FAKTOR INTERNAL DALAM PEMBENTUKAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR INTERNAL DALAM PEMBENTUKAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor)"

Transkripsi

1 FAKTOR INTERNAL DALAM PEMBENTUKAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor) Oleh NAYLLA MUNADYA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 ABSTRAK NAYLLA MUNADYA. H Faktor Internal dalam Pembentukan Produktivitas Pegawai (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor). Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS PT BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang (Kanca) Pajajaran Bogor tidak dapat mencapai target pada tahun 2011, karena adanya pengaruh dari faktor internal yaitu faktor individu dan organisasi, sedangkan faktor eksternal dirasakan tidak terlalu berpengaruh. Untuk itu dilakukan pengkajian berdasarkan persepsi pegawai terhadap faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas internal pegawai. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor, (2) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas internal pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dan (3)Merekomendasikan alternatif yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik sensus (seluruh pegawai sebagai responden). Responden yang digunakan adalah pegawai tetap dan kontrak. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, literatur dan dokumen perusahaan. Teknik pengolahan data menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik pegawai dan analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang paling memengaruhi produktivitas pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pegawai didominasi oleh pegawai pria (63%), mayoritas usia tahun (23%), rataan menempati jabatan sebagai Associate Account Officer (AAO : 37%), pendidikan akhir pegawai yang paling banyak adalah lulusan S1 (79%) dan rataan pegawai telah bekerja selama 1-5 tahun (37%). Dari hasil olah data menggunakan analisis faktor terbentuk 2 (dua) faktor individu dan 1 (satu) faktor organisasi. Faktor individu adalah motivasi dan kepribadian. Faktor motivasi memperoleh eigenvalues 3,21 dengan keragaman data 45,91%, sedangkan faktor kepribadian memperoleh eigenvalues 1,11 dengan keragaman data 15,89%. Faktor organisasi adalah visi, misi dan tujuan dengan eigenvalues 2,7 dan keragaman data 54,11%. Upaya perbaikan dan pengembangan terhadap produktivitas kerja pegawai dapat dilakukan berdasarkan prioritas faktor individu dan faktor organisasi yang terbentuk. iv

3 FAKTOR INTERNAL DALAM PEMBENTUKAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh NAYLLA MUNADYA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 i

4 Judul Skripsi : Faktor Internal dalam Pembentukan Produktivitas Pegawai (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor) Nama : NAYLLA MUNADYA NIM : H Menyetujui, Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA NIP Mengetahui, Ketua Departemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP Tanggal Lulus : ii

5 RIWAYAT HIDUP Naylla Munadya dilahirkan di Depok, tanggal 5 Oktober 1989 dari pasangan Eddy Rusli dan Sixteen Nadra. Penulis merupakan putri kedua dari 2 (dua) bersaudara. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar (SD) Yaspen Tugu Ibu (2001), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Depok (2004) dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Depok (2007). Pada tahun 2007 penulis belum berkesempatan untuk lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan memilih untuk mengikuti bimbingan belajar di Nurul Fikri secara intensif selama 1 (satu) tahun. Tahun 2008 penulis lulus dalam ujian seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif dalam organisasi Center Of Management (COM@) sebagai anggota Divisi Human Resource periode dan sebagai Ketua Divisi Human Resource periode Untuk menyelesaikan studi di Departemen Manajemen, FEM IPB, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul Faktor Internal dalam Pembentukan Produktivitas Pegawai (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor). iii

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya dapat menyelesaikan Skripsi berjudul Faktor Internal dalam Pembentukan Produktivitas Pegawai (Kasus : Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor) guna melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai, khususnya faktor individu dan organisasi. Penulis menyadari adanya ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini, namun semoga dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Bogor, April 2012 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. dan Drs. Edward H. Siregar, SE. MM selaku dosen penguji dari program studi yang telah memberikan saran yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 3. Mami (Sixteen Nadra), Papi (Eddy Rusli) dan kakak (Uni Genny Dina Chaira, Uni Vanda Sari Dewi dan Mas Heri), serta semua keluarga besar Hj. Raihanah Arifin atas kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis. 4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran Bogor atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 5. Seluruh staf Tata Usaha dan sivitas Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB atas bantuan dan kesabarannya. 6. Teman-teman MAN45 (Dyah Cahyani FCB, Ratu Ayomi Sinar Sandyo, Annisa Maulidya, Tanti Lestari dan Siti Munawaroh) atas kebersamaannya selama perkuliahan dan dukungannya selama penelitian berlangsung. 7. Teman-teman satu bimbingan (Septi, Rina, Mega, Puspa, Fitri, Ruth, David dan Wahyu) atas dukungan dan semangatnya selama penelitian. 8. Teman-teman Wisma Rosa atas dukungan dan semangatnya. v

8 DAFTAR ISI ABSTRAK RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Halaman 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Produktivitas Faktor-faktor Produktivitas Strategi Meningkatkan Produktivitas Penelitian Terdahulu yang Relevan III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Uji validitas Uji reliabilitas Analisis deskriptif Analisis faktor IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Bidang usaha perusahaan Struktur organisasi perusahaan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Karakteristik Responden Jenis kelamin iii iv v viii ix x vi

9 4.3.2 Usia Jabatan Pendidikan akhir Masa kerja Analisis Faktor Individu KMO Anti-image Matrice Communalities Total Variance Explained Faktor dominan yang terbentuk Faktor pendukung yang terbentuk Analisis Faktor Organisasi KMO Anti-image Matrice Communalities Total Variance Explained Faktor yang terbentuk Upaya Peningkatan Produktivitas Pegawai KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

10 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Bobot nilai jawaban responden Posisi keputusan penilaian produktivitas internal pegawai Penilaian pegawai terhadap faktor individu Nilai MSA untuk 7 peubah dalam faktor individu Communalities faktor individu Faktor individu yang terbentuk Penilaian pegawai terhadap faktor organisasi Nilai MSA untuk 5 peubah dalam faktor organisasi Communalities faktor organisasi Faktor organisasi yang terbentuk viii

11 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kaitan usaha dan kemampuan dengan produktivitas Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai Kerangka pemikiran penelitian Persentase pegawai berdasarkan usia Persentase pegawai berdasarkan jabatan Persentase pegawai berdasarkan pendidikan akhir Persentase pegawai berdasarkan masa kerja ix

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner penelitian Uji validitas dan reliabilitas Analisis deskripsi terhadap faktor individu Analisis deskripsi terhadap faktor organisasi KMO faktor individu Anti-image Matrices faktor individu Communalities faktor individu Total variance explained faktor individu Rotated component matrix faktor individu KMO faktor organisasi Anti-image Matrices faktor individu Communalities faktor organisasi Total variance explained faktor organisasi Struktur organisasi PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran x

13 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank komersial terbesar dan tertua di Indonesia (BRI, 2010). Sama halnya dengan bank komersial lain, BRI selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal, sesuai dengan visi BRI yang menyebutkan bahwa selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Untuk mencapai visi tersebut, maka dibutuhkan para pegawai yang kompeten, berdaya guna dan memiliki kinerja yang sesuai dengan tuntutan nasabah. Salah satunya adalah melalui pemberian pelayanan yang cepat, tepat dan mudah kepada nasabah. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk. dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah, membentuk jaringan kerja sejumlah 7.004, sehingga disebut sebagai jaringan kerja terbesar di Indonesia. PT BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang (Kanca) Pajajaran Bogor merupakan salah satu unit operasional dari 413 Kanca yang ada. BRI cabang ini didirikan sejak 12 November 2007 dan telah mensupervisi 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu (KCP), KCP dalam supervisi adalah KCP Baranangsiang, KCP Batu Tulis, KCP Sudirman, KCP Surya Kencana, KCP Tajur, KCP IPB Dramaga, KCP Parung dan 2 (dua) Kantor Kas (KK) yaitu KK Indraprasta dan KK RSPG Cisarua. Terciptanya jumlah jaringan kerja yang besar merupakan bentuk peran pegawai sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah dan pengendali yang bertugas untuk menghasilkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi dari tujuan perusahaan. Pegawai merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan keterkaitannya dengan perusahaan, karena BRI membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, namun tentunya membutuhkan investasi waktu dan materi hingga pegawai tersebut dapat memberikan kontribusi seoptimal mungkin. Kinerja PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kinerja pegawai, karena tercapainya tujuan perusahaan hanya memungkinkan apabila terdapat upaya dari

14 2 pegawai perusahaan tersebut. Keberhasilan kinerja pegawai dapat diukur pada tingkat produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi, maka dapat dinyatakan berhasil. Namun sebaliknya, apabila produktivitas lebih rendah dari standar, maka dapat dikatakan tidak berhasil. Sama halnya dengan kinerja, produktivitas sering dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila lebih banyak keluaran daripada masukan, maka produktivitas harus diperbaiki. Hal ini terjadi pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor yang tidak dapat mencapai target pada tahun Dengan demikian, untuk meningkatkan produktivitas pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor memerlukan adanya kajian terhadap faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai, karena berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan diketahui bahwa ketidaktercapaian target pada tahun lalu diduga adanya pengaruh dari faktor internal yaitu faktor individu dan organisasi, sedangkan faktor eksternal dirasakan tidak terlalu berpengaruh. Oleh karena itu, kajian yang dilakukan berdasarkan persepsi pegawai (responden) terhadap faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas internal pegawai dalam bekerja. Hasil kajian diharapkan dapat memberikan solusi dalam upaya peningkatan produktivitas pegawai yang pada akhirnya berimplikasi kepada kinerja pegawai yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan juga dalam upaya pencapaian visi dan misi PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah : 1. Bagaimana karakteristik pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor? 2. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi produktivitas internal pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor? 3. Upaya apakah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor?

15 Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi karakteristik pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. 2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas internal pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. 3. Merekomendasikan alternatif yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada faktor internal yang didasarkan konsep Yuniarsih dan Suwatno (2009), tetapi tidak seluruhnya digunakan, terutama yang terkait dengan faktor organisasi (dari 10, hanya diambil 5). Hal tersebut dikarenakan keterbatasan akses informasi yang diberikan oleh PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor.

16 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Yuniarsih dan Suwatno (2009), mendefinisikan MSDM sebagai bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Sule dan Saefullah (2008), mendefinisikan MSDM sebagai proses dan upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi dan mengevaluasi keseluruhan SDM yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup mulai dari memilih siapa yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Dessler dalam Sirait (2006) mendefinisikan MSDM sebagai Human resource management means the policies and practices one needs to carry out the people or human resource aspects of management position, including recruiting, screening, training, rewarding, and appraising. Panggabean (2004), MSDM dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Herujito (2001) mendefinisikan mengenai pengertian manajemen adalah to get things done through the effort of other people. Selain itu disebut pula, Management is performance of conceiving and achieving desired result by means of group efforts consisting utilizing human talent and resources. Demikian pula ada yang menyatakan, Management is the satisfying of economic and social needs by being productive for the human being, for the economy and for society.

17 Pengertian Produktivitas Yuniarsih dan Suwatno (2009), produktivitas kerja menunjukkan tingkat kemampuan pegawai dalam mencapai hasil output, terutama dilihat dari sisi kuantitasnya. Selain itu, dapat diartikan sebagai hasil konkrit (produk) yang terbentuk oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Dewan Produktivitas Nasional (DPN) dalam Tjiptoheriyanto dan Nagib (2008), telah merumuskan 2 (dua) pengertian tentang produktivitas. Pertama, pengertian yang relatif abstrak dan menyangkut sistem nilai, dimana produktivitas adalah sikap mental yang melihat hari esok adalah lebih baik dari hari ini. Kedua, pengertian yang lebih bersifat teknis, yaitu rasio dari keluaran yang dikehendaki dengan semua masukan yang dipakai dalam menghasilkan keluaran. Rumusan kedua untuk menekankan bahwa untuk pencapaian produktivitas tidaklah sama dengan pencapaian produksi. Jika aspek produktivitas ingin diperhatikan dalam peningkatan produksi, maka penggunaan masukan selain berkaitan dengan pertanyaan how much juga berkaitan dengan pertanyaan how well. Jadi dalam pengertian ini keluaran yang terbentuk selain memenuhi kriteria dalam kuantitas, juga memenuhi kriteria mutu. Mangkuprawira dan Hubeis (2007), produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu. Input terdiri atas manajemen, pegawai, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi produksi, produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar dan kerusakan produk. Klingner dan Nanbaldian dalam Gomes (2003) menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability), yang diperoleh dari latihan-latihan. Produktivitas yang meningkat berarti kinerja yang baik akan menjadi feedback bagi usaha atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya. Proses keterkaitan ini dijelaskan oleh Klingner dan Nanbaldian lewat Gambar 1.

18 6 Feedback (Performance Appraisal) Effort (Motivation) X Ability = (Training) Performance (Productivity) Working Conditions (Safety & Healthful) Gambar 1. Kaitan usaha dan kemampuan dengan produktivitas menurut Klingner dan Nanbaldian dalam Gomes (2003) Simanjuntak (1985), mendefinisikan produktivitas sebagai pemanfaatan sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang terdiri dari berbagai faktor seperti pegawai, tanah dan modal, termasuk mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, tenaga listrik, kemajuan teknologi dan lainnya. Di antara faktor produksi tersebut, SDM memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya adalah hasil karya manusia Faktor-faktor Produktivitas Dalam produktivitas terdapat minimal 2 (dua) aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam menganalisis tingkat produktivitas pegawai, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal pegawai merupakan faktor yang berasal dari diri pegawai dan dapat terjadi karena unsur alami (bakat) dan bukan alami (belajar dan berlatih). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar kemampuan pegawai, namun sangat menentukan seberapa berhasilnya suatu pekerjaan. Contohnya penggunaan teknologi dan manajemen profesional (Tjiptoheriyanto dan Nagib, 2008). Yuniarsih dan Suwatno (2009), faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Keterkaitan antar faktor manusia dan lingkungan internal organisasi terhadap produktivitas dapat dilihat pada Gambar 2.

19 7 FAKTOR INTERNAL A. INDIVIDU 1. Komitmen 2. Loyalitas 3. Minat, motivasi dan etos kerja 4. Disiplin 5. Latar belakang pendidikan 6. Keterampilan dan kemampuan 7. Kepribadian (personality) B. ORGANISASI 1. Visi, misi dan tujuan 2. Sistem dan praktik manajemen 3. Sumber daya (kuantitas dan mutu) 4. Information and Communication Technology (ICT) 5. Kepemimpinan 6. Komunikasi 7. Kebijakan organisasi 8. Struktur dan desain pekerjaan 9. Budaya kerja 10. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PRODUKTIVITAS a. Efektivitas b. Efisiensi c. Inovasi FAKTOR EKSTERNAL 1. Kultur lingkungan 2. Kebijakan pemerintah 3. Pengaruh politis 4. Dampak globalisasi 5. Umpan balik masyarakat 6. Kemitraan 7. Dukungan stakeholders Gambar 2. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas menurut Yuniarsih dan Suwatno (2009) Secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Komitmen kuat terhadap visi dan misi institusional. b. Struktur dan desain pekerjaan. c. Motivasi, disiplin dan etos kerja yang mendukung ketercapaian target. d. Dukungan sumber daya yang biasa digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. e. Kebijakan perusahaan yang dapat merangsang kreativitas dan inovasi.

20 8 f. Perlakuan menyenangkan yang dapat diberikan pimpinan dan rekan kerja. g. Praktik manajemen yang diterapkan oleh pimpinan. h. Lingkungan kerja ergonomis. i. Kesesuian antara tugas yang diemban dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, minat, keahlian dan keterampilan yang dikuasai. j. Komunikasi inter dan antar individu dalam membangun kerjasama. 2. Faktor Eksternal a. Peraturan perundangan, kebijakan pemerintah dan situasi politis. b. Kemitraan (networking) yang dikembangkan. c. Kultur dan mindset lingkungan di sekitar organisasi. d. Dukungan masyarakat dan stakeholders secara keseluruhan. e. Tingkat persaingan. f. Dampak globalisasi. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pada tingkat makro adalah : 1. Kondisi perekonomian : tingkat pajak yang rendah, tabungan dan investasi yang meningkat, regulasi berlebihan, tingkat inflasi tinggi, fluktuasi ekonomi, harga energi tinggi, keterbatasan bahan baku, perlindungan berlebihan dan keterbatasan kuota, serta subsidi berlebihan yang menimbulkan inefisiensi. 2. Kondisi industri : kurangnya penelitian dan pengembangan (litbang), serta regulasi antimonopoli berlebihan. 3. Regulasi pemerintah : birokrasi panjang, produktivitas pemerintahan rendah, pemborosan pemerintah dan tingkat korupsi tinggi. 4. Karakteristik angkatan kerja : standar pendidikan rendah, tingkat melek huruf rendah, etos kerja rendah, pergeseran ke sektor jasa, pergeseran sistem nilai dan sikap. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), faktor-faktor yang dapat memengaruhi produktivitas yang rendah pada tingkat mikro meliputi :

21 9 1. Organisasi Pabrik-pabrik tua, mesin-mesin tua, kekurangan alat dan pabrik, penelitian dan pengembangan kurang, serta kondisi fisik tempat kerja kurang nyaman. 2. Manajemen Kurang perhatian terhadap mutu, kelebihan staf pegawai, spesialisasi pekerja yang berlebihan, kurang perhatian terhadap faktor-faktor manusia, perhatian terhadap isu legal yang berlebihan, kurangnya perhatian pada persoalan merger, kurangnya perhatian pada pelatihan dan pengembangan, gaji eksekutif berlebihan, sementara gaji pegawai tidak memadai, resisten terhadap perubahan, penurunan perhatian pada risiko kerja, sikap bermusuhan terhadap serikat pekerja dan manajemen kepemimpinan otoriter. 3. Pegawai Lebih senang dengan waktu santai, resiten terhadap perubahan, tidak bangga pada pekerjaan, kekerasan karena alkohol dan obat-obatan terlarang, pengalaman kerja kurang, etos kerja kurang, rendahnya pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku, kondisi kesehatan kurang dan kemampuan komunikasi kurang. Menurut Sirait (2006), faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas adalah : 1. Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. Sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat diklat seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya. 2. Gizi dan Kesehatan Untuk menjaga kesehatan diperlukan makanan mengandung gizi yang cukup. Seseorang yang dalam keadaan sehat, atau kuat jasmani dapat berkonsentrasi dengan baik di dalam pekerjaannya. Jika makanan yang dimakan oleh pekerja kurang memenuhi persyaratan gizi, maka menyebabkan pekerja cepat lelah dan produktivitas menjadi menurun.

22 10 3. Motivasi/Kemauan Hal ini merupakan proses untuk memengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu. Produktivitas seseorang tergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya. Menurut Expectancy Theory : P = M x A Dimana P adalah performance, M adalah motivation dan A adalah ability. 4. Kesempatan Kerja Kesempatan kerja dapat memengaruhi produktivitas kerja. Dalam pengertian mikro, kesempatan kerja berarti : a. adanya kesempatan untuk bekerja. b. pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan pekerja. c. adanya kesempatan untuk mengembangkan diri. Keterampilan dan produktivitas seseorang akan berkembang melalui pekerjaan. Keterampilan tertentu yang tidak diterapkan dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menurun, atau hilang sama sekali. Rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan oleh kesalahan penempatan, dalam arti bahwa seseorang tidak ditempatkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya. 5. Kemampuan Manajerial Pimpinan Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi. Sumber-sumber digunakan secara maksimal, termasuk pegawai sendiri. Pengendalian sumber-sumber tersebut dikendalikan secara efisien dan efektif. 6. Kebijakan Pemerintah Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal distribusi dan lain-lain.

23 11 Menurut Gomes (2003), faktor-faktor determinan produktivitas adalah knowledge, skills, abilities, attitudes dan behaviors dari para pekerja yang ada di dalam organisasi, sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya. Sedangkan menurut Simanjuntak (1985), faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai dapat digolongkan pada 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1. Mutu dan kemampuan fisik pegawai. Faktor ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi kerja, etos kerja, mental, kesehatan dan asupan gizi pegawai. 2. Faktor sarana pendukung. Sarana pendukung untuk peningkatan produktivitas tenga kerja dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) golongan, yaitu pertama menyangkut lingkungan kerja dan kedua adalah menyangkut kesejahteraan pegawai. 3. Faktor supra sarana. Faktor supra sarana berkaitan dengan kebijakan pemerintah, profesionalitas manajemen kerja dan hubungan industrial. Berikut ini keterkaitan antara faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai yang dijelaskan pada Gambar 3. SUPRA SARANA Kebijakan Pemerintah Hubungan Industrial Manajemen PEGAWAI Pendidikan Pelatihan Etos Kerja Motivasi Kerja Sikap Mental Kemampuan Fisik PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI LINGKUNGAN KERJA Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja Sarana Produksi Teknologi KESEJAHTERAAN Upah Jaminan Sosial Security SARANA PENUNJANG Gambar 3. Faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai (Simanjuntak, 1985)

24 Strategi Meningkatan Produktivitas Menurut Siagian (2002), agar peningkatan produktivitas kerja dapat terwujud, pemimpin perlu memahami secara tepat tentang faktor-faktor penentu keberhasilan peningkatannya adalah.etos kerja yang harus dipegang teguh oleh semua pegawai dalam organisasi. Menurutnya etos kerja adalah norma-norma yang bersifat mengikat dan ditetapkan secara eksplisit serta praktik-praktik yang diterima dan diakui sebagai kebiasaan yang wajar untuk dipertahankan dan diterapkan dalam kehidupan kekaryaan anggota dalam suatu organisasi. Etos kerja yang dimaksud adalah : 1. Perbaikan terus menerus Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan melakukan perbaikan terus-menerus oleh seluruh komponen organisasi. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari manajemen mutakhir. Hal ini menjadi penting, karena organisasi dihadapkan kepada tuntutan agar terus menerus berubah, baik secara internal maupun eksternal. 2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan Peningkatan produktivitas kerja dapat dicapai melalui peningkatan hasil kerja oleh semua orang dan segala komponen oganisasi. Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang terbentuk dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua pegawai dalam organisasi. Peningkatan mutu SDM merupakan aspek lain yang sangat penting sebagai peningkatan mutu hasil kerja. 3. Pemberdayaan SDM SDM merupakan unsur paling strategik dalam organisasi. Oleh karena itu, pemberdayaan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar dan harus dipegang teguh oleh semua pimpinan dalam hierarkhi organisasi, manakala pimpinan berupaya unuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.

25 13 Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), beberapa strategi untuk merancang tercapainya mutu dan produktivitas tinggi, yaitu : 1. Strategi perancangan kerja kembali a. Perbaikan alur kerja jelas. b. Pengurangan kerja fisik berulang-ulang. c. Menyesuaikan sinar lampu dengan kondisi ruangan kerja. d. Membolehkan pegawai untuk melakukan kegiatan pribadi di sekitar tempat kerja. e. Menggunakan warna ruangan kerja yang menyenangkan. f. Menyediakan kantor privat dan ruang kerja nyaman. g. Menyediakan tempat atau ruang istirahat. h. Penyusunan, penyesuaian dan pemindahan peralatan, bagian-bagian pokok dan ruang kerja. i. Menempatkan sesama para anggota tim secara berdekatan, sehingga dapat berinteraksi dengan mudah. j. Menyediakan peralatan kursi, meja dan lemari kantor yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kegiatan kerja pegawai. 2. Komputerisasi dan alat otomatis a. Memberitahukan pada pegawai tentang manfaat komputer dan alat otomatis. b. Melibatkan pegawai dalam keputusan untuk operasional komputerisasi. c. Mengkomunikasikan isu-isu implementasi kepada seluruh karyawan, seperti bagaimana dan kapan komputer digunakan, pekerjaan apa yang dapat menggunakan komputer dan masalah-masalah yang dihadapi. d. Melatih karyawan tertentu dalam menggunakan komputer dan alat otomatisasi, serta mengevaluasi hasil pelatihannya. e. Membolehkan pegawai memanfaatkan waktunya untuk mempraktikkan pengetahuannya dalam menggunakan komputer dan alat otomatis.

26 14 f. Memiliki staf pemelihara alat-alat baru yang tersedia setiap saat untuk memperbaiki alat. g. Meningkatkan mutu peralatan secara berkala. 3. Pendekatan rancangan pekerjaan a. Pengayaan pekerjaan Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi, kepuasan dan kinerja karyawan. b. Rotasi pekerjaan Adalah teknik perancangan kembali suatu pekerjaan yang hanya diperuntukkan bagi pegawai yang memiliki kesempatan untuk pindah dari pekerjaan yang 1 (satu) ke yang lainnya untuk belajar dan memperoleh pengalaman dari keragaman tugas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan lebih dari 1 (satu) tugas. c. Perluasan pekerjaan Adalah pemberian pekerjaan tambahan kepada pegawai agar mereka mendapat pengetahuan dan pengalaman serta tanggungjawab baru. Syaratnya adalah beban kerja pegawai tidak menjadi berlebihan di atas standar operasi kerja organisasi Penelitian Terdahulu yang Relevan Dalam penelitian Djanuardji (1999) dijelaskan tentang kajian persepsi pegawai terhadap faktor-faktor yang memengaruhi produktivits kerja (Studi kasus di Suku Dinas Kependudukan, Kotamadya Jakarta Selatan), menunjukkan berdasarkan pendapat seluruh responden, faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja pegawai, antara lain sistem imbalan, kepuasan jabatan, gaya manajemen, keterampilan, peran teknologi, fasilitas kerja, praktek manajemen. Kondisi sistem imbalan menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan memuaskan pegawai. Kondisi kepuasan kerja menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Kondisi gaya manajemen menurut pendapat responden secara keseluruhan berada

27 15 pada kondisi baik dan berperan terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. Kondisi keterampilan pegawai menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan dapat dipertahankan oleh pihak Suku Dinas Kependudukan, Kotamadya Jakarta Selatan. Kondisi peran teknologi menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan berperan terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. Kondisi fasilitas kerja menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan dapat dipertahankan oleh pihak Suku Dinas Kependudukan, Kotamadya Jakarta Selatan. Kondisi praktek manajemen menurut pendapat responden secara keseluruhan berada pada kondisi baik dan berperan terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Uji Tanda (Sign test) dan Analisis Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian Tadung (1999) mengenai analisis faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas karyawan bagian pemintalan di PT Bhineka Karya Manunggal, Karawang menjelskan bahwa 3 (tiga) dari 5 (lima) faktor motivator yang diteliti berpengaruh nyata terhadap produktivitas karyawan. Faktor-faktor tersebut berdasarkan urutan besarnya koefisien korelasi adalah pengalaman kerja, keinginan berprestasi dan rasa tanggungjawab. Ketiga (3) faktor berpengaruh nyata, karena mendorong motivasi kerja karyawan. Selain itu, semua faktor higiene yang diteliti berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan. Kelima (5) faktor tersebut berdasarkan urutan besarnya koefisien korelasi adalah peran manajemen, suasana tempat bekerja, gaji, pengawasan dan hubungan antar karyawan. Pada umumnya karyawan mempunyai disiplin kerja yang baik, hal ini tercermin dari tingkat kepuasan karyawan terhadap faktor motivator dan faktor higiene. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini koefisien korelasi Rank Spearman.

28 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor merupakan salah satu Kanca yang baru diresmikan ± 4 (empat) tahun yang lalu. Dimana pastinya, BRI ini memiliki visi dan misi yang sama dengan BRI lainnya. Tinggi rendahnya kontribusi yang diberikan oleh pegawai memiliki keterkaitan erat dengan produktivitas yang dihasilkannya. Produktivitas kerja seorang pegawai mencerminkan kinerja pegawai dalam menghasilkan nilai tambah pada suatu proses produksi. Namun, pada tahun 2011 lalu diketahui bahwa target perusahaan tidak dapat tercapai. Hal ini diduga karena adanya permasalahan pada faktorfaktor yang memengaruhi produktivitas pegawai dalam bekerja. Untuk itu, perlu dilakukan upaya perbaikan agar produktivitas pegawai dapat meningkat dan target perusahaan dapat tercapai. Pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui produktivitas pegawai dapat dilihat dari sisi faktor internal. Berdasarkan konsep Yuniarsih dan Suwatno (2009), faktor internal terbagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor individu dan organisasi. Masingmasing faktor internal tersebut memiliki beberapa peubah, peubah-peubah tersebut diuraikan atas beberapa peubah, serta diolah menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik pegawai dan analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor yang paling memengaruhi pegawai dalam menghasilkan produktivitas kerja. Berdasarkan faktor-faktor baru yang diperoleh, dilakukan analisis yang diharapkan dapat memberi solusi alternatif dalam upaya peningkatan produktivitas pegawai dan juga dalam upaya pencapaian visi dan misi PT BRI (Persero) Tbk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran penelitian di Gambar 4.

29 17 PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pajajaran, Bogor Visi dan Misi Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Produktivitas Internal INDIVIDU ORGANISASI Analisis faktor internal dalam pembentukan produktivitas pegawai Solusi Alternatif Umpan balik Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT BRI Kanca yang berlokasi di Jalan Raya Pajajaran 96-AB, Bogor, Jawa Barat beserta 7 KCP dan 2 KK. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan perusahaan ini baru beroperasi selama ± 4 (empat) tahun dan terjadi ketidaktercapaian target pada tahun 2011 lalu. Hal ini diduga dikarenakan adanya faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai, sehingga perlu dilakukan analisis

30 18 mengenai faktor-faktor tersebut. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November Maret Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus. Dimana dalam teknik sensus, seluruh pegawai (populasi) yang bertugas pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dimasukkan sebagai responden dengan total jumlah pegawai 57 orang. Responden yang digunakan adalah pegawai tetap dan kontrak. Alasan digunakan pegawai tetap dan kontrak adalah karena secara jelas dan nyata terkait langsung dengan produktivitas perusahaan. Berikut adalah rincian pegawai sesuai dengan jabatannya masing-masing, yaitu : 1. Pimpinan Cabang (Pinca) : 1 orang, 2. Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) : 7 orang, 3. Asisten Manajer Operasional (AMO) : 1 orang, 4. Supervisor (SPV) : 12 orang, 5. Associate Account Officer (AAO) : 21 orang, 6. Funding Officer (FO) : 1 orang, 7. Petugas SDM : 1 orang, 8. Petugas Logistik : 1 orang, 9. Petugas IT dan Maintanance : 1 orang, 10. Petugas Administrasi Kredit (ADK) : 8 orang, 11. Petugas Dana Jasa (DJS) : 1 orang, 12. Teller : 2 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden (Lampiran 1). Disamping itu juga dilakukan wawancara dan diskusi terhadap pihak perusahaan, terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas internal pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor.

31 19 Dijelaskan oleh Yuniarsih dan Suwatno (2009) tentang faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas atas 2 (dua) hal, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terbagi menjadi 2 (dua) yaitu individu dan organisasi. Namun tidak seluruhnya digunakan, terutama yang terkait dengan faktor organisasi (dari 10, hanya diambil 5). Hal tersebut dikarenakan keterbatasan akses informasi yang diberikan oleh perusahaan. Penilaian hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Likert yang berguna untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu kejadian atau gejala sosial (Riduwan dan Sunarto, 2009). Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk verbal dengan menggunakan bobot tertentu pada setiap pertanyaan (Tabel 1). Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden Bobot Nilai Jawaban Responden 5 Sangat setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Cukup setuju (CS) 2 Kurang setuju (KS) 1 Tidak setuju (TS) Setiap bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala yang memiliki kisaran 1 5. Penentuan rentang skala (Umar, 2005) dilakukan dengan rumus berikut : RS =...(1) RS adalah rentang skala dan m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item. Berdasarkan rumus tersebut, dapat dihitung nilai rentang skala berikut : RS = = 0,8 (2) Tabel 2. Posisi keputusan penilaian produktivitas internal pegawai Skor Rataan Keterangan 1,0-1,8 Tidak Setuju 1,9-2,6 Kurang Setuju 2,7-3,4 Cukup Setuju 3,5-4,2 Setuju 4,3-5,0 Sangat Setuju

32 20 Data sekunder diperoleh dari studi pustaka yang diperlukan untuk mencari referensi, literatur dan dokumen perusahaan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan sebagai data pelengkap dan pembanding data yang ada Pengolahan dan Analisis Data Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2002). Suatu instrumen dianggap valid, apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas untuk tiap dimensi instrumen menggunakan uji validitas internal yang mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Validitas internal dapat dicapai, apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian kuesioner dengan kuesioner secara keseluruhan. Teknik statistika yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus berikut : r xy = n X 2 n XY X Y 2 2 ( X) n Y ( Y) 2 (3) r xy adalah korelasi antar X dan Y, n adalah jumlah responden, X adalah skor masing-masing pertanyaan dari setiap responden dan Y adalah skor total semua pertanyaan dari setiap responden Uji reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner (Simamora, 2002). Kuesioner reliabel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara berulang-ulang kepada kelompok sama akan menghasilkan data sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menghitung konsistensi internal dari instrumen. Reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data yang berasal dari 1 (satu) kali pengujian kuesioner. Teknik statistika yang digunakan adalah teknik korelasi Alpha Cronbach dengan rumus berikut :

33 21 r 11 k σ = 1 2 k 1 σ1 2 (4) r 11 adalah reliabilitas instrumen, k adalah banyaknya butir pertanyaan, σ 2 2 adalah jumlah ragam butir dan σ 1 adalah jumlah ragam total Analisis deskriptif Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2009). Selain itu, menurut Sekaran dalam Suharso (2009), penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik peubah yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah memberikan informasi kepada peneliti mengenai gambaran rinci tentang aspek-aspek yang relevan dengan fenomena mengenai perhatian perspektif seseorang, organisasi dan orientasi industri Analisis faktor Faktor analisis merupakan salah satu keluarga analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas, atau mereduksi peubah amatan secara keseluruhan menjadi beberapa peubah atau dimensi baru, akan tetapi peubah atau dimensi baru terbentuk tetap mampu merepresentasikan peubah utama. Dalam analisis faktor, dikenal 2 (dua) pendekatan utama, yaitu exploratory factor analysis dan confirmatory factor analysis. Exploratory factor analysis digunakan apabila banyaknya faktor yang terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu. Sebaliknya confirmatory factor analysis digunakan apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu (Yamin dan Kurniawan, 2009). Suliyanto (2005) mendefinisikan analisis faktor sebagai suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa peubah secara simultan dengan

34 22 tujuan untuk menyederhanakan hubungan antara beberapa peubah yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit. Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, artinya peubah yang memiliki korelasi erat akan membentuk suatu faktor, sedangkan peubah yang ada dalam suatu faktor akan memiliki korelasi lemah dengan peubah yang terdapat pada faktor lain. Berikut adalah asumsi terkait dengan korelasi, antara lain : 1. Korelasi atau keterkaitan antar peubah harus kuat. Hal ini dapat diidentifikasikan dari nilai determinannya yang mendekati nol. 2. Indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan nilai Kaiser Meyer Olkin- Measure Sampling Adquancy (KMO-MSA). Nilai KMO yang kecil menunjukkan bahwa analisis faktor bukan merupakan pilihan yang tepat. Untuk dapat dilakukan analisis faktor, nilai KMO dianggap cukup apabila nilai KMO 0,5 dan nilai MSA dianggap cukup apabila nilai MSA 0,5. Apabila terdapat peubah yang tidak memiliki nilai MSA 0,5, maka peubah tersebut harus dikeluarkan dari analisis faktor secara bertahap satu per satu. Rataan penganalisisan faktor digunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows. Hasil dari analisis faktor adalah faktor matriks yang berisi koefisien bobot kontribusi suatu peubah terhadap faktor atau yang sering disebut dengan faktor loading. Untuk mempermudah interpretasi, dilakukan rotasi faktor, sehingga faktor matriks yang pada awalnya kompleks menjadi lebih mudah. Untuk menamakan faktor yang terbentuk, dilakukan dengan cara berikut : a. Memberikan nama faktor yang dapat mewakili nama-nama peubah yang membentuk faktor tersebut.

35 23 b. Memberikan nama faktor berdasarkan peubah yang memiliki nilai faktor loading tertinggi.

36 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau Perseroan ) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 16 Desember BRI berkantor pusat di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav , Jakarta 10210, Indonesia. Sejak awal didirikan, fokus usaha BRI adalah pada pelayanan perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal inilah yang kemudian menginspirasi berbagai pihak untuk turut mendayagunakan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, sebagian besar saham BRI dimiliki oleh Negara Republik Indonesia 56,75% dan sisanya (43,25%) dimiliki oleh masyarakat. Nilai kapitalisasi pasar saham BRI pada akhir tahun 2010 mencapai Rp129,57 triliun, atau 4,13% dari total nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI merupakan bank dengan jaringan kerja terbesar di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2010, BRI telah memiliki jaringan kerja di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 18 Kantor Wilayah, 14 Kantor Inspeksi, 413 Kanca, 470 Kanca Pembantu, 822 Kantor Kas, BRI Unit dan 617 Teras BRI. Dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya, BRI menyediakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yang terintegrasi ke lebih dari jaringan ATM (Link, ATM Bersama dan Prima). Selain ATM, 71 Cash Deposit Machine (CDM), Electronic Data Capture (EDC). Nasabah BRI juga dapat memanfaatkan fasilitas layanan e-banking yang terdiri dari phone banking 24 jam, SMS banking dan internet banking Sejarah perusahaan PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Bogor Pajajaran berdiri pada tanggal 12 November 2007 yang diresmikan oleh Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. Bapak Sofyan Basir dan Walikota Bogor Bapak Drs. H. Diani Budiarto, dengan jumlah formasi pegawai 10 (sepuluh) orang. Sejak beroperasi Kanca BRI Bogor Pajajaran dipimpin oleh 3 (tiga) pemimpin cabang, Iskandarsyah periode November 2007 periode

37 25 Juni 2009, Darmawan Sutanto periode Juli 2009 hingga September 2009 dan I Wayan Nasta periode 01 Oktober 2009 hingga 01 Februari Hingga periode bulan Desember tahun 2011 Kanca BRI Bogor Pajajaran mensupervisi 7 (tujuh) Kanca Pembantu, Kanca Pembantu (KCP) dalam supervisi adalah KCP Baranangsiang, KCP Batu Tulis, KCP Sudirman, KCP Surya Kencana, KCP Tajur, KCP IPB Dramaga, KCP Parung, 2 (dua) Kantor Kas (KK) yaitu KK Indraprasta dan KK RSPG Cisarua dengan jumlah pekerja 132 orang dengan fasilitas penunjang 13 (tiga belas) unit ATM onsite yang berada di masingmasing Unit Kerja Kanca 2 (dua) mesin ATM dan 1 (satu) mesin CDM) dan Cabang Pembantu (masing-masing 1 (satu) Mesin ATM, KCP IPB 3 (tiga) mesin ATM) dan KK 32 unit ATM offsite Visi dan misi perusahaan BRI dalam pelayanan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan optimal. Dalam pelayanan tersebut bank memiliki visi, yaitu Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang Selalu Mengutamakan Kepuasan Nasabah. Komersial : Sejak berdiri BRI merupakan bank komersial, yaitu bank yang menerima simpanan dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman, memperoleh laba dari perbedaan tingkat bunga simpanan dan tingkat bunga pinjaman, serta fee-based income. Walaupun berperan sebagai agent of development, BRI tetap menegaskan posisinya sebagai bank komersial yang terus tumbuh secara berkesinambungan. Terkemuka : BRI adalah bank terkemuka, karena merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan micro banking terbesar, serta paling menguntungkan di dunia. Di samping itu, BRI memiliki produk/jasa bermutu tinggi, inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen, visi jangka panjang dan kinerja keuangan di atas rataan.

38 26 Kepuasan : Kepuasan nasabah bukan merupakan hal baru bagi BRI sebagai perusahaan yang menyediakan jasa perbankan. Tantangan yang dihadapi BRI adalah memberikan kepuasan kepada semua nasabah di semua segmen usahanya. Untuk mencapai visi tersebut BRI dituntut untuk memiliki ukuran dan kriteria jelas dalam mengutamakan kepuasan nasabah. Untuk mewujudkan visi tersebut, BRI menetapkan 3 (tiga) misi yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh SDM profesional dengan melaksanakan praktik Good Corporate Governance (GCG). 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders) Bidang usaha perusahaan Dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari, PT BRI Tbk. Kanca Pajajaran mengeluarkan berbagai macam produk dan jasa kepada masyarakat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh setiap bank berbeda-beda, walaupun kenyataannya hampir serupa. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran adalah : 1.Menghimpun Dana, meliputi : a. Tabungan Britama Tabungan ini merupakan simpanan berupa tabungan uang yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat umum dalam lingkup nasional.

39 27 b. Tabungan Simpanan Pedesaan (Simpedes) Tabungan ini merupakan simpanan pedesaan yang dilayani di BRI unit, yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi pengambilan tidak dibatasi sepanjang saldo rekening mencukupi. c. Tabungan Haji Tabungan ini merupakan simpanan berupa uang yang diperuntukkan bagi perorangan dan masyarakat umum, dimana tabungan ini khusus untuk biaya bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji, atau untuk mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. d. Tabungan Deposito Berjangka Tabungan ini merupakan simpanan masyarakat umum dalam waktu tertentu (berjangka) yang telah disepakati oleh pihak bank dan nasabah. Waktu yang biasanya dipakai oleh pihak bank adalah 1, 3, 6, 12 dan 24 bulanan. e. Giro BRI Rupiah Giro ini merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan para nasabah. 2. Pelayanan Jasa, meliputi : a. Transfer (kiriman uang) Transfer merupakan jasa bank kepada nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari satu bank ke bank lain dalam satu kota maupun luar kota, bahkan sampai luar negeri. b. Kliring Kliring merupakan penagihan waskat bank yang berasal dari dalam kota melalui lembaga kliring. Kliring adalah jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan waskat-waskat yang akan dikliringkan di lembaga kliring.

40 28 c. Inkaso Inkaso merupakan jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk transfer antar bank dan dilayani di luar wilayah kerja Bank Indonesia (BI) setempat Struktur organisasi perusahaan Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 13. Berikut adalah uraian tugas berdasarkan dari jabatan masing-masing di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran sebagai berikut : 1. Pimpinan Cabang (Pinca) Tugas dan tanggungjawab pimpinan cabang : a. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan identifikasi potensi di wilayah kerja Kanca. b. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pengembangan bisnis dan pemasaran kredit dan simpanan dalam rangka memperluas pangsa pasar. c. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan dan pengawasan jajaran jabatan pemasaran sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. d. Mengkoordinasikan pembinaan dan hubungan dengan nasabah kredit dan simpanan sesuai kewenangan bidangnya. e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberian kredit sesuai dengan Kebijakan Umum Perkreditan (KUP), Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK). f. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya. g. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemantauan keragaan portofolio kredit dan menetapkan tindak lanjutnya. h. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penanganan kredit bermasalah termasuk yang berkaitan dengan pihak ketiga.

41 29 i. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan dan pengawasan operasional serta pelayanan administrasi di Kanca dan Unit Kerja di bawahnya. j. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan pengawasan melekat (waskat) terhadap seluruh kegiatan di Kanca. k. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pengecekan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI, backup data, dan laporan-laporan. l. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanakan prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi (customer due diligence) telah dilaksanakan sesuai ketentuan. m. Mengkoordinasikan dan memonitor penerimaan laporan transaksi yang mencurigakan dan menganalisis laporan tersebut. n. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan prinsip mengenal nasabah (Know Your Customer atau KYC) di Unit Kerja sesuai ketentuan. o. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan implementasi manajemen risiko di Kanca sesuai kewenangannya. 2. Asisten Manajer Operasional (AMO) Tugas dan tanggungjawab AMO : a. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan operasional, serta pelayanan administrasi di Kanca. b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan seluruh nota pembukuan dan transaksi yang disetujui/disahkan. c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan kas dan surat berharga. d. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan daftar user dan surat peubah merahasiakan password sesuai dengan struktur organisasi. e. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan pengawasan melekat (waskat) terhadap seluruh kegiatan di Kanca.

42 30 f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pengecekan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI, backup data, dan laporan-laporan. g. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanakan prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi (customer due diligence). h. Mengkoordinasikan dan memonitor penerimaan laporan transaksi yang mencurigakan dan menganalisis laporan tersebut. i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan prinsip mengenal nasabah (KYC) di Unit Kerja sesuai ketentuan. j. Mengkoordinasikan kegiatan implementasi manajemen risiko di Kanca sesuai kewenangannya dalam rangka meminimalkan terjadinya risiko di Kanca beserta Unit Kerja binaannya. 3. Supervisor (SPV) Tugas dan tanggungjawab supervisor : a. Mengisi kas ATM bersama petugas yang ditunjuk guna memastikan ketersediaan kas ATM optimal. b. Memastikan kelancaran pelayanan teller kepada nasabah. c. Memastikan ketentuan maksimal kas teller tidak terlampaui selama jam pelayanan kas. d. Meneliti keabsahan bukti kas dan dokumen-dokumen lainnya yang diterima. e. Mengesahkan dalam sistem dan menandatangani bukti kas transaksi tunai, kliring dalam batas kewenangannya. f. Memastikan kebenaran pengelolaan kuitansi pembayaran rekening listrik/telepon/pdam/pbb dan penggunaannya yang dilaksanakan teller/petugas payment point. g. Memeriksa dan menandatangani jurnal elektronik (daftar mutasi harian/dmh) dan jumlah bukti pembukuan yang diserahkan oleh pekerja di bawahnya. h. Memelihara kerja register cit dan melaporkan deklarasi cit untuk menjamin ketertiban administrasi asuransi kas,.

43 31 i. Mengelola dan memastikan kebenaran jumlah kuitansi payment point yang belum terbayar. j. Melakukan/menyetujui pembayaran transaksi tunai dan kliring dalam batas wewenangnya. 4. Associate Account Officer (AAO) Tugas dan tanggungjawab AAO : a. Menyediakan data/informasi tentang potensi bisnis di wilayah kerja Kanca dalam mendukung penyusunan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang dapat diterima (KRD) Kanca. b. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pemasaran, serta prakarsa kredit sesuai dengan pasar sasaran dan kriteria risiko yang dapat diterima sesuai kewenangan bidang tugasnya. c. Melakukan pembinaan kredit baik langsung (on site), maupun tidak langsung (off site) sesuai kewenangan bidang tugasnya terhadap debitur binaannya. d. Melakukan monitoring mutu/kinerja kredit dan menyiapkan paket permohonan perubahan kolektibilitas kredit sesuai kewenangan bidang tugasnya. e. Melakukan kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya. f. Melakukan kegiatan usulan penyelesaian kredit bermasalah, termasuk penyelesaian pihak ketiga (3) sesuai kewenangan bidang tugasnya. g. Melakukan pengecekan nasabah/calon nasabah atas account binaannya untuk memastikan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI dan BRI, serta hal-hal terkait pihak eksternal seperti IDI (Informasi Debitur Individual). 5. Funding Officer (FO) Tugas dan tanggungjawab FO : a. Melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana Pemasaran Tahunan, 3 (tiga) bulanan, bulanan sebagai pedoman kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

44 32 b. Melaksanakan kegiatan penyusunan pemetaan potensi pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Melaksanakan kegiatan pemasaran (akuisisi, retensi dan loyalty) produk simpanan ritel, produk e-banking dan jasa konsumer sesuai dengan rencana. d. Menyusun dan melaksanakan program-program pemasaran produk simpanan ritel, produk e-banking dan jasa konsumer yang ditetapkan serta bertindak sebagai event organizer sesuai batas kewenangannya. e. Melaksanakan kegiatan pengelolaan dana nasabah potensial beserta program-program retensi dan loyalty untuk meningkatkan dana kelolaan cabang. f. Melakukan kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya. 6. Seksi Penunjang Bisnis (ADK) Tugas dan tanggungjawab ADK : a. Menyiapkan, meneliti dan memastikan permohonan paket kredit sesuai dengan ketentuan. b. Melaksanakan proses asuransi sesuai yang dipersyaratkan putusan. c. Menatakerjakan dokumen kredit sesuai dengan ketentuan. d. Monitoring portofolio kredit dan menatakerjakan laporanlaporan bidang perkreditan sesuai dengan ketentuan. 7. Seksi Penunjang Operasional (SDM, Logistik dan TI) Tugas dan tanggungjawab SDM : a. Menyiapkan, mengagendakan, mendistribusikan surat masuk dan surat keluar. b. Mengatur dan mendistribusikan lalu lintas komunikasi (telepon, faximile dan internet). c. Melaksanakan kegiatan pemenuhan hak-hak pekerja sesuai ketentuan.

45 33 d. Mengadministrasikan dan menatakerjakan berkas pekerja, daftar hadir, data SIM SDM termasuk dokumen. e. Memproses, mengadministrasikan dan menatakerjakan pembinaan dan pengembangan karir pekerja sesuai ketentuan (promosi, rotasi dan demosi). f. Memproses pembayaran biaya jasa outsourcing sesuai ketentuan. Tugas dan tanggungjawab Logistik : a. Melaksanakan analisa kebutuhan logistik dan pemenuhannya sesuai ketentuan yang berlaku. b. Melaksanakan pengelolaan aktiva tetap/logistik. c. Menatakerjakan administrasi dan pelaporan aktiva tetap/logistik dengan tertib. Tugas dan tanggungjawab TI : a. Melaksanakan kegiatan backup sistem induk Kanca dan data Perangkat Perbankan Elektronis sesuai ketentuan, serta memastikan backup data telah dilakukan dengan benar. b. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan perangkat TI. c. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan perangkat e-channel yang menjadi kelolaan Kanca. d. Menjaga kebersihan dan suhu ruangan/(booth) Perangkat Perbankan Elektronis, serta keamanan /kunci ruang/perangkat Perbankan Elektronis. e. Menyusun, merencanakan dan mengantisipasi gangguan pada Perangkat Perbankan. 8. Teller Tugas dan tanggungjawab teller : a. Melaksanakan pengecekan kas teller sesuai kewenangannya. b. Melaksanakan layanan transaksi pembukuan setoran dan pengambilan uang, transaksi non tunai, pengecekan keaslian uang nasabah dan keabsahan dokumen, serta pemberian informasi yang dibutuhkan oleh nasabah sesuai ketentuan.

46 34 c. Mengelola kas teller selama jam pelayanan kas, maupun akhir hari termasuk menatakerjakan maksimum kas sesuai ketentuan. d. Menatakerjakan bukti kas dan mencetak laporan-laporan transaksi sesuai ketentuan. e. Melaksanakan opname kas dan pengisian kas ATM. f. Menindaklanjuti temuan audit sesuai bidang tugasnya sebagai tanggapan positif atas temuan Audit. g. Membina hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait internal dengan supervisi atasannya Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan kepada 30 responden dari pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu peubah. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan metode Product Moment Pearson pada tingkat kepercayaan 95% dengan alat bantu software SPSS 16 for windows. Validitas dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor masingmasing pertanyaaan. Nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 0,361. Setiap butir pertanyaan dinyatakan valid, jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r hitung dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai korelasi (r) hasil antara 0,363-0,817, maka peubah di dalam kuesioner valid. Uji reliabilitas bertujuan menguji tingkat keandalan dari suatu kuesioner. Berdasarkan teknik Alpha Cronbach didapatkan hasil 0,747 untuk 30 responden, yang jauh lebih besar dari 0,60, maka peubah pada kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

47 Analisis Karakteristik Responden PT BRI (Persero) Tbk. Pajajaran Bogor Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 57 orang yang terdiri dari pegawai tetap dan pegawai kontrak dengan karakteristik seperti jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan akhir dan masa kerja Jenis kelamin PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor ini didominasi oleh pegawai yang berjenis kelamin pria 36 orang, sedangkan pegawai wanita 21 orang. Hal ini dikarenakan mayoritas pegawai yaitu AAO bekerja di lapangan (luar kantor). Kondisi ini tidak menimbulkan permasalahan dalam pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, karena pegawai pria dan wanita telah memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing Usia Pada hakikatnya, usia memiliki keterkaitan dengan pengalaman kerja pegawai. Semakin tua usia seorang pegawai, maka memiliki kecenderungan semakin banyak pengalaman pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Berdasarkan Gambar 6, usia pegawai dikelompokkan ke dalam 6 (enam) kategori, dimana yang dominan berusia tahun (30%) dan yang paling kecil berusia 25 tahun (7%). Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Persentase pegawai berdasarkan usia

48 Jabatan Karakteristik pegawai berdasarkan jabatan pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor terbagi menjadi 12 (dua belas), dimana yang dominan jabatan sebagai AAO (37%) dan yang paling kecil jabatan sebagai Pinca (1%). Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Persentase pegawai berdasarkan jabatan Pendidikan akhir Karakteristik pegawai berdasarkan pendidikan akhir pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, dimana yang dominan pendidikan akhir lulusan S1 (79%) dan yang paling kecil SMA (3%), artinya pengetahuan dan kemampuan pegawai dapat digolongkan sudah baik. Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Persentase pegawai berdasarkan pendidikan akhir

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Yuniarsih dan Suwatno (2009), mendefinisikan MSDM sebagai bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau Perseroan ) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 16 Desember 1895. BRI

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Oleh : Arie Kusuma Wardana H24104109 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT PT. INDOSAT, Tbk. SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh MAHARDHIKA YUDA H24077025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H

MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh : ADINDA AYU LESTARI H MANAJEMEN SUKU BUNGA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh : ADINDA AYU LESTARI H24051606 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Adinda

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999.

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 5.1.1 Gambaran umum Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. Pendirian Bank Syariah Mandiri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, Jl. Kawi Atas, No. 36A Malang. Obyek penelitian yang diambil adalah karyawan PT.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Bank BRI (persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah berpengalaman lebih dari 111 tahun dan telah go publik pada tanggal 10 November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS INTERNAL CONTROL PADA PENURUNAN TINGKAT FRAUD DALAM OPERASIONAL PT. BANK X. Oleh SANTI RAHMAYANTI H

ANALISIS EFEKTIFITAS INTERNAL CONTROL PADA PENURUNAN TINGKAT FRAUD DALAM OPERASIONAL PT. BANK X. Oleh SANTI RAHMAYANTI H ANALISIS EFEKTIFITAS INTERNAL CONTROL PADA PENURUNAN TINGKAT FRAUD DALAM OPERASIONAL PT. BANK X Oleh SANTI RAHMAYANTI H24077034 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO. Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO. Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H24103092 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR Oleh WIDI ADIYANTO H 24066033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat pada industri percetakan dan penerbitan buku membuat PT Intan Pariwara untuk membakukan produk buku yang dihasilkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) Oleh HENDRA BUDIMAN H24103069 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank BRI (persero) merupakan bank pemerintah pertama yang didirikan di Indonesia, sehingga dituntut untuk mempertahankan posisinya dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR Oleh GANJAR SUARGANA H24077020 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT.

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. BANK X) Oleh DHANIA RAMADHANI H24104052 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah Ummah, Bogor) Oleh : ADE SURYADY H24104087 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

organisasional sebagai variabel independen, sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen.

organisasional sebagai variabel independen, sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. organisasional sebagai variabel independen, sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Kerangka pemikiran tersebut menggambarkan variabel independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan tesis

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan tesis III. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan tesis ini, yang menjadi objek penelitian ini person-organization fit, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK MANDIRI SYARIAH SURABAYA) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK MANDIRI SYARIAH SURABAYA) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS BANK MANDIRI SYARIAH SURABAYA) SKRIPSI Disusun Oleh : PEPEN ISMOYO NPM. 0811010036 PROGRAM STUDI EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi daerah yang semakin gencar dicanangkan oleh pemerintah saat ini dalam memacu pembangunan nasional,

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H24104097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero) 4.1.1 Bentuk-bentuk Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di Divisi Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu dari sekian banyak Bank BUMN yang ada

Lebih terperinci

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH SKRIPSI

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH SKRIPSI ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH (STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA) SKRIPSI Diajukan Oleh : ARDIK KRISTIAWAN 0811010030/ FE/ IE Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengolahan data beserta analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 5.1 Pengujian Kuesioner Pretest Pretest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dominan dalam kegiatan suatu organisasi,karena manusia sebagai perencana

BAB II LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dominan dalam kegiatan suatu organisasi,karena manusia sebagai perencana BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi,karena manusia sebagai perencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci