BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Perubahan Fonologis Kosakata Serapan dari Bahasa Arab. Keempat golongan tersebut akan kita bahas secara masing-masing.
|
|
- Utami Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perubahan Fonologis Kosakata Serapan dari Bahasa Arab Bahasa Arab memang mempunyai andil yang besar dalam proses perkembangan bahasa Indonesia terutama dalam rangka memperkaya kosakata. Perubahan fonologis, baik vokal maupun konsonan, kosakata pungutan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam empat jenis, yaitu: 1. penghilangan bunyi akhir, 2. perubahan bunyi akhir, 3. metatesis, dan 4. perubahan artikulatoris. Keempat golongan tersebut akan kita bahas secara masing-masing Pengilangan bunyi akhir Penghilangan bunyi akhir ini gejala paling umum. Bunyi akhir yang dihilangkan adalah bunyi vokal, untuk bahasa arab penghilangan vokal terletak pada akhir kata yang disebut waqof./ pada saat berbahasa lisan, waqof ini sering dilakukan, jadi sangatlah wajar apabila kata-kata bahasa arab yang dipungut ke dalam bahasa Indonesia telah mengalami proses waqof. Contohnya : Abadiyyu menjadi abadi Goibu menjadi gaib Ibadatu menjadi ibadat/ibadah Hajatu menjadi hajat Hayatu menjadi hayat 3
2 2.1.2 Perubahan Bunyi Akhir Perubahan bunyi akhir ini gejala pada umumnya terjadi pada kata yang mempunyai pola suku kata VK-KV. Perubahannya berupa perubahan vokal u menjadi vokal i. contohnya Ahlu menjadi ahli Abdu menjadi abdi Metatesis Metatesis adalah perubahan letak huruf (bunyi) atau perubahan suku kata. Gejala metatesis ini pada umunya disertai dengan perubahan bunyi, misalnya dzikru menjadi dzikir. Vokal u yang terletak setelah konsonan r berpindah tempat ke sela antar k dan r. Ternyata, wujud vokal u yang berpindah tempat tersebut berubah menjadi vokal i. Gejala metatesis ini terjadi pada kata pungutan yang mempunyai pola suku kata KVK-KV atau VK-KV. Pada umumnya, gejala metatesis ini mengikuti pola seperti berikut: a. Kata yang berpola KVK-KV berubah menjadi KV-KVK Faslu (KVK-KV) menjadi fasal (KV-KVK) Qodru (KVK-KV) menjadi kodar (KV-KVK) Jildu (KVK-KV) menjadi jilid (KV-KVK) Fahmu (KVK-KV) menjadi faham (KV-KVK) Di atas telah dikemukakan bahwa metatesis disertai perubahan bunyi. Perubahan bunyi ini bergantung pada bunyi vokal yang terdapat pada suku kata pertama. Untuk menjadi jelas, pola a ini dapat kita pecah menjadi seperti berikut. 1. Vokal u yang terdapat pada suku kata kedua berubah menjadi vokal I apabila vokal yang terdapat pada sukukata pertama berupa vokal i. contoh : Dzikru menjadi zikir Fikru menjadi pikir 4
3 Jildu menjadi jilid 2. Vokal u yang terdapat pada sukukata kedua berubah menjadi vokal a apabila vokal yang terdapat pada suku kata pertama berbunyi a atau o (bunyi a dan o adalah lafal untuk fathah) Fahmu menjadi paham Faslu menjadi pasal Ma fu menjadi maaf Qodru menjadi kodar 3. Vokal u yang terdapat pada suku kata kedua tidak berubah apabila vokal yang terdapat pada suku kata pertama berbunyi u. Contoh : Hukmu menjadi hukum Shubhu menjadi subuh Dzuhur menjadi zuhur b. Kata yang berpola VK-KV aqlu menjadi akal ashru menjadi asar Perubahan Artikulatoris Perubahan artikulatoris adalah perubahan yang berhubungan dengan artikulasi. Articulator penutur asli bahasa Indonesia ternyata mempunyai kelenturan yang berbeda dengan artikulasi penutur bahasa arab. Bunyi-bunyi bahasa arab tertentu yang secara mudah dilafalkan oleh penutur aslinya, ternyata sukar dilafalkan oleh penutur asli bahasa Indonesia. Oleh karena itu, maka perubahan artikulatoris ini secara alamiah terjadi. Perubahan artikulatoris ini meliputi perubahan konsonan, vokal, dan perubahan konsonan-vokal secara sekaligus. 1. Perubahan Konsonan Qiyamah menjadi kiamat Fikru menjadi piker Hadlir menjadi hadir Fardlu menjadi perlu 2. Perubahan Vokal 5
4 Iqror menjadi ikrar Haiwan menjadi hewan Hairan menjadi heran Aqrob menjadi akrab 3. Perubahan Konsonan-Vokal Ghoib menjadi gaib Haqiqah menjadi hakikat Fardlu menjadi perlu Khobar menjadi kabar Qishoh menjadi kisah Sulthon menjadi sultan 4. Perubahan yang tidak bergejala Perubahan artikulatoris yang tidak bergejala yang dimaksdukan di sini adalah perubahan artikulatoris yang sukar ditelusuri gejalanya. Kitab, misalnya, berubah menjadi kitab. Lafal kitab bahasa arab hakikatnya berbeda secara pasti perlu dikerahkan keahlian mengenai fonetik. Arab (makhorijul huruf dan cabangnya yang relevan dengan masalah ini yaitu shifatul huruf). Kitab menjadi kitab Majlis menjadi majlis Zaman menjadi zaman Kursi menjadi kursi Quran menjadi quran Demikianlah berbagai jenis perubahan fonologis kosakata serapan dari bahasa ara. Perubahan-perubahan ini sebenarnya terjadi proses adaptasi. Perubahan yang telah diketengahkan adalah perubahan fonologis. 2.2 Perubahan Kelas Kata Kosakata Serapan dari Bahasa Arab Perubahan kelas kata yang terjadi pada kata-kata serapan dari bahasa arab disebabkan oleh perbedaan struktur tata kalimat antara bahasa Indonesia dengan bahasa arab. Contohnya dapat kita lihat kasus seperti ini, dalam bahasa arab terdapat struktur kalimat (ismiyyah kalimat), yaitu kalimat yang predikatnya 6
5 bukan kata kerja. Salah satu di antaranya adalah kalimat yang bertipe: Nomina Nomina (Pelaku) Al-ustadzu hadirun. Terjemahan secara hurufnya (leterleknya) sebagai berikut: Guru itu adalah orang yang hadir. (Nomina Nomina) Al-ustadzu = guru itu Hadirun = orang yang hadir Terjemahan secara gramatisnya adalah sebagai berikut: Guru itu hadir. (Nomina Verba) Dalam bahasa Indonesia, kata hadir tergolong kelas kata verba (kata kerja), sedangkan dalam bahasa arab kata hadirun tergolong kelas kata nomina (kata benda). Dengan demikian, dalam proses penyerapan kata hadir telah terjadi proses perubahan kelas kata, yaitu dari nomina menjadi verba. Namun, tidak semua semua penyerapan itu menyebabkan adanya perubahan kelas kata. Ada beberapa kata seapan yang tidak mengalami perubahan kelas kata. Kata malaikat merupakan bentuk tunggal yang berarti makhluk Allah yang taat,diciptakan dari cahaya, dan memiliki tugas khusus dari Allah. Baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa arab, kata tersebut tergolong kelas kata nomina. Kata mimbar merupakan bentuk tunggal yang berkategori nomina. Kata mimbar ini pun diserap ke dalam bahasa Indonesia tanpa mengalami perubahan kelas kata.demikian pula kata-kata alam, kitab, imam, abad, akhlak, doa, dalil, dan ilmu merupakan nomina serapan dari bahasa arab yang tidak mengalami perubahan kelas kata. Kata-kata aib, asli, halal, khusus, dan sehat merupakan kata-kata sifat yang diserap ke dalam bahasa Indonesia tanpa mengalami perubahan kelas kata. Lain halnya dengan kata-kata alim, kamil, mahir, dan karib. Kata-kata tersebut tergolong kata-kata sifat yang merupakan kata serapan dari bahasa arab yang mengalami perubahan kelas kata. Kata-kata tersebut dalam bahasa arab tergolong kelas kata nomina (kata benda). Kata-kata alim, fasih, kamil, mahir, dan karib dalam bahasa arab tergolong isim fail yang mengandung makna yang ( ). Jadi, alim bermakna orang yang berilmu, mahir berarti orang yang pandai, karib berarti orang yang dekat. Semua isim fail tergolong ke dalam kelas kata nomina. Namun, dalam khasanah kosakata bahasa Indonesia, kata-kata serapan dari fail itu ada yang tergolong nomina, ada pula yang tergolong adjektiva. Dengan perkataan lain, penyerapan kata-kata dari isim fail itu ada yang mengalami perubahan kelas kata, ada pula yang tidak. 7
BAB I PENDAHULUAN. sistem penulisan tidak dapat menggambarkan bunyi yang diucapkan oleh manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa merupakan pengalaman universal yang dimiliki oleh manusia. Bahasa adalah sistem bunyi ujar. Bunyi bahasa yang tidak sesuai diucapkan oleh seorang pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan sebuah sarana untuk berinteraksi satu sama lain. Meskipun terdapat begitu banyak sarana yang dapat digunakan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bagian ini, dipaparkan mengenai pendahuluan penelitian yang dapat diuraikan sebagai berikut. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majalah Oto Plus adalah majalah yang mengupas tentang berbagai bidang otomotif, diantaranya adalah bidang modifikasi, modif balap dan masih banyak lagi bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir semua anak yang dilahirkan. Kemampuan itu dapat diperoleh tanpa harus memberikan pengajaran khusus
Lebih terperincifonem, kata dan rangkaian kata, misalnya bunyi [0 dilafalkan [0], bunyi [oe]
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Mengingat bahasa yang dipelajari mahasiswa adalah bahasa Perancis yang mempunyai sistem bunyi yang sangat berbeda dengan bahasa yang telah mereka kuasai, yaitu bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu membuka diri terhadap perkembangan. Hal ini terlihat pada perilakunya yang senantiasa mengadakan komunikasi dengan bangsa
Lebih terperinci: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul
Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 2008: 24). Bahasa merupakan kemampuan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam hal inilah bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sebagai alat untuk menyampaikan
Lebih terperinciKata Kunci: prokem, masyarakat Desa Giri, sosiolinguistik.
ABSTRAK Penelitian yang berjudul Pembentukan Prokem dalam Komunikasi Masyarakat Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik: Kajian Sosiolonguistik bertujuan untuk mendeskripsikan pola pembentukan prokem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia baik berupa huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya mengalami stroke (Afasia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu
Lampiran 18. Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Membaca Permulaan Siswa pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II 162 Lampiran 19. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Sintetik (SAS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 Bab XV pasal 36. Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia dipergunakan
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia
Assalamu alaikum Wr. Wb Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Bahasa yang terpenting di kawasan Republik Indonesia
Lebih terperinciAGAMA ISLAM KOMPETENSI YANG DIUJIKAN INDIKATOR
AGAMA ISLAM NO 1 Rajin Belajar 1.1 Siswa dapat mengetahui manfaat belajar 1.2 Siswa dapat melafalkan doa sebelum belajar 1.3 Siswa dapat mengetahui tugas nabi 1.4 Siswa dapat menyebutkan manfaat rajin
Lebih terperinciKAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI
KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna
Lebih terperinci1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Betapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering
Lebih terperinciTahap Pemrolehan Bahasa
Tahap Pemrolehan Bahasa Setelah Anda mempelajari KB 2 dengan materi teori pemerolehan bahasa, Anda dapat melanjutkan dan memahami materi KB 3 mengenai tahapan pemerolehan bahasa. Tahapan ini biasa disebut
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR. Fahrurrozi
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Fahrurrozi Abstrak, Pengajaran membaca di SD dibagi dalam dua tahapan, yaitu: membaca permulaan dan membaca pemahaman. Membaca permulaan diberikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam
152 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Mekar Kesuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan maksud, pikiran, akal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa dunia tidak mungkin dapat lepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa dunia tidak mungkin dapat lepas dari pergaulan antara bahasa itu sendiri dengan bahasa dunia lainnya. Bahasa Indonesia, sebagai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciGEJALA FONOLOGIS BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD PERMATA HATI KOTA KENDARI. Andi Firdha Maharany
GEJALA FONOLOGIS BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 3-4 ABSTRAK TAHUN DI PAUD PERMATA HATI KOTA KENDARI Andi Firdha Maharany andifirdha92@yahoo.com Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa asing, berbicara merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh pembelajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (2008:1) bahwa:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini. A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan lambang bunyi yang mempunyai arti dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan lambang bunyi yang mempunyai arti dan fungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa dan kehidupan manusia merupakan dua hal yang sangat sulit untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sepuluh. Menurut Kridalaksana kelas kata terbagi sepuluh macam sebagai
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata unsur terpenting di dalam bahasa. Tanpa kata mungkin tidak ada bahasa, sebab itulah kata yang merupakan perwujudan bahasa (Chaer,2011:86). Kelas kata dalam bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil
Lebih terperincilebih mudah bagi perkembangan bahasa daripada setiap alternatif yang tersedia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa yang digunakan manusia di dunia tidak hanya satu macam, hal ini disebabkan oleh masing-masing bangsa minimal memiliki satu bahasa. Pada umumnya manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini dideskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian. Adapun metode penelitian tersebut meliputi (1) lokasi dan subjek penelitian, (2) desain penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, banyak orang mulai berpikir bahwa keahlian adalah hal yang dapat digunakan dimasa depan. Keahlian itu bisa berupa keahlian dalam bidang non-akademik
Lebih terperinciKEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 3 MASALAH PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 3 MASALAH PEMBELAJARAN MATLAMAT Matlamat Pendidikan Islam dalam Standard Prestasi Kurikulum Standard Sekolah Rendah Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI Mata Pelajaran : Membaca Pertemuan Ke : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles ( SM), manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Seperti hakikat manusia menurut Aristoteles (384 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk dapat berinteraksi dengan manusia lainnya, di samping itu bahasa dapat menjadi identitas bagi penuturnya.
Lebih terperinci2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 diuraikan bagian pendahuluan penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian,
Lebih terperinciMengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab
Mengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du Barangkali ada sebagian dari kita, termasuk kaum muslimin, masih muncul pertanyaan dalam dirinya:
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Keberagaman bahasa yang terdapat dalam novel Le Rocher de Tanios
BAB IV KESIMPULAN Keberagaman bahasa yang terdapat dalam novel Le Rocher de Tanios merupakan salah satu contoh dari adanya kontak bahasa yang terjadi, baik itu yang dialami oleh sang penulis maupun para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak ada seorang manusia di dunia yang tidak mampu berkomunikasi melalui bahasa. Bahasa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. Manusia mengungkapkan keinginan, pesan, ide, gagasan, dan perasaan kepada orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan melalui media kata untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain. Kemampuan membaca memegang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI BAHASA MELAYU TAHUN 1 MASALAH PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI BAHASA MELAYU TAHUN 1 MASALAH PEMBELAJARAN MATLAMAT Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) Bahasa Melayu Pendidikan Khas Masalah Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial, berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Artinya, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam menjalani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa persamaan dan perbedaan perubahan fonem yang terjadi pada proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan sesamanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab yang disampaikan dan ditulis dalam bahasa Arab. Keindahan bahasa, susunan kata-kata, serta maknanya menjadi perhatian bagi para peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas/Semester : I/ Pertemuan ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit (4x) Standar Kompetensi : Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya perubahan yang dilakukan manusia, oleh karena itu pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri sehingga akan melahirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu dari unsur kebudayaan yang juga sebagai alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh masyarakat, dan juga
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sarana utama dalam berkomunikasi antar sesama manusia. Sebagian besar mengambil bentuk lisan/ tertulis, dan verbal/ ucapan. Tanpa bahasa, manusia akan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI BAHASA MALAYSIA SEKOLAH KEBANGSAAN TAHUN DUA
KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI BAHASA MALAYSIA SEKOLAH KEBANGSAAN TAHUN DUA FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN Pendidikan di Malaysia adalah satu usaha berterusan ke arah memperkembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago, kango dan gairaigo. Wago ( 和語 ) adalah kosakata bahasa Jepang asli yang biasanya ditulis dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi manusia yang paling hebat dan paling menakjubkan. Itulah sebabnya masalah ini mendapat perhatian besar.
Lebih terperinciFonologi Dan Morfologi
Fonologi Dan Morfologi 4. 2 Fonologi Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa. Misalnya dalam bahasa Inggris, ada gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciKAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA
KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10 Menurut pendapat
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data
BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yang telah penulis paparkan pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data yang dianalisis adalah tentang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai interferensi BS pada pemelajaran berbicara BI, ditemukan beberapa interferensi sebagai berikut. (1) IF BS pada pemelajaran
Lebih terperinciDESKRIPSI NAMA DIRI DI DESA SAMBIUNGGUL, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
DESKRIPSI NAMA DIRI DI DESA SAMBIUNGGUL, KECAMATAN SAMBUNGMACAN, KABUPATEN SRAGEN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi atau sarana paling lengkap yang efektif untuk menyampaikan informasi, ide, pesan, maksud, persaan dan pendapat kepada orang lain. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengantar Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah menjadi suatu wilayah yang kompleks masyarakatnya. Keadaan ini terjadi karena sekarang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang siswa dituntut bisa belajar pelajaran yang lain. Memperhatikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selain menulis dan menghitung, Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap siswa. Melalui membaca seorang siswa dituntut bisa belajar
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah suatu bahasa. Sesuai dengan sifat bahasa yang dinamis, ketika pengetahuan pengguna bahasa meningkat,
Lebih terperinciANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA
ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat sarajan S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah S U T A N T I A 310 040 085
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII A SMP N 6 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARTIKEL
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII A SMP N 6 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARTIKEL OLEH VERA YUDI ADITAMA A1B114037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN A. SIMPULAN
219 BAB V SIMPULAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis Keesaan Tuhan dalam Mantra Sahadat Sunda Di Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1) Simpulan Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti
Bab 5 Ringkasan Seperti kita ketahui bahwa di seluruh dunia terdapat berbagai bahasa yang berbedabeda baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan mediator utama dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, visi, misi, maupun pemikiran seseorang. Bagai sepasang dua mata koin yang selalu beriringan,
Lebih terperinciKEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2 MASALAH PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2 MASALAH PEMBELAJARAN MATLAMAT Matlamat Pendidikan Islam dalam Standard Prestasi Kurikulum Standard Sekolah Rendah Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju yang kaya akan berbagai ilmu, teknologi, kebudayaan dan beberapa hal lainnya. Hal yang paling menonjol di bidangnya adalah teknologi yang
Lebih terperinciINSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
INSTRUMEN PENILAIAN AUDIO TERINTEGRASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) KODE BUKU KOMPONEN A. FUNGSI MENUNJANG PEMBELAJAR AN 1. Menunjang pencapaian kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pragmatik ialah ilmu bahasa yang mempelajari makna berdasarkan situasi dan tempat tuturan dilakukan. Levinson (dalam Suwandi, 2008: 64) menyatakan pragmatik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat untuk membentuk hidup masyarakat. Bahasa merupakan sarana pikir bagi manusia. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia seperti kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan
Lebih terperinci04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6
Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT Pertemuan 6 1 Bahasan Identifikasi Aktualisasi Unsur-unsur Struktur Pengembangan Identifikasi Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa skripsi maupun jurnal penelitian, ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan maksud yang tersimpan di dalam pikirannya kepada orang lain. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa Indonesia, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Setiap bahasa yang digunakan di masing-masing negara memiliki bunyi yang berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Allah, sehingga mampu melahirkan ide-ide yang kreatif. Salah satu kelebihan manusia di antaranya, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara plural yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang struktur kata dan cara pembentukan kata (Harimurti Kridalaksana, 2007:59). Pembentukan kata
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat
BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN. Fonologi DR 411. Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Fonologi DR 411 Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Hernawan, S.Pd., M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN
Lebih terperinci