TEORI PEMBANGUNAN. Oleh Agus Suryono (Semester Genap 2016)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI PEMBANGUNAN. Oleh Agus Suryono (Semester Genap 2016)"

Transkripsi

1 TEORI PEMBANGUNAN Oleh Agus Suryono (Semester Genap 2016)

2 REFERENSI (DAFTAR BACAAN)

3 2001

4 2003

5 2004

6 2008

7 2010

8 2012

9 BACAAN UTAMA Arief Budiman, 1996, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Dadang Solihin, 2005,Teori-Teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif, FE- Universitas Darma Persada Jakarta Bjorn Hettne, 2001, Teori Pembangunan Dan Tiga Dunia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Michael P,Todaro, 1998, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jakarta, Erlangga

10 GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

11 GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Referensi (Daftar Bacaan) 2. Apa itu Teori Pembangunan? (Apa itu teori, Apa itu pembangunan, Apa itu teori pembangunan, Bagaimana dimensidimensi teori-teori pembangunan) 3. Bagaimana Latar Belakang Munculnya Pemikiran Teori-Teori Pembangunan? (Peta Geopolitik dan Geostrategi Dunia, Bagaimana identifikasi perkembangan masalah-masalah pembangunannya (berdasar urutan waktu = Teori Diakronis)

12 4. Pentingnya Pembelajaran Teori-Teori Pembangunan (Tujuan, Manfaat, Kontribusi arti pentingnya teori pembangunan abad 21) 5. Masalah dan Isu-Isu Strategis Pembangunan Abad Bagaimana Perkembangan Teori-Teori Pembangunan sampai saat ini (Pendekatan teori pembangunan, Tipologi teori-teori pembangunan, termasuk kelemahan dan kelebihannya)

13 7. Bagaimana Model-Model Teori Pembangunan di Negara Tiga Dunia dan di Negara Dunia Ketiga 8. Implikasi Teori Pembangunan terhadap Perkembangan Ilmu Administrasi Publik 9. Tugas Terstruktur (Individu) 10.tbk

14 PENGERTIAN TEORI

15 CONCEPTUAL& THEORETICAL WORLD -Ide dan Harapan -Sistematis - Teratur - Umum -Bebas Nilai -Teks Logika Deduktif Masalah (Pembangunan) Logika Induktif EMPERICAL WORLD -Realita/Kenyataan -Komplek - Tidak teratur - Khusus -Terikat Nilai -Konteks

16 POSISI KONSEP DAN TEORI E M P I R I S FENOMENA/PERISTIWA/REALITA KONSEP TEORI METODOLOGI MASALAH & ISU N O N E M P I R I S

17 FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI Pelimpahan Kewenangan Pemerintahan Pusat Ke Daerah Otonomi Daerah Desentralisasi Vs Sentralisasi Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pembangunan pasar tradisional menjadi pasar modern Pemberian hadiah dengan motif pamrih Mahasiswa protes tentang pembayaran SPP, dsb Subsidi, Hibah, Blockgrand Revitalisasi, Pembangunan Gratifikasi, Korupsi Demonstrasi, Perlawanan (Resistency, Rebelion), Ketergantungan, Negara Kesejahteraan Perubahan Sosial Ekonomi (Change Theory) Abuse of Power, Domination Konflik, Kritis, Revolusi Vs Evolusi

18 CONCEPTUAL WORLD EMPIRICAL WORLD THEORY RESEARCH EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL REALITA

19 KONSEP (PEMBANGUNAN) Gambaran abstrak dari peristiwa/ fenomena/ gejala/realita Alami dan sosial Fenomena alami: geografi/wilayah, kekayaan alam/potensi alam/sda, dan demografi/kemampuan penduduk/sdm Fenomena sosial: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam

20 Dalam konteks pembangunan di Indonesia gabungan analisis fenomena alami dan fenomena sosial disebut dengan ASTAGATRA terdiri dari TRIGATRA (aspek alami) dan PANCAGATRA (aspek sosial/ kemasyarakat)

21 TEORI Adalah suatu perspektif atau pemikiran yang dianggap ideal (das sollen) Serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademis

22 Teori adalah alat untuk memahami kenyataan atau realitas sosial Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji pula di dalam kenyataan Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis sebagai perspektif etik (agenda akademis)

23 Teori memberikan pola bagi interpretasi data dan fakta Teori menghubungkan satu studi dengan studi lainnya Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna penting (Urgensi) Teori memungkinkan interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)

24 Teori yang dianggap sudah jadi atau berakhir (ending), akan melahirkan IDEOLOGI sebagai dogmatis/dalil/stikma/ hukum/ paradigma ilmu pengetahuan yang DIYAKINI kebenarannya Jadi IDEOLOGI adalah fanatisme, otoriterisme, anarkhisme, dan klaim kebenaran (claim of truth) teori dari ilmu pengetahuan bagi kepentingan diri dan kelompoknya (serba formalistis normatif) Ideologi yang diajarkan disebut DOKTRIN yang melahirkan Otoritarianisme Moral

25 Doktrin yang di implementasikan akan merupakan TEORI ALIRAN/ ALIRAN TEORI (MASHAB/ PARADIGMA) yang bernuansa gerakan (movement) dan tindakan (action) Selanjutnya, ideologi dan doktrin akan melahirkan AJARAN atau PAHAM (ISME) sebagai wujud dari teori ilmu pengetahuan yang bersifat monumental (grand theory) Kecanggihan dan ketangguhan suatu teori akan selalu terus di uji coba (trial and error) berdasarkan dimensi waktu dan gerak sejarah (time and motion/ space)

26 Dalam perjalanan waktu dan tempat, teori (pembangunan) melahirkan secara diakronis: TEORI KLASIK, TEORI MODERN, dan TEORI KONTEMPORER (POST MODERN THEORY) Selanjutnya, pada setiap praktek teori (pembangunan) pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, serta resiko karena praktek teori merupakan sesuatu yang terikat / batas nilai (values bound) -- memberi semangat hidup

27 INTENSITAS TEORI (PEMBANGUNAN) Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggi Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak

28 TUJUAN TEORI Untuk memberikan pengertian dan pemahaman (understanding) terhadap realita/fenomena Untuk memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena Untuk kepentingan prediksi atau peramalan (forcasting) Sebagai kritik dan pengawasan terhadap perkembangan konsep dan teori (control) Melatih kepekaan dan tanggungjawab (sensitivity and responsebelity)

29 MANFAAT TEORI Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena yang diamati Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)

30 STRUKTUR TEORI SOSIAL I GRAND THEORY (Analisis Menyeluruh) II III MIDDLE RANGE THEORY/ MESO THEORY (Analisis Sebagian) CASE/SUBSTANTIVE/ IDEOGRAFIS THEORY (Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)

31 TEORI PEMBANGUNAN DALAM PRAKTEK IDEALISME TEORI PRAGMATISME FUTURALISME UTOPIANISME

32 INTENSITAS TEORI PEMBANGUNAN Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori pembangunan memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggi Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori pembangunan memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak

33 PENGERTIAN TEORI PEMBANGUNAN

34 HAKEKAT TEORI Teori adalah menciptakan cita-cita, rencana dan impian besar bagi anak manusia untuk menjadi orang besar dan sejarah besar. Mereka-mereka yang tidak memiliki cita-cita, rencana dan impian besar dalam hidupnya, hakekatnya mereka telah mati Teori adalah enerji/amunisi besar yang menggerakkan hidup manusia. Oleh karena itu berikan manusia kebebasan untuk memiliki enerji besar itu.

35 TEORI PEMBANGUNAN Adalah teori-teori yang (salahsatunya) berusaha menjawab dan menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi oleh/ dan terutama negara-negara miskin dan terbelakang atau yang sedang berkembang dalam sebuah dunia yang di dominasi oleh kekuatan ekonomi, Ipteks, dan kekuatan meliter negara-negara adikuasa (super power) atau negaranegara industri maju

36 Dengan demikian, hakekat (aplikasi) teori pembangunan untuk dunia ketiga akan memiliki perbedaan (dan mungkin juga ada persamaannya) dengan teori-teori pembangunan di negara-negara (adikuasa, industri) maju, karena konteks persoalan yang dihadapi bisa sama dan juga bisa berbeda (Cultural Boundaries)

37 Bagi negara dunia ketiga persoalannya adalah bagaimana untuk bertahan hidup (survival), atau bagaimana meletakkan dasar-dasar pembangunan ekonominya di pasar internasional; sedangkan untuk negara-negara maju motifnya adalah bagaimana melakukan ekspansi lebih lanjut untuk menguasai (perekonomian) dunia untuk lebih tumbuh, berkembang, mapan, dan politik prestise (growth, increase, establish, and prestise politic)

38 SOFT SCIENCE Internalisasi Voluntaristik Subyektif (agen, aktor, khusus) Individualisme Kekuatan ide/mind Isu moral penting Penciptaan dan pemahaman makna dari subyek (Emic) Interaksi dinamis antar subyek Perubahan evolusi dan inkremental (Jangka pendek +, jangka panjang -) HARD SCIENCE Ekternalisasi Deterministik Obyektif (umum) Strukturalisme/kolektivisme Kekuatan materi/body Isu lingkungan penting Menentukan bahasa dan makna sesuai kepentingan (Etic) Interaksi pasif/semu Perubahan revolusi dan holistik (Jangka pendek -, jangka panjang +)

39 PANDANGAN PAKAR TERHADAP KONSEP PEMBANGUNAN EKONOM: memandang pembangunan dari model-2 pertumbuhan berisikan indeks dan indikator ekonomi, standar hidup, pendapatan perkapita, GNP, dsb (WW. Rostow, Michael Todaro) POLITIKUS: memandang pembangunan dari proses input, konversi, output dan umpan balik serta efek politik, pergolakan atau labilitas politik dan hubungan-2 kelembagaan struktur politik baik supra struktur maupun infra struktur politik serta hubungan politik antar negara (Karl Marx, Paul Baran, Andre Gunder Frank, Theodore Dos Santos, Samir Amin)

40 SOSIOLOG DAN PSIKOLOG: Memandang pembangunan dari kerangka perubahan evolusioner/revolusioner dan adaptasinya mencakup transisi multilinear masyarakat yang sedang membangun untuk mengatasi masalah kemiskinan dan penegakan keadilan sosial (Talcott Parson, David McClelland, Max Weber, Ivan Illich, Peter Berger, Soedjatmoko) Sumber: M. Francis Abraham, 1991, Modernisasi Di Dunia Ketiga.

41 EUPHEMISME KONSEP PEMBANGUNAN (12) 1. Pertumbuhan Ekonomi (konstruksi) 2. Rekonstruksi Ekonomi/Recovery economy/autarkhi 3. Modernisasi/Industrialisasi/Iptek 4. Westernisasi/Evolusi Kultural 5. Perubahan Sosial/Evolusi Sosio-kultural 6. Pembebasan/Nilai-Nilai Teologi

42 7. Penyebarluasan Temuan Baru/Difusi Inovasi 8. Pembangunan Bangsa/Futuralistik 9. Pengembangan/Tradisional-Maju 10. Pembinaan Bangsa/Mindset/ karakter bangsa 11.Pembangunan Nasional (Astagatra= SiKayaMampu + Ipoleksosbudmil) 12.Pembaharuan/Reformasi/Inkremental/ komprehensif

43 KONSEP DAN PENDEKATAN PEMBANGUNAN KONSEP Pertumbuhan (Growth) Rekonstruksi (Recovery) Modernisasi Westernisasi Perubahan Sosial (Change) Pembebasan Pembaharuan (Inovasi) Pembangunan Bangsa Pembangunan Nasional Pengembangan (Increase) Pembinaan Pembangunan/Reformasi PENDEKATAN Ekonomi Pemulihan ekonomi Iptek Kebudayaan dan Iptek Sosial Ekonomi Politik dan Teologi Komunikasi, Iptek, kemudian Sosial Politik Politik Politik Politik Politik Campuran/Eklektik/Kontemporer

44 PEMBANGUNAN Merupakan usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (SP.Siagian,Adm.Pembangunan, 1983)

45

46 TUJUAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN UU No.32/2004 TTG PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik Pelayanan Publik/ Masyarakat Pembangunan Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat/ Pengentasan Kemiskinan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pokok

47 RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN 1. Pembangunan Wilayah/Geografi 2. Pembangunan Sumberdaya Alam (SDA) 3. Pembangunan Penduduk (SDM) 4. Pembangunan Ideologi 5. Pembangunan Politik 6. Pembangunan Ekonomi 7. Pembangunan Sosial 8. Pembangunan Budaya 9. Pembangunan Pertahanan & Keamanan 10.Pembangunan Administrasi/Birokrasi?

48 MAKNA PEMBANGUNAN 1. Pembangunan sebagai proses perubahan sosial menuju ketataran kehidupan masyarakat yang lebih baik (hari ini dan hari esok). 2. Pembangunan sebagai upaya manusia yang sadar, terencana dan melembaga. 3. Pembangunan sebagai proses sosial yang bebas nilai (value free).

49 4. Pembangunan memperoleh sifat dan konsep transendental (keyakinan, harapan, kepercayaan), sebagai meta-diciplinary phenomenon, bahkan memperoleh bentuk sebagai ideologi, the ideology of developmentalism 5. Pembangunan sebagai konsep yang sarat/ terikat nilai (value loaded) menyangkut proses pencapaian nilai yang dianut suatu bangsa secara makin meningkat 6. Pembangunan menjadi culture specific, situation specific dan time specific.

50 SPIRIT PEMBANGUNAN 1. PROSES : Pembangunan merupakan suatu proses 2. SADAR : Pembangunan merupakan suatu usaha yang secara sadar dilaksanakan 3. BERENCANA : Pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaannya berorientasi pada pertumbuhan (ekonomi) dan perubahan (sosial)

51 4. MODERNITAS : Pembangunan mengarah pada modernitas 5. MULTIDEMENSIONAL : Modernitas yang dicapai melalui pembangunan bersifat multidemensional 6. NATION BUILDING : Proses dan kegiatan pembangunan ditujukan kepada usaha membina bangsa dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan negara yang telah ditentukan sebelumnya 7. DALIL ATAU RUMUS PEMBANGUNAN = Perencanaan+Pertumbuhan+Perubahan

52 RUMUS PEMBANGUNAN PERENCANAAN + PERTUMBUHAN + PERUBAHAN Bidang Politik/Administrasi Bidang Ekonomi Bidang Sosial

53 TIPOLOGI PEMBANGUNAN TIPE PERENCANAAN PERTUMBUHAN PERUBAHAN I.Tipe Ideal II.Menghasilkan dalam jangka pendek III.Menghasilkan dlm jangka panjng IV. Kegagalan V. Dorongan lingkungan VI.Pragmatisme VII. Krisis VIII.Stagnasi IX. CHAOS???

54 WHAT IS CHAOS?? (ANOMALI) C = Confusion (kebingungan) H = Hassle (percekcokan) A = Angry (marah, gusar) O = Obstacle (rintangan, halangan) S = Stagnant (mandeg, jalan ditempat) VACUUM

55 SUBSTANSI PEMBANGUNAN 1. Hakikat nilai pembangunan yang harus dicapai dengan ruang lingkup indikator ekonomi klasik Vs indikator neo-ekonomi 2. Hakikat proses pembangunan dengan ruang lingkup teori konflik Vs teori ekuilibrium 3. Pentahapan dan jalur pembangunan dengan ruang lingkup unilinear Vs pembangunan multilinear; model kebutuhan (necessity model) Vs model kemungkinan (possibility model)

56 4. Dimensi hubungan antar bangsa dalam proses pembangunan dengan ruang lingkup dependency model Vs Difusionism 5. Keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidupnya dengan ruang lingkup model batas pertumbuhan (limits to growth) Vs model kegagalan (models of dooms) 6. Pemilikan faktor produksi dengan ruang lingkup capitalism mode of production Vs socialist mode of production 7. Strategi pembangunan dengan ruang lingkup strategi pertanian Vs strategi industri; big push strategy Vs un-balanced growth strategy

57 KLASIFIKASI TEORI PEMBANGUNAN

58 KLASIFIKASI TEORI PEMBANGUNAN 1. TEORI PEMBANGUNAN KLASIK 2. TEORI PEMBANGUNAN MODERN 3. TEORI PEMBANGUNAN KONTEMPORER /POST-MODERN

59 TEORI PEMBANGUNAN KLASIK 1. Teori Kependudukan/Demografi (Thomas Robert Malthus dan Daniel Malthus) 2. Teori Ekonomi Klasik (TR. Malthus, David Ricardo, Adam Smith) 3. Teori Kapitalisme (E.Durkheim, Max Weber, Karl Marx) 4. Teori Sosialisme dan Komunisme (Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin)

60 5. Teori Ekonomi Keynesian (John Maynard Keynes ) 6. Teori Neo Klasik (Elton Mayo) 7. Teori Neo Keynesian (Soemitro Djojohadikusumo)

61 TEORI PEMBANGUNAN MODERN 1. Teori Pilihan Rasional/ Rational Choice Theory (Bentham, John Stuart Mill, Jon Elster, Becker) 2. Teori Struktural Marxisme (Neo Clasical Political Economist) 3. Teori Strukturalis Non-Marxist (Ralf Dahrendorf) 4. Teori Struktural Konflik (Ralf Dahrendorf)

62 5. Teori Revolusi (Karl Marx, Theda Skocpol, Tucker) 6. Teori Negara Kesejahteraan / Welfare State Theory (Spicker) 7. Teori Globalisasi/ Teori Sistem Dunia/ Biosphere Theory (Bjorn Hettne, John Naisbitt) 8. Teori Pasar Bebas/ Free Trade Theory (Adam Smith, Gunnar Myrdal) 9. Teori Pro-Pasar (Teori ekonomi Pembangunan, Teori ekonomi-politik)

63 10.Teori Modernisasi/ Teori Pembangunan Politik ( Harrod Domar, Max Weber, David Mc. Clelland, WW. Rostow, Bert Hozelitz, Alex Inkeles) 11.Teori Ketergantungan/ Dependencya Theory (Paul Baran, Andre Gunder Frank, Theotonio Dos Santos, Samir Amin) 12.Teori Pertumbuhan Ekonomi (Walt Whitman Rostow, Michel Todaro) 13.Teori Pembangunan Manusia/ Teori Pemerataan Pembangunan/ Distribution Theory (Mabub Ul Haq, Moch. Yunus)

64 14.Psycho Dynamic Theory (Hagen) 15.Teori Motivasi (Abraham Maslow, Hetzberg, Lewin&Tolman, Porter&Lawler, Festinger&Homans, Kelley & Rotter) 16.Teori Kebutuhan Berprestasi/ Need of Achievement Theory/N-ach (David Mc. Clelland) 17.Teori Budaya Kerja/ Corporate Culture Theory ( Schein, Graves, Robbin)

65 TEORI PEMBANGUNAN KONTEMPORER 1. Teori Rasionalisasi/ Teori Tindakan Sukarela/ Voluntary Action Theory (Max Weber, Paulo Freire, David C.Korten) 2. Teori Pembangunan Ekonomi Politik/ Teori Ekonomi Campuran (Mix Economy,) - Karl Marx, Martin Staniland) 3. Teori Postmodernitas/ Teori Neo-Marxisme/ Post-Marxisme (Bryan Turner, George Ritzer) 4. Teori Kapitalisme Semu/ Ersatz Capitalism (Yoshisara Kunio,)

66 5. Teori Dualisme Struktural/ Moral Ekonomi Petani (JH. Boeke, James Scott, Samuel l. Popkin, Clifford Geertz) 6. Teori Strukturasi (Anthony Giddens) 7. Teori Dominasi/Hegemoni (Antonio Gramcy) 8. Teori Pilihan Publik/ Public Choice Theory (Paul Samuelson, Buchanan) 9. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory dan Teori Permainan/ Game Theory ( JJ. Rosseau, George Homan) 10.Teori Tindakan Kolektif/ Collective Action Theory (Peter Bogason)

67 11.Teori Pembangunan Berpusat pada Manusia/ People Centre Development Theory (David C. Korten, Mabub Ul-Haq) 12.Teori Partisipasi (Sherry Arnstein) 13.Teori Civil Society (Cicero, John Locke) 14.Teori Pemberdayaan/ Empowerment Theory (J.Friedman, Steward, Chambers) 15.Teori Kewirausahaan/ Teori Entrepreneur/ Reinventing Government Theory/ Banishing Bureaucracy (Osborn, Gabler, Plastrik) --- Corporate Governance

68 16.Teori Pembelajaran Organisasi/ Learning Organization Theory (Peter M. Senge, Gower) 17.Teori Pembangunan Kelembagaan/ Capacity Building Theory (Merilee S. Grindle) 18.Teori Kesadaran/ Conciousness Theory (Durkheim, Paulo Friere, Anthony Giddens)

69 19.Teori Aktor/ Agency Theory/ Elite Theory/ Celibrety Theory (C. Wright Mills) 20.Teori Kepemerintahan yang Baik/ Good Governance Theory ( Frederickson, Meier) 21.Teori Perubahan/ Change Theory (Appelbaum, Toynbe, Alvin Toffler, Samuel Huntington) 22.Teori Inovasi (Andrall E. Pearson, Everett M Roger, Bean & Russel Radford), 23.Teori Konflik Peradaban/ Clash of Civilization (Samuel Huntington), tbk

70 UNDZUR MAA QOOLA WAALAA TANDZUR MAN QOOLA Jangan Melihat Siapa yang Menyampaikan, tapi Simak Apa yang Dibicarakan

71 TERIMA KASIH

ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC)

ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC) ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC) ILMU PENGETAHUAN Adalah gabungan antara konsep dan teori sebagai suatu proses atau sesuatu yang belum jadi atau tidak pernah berakhir (un-ending) Agar ilmu pengetahuan menjadi

Lebih terperinci

Sosiologi Pembangunan

Sosiologi Pembangunan Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

Lebih terperinci

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI KERJASAMA ASOSIASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI INDONESIA (APSSI) DENGAN JURUSAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II 1 Pengertian Paradigma Diperkenalkan oleh Thomas Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolution (1962), yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan bukan berkembangan secara kumulatif, sebagaimana banyak

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tugas-tugas pada posisinya tersebut. Apabila kita berbicara tentang tugas-tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tugas-tugas pada posisinya tersebut. Apabila kita berbicara tentang tugas-tugas BAB II KAJIAN PUSTAKA Sebagai sebuah mekanisme yang terus berfungsi, masyarakat harus membagi anggotanya dalam posisi sosial yang menyebabkan mereka harus melaksanakan tugas-tugas pada posisinya tersebut.

Lebih terperinci

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni TEORI MODERNISASI Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang By Dewi Triwahyuni SEJARAH LAHIRNYA Munculnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dominan dunia pasca PD II. Pada

Lebih terperinci

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economists and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran.

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran. BAB III 1. Teori ini didasarkan pada dikotomi antara apa yang disebut modern dan tradisional. Modern merupakan simbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efesien, dst. 2. Teori modernisasi

Lebih terperinci

Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis

Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis Kuliah 5 Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis 4/1/2016 Marlan Hutahaean 1 Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis Paradigma Pembangunan Pertumbuhan Kesejahteraan Neo ekonomi Strukturalis

Lebih terperinci

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economicts and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:

Lebih terperinci

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER Manusia merupakan anggota masyarakat yang akan senantiasa berusaha agar selalu bisa bergaul dengan sesama. Sehingga setiap individu akan bertindak dan berusaha untuk

Lebih terperinci

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya:

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: TEORI MODERNISASI Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: AS untuk memenangkan perang ideologi melawan sosialisme. Untuk membangun negara2 eropa pasca PD II. Istilah modernisasi merupakan gerakan

Lebih terperinci

Facebook :

Facebook : 1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena

Lebih terperinci

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial BAB II KERANGKA TEORI II.1. Teori Modernisasi Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial dalam mengembangkan teori untuk memahami negara Dunia Ketiga yang baru lahir,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR. 1. Nama Mata Kuliah : TEORI POLITIK KLASIK DAN KONTEMPORER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR. 1. Nama Mata Kuliah : TEORI POLITIK KLASIK DAN KONTEMPORER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR 1. Nama Mata Kuliah : TEORI POLITIK KLASIK DAN KONTEMPORER 2. Kode/SKS : SPF 245 / 3 SKS 3. Prasyarat Mata Kuliah : Pengantar Ilmu

Lebih terperinci

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL 1. Metode Penelitian Sosial (Social Research Method) Mahasiswa selalu dihadapkan pada permasalahan teoritis dan metodologis dalam proses penulisan tugas akhir

Lebih terperinci

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) Tujuan utama buku ini adalah untuk menjawab tentang peran teori terkait permasalahan administrasi publik. Sebagaimana diketahui, tujuan utama

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KE-3 DALAM TEORI MODERNISASI SUB TEORI HARROD-DOMAR (TABUNGAN DAN INVESTASI) Oleh : Teguh Imam Rahayu*) Abstraksi Dewasa ini hampir semua negara di dunia tengah bekerja keras untuk

Lebih terperinci

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

TEORI DAN METODOLOGI

TEORI DAN METODOLOGI TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Diskusi) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1 Pemberdayaan masyarakat Latar Belakang konsep pembangunan pada dasarnya bertujuan

Lebih terperinci

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?

Lebih terperinci

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER Max Weber (1864-1920), ia dilahirkan di Jerman dan merupakan anak dari seorang penganut protestan Liberal berhaluan sayap kanan. Weber berpendidikan ekonomi, sejarah,

Lebih terperinci

Sistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III

Sistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III Sistem Politik Gabriel Almond Pertemuan III Teori Fungsionalisme Lahir sebagai kritik terhadap teori evolusi, yang dikembangkan oleh Robert Merton dantalcott Parsons. Teori fungsional memandang masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

Teori juga membantu dalam memilih metode penelitian, menguji data, menarik kesimpulan, dan merumuskan tindak lanjut kebijaksanaan.

Teori juga membantu dalam memilih metode penelitian, menguji data, menarik kesimpulan, dan merumuskan tindak lanjut kebijaksanaan. Semua Ilmu akan mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian tanpa teori. Teori merupakan alat bantu utama. Teori mempertajam proses berpikir, menggelar kerangka analisa, membantu merumuskan hipotesa,

Lebih terperinci

Palu, September 2016 Penulis. Dr. Mauled Moelyono, S.E., M.A. iii

Palu, September 2016 Penulis. Dr. Mauled Moelyono, S.E., M.A. iii Pengantar Sejarah selalu dikaitkan dengan empat perkara penting, yaitu (i) peristiwa kejadian, baik bentuk peristiwa kejadiannya maupun adanya konstruksi pemikiran tentang hal-hal yang melatari terjadinya

Lebih terperinci

Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER

Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER 2014 Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved ISBN :...

Lebih terperinci

UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Sistem Global Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Sistem Global Dalam Politik

Lebih terperinci

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara IDEOLOGI POLITIK TUJUAN NEGARA Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara tersebut MINGGU DEPAN 1. Ideologi : Anarkisme dan Komunisme

Lebih terperinci

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Sofyan Sjaf Turner dalam bukunya yang berjudul The Structure of Sociological Theory pada bab 11 13 dengan apik menjelaskan akar dan ragam teori konflik yang hingga

Lebih terperinci

BAB I MEMAKNAI PEMBANGUNAN BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN

BAB I MEMAKNAI PEMBANGUNAN BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN BAB I MEMAKNAI PEMBANGUNAN BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN Pembangunan (development) mulai ramai diperbincangkan sejak tahun 1949 pasca Perang Dunia II. Harry S. Truman, Presiden Amerika Serikat (AS) ketika

Lebih terperinci

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum/Menyepakati kontrak belajar

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum/Menyepakati kontrak belajar UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Kode Mata Kuliah : Kode : TIK 5212

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI PANCASILA:

SISTEM EKONOMI PANCASILA: BAB II SISTEM EKONOMI PANCASILA: RELEVANSI PLATFORM EKONOMI PANCASILA MENUJU PENGUATAN PERAN EKONOMI RAKYAT Oleh: Dewi Triwahyuni A. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia Pancasila sebagai ideologi nasional

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Sosiologi Terapan 2. Kode Mata Kuliah : ISS 701 3. Status Matakuliah : Wajib Prodi 4. Semester : VII 5. Matakuliah Prasyarat

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT

Lebih terperinci

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER A. Paradigma Definisi Sosial Sejarah suatu ilmu pengetahuan adalah sejarah bangun dan jatuhnya paradigma-paradigma. Untuk suatu masa mungkin hanya satu paradigma yang

Lebih terperinci

Silabus Perkuliahan. Sosiologi. Ekonomi

Silabus Perkuliahan. Sosiologi. Ekonomi Silabus Perkuliahan 1. Pertemuan I : Pengertian Pembangunan 2. Pertemuan II : Paradigma Pembangunan 3. Pertemuan III : Teori Pembangunan Sosiologi 4. Pertemuan IV : Teori Pembangunan Ekonomi 5. Pertemuan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI PERUBAHAN Perubahan Organisasi adalah proses dimana terjadi suatu perubahan stuktur dan fungsi sistem (organisasi). Lingkungan yang bersifat dinamis, kompleks dan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN)

DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN) DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN) Tokoh: Theotonio Dos Santos Raul Prebisch Paul Baran Andre Gunder Frank Apa itu Ketergantungan Ketergantungan adalah keadaan di mana kehidupan ekonomi negara tertentu

Lebih terperinci

Materi Bahasan. n Pengertian Ideologi. n Fungsi Ideologi. n Komponen Ideologi. n Klasifikasi Ideologi.

Materi Bahasan. n Pengertian Ideologi. n Fungsi Ideologi. n Komponen Ideologi. n Klasifikasi Ideologi. Ideologi Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Pengertian Ideologi. Fungsi

Lebih terperinci

proses sosial itulah terbangun struktur sosial yang mempengaruhi bagaimana China merumuskan politik luar negeri terhadap Zimbabwe.

proses sosial itulah terbangun struktur sosial yang mempengaruhi bagaimana China merumuskan politik luar negeri terhadap Zimbabwe. BAB V KESIMPULAN Studi ini menyimpulkan bahwa politik luar negeri Hu Jintao terhadap Zimbabwe merupakan konstruksi sosial yang dapat dipahami melalui konteks struktur sosial yang lebih luas. Khususnya

Lebih terperinci

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 4. TEORI GUNCANGAN (DISEQUILIBRIUM): a. WILLIAM FIELDING OGBURN 1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 2) KESENJANGAN DLM KECEPATAN PENERIMAAN MENIMBULKAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga saat ini, relasi antara Pemerintah Daerah, perusahaan dan masyarakat (state, capital, society) masih belum menunjukkan pemahaman yang sama tentang bagaimana program CSR

Lebih terperinci

Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi : Paradigma Behavioralisme dan Psikodinamika

Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi : Paradigma Behavioralisme dan Psikodinamika Kuliah 11 dan 12 Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi : Paradigma Behavioralisme dan Psikodinamika 1 Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi Paradigma Pembangunan -Behavioralisme -Psikodinamika

Lebih terperinci

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi 1. Konsep individualitas, menurut Thomas, menunjukan bahwa a. Manusia dan masyarakat tidak terpisah b. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah c. Manusia memiliki keutuhan

Lebih terperinci

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme Studi Media Perspektif Media Krititis MIKOM Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri

Lebih terperinci

PEMBAHASAN TENTANG KEMISKINAN Menurut Andre Bayo Ala, 1981 kemiskinan itu bersifat multi dimensional. Artinya kebutuhan manusia itu bermacam macam

PEMBAHASAN TENTANG KEMISKINAN Menurut Andre Bayo Ala, 1981 kemiskinan itu bersifat multi dimensional. Artinya kebutuhan manusia itu bermacam macam KEMISKINAN Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah

Lebih terperinci

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL Arti dan Tujuan Pembangunan Pembangunan merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang terarah dan berencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Laju Pertumbuhan Penduduk tinggi Jumlah penduduk meningkat Kekurangan pangan dan Kemiskinan Paragidma para

Lebih terperinci

1. Pengantar sosiologi Pengantar Sosiologi NAMA MATA KULIAH TETAP

1. Pengantar sosiologi Pengantar Sosiologi NAMA MATA KULIAH TETAP No LAMA BARU DESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER 1. Pengantar sosiologi Pengantar Sosiologi 2. Teori Sosiologi Klasik Sejarah Pemikiran Sosiologi Mata kuliah ini memaparkan sejarah masyarakat, sejarah pemikiran

Lebih terperinci

Teori Ketergantungan

Teori Ketergantungan Teori Ketergantungan Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat di negara-negara berkembang yang mengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang

Lebih terperinci

Teori Ketergantungan

Teori Ketergantungan Teori Ketergantungan Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat di negara-negara berkembang yang mengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Ekonomi Pembangunan Pertanian Semester : Genap Kode : PTS 4103 Sks : 3 SKS Jurusan : Sosial Ekonomi Dosen : Kompetensi : Mahasiswa mampu konsep-konsep

Lebih terperinci

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis K U L I A H KE- 5: A M I K A W A R D A N A, P H. D A. W A R D A N A @ U N Y. A C. I D T E O R I S O S I O L O G I K O N T E M P O R E R Materi: Fungsionalisme Versus

Lebih terperinci

Pendekatan Historis Struktural

Pendekatan Historis Struktural Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga

Lebih terperinci

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem

Lebih terperinci

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN JURUSAN/ SEMESTER : ILMU PEMERINTAHAN/ VI HARI/ TANGGAL

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI Nama Mata Kuliah Pembangunan Kode Mata Kuliah 510 Semester V (sks) 3 Dosen

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Dana Perimbangan 2.1.1. Pengertian dan Pembagian Dana Perimbangan 2.1.1.1. Pengertian Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari

Lebih terperinci

TEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012

TEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 TEORI-TEORI POLITIK Penulis: P. Anthonius Sitepu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

CRITICAL THEORIES Bagian III

CRITICAL THEORIES Bagian III CRITICAL THEORIES Bagian III 1 Jurgen Habermas Jürgen Habermas (18 Juni, 1929, Düsseldorf) ialah seorang filsuf dan sosiolog yang berada di dalam tradisi Critical Theory dan pragmatisme Amerika. Dia paling

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Penelitian berjudul: Pengembangan Model tentang Pengaruh Able People dan Agile Process terhadap Dynamic Capabilities dalam Proses Kebijakan Publik (Studi Kasus Pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii ABSTRACT... xv

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum Cara kerja keilmuan salah satunya ditandai dengan penggunaan metode (Inggris: method, Latin: methodus, Yunani: methodos-meta

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN. Oleh Agus Suryono

TEORI PEMBANGUNAN. Oleh Agus Suryono TEORI PEMBANGUNAN Oleh Agus Suryono DAFTAR BACAAN Abraham,M.Francis, 1991, Modernisasi di Dunia Ketiga, Suatu Teori Umum Pembangunan, Yogyakarta,Tiara Wacana. Amin, Samir, 1970, Neo Colonialism in West

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN IX GOOD GOVERNANCE

POKOK BAHASAN IX GOOD GOVERNANCE POKOK BAHASAN IX GOOD GOVERNANCE A. Definisi dan Pengertian Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan konsep yang kini sangat populer di Indonesia. Pembicaraan tentang good governance tidak

Lebih terperinci

Kesimpulan. Bab Sembilan

Kesimpulan. Bab Sembilan Bab Sembilan Kesimpulan Rote adalah pulau kecil yang memiliki luas 1.281,10 Km 2 dengan kondisi keterbatasan ruang dan sumberdaya. Sumberdayasumberdaya ini tersedia secara terbatas sehingga menjadi rebutan

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Modul Perkuliahan I. Metode Penelitian Kualitatif. Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: 01 Ponco Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul Perkuliahan I Metode Penelitian Kualitatif Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah satunya bertujuan melembagakan penyelesaian konflik agar konflik itu tidak melebar menjadi

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato, RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato, Aristoteles, thomas Aquinas muncullah Perenialisme.

Lebih terperinci

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO Oleh : Wahyu Ishardino Satries Abstrak This writing is an adaption from the book of Suwarsono and Alvin Y. So Social

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus

Lebih terperinci

GERAKAN SOSIAL. Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG

GERAKAN SOSIAL. Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG GERAKAN SOSIAL Dr. Bob Alfiandi JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNAND PADANG 2013 ASAL-USUL DAN PENGERTIAN KONSEP GERAKAN SOSIAL = SOCIAL MOVEMENT Dipopulerkan oleh Eric Hobsbawm (sejarah Marxis) pada tahun 1950

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci

Politik Global dalam Teori dan Praktik

Politik Global dalam Teori dan Praktik Politik Global dalam Teori dan Praktik Oleh: Aleksius Jemadu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia Buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh Saudara Nanang Martono mengantarkan mahasiswa ke dalam pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci