IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan."

Transkripsi

1

2

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan usaha peternakan ruminansia, karena hijauan pakan ternak (rumput dan leguminosa) merupakan sumber pakan utama ternak ruminansia, sedangkan konsentrat dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksinya. Pakan mempunyai kontribusi tertinggi dalam biaya produksi ternak yang mencapai %, oleh sebab itu maka efisiensi biaya untuk pakan sangat diperlukan dalam memproduksi pakan yang berkualitas. Berdasarakan hal tersebut diatas dan mengacu pada UU No. 18/2009 maka arah kebijakan pakan ditujukan pada ketahanan pakan (feed security) dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan, pakan unggas danpakan ruminansia dan keamanan pakan (feed safety) melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang diproduksi dan yang diedarkan. Kebijakan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan (1) peraturan dan perundangan bidang pakan; (2) kondisi lingkungan internal dan eksternal; (3) potensi pengembangan pakan; (4) proyeksi kebutuhan pakan; dan (5) permasalahan bidang pakan, yang dijabarkan melalui program dan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pakan nasional, yaitu (1) pengembangan bahan pakan; (2) pengembangan pakan hijauan; (3) pengembangan pakan olahan; dan (4) pengembangan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan. Pelaksanaan kebijakan tersebut mengacu pada Renstra Direktorat Pakan Ternak Tahun guna mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada aspek Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan. Untuk mengetahui kinerja pelaksanaan kegiatan tersebut maka disusun Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Pakan Tahun 2016, yang mengukur capaian kinerja Direktorat Pakan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Pakan dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Capaian kinerja output dan outcome seperti dituangkan dalam PK tersebut, secara umum dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik yang diukur dengan pengukuran kinerja yang dapat dinilai berdasarkan kriteria yang kelompokkan sebagai berikut : 1. Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 4 (empat) indikator kerja output dan 5 (lima) indikator kinerja outcome sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktur Pakan dapat

4 dilaksanakan dengan baik dengan kriteria Berhasil (80-100%)sampai Sangat Berhasil (>100%)yang diuraikan sebagai berikut: 1) Capaian indikator kinerja output a. Capaian indikator kinerja output dari 4 (empat) indikator kerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian > 100%, dicapai dari kegiatan Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebanyak sampel atau sebesar 101,97% dari target sampel. b. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 3 (tiga) indikator kerja output kegiatan, yaitu : a) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak sebanyak Ha atau sebesar 95,09% dari target Ha b) Pengembangan Pakan Olaha/Bahan Pakan sebanyak Ton atau sebesar 99,06% dari target Ton c) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebanyak atau sebesar 94,58% dari target ekor 2) Capaian indikator kinerja outcome a. Capaian kinerja indokator outcome dari 5 (lima) indikator kinerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu : a) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari sebesar 2,26 liter atau 150,67% dari target 1,5 liter b) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) sebesar 1,12 poin atau sebesar 112% dari target 1 poin c) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebanyak 756 buah sertifikat atau sebesar 140% dari target 540 buah sertifikat. b. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja, yaitu : a) Jumlah produksi HPT sebanyak Ton/BK atau 93,93% dari target Ton/BK. b) Jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton atau sebesar 92,06% dari target Ton

5 2. Kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu : 1) Adanya penghematan anggaran berdampak pada keragu-raguan daerah dalam melaksanakan program/kegiatan sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan di beberapa provinsi tidak optimal. 2) Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang. 3) Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dan Penguatan Pakan Sapi Perah telah dilaksanakan melalui metode e-katalog, namun pelaksanaannya menunggu revisi POK/DIPA sehingga berdampak pada keterlambatan pengadaan.

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Kedudukan, Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sumber Daya Manusia Dukungan Anggaran... II. PERENCANAAN KINERJA... A. RENCANA STARTEGIS Visi Misi Tujuan Sasaran Arah Kebijakan. 6. Strategi.. B. INDIKATOR KINERJA UATAMA C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)... D. PERJANJIAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KINERJA A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN... B. PENCAPAIAN KINERJA TAHUN Indikator Kerja Indikator Kinerja... C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Indikator Kerja 1) Penanaman Hijauan Pakan Ternak (HPT)... 2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan... 3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan... i ii iii iv v

7 4) Pengadaa Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Indikator Kinerja... 1) Jumlah Produksi HPT.. 2) Jumlah Produksi Pakan Konsentrat... 3) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari... 4) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS)... 5) Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik)... D. AKUNTABILITAS KEUANGAN IV. KESIMPULAN... V. PENUTUP

8 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Anggaran Direktorat Pakan Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Anggaran... Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun Capaian Sasaran PK Direktorat Pakan Tahun Capaian Indikator Kerja Pengembangan HPT Tahun Rincian capaian output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan... Rincian capaian output kegiatan Pemeliharaan Padang Penggembalaan... Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tahun Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/ Bahan Pakan Tahun Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tahun Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor per hari Tahun Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun

9 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Bagan Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 43 Tahun Lampiran 2 Realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KDper output Lampiran 3 Realisasi keuangan untuk kegiatan Kantor Pusat (KP) per output... 34

10 I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Pakan adalah bagian dari perencanaan strategis dan merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Direktorat. Laporan Kinerja merupakan salah satu barometer untuk mengetahui sejauhmana upaya peningkatan kinerja aparatur pemerintah dilaksanakan. Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pengukuran indikator kinerja yang dipergunakan dalam pencapaiankinerja dapat diketahui melalui indikator input (masukan), output (keluaran), outcomes (hasil) dan benefit (manfaat ). Sedangkan untuk mengetahui tahapan pengukuran evaluasi kinerja dapat dilihat mulai dari capaian pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan, nilai capaian kerja pelaksanaan program samapai dengan nilai capaian kebijakan. Tahapan evaluasi kinerja yang akan dijelaskan menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan pembangunan, pengarahan, pengawasan dan pengendalian yang ada di Direktorat Pakan berjalan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja Direktorat Pakan disusun untuk memberikan gambaran dan pertanggungjawaban kinerjanya dalam mencapai tujuan atau sasaran kegiatan, program dan kebijakan serta menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan tersebut dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Laporan kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016 merupakan informasi kinerja yang terukur atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan, yang dipertanggungjawabkan oleh Direktur Pakan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 1

11 2. Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan kinerja ini memuat pertanggungjawaban kinerja yang telah diperjanjikan atau ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dan terkait dengan rencana kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Direktorat Pakan selama tahun Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya. 3. Kedudukan, tugas dan fungsi Direktorat Pakan sebagai unit kerja Eselon II dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi pakan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Pakan melaksanakan fungsi sebagai berikut : 1) penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; 2) pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; 3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; 4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; 5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; dan 6) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan. 4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja 2

12 Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pertanian 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan terdiri dari ; (1) Sub Direktorat Bahan Pakan; (2) Sub Direktorat Pakan Hijauan; (3) Sub Direktorat Pakan Olahan; (4) Sub Direktorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan; (5) Sub Bagian Tata Usaha; dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut : 1) Subdirektorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi bahan pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Bahan Pakan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi dan pengembangan bahan pakan; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang produksi dan pengembangan bahan pakan. 2) Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi pakan hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan; 3

13 d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan kawasan penggembalaan. 3) Subdirektorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi pakan olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan pakan olahan ternak potong, ternak perah, unggas dan aneka ternak. 4) Subdirektorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mutu, keamanan dan pendaftaran pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Subdirektorat Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang keamanan dan pendaftaran dan peredaran pakan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran dan peredaran pakan; dan 4

14 e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perumusan standar, penerapan standar mutu dan keamanan serta pendaftaran pakan. 5) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Pakan. 6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak. Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan sesuai Permentan No. 43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tercantum pada Lampiran Sumber Daya Manusia Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Pakan Tahun 2016 sebanyak 54 orang, yang terdiri dari: 1) Jumlah pegawai menurut golongan : Golongan IV sebanyak 6 orang, Golongan III sebanyak 42 orang dan Golongan II sebanyak 6 orang 2) Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan : S-3 sebanyak 0 orang, S-2 sebanyak 4 orang, S-1 sebanyak 36 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 9 orang, SLTP sebanyak 2 orang, dan SD sebanyak 1 orang. 3) Jumlah pegawai menurut jenis kelamin : Laki-laki sebanyak 26 orang dan perempuan sebanyak 28 orang. 6. Dukungan Anggaran Pelaksanaan kinerja Direktorat Pakan pada tahun 2016 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagaimana tertuang dalam Kode MAK 1783 sebesar Rp ,-. Pada tahun 2016 terdapat pagu blokir, sehingga pagu Direktorat Pakan menjadi sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- atau tercapai 92,42%. Dari alokasi sebesar Rp ,- tersebut, berdasarkan kewenangan, bobot terbesar anggaran Direktorat Pakan terdapat pada anggaran Tugas Pembantuan (TP) yaitu sebesar Rp ,- (38,15%), Kantor Daerah (KD/UPT Pusat) sebesar Rp ,- (31,26%), Kantor Pusat (KP) sebesar Rp. 5

15 ,- (27,87%) dan anggaran Dekonsentrasi (DK) sebesar Rp (2,70%), Secara rinci sebagaimana Tabel 1 berikut : Tabel-1. Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2016 No. Kewenangan Jumlah Prosentase (%) 1. Tugas Pembantuan Propinsi/Kabupaten ,15 2. Kantor Daerah (UPT Pusat) ,26 3. Kantor Pusat (KP) ,87 4. Dekonsentrasi ,70 Total II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) 6

16 Rencana jangka menengah atau rencana strategis (Renstra) merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari perubahan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif serta mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan yang diambil dan pengukuran hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Rencana strategis merupakan langkah awal pengukuran kinerja sebagai salah satu instrumen pertanggung jawaban instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Pakandikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan yang berkembang, baik kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pakan, dan menjalankan mandat untuk pengembangan pakan nasional serta untuk menjawab tantangan tentang ketersediaan/ketahanan pakan (feed security) dan keamanan pakan (feed safety). Renstra yang dijadikan acuan dalam penyusunan RKT dan Laporan Kinerja adalah Renstra Direktorat Pakan Tahun V i s i Visi Direktorat Pakan adalah menjadi direktorat yang profesional dalam mewujudkan penyediaan pakan ternak yang bermutu dan aman untuk mendukung produksi pangan asal ternak. 2. M i si Untuk mencapai visi diatas, maka Direktorat Pakan menjalankan misi organisasi sesuai tugas fungsinya yaitu : 1) Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pakan. 2) Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan produksi bahan pakan, hijauan pakan ternak, pakan olahan dan mutu serta keamanan pakan 3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang pakan 3. Tujuan Tujuan dilaksanakannya seluruh program dan kegiatan pengembangan pakan oleh Direktorat Pakan adalah memfasilitasi peningkatan produksi pakan (unggas dan ruminansia) nasional dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Pakan menetapkan sebuah program yang dinamakan sebagai Program Peningkatan Produksi Pakan baik pakan unggas maupun pakan ruminansia, dengan tujuan untuk : 7

17 1) Meningkatkan produksi pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan pakan hijauan serta pengembangan pakan olahan dan bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia maupun pakan unggas. 2) Meningkatkan daya saing produk pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan mutu dan keamanan pakan, baik yang dilakukan oleh Direktorat Pakan maupun oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) sebagai satu unit pelaksana teknis pengujian mutu dan keamanan pakan dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 4. Sasaran Sasaran merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang diinginkan. Ada 3 (tiga) buah sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan untuk mencapai tujuan diatas yaitu : 1) Peningkatan produksi hijauan pakan ternak (HPT) berkualitas 2) Peningkatan produksi pakan olahan dan bahan pakan 3) Peningkatan mutu dan keamanan pakan 5. Arah Kebijakan Arah dari kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan mencakup 2 (dua) hal penting yaitu : 1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia. 2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan 6. Strategi Strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas dilakukan melalui : 8

18 1) Meningkatkan produksi dan usaha hijauan pakan berkualitas. 2) Meningkatkan pemanfaatan biomassa hasil samping pertanian/perkebunan/agroindustri. 3) Memberikan fasilitasi kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pakan unggas dan ruminansia. 4) Meningkatkan produksi dan usaha pakan olahan unggas dan ruminansia berbasis sumberdaya lokal 5) Mengembangkan regulasi pakan 6) Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan 7) Mengembangkan laboratorium pengujian mutu pakan yang terakreditasi B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama ditetapkan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu Tahun dan arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), adalah untuk mewujudkan tujuan pembangunan peternakan dan keswan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : (1) meningkatnya produksi pangan asal ternak (daging sapi/kerbau, daging ternak lainnya, telur dan produksi susu); (2) daya saing peternakan (status kesehatan hewan, sertifikat, ekspor obat hewan, ekspor semen beku, ekspor produk peternakan, ekspor ternak hidup); dan (3) kesejahteraan peternak berupa nilai tukar peternak. Untuk itu kebijakan Direktorat Pakan ditujukan guna mendukung kebijakan Ditjen PKH pada aspek Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan, yang diarahkan pada (1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia serta (2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan. Indikator Kinarja Utama (IKU) Direktorat Pakan secara rinci pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun Program/ Kegiatan Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

19 Peningkatan Produksi Pakan Ternak Meningkatnya ketersediaan pakan ternak Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha) Jumlah pakan olahan/bahan pakan yang dihasilkan (Ton) Jumlah pakan yang diuji(sampel) Capaian Kinerja Direktorat Pakan tahun 2016, diukur dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama, yaitu : (1) Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha); (2) Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton); dan (3) Jumlah pakan yang diuji (sampel), dan merupakan indikator yang diperjanjikan sebagaimana dituangkan dan dibahas dalam capaian sasaran Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pakan, dan dijabarkan dalam kegiatan operasional. C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Rencana Kinerja yang direncanakan pada tahun 2016 merupakan implementasi rencana jangka menengah yang telah tertuang dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun dan dijabarkan dalam rencana kerja jangka pendek pada setiap tahun yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 dibuat berdasarkan format Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, serta mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan, dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016, dituangkan pada Tabel- 3, sebagai berikut : Tabel 3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Aanggaran Pengembangan Pakan Tahun KEGIATAN UTAMA KEGIATAN SAT VOLUME ANGGARAN (Rp. M) 1. Pengembangan HPT (ha) 1.1 Pengemb. HPT di UPT Pusat Ha , Pengemb. sumber benih/bibit HPT Lok 10

20 Output : di UPTD Ha 50 5,000 Peningkatan produksi HPT berkualitas. 1.3 Pengemb. sumber benih/bibit HPT di kelompok Klp 35 7,000 Ha Pengemb. U-HPT Klp 14 3,500 Ha Pengemb. padang penggembalaan Ha , Pemanfaatan lahan x-tambang Ha , Pemeliharaan pdg penggembalaan Ha , Integrasi Rum Klp , Gerbang patas Ha Stek , Pengemb. Pakan Olahan dan Bahan Pakan (ton) Output : Peningkatan produksi pakan konsentrat. 2.1 Pengemb. UBP Klp 8 3,200 Ton Pengemb. UPP-R Klp 40 14,200 Ton Pengemb. UPP-U Klp 20 6,900 Ton 2.4 Pengemb. LP-R Klp 50 11,000 Ton Revitalisasi UPP/LP Klp 30 4,500 Ton 2.6 PPK Sapot Induk Klp Ton 1,800 34, PPK Sapi Perah Klp Ton , PBP ternak gangrep Klp Ton 0,2 1, PPK Sapot gemuk Klp Ton , Perbaikan pakan konsentrat di UPT Ton pm 11

21 3. Pengemb. Mutu dan Keamanan Pakan (sampel) Output : Peningkatan mutu dan keamanan pakan. 3.1 Pengujian mutu dan sertifikasi pakan (BPMSP) 3.2 Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah Sampel ,000 Sampel Lok 7 7, Pengujian keamanan pakan Sampel ,000 Bvet Pengemb. kualitas SDM pakan Org 50 1,250 Prov 3.5 Pengawasan mutu dan keamanan pakan/bahan pakan Sampel Prov 34 3, Pengawasan peredaran FA/FS Sampel Prov 34 3, Kortek pakan Lap 34 1, Bimtek dan manajemen pakan Org Lap 34 1, Dukungan pengemb. pakan pusat Lap 6 13,000 TOTAL 746,125 D. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja (PK) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 Tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan telah menyusun PK tahun 2016yang ditandatangi antara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, sebagai acuan dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja yang akan dicapai. Uraian PK Tahun 2016 selengkapnya, seperti Tabel- 4 berikut: Tabel - 4 : Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun

22 III. AKUNTABILITAS KINERJA A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2016 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian terhadap sasaran yang telah ditetapkan melalui metode scoring, yaitu: 1. Sangat berhasil : capaian >100% 2. Berhasil : capaian % 3. Cukup berhasil : capaian 60-79% 4. Kurang berhasil : capaian <60% B. PENCAPAIAN KINERJA TAHUN

23 Capaian Kinerja Direktorat Pakan pada tahun 2016diukur berdasarkan capaian 2 (dua) indikator yaitu Indikator Kerja dan Indikator Kinerja, dengan cara membandingkan antara target sasaran dengan realisasinya. Indikator kerja adalah capaian output kegiatan sedangkan indikator kinerja adalah outcome. Rincian tingkat capaian indikator kerja output kegiatan dan indikator kinerja outcome masing-masing sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, diuraikan sebagai berikut : 1. Indikator Kerja Dalam PK Direktorat Pakan terdapat 4 (empat) Indikator Kerja, yaitu : 1) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak 2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan 3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan 4) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Kriteria ukuran keberhasilan dan capaian masing-masing Indikator Kerja, diuraikan sebagai berikut : 1) Indikator kerja Pengembangan Hijauan Pakan Ternak dapat dikategorikan Berhasil dengan capaian sebesar 95,09%. Indikator kerja inididukung oleh 7 (tujuh) kegiatan yaitu : a. Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT b. Pengembangan Kebun HPT di UPT c. Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD d. Pengembangan Unit Usaha HPT e. Pengembangan Padang Penggembalaan f. Pemeliharaan Padang Penggembalaan g. Gerbang Patas 2) Indikator kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan dapat dikategorikan Berhasil dengan capaian sebesar 99,06%. Indikator kerja ini didukung oleh 6 (enam) kegiatan yaitu : a. Unit Pengolahan Pakan (UPP) Ruminansia b. Lumbung Pakan (LP) Ruminansia c. Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) d. Penguatan Pakan Sapi Potong Induk e. Penguatan Pakan Sapi Perah f. Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT 14

24 3) Kategori Sangat Berhasil dicapai dari indikator kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan dengan capaian sebesar 101,97%. Indikator kerja ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan yaitu : a. Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan b. Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah c. Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan d. Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan 4) Sedangkan indikator kerja Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang dikategorikan Berhasil dengan capaian sebesar 94,83%. 2. Indikator Kinerja Indikator Kinerja Direktorat Pakan sebagaimana dituangkan dalam PK terdapat 5 (lima), yaitu : Indikator kinerja merupakan capaian kinerja outcome dari indikator kerja output. Terdapat 5 (lima) Indikator Kinerja sebagaimana tercantum pada PK, yaitu : 1) Jumlah produksi HPT 2) Jumlah produksi pakan konsentrat 3) Rata-rata Peningkatan Produksi susu per ekor per hari 4) Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) 5) Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik) Kriteria ukuran keberhasilan dan capaian masing-masing Indikator Kinerja, diuraikan sebagai berikut: 1) Kategori Sangat Berhasil dicapai dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Rata-rata Peningkatan Produksi susu per ekor per haridengan capaian 150,67%, Ratarata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) dengan capaian 112% dan Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik) dengan capaian 140%. 2) Kategori Berhasil dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah produksi HPT dengan capaian 93,93% dan Jumlah produksi pakan konsentrat dengan capaian 92,06%. 15

25 Sedangkan capaian indikator kerja dan indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pakan, secara rinci digambarkan sebagaimana Tabel 5 berikut : Tabel 5.Capaian Sasasaran PK DirektoratPakan Tahun 2016 SASARAN KEGIATAN Meningkatnya produksi pakan ternak Indikator Kerja INDIKATOR TARGET 2016 CAPAIAN 2016 % 1 Pengembangan Hijauan Pakan Ternak Hektar Hektar 95,09 2 Pengembangan Pakan Olahan / Bahan Pakan 3 Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan 4 Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex- Tambang Ton Ton 99, Sampel Sampel 101, Ekor Ekor 94,58 Indikator Kinerja 1 Jumlah produksi HPT Ton/BK Ton/BK 93,93 2 Jumlah produksi pakan konsentrat Ton 928 Ton 92,06 3 Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/ hari 4 Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) 5 Penerbitan Sertifikat (Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan, Penilaian Cara Pembuatan Pakan yang Baik) 1,5 Liter 2,26 Liter 150,67 1 Poin 1,12 Poin Buah 756 Buah 140 Kegiatan : Peningkatan Produksi Pakan Ternak Anggaran : Rp ,- C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Capaian indikator kerja output yang digambarkan dari 4 (empat) kegiatan utama dan indikator kinerja outcome yang digambarkan dari 5 (lima) kegiatan sebagaimana Tabel 5 dijelaskan sebagai berikut : 1. Indikator Kerja 1) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) 16

26 Tujuan kegiatan adalah : a. Menyediakan hijauan pakan ternak (HPT) dan memproduksi benih/bibit HPT untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan untuk disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan secara nasional. b. Meningkatnya produktivitas ternak dengan pemberian pakan baik kualitas maupun kuantitasnya. Sasaran kegiatan adalah : Meningkatnya ketersediaan produksi HPT dan bibit/benih HPT dari kebun HPT serta meningkatnya kualitas pakan di BPTU-HPT, UPTD, dan di masyarakat pada lahan seluas Hektar. Capaian kegiatan Capaian Indikator Kerja Pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) sebesar Ha atau 95,09% dari target Ha. Indikator kerja ini didukung oleh 7 (tujuh) kegiatan dengan rincian capaian untuk masingmasing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 6berikut : Tabel-6 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan HPT Tahun 2016 SASARAN KEGIATAN Meningkatnya produksi hijauan pakan ternak INDIKATOR KERJA TARGET 2016 CAPAIAN 2016 % 1 Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT 563 Hektar 531 Hektar 94,32 2 Pengembangan Kebun HPT di UPT 468 Hektar 466 Hektar 99,57 3 Penguatan Sumber Bibit / Benih Hijauan Pakan Ternak di UPTD Hektar Hektar 88,44 4 Pengembangan Unit Usaha HPT 33 Hektar 33 Hektar Pengembangan Padang Penggembalaan 405 Hektar 500 Hektar 123,46 6 Pemeliharaan Padang Penggembalaan Hektar Hektar 93,57 7 Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas 370 Hektar 370 Hektar 100,00 a. Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) di UPT sebesar 94,32% atau 531 Ha daritarget seluas 563 Ha 17

27 yang dialokasikan di Kantor Daerah untuk 9 (sembilan) BPTU-HPT, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria Berhasil. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan kegiatan pengembangan padang penggemabalaan di BPTU-HPT Siborong-borong hanya sebagian yang dilaksanakan karena gagal lelang sebanyak 61 Ha. b. Pengembangan Kebun HPT di UPT Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Kebun HPT di UPT, dialokasikan di Kantor Daerah untuk 10 (sepuluh) BPTU-HPT yang digunakan untuk pemeliharaan kebun dengan target seluas 468 Ha dan realisasi fisik sebesar 466 Ha atau 99,57%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria Berhasil. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan kegiatan pembukaan kebun bibit/benih HPT di BPTU-HPT Siborong-borong tidak dilaksanakan secara optimal. c. Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD Capaian kerja output kegiatan Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD, dialokasikan di 10 (sepuluh) provinsi dengan target seluas Ha dan realisasi fisik sebesar Ha atau 88,44%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria Berhasil. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan pelaksanaan kegiatan di UPTD Provinsi NTT yang dialokasikan untuk pembukaan kebun bibit/benih HPT untuk instalasi Waihibur, Lili dan Kabaru tidak dilaksanakan secara optimal dan hanya tercapai seluas 500 Ha dari target 635 Ha atau 78,74%. d. Pengembangan Unit Usaha HPT Capaian kerja output kegiatan Penguatan Unit Usaha HPT, yang dialokasikan untuk 4 (empat) kelompok di lahan seluas 33 Ha dengan realisasi fisik sebesar 33 Ha atau 100%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria Berhasil. e. Pengembangan Padang Penggembalaan Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan seluas 500 Ha atau sebesar 123,46% dari targetseluas 405 Ha dan dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Keberhasilan capaian kinerja ini dikarenakan kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan di Kab. Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara salah mencantumkan volume output pada POK yang seharusnya 100 Ha hanya tertulis 5 Ha, sehingga penetapan target dalam PK terjadi kesalahan.kegiatan ini dialokasikan di 5 (lima) lokasi padang penggembalaan yaitu Brebes (Jateng), Bombana (Sultra), Morowali Utara (Sulteng), Pinrang (Sulsel) dan Bima (NTB), yang masing-masing lokasi dapat merealisasikan luasan padang sebesar

28 Ha. Rincian capaian output untuk masing-masing lokasi Pengembangan Padang Penggembalaan sebagai berikut : Tabel-7 : Rincian capaian output kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan No. Lokasi Target 2016 Capaian 2016 % 1. Jateng (Brebes) 100 Ha 100 Ha Sultra (Bombana) 5 Ha 100 Ha Sulteng (Morowali Utara) 100 Ha 100 Ha Sulsel (Pinrang) 100 Ha 100 Ha NTB (Bima) 100 Ha 100 Ha 100 Jumlah 405 Ha 500 Ha 123,46 f. Pemeliharaan Padang Penggembalaan Capaian kerja output kegiatan Pemeliharaan Padang Penggembalaan sebesar 93,57% atau tercapai seluas Ha dari target seluas Ha dan dapat dikategorikan Berhasil. Kegiatan ini dialokasikan di 12 (dua belas) lokasi padang penggembalaan di 8 provinsi yang telah menerima kegiatan Pengembangan Padang Penggembalaan tahun Tidak tercapainya kegiatan ini dikarenakan kegiatan di 2 (dua) provinsi yaitu di Kab. Kolaka Provinsi Sultra tercapai seluas 48,93 Ha dari target 110 Ha (44,48%) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya tercapai seluas 500 Ha dari target 750 Ha (66,67%). Rincian capaian output untuk masing-masing lokasi Pemeliharaan Padang Penggembalaan sebagai berikut : Tabel-8 : Rincian capaian output Pemeliharaan Padang Penggembalaan No. Lokasi Target 2016 Capaian 2016 % 1. Kaltim 800 Ha 800 Ha Sulteng 230 Ha 230 Ha Sulsel 100 Ha 100 Ha Sultra 360 Ha 298,95 Ha 83,04 5. NTB 250 Ha 250 Ha

29 6. NTT 750 Ha 500 Ha 66,67 7. Babel 25 Ha 25 Ha Papua Barat Ha Ha 100 Jumlah Ha Ha 93,57 g. Gerbang Patas Capaian kerja output kegiatan Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas sebesar 100% dari target atau tercapai seluas 370 Ha dan dapat dikategorikan Berhasil. Kegiatan ini dialokasikan di 17 (tujuh belas) provinsi yang diprioritaskan untuk lokasi kawasan/spr. 2) Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tujuan kegiatan adalah : a. Mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal melalui penguasaan teknologi produksi dan pengolahan pakan sebagai pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak, baik kuantitas maupun kualitas, dengan harga yang terjangkau; b. Mengoptimalkan pemanfaatan sisa hasil pertanian, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, melalui penerapan teknologi pengawetan, penyimpanan untuk ketersediaan pakan c. Menghasilkan bahan pakan lokal spesifik lokasi dalam upaya penyediaan pakan lokal secara berkesinambungan, mendorong tumbuh dan berkembangnya unit usaha bahan pakan. Sasaran kegiatan : a. Tersedianya fasilitas pengolahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan termanfaatkannya bahan pakan lokal di kelompok b. Termanfaatkannya tempat penyimpanan dan peralatan pakan melalui penerapan teknologi pengolahan, pengawetan dan penyimpanan pakan serta terpenuhinya kebutuhan pakan ternak di kelompok. c. Meningkatkan pemanfaatan bahan baku pakan lokal spesifik lokasi dan terpenuhinya kebutuhan bahan baku pakan dari jumlah dan kualitas untuk peningkatan skala usaha, produksi dan produktivitas ternak serta terjamin kontinuitasnya. Capaian kegiatan 20

30 Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan sebesar Ton atau 99,06% dari target Ton. Indikator kerja ini didukung oleh 6 (enam) kegiatan dengan rincian capaian untuk masing-masing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 7berikut : Tabel- 9 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan Tahun 2016 SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 2016 CAPAIAN 2016 % Meningkatnya produksi pakan olahan/bahan pakan 1 Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) 2 Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia 3 Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia 180 Ton 180 Ton 100,00 60 Ton 60 Ton 100, Ton 688 Ton 89,58 4 Penguatan Pakan Induk Sapi Potong Ton Ton 98,32 5 Penguatan Pakan Sapi Perah 630 Ton 630 Ton 100,00 6 Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT Ton Ton 100,00 a. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 180 Ton untuk 4 (empat) kelompok di 3 (tiga) provinsi yaitu Lampung, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Capaian ini dapat dikategorikan Berhasil. b. Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 60 Ton untuk 6 (enam) kelompok di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Riau. Capaian ini dapat dikategorikan Berhasil. c. Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia Kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansiadialokasikan di 17 provinsi. Capaian kerja output sebesar 89,58% dari target sebanyak 21

31 768 Ton pada 48 kelompok atau tercapai sebanyak 688 Ton pada43 kelompok, capaian ini dapat dikategorikan Berhasil. Tidak tercapainya sasaran output tersebut dikarenakan terdapat penghematan pada 5 (lima) kelompok, yaitu masing-masing 1 kelompok di Kab. Tasikmalaya, Banten, Jambi dan Prov. Sultra 2 kelompok. d. Penguatan Pakan Induk Sapi Potong Kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dialokasikan di 13 provinsi. Capaian kerja output sebesar 98,32% dari target sebanyak Ton pada 119 kelompok atau tercapai sebanyak Ton pada 117 kelompok, capaian ini dapat dikategorikan Berhasil.. Tidak tercapainya sasaran output tersebut dikarenakan terdapat penghematan pada 2 (dua) kelompok di Prov. Sumatera Selatan. e. Penguatan Pakan Induk Sapi Perah Capaian kerja output kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Perah sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak 630 Ton pada 28 kelompok di 3 (tiga) provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa barat, capaian ini dapat dikategorikan Berhasil. f. Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT Capaian kerja output kegiatan Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak Ton, capaian ini dapat dikategorikan Berhasil.Pengembangan Pakan Konsentrat di UPT dialokasikan untuk 10 (sepuluh) BPTU-HPT. 3) Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan Tujuan kegiatan adalah : a. Mengetahui kandungan gizi, mutu dan keamanan pakan/bahan pakan yang akan digunakan untuk formulasi pakan. b. Menjamin agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan Teknis Minimal (PTM) Sasaran kegiatan adalah : a. Terujinya sampel pakan/bahan pakan oleh BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah. b. Terujinya pakan/bahan pakan sebanyak sampel 22

32 Capaian kegiatan Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebesar sampel atau 101,97% dari target sampel. Indikator kerja ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan dengan rincian capaian untuk masing-masing kegiatan sebagaimana pada Tabel - 8berikut : Tabel-10 : Capaian Indikator Kerja Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/ Bahan Pakan Tahun 2016 SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KERJA TARGET 2016 CAPAIAN 2016 % Meningkatnya pengujian mutu dan keamanan pakan/bahan pakan 1 Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan 2 Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah 3 Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan Sampel Sampel 122, Sampel Sampel 92, Sampel Sampel 100,00 4 Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan Sampel Sampel 86,94 a. Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Capaian kerja output kegiatan Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan sebesar 122,38% dari target sebanyak sampel atau tercapai sampel, capaian ini dapat dikategorikan Sangat Berhasil.Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Bekasi. Keberhasilan capaian lebih dari 100% disebabkan karena beberapa hal, yaitu : a) Sosialisasi berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak. b) Banyaknya sampel yang diujikan karena meningkatnya kesadaran stakeholders terhadap pentingnya kualitas pakankhususnya untuk produsen pakan skala menengah. 23

33 c) Meningkatnya kesadaran produsen pakan (feed mills) terhadap perlunya Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sehingga mendorong pabrik pakan untuk mendaftarkan setiap jenis pakan/merk dagang pakan yang diedarkan. d) Adanya pengujian mutu pakan untuk pelelangan pakan; e) Meningkatnya pengawasan kepada dinas daerah. b. Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah Capaian kerja output kegiatan Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah sebesar 92,86 % dari target sebanyak sampel atau tercapai sampel, capaian ini dapat dikategorikan Berhasil.Pelayanan Pengujian Laboratorium Pakan Daerah dilaksanakan oleh 6 laboratorium di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya target disebabkan karena pelayanan pengujian di Laboratorium Pakan Provinsi Jawa Tengah hanya tercapai 50% karena alat detector NIR rusak. c. Pengujian Keamanan Pakan / Bahan Pakan Capaian kerja output kegiatan Pengujian Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebesar 100% dari target atau tercapai sebanyak Sampelcapaian ini dapat dikategorikan Berhasil. Pengujian Keamanan Pakan/Bahan Pakan dilaksanakan oleh 3 (tiga) Balai Veteriner yaitu Wates, Maros dan Medan. d. Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan Capaian kerja output kegiatan Pengawasan Mutu & Keamanan Pakan/Bahan Pakan tercapai sebanyak sampel atau sebesar 86,94% dari target sebesar sampel. Kegiatan dialokasikan melalui Dana Dekonsentrasi di 29 provinsi diseluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta, Papua Barat, Maluku Utara, Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara. Tidak tercapainya sasaran tersebut disebabkan karena pengawasan mutu & keamanan pakan/bahan di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan hanya tercapai antara 20 50%, karena (a) adanya penghematan kegiatan namun dibatalkan sehingga sampai akhir tahun tidak cukup waktu untuk melaksanakan; (b) dana dalam POK yang dialokasikan untuk pengujian sampel pakan di BPMSP tidak sesuai tarif sehingga harus direvisi, namun saat revisi terbit pada bulan Oktober terjadi lagi kenaikan tarif sehingga kegiatan pengujian tidak cukup waktu untuk dilaksanakan. 24

34 4) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tujuan kegiatan adalah : a. Meningkatkan populasi sapi potong b. Meningkatkan skala usaha kelompok c. Meningkatkan pemanfaatan lahan padang penggembalaan secara berkelanjutan. c. Meningkatkan pemanfaatan produk samping perkebunan sawit dan pabrik pengolahan sawit, sebagai pakan ternak. Sasaran kegiatan a. Meningkatnya jumlah sapi potong yang dipelihara oleh kelompok peternak b. Meningkatnyapemanfaatan produk samping perkebunan sawit, produk samping pabrik pengolahan sawit dan produk samping tanaman pangan c. Meningkatnya produktivitas kebun sawit melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik. d. Meningkatnya daya guna padang penggembalaan Capaian kegiatan Pengadaan Indukan untuk kegiatan Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebagaimana tercantum dalam POK Direktorat Pakan pada MAK sebanyak ekor dengan nilai sejumlah Rp ,- Dalam perkembangannya terdapat kebijakan untuk blokir pagu untuk ternak sebanyak ekor sehingga pengadaan ternak tersisa ekor. Dari jumlah tersebut terdapat ternak yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebanyak 153 ekor sehingga capaian kegiatan hanya sebesar 94,58% atau sejumlah ekor dari target, dan dapat dikategorikan berhasil. Jumlah ternak tersebut untuk paket pelabuhan Belawan yang dialokasikan di 3 (tiga) provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Riau, secara rinci untuk masing-masing provinsi sebagaimana Tabel-9 berikut : Tabel-11 : Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang Tahun

35 No. Provinsi Target Alokasi Realisasi % 1 Aceh 500 Ekor 479 Ekor 95,80 2 Sumatera Utara Ekor Ekor 96,48 3 Riau Ekor 987 Ekor 91,81 Jumlah Ekor Ekor 94,58 2. Indikator Kinerja 1) Jumlah produksi HPT Jumlah produksi HPT merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output Pengembangan Pakan Hijauan. Produksi HPT dihitung berdasarkan jumlah HPT yangditanam dan yang dapat disediakan pada luasan lahan dari kegiatan operasional yang difasilitasi melalui dana APBN. Produksi HPT diukur dalam satuan ton bahan kering (Ton/BK). Luasan lahan sebanyak Hektar dari 7 (tujuh) kegiatan operasional pengembangan HPT ditargetkan dapat diproduksi HPT sebanyak Ton/BK per tahun. Dari target tersebut, capaian produksi HPT hanya sebesar Ton/BK atau 93,93%, capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan Cukup Berhasil. Tidak tercapainya jumlah produksi HPT ini dikarenakan luasan lahan dalam indikator kerja Pengembangan Pakan Hijauan tidak terpenuhi untuk penanaman HPT khususnya untuk kegiatan Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD yang hanya tercapai 88,44% sebagaimana tersaji pada Tabel - 6 diatas. 2) Jumlah produksi pakan konsentrat Jumlah produksi pakan konsentrat merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan. Produksi pakan konsentrat dihitung berdasarkan jumlah produksi pakan/bahan pakan dari kegiatan operasional yang difasilitasi melalui dana Tugas Pembantuan. Target produksi pakan konsentrat sebanyak Ton dihasilkan dari kegiatan operasional Pengembangan Pakan Olahan/Bahan Pakan yang dilaksanakan oleh kelompok penerima fasilitasi dari 3 (tiga) kegiatan yaitu (a) Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP); (b) Pengembangan Unit Pengolah Pakan Ruminansia (UPP-R) dan (c) Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia (LP-R). Dari target sebesar Ton tersebut dapat 26

36 dicapai produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton per tahunatau tercapai 92,06%, capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan Berhasil. Tidak tercapainya jumlah produksi pakan konsentrat ini dikarenakan tidak terealisasinya fasilitasi kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia di 5 (lima) kelompok pada 3 Satker Provinsi (Jambi, Sultra, Banten) serta 1 (satu) Satker Kab. Tasikmalaya, dengan jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 80 Ton akibat penghematan sebagaimana tersaji pada Tabel-7 diatas. 3) Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah yang dialokasikan untuk 28 kelompok di 3 provinsi. Target Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari untuk Tahun 2016 sebesar 1,5 liter dengan capaian sebesar 2,26 liter per ekor/hari atau mencapai 150,67%. Capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan Sangat Berhasil.Keberhasilan kinerja rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari disebabkan karena pemberian bantuan penguatan pakan yang tepat sasaran yaitu pada sapi perah fase awal laktasi sehingga berpengaruh significan terhadap peningkatan produksi susu. Capaian kinerja ini diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi. Terdapat 3 (tiga) indikator yang bisa diukur keberhasilannya, yaitu : a. Menaikkan produksi susu sebesar 2,26 liter/eko/hari atau dari produksi awal 10,54 liter menjadi 12,80 liter. b. Menaikkan % total solid (TS) sebesar 0,36 % dari TS awal 11,39% menjadi 11,75% c. Menaikkan pendapatan peternak sebesar Rp dari pendapatan awal Rp menjadi Rp ,- Keberhasilan capaian indikator kinerja rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari secara nasional selama tahun dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan sebagaimana digambarkan pada Tabel 12 berikut : Tabel 12 : Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari Tahun

37 Uraian Peningkatan produksi susu (liter/ekor/hari) Hasil Evaluasi Nasional Tahun ,53 1,57 2,12 2,26 4) Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) merupakan indikator kinerja outcome dari indikator kerja output kegiatan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong, yang dialokasikan untuk 119 kelompok di 13 provinsi. Target Rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) untuk Tahun 2016 sebesar 1 poin dengan capaian sebesar 1,12 poin atau mencapai 112%. Capaian kinerja tersebut dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Keberhasilan kinerja rata-rata peningkatan BCS ini disebabkan karena sasaran pemberian bantuan penguatan pakan induk sapi potong sebagian besar diberikan untuk sapi-sapi yang mempunyai BCS 2-3. Pemberianpakan berkualitas kepada sapi dengan BCS 2-3 menunjukkan peningkatan BCS yang signifikan dibandingkan sapi-sapi yang mempunyai BCS > 3. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan 9 (sembilan) Perguruan Tinggidan melibatkan 79 mahasiswa dan 20 dosen 5) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), merupakan sertifikat yang diterbitkan mengacu pada 3 (tiga) kegiatan fungsi pelayanan kepada stake holders, yang masing-masing kegiatan mempunyai tujuan yaitu : a. Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan diterbikan berdasarkan pengujian sampel pakan/bahan pakan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSH) Bekasi yang ditujukan agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai SNI atau PTM sehingga dapat melindungi konsumen dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi standar. 28

38 b. Sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) diterbitkan berdasarkan jenis dan merek dagang pakan yang diedarkan dengan tujuan agar pakan yang diedarkan terjamin mutu dan keamanannya yang dibuktikan dengan pelabelan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan. Pendaftaran pakan ternak sudah dilaksanakan secara online bagi pelaku usaha/produsen pakan ternak nasional dan instansi terkait lainnya. Permentan tersebut saat ini masih dalam proses revisi c. Sedangkan sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), diberikan kepada pabrik pakan yang sudah menerapkan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sesuai Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun Dari tiga kegiatan tersebut, pada Tahun 2016 telah diterbitkan sertifikat sebanyak 756 buah atau mencapai 140% dari target sebanyak 540 buah, capaian kinerja ini dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Rincian jumlah sertifikat tersebut terdiri dari : a. Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakansebanyak 417 buah dari target 220 buah b. Sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sebanyak 330 buah dari target 300 buah c. Sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB)sebanyak 9 buah dari target 20 buah. D. AKUNTABILITAS KEUANGAN Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016yang dituangkan pada Mata Anggaran Kegiatan (MAK) 1783, sebesar Rp ,-(pagu setelah blokir). Alokasi anggaran ini untuk memfasilitasi kegiatan di daerah berupa kegiatan Tugas Pembantuan (TP), Dekonsentrasi (Dekon), Kantor Daerah (UPT/KD) serta kegiatan di Kantor Pusat (KP). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi, Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, realisasi keuangan sebesar Rp ,-atau 92,42%, sebagaimana Tabel 13 berikut : Tabel 13 : Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2016 Prosentase Jenis Belanja Pagu Realisasi (%) Tugas Pembantuan (TP) ,33 29

39 Dekonsentrasi (DK) ,52 Kantor Daerah (UPT) ,10 Kantor Pusat (KP) ,59 Total ,42 Sedangkan realisasi keuangan dana TP, Dekon, serta KDper output terlampir pada Lampiran-2,dan realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output pada Lampiran-3. IV. KESIMPULAN Dari uraian Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja kegiatan yang telah diuraikan pada Bab III huruf C tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 2. Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2016 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 4 (empat) indikator kerja output dan 5 (lima) indikator kinerja outcome sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Direktur Pakan dapat dilaksanakan dengan baik dengan kriteria Berhasil (80-100%)sampai Sangat Berhasil (>100%)yang diuraikan sebagai berikut: 2) Capaian indikator kerja (kinerja output) c. Capaian indikator kinerja output dari 4 (empat) indikator kerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan Pengembangan Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan sebanyak sampel atau sebesar 101,97% dari target sampel. d. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 3 (tiga) indikator kerja output kegiatan, yaitu : d) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak sebanyak Ha atau sebesar 95,09% dari target Ha e) Pengembangan Pakan Olaha/Bahan Pakan sebanyak Ton atau sebesar 99,06% dari target Ton f) Pengadaan Indukan untuk Pengembangan Integrasi, Padang Penggembalaan dan Lahan Ex-Tambang sebanyak atau sebesar 94,58% dari target ekor 3) Capaian indikator kinerja outcome 30

40 c. Capaian kinerja indokator outcome dari 5 (lima) indikator kinerja kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu : d) Rata-rata Peningkatan Produksi Susuper ekor per hari sebesar 2,26 liter atau 150,67% dari target 1,5 liter e) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) sebesar 1,12 poin atau sebesar 112% dari target 1 poin f) Penerbitan Sertifikat Hasil Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebanyak 756 buah sertifikat atau sebesar 140% dari target 540 buah sertifikat. d. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 2 (dua) indikator kinerja, yaitu : c) Jumlah produksi HPT sebanyak Ton/BK atau 93,93% dari target Ton/BK. d) Jumlah produksi pakan konsentrat sebanyak 928 Ton atau sebesar 92,06% dari target Ton 3. Kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu : 4) Adanya penghematan anggaran berdampak pada keragu-raguan daerah dalam melaksanakan program/kegiatan sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan di beberapa provinsi tidak optimal. 5) Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang. 6) Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Induk Sapi Potong dan Penguatan Pakan Sapi Perah telah dilaksanakan melalui metode e-katalog, namun pelaksanaannya menunggu revisi POK/DIPA sehingga berdampak pada keterlambatan pengadaan 31

41 V. PENUTUP Demikian Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2016 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi direktorat sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan. Jakarta, Februari 2017 DIREKTORAT PAKAN 32

42 33

43 34

44 35

45 36

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 Direktorat Perbibitan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian-RI Jl. Harsono RM No. 3 Pasar

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 1 Monev Program dan Kinerja Tahun 2017 Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Tahun 2018 Rencana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012 Hal i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam mencapai tujuan atau sasaran

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-.6-/216 DS3945-8555-79-7987 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEJIK

BAB II RENCANA STRATEJIK Dinas Provinsi Jawa Barat 2016 BAB II RENCANA STRATEJIK 2.1 Rencana Stratejik Tahun 2013 2018 Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR

LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2015 LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.10-0/2013 DS 5053-2593-2071-0017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Direktorat Perbibitan Ternak

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN LAKIP Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.1-/216 DS286-9928-784-242 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.6-/215 DS88-59-718-243 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DJT. ALSJNTAN TA. 2013 KAT A PEN GANT AR Untuk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA--0/AG/2014 DS 0221-0435-5800-5575 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PERMENTAN/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONALPENGAWAS BIBIT TERNAK PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015 RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, 11-13 Juni 2015 Rapat Regional Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Tahun 2015 merupakan pertemuan strategis

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-18.6-/217 DS186-992-1912-699 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian

Lebih terperinci

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di beberapa daerah di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci