LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP)"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1

2 KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 disebutkan bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategi instansi. Sedangkan sesuai Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya berdasarkan pada suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Mengacu pada kedua pedoman tersebut, dan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government), maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pakan Ternak Tahun Penyusunan LAKIP ini masih belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran guna perbaikan serta penyempurnaan penyusunan laporan pada tahun yang akan datang. Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT SWT, LAKIP ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan informasi yang diperlukan dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Jakarta, Januari 2012 Direktur Pakan Ternak DR. Ir. Mursyid Ma sum,m.agr NIP

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG... B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI... C. STRUKTUR ORGANISASI BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA... A. RENCANA STRATEJIK Visi Misi Tujuan Sasaran Kebijakan Strategi... B. RENCANA KERJA BABA III AKUNTABILITAS KINERJA... A. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN... B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA BAB IV KESIMPULAN BAB V PENUTUP

4 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pakan Ternak Tahun Lampiran 2 :... Rencana Kerja Tahunan Direktorat Pakan Ternak 30 Lampiran 3 : Tahun Pengukuran Kinerja Direktorat Pakan Tahun

5 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 adalah suatu bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah atas suatu keberhasilan/ kegagalan pencapaian misi organisasi melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) instansi tersebut. Untuk itu setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara diwajibkan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya berdasarkan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing - masing instansi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan dokumen Penetapan Kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 5

6 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi. B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Direktorat Pakan Ternak baru dibentuk pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Pada Bagian Kelima Pasal 694 disebutkan bahwa Direktorat Pakan Ternak mempunyai tugas (1) melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; (2) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria; serta (3) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan ternak. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pakan Ternak menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan Ternak. C. STRUKTUR ORGANISASI Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Pakan Ternak didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat, Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional, seperti pada Bagan berikut : 6

7 DIREKTORAT PAKAN TERNAK SUBBAGIAN TATA USAHA SUBDIT BAHAN PAKAN SUBDIT PAKAN HIJAUAN SUBDIT PAKAN OLAHAN SUBDIT MUTU PAKAN SEKSI BAHAN PAKAN ASAL HEWAN SEKSI BUDIDAYA PAKAN HIJAUAN SEKSI PRODUKSI PAKAN OLAHAN SEKSI SERTIFIKASI PAKAN SEKSI BAHAN PAKAN ASAL TUMBUHAN SEKSI KWS PENGGEMBALAAN & INTEGRASI TERNAK SEKSI PENGOLAHAN PAKAN SEKSI PENGAWASAN PAKAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WATUKAN Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut : 1. Sub Direktorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang bahan ternak. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Bahan Pakan menyelenggarakan fungsi (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; dan (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; 2. Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak. 7

8 3. Sub Direktorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan. 4. Sub Direktorat Mutu Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan, evaluasi di bidang mutu pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Mutu Pakan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan. 5. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Pakan Ternak. 6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak. BAB II 8

9 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK Guna mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Pakan Ternak berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) dan menetapkan visi dan misi serta tujuan kegiatan sebagai berikut : 1. V i s i Menjadi Direktorat yang profesional dalam mewujudkan pengembangan pakan berbasis sumberdaya lokal, dalam mendukung penyediaan dan keamanan pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak 2. Misi Misi dari Direktorat Pakan Ternak adalah : 1) Menciptakan kondisi penyediaan bahan pakan yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan 2) Menciptakan kondisi penyediaan pakan hijauan yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan 3) Mendukung usaha pengolahan pakan dengan penerapan teknologi 4) Menciptakan kondisi peningkatan mutu pakan sesuai standar 5) Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pakan 3. Tujuan Tujuan Direktorat Pakan Ternak adalah untuk pengembangan pakan ternak, yang mengacu kepada tujuan umum yang ditetapkan pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, adalah untuk memfasilitasi : 1) Berkembangnya usaha pakan dan bahan pakan 2) Meningkatnya pemanfaatan hijauan pakan yang berkualitas 9

10 3) Berkembangnya unit usaha pengolahan pakan 4) Meningkatnya mutu pakan 5) Meningkatnya pelayanan di bidang pakan 4. Sasaran Sasaran atau target yang ditetapkan selama kurun waktu tahun , mengacu kepada sasaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta sasaran teknis lain yang spesifik yang menjadi tugas pokok fungsi Direktorat Pakan Ternak, yaitu mendorong adanya : 1) Peningkatan produksi bahan pakan lokal, melalui pengembangan unit usaha bahan pakan (UBP) sebanyak 33 unit 2) Pengembangan hijauan pakan Ternak (HPT), dalam rangka mendukung PSDS-K 2014 melalui pengembangan kelompok integrasi sebanyak 536 unit, pengembangan sumber benih/bibit HPT sebanyak 11 UPT, 103 buah UPTD dan 142 kelompok, fasilitasi penguatan kawasan penggembalaan pada 25 Provinsi dan pemanfaatan lahan hutan bagi 90 kelompok sapi potong. 3) Pengembangan unit pengolah pakan sebanyak 470 unit, lumbung pakan 164. unit dan fasilitasi untuk bimbingan teknologi pakan pada 32 provinsi 4) Pengembangan standard mutu pakan 20 buah, pengawasan mutu pakan di 33 Provinsi dan pengembangan 6 laboratorium pakan daerah. 5) Peningkatan kualitas pelayanan pemberian rekomendasi pemasukan bahan pakan impor sesuai dengan SOP/Protap. 5. Kebijakan 10

11 Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diatas, maka Direktorat Pakan Ternak menerapkan kebijakan pakan secara makro yang akan difokuskan pada aspek penyediaan pakan (feed security) dan pengembangan mutu pakan melalui aplikasi teknologi dan industri pakan (feed safety) untuk mendukung program utama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) tahun 2014 dan peningkatan penyediaan pangan hewani yang ASUH. 6. Strategi Ada 3 (tiga) buah strategi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Pakan untuk mencapai tujuan program yaitu : 1. Strategi yang akan dijalankan oleh Direktorat Pakan Ternak untuk penyediaan pakan ruminansia adalah : a. Pengembangan sumber benih/bibit hijauan pakan ternak (HPT) b. Peningkatan pemanfaatan lahan melalui kegiatan integrasi ternak dan pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kehutanan c. Akselerasi pengembangan pastura dan cut and carry system d. Pemanfaatan teknologi dengan basis bahan pakan lokal 2. Sedangkan strategi untuk penyediaan pakan unggas akan dilakukan dengan cara : a. Pengawalan produksi bahan pakan konvensional b. Optimalisasi pemanfaatan bahan pakan non-konvensional c. Pelayanan rekomendasi teknis importasi bahan pakan d. Koordinasi intensif dengan instansi lain terkait produksi bahan pakan 3. Dalam aspek pengembangan mutu pakan, Direktorat Pakan Ternak akan melaksanakan kegiatan dengan strategi untuk 11

12 meningkatkan mutu pakan ternak ruminansia dan pengawasan mutu pakan unggas yang lebih profesional. B. RENCANA KERJA Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Direktorat Pakan Ternak disesuaikan dengan kebijakan anggaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan, dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sesuai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) seperti pada Lampiran 1 dan Lampiran 2, serta Penetapan Kinerja (PK) seperti pada Lampiran - 3. Direktorat Pakan Ternak pada Tahun Anggaran 2011 melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Penataan imbuhan pakan dan pelengkap pakan (Feed Additive/Feed Suplement), melalui kegiatan Pengawasan Feed Additive/Feed Suplement sebanyak : 15 OP 2. Pengembangan Bahan Pakan Lokal, melalui kegiatan : 1) Identifikasi bahan pakan lokal : 22 OP 2) Pemantauan pemanfaatan bahan pakan lokal : 25 OP 3. Pengembangan Integrasi, dengan kegiatan : 1) Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia : 76 kelompok 2) Pendampingan kelompok integrasi ternak ruminansia : 20 OP 3) Pengembangan Integrasi Ternak Unggas : 28 kelompok 4) Pendampingan kelompok integrasi ternak unggas : 20 OP 4. Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT, dengan kegiatan : (1) Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di UPTD : 13 lokasi (2) Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di kelompok : 22 lokasi (3) Pembinaan optimalisasi sumber benih/bibit HPT di kelompok : 18 OP 5. Penguatan Padang Penggembalaan, dengan kegiatan : (1) Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan : 13 provinsi 12

13 (2) Pembinaan Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan : 13 OP 6. Pengembangan HPT di lahan kehutanan : 10 kelompok 7. Pengembangan Unit Pengolahan Pakan (UPP), dengan kegiatan : (1) Unit Pengolahan Pakan Ruminansia : 40 kelompok (2) Pendanpingan UPP Ruminansia : 15 OP (3) Unit Pengolahan Pakan Unggas : 81 kelompok (4) Pendanpingan UPP Unggas : 30 OP 8. Pengembangan Lumbung Pakan (LP), dengan kegiatan : (1) Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia : 19 kelompok (2) Pengembangan Lumbung Pakan Unggas : 25 kelompok (3) Pendampingan Lumbung Pakan Unggas: 20 OP 9. Bimbingan teknis manajemen dan teknologi pakan : 15 provinsi 10. Fasilitasi pengawasan mutu pakan, dengan kegiatan : (1) Fasilitasi pengawasan mutu pakan : 32 provinsi (2) Pendampingan pengawasan mutu pakan : 21 OP 11. Pengembangan unit sertifikasi Pakan (LS-Pro) : 1 paket 12. Pengembangan standar mutu pakan : 5 jenis 13. Pengembangan sistem informasi pakan (SIAPAK/AFIC) : 1 unit 14. Pelayanan rekomendasi importasi bahan pakan : 1 laporan 15. Pelayanan rekomendasi importasi benih/bibit HPT : 1 laporan 16. Pelayanan pendaftaran pakan : 1 laporan 17. Penerbitan informasi pakan, dengan out put : (1) Media Infofeed : 4 edisi 13

14 (2) Pedoman umum : 13 jenis (3) Pedoman teknis : 1 jenis (4) Buku : 2 jenis (5) Brosur/Leaflet : 9 jenis 18. Penyusunan konsep regulasi bidang pakan : 5 jenis 19. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pakan : 16 laporan 20. Pengembangan Sarjana Membangun Desa (SMD), dengan kegiatan : (1) Pengembangan SMD : 700 orang (2) Penyusunan Pedoman : 1 jenis BAB III 14

15 AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN Berdasarkan pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kerja (Renja) Direktorat Pakan Ternak untuk Tahun 2011, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Penataan Feed Additive/Feed Suplement yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan Peredaran Feed Additive/Feed Suplement dengan indikator kinerja terlaksananya pengawasan penggunaan Feed Additive/Feed Suplement di 14 provinsi dengan capaian 93,3%. 2. Pengembangan Bahan Pakan Lokal, dilaksanakan melalui kegiatan (1) Identifikasi bahan pakan lokal dengan indikator kinerja teridentifikasinya jenis bahan pakan lokal di 22 provinsi capaian 100%; dan (2) Pemantauan pemanfaatan bahan pakan lokal dengan indikator kinerja terpantaunya daerah yang memanfaatkan bahan pakan lokal di 24 provinsi dengan capaian 96%. 3. Pengembangan Integrasi, dilaksanakan melalui kegiatan dengan komoditas ternak ruminansia dan ternak unggas, yaitu : 1) Kegiatan pengembangan intergrasi ternak ruminansia dengan indikator kinerja berkembangnya kelompok yang mengintegrasikan usahanya antara ternak ruminansia dengan tanaman pada 76 kelompok dengan capaian 100% 2) Kegiatan pengembangan intergrasi ternak unggas dengan indikator kinerja berkembangnya kelompok yang mengintegrasikan usahanya antara ternak unggas dengan tanaman pada 28 kelompok dengan capaian 96,4%. 15

16 3) Kegiatan pendampingan kelompok integrasi ternak ruminansia dan ternak unggas, dengan indikator kinerja terlaksananya pendampingan kegiatan integrasi ternak ruminansia di 20 provinsi dengan capaian 100% serta integrasi ternak unggas di 20 provinsi dengan capaian 90,54%. 4. Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT dilaksanakan melalui kegiatan : 1) Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di UPTD dengan indikator kinerja meningkatnya UPTD yang dapat menyediakan benih/bibit HPT di 13 lokasi dengan capaian 100%. 2) Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di kelompok dengan indikator meningkatnya kelompok yang dapat menyediakan benih/bibit HPT pada 22 kelompok capaian 100% 3) Pembinaan optimalisasi sumber benih/bibit HPT di kelompok dengan indikator kinerja meningkatnya pemahaman kelompok untuk mengoptimalkan penyediaan benih/bibit HPT di 18 provinsi dengan capaian 88,9%. 5. Penguatan Padang Penggembalaan, dilaksanakan melalui kegiatan (1) Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan dengan indikator kinerja teridentifikasinya lokasi yang potensi padang penggembalaan di 13 provinsi capaian 100%; (2) Pembinaan identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan dengan indikator kinerja meningkatnya pemahaman petugas pembina dan peternak tentang pentingnya padang penggembalaan sebagai lahan untuk pakan ternak di 13 provinsi capaian 69,2%. 6. Pengembangan HPT di lahan kehutanan dengan indikator kinerja meningkatnya pemanfaatan lahan hutan yang ditanami HPT untuk pakan ternak pada 10 kelompok dengan capaian 100%. 16

17 7. Pengembangan Unit Pengolahan Pakan (UPP) dilaksanakan melalui kegiatan dengan komoditas ternak ruminansia dan ternak unggas, yaitu : 1) Kegiatan pengembangan Unit Pengolahan Pakan (UPP) ruminansia dan UPP unggas dengan indikator kinerja meningkatnya kelompok-kelompok yang mengolah pakan dengan menggunakan bahan lokal untuk ternak ruminansia pada 40 kelompok dengan capaian 100% dan untuk ternak unggas pada 81 kelompok dengan capaian 100%. 2) Kegiatan pendampingan Unit Pengolahan Pakan (UPP) ruminansia dan UPP unggas dengan indikator kinerja terlaksananya pendampingan kepada kelompok yang memanfaatkan UPP Ruminansia di 13 provinsi dengan capaian 86,7% dan UPP Unggas di 25 provinsi dengan pencapaian 83,3%. 8. Pengembangan Lumbung Pakan (LP) juga dilaksanakan pada komoditas ternak ruminansia dan ternak unggas, yaitu : 1) Kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) ruminansia dengan indikator kinerja terbangunnya gudang pakan yang berfungisi sebagai lumbung pakan tempat menyimpan pakan atau bahan pakan untuk ternak ruminanisia pada 19 kelompok dengan capaian 100 %. 2) Kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) unggas dengan indikator kinerja tumbuhnya kelompok-kelompok unggas lokal yang mengembangkan lumbung pakan dalam usahanya untuk ketersediaan pakan dalam jumlah dan kualitas pada 25 kelompok dengan capaian 100%. 3) Kegiatan pendampingan LP unggas dengan indikator kinerja terlaksananya pendampingan kepada petugas dan peternak dalam memanfaatkan LP Unggas di 17 provinsi dengan pencapaian 85%. 17

18 9. Bimbingan teknis manajemen dan teknologi pakan dengan indikator kinerja adanya kegiatan teknis manajemen dan pengolahan pakan dalam hal pengolahan dan penyimpanan pakan dan hasil pengawetan limbah pertanian dan agroindustri pada setiap kelompok peternak sasaran di 15 provinsi dengan capaian 100%. 10. Pengawasan mutu pakan, dilaksanakan melalui : 1) Kegiatan Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan dengan indikator kinerja meningkatnya jumlah dan mutu pakan yang beredar di daerah setempat yang dapat diawas di 32 provinsi dengan capaian 100%. 2) Kegiatan Pendampingan Pengawasan Mutu Pakan dengan indikator kinerja diketahuinya pelaksanaan pengawasan mutu pakan di daerah pada 21 provinsi dengan pencapaian 100%. 11. Pengembangan unit sertifikasi Pakan (LS-Pro), dengan indikator kinerja terususunnya dokumen sistim mutu level-1 dengan pencapaian 100%. 12. Pengembangan standar mutu pakan dengan indikator kinerja tersedianya RSNI bidang pakan sebanyak 6 jenis dengan capaian 120%. 13. Pengembangan sistem informasi pakan (SIAPAK/AFIC) dengan indikator kinerja terbangunnya 1 unit sistim informasi pakan capaian 100%. 14. Pelayanan rekomendasi importasi bahan pakan, benih/bibit HPT dan pendaftaran pakan dengan indikator kinerja tersusunya masing-masing 1 laporan tentang rekomendasi importasi bahan pakan, benih/bibit HPT dan pendaftaran pakan dengan capaian 100%. 15. Penerbitan informasi pakan, dengan indikator kinerja tersedianya Media Infofeed 4 edisi pencapaian 100%, Buku Pedoman umum 13 jenis 18

19 pencapaian 100%, Pedoman teknis 1 jenis pencapaian 100%, Buku 2 jenis pencapaian 100% dan Brosur/Leaflet 9 jenis dengan capaian 100%. 16. Penyusunan konsep regulasi bidang pakan dengan indikator kinerja tersusunya 5 jenis konsep regulasi bidang pakan dengan pencapaian 100%. 17. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pakan dengan indikator kinerja tersusunnya 16 laporan tentang sinkronisasi dan koordinasi kegiatan Direktorat Pakan Ternak dengan pencapaian 100%. 18. Pengembangan Sarjana Membangun Desa dengan indikator kinerja terpilihnya 683 orang SMD pencapaian 97,6% dari target 700 orang SMD, serta tersusunya 1 buku Pedoman Pelaksanaan SMD dengan capaian 100%. B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban Direktorat Pakan Ternak untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi Direktorat Pakan Ternak dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan sekaligus untuk mengetahui hambatan/kendala yang dihadapi untuk perbaikan kinerja yang akan datang, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penataan Feed Additive/Feed Suplement Penataan Feed Additive/Feed Suplement yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengawasan Peredaran Feed Additive/Feed Suplement bertujuan mencegah terjadinya penyimpangan penggunaan dan peredaran imbuhan pakan (feed additives) dan pelengkap pakan (feed suplement) kepada para pelaku di bidang usaha peternakan yaitu peternak, perusahaah pakan ternak dan atau poultry shop. Dengan indikator kinerja terlaksananya pengawasan penggunaan Feed Additive/Feed Suplement dengan capaian kegiatan sebesar 93,3% pada 14 provinsi. 19

20 Tidak tercapainya Pengawasan Peredaran Feed Additive/Feed Suplement disebabkan karena mekanisme penganggaran belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat yaitu alokasi dana tidak tersedia pada saat diperlukan, dan pada saat yang bersamaan terdapat beberapa kegiatan prioritas yang harus dilaksanakan sehingga menyebabkan kurangnya SDM. 2. Pengembangan Bahan Pakan Lokal. Pengembangan bahan pakan lokal bertujuan untuk mengembangkan pakan berbasis sumber daya lokal (jagung, dedak, tepung ikan, onggok) dan optimalisasi pemanfaatan bahan pakan non konvensional (bungkil kelapa, bungkil inti sawit, singkong, tepung daun, dll). Dilaksanakan melalui kegiatan Identifikasi bahan pakan lokal dan Pemantauan pemanfaatan bahan pakan lokal, dengan indikator kinerja telah teridentifikasi jenis-jenis bahan pakan lokal di 22 provinsi dengan realisasi 100% sudah sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. Sedangkan tidak terpantaunya daerah yang memanfaatkan bahan pakan lokal dengan realisasi 96%, disebabkan pada saat petugas akan melaksanakan kegiatan tidak didukung dengan ketersediaan dana dan setelah dana tersedia petugas harus mengerjakan kegiatan yang diprioritaskan. 3. Pengembangan Integrasi. Dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan integrasi tanaman ternak ruminansia telah dilaksanakan sesuai sasaran yang ditetapkan dengan capaian kinerja sebesar 100%, dan kegiatan Pengembangan integrasi tanaman ternak unggas hanya direalisasikan 96,4%, hal ini disebabkan 1 kelompok di provinsi Kalteng tidak terealisasi. Dinas Peternakan Kab. Kotawaringin Barat tidak dapat melaksanakan kegiatan integrasi unggas karena dalam POK Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng kegiatan tersebut berada dalam MAK yang salah yaitu pada MAK Pengembangan Komoditas Kambing dan pengajuan revisi sudah dilaksanakan tetapi tidak disetujui. Sedangkan 20

21 kegiatan pendampingan kepada petugas dan kelompok yang dilaksanakan oleh tim pusat telah dilaksanakan sesuai sasaran yang ditetapkan dengan realisasi 100%. 4. Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT. Tujuan kegiatan adalah tersedianya bibit dan benih tanaman pakan pada kelompok peternak, guna pemenuhan kebutuhan hijauan pakan ternak di kelompok peternak. Dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT untuk 13 UPTD dan 22 kelompok telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan realisasi 100%. Sedangkan pembinaan optimalisasi sumber benih/bibit HPT di kelompok guna meningkatkan pemahaman petugas dan kelompok untuk mengoptimalkan penyediaan benih/bibit HPT di 18 provinsi terealisasi di 16 provinsi (88,9%). Hal ini disebabkan ketersediaan dana tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan. 5. Penguatan Padang Penggembalaan. Dilaksanakan melalui kegiatan Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan untuk 13 provinsi telah dilaksanakan sesuai sasaran yang ditetapkan dengan realisasi 100%, sedangkan pembinaannya tidak mencapai sasaran dan hanya terealisasi 69,2%. Hal ini dikarenakan petugas tidak dapat melaksanakan pembinaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan karena harus melaksanakan tugas yang lebih diprioritaskan oleh Direktorat Pakan Ternak. 6. Pengembangan HPT di lahan kehutanan. Dengan tujuan kegiatan adanya lahan kehutanan yang bisa dimanfaatkan bagi kegiatan usaha peternakan dan penanaman hijauan 21

22 pakan ternak, telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dengan capaian kinerja 100% untuk 10 kelompok. 7. Pengembangan Unit Pengolahan Pakan (UPP). Dilaksanakan melalui kegiatan UPP unggas yang dialokasikan untuk 81 kelompok dan UPP ruminansia untuk 40 kelompok, telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dan realisasi 100%. Sedangkan pendampingan UPP unggas di 30 provinsi hanya dilaksanakan di 25 provinsi (83,3%) dan pendampingan untuk UPP ruminansia di 15 provinsi hanya dilaksanakan di 13 provinsi (86,7%). Tidak tercapainya kegiatan pendampingan tersebut dikarenakan ketersediian dana tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan dan pada saat yang bersamaam petugas pelaksana harus melaksanakan tugas yang diprioritaskan. 8. Pengembangan Lumbung Pakan (LP). Dilaksanakan melalui kegiatan LP untuk ternak ruminansia dan LP ternak unggas yang dialokasikan sebagai dana TP untuk 19 kelompok ruminansia dan 25 kelompok unggas telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dengan realisasi 100%. Sedangkan pendampingan yang dialokasikan untuk kelompok unggas lokal di 20 provinsi hanya terealisasi di 17 provinsi (85%). Hal tersebut dikarenakan ketersediaan dana tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan dan pada saat dana tersedia petugas harus melaksanakan kegiatan yang diprioritaskan. 9. Bimbingan teknis manajemen dan teknologi pakan. 22

23 Bimbingan teknis manajemen dan teknologi pakan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara tepat tentang nilai guna, daya guna teknologi pengolahan dan sistem pengolahan pakan. Dialokasikan untuk 15 provinsi telah dilaksanakan sesuai sasaran dengan capaian 100%. 10. Fasilitasi pengawasan mutu pakan. Alokasi kegiatan ini berupa dana Dekonsentrasi pada 32 provinsi dan pendampingan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan mutu pakan yang beredar di daerah setempat pada 21 provinsi, dilaksanakan sesuai sasaran dengan realisasi 100%. 11. Pengembangan unit sertifikasi Pakan (LS-Pro). Kegiatan ini ditujukan untuk menyusun dokumen sistim mutu level-1 telah dilaksanakan sesuai sasaran yang ditetapkan dan realisasi 100%. 12. Pengembangan standar mutu pakan. Pengembangan standar mutu pakan dimaksudkan guna tersedianya RSNI bidang pakan sebanyak 5 jenis telah dilaksanakan melampaui sasaran dan terealisir sebanyak 6 jenis (120%). Terjadi efisiensi dikarenakan dana yang tersedia hanya untuk 5 jenis sedangkan pada tahun 2010 terdapat 7 jenis pakan yang diusulkan ke PNPS untuk dibahas. 13. Pengembangan sistem informasi pakan (SIAPAK/AFIC). Pengembangan sistem informasi pakan (SIAPAK/AFIC) ditujukan guna membangun 1 unit sistim informasi pakan telah dilaksanakan sesuai sasaran dengan realisasi 100%. 14. Pelayanan rekomendasi. 23

24 Pelayanan rekomendasi dilaksanakan guna pelayanan importasi bahan pakan, benih/bibit HPT dan pendaftaran pakan, telah dilaksanakan sesuai sasaran dengan tersusunnya 3 laporan untuk masing-masing jenis rekomendasi dan realisasi 100%. 15. Penerbitan informasi pakan. Guna peningkatan pelayanan dan informasi publik telah diterbitkan dan disebarluaskan, Media Infofeed, Buku Pedoman Umum, Pedoman Teknis, dan Leaflet/Brosur, telah dilaksanakan sesuai sasaran dengan capaian 100%. Informasi tersebut terdiri dari : 1) Media Infofeed sebanyak 4 edisi. 2) Buku Pedoman Umum (Pedum) sebanyak 13 jenis, yaitu : a. Pedum Integrasi Ternak Ruminansia; b. Pedum Integrasi Ternak Unggas; c. Pedum Pengembangan Pakan di UPTD; d. Pedum Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di Kelompok; e. Pedum Pemanfatan Lahan Kehutanan; f. Pedum Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) g. Pedum Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia; h. Pedum Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Unggas; i. Pedum Pengembangan Alsin di Lokasi Integrasi Ternak Sapi; j. Pedum Pengembangan Alsin Ternak Perah; k. Pedum UPJA Pengolah Pakan; l. Pedum Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil (PPSK) Ruminansia; m. Pedum Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil (PPSK) Unggas. 4) Pedoman teknis 1 jenis, yaitu Pedoman Teknis Pengawasan Mutu Pakan. 24

25 5) Buku 2 jenis, yaitu Buku Profil Bahan Pakan Lokal (BPL) dan Buku Teknologi Pengolahan Pakan. 6) Brosur/Leaflet 9 jenis, yaitu : a. Leaflet/Brosur Feed Additif dan Feed Suplement; b. Leaflet/Brosur Integrasi Ternak - Kelapa Sawit; c. Leaflet/Brosur Integrasi Sapi Padi; d. Leaflet/Brosur Integrasi Ternak Jagung; e. Leaflet/Brosur Leguminosa; f. Leaflet/Brosur Rumput Raja (King Grass); g. Leaflet/Brosur Tata Laksana Padang Penggembalaan; h. Leaflet/Brosur SNI Pakan dan Bahan Pakan 16. Penyusunan konsep regulasi bidang pakan dilaksanakan sesuai sasaran dengan tersusunnya 5 jenis konsep regulasi bidang pakan dengan realisasi 100%. Lima konsep regulasi tersebut adalah : 1) Permentan tentang Syarat dan Tata Cara Penggunaan Feed Additif dan Feed Suplement; 2) Permentan tentang Persyaratan Pemasukan Bahan Pakan dari Luar Negeri ke dalam Negara Kesatuan RI; 3) Rancangan Permentan tentang Penyediaan dan Pengelolaan Padang Penggembalaan; 4) Revisi Draft Permentan No. 19/2009 tentang Syarat Tata Cara Pendaftaran Pakan; 5) Kepmentan No. 240/2007 Pedoman Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB); 17. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pakan berupa Rapat Koordinasi (Rakor) dan pertemuan, baik yang berskala regional dan nasional telah dilaksanakan dengan tersusunnya 16 laporan dan realisasi 100%, yaitu : 1) Rakor Penggunaan dan Peredaran Feed Additiv/Feed Suplement (FA/FS) 2) Rakor Pengembangan Bahan Pakan Lokal (BPL) 3) Rapat Koordinasi Integrasi Ternak 25

26 4) Rapat Koordinasi Pengembangan Pakan Sapi Perah 5) Rakor Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di UPTD 6) Rapat Koordinasi Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil (PPSK) 7) Pertemuan Asosiasi Pabrik Pakan Skala Kecil (PPSK) 8) Pertemuan Komisi Pakan I dan II 9) Rakor Pengembangan Mutu Pakan 10) Apresiasi Peningkatan Mutu Pakan 11) Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) I dan II 12) Pertemuan Teknis Fungsi-Fungsi Pembangunan Peternakan (Pertemuan Teknis Fungsi Pakan) 13) Apresiasi Peningkatan Kinerja Staf 14) Workshop/Forum Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan 18. Kegiatan Pengembangan Sarjana Membangunn Desa (SMD) untuk memfasilitasi dana guna mengembangkan usaha peternakan dan terpilihnya enterpreuner di pedesaan dengan memilih 700 orang SMD tidak mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasi sebesar 97,6% untuk 683 orang SMD. Hal tersebut dikarenakan : (1) Untuk komoditi unggas lokal, hanya terealisir sebanyak 64 orang SMD dari target; (2) 4 (empat) orang SMD mengundurkan diri; (3) 1 (satu) orang SMD pada saat Workhshop tidak hadir dan tidak bisa dihubungi; (4) 1 (satu) orang SMD dibatalkan karena kelompok sudah mendapatkan fasilitasi dana kegiatan Insentif Penyelamatan Betina Produktif (IPBP) dari Direktorat Perbibitan. BAB IV KESIMPULAN 26

27 1. Dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pertanian, perkebunan, hortikultura dan tanaman pangan serta memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak dan limbah ternak (kotoran ternak) sebagai sumber pupuk organic melalui aplikasi teknologi tepat guna, pada tahun 2011 telah difasilitasi dana Bansos untuk kegiatan pengembangan integrasi ternak ruminansia untuk 76 kelompok dengan realisasi kegiatan mencapai 100%. Sedangkan kegiatan integrasi tanaman - ternak unggas untuk 28 kelompok hanya direalisasikan 96,4%, hal ini disebabkan 1 kelompok di provinsi Kalteng tidak terealisasi, yaitu Dinas Peternakan Kab. Kotawaringin Barat tidak dapat melaksanakan kegiatan karena dalam POK Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng kegiatan tersebut tercantum dalam MAK yang salah yaitu pada MAK Pengembangan Komoditas Kambing dan pengajuan revisi sudah dilaksanakan tetapi tidak disetujui 2. Pada tahun 2011 sebanyak lokasi 13 UPTD dan 22 kelompok mendapatkan fasilitasi dana untuk pengembangan sumber benih/bibit hijauan pakan ternak (HPT), dengan realisasi kegiatan mencapai 100%. Diharapkan UPTD dan kelompok yang difasilitasi ini dapat menyediakan bibit dan benih tanaman pakan untuk memenuhi kebutuhan hijauan pakan ternak bagi kelompok peternak. 3. Untuk mengidentifikasi dan inventarisasi pengembangan padang penggembalaan sehingga diperoleh gambaran umum tentang potensi pengembangan padang penggembalaan di daerah yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pembuatan program penyediaan hijauan pakan ternak (HPT) di padang penggembalaan, telah difasilitasi di 13 provinsi, dengan realisasi 100%. Pengembangan padang penggembalaan juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daya tampung terhadap ternak ruminansia untuk mendukung pencapaian program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK). 4. Dalam rangka memberdayakan masyarakat di sekitar hutan untuk pemeliharaan ternak dan pengembangan usaha peternakan dengan memanfaatkan lahan kehutanan serta penanaman hijauan pakan ternak, diharapkan dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatan dan 27

28 kesejahteraannya. Disamping itu juga dapat membantu Pemerintah dalam memanfaatkan lahan-lahan yang belum termanfaatkan serta membantu pemulihan kondisi lahan menjadi lebih subur dengan adanya ternak yang dapat menghasilkan kotoran yang kemudian berfungsi sebagai pupuk organik. Untuk maksud tersebut mulai tahun 2011 telah difasilitasi melalui dana Bansos untuk kegiatan Pengembangan HPT di Lahan Kehutanan sebanyak 10 kelompok, dengan realisasi 100%. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi ternak sapi potong dan adanya lahan yang bisa dimanfaatkan bagi kegiatan usaha peternakan dan penanaman hijauan pakan ternak. 5. Dalam upaya meningkatkan kemampuan para peternak dan kelompoknya untuk memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak baik kuantitas maupun kualitas dengan harga yang terjangkau dan tersedia sepanjang tahun, dan untuk meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan pakan yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak, serta untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, telah difasilitasi sebanyak 81 kelompok unggas dan 40 kelompok ruminansia, realisasi kegiatan mencapai 100%. 6. Pada tahun 2011 telah dialokasikan kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) ruminansia sebanyak 19 kelompok dan LP unggas 25 kelompok dengan realisasi 100%. Diharapkan kelompok-kelompok tersebut dapat meningkatkan penyediaan pakan hijauan dan meningkatkan kualitas limbah pertanian, perkebunan dan hasil samping agroindustri sebagai pakan ternak melalui teknologi pengolahan dan pengawetan, dengan ketrampilan peternak dalam pembuatan pakan olahan secara mandiri, serta menyediakan gudang/tempat penyimpanan, agar pakan tetap terjaga kualitasnya dan tersedia sepanjang tahun. 7. Dalam upaya meningkatkan kemampuan para peternak dan kelompoknya, koperasi dan swasta dalam memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak baik kuantitas maupun kualitasnya dengan harga murah dan tersedia sepanjang tahun, telah dialokasikan kegiatan Bimtek di 15 28

29 provinsi melalui fasilitasi dana Dekon, realisasi 100%. Diharapkan kelompok dapat pemanfaatan bahan pakan lokal melalui peningkatan penguasaan manajemen dan teknologi pengolahan pakan. 8. Sedangkan dalam upaya meningkatkan pengawasan mutu pakan di lapangan, telah difasilitasi dana Dekon di 32 provinsi dengan realisasi 100%. Diharapkan dari fasilitasi ini kinerja pengawas mutu pakan di daerah dapat meningkat dan jumlah sampel yang diuji semakin banyak. 9. Guna meningkatkan pelayanan dan memberikan informasi kepada publik, dilakukan melalui penerbitan Media Infofeed, mencetak dan menyebarluaskan Pedoman Umum, Pedoman Teknis, Buku-buku serta Brosur/Leaflet. Buku-buku ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi daerah dalam pelaksanaan kegiatan sehingga sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. 10. Untuk mengembangkan usaha peternakan dan terpilihnya enterpreuner di pedesaan, pada tahun 2011 telah difasilitasi dana Pengembangan Sarjana Membangun Desa (SMD) untuk memilih 700 orang SMD, realisasi kegiatan sebesar 97,6% untuk 683 orang SMD. Tidak tercapainya sasaran kegiatan tersebut, disebabkan : 1) Untuk komoditi unggas lokal, hanya terealisir sebanyak 65 orang SMD dari target sebanyak 75 orang. 2) Empat orang SMD mengundurkan diri; 3) Satu orang SMD pada saat Workhshop tidak hadir dan tidak bisa dihubungi; 4) Satu orang SMD dibatalkan karena kelompok sudah mendapatkan fasilitasi dana dari kegiatan IPBP. 11. Selanjutnya, untuk masa mendatang, diharapkan Dinas Peternakan Propinsi dan Kabupaten terkait dapat mengalokasikan dana untuk kegiatan pembinaan, monitoaring dan evaluasi ataupun pendampingan sesuai potensi daerah, guna keberhas 29

30 BAB V PENUTUP Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pakan Ternak 2011 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pakan Ternak sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur 30

31 Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian. LAKIP yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan. Jakarta, Januari 2012 DIREKTORAT PAKAN TERNAK 31

32 32

33 33

34 Lampiran 2 : RENCANA KERJA TAHUNAN DIREKTORAT PAKAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SAT Pengembangan Pengembangan unit UBP Kel Bahan Pakan Lokal ( ) Pengawasan peredaran Prov pelengkap/imbuhan pakan ( ) Dukungan Pengembangan Bahan Pakan Lokal ( ) 1. Pelayanan rekomendasi Lap importasi bahan pakan 2. Rapat Koordinasi Lap dengan pihak terkait 3. Pembuatan dan distribusi brosur/leaflet, buku tentang bahan pakan Jenis Pengembangan Pengembangan integrasi Kel Pakan Hijauan ternak ruminansia ( ) Pengembangan integrasi Kel ternak unggas ( ) Penguatan alsin kelompok Kel integrasi Pengembangan sumber Lok benih/bibit HPT di UPT Pusat (BBPTU, BIB) Meningkatnya sumber Lok benih/bibit HPT di UPTD ( ) Meningkatnya sumber Kel benih/bibit HPT di kelompok ( ) Penguatan padang Prov penggembalaan ( ) Pengembangan kawasan Kel penggembalaan Pengembangan HPT di lahan Kel kehutanan ( ) Dukungan Pengembangan Pakan Hijauan ( ) 1. Pelayanan rekomendasi Lap importasi benih/bibit HPT dan pakan hijauan 2. Rapat Koordinasi Lap dengan pihak terkait 3. Pembuatan dan distribusi brosur/leaflet, buku tentang pakan hijauan Jenis Pengembangan Pengembangan UPP Kel Pakan Olahan Ruminansia ( ) Pengembangan UPP Unggas Kel Lokal ( ) Pengembangan LP Kel ruminansia ( ) Pengembangan LP unggas Kel ( ) Bimtek manajemen dan Prov

35 Pengembangan Mutu Pakan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kinerja Direktorat Pakan teknologi pakan ( ) Bimbingan dan Evaluasi UPP dan PPSK ( ) Dukungan Pengembangan Bahan Pakan Olahan ( ) 1. Pelayanan pendaftaran pakan 2. Rapat Koordinasi dengan pihak terkait 3. Pembuatan dan distribusi brosur/leaflet, buku tentang pakan hijauan Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan ( ) Penguatan Lab. Pakan Daerah ( ) Dukungan Pengembangan Mutu Pakan ( ) 1. Pengembangan unit sertifikasi pakan (US- Pakan)/LS-Pro Pakan 2. Pengembangan sistem informasi pakan (SIPAK/AFIC) 3. Rapat Koordinasi dengan pihak terkait 4. Pembuatan dan distribusi brosur/leaflet, buku tentang standar mutu bahan pakan dan pakan Koordinasi Kegiatan pengembangan Pakan di Daerah Peningkatan Mutu dan Kinerja Direktorat Pakan 1. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pakan 1. Pertemuan Koordinasi Pakan (Rakonteknas, Rakor BPL, Rakor integrasi, Rakor Mutu Pakan, Rakompak, Rakor PPSK/UPP, Forum Wastukan, APKP) 2. Penerbitan laporan bulanan dan tahunan 3. Penerbitan media pakan INFOfeed 4. Fasilitasi revisi /pembuatan regulasi pakan 2. Dukungan sarana pelayanan Direktorat Pakan Prov Lap Lap Jenis lokasi Prov Paket Unit Lap Jenis Lap Lap Lap Kali Buah Bulan

36 Lampiran - 3 Unit Kerja : PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 Direktorat Pakan Ternak Tahun : 2011 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%) Meningkatnya penyediaan pakan ternak melalui pendayagunaan sumberdaya lokal Penataan Feed Additive/Feed Suplement Pengawasan peredaran FA/FS 15 OP 14 OP 93,3 Pengembangan Bahan Pakan Lokal Identifikasi bahan pakan lokal Pemantauan pemanfaatan bahan pakan lokal 22 OP 25 OP 22 OP 24 OP 100,0 96,0 Pengembangan Integrasi : 1. Ternak Ruminansia Jumlah kelompok integrasi 76 Klp 76 Klp 100,0 ternak ruminansia Pendampingan kelompok 20 OP 20 OP 100,0 integrasi ternak ruminansia 2. Ternak Unggas Jumlah kelompok integrasi 28 Klp 27 Klp 96,4 ternak unggas Pendampingan kelompok 20 OP 20 OP 100,0 integrasi ternak unggas Pengembangan Sumber Benih/Bibit HPT di : 1. UPTD Jumlah UPTD 13 Lok 13 Lok 100,0 2. Kelompok Jumlah Kelompok 22 klp 22 klp 100,0 Pembinaan optimalisasi sumber benih/bibit HPT di kelompok 18 OP 16 OP 88,9 Penguatan Padang Penggembalaan Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan 13 Prov 13 Prov 100,0 36

37 Pembinaan identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan Pengembangan HPT di lahan kehutanan 13 OP 9 OP 69,2 10 Klp 10 Klp 100,0 Pengembangan Unit Pengolah Pakan 1. Unggas Jumlah kelompok UPP unggas Pendampingan UPP unggas 2. Ruminansia Jumlah kelompok UPP rum Pendampingan UPP rum 81 Klp 30 OP 40 Klp 15 OP 81 Klp 25 OP 40 Klp 13 OP 100,0 83,3 100,0 86,7 Pengembangan Lumbung Pakan (LP): 1. Ruminansia Jumlah kelompok LP rum 2. Unggas Jumlah kelompok LP unggas Pendampingan LP unggas 19 Klp 25 klp 20 OP 19 Klp 25 Klp 17 OP 100,0 100,0 85,0 Bimbingan Teknis Manajemen dan Teknologi Pakan 15 Prov 15 Prov 100,0 Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan Jumlah lokasi Pendampingan pengawasan mutu pakan 32 Prov 21 OP 32 Prov 21 OP 100,0 100,0 Pengembangan Unit Sertifikasi Pakan (LS-Pro) 1 Paket 1 Paket 100,0 Pengembangan Standar Mutu Pakan 5 Jenis 6 Jenis 120,0 Pengembangan Sistem Informasi Pakan (SISPAK/AFIC) 1 Unit 1 Unit 100,0 Meningkatnya pelayanan dan informasi Publik Pelayanan Rekomendasi Importasi Bahan Pakan 1 Lap 1 Lap 100,0 Pelayanan Rekomendasi Importasi Benih/Bibit HPT 1 Lap 1 Lap 100,0 Pelayanan Pendaftaran Pakan 1 Lap 1 Lap 100,0 37

38 Penerbitan Informasi Pakan : - Media Infofeed - Pedoman Umum - Pedoman Teknis - Buku - Brosur/Leaflet 4 Edisi 13 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 9 Jenis 4 Edisi 13 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 9 Jenis 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Penyusunan Konsep Regulasi Bidang Pakan 5 Jenis 5 Jenis 100,0 Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pakan 16 Lap 16 Lap 100,0 Pengembangan SMD Jumlah SMD dan kelompok yang terpilih dalam pengembangan usaha 700 SMD 683 SMD 97,6 agribisnis peternakan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan SMD 1 Jenis 1 Jenis 100,0 Jumlah Anggaran Program Tahun 2011 : Rp ,- Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2011 : Rp ,- Prosentase Realisasi dari Pagu : 95,53% 38

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan.

IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan. IKHTISAR EKSEKUTIF Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan usaha peternakan ruminansia, karena hijauan pakan ternak (rumput dan leguminosa) merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DJT. ALSJNTAN TA. 2013 KAT A PEN GANT AR Untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Direktorat Perbibitan Ternak

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PERMENTAN/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONALPENGAWAS BIBIT TERNAK PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI

Lebih terperinci

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN LAKIP Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam upaya pengendalian peredaran sumber benih

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 5 2013, No.23 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 84/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 84/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 84/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU PAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH 285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN, KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu produk

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas BAB XXI BALAI PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN Pasal 93 Susunan Organisasi Balai Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Kesehatan Hewan terdiri dari : a. Kepala

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No.

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No. BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1 Sejarah Berdiri Kementerian Pertanian terdiri dari beberapa unit Eselon I dengan tujuan struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2011 2014 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5. NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Pembangunan Peternakan Provinsi Jawa Timur selama ini pada dasarnya memegang peranan penting dan strategis dalam membangun

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI BENIH HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN PADA DINAS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci