LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

2 KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Instansi Pemerintah harus menyusun Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan dokumen berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Peraturan ini merupakan pengganti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitras Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Program/kegiatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tersebut pada akhir tahun harus diukur capaian kinerjanya dan dituangkan dalam Laporan Kinerja sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi pemerintah. Laporan Kinerja Direktorat Pakan merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja direktorat terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan pakan secara nasional, yang mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program/kegiatan direktorat pada tahun Selanjutnya laporan kinerja ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang, agar pelaksanaannya semakin baik dalam mendukung keberhasilan Program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan masukan dan saran untuk perbaikan kinerja maupun untuk penyusunan laporan di masa mendatang. Demikian kami sampaikan, semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi yang diperlukan dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Jakarta, Februari 2016 Direktur Pakan Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Kedudukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dukungan Anggaran Sumber Daya Manusia Sistematika Penyajian Laporan... II. PERENCANAAN KINERJA... A. RENCANA STARTEGIS Visi Misi Tujuan 4. Sasaran. 5. Arah Kebijakan. 6. Strategi.. B. INDIKATOR KINERJA UATAMA... C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)... D. PERJANJIAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KINERJA A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN... B. PENCAPAIAN SASARAN PK TAHUN C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA... Kinerja Output Kegiatan 1. Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat (BPTU-HPT)... i ii iii iv

4 2. Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan di Kelompok Pengembangan Padang Penggembalaan Pemanfaatan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas (Gerbangpatas) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP. LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP Penguatan Pakan Sapi Perah Penguatan Pakan Sapi Potong Induk Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Pengembangan Mutu Pakan di BPMSP, Bvet dan Lab Pakan Daerah Penyusunan NSPK... Kinerja Output Fungsi 1. Jumlah produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT) Jumlah produksi bibit/benih HPT Produksi pakan olahan dan bahan pakan Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) per ekor/hari Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB)... D. REALISASI ANGGARAN... IV. KESIMPULAN V. PENUTUP... ii

5 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Anggaran Direktorat Pakan Tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Anggaran Pengembangan Pakan Tahun Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun Capaian Sasaran PK Direktorat Pakan Tahun Capaian Kinerja BPTU-HPT/BBIB/BIB/BET... Produksi Pakan Konsentrat dari Kegiatan UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP... Produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT)... Produksi bibit/benih HPT dari Kegiatan Gerbangpatas Tahun 2015 Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Tahun Rata-rata Pertambahan Bobot Badan harian (PBBH) kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tahun Capaian Kinerja Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah... Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun Halaman iii

6 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 61 Tahun Lampiran 2 Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 43 Tahun Lampiran 3 Realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KD per output Lampiran 4 Realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output iv

7 I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pembangunan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur yang kondusif untuk membentuk sumber daya manusia aparatur yang profesional dan handal merupakan tuntutan masyarakat dan lingkungan strategis baik di tingkat nasional maupun global terhadap menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang kian mendesak dan tidak dapat ditunda lagi. Pengaturan manajemen sumber daya manusia aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil secara garis besar telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dan terakhir diubah dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu upaya untuk meningkatkan hal tersebut adalah melalui manajemen kinerja yang berorientasi pada hasil. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah melaksanakan dan memperlihatkan kinerjanya, maka setiap instansi pemerintah wajib membuat Laporan Kinerja. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja Direktorat Pakan disusun untuk memberikan gambaran dan pertanggungjawaban kinerjanya dalam mencapai tujuan atau sasaran kegiatan, program dan kebijakan serta menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan tersebut dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. 1

8 2. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap unit kerja diwajibkan melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi serta menyampaikan Laporan Kinerja pada setiap akhir tahun. Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan kinerja ini memuat pertanggungjawaban kinerja yang telah diperjanjikan atau ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dan terkait dengan rencana kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Laporan kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 merupakan informasi kinerja yang terukur atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan, yang dipertanggungjawabkan oleh Direktur Pakan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Direktorat Pakan selama tahun Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya. 3. Kedudukan, tugas dan fungsi Direktorat Pakan Ternak sebagai unit kerja Eselon II dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober /Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang mempunyai tugas (1) melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; (2) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria; serta (3) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan ternak. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Direktorat Pakan Ternak menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 2

9 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan; 5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan Ternak. 4. Struktur organisasi dan tata kerja Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat PakanTernak terdiri dari ; (1) Sub Direktorat Bahan Pakan; (2) Sub Direktorat Pakan Hijauan; (3) Sub Direktorat Pakan Olahan; (4) Sub Direktorat Mutu Pakan; (5) Sub Bagian Tata Usaha; dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut : 1) Sub Direktorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang bahan pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Bahan Pakan menyelenggarakan fungsi (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; dan (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; 2) Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya 3

10 pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak. 3) Sub Direktorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan menyelenggarakan fungsi : (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan. 4) Sub Direktorat Mutu Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan, evaluasi di bidang mutu pakan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Mutu Pakan menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan. 5) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Pakan Ternak. 6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak. 4

11 Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak sesuai Permentan No. 61 Tahun 2010 tercantum pada Lampiran-1. Pada tahun 2015, struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak yang baru saja terbentuk pada tahun 2010, mengalami perubahan seiring dengan terjadinya perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Nomenklatur Direktorat Pakan Ternak kemudian diubah menjadi Direktorat Pakan, dan nomenklatur Sub Direktorat dan Seksi pada masing-masing sub direktorat juga mengalami beberapa perubahan. Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan sesuai Permentan No. 43 Tahun 2015 tercantum pada Lampiran Dukungan Anggaran Tahun 2015 alokasi anggaran Direktorat Pakan (APBN dan APBN-P) sebagaimana tertuang dalam Kode MAK 1783 sebesar Rp ,- Berdasarkan kewenangan, bobot terbesar anggaran Direktorat Pakan terdapat pada anggaran Tugas Pembantuan (TP) yaitu sebesar Rp ,- (86,23%), Kantor Daerah (KD/UPT Pusat) sebesar Rp ,- (11,22%), Kantor Pusat (KP) sebesar Rp ,- (1,78%) dan anggaran Dekonsentrasi (DK) sebesar Rp (0,77%), Secara rinci sebagaimana Tabel 1 berikut : Tabel-1. Anggaran Direktorat Pakan Tahun 2015 No. Kewenangan Jumlah Prosentase (%) 1. Tugas Pembantuan Propinsi/ Kabupaten ,23 2. Kantor Daerah (UPT Pusat) ,22 3. Kantor Pusat (KP) ,78 4. Dekonsentrasi ,77 Total

12 6. Sumber Daya Manusia Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Pakan tahun 2015 sebanyak 54 orang, yang terdiri dari: 1) Jumlah pegawai menurut golongan : Golongan IV 8 orang, Golongan III 40 orang dan Golongan II 6 orang 2) Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan : S-3 sebanyak 2 orang, S-2 sebanyak 5 orang, S-1 sebanyak 31 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 11 orang, SLTP sebanyak 1 orang, dan SD sebanyak 2 orang. 3) Jumlah pegawai menurut jenis kelamin : Laki-laki sebanyak 26 orang dan perempuan sebanyak 28 orang. 7. Sistematika Penyajian Laporan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengikuti Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebagai berikut : 1) Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang instansi seperti dasar hukum pembentukan instansi, struktur organisasi instansi, uraian singkat tentang tugas dan fungsi, dan sumber daya serta keunggulan lainnya yang dimiliki; 2) Bab II Perencanaan Kinerja, pada bab ini disampaikan rencana jangka menengah organisasi mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program; 3) Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini disajikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan Direktorat Pakan Tahun ) Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Direktorat Pakan dan rekomendasi perbaikan ke depan untuk meningkatkan kinerja. 6

13 II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) Rencana jangka menengah atau rencana strategis (Renstra) merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari perubahan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif serta mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan yang diambil dan pengukuran hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Rencana strategis merupakan langkah awal pengukuran kinerja sebagai salah satu instrumen pertanggung jawaban instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Pakan dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan yang berkembang, baik kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pakan, dan menjalankan mandat untuk pengembangan pakan nasional serta untuk menjawab tantangan tentang ketersediaan/ketahanan pakan (feed security) dan keamanan pakan (feed safety). Renstra yang dijadikan acuan dalam penyusunan RKT dan Laporan Kinerja adalah Renstra Direktorat Pakan Tahun V i s i Visi Direktorat Pakan adalah menjadi direktorat yang profesional dalam mewujudkan penyediaan pakan ternak yang bermutu dan aman untuk mendukung produksi pangan asal ternak. 2. M i s i Untuk mencapai visi diatas, maka Direktorat Pakan menjalankan misi organisasi sesuai tugas fungsinya yaitu : 1) Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan pakan. 2) Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan produksi bahan pakan, hijauan pakan ternak, pakan olahan dan mutu serta keamanan pakan 3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang pakan 3. Tujuan Tujuan dilaksanakannya seluruh program dan kegiatan pengembangan pakan oleh Direktorat Pakan adalah memfasilitasi peningkatan produksi pakan (unggas dan ruminansia) nasional dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 7

14 Direktorat Pakan menetapkan sebuah program yang dinamakan sebagai Program Peningkatan Produksi Pakan baik pakan unggas maupun pakan ruminansia, dengan tujuan untuk : 1) Meningkatkan produksi pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan pakan hijauan serta pengembangan pakan olahan dan bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia maupun pakan unggas. 2) Meningkatkan daya saing produk pakan. Tujuan ini akan dicapai dengan melaksanakan beberapa program dan kegiatan pengembangan mutu dan keamanan pakan, baik yang dilakukan oleh Direktorat Pakan maupun oleh Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) sebagai satu unit pelaksana teknis pengujian mutu dan keamanan pakan dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 4. Sasaran Sasaran merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang diinginkan. Ada 3 (tiga) buah sasaran strategis yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan untuk mencapai tujuan diatas yaitu : 1) Peningkatan produksi hijauan pakan ternak (HPT) berkualitas 2) Peningkatan produksi pakan olahan dan bahan pakan 3) Peningkatan mutu dan keamanan pakan sebanyak 5. Arah Kebijakan Arah dari kebijakan yang ditetapkan oleh Direktorat Pakan mencakup 2 (dua) hal penting yaitu : 1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia. 2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan 8

15 6. Strategi Strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan diatas dilakukan melalui : 1) Meningkatkan produksi dan usaha hijauan pakan berkualitas. 2) Meningkatkan pemanfaatan biomassa hasil samping pertanian/ perkebunan/agroindustri. 3) Memberikan fasilitasi kepada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pakan unggas dan ruminansia. 4) Meningkatkan produksi dan usaha pakan olahan unggas dan ruminansia berbasis sumberdaya lokal 5) Mengembangkan regulasi pakan 6) Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan pakan 7) Mengembangkan laboratorium pengujian mutu pakan yang terakreditasi B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Dalam kurun waktu arah kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), adalah untuk mewujudkan tujuan pembangunan peternakan dan keswan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : (1) meningkatnya produksi pangan asal ternak (daging sapi/kerbau, daging ternak lainnya, telur dan produksi susu); (2) daya saing peternakan (status kesehatan hewan, sertifikat, ekspor obat hewan, ekspor semen beku, ekspor produk peternakan, skepor ternak hidup); dan (3) kesejahteraan peternak berupa nilai tukar peternak. Untuk itu kebijakan Direktorat Pakan ditujukan guna mendukung kebijakan Ditjen PKH pada aspek Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan, yang diarahkan pada (1) Feed Security atau ketahanan pakan dengan cara menjamin ketersediaan bahan pakan dan pakan unggas serta pakan ruminansia serta (2) Feed Safety atau keamanan pakan melalui peningkatan jaminan mutu dan keamanan pakan yang di produksi dan yang di edarkan. Indikator Kinarja Utama (IKU) Direktorat Pakan secara rinci pada Tabel 2 berikut : 9

16 Tabel 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Pakan Tahun PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN TARGET Peningkatan Produksi Pakan Ternak Meningkatnya ketersediaan pakan ternak Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha) Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton) ,034 10,348 12,062 13, ,293 14,365 16,555 18,242 Jumlah pakan yang diuji (sampel) ,600 7,850 8,100 8,350 Capaian kinerja IKU tahun 2015 yang diukur dari 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu : (1) Luas lahan yang ditanami hijauan pakan ternak (Ha); (2) Jumlah pakan olahan/ bahan pakan yang dihasilkan (Ton); dan (3) Jumlah pakan yang diuji (sampel) merupakan indikator yang diperjanjikan sebagaimana dituangkan dan dibahas dalam capaian sasaran Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Pakan, dan dijabarkan dalam kegiatan operasional. C. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Rencana Kinerja yang direncanakan pada tahun 2015 merupakan implementasi rencana jangka menengah yang telah tertuang dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun dan dijabarkan dalam rencana kerja jangka pendek pada setiap tahun yang dituangkan dalan Rencana Kinerja Tahunan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 dibuat berdasarkan format Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, serta mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan, dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015, dituangkan pada Tabel - 3, sebagai berikut : 10

17 Tabel 3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Kebutuhan Aanggaran Pengembangan Pakan Tahun KEGIATAN UTAMA KEGIATAN SAT VOLUME ANGGARAN (Rp. M) 1. Pengembangan HPT (ha). 1.1 Pengemb. HPT di UPT Pusat Ha ,415 Output : Peningkatan produksi HPT berkualitas. 2. Pengemb. Pakan Olahan dan Bahan Pakan (ton). Output : Peningkatan produksi pakan konsentrat. 3. Pengemb. Mutu dan Keamanan Pakan (sampel). Output : Peningkatan mutu dan keamanan pakan. 1.2 Pengemb. sumber benih/bibit HPT di UPTD 1.3 Pengemb. sumber benih/bibit HPT di kelompok Lok 14 Ha 50 Klp 60 Ha 120 3,000 2, Pengemb. U-HPT Klp 16 Ha 32 2, Pengemb. padang penggembalaan Ha , Pemanfaatan lahan x-tambang Ha , Pemeliharaan pdg penggembalaan Ha , Integrasi Ruminansia Klp , Gerbang patas Ha 536,8 Stek , Pengemb. UBP Klp 6 Ton 30 7, Pengemb. UPP-R Klp 30 Ton 60 7, Pengemb. UPP-U Klp 60 Ton Pengemb. LP-R Klp 30 Ton Revitalisasi UPP/LP Klp 31 Ton PPK Sapot Induk Klp 66 Ton PPK Sapi Perah Klp 280 Ton PBP ternak gangrep Klp - Ton PPK Sapot gemuk Klp 410 Ton Perbaikan pakan konsentrat di UPT Ton pm 6,000 6,000 3,000 10,000 34, , Pengujian mutu dan sertifikasi pakan (BPMSP) Sampel , Pengujian mutu pakan daerah Sampel Lok 6 1, Pengujian keamanan pakan Sampel Bvet 3 1, Pengemb. kualitas SDM pakan Org 25 Prov 24 2, Pengawasan mutu dan keamanan Sampel pakan/bahan pakan Prov 20 1, Pengawasan peredaran FA/FS Sampel Prov 30 1, Kortek pakan Lap 34 1, Bimtek dan manajemen pakan Org 750 Lap 25 0, Dukungan pengemb. pakan pusat Lap 6 11,000 TOTAL 872,867 11

18 D. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja (PK) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 Tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat Pakan telah menyusun PK tahun 2015 yang ditandatangi antara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, sebagai acuan dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja yang akan dicapai. Uraian PK Tahun 2015 selengkapnya, seperti Tabel - 4 berikut : Tabel - 4 : Perjanjian Kinerja Direktorat Pakan Tahun

19 III. AKUNTABILITAS KINERJA A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian terhadap sasaran yang telah ditetapkan melalui metode scoring, yaitu: 1. Sangat berhasil : capaian > 100% 2. Berhasil : capaian % 3. Cukup berhasil : capaian 60-79% 4. Kurang berhasil : capaian < 60% B. PENCAPAIAN SASARAN PK TAHUN 2015 Capaian sasaran PK Direktorat Pakan pada tahun 2015 diukur berdasarkan capaian kinerja output kegiatan, dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja output kegiatan masing-masing indikator sasaran sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani antara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan, termasuk dalam 2 (dua) kategori yaitu Sangat Berhasil dan Berhasil, yang diuraikan sebagai berikut : 1. Kategori Sangat Berhasil untuk output kegiatan dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan 4 (empat) kegiatan yaitu : a) Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat; b) Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok; c) Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah; dan d) Penyusunan NSPK. Sedangkan untuk output fungsi dicapai dari : a) Jumlah produksi HPT; b) Jumlah Produksi Benih/Bibit HPT; c) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari; dan d) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB. 2. Sedangkan kategori Berhasil untuk output kegiatan dengan capaian %, dicapai dari 7 (tujuh) kegiatan yaitu : a) Pengembangan Padang Penggembalaan; b) Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT; c) Pengembangan Integrasi Tanaman Ruminansia; d) Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas; e) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK; f) Penguatan Pakan Sapi Perah; g) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk. Sedangkan untuk output fungsi dicapai dari : a) Produksi Pakan Olahan dan 13

20 Bahan Pakan; b) Rata-rata PBBH per ekor/hari; c) Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS). Capaian kinerja output dan kinerja fungsi sebagaimana tercantum pada PK dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah Produksi HPT, diukur dari kinerja 5 (lima) kegiatan pengembangan hijauan pakan ternak antara lain : 1) Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat; 2) Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok; 3) Pengembangan Padang Penggembalaan; 4) Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT; 5) Pengembangan Integrasi Tanaman Ruminansia; 2. Jumlah Benih/Bibit HPT diukur dari kinerja kegiatan Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas 3. Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan diukur dari kinerja 4 (empat) kegiatan yang dapat memproduksi pakan konsentrat, yaitu : 1) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK; 2) Penguatan Pakan Sapi Perah; 3) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk; 4) Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan 4. Rata-rata Peningkatan PPBH per ekor/hari diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan 5. Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah 6. Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) diukur dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Induk 7. Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB Sedangkan capaian sasaran kinerja output dan kinerja fungsi sebagaimana diuraikan pada PK digambarkan sebagimana Tabel 5 berikut : 14

21 Tabel 5. Capaian Sasasaran PK Direktorat Pakan Tahun Sasaran Kegiatan Meningkatnya Ketersediaan Pakan Ternak Output Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % 1) Pengembangan dan Pemeliharaan Padang 930 Ha 1,143 Ha Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat 2) Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD 700 Ha 770 Ha dan Kelompok 3) Pengembangan Padang Penggembalaan 700 Ha 700 Ha ) Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk 700 Ha 700 Ha Pengembangan HPT 5) Pengembangan Integrasi Tanaman 638 Klpk 562 Klpk Ruminansia 6) Penanaman dan Pengembangan Tanaman Stek Stek Pakan Ternak Berkualitas 7) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui 88 Klpk 85 Klpk UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK 8) Penguatan Pakan Sapi Perah di 280 kelompok Ton Ton ) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk di Ton 452 Ton 95,15 kelompok 10) Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Ton Ton 70,69 di 410 kelompok 11) Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Smpl Smpl Lab. Pakan Daerah 12) Penyusunan NSPK 27 Buah 30 Buah 111,11 Output Fungsi 1) Jumlah Produksi HPT Ton/BK 104,797 Ton/BK 106,83 2) Jumlah Benih/Bibit HPT Stek Stek 186,71 3) Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Ton Ton 82,67 4) Rata-rata PPBH per ekor/hari 0.9 Kg 0.87 Kg 96,67 5) Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari 6) Rata-rata Peningkatan Body Condition Scoring (BCS) 7) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP, CPPB 1.5 Liter 2.12 Liter 141, Sertifikat 802 Sertifikat 229 Kegiatan : Peningkatan Produksi Pakan Ternak Anggaran : Rp ,- 15

22 C. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja output yang digambarkan dari 12 (dua belas) kegiatan dan kinerja fungsi yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator sebagaimana Tabel - 5 dijelaskan sebagai berikut : Capaian Kinerja Output Kegiatan : 1. Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat (BPTU-HPT). Tujuan kegiatan adalah : a. Menyediakan hijauan pakan ternak (HPT) dan memproduksi benih/bibit HPT untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak milik BPTU-HPT, dan untuk disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan baik dalam provinsi dimana BPTU-HPT berada maupun diluar provinsi tersebut. b. Meningkatnya produktivitas ternak bibit ruminansia di BPTU-HPT karena pemberian pakan yang lebih baik c. Menjadikan BPTU-HPT sebagai centre of excellence atau pusat referensi dan pelatihan bidang pakan. Sasaran kegiatan adalah : Meningkatnya produksi HPT dan bibit/benih HPT dari kebun HPT serta meningkatnya kualitas padang penggembalaan di BPTU-HPT pada lahan seluas 930 Hektar. Capaian kinerja kegiatan a. Pengembangan Padang Penggembalaan (Pastura) dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan (kebun) HPT di BPTU-HPT, difasilitasi melalui APBN di Kantor Daerah (KD) pada 10 BPTU-HPT, dengan target seluas 930 Ha dan realisasi fisik sebesar Ha atau 122,90%, capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria sangat berhasil. b. Capaian kinerja yang mencapai >100% dikarenakan kinerja di 6 (enam) BPTU-HPT realisasi melebihi target yang ditetapkan, yaitu : (1) BPTU- HPT Siborong-Borong; (2) BPTU-HPT Padang Mangatas; (3) BBPTU-HPT Baturraden; (4) BPTU-HPT Sembawa; (5) BPTU-HPT Sapi Bali; dan (6) BPTU-HPT Pelaihari. 16

23 c. Capaian kinerja outcome berupa produksi benih dan bibit hijauan pakan ternak yang terdiri dari bibit rumput gajah, King grass sebanyak 1,435,000 stek, dan rumput Brachiaria decumbens (BD), Brachiaria humidicola (BH), Star grass sebanyak 1,415,000 pols serta benih yang berasal dari legume Indigofera, Stylo, Centro sebanyak 26 Kg. d. Benih dan bibit ini akan disebarkan kepada kelompok peternak serta pihak lain yang memerlukan untuk pengembangan HPT baik dalam provinsi dimana BPTU-HPT tersebut berada maupun diluar provinsi di seluruh Indonesia. e. Secara rinci capaian kinerja untuk masing-masing BPTU-HPT sebagai mana Tabel - 6 berikut. Tabel - 6 : Capaian Kinerja BPTU-HPT/BBIB/BIB/BET Tahun 2015 No. Nama UPT Output (Ha) Realisasi Outcome Target Realisasi Stek Pols Kg 1 BPTU-HPT Indrapuri , , BPTU-HPT Siborong-Borong , BPTU-HPT Padang Mangatas ,000 1,000,000-4 BPTU-HPT Sembawa ,000 10, BBPTU-HPT Baturraden , BPTU-HPT Pelaihari , BPTU-HPT Denpasar , BET Cipelang , BIB Lembang , BBIB Singosari , Total ,435,000 1,415, Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok. Tujuan kegiatan adalah : 1) Menyediakan benih dan bibit hijauan pakan ternak (HPT) di UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota dan di kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok peternak dan pihak lain yang terkait dengan pengembangan peternakan di Provinsi ybs. 17

24 2) UPTD sebagai centre of exellence bagi pengembngan hijauan pakan ternak di Provinsi ybs. 3) Meningkatkan kualitas pakan untuk mendukung peningkatan ketersediaan sapi indukan di UPTD dan di kelompok Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatnya produksi HPT dan bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok pada lahan seluas 700 Hektar 2) Menigkatnya produksi dan produktivitas bibit ternak di UPTD dan kelompok karena diberikan pakan yang lebih baik Capaian kinerja kegiatan 1) Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok difasilitasi dari dana APBN yang dialokasikan melalui dana Tugas Pembantuan (TP) di 14 UPTD dan 30 kelompok dengan target seluas 700 Ha yang dirinci untuk UPTD 640 Ha dan di kelompok 60 Ha. Realisasi fisik sebesar 770 Ha dari (UPTD 702 Ha dan Kelompok 68 Ha) atau 110%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria sangat berhasil. 2) Capaian kinerja yang mencapai >100% dikarenakan kinerja UPTD di 3 (tiga) provinsi yaitu DI. Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur realisasi melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan kinerja Penguatan sumber bibit/benih HPT di kelompok terdapat 2 (dua) Satker yang tidak mencapai target, yaitu provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Subang serta Provinsi Aceh sebanyak 1 kelompok tidak dilaksanakan karena keterlambatan dalam mengusulkan tim teknis kabupaten yaitu di Kabupaten Aceh Singkil. 3) Khusus untuk penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD, alokasi dana APBN di 4 provinsi (6 UPTD/unit), yaitu Sumbar, Kaltim, NTB dan NTT terdapat alokasi untuk pengadaan ternak sebanyak 700 dengan realisasi sebesar 100%. 18

25 3. Pengembangan Padang Penggembalaan Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas HPT pada lahan padang penggembalaan. 2) Meningkatkan produktivitas ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Adanya perbaikan kualitas padang penggembalaan pada lokasi kegiatan 2) Meningkatnya luasan lahan penanaman HPT pada lahan padang penggembalaan seluas 700 Hektar. Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini difasilitasi dari dana APBN-P melalui dana Tugas Pembantuan (TP) sebanyak 7 paket di 6 Provinsi yaitu NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat masing-masing 1 paket serta Sulawesi Tenggara 2 paket, dengan target penanaman HPT pada lahan padang penggembalaan seluas 700 Ha. Realisasi fisik seluas 700 Ha atau 100%. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria berhasil, karena capaian kinerja sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. 2) Penanaman HPT pada lahan penggembalaan seluas 700 Ha tersebut diharapkan dapat menyediakan HPT untuk sapi sebanyak ekor per tahun dengan kualitas nutrisi yang baik. 4. Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT Tujuan kegiatan adalah : 1) Memanfaatkan lahan pasca tambang untuk penyediaan hijauan pakan ternak (HPT). 2) Meningkatkan ketersediaan pakan pada musim kemarau atau sepanjang tahun. 3) Meningkatkan produktivitas ternak ruminansia. 4) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas HPT pada lahan ex tambang 19

26 Sasaran kegiatan adalah : 1) Adanya pemanfaatan lahan pasca tambang untuk padang penggembalaan dan kebun HPT seluas 700 Hektar di 2 Provinsi. 2) Adanya sarana pendukung padang penggembalaan (pagar,embung, kebun HPT, gudang tempat penyimpanan pakan, shelter) 3) Penambahan populasi ternak sapi potong di lokasi kegiatan Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini difasilitasi melalui dana Tugas Pembantuan APBN dan APBN-P dengan target seluas 700 Ha yang terdiri dari 8 paket untuk 2 provinsi, yaitu : (1) Provinsi Bangka Belitung 1 paket (20 Ha); dan Kalimantan Timur 7 Paket (2 paket dari APBN target 180 Ha dan 5 paket dari APBN-P target 500 Ha). 2) Capaian kinerja fisik pemanfaatan lahan pasca tambang untuk padang penggembalaan dan kebun HPT seluas 700 Ha atau 100% dari target, sedangkan pengadaan ternak yang ditargetkan sebanyak 600 ekor (75 ekor per paket) dapat direalisasikan sebanyak 482 ekor atau 80,33% dari target. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan dengan kriteria berhasil. 3) Untuk pengadaan ternak pada semua lokasi di 7 Kabupaten (provinsi Kalimantan Timur kecuali Kab. Paser alokasi dana APBN-P) dan di Provinsi Babel tidak tercapai, yang disebabkan unit cost per ekor dalam POK tidak mencukupi untuk pembelian ternak sebanyak 70 ekor sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan. 5. Pengembangan Integrasi Tanaman Ruminansia Tujuan kegiatan adalah : 1) Mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan asal ternak. 2) Meningkatkan pemanfaatan produk samping perkebunan sawit sebagai pakan ternak. 20

27 Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatnya produktivitas kebun (sawit, kopi, kakao) atau tanaman pangan (padi, jagung) melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik. 2) Meningkatnya pemanfaatan hasil samping kebun (sawit, kopi, kakao) dan limbah pabrik pengolahan sawit (bungkil inti sawit, lumpur sawit) atau tanaman pangan (jerami, dedak, tongkol, dsb) sebagai pakan ternak, 3) Membantu petani dalam pekerjaan pengolahan lahan kebun/sawah atau pengangkutan hasil pertanian dengan memanfaatkan ternak sebagi tenaga kerja. 4) Efisiensi biaya produksi kebun/sawah dengan penggunaan pupuk kandang serta mengembalikan kesuburan tanah. 5) Meningkatnya kesejahteraan peternak/petani kebun/tanaman dengan berkembang atau bertambahnya kepemilikan ternak. 6) Meningkatnya skala usaha peternak sapi pada kelompok terpilih. Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini difasilitasi dari dana APBN dan APBN-P melalui alokasi Tugas Pembantuan (TP), ditargetkan untuk 638 kelompok penerima yang dirinci sebanyak 82 kelompok komoditas tanaman pangan dan 556 kelompok dengan komoditas sawit. 2) Capaian fisik kegiatan terealisasi pada 562 kelompok atau 88,09% yang terdiri dari komoditas tanaman pangan sebanyak 82 kelompok dan komoditas sawit sebanyak 480 kelompok. Capaian ini dapat dikategorikan berhasil 3) Jumlah pengadaan ternak yang dapat direalisasikan sebanyak ekor atau 127% dari target ekor atau 15 ekor per kelompok. 4) Tidak tercapainya kinerja kegiatan pada 76 kelompok disebabkan karena : a. Terdapat Provinsi dan Kabupaten yang melakukan penghematan kegiatan yang sebagian besar dari alokasi APBN-P, yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan 4 kelompok dan Kabupaten Rokan Hulu 10 kelompok. 21

28 b. Disamping itu juga terdapat Provinsi yang tidak melaksanakan kegiatan, yaitu : Kalimantan Selatan sebanyak 5 kelompok; Sumatera Selatan 17 kelompok; Kalimantan Tengah 40 kelompok. 6. Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas Tujuan kegiatan adalah : untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia pada lokasi kegiatan melalui penanaman dan pemanfaatan tanaman pakan ternak yang berkualitas yang dapat diakses oleh kelompok ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Tersedianya tanaman pakan ternak (TPT) berkualitas. 2) Meningkatnya produktivitas ternak ruminansia pada lokasi kegiatan. Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN dan APBN-P melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP), dengan target sebanyak stek dan capaian kinerja fisik sebanyak stek atau 93,36%. Capaian ini dapat dikategorikan berhasil. 2) Capaian ini lebih rendah dibandingkan sasaran yang sudah ditetapkan dikarenakan beberapa provinsi tidak melaksanakan kegiatan, antara lain: a. Jawa Barat target sebanyak stek, realisasi sebanyak stek. Tidak terealisasi sebanyak stek dari alokasi, terdapat di Kabupaten Cianjur 1 kelompok karena kemarau panjang; b. Jawa Tengah dari target sebanyak stek, realisasi stek; c. DI. Yogjakarta dari target sebanyak stek realisasi stek; d. Aceh dari target sebanyak , realisasi stek, stek diantaranya untuk Pulau Raya karena gelombang tinggi sehingga alat berat tidak bisa masuk); e. Sumatera Selatan dari target tidak dilaksanakan karena kemarau panjang; f. Kalimantan Selatan dari target sebanyak stek tidak dilaksanakan karena hujan belum turun. 22

29 g. Sedangkan beberapa provinsi dan kabupaten pada Satker Mandiri capaian kegiatan lebih tinggi daripada target yang ditetapkan, antara lain di : a) Kabupaten Rokan Hulu dari target stek realisasi stek; b) Kalimantan Barat target stek realisasi sebanyak stek; c) Kab. Kutai Kertanegara target stek realisasi stek d) Provinsi Bali dari target stek, realisasi stek. 7. Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK Tujuan kegiatan adalah : 1) Mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal melalui penguasaan teknologi produksi dan pengolahan pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak ruminansia, baik kuantitas maupun kualitas, dengan harga yang terjangkau; 2) Mengoptimalkan pemanfaatan sisa hasil pertanian, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, melalui penerapan teknologi pengawetan, penyimpanan; 3) Menghasilkan bahan pakan lokal spesifik lokasi dalam upaya penyediaan pakan lokal secara berkesinambungan, mendorong tumbuh dan berkembangnya unit usaha bahan pakan. Sasaran kegiatan : 1) Sasaran kegiatan UPP adalah tersedianya fasilitas pengolahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia dan termanfaatkannya bahan pakan lokal di 25 lokasi kelompok. 2) Sasaran kegiatan LP adalah : termanfaatkannya tempat penyimpanan dan peralatan pakan, meningkatnya penerapan teknologi pengolahan, pengawetan dan penyimpanan pakan serta terpenuhinya kebutuhan pakan ternak di 30 Kelompok. 23

30 3) Sasaran kegiatan UBP adalah : meningkatkan pemanfaatan bahan baku pakan lokal spesifik lokasi dan terpenuhinya kebutuhan bahan baku pakan dari jumlah dan kualitas untuk peningkatan skala usaha, produksi dan produktivitas ternak serta terjamin kontinuitasnya, serta meningkatkan efisiensi biaya di 3 kelompok. 4) Sasaran kegiatan Revitalisasi UPP/LP adalah : mengoptimalkan pemanfaatan peralatan pengolah pakan di kelompok penerima UPP dan LP, Meningkatnya produksi dan ketersediaan pakan ternak di kelompok dengan memanfaatkan bahan pakan lokal Capaian kinerja kegiatan 1) Pengembangan pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP dapat dicapai pada 85 kelompok dari sasaran di 88 kelompok atau mencapai 96,59%. Capaian ini dapat dikategorikan berhasil. Sedangkan capaian untuk masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut : a. Kinerja kegiatan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia yang difasilitasi melalui dana TP untuk 25 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 25 kelompok atau mencapai 100%. Namun demikian pelaksanaan kegiatan di provinsi NTB untuk 5 (lima) kelompok hanya merealisasikan bangunan sedangkan peralatan pengolah pakan tidak terealisasi. b. Untuk kegiatan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia dialokasikan sebanyak 30 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 30 kelompok atau mencapai 100%. c. Kegiatan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) dialokasikan untuk 3 kelompok dengan capaian fisik kegiatan pada 3 kelompok atau 100%. Direncanakan kelompok-kelompok tersebut akan mulai memproduksi bahan pakan pada akhir Januari d. Sedangkan kegiatan Revitalisasi UPP/LP dialokasikan sebanyak 31 paket dengan capaian fisik pada 27 paket kelompok atau 87,10% dari target. Tidak tercapainya kegiatan tersebut disebabkan karena terdapat 3 Satket tidak mampu melaksanakan kegiatan, yaitu : 1) Kab. Sragen 1 kelompok; 2) Provinsi Kalsel 1 kelompok; dan 3) Provinsi Sumbar 2 kelompok. Untuk Provinsi DIY mendapatkan alokasi sebanyak 1 paket, namun dipecah untuk 2 kelompok. 24

31 1) Dari capaian output fisik kegiatan pengembangan pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP pada 85 kelompok tersebut, kelompok dapat memproduksi pakan sebanyak di 884 Ton pakan konsentrat/bahan pakan. 2) Sedangkan produksi pakan konsentrat sapi potong melalui UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP untuk masing-masing kegiatan sebagaimana terinci pada Tabel 7 berikut. Tabel 7 : Produksi pakan konsentrat dari kegiatan UPP, LP, UBP, dan Revitalisasi UPP/LP No Kegiatan Realisasi (kelompok) Produksi per kelompok (Ton) Jumlah produksi (Ton) 1 Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) Unit Pengolah Pakan (UPP) Lumbung Pakan (LP) Revitalisasi UPP/LP Jumlah Penguatan Pakan Sapi Perah Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan produksi susu sapi perah dengan pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. 2) Meningkatkan pendapatan peternak dengan adanya penambahan produksi susu. Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatnya produksi susu sapi perah pada 280 kelompok penerima di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. 2) Meningkatnya penggunaan pakan yang berkualitas. 3) Meningkatnya pendapatan peternak dengan adanya penambahan produksi susu. 4) Merubah pola pikir peternak untuk penggunaan pakan yang berkualitas. 25

32 Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) pada 280 kelompok di 6 (enam) provinsi yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dengan target pakan konsentrat sebanyak ton yang dirinci (1 kelompok 60 ekor, dengan jumlah pemberian 2,5 kg/ekor/hari, selama ± 150 hari). 2) Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 98,92% atau direalisasikan pada 277 kelompok dari target 280 kelompok. Sedangkan capaian terhadap pengadaan pakan konsentrat tercapai ton dari target sebanyak Ton atau 95,98%. 3) Capaian kinerja ini dapat dikategorikan berhasil. Tidak tercapaianya 100% terhadap sasaran kelompok penerima disebabkan di Provinsi Sumbar tidak dapat merealisasikan kegiatan untuk 2 kelompok dari target 4 kelompok. Sedangkan tidak tercapainya sasaran pengadaan pakan konsentrat terdapat di Provinsi Sulsel karena populasi sapi perah per kelompok tidak mencukup sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah yaitu 1 kelompok terdapat 60 ekor sapi laktasi. 9. Penguatan Pakan Sapi Potong Induk Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada ternak sapi potong induk. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatkan pemberian pakan yang berkualitas pada ekor ternak sapi potong induk. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak pada 66 kelompok ternak sapi potong. 26

33 Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) untuk ekor sapi potong induk pada 66 kelompok dengan target pengadaan pakan konsentrat sebanyak 475 ton yang dirinci (1 kelompok 20 ekor, dengan jumlah pemberian 2 kg/ekor/hari, selama ± 180 hari). 2) Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 96,97% atau direalisasikan pada 64 kelompok dari target 66 kelompok. Sedangkan capaian terhadap pengadaan pakan konsentrat tercapai 452 ton dari target sebanyak 475 Ton atau 95,16%. 3) Capaian kinerja ini dapat dikategorikan berhasil. Tidak tercapaianya 100% terhadap sasaran kelompok penerima dan pengadaan pakan konsentrat disebabkan di Satker Kab. Gunung Kidul, kegiatan disetor sebagai penghematan untuk 2 kelompok atau setara dengan 14,4 ton pakan konsentrat. 10. Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tujuan kegiatan adalah : 1) Meningkatkan penyediaan pakan yang berkualitas pada ternak sapi potong penggemukan. 2) Meningkatkan produktivitas ternak melalui penguatan pakan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan hidup ternak. Sasaran kegiatan adalah : 1) Meningkatnya penyediaan pakan berkualitas pada ternak sapi potong penggemukan sejumlah ekor 2) Meningkatnya produktivitas ternak melalui penyediaan penguatan pakan sesuai dengan standar dan kebutuhan ternak pada 410 kelompok ternak sapi potong penggemukan Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) untuk ekor sapi potong penggemukan pada 410 kelompok dengan target pengadaan pakan konsentrat sebanyak ton yang dirinci (1 kelompok 50 ekor, jumlah pemberian 33 ton per kelompok dan lama pemberian tergantung jenis ternak). 27

34 2) Capaian kinerja fisik terhadap sasaran kelompok penerima tercapai 78,29% atau direalisasikan pada 321 kelompok dari target awal sebanyak 410 kelompok (91,45% dari target 351 kelompok setelah penghematan). Sedangkan capaian terhadap pengadaan pakan konsentrat sebanyak ton dari target awal sebanyak ton (70,69%) atau 82,60% dari target 351 kelompok setelah penghematan 3) Capaian kinerja ini dapat dikategorikan cukup berhasil. Tidak tercapaianya 100% terhadap sasaran kelompok penerima dan pengadaan pakan konsentrat disebabkan : a. Adanya penghemetan di 6 Satker Mandiri sebanyak 59 kelompok setara dengan Ton, yaitu : (1) Kab. Bandung 5 kelompok; (2) Prov. Sumbar 16 kelompok; (3) Kab. Cirebon 5 kelompok; (4) Kab. Sukabumi 1 kelompok; (5) Kab. Brebes 3 kelompok; dan Prov. NTB 29 kelompok. b. Beberapa Satker tidak mampu melaksanakan kegiatan karena: lamanya periode penggemukan tidak sesuai dengan pedoman pelaksanaan akibat keterlambatan memulai kegiatan sehingga berdampak pada berkurangnya volume pakan yang seharusnya diberikan kepada ternak. Hal tersebut berdasarkan kepada kultur sebagian besar kelompok bahwa usaha penggemukan ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan saat Idul Adha dan akhir tahun. 11. Pengujian Mutu Pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah Tujuan kegiatan adalah : 1) Mengetahui kandungan gizi, mutu dan keamanan pakan/bahan pakan yang akan digunakan untuk formulasi pakan. 2) Menjamin agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Teknis Minimal (PTM) Sasaran Tujuan kegiatan adalah : 1) Terujinya sampel pakan/bahan pakan oleh BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah. 2) Terujinya pakan/bahan pakan sebanyak sampel 28

35 Capaian kinerja kegiatan 1) Kegiatan ini dialokasikan dari dana APBN melalui Kantor Daerah (KD) untuk BPMSP dan BVet serta melalui dana Dekonsentrasi (DK) untuk Lab. Pakan daerah. 2) Capaian kinerja fisik Pengujian Mutu Pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah dapat dikategorikan sangat berhasil dengan terujinya mutu sampel pakan/bahan pakan sebanyak sampel dari target sebanyak sampel atau mencapai 137,94%, yang dirinci sebagai berikut : a. Pengujian mutu pakan/bahan pakan di BPMSP Bekasi sebanyak sampel dari targer sampel atau tercapai 120,94% b. Pengujian mutu pakan/bahan di 3 BVet (Wates, Maros, Medan) sebanyak sampel dari target sampel atau tercapai 116% c. Pengujian mutu pakan/bahan pakan di 6 (enam) unit Lab. Pakan Daerah (Prov. Jatim, Kab. Blitar, Cikole, Kota Semarang, Prov. Kalbar dan Prov. Sulsel) sebanyak sampel dari target sampel atau tercapai 229,86%. 3) Keberhasilan capaian kinerja disebabkan karena : a. Sosialisasi yang berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak. b. Semakin tingginya kesadaran para stakeholders untuk mengujikan pakan/bahan pakan yang akan diproduksi, khususnya untuk produsen pakan skala menengan. c. Meningkatnya kesadaran produsen pakan (feed mills) terhadap perlunya Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) sebagaimana diatur dalam Permentan Nomor 19/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan sehingga mendorong pabrik pakan mendaftarkan setiap jenis pakan/merk dagang pakan yang diedarkan. 12. Penusunan NSPK Tujuan kegiatan kegiatan adalah : Untuk memberikan acuan yang akan dijadikan sebagai payung hukum bagi stakeholders yang melaksanakan kegiatan di bidang pakan ternak. 29

36 Capaian kinerja kegiatan 1) Telah disusun NSPK khususnya regulasi berupa Permentan, Rancangan Permantan dan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan mutu pakan sebanyak 12 (dua belas) buah dan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Pedoman Teknis sebanyak 18 (delapan belas) buah. 2) Dari 4 (empat) Sub Direktorat dan Subbag TU telah tersusun NSPK yang sebanyak 27 buah atau mencapai 100% dari target sebanyak 27 buah. Capaian tersebut dapat dikategorikan berhasil. Regulasi (NSPK) tersebut dirinci sebagai berikut : a. Regulasi (NSPK) Bidang Bahan Pakan, sebanyak 2 (dua) buah yaitu : Rancangan Permentan tentang Pelarangan Penggunaan Pakan yang dicampur Hormon Tertentu dan/atau Antibiotik sebagai Imbuhan Pakan; Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan. b. Regulasi (NSPK) Bidang Pakan Hijauan, sebanyak 13 (tiga belas) buah, yaitu : Rancangan Permentan tentang Pengelolaan Padang Penggembalaan; Panduan Penilaian Varietas Hijauan Pakan Ternak (HPT); Juknis Penyusunan Deskripsi Varietas HPT; Pedoman Pelaksanaan (Pedlak) Pengembangan Pakan Ternak di UPT; Pedlak Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD; Pedlak Pengembangan Sumber Bibit/Benih HPT di Kelompok; Pedlak Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia; Pedlak Pemeliharaan Padang Peggembalaan; Pedlak Pemanfaatan Lahan Ex Tambang untuk Pengembangan HPT. Pedlak Pengembangan Unit Usaha Hijauan Pakan Ternak (HPT); Pedlak Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas (Gerbangpatas); Pedoman Teknis Pengembangan Indukan APBN-P Tahun 2015; 30

37 Pedoman Teknis Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas (Gerbangpatas) APBN-P Tahun 2015 c. Regulasi (NSPK) Bidang Pakan Olahan, sebanyak 8 (delapan) buah yaitu : Rancangan Permentan tentang Pemasukan Pakan; Rancangan Permentan tentang Good Animal Feeding Practice (GAFP); Pedlak Pengembangan Unit Usaha Pengoalahan Pakan (UPP) Ruminansia; Pedlak Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia; Pedlak Revitalisasi UPP/LP Pedlak Penguatan Sapi Potong Induk Pedlak Penguatan Pakan Sapi Perah Pedlak Penguatan Sapi Potong Penggemukan d. Regulasi (NSPK) Bidang Mutu Pakan sebanyak 6 (enam) buah berupa Penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yaitu : - Pakan anak ayam ras petelur / layer starter - Pakan ayam ras petelur dara / layer grower - Pakan ayam ras petelur / layer - Pakan ayam ras petelur / layer concentrate - Pakan ayam ras petelur dara / layer grower concentrate - Pakan ayam ras pedaging / broiler concentrate e. Dan 1 Pedoman Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi yang dicetak oleh Subbag Tata Usaha. f. Keberhasilan kinerja Penyusunan Regulasi/NSPK tersebut disebabkan karena pada Subdit PH terdapat penyusunan pedoman pelaksanaan yang melebihi target karena adanya penyusunan pedoman pelaksanaan alokasi anggaran APBN-P. Capaian Kinerja Output Fungsi Capaian kinerja output fungsi yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator kegiatan dijelaskan sebagai berikut : 31

38 1. Jumlah produksi HPT (Hijauan Pakan Ternak) 1) Capaian kinerja fungsi jumlah produksi HPT dihitung dari 7 (tujuh) kegiatan yang difasilitasi dari APBN dan APBN-P melalui mekanisme alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) untuk pengembangan HPT guna mendukung produktivitas ternak, yaitu : a. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT Pusat b. Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan Kelompok c. Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan d. Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT e. Pengembangan integrasi tanaman ruminansia f. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas g. Pengembangan unit usaha hijauan pakan ternak 2) Produksi HPT yang diukur dalam satuan ton bahan kering (Ton/BK) dari 7 (tujuh) kegiatan tersebut dalam satu tahun menghasilkan sebanyak Ton/BK atau 106,83% dari target Ton/BK. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan sangat berhasil. 3) Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan masing-masing kegiatan dapat memproduksi HPT secara optimal yang secara rinci digambarkan sebagaimana pada Tabel 8 berikut : Tabel 8 : Produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT) No. Kegiatan Luasan lahan yg ditanamani HPT Produksi HPT ternak yg dpt diberi makan Hektar Ton/BK ekor 1 Pengembangn dan pemeliharaan padan penggembalaan dan kebun HPT di UPT Pusat 2 Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok 3 Pengembangn dan pemeliharaan padang penggembalaan 4 Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT 5 Pengembangan integrasi tanaman ruminansia 6 Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas 7 Pengembangan unit usaha HPT Total Asumsi produksi HPT : Sumber data : Woodard dan Prine, 1993; Tropicalforages; Wibisono,

39 4) Capaian kinerja out come dari kinerja fungsi jumlah produksi HPT sebanyak Ton/BK dapat memberi makan kepada ekor sapi, jika diasumsikan rata-rata bobot potong sebesar 300 Kg per ekor, dan jumlah ternak yang dipotong sebesar 40% dari populasi dengan produksi karkas 50% dari bobot sapi 60% dari karkas tersebut dalam bentuk daging, maka potensi penyediaan daging sebanyak Ton. 2. Jumlah produksi bibit/benih HPT Capaian kinerja fungsi jumlah produksi bibit/benih HPT digambarkan dari kegiatan penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas yang dihitung berdasarkan asumsi dan paramater teknis, dalam kurun waktu satu tahun dapat menghasilkan bibit/benih HPT sebanyak stek atau 186,71% dari target stek. Capaian kinerja ini dikategorikan sangat berhasil. Keberhasilan kinerja ini disebabkan karena secara teknis tanaman HPT mudah dibudidayakan dan memiliki potensi produksi yang tinggi. Dalam waktu satu tahun dapat dipanen 2 (dua) kali dimana setiap batang tumbuhan dapat menghasilkan bibit sebanyak 5 stek, yang secara rinci digambarkan dalam Tabel 9 berikut. Tabel - 9 : Produksi bibit/benih HPT dari kegiatan Gerbang patas Tahun 2015 No Parameter Asumsi Satuan Hasil konversi 1 Luas lahan (Ha) Realisasi bibit HPT yang ditanaman stek dengan konversi stek = 1 Ha Hektar Estimasi luas lahan sebagai kebun bibit Produksi bibit 20% dari luas areal tanam Hektar 109,6 3 Jumlah HPT sebagai bibit Konversi luas dengan perhitungan jumlah tanaman (1 ha = tanaman HPT) Tanaman Jumlah bibit yang di produksi Bibit dipanen 2 kali setahun, 1 tanaman menghasilkan 5 stek Stek/ tahun Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Capaian kinerja fungsi produksi pakan olahan dan bahan pakan digambarkan dari 7 (tujuh) kegiatan yang memproduksi pakan olahan (konsentrat) dengan memanfaatkan bahan lokal serta pakan konsentrat jadi yang diadakan/ dimanfaatkan kelompok untuk meningkatkan produktivitas ternak, yaitu : 33

40 1) Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) 2) Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia 3) Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia 4) Revitalisasi UPP/LP 5) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk 6) Penguatan Pakan Sapi Perah 7) Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Produksi pakan olahan/konsentrat dihitung berdasarkan kemampuan kelompok untuk memproduksi pakan/bahan pakan per tahun setelah diterimanya fasilitasi kegiatan dari pemerintah dan dihitung dalam satuan Ton. Dari 7 (tujuh) kegiatan tersebut telah menghasilkan dan memanfaatkan pakan konsentrat sebanyak Ton atau 82,67 % dari target Ton. Capaian kinerja ini dapat dikategorikan berhasil Tidak tercapainya 100% kinerja output tersebut disebabkan adanya : 1) Kebijakan penghematan sehingga beberapa kegiatan di beberapa Satker Provinsi/Kabupaten disetor sebagai penghematan. 2) Beberapa Satker tidak bisa melaksanakan kegiatan karena tidak ada kelompok yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan (Revitalisasi UPP/LP) 3) Di beberapa provinsi tidak bisa melaksanakan kegiatan secara optimal karena jumlah populasi sapi dalam satu kelompok tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana dicantumkan dalam pedoman pelaksanaan kegiatan (Penguatan Pakan Sapi Perah) 4) Beberapa Satker tidak dapat menyerap volume pakan sesuai target karena keterlambatan pengadaan pakan dan Satker lebih cenderung menunggu keluarnya e-katalog pakan yang baru keluar pada tanggal 1 Juli 2015, sehingga lamanya periode pemberian bantuan pakan tidak sesuai dengan pedoman pelaksanaan (penguatan pakan sapi potong penggemukan) Capaian kinerja fungsi Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan secara rinci sebagaimana Tabel 10 berikut. 34

41 Tabel 10 : Produksi Pakan Olahan dan Bahan Pakan Tahun 2015 Kegiatan Jumlah Kelompok Produksi (Ton) Pengadaan (Ton) Pengembangan Unit UBP Pengembangan UPP Ruminansia Pengembangan LP Ruminansia Revitalisasi UPP/LP Penguatan Pakan Sapot Induk Penguatan Pakan Saper Penguatan Pakan Sapot Penggemukan Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) per ekor/hari Kinerja fungsi rata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan yang dialokasikan untuk kelompok. Capaian kinerja rata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari tercapai 0,87 Kg/hari (96,67%) dari target 0,9 Kg/hari atau dikategorikan berhasil. Capaian kinerja tersebut diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan Puslitbang Peternakan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan observasi di 223 kelompok pada 53 kabupaten dan 10 provinsi yang secara rinci terlihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 : Rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan Tahun 2015 Rumpun Sapi Rata-rata PBBH (kg/ek/h) Rata-rata periode penggemukan + hari Target Realisasi Target Realisasi Sapi Bali 0,6 0, Sapi PO 0, Sapi Persilangan 1, Rata-rata 0,

42 1) Observasi dilaksanakan pada 223 kelompok dengan jumlah sapi sebanyak ekor, yang terdiri dari : a. Sapi Bali di 20 kelompok dengan jumlah sapi 940 ekor b. Sapi PO di 40 kelompok dengan jumlah sapi ekor c. Sapi Persilangan di 163 kelompok dengan jumlah sapi ekor 2) Capaian kinerja rata-rata PBBH (kg/ek/hr) tidak tercapai 100% disebabkan usaha penggemukan di peternakan rakyat banyak dilakukan untuk Hari Idul Adha sebagai sapi kurban, sehingga lama penggemukan tidak tercapai. 3) Lama penggemukan tidak tercapai dikarenakan keterlambatan Satker Daerah dalam pelaksanaan pengadaan pakan karena lebih cenderung menunggu keluarnya e-katalog pakan yang baru keluar pada tanggal 1 Juli 2015, sehingga banyak yang terlambat. 5. Rata-rata Peningkatan Produksi Susu per ekor/hari Kinerja fungsi rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah yang direalisasikan pada 277 kelompok di 16 kabupaten pada 6 provinsi. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Puslitbang Peternakan, yang diukur dari beberapa indikator, yaitu : 1) Menaikkan produksi susu sebesar 2,12 liter/eko/hari atau dari produksi awal 9,96 liter menjadi 12,07 liter. 2) Menaikkan % total solid (TS) sebesar 0,41 % dari TS awal 11,13% menjadi 11,54% 3) Menaikkan pendapatan peternak sebesar Rp dari pendapatan awal Rp menjadi Rp ,- Keberhasilan capaian kinerja kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah selama tiga tahun ( ), terjadi peningkatan dari tahun ke tahun terhadap 3 indikator, sebagaimana Tabel 12 berikut : 36

43 Tabel 12 : Capaian Kinerja Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah Indikator keberhasilan (Rata-rata) Hasil Evaluasi Nasional Tahun Kenaikan produksi susu (lt/ek) 1,53 1,57 2,12 Kenaikan kualitas susu (TS) % 0,49 0,41 0,50 Kenaikan pendapatan petennak (Rp/Org/Hr) Rata-rata Peningkatan Body Condition Score (BCS) Kinerja fungsi rata-rata peningkatan Body Condition Score (BCS) digambarkan dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Potong Induk yang bertujuan untuk memperbaiki performance ternak. Realisasi kegiatan pada 40 kelompok di 7 provinsi. Capaian kinerja diukur berdasarkan hasil evaluasi kegiatan secara nasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan 6 (enam) Perguruan Tinggi dan diukur dari beberapa indikator, yaitu : 1) Kualitas pakan awal program dibandingkan kualitas pakan pada akhir kegiatan. Penambahan pakan konsentrat 2-3 kg per ekor per hari pada ternak sapi potong induk dengan persyaratan memiliki hasil pengujian mutu pakan dari laboratorium terakreditasi, dengan jenis parameter pengujian minimal yaitu : Kadar Air (maksimal 14%), Kadar Protein Kasar (maksimal 14%), Lemak Kasar (maksimal 6%) Abu (maksimal 12 %) dan Neutral Detergent Fiber (NDF) (maksimal 37%); 2) Kondisi performance yang digambarkan dalam Body Condition Score (BCS) awal kegiatan dibandingkan BCS pada akhir kegiatan, untuk menilai derajat kesehatan ternak dari aspek kecukupan nutrisi ternak menentukan fisiologis sapi betina. Hasil evaluasi didasarkan pada 5 (lima) klasifikasi status fisiologis ternak sapi potong induk dan menghasilkan rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,83 dari BCS awal 3,63 menjadi 4,46. Secara rinci sebagai berikut : a. Ternak sapi potong induk yang tidak bunting dan tidak menyusui selama kegiatan penguatan pakan, rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,8 dari BCS awal 3,67 menjadi 4,47 37

44 b. Ternak sapi potong induk yang tidak bunting di awal kegiatan dan bunting di akhir kegiatan penguatan pakan rata-rata peningkatan BCS sebebsar 1,52 dari BCS awal 3,13 menjadi 4,65. c. Ternak sapi potong induk yang bunting selama kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,76 dari BCS awal 4,15 menjadi 4,91 d. Ternak sapi potong induk yang bunting di awal kegiatan dan menyusui di akhir kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,62 dari BCS awal 3,70 menjadi 4,32 e. Ternak sapi potong induk yang menyusui selama kegiatan penguatan pakan. rata-rata peningkatan BCS sebebsar 0,46 dari BCS awal 3,50 menjadi 3, Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), merupakan sertifikat yang diterbitkan mengacu pada 3 (tiga) kegiatan fungsi pelayanan kepada stake holder, yang masing-masing mempunyai tujuan yaitu : 1) Sertifikat Pengujian Mutu Pakan diterbikan berdasarkan pengujian sampel pakan/bahan pakan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Mutu Sertifikasi Pakan (BPMSH) Bekasi yang ditujukan agar pakan yang beredar mempunyai kualitas yang baik sesuai SNI atau PMT sehingga dapat melindungi konsumen dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi standar. 2) Untuk sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) diterbitkan berdasarkan jenis merek dagang pakan yang diedarkan dengan tujuan agar pakan yang diedarkan secara komersial terjamin mutu dan keamanannya yang dibuktikan dengan pelabelan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan. Pendaftaran pakan ternak sudah dilaksanakan secara online bagi pelaku usaha/produsen pakan ternak nasional dan instansi terkait lainnya. 3) Sedangkan sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB), diberikan kepada pabrik pakan yang sudah menerapkan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sesuai Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun

45 Dari tiga kegiatan tersebut, maka pada Tahun 2015 telah diterbitkan sebanyak 802 sertifikat atau mencapai 229% dari target sebanyak 350 buah sertifikat yang terdiri dari 355 buah Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, 440 buah sertifikat Nomor Pendaftaran Pakan (NPP), dan 7 sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB). Capaian kinerja ini dapat dikategorikan sangat berhasil. Keberhasilan ini disebabkan karena : 1) Sosialisasi yang berkesinambungan yang dilakukan oleh Balai tentang pentingnya pemakaian pakan/bahan pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak. 2) Banyaknya label pakan beredar yang sudah kadaluarsa dan kesadaran para stakeholders untuk mentaati terhadap Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan dan Keputusan Menteri Pertanian nomor 240 Tahun ) Semakin tingginya kesadaran para stakeholders untuk mengujikan pakan/bahan pakan yang akan diproduksi, khususnya untuk produsen pakan skala menengan. D. RELISASI ANGGARAN Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 yang dituangkan pada Mata Anggaran Kegiatan (MAK) 1783, sebesar Rp ,- (setelah penghematan). Alokasi anggaran ini untuk memfasilitasi kegiatan di daerah berupa kegiatan Tugas Pembantuan (TP), Dekonsentrasi (Dekon), Kantor Daerah (UPT/KD) serta kegiatan di Kantor Pusat (KP). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi, Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, realisasi keuangan sebesar Rp ,- atau 65,50%, sebagaimana Tabel 13 berikut : 39

46 Tabel 13 : Realisasi Keuangan Direktorat Pakan Tahun 2015 Jenis Belanja Pagu Realisasi Prosentase (%) Tugas Pembantuan ,78 Dekonsentrasi ,43 Kantor Daerah ,64 Kantor Pusat ,72 Total ,50 Sedangkan realisasi keuangan dana TP, Dekon serta KD per output terlampir pada Lampiran - 3, dan realisasi keuangan untuk kegiatan KP per output pada Lampiranv - 4. IV. KESIMPULAN Dari uraian Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja kegiatan yang telah diuraikan pada Bab III huruf C tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Secara umum hasil pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pakan pada tahun 2015 telah berjalan sesuai dengan rencana. Capaian kinerja terhadap 12 (dua belas) output kegiatan dan 7 (tujuh) output fungsi sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) dapat dilaksanakan dengan baik dengan kriteria Berhasil dan Sangat Berhasil yang diukur dengan pengukuran kinerja yang diuraikan sebagai berikut : 1) Capaian kinerja output kegiatan a. Capaian kinerja terhadap 12 (dua belas) output kegiatan yang dikategorikan Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari kegiatan 4 (empat) kegiatan yaitu : a) Pengembangan dan Pemeliharaan Padang Penggembalaan dan Kebun HPT di UPT Pusat sebesar 122,90%; b) Penguatan Sumber Bibit/Benih HPT di UPTD dan Kelompok sebesar 110%; c) Pengujian mutu pakan di BPMSP, BVet dan Lab. Pakan Daerah sebesar 137,94%; d) Penyusunan NSPK sebesar 111,11%. 40

47 b. Sedangkan kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 8 (delapan) kegiatan yaitu : a) Pengembangan Padang Penggembalaan sebesar 100%; b) Pemanfataan Lahan Ex-Tambang untuk Pengembangan HPT sebesar 100%; c) Pengembangan Integrasi Tanaman Ruminansia sebesar 100,94%; d) Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak Berkualitas sebesar 93,36%; e) Pengembangan Pakan Konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan Revitalisasi UPP/LP/PPSK sebesar 96,59%; f) Penguatan Pakan Sapi Perah sebesar 95,98%; g) Penguatan Pakan Sapi Potong Induk sebesar 98,30%; h) Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan sebesar 82,60%. 2) Capaian kinerja output fungsi Capaian kinerja output fungsi merupakan capaian kinerja Direktorat Pakan yang digambarkan dari 7 (tujuh) indikator, dan dapat diklasifikasi dalam 2 (dua) kategori sebagai berikut : a. Kategori Sangat Berhasil dengan capaian >100%, dicapai dari 4 (empat) indikator yaitu : a) Jumlah produksi HPT dalam Ton/BK yang dihitung dari luasan lahan (Ha) yang ditanami HPT sebesar 108,04%. b) Jumlah benih HPT dalam Kg dihitung dari HPT yang ditanam untuk menghasilkan benih HPT yang sebagian besar dari tanaman leguminosa seperti Indigofera, Stylo, Centro, sedangkan bibit HPT dalam stek/pols dihitung dari HPT yang ditanam dari jenis tanaman rumput sebesar 186,71%. c) Rata-rata peningkatan produksi susu per ekor/hari dihitung berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Sapi Perah sebesar 141,12%. d) Penerbitan Sertifikat Pengujian Mutu Pakan, NPP dan CPPB dihitung dari jumlah sertifikat pengujian mutu pakan yang dilaksanakan oleh BPMSP Bekasi, pendaftaran pakan yang beredar dan penilaian cara pembuatan pakan yang baik yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan ke pabrik pakan sebesar 229%. 41

48 b. Kategori Berhasil dengan capaian %, dicapai dari 3 (tiga) indikator yaitu : a) Produksi pakan olahan dan bahan pakan dihitung dari jumlah pakan yang diproduksi oleh kelompok dari kegiatan-kegiatan yang divasilitasi dari APBN dengan capaian sebesar 91,02%. b) Rata-rata peningkatan PBBH per ekor/hari dihitung berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan sebesar 96,67%. c) Rata-rata peningkatan Body Condition Scoring (BCS) dihitung berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Sapi Potong Induk sebesar 837%. 3) Beberapa kegiatan yang pencapaiannya kurang dari 100% disebabkan adanya beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu : a. Proses pengadaan barang/jasa pada Satker daerah dilaksanakan oleh ULP melalui mekanisme pelelangan umum satu atap sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang. b. Kegiatan pengadaan barang/jasa khususnya pengadaan pakan untuk kegiatan Bantuan Penguatan Pakan Sapi Potong Penggemukan dilaksanakan menunggu metode e- katalog yang baru ditayangkan pada 1 Juli 2015, yang mengakibatkan terlambatnya pengadaan pakan sehingga berdampak pada belum optimalnya pemberian pakan karena terlalu singkat antara pemberian pakan dan penjualan ternak. c. Adanya kebijakan penghematan anggaran yang menyebabkan beberapa kegiatan tidak dilaksanakan karena disetor sebagai penghematan, sehingga di beberapa provinsi kinerja kegiatan tidak mencapai 100 %. d. Banyaknya satker tidak merealisasikan penyediaan pakan hijauan, karena musim kering yang berkepanjangan, sehingga target penyediaan HPT di kelompok banyak yang tidak terlaksana. 4) Sedangkan justifikasi keberhasilan untuk masing-masing indikator pengukuran capaian kinerja kegiatan dan kinerja fungsi telah diuraikan pada Bab diuraikan pada Bab III huruf C. 42

49 2. Tahun 2015 merupakan tahun pertama kinerja RPJM yang mengacu pada Renstra Direktorat Pakan Tahun , dimana pada tahun tersebut juga terjadi perubahan struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak yang baru terbentuk pada tahun 2010, dan mengalami perubahan seiring dengan terjadinya perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.101/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. 3. Sebagai tindak lanjut evaluasi capaian kinerja kegiatan RPJM sebelumnya yang dituangkan dalam Renstra Tahun maka kegiatan yang dianggap berhasil serta masih efektif untuk dikembangkan karena dapat memberi keuntungan bagi petani/peternak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternaknya dilanjutkan, sedangkan kegiatan yang dianggap kurang berhasil akan dihentikan. Untuk itu dalam Renstra Direktorat Pakan Tahun , terdapat beberapa kegiatan yang ditiadakan seperti Pengembangan Lumbung Pakan Unggas. V. PENUTUP Demikian Laporan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2015 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi direktorat sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan. Jakarta, Februari 016 DIREKTORAT PAKAN 43

50 44

51 45

IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan.

IKHTISAR EKSEKUTIF Meningkatnya Produksi Pangan Asal Ternak dan Dayasaing Peternakan. IKHTISAR EKSEKUTIF Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan usaha peternakan ruminansia, karena hijauan pakan ternak (rumput dan leguminosa) merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PAKAN TERNAK TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jakarta, 26 Januari 2017 Penyediaan pasokan air melalui irigasi dan waduk, pembangunan embung atau kantong air. Target 2017, sebesar 30 ribu embung Fokus

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan

Lebih terperinci

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAKIP. Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN LAKIP Direktorat Perbibitan Ternak Tahun 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

Lebih terperinci

Terlampir. Terlampir

Terlampir. Terlampir KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Ir. Ali Rachman, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Direktorat Perbibitan Ternak

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016 Disampaikan pada: MUSRENBANGTANNAS 2015 Jakarta, 04 Juni 2015 1 TARGET PROGRAM

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP

Kata Pengantar. Januari Direktur Jenderal, Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA NIP Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN RANCANGAN RENCANA KERJA DITJEN PKH TAHUN 2018 1 Monev Program dan Kinerja Tahun 2017 Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Tahun 2018 Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-.6-/216 DS3945-8555-79-7987 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA :

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA : (DATA RKT BBIB SINGOSARI TAHUN 2016) RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA : 2 TUGAS : FUNGSI 1. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1 1 BALAI BESAR INSEMINASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/PERMENTAN/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONALPENGAWAS BIBIT TERNAK PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012 Hal i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam mencapai tujuan atau sasaran

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR

LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2015 LAPORAN KINERJA BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 IR. SUGIONO, MP Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 1 BBPTU HPT BATURRADEN Berdasarkan Permentan No: 55/Permentan/OT.140/5/2013 Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.6-/215 DS88-59-718-243 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 Direktorat Perbibitan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian-RI Jl. Harsono RM No. 3 Pasar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1 PENGANTAR Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

iii LAPORAN KINERJA BET CIPELANG 2016 apabila dicermati BET Cipelang telah memanfaatkan anggaran dengan baik untuk hasil yang maksimal.

iii LAPORAN KINERJA BET CIPELANG 2016 apabila dicermati BET Cipelang telah memanfaatkan anggaran dengan baik untuk hasil yang maksimal. RINGKASAN EKSEKUTIF Balai Embrio Ternak Cipelang merupakan institusi yang berperan dalam penerapan bioteknologi reproduksi di Indonesia khususnya aplikasi Transfer Embrio (TE). Ternakternak yang dihasilkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013 PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 SKPD : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT REALISASI RUPIAH MURNI REALISASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.10-0/2013 DS 5053-2593-2071-0017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan LAPORAN KINERJA Jl. Harsono RM No.3 Gedung C, Ragunan - Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 - Indonesia Telp : (021) 021 7815580-83, 7847319 FAX : (021)

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-18.6-/217 DS186-992-1912-699 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian

Lebih terperinci

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5. NO KOMODITAS POPULASI (EKOR) PRODUKSI DAGING (TON) 1 Sapi Potong 112.249 3.790,82 2 Sapi Perah 208 4,49 3 Kerbau 19.119 640,51 4 Kambing 377.350 235,33 5 Domba 5.238 17,30 6 Babi 6.482 24,55 7 Kuda 31

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTU-HPT Denpasar 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPTU-HPT Denpasar 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tujuan Sasaran RPJMD Kinerja Utama Program dan Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci