{a, a, a, b, b, c} {a, a, b, c} O(tI) = {P2' P3} O(tI) ={P2' PS' ps} O(tI) = {P2' P4} O(tI) = {P4} O(tI) = {P6}
|
|
- Susanti Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KUMPULAN SOAL 1. Diketahui bag-bagi : A ={a,b}, B = { a, a, b, c} dan C = {a,a, a, c, c} atas domain D = {a, b, c, d} maka A - B dan A + B berturutturut adalah : A. {a, c} dan B.{} dan c.{} dan D. {a, c} dan {a, a, a, b, b, c} {a, a, b, c} {a, a, a, b, b, c} {a, a, b, c} 2. Dari soal nomor 1, #(a, C - A) dan #(c, C-A) berturut-turut adalah : A.3 dan 2 B. 3 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 2 3. Diketahui struktur suatu Jaringan Petri C ={ P, T, I, O} dengan P = {PI,P2' P3' P4' PS' P6} T = {ti, ~, ~, t4, ts} I(tI) = {PI} I(~) = {P3} I(~) = {P2' P3} I(t4) = {P4' PS' PS' ps} I(ts) = {P2} O(tI) = {P2' P3} O(tI) ={P2' PS' ps} O(tI) = {P2' P4} O(tI) = {P4} O(tI) = {P6} maka #(ps' I(t~) dan #(ps ' O(~» berturut-turut adalah : 179
2 A 3 B. 3 C. I D. I dan 2 dan I dan I dan 2 4. Dari soal nomor 3, maim #(ti, I(pj» dan #(ts ' I(P6» secara bertumttumt adalah : Al B. 0 C. 0 D. I dan I dan 0 dan I dan 0 5. G =(V, A) dengan V = {vi' v2' v3} adalah himpunan bagian dari simpul-simpul dan A = {al' ~, ~, a4, as} adalah himpunan bagian dari arkus berarah ai ={v., vk} e V adalah suatu graf Jaringan Petri yang ekivalen dengan strdktur Jaringan Petri C =(P, T, I, 0). Mana yang salah dari pemyataan berikut ini. A #(Pj' 9,. A) =#(Pj' O(tj) B. #(tj, Pj)' A) =#(Pj' O(tj) C. #(p., 1 t.), J A) =#(p., 1 I(t.) J D. V = PuT dan P (') T = 0 180
3 6. Diberikan suatu graf Jaringan Petri berikut ini : I.1 t::s Dari dual graf Jaringan Petri diatas, maka pemyataan yang salah adalah : A. I(t3) = {PI' P2' P4} B. O(t2) = {P2' P3} C. O(t3) = {PI} D. I(t1) = {P3} 7. Dari inverse Jaringan Petri pada soal nomor 6, maka pemyataan yang salah adalah : A. I(t4) = {P3' P4} B. I(tI) = {P3} C. O(t4) = {P3' P4} D. O(tI) = {PI} 181
4 08. Diketahui graph IP bertanda sebagai berikut : Maka Transisi-transisi yang Enabled adalah : A. tl dan t3 C. t2 B. t3 D. tl 09. Dari soal No. 08, maka Marking awalnya adalah : A. J.Lo= (43, 1, 13, 2) C. J.Lo= (43, 45, 13, 10) B. J.Lo= (43, 13, 1, 2) D. J.Lo= (43, 13, 11, 2) 10. Dari soal No. 08, maka Marking barunya sebagai hasil penambahan transisi tl adalah A. J.LI = (44, 13, 11,2) B. J.LI = (42, 13, 10, 2) = (34, 13, 10, 2) = (40, 13, 1, 2) 11. Dari soal No. 08, jika terdapat barisan transisi t1 dan ~yang ditembak secara berurutan, maka marking terakhir dari JP bertanda tersebut adalah : A. ~ = (44, 14, 0, 3) B. ~ = (44, 13, 11, 2) c.~ D. ~ = (44, 14, 0, 4) = (44, 0, 14,3) 182
5 12. Suatu transisi 1. E T pada suatu JP bertanda C = (P,T,I,O) dengan marking J.1 adalih Enabled jika untuk semua Pj E P berlaku : A. J.1(Pj) > #(Pj' I(tj» c. J.1(Pi)~ #(Pj' I(tj» B. J.1(Pi) < #(Pj' 1(9) D. J.1(Pj)~ #(Pj' I(tj» 13. Suatu transisi tj pada suatu IP bertanda dengan marking J.1dapat ditembak bila transisi tersebut Enabled: Penembakan suatu transisi t. mengakibatkan suatu marking bam J.1'yang didefinisikan sebagai berikut : A. J.1' (Pi) = J.1(Pj) B. J.1' (Pj) = J.1(Pj) C. J.1' (Pj) = J.1(p) D. J.1'(Pj) =J.1(Pj) #(Pi' I(tj» + #(Pj,O(tj» #(Pj' O(tj» + #(pj,l(t}) + #(Pj' 1(9) + #(Pj' O(tj» 14. Diketahui suatu Graph dari IP bertanda sebagai berikut : t I~ maka marking J.1'yang segera dapat dicapai dari marking awal J.1 = (1,0,0) adalah : A. (0,1,0) B. (0,1,0) dan (1,0,1) c. (1,0,0) dan (0,1,0) D. (1,0,0) 15. Dari soal No.14, maka marking berikut yang dapat dicapai dari marking awalnya adalah : A. (1,10,0) C. (1~0,1) B. (1,0,10) dan (0,1,10) D. (1,10,0) dan (1,0,10) 183
6 16. Dari soal No. 14, malm himpuoan Reachability-oya adalah : A. R(C,fl) = {(1,0,0),(0,1,0) I 0 ~ 0 } B. R(C,fl) = {(1,0,0),(0,1,0) I 0 > 0 } C. R(C,fl) = {(1,0,0) I 0 > 0 } D. R(C,fl) = {(1,1,0) I 0 ~ 0 } 17. Fuogsi state-berikut 0 : Nn x T -7 Nn uotuk suatu JP C =(P,T,I,O) deogan Markiog fl dan transisi tj E T terdetioisi jika dan hanya jika: A. fl(p I ') ~ #(P İ,O(t.)) uotuk semua p. E P. J I B. fl(p) ~ #(pj,i(tj)) uotuk semua Pj E P C. fl(p) ~ #(pj,i(tj)) uotuk s.emua Pj E P D. fl(pj) ~ #(Pj,O(tj)) uotuk semua Pj E P 18. Diketahui suatu Graph dari JP bertanda berikut ioi : D.(-.-J ~1 t 1 i I :I 9,&.. p t 2 t I ) 1 p 4 <? t 3 2 '" -t!> Agar Markiog fl =(1,1,1) dapat dicapai dari Markiog awaloya maka barisan transisi berikut ditembak secara berturut-turut : c. t1t1~t412 D. -t1t1~~~ 184
7 19. Suatu JP bertanda M =(P,T,I,O,f!) dengan : P = {PI' P2 ' P3 } T ={tl ' ~ ' t3 } l(ti) = {PI} O(tI) = {PI' P2} I(~) = {PI} O(t2) = {PI' P2} l(t3) = {P2' P3} O(t3) = {P3}.~ = (1,0,0) maka himpunan Reachability dari M adalah : A. { (1,n,O),(O,n,l)I n ~ O} C. {(1,n,O) I n ~ 0 } B. {(O,n,l) I n ~ 0 } D. {(1,0,0),(0,0,1)} 20. Dari soal No. 19, maka transisi yang Enabled adalah : A. tl dan ~ C. tl saja B. tl ' ~ dan S D. t2 saja 21. Diketahui Jaringan Petri bertanda yang ditunjukkan pada gambar A-I dan barisan transisi tl' ~, t3, t4, ts. Tentukan barisan marking yang bersesuaian. Untuk barisan marking (1, 0, 0), (0, 0, 1), (0, 0, 0), tentukan barisan transisi yang bersesuaian. Gambar A-I. Suatu Jaringan Petri bertanda. 185
8 22. Telah disebutkanbahwa terdapat sedikitkasus degeneratifdimana suatu barisan transisi marking tidak mendetinisikan suatu barisan yang unik dari transisi yang ditembak. Sebutkan ciri kelas dari Jaringan Petri untuk mana hal ini menjadi masalah. 23. Buktikan bahwa U R(C,f.L)= ND f.lend 24. Buktikan bahwa jika f.l~e R(C, f.l)maka R(C, f.l') ::;;R(C, f.l) 25. Buktikan bahwa jika f.l' E R(C, f.l)jika dan hanya jika R(C, f.l') ::;;R(C, f.l) 26. Apakah R(C,f.L) = U. d (f.l,tj)? t. E T J 27. Apakah R(C, f.l)= U R(C, d(f.l,tj))? t. E T J 28. Beberapa literatur pada Jaringan-jaringan Petri mengacu kehimpunan Reachability dari suatu Jaringan Petri bertanda sebagai kelas markingnya. Lebih khusus lagi kelas marking forward dari suatu Jaringan Petri adalah sarna seperti yang telah didetinisikan pada himupunan Reachability. Kelas marking backward adalah himpunan Reachability dari Jaringan Petri inverse. Kelas marking dari suatu Jaringan Petri bertanda adalah gabungan dari kelas-kelas marking forward dan backwardnya. Buat detinisi formal dari kelas marking forward, kelas marking backward dan kelas marking dari suatu Jaringan Petri C dengan marking f.l. 186
9 29. Telah diobservasibahwa Jaringan-jaringanPetri dengan token-tokennya serta aturan-aturan penembakannya adalah mirip dengan permainan papan, seperti checkers, backgammon, nin dan lain-lain. Seseorang dapat membayangkanbahwa satu babak bagi satu sampai dengan empat pemain terdiri dari satu papan dengan satu Jaringan Petri serta sekumpulan token-token plastik. Token-token tersebut didistribusikan pada place-place dari Jaringan Petri tersebut dan para pemain saling bergantian memilih transisi-transisi yang enabled dan menembaknya. Permainan tersebut dapat ditawarkan dalam 20 Jaringan Petri yang berbeda untuk memberikan variasi. Berawal dari -ideini, kembangkan sekumpulan aturan-aturan secara komplit mencakup : a) Bagaimana menentukan distribusi awal dari token-token yang ada? (Setiap pemain mulai dengan satu token pada "home" placenya, atau setiap pemain memperoleh n token ke place pada papan permainan sesuai yang dibutuhkan, atau ) b) Apakah tujuan dari permainan ini? (mengumpulkan token-token dari lawan main atau mendapatkan jumlah token terbanyak, atau mengurangkanjumlah token yang kita miliki sampai habis secepa mungkin, atau ) c) Perhatikankemungkinan-kemungkinandari token~tokenyang diberi warna untuk membedakan para pemain, dan perhatikan definisi yang tepat dari aturan-aturan penembakan. d) Perhatikan aturan pemberian nilai terhadap transisi yang berbeda. Nilai dari para pemain ditentukan oleh jumlah transisi yang ditembak oleh pemain tersebut. e) Perhatikan masalah-masalah yang dapat timbul sedemikian sehingga penambahan berulang dari transisi-transisi yang menciptakan token-token bam (lebih banyak output dari input) dan jumlah berhingga dari token-token yang tersedia pada satu babak permainan. 187
10 Setelah didefinisikan pennainan ini, coba untuk memainkannya dengan beberapa ternan. Gunakan Jaringan Petri pada gambar A-2 sebagai salah satu papan pennainan. 30. Buat model suatu sistem komputer dengan tiga proses dan empat sumber : Card Reader, Line Printer, Disk, dan dua partisi memori. Suatu proses dapat berjalan pada salah satu partisi. Pemakaian sumber dari ketiga proses adalah berikut ini. (a) Proses 1 memohon Card Reader dan Line Printer dan kemudian nantinya membelaskan Card Reader, memohon Line Printer, dan terakhir membebaskan Line Printer dan Disk sekaligus. (b) Proses 2 memohon Card Reader dan Disk dan kemudian naninya membebaskan Card Reader, memohon Line Printer, dan terakhir membebaskan Line Printer dan Disk sekaligus. Gambar A-2 Pennainan dengan Jaringan Petri 188
KOMPLEKSITAS DAN DECIDABILITY
KOMPLEKSITAS DAN DECIDABILITY Pada bab sebelumnya kita telah membahas sejumlah masalah tertentu bagi jaringan petri Masalah-masalah ini konseern terhadap berbagai sifat dari struktur Jaringan Petri dan
Lebih terperinciDEFINISI-DEFINISI DASAR
DEFINISI-DEFINISI DASAR 2.1. TEORI BAG Teori bag merupakan perluasan yang murni. dari teori himpunan. Bag merupakan sekumpulanelemen dari domain tertentu. Tidak seperti himpunan, bag membolehkankemunculan
Lebih terperinciMODEL PETRI NET SISTEM PELAYANAN IGD RUMAH SAKIT
MODEL PETRI NET SISTEM PELAYANAN IGD RUMAH SAKIT Oleh: Sri Rejeki Puri Wahyu Pramesthi Abstrak : Salah satu contoh antrian yang sering kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, yakni antrian pelayanan
Lebih terperinciKenali Kartu Permainan
01 05 09 29 22 14 26 14 27 (bag. 1) Kenali Kartu Permainan Poin Objek Diperlukan Kartu Objek (12) Kartu Tugas (18) Memulai Permainan 1. Kocok Kartu Tugas dan Kartu Objek secara terpisah. 2. Ambil 3 Kartu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Koordinasi kerja biasanya lebih sering digunakan dalam proses bisnis logistik.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Koordinasi Kerja Koordinasi kerja biasanya lebih sering digunakan dalam proses bisnis logistik. Namun, ada juga yang menggunakannya untuk masalah logistik di kantor. Tujuan
Lebih terperinciPengantar Sistem Informasi
Pengantar Sistem Informasi Pertemuan 1 Realitas Sistem Informasi Sejak permulaan peradaban, Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai
Lebih terperinciDIAGRAM UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK MEMODELKAN LAYANAN AUTOMATED TELLER MACHINE DENGAN PETRI NET
Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 1 Hal. 9 14 (2013) DIAGRAM UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK MEMODELKAN LAYANAN AUTOMATED TELLER MACHINE DENGAN PETRI NET DORTEUS LODEWYIK RAHAKBAUW Staf Jurusan Matematika FMIPA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Ervianto, 2005). Proses ini
Lebih terperinciMEMBANGUN MODEL PETRI NET LAMPU LALULINTAS DAN SIMULASINYA
TESIS SM2310 MEMBANGUN MODEL PETRI NET LAMPU LALULINTAS DAN SIMULASINYA DIEKY ADZKIYA NRP. 1205 201 009 DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono M.S PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Siklus kehidupan adalah suatu rangkaian aktivitas secara alami yang dialami oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus kehidupan adalah suatu rangkaian aktivitas secara alami yang dialami oleh individu-individu dalam populasi berkaitan dengan perubahan tahap-tahap dalam kehidupan.
Lebih terperinciPemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net
echnology Science and Engineering Journal, Volume No June 7 E-ISSN: 59-6 Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net Nur ini S. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciKAJIAN PERBAIKAN KECEPATAN WAKTU EKSEKUSI TERHADAP UNJUK KERJA PIRANTI INPUT/OUTPUT. Suhartono. Jurusan Matematika UNDIP. Abstrak
KAJIAN PERBAIKAN KECEPATAN WAKTU EKSEKUSI TERHADAP UNJUK KERJA PIRANTI INPUT/OUTPUT Suhartono Jurusan Matematika UNDIP Abstrak Unjuk kerja komputer merupakan permasalahan yang sering dibicarakan bagi pengguna
Lebih terperinciTeknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma
Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami teknik yang terdapat pada pengujian perangkat
Lebih terperinciJl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRACT
Jurnal Barekeng Vol. 6 No. 1 Hal. 23 30 (2012) APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PT. PLN (Persero) RAYON AMBON TIMUR (The Application of Petri Net in Electricity Bill Payment System
Lebih terperinciPembuktian Kesulitan Hamiltonian Cycle Problem dengan Transformasi 3-Satisfiability Problem
Pembuktian Kesulitan Hamiltonian Cycle Problem dengan Transformasi 3-Satisfiability Problem Arief Rahman 13511020 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciLaporan Fakta Analisis, Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku,
Johnson, R., A., and Wichren, D., W., 2002, Applied Multivariate Statistical Analysis, 5 th Edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey Karson, M., J., 1982, Multivariate Statistical Methods,
Lebih terperinciBAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan
BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan dalam pemodelan sistem kontrol elevator ini, yaitu mengenai himpunan, relasi, fungsi, teori graf
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Deskripsi Data dan Kebutuhan Sistem 3.1.1 Deskripsi Sistem Sistem ini merancang sebuah sistem kontrol yang di kendalikan melalui antarmuka website
Lebih terperinciKAJIAN PERBAIKAN KECEPATAN WAKTU EKSEKUSI TERHADAP UNJUK KERJA PIRANTI INPUT/OUTPUT. Suhartono Jurusan Matematika UNDIP. Abstrak
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 59-64, Agustus 2001, ISSN : 1410-8518 KAJIAN PERBAIKAN KECEPATAN WAKTU EKSEKUSI TERHADAP UNJUK KERJA PIRANTI INPUT/OUTPUT Suhartono Jurusan Matematika UNDIP
Lebih terperinciBAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN
BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN SORTIR TERHADAP RECORD File adalah Himpunan record, misalkan suatu perusahaan mempunyai file yang berisi seluruh data yang diperlukan oleh perusahaan itu tentang para pegawainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan papan atau biasa disebut dengan Board Games hampir tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan papan atau biasa disebut dengan Board Games hampir tidak asing terdengar di kehidupan manusia. Banyak macam-macam permainan papan yang ada di kehidupan manusia
Lebih terperinciProgram Dinamis (dynamic programming):
Materi #0 Ganjil 0/05 (Materi Tambahan) Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)
Lebih terperinciProgram Dinamis. Oleh: Fitri Yulianti
Program Dinamis Oleh: Fitri Yulianti 1 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan tahapan (stage) - sedemikian sehingga
Lebih terperinciGraf Berarah (Digraf)
Graf Berarah (Digraf) Di dalam situasi yang dinamis, seperti pada komputer digital ataupun pada sistem aliran (flow system), konsep graf berarah lebih sering digunakan dibandingkan dengan konsep graf tak
Lebih terperinciAplikasi Teori Graf pada State Diagram
plikasi Teori Graf pada State Diagram dhitya Ramadhanus 3532 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung, Jl. Ganesha andung 432, Indonesia 3532@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permainan kartu merupakan salah satu permainan yang populer dan digemari oleh banyak orang. Ada banyak jenis dari permainan kartu, salah satunya Daifugo( 大
Lebih terperinciI. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)
I. Aljabar Himpunan Aljabar Himpunan Dalam bab ini kita akan menyajikan latar belakang yang diperlukan untuk mempelajari analisis riil. Dua alat utama analisis riil, yakni aljabar himpunan dan fungsi,
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. Contoh 1:
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengolahan Data Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rantai markov atau proses markov akan digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini. Contoh kasus yang
Lebih terperinciBy Teguh Cahyono, ST.M.Kom.
BAB III KOMPONEN-KOMPONEN KOMPUTER By Teguh Cahyono, ST.M.Kom. Teguh_c@unsoed.ac.id Agenda Aspek-Aspek Dasar Komputer Komponen Komputer Input Unit CPU (Central Processing Unit) Memory Storage Unit OutPut
Lebih terperinciPenerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal
Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Abdurrahman Dihya R./13509060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciAplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM.
Aplikasi Komputer Modul ke: PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Fakultas FASILKOM Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Program Studi Sistem Informasi Pengantar Perangkat Keras (Hardware) Komputer Komputer adalah peralatan
Lebih terperinciKerangka Lecture. Perangkat Keras Komputer. Dasar-Dasar Pemrosesan Komputer, Database & Komunikasi Data
Dasar-Dasar Pemrosesan Komputer, Database & Komunikasi Data Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 08 Kerangka Lecture Perangkat Keras Komputer Perangkat Lunak Komputer Database, Pembuatan
Lebih terperinciOleh Lukman Hariadi
ANALISIS PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BACKTRACKING (berbentuk piramida terbalik) PROPOSAL JUDUL Diajukan Untuk Menempuh Tugas Akhir Oleh Lukman Hariadi 14201045 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciOleh : Aris Triyanto ( ) Edy Riswanto ( ) Adhi Nugroho ( )
Oleh : Aris Triyanto (11111073) Edy Riswanto (11111078) Adhi Nugroho (11111080) Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling
Lebih terperinciMASALAH, RUANG KEADAAN
MASALAH, RUANG KEADAAN PENDAHULUAN Sistem yang menggunakna kecerdasan buatan mencoba untuk memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada. Input yang diberikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Stokastik proses = { ( ), } adalah kumpulan dari variabel acak yang didefinisikan pada ruang peluang (Ω, ς, P) yang nilai-nilainya pada bilangan real. T dinamakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. meneruskan keinginan ayahnya untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang PT. Cahaya Olo Mas 3.1.1 Sejarah Organisasi Berdirinya PT Cahaya Olo Mas diawali oleh Bapak Rinaldy Tjahaja yang ingin meneruskan keinginan ayahnya
Lebih terperinciMASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS
MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS Farida Suwaibah, Subiono, Mahmud Yunus Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,, e-mail: fsuwaibah@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III GRAF BERARAH BARIS-BERHINGGA
20 BAB III GRAF BERARAH BARIS-BERHINGGA Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep pada graf berarah. Lebih lanjut, akan dibahas juga lintasan berhingga, lintasan tak hingga, dan himpunan silinder beserta
Lebih terperinciAljabar Linier Lanjut. Kuliah 1
Aljabar Linier Lanjut Kuliah 1 Materi Kuliah (Review) Multiset Matriks Polinomial Relasi Ekivalensi Kardinal Aritmatika 23/8/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Multiset Definisi Misalkan S himpunan
Lebih terperinciMODEL PETRI NET TAK BERWAKTU PADA SISTEM PRODUKSI (BATCH PLANT) DAN SIMULASINYA DENGAN PIPE2
MODEL PETRI NET TAK BERWAKTU PADA SISTEM PRODUKSI (BATCH PLANT) DAN SIMULASINYA DENGAN PIPE2 Siti Komsiyah Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan
Lebih terperinciPENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2
PENGERTIAN GRAPH 1. DEFINISI GRAPH Graph G adalah pasangan terurut dua himpunan (V(G), E(G)), V(G) himpunan berhingga dan tak kosong dari obyek-obyek yang disebut himpunan titik (vertex) dan E(G) himpunan
Lebih terperinciKOMBINATORIKA. Berapa banyak cara menyusun sebuah bilangan yang terdiri dari empat buah angka yang tidak mengandung angka yang berulang?
P a g e 1 KOMBINATORIKA Beberapa prinsip penting dalam menyelesaikan masalah kombinatorika yaitu permutasi dan kombinasi, prinsip inklusi-eksklusi, koefisien binomial, prinsip sarang merpati (pigeon hole
Lebih terperinciMesin Turing. Pertemuan Ke-14. Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Teknik Informatika
Mesin Turing Pertemuan Ke-14 Sri Handayaningsih, S.T., M.T. Email : ning_s12@yahoo.com Teknik Informatika 1 TIU & TIK Memahami konsep : 1. Definisi Mesin Turing 2. Contoh aplikasi Mesin Turing 3. Mesin
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.
6 II. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini. 2.1 Konsep Dasar Graf Pada sub bab ini akan diberikan
Lebih terperinciFLOWCHART. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
FLOWCHART Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart
Lebih terperinciPENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS AHMAD AFIF 1, SUBIONO 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciSTUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA
STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA Anis Kamilah Hayati NIM : 13505075 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi
Lebih terperinciMatriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:
MATRIKS & RELASI Matriks Matriks adalah adalah susunan skalar elemenelemen dalam bentuk baris dan kolom. Matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m n) adalah: A = a a M a 2 m a a a 2 22 M m 2
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR
TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah
Lebih terperinciGRAF PANGKAT PADA SEMIGRUP. Nur Hidayatul Ilmiah. Dr. Agung Lukito, M.S.
GRAF PANGKAT PADA SEMIGRUP Nur Hidayatul Ilmiah Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya. mia_ilmiah99@yahoo.com Dr. Agung Lukito, M.S. Jurusan Matematika,
Lebih terperinciIdentitas dosen POKOK BAHASAN. Suherman,, ST Address. : Cilegon Mobile : Ym Blog
Identitas dosen Suherman,, ST Address : Cilegon Mobile : 087 877 486 821 Email Ym Blog : leeput@yahoo.com : leeput : http://leeput.wordpress.com http://suherman628.wordpress.com POKOK BAHASAN LARIK Tujuan
Lebih terperinciBAB II. Konsep Dasar
BAB II Konsep Dasar 2. Definisi Graf Graf G = (V G,E G ) terdiri dari himpunan tidak kosong V G, disebut himpunan titik, dan himpunan E G, disebut himpunan sisi, yang beranggotakan pasangan tak terurut
Lebih terperinciSebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state
EKSPRESI REGULAR Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata bisa dinyatakan secara sederhana
Lebih terperinciMA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan
MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016 Hendra Gunawan 6 KUANTOR III: INDUKSI (c) Hendra Gunawan (2015) 2 Pernyataan Berkuantor Universal (1) Pada bab sebelumnya kita telah membahas metode
Lebih terperinciBAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH. Gambar 2.1 sistem yang menggunakan kecerdasan buatan
BAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH 2.1 MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciMatematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara RELASI. Pemodelan dan Simulasi
Matematika Diskret Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara Pemodelan dan Simulasi RELASI 1 9/26/2017 Hasil Kali Kartesian Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis AxB adalah semua pasangan
Lebih terperinciTeori Bahasa & Otomata
Teori Bahasa & Otomata Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia 1 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Matematika Dasar Bab 3 Dasar-Dasar Teori Bahasa Bab 4 Representasi Bahasa Bab 5 Klasifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.
Lebih terperinciPerancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet
Perancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet Abstrak Alfeus Leonardo, Endra Julianto, Sutanto Hadisupadmo Program Studi Teknik Fisika, Institut
Lebih terperinciImplementasi Pemrograman Dinamis dalam Pencarian Solusi Permainan Menara Hanoi
Implementasi Pemrograman Dinamis dalam Pencarian Solusi Permainan Menara Hanoi Jonathan Ery Pradana / 13508007 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciInduksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.
Induksi Matematika Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik. Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan: Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah
Lebih terperinciMODUL I PROGRAM DINAMIS
MODUL I PROGRAM DINAMIS 1.1 Tujuan Praktikum Program dinamis merupakan modul pertama yang dipelajari dalam Praktikum Stokastik. Adapun yang menjadi tujuan praktikum dalam modul program dinamis adalah sebagai
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai
BAB III LANDASAN TEORI 1. 3.1 Rekrutmen Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai atau tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga
Lebih terperinciSISTEM BILANGAN BULAT
SISTEM BILANGAN BULAT A. Bilangan bulat Pengertian Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0. Berlawanan dengan bilangan bulat adalah bilangan riil
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN
PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN Febri Nova Lenti STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta 55198 febri@akakom.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk menjelaskan pelabelan analytic mean pada graf bayangan dari graf bintang K 1,n dan graf bayangan dari graf bistar B n,n perlu adanya beberapa teori dasar yang akan menunjang
Lebih terperinciBAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,
BAB III Hidden Markov Models (HMM) 3.1 Pendahuluan Rantai Markov mempunyai state yang dapat diobservasi secara langsung. Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata, beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang
Lebih terperinciPerancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet
Perancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet Abstrak Alfeus Leonardo, Endra Julianto, Sutanto Hadisupadmo Program Studi Teknik Fisika, Institut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi
II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.. Konsep Dasar Graf Pada bagian ini akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat terhadap game. Apalagi game merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi kejenuhan akibat
Lebih terperinciyang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya (Definisi 2.1 Menurut Lipschutz, Seymour & Marc Lars Lipson dalam
2.1 Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean dapat didefinisikan secara abstrak dalam beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menspesifikasikan unsur unsur pembentuknya dan operasi operasi yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merepresentasikan daftar kebutuhan sistem yang akan dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan
Lebih terperinciMasalah Deadlock. Contoh Persimpangan Jalan. Resource-Allocation Graph. Deadlock
Mata Kuliah : Sistem Operasi Kode MK : IT-012336 8 Deadlock Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi Masalah Deadlock Sekumpulan proses sedang blocked karena setiap proses sedang menunggu (antrian)
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game atau permainan, telah diciptakan sejak masa sebelum masehi sebagai media hiburan bagi orang orang yang ikut memainkannya, atau juga hiburan bagi orang
Lebih terperinciEKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA
Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com
Lebih terperinciInteraksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs
Interaksi Manusia dan Komputer (Pengantar User Interface) Dosen : Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Gambar Ilustrasi CONTENTS: 1 2 3 PENGANTAR ANTARMUKA INPUT-OUTPUT PC JENIS PERANGKAT INPUT-OUTPUT PC
Lebih terperinciPencarian Solusi Optimal dalam Permainan Congklak dengan Program Dinamis
Pencarian Solusi Optimal dalam Permainan Congklak dengan Program Dinamis Muchamad Surya Prasetyo Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciPENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA
PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA Penerapan Graf dan Pohon dalam Sistem Pertandingan Olahraga Fahmi Dumadi 13512047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan
Lebih terperinciStatistika & Probabilitas. Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T
Statistika & Probabilitas Sumber: Materi Kuliah Statistika Dr. Ir. Rinaldi Munir, M.T Kejadian Kejadian adalah himpunan bagian (subset) dari ruang sampel S. Dapat dipahami, kejadian adalah himpunan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem berskala besar (Large-Scale System) adalah suatu sistem yang dibangun oleh beberapa subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain. Terdapat beberapa pendekatan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Perancangan Game Tendangan Pinalti Adapun rancangan dari Game tendangan pinalti adalah dengan menggunakan desain yang dibuat pada software dan ActionScript pada
Lebih terperinciTunggu. Bicara. Tutup. Stop
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa pembuatan program : 1. Operasi Input/Output (I/O) Input pembacaan data kedalam komputer Output penulisan data keluar dari komputer 2. Penggunaaan variable
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL VII
SOAL SESI 2 OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII BIDANG INFORMATIKA 10 AGUSTUS 2008 MAKASSAR, SULAWESI SELATAN Selamat Bekerja, Berkompetisi, Jadilah Yang Terbaik! Kartu 1 Nama Program: kartu1.pas / C / CPP Pak
Lebih terperinciGRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT
GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT TRY AZISAH NURMAN Jurusan Matematik Fakultas Sains Teknologi, UINAM chicha_chirwan@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. No. Edisi: Januari Juni 0 Artikel No.: Halaman:
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI
BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI Sistem operasi berkaitan erat dengan pengoperasian computer. Computer merupakan perangkat elektronik yang dirancang untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi
Lebih terperinciBAB 8 PENGENALAN KONTROL INPUT/OUTPUT
BAB 8 PENGENALAN KONTROL INPUT/OUTPUT Definisi dan Persyaratan Kontrol I/O Sebuah sistem kontrol I/O bertujuan untuk memberikan bantuan kepada user untuk memungkinkan mereka mengakses berkas, tanpa memperhatikan
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
MATERI : TRANSFORMASI BALIKAN (VI.C) Disusun Oleh: 1. KARMILA 2. NURMALINA 3. DWINDA JANUARTI 4. YUYUN MARNITA 5. ROVELI 6. MIKA MARDASARI 7. IKA NURSINTA 8. LISA MAYANI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2.1. Konsep Dasar Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan terurut
Lebih terperinciPerangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output
Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut
Lebih terperinciMata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 2
Relasi Relasi antara himpunan A dan himpunan B didefinisikan sebagai cara pengawanan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. ilustrasi grafis dapat dilihat sebagai berikut: - Relasi Biner Relasi
Lebih terperinciPenerapan Graf dalam Game dengan Kecerdasan Buatan
Penerapan Graf dalam Game dengan Kecerdasan Buatan Azwar Tamim Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: if16109@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas penggunaan graf di dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA (PLTH) DENGAN METODE PETRI NET TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA (PLTH) DENGAN METODE PETRI NET TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung
II.TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung dalam penelitian ini. 2.1. Konsep Dasar Teori Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan terurut
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata
Lebih terperinciA. Mati Lampu. Format Masukan. Format Keluaran. Contoh Masukan. Contoh Keluaran
A. Mati Lampu 1 detik 6 MB Pada musim hujan seperti ini, kompleks perumahan Pak Chanek sering mengalami mati lampu. Rumah Pak Chanek memiliki N (1 N 100) buah lampu. Tentu saja, apabila sedang terjadi
Lebih terperinciPERKALIAN CARTESIAN DAN RELASI
RELASI Anggota sebuah himpunan dapat dihubungkan dengan anggota himpunan lain atau dengan anggota himpunan yang sama. Hubungan tersebut dinamakan relasi. Contoh Misalkan M = {Ami, Budi, Candra, Dita} dan
Lebih terperinci