MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS"

Transkripsi

1 MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober :26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Disusun oleh: Dhina Mardiana Fandri Lekiawan S Mahmudah 4. Novarina Anggraeni 5. Ratih Krisna W

2 7. Ronald 8. Silvia Anggraeni 9. Siti Mariyani 10. Wachit Afandi AKADEMI KEPERAWATAN Dr.SOEDONO MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang senantiasa rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah denganjudul PEMBELAHAN MEIOSIS Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu SriPurwati,SKM,MSi selaku dosen pembimbing dan pengajar yang telah memberi pengetahuan Teman-teman kelompok kami yang telah banyak membantu dalam terselesainya makalah ini Literatur yang ada di Internet dan perpustakaan serta milik pribadi yang menambah wawasan.

3 Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar- besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya. Madiun, 08 Oktober2010 Penulis BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pembelahan meiosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap tahap yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau fase meiosis (M) dan fase pertumbuhan atau interphase. A.Fase Interphase

4 Pada fase ini terjadi replikasi DNA. Interphase terbagi tiga tahap, yaitu : Fase pertumbuhan pertama (G1) Fase sintesis (S) Fase pertumbuhan kedua (G2) B. Fase Meiosis Fase ini terjadi dalam dua kali proses pembelahan. Meiosis I dan Meiosis II, yang mana perbedaan antara keduanya akan dibahas di bagian inti. Lebih lengkapnya prosesnya adalah seperti berikut: Meiosis I Meiosis II Prophase I Telophase Prophase Metaphase Anaphase III II Leptotene II Metaphase Zygotene II Anaphase Pachytene II Telophase Diplotene Diakinesis Synchronous processes 2 Tujuan Dengan mempelajari atau mendalami ilmu pembelahan meiosis ini kita akan mengetahui tujuan utamanya, yaitu menghasilkan dua sel anakan yang jumlah kromosomnya separuh dari jumlah sel induk. Hal ini penting saat terjadinya peleburan sel sperma dengan sel telur saat pembuahan.kita juga akan mengetahui tempat terjadinya, serta akan menjadi lebih paham tahap demi tahap proses pembelahannya. Baik dalam tahap interphase maupun mitosis. Dengan pembuatan makalah ini juga telah memberikan informasi kepada orang lain tentang masalah yang sama, yaitu memberi pengetahuan yang lebih mendalam tentang pembelahan mitosis. Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi antara pembelahan mitosis pada sel hewan dan tumbuhan. Penulisan makalah dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti untuk semua kalangan yang ingin membaca. BAB 2 ISI 1 Pembelahan Sel Adalah suatu proses yang terjadi pada sel, yang membagi dirinya menjadi dua atau lebih. Dengan langkah dan hasil tertentu. Umumnya bertujuan untuk menggandakan diri.

5 2 Macam-macam Pembelahan Ada dua jenis pembelahan sel, pembelahan langsung(amitosis) dan tak langsung. Pembelahan langsung terjadi pada organisme bersel satu, misal Amoeba sp. Sedangkan pembelahanan langsung terjadi pada organisme bersel banyak, misal manusia. Pembelahan tak langsung dibagi dua, mitosis dan meiosis. Pembelahan amitosis ( langsung) Pembelahan tak langsung: Pembelahan mitosis Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi) 3 Pengertian Pembelahan Meiosis Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung/melalui tahap-tahap yang terjadi pada perbanyakkan sel gamet. Dalam salah satu fase meiosis jumlah kromosom akan dibagai menjadi dua, tepatnya Anaphase I. Sehingga sel anakan akan mendapatkan kromosom hanya setengah dari jumlah sel induk. 4 Pengertian Siklus Sel Meiosis merupakan bagian dari siklus sel. Siklus sel adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembentukan sel hingga pembelahan sel dalam pembentukan sel anakan. Siklus sel meliputi dua fase yaitu fase interphase dan fase meiosis. Dalam beberapa literature, meiosis dikatakan tidak mengalami siklus sel. 5 Interphase Interphase dilakukan sel untuk mengumpulkan energy yang akan digunakan dalam proses pembelahan sel. Pada fase ini juga terjadi berbagai macam proses sintesis berbagai macam bahan organic. Fase yang terdapat dalam interphase adalah: Fase G1 (fase petumbuhan pertama): sel mengalami pertumbuhan (organel-organel sel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan). Fase sintesis (S): sel melakukan replikasi/penganan moekul DNA dan tahap sintesis mareri seprti DNA sel dan protein untuk pembelahan sel. Fase G2 (fase pertumbuhan kedua): tidak terjadi pada proses meiosis. 6Meiosis Terjadi 2 kali proses pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.

6 6.1Fase Meiosis 1 Meiosis I membagi kromosom homolog, menjadi dua sel haploid(n). Jadi meiosis I dapat dikatakan pembelahan reduksi sel. Ø Prophase I Selama fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke bagian masing-masing kutub. Bersamaan dengan itu benang-benang spindle juga mulai keluar dari sentrosom menuju ke arah kutub yang berlawanan. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik yang identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromatid ini tidak pernah berpisah. Selama prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi. Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang (leptonema berarti benang tipis ). Pada waktu subtahap zigonema, kromatid yang homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan. Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini merupakan kejadian genetik yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang disebut pindah silang atau rekombinasi antara kromosom-kromosom homolog. Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk benang-benang kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pada tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang disebut kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator. Pada tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer. Yang nantinya mikrotubulus yang berbentuk benang ini akan digunakan untuk menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel. Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I:

7 Nukleus mulai menghilang Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid. 4. Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal. 5. Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus 6. Kromosom yang homolog membentuk sinapsis. 7. Homolog tersusun atas 4 kromatid/ tetra 8. Membran inti mulai menghilang 9. Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus. Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan. Prophase I Pada tahap prophase I terjadi juga yang disebut dengan pindah silang (crossing over). Hal ini terjadi karena masing-masing kromatid yang homolog saling menempel, sehingga memungkinkan antara kromatid-kromatid homolog tersebut melalukan pertukaran gen. Ø Metaphase I Separuh tetrad berpindah ke bagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang mana masing masing tetrad memiliki homolog di bagian yang berlawanan. Bagian ini sering disebut dengan metaphase plate. Spindle menempel pada sentromer masing masing kromosom. Kedua kinetokor pada pasangan kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Sehingga kromosom akan bertempelan dengan spindle dari kutub yang sama. Ini adalah perbedaan besar antara mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anaphase I, setengah dari kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda.

8 Tahap-tahap yang terjadi pada Metaphase I: Tetrad membagi diri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap ke kutub yang berlawanan. Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan menggunakan sentromer Benang-benang spindle semakin terlihat jelas../../upload/5efc1cabcc6b9be/meiosis/metaphase-i-200x200.jpg"> Metaphase I Ø Anaphase I Pada fase ini, sel mulai memanjang. Kedua homolog pada setiap pasangan kromosom terpisah dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik oleh mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan berpindah ke masing-masing kutub. Tapi pada anaphase I, hal ini tidak terjadi. Sehingga jumlah kromosom adalah setengah dari jumlah induk. Walau jumlah kromosomnya masih sama dengan induknya. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase I: Benang spindle menarik kromosom menuju masing-masing kutub yang berlawanan. Masing-masing kutub separuh dari jumlah kromosom (tidak terjadi pembelahan sentromer).mendapatkan Karena sentromer tidak membelah, maka setiap kutub akan mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini berbeda dengan pembelahan mitosis yang mana sentromer membelah sehingga masing-masing kutub mendapatkan kromosom yang sama.

9 Anaphase I Ø Telophase I Pada setiap kutub, terdapat setengah jumlah kromosom induk. Tapi setiap kromosom masih dalam bentuk tetrad. Sebuah alur pembelahan sudah terbentuk. Dan pada akhir dari fase ini, sel induk telah terbagi menjadi dua sel anakan. Pembagian sitoplasma ini disebut dengan sitokinesis. Pada beberapa organisme membran inti muncul, tahap pertengahan ini disebut dengan interkinesis. Tapi pada beberapa organisme lain, misal tumbuhan, tahap interkinesis tidak ditemukan, dan langsung ke tahap pembelahan selanjutnya(meiosis II). Tahap-tahap yang terjadi pada telophase I: Membran nucleus terbetuk disekeliling kromosom pada setiap kutub dan kromoson memanjang. Proses sitokinesis Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain 4. Didapatkan 2 sel anakan yang haploid (n)

10 Telophase I Proses sitokinesis bukan merupakan salah satu bagian dari proses meiosis. Sitokinesis proses pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai dengan pemanjangan sel pada saat anaphase dan berakhir pada saat telophase. Setelah telophase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa istirahat untuk melanjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini, membran inti mulai terlihat kembali. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromatid-kromatid yang terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin. Pada beberapa organisme, fase ini tidak tampak terjadi. Sel anakan yang dihasilkan dalam proses meiosis I mengandung jumlah kromatid yang sama dengan induknya. Tapi tetap disebut haploid karena kromosom-kromosom tersebut adalah homolog. 6.2 Fase Meiosis II Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. Adapun tahap-tahap yang terjadi sebagai berikut: Ø Prophase II Kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromtid-kromatid dan sailng berpasangan, tapi belum terikat oleh benang-benang spindle. Jika sebelumnya terjadi masa interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali. Tahap-tahap yang terjadi pada prophase II: Kromosom masih berpasangan dengan sentromer Kromosom tidak menggandakan diri. Membrane nucleus melebur kembali.

11 4. Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah ke kutub-kutub yang berlawan. 5. Benang-benang spindle mulai terbentuk. Ø Metaphase II Spindle mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metaphase I, kinetokor dari masing-masing sentromer saling berikatan dengan spindle yang berasal dari kutub yang berlawanan. Tahap-tahap yang terjadi pada metaphase II: Kromatid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui sentromer. Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua. Benang-benang spindle tampak semakin jelas 4. Benang-benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer.

12 Ø Anaphase II Selama anaphase II kromatid-kromatid pada masing-masing kromosom membelah menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Ketika kromosom tertarik oleh spindle, kita dapat melihat bentuk V dari kromosom yang mana lengan dari kromosom tersebut berada di belakang. Kutub-kutub akan semakin menjauh sehingga sel menjadi bertambah panjang. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase II: Kromatid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub sel. Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing masing bagian kromosom ke bagian masing-masing kutub. Sehingga masing-masing kutub mendapatkan bagian yang sama dengan kromosom induk. Ø Telophase II Selama telophase II, kromosom mencapai kutub yang berlawanan. Terjadi sitokinesis, sehingga dua sel hasil dari meriosis I akan menjadi empat sel. Membran nukleus pun mulai terbentuk. Sekarang proses meiosis telah selesai. Tahap-tahap yang terjadi pada telophase II: Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing.

13 Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Membran nucleus mulai terbentuk. 4. Nukleolus mulai muncul kembali. 5. Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma. 6. Sel terbentuk menjadi empat sel anakan yang haploid(n). Telophase II 7 Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:

14 Mitosis Meiosis Satu kali proses pembelahan Dua kali proses pembelahan Menghasilkan dua sel anak Menghasilkan empat sel anak

15 Sel anak sama secara genetic Sel anak tidak sama secara genetic 4. Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk (2n) Jumlah kromosom sel anak setengah kromosom sel induk 5. Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ reproduksi untuk menghasilkan sel kelamin 6. Berfungsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi aseksual Berfungsi untuk membentuk sel kelamin BAB 3 PENUTUP 1 Kesimpulan Meiosis hanya terjadi pada sel eukaryote. Pada hewan, meiosis terjadi pada saat memproduksi sel gamet. Pada tumbuhan, meiosis hanya terjadi untuk memproduksi spora, sedangkan sel gametnya diproduksi dengan proses mitosis. Meiosis memiliki peranan penting dalam reproduksi karena proses meiosis membagi jumlah kromosom menjadi dua. Sehingga jumlah sel anakannya menjadi setengahnya(n, haploid). Hal ini dibutuhkan karena saat fertilisasi atau pembuahan, yaitu proses peleburan sel gamet jantan dengan betina, kromosom-kromosom antara kedua induknya akan melebur menjadi satu nucleus. Jika tidak terjadi pembagian jumlah saat meiosis, jumlah kromosom setelah pembuahan adalah 4n bukan 2n. Perbedaan antara mitosis dan meiosis hanya terdapat pada jumlah proses, jumlah hasil anakan, jumlah kromosom anakan dan termpat terjadinya proses pembelahan. Sedangkan fase atau langkah yang dilalui tetap sama.

16 2 Kritik Kami menyadari dalm pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kitik yang membangun sangat dibutuhkan. 3 Saran Berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tetang pembelahan meiosis, baik dalam tahap interphase maupun meiosis serta tujuan dan hasil dari pembelahan meiosis. DAFTAR PUSTAKA Istamar, S Biologi untuk SMA Kelas XII, Semester 5.Erlangga, Jakarta. Macroevolution.net En.wikipedia.org/meiosis

17 MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Disusun oleh: Dhina Mardiana Fandri Lekiawan S Mahmudah 4. Novarina Anggraeni 5. Ratih Krisna W 6. Resti Ambarwati 7. Ronald 8. Silvia Anggraeni 9. Siti Mariyani 10. Wachit Afandi

18 AKADEMI KEPERAWATAN Dr.SOEDONO MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang senantiasa rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah denganjudul PEMBELAHAN MEIOSIS Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu SriPurwati,SKM,MSi selaku dosen pembimbing dan pengajar yang telah memberi pengetahuan Teman-teman kelompok kami yang telah banyak membantu dalam terselesainya makalah ini Literatur yang ada di Internet dan perpustakaan serta milik pribadi yang menambah wawasan. Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar- besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya. Madiun, 08 Oktober2010

19 Penulis BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pembelahan meiosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap tahap yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau fase meiosis (M) dan fase pertumbuhan atau interphase. A.Fase Interphase Pada fase ini terjadi replikasi DNA. Interphase terbagi tiga tahap, yaitu : Fase pertumbuhan pertama (G1) Fase sintesis (S) Fase pertumbuhan kedua (G2) B. Fase Meiosis

20 Fase ini terjadi dalam dua kali proses pembelahan. Meiosis I dan Meiosis II, yang mana perbedaan antara keduanya akan dibahas di bagian inti. Lebih lengkapnya prosesnya adalah seperti berikut: Meiosis I Meiosis II Prophase I Telophase Prophase Metaphase Anaphase III II Leptotene II Metaphase Zygotene II Anaphase Telophase Pachytene II Diplotene Diakinesis Synchronous processes 2 Tujuan Dengan mempelajari atau mendalami ilmu pembelahan meiosis ini kita akan mengetahui tujuan utamanya, yaitu menghasilkan dua sel anakan yang jumlah kromosomnya separuh dari jumlah sel induk. Hal ini penting saat terjadinya peleburan sel sperma dengan sel telur saat pembuahan.kita juga akan mengetahui tempat terjadinya, serta akan menjadi lebih paham tahap demi tahap proses pembelahannya. Baik dalam tahap interphase maupun mitosis. Dengan pembuatan makalah ini juga telah memberikan informasi kepada orang lain tentang masalah yang sama, yaitu memberi pengetahuan yang lebih mendalam tentang pembelahan mitosis. Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi antara pembelahan mitosis pada sel hewan dan tumbuhan. Penulisan makalah dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti untuk semua kalangan yang ingin membaca. BAB 2 ISI 1 Pembelahan Sel Adalah suatu proses yang terjadi pada sel, yang membagi dirinya menjadi dua atau lebih. Dengan langkah dan hasil tertentu. Umumnya bertujuan untuk menggandakan diri. 2 Macam-macam Pembelahan Ada dua jenis pembelahan sel, pembelahan langsung(amitosis) dan tak langsung. Pembelahan langsung terjadi pada organisme bersel satu, misal Amoeba sp. Sedangkan pembelahanan langsung terjadi pada organisme bersel banyak, misal manusia. Pembelahan tak langsung dibagi dua, mitosis dan meiosis.

21 Pembelahan amitosis ( langsung) Pembelahan tak langsung: Pembelahan mitosis Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi) 3 Pengertian Pembelahan Meiosis

22 Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung/melalui tahap-tahap yang terjadi pada perbanyakkan sel gamet. Dalam salah satu fase meiosis jumlah kromosom akan dibagai menjadi dua, tepatnya Anaphase I. Sehingga sel anakan akan mendapatkan kromosom hanya setengah dari jumlah sel induk. 4 Pengertian Siklus Sel Meiosis merupakan bagian dari siklus sel. Siklus sel adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembentukan sel hingga pembelahan sel dalam pembentukan sel anakan. Siklus sel meliputi dua fase yaitu fase interphase dan fase meiosis. Dalam beberapa literature, meiosis dikatakan tidak mengalami siklus sel. 5 Interphase Interphase dilakukan sel untuk mengumpulkan energy yang akan digunakan dalam proses pembelahan sel. Pada fase ini juga terjadi berbagai macam proses sintesis berbagai macam bahan organic. Fase yang terdapat dalam interphase adalah: Fase G1 (fase petumbuhan pertama): sel mengalami pertumbuhan (organel-organel sel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan). Fase sintesis (S): sel melakukan replikasi/penganan moekul DNA dan tahap sintesis mareri seprti DNA sel dan protein untuk pembelahan sel. Fase G2 (fase pertumbuhan kedua): tidak terjadi pada proses meiosis. 6Meiosis Terjadi 2 kali proses pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. 6.1Fase Meiosis 1 Meiosis I membagi kromosom homolog, menjadi dua sel haploid(n). Jadi meiosis I dapat dikatakan pembelahan reduksi sel. Ø Prophase I Selama fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke bagian masing-masing kutub. Bersamaan dengan itu benang-benang spindle juga mulai keluar dari sentrosom menuju ke arah kutub yang berlawanan.

23 Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik yang identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromatid ini tidak pernah berpisah. Selama prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi. Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang (leptonema berarti benang tipis ). Pada waktu subtahap zigonema, kromatid yang homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan. Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini merupakan kejadian genetik yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang disebut pindah silang atau rekombinasi antara kromosom-kromosom homolog. Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk benang-benang kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pada tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang disebut kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator. Pada tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer. Yang nantinya mikrotubulus yang berbentuk benang ini akan digunakan untuk menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel. Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I: Nukleus mulai menghilang Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid. 4. Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal. 5. Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus 6. Kromosom yang homolog membentuk sinapsis.

24 8. Membran inti mulai menghilang 9. Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus. Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan. Prophase I Pada tahap prophase I terjadi juga yang disebut dengan pindah silang (crossing over). Hal ini terjadi karena masing-masing kromatid yang homolog saling menempel, sehingga memungkinkan antara kromatid-kromatid homolog tersebut melalukan pertukaran gen. Ø Metaphase I Separuh tetrad berpindah ke bagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang mana masing masing tetrad memiliki homolog di bagian yang berlawanan. Bagian ini sering disebut dengan metaphase plate. Spindle menempel pada sentromer masing masing kromosom. Kedua kinetokor pada pasangan kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Sehingga kromosom akan bertempelan dengan spindle dari kutub yang sama. Ini adalah perbedaan besar antara mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anaphase I, setengah dari kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda. Tahap-tahap yang terjadi pada Metaphase I: Tetrad membagi diri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap ke kutub yang berlawanan. Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan menggunakan sentromer Benang-benang spindle semakin terlihat jelas

25 Metaphase I Ø Anaphase I Pada fase ini, sel mulai memanjang. Kedua homolog pada setiap pasangan kromosom terpisah dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik oleh mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan berpindah ke masing-masing kutub. Tapi pada anaphase I, hal ini tidak terjadi. Sehingga jumlah kromosom adalah setengah dari jumlah induk. Walau jumlah kromosomnya masih sama dengan induknya. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase I: Benang spindle menarik kromosom menuju masing-masing kutub yang berlawanan. Masing-masing kutub separuh dari jumlah kromosom (tidak terjadi pembelahan sentromer).mendapatkan Karena sentromer tidak membelah, maka setiap kutub akan mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini berbeda dengan pembelahan mitosis yang mana sentromer membelah sehingga masing-masing kutub mendapatkan kromosom yang sama.

26 Anaphase I Ø Telophase I Pada setiap kutub, terdapat setengah jumlah kromosom induk. Tapi setiap kromosom masih dalam bentuk tetrad. Sebuah alur pembelahan sudah terbentuk. Dan pada akhir dari fase ini, sel induk telah terbagi menjadi dua sel anakan. Pembagian sitoplasma ini disebut dengan sitokinesis. Pada beberapa organisme membran inti muncul, tahap pertengahan ini disebut dengan interkinesis. Tapi pada beberapa organisme lain, misal tumbuhan, tahap interkinesis tidak ditemukan, dan langsung ke tahap pembelahan selanjutnya(meiosis II). Tahap-tahap yang terjadi pada telophase I: Membran nucleus terbetuk disekeliling kromosom pada setiap kutub dan kromoson memanjang. Proses sitokinesis Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain 4. Didapatkan 2 sel anakan yang haploid (n) Telophase I Proses sitokinesis bukan merupakan salah satu bagian dari proses meiosis. Sitokinesis proses pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai dengan pemanjangan sel pada saat anaphase dan berakhir pada saat telophase.

27 Setelah telophase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa istirahat untuk melanjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini, membran inti mulai terlihat kembali. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromatid-kromatid yang terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin. Pada beberapa organisme, fase ini tidak tampak terjadi. Sel anakan yang dihasilkan dalam proses meiosis I mengandung jumlah kromatid yang sama dengan induknya. Tapi tetap disebut haploid karena kromosom-kromosom tersebut adalah homolog. 6.2 Fase Meiosis II Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. Adapun tahap-tahap yang terjadi sebagai berikut: Ø Prophase II Kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromtid-kromatid dan sailng berpasangan, tapi belum terikat oleh benang-benang spindle. Jika sebelumnya terjadi masa interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali. Tahap-tahap yang terjadi pada prophase II: Kromosom masih berpasangan dengan sentromer Kromosom tidak menggandakan diri. Membrane nucleus melebur kembali. 4. Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah ke kutub-kutub yang berlawan. 5. Benang-benang spindle mulai terbentuk.

28 Ø Metaphase II Spindle mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metaphase I, kinetokor dari masing-masing sentromer saling berikatan dengan spindle yang berasal dari kutub yang berlawanan. Tahap-tahap yang terjadi pada metaphase II: Kromatid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui sentromer. Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua. Benang-benang spindle tampak semakin jelas 4. Benang-benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer. Ø Anaphase II Selama anaphase II kromatid-kromatid pada masing-masing kromosom membelah menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Ketika kromosom tertarik oleh spindle, kita dapat melihat bentuk V dari kromosom yang mana lengan dari kromosom tersebut berada di belakang. Kutub-kutub akan semakin menjauh sehingga sel menjadi bertambah panjang. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase II: Kromatid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub sel. Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing masing bagian kromosom ke bagian masing-masing kutub. Sehingga masing-masing kutub mendapatkan bagian yang sama dengan

29 kromosom induk. Ø Telophase II Selama telophase II, kromosom mencapai kutub yang berlawanan. Terjadi sitokinesis, sehingga dua sel hasil dari meriosis I akan menjadi empat sel. Membran nukleus pun mulai terbentuk. Sekarang proses meiosis telah selesai. Tahap-tahap yang terjadi pada telophase II: Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing. Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Membran nucleus mulai terbentuk. 4. Nukleolus mulai muncul kembali. 5. Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma. 6. Sel terbentuk menjadi empat sel anakan yang haploid(n).

30 Telophase II 7 Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah: Mitosis Meiosis Satu kali proses pembelahan Dua kali proses pembelahan Menghasilkan dua sel anak Menghasilkan empat sel anak Sel anak sama secara genetic Sel anak tidak sama secara genetic 4. Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk (2n) Jumlah kromosom sel anak setengah kromosom sel induk 5. Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ reproduksi untuk menghasilkan sel kelamin 6. Berfungsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi aseksual Berfungsi untuk membentuk sel kelamin

31 BAB 3 PENUTUP 1 Kesimpulan Meiosis hanya terjadi pada sel eukaryote. Pada hewan, meiosis terjadi pada saat memproduksi sel gamet. Pada tumbuhan, meiosis hanya terjadi untuk memproduksi spora, sedangkan sel gametnya diproduksi dengan proses mitosis. Meiosis memiliki peranan penting dalam reproduksi karena proses meiosis membagi jumlah kromosom menjadi dua. Sehingga jumlah sel anakannya menjadi setengahnya(n, haploid). Hal ini dibutuhkan karena saat fertilisasi atau pembuahan, yaitu proses peleburan sel gamet jantan dengan betina, kromosom-kromosom antara kedua induknya akan melebur menjadi satu nucleus. Jika tidak terjadi pembagian jumlah saat meiosis, jumlah kromosom setelah pembuahan adalah 4n bukan 2n. Perbedaan antara mitosis dan meiosis hanya terdapat pada jumlah proses, jumlah hasil anakan, jumlah kromosom anakan dan termpat terjadinya proses pembelahan. Sedangkan fase atau langkah yang dilalui tetap sama. 2 Kritik Kami menyadari dalm pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kitik yang membangun sangat dibutuhkan. 3 Saran Berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tetang pembelahan meiosis, baik dalam tahap interphase maupun meiosis serta tujuan dan hasil dari pembelahan meiosis.

32 DAFTAR PUSTAKA Istamar, S Biologi untuk SMA Kelas XII, Semester 5.Erlangga, Jakarta. Macroevolution.net En.wikipedia.org/meiosis MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS

33 Disusun oleh: Dhina Mardiana Fandri Lekiawan S Mahmudah 4. Novarina Anggraeni 5. Ratih Krisna W 6. Resti Ambarwati 7. Ronald 8. Silvia Anggraeni 9. Siti Mariyani 10. Wachit Afandi AKADEMI KEPERAWATAN Dr.SOEDONO MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR

34 Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang senantiasa rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah denganjudul PEMBELAHAN MEIOSIS Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu SriPurwati,SKM,MSi selaku dosen pembimbing dan pengajar yang telah memberi pengetahuan Teman-teman kelompok kami yang telah banyak membantu dalam terselesainya makalah ini Literatur yang ada di Internet dan perpustakaan serta milik pribadi yang menambah wawasan. Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar- besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya. Madiun, 08 Oktober2010 Penulis

35 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pembelahan meiosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap tahap yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau fase meiosis (M) dan fase pertumbuhan atau interphase. A.Fase Interphase Pada fase ini terjadi replikasi DNA. Interphase terbagi tiga tahap, yaitu : Fase pertumbuhan pertama (G1) Fase sintesis (S) Fase pertumbuhan kedua (G2) B. Fase Meiosis Fase ini terjadi dalam dua kali proses pembelahan. Meiosis I dan Meiosis II, yang mana perbedaan antara keduanya akan dibahas di bagian inti. Lebih lengkapnya prosesnya adalah seperti berikut: Meiosis I Meiosis II Prophase I Telophase Prophase Metaphase Anaphase III II Leptotene II Metaphase Zygotene Anaphase II Pachytene II Telophase Diplotene Diakinesis Synchronous processes 2 Tujuan Dengan mempelajari atau mendalami ilmu pembelahan meiosis ini kita akan mengetahui tujuan utamanya, yaitu menghasilkan dua sel anakan yang jumlah kromosomnya separuh dari jumlah sel induk. Hal ini penting saat terjadinya peleburan sel sperma dengan sel telur saat pembuahan.kita juga akan mengetahui tempat terjadinya, serta akan menjadi lebih paham tahap demi tahap proses pembelahannya. Baik dalam tahap interphase maupun mitosis. Dengan pembuatan makalah ini juga telah memberikan informasi kepada orang lain tentang

36 masalah yang sama, yaitu memberi pengetahuan yang lebih mendalam tentang pembelahan mitosis. Dapat mengetahui perbedaan yang terjadi antara pembelahan mitosis pada sel hewan dan tumbuhan. Penulisan makalah dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti untuk semua kalangan yang ingin membaca. BAB 2 ISI 1 Pembelahan Sel Adalah suatu proses yang terjadi pada sel, yang membagi dirinya menjadi dua atau lebih. Dengan langkah dan hasil tertentu. Umumnya bertujuan untuk menggandakan diri. 2 Macam-macam Pembelahan Ada dua jenis pembelahan sel, pembelahan langsung(amitosis) dan tak langsung. Pembelahan langsung terjadi pada organisme bersel satu, misal Amoeba sp. Sedangkan pembelahanan langsung terjadi pada organisme bersel banyak, misal manusia. Pembelahan tak langsung dibagi dua, mitosis dan meiosis. Pembelahan amitosis ( langsung) Pembelahan tak langsung: Pembelahan mitosis Pembelahan meiosis (pembelahan reduksi) 3 Pengertian Pembelahan Meiosis Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung/melalui tahap-tahap yang terjadi pada perbanyakkan sel gamet. Dalam salah satu fase meiosis jumlah kromosom akan dibagai menjadi dua, tepatnya Anaphase I. Sehingga sel anakan akan mendapatkan kromosom hanya setengah dari jumlah sel induk. 4 Pengertian Siklus Sel Meiosis merupakan bagian dari siklus sel. Siklus sel adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembentukan sel hingga pembelahan sel dalam pembentukan sel anakan. Siklus sel meliputi dua fase yaitu fase interphase dan fase meiosis. Dalam beberapa literature, meiosis dikatakan tidak mengalami siklus sel. 5 Interphase Interphase dilakukan sel untuk mengumpulkan energy yang akan digunakan dalam proses pembelahan sel. Pada fase ini juga terjadi berbagai macam proses sintesis berbagai macam bahan

37 organic. Fase yang terdapat dalam interphase adalah: Fase G1 (fase petumbuhan pertama): sel mengalami pertumbuhan (organel-organel sel menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan). Fase sintesis (S): sel melakukan replikasi/penganan moekul DNA dan tahap sintesis mareri seprti DNA sel dan protein untuk pembelahan sel. Fase G2 (fase pertumbuhan kedua): tidak terjadi pada proses meiosis. 6Meiosis Terjadi 2 kali proses pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. 6.1Fase Meiosis 1 Meiosis I membagi kromosom homolog, menjadi dua sel haploid(n). Jadi meiosis I dapat dikatakan pembelahan reduksi sel. Ø Prophase I Selama fase ini, membran inti mulai menghilang. Nukleolus juga mulai menghilang. Kromosom mulai bisa dilihat. Karena benang-benang kromatin menyerap warna dan menebal, memendek. Sentrosom membelah dan menuju ke bagian masing-masing kutub. Bersamaan dengan itu benang-benang spindle juga mulai keluar dari sentrosom menuju ke arah kutub yang berlawanan. Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang terdiri atas materi genetik yang identik. Selama proses meiosis (bahkan hingga proses ini berakhir) kedua kromatid ini tidak pernah berpisah. Selama prophase I, terjadi pertukaran DNA antara kromosom yang homolog yang disebut dengan rekombinasi homolog. Dari proses pertukaran ini diharapkan akan terjadi kombinasi baru dalam kromosom. Prophase I terdiri dari beberapa tahap, leptotene, Zygotene, Pachytene, Diplotene, Diakinesis, dan proses sinkronisasi. Pada waktu leptonema, kromosom mengalami kondensasi membentuk benang-benang (leptonema berarti benang tipis ). Pada waktu subtahap zigonema, kromatid yang homolog saling membentuk sinapsis atau berpasangan. Sinapsis terdapat di beberapa tempat pada kromosom homolog. Ini merupakan kejadian genetik yang penting karena menjadi perantara pertukaran informasi yang disebut pindah silang atau rekombinasi antara kromosom-kromosom homolog.

38 Pada tahap pakinema terbentuk benang-benang tebal dan pendek membentuk benang-benang kromatid. Pada tahap ini, kromosom yang homolog tersusun atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pada tahap diplonema, kromatid yang berada dalam satu bivalen memisah dengan kromatid pasangannya. Namun, di beberapa tempat terjadi kontak yang disebut kiasmata (tunggal: kiasma). Pada diakinesis, kromosom terus memendek dan berkondensasi secara maksimal. Kromosom berada di ekuator. Pada tahap sinkronisasi, sentrosom berpindah ke masing-masing kutub sel. Sambil menghasilkan mikrotubulus yang ujung-ujungnya mengikat sentromer. Yang nantinya mikrotubulus yang berbentuk benang ini akan digunakan untuk menarik masing-masing pasang kromosom ke kutub-kutub sel. Tahap-tahap yang terjadi saat prophase I: Nukleus mulai menghilang Benang romatin memendek dan menebal menjadi kromosom Kromoson mereplikasi diri menjadi kromatid. 4. Kromosom menggandakan diri hingga jumlahnya dua kali kromosom awal. 5. Kromatid menebal,memendek dan menyebar memenuhi nucleus 6. Kromosom yang homolog membentuk sinapsis. 7. Homolog tersusun atas 4 kromatid/ tetra 8. Membran inti mulai menghilang 9. Pembentukan benang-benang spindel yang berasal dari mikrotubulus. Kedua pasang sentrisol memisah menuju kutub yang berawanan.

39 Prophase I Pada tahap prophase I terjadi juga yang disebut dengan pindah silang (crossing over). Hal ini terjadi karena masing-masing kromatid yang homolog saling menempel, sehingga memungkinkan antara kromatid-kromatid homolog tersebut melalukan pertukaran gen. Ø Metaphase I Separuh tetrad berpindah ke bagian antara kutub dan bagian tengah sel. Yang mana masing masing tetrad memiliki homolog di bagian yang berlawanan. Bagian ini sering disebut dengan metaphase plate. Spindle menempel pada sentromer masing masing kromosom. Kedua kinetokor pada pasangan kromosom akan berpindah ke kutub yang sama. Sehingga kromosom akan bertempelan dengan spindle dari kutub yang sama. Ini adalah perbedaan besar antara mitosis dan meiosis. Hal ini mengakibatkan pada anaphase I, setengah dari kromosom akan berpindah ke bagian sel yang berbeda. Tahap-tahap yang terjadi pada Metaphase I: Tetrad membagi diri di ekuator, sehingga setengahnya saling menghadap ke kutub yang berlawanan. Tetrad yang telah membelah menggantung ke spindle dengan menggunakan sentromer Benang-benang spindle semakin terlihat jelas../../upload/5efc1cabcc6b9be/meiosis/metaphase-i-200x200.jpg">

40 Metaphase I Ø Anaphase I Pada fase ini, sel mulai memanjang. Kedua homolog pada setiap pasangan kromosom terpisah dan berpindah ke kutub yang berlawanan, ditarik oleh mikrotubulus spindle aparatus. Hal ini berbeda dengan mitosis, yang mana sentromer akan membelah sehingga kromosom akan terbagi dua dan berpindah ke masing-masing kutub. Tapi pada anaphase I, hal ini tidak terjadi. Sehingga jumlah kromosom adalah setengah dari jumlah induk. Walau jumlah kromosomnya masih sama dengan induknya. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase I: Benang spindle menarik kromosom menuju masing-masing kutub yang berlawanan. Masing-masing kutub separuh dari jumlah kromosom (tidak terjadi pembelahan sentromer).mendapatkan Karena sentromer tidak membelah, maka setiap kutub akan mendapatkan kromosom yang masih berpasangan dalam bentuk tetrad. Hal ini berbeda dengan pembelahan mitosis yang mana sentromer membelah sehingga masing-masing kutub mendapatkan kromosom yang sama.

41 Anaphase I Ø Telophase I Pada setiap kutub, terdapat setengah jumlah kromosom induk. Tapi setiap kromosom masih dalam bentuk tetrad. Sebuah alur pembelahan sudah terbentuk. Dan pada akhir dari fase ini, sel induk telah terbagi menjadi dua sel anakan. Pembagian sitoplasma ini disebut dengan sitokinesis. Pada beberapa organisme membran inti muncul, tahap pertengahan ini disebut dengan interkinesis. Tapi pada beberapa organisme lain, misal tumbuhan, tahap interkinesis tidak ditemukan, dan langsung ke tahap pembelahan selanjutnya(meiosis II). Tahap-tahap yang terjadi pada telophase I: Membran nucleus terbetuk disekeliling kromosom pada setiap kutub dan kromoson memanjang. Proses sitokinesis Terjadi pembagian sitoplasma dan organela-organela lain 4. Didapatkan 2 sel anakan yang haploid (n) Telophase I Proses sitokinesis bukan merupakan salah satu bagian dari proses meiosis. Sitokinesis proses pembagian sitoplasma menjadi dua. Proses ini dimulai dengan pemanjangan sel pada saat anaphase dan berakhir pada saat telophase. Setelah telophase, sel akan mengalami masa interkinesis. Ini adalah masa istirahat untuk

42 melanjutkan ke proses meiosis II. Pada masa ini, membran inti mulai terlihat kembali. Namun kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromatid-kromatid yang terikat dalam sentromer, tidak menjadi kromatin. Pada beberapa organisme, fase ini tidak tampak terjadi. Sel anakan yang dihasilkan dalam proses meiosis I mengandung jumlah kromatid yang sama dengan induknya. Tapi tetap disebut haploid karena kromosom-kromosom tersebut adalah homolog. 6.2 Fase Meiosis II Merupakan bagian kedua dalam proses meiosis. Tahap ini dimulai dengan dua sel anakan yang dihasilkan dari proses meiosis I. Adapun tahap-tahap yang terjadi sebagai berikut: Ø Prophase II Kromosom-kromosom masih dalam bentuk kromtid-kromatid dan sailng berpasangan, tapi belum terikat oleh benang-benang spindle. Jika sebelumnya terjadi masa interkinesis, membran inti akan mulai melebur kembali. Tahap-tahap yang terjadi pada prophase II: Kromosom masih berpasangan dengan sentromer Kromosom tidak menggandakan diri. Membrane nucleus melebur kembali. 4. Sentriol (pada sel hewan) membelah diri, memisah ke kutub-kutub yang berlawan. 5. Benang-benang spindle mulai terbentuk.

43 Ø Metaphase II Spindle mulai menarik kromosom ke bagian kutub. Tidak seperti metaphase I, kinetokor dari masing-masing sentromer saling berikatan dengan spindle yang berasal dari kutub yang berlawanan. Tahap-tahap yang terjadi pada metaphase II: Kromatid terletak di bagian ekuator, bergantung pada spindle melalui sentromer. Sentromer membelah sehingga kromosom menjadi dua. Benang-benang spindle tampak semakin jelas 4. Benang-benang spindle mulai mengikat kromosom di sentromer. Ø Anaphase II Selama anaphase II kromatid-kromatid pada masing-masing kromosom membelah menjadi dua dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Ketika kromosom tertarik oleh spindle, kita dapat melihat bentuk V dari kromosom yang mana lengan dari kromosom tersebut berada di belakang. Kutub-kutub akan semakin menjauh sehingga sel menjadi bertambah panjang. Tahap-tahap yang terjadi pada anaphase II: Kromatid yang telah terbagi menjadi dua dibawa ke masing-masing kutub sel. Hal itu terjadi karena adanya benang-benang spindle yang menarik masing masing bagian kromosom ke bagian masing-masing kutub. Sehingga masing-masing kutub mendapatkan bagian yang sama dengan kromosom induk.

44 Ø Telophase II Selama telophase II, kromosom mencapai kutub yang berlawanan. Terjadi sitokinesis, sehingga dua sel hasil dari meriosis I akan menjadi empat sel. Membran nukleus pun mulai terbentuk. Sekarang proses meiosis telah selesai. Tahap-tahap yang terjadi pada telophase II: Benang-benang kromosom sudah berada di daerah kutub masing masing. Kromosom mulai menipis, kemudian berubah menjadi benang-benang kromatin yang tipis. Membran nucleus mulai terbentuk. 4. Nukleolus mulai muncul kembali. 5. Pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma. 6. Sel terbentuk menjadi empat sel anakan yang haploid(n).

45 Telophase II 7 Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah: Mitosis Meiosis Satu kali proses pembelahan Dua kali proses pembelahan Menghasilkan dua sel anak Menghasilkan empat sel anak Sel anak sama secara genetic Sel anak tidak sama secara genetic 4. Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk (2n) Jumlah kromosom sel anak setengah kromosom sel induk 5. Terjadi di sel tubuh Terjadi di organ reproduksi untuk menghasilkan sel kelamin 6. Berfungsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi aseksual Berfungsi untuk membentuk sel kelamin

46 BAB 3 PENUTUP 1 Kesimpulan Meiosis hanya terjadi pada sel eukaryote. Pada hewan, meiosis terjadi pada saat memproduksi sel gamet. Pada tumbuhan, meiosis hanya terjadi untuk memproduksi spora, sedangkan sel gametnya diproduksi dengan proses mitosis. Meiosis memiliki peranan penting dalam reproduksi karena proses meiosis membagi jumlah kromosom menjadi dua. Sehingga jumlah sel anakannya menjadi setengahnya(n, haploid). Hal ini dibutuhkan karena saat fertilisasi atau pembuahan, yaitu proses peleburan sel gamet jantan dengan betina, kromosom-kromosom antara kedua induknya akan melebur menjadi satu nucleus. Jika tidak terjadi pembagian jumlah saat meiosis, jumlah kromosom setelah pembuahan adalah 4n bukan 2n. Perbedaan antara mitosis dan meiosis hanya terdapat pada jumlah proses, jumlah hasil anakan, jumlah kromosom anakan dan termpat terjadinya proses pembelahan. Sedangkan fase atau langkah yang dilalui tetap sama. 2 Kritik Kami menyadari dalm pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kitik yang membangun sangat dibutuhkan. 3 Saran Berharap dengan adanya makalah ini kami serta teman teman semua menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih tetang pembelahan meiosis, baik dalam tahap interphase maupun meiosis serta tujuan dan hasil dari pembelahan meiosis.

47 DAFTAR PUSTAKA Istamar, S Biologi untuk SMA Kelas XII, Semester 5.Erlangga, Jakarta. Macroevolution.net En.wikipedia.org/meiosis

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) 04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Lebih terperinci

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan

Lebih terperinci

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 MITOSIS DAN MEIOSIS TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 SIKLUS SEL G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom

Lebih terperinci

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN MAKALAH GENETIKA Mitosis dan Meiosis Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : 200110130216 Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..... 2 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase)

Lebih terperinci

Dan lain-lainnya hanya di

Dan lain-lainnya hanya di PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis MEKANISME SEL Mitosis & Meiosis MITOSIS MEIOSIS Nama Anggota : Khaidir Adam Wijaya M. Saifullah Romadhon Yanuar Setia Budi Rahmawan Yulianto Gabryna Auliya Nugroho Reindy Katon Bagaskara MITOSIS Pembelahan

Lebih terperinci

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian MEIOSIS Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian generasi sel haploid (membawa sepasang kromosom)

Lebih terperinci

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL PENDAHULUAN Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel

Lebih terperinci

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN 1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Distribusi kumpulan kromosom yang identik ke sel anak PROKARIOTA : Tidak ada stadium siklus sel, duplikasi kromosom dan distribusinya ke sel generasi

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami mengenai posisi sel, kromosom, dan DNA dalam dalam kaitannya dengan organisme Mahasiswa memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme

Lebih terperinci

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Definisi & Tujuannya - Pembelahan sel reproduksi sel, pertumbuhan

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Astrid Odilia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510. Telp. (021) 56942061 Fax.

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK Laporan Praktikum Biologi Umum Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler

Lebih terperinci

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. Bagaimana sifat diwariskan II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam

Lebih terperinci

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL DISUSUN OLEH : DEVI SANDRILIANA (G1A 011 010) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSIATAS MATARAM 2014 FISIOLOGI SEL PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar

Lebih terperinci

Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka

Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka Nur Latifah Kurnia Fachrudin 102014134 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat

Lebih terperinci

EzLearn.my BAB 5 SOALAN OBJEKTIF. 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan. Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya

EzLearn.my BAB 5 SOALAN OBJEKTIF. 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan. Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya BAB 5 SOALAN OBJEKTIF 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya A C B D 2. Rajah 2 menunjukkan satu fasa semasa meiosis. Rajah 2

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Normal dan Abnormal

Pembelahan Sel Normal dan Abnormal Pembelahan Sel Normal dan Abnormal Marlina Putri.P. Pekpekai 10 2013 041 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Marlina.2013fk041@civitas.ukrida.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK Metode Squash Disusun Untuk Memenuhi Ujian Kompetensi Mata Kuliah Mikroteknik Semester V Disusun Oleh : Wike Trajuningtyas Oktaviana K4312073 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci 4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan

Lebih terperinci

Biologi dan Reproduksi Sel

Biologi dan Reproduksi Sel Modul 1 Biologi dan Reproduksi Sel Dr. Ir. Muhammad Jusuf PENDAHULUAN M akhluk hidup dicirikan oleh kemampuan melakukan metabolisme yang sempurna dan kemampuan bereproduksi. Metabolisme ialah suatu rangkaian

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan (a) Reproduction. An amoeba, a single-celled eukaryote, is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,

Lebih terperinci

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT Joceline Valencia E7 / 10 2013 072 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061, Fax.

Lebih terperinci

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan 05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

Lebih terperinci

MODUL IV REPRODUKSI SEL

MODUL IV REPRODUKSI SEL 24 MODUL IV REPRODUKSI SEL TUJUAN mitosis. Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama secara TEORI Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota.sel prokariota umumnya berukuran

Lebih terperinci

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi:

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: REPRODUKSI Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: Reproduksi Sel Reproduksi Tumbuhan Reproduksi Hewan dan Manusia REPRODUKSI SEL Sel merupakan unit struktural

Lebih terperinci

SIKLUS PEMBELAHAN SEL

SIKLUS PEMBELAHAN SEL SIKLUS PEMBELAHAN SEL Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi dari sel-sel atau pembelahan sel Figure 12.1 Proses pembelahan sel Merupakan bagian terintegrasi dari siklus sel Ada tiga macam

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011

PEMBELAHAN SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 PEMBELAHAN SEL Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 Pembelahan Sel Sel merupakan unit reproduksi memiliki kemampuan untuk membelah diri. Ada tiga macam pembelahan sel: Pembelahan Biner Pembelahan Mitosis

Lebih terperinci

SEL

SEL SEL A. Pengertian. Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannyasangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap tiap jasad yang bernyawa, tumbuh tumbuhan maupun hewan

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan diferensiasi sel

Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan Yang pertama dari pertumbuhan adalah dengan pertambahan dari jumlah sel. Pertambahan ini didapat dengan pembelahan sel. Pembelahan sel dimulai dengan pembelahan

Lebih terperinci

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa)

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa) Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si, M.Si Oleh: Kelompok

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS

PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS Pembelahan mitosis pembelahan sel menghasilkan 2 buah sel anak identik, yaitu sel-sel anak dengan jumlah kromosom sebanyak sel induk Pembelahan mitosis

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY rachmah_la@uny.ac.id 1 Bagian Nukleus: Kromosom Unit terkecil organisme Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa Br S 4411412016 Kelompok

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI SEL

STRUKTUR & FUNGSI SEL STRUKTUR & FUNGSI SEL Oleh : Rifki Abdul Majid (037115104) Kelas : 1-E Dosen : Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas PAKUAN BOGOR A. SEL SEL adalah bagian

Lebih terperinci

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events Oleh: Laili Munawarah Pembelahan Sel Kelangsungan hidup didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel. Pada organisme

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2 PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) OLEH: KELOMPOK 2 1. ADNAN FAHRULIANSYAH 13312244007 2. WINDY SEPTIANA M. 13312244010 3. SITI RAHMAWATI 13312244017

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus Disusun oleh: Iyus Abdusyakir (1110016100007) Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung

Lebih terperinci

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop.

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : sel = kotak-kotak kosong, stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. BIOLOGI Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. disimpulkan : sel t.d kesatuan zat Protoplasma Johannes Purkinje

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

DNA & PEMBELAHAN SEL?

DNA & PEMBELAHAN SEL? DNA & PEMBELAHAN SEL?? SIKLUS SEL Sel postmitotik suatu seri kejadian untuk replikasi sel 1 arah, irreversible Fase S (sintesis) Fase G2 Fase M (mitosis) terdiri atas : Profase Metafase Anafase Telofase

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI Oleh: Connie AstyPakpahan Ines GustiPebri MardhiahAbdian Ahmad Ihsan WantiDessi Dana Yunda Zahra AinunNaim AlfitraAbdiGuna Kabetty T Hutasoit Siti Prawitasari Br Maikel Tio

Lebih terperinci

BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL

BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL I. PENDAHULUAN Bab ini berisi pengertian mengenai pertumbuhan dan pembelahan sel. Pertumbuhan sei yang dipelajari dalam suatu sistem tertutup dimana

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR SISWA PADA TEMA KONSEP PEMBELAHAN SEL

PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR SISWA PADA TEMA KONSEP PEMBELAHAN SEL PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR SISWA PADA TEMA KONSEP PEMBELAHAN SEL Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XII IPA 1 Mata Pelajaran Biologi SMA Santa Angela,Bandung Oleh: Christina

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

Danner Sagala, S.P., M.Si

Danner Sagala, S.P., M.Si Danner Sagala, S.P., M.Si Asal mula kehidupan di bumi Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual Geografi kehidupan Pembagian wilayah menurut iklim Pembagian wilayah untuk binatang Evolusi Biosfer -

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

PERAN MIKROTUBUL DALAM PEMBELAHAN SEL, TRANSPORT INTRASEL DAN PERGERAKAN SEL

PERAN MIKROTUBUL DALAM PEMBELAHAN SEL, TRANSPORT INTRASEL DAN PERGERAKAN SEL PERAN MIKROTUBUL DALAM PEMBELAHAN SEL, TRANSPORT INTRASEL DAN PERGERAKAN SEL Dr. I G N Sri Wiryawan, M.Repro Dr. I Wayan Sugiritama,M.Kes BAGIAN HISTOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ). HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL KISI-KISI PENULIS USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 KOMPETESI DAR 1 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA Laurenni Nainggolan Universitas Jambi laurenninainggolan@gmail.com ABSTRAK. Pada umumnya

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

PROSES GAMETOGENESIS PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. Gametogenesis pada jantan (spermatogenesis)

PROSES GAMETOGENESIS PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. Gametogenesis pada jantan (spermatogenesis) MITOSIS Pembelahan mitosis merupakan pembelahan tidak langsung dan terjadi pada sel tubuh (somatis) dan organisme Protista. Siklus sel somatis meliputi dua tahap, yaitu tahap interfase dan pembelahan sel

Lebih terperinci

II. MATERI A. NUKLEUS

II. MATERI A. NUKLEUS BAB IV NUKLEUS I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur, komponen dan fungsi nukleus, nukleolus, materi genetik di dalamya. Bagaimana transport molekul terjadi dalam nukleus juga diterangkan dalam bab

Lebih terperinci

Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Hubungan Antara Pembelahan Sel dan Reproduksi Bagaimana Bintang Laut Diproduksi: Melalui dan Tanpa

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal dan 4. 1 dan 3. 3 dan 5. 4 dan 5. Tebal, tersusun dari selulosa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal dan 4. 1 dan 3. 3 dan 5. 4 dan 5. Tebal, tersusun dari selulosa 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.2 Bagian sel yang tidak dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan

Lebih terperinci

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 10/13 Oktober 2011 Tatap Muka 5: The Cell IV VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Kemampuan organisme bereproduksi merupakan satu karakter yang membedakan hidup

Lebih terperinci

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner. Reproduksi Bakteri Reproduksi bakteri secara umum dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual). Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan 3 cara

Lebih terperinci

Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi

Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi A.PROTO-ONKOGEN MENJADI ONKOGEN Proto-onkogen adalah gen normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen aktif karena terjadinya mutasi atau mengalami ekspresi yang berlebihan (menghasilkan onkoprotein dalam

Lebih terperinci

Perkembangandan VariabilitasMakhlukHidup

Perkembangandan VariabilitasMakhlukHidup Perkembangandan VariabilitasMakhlukHidup Oleh: Suharyanto Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Materi Ilmu Alamiah Dasar (Kompilasi dari berbagai sumber) SeldanPembelahanSel Sel,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Rumusan Masalah. 5 C. Batasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FRM/FMIPA/062-01 18 Februari 2011 1. Fakulltas/Program Studi : MIPA / Prodi Pendidikan Biologi dan Prodi Biologi 2. Mata Kuliah/Kode

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

LABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010

LABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010 LABORATORIUM GENETIKA DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2010 1. Mengetahui dan memahami struktur kromosom politen Drosophila melanogaster. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi

Lebih terperinci

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 1. Pasangan gen yang memiliki sifat yang sama pada kromosom homolog disebut... Kromosom Kromatin Alela Diploid Kunci Jawaban

Lebih terperinci