disubkontrakkan oleh Pemegang Sertifikat untuk mengolah kopi Bersertifikat Perdagangan yang Adil di luar lokasi dan kemudian mengirimkannya kembali kepada Pemegang Sertifikat. Lihat Daftar Istilah Fair Trade USA untuk melihat lebih banyak definisi istilah. Hal 7 dari 118

8 PENGANTAR 1) Bahwa entitas harus memastikan bahwa produk yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil tidak tercampur dengan produk yang Tidak Bersertifikat Perdagangan yang Adil, sesuai dengan persyaratan dalam Sub-modul 5.1 dalam APS. 2) Bahwa entitas memenuhi Konvensi-Konvensi Inti ILO 5 : a) Konvensi tentang Kerja Paksa, 1930 (No. 29) b) Konvensi tentang Penghapusan Kerja Paksa, 1957 (No. 105) c) Konvensi tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi, 1948 (No. 87) d) Konvensi tentang Hak untuk Berorganisasi dan Melakukan Perundingan Bersama, 1949 (No. 98) e) Konvensi tentang Usia Minimum, 1973 (No. 138) f) Konvensi tentang Pelarangan dan Tindakan Segera Bentuk-Bentuk Pekerjaan terburuk untuk Anak, 1999 (No. 182) g) Konvensi tentang Pemberian Upah yang Sama, 1951 (No. 100) h) Konvensi tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan, 1958 (No. 111); dan 3) Bahwa Fair Trade USA dan/atau Badan Sertifikasi yang disetujui bisa memasuki lokasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas pengawasan untuk memastikan dipenuhinya persyaratan-persyaratan kontrak tersebut. Rincian sepenuhnya tentang entitas, lokasi dan aktivitas yang mana yang harus masuk dalam cakupan Sertifikat APS dijelaskan dalam dokumen standar Fair Trade USA terpisah yang berjudul Persyaratan untuk Cakupan Sertifikasi Menurut APS. Pemenuhan Peraturan dan Perundang-Undangan di tingkat Lokal dan Nasional Semua produsen yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil diharapkan untuk memenuhi semua peraturan dan perundang-undangan di tingkat lokal dan nasional. Persyaratan-persyaratan dalam APS bisa jadi lebih ketat, kurang ketat, atau sama dengan hukum dan perundangundangan yang berlaku. Apabila hukum dan perundang-undangan yang berlaku lebih ketat dari persyaratan-persyaratan APS, hukum dan perundang-undangan tersebut lah yang berlaku. Apabila persyaratan-persyaratan APS lebih ketat, persyaratan-persyaratan APS lah yang akan berlaku. Maksudnya adalah agar jika ada tumpang tindih antara hukum atau perundang-undangan dengan persyaratan-persyaratan APS, yang menawarkan perlindungan yang paling kuat kepada petani, pekerja, dan masyarakat lah yang berlaku. Ini tanpa memandang apakah persyaratan Fair Trade USA dalam APS ditandai sebagai persyaratan Penting (Critical), Kemajuan (Progress), atau Praktik Unggulan (Best Practice). Mengingat luasnya yurisdiksi tempat Fair Trade USA beroperasi, serta kerumitan dan sifat hukum dan perundang-undangan yang selalu berubah, kami tidak menyertakan referensi persyaratan-persyaratan hukum tiap negara di dalam APS ini. Pada akhirnya ini merupakan tanggung jawab Pemegang Sertifikat untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan perundang-undangan di 5 Hal 8 dari 118

9 PENGANTAR negara mereka. Apabila ada kekhawatiran bahwa satu persyaratan APS bertentangan dengan hukum atau perundang-undangan yang berlaku, Pemegang Sertifikat atau pengaju harus menghubungi Fair Trade USA. Cara Menggunakan Struktur APS disusun menjadi enam modul yang mencakup berbagai aspek yang berbeda dalam produksi, pengelolaan pertanian dan fasilitas, dan administrasi kelompok. Persyaratan-persyaratan di setiap modul berlaku baik untuk Pemegang Sertifikat (Modul 1, 5 dan 6), setiap lokasi (Modul 2-4), atau kelompok produsen dan pekerja yang menentukan cara penggunaan Premium Perdagangan yang Adil (Modul 1). Di bawah ini adalah garis besar tentang setiap modul. Modul 1: Pemberdayaan Pemberdayaan kolektif dan perorangan sangat menentukan untuk membangun usaha yang sehat dan masyarakat yang sehat, dan itulah yang menjadi prinsip utama sistem Perdagangan yang Adil. Salah satu ciri model Perdagangan yang Adil adalah Premium Perdagangan yang Adil, yaitu jumlah ekstra yang dibayarkan kepada produsen dan pekerja selain harga produk dan upah. Bersamasama sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil, para produsen dan pekerja menentukan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perorangan dan kolektif mereka, serta kebutuhan masyarakat dan lingkungan. Modul ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan para penerima manfaat Premium, proses pengambilan keputusan bersama ini, dan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil bisa dan tidak bisa digunakan. Modul juga berisi persyaratan-persyaratan untuk para produsen kecil untuk didukung dalam aspek-aspek penting dalam pengelolaan pertanian dan usaha, yang akan membantu mereka mewujudkan penghidupan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Modul 1 berlaku untuk Pemegang Sertifikat dan semua kelompok produsen dan pekerja yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang Premium Perdagangan yang Adil ( Para Peserta Premium Perdagangan yang Adil ), bukan untuk satu lokasi khusus. Rincian tentang perorangan mana yang masuk dalam kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil ada dalam Pengantar Modul 1. Modul 2, 3, dan 4 menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk masing-masing lokasi yang masuk dalam cakupan Sertifikat, misalnya pertanian, rumah kaca, tempat pengemasan, dan/atau fasilitas pengolahan. Modul 2: Hak-Hak Fundamental di Tempat Kerja Persyaratan-persyaratan di dalam modul ini didasarkan pada Konvensi-Konvensi Inti ILO yang mencakup kerja paksa, kerja ijon, dan kerja wajib; pekerja anak dan perlindungan pekerja muda; kebebasan untuk berserikat; dan diskriminasi. Persyaratan-persyaratan ini memberikan garis besar tentang hak-hak fundamental yang menjadi dasar untuk memastikan kesejahteraan para produsen kecil dan pekerja, dan mengelola risiko-risiko hak-hak asasi manusia yang dihadapi oleh perusahaan dan pembeli dalam rantai pasok mereka. Memastikan terpenuhinya hak-hak ini membantu pemberdayaan perorangan dan kolektif dengan membangun kemampuan untuk Hal 9 dari 118

10 PENGANTAR bertindak atas pilihan-pilihan yang ada, mendorong hubungan yang sehat antara pekerja dan manajemen, yang meliputi kemampuan untuk berunding, dan memastikan adanya peluang bagi generasi-generasi mendatang untuk berperan secara semestinya dalam penghidupan keluarga. Modul 3: Upah, Ketentuan Kerja, dan Akses ke Layanan Kesejahteraan perorangan para produsen kecil dan pekerja secara langsung dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan kerja, termasuk jam kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, dan akses ke kebutuhan dan layanan dasar. Ketentuan-ketentuan kerja yang jelas dan upah dan tunjangan yang adil berperan dalam mewujudkan penghasilan pekerja yang berkelanjutan. Pelaksanaan ketentuanketentuan di dalam modul ini juga berperan dalam mengurangi kecelakaan dan angka kesakitan, dan membantu pertanian dan fasilitas untuk menarik dan mempertahankan pekerja melalui praktik-praktik ketenagakerjaan yang bertanggung jawab. Selain itu, jika pekerja mengetahui hak-hak mereka dan mempunyai akses ke struktur yang mendukung dan prosedur-prosedur pengajuan keluhan/pengaduan, mereka akan berdaya untuk menentukan pilihan untuk memperbaiki hidup mereka. Modul 4: Keragamanhayati, Fungsi Ekosistem dan Produksi yang Berkelanjutan Kemampuan lahan untuk memberikan penghidupan kepada para petani dan pekerja berkaitan secara langsung dengan dampak lingkungan jangka panjang yang ditimbulkan oleh praktik-praktik pertanian. Praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan melindungi keragamanhayati, menjaga produktivitas tanah, melestarikan air, meminimalkan penggunaan pestisida berbahaya, dan memastikan pengelolaan limbah yang benar. Praktik-praktik ini membantu melestarikan sistem-sistem lingkungan, meningkatkan ketangguhan petani terhadap perubahan iklim, dan melindungi kesehatan dan kualitas hidup para petani, pekerja, keluarga mereka dan masyarakat mereka. Modul 5 dan 6 menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk keterlacakan dan hubungan antara Pemegang Sertifikat dan semua anggota kelompok atau pemasok (jika Sertifikat mencakup Petani dan Fasilitas Kecil, Menengah atau Besar). Modul-modul ini juga mencakup persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan Pemegang Sertifikat untuk memastikan bahwa entitas-entitas di dalam Sertifikat memenuhi persyaratan-persyaratan APS yang relevan. Mayoritas kriteria dalam modul-modul ini merupakan tanggung jawab Pemegang Sertifikat meskipun beberapa di dalam Modul 5 juga berlaku di tingkat pertanian atau fasilitas. Modul 5: Transparansi dan Keterlacakan Tujuan utama modul ini adalah untuk memastikan bahwa praktik-praktik pembelian, pergerakan, produksi, dan penjualan produkproduk Perdagangan yang Adil ditetapkan dengan jelas. Modul ini berisi persyaratan-persyaratan tentang keterlacakan produkproduk Perdagangan yang Adil secara fisik dan terdokumentasikan. Untuk ini diperlukan kontrak yang jelas dan transparansi antara Pemegang Sertifikat dan entitas-entitas lain yang tercakup dalam Sertifikat, untuk memastikan bahwa ada ketentuan-ketentuan perdagangan yang jelas dan pertanian memahami apa yang bisa mereka harapkan dari partisipasi mereka dalam Perdagangan yang Adil. Modul ini juga memberikan gambaran besar tentang audit, pelaporan, dan persyaratan-persyaratan transparansi untuk Pemegang Sertifikat terkait dengan Fair Trade USA dan Badan Sertifikasi. Hal 10 dari 118

11 PENGANTAR Modul 6: Sistem Manajemen Internal Sebuah sistem manajemen yang berfungsi dalam sebuah perusahaan, organisasi produsen, dan kelompok diperlukan untuk mendukung pelaksanaan APS dan pemberdayaan petani dan pekerja. Modul ini berisi persyaratan-persyaratan terperinci tentang Sistem Manajemen Internal (SMI) yang harus dibentuk Pemegang Sertifikat untuk pelaksanaan dan pemantauan APS. SMI fokus untuk mengidentifikasi risiko-risiko ketidakmampuan untuk memenuhi APS, pemantauan risiko-risiko yang teridentifikasi, dan melakukan upaya untuk mengatasi ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan di lokasi-lokasi yang masuk dalam Sertifikat. Perencanaan, pelaksanaan dan penyimpanan catatan sangat penting untuk memastikan keberhasilan SMI. Setiap modul dibagi menjadi sub-modul menurut tema. Di dalam setiap sub-modul, ada berbagai tujuan berbasis prinsip yang masingmasing mempunyai satu persyaratan terkait atau lebih yang disebutkan dalam kriteria pemenuhan. Kriteria pemenuhan menetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk sertifikasi. Ini artinya kriteria-kriteria tersebut bersifat mengikat, baik pada satu titik waktu tertentu (kriteria Penting) atau pada tahun keenam sertifikasi (kriteria Kemajuan). Semua entitas, lokasi, dan aktivitas yang masuk dalam cakupan Sertifikat akan diaudit untuk melihat pemenuhan persyaratan-persyaratan tersebut. Kolom terakhir dalam tabel-tabel APS, yang diberi label Maksud dan Klarifikasi, berisi penjelasan lebih lanjut tentang persyaratanpersyaratan serta panduan, praktik unggulan dan rekomendasi-rekomendasi untuk pelaksanaan. Istilah wajib, harus, dan disyaratkan, menunjukkan satu persyaratan yang mengikat, yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan sertifikat. Istilah semestinya, bisa atau praktik unggulan menunjukkan persyaratan yang opsional. Kolom Maksud dan Klarifikasi juga meliputi contoh-contoh dan usulan-usulan tentang bagaimana bisa memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Persyaratan-persyaratan ini, biasanya diawali dengan kata-kata misalnya, tidak diwajibkan atau pun bukan merupakan daftar panjang yang harus dipenuhi. No. Kriteria Pemenuhan Kerangka Waktu Maksud dan Klarifikasi Nomer Kriteria Pemenuhan Menetapkan persyaratanpersyaratan khusus tujuan APS yang harus dipenuhi dan dikaji pemenuhannya selama audit. Menetapkan waktu kapan persyaratan harus dipenuhi. Penjelasan lebih jauh lagi mengenai persyaratan-persyaratan serta panduan tentang praktik unggulan-praktik unggulan dan rekomendasi-rekomendasi untuk pelaksanaan. Penerapan Semua kriteria berlaku baik untuk pertanian (lokasi produksi termasuk sawah dan rumah kaca) dan fasilitas, kecuali ditentukan lain. Apabila istilah pekerja digunakan dalam kriteria pemenuhan, persyaratan berlaku untuk semua pekerja yang masuk dalam cakupan Sertifikat tanpa memandang apakah mereka merupakan pekerja temporer atau permanen, bekerja purna waktu atau paruh waktu, atau dipekerjakan secara langsung atau tidak langsung melalui satu kontraktor tenaga kerja. Sejumlah kriteria secara khusus mengacu kepada Hal 11 dari 118

12 PENGANTAR pekerja permanen, pekerja temporer, pekerja yang dipekerjakan melalui kontraktor tenaga kerja, atau pekerja migran, dan berlaku hanya untuk jenis pekerja yang ditentukan. Apabila istilah petani digunakan dalam kriteria pemenuhan, persyaratan berlaku untuk pelatihan dan kondisi-kondisi kerja para petani yang menjadi Peserta Premium. Produsen kecil mengacu kepada manajer di Pertanian Kecil yang merupakan anggota Peserta Premium. Sejumlah kriteria pemenuhan menetapkan tanggung jawab untuk para pemberi kerja atau manajer lokasi. Istilah pemberi kerja digunakan untuk mengacu pada segala entitas yang mengendalikan dan mengarahkan pekerja di bawah kontrak singkat atau sejenis kontrak dan bertanggung jawab untuk membayar upah pekerja-pekerja tersebut. Ini termasuk kontraktor tenaga kerja. Istilah manajer lokasi digunakan untuk mengacu kepada pihak yang bertanggung jawab atas manajemen sehari-hari sebuah pertanian atau fasilitas. Harap dicatat bahwa meskipun sejumlah modul dan kriteria berlaku pada tingkat lokasi atau untuk pemberi kerja atau manajer lokasi, Pemegang Sertifikat selalu pada akhirnya selalu bertanggung gugat untuk memastikan pemenuhan persyaratan oleh semua lokasi dan entitas yang masuk dalam cakupan Sertifikat. Pembedaan Ukuran Pertanian dan Fasilitas Fair Trade USA mengakui bahwa lokasi-lokasi yang lebih kecil mempunyai kapasitas yang lebih kecil untuk melaksanakan persyaratanpersyaratan yang ketat, terutama untuk dokumentasi tertulis, dan sejumlah risiko dapat meningkat seiring dengan meningkatkan ukuran pertanian atau fasilitas. Untuk modul-modul yang berlaku untuk masing-masing lokasi (Modul 2-4), persyaratan berbeda-beda tergantung ukuran pertanian atau fasilitas. Parameters untuk ukuran pertanian dan fasilitas adalah sebagai berikut: Pertanian Kecil dan Fasilitas Kecil (PK): 5 pekerja permanen dan tidak lebih dari 25 pekerja secara keseluruhan di lokasi di unit manajemen kapan pun; Pertanian Menengah dan Fasilitas Menengah (PM): 6-25 pekerja permanen dan tidak lebih dari 100 pekerja secara keseluruhan di lokasi di unit manajemen kapan pun; Pertanian Besar dan Fasilitas Besar (PB): yang lain-lainnya. Pekerja permanen adalah pekerja yang dipekerjakan secara terus menerus dalam satu tahun. Pekerja temporer adalah pekerja yang dipekerjakan selama jangka waktu tertentu terkait dengan fluktuasi permintaan tenaga kerja di berbagai waktu yang berbeda dalam satu tahun. Penting untuk diperhatikan bahwa kategori ukuran dikaji sesuai dengan jumlah puncak pekerja di lokasi pada satu waktu dalam satu tahun, yang bisa saja lebih besar dari jumlah pekerja di lokasi saat audit. Selain itu, ukuran dikaji pada tingkat unit manajemen, yang ditentukan oleh kepemilikan atau manajemen dan bisa meliputi lebih dari satu lokasi atau pertanian. Ini artinya bahwa jika sejumlah lokasi di bawah Sertifikat dikelola bersama-sama oleh satu entitas yang sama, lokasi-lokasi tersebut diagregasikan untuk mengkaji ukuran unit manajemen. Misalnya jika sebuah perusahaan memiliki dan mengelola dua pertanian yang masing-masing memperkerjakan 20 pekerja permanen, masing-masing pertanian dianggap merupakan Pertanian Besar karena bersama-sama mereka memenuhi pesyaratan Pertanian Besar. Jika pertanian-pertanian tersebut dimiliki dan dikelola sendiri-sendiri, masing-masing akan masuk dalam kategori Pertanian Menengah. Hal 12 dari 118

13 PENGANTAR Jika sebuah organisasi produsen kecil atau Pemegang Sertifikat mempekerjakan tenaga kerja atas nama para petani, klasifikasinya akan didasarkan pada jumlah tenaga kerja pertanian ini ditambah dengan pekerja-pekerja lain yang dipekerjakan. Ini artinya bahwa mereka akan dianggap sebagai sebuah lokasi, dan akan diaudit berdasarkan persyaratan-persyaratan untuk kategori ukuran mereka sesuai dengan jumlah pekerja yang mereka pekerjakan. Perlu dicatat bahwa kriteria yang diaudit akan berbeda-beda sesuai ukuran pertanian dan fasilitas dimana lokasi-lokasi yang lebih besar, lebih rumit dan lebih canggih diharapkan akan mempunyai sistem yang lebih kuat. Misalnya Pertanian dan Fasilitas Kecil tidak diharapkan akan mempunyai sistem pencatatan waktu yang terperinci untuk menunjukkan pemenuhan terhadap persyaratan tentang jam kerja dalam Sub-modul 3.4. Jenis Kriteria Pemenuhan Kriteria pemenuhan dan Maksud dan Klarifikasi yang menyertainya menetapkan persyaratan-persyaratan yang mengikat yang harus dipenuhi untuk sertifikasi. Berikut adalah klasifikasi kriteria pemenuhan: 1) P-T# = Penting. Kriteria Penting menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pada satu kerangka waktu tertentu untuk bisa mendapatkan atau mempertahankan Sertifikat APS. Mayoritas kriteria Penting adalah P-T0, artinya kriteria-kriteria tersebut harus dipenuhi pada saat sertifikasi awal (Tahun Ke-0). Semua kriteria Penting lainnya harus dipenuhi dalam satu kerangka waktu tertentu pada tahun sertifikasi ke-1, ke-3, atau ke-6. Selain dipenuhi dalam satu kerangka waktu tertentu, sejumlah kriteria Penting harus dipenuhi dalam urutan tertentu sebelum atau setelah kriteria terkait lainnya telah dipenuhi. 2) K-# = Kemajuan. Kriteria Kemajuan menjelaskan persyaratan-persyaratan perbaikan berkelanjutan yang harus dipenuhi seiring waktu sementara semua persyaratan harus dipenuhi pada tahun ke-6 sertifikasi. Setiap kriteria Kemajuan bernilai satu Angka Kemajuan tertentu yaitu 1, 3, atau 5. 3) PU = Praktik Unggulan. Kriteria Praktik Unggulan merupakan kriteria pilihan dan tidak disyaratkan (segera atau di masa mendatang). Hanya Pertanian dan Fasilitas Kecil yang mempunyai kriteria yang diklasifikasikan sebagai Praktik Unggulan. Meskipun demikian, kami mendorong Pertanian dan Fasilitas Kecil untuk mencoba memenuhi tujuan-tujuan ini seiring waktu. Jenis kriteria (baik Penting, Kemajuan atau Praktik Unggulan) ditampilkan dalam kolom Kerangka Waktu dan untuk setiap kategori ukuran: Pertanian dan Fasilitas Kecil (PK), Pertanian dan Fasilitas Menengah (PS), dan Pertanian dan Fasilitas Besar (PB). Hanya modul-modul yang berlaku untuk masing-masing lokasi (Modul 2-4) mempunyai kriteria Kemajuan dan Praktik Unggulan. Jumlah kriteria Penting dan Kemajuan, dan angka-angka yang bisa diperoleh dari setiap persyaratan Kemajuan, bisa berbeda untuk masing-masing kategori ukuran. Pemegang Sertifikat bertanggung jawab untuk memastikan pemenuhan APS oleh semua entitas yang masuk dalam cakupan Sertifikat. Satu Pemegang Sertifikat yang memastikan pemenuhan persyaratan oleh satu kelompok lokasi akan perlu mengategorikan setiap lokasi untuk memahami kriteria mana yang berlaku dan pada kerangka waktu yang mana. Hal 13 dari 118

14 PENGANTAR Persyaratan Kemajuan Pemegang Sertifikat harus menunjukkan tingkat minimum pemenuhan dan kemajuan selama proses sertifikasi. Ini dilakukan dengan memperoleh angka Kemajuan yang semakin meningkat seiring waktu dengan memenuhi kriteria Kemajuan. Pemegang Sertifikat harus memperoleh paling tidak 40% dari Angka Kemajuan yang mungkin bisa dicapai pada sertifikasi awal (Tahun Nol) dan mempertahankannya selama Tahun Kedua; paling tidak 70% dari Angka Kemajuan yang mungkin bisa dicapai pada Tahun Ketiga dan mempertahankannya selama Tahun Kelima, dan pemenuhan lengkap semua kriteria Kemajuan (100% Angka Kemajuan ) pada Tahun Keenam. Pemegang Sertifikat bisa memilih kriteria Kemajuan yang mana yang hendak mereka penuhi untuk mencapai persentase Angka Kemajuan yang disyaratkan dalam satu kerangka waktu terkait di dalam modul-modul yang berisi kriteria Kemajuan. Persentase yang disyaratkan harus dipenuhi di dalam setiap modul secara tersendiri. Hanya Modul 3 (Upah, Kondisi Kerja, dan Akses ke Layanan) dan 4 (Keragamanhayati, Fungsi Ekosistem, dan Produksi yang Berkelanjutan) yang berisi kriteria Kemajuan. Meskipun setiap lokasi mempunyai kriteria Kemajuan tersendiri yang khas, semua lokasi yang berada dalam kategori ukuran yang sama harus memenuhi kriteria-kriteria Kemajuan yang sama. Ketika mempersiapkan audit, Pemegang Sertifikat harus memastikan bahwa pertanian dan fasilitas yang ada di dalam kelompok mereka tahu kriteria mana yang harus mereka penuhi. Angka kemajuan diperoleh bahkan ketika satu kriteria tertentu mungkin tidak berlaku untuk satu lokasi khusus tertentu, misalnya jika angka lima (K-5) dapat diperoleh karena melakukan pemeliharaan peralatan irigasi di Pertanian ukuran Menengah, pertanian-pertanian yang tidak melakukan irigasi memperoleh angka lima. Dokumen-Dokumen Penting Lain Selain dokumen ini, para produsen dan Pemegang Sertifikat disarankan untuk mengetahui dokumen-dokumen tambahan berikut, yang tersedia di situs web Fair Trade USA: 1) Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS: Dokumen ini berisi penjelasan terperinci tentang entitas, lokasi, dan aktivitas mana yang harus masuk dalam cakupan Sertifikat APS dan audit, serta fasilitas mana yang harus memenuhi daftar persyaratan yang lebih kecil untuk para pemroses subkontrak. 2) Kebijakan Peralihan Menuju : Dokumen ini menjelaskan proses dan kerangka waktu bagi semua pengaju sertifikat dan Pemegang Sertifikat yang berlaku yang disertifikasi berdasarkan standar-standar Fair Trade USA untuk melakukan peralihan ke APS dari standar-standar Fair Trade USA sebelumnya. 3) Daftar Pestisida yang Dilarang dan Dibatasi: Dokumen ini berisi daftar pestisida yang dilarang atau dibatasi untuk digunakan dalam produksi produk-produk Perdagangan yang Adil sesuai dengan persyaratan dalam Tujuan dari APS. Dokumen ini juga berisi aturan-aturan tambahan untuk penggunaan pestisida secara terbatas. Hal 14 dari 118

15 PENGANTAR 4) Daftar Istilah: Daftar Istilah Standar-Standar Fair Trade USA berisi definisi istilah-istilah yang digunakan di dalam dokumen ini dan dalam dokumen-dokumen utama tentang standar-standar dan sertifikasi Perdagangan yang Adil. 5) Persyaratan-Persyaratan tentang Harga Khusus dan Premium: a) Harga Minimum dan Premium Perdagangan yang Adil ditetapkan oleh Fair Trade USA dan dapat dilihat di Database tentang Harga dan Premium di Database Harga dan Premium. b) Dalam beberapa kasus, ada tambahan persyaratan tentang Harga dan Premium yang berkaitan dengan pengeluaran Premium. Persyaratan-persyaratan ini dapat dilihat di dokumen Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium. 6) Manual Sertifikasi: Informasi tambahan tentang proses sertifikasi, termasuk proses pengajuan, biaya sertifikasi, proses audit, dan prosedur pengajuan keluhan/pengaduan, banding dan sengketa. 7) Standar Perdagangan: Para mitra rantai pasok yang membeli dan menjual produk-produk pertanian yang Bersertifikat Perdagangan yang Adil dari Pemegang Sertifikat APS harus bersertifikat Standar Perdagangan Fair Trade USA. 8) Sistem Manajemen Dampak Fair Trade USA: Ini menjelaskan pendekatan Fair Trade USA dalam mendefinisikan, mengukur dan mengkomunikasikan dampak model kami. Ini mencakup Teori Perubahan organisasi dan indikator, proses, dan teknologi yang digunakan untuk memantau dan melaporkan kemajuan seiring waktu. 9) Dokumen-dokumen panduan tambahan yang berisi penjelasan lebih lanjut dan contoh-contoh persyaratan, misalnya sistem skor APS dan cakupan Sertifikat, tersedia di situs web Fair Trade USA. Informasi Lebih Lanjut tentang Standar-Standar Fair Trade USA dan Proses Sertifikasi Untuk mengirimkan komentar tentang standar ini, silahkan menghubungi tim Standar Fair Trade USA: Jika anda memiliki pertanyaan tentang proses audit, cakupan Sertifikasi, atau pertanyaan-pertanyaan lain tentang sertifikasi, silahkan menghubungi tim Sertifikasi Fair Trade USA: Hal 15 dari 118

16 MODUL 1: Pemberdayaan MODUL 1: Pemberdayaan Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kapasitas perorangan atau kelompok untuk menentukan pilihan-pilihan dan mengubah pilihanpilihan tersebut menjadi tindakan-tindakan dan hasil-hasil yang diharapkan. Inti dari proses ini adalah tindakan-tindakan yang membangun aset-aset perorangan maupun kolektif, dan meningkatkan daya guna dan keadilan organisasi dan kelembagaan yang mengatur penggunaan aset-aset tersebut. (World Bank) Pemberdayaan perorangan dan kolektif sangat mendasar dalam membangun usaha yang sehat dan masyarakat yang sehat, dan dengan demikian itulah prinsip-prinsip inti sistem Perdagangan yang Adil. Salah satu cara agar standar bisa mendorong pemberdayaan kolektif adalah dengan membentuk kelompok-kelompok yang mendorong komunikasi dan kolaborasi dalam bidang-bidang yang penting misalnya kesehatan dan keselamatan, investasi masyarakat atau kondisi kerja. Untuk itu, APS perlu membentuk satu Komite Perdagangan yang Adil, Komite Kesehatan dan Keselamatan, dan Tim Keterlibatan Sosial. Modul ini fokus pada Komite Perdagangan yang Adil. Komite Perdagangan yang Adil mempunyai tanggung jawab utama untuk mengelola penggunaan Premium Perdagangan yang Adil, yang merupakan salah satu aspek unik model Perdagangan yang Adil. Premium Perdagangan yang Adil merupakan jumlah ekstra yang dibayarkan kepada para pekerja dan produsen kecil yang melebihi biaya produk Perdagangan yang Adil. Premium dibayarkan per volume produk yang dijual menurut ketentuan-ketentuan Perdagangan yang Adil dan berbeda-beda sesuai produk, kualitas, dan/atau wilayah produksi. Jumlah Premium Perdagangan yang Adil yang harus dibayarkan per produk dapat dilihat di situs web kami: Dalam Perdagangan yang Adil, para pekerja dan produsen menentukan bersama-sama bagaimana Premium Perdagangan yang Adil akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perorangan dan kolektif mereka, serta kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan lingkungan mereka. Mereka memilih satu Komite Perdagangan yang Adil yang bertanggung jawab untuk mengelola, menanamkan investasi, dan membelanjakan Premium Perdagangan yang Adil atas nama para pekerja dan produsen, serta melacak dan menginformasikan kepada mereka tentang proyek-proyek yang didanai Premium dan pembukuan Premium. Modul ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan penerima manfaat Premium, proses pengambilan keputusan bersama, dan bagaimana Premium Perdagangan yang Adil boleh dan tidak boleh digunakan. Modul ini juga berisi persyaratan-persyaratan untuk para produsen kecil untuk dilatih dalam aspek-aspek penting tentang pengelolaan dan usaha pertanian. Pelatihan-pelatihan seperti itu memperkuat pemberdayaan perorangan dan membantu para produsen mewujudkan penghidupan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Mengidentifikasi Peserta Premium Perdagangan yang Adil Modul ini mengacu kepada Peserta Premium Perdagangan yang Adil, atau Peserta Premium. Ini merupakan kelompok produsen, pekerja, dan/atau anggota koperasi yang memenuhi syarat untuk memilih satu Komite Perdagangan yang Adil atau lebih untuk mengelola Hal 16 dari 118

17 MODUL 1: Pemberdayaan penggunaan Premium. Para Peserta Premium dan keluarga mereka merupakan penerima manfaat utama Premium Perdagangan yang Adil. Ada berbagai macam orang yang masuk dalam kelompok ini sesuai dengan jenis dan ukuran lokasi yang masuk dalam cakupan Sertifikat. Perorangan yang harus selalu disertakan sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil: 1) Semua pekerja di Pertanian Menengah dan Pertanian Besar yang melakukan pekerjaan reguler di dalam rantai produksi, baik itu pekerja permanen atau sementara, pekerja yang dipekerjakan secara langsung, atau pekerja yang dipekerjakan melalui kontraktor tenaga kerja. Pekerjaan reguler dalam rantai produksi meliputi segala layanan yang terjadi paling tidak setahun sekali dan berkaitan dengan produksi atau pengubahan, bahkan jika bukan merupakan produk Perdagangan yang Adil. Pekerjaan ini meliputi, namun tidak terbatas pada, semua pemanenan, penyemprotan, dan perawatan/pembersihan peralatan atau fasilitas secara reguler. Ini tidak termasuk proyek-proyek nonproduksi jangka pendek, misalnya konstruksi khusus. 2) Semua pekerja permanen di Pertanian Kecil yang melakukan kerja reguler dalam rantai produksi, baik yang diperkerjakan secara langsung atau dipekerjakan melalui satu kontraktor tenaga kerja. Perlu diingat bahwa ini TIDAK termasuk para pekerja temporer di Pertanian Kecil meskipun mereka masuk dalam cakupan untuk pemenuhan persyaratan-persyaratan lain dalam APS. 3) Manajer setiap Pertanian Kecil yang masuk dalam cakupan Sertifikat. Orang ini tidak harus merupakan pemilik pertanian, misalnya bisa saja ia adalah petani penyewa atau penyakap, namun ia adalah petani yang mendapatkan keuntungan atau kerugian karena perubahan harga dan panenan, yaitu bukan seorang pekerja berupah (pegawai). Tujuannya adalah bahwa petani kecil yang menggarap lahan (yaitu bukan pemilik lahan di kota lain) merupakan peserta aktif dalam pengambilan keputusan tentang penggunaan Premium Perdagangan yang Adil. Seorang pemilik yang tidak bekerja di lahan pertanian karena ketidakmampuan fisik atau mental, kewajiban yang berbenturan sebagai kepala rumah tangga tunggal, atau tugas-tugas lain dalam pengelolaan kelompok petani, bisa tetap dimasukkan sebagai Peserta Premium Perdagangan yang Adil jika mereka ikut mengambil keputusan untuk pertanian. Bisa saja sebuah pertanian mempunyai lebih dari satu perwakilan. Misalnya jika pemilik dan penyakap bersama-sama menggarap lahan untuk mendapatkan bagi hasil tanaman pangan, mereka semua merupakan Peserta Premium Perdagangan yang Adil. Pekerja diartikan sebagai: Istilah umum untuk personil yang bekerja di sebuah organisasi yang sudah mendapatkan sertifikat, tanpa memandang apakah mereka merupakan pekerja temporer atau tetap atau pekerja purna waktu atau paruh waktu, atau dipekerjakan langsung atau tidak langsung melalui satu kontraktor tenaga kerja. Yang tidak termasuk pekerja adalah manajemen menengah dan senior, dan umumnya termasuk personil yang memenuhi syarat untuk masuk serikat pekerja. Para manajer junior atau manajer kru yang mendapatkan upah yang sama dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama dalam jalur produksi atau para pekerja pertanian akan masuk dalam definisi pekerja ini dan harus masuk dalam kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil. Perorangan yang mungkin juga masuk dalam kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil: Pemegang Sertifikat bisa memilih untuk menyertakan tambahan orang-orang dalam kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil, misalnya: Hal 17 dari 118

18 MODUL 1: Pemberdayaan 1) Pekerja-pekerja lain yang mengelola atau membudidayakan produk Perdagangan yang Adil yang tidak masuk dalam cakupan Peserta Premium yang default seperti di atas, misalnya para pekerja temporer di Pertanian Kecil, atau pekerja di fasilitas-fasilitas pengolahan dan pengemasan yang masuk dalam cakupan Sertifikat. Dalam situasi ketika ada pekerja yang membagi waktu kerjanya di lahan pertanian dan di fasilitas pengolahan, disarankan untuk memasukkan semua pekerja fasilitas-fasilitas pengolahan sebagai Peserta Premium. 2) Para anggota yang menanam produk non-perdagangan yang Adil dalam satu koperasi gabungan yang menanam baik produk Perdagangan yang Adil maupun produk non-perdagangan yang Adil. Para anggota yang menanam produk non-perdagangan yang Adil tidak akan disyaratkan untuk menjalani audit Perdagangan yang Adil namun mereka akan boleh mendapatkan manfaat dari Premium Perdagangan yang Adil. 3) Semua pemilik Pertanian dan Fasilitas yang Berukuran Menengah. 4) Para pedagang kecil dan menengah dan pengumpul produk yang membantu memastikan bahwa produk Perdagangan yang Adil sampai kepada para Pemegang Sertifikat dari pertanian. Dalam beberapa kasus, identifikasi Peserta Premium Perdagangan yang Adil dilakukan secara sederhana, misalnya sertifikasi sebuah koperasi para produsen kecil. Dalam kasus lain, misalnya ketika koperasi, petani independen, dan Petani Besar menjual produk pada satu eksportir yang memegang Sertifikat, pengaju bisa berkoordinasi dengan Fair Trade USA untuk memastikan bahwa semua perorangan yang terkait masuk dalam kelompok Peserta Premium. Seperti halnya cakupan lokasi yang masuk dalam Sertifikat, Peserta Premium Perdagangan yang Adil ditentukan selama proses pengajuan dan disetujui oleh Fair Trade USA sebelum audit awal. Tinjauan tentang Modul 1 Modul 1 terdiri dari tiga sub-modul. Dua sub-modul pertama menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk membentuk Komite Perdagangan yang Adil, melakukan Pengkajian Kebutuhan tentang Peserta Premium, dan menyusun Rencana Premium Perdagangan yang Adil tentang penggunaan Premium. Dua sub-modul ini berlaku untuk Pemegang Sertifikat dan peserta Premium Perdagangan yang Adil. Diagram berikut memberikan garis besar langkah-langkah dalam proses ini. Hal 18 dari 118

19 MODUL 1: Pemberdayaan Sub-modul ketiga menjelaskan persyaratan-persyaratan yang memastikan adanya kondisi pendukung untuk pemberdayaan para produsen kecil, baik secara perorangan maupun kolektif. Sub modul ini berlaku bagi Pemegang Sertifikat hanya untuk Sertifikat yang mencakup Pertanian Kecil. Semua kriteria dalam modul ini merupakan kriteria Penting; beberapa diantaranya berlaku hingga Tahun Nol, namun banyak yang berlaku di tahun-tahun berikutnya. Tidak ada kriteria Kemajuan dalam modul ini. Hal 19 dari 118

20 SUB-MODUL 1.1: Produsen Kecil dan Pekerja Terwakili dalam Komite Perdagangan yang Adil untuk Mengelola Penggunaan Premium Perdagangan yang Adil. SUB-MODUL 1.1: Produsen Kecil dan Pekerja Terwakili dalam Komite Perdagangan yang Adil untuk Mengelola Penggunaan Premium Perdagangan yang Adil. No. Kriteria Pemenuhan Kerangka Waktu Maksud dan Klarifikasi Tujuan 1.1.1: Pemegang Sertifikat dan Para Peserta Premium Perdagangan yang Adil memahami peran Komite Perdagangan yang Adil (KPA) dalam mengelola Premium Perdagangan yang Adil a Pemegang Sertifikat memahami niat, maksud, dan persyaratan-persyaratan Komite Perdagangan yang Adil, Pengkajian Kebutuhan, dan Rencana Premium Perdagangan yang Adil. P-T0 Secara khusus, perorangan-perorangan yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan Modul 1 seperti yang diidentifikasi dalam a memahami niatan, maksud, dan persyaratan b Para Peserta Premium Perdagangan yang Adil telah mendapatkan pelatihan tentang fungsi Komite Perdagangan yang Adil, maksud Pengkajian Kebutuhan, dan penyusunan Rencana Premium Perdagangan yang Adil. P-Sebelum KPA dibentuk (1.1.2.c) atau paling lambat T1 Pelatihan untuk semua Peserta Premium dilakukan sebelum Komite Perdagangan yang Adil dibentuk, dan paling tidak setiap tiga tahun setelahnya. Apabila ada banyak Peserta Premium Perdagangan yang Adil yang ditambahkan, perorangan-perorangan ini harus diberikan pelatihan. Banyak disini diartikan lebih dari 10% pergantian tenaga kerja atau keanggotaan baru sejak tahun sebelumnya. Ini termasuk pergantian perorangan yang dipekerjakan sebagai pekerja temporer. Tujuan 1.1.2: Para Peserta Premium Perdagangan yang Adil terwakili dalam Komite Perdagangan yang Adil (KPA) yang dipilih secara demokratis a Pemegang Sertifikat telah merancang satu struktur awal dan prosedur pemilihan Komite Perdagangan yang Adil yang memastikan keterwakilan berbagai kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil yang berbeda secara proporsional di dalam Komite Perdagangan yang Adil. P-T0 Tujuannya adalah agar komposisi Komite Perdagangan yang Adil mencerminkan komposisi kelompok Para Peserta Premium. Pemegang Sertifikat berperan untuk memastikan keterwakilan mereka secara proporsional dengan merancang satu struktur dan prosedur pemilihan yang tepat, bukan untuk mengidentifikasi perorangan-perorangan untuk bekerja di dalam Komite. Setiap kelompok Peserta Premium Perdagangan yang Adil bisa membentuk lebih dari satu KPA asalkan masing-masing Peserta Premium diwakili persis dalam satu KPA. Harap dicatat bahwa kriteria ini berlaku untuk sertifikasi awal. Begitu proses pemilihan KPA telah dimulai, menurut b Para Peserta Premium akan bertanggung jawab untuk menyesuaikan usulan struktur dan tata kelola KPA (KPA-KPA). Aturan terperinci tentang pembentukan KPA dan tentang pembagian Premium Hal 20 dari 118

21 SUB-MODUL 1.1: Produsen Kecil dan Pekerja Terwakili dalam Komite Perdagangan yang Adil untuk Mengelola Penggunaan Premium Perdagangan yang Adil. No. Kriteria Pemenuhan Kerangka Waktu Maksud dan Klarifikasi di berbagai KPA bisa dilihat di Lampiran A b Mayoritas Para Peserta Premium menyepakati tentang struktur perwakilan Komite Perdagangan yang Adil secara proporsional dan memahami bagaimana mereka diwakili dalam KPA. P-Sebelum KPA dipilih atau paling lambat T1 Para Peserta Premium boleh melakukan perubahan terhadap usulan awal yang disusun Pemegang Sertifikat yang disajikan di a sepanjang strukturnya masih mengikuti persyaratan-persyaratan dalam a, termasuk bahwa keterwakilan harus tetap proporsional. Persetujuan dan penerimaan bisa diperoleh dalam pertemuan Rapat Umum yang dihadiri mayoritas para Peserta Premium. Sistem delegasi bisa digunakan jika dengan cara ini semua Peserta Premium terwakili secara memadai. Sistem delegasi dimaksudkan agar semua kepentingan Para Peserta Premium bisa terwakili dengan lancar dan bisa dilaksanakan. Para Peserta Premium harus memilih sendiri para delegasi mereka secara demokratis Sebuah sistem delegasi bisa digunakan dalam kelompok-kelompok yang lebih besar yang menyebar secara geografis dimana akan sulit bagi semua Peserta Premium untuk bertemu c Para Peserta Premium memilih anggota-anggota Komite Perdagangan yang Adil melalui satu proses yang demokratis dengan hak pilih yang sama. Proses pemilihan didokumentasikan. P-Setelah a dan sebelum Premium digunakan, atau paling lambat T1 Sebuah proses yang demokratis dengan hak pilih yang sama mensyaratkan bahwa setiap Peserta Premium mendapatkan satu suara, tanpa memandang besar kecilnya ukuran kepemilikan mereka, berapa banyak yang mereka jual ke Pemegang Sertifikat, berapa lama mereka telah bekerja di pertanian atau fasilitas, dll. Semua Peserta Premium mempunyai akses yang sama ke proses penggunaan hak pilih. Jika ada lebih dari satu KPA, para Peserta Premium wajib dibagi menjadi beberapa kelompok pemilih sehingga mereka menggunakan hak suara untuk KPA terkait. Sistem pemberian suara delegasi boleh digunakan jika mempunyai keterwakilan yang sama untuk semua Peserta Premium. Jika para Peserta Premium telah membentuk satu kelompok (misalnya koperasi), Pengurus bisa secara langsung mencalonkan KPA sepanjang Pengurus dipilih melalui keterwakilan semua Peserta Premium secara setara (termasuk semua pekerja yang disyaratkan untuk menjadi para Peserta Premium), dan telah disetujui oleh mayoritas para Peserta Premium. Jika kelompok menggunakan pembobotan hak suara berdasarkan kontribusi, Hal 21 dari 118

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

Standar Perikanan Tangkap

Standar Perikanan Tangkap Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA Diterbitkan: 15 November 2017 Berlaku mulai: 15 Januari 2018 Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di situs web Fair Trade USA:

Lebih terperinci

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS)

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Fair Trade USA Versi 1.0.0 Juni 2017 Pengantar tentang Fair Trade USA dan APS Apa itu Fair Trade USA? Fair Trade USA adalah sebuah lembaga nirlaba

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Kriteria, Indikator dan KPI Karet Alam Berkesinambungan 1. Referensi Kriteria, Indikator dan KPI SNR mengikuti sejumlah

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

Program Perikanan Tangkap

Program Perikanan Tangkap Program Perikanan Tangkap Apa itu Perdagangan yang Adil? Fair Trade USA Perdagangan yang Adil merupakan satu cara yang sederhana untuk memastikan setiap pembelian berarti. Ketika para konsumen membeli

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0

KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0 KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0 DAFTAR ISI KODE Pendahuluan Dimensi Ekonomi Prinsip Pertanian sebagai usaha (1.1-1.3) Prinsip Dukungan untuk petani (1.4-1.8)

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014 Fair Trade USA Standar Perikanan Tangkap Versi 1.0 Desember 2014 www.fairtradeusa.org 2014 Fair Trade USA. All rights reserved. Daftar Isi Pengantar... 3 Sasaran dan Tujuan... 3 Struktur Standar... 4 Ruang

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program:

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci

Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus Premium Fair Trade USA Versi 1.1.0 Versi 1.1.0 A. Tujuan Dokumen ini berisi penjelasan tentang ketentuan-ketentuan Harga Khusus Premium yang berlaku untuk produk-produk

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Pada tanggal 1 Juli 2015, the Komite Keefektifan Pembangunan (Committee on Development Effectiveness/CODE) membahas draf kedua dari Tinjauan dan Pembaruan

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951 R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951 2 R-90 Rekomendasi Pengupahan Setara, 1951 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Tanggal Mulai Berlaku: 2/28/08 Menggantikan: 10/26/04 Disetujui Oleh: Dewan Direksi TUJUAN PEDOMAN Memastikan bahwa praktik bisnis Perusahaan Mine Safety Appliances ("MSA")

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 2 R-180 Rekomendasi Perlindungan Klaim Pekerja (Kepailitan Pengusaha), 1992 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

Lebih terperinci

Pertanyaan Umum (FAQ):

Pertanyaan Umum (FAQ): Pertanyaan Umum (FAQ): Persyaratan dan Panduan Sistem Manajemen RSPO untuk Kelompok Produksi TBS (Versi AKHIR, Maret 2016) Untuk diperhatikan: dokumen FAQ ini akan diperbaharui secara berkala setelah menerima

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) 1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) Adopsi Amandemen untuk Konvensi Internasional tentang Pencarian

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR

PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR PEDOMAN PERILAKU PEMASOK CATERPILLAR HARAPAN PEMASOK Saat Caterpillar melaksanakan bisnis dalam kerangka kerja peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kepatuhan terhadap hukum saja belum cukup bagi

Lebih terperinci

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium www.fair TradeUSA.org 2013 Fair Trade USA. All rights reserved. Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Lampiran ini berisi Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI OLEH DIREKTUR TANAMAN TAHUNAN HOTEL SANTIKA, JAKARTA 29 JULI 2011 1 KRONOLOGIS FAKTA HISTORIS Sejak 1960-an dikalangan masyarakat internasional mulai berkembang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE AKSI DAERAH, PENETAPAN RENCANA AKSI DAERAH, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

Memahami. Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C. Kode Perilaku

Memahami. Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C. Kode Perilaku Memahami 4C Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima dan Prinsip-Prinsip Kode 4C Kode Perilaku Memahami Kode Perilaku 4C Panduan berilustrasi mengenai Praktik yang Tidak Dapat Diterima

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.90/MENLHK/SETJEN/SET.1/11/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MASYARAKAT PADA POS-POS FASILITAS PUBLIK DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menegaskan bahwa Manajer

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0 Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0 www.fairtradeusa.org 2017 Fair Trade USA. All rights reserved. Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Dokumen ini berisi Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA 1 K 138 - Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20... OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL 1 tahun ~ pemberian izin masuk kembali bagi pemegang izin tinggal terbatas pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi Fair Trade USA Kriteria Pemenuhan untuk Standar Perikanan Tangkap FTUSA_CFS_CC_.v_EN_294 Dalam halaman-halaman berikut ini, setiap standar diikuti oleh tabel yang berisi kriteria terkait yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di

Respon Pemantauan IFC ke. Audit CAO mengenai investasi IFC di AUDIT PEMANTAUAN DAN LAPORAN PENUTUPAN CAO Audit IFC Kepatuhan CAO C-I-R6-Y08-F096 27 Maret 2013 Respon Pemantauan IFC ke Audit CAO mengenai investasi IFC di Wilmar Trading (IFC No. 20348) Delta Wilmar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id

Kode Perilaku 4C. 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id Kode Perilaku 4C 4CDoc_001a_Code of Conduct_v1.3_id versi disetujui pada bulan Mei 2009 Meliputi - Umum yang Disetujui pada Bulan Februari 2010 Versi berlaku dari Juli 2010 seterusnya Harap kirim pertanyaan

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci