BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL"

Transkripsi

1 BAB VIII PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN DIFERENSIASI SEL I. PENDAHULUAN Bab ini berisi pengertian mengenai pertumbuhan dan pembelahan sel. Pertumbuhan sei yang dipelajari dalam suatu sistem tertutup dimana pertumbuhan sel mengikuti pola exponensial sampai pada saatnya memasuki fase konstant (stationary phase) yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keterbatasan sumber makanan atau akumulasi limbah (waste product). Sel diturunkan dan sel lain melalui pembelahan sel. Molekul DNA diturunkan kepada anak selnya melalui proses mitosis dan meiosis. Bagaimana proses diferensiasi sel mengarahkan pola ekspresi suatu gen pada sel tertentu, peran gen dalam proses perkembangan dan bagaimana suatu sel menjalani suatu proses perkembangan yang sudah tertentu ( determinasi ) juga dipelajani dalam bab ini. Selain ini dikaji pula bagaimana sel yang telah mengalami spesialisasi terorganisasi dalam jaringan membentuk suatu sistem dengan fungsi tertentu serta bagaimana sel berkomunikasi dengan sel lain maupun dengan lingkungannya. Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep pertumbuhan dan pembelahan sel serta dapat menjelaskan urutan siklus sel, membedakan konsep pembelahan sel secara mitosis dan meiois serta memahami bagaimana informasi genetik diturunkan kepada progeny, menerangkan kembali konsep diferensiasi dan determinasi sel, sistem jaringan pada tumbuhan dan hewan serta peran gen dalam perkembangan suatu organisme serta dapat menjelaskan komunikasi antar sel dan lingkungannya. II. MATERI A. PERTUMBUHAN SEL Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponenkomponen seluler. Terdapat dua macam pertumbuhan sel, yaitu pertumbuhan yang berakibat peningkatan ukuran sel tetapi tidak jumlah sel. Dan yang kedua adalah pertumbuhan yang diikuti dengan peningkatan jumlah sel. Dalam hal yang pertama, inti sel membelah tetapi tidak diikuti oleh pembelahan sel. Organisme dalam golongan ini biasa disebut organisme koenositik (coenocytic) atau multiseluller. Sedangkan organisme yang termasuk dalam golongan

2 kedua membesar dan membelah menghasilkan dua progeny dengan ukuran yang kurang lebih sama. Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi pertumbuhan sel, antara lain ph, suhu, konsentrasi oksigen, tekanan, radiasi dan aktivitas air (water activity). Kurva Pertumbuhan Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem in vitro BATCH CULTURE. Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel ditumbuhkan dalam satu batch media, tanpa penambahan media baru selama inkubasi. Dikarenakan tidak adanya penambahan media baru selama inkubasi maka konsentrasi nutrisi akan berkurang sedangkan konsentrasi limbah (waste product) akan meningkat. Pertumbuhan sel secara binary fission dapat diplotkan sebagai jumlah sel vs waktu inkubasi (gambar 8.1.). Lag Exponential Stationary Death Time Figure 2 Gambar 8.1. Kurva pertumbuhan sel dalam slstem tertutup (batch culture) (Prescott et al., 1993) 1. Fase Lag Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang baru biasanya tidak segera didapati peningkatan jumlah atau masa sel. Walaupun demikian sel tetap mensintesis komponen seluller. Fase lag dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain karena sel yang sudah tua dan kekurangan ATP, essential cofactors serta ribosom. Substansisubstansi ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan berlangsung. Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan yang berbeda dengan media pertumbuhan sebelumnya. Dalam hal ini enzim-

3 enzim baru akan diperlukan untuk penggunaan nutrisi yang berbeda. Selain itu lag fase dapat terjadi apabila sel mengalami kerusakan sehingga membutuhkan waktu untuk perbaikan kembali. Lamanya lag phase bervariasi tergantung pada kondisi sel dan sifat dari media. Sel yang sudah tua atau baru saja dikeluarkan dan tempat penyimpanan (refrigerated) atau dikultur dalam suatu media dengan kandungan nutrisi yang berbeda akan membutuhkan lag fase yang lebih panjang jika dibandingkan dengan sel yang masih muda dan dikulturkan pada media baru yang sama. 2. Fase Eksponensial Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan kondisi pertumbuhan. kecepatan pertumbuhan konstant, sel membelah dan meningkat jumlahnya (doubling) dalam interval yang teratur. Pada fase ini sel mempunyai kesamaan sifat kimia dan fisiologi sehingga banyak digunakan dalam studi-studi biokimia dan fisiologi. 3. Fase Stationer Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan ketidakseimbagan nutrient dan O 2, keseimbangan jumlah sel yang membelah dan yang mati, tipe organisme serta akumulasi limbah toksik seperti asam laktat. Bakteri mampu tumbuh pada maksimum populasi sel (cell density) 1 x sel/ml sedangkan protozoa dan alga hanya mampu tumbuh pada tingkat populasi 1 x 106 sel/ml. 4. Fase Kematian Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti kehabisan nutrisi dan akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup. Sel mengalami kernatian dalam pola logaritmik. B. PEMBELAHAN SEL Pembelahan sel pada prokaryotes seperti bakteri lebih sederhana dan cepat jika dibandingkan dengan eukaryotes. Beberapa jenis bakteri membelah dalam kultur tiap 10 menit. Selama pembelahan molekul ds DNA mengalami replikasi menghasilkan turunan yang identik (gambar 8.2.). Pada saat pertumbuhan mencapai ukuran tertentu dan replikasi DNA sudah selesai,

4 molekul DNA yang baru mempunyai tempat perlekatan yang baru pada membra plasma yang berbeda dengan molekul DNA yang lama. Dan sini molekul DNA mulai membelah menjadi dua terpisah oleh membran plasma dan dinding sel diantara tempat perlekatannya. Pembelahan sel terjadi secara binary fission dimana sel membelah menghasilkan dua sel dengan ukuran yang hampir sama, masing-masing mengandung satu salman materi genetik dan separoh jumlah sitoplasma (gambar 8.3). Gambar 8.2. Replikasi DNA (Weaver dan Hednick, 1992) Langkah 1: selama replikasi dua untaian induk DNA memisah (unwind), langkah 2: Untai baru terbentuk dengan urutan basa yang saling berpasangan dengan urutan basa induk, langkah 3: replikasi selesai, untaian DNA induk terpisah dengan untaian DNA baru menghasilkan dua ds DNA yang identik. Pembelahan sel pada eukaryotes lebih kompleks karena mengandung materi genetik dalam jumlah yang lebih. Materi genetik terdiri dari banyak molekul DNA yang masing-masing terorganisir dalam suatu kromosom.

5 Gambar 8.3. Pembelahan sel pada prokaryotes bakteri (Knox et al., 1999) (a) molekul DNA sirkular (kromosom) melekat pada membrane pada tempat yang spesifik, (b) DNA mengalamai replikasi, (c) dua salman DNA memisah akibat pengembangan mebran plasma dan dinding sel diantara tempat perlekatan, (d) membran dan dinding sel memanjang membentuk lekukan ke dalam membelah sel menjadi dua. B.1. SIKLUS SEL Siklus sel adalah perubahan yang terjadi pada satu generasi kehidupan sel, dimulai pada saat sel diproduksi lewat pembelahan sel induk sampai terbentuk anak sel yang baru. Dalam satu siklus sel, proses pembelahan sel eukaryotes menempati bagian yang kecil dan keseluruhan siklus sel (gambar 8.4.). Sel lebih banyak dalam kondisi interfase. Selama interfase, DNA dan molekul lain disintesis. Bagian pertama dari interfase adalah fase G1 (gap 1) yang umumnya memakan waktu paling lama. Sel yang aktif tumbuh segera memasuki fase S dimana DNA mengalami replikasi. Pada akhir fase S, nukleus kelihatan lebih besar dan mengandung DNA dalam jumlah dua kali lipat. Kemudian sel memasuki fase G2 (gap 2) dimana sintesis komponen utama yang lain terjadi. Sel pada akhirnya mempersiapkan pembelahan dan memasuki fase M (mitosis). Mitosis selesai ketika dua anak inti sel terbentuk. Setelah pembelahan inti sel, pembelahan seluruh sel terjadi pada fase C (Cytokinesis).

6 Gambar 8.4. Siklus sel (Knox et al., 1999). Variasi siklus sel Sel embrio dan banyak organisme tingkat rendah menunjukkan variasi pada siklus selnya. Banyak sel embrio hewan yang mempunyai siklus sel lebih cepat dibandingkan dengan sel dewasa. Kecepatan sintesis DNA sekitar 100X lebih cepat pada sel embrio dibandingkan dengan sel dewasa pada spesies yang sama. Kadang tidak terdapat fase G1 seperti yang banyak ditemukan pada kebanyakan protozoa, jamur dan organisme tingkat rendah lainnya. Dapat disimpulkan bahwa sintesis DNA dimulai saat atau segera setelah mitosis selesai berlangsung. Sebagai contoh adalah sel Xenopus dimana fase S sel dewasa adalah 20 jam, sementara fase S sel embrionya selama 25 menit dan fase G1 tidak ada atau sangat singkat. Pada siklus sei eukaryotes fase G1, S dan G2 termasuk dalam interfase dimana DNA dan molekul lain disintesis. Sel yang akan membelah memasuki fase M (mitosis) dimana untaian panjang DNA mengalami kondensasi membentuk kromosom. Setelah pembelahan inti sel, sel membelah dengan cytokinesis (fase C) B.2. MITOSIS Setelah replikasi DNA pada fase S dan sebelum mitosis, tiap kromosom terdiri dari dua kromatid yang identik yang saling berlekatan pada tempat khusus yang disebut sentromer. Sentromer adalah organel

7 sel yang terletak di pusat sel yang terutama terdiri dari pusat pengaturan mikrotubule (MOC) dan berfungsi sebagai sumbu spindle selama proses mitosis. Bagaimana perilaku kromosom selama proses mitosis tergantung pada benang-benang mitosis (mitotic spindle) yang berperan dalam pergerakan kromosom menuju equator dam pemisahan kromatid sehingga tiap anak sel mengandung satu set kromosom yang lengkap. Mitosis, seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap. Tahaptahap ini dapat dilihat pada gambar PROPHASE Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam inti sel. Mikrotubul sitoplasma berpisah, benang-benang mitosis terbentuk dibagian luar inti sel diantara sentromer yang terpisah. 2. PROMETAPHASE Membrane inti sel pecah nampak sebagai vesikie membrane (seperti RE), benang mikrotubul masuk ke daerah inti sel. Kinetochores (kompleks protein) mengalami pendewasaan pada sentromer dan melekat pada beberapa benang mikrotubul yaitu mikrotubul kinetochore. Terdapat tiga kelas mikrotubul dan spindle mitosis yang dapat [Ithat pada gambar 8.5. Gambar 8.5. Tiga kelas mikrotubul benang-benang mitosis (Alberts et al., 1994) 3. METAPHASE Pada tahap ini mikrotubul kinetochore mengarahkan kromosome di tengah-tengah diantara dua kutub spindle. 4. ANAPHASE Pasangan kinetochores pada kromosom berpisah menuju tiap kutub. Terdapat dua pergerakan yang dapat dibedakan yaitu

8 Anaphase A, dimana mikrotubul kinetochore memendek dan Anaphase B, dimana mikrotubul polar memanjang dan dua kutub spindle semakin menjauh. 5. TELOPHASE Anak kromosome tiba dikutub, mikrotubul kinetochores menghilang. Mikrotubul polar masih memanjang dan membran inti terbentuk kembali. Kromatin yang terkondensasi bergerak menjauh, inti sel/nucleoli (yang hilang pada prophase) terbentuk kembali. 6. CYTOKINESIS Pada tahap ini sitoplasma terbagi dalam proses yang disebut cleavage. Bagian tengah sel saling menyatu membentuk cleavage furrow. Pada proses ini mid body masih tetap ada sampai pada akhirnya menyempit dan putus membentuk dua anak sel Gambar 8.6. Tahap-tahap mitosis (Alberts er a!., 1994) Cytokinesis Setelah proses mitosis selesai, set membelah melaui proses yang disebut cytokinesis. Pada set hewan proses ini terjadi dengan perlekukan membran sel ditengah membentuk dua anak sel, sementara pada sel tanaman tinggi cytoplasma dan sel tanaman terpartisi dengan terbentuknya dinding sel yang baru di dalam sel. Ciri khas perbedaan proses cytokinesis pada sel hewan dan sel tanaman tinggi dapat dilihat pada gambar 8.7. dan 8.8. Gambar 8.7. Cytokinesis pada sel hewan (Alberts et a!., 1994). Scanning electron micrograph dan sel hewan dalam kultur dalam proses pembelahan. Mid body masih menghubungkan dua anak sel.

9 Gambar 8.8. Proses mitosis dan cytokinesis pada sel tanaman tinggi (Alberts et al., 1996). B.3. MEIOSIS Siklus seksual ditandai dengan dua proses unik yaitu meiosis dan pembuahan. Meiosis adalah pembelahan inti sel yang mengahsilkan separoh jumlah kromosom induknya. Sebagai contoh, sel diploid (2n) akan menghasilkan produk haploid (1n). Sedangkan pembuahan adalah proses penggabungan dua inti sel menjadi satu sehingga inti sel haploid bergabung menjadi satu inti sel diploid. Jumlah kromosom akan tetap konstan dikarenakan penggandaan jumlah kromosom selama proses pembuahan akan ompensasi dengan pengurangan separo jumlah kromosom pada proses meiosis. Gambar 8.9. menunjukkan siklus seksual dan manusia dan tumbuhan.

10 Gambar 8.9. Siklus seksual yang ditandai dengan adanya meiosis dan fertilisasi (a) manusia (b) tumbuhan Tidak seperti proses mitosis, meiosis hanya terjadi pada sel jenis tertentu dan pada tertentu selama proses perkembangan. Hanya spesies seksual yang mampu menghasilkan sel dengan kemampuan meiosis. Gamet adalah sel seks yang tidak bisa berkembang kecuali jika bergabung dengan gamet lain yang cocok. Hasil dari gabungan dua gamet rnenghasilkan zygot yang memiliki jumlah kromosom dua kali lipat kromosom gamet (Gambar 8.9). Tanaman tingkat tinggi secara kontinyu menghasilkan spora sebagai produk meiosis. Spora mengalami tingkat perkembangan yang berbeda tergantung dari golongan tanaman dan pada akhirnya berkembang membentuk suatu sistem penghasil gamet. Organ yang rnenghasilkan gamet disebut gonad. Gonad betina adalah ovarium atau oogonium dimana telur diproduksi. Gonad jantan adalah testis atau spermatogonium dimana sperma terbentuk. Oocyte mengalami meiosis

11 untuk menghasilkan satu telur yang fungsional dan tiga sel abortif, sedangkan spermatocyte menghasilkan empat sperma fungsional (Gambar 8.10). Gambar Pembentukan sel telur dan sperma pada hewan Meiosis berbeda dengan mitosis dimana meiosis menghasilkan separo jumlah kromosom dalam suatu sel. Normalnya menghasilkan gamet dan reproduksi seksual Terdapat dua tahap pada proses meiosis. Tahap pertama (meiosis I) melibatkan profase, prometafase, metafase, anafase dan telofase. Pada fase profase terbagi tahap-tahap yang meliputi leptonema, zygonema, pachynema, diplonema dan diakinesis. Pada fase leptonema terjadi pembesaran inti sel yang didalamnya terdapat kromatin tersebar. Kromosom homolog berpasangan membentuk kompleks synaptonemal tahap zygonema dan berkondensasi pada tahap pachynema. Pada tahap ini terjadi pertukaran daerah homologi pada kromosom yang dikenal dengan istilah crossing over. Ada tahap diplonema kromosom terpisah, hanya bagian yang homolog (chiasmata) yang masih berhubungan. Kondensasi kromosom terus berlangsung pada tahap diakinesis membentuk suatu bivalent yang kompak terpaking pada inti sel, inti dan membran sel menghilang dan benang-benang mikrotubul terbentuk. Tahap selanjutnya adalah Prometaphase I dimana kromosom bergerak ke arah bagian tengah spindle. Pada fase Metafase I kromatid dan kromosom homolog menghadap kutub yang berlainan yang selanjutnya memisah ke kutub pada tahap anafase I. Pada tahap ini haploid belum terjadi (jumlah DNA masih 2X). Pada tahap telofase kromosom sudah terorganisasi dengan baik, inti dan membran sel terbentuk dan pada akhirnya membentuk anak inti sel. Cytokinesis pada

12 banyak kasus tertunda sampai tahap meiosis II selesai dimana akan terbentuk empat sel. Tahap kedua dari meiosis (meiosis II) melibatkan proses profase, metafase, anafase dan telofase yang mirip dengan mitosis. Pada akhir meiosis II dihasilkan kromosom haploid dengan kandungan DNA pada tiap inti sel 1X.

13 Gambar Meiosis I

14 Gambar Meiosis II C. DIFERENSIASI SEL Pada sebagian besar eukaryotes, tiap organisme memulai kehidupannya dari suatu sel yang disebut zygote. Sel membelah terus menerus melalui proses mitosis yang pada akhirnya menghasilkan organisme dewasa yang terdiri dari berbagai macam tipe sel dan jaringan. Awal perkembangan pada masa embrio hampir sama, akan tetapi selama proses perkembangan suatu sel akan berbeda dengan sel yang lain dan mengkhususkan pada fungsi-fungsi tertentu.

15 C.1. DIFERENSIASI Diferensiasi adalah suatu proses yang mengarahkan pola ekspresi suatu gen pada sel tertentu. Genom dari suatu zygote mengandung semua gen yang diperlukan untuk menghasilkan semua tipe sel yang ditemukan pada organisme dewasa. Akan tetapi pada sel yang telah mengalami diferensiasi tidak semua gen tersebut aktif. Sebagai contoh adalah gen hemoglobin yang hanya aktif pada perkembangan sel darah merah. Gen yang terdapat pada sel syaraf menghasilkan neurotrasnmitter, gen yang aktif pada limfosit untuk menghasilkan antibodi serta gen yang memproduksi pigmen berwarna yang terekspresi pada mahkota bunga. C.2. DETERMINASI Suatu sel, pada suatu waktu, sudah di takdir kan atau mengalami fate untuk membentuk suatu sel tipe tertentu. Sel yang sudah terdiferensiasi pada umumnya tidak berubah menjadi tipe sel yang lain. Proses ini disebut determinasi dan terjadi jauh sebelum perubahan morfologi ditemukan. Sebagai contoh adalah stem sel pada sumsum tulang belakang (bone marrow) yang memungkinkan semua tipe sel termasuk sel darah merah untuk mentrasport oksigen, limfosit untuk menghasilkan antibodi dan megakariosit untuk menghasilkan platelet. Pada awal pembelahan sel progenitor tidak mudah untuk dibedakan, akan tetapi pada masa ini sel-sel tersebut sudah ditentukan untuk menjalani jalur perkembangan yang sudah tertentu. C.3. GEN DAN DIFERENSIASI Sel yang telah mengalami diferensiasi menghasilkan protein yang umumnya terdapat pada semua tipe sel dan sejumlah protein yang hanya didapatkan pada tipe sel tertentu. Sel yang mengalami diferensiasi mengandung informasi genetik yang sama dengan zygote. Perbedaan yang terjadi pada prbses perkembangan tidak diakibatkan oleh hilangnya gen pada genom tetapi karena perbedaan ekspresi gen selama proses diferensiasi.

16 Gambar Perkembangan tanaman wortel dan sel akar yang mengalami diferensiasi (Knox et al., 1999). Floem akar tanaman diisolasi dan dikultur pada medium cair. Sel membelah dan terdirefensiasi membentuk embrio somatic. Pemindahan embrio somatic pada meium padat yang sesuai memungkinkan pembentukan bakal tanaman yang akhirnya membentuk tanaman dewasa. Sel tanaman yang mengalami diferensiasi adalah totipotent, mempunyai kemampuan untuk membentuk organisme utuh dibawah kondisi yang cocok. Sebagai contoh adalah tanaman wortel (Daucus carota) dimana floem akar tanaman tersebut dapat diinduksi membentuk tanaman dewasa (Gambar 8.13). Demikian juga pada sel hewan, dimana organisme dewasa dapat dibentuk dan inti sel yang telah terdiferensiasi. Pada dua spesies katak Rana pipiens dan Xenopus laevis, inti dari sel yang mengalami diferensiasi dapat dipindahkan ke dalam sel telur dan spesies yang sama dimana inti selnya sudah dihilangkan baik dengan operasi atau radiasi (Gambar 8.14). Beberapa sel telur mengalami perkembangan yang pada akhirnya membentuk anak katak.

17 Gambar Peran inti sel hewan ampibi yang telah mengalami diferensiasi dalam perkembangan. Sel telur dihilangkan inti selnya dengan sinar UV. Sel tersebut diinjeksi dengan inti dan sel yang mengalami diferensiasi. Keberhasilan dan proses perkembangan selanjutnya tergantung dan tahap perkembangan inti sel yang tertransplantasi (Knox et al., 1999). (a) Apabila inti sel diambil dari tahap perkembangan awal (blastula), kemungkinan besar sel berkembang menjadi organisme dewasa (b) Apabila inti sel diambil dari jaringan yang telah terdiferensiasi (sel anak katak) hanya sebagian kecil sel saja yang mampu membentuk organsime dewasa. Genomic equivalence mengandung pengertian bahwa sel mempunyai gen yang sama meskipun terekspresi secara berbeda pada jaringan yang berbeda C.3.1. PERAN GEN DALAM PERKEMBANGAN ORGANISME Gen berperan dalam perkembangan organisme dengan dua cara yaitu 1. pengaturan ekspresi suatu gen

18 Suatu gen terekspresi dalam jumlah yang sedemikian rupa sehingga yang bervariasi tergantung pada tahap perkembangan serta jaringan embrio yang berbeda. Sebagai contoh adalah Housekeeping genes yang aktif pada hampir semua sel pada suatu organisme. Gen ini memproduksi makromolekul yang diperlukan untuk fungsi dasar sel yaitu penyediaan energi, perbaikan dan pemeliharaan organel serta pembelahan sel. Gen ini tidak mengatur aktivitas gen lain. 2. pengaturan ekspresi gen yang lain Dalam hal ini suatu gen mengatur aktivitas gen yang lain sedemikian rupa sehingga menghasilkan deretan tahap dalam perkembangan dan pola yang khusus dari suatu produk yang mengatur aktivitas gen yg lain. Banyak gen regulator yang diatur pula oleh produk gen yg lain Gen diatur sedemikian rupa sehingga jumlah produk yang dihasilkan bervariasi pada setiap tahap perkembangan oraganisme. Pengaturan ini dilakukan oleh gen yang lain. C.3.2. GEN HOMEOSIS Gen homeosis adalah gen yang berfungsi mengatur pola perkembangan bagian-bagian tubuh dan suatu embrio. Mutasi pada gengen ini akan menghasilkan perpindahan suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sebagai contoh adalah mutant antennapedia yang mempunyai kaku pada bagian kepala dimana seharusnya antena berada. Contoh lain adalah mutant bithorax yang mempunyai sepasang sayap tambahan pada totax yang kedua (gambar 8.15.). Selain pada hewan, gen homeosis juga berperan dalam perkembangan tanaman. mengatur identitas bagian bunga pada proses pembentukan bunga. Seperti halnya mutasi yang terjadi pada gen homeosis tanaman dapat mempengaruhi pembentukan bagian bunga seperti kelopak atau bunga sari. Mutant agamous adalah contoh mutant bunga yang tidak mempunyai benang sari dan putik (Gambar 8.16.) dan mutant apetala adalah mutant bunga yang tidak mempunyai kelopak dan mahkota bunga.

19 Gambar Contoh mutant homeosis yang memindahkan bagian tubuh ke bagian yang lain (Knox et al., 1999). (a) kepala wild-type dan Drosophila (b) mutant antennapedia (c) mutant bithorax Gambar Pola perkembangan bungi pada wild-type dan mutant (Knox et al., 1999).

20 C.4. JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN Mempelajari struktur sel dan tanaman maupun hewan akan mempermudah kita untuk mempelajari fungsi sel-sel tersebut. Pada organisme multiseluller sel mengalami spesialisasi yang pada akhimya membentuk suatu jaringan yang mempunyai tingkatan struktur dan fungsi yang lebih tinggi. Sistem jaringan tersebut terorganisasi lebih lanjut membentuk organ yang sangat memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan organisme. C.4.1. JARINGAN PADA TUMBUHAN Sel pada tanaman terorganisasi membentuk tiga sistem jaringan tanaman yang disebut sistem jaringan kulit (dermal), pengangkut (vascular) dan tengah (ground tissue system). Tiap sistem jaringan terdapat pada semua bagian tanaman dan karakteristik untuk tiap organ yang berbeda. Jaringan kulit atau yang disebut epidermis berupa lapisan padat yang berfungsi untuk melindungi bagian dari tanaman terutama yang masih muda. Tergantung dari tipe organ yang diselimutinya epidermis mempunyai fungsi yang karakteristik. Sebagai contoh adalah rambut akar yang merupakan perpanjangan dan sel epidermis di ujung akar yang sangat berperan dalam absorbsi makanan dan mineral dan dalam tanah. Epidermis daun mengeluarkan kutikle yang melapisi daun dan membantu tanaman dalam mempertahankan air. Jaringan pengangkut merupakan perpanjangan dari xylem dan floem yang berfungsi sebagai sistem tansport dan pendukung tanaman, sedangkan sistem jaringan tengah (ground tissue system) yang mengisi antara jaringan kulit dan sistem pengangkut berfungsi sebagai fotosintesis, penyimpanan dan pendukung tanaman (Gambar 8. 17). C.4.2. JARINGAN PADA HEWAN Jaringan pada hewan terbagi menjadi empat kategori utama yang meliputi jaringan epitel, jaringan penghubung, jaringan syaraf dan jaringan otot. Jaringan epitel tersusun dari sekumpulan sel yang memadat menyelimuti bagian luar tubuh, organ ataupun rongga tubuh. Susunan sel yang padat ini berhubungan dengan fungsi dari jaringan epitel sebagai

21 pelindung terhadap benturan mekanik, infeksi mikroorganisme dan kehilangan cairan. Jaringan epitel dapat dibedakan menurut jumlah lapisan sel dan ukuran (Gambar 2.18). Selain befungsi sebagai pelindung jaring epitel juga berfungsi mengabsorbsi atau mensekresikan zat-zat kimia. Sebagai contoh adalah jaringan epitel melapisi rongga saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Jaringan ini mengeluarkan mukus yang melapisi permukaan dan menjadikannya lembab. Gambar Tiga sistem jaringan pada tanaman (Campbell, 1996). Sistem jaringan kulit adalah suatu lapisan yang meliputi seluruh bagian dan tanaman muda. Jaringan pengangkut juga terdapat pada seluuh bagian tanaman, akan tetapi tersusun berbeda pada tiap organ. Jaringan tengah terdapat diantara jaringan kulit dan jaringan pengangkut pada tiap organ.

22 Gambar Struktur jaringan epitel (Campbell, 1996). Jaringan penghubung berfungsi umumnya untuk mengikat dan mendukung jaringan yang lain (Gambar 8.19). Jaringan ini terdiri dari selsel yang tersusun jarang, tidak seperti jaringan epitel. Ada beberapa macam jaringan penghubung yang umumnya merupakan jaringan lepas. Diantaranya adalah fiber (jaringan serabut) yang terbuat dari protein. Jaringan ini berfungsi sebagai pengisi dan menjaga organ untuk tetap berada ditempatnya. Terdiri dari tiga jaringan serabut yang meliputi serabut kolagen, serabut elastik dan serabut retikuler. Selain itu terdapat pula fibroblast dan makrofag.

23 Gambar Beberapa macam tipejaringan penghubung (Campbell, 1996) Jaringan adiposa adalah sel khusus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak. Sel adiposa terdiri dari droplet lemak yang terlihat membengkak saat penuh dengan lemak dan menyempit kembali ketika lemak digunakan untuk pembakaran Selain itu terdapat jaringan penghubung berserabut yang sangat padat dan banyak ditemukan pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang satu dengan yang lain. Kartilage adalah jaringan penghubung yang terdiri dari serabut-serabut kolagen yang menyusun matrik yang disebut kondroitin sulfat. Kondnoitin sulfat dan kolagen dihasilkan oleh sel chondrocytes. Kartilage adalah jaringan pendukung pada bagian tubuh tertentu seperti telinga dan hidung. Jaringan penghubung lainnya adalah kerangka yang mendukung tubuh yaitu tulang dan juga darah. Jaringan hewan yang lain adalah jaringan syaraf yang berfungsi merespon stimuli menyalurkan signal dari satu bagian tubuh kebagian

24 tubuh yang lain. Jaringan syaraf tersusun dari neuron yang secara khusus berfungsi menyalurkan signal yang disebut impulse syaraf. Jaringan yang keempat yang menyusun organ hewan adalah jaringan otot. Jaringan ini dari susunan sel yang panjang, mampu melakukan kontraksi. Terdapat tiga, macam jaringan otot yang meliputi otot rangka, otot jantung dan otot polos. D. KOMUNIKASI ANTAR SEL Sel dalam organisme multiseluller Iebih dapat menjalankan fungsinya dalam sistem sel yang saling berhubungan daripada sebagai individu. Cell-tocell contacts memungkinkan organisme multiseluller untuk berkerjasama dalam pengaturan aktivitas metabolik sel. Hubungan langsung antar sel telah diketahui berperan dalam pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan embrio. Sel-sel yang saling berhubungan merespons stimuli dengan terkoordinir dan hal ini terjadi karena adanya komunikasi antar sel. Pertautan sel (Cell junctions) hanya muncul pada waktu-waktu tertentu pada pertumbuhan yang aktif dan proses diferensiasi pada embrio. Pertautan antar sel (Interceluller junction). Jaringan pada organisme tingkat tinggi terdiri dari sejumlah besar sel yang saling berhubungan dan berinteraksi. Hubungan tersebut difasilitasi oleh adanya pertautan antar (interceluller junctions) yang merupakan spesialisasi dari membran plasma pada permukaan dan berfungsi sebagai jembatan sitoplasma antar sel yang berdekatan. Pertautan antar sel adalah karakteristik untuk tiap spesies dan dikategorikan menjadi tiga pertautan yang utama, yaitu pertautan sambung erat (communicating junctions), pertautan sambung renggang (impermeable junctions) dan pertautan sambung lekat (adhering junctions). Fungsi secara umum dari pertautan antar sel pada dasarnya adalah menyatukan sel satu dengan yang lain, sebagai barrier untuk mencegah cairan masuk keluar antar sel secara bebas dan sebagai chanel untuk komunikasi Berdasarkan bentuk membran protein, dikenal istilah zonule yaitu apabila dalam pertautan antar sel terdapat garis yang mengelilingi sel dan macule, apabila pertautan antar sel dalam bentuk spot. Sedangkan berdasarkan

25 kedekatan membran satu dengan yang lain dikenal istilah occludens apabila membran satu dengan yang lain berdekatan atau mengalami fusi dan istilah adhaeren apabila pertautan antar sel Iebih lebar yang biasanya terisi oleh materi padat. Prinsipnya pertautan antar seijuga dapat dikategorikan: 1. Desmosome: suatu pertautan sambung lekat yang berupa macula adhaerens dan berfungsi sebagai penguat struktur jaringan (Gambar 8.20) 2. Tight junctions: suatu pertautan sambung renggang yang berupa zonula occludens dan berfungsi mencegah keluar masuknya cairan secara bebas (Gambar 8.21) 3. Gap junctions: suatu pertautan sambung yang berupa erat macula occludens dan berfungsi sebagai chanel komunikasi antar sel yang memungkinkan molekul-molekul kecil melewati membran. Gap junctions tidak permanen, dapat terbentuk secara cepat dan menghilang pada saat sel mengalami kerusakan. Faktor yang berperan dalam gap junctions adalah keberadaan ion kalsium (Ca 2+ ) Dalam hal ini apabila sel membran mengalami kerusakan, akan terjadi inflow Ca 2+ dan gap junctions akan memberi signal untuk menutup komunikasi. Gap junctions terdapat pada hampir semua tipe sel pada hewan sedangkan pada invertebrata pertautan sambung erat lebih dikenal sebagai septa junctions (Gambar 8.21).

26 Gambar Desmosmes pada epitelial usus halus tikus (Avers, 1982).

27 (a) (b) (c) Gambar Pertautan antar sel yang berdekatan (Avers, 1982) (a) Gap junctions (G) antara fibroblast haruster (b) Tight junctions (T) yang terbentuk akibat fusi membran plasma yang berdekatan pada daerah sel epitel usus halus tikus (c) Sepate junctions dari invertebrata, antara sel epitel molusea bersilia.

28 E. TUGAS DAN CONTOH SOAL TUGAS 1. Diskusikan dengan teman sekelompok apakah perbedaan utama antara mitosis dan meiosis II! 2. Diskusikan dan buatlah report tentang proses crossing over yang kemungkinan terjadi pada proses mitosis! 3. Diskusikan dengan teman-teman anda perbedaan diferensiasi dan determinasi selama perkembangan hewan! 4. Carilah di perpustakaan atau sumber bacaan yang lain kasus-kasus mutasi gen homeosis yang terjadi pada tanaman dan hewan! 5. Diskusikan dengan teman dan cari sumber di perpustakaan bagaimana tiga sistem jaringan tanaman berperan dalam petumbuhan tanaman! Buat laporan! CONTOH SOAL: 1. Apakah yang disebut kromosom homolog? 2. Sebutkan perbedaan utama proses cytokinesis pada sel hewan dan sel tanaman! 3. Sebutkan tahap-tahap utama yang terjadi pada proses meiosis I! 4. Sel tanaman adalah totipotent. Apakah artinya? 5. Mutant agamous adalah.. 6. Fungsi housekeeping genes adalah.. 7. Fungsi jaringan epitel pada hewan adalah.. 8. Sebutkan perbedaan utama antara pertautan sel sambung erat, sambung renggang dan sambung lekat! III. PENUTIIP Ringkasan Pada prokariot pembelahan sel adalah binary fission. Pembelahan pada eukariot melibatkan dua proses yang terpisah: pembelahan inti (mitosis atau meiosis) dan pembelahan sel (cytokinesis). Meiosis berbeda dengan mitosis dimana pada proses mitosis membawa setengah jumlah kromosom sel. Sebagai akibat dari pengkhususan fungsi, sel mengalami diferensiasi yang tergantung pada lingkungan.

29 Sel pada jaringan hewan terikat bersama oleh jembatan (junctions) diantara dua membran Sel yang berdekatan. Terdapat empat tipe jaringan pada hewan. Pada tanaman terdapat tiga sistem jaringan utama. Setelah mempelajari materi pada pokok bahasan ini dan pokok bahasan-pokok bahasan sebelumnya, maka pada pokok bahasan berikutnya akan dibahas tentang penerapan biologi sel dalam dunia farmasi dan kesehatan.

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan

Lebih terperinci

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) 04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Lebih terperinci

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian MEIOSIS Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian generasi sel haploid (membawa sepasang kromosom)

Lebih terperinci

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase)

Lebih terperinci

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 MITOSIS DAN MEIOSIS TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 SIKLUS SEL G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami mengenai posisi sel, kromosom, dan DNA dalam dalam kaitannya dengan organisme Mahasiswa memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 23:26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html MAKALAH BIOLOGI

Lebih terperinci

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi

Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Diperlukan untuk tumbuh, regenerasi, dan reproduksi Distribusi kumpulan kromosom yang identik ke sel anak PROKARIOTA : Tidak ada stadium siklus sel, duplikasi kromosom dan distribusinya ke sel generasi

Lebih terperinci

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL PENDAHULUAN Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel

Lebih terperinci

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN MAKALAH GENETIKA Mitosis dan Meiosis Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : 200110130216 Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..... 2 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. Bagaimana sifat diwariskan II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam

Lebih terperinci

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN 1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis MEKANISME SEL Mitosis & Meiosis MITOSIS MEIOSIS Nama Anggota : Khaidir Adam Wijaya M. Saifullah Romadhon Yanuar Setia Budi Rahmawan Yulianto Gabryna Auliya Nugroho Reindy Katon Bagaskara MITOSIS Pembelahan

Lebih terperinci

Dan lain-lainnya hanya di

Dan lain-lainnya hanya di PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan kloning pada organisme multiseluler melalui kultur sel tunggal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,

Lebih terperinci

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Definisi & Tujuannya - Pembelahan sel reproduksi sel, pertumbuhan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Astrid Odilia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510. Telp. (021) 56942061 Fax.

Lebih terperinci

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES I) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG NANGRO ACEH DARUSSALAM 5-10 JULI 2007 1 SOAL TES SEL DAN JARINGAN Petunjuk: 1. Jawablah pertanyaan

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Istilah ini disebut pembelahan (a) Reproduction. An amoeba, a single-celled eukaryote, is

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK

Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler. Oleh Marthen Kause NIM ABSTRAK Laporan Praktikum Biologi Umum Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Pengamatan Pembelahan Mitosis pada Sel Ujung Akar Bawang Merah (Allium cepa L.)dengan Mikroskop Binokuler

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan diferensiasi sel

Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan dan diferensiasi sel Pertumbuhan Yang pertama dari pertumbuhan adalah dengan pertambahan dari jumlah sel. Pertambahan ini didapat dengan pembelahan sel. Pembelahan sel dimulai dengan pembelahan

Lebih terperinci

THE TOUR 03/10/2012 VESICLE

THE TOUR 03/10/2012 VESICLE THE TOUR Vesicles VESICLE Kecil, btk bola bermembran tunggal Sel mpy bbrp tipe vesicle yg berbeda peranan Vesicle dpt berfusi dg membran sel utk lepas isinya ke luar sel Tipe vesicle : a) Lisosom b) Peroksisom

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

II. MATERI A. NUKLEUS

II. MATERI A. NUKLEUS BAB IV NUKLEUS I. PENDAHULUAN Bab ini menerangkan struktur, komponen dan fungsi nukleus, nukleolus, materi genetik di dalamya. Bagaimana transport molekul terjadi dalam nukleus juga diterangkan dalam bab

Lebih terperinci

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN METABOLISME, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN REPRODUKSI

FISIOLOGI DAN METABOLISME, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN REPRODUKSI OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA- PT) BIDANG BIOLOGI (TES II) 22 MARET 2017 WAKTU 120 MENIT FISIOLOGI DAN METABOLISME, PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN

Lebih terperinci

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5 Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5 Dengan lingkaran tahun dapat diketahui. A. Besar pohon B. Tinggi pohon C. Umur pohon = D. Banyaknya hujan di tempat tumbuh E. Lamanya musin

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

Biologi dan Reproduksi Sel

Biologi dan Reproduksi Sel Modul 1 Biologi dan Reproduksi Sel Dr. Ir. Muhammad Jusuf PENDAHULUAN M akhluk hidup dicirikan oleh kemampuan melakukan metabolisme yang sempurna dan kemampuan bereproduksi. Metabolisme ialah suatu rangkaian

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

mustofa Tujuan Pembelajaran :

mustofa Tujuan Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendiskribsikan keragaman dan system organisme kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Struktur organisasi kehidupan dimulai

Lebih terperinci

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL DISUSUN OLEH : DEVI SANDRILIANA (G1A 011 010) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSIATAS MATARAM 2014 FISIOLOGI SEL PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK Metode Squash Disusun Untuk Memenuhi Ujian Kompetensi Mata Kuliah Mikroteknik Semester V Disusun Oleh : Wike Trajuningtyas Oktaviana K4312073 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah A. B. C. D. Sel-jaringan-organ-sistem organ-

Lebih terperinci

MODUL IV REPRODUKSI SEL

MODUL IV REPRODUKSI SEL 24 MODUL IV REPRODUKSI SEL TUJUAN mitosis. Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama secara TEORI Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota.sel prokariota umumnya berukuran

Lebih terperinci

BAB V SITOSKELETON. Gambar 5.1 Mikrofilamen

BAB V SITOSKELETON. Gambar 5.1 Mikrofilamen BAB V SITOSKELETON I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang sitoskeleton, komponen-komponen primernya yang meliputi mikrofilamen, mikrotubul dan filamen intermediet. Peran dan fungsi masing-masing sitoskeleton

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci 4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan 05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

Sel sebagai unit dasar kehidupan

Sel sebagai unit dasar kehidupan Sel sebagai unit dasar kehidupan 2.1 Kimia kehidupan (Book 1A, p. 2-3) A Apa unsur-unsur kimia anorganik penyusun organisme? (Book 1A, p. 2-3) 1 Air (Book 1A, p. 2-3) Fungsi Sebagai pelarut Sebagai agen

Lebih terperinci

merangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.

merangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan. Pertemuan : Minggu ke 13 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Perkembangan buah dan biji Sub pokok bahasan : 1. Terbentuknya biji 2. Perkembangan buah 3. Perkecambahan biji 4. Penuaan dan kematian

Lebih terperinci

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Material genetik suatu sel tersusun dalam suatu organisasi secara fisik yang khusus yang sebut kromosom. Kromosom organisme eukariot jauh Iebih kompleks dibanding

Lebih terperinci

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya 1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya struktur inti sel eukariot Fungsi inti atau nukleus sebagai pusat pengatur

Lebih terperinci

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop.

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : sel = kotak-kotak kosong, stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. BIOLOGI Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. disimpulkan : sel t.d kesatuan zat Protoplasma Johannes Purkinje

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY rachmah_la@uny.ac.id 1 Bagian Nukleus: Kromosom Unit terkecil organisme Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah

CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events. Oleh: Laili Munawarah CELL CYCLE AND ITS CONTROL: Molecular Mechanism For Regulating Mitotic Events Oleh: Laili Munawarah Pembelahan Sel Kelangsungan hidup didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel. Pada organisme

Lebih terperinci

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi:

REPRODUKSI. Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: REPRODUKSI Reproduksi merupakan sarana makhluk hidup untuk mempertahankan eksistensinya Reproduksi: Reproduksi Sel Reproduksi Tumbuhan Reproduksi Hewan dan Manusia REPRODUKSI SEL Sel merupakan unit struktural

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi

TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi TINJAUAN PUSTAKA Fertilisasi Fertilisasi merupakan proses bertemunya sel sperma dengan sel telur. Sel telur diaktivasi untuk memulai perkembangannya dan inti sel dari dua gamet akan bersatu untuk menyempurnakan

Lebih terperinci

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The

Lebih terperinci

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma MEMBRAN SITOPLASMA Sifat-sifat membran yang penting termasuk dalam mengatur keluar masuknya unsur hara dari dan ke dalam sel adalah: 1. Membran sitoplasma bersifat semipermeabel, yaitu mempunyai permeabilitas

Lebih terperinci

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ). HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Liliaceae. Tanaman ini merupakan tumbuhan memanjat sehingga dikenal

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN SEL PROKARIOTIK & EUKARIOTIK SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL TUMBUHAN Sejarah Penemuan Sel 1500-an Ditemukan lensa

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT Morfologi dan fungsi berbagai tipe sel organisme tingkat tinggi berbeda, misalnya: neuron mamalia berbeda dengan limfosit, tetapi genomnya sama Difenrensiasi

Lebih terperinci

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 10/13 Oktober 2011 Tatap Muka 5: The Cell IV VII. Siklus Sel (The Cell Cycle) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Kemampuan organisme bereproduksi merupakan satu karakter yang membedakan hidup

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 1. Bagian sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel adalah http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio-7-11a.png

Lebih terperinci

Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka

Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka Pembelahan Sel pada Proses Penyembuhan Luka Nur Latifah Kurnia Fachrudin 102014134 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI SEL

STRUKTUR & FUNGSI SEL STRUKTUR & FUNGSI SEL Oleh : Rifki Abdul Majid (037115104) Kelas : 1-E Dosen : Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas PAKUAN BOGOR A. SEL SEL adalah bagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN Tujuan 1. Mengamati struktur sel 2. Membandingkan sel prokariotik dan eukariotik 3. Mengetahui bagian-bagian sel dan dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian sel

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.3 1. Jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls adalah... Jaringan darah Jaringan limfa Jaringan saraf Jaringan epitel Kunci

Lebih terperinci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci Sel : Unit Kehidupan Terkecil Konsep Kunci Cara pengamatan sel: Mikroskop, Teknik Biokimia Jenis sel di alam: Prokariot Eukariot Eukariot: Mikroorganisme, Tumbuhan, Hewan Membran Sel Organel Sel Mitokondria

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor... 1. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1). Bersifatreversible 2). Bersifat irreversible 3). Menuju ke arah dewasa 4). Jumlah dan ukuran sel semakinmeningkat 5). Perubahan dari kecil jadi besar SMP kelas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

ORGANISASI SEL, JARINGAN, ORGAN DAN SISTEM ORGAN SERTA KONSEP HOMEOSTATIS TUBUH. Dr. KATRIN ROOSITA, SP., MSi.

ORGANISASI SEL, JARINGAN, ORGAN DAN SISTEM ORGAN SERTA KONSEP HOMEOSTATIS TUBUH. Dr. KATRIN ROOSITA, SP., MSi. ORGANISASI SEL, JARINGAN, ORGAN DAN SISTEM ORGAN SERTA KONSEP HOMEOSTATIS TUBUH Dr. KATRIN ROOSITA, SP., MSi. DEFINISI ANATOMI: ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan, maupun

Lebih terperinci

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan I. JARINGAN A.Pengertian Jaringan Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hamper dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk

Lebih terperinci