Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka"

Transkripsi

1 Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka Nur Latifah Kurnia Fachrudin Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat nurlatifahkurniaf@yahoo.com Abstrak Setiap makluk hidup disusun oleh sel yang merupakan unit terkecil sebagai penyusun makhluk hidup dan secara fungsional yang menjalankan fungsi kehidupan lalu membentuk organisme. Jumlah sel manusia diatur oleh pembelahan sel dan kematian sel. Sel melakukan pembelahan untuk memperbanyak sel somatik dan sel gamet. Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu mitosis dengan lima tahap dan meiosis dibagi menjadi dua tahap yaitu meiosis I dan II. Dilanjutkan dengan regenerasi sel adalah proses pembentukan, pembaruan atau restorasi sel untuk mengganti sel yang mati, penyembuhan luka, perbaikan jaringan, dan fungsi biologis maka akan muncul diferensiasi merupakan proses terbentuknya sifat-sifat baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel memperoleh sifat dan struktur baru. Perkembangan tersebut terjadi setiap saat maupun kematian sel akibat nekrosis dan apoptosis. Kata Kunci : Sel, meiosis, mitosis, regenerasi, diferensiasi Abtrack Every organism composed by cell is the smallest unit as a constituent and functional living beings who perform the functions of life and forming organisms. The number of human cells is regulated by cell division and cell death. Cell-division to multiply somatic cell and gamete cells. Cell division is divided into two, with five stages of mitosis and meiosis is divided into two stages of meiosis I and II. Followed by regeneration of cells is

2 the process of formation, renewal or restoration of cells to replace dead cells, wound healing, tissue repair, and biological function it will appear differentiation is the process of formation of new traits or disappearance of properties that do not exist so that the cells acquire the properties and structure new. These developments occur at any time or to cell death by necrosis and apoptosis. Keyword: Cells, meiosis, mitosis, regeneration, differentiation Identifikasi Istilah Tidak ada Rumusan Masalah Proses penyembuhan luka Hipotesis Proses penyembuhan luka melalui pembelahan sel Pendahuluan Setiap makluk hidup seperti manusia, tumbuhan, dan hewan disusun oleh sel. Sel adalah unit kehidupan secara struktural yang merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup dan secara fungsional yang menjalankan fungsi kehidupan lalu membentuk organisme. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Jumlah sel manusia diatur oleh pembelahan sel dan kematian sel. Sel melakukan pembelahan untuk memperbanyak sel somatik dan sel gamet. Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu mitosis dan meiosis. Terdapat lima tahapan mitosis yaitu profase, metaphase, anaphase, telophase dan sitokinesis. Sedangkan pada meiosis terjadi dua tahapan berupa meiosis meliputi interfase, meiosis I (profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I), sitokinesis, dan yang terakhir adalah meiosi II (profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II). Pembelahan Sel

3 Sel adalah unit kehidupan secara struktural yang merupakan unit terkecil penyusun makluk hidup dan secara fungsional yang menjalankan fungsi kehidupan lalu membentuk organisme. Setiap sel memiliki fungsinya masing-masing yang spesifik dan bekerja sama dengan sel-sel lainnya Sel dibatasi oleh membran yang didalamnya terdapat protoplasma (cairan) yang terdiri dari sitoplasma (plasma sel) dan nukleus (inti sel). Pembelahan sel adalah proses dimana sel induk membelah atau membagi dirinya menjadi dua atau lebih sel anak 1 Jumlah sel manusia diatur oleh pembelahan sel dan kematian sel. Pada manusia, seluruh sel membelah untuk memperbanyak jumlahnya yang digunakan untuk memperbanyak sel somatik untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membentuk individu baru. Melalui proses pembelahan maka tubuh akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dan memiliki peran dalam memperbaikan jaringan. Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu mitosis dan meiosis. 2 Pembelahan Mitosis Mitosis adalah proses terjadinya distribusi kromosom-kromosom secara sama rata-rata pada dua sel baru yang terbentuk dari sel induk yang mengalami pembelahan. 3 Pembelahan mitosis kebanyakan terjadi pada sel tubuh. Pada pembelahan mitosis, satu sel induk (sel yang membelah) menghasilkan dua sel anakan (turunan) yang secara genetik identik. Jika sel induk membelah mengandung kromosom diploid (2n) sel anakan yang dihasilkan dari pembelahan tersebut juga diploid (2n). 4 Mitosis adalah fase terpendek dalam siklus sel, yang berlangsung selama 1 jam dari waktu total siklus sel sepanjang jam. 5 Fungsi Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis berfungsi dalam proses pertumbuhan pada manusia, mengganti sel-sel yang rusak, apabila kulit manusia terluka maka sel-sel pada jaringan yang terluka, maka sel-sel pada jaringan yang terluka itu akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak, membantu sel dalam memelihara ukurannya, melalui mitosis maka akan terjadi keseimbangan jumlah DNA dan RNA, membantu organisme dalam reproduksi aseksual dan bukan hanya itu fungsi yang lain adalah

4 membuat salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagi sel identik kromosom kepada masing-masing dari kedua sel turunan melalui pembelahan sel awal (sel induk). 4,5 Terdapat lima tahapan mitosis yaitu profase, metaphase, anaphase, telophase dan sitokinesis. Siklus Sel Siklus sel terjadi pada sel yang mampu membelah diri yang mengacu pada kejadian dalam rentang kehidupan sel di periode antara waktu sel tersebut terbentuk melalui pembelahan sel sampai waktu permulaan pembelahan sel berikutnya. 1 Bagian terbesar siklus sekitar 90% yang digunakan untuk tumbuh dan bersintesis yang disebut interfase yang terdiri dari G1, S, dan G2 (G 0 adalah tahap yang mengacu pada waktu istirahat khusus). 5 (Lihat gambar 1) Gambar 1. Siklus Sel Mitosis Sumber Fase Interfase, sel dikatakan berada pada tahap interfase apabila sedang tidak aktif membelah. Interfase sendiri masih terdiri dari tiga tahap standar yaitu G 1, S, dan G 2 (G 0 adalah tahap keempatnya). sama halnya dengan interfase, mitosis pun masih terbagi lagi dalam beberapa tahapan yaitu profase, metafase, anafase, telofase dan sitokinesis. Durasi untuk tiap-tiap fase atau tahapan tersebut bervariasi, tergantung pada jenis selnya. 2. (Lihat gambar 2)

5 Gambar 2. Fase Interfase Sumber bolehtahusemua.blogspot.com Fase G1 (growth 1) adalah tahap persiapan sel untuk melakukan replikasi DNA dengan cara mensintesis protein baru dan mengaktifkan komponen sitoskeleton (mikrotubulus, filament intermediet, dan mikroflamen). 6 Secara metabolik dapat dikatakan bahwa sel sangat aktif karena semua komponen sel disintesis dan sel tumbuh dengan cepat. Dalam tahap ini, di dalam nucleus setiap kromsoom merupakan double heliks DNA tunggal yang belum tereplikasi, sehingga dapat dikatakan DNA yang ada masih berjumlah satu salinan dan diploid (2n).Umumnya fase G1 berlangsung selama 6-12 jam. 1,5 Fase S (sintesis) merupakan tahap dimana sel mulai melakukan replikasi (duplikasi) DNA. Dengan demikian, pada setiap kromosom akan berisi dua dobel heliks DNA identik yang disebut kromatid, menyatu pada sentromer. 1 Dapat disimpulkan bahwa hasil dari tahapan ini adalah terbentuknya 2 salinan DNA yang diploid (2c, 2n). Fase S berlangsung selama 6-8 jam. 5 Fase G 2 (growth 2) merupakan periode yang dapat dikatakan sangat penting dalam metabolisme dan pertumbuhan sel sebelum mengalami mitosis. Karena pada tahap ini, sel memiliki kesempatan kedua untuk mengentikan tahap siklus sel apabila terjadi

6 kesalahan dalam replikasi DNA, dengan melakukan perbaikan atau pemberian rangsangan untuk mengalami apoptosis (kematian sel terprogram). Pada fase ini, dapat dilihat bahwa kromosom belum mengalami penebalan dan masih dalam bentuk panjang, sementara sentriol mulai membelah dan spindel yang dihasilkan dari mikrotubulus mulai terbentuk untuk persiapan pembelahan. 1 Tahapan terakhir yang masih tergolong dari tahap interfase adalah G 0. Tahapan ini dapat disebut sebagai tahap istirahat. Apabila sel mendapat rangsangan untuk melewati tahap G 0, sel tersebut akan maju ke tahap lain, bila tidak demikian, maka sel akan tetap berada pada tahap G 0. Fase G2 biasanya terjadi selama 3-4 jam. 5,6 Fase Mitosis Fase mitosis (M) adalah tahap pembelahan sel yang membutuhkan proses yang jauh lebih singkat daripada interfase. 6 Waktu yang diperlukan pada M sekitar 30 menit hingga 1 jam. 7 Fase M, terbagi kembali kedalam empat fase. Kelima fase tersebut ialah profase, metaphase, anaphase, telofase serta sitokinesis. (Lihat gambar 3)

7 Gambar 3. Fase Pembelahan Sel Mitosis Sumber Profase Pada tahap awal profase, kromosom yang sebelumnya telah bereplikasi lalu akan menjadi lebih pendek dan lebih tebal karena penggulugan serat DNA (kondensasi) menjadi dua kromatid yang bergabung dengan sentromer. 2 Dengan menebalnya kromosom, maka kromosom menjadi pilinan yang kuat dan besar serta menjadi mudah terlihat di mikroskop. Kemudian, pasangan sentriol akan berpisah dan mulai bergerak ke sisi nukleus yang berlawanan, dan apabila telah sampai di sisi nukleus, sentriol akan membentuk benang-benang spindel. Selanjutnya adalah tahap akhir profase, dimana nukleolus melebur dan membran nukleus menghilang, sehingga memungkinkan benangbenang spindel memasuki nukleus. Mikrotubulus yang muncul dari bagian kromosom yang merupakan tempat pelekatan benang-benang spindel selama pembelahan inti struktur pada sentromer (kinetokor) dapat berinteraksi dengan benang spindel. 1 (Lihat gambar 4) Gambar 4. Tahap Profase Sumber Biologiadai-daiana.blogspot.com Metafase Metafase adalah tahap dimana kromosom yang secara jelas tampak menjadi dua set pasangan berada di tengah-tengah sel (bidang equator). 6 Sentromer pada semua kromosom akan saling berikatan dengan benang spindel untuk kemudian ditarik ke masing-masing kutub. Kinektokor memisah dan kromatid mulai bergerak menjauh. 1 (Lihat gambar 5)

8 Gambar 5. Tahap Metafase Sumber dimasone.blogspot.com Anafase Anafase adalah tahap dimana mikrotubulus mulai menarik pasangan kromosom agar terpisah (menuju salah satu kutub sentriol dan kutub sentriol yang lainnya). 6 Pergerakan ini dapat terjadi karena pemendekan dan pemanjangan mikrotubulus yang membentuk spindel. 2 Akhir anafase ditandai dengan adanya dua set kromosom lengkap yang berkumpul pada kedua kutub sel. 1 (Lihat gambar 6) Gambar 6. Tahap Anafase Sumber biologia-lacienciadelavida.blogspot.com Telofase Pada tahap telofase, pada ujung-unjung sel terdapat masing-masing satu set kromosom lengkap. Kromosom mulai merenggang dan kembali menjadi masa kromatin. Dengan demikian, dua nukleus kembali terbentuk, diikuti dengan melebur dan terurainya kromosom serta terbentuknya membran nukleus dan terbentuknya kembali nukleolus. Pada akhirnya, sel akan mengalami sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma. Pembelahan sitoplasma berada tepat di pertengah masa kromosom, lalu berlanjut di sekitar sel hingga akhirnya membelah sel tersebut menjadi dua sel terpisah. 2 (Lihat gambar 7)

9 Gambar 7. Tahap Telofase Sumber kamusbiologi.blogspot.com Sitokenesis Setelah pada fase telofase, dilanjutkan dengan fase sitokenesis yaitu proses pemisahan sitoplasma pada pembentukan dua sel anak. Pembentukan dua sel anak. Pada sekitar bidang equatorial terdapat mikrotubul yang tidak terorganisir dan tercampur dengan gelembung yang disebut lapisan pemisah (mid body), setelah itu akan terbentuk membrane sel baru. Sitokenesis yang terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada sel tumbuhan tidak terdapat lapisan pemisah, tetapi terdapat fragmoplas yang mengandung badan golgi. 8 (Lihat gambar 8) Gambar 8. Sitokenesis Sumber dokterdewikusumastuti.blogspot.com Pembelahan Meiosis Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Pembelahan meiosis terjadi didalam organ-

10 organ reproduksi,yaitu pada tempat pembentukan sel kelamin atau sel gamet. 8 Meiosis melibatkan replikasi DNA dalam sel yang diikuti dengan dua kali pembelahan sel (meiosis I dan meiosis II) Pada meiosis I pembelahan disertai dengan profase yang cukup panjang dan terjadi pencampuran kromosom homolog. Pembelahan meiosis terjadi pewarisan faktor heriditas melalui pembentukan dua sel anak yang haploid. Pada meiosis II, sel haploid mengalami pembelahan secara mitosis yang akan menghasilkan empat sel anak yang haploid. Pembelahan meiosis II dinamakan homotipe karena terjadi pemasangan kromosom homolog. Nantinya, akan terbentuk empat sel anakan yang masing-masing memiliki 23 kromosom. Pada pria, keempat sel anak akan hidup dan berdiferensiasi menjadi sperma matang. Sementara pada wanita, hanya akan ada satu sel anakan yang hidup dan menjadi sel telur yang matang. Apabila sel sperma dan sel telur bertemu, maka akan dihasilkan embrio dengan kromosom total 46 (23 pasang kromosom). 6 Fase-fase meiosis meliputi interfase, meiosis I (profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I), sitokinesis, dan yang terakhir adalah meiosi II (profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II). Fase-fase tersebut sedikit berbeda dari fase-fase pada pembelahan mitosis. Fungsi Pembelahan Meiosis Pembelahan meiosis memiliki fungsi sebagai reduksi kromosom. Disebut pembelahan reduksi karena pada proses pembelahan terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari kromosom induk. Pada saat fertilisasi jumlah kromosom sel zigot akan kembali utuh karena berasal dari sel gamet jantan dan betina. Selain itu pembelahan meiosis berfungsi yaitu menyebabkan terjadinya variasi antara induk dengan keturunannya dan pembentukan sel kelamin. Hal tersebut dapat terjadi melalui pengelompokan kromosom secara bebas dan pindah silang (corssing over). 9 Fase- Fase Meiosis Interfase Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk melakuan pembelahan. Sama seperti pada interfase mitosis, persiapan yng dimaksud adalah proses sintesis protein dan replikasi DNA. DNA akan direplikasi dari satu salinan menjadi dua salinan. Sel yang akan membelah mereplikasi DNA di setiap kromosomnya sehingga terbentuk dua kromatid yang bergabung pada sentromer (kromosom homolog). 1,2

11 Meiosis 1 Pada pembelahan meiosis I, pembelahan disertai dengan profase yang cukup panjang dan terjadi pencampuran kromosom homolog. Pada pembelahan reduksi terjadi faktor hereditas menghasilkan dua sel anak yang haploid. Pada pembelahan meiosis II, sel haploid mengalami pembelahan secara mitosis dan dihasilkan 4 sel anak yang masingmasing haploid. 10 Pada awal pembelahan meiosis I, nukleus membesar yang menyebabkan penyerapan air dari sitoplasma oleh inti sel meningkat sampai tiga kali lipat. Perubahan tersebut merupakan awal dari profase I. (Lihat gambar 9) Profase 1 Gambar 9. Meiosis 1 Sumber Profase I ini merupakan tahap yang paling menentukkan dalam proses meiosis karena dalam tahap ini terjadi beberapa perubahan mendasar antaranya adalah pembentukkan pasangan kromosom homolog, pertukaran bahan-bahan genetik, dan lain sebagainya. 9 Oleh karena itu, tahap ini memakan waktu yang paling lama dan juga merupakan tahap yang paling kompleks berbeda dengan tahap profase dalam tahap

12 mitosis. Tahap profase I ini dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu : Leptonema, zigonema, pakhinema, diplonema, dan diakinesis. 8,11 a. Leptoten atau Leptonema: Leptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom. Kromosom diploid yang jumlahnya 4 tampak sebagai benang panjang, tunggal, dan tipis. b. Zigoten atau Zygonema: Keempat kromosom itu saling berdekatan dan membentuk pasangan yang disebut sinapsis. Sinapsis merupakan awal perbedaan dari mitosis. 8 c. Pakiten atau Pakhinema : Merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Kromosom menjadi pendek dan tebal karena berpilin. Setiap pasang kromosom homolog disebut (bivalen) menjadi dua dan terlihat empat benang/kromatid yang disebut tetrad 11 d. Diploten atau Diplonema : Kromatid-kromatid yang tidak serupa (dari sentromer yang lain) dapat bersilang. Tempat persilangan ini disebut khiasma (jamak:khiasmata). Di tempat khiasmata itu kromatid akan putus dan segmen dari satu kromatid akan bersambung dengan potongan segmen kromatid yang lain. Peristiwa penukaran segmen dari kromatid yang tak serupa (nonsister chromatids) dalam kromosom homolog itu dinamakan pindah silang (crossing over). Dengan adanya pindah silang, maka terjadilah penukaran gen-gen, sehingga terbentuk kombinasi baru. e. Diakinesis : Pemendekan kromosom mendekati tahap maksimum, kiasmata mendekati ujung dan jumlahnya makin berkurang. Benang-benang gelondong mulai terbentuk dan selaput inti mulai hilang. Sentrosom pindah kekutub bersebrangan, lalu kromosom menggantung lewat sentromer pada serat ini dan tersebar seimbang banyaknya diantara kedua kutub. (Lihat gambar 10) Gambar 10. Tahap Profase 1

13 Sumber kamusbiologi.blogspot.com Metafase 1 Tedrad atau bivalen kromosom berada pada bidang equator. Kedua kromatid dalam satu kromosom pada setiap pasangan kromosom homolog menghadap ke kutub sel yang sama, sehingga sisanya menghadap ke kutub yang berlawanan. Benang-benang spindel melekat pada sentromer setiap kromosom.pada tahap ini, terdapat perbedaan dengan pembelahan mitosis. Untuk metafase I, sentromer tidak mengalami pembelahan. Pada fase ini kromosom-kromosom masih dalam keadaan diploid 1,11 Anafase 1 Pada anafase I, setiap kromosom yang homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub yang berlawanan arah.dengan demikian, didapati bahwa satu kelompok kromosom haploid (n) telah tersusun disetiap kutub. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari anafase yaitu untuk membagi isi kromosom diploid menjadi haploid. 1 Telofase 1 Kromosom telah menuju kutub masing-masing pada tahap telofase I. Setiap kutub kini memiliki kromosom haploid dengan dua kromatid. Nukleolus tampak kembali dan dalam satu sel terbentuk 2 inti yang lengkap. Setelah itu, terjadi sitokinesis, yaitu pembentukan plasma membran untuk memisahkan sitoplasma sehingga terbentuk 2 sel anak yang haploid. 10 Setelah telofase I, pada beberapa organisme, kromosom terurai dan membran inti terbentuk kembali. Selanjutnya, terdapat interfase sebelum meiosis II dimulai. Pada beberapa spesies lainnya, sel-sel yang dihasilkan dari meiosis I segera melakukan persiapan untuk pembelahan meiosis II. Pada kedua cara tersebut tidak terjadi duplikasi kromosom pada proses antara telofase I dan awal meiosis II. Meiosis II Pembelahan meiosis II adalah pembelahan mitosis, yakni dari satu sel yang haploid menjadi 2 sel anak yang haploid. Berbeda dengan meiosis I, pembelahan meiosis II diawali dengan sel anak yang haploid. Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua

14 salinan DNA pada sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II terjadi pada tahap-tahap yang serupa seperti meiosis I. 10 (Lihat gambar 11) Gambar 11. Meiosis II Sumber Profase II Profase II diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru. Setiap pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Benang spindel dan membran inti dibentuk, sementara nukleus lenyap. Pada tahap ini kromosom berubah menjadi kromatid. 10 Metafase II Kromosom mengumpul kembali kebidang equator dengan bantuan benangbenang spindel. Benang-benang spindel melekat pada kinetokor yang akan menarik pasangan kromatid menuju kutub berlawanan. 12 Anafase II

15 Sentromer akan membelah sehingga kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan. Kromosom-kromosom bergerak ke masing-masing kutub sel. 10 Telofase II Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid. Benang spindel akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis menghasilkan 4 sel anak yang haploid. Ini merupakan fase terakhir dari meiosis II. Terbentuklah 4 inti anakan, masing-masing memiliki sebuah kromatid dari tiap tetrad, sehingga jumlah kromosomnya haploid. Jadi selama meiosis II tiada lagi pembelahan reduksi, melainkan berlangsunglah pembelahan biasa. 10,11 Regenerasi Sel Regenerasi sel adalah proses pembentukan, pembaharuan atau restorasi sel untuk mengganti sel yang mati, penyembuhan luka, perbaikan jaringan, dan fungsi biologis yang sama yang di atur mulai tingkat terkecil dalam tubuh karena pada setiap saat sel didalam tubuh mengalami kematian dan akan diganti oleh sel-sel yang baru. 13 Regenerasi sel pada manusia merupakan peran penting dalam pembangunan, penyembuhan, dan perbaikan jaringan. Sel-sel pada manusia secara alami mengalami kematian baik karena nekrosis, kematian sel akibat kerusakan atau cedera, atau melalui apoptosis. Apoptosis adalah sutau bentuk kematian sel yang terprogram sehingga sel menjadi pragmen atau mati sebagai bagian dari proses biokimia yang normal yang terlibat dalam pengembangan, pertumbuhan, dan penuaan. 14 Tanpa adanya regenerasi sel, maka akan mengakibatkan kehancuran seluruh organ dan daerah jaringan. Sebaliknya, regenerasi sel memungkinkan tubuh untuk menumbuhkan sel-sel baru untuk mengganti sel yang sudah mati, kerusakan sel dengan memisahkan sel sehat tunggal menjadi dua sel terpisah. Manusia mempertahkankan kemampuan regenerasi sel dengan kondisi tertentu, kemampuan untuk meregerasi sel terbatas ke jaringan dan organ-organ tertentu seperti hati dan kulit. Kulit tubuh manusia dapat tumbuh kembali untuk menutupi area kerusakan yang luas, asalkan ada presentase yang cukup dari sisa kulit untuk mereplikasi sel-sel baru. Diferensiasi Sel

16 Deferesiasi sel merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel kearah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel awal. Jadi deferensiasi adalah proses dimana gen secara selektif dipaparkan dan hasil gennya berperan untuk memproduki sel yang mempunyai fungsi khusus. Diferensiasi berlangsung sewaktu embrio, sehingga individu terdiri atas berbagai macam jaringan. 6 Proses diferensiasi merupakan proses terbentuknya sifat-sifat baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel memperoleh sifat dan struktur baru, sehingga dapat dikatakan bahwa diferensiasi menekankan perubahan kualitatif. Diferensiasi dapat terjadi jika ada perubahan nyata pada morfologi sel contohnya pada pembentukan sel epitel kulit dari sel ektodermal atau perubahan fungsi khusus dari sel. Deferensiasi mutlak perlu untuk makhluk hidup multiseluler komplek sehingga akan terjadi pembagian pekerjaan atau aktivitas tubuh yang efektif. Selama diferensiasi, sel mendapat sifat-sifat contohnya dari aktin dan miosisn pada sel otot atau terjadinya perubahan pada susunan kimia. Hasil proses diferensiasi secara internal yaitu pertumbuhan dan terbentuknya jaringan dan organ yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga membentuk suatu struktur tubuh baru yang disebut morfogenesis. Perkembangan dan diferensiasi dikontrol oleh DNA pada nekleolus. Hasil proses diferensiasi secara internal ialah terbentuknya macam-macam jaringan dan organ. Pembentukan suatu struktur tubuh baru disebut morfologis yang dikontrol oleh DNA pada nekleolus. Sel induk bersifat totipotent atau pluripotent yang artinya memiliki selsel anak potensi yang lengkap dan bermitosis serta berdiferensi. Diferensiasi potensi sel anak yang menciut dan khas untuk suatu aktifitas khusus disebut unipoten yang artinya memiliki potensi sel yang tunggal untuk bernafas, mencerna, sekresi zat A, pergerakan, dan lain-lain. 15 Perkembangan Sel Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipotent, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya

17 memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten. Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel. 15 Kematian Sel Kematian sel adalah kebalikan dari pertumbuhan, sehingga kematian sel mempunyai peranan penting di dalam pembentukan embrio dan di dalam pengaturan jaringan sepanjang hidup. 16 Ada dua kategori utama pada kematian sel. Kategori pertama adalah kematian sel nekrotik yang terjadi apabila suatu rangsangan menyebabkan cedera pada sel terlalu kuat atau berkepanjangan yang dicirikan dengan adanya pembengkakan dan rupture organel internal yang mengenai mitokondria. Kategori kedua yaitu apoptosis yaitu suatu proses yang ditandai dengan terjadinya urutan teratur tahap molekuler yang menyebabkan disentegrasi sel, apoptosis tidak ditandai dengan pembengkakan atau perandangan, tetapi sel akan mati menyusut dengan sendirinya dan dimakan oleh sel yang berada disebelahnya. 6 Apoptosis memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menjaga kesehatan tubuh dengan menghilangkan sel-sel tua, sel-sel yang tidak perlu, dan sel-sel sehat. Apoptosis adalah cara biokimia yang spesifik dari kematian sel yang ditandai dengan pengaktifan non-lisosom endogenous endo nuclease yang mencerna nuklear DNA menjadi fragmen DNA yang lebih kecil. Apoptosis merupakan sebaran sel yang sudah mati yang berbentuk bulat dan dibatasi oleh membran, maka sel-sel akan di fagosit dan dirusak oleh sel-sel sekitarnya. Maka kejadian mitosis dan apoptosis dalam populasi sel menyebabkan pembentukan sel baru sehingga jaringan menjadi lebih mudah dalam melakukan penyesuaian terhadap permintaan lingkungan. Mekanisme apoptosis dibagi menjadi empat tahap yaitu adanya signal kematian sel, tahap integrasi atau pengaturan (berupa transduksi signal, induksi gen apoptosis), tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel) dan yang terakhir fagositosis. 13 (Lihat gambar 12).

18 Gambar 12. Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis Sumber en.wikipedia.org Kesimpulan Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup dan secara fungsional untuk menjalankan fungsi kehidupan lalu membentuk organisme. Pada manusia, seluruh sel membelah untuk memperbanyak jumlahnya yang digunakan untuk memperbanyak sel somatik dan pada sel gamet. Melalui proses pembelahan maka tubuh akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dan memiliki peran dalam memperbaikan jaringan. Pembelahan sel dibagi menjadi dua yaitu mitosis dan meiosis. Meiosis pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Fase-fase meiosis meliputi interfase, meiosis I (profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I), sitokinesis, dan yang terakhir adalah meiosi II (profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II). Dalam skenario ini, proses penyembuhan luka terjadi pada pembelahan mitosis yaitu proses terjadinya distribusi kromosom-kromosom secara sama

19 rata-rata pada dua sel baru yang terbentuk dari sel induk yang mengalami pembelahan yang berfungsi dalam proses pertumbuhan pada manusia, mengganti sel-sel yang rusak, apabila kulit manusia terluka maka sel-sel pada jaringan yang terluka, maka sel-sel pada jaringan yang terluka itu akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Terdapat lima tahapan mitosis yaitu profase, metaphase, anaphase, telophase dan sitokinesis. Sel-sel mengalami kematian sehingga akan muncul regenerasi yang merupakan peran penting dalam pembangunan, penyembuhan, dan perbaikan jaringan. Dan akan dilanjutkan dengan diferesiasi sel yang merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel kearah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel awal. Daftar Pustaka 1. Sloane E. Sel. Dalam:Anatomi dan fisiologi untuk pemula.jakarta:egc;2003:h James J, Baker C, Swain H. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta:Peneribit Erlangga;2001:h Fried GH, Hademenos GJ. Reproduksi sel. Dalam:Biologi. Ed:2.Jakarta:Penerbit Erlangga;2005:h Kligmen B, Nelson A. Ilmu kesehatan anak Nelson. Jakarta:EGC;2000:h Fried GH, Hademenos GJ. Dasar fisik hereidtas. Dalam:Genetika. Ed:4. Jakarta:Peneribit Erlangga;2006:h.5 6. Corwin JE. Buku saku patofisologis.ed:3.jakarta:egc;2009:h Otto SE. Buku saku keperawatan onkologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005:h.8 8. Karmana O.Pola-pola hereditas. Dalam:Cerdas belajar biologi. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama;2007:h Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MR. Reproduksi sel dan pewarisan sifat. Dalam:Mudah dan aktif belajar biolgi.bandung:setia Purna Inves;2007:h.79

20 10. Ariebowo M. Reproduksi sel. Dalam:Praktis belajar biologi. Jakarta:Visido Media Persada;2009:h Suryo. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2008:h.5, Juwono, Juniarto AZ. Biologi Sel. Jakarta: EGC; 2000:h.80-1,8, Mitchell, Kumar, Abbas, Fautso. Pembaruan dan perbaikan jaringan. Dalam:Dasar patologis penyakit. Ed:7. Jakarta:EGC;2008:h.56, Diunduh dari 18 Desember Underwood JCE. Gangguan pertumbuhan, diferensiasi, dan morfogenesis. Dalam:Patologi. Ed:2. Jakarta:EGC;1999:h Underwood JCE. Diagnostik patologi dalam praktek klinik. Dalam:Patologi. Ed. 2. Jakarta:EGC;1999:h.87

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) 04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Lebih terperinci

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan

Lebih terperinci

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 MITOSIS DAN MEIOSIS TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 SIKLUS SEL G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom

Lebih terperinci

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase)

Lebih terperinci

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN MAKALAH GENETIKA Mitosis dan Meiosis Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : 200110130216 Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..... 2 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Dan lain-lainnya hanya di

Dan lain-lainnya hanya di PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 23:26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html MAKALAH BIOLOGI

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami mengenai posisi sel, kromosom, dan DNA dalam dalam kaitannya dengan organisme Mahasiswa memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian MEIOSIS Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian generasi sel haploid (membawa sepasang kromosom)

Lebih terperinci

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis MEKANISME SEL Mitosis & Meiosis MITOSIS MEIOSIS Nama Anggota : Khaidir Adam Wijaya M. Saifullah Romadhon Yanuar Setia Budi Rahmawan Yulianto Gabryna Auliya Nugroho Reindy Katon Bagaskara MITOSIS Pembelahan

Lebih terperinci

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Distribusi kumpulan kromosom yang identik ke sel anak PROKARIOTA : Tidak ada stadium siklus sel, duplikasi kromosom dan distribusinya ke sel generasi

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN 1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan

Lebih terperinci

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Definisi & Tujuannya - Pembelahan sel reproduksi sel, pertumbuhan

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL PENDAHULUAN Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel

Lebih terperinci

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Astrid Odilia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510. Telp. (021) 56942061 Fax.

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. Bagaimana sifat diwariskan II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar

Lebih terperinci

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL DISUSUN OLEH : DEVI SANDRILIANA (G1A 011 010) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSIATAS MATARAM 2014 FISIOLOGI SEL PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK Laporan Praktikum Biologi Umum Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler

Lebih terperinci

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT Joceline Valencia E7 / 10 2013 072 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061, Fax.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Normal dan Abnormal

Pembelahan Sel Normal dan Abnormal Pembelahan Sel Normal dan Abnormal Marlina Putri.P. Pekpekai 10 2013 041 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Marlina.2013fk041@civitas.ukrida.ac.id

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci 4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan

Lebih terperinci

MODUL IV REPRODUKSI SEL

MODUL IV REPRODUKSI SEL 24 MODUL IV REPRODUKSI SEL TUJUAN mitosis. Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama secara TEORI Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota.sel prokariota umumnya berukuran

Lebih terperinci

Biologi dan Reproduksi Sel

Biologi dan Reproduksi Sel Modul 1 Biologi dan Reproduksi Sel Dr. Ir. Muhammad Jusuf PENDAHULUAN M akhluk hidup dicirikan oleh kemampuan melakukan metabolisme yang sempurna dan kemampuan bereproduksi. Metabolisme ialah suatu rangkaian

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan diferensiasi sel

Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan Yang pertama dari pertumbuhan adalah dengan pertambahan dari jumlah sel. Pertambahan ini didapat dengan pembelahan sel. Pembelahan sel dimulai dengan pembelahan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK Metode Squash Disusun Untuk Memenuhi Ujian Kompetensi Mata Kuliah Mikroteknik Semester V Disusun Oleh : Wike Trajuningtyas Oktaviana K4312073 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop.

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : sel = kotak-kotak kosong, stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. BIOLOGI Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. disimpulkan : sel t.d kesatuan zat Protoplasma Johannes Purkinje

Lebih terperinci

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:

Lebih terperinci

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan 05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

Lebih terperinci

DNA & PEMBELAHAN SEL?

DNA & PEMBELAHAN SEL? DNA & PEMBELAHAN SEL?? SIKLUS SEL Sel postmitotik suatu seri kejadian untuk replikasi sel 1 arah, irreversible Fase S (sintesis) Fase G2 Fase M (mitosis) terdiri atas : Profase Metafase Anafase Telofase

Lebih terperinci

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY rachmah_la@uny.ac.id 1 Bagian Nukleus: Kromosom Unit terkecil organisme Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS

PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS Pembelahan mitosis pembelahan sel menghasilkan 2 buah sel anak identik, yaitu sel-sel anak dengan jumlah kromosom sebanyak sel induk Pembelahan mitosis

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan (a) Reproduction. An amoeba, a single-celled eukaryote, is

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung

Lebih terperinci

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi:

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: REPRODUKSI Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: Reproduksi Sel Reproduksi Tumbuhan Reproduksi Hewan dan Manusia REPRODUKSI SEL Sel merupakan unit struktural

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

EzLearn.my BAB 5 SOALAN OBJEKTIF. 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan. Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya

EzLearn.my BAB 5 SOALAN OBJEKTIF. 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan. Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya BAB 5 SOALAN OBJEKTIF 1. Rajah 1 menunjukkan satu peringkat mitosis pada tumbuhan Antara berikut, manakah merupakan peringkat seterusnya A C B D 2. Rajah 2 menunjukkan satu fasa semasa meiosis. Rajah 2

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

PROSES GAMETOGENESIS PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. Gametogenesis pada jantan (spermatogenesis)

PROSES GAMETOGENESIS PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. Gametogenesis pada jantan (spermatogenesis) MITOSIS Pembelahan mitosis merupakan pembelahan tidak langsung dan terjadi pada sel tubuh (somatis) dan organisme Protista. Siklus sel somatis meliputi dua tahap, yaitu tahap interfase dan pembelahan sel

Lebih terperinci

SEL

SEL SEL A. Pengertian. Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannyasangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap tiap jasad yang bernyawa, tumbuh tumbuhan maupun hewan

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT SQUASH AKAR BAWANG Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik Tahun Ajaran 2014 Disusun Oleh : Litayani Dafrosa Br S 4411412016 Kelompok

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2 PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) OLEH: KELOMPOK 2 1. ADNAN FAHRULIANSYAH 13312244007 2. WINDY SEPTIANA M. 13312244010 3. SITI RAHMAWATI 13312244017

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011

PEMBELAHAN SEL. Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 PEMBELAHAN SEL Delayota Science Club (DSC) Januari 2011 Pembelahan Sel Sel merupakan unit reproduksi memiliki kemampuan untuk membelah diri. Ada tiga macam pembelahan sel: Pembelahan Biner Pembelahan Mitosis

Lebih terperinci

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa)

Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa) Mitosis pada Akar Bawang Merah (Allium cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si, M.Si Oleh: Kelompok

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 10/13 Oktober 2011 Tatap Muka 5: The Cell IV VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Kemampuan organisme bereproduksi merupakan satu karakter yang membedakan hidup

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

THE TOUR 03/10/2012 VESICLE

THE TOUR 03/10/2012 VESICLE THE TOUR Vesicles VESICLE Kecil, btk bola bermembran tunggal Sel mpy bbrp tipe vesicle yg berbeda peranan Vesicle dpt berfusi dg membran sel utk lepas isinya ke luar sel Tipe vesicle : a) Lisosom b) Peroksisom

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan V: Dasar Selular Reproduksi dan Pola Pewarisan Sifat Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Hubungan Antara Pembelahan Sel dan Reproduksi Bagaimana Bintang Laut Diproduksi: Melalui dan Tanpa

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL

BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL I. PENDAHULUAN Bab ini berisi pengertian mengenai pertumbuhan dan pembelahan sel. Pertumbuhan sei yang dipelajari dalam suatu sistem tertutup dimana

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ). HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI SEL

STRUKTUR & FUNGSI SEL STRUKTUR & FUNGSI SEL Oleh : Rifki Abdul Majid (037115104) Kelas : 1-E Dosen : Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas PAKUAN BOGOR A. SEL SEL adalah bagian

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 28 SEPTEMBER 2015 PENDAHULUAN Biologi adalah kajian tentang kehidupan Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem yang dijumpai di

Lebih terperinci

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events Oleh: Laili Munawarah Pembelahan Sel Kelangsungan hidup didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel. Pada organisme

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN SEL PROKARIOTIK & EUKARIOTIK SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL TUMBUHAN Sejarah Penemuan Sel 1500-an Ditemukan lensa

Lebih terperinci

Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan

Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan Biologi Perkembangan (Tumbuhan) Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan 1 Adi Rahmat 1. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI 2. Program

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

SIKLUS PEMBELAHAN SEL

SIKLUS PEMBELAHAN SEL SIKLUS PEMBELAHAN SEL Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi dari sel-sel atau pembelahan sel Figure 12.1 Proses pembelahan sel Merupakan bagian terintegrasi dari siklus sel Ada tiga macam

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL Oleh: Ainun Nikmati Laily, M.Si Fitriyah, M. Si dr. Alvi Milliana JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2013 I. Tujuan TOPIK I Sel

Lebih terperinci

5. Perhatikan gambar!

5. Perhatikan gambar! 1. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis yang menghasilkan 4 sel haploid, yaitu. a. 1 sel besar dan 3 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar b. 2 sel besar

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B 26020113120041 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEL Apa itu SEL??.. Sel merupakan unit struktural dan fungsional, yang menyusun tubuh organisme KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

dr. AL-MUQSITH, M.Si

dr. AL-MUQSITH, M.Si SEL dr. AL-MUQSITH, M.Si Ultra Struktur MULAI DIPELAJARI DENGAN DITEMUKANNYA MIKROSKOP ELEKTRON. PEMBESARAN YANG DIPEROLEH MENCAPAI PULUHAN RIBU KALI. GAMBAR YANG DIPELAJARI UMUMNYA DARI: - MIKROSKOP ELEKTRON

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Liliaceae. Tanaman ini merupakan tumbuhan memanjat sehingga dikenal

Lebih terperinci

BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA)

BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA) BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA) A. KOMPETENSI DASAR Setelah selesai membahas bab ini diharapkan mahasiwa untuk dapat memahami manfaat genetika, hukum-hukum dasar genetika dan mekanisme pewarisan sifat.

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME

4/18/2015 FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME FERTILISASI BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM TOPIK MEKANISME TIPE 1 Sel Sperma ( haploid/ n) Sel telur (haploid/ n) Fertilisasi Zigot (Diploid/ 2n) Cleavage Morfogenesis Individu Sel Sperma ( haploid/

Lebih terperinci

II. MATERI A. NUKLEUS

II. MATERI A. NUKLEUS BAB IV NUKLEUS I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur, komponen dan fungsi nukleus, nukleolus, materi genetik di dalamya. Bagaimana transport molekul terjadi dalam nukleus juga diterangkan dalam bab

Lebih terperinci

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya 1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya struktur inti sel eukariot Fungsi inti atau nukleus sebagai pusat pengatur

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi

TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi Fertilisasi merupakan proses bertemunya sel sperma dengan sel telur. Sel telur diaktivasi untuk memulai perkembangannya dan inti sel dari dua gamet akan bersatu untuk menyempurnakan

Lebih terperinci

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER KROMOSOM KELENJAR LUDAH Chironomus Disusun oleh: Iyus Abdusyakir (1110016100007) Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina

Lebih terperinci

Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi

Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi A.PROTO-ONKOGEN MENJADI ONKOGEN Proto-onkogen adalah gen normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen aktif karena terjadinya mutasi atau mengalami ekspresi yang berlebihan (menghasilkan onkoprotein dalam

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 1. Pengertian Sel: Sel kata latinnya yaitu cella, yang berarti ruangan kecil atau unit kehidupan terkecil. Ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yaitu tentang

Lebih terperinci