RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN (Review Desember 2017)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN (Review Desember 2017)"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN (Review Desember 2017) PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DINAS PENDIDIKAN Jl. Jaksa Agung Suprapto 77 Telp. (0323) SAMPANG disdiksampang@yahoo.co.id Telpon/Fax :

2 DAFTAR ISI Halaman Cover... Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penyusunan Renstra BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas 2-1 Pendidikan Sumber Daya SKPD Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan dan Peluang Pengembangann SKPD BAB IIII ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas, Fungsi Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah Terpilih Telaahan Renstra K/L & Renstra SKPD Propinsi Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isu isu Strategis BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN, STRATEGI DAN 4-1 KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Strategi dan Kebijakan. 4-5 BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR 5-1 KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program dan Kegiatan Indikator Kinerja BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD 6-1 BAB VII : P E N U T U P Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang (Review Seri 2) 1-2

3 DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN (GLOSSARY) A AMK = Angka Mengulang Kelas APBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APK = Angka Partisipasi Kasar APM = Angka Partisipasi Murni APS = Angka Partisipasi Sekolah APTS = Angka Putus Sekolah B BAN = Badan Akreditas Nasional BAPPEDA = Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAWASDA = Badan Pengawas Daerah BKM = Bantuan Khusus Murid BOP = Biaya Operasional Penyelenggaraan BOS = Bantuan Operasional Sekolah BOSDA = Bantuan Operasional Sekolah Daerah BOMM = Bantuan Operasional Manajemen Mutu BPK = Badan Pemeriksa Keuangan BPKB = Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKP = Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPPNFI = Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal BSNP = Badan Standar Nasional Pendidikan C CSR = Corporate Social Resposibility CTL = Contextual Teaching and Learning (Pembelajaran Kontekstual) D DAK = Dana Alokasi Khusus DAU = Dana Alokasi Umum DBH = Dana Bagi Hasil Dekonsentrasi = Pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat Depdiknas = Departemen Pendidikan Nasional DPISS = District Planning Information Support Sistem DPRD = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Disparitas = Perbedaan konsep dan standar Distance Learning = Pembelajaran jarak jauh E EDI = Education Development Index EFA = Education for All F Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang ix

4 FGD = Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) G Gender = Kesamaan peluang dan kesempatan dalam bidang sosial, polotik dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan, kaya miskin, orang cacat dan tidak, desa kota, atau sifat-sifat yang deletakkan pada laki-laki atau perempuan yang dibangun oleh sosial dan budaya H HAN = Hari Anak Nasional HDI = Human Development Index I IKK = Indikator Kinerja Kunci Inpres = Instruksi Presiden IPA = Ilmu Pengetahuan Alam IPM = Indeks Pembangunan Manusia IPS = Ilmu Pengetahuan Sosial IPTEK = Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ISO = International Standard Operations J Jardiknas = Jejaring Pendidikan Nasional K KB = Kelompok Bermain KBK = Kurikulum Berbasis Kopetensi KF = Keaksaraan Fungsional KKN = Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKG = Kelompok Kerja Guru KKKS = Kelompok Kegiatan Kepala Sekolah KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal KKPS = Kelompok Kegiatan Pengawas Sekolah KTSP = Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan L LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Learning Resources Center = Pusat Sumber Belajar LI = Laporan Individu Sekolah Life Skills = Kecakapan hidup Life Long Education = Pendidikan sepanjang hayat Litbang = Penelitian dan Pengembangan Literasi = Melek Aksara LKP = Lembaga Kursus dan Pendidikan LPMP = Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPTK = Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LSK = Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang x

5 M MA = Madrasah Aliyah MAK = Madrasah Aliyah Kejuruan MBS = Manajemen Berbasis Sekolah MDGs = Millennium Development Goals Mendiknas = Menteri Pendidikan Nasional MGMP = Musyawarah Guru Mata Pelajaran MI = Madrasah Ibtidaiyah Misi = Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi MKKS = Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKPS = Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Musrenbang = Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional MTs = Madrasah Tsanawiyah N N/A = Not Available P PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Formal = TK/TKLB dan pendidiknya disebut Guru PAUD Nonformal = Play Group, Posyandu, Tempat Penitipan Anak, Home Schooling, dan pendidiknya disebut Tutor PDB = Produk Domistik Bruto PEK = Pengembangan Ekonomi Kreatif Permendiknas = Peraturan Menteri Pendidikan Nasional PKBM = Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKH = Pendidikan Kecakapan Hidup PNFI = Pendidikan Nonformal dan Informal PP = Peraturan Pemerintah PSB = Penerimaan Siswa Baru PTK-PNF = Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Nonformal PUG = Pengarusutamaan Gender Prodi = Prigram Studi PTK PAUD = Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan anak Usia Dini R RA = Raudatul Athafal Reaching The Unreached = Perserta Didik yang Tak Terjangkau Pendidikan Formal Renstra = Rencana Strategi Renja = Rencana Kerja RKB = Ruang Kelas Baru RKPD = Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKAS/M = Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah RKS/M = Rencana Kerja Sekolah/Madrasah RKTS/M = Rencana Kerja Tahunan Sekolah/Madrasah RPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN = Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang xi

6 RPPNJP = Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang RSBI = Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional S Satker = Satuan Kerja SBI = Sekolah Bertaraf Internasional SD = Sekolah Dasar SDLB = Sekolah Dasar Luar Biasa SDM = Sumber Daya Manusia Sisdiknas = Sistem Pendidikan Nasional SKB = Sanggar Kegiatan Belajar SKL = Standar Kompetensi Lulusan SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah SLB = Sekolah Luar Biasa SM = Sekolah Menengah SMA = Sekolah Menengah Atas SMLB = Sekolah Menengah Luar Biasa SMK = Sekolah Menengah Kejuruan SMP = Sekolah Menengah Pertama SMPLB = Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa SNP = Standar Nasional Pendidikan SOP = Standar Operasi dan Pendidikan SSSE = Supported School Self Evaluation SPI = Sistem Pengendalian Internal SPM = Standar Pelayanan Minimal SST = Sistem Skoring Terpadu untuk penerimaan siswa baru Stakeholders = Orang atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan, keterlibatan atau investasi dalam suatu organisasi Strategi = Rencana yang menguraikan pola keputusan yang diambil tentang bagaimana organisasi akan mewujudkan misi dan mencapai visinya dengan sumber daya yang tersedia serta menghadapi persaingan dan tantangan SUKMA = Surat Keterangan Melek Aksara T Tata Nilai = Pandangan hidup adan kesepakatan atas norma dalam mengelola organisasi TBM = Taman Baca Masyarakat Tendik = Tenaga Pendidik TIK = Teknologi Informasi dan Komunikasi TK = Taman Kanak kanak U UASBN = Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional UKM = Uji Kendali Mutu UKS = Usaha Kesehatan Sekolah UN = Ujian Nasional UNPK = Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan UNESCO = United Nations Education, Scientific and Cultural Organization UPT = Unit Pelaksana Teknis Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang xii

7 USB = Unit Sekolah Baru UU = Undang Undang UUD 1945 = Undang Undang Dasar 1945 V Vokasi = Keahlian Terapan W Wajar = Wajib Belajar WB = Warga Belajar WCU = World Class University WDP = Wajar Dengan Pengecualian WTP = Wajar Tanpa Pengecualian WTO = World Trade Organization Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang xiii

8 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur serta berkat rahmat Allah SWT, akhirnya Review Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun dapat diwujudkan. Hal ini berkat kerja keras semua pihak khususnya Tim Penyusun Review Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang yang telah menyiapkan dokumen Review Renstra edisi ke-2 tahun Dokumen Review Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun disusun sebagai pedoman dan arah pembangunan pendidikan yang akan dicapai dalam periode Review Renstra Dinas Pendidikan disusun dengan mengacu pada Visi dan Misi Bupati Sampang terpilih, dengan fokus pada Meningkatkan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan pada Semua Jenjang Pendidikan. Kami jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mengharapkan kritik, saran dan masukkan dari semua pihak, demi suksesnya seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dalam Review Rencana Strategis ini. Semoga niat yang mulia ini mendapat Ridho Allah SWT. Amin. Sampang, Desember 2017 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang H. M. JUPRI RIYADI, SH, S.Pd NIP Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang i

9 Renstra Dinas Pendidikan Kab. Sampang ii

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap satuan perangkat SKPD diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai proyeksi program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD dalam 5 tahun mendatang dengan mengacu pada Permendagri No.54 Tahun Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD mencakup: tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra; program prioritas dan target kinerja serta lokasi program prioritas. Dasar dalam penyusunan Renstra SKPD adalah gambaran Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih, yang menjadi landasan dalam penyusunan RPJM Daerah. Dalam Penyusunan dokumen Renstra SKPD mengacu dari Permendagri No. 54 Tahun 2010 SKPD diarahkan untuk tidak saja mengacu pada dokumen perencanaan daerah semata, namun juga dipersyaratkan untuk melihat dokumen perencanaan jangka panjang dan menengah pada instansi vertikal, baik pada level pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Dari ketentuan ini terkandung maksud, melalui Permendagri No. 54 Tahun 2010 ini diupayakan adanya sinergitas dan keselarasan antara dokumen perencanaan pembangunan (baik jangka panjang, menengah dan tahunan) antara pemerintah pusat, provinsi dan kab/kota. Konsep dan definisi perencanaan pembangunan menjadi lebih luas dan komprehensif, dimana terminologi perencanaan bukan saja merupakan perwujudan visi dan misi semata, namun terkadung konsep estimasi terhadap penganggaran, evaluasi dan proyeksi sumber-sumber perencanaan. Untuk itu, diperlukan suatu sistem perencanaan pendidikan yang dapat mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Bertolak dari kebijakan dan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Proses penyusunan Renstra SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan data, analisa data, penetapan isu dan sasaran strategis, dan konsultasi publik. Renstra 1-1

11 yang disusun ini berdasarkan pada data dan mengupayakan pelibatan stakeholders yang lebih luas sehingga akan memberikan dukungan pada tahap pelaksanaan perencanaan 1.2 Landasan Hukum Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang disusun berdasarkan landasan hukum yang disamping memberikan aspek legal; memberikan gambaran tentang komponen-komponen yang harus dipersiapkan dan dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku. Adapun landasan hukum adalah: 1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan, Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 1-2

12 Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 8) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 11) Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112); 12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150); 14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89); 16) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19); 17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 1-3

13 18) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 19) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 20) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010; 21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 22) Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun 2010 Nomor: 0199/M PPN/04/2010 Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ; 23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD tahun 2014; 25) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 01 Tahun 29 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Timur ; 26) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur ; 27) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten 1-4

14 Sampang Tahun ) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang; 29) Peraturan Daerah Kabupaten Sampang No 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kabupaten Sampang; 30) Peraturan Bupati No 41 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kabupaten Sampang; 31) Peraturan Daerah No 28 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyelenggaran Pendidikan Kabupaten Sampang. 32) Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ) Peraturan Bupati Sampang Nomer 75 Tahun 2016, tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. 1.3 Maksud dan Tujuan Renstra merupakan dokumen induk perencanaan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Sebagai dokumen induk, Rentra Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang harus dijadikan rujukan oleh pimpinan/pejabat Dinas Pendidikan dalam menyusun rencana kerja tahunan maupun rencana kerja unit kerja atau unit pelaksana teknis yang ada dibawah Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang adalah memberikan arah pelaksanaan/ penyelenggaraan pembangunan pendidikan untuk jangka waktu lima tahun mendatang, dalam rangka kelanjutan pembangunan jangka menengah, sehingga secara bertahap dapat mewujudkan masyarakat cerdas Islami. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengimplementasikan tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Sampang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. 2. Menjadi landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara berkelanjutan. 3. Menjamin komitmen terhadap kesepakatan program yang sudah dibahas secara partisipasif antar semua komponen, mulai dari saat 1-5

15 penyusunan, penuangan ke dalam Dokumen Renstra hingga penjabarannya ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RENJA dan RAPBD). Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang berisikan program-program kerja yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun ke depan. Program-program ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan atau mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan. Tercapainya sasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang beserta sasaran satuan kerja lain, secara simultan, diharapkan mampu mewujudkan pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Sampang. Tercapainya sasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang harus memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian sasaran bahkan tujuan Pemerintah Kabupaten Sampang. 1.4 Sistematika Penulisan Renstra Sistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penyusunan BAB II : Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra K/L 3.4 Telaahan Rencana Tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka menengah SKPD 1-6

16 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif 5.1 Program dan Kegiatan 5.2 Indikator Kinerja 5.3 Kebutuhan Pendanaan Indikatif BAB VI : Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD BAB VII : Penutup. 1-7

17 BAB II GAMBARAN UMUM SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Berdasarkan Perda No. 27 Tahun 2008 dan mengacu pada PP 41/2007, Tugas Pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Sampang No 41 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sampang. Agar organisasi lembaga ini dapat menjalankan tugas dan fungsinya, maka dengan Peraturan Bupati Sampang No 41 Tahun 2008 telah ditetapkan Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Namun pada bulan Desember 2016 tetah dilakukan perubahan atas perbub No. 41 Tahun 2008, dengan Peraturan Bupati Nomer 75 Tahun 2016 Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mempunyai Lima fungsi sebagai berikut: 1. perumusan kebijakan bidang pendidikan; 2. pelaksanaan kebijakan bidang pendidikan; 3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pendidikan; 4. pelaksanaan administrasi dinas bidang pendidikan; dan 5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program. c. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahi : 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; 2. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal d. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, membawahi : 1. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Dasar; 2-1

18 2. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Dasar; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Dasar e. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, membawahi : 1. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Menengah Pertama; 2. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Menengah Pertama; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Menengah Pertama; f. Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, membawahi: 1. Seksi Mutasi dan Promosi; 2. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Karier; 3. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian. g. UPT Dinas dan h. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 2-2

19 Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG SESUAI PERBUP NO 75 TAHUN 2016 KEPALA DINAS H. M. JUPRI RIYADI, SH, S.Pd NIP SEKRETARIS KEL. JAB. FUNGSIONAL Drs. H. NOR ALAM. M.Si NIP KASUBBAG. UMUM Moh. Umar NIP KASUBAG KEUANGAN Hj. Nurul Fatilah, SE NIP KASUBBAG. PROGRAM A Modjalli, S.Sos NIP Bidang PAUD dan PNFI SUBAIRIYANTO, S.Pd NIP Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Drs. H. Ach. Mawardi, M.Pd NIP Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama BOEDIONO, SH NIP Bidang Guru dan Bidang Kependidikan ARIEF BUDIANSOR Nip Kasi pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Erny Yuliati Rahayu, SE NIP Kasi Pendidikan Non Formal & Informal (PNFI) Dewi Hainunatul F, S.H NIP Kasi Sarpras PAUD & PNFI Kasi Kurikulum Pembinaan SD Rahmad Aryanto, S.Pd, M.Si NIP Kasi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Dasar; Kasi Kurikulum Pembinaan SMP Dr. Amir Sholeh, M.Si NIP Kasi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan SMP Abdul Rahman, S.Pd, MM IP Kasi Mutasi Dan Promosi Ach. Badrut Tamam, M.Si NIP Kasi Perencanaan dan Pengembangan Karier Ach. Fathori, S.H NIP Sri Hartatik, S.Pd NIP Hari Agustini, S.Pd, M.Pd NIP Kasi Sarpras Pembinaan SD Akh. Roji'un NIP Kasi Sarpras Pembinaan SMP Rizky Maula A., S.Kom NIP UPTD Kasi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Achmad Jasuli, S.Pd, M.Si NIP Sekretaris Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, pendidikan, hubungan masyarakat dan protocol. Adapun fungsi Sekretaris adalah sebagai berikut: a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi keuangan; c. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan; e. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan dan perpustakaan; f. Pembinaan organisasi dan tatalaksana Dinas; 2-3

20 g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana Dinas; h. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perundang-undangan; i. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, rencana anggaran, pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaannya; j. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pembinaan sumber daya manusia; k. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yudisial); l. Pelaksanaan koordinasi perencanaan jaringan teknologi informasi dan pemeliharaannya ( maintenance ); m. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang; n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sekretaris membawahi: A. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas: a. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat, penggandaan naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan; b. melaksanakan urusan rumah tangga dan keprotokolan; c. melaksanakan tugas bidang hubungan masyarakat; d. menyusun perencanaan dan pelaksanaan urusan kepegawaian; e. melaksanakan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan, perawatan perlengkapan kantor dan pengamanan; f. membantu penyelesaian masalah hukum di luar pengadilan (non yudisial); g. menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-undangan; h. menyiapkan bahan perencanaan jaringan teknologi informasi dan pemeliharaannya ( maintenance ); dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris B. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; b. melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan termasuk penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan; c. melaksanakan pengelolaan akuntansi keuangan; 2-4

21 d. melaksanakan pengadministrasian dan penatausahaan keuangan; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. C. Sub Bagian Program Sub Bagian Program mempunyai tugas: a. menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program; b. melaksanakan pengolahan data dan perencanaan program; c. menghimpun data, menyusun Rencana Strategis Dinas dan evaluasinya d. menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran, Rencana Kerja dan evaluasinya; e. menyiapkan bahan perencanaan sistem penganggaran dan kebijakan; f. menyiapkan bahan monitoring serta evaluasi organisasi dan pelaporan; g. menyusun Laporan Capaian Program Kegiatan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris 2. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pengelolaan, pelaksanaan dan pembinaan serta fasilitasi penerapan standar teknis bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal. Adapun fungsi dari Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal adalah: a. perencanaan dan pelaksanaan anggaran seluruh Seksi pada Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; b. penyelenggaraan/penerapan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; c. penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; d. penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; 2-5

22 e. penetapan bahan ajar yang relevan pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal f. petunjuk pelaksanaan kegiatan pendidik, siswa dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; g. penetapan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; h. pemantauan dan pengevaluasian kegiatan pendidik, siswa dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; i. penetapan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar-mengajar Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; j. pelaksanaan fasilitasi pengembangan soal-soal ujian dan penilaian hasil belajar Pendidikan Non Formal dan Informal; k. penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; l. pelaksanaan fasilitasi akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Dikmas; m. pemberian ijin operasional, rekomendasi pendirian dan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; n. pelaksanaan pendataan, pembinaan, dan pemberdayaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; o. pengkoordinasian dan persiapan pelaksanaan pemberian bantuan pendidikan kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; p. pelaksanaan usulan pembangunan sekolah, rehabilitasi gedung sekolah, dan pembangunan kantor serta bangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; dan` q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal membawahi: A. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, mempunyai tugas: 2-6

23 a) merencanakan dan melaksanakan anggaran Seksi pada Pendidikan Anak Usia Dini; b) menyelenggarakan/menerapkan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini; c) menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Pendidikan Anak Usia Dini; d) menyusun kelender dan bahan ajar Pendidikan Anak Usia Dini; e) menyusun petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar-mengajar Pendidikan Anak Usia Dini; f) menetapkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini; g) mengadakan pengembangan manajemen untuk peningkatan mutu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini; h) memfasilitasi pelaksanaan akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini, yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; i) memberikan ijin operasional pendirian dan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini; j) melaksanakan pendataan, pembinaan, dan pemberdayaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini; k) mengkoordinasikan dan mempersipakan pelaksanaan pemberian bantuan pendidikan kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini; dan l) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal. B. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal, mempunyai tugas: a) merencanakan dan melaksanakan anggaran Pendidikan Non Formal dan Informal; b) menyelenggarakan/menerapkan kurikulum Pendidikan Non Formal dan Informal; c) menetapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Pendidikan Non Formal dan Informal; d) menetapkan kelender, bahan ajar dan jam efektif Pendidikan Non Formal dan Informal; e) menetapkan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik Pendidikan Non Formal dan Informal; 2-7

24 f) menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajarmengajar Pendidikan Non Formal dan Informal; g) menetapkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Non Formal dan Informal; h) mengadakan pengembangan manajemen peningkatan mutu lembaga Pendidikan Non Formal dan Informal; i) memfasilitasi pelaksanaan akreditasi Pendidikan Non Formal dan Informal yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; j) memberikan ijin operasional pendirian dan penyelenggaraan Pendidikan Non Formal dan Informal; k) melaksanakan pendataan, pembinaan, dan pemberdayaan lembaga-lembaga Pendidikan Non Formal dan Informal; l) mengkoordinasikan dan mempersipakan pelaksanaan pemberian bantuan pendidikan kepada lembaga Pendidikan Non Formal dan Informal; dan m) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal. C. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal, mempunyai tugas: a) merencanakan dan melaksanakan anggaran Sarana dan Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; b) melaksanakan pembangunan lembaga, rehabilitasi gedung, dan pembangunan kantor serta bangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; c) melaksanakan pendistribusian subsidi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; d) melaksanakan pengadaan, pendistribusian bantuan sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal; dan e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan Informal. 2-8

25 3. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Bidang Pembinaan Sekolah Dasar mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Pembinaan Sekolah Dasar. Bidang tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah Dasar; b. pengkoordinasian pengelolaan kurikulum Sekolah Dasar c. pengkoordinasian pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar; d. pengkoordinasian pengelolaan pembinaan kelembagaan, peserta didik dan pembiayaan Sekolah Dasar; e. penyusunan rencana kerja Bidang pembinaan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi; f. pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Inklusi; g. penyusunan kurikulum muatan lokal pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi h. penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penilaian pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Inklusi; i. penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi; j. pengusulan penetapan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi; k. pengadaan pengembangan kelembagaan, peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi; l. pemfasilitasian pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Dasar, yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Dasar dan pelaksana akreditasi lainnya; m. perencanaan dan pelaksanaan pembinaan prestasi siswa Sekolah Dasar dan pendidikan inklusi; n. pengusulan penetapan, pendirian dan penutupan lembaga pendidkan Sekolah Dasar; o. pelaksanaan Pembinaan pengelolaan dan penggunaan Biaya Operasional sekolah dan bantuan atau subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Dasar; p. pembantuan fasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Dasar; 2-9

26 q. pengusulan kebutuhan sarana dan prasarana Pendidkan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; r. pengawasan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi gedung dan ruang belajar pendidikan sekolah Dasar, serta distribusi pengadaan sarana pendidikan Sekolah Dasar; dan s. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar membawahi: A. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Dasar, mempunyai tugas: a. mensosialisasikan dan mengawasi pelasanaan kurikulum pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; b. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; c. menyusun dan menyebarluaskan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; d. menyusun Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; e. menetapkan bahan ajar yang relevan pada pendidikan Sekolah Dasar f. menyusun petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajarmengajar pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; g. menyusun soal dan mengendalikan pelaksanaan ujian Sekolah Dasar; h. mendistribusikan Blanko Ijazah; i. mengkoordinir Pengiriman Pelatihan-pelatihan guru Pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Inklusi; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar. B. Seksi Pembinaan Kelembagaan, Peserta didik dan Pembiayaan Sekolah Dasar, mempunyai tugas: a. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa dan peserta didik pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; b. melakukan Pembinaan kelembagaan ke Sekolah Dasar; c. menyusun pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pendidikan Sekolah Dasar serta mengendalikan pelaksanaannya; 2-10

27 d. menyusun petunjuk pelaksanaan pengelolaan pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Inklusi; e. mengadakan pengembangan kelembagaan peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; f. membantu pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Dasar. Badan Akreditasi Nasional - dan pelaksanaan akreditasi lainnya; g. menetapkan pendirian dan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar; h. melaksanakan pembinaan prestasi siswa Sekolah Dasar dan Pendidikan Inklusi; i. melakukan Pembinaan penyusunan Rencana Kerja Sekolah; j. melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan Biaya Operasional Sekolah dan bantuan atau subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Dasar; k. membantu memfasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Dasar; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar. C. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Dasar, mempunyai tugas: a. melakukan pendataan, perencanaan dan pemenuhan sarana dan prasarana lembaga pendidikan Sekolah Dasar; b. merencanakan dan melaksanakan pembangunanan dan rehabilitasi ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang belajar, dan ruang-ruang lainnya pada pendidikan Sekolah Dasar c. merencanakan dan melaksanakan pemberian bantuan alat peraga pembelajaran, buku pelajaran dan buku referensi perpustakaan pendidikan Sekolah Dasar; d. merencanakan dan memberi bantuan peralatan IT untuk pendidikan Sekolah Dasar; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar. 2-11

28 4. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai fungsi: a. rencana kerja Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama; c. pengkoordinasian pengelolaan kurikulum Sekolah Menengah Pertama; d. pengkoordinasian pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama; e. pengkoordinasian pengelolaan pembinaan kelembagaan, peserta didik dan pembiayaan Sekolah Menengah Pertama; f. pelaksanaan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inklusi; g. penyusun kurikulum muatan lokal pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi; h. penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan penilaian pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inklusi; i. penetapan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi; j. pengusulan penetapkan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan penerimaan peserta didik pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi; k. pelaksanaan pengembangan kelembagaan, peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi l. pemfasilitasian pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama, yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Menengah Pertama, dan pelaksana akreditasi lainnya; m. perencanaan dan pelaksanaan pembinaan prestasi siswa Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan inklusi; n. pengusulan penetapan, pendirian dan penutupan lembaga pendidkan Sekolah Menengah Pertama. 2-12

29 o. pelaksanaan Pembinaan pengelolaan dan penggunaan Biaya Operasional Sekolah dan bantuan atau subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama. p. pembantuan fasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama. q. Pengusulan kebutuhan sarana dan prasarana Pendidkan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi r. pengawasan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi gedung dan ruang belajar pendidikan Sekolah Menengah Pertama, serta distribusi pengadaan sarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama. s. pemfasilitasian kegiatan Pendidikan Menengah, pendidikan layanan khusus dan perguruan tinggi; dan t. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama membawahi: A. Seksi Kurikulum Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas: a. mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; b. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; c. menyusun dan menyebarluaskan kelender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; d. menyusun Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; e. menetapan bahan ajar yang relevan pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama; f. menyusun petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar-mengajar pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; g. menyusun soal dan mengendalikan pelaksanaan ujian pendidikan Sekolah Menengah Pertama h. mendistribusikan Blanko Ijazah; i. mengkoordinir Pengiriman Pelatihan-pelatihan guru Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inklusi; j. memfasilitasi kegiatan Pendidikan Menengah, pendidikan layanan khusus dan perguruan tinggi; dan 2-13

30 k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. B. Seksi Pembinaan Kelembagaan, peserta didik dan Pembiayaan Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, mempunyai tugas: a. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa dan peserta didik pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; b. melakukan Pembinaan kelembagaan ke Sekolah Menengah Pertama; c. menyusun pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pendidikan Sekolah Menengah Pertama serta mengendalikan pelaksanaannya; d. menyusun petunjuk pelaksanaan pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama, dan Pendidikan Inklusi; e. mengadakan pengembangan kelembagaan peningkatan mutu berbasis sekolah pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; f. membantu pelaksanaan akreditasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Badan Akreditasi Nasional- dan pelaksana akreditasi lainnya; g. menetapkan pendirian dan penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Pertama h. melaksanakan pembinaan prestasi siswa Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi; i. melaksanakan pendataan dan pembinaan kelembagaan Sekolah Menengah Pertama dan pendidikan Inbklusi secara berkala; j. melakukan Pembinaan penyusunan Rencana Kerja Sekolah; k. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Tata Kelola Biaya Operasional Sekolah dan bantuan/subsidi lainnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama; l. melaksanakan fasilitasi pengelolaan Program Indonesia Pintar pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 2-14

31 C. Seksi Sarana dan Prasarana Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas: a. mengadakan perencanaan pemenuhan kebutuhan Sarana dan prasarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Inklusi b. merencanakan, melaksanakan pembangunanan dan rehabilitasi ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang belajar, dan ruang-ruang lainnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama; c. merencanakan dan melaksanakan kegiatan rehabilitasi ruang kelas, ruang belajar dan ruang-ruang lainnya pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama; d. merencanakan dan melaksanakan kegiatan bantuan alat peraga pembelajaran serta buku pelajaran dan buku referensi perpustakaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama; e. merencanakan dan memberi bantuan peralatan Teknologi Informasi untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 5. Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Guru dan Tenaga Kependidikan. Adapun fungsi Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pendataan dan analisis keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan; b. penetapan bahan kebijakan tehnis pembinaan tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan; c. pelaksanaan pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan; d. penyusunan dan melaksanakan program standarisasi kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan. e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan karier Guru dan Tenaga Kependidikan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 2-15

32 Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, membawahi: A. Seksi Mutasi dan Promosi mempunyai tugas: a. melaksanakan pendataan dan analisis kenaikan pangkat jabatan guru dan tenaga kependidikan; b. melaksanakan proses kenaikan pangkat dan berkala jabatan guru dan tenaga kependidikan; c. melaksanakan usulan promosi dan mutasi guru dan tenaga kependidikan; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan B. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Karier mempunyai tugas: a. Melaksanakan pendataan/analisis kebutuhan guru dan tenaga kependidikan b. melaksanakan proses sertifikasi guru dan tenaga kependidikan; c. melaksanakan pelatihan dalam rangka sertifikasi jabatan guru dan tenaga kependidikan; d. melaksanakan perencanaan pengembangan karier guru dan tenaga kependidikan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan. C. Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas: a. melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas guru dan tenaga kependidikan; b. melaksanakan pengawasan pelaksanaan tugas guru dan tenaga kependidikan; c. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas guru dan tenaga kependidikan; d. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas guru dan tenaga kependidikan; e. menyiapkan bahan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan; f. menyiapkan bahan pengembangan karier bagi guru dan tenaga pendidikan; g. menyiapkan bahan dalam rangka memproses kedudukan hukum pegawai bagi guru dan tenaga kependidikan; dan 2-16

33 h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan. UPT adalah unsur pelaksana teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dan UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas. Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi UPT Dinas diatur dalam Peraturan Bupati tersendiri. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional tertentu yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku Sumber Daya SKPD sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, yang mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional. Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan sebanyak 81 orang PNS dengan rincian: Golongan IV = 24 orang ; Golongan III = 45 orang ; Golongan II = 12 orang ; Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan, terdiri dari: S3 = 1 orang ; S2 = 30 orang ; S1 = 30 orang ; D3 = 2 orang ; SMA = 18 orang ; Total asset yang dimiliki Dinas Pendidikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp dengan rincian pertahun sebagai berikut: asset tahun 2008 sebesar Rp ,- tahun 2009 sebesar Rp ,- tahun 2010 sebesar Rp ,- tahun 2011 sebesar Rp ,- tahun 2012 sebesar Rp ,-, 2-17

34 Selain sumber daya yang disebutkan diatas, sumber daya yang dimiliki di satuan pendidikan adalah sebagai berikut: a. Perkembangan Penduduk Usia 4-6 Tahun dan Perkembangan TK dan SLB Sebagaimana disajikan pada Tabel 7, selama lima tahun terakhir jumlah peserta didik Taman Kanak-kanak terus meningkat, dari sebanyak orang pada tahun 2008 meningkat menjadi orang pada tahun Peningkatan jumlah peserta didik tersebut juga disertai dengan peningkatan jumlah lembaga, ruang kelas dan guru TK serta peningkatan APK-nya. Tabel 2.2 Perkembangan Penduduk, Siswa, Guru, Sekolah, Ruang Kelas, Angka Partisipasi Kasar Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Luar Biasa Tahun 2008 s.d No Komponen Satuan A B Taman Kanak-Kanak 1.Penduduk Usia 5-6 Th Orang 43,640 22,304 23, Siswa Orang 8,393 4,837 7, Guru Orang Sekolah Lemb Ruang Kelas Ruang Sekolah Luar Biasa 1. Penduduk Usia 5-6 Orang 43,640 22,304 23, Penduduk Th 7-12 Th Orang 153, ,47 132, ,28 3. Siswa Orang Guru Orang Sekolah Lemb Kelas Ruang Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2008 s/d Namun, sebaliknya, jumlah penduduk usia Taman Kanak-kanak atau penduduk usia 4 sd 6 tahun di Kabupaten Sampang meningkatnya relatif rendah bahkan turun dengan jumlah sebanyak orang pada tahun 2006 menjadi orang pada tahun Hal yang sama terjadi pada jenis pendidikan SLB, jumlah siswa, guru, lembaga dan ruang kelasnya relatif tetap meskipun ada kecendrungan naik, tetapi sebaliknya jumlah penduduk usia penyandang kecacatan konstan. b. Perkembangan Penduduk Usia 7-12 Tahun dan Perkembangan SD/MI Berbeda dengan jenjang TK serta SLB, pada jenjang pendidikan SD/MI, peningkatan jumlah siswa dan peningkatan APM dan APK SD/MI pada kurun waktu tahun 2008 sd tahun 2012 terjadi fluktuasi, juga disertai dengan penurunan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun sebagaimana data pada Tabel

35 Tabel 2.3 Perkembangan Penduduk, Siswa, Guru, Sekolah, Ruang Kelas Dan Angka Partisipasi Kasar SD dan MI Tahun 2008 s.d No. Komponen Satuan Penduduk Usia 7-12 Orang 153, , ,17 119,28 118,95 2 Siswa tahun Baru Tingkat I Orang 13,949 18,519 21, , ,212 8 a. SD Orang 13,949 13,680 13,357 17,639 12,266 b. MI Orang 12,366 4,839 8,031 13,019 8,946 3 Siswa Orang 160, , , , ,53 2 a. SD Orang 97,049 94,460 96,264 88,021 85,671 b. MI Orang 63,025 55,941 53,291 51,230 48,861 4 Siswa Usia 7-12 Thn Orang 145, , , , ,30 3 a. Tingkat SD/MI Orang 144, , , , ,23 5 b. Tingkat Orang 3,439 3,439 6,401 3,488 7,068 SLTP/MTS c. Tingkat SLB Orang 35-5 Lulusan Orang 19,602 18,373 21,082 19,719 19,372 a. SD Orang 12,312 12,296 14,450 13,355 13,227 b. MI Orang 7,290 6,077 6,632 6,364 6,145 6 Guru Orang 10,088 10,695 12,671 10,537 11,673 a. SD Orang 5,567 8,949 6,324 5,791 6,316 b. MI Orang 4,521 1,746 6,347 4,746 5,357 7 Sekolah Lemb 1,067 1,052 1,053 1,065 1,067 a. SD Lemb b. MI Lemb Ruang Kelas R.Kelas 8,737 6,110 6,641 9,976 6,010 a. SD R.Kelas 5,714 3,448 4,086 7,187 3,464 b. MI R.Kelas 3,023 2,662 2,555 2,789 2,546 9 APK SD % a. SD % 0 70, b. MI % 0 41, APM SD+MI % , APS 7-12 th % , Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2008 s/d 2012 Namun demikian, meskipun jumlah penduduk usia, jumlah siswa serta APM dan APK meningkat, tetapi jumlah lembaga dan jumlah ruang kelas justru menurun, sedangkan jumlah gurunya meningkat. Penurunan jumlah lembaga dan ruang kelas tersebut terutama terjadi karena dilaksanakannya program regrouping SD. Jika dibandingkan kondisi SD dengan MI, tidak terdapat perbedaan yang menyolok yaitu jumlah siswa SD dibanding MI berkisar hampir 1 berbanding satu, sedangkan jumlah guru berkisar 1 berbanding 1, perbandingan jumlah lembaga berkisar 1 berbanding 1, sedangkan jumlah ruang kelasnya berkisar 1 berbanding

36 c. Perkembangan Penduduk Usia Tahun dan Perkembangan SMP/MTs Pada jenjang pendidikan SMP/MTs, sebagaimana disajikan pada Tabel 9, selama kurun waktu tahun 2008 s.d 2012 terdapat keadaan yang berfluktuasi, jumlah penduduk usia tahun pada tahun 2008 s/d 2012 naik, demikian juga dengan jumlah siswa siswa SMP/MTs usia tahun. Sedangkan jumlah siswa SMP/MTs seluruhnya maupun jumlah lulusannya selalu naik pada tahun 2008, kemudian pada tahun 2012 juga naik. Keadaan yang berfluktuasi tersebut tidak terjadi pada prosentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang SMA/MA/SMK. Meskipun terjadi kondisi yang berfluktuasi pada sebagian besar aspek, tetapi ternyata baik APK maupun APM-nya konstan meningkat terus dalam kurun waktu tersebut, yang berarti bahwa penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun tidak terhambat. Aspek yang juga konstan meningkat dalam kurun waktu tersebut adalah jumlah guru dan jumlah ruang kelasnya. Jumlah lembaga SMP/MTs secara keseluruhan mengalami kenaikan mulai tahun 2008 s.d. tahun Keadaan tersebut, jika dibandingkan dengan jumlah siswanya juga mengalami kenaikan yang signifikan, karena jumlah siswa SMP/MTs. Naik pada tahun 2008 sebanyak naik menjadi pada tahun Tabel 2.4 Perkembangan Penduduk Usia Tahun, Siswa, Guru, Sekolah, Ruang Kelas dan Angka Partisipasi Kasar SLTP/MTs Tahun No Komponen Satuan Penduduk Usia Th Orang 47,200 42,961 43,285 44,880 47,712 2 Lulusan Tk. SD Orang 19,602 18,373 19,594 9,321 - a. SD Orang 12,312 12,296 12,375 7,562 b. MI Orang 7,290 6,077 7,219 1,759 3 Siswa Baru Tingkat I Orang 13,693 14,437 16,554 16,585 18,355 a. SMP Orang 7,949 8,440 9,646 9,321 10,259 b. MTs Orang 5,744 5,997 6,908 7,264 8,096 4 Siswa Orang 39,115 38,306 44,464 46,245 50,018 a. SMP Orang 20,204 16,222 25,787 26,582 28,747 b. MTs Orang 18,911 22,084 18,677 19,663 21,271 5 Siswa Usia tahun Orang 41,338 41,313 42,412 47,122 30,264 a. Tk. SMP/MTs Orang 34,258 34,256 35,143 34,622 20,539 b. Tk. SD/MI Orang 5,360 5,360 5,360 12,500 6,889 c. Tk. SM/SMK/MA Orang 1,697 1,697 1,909 2,836 d. SLB Orang Lulusan Orang 7,239 7,549 6,815 7,575 9,236 a. SMP Orang 3,660 4,422 4,194 5,620 6,024 b. MTs Orang 3,579 3,127 2,621 1,955 3,212 7 Guru Orang 3,397 3,868 4,435 5,002 5,774 a. SMP Orang 1,624 2,008 2,214 2,615 2,911 b. MTs Orang 1,773 1,860 2,221 2,387 2,

37 No Komponen Satuan Sekolah Lemb a. SMP Lemb b. MTs Lemb Ruang Kelas Kelas 1,326 1,005 1,154 1,075 1,567 a. SMP Kelas b. MTs Kelas APK SMP/MTs % APM SMP/MTs % , APS Th. % ,53 97,98 Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2008 s/d 2012 d. Perkembangan Penduduk Usia Tahun dan Perkembangan SMA/MA/SMK Pada kurun waktu tahun 2008 s.d 2012, perkembangan penduduk usia tahun tidak jauh berbeda dengan perkembangan penduduk usia 7-12 tahun, juga dengan perkembangan penduduk usia tahun. Penduduk usia tahun 2008 s/d 2012, cenderung stabil. Sedangkan jumlah siswa SMA dan SMK usia tahun maupun jumlah siswa keseluruhan meningkat terus dalam kurun waktu tersebut, sedangkan jumlah siswa MA juga mengalami peningkatan mulai tahun 2008 sampai tahun 2012, demikian juga jumlah guru MA dan lembaga MA setiap tahun mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah guru pada lembaga SMK mengalami naik dan turun. Peningkatan yang konstan juga terjadi pada APK dan APM secara keseluruhan, Apabila dirinci berdasarkan jenis sekolah, APK masing-masing lembaga mengalami peningkatan. Tabel 2.5 Perkembangan Penduduk Usia Tahun, Siswa, Guru, Sekolah, Ruang Kelas, dan Angka Partisipasi Kasar SMA, SMK, dan MA Tahun No. Komponen Satuan Penduduk Usia Orang 45,746 46,026 45, Lulusan tahun Tk. SLTP Orang 7,187 7,549 8,802 7,122 - a. SMP Orang 3,612 4,422 5, b. MTs Orang 3,575 3,127 3, Siswa Baru Tingkat I Orang 5,057 4,107 5,838 7,138 6,465 a. SMA Orang 2,128 2,430 1, b. SMK Orang , c. MA Orang 2, , Siswa Orang 12,094 15,335 15,751 18,977 21,696 a. SMA Orang 5,378 6,410 5, b. SMK Orang 1,170 1,783 2, c. MA Orang 5,546 7,142 8,

38 No. Komponen Satuan Siswa Usia tahun Orang 12,498 13,382 17,591 17,933 22,163 a. Tk. SMA Orang 8,726 9,610 13, b. Tk. SMP/MTs Orang 3,772 3,772 3, c. PT Orang d. SLB Orang Lulusan Orang ,782 3,436 3,436 3,436 a. SMA Orang 1,329 1,009 1,190 1,522 1,720 b. SMK Orang c. MA Orang 1,427 1,571 1, Guru Orang 1, ,774 1,197 2,544 a. SMA Orang b. SMK Orang c. MA Orang Sekolah Lembaga a. SMA Lembaga b. SMK Lembaga c. MA Lembaga Ruang Kelas R.Kelas a. SMA R.Kelas b. SMK R.Kelas c. MA R.Kelas APK SM % a. SMA % , b. SMK % , c. MA % , APM SMA % , APS Th. % , Angka Melanjutkan ke % , Sumber SMA : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2008 s/d 2012 e. Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal / Informal Selain melalui jalur pendidikan sekolah, pelayanan pendidikan diselenggarakan pula melalui jalur pendidikan luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan luar sekolah diarahkan pada peningkatan pengetahuan dasar dan keterampilan berwiraswasta/kewirausahaan sebagai bekal dalam bekerja dan berusaha. Program pendidikan luar sekolah meliputi : (1) Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional; (2) Paket A setara SD; (3) Paket B setara SMP; (4) Paket C setara SMA; (5) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan (6) Pendidikan berkelanjutan dan pendidikan keluarga. Program Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional adalah untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara Latin dan Angka, Buta Bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar). Tabel 14 Menunjukkan banyaknya penduduk buta huruf kelompok usia 10 tahun ke atas dan jenis kelamin. Dilihat dari prosentase penduduk buta huruf maka Angka Buta Huruf bagi 2-22

39 penduduk laki-laki (9.62 %) lebih rendah dibanding Angka Buta Huruf penduduk perempuan (20,35 %). NO Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Buta Huruf Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Sampang Tahun 2012 KECAMATAN PENDUDUK USIA DIATAS 15 Thn BISA MEMBACA DAN MENULIS JUMLAH PENDUDU K USIA 15 TAHUN KEATAS ANGKA MELEK HURUF PEND. USIA DIATAS 15 TAHUN YANG BUTA AKSARA ANGKA BUTA AKSARA 1 Kec. Sreseh 43,872 46, , % 2 Kec. Torjun 44,035 45, , % 3 Kec. Sampang 45,319 51, , % 4 Kec. Camplong 17,194 25, , % 5 Kec. Omben 52,350 59, , % 6 Kec. Kedungdung 49,290 60, , % 7 Kec. Jrengik 11,040 14, , % 8 Kec. Tambelangan 59,998 63, , % 9 Kec. Banyuates 7,797 19, , % 10 Kec. Robatal 27,537 33, , % 11 Kec. Ketapang 41,493 54, , % 12 Kec. Sokobanah 24,647 36, , % 13 Kec. Karangpenang 75,373 80, , % 14 Kec. Pangarengan 21,255 21, % JUMLAH 521, , , % Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2012/2013 Program Paket A setara SD dan Paket B setara SMP adalah untuk menampung siswa putus sekolah pada jenjang SD dan SMP untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapat menyelesaikan jenjang tersebut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak, jadi bukan hanya sekedar untuk memberikan pengalaman belajar, program pendidikan berkelanjutan dimaksudkan untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejak usia dini. 2-23

40 Tabel 2.7 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD ) Non Formal NO URAIAN TPA KB SPS JML 1 Lembaga Peserta Didik Tutor Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sampang tahun 2012/2013 Peserta Didik PAUD di Kab. Sampang adalah sebanyak anak. Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa jumlah sasaran peserta didik Kelompok bermain (KB) yang paling banyak adalah anak yaitu sebanyak anak, sedangkan Satuan PAUD Sejenis sebanyak anak, dan TPA sebanyak 22 anak. Satuan pendidikan dalam pendidikan luar sekolah adalah Kelompok Belajar (Kejar). Peserta didik pada jalur pendidikan luar sekolah disebut warga belajar, sedangkan tenaga kependidikannya dikenal dengan sebutan sumber belajar/tutor belajar. Kelompok Belajar merupakan satuan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah Kejar Paket A (untuk buta aksara Latin dan Angka Arab, buta Bahasa Indonesia, buta pendidikan dasar), Kejar Paket A setara SD (untuk putus sekolah SD), dan Kejar Paket B setara SMP (untuk putus sekolah SMP), sedangkan untuk jenis pendidikan kejuruannya, oleh pemerintah diselenggarakan dalam bentuk Kejar Usaha (KBU) yang terdiri berbagai rumpun ketrampilan. Satuan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat /swasta adalah Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), dan Lembaga Kursus, Dalam pada itu, khusus bagi anak yang berusia dibawah 5 tahun *Balita) diselenggarakan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan satuan-satuan pendidikan sekolah maupun luar sekolah serta program lintas sektoral yang relevan. Termasuk didalamnya pendidikan berkelanjutan ini adalah pendidikan bagi masyarakat yang tidak/belum memiliki keterampilan dan tidak/belum bekerja serta tidak mampu karena faktor ekonomi, agar dapat berkompetisi di dunia kerja maupun berusaha membuka lapangan kerja. 2-24

41 Pada Tabel 16 tampak bahwa jumlah warga belajar Paket B lebih banyak dibanding dari Paket C dan A, yaitu orang berbanding dan orang. Ini berarti masyarakat yang putus sekolah tingkat SMP, lebih banyak dari yang putus sekolah tingkat SDdan SMA, akan tetapi jumlah kelompok belajar antara Paket A dan Paket B lebih banyak paket B yaitu 24 kelompok dan 36 kelompok. Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah anggota per kelompok belajar pada paket A lebih sedikit dari anggota per kelompok belajar pada Paket B. Masalah lain yang tampak yaitu kurangnya tenaga tutor. Hal ini dapat dilihat dari tenaga tutor pada Paket A yang hanya berjumlah 100 Orang, sedangkan pada Paket B sudah mencapai 372 orang. Tabel 8 Jumlah Warga Belajar, Kelompok Belajar, dan Tutor Tahun 2012 Uraian Siswa Belajar Kelompok Belajar Tutor Paket A Paket B Paket C Sumber Data : Profil Pendidikan tahun 2012/ Kinerja Pelayanan SKPD Indikator kinerja pelayanan Dinas Pendidikan berdasarkan Rencana Strategis periode sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: 2-25

42 2-26

43 Tabel 9 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Meningkatkan Jangkauan layanan pendidikan di semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang PAUD Meningkatnya pemahaman orang tua siswa SD/MI tentang Wajar Dikdas Meningkatnya daya tampung SMP/MTs Meningkatnya daya tampung SMA/MA/SMK Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SD/MI ke SMP/MTs 70% 54% 63% 66% 70% 23,70% 57,23% 83,34% 74,68% 43,89 90,84 126,27 106,69 99% 96,92% 97,92% 98,06% 98,20% 95,76% 97,00% 96,53% 98,56% 98,80 99,06 98,44 100,37 ####### 95,30% 97,30% 98,17% 100,04% 97,35% 107,08% 110,03% 112,31% 102,15 110,05 112,08 112,27 60% 35% 40% 45% 50% 38,59% 41,78% 46,28% 50,93% 110,26 104,45 102,84 101,86 95% 79,90% 83% 88,50% 91% 79,86% 80,56% 83,82% 86,78% 99,95 97,06 94,71 95,

44 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan Meningkatnya proporsi SMA/MA dgn SMK menjadi 40 : 50 Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Meningkatnya akses layanan program kesetaraan Paket A, B dan C melalui PKBM dan LSM 50;50 80:20 70:30 60:40 50:50 90:10 85:15 75:25 65:35 112,24 120,92 124,31 129,02 82,30% 70,36 74, ,3 80,43% 79,50% 94,23% 87,85% 1,14 1,07 1,21 1,07 100% 75% 80% 90% 100% 75% 80% 100% 100% 100,00 100,00 111,11 100,00 Meningkatkan Angka Kelulusan Tercapainya nilai rata-rata UASBN SD/MI 7,5 Tercapainya Nilai rata-rata UAN SMP/MTs 7,5 7,5 6,5 6,9 7,3 7,5 6,65 6,66 7,21 6,99 102,31 96,52 98,77 93,20 8 7,36 7,36 7,49 7,62 7,7 7,83 8,31 7,12 104,62 106,39 110,95 93,

45 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Tercapainya nilai rata-rata UNAS SMA/MA program IPA 7,0 program IPS 6,8 IPA IPS Tercapainya ratarata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran IPTEK 7,5 Menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs di bawah 1% SD/MI SMP/MTs Prosentase angka mengulang kelas sekolah/madrasah dibawah 1% Prosentase jumlah SD standar nasional menjadi 10% 7 7,13 7,13 7,31 7,49 7,7 7,46 8,14 6,98 107,99 104,63 111,35 93,19 6,8 7,13 7,13 7,31 7,49 6,7 7,39 7,65 7,31 93,97 103,65 104,65 97,60 7,5 7,1 7,2 7,3 7,4 7,1 7,25 7,3 7,15 100,00 100,69 100,00 96,62 0,80% 1,80% 1,20% 1% 0,90% 1,46% 1,68% 0,70% 0,65% 81,11 140,00 70,00 72,22 0,80% 1,80% 1,20% 1% 0,90% 1,09% 1,37% 1,12% 0,78% 60,56 114,17 112,00 86,67 0.9% 4,40% 2,40% 1,40% 1% 5,54% 6,22% 6,19% 4,68% 125,91 259,17 442,14 468,00 SSN= ,12 110,

46 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Meningkatkan Mutu Manajemen dan tata kelola yang baik di satuan pendidikan Jumlah aparatur yang memiliki kapasitas dan kompetensi managerial Prosentase lembaga negeri 100% menerapkan TIK Prosentase lembaga Dinas Pendidikan dan UPTD 100% menerapkan TIK Prosentase sekolah/madrasah menerapkan MBS 100% 100% 60% 70% 80% 90% 60% 70% 80% 90% % 75% 80% 85% 90% 60% 75% 80% 85% 80,00 93,75 94,12 94,44 100% 60% 75% 85% 95% 55% 75% 85% 95% 91, % 75% 80% 85% 90% 70% 80% 85% 90% 93,

47 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan pendidikan Sekolah melibatkan peran serta orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan Semua Sekolah mempunyai komite yang memiliki kapasitas sebagai mitra sekolah Dewan pendidikan menjalankan peran dan fungsinya sebagai mitra dinas pendidikan Tercapainya sinergi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama dan keagamaan 100% 5% 20% 50% 75% 5% 20% 50% 75% % 50% 60% 75% 90% 50% 60% 75% 90% % 25% 35% 50% 60% 25% 35% 50% 60%

48 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Siswa yang bermasalah menurun Tersedianya sarana ibadah di setiap sekolah Semua sekolah/madrasah menerapkan budi pekerti (akidah akhlaq) dalam pengembangan diri Adanya evaluasi terhadap praktekpraktek budi pekerti beserta ajaran agama di sekolah dan di luar sekolah Semua sekolah/madrasah mensinergikan pengembangan budi pekerti (akidah akhlaq) dengan madin Seluruh sekolah melibatkan PSM dalam monitoring dan evaluasi pendidikan di lingkungannya 100% 20% 40% 60% 80% 15% 35% 60% 70% 75 87, ,5 100% 50% 60% 70% 80% 50% 60% 70% 80% % 50% 60% 70% 80% 50% 60% 70% 80% % 30% 50% 70% 90% 30% 50% 70% 90% % 30% 50% 70% 90% 30% 50% 70% 90%

49 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Targ et SPM Target IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke Adanya kebiasaan untuk jujur,tertib,disiplin dan saling menghormati 100% 30% 50% 70% 90% 30% 50% 70% 90% Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk saling terbuka dalam pertanggung jawaban di dunia pendidikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

50 Sasaran Pertama Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang PAUD. Pada tahun 2012 sebesar 74,68%, berada diatas target yang ditetapkan sebesar 70%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan putraputrinya untuk mengenyam pendidikan anaknya pada sekolah TK dan PAUD Sejenis (PAUDNI). Selain itu juga dipengaruhi oleh ketersediaan layanan, daya tampung lembaga PAUD, sarana dan prasarana yang memadai. Sasaran kedua Meningkatnya pemahaman orang tua siswa SD/MI tentang Wajardikdas. Realisasi capaian kinerja sebesar 98,58%, berada diatas target yang ditetapkan sebesar 98,20%. Adapun upaya yang dilakukan seperti: (1) sosialisasi kepada masyarakat terutama pada orang tua yang mempunyai putra diusia sekolah, (2) banyaknya dana bantuan yang diberikan kepada siswa, (3) terpenuhinya sarana dan prasarana yang semakin memadai, mulai dari pemeliharaan, rehab sampai dengan pembangunan ruang kelas dan pembangunan gedung sekolah. Sasaran ketiga Meningkatnya daya tampung SMP/MTs Realisasi capaian kinerja sebesar 112,31% telah melampaui target kinerja yang ditetapkan sebesar 100,04%. APK SMP/MTs didukung dengan jumlah sarana dan prasarana bangunan sekolah SMP/MTs yang memadai, termasuk pemeliharaan bangunan sekolah, rehab ruang kelas dan rehab bangunan sekolah. Sasaran keempat Meningkatnya daya tampung SMA/MA/SMK, Realisasi capaian sebesar 50,93%, telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 50%, Program kegiatan tahun 2012 untuk pembangunan gedung sekolah, penambahan ruang kelas, pembangunan laboratorium, pembangunan perpustakaan, pengadaan perlengkapan dan meubeler, rehabilitasi bangunan sekolah dan pemeliharaan gedung sekolah. Sasaran kelima Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SD/MI ke SMP/MTs Realisasi capaian kinerja sebesar 86,78% berada dibawah target yang telah ditetapkan sebesar 91%. Realisasi capaian tidak mencapai target, hal ini disebabkan karena jumlah anak didik setiap tahunnya berkurang sehingga berdampak pada tingkat lulusan SD berkurang, Selain itu masih banyak anak lulusan SD yang tidak 2-34

51 melanjutkan ke SMP/MTs dikarenakan banyak anak yang merantau keluar daerah untuk mencari pekerjaan dan menikah. Sasaran keenam Meningkatnya proporsi SMA/MA dengan SMK menjadi 40 : 50. Realisasi capaian belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena jumlah bangunan SMK yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah SMA/MA, sarana dan prasarana bangunan gedung dan peralatan praktek di SMK yang masih belum memadai. Selain itu juga minat masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya ke SMK masih rendah. Sasaran ketujuh Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Realisasi capaian kinerja tahun 2012 sebesar 87,85% sudah melebihi target. Hal ini menggambarkan bahwa lulusan SMP/MTS banyak yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK, yang disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk menyekolahkan putra putrinya ke jenjang pendidikan menengah. Sasaran kedelapan Meningkatnya akses layanan program kesetaraan Paket A, B,dan C melalui PKBM dan LSM. Realisasi capaian kinerja tahun 2012 telah mencapai target dengan realisasi 100%. Sasaran kesembilan Meningkatnya nilai rata-rata UASBN SD/MI. Realisasi capaian sebesar 6,99 belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 7,5. Hal ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat masih kurang untuk memotivasi putra-putrinya untuk belajar. Sasaran sepuluh Meningkatnya hasil nilai rata-rata UAN SMP/MTs, Realisasi capaian rata-rata 7,12 tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 7,62. Hal ini disebabkan karena kurangnya peran serta orang tua dalam memotivasi dan mengawasi putra putrinya pada waktu menghadapi ujian. Sasaran sebelas Meningkatnya nilai rata-rata UNAS SMA/MA program IPA dari 6,6 menjadi 7,0 dan program IPS dari 6,1 menjadi 6,8, Realisasi capaian nilai rata-rata UNAS baik program IPS maupun IPA tidak mencapai target, baik pada jurusan IPA berada dibawah target sebesar 6,98 dan jurusan IPS sebesar 7,31. Disebabkan karena belum adanya kesiapan siswa dalam menghadapi ujian dengan beberapa macam bentuk soal. Selain itu juga kurangnya pengawasan dan motivasi orang tua terhadap putra putrinya dalam menghadapi ujian. 2-35

52 Sasaran Duabelas Meningkatnya nilai rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran IPTEK menjadi 7,5, Tingkat realisasi capaian belum mencapai target, dengan realisasi capaian rata-rata 7,15. Kondisi ini disebabkan dukungan sarana dan prasarana yang belum memadai seperti perangkat komputer dan laboratorium komputer yang belum memadai, serta kualifikasi tenaga pendidik yang tidak kompeten dibidangnya. Sasaran Ketiga belas Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs di bawah 1 %. Realisasi capaian telah mencapai target yang telah ditetapkan. Kondisi ini menggambarkan jumlah siswa SD/MI dan siswa SMP/MTs yang putus/berhenti sekolah dari tahun ke tahun semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan putra-putrinya semakin meningkat. Sasaran keempatbelas Menurunnya angka mengulang kelas sekolah /madrasah di bawah 1%, Realisasi capaian tidak dapat mencapai target. Hal ini disebabkan karena peran serta orang tua terhadap anak untuk belajar masih kurang, sarana belajar mengajar di sekolah daerah terpencil masih belum memadai, dan kualitas makanan yang dikonsumsi belum memenuhi standar makanan empat sehat lima sempurna. Sasaran kelimabelas Meningkatnya jumlah SD Standar Nasional dari 1 % menjadi 10 %. Capaian target kinerja masih belum mencapai target. Kondisi ini disebabkan karena penyelenggaraan akreditasi sekolah dilaksanakan oleh Tim Propinsi dan Tim Kabupaten hanya sekedar menverifikasi. Sasaran keenambelas Seluruh aparatur Dinas Pendidikan memiliki kapasitas dan kompetensi manajerial dalam hal perencanaan dan penganggaran partisipatif. Realisasi capaian telah mencapai target dengan realisasi 100%. Kondisi ini ditunjukkan dengan adanya kemampuan aparatur Dinas Pendidikan dan segenap jajaran tenaga pendidik dan kependidikan telah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Selain itu, banyak aparatur Dinas Pendidikan yang telah mengikuti bintek dan diklat dalam rangka peningkatan kompetensi baik ditingkat Kabupaten maupun Propinsi. Sasaran ketujuhbelas Dinas, UPTD, SMP/SMA/SMK Negeri dan SD inti menerapkan sistem teknologi, informasi dan komunikasi dan 2-36

53 mengembangkan keterbukaan informasi. Realisasi capaian belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena ada sebagian sekolah dan UPTD Pendidikan yang belum mengaploud jaringan internet (faktor kemampuan SDM belum memadai dan tidak adanya jaringan). Selain itu sarana dan prasarana yang masih belum lengkap/memadai. Sasaran kedelapanbelas Semua sekolah negeri memiliki kemampuan mengelola keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), telah mencapai target dengan tingkat capaian 100%. Keberhasilan ini karena seringkali diadakannya sosialisasi, bintek dan diklat baik dari lingkungan Dinas Pendidikan sendiri maupun dari Dispendaloka mengenai aplikasi yang sesuai dengan Akuntansi Keuangan Daerah. Sasaran kesembilanbelas 50% sekolah/madrasah menerapkan tata layanan pendidikan sebagai bagian dari manajemen berbasis sekolah telah mencapai target yang signifikan dengan tingkat capaian 100%. Keberhasilan ini didukung adanya kegiatan pelatihan untuk peningkatan mutu pendidik, seperti workshop PTK, lesson study, workshop Pakem, MGMP, KKG, MKKS, dan KKPS. Sasaran keduapuluh Sekolah melibatkan peran serta orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan telah mencapai target dengan tingkat capaian target 100%. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sekolah yang menerapkan program PSOT (Peran Serta Orang Tua) sehingga memberikan ruang gerak bagi orang tua untuk menciptakan dan mengembangkan pola pikir serta pengetahuan anaknya dalam sekolah. Sasaran keduapuluh satu Semua sekolah mempunyai komite yang memiliki kapasitas sebagai mitra sekolah, mencapai target dengan tingkat capaian target 100%. Semua sekolah diwajibkan dalam membuat dan melaksanakan program pendidikan selalu melibatkan komite sekolah, baik mengenai program yang sedang berjalan maupun program yang dilaksanakan Sasaran keduapuluh dua Dewan pendidikan menjalankan peran dan fungsinya sebagai mitra dinas pendidikan, telah mencapai target dengan realisasi 100%. Hal ini ditunjukkan adanya peran serta dari Dewan Pendidikan untuk memajukan dan meningkatnya mutu pendidikan. Dengan demikian Dewan Pendidikan harus bisa 2-37

54 memberikan motivasi, saran, kritikan yang sifatnya dapat membangun mutu pendidikan. Sasaran keduapuluh tiga Tercapainya sinergi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama dan keagamaan,telah mencapai target dengan tingkat capaian 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan umum dan pendidikan agama harus bersinergi. Sasaran keduapuluh empat Tersedianya sarana ibadah disetiap sekolah, belum mencapai target, karena tidak adanya program kegiatan pembangunan sarana ibadah tersebut disebabkan karena keterbatasan dana dan banyaknya program kegiatan yang lebih prioritas. Sasaran keduapuluh lima Semua sekolah/madrasah menerapkan budi pekerti (aqidah akhlak) dalam pengembangan diri, telah mencapai target dengan realisasi 80%. Hal ini ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran agama dan PPKn di sekolah mulai dari PAUD sampai dengan pendidikan menengah. Selain itu juga didukung dengan workshop penyusunan kurikulum berupa workshop karakter building. Sasaran keduapuluh enam Adanya evaluasi terhadap praktek-praktek budi pekerti serta ajaran agama di sekolah dan diluar sekolah,telah mencapai target dengan realisasi 80%. Sasaran ini juga didukung oleh program dan kegiatan yang sama dengan sasaran kedua puluh lima yaitu workshop karakter building. Sasaran keduapuluh tujuh Semua sekolah/madrasah mensinergikan pengembangan budi pekerti (aqidah ahklak) dengan madin telah mencapai target dengan realisasi 90%. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan umum harus bersinergi dengan pendidikan agama, jangan hanya satu pendidikan yang ditonjolkan. Sasaran keduapuluh delapan Seluruh sekolah melibatkan PSM dalam monitoring dan evaluasi pendidikan dan lingkungannya. telah mencapai target dengan realisasi 90%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peran serta masyarakat dalam mendukung keberhasilan program pendidikan di Kabupaten Sampang. Sasaran keduapuluh sembilan Adanya kebiasaan untuk jujur, tertib, disiplin dan saling menghormati, telah mencapai target dengan realisasi 90%. Kondisi ini di dukung dengan program kegiatan yang sama untuk 2-38

55 mencapai sasaran keduapuluh lima dan duapuluh enam yaitu melalui workshop karakter building. Sasaran ketigapuluh Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk saling terbuka dalam pertanggungjawaban di dunia pendidikan, telah mencapai target dengan realisasi 100%. Artinya Dinas Pendidikan dapat memberikan informasi yang benar, akurat dan transparan atas semua informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu juga ditunjukkan melalui program kegiatan pembinaan Dewan Pendidikan. Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang dapat di lihat pada tabel di bawah ini (Tabel 2.3.2) 2-39

56 Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas operasional ,06 70,89 69, ,07 71,61 68, ,09 99,80 86,84 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 4 Penyediaan jasa Kebersihan Kantor Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetak dan penggandaan 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/pen.bang. Kantor 8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 12 Penyediaan jasa pendukung administrasi/teknis perkantoran 13 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah ,59 98,13 98, ,42 97,59 97, ,19 97,16 98, ,26 96,14 87, ,72 82,74 88, ,97 89,43 90, ,02 86,13 87, ,44 86,89 77, ,03 88,45 87, ,97 41,32 41,

57 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan gedung kantor Pengadaan kendaraan dinas/operasional Pengadaan meubeler Pengadaan komputer Pengadaan Peralatan Kantor Pengadaan tanah Pengadaan alat-alat studio Pengadaan instalasi listrik, telepon dan air 22 Pengadaan perlengkapan kantor Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 25 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Pemeliharaan rutin berkala meubeler Penyediaan sarana gedung Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor ,77 69,25 98, ,95 96, ,38 98,81 97, ,90 98,02 94, ,00 100, ,19 99,33 25,72 55, ,82 96,32 99, ,00 92,06 94, ,56 82,18 76, ,22 97,95 95, ,30 97,38 97,51 100,00 100,00-99,12 Program Peningkatan Displin Aparatur

58 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan formal Sosialisasi Peraturan perundangan undangan 32 Pendidikan dan pelatihan pengawas SMP/SMA/SMK ,84-53, ,52 93,79 Program Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan capaian Kinerja Keuangan Penyusunan laporan capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kerja SKPD ,77 94,87 99,71 34 Penyusunan keuangan semester Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran ,21 88,28 97, Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan RKA-SKPD dan DPA- SKPD ,03 86,69 96, ,72 91,85 97,86 38 Monitoring Pengendalian dan Pembuatan laporan Pelaksanaan kegiatan APBD ,42 39 Penyusunan daftar gaji ,26 58,

59 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Program Pendidikan Anak Usia Dini Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 40 Penambahan Ruang kelas sekolah Pembangunan sarana dan prasarana bermain 42 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pengadaan Meubeler Sekolah Pemeliharaan Rutin/berkala gedung sekolah Rehab sedang/berat bangunan sekolah Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 47 Pengembangan Data dan Informasi PAUD Pengembangan Kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran PAUD ,68 96,97 99,51 90,77 99,00 97,51 91,19 97, ,00 100,00 100,00 99,93 99, ,00 96,95 99, , ,54 93,83 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Pembangunan gedung sekolah 50 Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah ,70 94,71 99, , Pembangunan Perpustakaan Sekolah ,44 98,36 99,

60 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa 55 Pengadaan alat praktik dan peraga siswa Pengadaan meubeler sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaan alat rumah tangga sekolah ,03 93, ,77 32,28 72, ,61 0,89 99, Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 59 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala ruang UKS ,74 97,45 97, Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 62 Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah ,25 97, Rehabilitasi sedang/berat Ruang Kelas Sekolah 64 Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Pelatihan Kompetensi Siswa berprestasi Pelatihan Penyusunan Kurikulum Pembinaan SMP Terbuka Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD, SMP 70 Kegiatan Kelompok Belajar Paket A Setara SD ,31 96,90 99, ,01-85, ,86 94,63 72,70 24,89 38,39 62, ,35 95,44 94, ,46 98,46 98,

61 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Kegiatan Penyelenggaraan Paket B Setara SMP 72 Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan dasar ,50 92,68 100, ,15 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 73 Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa 74 Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ,53 87,20 88,03-84,51 93,62 44,47 75 Penyediaan beasiswa transisi Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan UAN SMP Decentralized Basic Education (DBE) Pemberian makanan tambahan anak sekolah Koordinasi dan penguatan UKS BOSDA/MADIN ,36 98, ,12 91,88 90, ,02 23,37 90,73 62,19 76,04 85,30 22,83 65,53 98,69 Program Pendidikan Menengah Pembangunan gedung sekolah ,72 100,00 98,

62 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Penambahan ruang kelas sekolah SMA/MA/SMK 85 Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lainlain) ,02 98,91 98,35 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 86 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir ,38 99,31 87 Pembangunan perpusatakaan sekolah ,98 88 Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa 89 Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa ,82 99, ,74 50,99 90 Pengadaan Meubeler Sekolah Pengadaan perlengkapan sekolah Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah 93 Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 94 Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Pelatihan penyusunan kurikulum Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah daerah pedesaan, terpencil dan kepulauan ,07 96,79 97,94 98,29 99, ,41 98,70 93,47 99,19 98,81 98, Penyaluran bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) ,24 63,02 53,

63 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 99 Penyelenggaraan Paket C setara SMA Pengembangan Materi Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi 101 Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha/industri (DUDI) 102 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah ,97 99,19 99, , ,76 79,56 83, Monitoring, evaluasi, dan pelaporan (MEP) - (Bagian Pengawas) ,90 83,01 98, Pelaksanaan Ujian Nasional Penyediaan Bantuan Biaya Minimal Pendidikan SMA/MA/SMK ,34 88,18 89, ,46 42,61 79, Penyediaan Dana Bantuan Operasional Sekolah , Pembinaan kewirausahaan ,66 Program Pendidikan Non Formal Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Non Formal Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan Pengembangan Pendidikan keaksaraan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal ,84 99, ,20 100,00 99, ,

64 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Lomba Hari anak nasional Lomba Hari Aksara Internasional ,80 90,78 99,73 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi Program Pendidikan Luar Biasa Pembangunan gedung sekolah Pengadaan alat praktek dan peraga siswa , Pengadaan perlengkapan sekolah Pengadaan alat rumah tangga sekolah Pemeliharaan Rutin/Berkala bangunan sekolah , Penyelenggaraan pendidikan luar biasa Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelaksanaan sertifikasi pendidik Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi ,87 78,56 99,92 72,63 96, Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik Untuk Memenuhi Standar Kualifikasi , Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan

65 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga pendidik ,13 83,00 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 125 Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik ,22 81,12 90, Pelaksanaan pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan tenaga kependidikan ,17 94, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penilaian angka kredit jabatan fungsional ,28 64,88 76,71 78,76 87,81 91,69 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pelaksanaan Evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan ,92 80,32 96, Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah dibidang pendidikan , Pembinaan Dewan Pendidikan 132 Pembinaan Komite Sekolah 133 Penerapan System dan Informasi Manajemen Pendidikan 134 Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendidikan ,00 80,23 83, ,59 69,44 33, Monitoring, evaluasi dan pelaporan ,00 96,

66 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Fasilitasi pendirian Politeknik ,22 Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi Program Pengembangan Nilai Budaya Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air Pengembangan data base sistem informasi sejarah purbakala Program Pengelolaan Keragaman Budaya Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah 142 Fasilitasi penyelenggaraan festifal budaya daerah Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Pembinaan organisasi kepemudaan

67 NO Uraian Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan Rata-rata Pertumbuh an An gga ran Re alis asi 145 Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Penyelenggaraan kompetisi olahraga Pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat

68 Program dan kegiatan Dinas Pendidikan pada tahun 2012 terdiri dari 10 program 94 kegiatan dengan total anggaran sebesar RP ,- (Empat Ratus Tiga Puluh Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah) yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar RP ,- dan belanja langsung sebesar Rp ,- dengan total realisasi sebesar Rp ,- (Empat Ratus Tiga Belas Milyar Tujuh Ratus Sembilan Juta Lima Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus Enam Puluh Rupiah) sebesar 95,91% (dengan realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp ,- dan belanja langsung sebesar Rp ,-). Alokasi Anggaran untuk Dinas Pendidikan dari tahun cenderung stabil dan agak berfluktuasi, Sedangkan tingkat rasio realisasi anggaran dengan pagu anggaran untuk belanja langsung pada tahun 2008 sebesar 85 %, tahun 2009 sebesar 98%, tahun 2010 sebesar 60,44 %, tahun 2011 sebesar 78,24 %dan tahun 2012 sebesar 90,52 % Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Pembangunan pendidikan di Kabupaten Sampang tidaklah sendirian, kita juga harus memperhatikan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan telaahan terhadap hal tersebut diatas ada beberapa hal yang merupakan tantangan dan peluang yaitu: No Tantangan Peluang 1 Angka kemiskinan penduduk Kabupaten Sampang masih tinggi sehingga menurunkan tingkat prioritas untuk memperoleh pendidikan 2 Masih banyaknya penduduk 15 tahun keatas yang buta aksara, yang penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan kendalanya juga masih cukup besar yaitu permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat Kebijakan pemerintah pusat tentang pemberian dana BOS (Biaya Operasional Sekolah mulai tahun 2005; Adanya aturan tentang Anggaran untuk sektor pendidikan minimal 20 % sehingga anggaran pendidikan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan anggaran pemerintah 2-52

69 No Tantangan Peluang 3 Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK masih rendah sehingga memerlukan percepatan untuk mencapai kondisi yang ideal, sehingga membutuhkan sumber daya yang besar utamanya pendanaan 4 Masih rendahnya tingkat IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Sampang, utamanya sektor pendidikan 5 Kurangnya dukungan bagi pengembangan sekolah kejuruan dari dunia usaha dan dunia industri yang memang sedikit jumlahnya di Kabupaten Sampang Rencana kebijakan pemerintah tentang rintisan program Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang SLTA Kebijakan Gerakan Nasional Persepatan Penuntasan Wajib Belajar pendidikan Dasar Sembilan tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (Inpres No. 5 tahun 2006) sehingga anggaran cukup tersedia Kebijakan tentang penuntasan rehabilitasi sekolah sekolah yang rusak sehingga tersedia dana, baik melalui Dana Alokasi Khusus maupun lainnya 2-53

70 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan dalam tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut: 1. Belum meratanya jumlah dan kualitas pelayanan dasar masyarakat terutama bidang pendidikan 2. Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sampang 3. Rendahnya rata rata tingkat pendidikan masyarakat sehingga berkorelasi langsung dengan kurang baiknya tingkat adaptasi, respon, antisipasi, peran aktif masyarakat terhadap upaya upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi. 1) Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan Adanya Disparitas APM Jenjang Dikdas Angka Partisipasi Kasar(APK) Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih mencapai 74,68%, Anak usia 4-6 tahun sebanyak anak sedangkan yang bersekolah pada jenjang PAUD sebanyak anak. Hal ini disebabkan kesadaran akan pentingnya pendidikan pada anak usia dini ini oleh orang tua masih kurang, disamping itu lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini ini baik yang formal maupun yang non formal memang masih kurang terutama yang diselenggarakan oleh pemerintah. Angka Partisipasi murni (APM), yaitu indikator yang menunjukkan persentase jumlah siswa berusia 7-12 tahun terhadap jumlah anak berusia 7-12 tahun di Kabupaten Sampang,juga menunjukkan adanya peningkatan. Pada Tahun 2012 APM mencapai 98,56 %, telah mencapai SPM yang ditetapkan minimal sebesar 95%. Namun adanya kecenderungan semakin meningkatnya jumlah kelompok anak berusia di bawah 7 tahun yang memasuki jenjang sekolah Dasar akan berpengaruh pada angka tersebut. Meskipun angka partisipasi sekolah untuk jenjang pendidikan dasar sudah mencapai standar, tetapi masih terdapat lima Kecamatan dengan 3-1

71 APM < 90% yaitudi Kecamatan Sreseh, Torjun, Pangarengan, Camplong, Jrengik,. Ditengarai faktor rendahnya kesadaran orangtua tentang pentingnya pendidikan menjadikan salah satu penyebab masih rendahnya APM di kecamatan tersebut. 2) Angka Mengulang Kelas (AMK) SD/MI AMK SD/MI cenderung besar pada Tahun 2012 sebesar 4,52%. Data terpilah sekolah dan madrasah menunjukkan bahwa persentase angka mengulang di SD lebih tinggi dari pada di MI, seperti grafik berikut: Grafik 1. AMK Kelas 1-6 per jenjang Apabila dicermati lebih mendalam, pada Tahun 2012/2013, AMK siswa SD (5,45%) lebih tinggi dari pada AMK siswa MI (3,35%). Secara keseluruhan, persentase tertinggi AMK SD/MI berada di kelas rendah, khususnya di kelas 1 yang mencapai sebesar 13,56%. Angka mengulang di kelas satu menunjukkan angka tertinggi, Sementara AMK untuk jenjang berikutnya berangsur menurun. Berdasarkan data usia masuk SD/MI, latar belakang pendidikan siswa SD/MI dan angka mengulang kelas (AMK) pada kelas awal tampak bahwa kesiapan anak-anak SD/MI untuk bersekolah di Sampang relatif rendah. dilihat dari segi usia masuk SD/MI, pada tahun 2012 terdapat 52,8% anak masuk SD/MI berusia 6 tahun. Sementara itu, dilihat menurut latar belakang sekolah, terdapat 38,35% murid kelas 1 SD/MI yang tidak melalui TK/RA 3-2

72 Masuk sekolah dalam usia yang lebih awal tanpa adanya persiapan akan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka mengulang kelas, khususnya di kelas awal SD/MI. Disamping itu, keterbatasan jumlah guru, dimana 30 % SD/MI mempunyai rasio guru kelas berbanding rombel kurang dari 1, dan rendahnya kompetensi guru kelas awal juga berkontribusi terhadap tingginya AMK. Penataan distribusi guru dan peningkatan kompetensi guru dalam mengajar di kelas rendah menjadi strategis untuk menurunkan angka mengulang kelas khususnya di kelas awal. 3). Angka Partisipasi SMA/MA/SMK Anak usia sekolah menengah antara tahun di Kabupaten Sampang sebesar anak, sedangkan yang bersekolah di jenjang pendidikan menengah sebanyak anak sehingga Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 50,93%, namun angka tersebut sudah menunjukkan bahwa partisipasi sekolah anak usia SMA/MA/SMK meningkat tiga tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa layanan pendidikan dalam aspek pemerataan dan perluasan akses semakin membaik, meskipun APK, APM dan APS tersebut masih jauh dari standar, sebagaimana Grafik berikut ini: Grafik 2. APK Sekolah Menengah per Kecamatan Gambaran APK pada Tahun 2012 menunjukkan bahwa anak usia tahun yang bersekolah sebanyak 50,93%, artinya terdapat 49,07% anak usia sekolah yang belum atau tidak dapat bersekolah di jenjang pendidikan menengah. 3-3

73 Masih rendahnya capaian indikator akses (APK) pendidikan menengah SMA/MA/SMK (50,93%) tersebut dapat dilihat dari sisi ketersedian lembaga jenjang pendidikan menengah dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan. Dari sisi ketersediaan, jumlah SMA / MA/ SMK memang masih terbatas, dengan sebaran yang cenderung dominan di kawasan perkotaan (kawasan selatan). Sebagian besar lembaga merupakan sekolah swasta yang berada di lingkungan pondok pesantren dengan daya tampung yang terbatas ditandai dengan dengan rasio murid per rombel 1 : 38, kecuali beberapa sekolah dalam lingkungan pesantren besar yang telah menerima siswa dari lingkungan luar (non santri). Pada Tahun 2012 terdapat 143 SMA, MA dan SMK baik negeri maupun swasta, dengan distribusi tidak merata. Terdapat kecamatan yang hanya mempunyai 1 sekolah menengah yaitu Kecamatan Jrengik. Kontribusi madrasah yang dikelola oleh masyarakat sangat dominan, dengan proporsi 62 sekolah dan 81 madrasah, meskipun rasio murid per sekolah yang ada menunjukkan bahwa daya tampung sekolah lebih tinggi dari madrasah Meskipun jumlah sekolah/madrasah terbatas, tetapi rasio siswa per rombel menunjukkan bahwa daya tampung sekolah swasta masih sangat longgar, sementara untuk sekolah negeri rasio siswa per rombel relatif tinggi. Masih longgarnya daya tampung sekolah swasta juga dapat dilihat dari terdapatnya sekolah/madrasah dengan jumlah murid di bawah 100 4). Kualifikasi Pendidikan Guru dan Distribusi Penerapan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mensyaratkan guru dari TK hingga SMA/SMK harus memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4. Pada Tahun 2012, guru TK/RA sampai dengan SMA/MA/SMK di Kabupaten Sampang, baru 51,34% guru yang memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 dan diatasnya. Dengan demikian masih terdapat 48,66% guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya. 3-4

74 Grafik 3.Kualifikasi Guru SD/MI Berdasarkan jenjang, jumlah guru SD sebesar orang yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 baru mencapai 45%(2.874 orang). Sehingga perlu untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan sejumlah guru SD/MI (55%) Jumlah guru SMP yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 sebanyak orang (87,5%), sedangkan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 sebanyak 363 orang (12,5%). Sememtara itu, jumlah guru SMA/SMK yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 sebanyak orang (94,6%), sehingga masih ada 69 orang pendidik (5,4%) yang perlu ditingkatkan kualifikasinya. Kondisi ini merupakan suatu tantangan bagi pemerintah Kabupaten Sampang dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan para guru-guru agar memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya berada pada jenjang S1/D4. 5) Kekurangan Guru Kecukupan guru merupakan, salah satu dukungan utama terhadap proses pembelajaran yang efektif. Disatu sisi, rasio guru terhadap rombel yang rendah dapat menjadi kendala dalam proses pembelajaran sehingga tidak efektif. Sementara disisi lain rasio guru terhadap rombel yang tinggi menyebabkan adanya guru kelas yang mempunyai jam mengajar di bawah standar. Berikut diuraikan gambaran mengenai rasio guru terhadap rombongan belajar pada masing-masing jenjang pendidikan. 3-5

75 Gambaran kasar dengan membandingkan jumlah guru PNS dan rombel yang ada menunjukkan bahwa jumlah guru kelas SD negeri pada Tahun 2012 tidak mencukupi. Jumlah guru SD yang bersetatus sebagai PNS sebanyak orang, sedangkan rombel yang ada sebanyak buah. Secara keseluruhan terdapat kekurangan guru sebesar 557 guru. Meskipun demikian analisis lebih lanjut terhadap distribusi guru menunjukkan kecenderungan terjadinya penumpukan guru di pusat kota, sehingga kekurangan guru cenderung terjadi disekolah-sekolah pinggiran, perdesaaan atau sekolah yang relatif terpencil. Rasio guru mata pelajaran terhadap rombel pada jenjang SMP/MTs untuk masing-masing pelajaran berbeda-beda, tergantung dari jumlah jam semester (js) dari mata pelajaran. Mata pelajaran dengan jumlah jam 2, rasio ideal antara guru dengan rombel adalah 1:12, artinya 1 orang guru memerlukan jam mengajar di 12 rombel. Sedangkan mata pelajaran dengan jumlah jam 4, rasio idealnya adalah 1:6, artinya 1 orang guru memerlukan jam mengajar di 6 rombel. Apabila rasio itu terpenuhi, maka guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban mengajar sebanyak 24 jam per minggu. Berdasarkan ketentuan tersebut, berikut adalah gambaran jumlah guru ideal yang diperlukan untuk masingmasing matapelajaran dan identifikasi kecukupan guru untuk masingmasing mata pelajaran di SMP Negeri Kabupaten Sampang. Jumlah rombongan belajar SMP Negeri Kabupaten Sampang pada Tahun 2012 adalah 537 rombel sedangkan jumlah jam perguru sebanyak 24 jam, sehingga kebutuhan guru sebanyak 850 orang. Berdasarkan perhitungan tersebut jumlah guru PNS yang sebanyak 647 orang,, untuk semua mata pelajaran terdapat kekurangan guru SMP negeri, dengan jumlah sebesar 203 guru untuk berbagai mata pelajaran. Jumlah rombongan belajar SMA Negeri pada Tahun 2012 sebanyak 158 Berdasarkan perhitungan rasio guru mapel terhadap rombel dengan ketentuan guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban mengajar sebanyak 24 jam per minggu, maka kebutuhan guru ideal dapat dihitung. Berdasarkan perhitungan rasio guru mapel terhadap rombel dengan ketentuan guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban mengajar sebanyak 24 jam per minggu, maka kebutuhan guru ideal dapat dihitung. Dengan membandingkan antara kondisi jumlah guru 3-6

76 yang ada saat ini dengan kondisi ideal, dapat dilihat bahwa terdapat kekurangan guru SMAN untuk semua mapel sebesar 35 guru. 6). Terbatasnya sarana dan prasarana Mutu input pendidikan digambarkan melalui kecukupan ruang kelas; kelayakan ruang kelas dan kecukupan jumlah guru untuk keseluruhan lembaga SD/MI. Dari sisi kecukupan jumlah ruang kelas, rasio ruang kelas SD/MI terhadap rombel secara umum sudah cukup memadai. Namun apabila dihitung secara keseluruhan Rombongan Belajar yang ada sebanyak rombel, sedangkan Ruang kelas yang ada sebanyak RK. Sehingga kekurangan Ruang kelas sebanyak RK. Berdasarkan kelayakan ruang kelas, secara keseluruhan baru terdapat 58 % ruang kelas dalam kondisi baik, selebihnya ruang kelas yang ada dalam kondisi rusak ringan (24%), dan rusak berat (18%). Kondisi di atas menggambarkan bahwa banyak ruang kelas di SD/MI dalam kondisi tidak layak, bahkan 18 % dalam kondisi dapat membahayakan keselamatan murid dan guru. Kurang optimalnya manajemen aset di Dinas Pendidikan dan terbatasnya dana pemeliharaan menjadi salah satu penyebab tingginya angka kerusakan ruang kelas. Terkait dengan sumber belajar, perpustakaan semestinya memegang peran penting, tetapi jumlah SD/MI yang memiliki perpustakaan masih sangat terbatas. bahwa ketersediaan Perpustakaan di SD/MI pada tahun 2012 baru mencapai 27,55%, tersebar di 208 SD, dan 86 MI. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar SD/MI (72,45%) belum memiliki perpustakaan. 3-7

77 Grafik 4. Kondisi Kepemilikan Perpustakaan di SD/MI Pada Tahun 2012, jumlah siswa SMP/MTs mencapai sebesar siswa tersebar di 389 lembaga, dengan rombel berjumlah 1.693, maka rasio jumlah siswa terhadap rombel SMP/MTs sebesar 1/29,5, sedangkan ruang kelas yang ada sebanyak RK secara keseluruhan kekurangan ruang kelas sebanyak 146 RK. Grafik 5. Kondisi Laboratorium di SMP/MTs Dari kelayakan ruang kelas, sebagian besar (73,11%) ruang kelas dalam kondisi baik. Selebihnya, dalam kondisi rusak ringan sebanyak 293 (18,94%), dan rusak berat 123 (7,95%). 3-8

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Cover... Kata Pengantar... Daftar Isi... Ikhtisar Eksekutif

DAFTAR ISI. Cover... Kata Pengantar... Daftar Isi... Ikhtisar Eksekutif DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Cover... Kata Pengantar... Daftar Isi... Ikhtisar Eksekutif Halaman i iii iv BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud Dan Tujuan...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. Bahwa dengan ditetapkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 71 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA NO KEBIJAKAN KEGIATAN POKOK 1 Reformasi Pendanaan Pendidikan 1. BOP Tempat Penitipan Anak (TPA)/Kelompok

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2010 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL MOHAMMAD NUH

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2010 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL MOHAMMAD NUH KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010--2014 disusun berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN TAHUN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN 2016 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR : 050/A.2/2308. TANGGAL : 5 SEPTEMBER 206 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN 0AN KOMERING ULU SELATAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan Hukum... 4 1.3 Maksud dan Tujuan... 5 1.4 Sistematika Penulisan... 5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 2021 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 Rencana Strategis Dinas Kab. Kendal Tahun 2016-2021 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 2013-2017 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Jend.Gatot Subroto Kav. 40 41 Jakarta Selatan 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG \ BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Rencana Kerja (Renja) Kabupaten Cianjur -2 0 1 5- Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Cianjur Telp. (0263) 281331 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Kabupaten Cianjur telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG TAHUN 2014 2019 DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 I.1 Latar Belakang...1 I.2 Landasan Hukum...2 I.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas

Bagian Kedua Kepala Dinas BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KECAMATAN PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO 1 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR MOHAMMAD NUH

KATA PENGANTAR MOHAMMAD NUH KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-- disusun berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA DINAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARBARU

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARBARU WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1380 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, 1 PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN

Lebih terperinci