DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN"

Transkripsi

1 DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

2 DIKTAT EMBRIOLOGI HEWAN PENUNTUN PRAKTIKUM Tim Penyusun: Dr. Agung Pramana W.M., MS. Dr. Sri Rahayu, M.Kes. Dr. Ir. Sri Wahyuningsih, MS. Drs. Aris Soewondo, MS. drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

3 TATA TERTIB PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN 2013/2014 A. Sebelum Praktikum: 1. Mahasiswa harus datang 10 menit SEBELUM acara praktikum dimulai. 2. Toleransi keterlambatan 10 menit (>10 menit tutup pintu dari luar), jika telah dilaksanakan pre/post-test maka hanya bisa mengerjakan soal yang sedang dibacakan. 3. Diwajibkan membawa: Jas lab, buku panduan praktikum, lembar pengamatan, tiket masuk, alat tulis, barang yang wajib dibawa saat praktikum (sesuai materi praktikum) 4. Mahasiswa sudah harus paham baik tentang teori maupun apa yang harus dilakukan selama praktikum. 5. Tiket masuk berisi cover, abstrak (sampai metode), Bab I, Bab II, Bab III, daftar pustaka min 3, mulai praktikum ke 2, ditambah mengumpulkan abstrak bahasa inggris per kelompok, nilai maksimal tiket masuk 10. B. Selama dan sesudah Praktikum: 1. Pengamatan selama praktikum dicatat pada lembar pengamatan (lembar ACC-an) dan bila perlu didokumentasikan. 2. Hasil pengamatan praktikum harus mendapatkan persetujuan (acc) dari asisten yang bertugas. 3. Lembar ACC-an mendapat nilai maksimum 5 dan dikumpulkan lagi bersama laporan praktikum. 4. Seluruh mahasiswa diwajibkan: menjaga kebersihan laboratorium, membersihkan alat-alat yang digunakan selama praktikum setelah acara praktikum selesai, menciptakan suasana tenang dan kondusif saat praktikum. 5. Khusus untuk Pre-test, Mid-test, Post-test tidak diberlakukan ulangan (untuk mahasiswa yang mendapat nilai dibawah 2

4 minimal dan yang tidak mengikuti). Nilai minimal adalah 60, mendapat nilai dibawah 60 sebanyak 2 kali berturut-turut akan mendapat tugas tambahan. 6. Menonaktifkan nada (silent) alat komunikasi saat praktikum berjalan. C. Tidak dapat mengikuti Praktikum: 1. Mahasiswa yang terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum harus dapat memberikan alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Tidak diadakan in-hole praktikum 3. Ijin tidak mengikuti praktum pada jadwal yang ditentukan namun tidak mengganti pada jadwal yang lain dengan topic serupa. 4. Kehadiram praktikum wajib 100 persen, jika kurang maka dianggap gugur praktikumnya dan wajib mengulang pada semester berikutnya. D. Ujian Akhir Praktikum (UAP): 1. Datang 10 menit sebelum UAP. 2. Toleransi keterlambatan 10 menit (>10 menit tutup pintu dari luar), jika telah dilaksanakan UAP maka hanya bisa mengerjakan soal yang sedang dibacakan. 3. Membawa ktm, memakai jas lab. 4. Dilarang menggunakan pensil atau bolpoin berwarna merah untuk mengerjakan soal ujian. 5. Dilarang melakukan kecurangan sekecil apapun, bila ketahuan melakukan kecurangan maka nilai akan dikurangi. Bila kecurangan dinilai sudah melampaui batas, asdos berhak mengeluarkan peserta ujian dari ruangan. E. Mahasiswa Dilarang: 1. Membawa buku laporan praktikum mahasiswa/i angkatan sebelumnya. 3

5 2. Merokok, makan dan minum di dalam lab selama praktikum. 3. Menggunakan kaos oblong, celana jeans (laki-laki) dan celana dalam bentuk apapun (perempuan). 4. Menggunakan sepatu dengan ujung terbuka. 5. Menggunakan fasilitas laboratorium bila tidak berhubungan dengan praktikum yang sedang dilaksanakan. F. Laporan Praktikum: Laporan bersifat individu. 1. Laporan ditulis tangan dikertas A4, margin 3; 2,5; 2,5; 2,5. 2. Komponen-komponen Laporan: - COVER - Lembar Pernyataan - BAB I PENDAHULUAN - BAB II TINJAUAN PUSTAKA - BAB III METODE PRAKTIKUM - BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (nilai: 65) Analisis Prosedur (25), ditunjang literatur Analisis Hasil (40), ditunjang literatur - BAB V PENUTUP (nilai: 5) Kesimpulan Saran - DAFTAR PUSTAKA (nilai: 5) - Indonesia (1) - Inggris (3) - Jurnal Ilmiah (1) - LAMPIRAN (10) - Tiket masuk (10), lembar pengamatan yang telah di-acc. 3. Laporan dikumpulkan 1 minggu setelah praktikum dilaksanakan (sebagai tiket masuk). 4. Keterlambatan pengumpulan laporan, nilai laporan dikurangi 10 per jam, terlambat 1 hari dikurangi dari nilai laporan paling rendah. 4

6 5. Tidak menerima pengumpulan laporan di tempat kost asisten praktikum. 6. Bila diketahui terjadi copy-paste nilai laporan langsung dianggap nol (yang mengcopy maupun yang dicopy). 5

7 7. Contoh Cover : 8. Lembar Pernyataan: (ditulis tangan) LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan yang berjudul ini adalah hasil kerja saya sendiri dan tidak mengandung unsur plagiarism. Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan Malang,. ttd Pemberi pernyataan (NIM) 6

8 G. Penilaian: NAP = rata-rata pre/post/mid-test/soft skill+rata-rata laporan+2uap 4 catatan : Hal-hal yang belum tercantum akan ditentukan kemudian Malang, 29 September 2013 Ttd. Tim Pengampu Praktikum 7

9 DAFTAR ACARA PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL No Tanggal Acara Praktikum Oktober 2013 Briefing November 2013 Pengamatan gamet jantan dan betina November 2013 Sistem reproduksi hewan betina November 2013 Sistem reproduksi hewan jantan Desember 2013 Embriogenesis pada ayam Desember 2013 Fertilisasi pada ikan Desember 2013 Ujian Akhir Praktikum 8

10 TOPIK I PENGAMATAN GAMET JANTAN DAN BETINA I. DASAR TEORI Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan terjadi sejak dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi dua fase yaitu fase embrionik dan pascaembrionik. Sebelum masuk fase embrionik, terjadi penyatuan gamet jantan dan betina yang dikenal dengan sebutan fertilisasi. Supaya sel gamet mampu melakukan fertilisasi, sel gamet mengalami suatu perkembangan yang disebut dengan gametogenesis (pembentukan gamet). Pembentukan gamet pada hewan jantan disebut dengan spermatogenesis. Proses ini berlangsung di dalam tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis terdiri dari empat tahap, yaitu 1) proliferasi: sejak pra lahir sampai beberapa waktu sesudah fetus dilahirkan); 2) tumbuh: spermatogonium aktif membagi diri secara mitosis sebanyak empat kali, sehingga dari sebuah spermatogonium akan menghasilkan 16 buah dan tumbuh menjadi spermatosit primer; 3) masak: pembelahan meiosis sehingga spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya hanya setengah dari spermatosit primer, dilanjutkan dengan pembelahan spermatosit sekunder secara meiosis menjadi spermatid; dan 4) transformasi (metamorfosa): spermatid berubah menjadi spermatozoa. Hasil akhir dari spermatogenesis adalah spermatozoa yang memiliki empat bagian yaitu : 1.) Kepala, terdiri dari nukleus yang mengandung informasi genetik; 2) Akrosom, berisi enzim di ujung kepala yang digunakan untuk menembus ovum; 3) bagian tengah (leher), merupakan bagian spermatozoa yang banyak mengandung mitokondria; 4) ekor spermatozoa. Pembentukan gamet pada hewan betina disebut oogenesis, proses ini bersamaan dengan proses pembentukan folikel (foliculogenesis). Oogenesis terjadi di dalam gonad betina (ovarium) pada bagian 9

11 kortek. Tahapan perkembangan gamet pada hewan betina diantaranya dimulai dari perkembangan oogonium menjadi oosit primer, oosit sekunder, oosit tersier dan sel telur. Sel telur (oosit) tersusun atas: 1) inti sel; 2) membran sel; dan 3) zona pelusida. Gambar 1.1 Ovum Gambar 1.2 Spermatozoa II. TUJUAN Mempelajari Perbedaan morfologi gamet jantan dan betina III. ALAT DAN BAHAN Alat 10

12 Syringe 5 ml, obyek dan cover glass, tissue, kertas saring, pipet tetes, Cawan petri kecil, Microtube 1,5 ml, mikroskop binokuler dan kamera digital Bahan Semen Sapi, Ovarium sapi, Phosphat Buffer Saline (PBS), kuning telur, NaCl Fisiologis. IV. METODE PRAKTIKUM Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan mata telanjang. Prosedur yang dilakukan yaitu: 4.1 Pengamatan sel gamet jantan (spermatozoa) 1) Campur satu tetes semen sapi dengan satu tetes PBS (A) atau NaCl fisiologis (B) masukkan ke dalam microtube, pipeting secara perlahan-lahan. 2) Teteskan pada obyek glass, kemudian tutup dengan cover glass. 3) Amati dengan menggunakan mikroskop (diamati motilitas dan pergerakannya) setiap 10, 20, 30 menit. 4) Catat dan Gambar morfologi dan pergerakan sel spermatozoa. 4.2 Pengamatan sel gamet betina (sel telur) 1) Bersihkan ovarium sapi dari jaringan-jaringan yang ada di sekitarnya 2) Isi Syringe dengan PBS atau NaCl fisiologis sebanyak 2 ml 3) Aspirasi sel-sel ovarium sapi dengan menggunakan syringe tersebut di atas 4) Masukkan cairan yang sudah didapatkan ke dalam cawan petri 5) Amati di bawah Mikroskop 6) Catat dan gambarlah sel-sel yang didapatkan V. Latihan Soal 1) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet jantan! 2) Sebutkan tahapan pembentukan sel gamet betina! 3) Jelaskan proses terjadinya fertilisasi! 11

PETUNJUK DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN ASISTENSI LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN SEMESTER GANJIL 2016 / 2017

PETUNJUK DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN ASISTENSI LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN SEMESTER GANJIL 2016 / 2017 PETUNJUK DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN ASISTENSI LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN SEMESTER GANJIL 2016 / 2017 1. Kegiatan praktikum FDM diselenggarakan Setelah diadakannya Introduction. Jika tidak mengikuti

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN OLEH I GEDE SUDIRGAYASA

PANDUAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN OLEH I GEDE SUDIRGAYASA PANDUAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN OLEH I GEDE SUDIRGAYASA 2010 PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FP MIPA IKIP SARASWATI TABANAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan, atas limpahan rakhmat

Lebih terperinci

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan 05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI Oleh: Connie AstyPakpahan Ines GustiPebri MardhiahAbdian Ahmad Ihsan WantiDessi Dana Yunda Zahra AinunNaim AlfitraAbdiGuna Kabetty T Hutasoit Siti Prawitasari Br Maikel Tio

Lebih terperinci

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS Titta Novianti OOGENESIS Pembelahan meiosis yang terjadi pada sel telur Oogenesis terjadi dalam dua tahapan pembelahan : yaitu mitosis meiosis I dan meiosis II Mitosis : diferensaiasi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Higiene Makanan Program kedokteran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KONTRAK KULIAH BIOLOGI. Jadwal Kuliah. Dosen Pengajar Klas G. di Fapet UB Gedung I Lt. 2 R.5. Setiap Senin jam

PENDAHULUAN KONTRAK KULIAH BIOLOGI. Jadwal Kuliah. Dosen Pengajar Klas G. di Fapet UB Gedung I Lt. 2 R.5. Setiap Senin jam PENDAHULUAN Achadiah Rachmawati KONTRAK KULIAH BIOLOGI Dosen Pengajar Klas G 3 September 21 Desember 2012 Setiap Senin jam 14.00 15.40 WIB 1. Achadiah Rachmawati, S.Pt, M.Si 2. Prof. Dr. Ir. Ifar Subagiyo,

Lebih terperinci

TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015

TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015 TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015 TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015 TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2015

Lebih terperinci

LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3

LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3 LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3 Dosen pembimbing : Dra. Sawitri Komarayanti M.S OLEH: KELOMPOK 14 1. AINI MASKURO (0910211107)

Lebih terperinci

Malang, 23 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan

Malang, 23 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan Malang, 23 Februari 2016 BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2016 TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

Malang, 11 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan

Malang, 11 Februari BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan Malang, 11 Februari 2018 BRIEFING PRAKTIKUM Manajemen Reproduksi & Inseminasi Buatan TIM ASISTEN PRAKTIKUM MANAJEMEN REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN 2018 Koordinator Asisten RIFAI MUSTOFA TIM ASISTEN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 Manual Prosedur Operasional Laboratorium Komputasi dan Jaringan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak 2015 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB Tujuan Praktikum a. Mempelajari tingkah laku harian pada ternak, khususnya ternak sapi, kambing dan

Lebih terperinci

Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan. Pak Kikin

Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan. Pak Kikin Dosen dan Teknisi Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan Pak Kikin - 082116158372 Asisten Laboratorium Reproduksi Ternak ERI NUR FOZIYAH (ERIN) 085659542460 RIFA RESTI HANIFA (RIFA) 082214258909

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi Dan Inseminasi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Parasitologi

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner Program

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner Laboratorium Parasitologi Veteriner Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 1 Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner

Manual Prosedur. Praktikum Mikrobiologi Veteriner Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Manual Prosedur Praktikum Mikrobiologi Veteriner Program Kedokteran

Lebih terperinci

Spermatogenesis dan sperma ternak

Spermatogenesis dan sperma ternak J0A09 dari 5. MATERI PRAKTIKUM 3 : Spermatogenesis dan sperma ternak TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa dapat menyebutkan tahapan pembentukan spermatozoa dan menjelaskan komposisi semen serta struktur/morfologi

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR SEL SPERMA

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR SEL SPERMA TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR SEL SPERMA LAPORAN PRAKTIKUM diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikroteknik disusun oleh: Kelompok 1 Kelas C Adam Andytra (1202577) Devi Roslina (1200351)

Lebih terperinci

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA.UB.03 Revisi : Ketiga (ke-3) Tanggal : 3 Agustus 2009 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan

Lebih terperinci

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu : Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU A. Sebelum Praktikum 1. Praktikan dapat mengikuti praktikum apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Terdaftar pada KRS untuk mata

Lebih terperinci

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum

TUJUAN FUNGSI DEFINISI RUANG LINGKUP URAIAN PROSEDUR I. Tata Tertib Laboratorium Tidak Boleh Mengikuti Praktikum TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : Pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumber daya tan dada didalamnya, sehingga dapat membantu

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Program Kedokteran Hewan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jantan) yang terjadi hanya di tubuli seminiferi yang terletak di testes (Susilawati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jantan) yang terjadi hanya di tubuli seminiferi yang terletak di testes (Susilawati, 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Spermatogenesis Spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan spermatozoa (sel gamet jantan) yang terjadi hanya di tubuli seminiferi yang terletak di testes (Susilawati,

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK 2015

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK 2015 SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK 2015 TIM ASISTEN DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK FANDY BAGUS F. (CO) TIM ASISTEN DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK NIHAYATU RAHMAHWATI TIM ASISTEN

Lebih terperinci

L/O/G/O. Selamat Datang Di Briefing Praktikum BIOKIMIA. Tim Asisten BIOKIMIA

L/O/G/O. Selamat Datang Di Briefing Praktikum BIOKIMIA. Tim Asisten BIOKIMIA L/O/G/O Selamat Datang Di Briefing Praktikum BIOKIMIA Tim Asisten BIOKIMIA 2016 TATA TERTIB PRAKTIKUM Sebelum Praktikum Praktikan harus sudah menyiapkan Flow Chart prosedur kerja sesuai dengan percobaan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM MESIN ELEKTRIK

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM MESIN ELEKTRIK MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM MESIN ELEKTRIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 MANUAL PROSEDUR LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Folikulogenesis dan ovum ternak

Folikulogenesis dan ovum ternak . MATERI PRAKTIKUM 4 : J0A09 6 JUNI 206 dari 6 Folikulogenesis dan ovum ternak TUJUAN PRAKTIKUM : ) Mahasiswa memahami pengertian tentang Folikulogenesis 2) Mahasiswa dapat melihat dan menemukan sel telur

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Februari 2010 di Stasiun Lapangan Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Departemen

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 14 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2012 dengan selang waktu pengambilan satu minggu. Lokasi pengambilan ikan contoh

Lebih terperinci

PEP Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4

PEP Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4 PEP 4007. Ilmu Reproduksi Ternak (3 sks) Semester 4 Diskripsi singkat/silabus: Mata kuliah ini membahas tentang betina yang meliputi siklus reproduksi (pubertas, siklus estrus, fertilisasi, gestasi, kelahiran),

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N Nomor : 800/ 3200 /II.09/2014

P E N G U M U M A N Nomor : 800/ 3200 /II.09/2014 P E N G U M U M A N Nomor : 800/ 3200 /II.09/2014 TENTANG PENETAPAN TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN TES KOMPETENSI DASAR (TKD) DENGAN SISTEM COMPUTER ASISTED TEST (CAT) PENERIMAAN CPNS PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

Ketentuan Umum 09/09/2015

Ketentuan Umum 09/09/2015 Ketentuan Umum 1. Penuhi syarat-syarat administrsi, sebelum praktikum dimulai, praktikan wajib menunjukkan RTP (Ringkasan Teori Praktikum). 2. Praktikan harus datang 10 menit sebelum praktikum dimulai,

Lebih terperinci

PELANGGARAN DAN SANKSI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI

PELANGGARAN DAN SANKSI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PELANGGARAN DAN SANKSI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Tingkat pelanggaran dan sanksinya Pelanggaran Ringan : Review Jurnal Internasional 5 Tahun Terakhir Tentang Ergonomi dalam Bentuk Hardcopy

Lebih terperinci

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI 5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI Pengukuran parameter reproduksi akan menjadi usaha yang sangat berguna untuk mengetahui keadaan kelamin, kematangan alat kelamin dan beberapa besar potensi produksi dari

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELETRIK

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELETRIK INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELETRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELEKTRIK Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TERINTEGRASI 1 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PRAKTIKUM TERINTEGRASI 1 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Praktikan diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum. 2. Praktikan diwajibkan hadir 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum. 3. Praktikan diwajibkan mengikuti segala

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki kebutuhan konsumsi daging sapi yang meningkat setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi. Ketersediaan daging sapi ini

Lebih terperinci

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB

Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB Briefing Praktikum Tingkah Laku Ternak Tahun 2017 Tim Praktikum Tingkah Laku Ternak Fakultas Peternakan UB tingkahlakuternakfapetub.wordpress.com Tujuan Praktikum a. Mempelajari tingkah laku harian pada

Lebih terperinci

Briefing Praktikum MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA KOMODITI ULAT SUTERA Semester Ganjil 2016/2017

Briefing Praktikum MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA KOMODITI ULAT SUTERA Semester Ganjil 2016/2017 Briefing Praktikum MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA KOMODITI ULAT SUTERA Semester Ganjil 2016/2017 Dosen Pendamping dan Asisten Praktikum 1. Ir. Nur Cholis, M.Si. 2. Dinda Rosalita A. 3. Eka Prasetyawati

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM PENANGANAN HASIL TERNAK (PHT) SEMESTER GENAP 2016 DOSEN PENGAMPU: 1. Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi, MS 2. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS 3. Dr. Ir. Purwadi, MS 4. Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 17 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal IV Dusun Wawar Lor, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa negara berkembang seperti Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang cukup besar sehingga aktivitas maupun pola hidup menjadi sangat beraneka ragam. Salah satu

Lebih terperinci

Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran

Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran Rencana Kegiatan dan Pembelajaran Mingguan (RKPM) a. Kuliah Minggu Topik Sub Topik Metode Pembelajaran Dosen Pengampu I Pendahuluan 1. Pengertian reproduksi 2. Peranan proses reproduksi dalam kehidupan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMPUTASI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GENAP 2014/2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMPUTASI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GENAP 2014/2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMPUTASI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GENAP 2014/2015 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BRIEFING PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Laboratorium Produksi Ternak Potong

BRIEFING PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Laboratorium Produksi Ternak Potong BRIEFING PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017 Laboratorium Produksi Ternak Potong 1 Perkenalan asisten Koordinator Diahanvika Tri Sarvinda Laboratorium Produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Entok (Cairina moschata) Entok (Cairina moschata) merupakan unggas air yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Entok lokal memiliki warna bulu yang beragam

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS)

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Standard Operating Procedure Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN10/F13/HK.01.02 a/103 13 November

Lebih terperinci

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok

Lebih terperinci

TATA TERTIB PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

TATA TERTIB PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI TATA TERTIB PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI A. SEBELUM PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat mengikuti praktikum apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut: a. Terdaftar pada KRS pada semester

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRAKTIKUM HISTOLOGI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRAKTIKUM HISTOLOGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRAKTIKUM HISTOLOGI BAGIAN HISTOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016/2017 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Puji dan Syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I 1. KETENTUAN Ketentuan Umum: 1. Praktikan adalah mahasiswa/i Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro yang

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU SEMESTER GANJIL 2016

SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU SEMESTER GANJIL 2016 SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU SEMESTER GANJIL 2016 DOSEN PENGAMPU: 1. Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi, MS. 2. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS. 3. Dr. Ir. Purwadi, MS. 4. Dr. Ir. Imam Tohari,

Lebih terperinci

DAYA HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMA ENTOK (Cairina moschata) YANG DITAMPUNG 3 DAN 6 HARI SEKALI DALAM PENGENCER YANG BERBEDA SKRIPSI.

DAYA HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMA ENTOK (Cairina moschata) YANG DITAMPUNG 3 DAN 6 HARI SEKALI DALAM PENGENCER YANG BERBEDA SKRIPSI. DAYA HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMA ENTOK (Cairina moschata) YANG DITAMPUNG 3 DAN 6 HARI SEKALI DALAM PENGENCER YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh MUHAMMAD FAHIM RIDHO PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Kegiatan Praktikum

PENDAHULUAN A. Kegiatan Praktikum PENDAHULUAN A. Kegiatan Praktikum Selama mengikuti praktikum Bahasa Pemrograman Komputer ini seluruh praktikan diharapkan mengikuti tata tertib yang ada, adapun tata tertib tersebut adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME

4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME TIPE 1 Sel Sperma ( haploid/ n) Sel telur (haploid/ n) Fertilisasi Zigot (Diploid/ 2n) Cleavage Morfogenesis Individu Sel Sperma ( haploid/

Lebih terperinci

MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI

MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI MATERI 6 TRANSPORTASI SEL GAMET DAN FERTILISASI MK. ILMU REPRODUKSI 1 SUB POKOK BAHASAN Transport spermatozoa pada organ reproduksi jantan (tubuli seminiferi, epididimis dan ejakulasi) Transport spermatozoa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Lampung, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MANUAL PROSEDUR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA Jurusan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 DAFTAR ISI Cover... i Daftar isi... ii Pendaftaran dan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE 1 STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE ( SOP ) LABORATORIUM Kuarter / Stratigrafi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN, FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI 2 TUJUAN

Lebih terperinci

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN LANJUT Disusun oleh: Agus Priyanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM PEMROGRAMAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL.DI.PANJAITAN 128

Lebih terperinci

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DIKTAT PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Disusun oleh: Agus Priyanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM PEMROGRAMAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL.DI.PANJAITAN

Lebih terperinci

TEKNOLOGI HASIL TERNAK

TEKNOLOGI HASIL TERNAK SELAMAT DATANG BRIEFING PRAKTIKUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK SEMESTER GANJIL 2016 DOSEN PENGAMPU: 1. Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi, MS. 2. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS. 3. Dr. Ir. Purwadi, MS. 4. Dr. Ir. Imam

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 3

Perancangan Teknik Industri 3 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 3 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Pendahuluan A. Kegiatan Praktikum

Pendahuluan A. Kegiatan Praktikum Pendahuluan A. Kegiatan Praktikum Selama mengikuti praktikum Simulasi Komputer ini seluruh praktikan diharapkan mengikuti tata tertib yang ada, adapun tata tertib tersebut adalah sebagai berikut : 1. Praktikum

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP.

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP. TUGAS AKHIR - SB 091358 Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP. 1507 100 016 DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP. Kebutuhan pangan (ikan air tawar) semakin meningkat Kualitas

Lebih terperinci

Perancangan Teknik Industri 2

Perancangan Teknik Industri 2 Nama : NPM : Kelas : Kelompok : PANDUAN PRAKTIKUM Perancangan Teknik Industri 2 Disusun Guna Menunjang Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (Untuk Praktikan) Oleh: Asisten Laboratorium Perancangan Teknik

Lebih terperinci

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI Endah Puspitasari TATA TERTIB Praktikan harus mentaati tata tertib praktikum sebagai berikut ini: 1. Mahasiswa harus masuk laboratorium tepat pada waktunya sesuai

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Praktikum

Standard Operating Procedure Praktikum Standard Operating Procedure Praktikum Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Praktikum UN10/F10/13/49/

Lebih terperinci

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN

I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN PRAKTIKAN IK terdiri dari : I. IK Pendaftaran Praktikan II. IK Rekrutmen Asisten Praktikum III. IK Peminjaman Alat dan Bahan Praktikum IV. IK Pelaksanaan Praktikum V. IK Penilaian Praktikum I. INSTRUKSI KERJA PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan data, menganalisis

Lebih terperinci

Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved Manual Prosedur TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

Manual Prosedur Praktikum

Manual Prosedur Praktikum Manual Prosedur Praktikum JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Prosedur Praktikum Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 Pebruari 2005 di Sub Laboratorium Biologi Laboratorium Pusat MIPA UNS Surakarta sebagai tempat

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! Bagian yang disebut dengan oviduct ditunjukkan oleh huruf... A B C D Bagian yang ditunjukkan oleh gambar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II VAGINAL SMEAR Oleh : Nama : Nur Amalah NIM : B1J011135 Rombongan : IV Kelompok : 2 Asisten : Andri Prajaka Santo LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN II KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM PEDOLOGI & SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM PEDOLOGI & SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM PEDOLOGI & SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 Manual Prosedur Operasional Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

PROSES PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM Kode : P-PB-08-03 Tanggal : 02 Januari 2014 Revisi: 0 Halaman : 1 dari 7 STATUS NAMA/JABATAN TANGGAL Disusun oleh : Ditinjau oleh : Disetujui oleh : Prof.Dr. Ir. I Made Sugitha, M.Sc. dan Ir. Ni Made Yusa,

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 3.1.1. Diameter Tubulus Seminiferus Hasil pengukuran diameter tubulus seminiferus pada gonad ikan lele jantan setelah dipelihara selama 30 hari disajikan pada Gambar

Lebih terperinci

KODE : MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

KODE : MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM KODE : 00604 07010 MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari 6 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Semen Kambing Semen adalah cairan yang mengandung gamet jantan atau spermatozoa dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari suspensi

Lebih terperinci

1. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Bagi praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit setelah praktikum dimulai, tidak

1. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Bagi praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit setelah praktikum dimulai, tidak 1. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai. 2. Bagi praktikan yang terlambat lebih dari 10 menit setelah praktikum dimulai, tidak diperkenankan mengikuti praktikum tanpa seizin Koordinator

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci 4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan

Lebih terperinci

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU

TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor, 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Penelitian diawali dengan survey untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I A.Tata Tertib dan Sanksi Kegiatan Praktikum 1. Praktikan diharapkan hadir 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum. 2. Praktikan harus memakai pakaian kerja (cattlepack)

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

Praktikum Elektronika Daya. Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017

Praktikum Elektronika Daya. Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017 Praktikum Elektronika Daya Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017 1 Deskprisi Mata Kuliah Kode Mata Kuliah ENEE606102 Kode Kurikulum 01.03.04.01-2016 Nama Mata Kuliah Nama Singkat Mata Kuliah Deskripsi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian menggunakan data sekunder di Laboratorium Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung, Jawa Barat. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder produksi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Laboratoium Unit

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Laboratoium Unit III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11--18 April 2014 di Laboratoium Unit Pelayanan Teknis Daerah Balai Inseminasi Buatan Daerah Lampung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pengambilan sampel dilakukan sebulan sekali selama 3 bulan berturutturut, yakni pada tanggal 10-11 Februari 2012, 7 Maret 2012 dan 7 April 2012. Pengambilan

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING Halaman 1 dari 5 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201100 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari

Lebih terperinci