Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1"

Transkripsi

1 Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

2 Laju Pertumbuhan Penduduk tinggi Jumlah penduduk meningkat Kekurangan pangan dan Kemiskinan Paragidma para ahli melihat fenomena ini Kenapa? Ahli tertarik mencari faktor penyebab kemiskinan terjadi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2

3 Aliran Malthusian Thomas Robert Malthus Paradigma atau Aliran Kependudukan Aliran Neo- Malthusian Aliran Marxist Garreth hardin, Paul Ehrlich Karl Marx, Friedrich Engels Formulasi Teori Kependudukan Jhon Stuart Mill, Arsene Domont, Emile Durkheim Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 3

4 Aliran Malthusians Thomas Robert Malthus ( ) seorang pendeta berkebangsaan Inggris Rumusan teoritis: Penduduk sama halnya dengan tumbuhan dan hewan, yang dapat berkembang biak secara cepat Manusia hidup membutuhkan makan Pertumbuhan penduduk yang cepat ini tidak seimbang dengan pertumbuhan bahan makanan Jika pertumbuhan penduduk tidak dibatasi, maka manusia akan kekurangan bahan makanan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 4

5 Aliran Malthusians Perbandingan perumbuhan penduduk dengan pertumbuhan bahan makanan (pangan) Penduduk Pangan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 5

6 Aliran Malthusians Jadi pertumbuhan penduduk harus dibatasi Preventive Checks (Menekan Kelahiran) Moral restraint (Pengekangan Diri) - Menunda perkawinan - Mengekang nafsu seksual Vice (Usaha Penakanan Kelahiran) - Pengguguran kandungan - Homoseksual - Penggunaan alat kontrasepsi - Promiscuity (pelacuran) - Adultery (perzinaan) Positive Checks (Poses Kematian) Vice (Pencabutan Nyawa) Pembunuhan anak-anak (infanticide) Pembunuhan orang-orang cacat Pembunuhan Orang-orang tua Misery (keadaan Menyebabkan kematian) Epidemi, Bencana Alam, Peperangan, Kelaparan, Kekurangan Pangan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 6

7 Aliran Malthusians Preventive Checks: Merupakan pengurangan penduduk melalui penekanan Moral restraint Segala usaha untuk mengekang nafsu seksual Vice Pengurangan kelahiran, seperti: pengguguran, alat kontrasepsi, homoseksual, promiscuity, adultery Positive Checks Pengurangan penduduk melalui proses kematian Vice (Kejahatan) Segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia, seperti pembunuhan anak Misery (kemelaratan) Segala keadaan yang menyebabkan kematian, seperti: epidemi, bencana alam, kelaparan dan peperangan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 7

8 Kritik terhadap teori Malthus Asumsi pertumbuhan penduduk menyebabkan kekurangan pangan dipertanyakan, karena masi banyak bagian dunia yang kaya akan sumber daya alam Malthus tidak memperhitungkan kemajuan transportasi, guna memudahkan pengiriman bahan makanan ke daerah yang kekurangan pangan Tidak memperhitungkan pesatnya kemajuan teknologi pertanian dalam meningkatkan produksi pertanian Malthus tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah (pembatasan penduduk versi Malthus dianggap tidak bermoral) Tidak memperhatikan bahwa fertilitas akan menurun jika terjadi perbaikan ekonomi dan standard hidup Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 8

9 Aliran Marxist Karl Marx dan Friedrich Engels sama-sama lahir di Jerman, kemudian hijrah ke Inggris. Ketika teori Malthus mempunyai pengaruh besar di Jerman dan Inggris, mereka tidak sependapat dengan Malthus. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 9

10 Aliran Marxist Bertambahnya penduduk tidak mengakibatkan kekurangan bahan makanan, namun mempengaruhi kesempatan kerja Bertambahnya jumlah penduduk bukan menyebabkan kemelaratan, namun karena kesalahan struktur masyarakat yang kapitalis (Kaum kapitalis mengambil sebagian pendapatan buruh) Kapitalis menyebabkan kemelaratan (pekerjaan yang selama ini dikerjakan buruh, sekarang digantikan oleh mesin-mesin untuk menekan biaya produksi) Semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi produksi yang dihasilkan (Sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahiran) Marx dan Engels menentang teori Malthus moral restrain (pengekangan diri) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 10

11 Aliran Marxist Aliran ini Marx ini mendapat banyak pengikut dari negara-negara seperti: Republik Rakyat Cina, Korea Utara dan Vietnam Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 11

12 Kritik terhadap teori Marxist: Hukum kependudukan di negara sosioalis merupakan antithesa terhadap hukum kependudukan di negara kapitalis Di negara kapitalis tingkat kelahiran dan kematian sama rendah Di negara sosialis tingkat kelahiran dan kematian sama tinggi Kenyataannya: Pertumbuhan penduduk di Unisoviet (negara sosialis) hampir sama dengan negara kapitalis RRC sebagai negara sosialis malah menekan jumlah penduduk dengan menggunakan alat kontrasepsi dan memperbolehkan pengguguran kandungan atau aborsi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 12

13 Aliran Neo Malthusians Garrett Hardin dan Paul Ehrlich Paul Ehrlich dalam bukunya The Population Bomb (1971) dan buku tersebut direvisi menjadi The Population Explotion menyatakan: 1. Manusia di bumi sudah terlalu banyak 2. Bahan makanan semakin terbatas 3. Dengan banyaknya jumlah manusia lingkungan rusak dan tercemar Ehrlich dan Hardian berpandangan masa depan dunia sangat suram Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 13

14 Aliran Neo Malthusians Meadow dalam bukunya The Limit to Growth (1972) menyatakan bahwa hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi. Suatu saat bisa terjadi kelaparan, polusi dan habisnya sumberdaya alam. Yang dapat dilakukan adalah: Manusia dapat membatasi pertumbuhan dan mengelola lingkungan alam dengan baik. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 14

15 Kritikan terhadap Meadaow Ahli-ahli ilmu sosial mengkritik Meadow, karena tidak mencantumkan unsur-unsur sosial-budaya dalam penelitiannya. Kritikan tersebut membuat Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi penelitian Meadow. Mereka memperhatikan hubungan lingkungan antar kawasan (dalam artian masalah lingkungan tidak akan terjadi secara bersamaan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 15

16 Teori kependudukan Lain Memformulasi kembali teori kependudukan Malthus dan Marx Teori Fisiologi & Sosial Ekonomi John Stuart Mill Arsene Dumont Emile Durkheim Michael Thomas Sadler dan Doubleday Teori Teknologi Herman Kahn (Ahli futurologi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 16

17 Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi John Stuart Mill (Fisuf dan Ekonom asal Inggris) Mill sepakat dengan Malthus bahwa pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan bahan pangan Manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya Ketika produktivitas seseorang tinggi, cenderung mempunyai keluarga kecil (fertilitas akan rendah) Standar hidup (Standard of Living) menentukan fertilitas Ketika terjadi kekurangan pangan, kondisi ini hanya terjadi sementara, karena ada pemecahan yaitu: mengimpor makanan atau memindahkan penduduk ke wilayah lain Meningkankan pendidikan penduduk, agar mereka memikirkan secara rasional perlu atau tidak menambah jumlah anak Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 17

18 Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi Arsene Dumont (Ahli Demografi, Perancis) Teori kapilaritas sosial (theory of social capilarity) keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi Contoh: Seorang petani, menginginkan anaknya menjadi seorang dokter atau melebihi orang tuanya. Keinginan petani ini harus dibarengi dengan kemampuan anak dan pendidikan dibidang kedokteran. Sulit menyekolahkan anak jika anggota keluarga banyak. (Kapilaritas bisa terjadi pada masyarakat yang demokratis atau sistem stratifikasi sosial terbuka) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 18

19 Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi Emile Durkheim (Sosiolog, Perancis) Dumont menekankan perhatian pada faktor mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan Durkheim mengkaji akibat pertumbuhan Wilayah yang penduduknya padat, akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk, akan menimbulkan persaingan untuk bertahan hidup (orang berusaha meningkatkan pendidikan, keterampilan dan menguasai spesialisasi tertentu) Seperti di perkotaan atau pada masyarakat yang kompleks Persaiangan hidup masyarakat tradisional lebih kecil dibandingkan dengan masyarakat industri (Ini karena kepadatan penduduk pada masyarakat industri) Dipengaruhi teori Evolusi Darwin dan Ibnu Kaldun Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 19

20 Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi Michael Thomas Sadler dan Doubleday Michel Thomas Sadler Kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia menurun, dan sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan meningkat Doubleday Kelebihan pangan menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia, sebaliknya kekurangan pangan akan mempengaruhi daya reproduksi Teori fisiologi banyak mendapat pengaruh teori aksi reaksi. Teori ini juga menjelaskan semakin tinggi tingkat mortilitas, maka akan semakin tinggi tingkat produksi manusia Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 20

21 Teori Teknologi Herman Kahn (ahli futurologi atau ilmu ttg masa depan) Menentang teori Malthus Dengan adanya pengetahuan dan teknologi, manusia mampu melipat gandakan produksi pertanian dan mendaur ulang (recycling) barang habis pakai Kemiskinan dinegara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu, sehingga kekayaan dan kemampuan hidup itu akan didapatkan oleh orang-orang miskin Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 21

22 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 22

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016 Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016 MENGAPA ADA TEORI PENDUDUK? Laju pertumbuhan penduduk di Eropa dan Amerika Jumlah Penduduk (juta) 400 300 200 100 0 1600 1650

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada 4. TEORI PENDUDUK 4.1. Pendahuluan Para ahli kependudukan di dunia dapat dikelompokkan menjadi tia kelompok. Kelompok pertama kelompok Maithusian. Aliran Maithusian dipelopori oleh Thomas Robert Maithus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Proyeksi Penduduk Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk,

Lebih terperinci

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR IRMAYANI, SKM, M.P.H,- Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 diadakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kependudukan Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian dunia menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian-pengertian 2.1.1. Pengertian Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas,

Lebih terperinci

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu A. KONSEP DEMOGRAFI 1. PENGERTIAN DEMOGRAFI a. Sejarah Perkembangan Demografi Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia.

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) 7053731 Fax (0751) 7053826 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Lebih terperinci

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2 1. Pendahuluan: Asal-usul ilmu demografi Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata - demos, yang artinya rakyat/penduduk - grafein,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fertilitas Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN Dua Faktor yang Mempengaruhi Dikembangkannya Teori Kependudukan : 1. Meningkatnya pertumbuha penduduk terutama di negara-negara berkembang 2. Adanya masalah-masalah

Lebih terperinci

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan Modul 1 Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan Drs. Tukiran, M.A. P PENDAHULUAN erhatian terhadap penduduk terutama jumlah, struktur dan pertumbuhan dari waktu ke waktu selalu berubah.

Lebih terperinci

Pendahuluan Johan Sussmilch

Pendahuluan Johan Sussmilch Pendahuluan Pengantar Demografi Sonny Harry B. Harmadi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Pembangunan ekonomi merupakan salah satu pilar penting untuk mencapai peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

Tim Editor. Tiny K, Mulhy, Risma, Rosni, Henri JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Tim Editor. Tiny K, Mulhy, Risma, Rosni, Henri JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Tim Editor Tiny K, Mulhy, Risma, Rosni, Henri JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2013-2014 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut. desa yang bermukim dan berkembang di kota.

BAB II URAIAN TEORITIS. memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut. desa yang bermukim dan berkembang di kota. BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Konsep Urbanisasi Menurut Kingsley Davis (1965) urbanisasi adalah jumlah penduduk yang memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut. Menurut Bintarto (1986:15)

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FERTILITAS PADA PEKERJA WANITA DI KOTA LHOKSEUMAWE OLEH FITRIANA PUTRI

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FERTILITAS PADA PEKERJA WANITA DI KOTA LHOKSEUMAWE OLEH FITRIANA PUTRI SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FERTILITAS PADA PEKERJA WANITA DI KOTA LHOKSEUMAWE OLEH FITRIANA PUTRI 120501017 PROGRAM STUDI STRATA-I STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Penduduk Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis.

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 Firdawsyi Nuzula, S.Kp.,M.Kes Prodi DIII Keperawatan Akes Rustida Definisi Kata Demografi dari bhs Yunani, Demos, artinya rakyat/penduduk Grafein, artinya menulis Demografi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Simanjuntak (1985), tenaga kerja adalah penduduk yang berumur diatas 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur

Lebih terperinci

Pengantar Demografi. Modul 1 PENDAHULUAN

Pengantar Demografi. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Pengantar Demografi Sonny Harry B. Harmadi., Ph.D. M PENDAHULUAN odul 1 ini merupakan pengantar bagi mahasiswa untuk mempelajari masalah penduduk dan permasalahannya. Pada modul ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Demography memberikan definisi demografi sebagai berikut : Demografi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Demography memberikan definisi demografi sebagai berikut : Demografi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demografi Donald J Bogue di dalam bukunya yang berjudul Principle of Demography memberikan definisi demografi sebagai berikut : Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengangguran a. Penertian dan Konsep Pengangguran Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan Indonesia dapat bersaing di pasar dunia dan ikut melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan Indonesia dapat bersaing di pasar dunia dan ikut melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan disetiap daerah adalah bagian dari pelaksanaan otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah adalah dalam rangka perjuangan Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. tuntutan utama yang tidak dapat dielakkan lagi. Kesiapan sumber daya pun harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. tuntutan utama yang tidak dapat dielakkan lagi. Kesiapan sumber daya pun harus BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Di era otonomi daerah seperti saat ini kemandirian suatu daerah adalah tuntutan utama yang tidak dapat dielakkan lagi. Kesiapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fertilitas Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kependudukan Teori kependudukan dibagi ke dalam tiga kelompok besar: (1) aliran Malthusian yang dipelopori oleh Thomas Robert Malthus; (2) aliran Marxist yang dipelopori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah tertentu (Mantra, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah tertentu (Mantra, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penduduk 2.1.1 Pengertian Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Sosial Ekonomi Menurut Sajogyo dan Pujawati (2002) dalam Raka (2012) status sosial ekonomi keluarga dapat diukur melalui

Lebih terperinci

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian antroposfer. 2. Memahami

Lebih terperinci

Mobilitas Penduduk I. Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Mobilitas Penduduk I. Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Mobilitas Penduduk I Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Mobilitas Ditinjau Secara Sosiologis Mobilitas o Mobilitas Geografis Perpindahan penduduk dari batas geografis yang satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu

Lebih terperinci

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Masalah kependudukan: o Pertumbuhan penduduk o Struktur umur dan penyebaran penduduk o Rasio beban

Lebih terperinci

JOURNAL THESIS ABSTRACT

JOURNAL THESIS ABSTRACT JOURNAL THESIS "Comparison of family planning (KB) Based on Law Number 52 Year 2009 on Population Development and Family Development and Islamic Law Perspective" ABSTRACT Program family planning (KB) constitute

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus) pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus) pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-Teori Kependudukan 1. Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus) Malthus adalah orang pertama yang mengemukakan tentang penduduk. Dalam Essay on Population, Malthus beranggapan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pertumbuhan Ekonomi a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2 1. Perhatikan grafik kepadatan penduduk suatu kota dibawah ini http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/lsbio-kls7-34.png

Lebih terperinci

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi Hardiani,Hardiani; Junaidi, Junaidi LAPORAN PENELITIAN Kerjasama Badan Kependudukan dan Keluarga

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS f Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas By : Andi Saputra, S.Kom, M.Kom (Koordinator ICT) 2016 http://www.fisip.unand.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 0 ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : GATOT SUHARDI

Lebih terperinci

Pengukuran dalam Demografi

Pengukuran dalam Demografi Pengukuran dalam Demografi Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Pengukuran dalam Demografi Ukuran Absolut Awal data demografi disajikan dalam bentuk bilangan atau jumlah absolut

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses perencanaan pembangunan mutlak memerlukan integrasi antara variabel demografi dan variabel pembangunan. Perubahan yang terjadi dalam jumlah,

Lebih terperinci

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang

Lebih terperinci

Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan

Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan Kependudukan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Konsep Demografi Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah penduduk,

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2007

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2007 0 ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : F A R I H

Lebih terperinci

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan yang berlangsung tidak terbendung dalam kehidupan. Baik perubahan yang cepat maupun lambat. Berbagai factor yang mendasarinya.

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

17 18 19 20 21 The 5Th International Conference on Local Government (ICLG) 2014 PELUANG DAN TANTANGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DAERAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL Ahmad Soleh (Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS KEPENDUDUKAN KONTEMPORER

RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS KEPENDUDUKAN KONTEMPORER RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS KEPENDUDUKAN KONTEMPORER Subair 1 ABSTRACT The higher the number of the population at any given time, more and more babies are being born, and resulted in a population

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Slamet Widodo

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Slamet Widodo SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Slamet Widodo Kita terlalu sering menggunakan istilah ilmu pengetahuan, bahkan sejak kecil kita mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANGERANG

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANGERANG Proposal Tesis PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANGERANG disusun oleh : NAMA NOMOR POKOK PROGRAM STUDI : YOUPI SHOFYAN NURRIDHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa menjadi beban oleh negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Robert Malthus yang

Lebih terperinci

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Fitri Dwi Lestari ASAL USUL SOSIOLOGI Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. ASAL USUL SOSIOLOGI Aristoteles mengatakan bahwa

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hukum adalah pembatasan kebebasan setiap orang demi kebebasan semua orang... Kaidah hukum mengarahkan diri hanya pada perbuatanperbuatan lahiriah. Jadi. saya berbuat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kependudukan 2.1.1. Pengertian Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forcecasting) adalah suatu cara memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relatif lama (Sofyan Assauri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian, dimana saat pengeluaran agregatnya lebih rendah dibandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian, dimana saat pengeluaran agregatnya lebih rendah dibandingkan 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengangguran a. Definisi Pengangguran Pengangguran merupakan hal yang akan selalu muncul di dalam perekonomian, dimana saat pengeluaran agregatnya lebih

Lebih terperinci

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN Oleh : Zumaeroh ABSTRACT

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN Oleh : Zumaeroh ABSTRACT 15 Oleh : ABSTRACT Population problems in countries developing countries is the high level of growth, the spread is uneven between regions, the structure of the population that are less profitable, quality

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG PENGELOMPOKAN NEGARA Negara maju (Developed Countries) : Eropa Barat dan Amerika Utara, Negara-negara Australia dan New Zealand. Negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1Pengertian pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein

Lebih terperinci

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007 0 ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat S-1 Fakultas Geografi Oleh : UMI HAYATI NIRM: 05.6.106.09010.5.0076

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL: Tantangan dan Peluang. Oleh: DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN

PERKEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL: Tantangan dan Peluang. Oleh: DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN PERKEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL: Tantangan dan Peluang Oleh: DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pontianak, 29 Januari 2010 Perkembangan Penduduk Dunia

Lebih terperinci

Mortalitas (Kematian)

Mortalitas (Kematian) Mortalitas (Kematian) Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Tingkat Kematian Menurut Jenis Kelamin dan Umur (ASDRi) Tingkat kematian yang mempergunakan ukuran yang lebih spesifik,

Lebih terperinci

Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi Pengantar Antropologi

Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi Pengantar Antropologi Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi Pengantar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian Antropologi 2. Fase-fase Perkembangan Ilmu Antropologi 3. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif!

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif! 1. Apa yang dimaksud dengan evolusi? Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kependudukan Setiap daerah memiliki penduduk dimana penduduk tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam cakupannya penduduk tersebut saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian. Dari segi kuantitas atau jumlah penduduk, hasil Sensus

BAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian. Dari segi kuantitas atau jumlah penduduk, hasil Sensus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kependudukan dalam pembangunan di Indonesia, terutama yang menyangkut kuantitas dan kualitas penduduk merupakan hal yang harus menjadi perhatian. Dari segi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI JAWA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI JAWA BARAT 34Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 22, No. 1, Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI JAWA BARAT Ferry Hadiyanto Fakutas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran Email: ferry.hadiyanto@fe.unpad.ac.id

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,

Lebih terperinci

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan: ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan: 1. Memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan perubahannya; perubahannya; 2. Menerangkan sebab sebab perubahan; 3. Menganalisis

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PERUBAHAN SOSIAL, KONFLIK DAN KEAKURAN KULIAH MINGGU 14 PENGENALAN Perubahan adalah fenomena sejagat kerana berlaku dalam semua masyarakat pada bila-bila masa. Perubahan

Lebih terperinci

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN FERTILITAS: A Latent Variable Approach. Suandi

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN FERTILITAS: A Latent Variable Approach. Suandi STATUS SOSIAL EKONOMI DAN FERTILITAS: A Latent Variable Approach Suandi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi Email : wandy_ipb@yahoo.com ABSTRACT The main problems faced

Lebih terperinci

BUKU AJAR EKONOMI KEPENDUDUKAN. Oleh: JUNAIDI, SE,M.Si HARDIANI, SE,M.Si

BUKU AJAR EKONOMI KEPENDUDUKAN. Oleh: JUNAIDI, SE,M.Si HARDIANI, SE,M.Si BUKU AJAR EKONOMI KEPENDUDUKAN Oleh: JUNAIDI, SE,M.Si HARDIANI, SE,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2007 KATA PENGANTAR Mata Kuliah Ekonomi Kependudukan merupakan salah satu mata kuliah wajib

Lebih terperinci

bebrapa sistem perekonomian.

bebrapa sistem perekonomian. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bandung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/ Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 7. Memahami Kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk merupakan kenaikan jumlah penduduk dari periode tertentu di suatu daerah, akibat jumlah kelahiran semakin yang meningkat (Badan Pusat Statistika,

Lebih terperinci

lamban. 1 Pada tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia mengalami lonjakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India

Lebih terperinci

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan A. Pertumbuhan penduduk, Adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu

Lebih terperinci

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia 11:06 Rafless bencoolen 1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 7: Life Style dan Social Class

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 7: Life Style dan Social Class Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran. Jika pemasar dapat mengidentifikasi gaya hidup sekelompok konsumen, maka berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals atau disingkat MDG s dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang merupakan paradigma pembangunan global

Lebih terperinci

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) a. AUGUSTE COMTE (1798 1857) 1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) 2) SOSIOLOGI TDA : SOS STATIS (ASPEK STRUKTUR) SOS DINAMIS (ASPEK PROSES, PERUBAHAN) 3) MASY DIPANDANG SBG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya otonomi daerah. Dalam hal ini pemerintah dan DPR sekiranya mulai. demi kehidupan pada masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. adanya otonomi daerah. Dalam hal ini pemerintah dan DPR sekiranya mulai. demi kehidupan pada masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan populasi dunia terjadi begitu cepat dari masa ke masa. Bumi merupakan satu-satunya planet yang menjadi tempat tinggal manusia semakin padat menampung jutaan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : ILMU KEPENDUDUKAN Kode/SKS : 3 sks Deskripsi Singkat : Mata Kuliah memandu mahasiswa untuk memahami ilmu kependudukan, mulai dari konsep-konsep kependudukan,

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk

Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk A. Pengertian Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu wilayah tertentu dinamakan dinamika penduduk. Gejala

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Pitirim Sorokin Sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat

Lebih terperinci