BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Khususnya dalam dunia pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi, memberi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sebagainya. Sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Memperhatikan isi dari UU No. 20 tahun 2003 tersebut, peneliti berpendapat bahwa tugas seorang guru sangat berat dan harus profesional dalam tugasnya sebagai pendidik, demi kemajuan suatu bangsa. Jika seorang guru atau pendidik tidak berhasil mengembangkan potensi peserta didik maka negara itu tidak akan maju, sebaliknya jika guru atau pendidik berhasil mengembangkan potensi peserta didik, maka terciptalah pribadi manusia yang cerdas, terampil, dan berkualitas..

2 2 Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara/model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab yang membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motifator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan yaitu di mana siswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi pelajaran dan siswa mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika para siswa peserta proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik. Pandangan tersebut pada hakikatnya memberikan tekanan pada pengoptimalan kegiatan belajar siswa. Mengajar tidak semata-mata berorientasi pada hasil, namun berorientasi pada proses dengan harapan makin tinggi kualitas berlangsungnya proses pengajaran maka makin tinggi pula hasil yang dicapai termasuk dalam mata pelajaran biologi. Untuk mengatasi keadaan tersebut, komunikasi sangat diperlukan, baik guru, siswa dengan siswa lainnya, yang disebut dengan komunikasi sebagai transaksi. Menurut Samadhi (2009),

3 3 Dari hasil observasi di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Ambon, menunjukkan pada umumnya guru menggunakan metode yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah metode ceramah yang merupakan metode yang paling dominan, di mana proses belajar mengajar didominasi oleh guru sehingga peran serta peserta didik hanya sebagai pendengar atau menyimak materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, sehingga diasumsikan metode ini dapat mengakibatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang. Adanya kecerundungan rasa bosan dan jenuh oleh siswa sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru yang tentunya mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Metode pembelajaran yang digunakan guru-guru di sekolah menengah atas Muhammadiyah Ambon selain metode ceramah juga menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. Kedua metode ini walaupun melibatkan siswa dalam proses pembelajaran namun masih merupakan pola interaksi (dua arah) dimana interaksi ini hanya terjadi antara guru dengan siswa. Hal inilah yang mendasari penilitian ini di lokasikan di Muhammadiyah Ambon dengan harapan dapat memberikan pola pembelajaran alternatif yang mampu meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa lainnya sehingga semua komponen dalam sistem pembelajaran terlibat dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran di atas menyebabkan diperlukan komunikasi transaksi dalam langka pencapaian mutu pendidikan yang baik dan pada khususnya

4 4 peningkatan hasil belajar biologi. Pola pembelajaran transaksi adalah komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antar siswa dengan siswa. Artinya, seorang siswa dapat bertanya langsung atau berdiskusi pada gurunya atau berkomunikasi (berdiskusi) dengan temannya yang lain. Berdasarkan hasil uraian di atas, dianggap perlu dirancang suatu penelitian dengan menitikberatkan perhatian pada upaya peningkatan hasil belajar siswa Muhammadiyah Ambon melalui pembelajaran pola komunikasi sebagai transaksi. Untuk merealisasikan maksud tersebut maka hal inilah yang mendasari perlunya dilakukan penilitian dengan judul: Penerapan Pembelajaran Pola Transaksi Komunikasi (Multi Arah) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kingdom Plantae Di Siswa Kelas X Sma Muhammadiyah Ambon Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penilitian ini adalah :Apakah penerapan pembelajaran pola transaksi komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar biologi Kingdom Plantae siswa kelas X SMA Muhamadiyah Ambon? 1.3. Tujuan Penilitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran Pola Transaksi Komunikasi (multi arah)

5 5 Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Kingdom Plantae di Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Ambon Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai informasi bagi para guru dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat bagi konsep yang diajarkan Penjelasan Istilah 1. Pola Transaksi Komunikasi (multi arah) adalah suatu pembelajaran yang melibatkan semua unsur dimana komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa, tetapi juga antara siswa dengan siswa yang berlangsung secara dinamis dimana komunikasi saling membantu mengembangkan kemampuan seluruh siswa untuk mencapai kesuksesan menyerap materi pelajaran (Sudjana : 2008) 2. Komunikasi berasal dari istilah latin Comunicare yang berarti memberitahukan, berpartisipasi, menjadi milik bersama (Sudjana : 2008) 3. Hasil belajar biologi adalah tingkat penguasaan yang dicapai murid dalam proses belajar mengajar biologi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai oleh murid merupakan gambaran keberhasilan proses belajar mengajar (Sudjana : 2008)

6 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Belajar Biologi Proses belajar mengajar merupakan kegiatan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pembelajaran. Komponen-komponen yang dimaksud dalam proses pebelajaran tersebut dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori utama, yaitu guru, isi atau materi pelajaran dan siswa. Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana seperti metode,media,dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi belajar-mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, guru yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, setidak-tidaknya menjalankan tiga macam tugas utama, yaitu merencanakan, melaksanakan pengajaran dan memberikan balikan (Ali : 2004). Konsep dan definisi para ahli tentang belajar berbeda-beda. Slameto (2003) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang menimbulkan kekuatan baru atau merubah kelakuan lama sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi yang dihadapi dalam hidupnya (Haling : 2007). Defenisi tentang belajar dikemukakan oleh (Hintzman : 1978) dalam (Syah : 2007), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia dan hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut,

7 7 Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan karena reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. Dalam teori belajarnya Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu (Hilgard dalam Simanjuntak dan Pasaribu) Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah: a. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru b. Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain, dan c. Evaluasi, yaitu untuk mengetahui apa hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak. Bruner mempermasalahkan seberapa banyak informasi itu diperlukan agar dapat ditransformasikan. Belajar terjadi bila seseorang menghadapi suatu yang di dalamnya tak dapat menyesuaikan diri dengan menggunakan bentuk-bentuk kebiasaan untuk menghadapi tantangan-tantangan, atau apabila harus mengatasi rintanganrintangan dalam aktivitasnya (Wina : 2008). Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Perubahan tingkah laku tanpa usaha bukanlah hasil

8 8 belajar. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam pendidikan, bahkan menentukan kualitas belajar yang dicapai oleh siswa pada bidang studi yang dipelajari.siswa yang cerdas dapat dengan cepat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong perkembangan intelektual dirinya dalam bentuk macam-macam kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang yang melakukannya.dimana interaksi individu dalam lingkungan yang membawa perubahan sifat, tindakan, perbuatan, dan tingkah laku. Unsur lingkungan yang disebutkan pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belajar seseorang yakni lingkungan tempat ia tinggal dan berinteraksi sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada dirinya. Peningkatan hasil belajar ditentukan oleh tingkat kemauan siswa untuk belajar secara bermakna dan terus-menerus. Minat dan kemauan belajar siswa yang kurang, memberi hasil yang kurang pula. Jika kemauan belajar biologi tinggi diharapkan hasil belajar siswa di sekolah juga tinggi. Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat atau dijadikan) oleh usaha atau sesuatu yang diperoleh seseorang melalui suatu usaha. Sedangkan belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan berlatih. Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

9 9 pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi (Ahmad : 2005). Pada prinsipnya pengungkapan hsasil belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu khususnya ranah rasa siswa sangat sulit.untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dapat dicapai siswa dalam menguasai pelajaran, biasa digunakan alat ukur yang berupa tes. Hasil pengukuran dengan menggunakan tes merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa yang dapat dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurung waktu tertentu (Syah : 2008). Hasil belajar biologi adalah tingkat penguasaan yang dicapai murid dalam proses belajar mengajar biologi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil yang dicapai oleh murid merupakan gambaran keberhasilan proses belajar mengajar. Seseorang dikatakan belajar jika pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan melalui suatu proses tertentu. Perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan yang positif yaitu meningkatkan yang dicapai akibat pengetahuan yang diperolehnya.

10 Pola Transaksi Komunikasi (Multi Arah) Pengertian komunikasi berasal dari istilah latin comunicare yang berarti memberitahukan,berpartisipasi, menjadi milik bersama. Apabila dirumuskan secara luas maka komunikasi mengandung pengertian memberitahukan, menyebarkan informasi, pesan, pengetahuan, pikiran, nilai-nilai, dengan maksud agar menggugah partisipasi dengan harapan agar hal-hal yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama antara orang yang menyampaikan informasi (komunikator) dan yang menerima informasi (Cangara : 2002). Pola komunikasi transaksi (multi arah) ini melibatkan semua unsur dimana guru bertindak sebagai peninjau atau pengatur lalu lintas pembelajaran. Namun, meski demikian guru juga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar dan pola interaksi multi arah guru juga harus memperhatikan interaksi siswa, siswa dengan kelompok, kelompok dengan kelompok untuk mencapai maksimalisasi dalam proses belajar mengajar. Komunikasi banyak arah dalam proses pembelajaran memungkinkan terjadi arah komunikasi ke segenap penjuru dan masing-masing berlangsung secara timbal balik. Arah komunikasi bisa terjadi dari guru ke siswa, siswa ke siswa, dan siswa ke guru. Suasana kelas memungkinkan terjadinya interaksi belajar dan mengajar secara hidup dan dinamis. Untuk meningkatkan keaktivan belajar, pola komunikasi yang diciptakan oleh guru mempunyai arah banyak. Dengan pola komunikasi banyak arah dapat tercipta suasana kelas yang dapat merangsang kegiatan belajar secara aktif. Ditandai dengan adanya umpan balik bagi guru.

11 11 Komunikasi bukan hanya antara guru dengan siswa melainkan juga siswa dengan siswa, pola ini desubut komunikasi sebagai transaksi (Sumiati 2008). Komunikasi satu arah adalah komunikasi dimana guru sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi (guru aktif, siswa pasif), sedangkan komunikasi dua arah, guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya, saling memberikan dan saling menerima, sebab kegiatan relatif sama. Komunikasi multi arah atau komunikasi sebagai transaksi, yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis namun antara guru dengan siswa harus terjalin hubungan dinamis dan hubungan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. (Sudjana : 2008) Komunikasi banyak arah (multi arah) yaitu antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru. guru maupun siswa bisa sebagai komunikator, proses pembelajaran akan lebih bervariasi. Fungsi peragaan tidak hanya bisa bersifat demonstrasi tapi juga akan bersifat eksperimen bagi para siswa. (Safei :2006) Komunikasi banyak arah yaitu komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa, tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. (Sudjana : 2008) Keterampilan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran menurut (Joni : 1984) dalam (Soeharto : 1995) mencakup 4 kemampuan pokok, yaitu : 1. Kemampuan guru mengembangkan sikap positif dalam kegiatan pembelajaran.

12 12 Kemampuan ini terdiri dari : a. Mengenali kelebihan dan kekurangan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran b. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri dalam kegiatan pembelajaran. c. Membantu memperjelas pikiran dan perasaan sehingga dapat dipahami orang lain dan dapat bertukar pikiran dalam kegiatan pembelajaran. 2. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan ini terdiri dari : a. Menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa. b. Menunjukkan sikap luwes dalam menyesuaikan diri. c. Menerima siswa sebagaimana adanya. d. Menunjukkan sikap sensitif, responsif dan simpatik terhadap perasaan kesukaran siswa dalam kegiatan pembelajaran. e. Menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar terhadap siswa. 3. Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan ini terdiri dari : a. Menunjukkan kegairahan dalam memberi materi atau mengajar. b. Merangsang minat siswa untuk belajar. c. Memberi kesan kepada siswa bahwa guru menguasai bahan materi yang diajarkan dan menguasai bagaimana mengajar (metode/strategi). 4. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran.

13 13 Kemampuan ini terdiri dari : a. Mengembangkan hubungan yang sehat dan serasi dalam kegiatan pembelajaran. b. Memberikan tuntutan agar interaksi antar siswa serta antar guru dengan siswa terpelihara dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. c. Menguasai perbuatan yang tidak diinginkan atau menyimpang dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pembahasan di atas tentang ketrampilan komunikasi guru maka peneliti mengambil kesimpulan dalam penelitian ini yang dijadikan indikator adalah mengembangan sikap positif dalam kegiatan pembelajaran, bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran, tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran dan mampu mengelola pola transaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dapat memungkinkan para siswa dapat berdiskusi sesama siswa untuk menemukan sendiri pola-pola dan strukturstruktur Biologi melalui instruksi dari guru. Menurut Nana dalam Fathurrohman dalam (Sutikno : 2007) mengemukkan bahwa ada 3 komunikasi dalam proses pembelajaran di sekolah 1. Komunikais Sebagai Aksi G G = Guru S1 = Siswa S2 = Siswa S 1 S 2 S 3 S3 = Siswa

14 14 2. Komunikasi Sebagai Interaksi G G = Guru S1 = Siswa S2 = Siswa S 1 S 2 S 3 S3 = Siswa 3. Komunikasi sebagai Transaksi (Multi Arah) G G = Guru S1 = Siswa S 1 S 4 S2 = Siswa S3 = Siswa S 3 S 2 S4 = Siswa Dalam berinteraksi di dalam kelas ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan komunikasi dalam proses pembelajaran yaitu; tujuan yang akan dicapai, sifat bahan pelajaran, sumber belajar yang tersedia, karasteristik kelas, dan kemampuan guru itu sendiri. (Sudjana : 2008)

15 15 Tujuan Metode dan alat Bahan Penilaian Gambar 2.1 Diagram Interalasi komponen pengajaran 2.3. Langkah-langkah Pelaksanaan Langkah-langkah untuk proses belajar mengajar dengan pola pembelajaran komunikasi sebagai transaksi. 1. Kegiatan guru a. Guru menyelasaikan permasalahan siswa. b. Guru menyampaikan SK, KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran. c. Guru menyiapkan alat, bahan pelajaran dalam transaksi komunikasi. Menyiapkan pokok bahasan materi yang akan diajarkan Menyiapka buku sumbr belajar Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) d. Guru membentuk kelompok diskusi untuk bertransksi komunikasi dan membagikan LKS. e. Guru membimbing proses pengumpulan informasi dan penganalisan dan mengarahkan siswa yang kurng aktif pada saat bertransaksi.

16 16 f. Guru menugaskan pada masing-masing kelompok memparkan hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi oleh semua siswa terutama dari kelompok lain. g. Guru mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan siswa. h. Guru mengumpulkan kesimpulan. i. Guru memberikan PR. j. Guru menutup pembelajaran. 2. Kegiatan siswa a. Mengutarakan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. b. Memahami SK,KD,Indikator,dan tujuan pembelajaran. c. Memahami alat/bahan pelajaran yang digunakan dalam bertransaksi komunikasi. d. Menyatu dengan kelompok masing-masing untuk bertransaksi komunikasi. e. Bertransaksi menyelesaikan LKS. f. Saling membantu menyelesaikan LKS bertanya satu sama lain tentang penguasaan materi dan penyelesaian LKS. g. Pimpinan kelompok menyakinkan anggota kelompok sudah mengusai seluruh tugas. h. Melakukan proses pengumpulan informasi dan menganalisanya pada saat bertransaksi komunikasi. i. Memaparkan hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi oleh semua siswa terutama dari kelompok lain dengan bertransaksi komunikasi. j. Menyatakan kesimpulan dengan kata-kata sendiri. k. Mengerjakan PR yang diberikan.

17 17 Kelebihan dan Kekurangan komunikasi multi arah menurut Ned A Flander - Kelebihan Komunikasi Multi Arah Menurut Ned A Flander a. Guru dapat menerima perasaan yang diungkapkan oleh siswa dan memberikan pujian kepada siswa dan memberikan semangat b. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan datanya dari usaha siswa untuk menemukannya. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri. d. Pola ini juga menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus. e. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberikan kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide dimana guru menjadi teman belajar terutama dalam situasi penemuan yang jawabannya belum diketahui. f. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak. g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif dan mengungkapkan idenya dalam proses belajar mengajar. Kelemahan pola transaksi komunikasi menurut Need A Flander

18 18 a. Pola ini kurang berhasil untuk mengajar kelas. Misalnya, sebagian besar dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. b. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional. c. Mengajar dengan pola transaksi komunikasi multi arah mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan sikap dan keterampilan. d. Diisyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Prosedur pelaksana tranksaksi komuniksi menurut Ned A Flander a. Menilai kebutuhan siswa dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk mengajar dengan menggunakan pola transaksi komunikasi multi arah. b. Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajari. c. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas berpikir siswa dalam belajar dengan pola komunikasi multi arah. d. Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjalaskan peranan. e. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan. f. Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan dan merangsang belajar dengan pola transaksi komunikasi multi arah.

19 19 g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melanjutkan pengalaman belajarnya walaupun sebagian atas tanggungjawabnya sendiri. h. Memberikan jawaban yang tepat dan cepat kalau ditanya dan diperlukan siswa demi kelangsungan kegiatan belajar. i. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semulah dan yang telah ditemukan melalui pola transaksi komunikasi. j. Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya melalui pola interaksi multi arah; dimana situasi siswa menemukan pendekatannya Uraian Materi Pembelajaran Kingdom Plantae 1. Ciri Umum Plantae Dunia tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik. Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa, dan menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk amilum.akan tetapi, ternyata tidak semua organisme dengan ciri seperti itu dapat digolongkan sebagai tumbuhan.bagaimana dengan ganggang hijau? Kamu tahu ganggang ini bersifat fotosintetik! Jika demikian, bagaimanakah membedakan ganggang multiseluler dengan tumbuhan?tumbuhan merupakan organisme yang sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat, meskipun beberapa di antaranya hidup di air seperti teratai. Oleh karena itu, tumbuhan (Plantae) berupa kormus (memiliki akar, batang dan daun sejati), bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan, seperti cahaya, CO2, air, dan mineral diperoleh melalui berbagai proses yang

20 20 terjadi pada ketiga organ tersebut. Selain itu, semua tumbuhan memiliki kloropla dan klorofil. 2. LUMUT a. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal tidak semuanya benar.kalau kita cermati, mereka semua masih berupa talus jadi belum memiliki kormus yang jelas. Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Maka lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan thallus ke tumbuhan berkormus, karena memiliki ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan adanya bagian batang dan daun. Bryophyta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, oleh karenanya memiliki profil yang rendah, tingginya hanya 1 2 cm dan yang paling besar tingginya tidak lebih dari 20 cm. Lumut dapat dengan mudah dijumpai di tempat yang lembap atau basah, seperti menempel pada pohon dan di permukaan batu bata. Di kutub, lumut merupakan penyusun ekosistem tundra (padang lumut). Lumut yang hidup di permukaan batu bata berbentuk seperti beludru yang berwarna hijau.ada juga yang berupa lembaran menempel pada tebing atau dinding sumur.lumut yang hidup di pohon, tubuhnya menjulur panjang, menggantung.lumut kering yang dijual sebagai media tanaman disebut moss.lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya, lumut mengalami dua fase

21 21 kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa archegonium. b. Penggolongan dan peranan lumut Lumut yang hidup di berbagai tempat di bumi dapat digolongkan atas: 1). Lumut daun Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembap, menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Tubuhnya berukuran kecil, berbatang semu tegak dan lembaran daunnya tersusun spiral. Pada pangkal batang terdapat rizoid yang bercabang dan bersepta berfungsi sebagai akar. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Sekalipun lumut daun erukuran kecil, tetapi dampak kolektifnya pada bumi sangat besar. Misalnya, lumut gambut ( Sphagnum sp.) menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Timbunan gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik. Mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca. Contoh golongan lumut daun adalah Polytrichum sp. yang berbentuk seperti beludru dan sering ditemukan menempel pada permukaan batu bata basah.

22 22 Gambar 2.2 Lumut Daun Polytricum sp Lumut merupakan organisme multi seluler eukariotik yang menunjukkan peralihan ciri thalus ke kormus yang telah beradaptasi dengan kehidupan darat, sehingga dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae. 2). Lumut hati Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah. Gambar 2.3.Ricciocarpus sp. dan Marchantia sp 3). Ricciocarpus sp. Hidup terapung di atas air, tubuh berupa lembaran. Daur hidupnya terdapat dalam generasi sporofit yang menghasilkan spora dan generasi gametofit yang menghasilkan gamet.

23 23 4) Marchantia polymorpha Tubuh berbentuk lembaran (thalus), tumbuh menempel di atas permukaan tanah, batu, pohon atau tebing yang basah. Di bagian bawah terdapat rizoid yang digunakan untuk menempel dan mengisap air dan mineral, tidak berbatang dan berdaun.reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma ataukuncup.sementara itu, reproduksi generative dengan membentuk gamet. Organ pembentuk gamet jantan (antheridium) dan organ pembentuk gamet betina (archegonium) terpisah pada lembaran berbeda.lumut ini dapat digunakan sebagai obat hepatitis (radang hati). 5). Lumut tanduk Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan.lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.contohnya Anthoceros sp. 3. Tumbuhan Paku (Pakis) Tumbuhan paku atau dikenal juga dengan nama pakis, beberapa di antaranya dijadikan sebagai tanaman hias. Bahkan ada penggemar tanaman yang mengoleksi tumbuhan paku beraneka jenis yang diperoleh dari tempat yang berbeda-beda. a. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji, memiliki susunan tubuh khas yang membedakannya dengan tumbuhan yang lain. Paku adalah tumbuhan darat tertua yang ada sejak zaman Devon dan Karbon.Artinya telah hidup sejak juta tahun yang lalu. Fosil paku

24 24 merupakan sumber batu bara dibumi. Tumbuhan paku umum dijumpai di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain, dan saprofit bahkan hidup di air.semua tumbuhan paku memiliki tipe daun yang berfungsi khusus. Misalnya pada suplir, semua daun dapat menghasilkan spora. Gambar 2.4 Tumbuhan paku Suplir sp b. Daur hidup tumbuhan paku Tumbuhan paku memiliki kotak spora atau sporangium. Pada sporangium dihasilkan spora.banyak sporangium terkumpul dalam satu wadah yang disebut sorus, yang dilindungi oleh suatu selaput indusium. Fase pembentukan spora dalam daur hidup tumbuhan paku disebut generasi sporofit dan fase pembentukan gamet disebut generasi gametofit. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku homospora, heterospora dan peralihan homospora dan heterospora. Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina, misalnya Lycopodium sp. (paku kawat). Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran.

25 25 Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar disebut makrospora, misalnya Selaginella sp.(paku rane), Marsilea sp. (semanggi). Tumbuhan paku peralihan menghasilkan spora jantan dan betina yang sama ukurannya. c. Penggolongan dan peranan tumbuhan paku Dengan klasifikasi sistem 5 kingdom, tumbuhan paku dibedakan atas 3 divisio, yaitu Lycophyta, Sphenophyta, Pterophyta. 1). Lycophyta (Paku kawat) Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat. Contoh: Lycopodium sp.(paku tanduk rusa), ditanam sebagai tanaman hias. Lycopodium clavatum, digunakan sebagai bahan obat-obatan. 2). Sphenophyta (Paku ekor kuda) Berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar.sporangium tersusun dalam strobilus. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda), tumbuh di dataran tinggi, batang berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak. Daun kecil (mikrofil), terdapat pada setiap buku, melingkar, berbentuk sisik 3). Pterophyta (Paku sejati) Pterophyta merupakan tumbuhan paku yang banyak dijumpai disekitar kita, umumnya disebut pakis.tumbuhan paku ini berdaun besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Alsophilla glauca (paku tiang),banyak ditemukan di daerah pegunungan berhawa dingin, batangnya hitam digunakan untuk menanam anggrek. Adiantum cuneatum (suplir) dan Asplenium

26 26 nidus (paku sarang burung), ditanam sebagai tanaman hias.marsilea crenata (semanggi), hidup di rawa atau tanah berair, digunakan untuk sayur. Berbagai tumbuhan paku Pteridophyta merupakan plantae sejati, karena sudah memiliki pembuluh, dan kormus secara lengkap. Berdasarkan cara perkembangbiakannya tumbuhan paku merupakan kormofita berspora. Alat perkembangbiakannya atau gametnya sulit diamati sehingga disebut Cryptogamae. 4. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Spermatophyta merupakan anggota plantae sejati dan menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya (kormofita berbiji) sedang alat perkembangbiakannya tampak jelas dapat diamati sehingga disebut sebagai Phanerogamae. Tumbuhan berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki arti penting bagi organisme lain di bumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak yang berasal dari tumbuhan berbiji.dapatkah kamu menyebutkan biji-bijian yang menjadi makanan hewan dan manusia?untuk dapat mengenali keanekaragamannya kita harus mempelajari berbagai ciri, daur hidup dan habitatnya. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbeda. Megasporangia menghasilkan megaspora yang akan menjadi gametofit betina, dan mikrosporangia menghasilkan mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan. Megaspora terbentuk dalam megasporangium yang dilindungi oleh integumen, yang secara keseluruhan struktur tersebut disebut

27 27 ovulum atau bakal biji. Perkembangan megaspora inilah yang akan membentuk sel telur (ovum), jika ovum dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi embrio sporofit. Keseluruhan bakal biji akhirnya berkembang membentuk biji. Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan berbiji digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). 1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) a). Ciri-ciri umum Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon.semua tumbuhan berbiji terbuka memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem.tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem.yang membedakan tumbuhan ini dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat di luar permukaan megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang berkelompok menjadi strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis haji (Cycas rumphii). b). Penggolongan dan peranannya Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih dapat ditemukan adalah divisi Coniferophyta (konifer), Cycadophyta (Sikas), Ginkgophyta (ginkgo), Gnetophyta (melinjo).

28 28 1. Coniferophyta (konifer) Divisio ini banyak anggotanya yang masih dapat dijumpai hingga sekarang.ingatkah kamu tumbuhan apakah yang terdapat pada hutan di daerah beriklim dingin di kutub utara? Atau hutan pada pegunungan di daerah tropis? Pada umumnya conifer tidak mengalami gugur daun, daunnya berbentuk jarum, hidup sebagai perdu atau pohon, memiliki strobilus berbentuk kerucut.ada dua macam strobilus, strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus serbuk sari atau strobilus jantan. Gambar 2.5 Rujung pinus 2. Cycadophyta (Sikas) Golongan sikas ditemukan di daerah tropis hingga sub-tropis. Ciri yang khas untuk tumbuhan ini adalah batang yang tidak bercabang, daun majemuk, seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak batang yang memanjang.seluruh anggotanya berumah dua. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji), ditanam sebagai tanaman hias. 3. Ginkgophyta (Ginko) Anggota divisio ini yang masih ada adalah Ginkgo biloba (Ginko).Ginkgo merupakan pohon besar, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter.daun lebar berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang berlekuk dalam.tulang daun

29 29 berbentuk menggarpu. Ginko merupakan tumbuhan Gymnospermae yang meranggas, berumah dua, biji keras berwarna kekuningan, berukuran sebesar kelereng, berbau tidak enak.ginko digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik. Gambar 2.6 Daun Gynko biloba 4 Gnetophyta Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur. Bijinya dibuat menjadi emping, kulit kayunya digunakan sebagai bahan pembuatan benang atau kertas. 2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) Sekarang ini Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominan, beraneka ragam, dan menempati daerah persebaran yang paling luas di permukaan bumi. Diperkirakan hingga sekarang terdapat sekitar spesies Angiospermae. a. Ciri-ciri umum Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels).daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang disebut bunga.pada

30 30 umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba.di antara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah satu atau berumah dua. b. Penggolongan dan peranannya Semua Angiospermae digolongkan dalam divisio tunggal, yaitu Anthophyta.Divisio ini terdiri atas dua kelas yaitu Monocotyledonae (monokotil) dan Dicotyledonae (dikotil).ingatkah kamu berbagai cirri yang membedakan keduanya? Gambar 2.7 Tanaman Angiospermae (leci) 1). Monocotyledonae (Monokotil) Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. 2). Dicotyledonae (Dikotil) Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua).daun dengan pertulangan menjari atau menyirip.batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder.pembuluh xilem dan floem

31 31 tersusun melingkar (konsentris). Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung Gambar 2.8 Tumbuhan Monokotil Berbagai tumbuhan monokotil, yaitu bambu, padi, tebu dan gandum Tipe buah angiospermae, yaitu: (a). Buah berdaging, yaitu suatu bangun berdaging yang mengelilingi biji. (b). Buah kering, yaitu suatu kulit keras yang melindungi biji. Gambar 2.9 Tumbuhan Dikotil

32 32 a) Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli (patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para). b) Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus communis (keluwih). c) Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea (kembang telang). d) Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang merak), Tamarindus indica (asam). e) Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca (lamtoro), dan Parkia speciosa (petai). f) Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru). g) Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra (kapok). h) Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).

33 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tipe penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar dengan menggunakan pola transaksi komunikasi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah Ambon pada mata pelajaran biologi materi Kingdom Plantea. 3.2.Tempat dan Waktu 1. Tempat penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Ambon, Kecematan Sirimau kota Ambon. 2. Waktu penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan setelah seminar proposal dan direncanakan selama 1 bulan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Yang menjadi popalasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah Ambon Tahun Ajaran 2012/2013. Yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah peserta didik 36 orang, yaitu X1 18 orang dan X2 18 orang.

34 34 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X1 yang berjumlah 18 orang siswa, dengan demikian sampel yang diambil berjumlah 18 orang siswa. proses pengambilan sampel ini dinamakan sampel populasi. 3.4.Veriabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dengan penerapan pola trassaksi komunikasi multi arah. 3.5.Desain Penelitian Dalam penelitian ini, bentuk desain statistik deskriptif yaitu suatu penelitian yang melibatkan satu kelompok, yaitu kelompok kontrol (yang tidak memperoleh perlakuan) dan kelompok eksperimen (yang mendapat perlakuan) yang ditentukan tanpa menggunakan system random. Tabel 3.1 Model Desain Penelitian ( statistic deskriptif ) Subjek Pre Test Perlakuan Post Test R O1 X O2 R O3 _ O4

35 35 Keterangan: R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol O1 dan O3 O2 dan O4 : Pre tes : Pos tes X : Kelas perlakuan _ : Kelas kontrol. 3.6.Instrumen Penelitian a. Tes awal Tes ini dilakukan dengan meggunakan soal PG dengan jumlah 10 soal. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran kingdom plantae sebelum menggunakan pola transaksi komunikasi (multi arah). b. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat kegiatan guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode transaksi komunikasi multi arah. Objek observasi yaitu siswa siswi di kelas X SMA Muhamadiyah Ambon, yang dijadikan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan pola transaksi komunikasi yaitu kelas X1. C. Tes Akhir Tes ini di lakukan dengan menggunakan soal PG dan Essay, dimana soal PG berjumlah 10 soal dan soal essay dengan jumlah 5 soal. Adapun tujunnya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa mengenai mata pelajaran

36 36 Kingdom Plantae sesudah menggunakan metode pembelajaran pola transaksi komunikasi (multi arah). 3.7.Teknik Pengumpulaan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan dengan memberikan tes hasil belajar pada pokok bahasan Kingdom Plantae pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. 3.8.Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui instrument tes yang dipilih akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang diajukan peneliti. Pengolahan data hasil belajar dalam penelitian ini digunakan teknik analisis statistik deskriptif. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif terdiri dari, mean skor, standar deviasi, dan pengkategorian digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh siswa, baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen (treatment). Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar siswa pada pola pembelajaran transaksi komunikasi maupun dengan menggunakan metode biasa. a. Menentukan nilai rata-rata dengan rumus : Ket X X N X : rata-rata hitung X : Jumlah data N: Banyaknya jumlah sampel

37 37 b. Menentukan standar deviasi : SD = ( X1 X ) n I 2 Ket: SD : Standar Deviasi n = banyaknya jumlah sampel c. Pedoman pengkategorian hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut Tabel 3.2 Kriteria Kategorisasi Hasil Belajar Siswa Tingkat Penguasaan Kategori Tinggi sekali Tinggi Cukup Rendah 0 39 Rendah sekali Sumber : Arikunto. 2002

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal

Lebih terperinci

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Berkelas BAB 7 KINGDOM PLANTAE SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi CIRI-CIRI Multiseluler,

Lebih terperinci

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN 7 KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN 7 KINGDOM PLANTAE SUPER DIVISIO 1. THALOPHYTA 2. KORMOFITA FUNGI ALGAE LICHENES BERSPORA BERBIJI 7 ALGAE 1. DIVISIO : CYANOPHYTA Ganggang biru-hijau, contoh Oscilatoria

Lebih terperinci

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora Paku/Pteridophyta Tumbuhan paku adalah tumbuhan darat tertua yang ada sejak zaman Devon dan Karbon. Artinya telah hidup sejak 300 350 juta tahun yang lalu. Fosil paku merupakan sumber batu bara di bumi.

Lebih terperinci

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN BAB VIII DUNIA TUMBUHAN PENDAHULUAN CIRI-CIRI TUMBUHAN = 1. Memiliki akar, batang, dan daun. 2. Eukariotik, Multiseluler. 3. Dinding sel Selulosa (keras dan kaku) 4. Autotrof Fotosintesis (kloroplas) 5.

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan

Lebih terperinci

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae)

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae) Bab7 Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae) Coba kalian lihat indahnya bunga yang mekar, mencium aroma basah di pagi hari saat embun menempel pada dedaunan. Tumbuhan memberi warna pada dunia. Tumbuhan beraneka

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) DUNIA TUMBUHAN A. Pendahuluan Sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan hijau. Itulah pemandangan di daratan yang dipenuhi oleh berbagai macam tumbuhan. Berbagai tumbuhan sering kamu jumpai di

Lebih terperinci

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) =====================================Plantae=================================== A. Ciri Umum Kingdom Plantae 1. Eukariotik 2. Multiseluler 3. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa 4. Autotrof

Lebih terperinci

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE) 19 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE) A. DIVISIO BRYOPHYTA (LUMUT) a. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut Bryophyta adalah tumbuhan tidak berpembuluh

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013 KINDOM PLANTAE Drs. Refli., MSc Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua 16-25 Juli 2013 Ciri-ciri Kingdom Plantae?? (10 mnt) eukariotik multiseluler sel-sel diferensiasi dan

Lebih terperinci

Ciri-ciri Spermatohyta

Ciri-ciri Spermatohyta Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji

Lebih terperinci

Copyright Provide Free Tests and High Quality

Copyright Provide Free Tests and High Quality BAB - 1 KLASFKAS MAHLUK HDUP KNGDM Virus Monera Protista Mycota/fungi Plantae/ tumbuhan Animalia/hewan KETEANGAN Virus dapat digolongkan kep makhluk hidup karena mampu berproliferasi/berkembangbiak p sel/jaringan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal-soal

Pembahasan Soal-soal Pembahasan Soal-soal 1. Contoh tumbuhan paku yang termasuk jenis tumbuhan paku heterospora adalah... a. Platycerium sp. b. Lycopodium sp. c. Marsilea sp. d. Asplenium nidus e. Equisetum sp. Pembahasan

Lebih terperinci

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3 TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3 Pendahuluan Istilah tumbuh-tumbuhan digunakan karena tumbuhnya liar dan bersifat alami, sedangkan tanaman untuk jenis yang dibudidayakan. Dari dua istilah tersebut,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam rangka menghindari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan berikut ini. 1. Perubahan konsepsi siswa yang dimaksud

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG Jl. Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)324768, Fax (0341)341530 Website : www.sman3malang.sch.id E - mail : snbi@sman3malang.sch.id Lampiran

Lebih terperinci

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia. Hewanpun bergantung pada tumbuhan sebagai

Lebih terperinci

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan Bab VII Dunia Tumbuhan Sumber: Tetumbuhan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat: 1. mengidentifikasi, membedakan, dan mengomunikasikan ciri-ciri divisi dalam kingdom Plantae; 2.

Lebih terperinci

TES (ASPEK KOGNITIF)

TES (ASPEK KOGNITIF) TES (ASPEK KOGNITIF) 1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga? a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum c. embrio tumbuhan dilindungi

Lebih terperinci

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2013/2014 Pokok Bahasan : Keanekaragaman Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta ) Dunia tumbuhan secara umum dibagi mejadi 5 kelompok besar dalam divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Keanekaragaman Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat yang berperan sangat penting bagi kehidupan. Kerapatan hutan disebabkan oleh adanya

Lebih terperinci

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku) PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku) Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. deskriptif diperoleh hasil penelitian yaitu rata-rata reliabilitasnya 97,5%, 41,6 dan U2 yaitu 85 (terjadi peningkatan sebesar 43,4).

BAB V PENUTUP. deskriptif diperoleh hasil penelitian yaitu rata-rata reliabilitasnya 97,5%, 41,6 dan U2 yaitu 85 (terjadi peningkatan sebesar 43,4). BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw pada materi Kingdom Plantae dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X SMU Swasta

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dalam dunia tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisio Pteridophyta (pteris : bulu burung, phyta : tumbuhan ) yang diterjemahkan

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN Anggota kelompok : KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup Kerjakanlah berbagai macam aktivitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah

Lebih terperinci

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1 Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1 Pendahuluan... 2 Bryophyta... 2 Pteridophyta... 9 Spermatophyta... 14 Kegiatan... 25 Latihan Soal Kingdom Plantae... 26 Lampiran... 34 Daftar Pustaka... 36 Bab 7:

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE. Oleh : Gabryna Auliya Nugroho

TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE. Oleh : Gabryna Auliya Nugroho TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE Oleh : Gabryna Auliya Nugroho 105040201111165 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2010 Tumbuhan biji (Spermatophyta) Dibagi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Topik Sub Topik Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : IPA : Kelas VII / Semester I : Klasifikasi Makhluk Hidup : Tumbuhan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6 1. Pada metagenesis terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Fase sporofit adalah fase yang menghasilkan...

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN Anggota kelompok : KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup Kerjakanlah berbagai macam aktivitas

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

Apl Vegetasi pada Lansekap dan Desain Ruang Luar By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST.MT. Klasifikasi Tanaman

Apl Vegetasi pada Lansekap dan Desain Ruang Luar By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST.MT. Klasifikasi Tanaman Apl Vegetasi pada Lansekap dan Desain Ruang Luar By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST.MT Klasifikasi Tanaman Klasifikasi Tanaman Karakter tumbuhan lumut Dinding sel tersusun atas selulosa. Daun lumut tersusun

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik DUNIA TUMBUHAN Ciri-ciri tumbuhan : - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik - Beradaptasi terhadap lingkungan darat - Mempunyai pergiliran keturunan : - Generasi saprofit

Lebih terperinci

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut Analisis Artikel Tumbuhan Lumut Pendahuluan Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN ANTARA PROJECT BASED LEARNING, PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

BAB II MODEL PEMBELAJARAN ANTARA PROJECT BASED LEARNING, PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP BAB II MODEL PEMBELAJARAN ANTARA PROJECT BASED LEARNING, PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP A. Pembelajaran Project Based Learning 1. Project Based Learning (PjBL)

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA

POKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA POKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA Gymnospermae termasuk tumbuhan berbiji. Berdasarkan pada jaringan yang melindungi bakal biji (ovulum) dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu kerangka konseptual yang. pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu kerangka konseptual yang. pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan yang hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku dikelompokkan dalam

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI TAHUN 2015/2016 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin.

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

ALAM PLANTAE FILUM/DIVISI : SPERMATOFITA / FENAROGAM SUBDIVISI : GIMNOSPERMAE & ANGIOSPERMAE

ALAM PLANTAE FILUM/DIVISI : SPERMATOFITA / FENAROGAM SUBDIVISI : GIMNOSPERMAE & ANGIOSPERMAE ALAM PLANTAE FILUM/DIVISI : SPERMATOFITA / FENAROGAM SUBDIVISI : GIMNOSPERMAE & ANGIOSPERMAE Hakcipta G. Rusea DIVISI SPERMATOFITA divisi terbesar dlm alam tumbuhan ciri umum penghasilan biji 2 subdivisi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU 1:32 AM NGURAH I. TUJUAN menjelaskan struktur Tubuh paku beserta fungsinya dan mengamati struktur sporofit dan gametofit paku. II.DASAR TEORI Tumbuhan Paku merupakan golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan pemerintah

Lebih terperinci

Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 DUNIA TUMBUHAN Pokok Bahasan: Asal-usul dan karakter tumbuhan Keanekaragaman tumbuhan Siklus hidup dan pergiliran generasi Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Paku Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, yaitu tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian utama yaitu akar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya merupakan syarat mutlak bagi pengembangan sumber daya manusia dalam menuju masa depan yang lebih baik. Melalui pendidikan dapat dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk

Lebih terperinci

PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009

PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009 PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009 Evolusi Tumbuhan Berpembuluh Asal muasal tumbuhan berasal dari tumbuhan air (alga). Air merupakan medium yang ideal bagi tumbuhan hidup, karena menyediakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN SPERMATOPHYTA

PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN SPERMATOPHYTA 83 Jurnal Biologi Edukasi Edisi 13, Volume 6 Nomor 2, Desember 14, hal 83-88 PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN SPERMATOPHYTA The Environment-Based

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor... 1. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1). Bersifatreversible 2). Bersifat irreversible 3). Menuju ke arah dewasa 4). Jumlah dan ukuran sel semakinmeningkat 5). Perubahan dari kecil jadi besar SMP kelas

Lebih terperinci

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti. PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH Oleh: Desti Indriyanti Destiindriyanti11@gmail.com FKIP UMRAH, Kepulauan Riau Abstrak Tumbuhan paku atau pterydophyta merupakan

Lebih terperinci

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

Makalah Botani Tumbuhan Rendah Makalah Botani Tumbuhan Rendah Paku Putba Psilophytinae Di susun oleh: Debby C.Runtu Wulan Engka Rifke Onibala UNIVERSITAS NEGRI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan 38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Ketanggan 02 Kelas/Semester : VI/2 Materi Pokok : Perkembangbiakan tumbuhan waktu : 2 x 35 menit ( pertemuan

Lebih terperinci

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011 FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan Delayota Science Club April 2011 Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. B. Kompetensi Dasar KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. B. Kompetensi Dasar KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Subtopik Alokasi waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : IPA : VII/1 : Klasifikasi makhluk hidup : Klasifikasi tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II ASESMEN KESULITAN BELAJAR SISWA UNTUK MENILAI KESULITAN SISWA SMP DALAM MEMPELAJARI KONSEP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

BAB II ASESMEN KESULITAN BELAJAR SISWA UNTUK MENILAI KESULITAN SISWA SMP DALAM MEMPELAJARI KONSEP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BAB II ASESMEN KESULITAN BELAJAR SISWA UNTUK MENILAI KESULITAN SISWA SMP DALAM MEMPELAJARI KONSEP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN A. Konsep dan Penguasaan Konsep Pengertian konsep menurut Rosser (dalam Dahar,

Lebih terperinci

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Disusun oleh: Yulianus Kotouki Nim : 10414003 Prodi : Biologi PROGRAM STUDY BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI INTERNASIONAL WOMEN

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon

Lebih terperinci

WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SMU

WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SMU WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SMU 1 2012 Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali 82191 Telp. (0368) 2033170, Fax: (0368) 2033171 E-mail: krbali@mail.lipi.go.id,

Lebih terperinci

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN) KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN) Tumbuhan adalah : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non- tracheophyta

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae PENDAHULUAN BAB I A. Latar Belakang Masalah Tumbuhan yang hidup disuatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Tumbuhan adalah organisme multiseluler atau terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan tujuan utama pembangunan pendidikan pada saat ini dan pada waktu yang akan datang. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

Lecture 2 Tatap Muka 3 (diambil dari Campbell et al., 2009)

Lecture 2 Tatap Muka 3 (diambil dari Campbell et al., 2009) 15/19 Maret 2010 Lecture 2 Tatap Muka 3 (diambil dari Campbell et al., 2009) Biological Diversity II A. Plantae B. Animalia Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menerangkan diversitas tumbuhan 2. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua)

BAB II PEMBAHASAN. Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua) BAB II PEMBAHASAN Tumbuhan Dikotil (Tumbuhan Biji Berkeping Dua) A. Pengertian Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Dikotil adalah tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup, berkotiledon dua, berakar tunggang, bagian

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

biologi SET 20 TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. DIVISIO SPERMATOPHYTA

biologi SET 20 TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. DIVISIO SPERMATOPHYTA 20 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 20 TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) A. DIVISIO SPERMATOPHYTA Tumbuhan berbunga dan menghasilkan biji sebagai alat berkembangbiak. Spermatophyta

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Klasifikasi Makhluk Hidup dan Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN

Lebih terperinci

KINGDOM PLANTAE. B I O L O G Y S M A K E L A S 1 B C r e a t e d b y : K a r i n a a f r i a n i

KINGDOM PLANTAE. B I O L O G Y S M A K E L A S 1 B C r e a t e d b y : K a r i n a a f r i a n i KINGDOM PLANTAE Dialah Allah Yang Maha Menciptakan, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Membentuk rupa, yang mempunyai Asmahul Husna. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-nya dan Dialah yang Mahaperkasa

Lebih terperinci

Kingdom Plantae. Presented by Hari Prasetyo

Kingdom Plantae. Presented by Hari Prasetyo Kingdom Plantae Presented by Hari Prasetyo Kelompok Plantae Tum mbuhan Tumbuhan Tidak Berpembuluh (non-tracheophyta) Tumb. Lumut (Bryophyta) Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta) Tumb. Paku (Pteridophyta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam ilmu pengetahuan sebagai penggerak utama perubahan menuntut pendidikan untuk terus maju melakukan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO 176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci