B A B I PENDAHULUAN A.PENGERTIAN
|
|
- Glenna Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 B A B I PENDAHULUAN A.PENGERTIAN Ovulasi adalah peristiwa dilepaskannya ovum atau sel telur yang sudah matang dari ovarium.proses ovulasi terjadi apabila alat kelamin betina sudah mencapai dewasa kelamin.ovulasi terjadi dalam siklus yang teratur yaitu satu kali siklus (daur menstruasi ).Pada manusia biasanya terjadi kira-kira 14 hari atau biasanya satu hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi. Pada setiap terjadinya proses ovulasi,jumlah sel telur yang diovulasikan tergantung pada jenis hewan.pada manusia hanya satu sel telur matang yang diovulasikan. Ovulasi dapat dibedakan menjadi 2 macam : 1.Ovulasi spontan adalah ovulasi yang tejadi tanpa rangsangan seperti pada mamalia 2.Ovulasi dirangsang adalah ovulasi yang terjadi apabila ada rangsangan misalnya dirangsang dengan kopulasi dan menggosok-gosok badan ke hewan jantan. Apabila terjadi perkawinan maka proses fertilisasi akan terjadi. Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba fallopi.fertilisasi berasal dari kata fruitful yang berarti berhasil atau berbuah.dengan proses fertilisasi pembentukan zigot secara seksual.ampula tuba fallofi adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24 jam. Pada saat fertilisasi gamet jantan (spermatozoa) dan gamet betina (ovum) harus berada dalaam keadaan matang.peleburan tersebut merupakan percampuran karakteristikkarakteristik genetika,berupa sifat-sifat parental dan maternal sehingga dapat berkembang menjadi indivudu-individu baru. B.TUJUAN Semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenis dan keturunan yaitu melalui kemampuannya berkembangbiak.makhluk hidup berkembang biak melalui tahapan dan tingkatan.dengan memahami ilmu embriologi,kita dapat memahami pertumbuhan individu serta perkembangbiakan makhluk hidup yang dimulai dari satu sel dari pembuahan gamet jantan dan gamat betina yang disebut zigot.proses pembuahan itu dapat terjadi apabila terdapat sperma dan ovum dan proses peleburan sperma dan ovum untuk menghasilkan zigot kita sebut dengan fertilisasi. 1
2 B A B II PEMBAHASAN A.PROSES OVULASI Ovulasi adalah peristiwa dilepaskannya ovum atau sel telur yang sudah matang dari ovarium.proses ovulasi terjadi apabila alat kelamin betina sudah mencapai dewasa kelamin.ovulasi terjadi dalam siklus yang teratur yaitu satu kali siklus (daur menstruasi ).Pada manusia biasanya terjadi kira-kira 14 hari atau biasanya satu hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi. Pada setiap terjadinya proses ovulasi,jumlah sel telur yang diovulasikan tergantung pada jenis hewan.pada manusia hanya satu sel telur matang yang diovulasikan.pada jenis hewan unipara,biasanya jumlah sel telur yang di ovulasikan satu atau dua buah sel telur.pada hewan multipara,sel telur yang diovulasikan lebih dari dua,bahkan pada babi bias mencapai sel telur. Ovulasi dapat dibedakan menjadi 2 macam : 1.Ovulasi spontan adalah ovulasi yang tejadi tanpa rangsangan seperti pada mamalia 2.Ovulasi dirangsang adalah ovulasi yang terjadi apabila ada rangsangan misalnya dirangsang dengan kopulasi dan menggosok-gosok badan ke hewan jantan,dirangsang dengan bulu ayam pada vagina,dilakukan pada ayam dan tikus. Proses ovulasi terjadi disebabkan tahap-tahap perubahan ovarium selama siklus estrus yang kita sebut dengan siklus ovarium. Perubahan-perubahan tersebut meliputi : a.selama tidak ada aktifitas seksual atau diestrus di dalam ovarium terliahat folikel- folikel kecil (primer) b.sebelum estrus folikel-folikel primer tersebut akan membesar telapi pada akhirnya hanya satu yang berisi ovum matang.yang lainnya mengalami degenerasi dan menjadi atretik. c.folikel yang berisi ovum matang ini akan pecah dan sel telur akan dilepaskan yang disebut ovulasi.saat ini disebut estrus. d.biula terjadi fertilisasi maka corpus luteum akan dipertahankan maka siklus berhenti sampai kelahiran. e.sedangkan bila ovum tidak dibuahi corpus luteum berdegenerasi kemudian folikel akan tumbuh kembali dan siklus akan berulang. Selain itu ovulasi juga dipengaruhi oleh pengaruh hormun hormonal yaitu dibawah pengaruh FSH dan LH. 2 Setiap bulan sebuah telur dilepaskan dari saluran tuba wanita.telur inilah yang dapat membuat seorang wanita hamil.proses ini sangat penting bagi seorang wanita yang berpikir untuk memiliki keluarga.interaksi antara otak dan ovarium memulai proses ini.hipotalamus adalah bagian dari otak yang menghasilkan hormon yang disebut GnRH (gonadotropin releasing hormone).hormon adalah kirim ke kelenjar pituitari untuk mengatakan bahwa tubuh siap untuk masuk ke siklus ovulasi.hipofisis senang kemudian menyampaikan utusan bahwa ovarium boleh pergi ke depan dan melepaskan telur. Jika wanita berada di bawah tekanan atau GnRH cukup kelaparan tidak dikirim oleh hipotalamus.dengan demikian menunjukkan kurang likeliness kehamilan sebagai otak tahu bahwa tubuh tidak akan mampu menahan tekanan perumahan bayi. Telur tinggal di ovarium.adalah di sini bahwa hormon estrogen dan progesteron yang memancar.telur hadir pada seorang wanita pada saat lahir sebagai lawan bahwa seorang laki-laki yang memproduksi sperma sepanjang hidupnya. Proses - Ovulasi siklus
3 Gambar : proses ovulasi Kelenjar hipofisis mengirim pesan ke ovarium untuk melepaskan telur.telur dalam folikel menghasilkan estrogen.peningkatan tingkat estrogen kelenjar hipofisis kawan-kawan karib yang siap untuk siklus ovulasi. Setelah senang hipofisis adalah mengisyaratkan oleh peningkatan tingkat estrogen, LH dilepaskan dalam jumlah besar.lonjakan LH ini seperti disebut adalah isyarat untuk folikel untuk melepaskan telur.sekitar 12 atau 24 jam setelah rilis LH terjadi ovulasi.ini adalah pengukuran tingkat LH apa kit deteksi ovulasi mengungkapkan. 3 Setelah ovulasi folikel berubah menjadi corpous luteum, semacam kista.progesteron dilepaskan oleh corpous ini luteum, yang sangat penting untuk mempersiapkan rahim untuk memelihara telur untuk pembuahan. Hormon ini juga bertanggung jawab untuk gejala PMS seperti rasa nyeri payudara, retensi air, sakit punggung, kemurungan dll Pembuahan telur dimulai setelah itu disimpan di dinding rahim. It then produces human Chorionic Gonadotropin (hcg). Ini kemudian menghasilkan manusia Chorionic Gonadotropin (hcg).mengukur tes kehamilan hcg ini. Ovarium terus memproduksi progesteron jika hcg ada.jika tidak ada maka ovarium berhenti memproduksi progesteron 9-11 hari setelah ovulasi.penurunan tingkat progesteron kemudian mengarah kepada penumpahan lapisan rahim mengumumkan menstruasi.dengan demikian, semua, penurunan kadar hormon dan menstruasi akan membawa Anda ke siklus ovulasi lagi. Variasi dalam siklus berbeda dari wanita.beberapa mungkin mengalami mantra yang sangat pendek.dan dalam beberapa hal dapat menjadi sangat lama.bahkan bervariasi dari bulan ke bulan.namun kerangka waktu dari saat telur dilepaskan dari indung telur ke waktu menstruasi tepat 14 hari untuk semua wanita.ini adalah waktu yang dibutuhkan oleh corpous luteum untuk memproduksi progesteron seperti menunggu untuk melihat apakah telur dibuahi untuk membawa kehidupan baru. Bagian akhir dari siklus, dari waktu telur dilepaskan dari ovarium ke awal menstruasi, adalah tepat 14 hari di semua wanita.itu berapa lama luteum menghasilkan progesteron corpous sementara menunggu untuk melihat apakah telur telah dibuahi dan jika hidup baru telah dimulai.
4 4 B.PROSES FERTILISASI Gambar :terjadinya proses fertilisasi Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24 jam. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu,suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin. Pada fertilisasi mencakup 3 fase : 1. penembusan korona radiata 2. penembusan zona pelusida 3. fusi oosit dan membrane sel sperma 5
5 Gambar : proses fertilisasi fase 1 : penembusan korona radiata Dari juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam saluran kelamin wanita, hanya yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainnya membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona. Fase 2 : penembusan zona pelusida Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal ini mengakibatkan pembebasan enzimenzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Pada gilirannya, enzim-enzim ini menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat tempat reseptor bagi spermatozoa pada permukaan zona yang spesifik spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang menembus oosit. Fase 3 : penyatuan oosit dan membrane sel sperma 6 Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit, kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma tertingal di permukaan oosit. Segera setelah spermatozoa memasuki oosit, sel telur menanggapinya dengan 3 cara yang berbeda : 1. reaksi kortikal dan zona : sebagai akibat terlepasnya butir-butir kortikal oosit. a. selaput oosit tidak dapat ditembus lagi oleh spermatozoa lain b. zona pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah penambatan dan penetrasi sperma dengan cara ini terjadinya polispermi dapat dicegah. 2. melanjutkan pembelahan meiosis kedua. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya segera setelah spermatozoa masuk. Salah satu dari sel anaknya hamper tidak mendapatkan sitoplasma dan dikenal sebagai badan kutub kedua, sel anak
6 lainnya adalah oosit definitive. Kromosomnya (22+X) tersusun di dalam sebuah inti vesikuler yang dikenal sebagai pronukleus wanita. 3. penggiatan metabolic sel telur. Factor penggiat diperkirakan dibawa oleh spermatozoa. Penggiatan setelah penyatuan diperkirakan untuk mengulangi kembali peristiwa permulaan seluler dan molekuler yang berhubungan dengan awal embriogenesis. Sementara itu, spermatozoa bergerak maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus wanita. Intinya membengkak dan membentuk pronukleus pria sedangkan ekornya terlepas dan berdegenerasi. Secara morfologis, pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah itu mereka saling rapat erat dan kehilangan selaput inti mereka. Salama masa pertumbuhan, baik pronukleus wanita maupun pria (keduanya haploid) harus menggandakan DNA-nya. Jika tidak,masing-masing sel dalam zigot tahap 2 sel tersebut akan mempunyai DNA separuh dari jumlah DNA normal. 7 Segera sesudah sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk mempersiapkan pembelahan mitosis yang normal.23 kromosom ibu dan 23 kromosom ayah membelah memanjang pada sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak kea rah kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan sel zigot yang masingmasing mempunyai jumlah kromosom dan DNA yang normal. Sementara kromatid-kromatid berpasangan bergerak kearah kutub yang berlawanan, muncullah satu alur yang dalam pada permukaan sel, berangsur-angsur membagi sitoplasma menjadi 2 bagian. Hasil utama pembuahan 1. pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari ayah dan separuhnya dari ibu. Olah karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya. 2. penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan satu mudigah wanita (XX), dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria (XY). Oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat pembuahan. 3. dimulainya pembelahan. Tanpa pembuahan,oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi. Selama berhubungan seksual jumlah semen yang diejakulasikan rata-rata adalah 3.5 ml dan tiap 1 ml semen mengandung 120 juta spermatozoon.jumlah ini diperlukan mengingat tingkat kematian spermatoon sangat tinggi.hanya sekitar 100 spermatozoon yang mampu bertahan hidup untuk mendekati ovom di tuba fallofi.sekitar 20% spermatozoon akan kehilangan kemampuan membuahi ovum ada juga yang mati karena keasaman vagina dan ada juga yang tidak dapat menjangkau leher rahim.jadi hanya beberapa sperma saja yang memiliki kualitas baik yang mampu menembus ovum.ovum tidak hanya dilapisi oleh membran plasma tetapi oleh lapisan-lapisan lain,sehingga sperma memerlukan waktu yang lama agar dapat menembus masuk ke dalam ovum. 8
7 B A B III KESIMPULAN Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk melestarikan jenis dan keturunannya melalui proses perkembangbiakan yang umumnya dilakukan dengan adanya kemampuan menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina betina (ovum). Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium yang siap dibuahi sperma apabila hewan betina telah mencapai umur dewasa kelamin. Fertilisasi adalah adalah proses reproduksi seksual yang melibatkan dua sel gamet yaitu spermatozoa dan ovum dimana spermatozoa melakukan perjalanan untuk membuahai ovum yang terjadi di ampulla tuba fallopi. Fertilisasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua yaitu fertilisasi eksterna dan fertilisasi interna Fase fertilisasi :a.fase penembusan korona radiate b.fase penembusan zona pelusida c.fase penyatuan oosit dan membran sel sperma Tahapan fertilisasi meliputi : a.pendekatan spermatozoon ke ovum b.penempelan spermatozoon pada selaput telur c.penetrasi spermatozoon ke dalam ooplasma d.penggabungan pronukleus jantan dan betina e.inisiasi pembelahan zigot 9 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan hidayahnya,kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Ovulasi dan Fertilisasi. Pembahasan yang kami yang kami sajikan dalam makalah ini sebagian besar kami peroleh dengan membaca beberapa referensi yang membahas tentang proses-proses ovulasi dan fertilisasi.di dalam makalah kami ini,kami menguraikan bagaimana prosas terjadinya ovulasi dan fertilisasi sampai terbentuknya zigot. Makalah yang kami sajikan ini bertujuan sebagai melengkapi tugas mata kuliah embriologi dan sebagai bahan untuk proses pembelajaran mata kuliah tersebut.
8 Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan,baik dalam penyampaian materi,penjelasan dan susunan bahasanya.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kebaikan makalah ini. Banda Aceh,29 Maret 2010 Penyusun DAFTAR PUSTAKA Hardjopranjoto,Soehartjo.2000.Embriologi.Jakarta:Graha Usaha. Ningsih,Suryani.2008.Biologi SMA dan MA jilid 2.Jakarta:Pustaka Jaya. Nursitah,maida,dkk.2007.Sistem Reproduksi.Jakarta:Grafindo Pustaka. Sulaiha,Siti.2006.Reproduksi Manusia.Semarang:Graha Usaha. http : /// ui.wikipedia.kamus ilmiah // s=biologi?. http : /// question.
9 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PEMBAHASAN... 2 A.PROSES OVULASI...2 B.PROSES FERTILISASI.. 5 BAB III KESIMPULAN.. 9 DAFTAR PUSTAKA MAKALAH EMBRIOLOGI OVULASI DAN FERTILISASI TENTANG D I S U S U N
10 OLEH : 1.AMIRUL HAQQI 2.HAFIS MARWADI 3.HALIMAH 4.HIQMAH LAILA 5.MARWIYAH 6.PUTRI BELANGI 7.RAHMA HAYATI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM,BANDA ACEH 2010
FERTILISASI DAN. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR FIK-UI TUTI N., FIK UI
FERTILISASI DAN KONTROL REPRODUKSI TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR FIK-UI FERTILISASI Proses penyatuan gamet pria dan wanita yang terjadi di daerah ampulla tuba fallpopii.
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
Lebih terperinci1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.
Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit
Lebih terperinciOLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed
OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,
Lebih terperinciAnatomi/organ reproduksi wanita
Anatomi/organ reproduksi wanita Genitalia luar Genitalia dalam Anatomi payudara Kelainan organ reproduksi wanita Fisiologi alat reproduksi wanita Hubungan ovarium dan gonadotropin hormon Sekresi hormon
Lebih terperinciOOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti
OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS Titta Novianti OOGENESIS Pembelahan meiosis yang terjadi pada sel telur Oogenesis terjadi dalam dua tahapan pembelahan : yaitu mitosis meiosis I dan meiosis II Mitosis : diferensaiasi
Lebih terperinciSiklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12
Nama : Kristina vearni oni samin Nim: 09031 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengkritisi tugas biologi reproduksi kelompok 7 tentang siklus menstruasi yang dikerjakan oleh saudari Nela Soraja gusti. Tugas mereka
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! Bagian yang disebut dengan oviduct ditunjukkan oleh huruf... A B C D Bagian yang ditunjukkan oleh gambar
Lebih terperinci4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME
FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME TIPE 1 Sel Sperma ( haploid/ n) Sel telur (haploid/ n) Fertilisasi Zigot (Diploid/ 2n) Cleavage Morfogenesis Individu Sel Sperma ( haploid/
Lebih terperinciREPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.
REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse
Lebih terperinciMATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI
MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI MK. ILMU REPRODUKSI 1 SUB POKOK BAHASAN Transport spermatozoa pada organ reproduksi jantan (tubuli seminiferi, epididimis dan ejakulasi) Transport spermatozoa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus norvegicus, L) dengan perbesaran 4x10 menggunakan teknik pewarnaan Hematoxilin-eosin
Lebih terperinciSistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;
Fisiologi Reproduksi & Hormonal Wanita Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ; 1. Hormon yang dikeluarkan hipothalamus, Hormon pelepas- gonadotropin
Lebih terperinci: JAYANTI AGUSTIN NAMA YANG DI KRITIK : KHAIRUNISSA DARI KELOMPOK 9
NAMA : JAYANTI AGUSTIN NIM : 09028 KELOMPOK : 9 NAMA YANG DI KRITIK : KHAIRUNISSA DARI KELOMPOK 9 Menurut saya jawaban nomor 1 pada kelompok 9 sudah bagus, gambarnya bagus dan bagianbagianya juga lengkap.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh pencekokan ekstrak rimpang rumput teki terhadap diameter oosit
40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Oosit Pada Stadia Folikel Primer Pengaruh pencekokan ekstrak rimpang rumput teki terhadap diameter oosit pada stadia folikel primer dapat dilihat pada gambar 10.
Lebih terperinciAnatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciII. Bagaimana sifat diwariskan
II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging dan merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, populasi sapi potong belum mampu
Lebih terperinciGENITALIA EKSTERNA GENITALIA INTERNA
GENITALIA EKSTERNA..... GENITALIA INTERNA..... Proses Konsepsi Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi korona radiata mengandung persediaan nutrisi Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase
Lebih terperinciSET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada
Lebih terperinciURAIAN MATERI A. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel
URAIAN MATERI A. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel spermatozoa yang membentuk makhluk hidup menjadi zigot. Meskipun
Lebih terperinci... Tugas Milik kelompok 8...
... Tugas Milik kelompok 8... 6. Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi
TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi Fertilisasi merupakan proses bertemunya sel sperma dengan sel telur. Sel telur diaktivasi untuk memulai perkembangannya dan inti sel dari dua gamet akan bersatu untuk menyempurnakan
Lebih terperinciTUGAS BIOREPRODUKSI OVULASI. Jawab : Ovulasi adalah keluarnya ovum dari folikel de graaf. Transportasi ovum :
TUGAS BIOREPRODUKSI Jawab : OVULASI Ovulasi adalah keluarnya ovum dari folikel de graaf. Transportasi ovum : Adanya gerakan di dindng otot tuba fallopi (gerakan peristaltic). Kayuhan silia di dinding tuba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kontrasepsi Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual, serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang akan dipakai sebagai referensi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang akan dipakai sebagai referensi dalam pembahasan penelitian, hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat
Lebih terperinciFunction of the reproductive system is to produce off-springs.
Function of the reproductive system is to produce off-springs. The Gonad produce gamets (sperms or ova) and sex hormones. All other reproductive organs are accessory organs Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tiap fase siklus estrus pada mencit betina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperlihatkan
Lebih terperinciTahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
Lebih terperinciTugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif
Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2 1. Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali... Skrotumberfungsi sebagai pembungkus
Lebih terperinciSeksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY
Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Pendahuluan Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan.
Lebih terperinciSistem Reproduksi Pria meliputi: A. Organ-organ Reproduksi Pria B. Spermatogenesis, dan C. Hormon pada pria Organ Reproduksi Dalam Testis Saluran Pengeluaran Epididimis Vas Deferens Saluran Ejakulasi Urethra
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem reproduksi manusia untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estrogen merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium (Hardjopranjoto, 1995). Estrogen berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis ini banyak diternakkan di pesisir pantai utara (Prawirodigdo et al., 2004). Kambing Jawarandu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai pengruh pemberian ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris, L.) terhadap perkembangan folikel ovarium tikus putih diambil
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
DAFTARISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMP
Lebih terperinciGangguan Hormon Pada wanita
Gangguan Hormon Pada wanita Kehidupan reproduksi dan tubuh wanita dipengaruhi hormon. Hormon ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga hormon panting yang dimiliki wanita, yaitu estrogen, progesteron,
Lebih terperinciPROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN
Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**
KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes** A. Pengantar Sistem reproduksi pada manusia dapat dibedakan menjadi sistem reproduksi laki-laki dan wanita sesuai jenis kelaminnya. 1. Sistem
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL I. Tingkat maturasi oosit domba dalam suhu dan waktu penyimpanan yang berbeda Tahapan pematangan inti yang diamati pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 5 tahap yaitu GV
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS
MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 23:26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html MAKALAH BIOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Siklus Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2005), sedangkan
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. susu untuk peternak di Eropa bagian Tenggara dan Asia Barat (Ensminger, 2002). : Artiodactyla
8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Domba Lokal Domba merupakan hewan ternak yang pertama kali di domestikasi. Bukti arkeologi menyatakan bahwa 7000 tahun sebelum masehi domestik domba dan kambing telah menjadi
Lebih terperinciPROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.
HAND OUT PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes. Spermatogenesis Sperma diproduksi di spermatogonia (sel epidermis tubulus seminiferus testis. Hormon yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infertilitas 1. Definisi Infertilitas atau kemandulan adalah penyakit sistem reproduksi yang ditandai dengan ketidakmampuan atau kegagalan dalam memperoleh kehamilan, walaupun
Lebih terperinciJURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13
JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA SUMIATI (E1A012053) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Mataram Jln. Majapahit NO. 62 Mataram, Telp/Fax: (0370)631166
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005) pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah (dijalani, dirasakan, ditanggung). Menurut Notoatmodjo (2005) pengalaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hari. Dalam perkembangannya, produktivitas kerbau masih rendah dibandingkan dengan sapi.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerbau sangat bermanfaat bagi petani di Indonesia yaitu sebagai tenaga kerja untuk mengolah sawah, penghasil daging dan susu, serta sebagai tabungan untuk keperluan dikemudian
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
PENGARUH HORMON SEKSUAL TERHADAP WANITA Oleh : Rini Indryawati. SPsi UNIVERSITAS GUNADARMA November 2007 ABSTRAK Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Lebih terperinciSDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT
MEMBERIKAN TEKANAN THDP SDA & LH PERTUMBUHAN PENDUDUK YG SEMAKIN CEPAT KBUTUHAN AKAN PROTEIN HWNI MENINGKAT PENDAHULUAN - LAHAN SEMAKIN SEMPIT - PENCEMARAN PERAIRAN SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT UTK
Lebih terperinciD. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi
Lebih terperinciMASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati
MASA PRANATAL Siti Rohmah Nurhayati 1 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Maulana.2009.hlm 194). 1. Tingkat Pengetahuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak di pelihara petani-peternak di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi pesisir dapat
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi
TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa reproduksi. Kejadian yang
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1 1. Berikut ini yang termasuk fase-fase perkembangan manusia 1. Morula 2. Brastula 3. Grastula Dari pernyataan diatas yang menunjukkan
Lebih terperinciKEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo
KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:
Lebih terperinciProses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh
Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh kelenjar endokrin dan disekresikan ke dalam aliran darah
Lebih terperinci- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi
- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl2reproduksi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II
VAGINAL SMEAR Oleh : Nama : Nur Amalah NIM : B1J011135 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Andri Prajaka Santo LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2
STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2 Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku Kontinuitas Kehidupan Sistem reproduksi 1 KOORDINASI: Sistem Saraf dan Hormon Hewan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia yang dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai hasil utama serta pupuk organik
Lebih terperinciPENGARUH SUPEROVULASI PADA LAJU OVULASI, SEKRESI ESTRADIOL DAN PROGESTERON, SERTA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN UTERUS DAN KELENJAR SUSU TIKUS PUTIH (Rattus Sp.) SELAMA SIKLUS ESTRUS TESIS OLEH : HERNAWATI
Lebih terperinciPembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi
Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :
Lebih terperinciFertilisasi dan Penurunan. Kromosom
Fertilisasi dan Penurunan Kromosom Laboratorium Embriologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Indikator Pencapaian Fungsi fertilisasi: fungsi reproduksi (penurunan genetik), fungsi perkembangan
Lebih terperinciOrgan Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.
Organ Reproduksi Perempuan Organ Reproduksi Bagian Dalam 2. Saluran telur (tuba falopi) 1. Indung telur (ovarium) 3. Rahim (uterus) 4. Leher Rahim (cervix) 5. Liang Kemaluan (vagina) Organ Reproduksi Bagian
Lebih terperinciSisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.
Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ Reproduksi Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam
Lebih terperinciSIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP
SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan
Lebih terperinciProses kehamilan: Fertilisasi Nidasi (Implantasi) Plasentasi. Proses Kehamilan - 2
Proses kehamilan: Fertilisasi Nidasi (Implantasi) Plasentasi Proses Kehamilan - 2 Kehamilan peristiwa yang terjadi mulai dari fertilisasi (konsepsi) hingga bayi lahir. Proses kehamilan meliputi : Fertilisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KESEHATAN REPRODUKSI by Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan
Lebih terperinciImplementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari
BAGIAN KE-17 Implementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari Sesudah mempelajari materi ke-17 ini mahasiswa diharapkan dapat : Mengenal bentuk-bentuk penerapan teknologi di bidang Reproduksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Merak Hijau (Pavo muticus) Merak hijau (Pavo muticus) termasuk dalam filum chordata dengan subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah
BAB II TINJAUAN TEORI A. Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah
Lebih terperinciFertilisasi BAGIAN KE-7
BAGIAN KE-7 Fertilisasi Sesudah mempelajari materi ke-7 ini mahasiswa diharapkan dapat : Mengenal dan memahami proses terjadinya penyatuan antara spermatozoon dengan ovum pada hewan. Proses ini sering
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak yang dapat menyediakan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia selain dari sapi, kerbau dan unggas. Oleh karena itu populasi dan kualitasnya
Lebih terperinciSET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)
04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aplikasi bioteknologi reproduksi di bidang peternakan merupakan suatu terobosan untuk memacu pengembangan usaha peternakan. Sapi merupakan salah satu jenis ternak
Lebih terperinciPERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011
PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda
3 TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda Siklus reproduksi terkait dengan berbagai fenomena, meliputi pubertas dan kematangan seksual, musim kawin, siklus estrus, aktivitas seksual setelah beranak, dan
Lebih terperinciDIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN
DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN
Lebih terperinciBab. Sistem Reproduksi. A. Sistem Reproduksi pada Manusia B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
Bab 9 Sumber: Young Sumber: Scientist: Biology: Human Realm Machine, of Life, 2006 1994 Embrio berkembang dari zigot yang merupakan hasil fertilisasi antara sel telur dan sperma. Sistem Reproduksi Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang istimewa. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada laki-laki. Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kambing Pada mulanya domestikasi kambing terjadi di daerah pegunungan Asia Barat sekitar 8000-7000 SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus) berasal
Lebih terperinciDan lain-lainnya hanya di
PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Penulis mendapat sumber data mengenai materi menstruasi didapat melalui pengalaman pribadi, sumber media cetak dan media digital (internet dan e book). 2.2 Data
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengenalan Alat Reproduksi Manusia 1. Pengertian Alat Reproduksi Secara terpisah alat reproduksi merupakan gabungan antara kata, alat dan reproduksi. Alat berarti aparat, sarana
Lebih terperinciBerdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Kembar Identik Kembar identik disebut juga sebagai kembar monozigotik, yaitu kembar yang berasal dari satu telur. Proses terjadinya kembar identik yaitu pada masa pembuahan sebuah sel telur matang dibuahi
Lebih terperinciLAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3
LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3 Dosen pembimbing : Dra. Sawitri Komarayanti M.S OLEH: KELOMPOK 14 1. AINI MASKURO (0910211107)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak kacang kedelai hitam (Glycine soja) terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium
Lebih terperinci