Program Perikanan Tangkap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Perikanan Tangkap"

Transkripsi

1 Program Perikanan Tangkap Apa itu Perdagangan yang Adil? Fair Trade USA Perdagangan yang Adil merupakan satu cara yang sederhana untuk memastikan setiap pembelian berarti. Ketika para konsumen membeli sebuah produk dengan label Bersertifikasi Perdagangan yang Adil TM, mereka tahu para nelayan dan pekerja yang menghasilkannya mendapatkan imbalan yang adil untuk kerja keras mereka. Ini artinya harga dan upah yang lebih baik, kondisi kerja yang lebih aman, perlindungan lingkungan, dan tambahan Premium-Premium Pengembangan Masyarakat untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang sangat dibutuhkan seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, dan air bersih. Bagaimana Para Nelayan & Perikanan Mendapatkan Manfaat dari Perdagangan yang Adil? Penghidupan yang Lebih Tangguh di Masyarakat Pesisir: Standar-standar Perdagangan yang Adil memastikan kondisi kerja dan hidup yang aman dan harga yang adil. Akses yang Lebih Besar ke Modal: Para nelayan dapat menggunakan Premium Perdagangan yang Adil untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perlindungan Lingkungan yang Lebih Baik: Kriteria Perdagangan yang Adil meliputi pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan ekosistem. Bagaimana Menerapkan Sertifikasi Perdagangan yang Adil di Perikanan Anda Jika anda saat ini sedang bekerja dengan, atau tahu tentang, sebuah perikanan dimana para nelayan, masyarakat dan sumber daya setempat bisa mendapatkan manfaat dari Perdagangan yang Adil, silahkan mengisi kuesioner kami. Anda akan menerima tanggapan atau telepon dari tim Perikanan Fair Trade USA untuk membahas tentang perikanan anda dan minat anda dalam sertifikat Bagaimana Usaha akan Mendapatkan Manfaat dari Perdagangan yang Adil? Membedakan Produk-Produk Anda dengan Memperkenalkan Produk Makanan Laut yang Bertanggung Jawab secara Sosial: Fair Trade USA merupakan yang pertama kali menawarkan industri dan konsumen satu pilihan yang holistik dalam mendapatkan makanan laut yang ditangkap di alam liar secara bertanggung jawab dengan memenuhi kriteria sosial, ekonomi, dan lingkungan. Keterlacakan dan Stabilitas Rantai Pasokan yang Lebih Baik: Produk-produk yang Bersertifikasi Perdagangan yang Adil merupakan produk-produk yang dapat dilacak melalui keseluruhan rantai pasokan sehingga membantu untuk meningkatkan praktik-praktik usaha. Para nelayan yang terdaftar dalam program Perdagangan yang Adil lebih berkomitmen untuk menjual langsung kepada para pembeli Perdagangan yang Adil sehingga menjamin rantai pasokan yang lebih stabil dan saling menguntungkan dalam jangka panjang. Meningkatkan Pengaruh Label yang Dilihat Konsumen Perdagangan yang Adil: Label sertifikasi Fair Trade USA saat ini diakui oleh lebih dari 55% penduduk Amerika Utara. Para konsumen secara aktif berkomitmen untuk membeli produk-produk Perdagangan yang Adil di lorong-lorong toko kelontong termasuk kopi, coklat dan sayur mayur dan sekarang akan mempunyai pilihan untuk membeli produk makanan laut Bagaimana Menggunakan Dokumen ini Halaman-halaman berikut ini memberikan garis besar tentang ketentuan-ketentuan dalam Standar Perikanan Tangkap. Perangkat ini bisa digunakan untuk memahami kriteria pemenuhan utama dalam program Perdagangan yang Adil selama enam tahun. Perangkat ini juga memungkinkan para nelayan dan para mitra mereka untuk mengkaji kemampuan perikanan untuk memenuhi sertifikasi Perdagangan yang Adil di Tahun 0, 1, 3 dan 6. Grafis menekankan peran dan tanggung jawab berbagai pihak yang ikut dalam program Cukup cari ikonnya: Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

2 Perikanan Perdagangan yang Adil ALUR Barang dan Dampak NELAY menangkap produk-produk kelautan dan memenuhi Standar-Standar PENGOLAH menyiapkan dan mengemas ikan untuk diekspor ke negara-negara konsumen. PEMBELI pedagang eceran dan penyedia layanan makanan memberi label dan menjual produk-produk Bersertifikasi Perdagangan yang Adil TM. KONSUMEN membuat pembelian makanan laut berarti dengan memilih produk-produk Bersertifikasi NELAY memutuskan bagaimana melakukan investasi Premium Pengembangan Masyarakat. FAIR TRADE USA melacak pembayaran Premium Pengembangan Masyarakat hingga ke masyarakat penangkap ikan.

3 1 Standar-Standar untuk Ketentuan-Ketentuan Struktural berisi tugas-tugas dan ketentuan-ketentuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Perdagangan yang Adil, termasuk Pemegang Sertifikat (), Asosiasi Nelayan (), dan Komite Perdagangan yang Adil (KPA). Komite Perdagangan yang Adil Nelayan Semua Perdagangan Nelayan yang Adil yang Terdaftar/ Asosiasi Nelayan UN TUK Standar-Standar Perikanan Perdagangan yang Adil PEMEGG SERTIFIKAT MASYARAKAT NELAY 2 Standar-Standar untuk Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat memandu bagaimana Pemegang Sertifikat dan FTC akan mengumpulkan, mengelola, dan membagikan Premium Perdagangan yang Adil untuk menjadi manfaat bagi masyarakat dan perikanan. 4 3 Standar-Standar untuk Hak-Hak Fundamental membantu pencegah diskriminasi dan pelecehan, memberantas kerja paksa dan perdagangan manusia, melindungi anak-anak, dan memastikan para pekerja mempunyai kebebasan untuk berserikat. Standar-Standar untuk Upah, Ketentuan Kerja & Akses ke Pelayanan membantu membakukan dan meningkatkan upah dan tunjangan serta ketentuan-ketentuan kerja termasuk kesehatan dan keamanan serta jam kerja. PERIK 6 5 Standar-Standar untuk Pengelolaan Sumber Daya memastikan bahwa perikanan dikelola secara legal dan bertanggung jawab dan mensyaratkan dokumentasi, pengumpulan data, pengkajian sediaan, perlindungan keragamanhayati/ekosistem, dan pengelolaan limbah yang tepat. Standar-Standar untuk Ketentuan-Ketentuan Perdagangan memberikan satu kerangka kerja untuk melacak produkproduk Perdagangan yang Adil dan memastikan kesepakatan-kesepakatan Perdagangan yang Adil antara nelayan, Pemegang Sertifikat dan pihak-pihak lain diikat dengan kontrak.

4 1 Ketentuan Struktural untuk Sertifikasi FAIR TRADE USA PEMEGG SERTIFIKAT (STR-CH) Menunjuk seseorang yang menjadi penghubung untuk semua proses sertifikasi. Berpartisipasi dalam audit yang diumumkan dan yang tidak diumumkan. Memastikan para mitra pelaksana memahami tanggung jawab-tanggung jawab mereka. Membuat dan menyimpan satu daftar para nelayan Perdagangan yang Adil dan perahuperahu mereka. Memastikan semua perahu terdaftar secara legal dan para nelayan memahami Perdagangan yang Adil dan bersedia berpartisipasi. Mendokumentasikan semua tempat dan lokasi pendaratan dimana produk-produk Perdagangan yang Adil ditangani. Memastikan tepat-tempat penanganan tersebut telah setuju untuk berpartisipasi dalam Menyusun strategi-strategi pendanaan untuk memastikan kesinambungan program. Mendukung pemberdayaan dan sertifikasi para nelayan secara independen. Bertemu secara rutin dengan Asosiasi Nelayan. Membuat biaya untuk input dan pelayanan tersedia, transparan dan koheren. Membuat dan menjalankan satu sistem kendali internal dan mengkaji risiko-risiko tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan. Memastikan anggota Asosiasi Nelayan berpartisipasi dalam segala pertemuan tentang tindakan-tindakan perbaikan. Meningkatkan pemahaman para nelayan tentang pengelolaan keuangan. Memperbaharui pengkajian tentang risiko setiap 3 tahun. ASOSIASI NELAY (STR-FA) Membentuk satu Asosiasi Nelayan, dengan satu pernyataan misi, aturan-aturan tetap, dan pertemuan tahunan semua anggota. Memastikan para nelayan mengetahui kapan pertemuan-pertemuan dijadwalkan. Memilih satu tim kepemimpinan. Semua anggota mempunyai hak untuk dicalonkan dan memberikan suara. Mereka bisa memberikan suara secara bebas, adil dan transparan. Memastikan sistem delegasi menawarkan representasi kepada semua anggota. Memperbaharui daftar anggota secara rutin. Memastikan catatan-catatan Asosiasi tersedia untuk semua anggota. Menetapkan aturan-aturan internal untuk menentukan siapa yang bisa menjadi anggota. Permintaan untuk menjadi anggota baru harus disepakati. Menunjuk paling tidak satu anggota untuk bertanggung jawab atas administrasi dan pembukuan. Jika keputusan dibuat bersama-sama oleh banyak Asosiasi, ada sistem delegasi. KOMITE PERDAGG YG ADIL (STR-FTC) Memilih Komite Perdagangan yang Adil melalui proses pengambilan suara yang bebas, adil dan transparan. Memastikan sistem-sistem delegasi Komite menawarkan representasi kepada semua anggota. Memastikan para anggota Komite memahami tanggung jawab mereka, para nelayan memahami peran Komite, dan para nelayan diwakili hanya oleh satu Komite. Mencatat keputusan-keputusan yang diambil dalam notula yang ditandatangani oleh Komite dan dibagikan kepada para nelayan. Menyelenggarakan pertemuan Rapat Umum Anggota paling tidak setahun sekali. Memastikan para nelayan tahu jadwal pertemuan-pertemuan, dan pertemuan-pertemuan mengikuti prosedur-prosedur pertemuan. Memastikan sistem delegasi Rapat Umum Anggota menawarkan representasi kepada semua anggota. Para pekerja diundang ke pertemuan-pertemuan Rapat Umum Anggota dan Rapat Umum Anggota menyetujui keputusan-keputusan Komite. Mencatat keputusan-keputusan dan partisipasi dalam Rapat Umum Anggota melalui notula pertemuan. Memastikan notula ditandatangani oleh ketua Komite dan paling tidak oleh satu nelayan. Komite Perdagangan yang Adil terdaftar secara hukum. Jika keputusan diambil oleh berbagai Komite dan mereka menggunakan satu Rencana Premium gabungan, ada tim kepemimpinan yang memayungi semua komite. Semua Komite bertemu paling tidak setahun sekali.

5 2 Ketentuan-Ketentuan untuk Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat Pengembangan & Manajemen Rencana Premium Perdagangan yang Adil (ECD-DM)* T0 T1 T3 A6 Satu pengkajian kebutuhan dilakukan dan mengidentifikasi bidang-bidang prioritas dimana Premium dapat membantu KPA para nelayan dan masyarakat. Pengkajian kebutuhan digunakan untuk menyusun Rencana Premium, termasuk proyek, anggaran dan jadwal. KPA Rencana Premium diperbaharui setiap tahun dan disetujui dalam pertemuan Rapat Umum. KPA Rencana Premium meliputi paling tidak satu proyek yang memberi manfaat kepada para pekerja. KPA JIka pihak ketiga yang berkualifikasi membantu untuk pencapaian kemajuan pemenuhan Rencana, pihak ketiga disetujui oleh Komite KPA *Bagian ini berlaku pada saat penggunaan Premium Perdagangan yang Adil untuk pertama kalinya atau tahun yang terdaftar, mana pun yang lebih dahulu. Pembayaran & Premium Perdagangan yang Adil (ECD-FTP)* Semua nelayan memahami tujuan Premium KPA Komite Perdagangan yang Adil melaporkan penjualan Perdagangan yang Adil kepada para nelayan. KPA Komite Perdagangan yang Adil membuka satu rekening bank untuk menyimpan Premium, dengan lebih dari satu penanda tangan. Ini bisa termasuk seorang wali amanat, yang menyampaikan kepada nelayan KPA bahwa para nelayan merupakan penerima Premium. Kontrak dijalin antara Pemegang Sertifikat dan pembayar Premium. Premium-Premium baru berlaku untuk kontrak-kontrak baru. Pembayar Premium membayar Premium dalam jumlah penuh dan tepat pada waktunya, dan Komite Perdagangan yang Adil KPA mengirimkan pemberitahuan saat Premium diterima. Paling tidak 30% dari Premium digunakan untuk proyek-proyek lingkungan. Premium tidak disalahgunakan dan Pemegang Sertifikat KPA tidak mencampuri urusan pengguanan Premium. Komite Perdagangan yang Adil setiap tahun membuat laporan tentang penggunaan Premium. KPA Audit eksternal dilakukan ketika ada penggunaan Premium dalam jumlah lebih dari $ dalam satu tahun. KPA Pemegang Sertifikat mendukung Komite Perdagangan yang Adil dalam menyusun Rencana Premium. KPA Premium digunakan sesuai dengan Rencana Premium. Kemajuan pencapaian Rencana dilaporkan setiap tahun. KPA Ada satu sistem akuntansi untuk melacak pengeluaran Premium. KPA Premium disalurkan kepada setiap Komite KPA Komite-Komite Perdagangan yang Adil yang mempunyai Rencana Premium gabungan mempunyai rekening bank gabungan. KPA Komite Perdagangan yang Adil mendapat pelatihan tentang akuntansi dan pengelolaan Premium KPA Komite Perdagangan yang Adil bertanggung jawab atas sistem akuntansi dan laporan-laporan Rencana Premium. KPA *Bagian ini berlaku pada saat penjualan produk Perdagangan yang Adil untuk pertama kalinya kecuali dinyatakan lain. Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

6 3 Ketentuan-Ketentuan untuk Hak-Hak Asasi Manusia yang Fundamental Diskriminasi & Pencegahan Pelecehan (FHR-DAP)* Tidak ada toleransi atas diskriminasi atau pelecehan (fisik, verbal, seksual) terhadap para nelayan, calon peserta program baru atau pekerja. Calon peserta program baru, atau pekerja yang ditoleransi. Sebuah program membantu meningkatkan posisi sosial ekonomi para nelayan yang tidak beruntung/minoritas. Satu kebijakan melarang perilaku seksual yang tidak dikehendaki. Satu sistem pencatatan membantu mencegah perilaku seksual yang tidak dikehendaki. KPA KPA Kebebasan dari dari Kerja Paksa & Perdagangan Manusia (FHR-FL)* Tidak ada perdagangan manusia, atau kerja paksa atau wajib kerja. Tidak ada kerja ijon karena hutang atau pinjaman. Kerja bersifat sukarela dan tidak diikat persyaratan yang mengharuskan pasangan untuk bekerja. Para pekerja tidak dipaksa untuk tetap bekerja. Lembaga perekrutan mempunyai lisensi. Pengenaan biaya untuk memperkerjakan seseorang atau rekrutmen migrasi tidak diperbolehkan. Perlindungan Anak-Anak & Orang Muda (FHR-PC)* Ada ketentuan usia minimum untuk pekerjaan di perikanan. Anak-anak di bawah umur didokumentasikan dan harus mendapatkan ijin dari orang tua untuk bekerja. Anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun bekerja maksimal 8 jam/hari dan 40 jam/minggu dan mendapat waktu makan. Kerja, termasuk kerja untuk keluarga, tidak mengancam kesejahteraan mereka. Jika diperlukan, dibuat kebijakan remediasi untuk pekerja anak. Ada ketentuan-ketentuan usia minimum untuk diperkerjakan dalam fasilitas-fasilitas pengolahan dan untuk kerja yang berbahaya. Kebebasan untuk Berserikat (FHR-FR) Para pekerja boleh bergabung dalam satu organisasi pekerja yang independen dan tidak mendapat diskriminasi karena melakukannya. Para pekerja boleh memilih wakil mereka untuk berunding, tanpa ada campur tangan luar. Kebebasan berserikat tidak dipengaruhi oleh pemberi kerja. Para pekerja bisa melakukan pertemuan-pertemuan selama jam kerja. Pemberhentian pekerja dari keanggotaan serikat pekerja dan penghentian kontrak kerja dicatat. Para pekerja mendapatkan informasi independen selama jam kerja tentang hak mereka untuk berserikat. * Bagian ini berlaku untuk para nelayan yang terdaftar dan para pekerja yang diperkerjakan oleh para nelayan yang terdaftar dan/atau Pemegang Sertifikat. Berlaku jika ada banyak pekerja yang diperkerjakan (>5).. Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

7 4 Ktentuan-Ketentuan untuk Kondisi & Akses ke Pelayanan Ketentuan Kerja (WWS-CE)* Upah memenuhi atau di atas upah minimum, dan dirinci untuk semua fungsi. Pembayaran dilakukan tepat waktu dan secara langsung kepada para pekerja. Para pekerja menerima slip gaji, dan bisa meminta banding jika ada perbedaan. Pembayaran yang tidak dalam bentuk uang tidak diijinkan kecuali disetujui oleh dua belah pihak. Para nelayan membentuk dan mengikuti sistem bagi tangkapan di antara mereka sendiri. Para pemberi kerja memberikan layanan sosial, asuransi kesehatan dan cuti jika sesuai ketentuan hukum. Jika ada organisasi pekerja, organisasi tersebut merundingkan ketentuan kerja. Ada ketentuan-ketentuan jam kerja maksimum dan waktu istirahat minimum untuk pekerja yang berada di atas perahu di lautan lebih dari 3 hari dan untuk pekerja pesisir pantai. Lembur bersifat sukarela. Ketentuan-ketentuan kerja disepakati secara verbal. Perahu yang berada di lautan lebih dari 3 hari lulus inspeksi tentang ketentuan-ketenuan kerja. Para pekerja permanen diikat dengan kontrak kerja. Pemberi kerja dan para wakil pekerja bertemu setahun sekali untuk membahas upah. Jika ada organisasi pekerja, upah per hasil kerja/potong disepakati bersama. Para pekerja pesisir pantai mendapatkan waktu makan dan waktu istirahat. Semua posisi reguler menggunakan pekerja permanen. Kontrak dengan waktu tertentu hanya dibuat untuk pekerja non-permanen selama masa-masa puncak. *Bagian ini berlaku untuk para nelayan yang terdaftar dan para pekerja yang diperkerjakan oleh para nelayan yang terdaftar dan/atau Pemegang Sertifikat. Kesehatan & Keselamatan Kerja (WWS-OHS) Tempat kerja dipastikan seaman mungkin dan para pekerja dilatih tentang dan menggunakan. Perlengkapan Perlindungan Diri, yang disediakan gratis. Perlengkapan pertolongan pertama dan personil pertolongan pertama tersedia. Perawatan medis disediakan untuk cedera dan catatan disimpan untuk semua kecelakaan kerja. Orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun, perempuan hamil atau menyusui, atau mereka yang mempunyai kondisi ketidakmampuan mental, penyakit saluran napas, atau penyakit kronis, hati atau gagal ginjal tidak diijinkan untuk melakukan kerja yang berbahaya. Para pekerja menerima pakaian kerja sesuai kebutuhan. Para pekerja dapat mengakses air minum yang aman. Perahu-perahu kecil dengan laki-laki dan perempuan mempunyai ruang kebersihan pribadi yang terpisah, dan fasilitas-fasilitas kebersihan pribadi disediakan di atas perahu besar. Ada sistem pemeliharaan tempat kerja. Ancaman bahaya diidentifikasi dengan jelas dengan rambu-rambu dan instruksi tertulis. Ada kebijakan tertulis dan seseorang yang khusus bertanggung jawab atas keselamatan dan pelatihan kebijakan. Para pekerja menerima pelatihan tentang kebijakan. Fasilitas-fasilitas kebersihan pribadi di tempat kerja disediakan terpisah untuk laki-laki dan perempuan, dan perahu-perahu dengan laki-laki dan perempuan di atasnya mempunyai kamar tidur yang terpisah. Para nelayan yang berada di atas perahu yang berlayar lebih dari 3 hari mempunyai sertifikat medis untuk bekerja. Komunikasi dari perahu ke daratan tersedia di atas semua kapal. Berlaku jika ada banyak pekerja yang diperkerjakan (>5). Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

8 5 Ketentuan-Ketentuan untuk Pengelolaan Sumber Daya Dokumentasi Perikanan (RM-FD) Spesies primer, sekunder dan tangkapan sampingan ditetapkan, dan spesies yang terancam punah, terancam, atau dilindungi dibuat daftarnya. Ada Rencana Pengelolaan Perikanan, yang meliputi strategi pengumpulan data. Semua aturan pengelolaan perikanan merupakan satu dokumen tunggal. Rencana pengelolaan meliputi perbaikan dan pengendalian kematian karena penangkapan ikan. Rencana pengelolaan diperbaharui setiap tahun. Pendekatan kehati-hatian digunakan. Ada peta yang menunjukkan daerah jelajah dan habitat penangkapan ikan. Pengumpulan Data (RM-DC) Sistem pengumpulan data tersedia. Kapal mencatat daftar kru. Perjalanan penangkapan ikan mencatat semua data tangkapan, yang ditinjau setiap enam bulan. Data perikanan menunjukkan paling tidak 50% dari total tangkapan untuk spesies primer. Informasi sejarah hidup tentang spesies primer dikumpulkan. Data perikanan menunjukkan paling tidak 75% dari total tangkapan untuk spesies primer Informasi sejarah hidup tentang spesies sekunder dan tangkapan sampingan. Para nelayan secara rutin mendapat pelatihan tentang pengumpulan dan pengelolaan data. Data perikanan menunjukkan paling tidak 90% dari total tangkapan untuk spesies primer. Data independent tentang perikanan dikumpulkan setiap tahun untuk spesies primer. Kesehatan Sediaan (RM-SH) Spesies primer dalam perikanan bukan merupakan spesies terancam punah, terancam, atau dilindungi. Spesies yang terancam punah, terancam atau dilindungi tidak sengaja ditangkap. Semua undang-undang dan peraturan hukum tentang spesies yang terancam punah, terancam, dan dilindungi diikuti, dan praktik-praktik unggulan digunakan untuk menghindari spesies-spesies tersebut. Spesies yang terancam punah, terancam, dan dilindungi yang tertangkap dalam perikanan tidak mempunyai nilai untuk dikonsumsi bagi nelayan Speses premier dievaluasi terkait penangkapan berlebihan. Satu strategi untuk mengurangi tekanan karena penangkapan disusun jika perlu. Analisis menunjukkan bahwa spesies yang terancam punah, terancam, dan dilindungi tidak menghadapi risiko karena perikanan. Penangkapan ikan yang berlebihan tidak terjadi pada spesies primer. Spesies sekunder dan tangkapan sampingan dievaluasi terkait penangkapan berlebihan. Satu strategi untuk mengurangi tekanan karena penangkapan disusun jika perlu. Status sediaan ditentukan untuk spesies primer. Satu strategi pengembangan kembali disusun jika sediaan mengalami penangkapan berlebihan. Pengkajian sediaan diperbaharui setiap tahun. Penangkapan secara berlebihan tidak terjadi pada spesies sekunder atau tangkapan sampingan. Status sediaan ditentukan untuk spesies sekunder. Satu strategi pengembangan kembali disusun jika sediaan-sediaan tersebut ditangkap secara berlebihan. T0 T1 T3 T6 Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

9 Ketentuan-Ketentuan untuk Pengelolaan Sumber Daya (lanjutan) Perlindungan Keragamanhayati & Ekosistem (RM-BEM) Bahan peledak, sianida, pemutih, dan/atau segala jenis racun lain tidak digunakan dalam penangkapan ikan. Dampak habitat karena penangkapan ikan dihitung. Meminimalkan dan mengambil alat penangkapan ikan yang hilang di laut. Memilih metrik ekosistem untuk memantau dan melaksanakan strategi pemantauan ekosistem. Skor dampak habitat adalah >3. Strategi pengamatan ekosistem ditinjau setiap tahun. Tata Kelola (RM-GOV) Para nelayan mengikuti undang-undang dan peraturan hukum tentang penangkapan ikan. Satu strategi disusun untuk penegakan terhadap penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak teregulasi Otoritas perikanan bertemu dengan para nelayan. Strategi penegakan terhadap penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak teregulasi ditinjau setiap tahun. Ada komitmen pengelolaan bersama yang ditandatangani oleh Komite Perdagangan yang Adil, Pemegang Sertifikat, dan otoritas perikanan. Asosiasi Nelayan, Pemegang Sertifikat, dan otoritas perikanan berkomitmen terhadap satu prosedur tertulis tentang penyelesaian konflik yang. Satu pertemuan tentang pengelolaan bersama diselenggarakan, termasuk notula dan rencana-rencana aksi. KPA KPA KPA Pengelolaan Limbah (RM-WM)* Undang-undang dan peraturan hukum tentang penanganan limbah diikuti. Satu strategi pengelolaan limbah dijalankan. Demi kesehatan manusia dan lingkungan, limbah dibuang hanya di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Air limbah ditangani dengan semestinya. * Bagian ini berlaku hanya untuk lokasi-lokasi pengolahan dalam ruang lingkup sertifikat Perikanan Tangkap. Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

10 6 Ketentuan-Ketentuan Perdagangan Keterlacakan Produk (TR-PT)* Ikan yang ditangkap sebelum hari pertama audit awal tidak boleh dijual sebagai produk Hanya ikan yang ditangkap oleh nelayan yang terdaftar bisa dijual sebagai produk Hanya para mitra yang berlisensi yang bisa menggunakan tanda sertifikasi Perdagangan yang Adil pada produk-produk jadi. Satu sertifikat yang valid dikeluarkan untuk produk-produk Produk-produk Perdagangan yang Adil ditandai dengan jelas dan dipisahkan dari produk-produk non- Ada deskripsi tertulis tentang alur produk. Ada sistem untuk melacak produk kembali ke titik pendaratan. Catatan harus dikelola untuk semua produk dan penjualan Transaksi-transaksi Perdagangan yang Adil dilaporkan kepada Fair Trade USA. Asosiasi Nelayan mempunyai salinan catatan produk dan penjualan * Bagian ini berlaku pada saat penjualan produk Perdagangan yang Adil untuk pertama kalinya kecuali dinyatakan lain. Kontrak & Perjanjian (TR-CA) Ada perjanjian yang ditandatangani antara Pemegang Sertifikat dan nelayan perorangan. Ada perjanjian yang ditandatangani antara pembeli dan nelayan perorangan. Para nelayan bisa menjual kepada pembeli lain tanpa ketentuan Para nelayan menerima tanda terima tertulis tentang ketentuan perdagangan. Pembelian produk-produk yang bersertifikasi tidak tergantung pada pembelian produk-produk yang tidak bersertifikasi. Satu rencana pembelian ikan dibagikan kepada Komite Perdagangan yang Adil dan Asosiasi Nelayan. Ketentuan kredit disepakati sebelumnya. Ketentuan-ketentuan dalam kontrak dengan pembeli dipenuhi. Asosiasi Nelayan dan pembeli merundingkan perjanjian tentang ketentuan-ketentuan perdagangan untuk satu masa panen. KPA Penangguhan Kontrak & Pencabutan Sertifikat (TR-CS) Kontrak-kontrak dipenuhi dalam waktu enam bulan setelah penangguhan. Organisasi-organisasi harus berhenti menjual produk-produk Perdagangan yang Adil sejak tanggal pencabutan sertifikat. Produk-produk yang Bersertifikasi Perdagangan yang Adil tidak dijual kepada pembeli yang dicabut sertifikatnya. Pemegang Sertifikat Asosiasi Nelayan KPA Komite Perdagangan yang Adil

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA A. Pengantar Standar Perikanan Tangkap (CFS) Fair Trade USA mencakup berbagai kelompok nelayan dan fasilitasfasilitas

Lebih terperinci

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014 Fair Trade USA Standar Perikanan Tangkap Versi 1.0 Desember 2014 www.fairtradeusa.org 2014 Fair Trade USA. All rights reserved. Daftar Isi Pengantar... 3 Sasaran dan Tujuan... 3 Struktur Standar... 4 Ruang

Lebih terperinci

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi Fair Trade USA Kriteria Pemenuhan untuk Standar Perikanan Tangkap FTUSA_CFS_CC_.v_EN_294 Dalam halaman-halaman berikut ini, setiap standar diikuti oleh tabel yang berisi kriteria terkait yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

Standar Perikanan Tangkap

Standar Perikanan Tangkap Standar Perikanan Tangkap Fair Trade USA Diterbitkan: 15 November 2017 Berlaku mulai: 15 Januari 2018 Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di situs web Fair Trade USA:

Lebih terperinci

Standar Produksi Pertanian

Standar Produksi Pertanian Fair Trade USA Diterbitkan: 1 Juli 2017 Berlaku mulai: 1 Mei 2017 PENGANTAR Dokumen ini bisa diakses tanpa dipungut biaya dalam format elektronik di website Fair Trade USA: www.fairtradeusa.org Semua hak

Lebih terperinci

Fair Trade USA Kriteria Kemajuan Untuk Standar Petani Kecil Independen 1.1 FTUSA_ISS_CC_1.1v2_BH_093014

Fair Trade USA Kriteria Kemajuan Untuk Standar Petani Kecil Independen 1.1 FTUSA_ISS_CC_1.1v2_BH_093014 Fair Trade USA Kriteria Kemajuan Untuk Standar Petani Kecil Independen. FTUSA_ISS_CC_.v2_BH_94 Bulan September 24 Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR-SSC STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS Versi 1.0.0 Versi 1.0.0 Fair Trade USA A. Pengantar Standar Produksi Pertanian (Agricultural Production Standard/APS) Fair Trade USA merupakan serangkaian

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan KODE ETIK PEMASOK Kode Etik Pemasok Pendahuluan Sebagai peritel busana internasional yang terkemuka dan berkembang, Primark berkomitmen untuk membeli produk berkualitas tinggi dari berbagai negara dengan

Lebih terperinci

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1

Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi 1.1 Standar Petani Kecil Independen Fair Trade USA Versi. Referensi Standar STR-CT STR-CT 2 STR Persyaratan Struktural (Structural Requirements ) CT Sertifikasi (Certification ) STR-CT. STR-CT.2 STR-CT. STR-CT

Lebih terperinci

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN PENGANTAR AptarGroup mengembangkan solusi sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan usaha yang wajar dan hukum ketenagakerjaan, dengan menghargai lingkungan dan sumber daya alamnya.

Lebih terperinci

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi

Lebih terperinci

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS)

Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Selayang Pandang tentang Standar Produksi Pertanian (APS) Fair Trade USA Versi 1.0.0 Juni 2017 Pengantar tentang Fair Trade USA dan APS Apa itu Fair Trade USA? Fair Trade USA adalah sebuah lembaga nirlaba

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku BSCI 1

Pedoman Perilaku BSCI 1 Pedoman Perilaku BSCI 1 Kehadiran Pedoman Perilaku BSCI versi 1/2014 bertujuan mendirikan nilai-nilai dan prinsipprinsip bahwa para Peserta BSCI berusaha untuk menerapkan dalam rantai pasokan mereka. Pedoman

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0

DRAF. Kode Etik Pemasok Takeda. Versi 1.0 Versi 1.0 24 Juni 2015 Daftar Isi 1.0 Pendahuluan & Cakupan Penerapan... 2 2.0 Kepatuhan terhadap Hukum, Peraturan, & Kode Etik Pemasok yang Berlaku... 3 3.0 Praktik Bisnis... 3 4.0 Kesejahteraan Hewan...

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I]

PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD. Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] PEDOMAN PERILAKU MITRA BISNIS MSD Nilai dan Standar Kami untuk Mitra Bisnis Pedoman Perilaku Mitra Bisnis MSD [Edisi I] MSD berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan bisnis secara berkelanjutan dan bertujuan

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan

Kebijakan tentang rantai pasokan yang berkelanjutan 1/5 Keberlanjutan merupakan inti dari strategi dan kegiatan operasional usaha Valmet. Valmet mendorong pelaksanaan pembangunan yang dan berupaya menangani masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilainya

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa hubungan kerja antara Pekerja Rumah Tangga

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM DAN SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA No.1841, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KKP. Usaha Perikanan. Sertifikasi. Sistem. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PERMEN-KP/2015 TENTANG SISTEM DAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 R-166 Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI PELAYARAN NIAGA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Identitas Grup Pirelli menurut sejarahnya telah terbentuk oleh seperangkat nilai-nilai yang selama bertahun-tahun telah kita upayakan dan lindungi. Selama bertahuntahun,

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI MISI NILAI-NILAI GRUP PIRELLI PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP PERILAKU KERJA - SISTEM KONTROL INTERNAL PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Pemegang saham, investor, dan komunitas

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Fair Trade USA Standar Petani Kecil Indepenen (Independent Smallholders Standard) Versi 1.1 1

Fair Trade USA Standar Petani Kecil Indepenen (Independent Smallholders Standard) Versi 1.1 1 Fair Trade USA Standar Petani Kecil Indepenen (Independent Smallholders Standard) Versi 1.1 1 www.fairtradeusa.org 1 Diperbaharui November 2013 dengan dilengkapi Lampiran 2: Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Regulasi Kayu Uni Eropa (European Union Timber Regulation/EUTR) Regulasi Kayu

Lebih terperinci

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Konvensi No. 189 Konvensi mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak. Pada

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN

LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN LAMPIRAN 2 : ITEM ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN No Aspek Indikator Indikator Ekonomi 1 Kinerja Ekonomi Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KODE ETIK PEMASOK Peraturan ini memberikan standard minimum yang bilamana mungkin, harus di lampaui oleh pemasok. Dalam penerapannya, para pemasok harus mengikuti hukum nasional dan hukum lainnya yang

Lebih terperinci

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai Peraturan Tentang 1. Kategorisasi Pegawai 1.1. Pegawai dibagi dalam kategori sebagai berikut : a. Pegawai Tetap b. Pegawai Tidak Tetap 1.2. Pegawai Tetap adalah pegawai yang diangkat Lembaga untuk bekerja

Lebih terperinci

DOKUMEN PANDUAN UTZ. PREMI UTZ (Versi 1.0, ) Premi wajib bagi produsen bersertifikasi UTZ. Premi dibayarkan oleh pembeli pertama.

DOKUMEN PANDUAN UTZ. PREMI UTZ (Versi 1.0, ) Premi wajib bagi produsen bersertifikasi UTZ. Premi dibayarkan oleh pembeli pertama. DOKUMEN PANDUAN UTZ PREMI UTZ (Versi 1.0, 1-8-2016) Panduan tentang premi, sebagaimana diwajibkan dalam Pedoman Perilaku Inti UTZ untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok (versi 1.1) Dokumen panduan

Lebih terperinci

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja

Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Prakarsa Karet Alam Berkesinambungan Sukarela (SNR) Kriteria dan Indikator Kinerja Kriteria, Indikator dan KPI Karet Alam Berkesinambungan 1. Referensi Kriteria, Indikator dan KPI SNR mengikuti sejumlah

Lebih terperinci

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981 K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981 2 K-155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981 K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981 Konvensi mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK 1. PENDAHULUAN DAN DASAR HUKUM PIAGAM DEWAN KOMISARIS 1.1 PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apa itu migrasi? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apakah Migrasi Tenaga Kerja? 1 Manfaat Bekerja ke Luar Negeri Membantu ekonomi keluarga.

Lebih terperinci

Standar Kita. Pentland Brands plc

Standar Kita. Pentland Brands plc Standar Kita Pentland Brands plc * * * Membangun rumpun merek yang dicintai dunia dari generasi ke generasi * Penerima Lisensi Alas Kaki Sebagai sebuah bisnis keluarga dan keluarga bisnis, nilai-nilai

Lebih terperinci

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Diskriminasi dan kesetaraan: 4. Metoda penerapan Konvensi No.111 Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Mengidentifikasi kebijakan dan tindakan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 1 R184 - Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) 2 R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184) Rekomendasi mengenai Kerja Rumahan Adopsi: Jenewa, ILC

Lebih terperinci

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif

5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif Diskriminasi dan kesetaraan: 5. Prinsip penting dalam mengelola sumberdaya manusia secara nondiskriminatif Kesetaraan and non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS

PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS PEDOMAN PERILAKU BAGI MITRA BISNIS LORD Corporation ( LORD ) berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan integritas dan standar etika tertinggi. Kami juga berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan

Lebih terperinci

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001 LSSM BBTPPI Semarang (BISQA) adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakreditasi (diakui) oleh Komite Akreditasi Nasional - Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) dalam memberikan

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier Standar Perilaku Supplier Pendahuluan Seiring upaya kami untuk terus mencapai kinerja tinggi bagi klien, perusahaan, dan pemegang saham, Accenture berkomitmen untuk menjunjung setinggi-tingginya standar

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.153, 2017 KEMEN-KP. Sertifikasi HAM Perikanan. Persyaratan dan Mekanisme. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium www.fair TradeUSA.org 2013 Fair Trade USA. All rights reserved. Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Lampiran ini berisi Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PERSYARATAN DAN MEKANISME SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK

PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PEMASOK SANDVIK KODE ETIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN KODE ETIK PEMASOK SANDVIK VERSI 2, DISETUJUI PADA TAHUN 2014 Sandvik berkomitmen terhadap prinsip-prinsip fundamental hak asasi manusia, hak pekerja, lingkungan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG KETENTUAN DAN TATA CARA SERTIFIKASI PRODUK Depok, 22 Juni 2016 Disahkan oleh, Nurhayati Syarief General Manager Edisi : A No. Revisi : 0 Halaman : 1

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702] UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 171 Barangsiapa : a. tidak memberikan kesempatan yang sama kepada

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK

KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK PEMASOK KODE ETIK 16 December 2016 i DAFTAR ISI KOMITMEN ANZ 2 KOMITMEN PARA KAMI 2 HAK ASASI MANUSIA DAN HUBUNGAN DI TEMPAT KERJA 3 Hak Asasi Manusia 3 Gaji, Tunjangan & Kondisi dan Syarat Kerja 3 Kerja Paksa

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1 MUKADIMAH Negara-Negara Pihak pada Kovenan ini, Menimbang bahwa, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diproklamasikan dalam Piagam Perserikatan

Lebih terperinci

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami

Unilever. Secara Bertanggung Jawab. Kebijakan Penunjukan Pihak Luar. Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Unilever Kebijakan Penunjukan Pihak Luar Secara Bertanggung Jawab Menjalin kerja sama dengan para pemasok kami Juni 2016 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip-prinsip Mendasar 4 Pedoman Pelaksanaan 6 I Persyaratan

Lebih terperinci

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992 2 R-180 Rekomendasi Perlindungan Klaim Pekerja (Kepailitan Pengusaha), 1992 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur

No Selaku Komisaris Independen dan Pihak Independen, anggota komite harus dapat terlepas dari benturan kepentingan.untuk mencegah adanya bentur No.5685 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Bank Perkreditan Rakyat. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 72) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA)

PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA) PERSYARATAN PEMBELIAN (BARANG DAN JASA) 1. PENGERTIAN Shopper atau GSK berarti badan GSK Indonesia yang ditunjukkan pada halaman muka Pesanan. "Supplier" berarti orang, firma atau perusahaan kepada siapa

Lebih terperinci

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 9,5 persen berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Kerja merupakan fitrah manusia yang asasi.

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci